NAMA
: Winda Anggraini
NIM
: 105020205111003
KELAS
: BA
IKLAN YANG MEMANFAATKAN RASA HUMOR DAN RASA BERSALAH DI DALAM TELEVISI, KORAN, DAN RADIO IKLAN RASA HUMOR: Para politisi, aktor dan aktris, penyuluh masyarakat, professor, dan bahkan kita semua pernah pada suatu saat menggunakan humor untuk menciptakan reaksi yang diiginkan. Para pengiklan juga beralih menggunakan humor dengan harapan akan bisa mencapai berbagai tujuan komunikasi, untuk memperoleh perhatian, membimbing pemahaman konsumen tentang pernyataan-pernyataan yang diiklankan, dan akhirnya menciptakan tindakan pembelian oleh pelanggan. Apakah humor efektif, dan jenis humor apa yang paling berhasil, merupakan soal perdebatan di kalangan para praktisi dan mahasiswa periklanan. Suatu survei menunjukkan bahwa para eksekutif di biro-biro periklanan menganggap pemakaian humor sangat efektif untuk membuat orang-orang memperhatikan iklan dan menciptakan kesadaran merek. Hasil penelitian yang mendalam dari pengaruh humor menghasilkan beberapa kesimpulan sementara: 1. Humor merupakan metode yang efektif untuk menarik perhatian pada iklan 2. Humor menambah kesenangan (liking) pada iklan dan merek yang diiklankan. 3. Humor tidak merusak pemahaman ( komprehension) tentang produk. 4. Humor tidak menawarkan suatu keuntungan yang lebih dari sekedar bujukan. 5. Humor tidak menambah kredibiltas suber. 6. Sifat produk mempengaruhi penggunaan humor. Khususnya, humor akan lebih berhasil digunakan pada produk yang sudah mapan daripada pada produk baru. Humor juga lebih layak untuk produk-produk yang lebih berorientasi pada perasaaan, atau pengalaman, dan pada produk-produk yang tidak sangat membutuhkan keterlibatan konsumen (seperti berang-barang kemasan konsumen (consumer packaged gods) yang harganya murah).
Bila dilakukan dengan benar dan pada keadaan yang tepat, humor dapat merupakan teknik periklanan yang sangat efektif. Meskipun humor relatif jarang digunakan daam perikanan majalah ( dibanding dengan TV dan radio), Pemakaian humor dalam periklanan menunjukkan bahwa daya tarik yang berisifat humor tidak semuanya sama efektif. Dengan menggunakan data mengenai pola pembaca majalah dari database pembaca majalah, para peneliti menemukan bahwa pria mempunyai skor perhatian yang lebih tinggi dari pada wanita terhadap
iklan yang berisifat humor, dan bahwa majalah yang mayoritas pembacanya orang kulit putih mempunyai skor perhatian yang lebih tinggi untuk iklan yang bersifat humor daripada mereka yag meiliki dominasi pembaca orang-orang Afrika-Amerika. Hasil temuan ini jangan diinterprestasikan bahwa orang kulit hitam dan wanita tidak memiliki selera humor, tetapi, cenderung direfleksikan, sebagai bias di dalam periklanan yang lebih melayani keinginan pria kulit putih daripada wanita atau khalayak minoritas.
Selain perbedaan demografis dalam daya respons terhadap humor, bukti riset juga menunjukkanbahwa iklan yang bersifat humor hanya bila evaluasi konsumen terhadap merek yang diiklankan sudah positif. Bila evaluasi terdahulu adalah negatrif terhadap merek yang diiklankan, iklan yang bersifat humor akan kurang efektif dibandingkan iklan nonhumor. Hasil temuan ini mempunyai pengimbang di dalam hubungan antarpribadi: Bila kita menyukai seseorang, Anda akan cenderung untuk menganggap humornya lucu, daripada bila Anda tidak menyukai orang tersebut.
Secara menyeluruh, humor di dalam periklanan dapat merupakan cara yang sangat efektif untuk mencapai berbagai tujuan komunikasi pemasaran. Meskipun demikian, para pemasang iklan harus bertindak hati-hati ketika merenungkan pemakaian humor. Pertama, pengaruh humor dapat berbeda sesuai perbedaan karakteristik khalayak apa yang oleh sebagian orang dianggap lucu, belum tentu lucu bagi yang lainnya. Kedua, pengertian lucu di suatu negara atau daerah suatu negara belum tentu sama dengan di tempat lain. Akhirnya, suatu pesan yang bersifat humor dapat demikian menjijikkan bagi khalayak sehingga para penerima menolak pesan tersebut. Dengan demikian para pengiklan harus meneliti segmen pasar yang mereka tuju dengan hati-hati sebelum menggunakan iklan yang bersifat humor.
IKLAN RASA BERSALAH Pemakaian Rasa Bersalah sebagai Pemikat dalam Periklanan Para pengiklan menyajikan rasa bersalah dalam iklannya untuk mencoba membujuk para calon pelanggan dan menegaskan bahwa rasa bersalah dapat dihapus dengan menggunakan produk yang diiklankan. Pada umumnya daya tarik rasa bersalah difokuskan pada pelanggaran dan kegagalan di masa lalu/masa mendatang atau kegagalan dalam memperhatikan orang lain. Untuk mempromosikan produknya pengiklan terkadang tidak memilih appeal yang positif, namun justru memakai appeal negatif. Pemasar dalam iklan-iklannya mengeksploitasi rasa takut, rasa bersalah, dan rasa malu konsumen agar mau melakukan sesuatu (menggosok gigi, memakai deodoran, melakukan pemeriksaan kesehatan) atau berhenti melakukan sesuatu (merokok, penyalahgunaan akohol, makan berlebihan). Umumnya, appeal terhadap rasa takut bisa efektif kalau pesannya dibuat tidak terlalu kuat. Temuan riset komunikasi pemasaran mendapati bahwa baik appeal rasa takut yang sangat kuat maupun yang sangat lemah tidak akan berdampak seefektif appeal yang sedang-sedang saja.
Selain itu, appeal terhadap rasa takut akan berdampak kalau sumber punya kredibilitas cukup tinggi. Komunikator juga harus meyakinkan konsumen bahwa produk mereka bisa menghapuskan ketakutan di atas dengan cara yang efisien dan dapat dipercaya
IKLAN DI TELEVISI CONTOH IKLAN HUMOR Iklan Axis Versi Kembalian Rp 500 http://youtu.be/Zh5CTnI7pLw
Operator Axis sering sekali mengeluarkan iklannya yang bertema humor. Baru-baru ini Axis menayangkan iklan terbarunya, diceritakan seorang berbelanja sebanyak Rp. 9.500 di mini market Square K. Ia kemudian membayar dengan uang Rp. 10.000 Petugas kasir sepertinya enggan memberi kembalian Rp.500. Hingga melakukan segala cara hingga tidak perlu memberi kembalian. Mulai dari memberi permen, menawarkan jasa pijat, sampai jadi topeng monyet. Namun si pembeli tetap ingin kembalian dalam bentuk uang Rp.500. Menurut saya iklan seperti ini cukup efektif, iklan bertema humor seperti ini tentunya dapat menarik perhatian penonton, karena menjadi daya pikat tersendiri bagi pelanggan mereka, pemasar menyampaikan pesannya secara kreatif dalam iklan agar program terbaru dari produk dapat tersampaikan dan diterima dengan baik.
CONTOH IKLAN RASA BERSALAH Produk Pembersih Bagian Dalam Kewanitaan “Lactacyd” http://youtu.be/eN3nlhfrLUY
Pemakaian rasa bersalah dalam iklan sebagai pemikat iklan. Pada umumnya iklan daya tarik rasa bersalah difokuskan pada pelanggaran dan kegagalan di masa lalu/masa mendatang atau kegagalan dalam memperhatikan orang lain. Misal dalam iklan Lactacyd sebagai cara pencegahan kanker serviks yang menyuguhkan antisipasi terhadap rasa bersalah para membaca iklan dengan membiarkan anggota keluarganya tidak menjaga kesehatan pada daerah kewanitaan dapat beresiko tinggi terkena kanker serviks. Dalam iklan ini menggunakan selebritis ternama (Ruth Sahanaya-Diva) sebagai pendukung iklan meyakinkan konsumen bahwa produk mereka bisa menghapus kekhawatiran dengan cara yang efisien dan dapat dipercaya. Iklan dan cara komunikasi pemasaran tersebut dibuat untuk bisa mendongkrak kepanikan dan kekhawatiran konsumen, sehingga mereka sukarela membelanjakan uang untuk memelihara kesehatan dan membeli produk mereka.
IKLAN DI RADIO Iklan Humor: Sari Jahe Keraton Pria: Jahe diperas.. Wanita: Itu Jahe Keraton, Pedasnya wenak.., asli dari jahe. bisa untuk wedang jahe atau es jahe. Wenak.. Pria: Tinggal Currr..itik itik itik… Iklan radio ini bertema humor, dengan slogannya bernada “Tinggal Currr..itik itik itik” ini menjadi ciri khas yang menarik perhatian pendengar dan telah banyak dikenal luas. Di radio Malang Iklan ini sering diputar pada waktu siang dan sore hari. Segmentasi iklan ini ditujukan untuk pendengar radio diseluruh Malang Raya, tertuju pada kalangan menengah kebawah yang notabene penikmat jamu seperti ini dan produk ini bukanlah produk yang mahal dan sangat ternama.
Iklan Rasa Bersalah: Larangan Menelpon Sambil Mengemudi http://iklanradioindonesia.blogspot.com/2010/09/dijemput.html#links Saat ini semakin banyaknya kecelakaan dari pengguna jalan lalu lintas disebabkan karena kesalahan si pengemudi, salah satu penyebabnya yaitu menelpon saat mengemudi, hal ini sangat beresiko bagi keselamatan pengguna jalan. Iklan ini menggunakan rasa bersalah dalam iklan sebagai pemikat iklan bertujuan memberitahukan pada pengguna jalan untuk selalu berhati-hati dalam mengemudi.
IKLAN DI MAJALAH/KORAN Iklan Humor: Parfum Pucelle Segmenting iklan ini ditujukan untuk kalangan remaja, dengan memperlihatkan seorang gadis cantik yang dikelilingi oleh para lelaki tampan, hal ini menunjukkan targeting dari iklan ini adalah kaum remaja perempuan yang sedang menikmati masa-masa pubertas mereka. Penyampaian pesan oleh pemasar cukup kreatif sehingga menarik dan pesan dapat mudah diterima. Iklan ini tergolong bertema humoris.
Iklan Rasa Bersalah: Susu diet WRP
Rasa bersalah bebas makan? Sering anda mengatakan tidak apa-apa untuk memakan makanan berkalori tinggi karena alasan yang masuk akal untuk dapat bertahan hidup dari kelaparan. Tetapi hal ini terkadang membawa penyesalan bagi sebagian wanita bertubuh gemuk, badan yang gemuk membuat sebagian wanita kurang percaya diri dan terlihat tidak menarik. Iklan ini memanfaatkan rasa bersalah dari para pembacanya, untuk berhati-hati mengkonsumsi kalori yang tidak bermanfaat, bahwa penting bagi wanita untuk menjaga bentuk tubuh tetap ideal.