Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0164 pp. 20- 29
10 Pages
PENGARUH PROFITABILITAS DAN SET KESEMPATAN INVESTASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN TUNAI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA Budi Safatul Anam1, Muhammad Arfan2, M. Shabri3 1)
Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Staff Pengajar Magister AkuntansiUniversitas Syiah Kuala Banda Aceh. Abstract: This study aims to: 1. examine and analyze the effect of profitability and the investment opportunity set jointly against a cash dividend policy on manufacturing companies. 2. Examine and analyze the level of influence the profitability of the cash dividend policy on manufacturing companies in Indonesia. 3. Examine and analyze the effect of the investment opportunity set against a cash dividend policy on manufacturing companies in Indonesia. The population used in this research is manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange within the period from 2007 to 2011 with the established criteria, namely: 1. The manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange during the years 2007 to 2011 which shown by the financial statements in ICMD. 2. During 5 (five) consecutive years (2007-2011) the company made payments of cash dividends. Based on these criteria, the number of panel data (pooling data) eligible population as many as 262 companies. The analytical method used in this research is path analysis (path analysis) using SPSS software.The results showed: (1) profitability and the investment opportunity set jointly has very weak influence on the cash dividend policy on manufacturing companies in Indonesia from 2007 to 2011. (2) Profitability negatively affect the cash dividend policy on manufacturing companies in Indonesia period 2007-2011. (3) Investment Opportunity Set positively affects cash dividend policy on manufacturing companies in Indonesia period 2007-2011. Keywords: Profitability, Investment Opportunity Set and Cash Dividend Policy
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: 1. menguji dan menganalisis pengaruh dan profitabilitas dan set kesempatan investasi secara bersama-sama terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur. 2. Menguji dan menganalisis besarnya pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur di indonesia. 3. Menguji dan menganalisis besarnya pengaruh set kesempatan investasi terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dalam rentang waktu dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 dengan kriteria yang ditetapkan, yaitu: 1. Perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2007-2011 yang ditunjukkan dengan adanya laporan keuangan ICMD. 2.selama 5 (lima) tahun berturut-turut (2007-2011) perusahaan melakukan pembayaran deviden tunai. Berdasarkan kriteria tersebut, maka jumlah data panel (pooling data) populasi yang memenuhi kriteria sebanyak 262 perusahaan. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis jalur (path analysis) dengan menggunakan software SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Profitabilitas dan set kesempatan investasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang sangat lemah terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur di Indonesia 2007-2011. (2) Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kebijakan deviden tunai pada perusahaan manufaktur di Indonesia periode 2007-2011. (3) Set kesempatan Investasi berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur di Indonesia periode 2007-2011.
Kata kunci: Profitabilitas, Set Kesempatan Investasi, dan Kebijakan Dividen Tunai. PENDAHULUAN
Masyarakat saat ini sudah mulai tertarik
untuk menjadi investor saham. Sudah tentu Volume 5, No. 3, Agustus 2016
- 20
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala investor dalam membeli saham mengharapkan
kebijakan
tingkat pengembalian (return) yang yang
manufaktur
besarnya minimal sama dengan tingkat bunga
Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap
deposito yang diperoleh saat itu. Dalam hal ini
kebijakan deviden tunai pada perusahaan
return yang diharapkan itu adalah dalam bentuk
manufaktur di Indonesia periode 2007-2011. (3)
dividen.
Set kesempatan Investasi berpengaruh positif
Untuk
memperoleh
return
yang
dividen di
tunai
pada
Indonesia
2007-2011.
terhadap
informasi akuntansi yang terdapat di laporan
perusahaan manufaktur di Indonesia periode
keuangan perusahaan go public. Dividen akan
2007-2011.
indikator
untuk
KAJIAN PUSTAKA
pemberian dividen merupakan suatu isyarat
Dividen
penting mengenai kinerja perusahaan dari sudut pandang investor.
pada
Menurut Stice, Stice dan Skousen (2005:902)
kasus
tunai
meningkatkan
kesejahteraan bagi investor di samping itu juga
Dalam
dividen
(2)
diharapkan investor harus mampu menganalisa
menjadi
kebijakan
perusahaan
perusahaan
mengartikan
dividen
sebagai
yang
pembagian laba kepada para pemegang saham
membukukan laba akan tetapi pembagian
perusahaan sebanding dengan jumlah saham
dividennya rendah, hal ini disebabkan karena
yang dipegang oleh masing-masing pemilik.
manajemen
lebih
concern
terhadap
kelangsungan
hidup
perusahaan,
sehingga
Dividen ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang
Saham
(RUPS)
dan
jenis
perusahaan akan melakukan penahanan laba
pembayarannya tergantung kepada kebijakan
(retained earning) untuk menjalankan ekspansi
pimpinan.
atau membutuhkan dana untuk membiayai
Dividen dapat berupa uang tunai,
operasi perusahaan, sementara di sisi lain,
properti, stock split, scrip, likuidasi maupun
investor mengharapkan suatu kebijakan yang
saham. Dividen tunai (cash dividend) umumnya
tepat dalam menentukan laba yang dibagikan
lebih
dalam bentuk dividen. Kondisi inilah yang
dibandingkan dengan jenis dividen lainnya.
dipandang
teori
agency
sebagai
menarik
bagi
pemegang
saham
konflik
kepentingan antara prinsipal dan agen (Jensen
Jenis-Jenis Dividen
& Mecling, 1976). Konflik kepentingan ini
Menurut Baridwan (2004:429), dividen yang
mengakibatkan
dibagikan oleh perusahaan dapat terbagi dalam
timbulnya
biaya
keagenan
(agency cost). Penelitian ini bertujuan untuk menguji
beberapa jenis, yaitu: 1).Dividen tunai (cash dividend), 2).Dividen saham(stock dividend),
dan menganalisis pengaruh(1) Profitabilitas dan
3).Dividen
set kesempatan investasi secara bersama-sama
4).Dividen scrip, 5).Dividen saham pecahan
memiliki pengaruh yang sangat lemah terhadap
(stock split), 6).Dividen likuidasi (Liquidating
21 -
Volume 5, No. 3,Agustus 2016
properti
(property
dividend),
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dividend)
Set/IOS), profitabilitas, ROA, size, leverage dan harga saham. Disamping itu ada faktorfaktor
Langkah-langkah Pembayaran Dividen Adapun diperhatikan
rincian
dalam
taanggal
pembayaran
lain
diduga
dapat
mempengaruhi
yang
kebijakan dividen yaitu kebiasaan yang berlaku
dividen
di negara tempat perusahaan tersebut berada.
menurut Sinuraya(1999:130) adalah sebagai
Bukti
berikut: a).Tanggal pengumuman (declaration
umumnya perusahaan di Amerika Serikat
date), b).Tanggal pencatatan (date of record),
cenderung memberikan dividen yang tetap
c).Tanggal
jumlahnya atau meningkat secara konstan dari
cum-dividend,
dividend, e)Tanggal
d).Tanggal
pembayaran
ex-
(payment
empiris
menunjukkan
bahwa
pada
waktu kewaktu, (Atmaja, 1999:289).
date). Profitabilitas. Hanafi (2004) mengemukakan bahwa
Kebijakan Dividen Menurut Sadalia (2010), pembayaran dividen
tunai
kepada
pemegang
saham
rasio profitabilitas merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan
perusahaan
diputuskan oleh dewan komisaris. Komisaris
menghasilkan
umumnya
penjualan, aktiva, dan modal saham tertentu
mengadakan
pertemuan
untuk
keuntungan
pada
dalam tingkat
menentukan jumlah dividen yang akan dibayar,
Profitabilitas dapat di ukur dengan
dalam menentukan jumlah dividen yang akan
berbagai macam rasio seperti: Return on
dibagikan perlu mengevaluasi posisi keuangan
Investment (ROI), Return on Equity (ROE),
periode yang lalu dan posisi yang akan datang.
Return on Assets (ROA), Return on Sales (ROS), Earnings per Share (EPS), dan Basic Earnings Power (BES).
Teori Kebijakan Dividen Menurut Naveli (1989), secara umum
Penelitian ini menggunakan proksi
kebijakan dividen yang ditempuh perusahaan
ROE sebagai ukuran profitabilitas perusahaan.
adalah salah satu dari 3 kebijakan ini, yaitu:
Pertimbangan utama karena ROE merupakan
1).Constant Dividend Payout Ratio, 2). Stable
turunan dari ROI sehingga hasilnya merupakan
Per Share Dividend, 3).Reguler Dividend Plus
hasil
Extra.
profitabilitas (Suharli, 2007).
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Kebijakan Dividen Faktor-faktor kebijakan
dividen
Set
yang
dapat
Kesempatan
lebih
menggambarkan
Investasi
(Investment
Opportunity Set) yang
mempengaruhi
diantaranya
yaitu
Kallapur
dan
Trombley
(2001)
set
menyimpulkan bahwa IOS adalah keputusan
kesempatan investasi (Investment Opportunity
investasi dalam bentuk kombinasi aktiva yang Volume 5, No. 3, Agustus 2016
- 22
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dimiliki dan opsi investasi di masa yang akan
turut melakukan pembayaran dividen tunai.
datang.
Berdasarkan kriteria tersebut, maka Endiana, Budiartha, dan Estika (2012)
didapatlah jumlah populasinya sebanyak 262
mengungkapkan bahwa variabel IOS dapat
perusahaan. Metode analisis yang digunakan
diukur dengan tujuh proksi tunggal yang
dalam penelitian ini adalah Analisis Jalur (Path
berbasis harga dan investasi yang dapat
Analysis)
dirumuskan sebagai berikut: 1). Rasio Market to Book Value of Assets (MVA/BVA), yang
Operasionalisasi Variabel
dihitung dengan rumus sebagai berikut, yaitu:
Variabel Dependen
=
Kebijakan dividen adalah keputusan
( Total Aktiva – Total Ekuitas + (Jlh Saham
manajemen perusahaan terbuka yang terdaftar
beredar x Closing Price))/ Total Aktiva, 2).
di BEI berkaitan dengan pembagian dividen
Rasio Market to Book Value of Equity
kepada para pemegang saham atas laba yang
(MVA/BVE), 3). Price to Earnings Ratio (PER),
dihasilkan. Kebijakan dividen dalam penelitian
4).Rasio Capital Expenditure to Book Value of
ini diproksi melalui dividend payout ratio
Assets
Capital
(DPR), yaitu rasio antara dividend per share
Assets
(DPS) dengan earning per share (EPS). DPR
(CAPMVA), 6). Rasio Firm Value to Book
mengukur bagian laba yang diperoleh untuk per
Value of Property, Plant and Equiptment
lembar saham umum yang akan dibayarkan
(VPPE), 7). Rasio Current Assets to Net Sales
dalam bentuk dividen (Munawir, 2002: 263)
MVA/BVA
(CAPBVA),
Expenditure
to
5).
Market
Rasio Value
of
(CAONS). Variabel Independen 1. Profitabilitas (X1)
METODE PENELITIAN
Menurut
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis
Suharli
(2004)
pengujian hipotesis (hypothesis testing), yaitu
mengungkapkan bahwa laba yang diperoleh
jenis
dari selisih antara harta masuk (pendapatan dan
penelitian
yang
independen,
yaitu
kesempatan
investasi
menguji
profitabilitas
variable set
keuntungan) dan harta keluar (beban dan
variabel
kerugian). Untuk mengukur profitability ada 2
dan
terhadap
rasio, yaitu: ROI (return on investment) dan
dependen, yaitu kebijakan dividen tunai. Populasi dalam penelitian ini adalah
ROE (return on equity). Penelitian ini menggunakan proksi
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang
ROE sebagau ukuran profitabilitas perusahaan.
ditetapkan, yaitu: 1). perusahaan manufaktur
Pertimbangan utama karena ROE merupakan
yang terdaftar di BEI
turunan dari ROI sehingga hasilnya merupakan
tahun
2007-2011dengan
kriteria
dalam rentang tahun
2007-2011, 2).selama 5 (lima) tahun berturut23 -
Volume 5, No. 3,Agustus 2016
hasil
yang
dapat
lebih
menggambarkan
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala profitabilitas (Suryani, 2012:21).
(eksogen)
terhadap
variabel
lain
yang
diberlakukan sebagai variabel terikat (endogen) (Akdon, 2011:116).
2. Set Kesempatan Investasi (X2) IOS merupakan hal yang tidak dapat
Model analisis jalur yang digunakan
diamati, maka diperlukan proksi untuk dapat
dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai
menjelaskan
berikut:
hubungan
dengan
variable-
Y = ρyx1X1 + ρyx2X2 + ε
variabel lain. Pengukuran variabel IOS yang digunakan
dalam
penelitian
ini
yaitu
Dimana:
menggunakan Rasio Market to Book Value of
Y
= Kebijakan Dividen Tunai
Assets (MVA/BVA) yang paling informatif dan
ρyx1,2
= Koefisien Jalur (path
lebih baik serta sesuai dengan tujuan penelitian
coefficient) untuk variabel X1,2
ini dan mencerminkan adanya peluang investasi
X1
= Profitabilitas
bagi suatu perusahaan melalui kesempatan
X2
= Set Kesempatan Investasi
adanya tambahan modal nilai investasi riil
ε
= Standard Error
berupa aktiva tetap (Adam dan Goyal, 2000). Rancangan Pengujian Hipotesis Dalam
Metode Analisis
penelitian
ini,
untuk
Metode analisis yang digunakan dalam
menentukan menerima atau menolak hipotesis
penelitian ini adalah Path Analysis (analisis
yang diajukan, maka yang pertama dilakukan
jalur) dengan menggunakan software SPSS.
adalah pengujian hipotesis secara bersama-sama
Manfaat model path analysis (analisis jalur) ini
(simultan), yaitu untuk mengetahui besarnya
digunakan
besarnya
pengaruh
profitabilitas
sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh
investasi
secara
koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari
kebijakan dividen tunai.
untuk
mengetahui
hubungan kausal antar variabel X1 dan X2 terhadap Y (Akdon, 2011:115).
dan
set
kebijakan
bersama-sama
terhadap
Yang kedua pengujian hipotesis secara individual (parsial), yaitu untuk mengetahui
Pada dasarnya koefisien jalur adalah
besarnya
pengaruh
profitabilitas
terhadap
koefisien regresi yang distandarkan yaitu
kebijakan dividen tunai, dan yang ketiga adalah
koefisien regresi yang dihitung dari basis data
pengujian hipotesis secara individual (parsial),
yang telah diset dalam angka baku atau Z-score
yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh set
(data yang diset dengan nilai rata-rata = 0 dan
kesempatan
standar deviasi = 1). Koefisien jalur yang
dividen tunai.
distandarkan (standardized path coefficient) ini
a.Untuk hipotesis satu ,jika H01 : ρYX1 = ρYX2 =
digunakan
0 atau
untuk
menjelaskan
besarnya
pengaruh (bukan memprediksi) variabel bebas
investasi
terhadap
kebijakan
R = 0 : H0 diterima (Ha ditolak).Jika
paling sedikit ada satu ρYi ≠ 0 (i =
X1, X2,)
Volume 5, No. 3, Agustus 2016
atau R - 24
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ≠ 0 : H0 ditolak (Ha diterima).
variabel independen secara parsial dalam
H0 diterima (Ha ditolak) artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh
terhadap
variabel
menjelaskan variasi variabel dependen dan sebaliknya.
dependen,
Besarnya kecilnya korelasi variabel
sedangkan H0 ditolak (Ha diterima) artinya
independen
variabel
ditentukan dengan menggunakan klasifikasi
dependen
secara
bersama-sama
terhadap
variabel
berpengaruh terhadap variabel independen.
Sarwono (2007:35) sebagai berikut:
b.Untuk hipotesis dua, H02 : ρYX1 = 0
0-0,25
Profitabilitas
tidak
berpengaruh
kebijakan dividen tunai pada
dependen
: Korelasi sangat lemah
terhadap
> 0,25-0,50
: Korelasi cukup
perusahaan
> 0,50-0,75
: Korelasi kuat
> 0,75-1,00
: Korelasi sangat kuat
manufaktur di Indonesia. Ha2 : ρYX1 ≠ 0
Berdasarkan klasifikasi tersebut, maka
Profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan
dapat diklasifikasikan besar kecilnya pengaruh
dividen tunai pada perusahaan manufaktur di
variabel independen terhadap variabel dependen
Indonesia.
dengan menggunakan koefisien determinasi
c.Untuk hipotesis tiga, H03 : ρYX2 = 0
(R2) dengan cara mengkuadratkan keofisien
Set kesempatan investasi tidak berpengaruh
korelasi sebagai berikut:
terhadap
0-0,063 : Sangat lemah
kebijakan
dividen
tunai
pada
perusahaan manufaktur di Indonesia.
> 0,063-0,25
: Cukup
Ha3 : ρYX2 ≠ 0
> 0,25-0,56
: Kuat
Set kesempatan investasi berpengaruh terhadap
> 0,56-1,00
: Sangat kuat
kebijakan dividen tunai pada
perusahaan
manufaktur di Indonesia.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam
Untuk mengetahui besarnya (kuatnya) pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen digunakan nilai
model penelitian (ε) dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: ε = 1- R2
koefisien determinasi masing-masing variabel independen.
Nilai
koefisiensi
determinasi
masing-masing variabel independen dihitung
HASIL PEMBAHASAN
Pengujian Hipotesis
dengan cara mengkuadratkan koefisien jalur
Penelitian ini menggunakan seluruh
masing-masing variabel independen tersebut
populasi, maka untuk pengujian hipotesis tidak
(ρYX1)2 atau Ri2. Koefisien determinasi terletak
dilakukan uji signifikansi, baik uji-t (untuk
dalam interval 0 ≤ (ρYXi)2 ≤ 1 atau 0 ≤ Ri2 ≤ 1.
pengaruh secara parsial) maupun uji-F (untuk
Apabila (ρYXi)2 atau Ri2 sama dengan atau
pengaruh secara bersama-sama). Analisis jalur
mendekati 1 semakin besar proporsi sumbangan
digunakan
25 -
Volume 5, No. 3,Agustus 2016
untuk
mendapatkan
nilai-nilai
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala koefisien jalur dan koefisien determinasi yang
menunjukkan bahwa profitabilitas dan set
sesungguhnya.
kesempatan investasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang sangat lemah dalam
Pengaruh Profitabilitas dan Set Kesempatan
menjelaskan kebijakan dividen tunai pada
Investasi Terhadap Kebijakan Dividen Tunai
perusahaan manufaktur periode 2007-2011.
Secara Bersama-sama. Dapat kita lihat dari tabel 1 berikut:
Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan
Tabel 1. Pengaruh Profitabilitas dan Set
R
Dividen Tunai.
Kesempatan Investasi secara bersama-
Besarnya
sama terhadap Kebijakan Deviden
terhadap variabel kebijakan dividen tunai
Tunai
ditunjukkan oleh besarnya nilai koefisien jalur.
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
korelasi
Berdasarkan
variabel
Tabel.2
dapat
profitabilitas
dilihat
koefisien jalur ROE adalah sebesar 0,021a
0,049
0,041
81,84506
nilai -0,06
yang memiliki makna bahwa jika variabel
a. Predictors: (constant), ROE, IOS Sumber: Data Diolah (2015)
profitabilitas naik sebesar 100%, maka nilai
Berdasarkan tabel, nilai R ≠ 0 yaitu 0,221 memiliki makna profitabilitas dan set kesempatan investasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kebijakan dividen tunai
kebijakan dividen tunai akan turun sebesar 6% pada perusahaan manufaktur periode 2007-2011. Nilai R square diperoleh sebesar (-0,06)2 = 0,0036
atau
menunjukkan
perusahaan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 22.0, diperoleh nilai R2 = 0,049 (lihat Lampiran 5). Nilai koefisien determinasi sebesar 0,049 memiliki makna bahwa 4,9% variasi variabel dependen yaitu kebijakan dividen tunai dapat
sebesar
0,036%.
Hal
bahwa
profitabilitas
ini tidak
memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen tunai atau memiliki pengaruh yang sangat lemah.
Dengan
kata
lain
lain
variabel
profitabilitas kurang mampu/dapat menjelaskan variasi kebijakan dividen tunai pada perusahaan manufaktur periode 2007-2011.
dijelaskan secara bersama-sama oleh variabel independen
yaitu
profitabilitas
dan
set
kesempatan investasi. Ini menunjukkan bahwa profitabilitas dan set kesempatan investasi secara
bersama-sama
dapat
menjelaskan
perubahan kebijakan dividen tunai sebesar 4,9%, dan sisanya sebesar 95,1% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan dalam
model
penelitian
ini.
Hal
ini
Pengaruh Set Kesempatan Investasi Terhadap Kebijakan Deviden Tunai Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat nilai koefisien jalur adalah sebesar 0,221. Dengan kata lain, koefisien regresi 0,221 memiliki makna bahwa jika variabel set kesempatan investasi naik sebesar 100% maka nilai kebijakan dividen tunai akan naik sebesar Volume 5, No. 3, Agustus 2016
- 26
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 22,1% pada perusahaan manufaktur periode
0,06)2
2007-2011.
menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki
=
0,0036
atau
0,36%.
Hal
ini
Besarnya variasi variabel terikat yang
pengaruh yang sangat lemah terhadap kebijakan
dapat dijelaskan oleh variasi variabel bebas
dividen tunai yaitu sebesar 0,36%, sedangkan
ditunjukkan oleh koefisien determinasi yang
99,64%
dapat dilihat dari nilai R square yang diperoleh
termasuk set kesempatan investasi dan variabel-
sebesar (0,221)2 = 0,0488 atau sebesar 4,88%.
variabel lainnya yang tidak dijelaskan dalam
Hal ini menunjukkan bahwa set kesempatan
model penelitian ini.
dijelaskan
oleh
variabel
lainnya,
investasi memiliki pengaruh yang sangat lemah terhadap kebijakan dividen tunai yaitu 4,88%,
Pengaruh
sedangkan 95,11% dijelaskan oleh variabel lain
terhadap Kebijakan Dividen Tunai
Set
Kesempatan
Investasi
yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Pengaruh set kesempatan investasi
Dengan kata lain variabel set kesempatan
terhadap kebijakan dividen tunai ditunjukkan
investasi kurang mampu menjelaskan variasi
oleh koefisien determinasi (ρYX2)2 sebesar
kebijakan
(0,221)2 = 0,0489. Hal ini menunjukkan bahwa
dividen
tunai
pada
perusahaan
manufaktur periode 2007-2011.
set kesempatan investasi berpengaruh sangat lemah terhadap kebijakan dividen tunai yaitu
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
sebesar
Pengaruh Profitabilitas dan Set Kesempatan
dikatakan bahwa 4,89% nilai kebijakan dividen
Investasi Secara Bersama-sama terhadap
tunai dapat dijelaskan oleh set kesempatan
Kebijakan Dividen Tunai.
investasi, sedangkan 95,11% dijelaskan oleh
Nilai sebesar
koefisien
0.049
determinasi
menunjukkan
(R2) bahwa
variabel
0,0489.
lain,
Dengan
demikian
termasuk
dapat
didalamnya
profitabilitas.
Profitabilitas dan Set Kesempatan Investasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap
KESIMPULAN DAN SARAN
kebijakan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik
dividen
tunai
sebesar
0.049,
sedangkan sisanya sebesar 0.951 dipengaruhi oleh
variabel-variabel
lain
yang
tidak
dimasukkan dalam penelitian ini .
beberapa kesimpulan,yaitu: 1. Profitabilitas dan set kesempatan investasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang sangat lemah terhadap kebijakan
Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan
2. Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap
Dividen Tunai Besarnya
pengaruh
profitabilitas
terhadap kebijakan dividen tunai ditunjukkan oleh koefisien determinasi (ρYX1) sebesar (2
27 -
dividen tunai.
Volume 5, No. 3,Agustus 2016
kebijakan dividen tunai. 3. Set kesempatan investasi berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen tunai.
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Saran
Pertumbuhan Penjualan di Setiap Siklus
Untuk para investor dan calon investor agar
Hidup pada Hubungan IOS dengan
dapat
yang
Dividen Tunai. E-Journal Ekonomi &
mempengaruhi kebijakan deviden tunai pada
Bisnis Universitas Udayana. Vol. 1, No.
perusahaan manufaktur, baik faktor internal
1:1-20.
menganalisis
faktor-faktor
seperti: likuiditas perusahaan, tingkat laba,
Hanafi,
M.
Mamduh.
2004.
Manajemen
kebutuhan dana untuk membayar utang,tingkat
Keuangan. Yogyakarta: BPFE.
ekspansi perusahaan, dan stabilitas perusahaan,
Jensen, Michael C dan William H. Meckeling.
maupun faktor eksternal, seperti: pajak atas
1976. Theory of The Firm: Mnagerial
dividen, pajak atas capital gain, akses ke pasar
Behavior, Agency Costs and Ownership
modal, peraturan perundang-undangan, dan
Structure.
tingkat inflasi.
Ecinomics. Vol. 3, No. 4:305-360.
Bagi peneliti di masa yang akan
Journal
of
Financial
Kallapur, Sanjay dan Mark A. Trombley. 2001.
datang dapat menggunakan variabel-variabel
The
Investment
Opportunity
lain di luar penelitian ini, mengambil rentang
Determinants,
waktu yang lebih lama serta mengambil objek
Measurement. Managerial Finance, Vol.
penelitian pada perusahaan yang lain di luar
27, No. 3: 3-15.
Consequences
Set: and
Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan.
perusahaan manufaktur.
Yogyakarta: Liberty. Naveli, Raymond P. 1989. Fundamentals of DAFTAR KEPUSTAKAAN
Managerial Finance. Cincinnati Ohio:
Adam, Tim dan Vidhan K. Goyal. 2007. The Investment Opportunity Set and Its Proxy Variables: Theory and Evidence. Working Paper. Hongkong University of Science and Technology Akdon.
2011.
Cara
Memaknai
Path
Lukas
Setia.
Analysis
1999.
dan
(Analisis
Zaki.
2004.
2010. Medan: USU Press. Sinuraya,
Murthada.
1999.
Buku
Keuangan
Seri Teori
Manejemen Keuangan. Edisi Kedua. Jakarta: Fakultas Ekomomi Universitas Indonesia.
Manajemen
Keuangan. Yogyakarta: Andi Baridwan,
Sadalia, Irfenti. 2010. Manajemen Keuangan.
Manajemen
Menggunakan
Jalur). Bandung: Alfabeta. Atmaja,
South Western Publishing.
Intermediate
Accounting. Edisi 8. Yogyakarta: BPFE. Endiana, I Dewa Made, I Ketut Budiartha, dan I.B. Putra Astika. 2012. Pengaruh
Stice, E.K., J.D Stice, dan K. F Skousen. 2005. Intermediate Accounting, 15th edition. Cincinati
Ohio:
South-Western
Publishing. Suharli,M. 2007. Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set terhadap Volume 5, No. 3, Agustus 2016
- 28
Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Kebijakan
Dividen
Tunai
dengan
Likuiditas sebagai Variabel Penguat. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 9, No. 1: 9-17. Sujoko dan U. Soebiantoro. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor terhadap
Intern dan Faktor Ekstern Nilai
Perusahaan.
Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 9. No. 1: 41-48. Suryani, Emmi. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Arus Kas Operasi, dan Arus Kas Bebas terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Manufaktur terdaftar di BEI 2005-2009. Tesis. Banda Aceh: Program Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala.
29 -
Volume 5, No. 3,Agustus 2016