Kalbisocio,Volume 2 No.2 Agustus 2015
ISSN 2356 - 4385
Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan dan Pengaruh Proporsi Laba Ditahan Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur Tahun 2010-2012 Lukas Cahyo Adi Saputro1), Nera Marinda Machdar2) Akuntansi, Institute Teknologi dan Bisnis Kalbis, Jakarta Jalan Pulomas Selatan Kav. 22, Jakarta Timur 13210 1) Email:
[email protected] 2) Email:
[email protected] Abstract: Distribution of dividends is an important element that is seen by investors. But in reality it is not always the company decided to distribute profits to shareholders even though the company produces high profits or have a large amount of cash. This raises the curiosity for investors and academics why they occur, what factors influence the decision to divide dividend and how much these factors influence. This study aims to demonstrate empirically that the profitability of the company, the company’s growth and the proportion of retained earnings related and affect the dividend policy of manufacturing companies. Result of this research indicates that there is a positive relationship between profitability with dividend policy, there is a positive relationship between the growth of the company dividend policy, and there is a negative relationship between the proportion of retained earnings of companies with dividend policy. Keywords: profitability, growth, retained earnings, dividend policy Abstrak: Pembagian Deviden adalah unsur penting yang dilihat oleh investor. Namun dalam kenyataannya tidak selalu perusahaan memutuskan untuk membagikan laba pada pemegang saham meskipun perusahaan menghasilkan laba yang tinggi atau memiliki jumlah kas yang besar. Hal ini menimbulkan rasa ingin tahu bagi para investor dan akademisi mengapa hal tersebut terjadi, faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan membagi deviden dan seberapa besar faktor tersebut berpengaruh.. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris bahwa profitabilitas perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan proporsi laba ditahan berhubungan dan saling mempengaruhi kebijakan deviden perusahaan manufaktur. Metode analisis statistik yang digunakan adalah multiple regression.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara profitabilitas dengan kebijakan deviden, terdapat hubungan positif antara pertumbuhan perusahaan dengan kebijakan deviden, dan terdapat hubungan negatif antara proporsi laba ditahan perusahaan dengan kebijakan deviden. Kata kunci: profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, laba ditahan, kebijakan deviden
I. PENDAHULUAN Besarnya peluang investasi pada saham perusahaan di Indonesia saat ini sudah semakin luas.Berdasarkan data yang diambil dari Bursa Efek Indonesia hingga Maret 2013 sudah tercatat sebanyak 491 perusahaan yang sahamnya diperjual belikan di Bursa Efek Indonesia dengan 116 perusahaan perantara perdagangan efek. Banyaknya perusahaan go public yang listing di Bursa Efek Indonesia tentunya membuka kesempatan luas bagi para investor untuk turut serta dalam menanamkan modal, baik untuk keperluan trading ataupun investasi jangka panjang.
Bagi para investor pada umunya ada dua macam keuntungan yang diperoleh dalam aktivitas investasi pada saham perusahaan go public. Pertama adalah capital gain yaitu selisih positif antara harga saham perusahaan saat membeli dibandingkan dengan harga saham saat menjual di pasar saham.Kedua adalah keputusan perusahaan untuk membayar dividen pada pemegang saham, dimana pada umumnya pemegang saham cenderung menginginkan untuk mendapatkan dividen yang besar. Pada kenyataannya tidak selalu perusahaan memutuskan untuk membayar dividen meskipun telah mencapai tingkat laba yang ditetapkan dan memiliki kemampuan yang
142
02. Jurnal Lukas Saputro-Nera M.M (Ak), 2015-2.indd 142
25/02/2016 13:55:24
Lucas Cahyo Adi Saputro, Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan dan Pengaruh Proporsi...
cukup untuk membayar dividennya. banyak faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam membuat keputusan membayar dividen kepada pemegang saham, Fama and French (2001; 4) mengemukakan bahwa kebijakan dividen dipengaruhi oleh tingkat profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan, yang menyatakan bahwa dividen akan dibayar ketika profitabilitas tinggi dan pertumbuhan rendah, sebaliknya akan menahan dividen ketika profitabilitas rendah dan pertumbuhan tinggi, atau apabila diukur menggunakan dividend payout ratio hasilnya kurang atau sama dengan satu. Namun pada kenyataannya ada beberapa perusahaan yang justru menunjukkan kondisi berlawanan, contoh : 1. PT Delta Jakarta Tbk, menunjukkan dividend payout rationya sebesar 1,2025, 1,2334, 1,2401 dengan sales growth -0,2604, 0,0296, 0,2764masing-masing 2010,2011 dan 2012. 2. PT Champion Pacific Indonesia Tbk, menunjukkan dividend payout rationya sebesar 0,1179, 1,8033, 1,6822 dengan sales growth 0,0699, -0,0436, 0,0852masing-masing 2010,2011 dan 2012. 3. PT Multi Bintang Indonesia Tbk, menunjukkan dividend payout rationya sebesar 0,2258, 1,0122, 1,2883 dengan growth sales 0,1076, 0,0383, -0,1569 masing-masing 2010,2011 dan 2012. 4. PT Unilever Indonesia Tbk, menunjukkan dividend payout rationya sebesar 1,0001, 1,3381, 1,0920 dengan sales growth 0,0791, 0,1919, 0,1634 masing-masing 2010,2011 dan 2012. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak semuanya pernyataan Fama and French tersebut sesuai. Sedangkan DeAngelo et al. (2006; 227) menyebutkan proporsi laba ditahan, memiliki hubungan yang signifikan terhadap keputusan membayar dividen. Apabila proporsi laba ditahan besar perusahaan akan membayar dengan dividen, dan sebaliknya akan menghindari pembayaran dividen ketika proporsi laba ditahan kecil. Namun pada kenyataannya banyak perusahaan dengan proporsi laba ditahan yang kecil namun tetap memutuskan untuk membayar dividen kepada pemegang saham. Sedangkan kerangka pemikiran dalam penelitian ini akan memberikan gambaran variabel yang akan diteliti dengan pendekatan logika tertentu. Secara sederhana kerangka pemikiran itu digambarkan dalam diagram yang menjelaskan garis besar alur logika penelitian. Sesuai dengan pertanyaan penelitian, akan ditunjukkan hubungan antar konsep
yang memperlihatkan kerangka pemikiran dimaksud. Keputusan untuk membagi deviden dalam perusahaan ditentukan oleh profitabilitas perusahaan dan pertumbuhan perusahaan, Fama dan French (2001; 4). Devidan akan dibayarkan ketika profitabilitas tinggi dan pertumbuhan rendah, dan akan menahan deviden ketika profitabilitas rendah dan pertumbuhan tinggi. Ternyata keputusan pembagian dividen di beberapa perusahaan di Indonesia tidak sesuai dengan teori. Misalnya PT Delta Jakarta Tbk, PT. Champion Pacific Indonesia Tbk, PT Multi Bintang Indonesia Tbk, serta PT. Unilever Indonesia Tbk.seperti yang disebut diatas. Berikut ini adalah beberapa hasil penelitian yang menggunakan model Fama dan French yang memperlihatkan hasil yang berbeda-beda Sejalan dengan Fama dan French, Dra. Irene Rini (2009; 35) Analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap dividend payout ratio yang dilakukan Dra. Irine Rini memberi kesimpulan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividen payout ratio. Menurutnya profitabilitas adalah keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban tetapnya yaitu bunga dan pajak. Jika profitabilitas meningkat maka dividend payout ratio juga akan meningkat. Sedangkan untuk pengaruh growth terhadap dividend payout ratio, Irine menyatakan bahwa growth berpengaruh negatif dan signifikan terhadap dividen payout ratio. Hal ini disebabkan perusahaan lebih memfokuskan kepada pertumbuhan perusahaan dengan cara menyimpan sebagian besar keuntungannya dan menahan sebagian besar dividennya kepada investor, guna membesarkan usahanya., Marlina Lisa, Clara Danisa (2009; 6) dalam jurnalnya analisis cash position, debt to equity ratio, dan return of assets terhadap dividend payout ratio pada 142 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Januari 2004 sampai dengan Desember 2007, menyatakan bahwa return of asset mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio, dengan kata lain semakin besar keuntungan yang diperoleh semakin besar kemampuan perusahaan membayar dividen. Hal ini menunjukkan perusahaan selalu meningkatkan citra dengan cara setiap peningkatan laba akan diikuti dengan porsi laba yang dibagikan sebagai dividen dan juga dapat mendorong peningkatan nilai saham perusahaan, Elyzabet
143
02. Jurnal Lukas Saputro-Nera M.M (Ak), 2015-2.indd 143
25/02/2016 13:55:24
Kalbisocio,Volume 2 No.2 Agustus 2015
Indrawati, Bram Handito (2009; 70-84) dalam jurnalnya pengaruh profitabilitas dan kesempatan investasi terhadap kebijakan dividen menyatakan profitabilitas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen, hasil tersebut mengkonfirmasi pernyataan Jensen et al. (1992: 132) yang menyatakan semakin tinggi laba maka semakin tinggi aliran kas dalam perusahaan sehingga perusahaan dapat membayar dividen lebih tinggi. Penelitian tersebut dilakukan pada perusahaan LQ45 yang tercatat pada bursa efek Indonesia dengan periode sampling 2004-2006. dan Regina Ariesta (2010; 67) dalam penelitiannya analisis pengaruh hutang, profitabilitas, likuditas dan pertumbuhan terhadap dividen, dengan sampel sebanyak 137 perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009. Memberi pernyataan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen, semakin besar keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan tahun sebelumnya akan meningkatkan besarnya dividen yang diberikan dan begitu juga sebaliknya. Mereka sepaham berpendapat bahwa Profitabilitas perusahaan berpengaruh positif dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap keputusan membayar deviden. Sedangkan Kartika Nuringsih (2005; 103123) Dalam penelitiannya analisis pengaruh
kepemilikan manajerial, kebijakan hutang, ROA, dan ukuran perusahaan terhadap keputusan membayar dividen, Nuringsih (2005; 119) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap keputusan membayar dividen. Penelitian tersebut menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Indonesia Capital Market Directory periode 1995-1996. Dalam hasil penelitiannya perusahaan mengalami kondisi profitabilitas yang rendah sehingga untuk menjaga reputasi perusahaan membayar dividen pada jumlah yang besar. Dengan mempertahankan dividen, pihak investor memperkirakan profitabilitas yang tinggi walaupun pada kenyataannya belum tentu memliki profitablitas yang tinggi. Sebaliknya, pada perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi cenderung membayar dividen rendah. Hal ini dikarenakan perusahaan akan mengalokasikan keuntungan pada laba ditahan untuk kepentingan ekspansi dimasa mendatang. Hasil penelitian ini sesuai dengan Jensen, Solberg dan Zorn (1992; 47). dan Sisca Christianty (2008; 54) dalam penelitiannya pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan hutang, profitabilitas, dan ukuran perusahaan
terhadap kebijakan dividen menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen, apabila perusahaan memiliki laba yang semakin tinggi maka perusahaan akan menggunakan laba tersebut untuk kegiatan operasi perusahaan atau untuk berinvestasi, sehingga akan mengurangi pembagian dividen. Penelitian tersebut menggunakan sampel sebanyak 32 perusahaan dikalikan 4 periode pengamatan (2002-2005). Dengan demikian penelitian tersebut mendukung peneliti sebelumnya Nuringsih (2005; 38) yang menyebutkan profitabilitas memiliki pengaruh negatif terhadap kebijakan dividen, hasil penelitian mereka menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap keputusan membayar deviden. Sementara itu proporsi laba ditahan juga memiliki hubungan yang signifikan terhadap keputusan membayar deviden, seperti yang dituliskan oleh DeAngelo et al (2006; 227). Jika proporsi laba ditahan besar maka pembayaran deviden meningkat, dan jika proporsi laba ditahan menurun, maka deviden yang dibagi akan kecil. Namun hal ini juga tidak sejalan dengan apa yang terjadi di beberapa perusahaan di Indonesia. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini akan menggabungkan model Fama&French, serta De Angelo untuk menstudi perusahaan go publik di sektor manufactur di Indonesia.
Gambar 1 Pengaruh pejualan, pertumbuhan perusahaan,dan proporsi laba ditahan pada dividend policy
Konsep dan hubungan konsep di atas dapat dinyatakan dalam diagram 2.1. Deviden Payout Ratio (DPR) sebagai variabel dependen dipakai untuk mengukur keputusan pembagian deviden. Profitabilitas perusahaan diukur dengan Return on Assets (ROA), Pertumbuhan perusahaan diukur dengan Sales Growth (Growth), dan Laba Ditahan diukur dengan Return on Equity (RE). Ketiganya merupakan variabel independen. Ketidaksesuaian keputusan membayar dividen dengan teori atas beberapa faktor yang mempengaruhi
144
02. Jurnal Lukas Saputro-Nera M.M (Ak), 2015-2.indd 144
25/02/2016 13:55:24
Lucas Cahyo Adi Saputro, Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan dan Pengaruh Proporsi...
dividend payout ratio tersebut, menarik dan mendasari peneliti untuk melakukan penelitian terhadap faktor-faktor tersebut guna menguji kebenaran atas pernyataan-pernyataan peneliti yang telah disebutkan diatas. Dengan melihat latar belakang diatas, menjadi sangat penting untuk dilakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana faktor-faktor tersebut secara konsisten berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk membayar dividen pada pemegang saham. Dan memberi kontribusi untuk membuktikan apakah terjadi penguatan terhadap teori maupun proporsi yang terjadi selama ini atau sebaliknya Tujuan utama dari peneitian tersebut adalah Untuk mengetahui pengaruh tingkat profitabilitas perusahaan terhadap keputusan perusahaan untuk membayar dividen.
II. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu mengkaji pengaruh (influence) atau upaya memprediksi suatu variabel terhadapa variabel lainnya Sekaran (2000; 143). Penelitian tersebut menggunakan pendekatan kuantitatif. Sugiyono (2004; 176) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif dapat diartikan seagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, dengan pengambilan sampel yang pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunkan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Jenis data yang dipakai peneliti berupa data sekunder. Sekaran (2006; 77) mengemukakan bahwa data sekunder adalah yang diperoleh peneliti dari sumber-sumber yang ada melalui media perantara. Jenis data yang diperoleh merupakan data kuantitatif dan literatur. Data kuantitatif berupa laporan keuangan auditan perusahaan, sedangkan data literature berupa dokumentasi dari tinjauan menyeluruh terhadap teori yang relevan dengan masalah yang diteliti dan data kuantitatif, diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI), berupa laporan keuangan 39 perusahaan yang telah di audit selama periode 2010 - 2012, dalam penelitian tersebut peneliti menggunakan regresi linear berganda untuk mengukur pengaruh variabelvariabel bebas pada variabel terikat. Variabel terikat dalam penelitian tersebut adalah kebijakan dividen Dividend Policy atau Kebijakan dividen adalah rencana tindakan yang harus diikuti dalam membuat keputusan dividen (Gitman, 2000; 231). Kebijakan perusahaan dalam membayar dividen
berbeda-beda. Berbeda dengan prefered stock yang sudah ditetapkan dividennya, pemegang saham biasa (common stock) umumnya menerima pembayaran yang didasarkan pada salah satu dari 3 jenis kebijakan dividen, yaitu: 1. Constant-payout-ratio Kebijakan Dividen adalah kebijakan dividen yang didasarkan dengan persentase tertentu dari pendapatan. 2. Reguler dividend policy adalah kebijakan dividen yang didasarkan atas pembayaran dividen dengan rupiah yang tetap dalam setiap periode. Seringkali kebijakan dividen teratur digunakan dengan memakai target rasio pembayaran dividen dan, 3. Low-reguler-an-extra adalah kebijakan dividen yang didasarkan pembayaran dividen rendah yang teratur, ditambah dengan dividen ekstra jika ada jaminan pendapatan. Dalam penelitian ini dividen policy dilihat dan diukur dari dividend payout ratio, dividend payout ratio sendiri merupakan suatu indikasi atas persentase jumlah pendapatan yang diperoleh yang didistribusikan kepada pemilik atau pemegang saham dalam bentuk kas (Gitman, 2003; 231). Menurut Riyanto (2001; 154) mengemukakan bahwa dividend payout ratio adalah persentase pendapatan yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai dividen kas. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat dividend payout ratio yang ditetapkan oleh perusahaan, maka semakin kecil dana yang tersedia untuk ditanamkan dalam perusahaan. Sedangkan Sartono (2000; 143) menyatakan bahwa kebijakan dividen adalah kebijakan atau keputusan untuk menentukan apakah laba yang diperolah perusahaan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau ditahan dengan bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa datang. Kebijakan dividen menurut Sudarsih (2002; 172) adalah kebijakan yang berkaitan dengan pembayaran dividen oleh perusahaan, berupa penentuan besarnya pembayaran dividen dan besarnya laba yang ditahan untuk kepentingan perusahaan.,yang diukur dari dividen payout ratio. Dividen Payout Ratio sendiri merupakan suatu indikasi atas persentase jumlah pendapatan yang diperoleh yang didistribusikan kepada pemilik atau pemegang saham dalam bentuk kas (Gitman, 2003; 231). Sedangan variabel bebasnya 1). Profitabilitas perusahaan, Sujoko dan Soebiantoro (2007; 26), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan profit atau laba selama satu tahun. Menurut Indrawati dan Suhendro (2006; 34). Rasio yang
145
02. Jurnal Lukas Saputro-Nera M.M (Ak), 2015-2.indd 145
25/02/2016 13:55:24
Kalbisocio,Volume 2 No.2 Agustus 2015
paling umum untuk mengukur profitabilitas tersebut adalah return on assets, return on equity, dan return on investment. Dalam penelitian ini Rasio yang digunakan adalah return of Asset.:
Dimana, ROA : Return of Asset Profit : Laba/Rugi Tahun Berjalan Total Asset : total dari keseluruhan aset perusahaan 2). Pertumbuhan Perusahaan Indrawati dan
Suhendro (2006; 45), pertumbuhan perusahaan adalah perubahan total penjualan perusahaan. Menurut Devie (2003; 135), pertumbuhan perusahaan dalam manajemen keuangan diukur berdasarkan perubahan penjualan. yang diukur berdasarkan
Dimana, Sales growth: Pertumbuhan Penjualan Salest : Penjualan Tahun Berjalan Salest-1 : Penjualan Tahun Sebelumnya 3). Porsi Laba Ditahan Njoo Sylvia (2008; 67), mengemukakan Laba ditahan (retained earning) adalah bagian dari laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa yang ditahan oleh perusahaan untuk diinvestasikan kembali (reinvestment) dengan tujuan untuk mengejar pertumbuhan perusahaan, dan diukur sebagai berikut
Dimana, Retained Earning : Laba ditahan perusahaan tahun berjalan Total Asset : Total aktiva perusahaan tahun berjalan Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat signifikan atau tidak peneliti menetapkan variabel sebagai berikut: Perumusan Hipotesis 1. Uji Hipotesis Untuk X1 Ho : = 0 (tidak ada pengaruh signifikan dari profitabilitas perusahaan terhadap dividend payout ratio) Ha : > 0 (ada dampak positif dari profitabilitas perusahaan terhadap dividend payout ratio) 2. Uji Hipotesis Untuk X2 Ho : = 0 (tidak ada pengaruh signifikan dari pertumbuhan perusahaan terhadap dividend payout ratio)
Ha : > 0 (ada dampak positif dari pertumbuhan perusahaan terhadap dividend payout ratio) 3. Uji Hipotesis Untuk X3 Ho : = 0 (tidak ada pengaruh signifikan dari proporsi laba ditahan perusahaan terhadap dividend payout ratio) Ha : < 0 (ada dampak negatif dari proporsi Laba ditahan perusahaan terhadap dividend payout ratio) Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas variabel, apabila probabilitas < 0,05 maka Ho diterima. Bila probabilitas > 0,05 maka Ho ditolak. Penelitian tersebut melakukan 3 pengujian, yang pertama Uji Parsial Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat signifikan atau tidak. Kedua Uji serentak atau uji F digunakan untuk menguji secara serentak apakah regresi signifikan atau tidak, dengan melihat variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. ketiga Analisis Koefisien Determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama.
III. PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil analisis mengenai pengaruh profitabilitas perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan porsi laba ditahan dalam perusahaan dalam menentukan Kebijakan Dividenyang dilihat dari dividen payout rasio dengan menggunakan data dari 39 perusahaan yag terdaftar di Bursa Efek Indonesia, guna mencapai tujuan penelitian dan membuktikan hipotesis yang diajukan.
A. Menghitung Dividen Payout Ratio Dividen Payout Ratio sendiri merupakan suatu indikasi atas persentase jumlah pendapatan yang diperoleh yang didistribusikan kepada pemilik atau pemegang saham dalam bentuk kas (Gitman, 2003; 231). Berikut data nilai Dividen Payout Ratio 39 perusahaan sampel periode 2010 sampai dengan 2012. Data Tabel 1 menunjukkan nilai Dividen Payout Ratio periode 2010 s.d 2012 dengan nilai tertinggi 1,8033 atas Champion Pacific Indonesia Tbk pada 2011, dan nilai terendah 0,01271 atas JAPFA Comfeed Indonesia Tbk pada 2010.
B. Menghitung Profitabilitas Perusahaan Sujoko dan Soebiantoro (2007; 65), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
146
02. Jurnal Lukas Saputro-Nera M.M (Ak), 2015-2.indd 146
25/02/2016 13:55:25
Lucas Cahyo Adi Saputro, Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan dan Pengaruh Proporsi...
profit atau laba selama satu tahun. Menurut Indrawati dan Suhendro (2006). Rasio yang paling umum untuk mengukur profitabilitas tersebut adalah return on assets, return on equity, dan return on investment. Dalam penelitian ini Rasio yang digunakan adalah return of Asset. Data Tabel 2 nilai Return of Asset 39 perusahaan sampel periode 2010 s.d 2012.
C. Menghitung Pertumbuhan Perusahaan Indrawati dan Suhendro (2006), pertumbuhan perusahaan adalah perubahan total penjualan perusahaan. Menurut Devie (2003), pertumbuhan perusahaan dalam manajemen keuangan diukur berdasarkan perubahan penjualan. Data Tabel 3 pertumbuhan 39 perusahaan sampel periode 2010 s.d
Data1 Dividen PayoutPayout Ratio Pertahun Tabel Data Dividen Ratio pertahun periode 2010 - 2012 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
2012 0.10303
2011 0.10490
2010 0.02583
No 21
0.38663
0.35218
0.20109
22
0.45784
0.57037
0.52420
23
0.28420
0.42781
0.63839
24
0.28064 0.29152
0.48675 0.29528
0.59259 0.39919
25 26
0.76315
0.92245
0.86675
27
1.24012
1.23338
1.20253
28
0.29177
0.30303
0.34868
29
Ekadharma 0.17628 International Tbk Goodyear 0.55350 Indonesia Tbk Gudang Garam 0.39967 Tbk
0.18265
0.10199
30
0.16385
0.08108
31
0.41663
0.36191
32
HM Sampoerna Tbk Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Champion Pacific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakarsa Tbk JAPFA Comfeed Indonesia Tbk Kimia Farma (Persero) Tbk Kalbe Farma Tbk
0.84382
1.25591
1.31386
33
0.47743
0.39693
0.13388
34
1.68224
1.80332
0.11789
35
0.30625
0.39548
0.39337
0.29949
0.30021
0.24548
Company Asahimas Flat Glass Tbk Arwana Citramulia Tbk Astra International Tbk Astra Otoparts Tbk Berlina Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Citra Tubindo Tbk Delta Djakarta Tbk Darya-Varia Laboratoria Tbk
Company Lion Metal Works Tbk Malindo Feedmill Tbk Multistrada Arah Sarana Tbk Martina Berto Tbk Merck Tbk Multi Bintang Indonesia Tbk
2012 0.29704
2011 0.26929
2010 0.19344
0.20674
0.21647
0.56225
0.30014
0.03666
0.03501
0.25081
0.29105
1.37656
0.80139 1.28833
0.84174 1.01227
0.74957 0.22589
Mustika Ratu Tbk Mayora Indah Tbk Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk Semen Indonesia (Persero) Tbk Selamat Sempurna Tbk Tembaga Mulia Semanan Tbk Mandom Indonesia Tbk
0.27015
0.19999
0.19998
0.20597
0.20586
0.20598
0.31822
0.30450
0.33397
0.49892
0.40880
0.55000
0.36224
0.39981
0.27092
0.13761
0.59727
0.23884
0.53027
0.52009
0.51633
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Surya Toto Indonesia Tbk
0.05256
0.05077
0.04400
0.22648
0.20385
0.21676
36
Trias Sentosa Tbk
0.36949
0.41075
0.29274
0.30156
37
Tempo Scan Pacific Tbk
0.57662
0.36818
0.81258
0.78838
0.01272
38
Unggul Indah Cahaya Tbk
0.62266
0.39812
0.86382
0.20000
0.20000
0.30000
39
1.09201
1.33813
1.00009
0.64313
0.55938
0.27330
Unilever Indonesia Tbk
147
02. Jurnal Lukas Saputro-Nera M.M (Ak), 2015-2.indd 147
25/02/2016 13:55:25
Kalbisocio,Volume 2 No.2 Agustus 2015
2012 dilihat dari Sales Growth pertahun Data Tabel 3 menunjukkan nilai Sales Growth periode 2010 s.d 2012 dengan nilai tertinggi 0,57464 atas Tembaga Mulia Semanan Tbk pada 2010, dan nilai terendah -,26039 atas Delta Djakarta Tbk pada 2010.
Data Return Of Asset Pertahun Tabel 2 Data Return Of Asset pertahun periode 2010 - 2012 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Company Asahimas Flat Glass Tbk Arwana Citramulia Tbk Astra International Tbk Astra Otoparts Tbk Berlina Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Citra Tubindo Tbk Delta Djakarta Tbk Darya-Varia Laboratoria Tbk Ekadharma International Tbk Goodyear Indonesia Tbk Gudang Garam Tbk HM Sampoerna Tbk Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Champion Pacific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakarsa Tbk JAPFA Comfeed Indonesia Tbk Kimia Farma (Persero) Tbk Kalbe Farma Tbk
2012 0.11126
2011 0.12525
0.16929
0.11539
0.12322
0.13834
0.12120
D. Menghitung Proporsi Laba Ditahan Njoo Sylvia (2008; 54), mengemukakan Laba ditahan (retained earning) adalah bagian dari laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa yang ditahan oleh perusahaan untuk diinvestasikan kembali (reinvestment) dengan tujuan untuk
2010 No Company 0.13949 21 Lion Metal Works Tbk 0.09052 22 Malindo Feedmill Tbk 0.12729 23 Multistrada Arah Sarana Tbk
2012 0.19694
2011 2010 0.14361 0.12712
0.16802
0.15437 0.18624
0.00113
0.01282 0.05795
0.15876
0.20430 24
0.07605
0.07876 0.11036
0.07872 0.21710
0.07370 0.26700
0.06310 25 0.33909 26
Martina Berto Tbk Merck Tbk Multi Bintang Indonesia Tbk
0.18933 0.39356
0.39556 0.27324 0.41561 0.38952
0.12863
0.20531
0.06712 27
0.07558
0.06104 0.06320
0.28635
0.21793
0.19697 28
0.08947
0.07331 0.11004
0.13856
0.13101
0.12982 29
0.11416
0.07545 0.05249
0.17972
0.11679
0.11975 30
Mustika Ratu Tbk Mayora Indah Tbk Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk Semen Indonesia (Persero) Tbk
0.18529
0.20144 0.23345
0.05386
0.01649
0.05808 31
0.18633
0.18194 0.14096
0.09802
0.12684
0.13487 32
0.01344
0.01835 0.00261
0.37358
0.41651
0.31286 33
Selamat Sempurna Tbk Tembaga Mulia Semanan Tbk Mandom Indonesia Tbk
0.11954
0.12406 0.12552
0.41705
0.46691
0.12754 34
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
0.01329
0.02757 0.02000
0.14250
0.15558
0.09253 35
Surya Toto Indonesia Tbk
0.15545
0.16328 0.17809
0.08212
0.09363
0.06246 36
Trias Sentosa Tbk
0.05128
0.07312 0.06737
0.20933
0.19842
0.21015 37
Tempo Scan Pacific Tbk
0.13891
0.13771 0.13620
0.09829
0.07865
0.13742 38
Unggul Indah Cahaya Tbk
0.00842
0.02232 0.01483
0.09910
0.09572
0.08370 39
0.40377
0.34746 0.38925
0.18815
0.18608
0.18291
Unilever Indonesia Tbk
148
02. Jurnal Lukas Saputro-Nera M.M (Ak), 2015-2.indd 148
25/02/2016 13:55:25
Lucas Cahyo Adi Saputro, Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan dan Pengaruh Proporsi...
mengejar pertumbuhan perusahaan. Kebijakan dividen merupakan keputusan yang ditetapkan oleh perusahaan terutama untuk menentukan besarnya laba yang dibagikan dalam bentuk dividen. Data Tabel 4 porsi laba ditahan 39 perusahaan sampel periode 2010 - 2012. Data Tabel 4 menunjukkan proporsi laba ditahan periode 2010 s.d 2012 dengan nilai tertinggi 0,88214 Data Sales Growth Pertahun
atas Indofood CBP Sukses Makmur Tbk pada 2012, dan nilai terendah -,01344 atas Tembaga Mulia Semanan Tbk pada 2012. Dari hasil perhitungan dengan program spss berikut maka menghasilkan persamaan regresi linear sebagai berikut:
Tabel 3 Data Sales Growth pertahun periode 2010 - 2012 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Company Asahimas Flat Glass Tbk Arwana Citramulia Tbk Astra International Tbk Astra Otoparts Tbk Berlina Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Citra Tubindo Tbk Delta Djakarta Tbk Darya-Varia Laboratoria Tbk Ekadharma International Tbk Goodyear Indonesia Tbk Gudang Garam Tbk HM Sampoerna Tbk Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Champion Pacific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakarsa Tbk JAPFA Comfeed Indonesia Tbk Kimia Farma (Persero) Tbk Kalbe Farma Tbk
2012 0.10054
2011 2010 0.07013 0.26826
No Company 21 Lion Metal Works Tbk 22 Malindo Feedmill Tbk 23 Multistrada Arah Sarana Tbk
2012 0.24405
2011 2010 0.29149 0.05228
0.20698
0.11142 0.16262
0.27144
0.29361 0.08985
0.15679
0.25058 0.31936
0.04972
0.47294 0.18644
0.12410
0.17722 0.18787
24
Martina Berto Tbk
0.10706
0.14516 0.09658
0.23207 0.18671
0.19532 0.05806 0.19102 0.03491
25 26
Merck Tbk Multi Bintang Indonesia Tbk
0.01235 (0.1569 7)
0.15439 0.05894 0.03831 0.10759
0.04971
(0.0387 (0.13647) 7) 0.02964 (0.26039)
27
Mustika Ratu Tbk
0.12769
0.10004 0.06884
28
Mayora Indah Tbk
0.11178
0.30864 0.51223
0.20869
(0.0318 2)
0.06906
29
0.05326
0.53008 0.45582
0.17225
0.29175 0.23905
30
Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk Semen Indonesia (Persero) Tbk
0.19601
0.14184 (0.00303)
0.04629
0.08127 0.46645
31
0.04410
0.32697 0.13613
0.17057
0.11123 0.14311
32
0.06705
0.46800 0.57464
0.26050
0.21841 0.11314
33
Selamat Sempurna Tbk Tembaga Mulia Semanan Tbk Mandom Indonesia Tbk
0.11874
0.12798 0.05632
0.11399
0.07834 0.09965
34
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
0.02222
0.03868 0.09063
0.08517
(0.0436 3)
0.06992
35
Surya Toto Indonesia Tbk
0.17500
0.19655 0.14401
0.10428
0.18042 0.02690
36
Trias Sentosa Tbk
(0.0378 7)
0.16062 0.11072
0.24499
0.24691 0.05308
37
Tempo Scan Pacific Tbk
0.14707
0.12590 0.14147
0.14070
0.12018 (0.02681)
38
Unggul Indah Cahaya Tbk
0.06324
0.29555 0.21990
0.07270
0.09339 0.11554
39
0.16336
0.19192 0.07910
0.24969
0.06699 0.12539
Unilever Indonesia Tbk
0.27639
149
02. Jurnal Lukas Saputro-Nera M.M (Ak), 2015-2.indd 149
25/02/2016 13:55:26
Kalbisocio,Volume 2 No.2 Agustus 2015
Dimana Apabila profitabilitas perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan porsi laba ditahan adalah nol (0). Maka nilai dividen payout ratio akan sebesar 0,091 Apabila profitabilitas perusahaan naik satu satuan, maka nilai dividen payout ratio akan naik sebesar 1,762 satuan dengan asumsi pertumbuhan perusahaan dan porsi laba ditahan konstan. Data Porsi Laba Ditahan Pertahun
Apabila pertumbuhan perusahaan naik satu satuan, maka nilai dividen payout ratio akan turun sebesar 0,587 satuan dengan asumsi profitabilitas perusahaan dan porsi laba ditahan konstan. Apabila porsi laba ditahan perusahaan naik satu satuan, maka nilai dividen payout ratio akan turun sebesar 0,266 satuan dengan
Tabel 4 Data proporsi laba ditahan pertahun periode 2010 - 2012 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Company Asahimas Flat Glass Tbk Arwana Citramulia Tbk Astra International Tbk Astra Otoparts Tbk Berlina Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Citra Tubindo Tbk Delta Djakarta Tbk Darya-Varia Laboratoria Tbk Ekadharma International Tbk Goodyear Indonesia Tbk Gudang Garam Tbk HM Sampoerna Tbk Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Champion Pacific Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakarsa Tbk JAPFA Comfeed Indonesia Tbk Kimia Farma (Persero) Tbk Kalbe Farma Tbk
2012 0.66604
2011 0.65529
2010 No 0.61570 21
Company Lion Metal Works Tbk Malindo Feedmill Tbk Multistrada Arah Sarana Tbk
2012 0.73324
2011 2010 0.67818 0.67772
0.53733
0.46171
0.36272 22
0.41732
0.36960 0.33579
0.36368
0.36047
0.39635 23
0.15030
0.17751 0.19109
0.52724
0.56998
0.61061 24
Martina Berto Tbk Merck Tbk Multi Bintang Indonesia Tbk
0.18424
0.14302 0.13634
0.29134 0.63744
0.29068 0.66410
0.28966 25 0.64024 26
0.66168 0.26640
0.77726 0.74305 0.41549 0.39430
0.34027
0.37975
0.21930 27
Mustika Ratu Tbk Mayora Indah Tbk Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk Semen Indonesia (Persero) Tbk
0.54181
0.52780 0.51769
0.74005
0.74635
0.76581 28
0.30656
0.29019 0.35086
0.45010
0.40099
0.33107 29
0.29329
0.20718 0.18155
0.43409
0.36973
0.32234 30
0.57534
0.63105 0.63963
0.39430
0.33107
0.33454 31
Selamat Sempurna Tbk Tembaga Mulia Semanan Tbk Mandom Indonesia Tbk
0.31839
0.32138 0.31884
0.61364
0.59819
0.65648 32
0.01344
0.01835 0.04593
0.46159
0.47257
0.44502 33
0.63901
0.64568 0.62879
0.88214
0.82427
0.17549 34
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
0.07727
0.06848 0.04618
0.37615
0.51318
0.56008 35
Surya Toto Indonesia Tbk
0.54793
0.52065 0.52079
0.21483
0.20566
0.19272 36
Trias Sentosa Tbk
0.42516
0.44501 0.43010
0.65253
0.61520
0.55665 37
Tempo Scan Pacific Tbk
0.61631
0.60346 0.60700
0.16424
0.11714
0.14837 38
Unggul Indah Cahaya Tbk
0.24669
0.22037 0.22749
0.39369
0.36420
0.31078 39
0.31674
0.29239 0.44512
0.76988
0.77435
0.79364
Unilever Indonesia Tbk
150
02. Jurnal Lukas Saputro-Nera M.M (Ak), 2015-2.indd 150
25/02/2016 13:55:26
Lucas Cahyo Adi Saputro, Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan dan Pengaruh Proporsi...
asumsi profitabilitas perusahaan dan pertumbuhan perusahaan konstant. 1) Uji Parsial, hasil uji parsial menunjukkan hasil sebagai berikut : Uji signifikan X1 (profitabilitas)
Tabel 5 Hasil Olahan Regresi Berganda Pertahun Periode 2010 - 2012
a) Ho : = 0 (tidak ada pengaruh signifikan dari profitabilitas perusahaan terhadap dividend payout ratio) Ha : > 0 (ada dampak positif dari profitabilitas perusahaan terhadap dividend payout ratio) Nilai koefisien regresi untuk profitabilitas perusahaan (ROA) adalah 1,762 maka dapat disimpulkan profitabilitas perusahaan berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio. b) Variabel ROA mempunyai T hitung sebesar 5,388 dengan probabilitas 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa profitabilitas perusahaan mempengaruhi secara signifikan terhadap DPR. Jika dilihat dari data keuangan perusahaan sampel periode 2010 s.d 2012, dimungkinkan perusahaan memiliki kemampuan membayar dividen karena mampu menghasilkan laba sehingga berpengaruh positif terhadap dividen policy (DPR) dan memiliki kemampuan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen kas, sehingga pengaruhnya terhadap dividen policysignifikan. Uji signifikan X2 (pertumbuhan perusahaan) a). Ho : = 0 (tidak ada pengaruh signifikan dari pertumbuhan perusahaan terhadap dividend payout ratio) Ha : > 0 (ada dampak negatif dari pertumbuhan perusahaan terhadap dividend payout ratio) Nilai koefisien regresi untuk pertumbuhan perusahaan (Growth) adalah -0,587 maka dapat disimpulkan pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio. b) Variabel growth mempunyai T hitung sebesar -2,602 dengan probabilitas 0,011 yang lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan perusahaan mempengaruhi secara signifikan terhadap DPR. Jika dilihat dari data keuangan perusahaan sampel periode 2010 s.d 2012, dimungkinkan lebih banyak perusahaan sampel mengalami pertumbuhan dilihat dari peningkatan persentase penjualan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun perusahaan lebih cenderung memakai laba untuk
aktivitas ekonomi lain atau menyimpannya sebagai laba ditahan didaripada membagikannya dalam bentuk dividen kas pada pemegang saham. Uji signifikan X3 (Proporsi Laba ditahan) a) Ho : = 0 (tidak ada pengaruh signifikan dari proporsi laba ditahan perusahaan terhadap dividend payout ratio) Ha : < 0 (ada dampak negatif dari proporsi Laba ditahan perusahaan terhadap dividend payout ratio) Nilai koefisien regresi untuk proporsi Laba ditahan perusahaan adalah -0,266 maka dapat disimpulkan pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio. b) Variabel RE mempunyai T hitung sebesar -1,592 dengan probabilitas 0,114 yang lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa porsi Laba ditahan perusahaan tidakmempengaruhi secara signifikan terhadap DPR. Jika dilihat dari data keuangan perusahaan sampel periode 2010 s.d 2012, dimungkinkan perusahaan mengalami peningkatan jumlah laba ditahan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sehingga dapat disimpulkan perusahaan lebih banyak menahan laba yang dihasilkan pada laba ditahan daripada membagikannya dalam bentuk dividen kas. 2) Uji Serentak, nilai F hitung 13,9979 dimana f tabel 2,29 dengan probabilitas 0 yang lebih besar
151
02. Jurnal Lukas Saputro-Nera M.M (Ak), 2015-2.indd 151
25/02/2016 13:55:26
Kalbisocio,Volume 2 No.2 Agustus 2015
dari 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara serentak ROA, Growth, RE mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap DPR. 3) Analisis Koefisien Determinasi, Dari perhitungan dengan program program SPSS diperoleh R square adalah 0,271, sehingga dapat diartikan bahwa profitabilitas, pertumbuhan dan proporsi laba ditahan secara bersama-sama mempengaruhi Dividen payout ratio sebesar 0,271 (27,1%), sedangkan sisanya 0,729 (72,9%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Variabel lain yang mempengaruhi selain profitabilitas perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan porsi laba ditahan diperkirakan dipengaruhi ukuran perusahaan, siklus hidup perusahaan (bussines life cycle), total ekuitas, saldo kas dan dividends history mendukung perusahaan untuk melakukan pembayaran dividen pada pemegang saham.
siklus hidup dividen suatu perusahaan secara detail. Sehingga perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan menambah periode pada sampel yang diteliti.
V. DAFTAR RUJUKAN Ariesta, R. (2010).”Analisis pengaruh hutang, profitabilitas, likuiditas
dan
pertumbuhan
terhadap
dividen”.
Semarang. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Deitiana, T. (2011).”Pengaruh rasio keuangan, pertumbuhan penjualan dan dividen terhadap harga saham”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol 13, No. 1, April 2011, hlm 57-66. Fama & French. (2001).”Disappearing dividends: changing firm characteristics or lower propensity to pay”. Journal of Financial Economics 60, page 3-43. Ghozali, I. (2011). “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19”. Semarang. Universitas Diponegoro. Harry, L. D. & Rene M. (2006).”Dividen policy and the earned/contributed capital mix: a test of the life-cycle
IV. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh profitailitas, pertumbuhan dan porsi laba ditahan perusahaan terhadap Dividen Policy (DPR) pada perusahaan manufaktur dibursa Efek Indonesia yang telah dibahas pada bab 4 maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Hipotesis 1 diterima, variabel profit perusahaan (ROA) mempunyai hubungan positif yang signifikan terhadap dividen payout ratio. 2) Hipotesis 2 diterima, variabel pertumbuhan perusahaan (growth) mempunyai hubungan negatif yang signifikan terhadap dividen payout ratio.3) Hipotesis 3 diterima, variabel proporsi laba ditahan (RE) mempunyai hubungan negatif yang tidak signifikan terhadap dividen ratio. Saran Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan terhadap variabel yang lebih luas, mengingat variabel dependen hanya terfokus pada faktor-faktor financial saja. Perusahaan yang digunakan sebagai sampel penelitian masih sebatas perusahaan manufaktur, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang berbeda jenis atau bentuk usahanya. Untuk menguji kebenaran dan konsistensi teori apabila diterapkan terhadap perusahaan dengan bidang usaha yang lain. Sampel periode penelitian hanya sebatas tiga tahun periode akuntansi (20102013), sehingga kurang menggambarkan pola
theory”. Journal of Financial Economics 81, page 227254. Indrawaty, E & Bram, M. (2009).”Pengaruh profitabilitas dan kesempatan investasi terhadap kebijakan dividen”. Jurnal Akuntansi, Vol. 1, No.1, Mei 2009, hlm 70-84. Marlina, L & Danica, C. (2009).”Analisis pengaruh cash position, debt to equity ratio, dan return of asset terhadap dividend payout ratio”. Jurnal Manajemen Bisnis. Vol.2, No.1, Januari 2009, hlm 1-6. Nuringsih,
K.
(2005).”Analisis
pengaruh
kepemilikan
manajerial, kebijakan utang, ROA dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol. 2, No.2, JuliDesember 2005, hlm 103-123. Rini, I. (2009).”Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap dividend payout ratio”. Semarang. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Siaputra, L & Surja, A. (2006).”Pengaruh pengumuman dividen terhadap perubahan harga saham sebelum dan sesudah Ex-dividend date dibursa efek jakarta”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 8, No.1, Mei 2006, hlm 71-77. Sujoko & Soebiantoro, U. (2007).”Pengaruh Struktur kepemilikan saham, Leverage, faktor Intern dan Faktor Ekstern terhadap nilai perusahaan”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol 9, No.1, Maret, hlm 41-48.
152
02. Jurnal Lukas Saputro-Nera M.M (Ak), 2015-2.indd 152
25/02/2016 13:55:26