PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL BANK SYARIAH (PERIODE 2011-2015)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
NOERLISMA DAMAYANTI NIM: 1112046100136
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016/1437 H
i
ii
iii
iv
ABSTRAK Noerlisma Damayanti. 1112046100136. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal Bank Syariah (Periode 2011-2015). Program Strata Satu (S1), Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 1437/2016 M. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal Bank Syariah periode 2011-2015. Variabel dari penelitian ini meliputi variabel independen dan dependen. Variabel independen terdiri dari profitabilitas yang diproksikan oleh ROA dan ROE, likuiditas yang diproksikan oleh FDR, dan ukuran perusahaan. Variabel dependen yang digunakan yaitu struktur modal Bank Syariah yang diproksikan oleh DER.
Penelitian
yang
menggunakan
teknik
purposive
sampling ini menggunakan sebanyak 50 sampel yang merupakan 10 Bank Umum Syariah
periode 2011-2015. Data sekunder yang digunakan dalam
penelitian ini dilakukan dengan teknik pengumpulan data dokumentasi. Pengujian dilakukan dengan Regresi Berganda, dengan pengolah data Eviews 8.0. Hasil pengujian menunjukkan bahwa profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, sedangkan likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Kata kunci : Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Modal. Regresi Berganda Pembimbing : Rizqon Halal Syah Aji, M. Si
v
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW serta kepada keluarga dan para sahabat-Nya, semoga kelak kita termasuk kedalam umat yang mendapatkan syafaat dari beliau di hari akhir kelak. Alhamdulillah,
penelitian
yang
berjudul
"Pengaruh
Profitabilitas,
Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal Bank Syariah (Periode 2011-2015)"
telah dapat penulis selesaikan. Penulisan
skripsi
ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada dasarnya dalam penulisan skripsi ini penulis mendapat banyak kesulitan. Akan tetapi dengan adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak Alhamdulillah penulisan menyadari
bahwa
skripsi
ini
tanpa bantuan
akhirnya dan
dapat
bimbingan
terselesaikan. dari
berbagai
Penulis pihak,
sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini antara lain kepada: 1. Bapak Dr. Phil Asep Saepudin Jahar, M.A selaku dekan Fakultas Syariah dan Hukum yang saya hormati yang telah memimpin Fakultas Syariah dan Hukum.
vi
2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A dan Bapak Dr. Abdurrauf, M.A selaku ketua dan sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada seluruh mahasiswa prodi Muamalat. 3. Bapak Rizqon Halal Syah Aji, M. Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, pengarahan dan motivasi serta memberiikan ilmu yang sangat berharga bagi penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 4. Bapak Moch Bukhori Muslim, Lc selaku dosen pembimbing akademik yang memberikan motivasi dan membimbing penulis dari semester awal hingga penyelesaian skripsi ini. 5. Bapak Sofyan Rizal, S.E, M.Si., dan Ibu Dr. Nurhasanah, M.Ag., selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan ilmu, saran, dan waktunya untuk membimbing serta mengoreksi skripsi ini agar menjadi lebih baik. 6. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberiikan ilmu dan pengetahuan yang sangat berguna, serta akhlak yang tidak ternilai harganya. 7. Segenap pimpinan dan karyawan perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum, serta Perpustakaan Umum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan fasilitas untuk melakukan studi kepustakaan. 8. Kedua orang tua saya Sanwani dan Latifah yang telah memberikan dukungan baik doa, materi, moral dan kesabarannya menunggu terselesaikannya skripsi ini serta adik-adik saya Laila Ramadhini, Badrina Alfi dan Nurfadilah Pasya. Semoga Allah selalu memberikan rahmat dan kasih sayangnya kepada kalian.
vii
9. Terima kasih kepada sahabat-sahabat terbaik penulis yaitu Lolita Yuliarty Pasaribu, Nur Aliyah, Emi Rosilawati, Ayu Putriana, dan Rara yang tak kenal bosan menjadi teman diskusi, sharing dan memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini. 10. Keluarga Perbankan Syariah khususnya PS C angkatan 2012 dan teman-teman seperjuangan bimbingan Pak Risqon yaitu Suci Rahayu, Nanda Pipit, dan Rizky Napwansyah yang tak kenal bosan menjadi teman diskusi dan sharing. Terima kasih atas ilmu, pengertian dan semua saran-sarannya. 11. Keluarga besar KKN REAKTIF 2015 yang selalu memberi semangat untuk penulis. Terima kasih telah menjadi keluarga kecil yang hangat. 12. Serta seluruh pihak yang telah berjasa namun belum marnpu penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, karenanya dengan terbuka penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan penulisan-penulisan di masa mendatang. Akhir kata, harapan penulis semoga Allah SWT memberiikan keberkahan bagi semua pihak yang membantu dan semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu. Jakarta, 25 September 2016
Noerlisma Damayanti
viii
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................ii LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... iv ABSTRAK ................................................................................................................. v KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi DAFTAR ISI ............................................................................................................. ix DAFTAR TABEL ....................................................................................................xii DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................xiii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ......................................................................................... 9 C. Batasan dan Perumusan Masalah ................................................................... 10 D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ..................................................... 12 E. Sistematika Penulisan .................................................................................... 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 16 A. Landasan Teori ............................................................................................... 16 1. Pengertian Modal ..................................................................................... 16 2. Struktur Modal ......................................................................................... 19 3. Teori Struktur Modal................................................................................ 21 B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal ..................................... 28 C. Profitabilitas .................................................................................................. 31 D. Likuiditas ...................................................................................................... 33 E. Ukuran Perusahaan......................................................................................... 34 F. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu............................................................. 35 G. Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 38 H. Dasar Perumusan Hipotesis ........................................................................... 40
ix
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 43 A. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................................. 43 1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ............................................................ 43 2. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ............................................. 43 3. Teknik Pengolahan Data .......................................................................... 45 4. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 45 B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ....................................................... 46 1. Variabel Dependen ................................................................................... 46 2. Variabel Independen ............................................................................... 47 C. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 49 1. Statistika Deskriptif.................................................................................. 49 2. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 50 a. Uji Normalitas .................................................................................... 50 b. Uji Multikolinearitas .......................................................................... 51 c. Uji Heterokedastisitas ........................................................................ 52 d. Uji Autokorelasi ................................................................................. 53 3. Analisis Regresi Berganda ....................................................................... 54 4. Uji Hipotesis ........................................................................................... 55 a. Koefisien Determinasi ........................................................................ 55 b. Uji Statistik F ..................................................................................... 55 c. Uji Statistik t ...................................................................................... 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 58 A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................... 58 1. Deskripsi Objek Penelitian ...................................................................... 58 2. Deskripsi Sampel Penelitian ................................................................... 59 B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian.................................................................. 60 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................... 60 2. Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 63 3. Analisis Regresi Berganda ...................................................................... 70 4. Hasil Uji Hipotesis .................................................................................. 72 5. Interpretasi................................................................................................ 79 x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 83 A. Kesimpulan .................................................................................................... 83 B. Saran .............................................................................................................. 84 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 86 LAMPIRAN .............................................................................................................. 89
xi
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 DER ............................................................................................................. 6 Tabel 1.2 ROA ............................................................................................................ 7 Tabel 2.1 Review Terdahulu ..................................................................................... 38 Tabel 3.1 Daftar Bank Umum Syariah ...................................................................... 44 Tabel 4.1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria ............................................. 59 Tabel 4.2 Daftar Nama Bank Umum Syariah ............................................................ 60 Tabel 4.3 Statistik Deskriptif ..................................................................................... 61 Tabel 4.6 Korelasi Variabel Independen .................................................................... 66 Tabel 4.7 Uji Park ...................................................................................................... 68 Tabel 4.8 Uji Durbin-Watson..................................................................................... 69 Tabel 4.9 Tabel Analisis Regresi Berganda .............................................................. 70 Tabel 4.10 Tabel Adjusted R-Square ......................................................................... 73 Tabel 4.11 Uji Statistik t ........................................................................................... 75 Tabel 4.12 Uji F Statistik ........................................................................................... 78
xii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Grafik CAR dan ROA ............................................................................. 2 Gambar 1.2 Grafik CAR dan ROA ............................................................................. 3 Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran .................................................................. 39 Gambar 4.4 Grafik Test Normalitas Jarque-Bera ...................................................... 64 Gambar 4.5 Grafik Test Normalitas Jarque Bera setelah di Ln ................................. 65
xiii
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terjadinya krisis moneter yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997, memberikan dampak yang buruk terhadap sektor perbankan. Pada saat krisis kondisi industri Indonesia mengalami kesulitan keuangan yang buruk. Krisis moneter yang terus menerus mengakibatkan krisis kepercayaan dari masyarakat terhadap industri perbankan. Dalam seminar restrukturisasi perbankan di Jakarta pada tahun 1998 menjelaskan beberapa penyebab menurunnya kinerja bank, antara lain dampak likuidasi bank-bank oleh pemerintah yang mengakibatkan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan terjadi kebangkrutan karena bank tidak mampu mempertahankan kelangsungan berjalannya bank tersebut, sehingga memicu penarikan dana secara besar-besaran dan semakin turunnya permodalan bank-bank.1 Sehingga banyak bank baik swasta maupun persero BUMN mulai terganggu likuiditasnya yang akhirnya membuat beberapa bank terlikuidasi dan banyak bank yang tidak sehat.
1
Luciana Spica Almilia dan Winny Herdiningtyas, “Analisis Rasio Camel terhadap
Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Perioda 2000-2002” Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol. 7, No. 2, Nopember 2005
1
2
Walaupun keadaan krisis ekonomi tahun 1998 membuat banyak bank yang tidak sehat sehingga harus tutup, tetapi bank yang menggunakan sistem bagi hasil (syariah) dapat bertahan dan tidak sampai harus ditutup, hal ini dikarenakan pembayaran bagi hasil didasarkan pada keuntungan riil dimana ketetapan didasarkan kontrak tidak bisa berubah sewaktu-waktu seperti halnya dengan bunga, sehingga tidak terkena dampak langsung dari kenaikan suku bunga dan inflasi akibat krisis global 1998 (menurut Anif Punto dalam Imam Syuhada, 2015).2 Setelah masa krisis dilewati, saat ini perbankan Indonesia mulai menata kembali kondisi bank yang baik. Terlihat dari profitabilitas yang diukur dengan rasio ROA dan permodalan yang diukur dengan rasio CAR mempunyai trend meningkat dari tahun 2010 hingga 2015. Gambar 1. 1 Grafik CAR dan ROA
25 20
17.18 16.05 17.43 18.13
15
19.57
21.39 CAR
10
ROA
5
2.86 3.03 3.11 3.08 2.85 2.32
0
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Sumber : Statistik Perbankan Indonesia 2015
2
Imam Syuhada, “Pengaruh Tingkat Kesehatan Risk Based Bank Rating terhadap
Solvabilitas Bank Syariah di Indonesia” (Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah, 2015) hlm. 2
3
Dari grafik diatas terlihat penurunan yang terjadi tidak begitu besar karena Bank Indonesia meningkatkan BI rate untuk meredam inflasi yang diakibatkan oleh turunnya nilai rupiah terhadap dolar. Kenaikan BI rate direspon dengan kenaikan tingkat bunga bank konvensional secara massif.3 Bahkan terlihat perbankan syariah saat ini juga mulai tumbuh dengan pesat setelah bertahan dari krisis global dengan peningkatan profitabilitas yang diukur dengan rasio ROA dan permodalan yang diukur dengan rasio CAR dari tahun 2010 sampai 2015. Gambar 1. 2 Grafik CAR dan ROA 20 15
16.25 16.63
14.13 14.42
15.74 15.02
10
CAR ROA
5 0
1.67 1.79 2.14 2 2010
2011
2012
2013
0.41 0.49 2014
2015
Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2015
Dari grafik diatas terlihat penurunan yang terjadi tidak begitu besar karena sistem jual beli (bai’) di bank syariah, pembayaran margin didasarkan fixed rate dimana ketetapan didasarkan kontrak tidak bisa berubah sewaktu-waktu seperti hanya dengan bunga. Namun bagi produk
3
Heri Sudarsono, “Dampak Krisis Keuangan Global terhadap Perbankan di Indonesia:
Perbandingan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah”, Jurnal LaRiba, Vol. III, No. 1, Juli 2009, hlm. 17
4
bagi hasil dimungkinkan krisis keuangan ini akan mempengaruhi return bank syariah karena krisis keuangaan akan mempengaruhi bagi hasil pegusaha untuk mendapatkan laba optimal.4 Dalam kondisi ekonomi global yang terus maju saat ini, akan dapat menimbulkan persaingan usaha yang sangat ketat dalam industri perbankan. Perbankan dalam menjalankan usahanya sering dihadapkan kebutuhan dana, baik untuk keperluan modal usaha maupun untuk perluasan usahanya. Bank Syariah saat ini kesulitan mencari dana, karena itu industri perbankan syariah tanpa dukungan modal yang besar sudah dipastikan akan kesulitan untuk maju dan berkembang. Sehingga semakin sengitnya persaingan di industri jasa keuangan akan berpengaruh negatif terhadap kinerja perbankan syariah karena masih terkendala beberapa masalah seperti keterbatasan modal dan sumber dana.5 Oleh karena itu, diperlukan keputusan pendanaan dari pihak manajer bank. Keputusan pendanaan akan sangat menentukan kemampuan perbankan dalam melakukan aktivitas operasinya dan juga akan berpengaruh terhadap resiko perbankan itu sendiri. Perusahaan memerlukan dana untuk investasi dan operasinya, perusahaan memilih dana tersebut bersumber dari ekuitas atau hutang. Pilihan antara
4
Ibid., hlm. 17
5
Agustianto Mingka, “Tantangan Perbankan Syariah di 2016” diakses pada 06 Mei 2016
dari http://infobanknews.com/tantangan-perbankan-syariah-di-2016/
5
pendanaan hutang dan ekuitas sering disebut dengan keputusan struktur modal.6 Struktur modal merupakan gambaran dari bentuk proporsi financial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari utang jangka panjang (long-term liabilities) dan modal sendiri (shareholders equity) yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan.7 Masalah struktur modal merupakan masalah penting bagi setiap perbankan, karena baik buruknya struktur modal perbankan akan mempunyai efek yang langsung terhadap posisi finansialnya. Semakin besar DER maka semakin besar pula resiko yang harus dihadapi perbankan, karena pemakaian hutang sebagai sumber pendanaan jauh lebih besar dari pada modal sendiri. Sebaliknya semakin rendah DER, akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya.8 Berikut ini nilai DER dan ROA pada perbankan syariah periode 2011-2015 yang terdaftar di OJK.
6
Yunidha Mulyani Hartati, “Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Struktur
Modal Pada Perusahaan LQ 45 (Non - Perbankan) yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2008-2011” Skripsi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro Semarang, 2013 7
Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab, (Bandung:
Alfabeta, 2013) hlm. 184-185 8
Yunidha Mulyani Hartati, “Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Struktur
Modal Pada Perusahaan LQ 45 (Non - Perbankan) yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2008-2011”, hlm. 4
6
Tabel 1. 1 DER NAMA BANK
2011
2012
2013
2014
2015
BMI
2.69
2.85
2.72
2.67
2.56
BSM
2.7
2.48
2.5
2.53
2.45
BNIS
1.93
2.08
2.33
2.2
2.24
BMS
2.47
2.5
2.38
2.07
1.79
BRIS
2.5
2.5
2.22
2.39
2.24
BCAS
1.07
1.45
1.71
1.33
1.14
BJBS
1.48
1.75
1.87
2.14
1.64
BPS
0.22
1.22
1.9
1.57
1.64
BBS
6.41
6.56
7.23
7.57
6.71
BVS
5.86
6.25
6.61
6.52
6.62
2.96
3.15
3.10
2.90
RATA-RATA Sumber: data diolah
2.73
Data dari tabel 1.1 diatas menunjukan nilai DER pada Perbankan Syariah di Indonesia yang mengalami kenaikan maupun penurunan. Rata-rata nilai DER pada 10 bank syariah yang menjadi sampel penelitian berada di atas satu dan setiap tahunnya berfluktuatif. Ditahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 2,73 kali, selanjutnya di tahun 2012 sebesar 2,96, diikuti di tahun 2013 yang mengalami kenaikan cukup tinggi sebesar 3,15, di tahun 2014 sebesar 3,10 kali dan ditahun 2015 mengalami penurunan sebesar 2,90 kali. Di tahun 2013 adalah angka DER yang paling tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya.
7
Tabel 1. 2 ROA NAMA BANK
2011
2012
2013
2014
2015
BMI
1.52
1.54
1.37
0.1
0.2
BSM
1.95
2.25
1.53
0.17
0.56
BNIS
1.29
1.48
1.37
1.27
1.43
BMS
1.58
3.81
2.33
0,29
0.3
BRIS
0.20
1.19
1.15
0.08
0.76
BCAS
0.86
0.78
0.93
0.7
1
BJBS
1.11
0.68
0.93
0.07
0.25
BPS
1.75
3.29
1.03
1.99
1.14
BBS
0.52
0.55
0.69
0.27
0.79
BVS
5.54 1,63
1.34
0.49
-1.9
-2.36
1,69
1,18
2.75
4.07
RATA-RATA Sumber: data diolah
Berdasarkan tabel 1.2 juga dapat dilihat nilai ROA di beberapa bank syariah yang mempunyai nilai yang berfluktuatif. Rata-rata nilai ROA di tiap tahunnya pada bank syariah adalah di tahun 2011 sebesar 1,63 , tahun 2012 sebesar 1,69, tahun 2013 sebesar 1,18, tahun 2014 sebesar 2,75, dan tahun 2015 sebesar 4,07. Berdasarkan Pecking Order Theory, ketika nilai profitabilitas mengalami kenaikan maka nilai DER akan menurun dan ketika nilai profitabilitas mengalami penurunan maka nilai DER akan mengalami kenaikan. Banyaknya perusahaan yang memiliki nilai DER diatas satu menunjukan bahwa perusahaan lebih memilih menggunakan hutang dibandingkan dengan modal sendiri dalam melakukan pendanaannya. Tentu saja hal ini akan berdampak pada tingginya biaya modal yang harus ditanggung oleh perbankan syariah dan dengan hal itu maka risiko bank syariah akan menjadi tinggi. 9 Oleh 9
Muhammad Arifuddin, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada BEI
tahun 2009-2013”, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014
8
karena itu, pihak manajemen perbankan perlu mempertimbangkan faktorfaktor apa saja yang dapat mempengaruhi struktur modal perbankan. Adanya
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
struktur
modal
perbankan menjadi hal yang penting sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan komposisi struktur modal. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi komposisi struktur modal perusahaan diantaranya stabilitas penjualan, likuiditas ,struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, ukuran perusahaan, dan fleksibilitas keuangan.10 Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi beberapa faktor yang akan diteliti yang diduga berpengaruh
terhadap
struktur
modal
diantaranya
profitabilitas,
likuiditas, dan ukuran perusahaan. Jika dilihat dari beberapa penelitian terdahulu, terdapat perbedaan hasil penelitian yang berkaitan dengan pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal. Dalam penelitian Nur Lailiyah (2013) menunjukan hasil bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan Yenny (2015) menunjukkan hasil bahwa profitabilitas mempunyai hubungan negatif signifikan terhadap struktur modal. Selain itu, jika dilihat dari penelitian yang berkaitan dengan pengaruh likuiditas terhadap struktur modal, juga terdapat perbedaan hasil penelitian. Dalam
10
Eka Amelia Kusumaningrum, “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Asset,
Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus Perusahaan Realestate And Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2005-2009)”, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro Semarang, 2010
9
penelitian Nur Lailiyah (2013) menunjukkan hasil bahwa likuiditas mempunyai hubungan positif signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan dalam penelitian Restry (2015) menunjukkan hasil bahwa likuiditas mempunyai hubungan negatif signifikan terhadap strutur modal. Di luar permasalahan tersebut, berkaitan dengan pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal juga terdapat perbedaan hasil penelitian. Dalam penelitian Restry (2015) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai hubungan positif signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan hasil penelitian Yaqoob Ahmad (2011) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai hubungan negatif signifikan terhadap struktur modal. Berdasarkan masalah tersebut diatas yang berkaitan dengan pengaruh profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap struktur modal, maka penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Profitabilitas,
Likuiditas,
dan
Ukuran
Perusahaan
terhadap
Struktur Modal Bank Syariah (Periode 2011-2015)” B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar balakang di atas, maka diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut: 1. Krisis moneter menyebabkan menurunnya kinerja bank salah satunya likuidasi bank-bank oleh pemerintah, sehingga memicu penarikan dana secara besar-besaran dan semakin turunnya permodalan bank-bank.
10
2. Dalam kondisi ekonomi global saat ini persaingan usaha sangat ketat dalam industri perbankan. 3. Bank syariah memiliki keterbatasan struktur modal baik dalam asset yang masih rendah dan ukuran perusahaan yang masih kecil. 4. Persaingan usaha di industri jasa keuangan akan berpengaruh negatif terhadap kinerja perbankan syariah karena masih terkendala beberapa masalah seperti keterbatasan modal dan sumber dana. 5. Pentingnya struktur modal bagi setiap perbankan, karena baik buruknya struktur modal perbankan akan mempunyai efek yang langsung terhadap posisi finansialnya. C. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Berdasarkan
latar belakang
masalah yang telah diuraikan
untuk menghindari terlalu luasnya penelitian yang dilakukan, maka peneliti membatasi permasalahan penelitian, diantaranya adalah: a. Saat ini Bank Umum Syariah yang terdaftar di OJK berjumlah 12 BUS. Diantaranya yaitu Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, Bank Mega Syariah, BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, BJB Syariah, Bank Panin Syariah, BCA Syariah, Bank Victoria Syariah, Maybank Syariah dan BTPN Syariah. Dari 12 bank umum syariah penulis menggunakan 10 Bank Umum Syariah saja sebagai sampel penelitian berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Dari kriteria yang dijadikan
11
pertimbangan, ada dua Bank Umum Syariah yang tidak masuk untuk dijadikan sampel penelitian, yaitu Maybank Syariah dan BTPN Syariah. b. Periode penelitian dari tahun 2011 sampai dengan 2015. Periode ini dilakukan karena kondisi perbankan sedang membaik dalam segi asset dan permodalannya. c. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari faktorfaktor internal diantaranya yaitu Profitabilitas dengan tiga rasio yaitu (NPM) Net Profit Margin, Return on Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE), maka dalam penelitian ini penulis memilih indikator yang mewakilinya adalah Return on Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE). Likuiditas dengan tiga rasio yaitu Current Ratio, Quick Ratio dan Financing to Debt Ratio (FDR), maka dalam penelitian ini penulis memilih indikator yang mewakilinya adalah Financing to Debt Ratio (FDR). Ukuran perusahaan dapat diklasifikasikan besar kecilnya dengan rata-rata total aktiva, nilai saham, rata-rata penjualan dan Ln SIZE maka dalam penelitian ini penulis memilih indikator yang mewakilinya adalah dengan Ln SIZE. Sedangkan untuk variabel dependen menggunakan Struktur modal dengan dua rasio yaitu Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Asset Ratio (DAR) maka dalam penelitian ini penulis memilih indikator yang mewakilinya adalah Debt to Equity Ratio (DER).
12
2. Perumusan Masalah Melalui pembatasan masalah di atas, maka untuk mempermudah penulisan skripsi ini, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan secara parsial terhadap Struktur modal Bank Syariah ? 2. Bagaimana pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan secara simultan terhadap Struktur modal Bank Syariah ? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui secara empiris pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur modal bank syariah: 1. Mengetahui
dan
menganalisis
pengaruh
secara
parsial
Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur modal bank syariah. 2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh secara simultan Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur modal bank syariah.
13
2. Manfaat Penelitian a. Bagi Bank Syariah Diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi manajemen bank syariah sebagai acuan dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi. b. Bagi Institusi Menambah referensi penelitian di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam
Negeri
Syarif
Hidayatullah
Jakarta dan diharapkan dapat menambah bukti empiris dari penelitian-penelitian sebelumnya mengenai struktur modal, serta dapat dijadikan referensi dalam mengadakan penelitian lebih
lanjut
tentang
masalah
yang
sama
dan
dapat
diterapkan di masa yang akan datang. c. Bagi Peneliti Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi peneliti untuk memperoleh pengalaman dan wawasan serta pengetahuan tentang pengaruh profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal. d. Bagi Calon Investor Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan tambahan
informasi baru kepada investor
mengenai struktur modal dan dampak terhadap struktur modal. sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi investor
14
untuk melakukan keputusan investasi pada perusahaan secara tepat dan menguntungkan di masa yang akan datang. E. Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran terkait penelitian serta membuat penelitian tertib dan terarah maka penulis menyusun sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini akan berisi paparan singkat yang menguraikan latar belakang masalah yang diangkat, identifikasi dan pembatasan masalah, dilanjutkan dengan perumusan masalah, selanjutnya dipaparkan mengenai tujuan dan manfaat penelitian, dan diakhiri dengan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN TEORITIS Bab ini memaparkan mengenai landasan teori yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian, juga membahas mebgenai hasilhasil penelitian terdahulu yang sejenis, terdapat juga kerangka pemikiran penelitian yang akan menggambarkan hubungan antara variabel penelitian dan hipotesis penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi uraian mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitian secara lebih terperinci. Pada bab ini menampilkan ruang lingkup penelitian, pemilihan sampel, metode pengumpulan data,
15
serta metode analisis yang digunakan untuk menganalisis dan menginterpretasi data. BAB IV : ANALISIS HASIL PENELITIAN Pada bab ini berisi mengenai analisis dan interpretasi hasil temuan yang diperoleh selama proses penelitian. Menjelaskan deskripsi objek penelitian, seluruh proses dan teknik analisis data hingga hasil dari pengujian seluruh hipotesis penelitian sesuai dengan metode yang digunakan. BAB V : PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan penulis yang merupakan jawaban dari rumusan permasalahan yang telah di bahas sebelumnya dan saran.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Modal Modal adalah dana yang digunakan untuk membiayai pengadaan aktiva dan operasi perusahaan. Modal terdiri dari item-item yang ada di sisi kanan suatu neraca, yaitu: hutang, saham biasa, saham preferen dan laba ditahan.11 Modal adalah setiap bentuk kekayaan yang dimiliki untuk memproduksi lebih banyak kekayaan. Pada suatu bisnis, modal terdapat dalam berbagai bentuk termasuk kas, persediaan, peralatan, pabrik dan sebagainya.12 Sebagaimana perusahaan lainnya, bank juga memiliki modal yang dapat digunakan untuk berbagai hal. Modal yang dimiliki oleh bank sedikit berbeda dengan yang dimiliki perusahaan lainnya. Dalam praktiknya, modal terdiri dari dua macam, yaitu modal inti dan modal pelengkap.
11
Lukas Setia Atmaja, Teori dan Praktek Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: ANDI,
2008) hlm. 115 12
Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah modern, (Yogyakarta;
ANDI, 2011), hlm. 217
16
17
Modal inti merupakan modal sendiri yang tertera dalam posisi ekuitas, sedangkan modal pelengkap merupakan modal pinjaman dan cadangan revaluasi aktiva serta cadangan penyisihan penghapusan aktiva produktif.13 Rincian masing-masing komponen dari modal bank-bank di atas adalah sebagai berikut: 1) Modal inti terdiri dari; a. Modal disetor Merupakan modal yang telah disetor oleh pemilik bank, sesuai dengan peraturan yang berlaku. b. Agio saham Merupakan kelebihan harga saham atas nilai nominal saham yang bersangkutan c. Modal sumbangan Merupakan modal yang diperoleh kembali dari sumbangan saham, termasuk modal dari donasi dari luar bank. d. Cadangan umum Merupakan cadangan yang diperoleh dari penyisihan laba yang ditahan atau dari laba bersih setelah dikurangi pajak. e. Laba ditahan Merupakan saldo laba bersih setelah diperhitungkan pajak dan telah diputuskan RUPS untuk tidak dibagikan. 13
hlm.298
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA, 2014)
18
f. Laba tahun berjalan Merupakan laba yang telah diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi taksiran utang pajak. 2) Modal pelengkap terdiri dari:14 a. Cadangan revaluasi aktiva tetap Merupakan cadangan yang dibentuk dari selisih penilaian kembali dari aktiva tetap yang dimiliki bank. b. Penyisihan penghapusan aktiva produktif Merupakan
cadangan
yang
dibentuk
dengan
cara
membebankan laba rugi tahun berjalan dengan maksud untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak diterima seluruh atau sebagian aktiva produktif c. Modal pinjaman Merupakan pinjaman yang didukung oleh warkat-warkat yang memiliki sifat seperti modal (maksimum 50% dari jumlah modal inti) d. Pinjaman subordinasi Merupakan pinjaman yang memenuhi syarat seperti ada perjanjian tertulis antara bank dengan pemberi pinjaman, memperoleh persetujuan BI dan tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan perjanjian lainnya.
14
Ibid., hlm. 299
19
2. Struktur Modal Menurut Weston dan Copeland bahwa “capital structure or the capitalization of the firm is the permanent financing represented by long-term debt, preferred stock and shareholders equity”. Sedangkan Joel G.Siegel dan Jaem K.Shim mengatakan capital structure (struktur modal) adalah komposisi saham biasa, saham preferen, daan berbagai kelas seperti itu, laba yang ditahan dan utang jangka panjang yang dipertahankan oleh kesatuan usaha dalam mendanai aktiva. Sehingga dapat dimengerti bahwa struktur modal merupakan gambaran dari bentuk proporsi financial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari utang jangka panjang (long-term liabilities) dan modal sendiri (shareholders equity) yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan.15 Struktur modal adalah bauran atau perpaduan dari hutang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Struktur modal yang ditargetkan adalah perpaduan antara hutang, saham preveren, saham biasa yang dikehendaki perusahaan dalam struktur modalnya, sedangkan struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara resiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham.16
hlm. 138
15
Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan, hlm. 184-185
16
Dewi Astuti, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Surabaya: Ghalia Indonesia, 2004)
20
Struktur modal (Capital Structure) suatu perusahaan merupakan gabungan modal sendiri (Equity) dan hutang perusahaan (Debt). Modal sendiri (Equity) berasal dari common stock, paid in capital, retained earning, dan dikurangi treasury stock (Internal Equity). Modal sendiri juga dapat berupa external equity, yaitu apabila perusahaan menjual sebagian saham kepada investor. Hutang perusahaan (debt) berasal dari hutang kepada kreditur maupun penerbitan obligasi perusahaan. Bermacam ragam sumber pendanaan perusahaan menuntut manajer keuangan agar dapat memenuhi komposisi sumber pendanaan yang tepat bagi perusahaan. Masing-masing keputusan sumber pendanaan tersebut mempunyai konsekuensi dan karakteristik keuangan yang berbeda terhadap perusahaan.17 Dari berbagai uraian tentang struktur modal dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa struktur modal merupakan pengambilan keputusan dalam memilih jenis sumber dana, baik yang diperoleh dari hutang maupun modal sendiri yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan. Secara umum, perusahaan dapat memilih di antara banyak struktur modal alternatif. Pilihan tersebut dapat dilakukan dengan melakukan pinjaman/hutang. Oleh karena itu, struktur modal dalam penelitian ini diukur dengan salah satu rasio solvabilitas yaitu DER. 17
Farah Margaretha dan Aditya Rizky Ramadhan,”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Struktur Modal pada Industry Manufaktur di Bursa Efek Indonesia” jurnal bisnis dan akuntansi, Vol.12 No. 2 Agustus 2010, hlm 121
21
Debt to equity ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur penggunaan total kewajiban terhadap total ekuitas yang dimiliki perusahaan. Bagi bank (kreditor) semakin besar rasio ini, akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar risiko yang akan ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan.18 Rasio ini menjelaskan komposisi stuktur modal dari total kewajiban terhadap total ekuitas.Rumusnya adalah:
3. Teori Struktur Modal 1. The Modigliani Miller Model Teori ini menjelaskan tentang struktur modal dimulai pada tahun 1958, pada saat dua professor yaitu Franco Modigliani dan Merlon Miller mempublikasikan artikel keuangan yang paling berpengaruh yang berjudul “The Cost of Capital, Corporation Finance, and The Theory of Invesment”. MM menerbitkan tulisannya yang merupakan awal teori struktur modal. tulisan ini dianggap sangat berpengaruh dan para akademisi selalu mengacu pada tulisan dari MM tersebut ketika membahas biaya modal dan struktur modal. MM menyatakan bahwa dalam pasar yang bekerja dengan baik, nilai pasar suatu perusahaan tidak bergantung pada struktur modalnya. Namun demikian, pernyataan MM tersebut didasarkan 18
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, hlm. 158
22
pada asumsi-asumsi yang sangat ketat yang tidak realistis. Asumsi yang dianggap tidak realistis tersebut diantaranya adalah tidak adanya brokerage costs, tidak adanya pajak, tidak adanya biaya kebangkutan, investor memiliki informasi yang sama dengan manajemen mengenai peluang investasi, dan tidak terpengaruhnya laba sebelum bunga pajak (EBIT) oleh penggunaan hutang.19 Selanjutnya pada tahun 1963, MM menerbitkan artikel sebagai lanjutan teori MM tahun 1958. Asumsi yang diubah adalah adanya pajak terhadap penghasilan perusahaan. Dengan adanya pajak ini, MM menyimpulkan bahwa penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan karena biaya bunga hutang adalah biaya yang mengurangi permbayaran pajak.
20
Dengan adanya
pajak penghasilan perusahaan, hutang dapat menghemat pajak yang dibayar (karena utang penghasilan kena pajak) sehingga nilai perusahaan bertambah. Semakin besar utang, semakin tinggi nilai perusahaan. Model ini disebut model MM dengan pajak.21 Namun model MM dengan pajak melupakan satu hal semakin besar utang, semakin besar kemungkinan perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan (financial disstres). Oleh karena itu, ada usaha untuk memperbaiki model MM tersebut dengan
19
Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah modern, hlm. 297
20
Lukas Setia Atmaja, Teori dan Praktek Manajemen Keuangan, hlm. 254
21
David Sukardi Kodrat, Manajemen Keuangan based on Empirical Research,
(Yogyakarta : GRAHA ILMU, 2009) hlm. 3
23
memperhitungkan faktor financial distress.22 Model perbaikan ini sering disebut tax saving financial cost trade off theory karena utang menghasilkan penghematan pajak namun juga menimbulkan kesulitan keuangan. Secara umum model MM yang dimodifikasi ini mengajarkan: (1) berhutang sejumlah tertentu itu baik, (2) berhutang terlalu banyak tidak baik, (3) ada jumlah utang yang optimal untuk setiap perusahaan. Meskipun teori ini amat menarik, bukti empiris kurang mendukung. Artinya ada faktor lain yang mempengaruhi keputusan pendanaan perusahaan.23 Proporsi terakhir oleh MM tersebut kemudian diperbarui oleh Miller yang menyatakan bahwa pengurangan pajak karena pembayaran
bunga
mendorong
penggunaan
hutang
dalam
pendanaan perusahaan, namun pelakuan pajak penghasilan atas saham yang makin menguntungkan investor akan menurunkan tingkat keuntungan saham yang dinginkan sehingga mendorong penggunaan ekuitas untuk pendanaan. Hal ini berarti tidaklah mungkin menggunakan seratus persen hutang untuk membiayai perusahaan karena akan mengurangi kesempatan perusahaan memperoleh keuntungan dari penggunaan ekuitas.24
22
Ibid., hlm. 4
23
Ibid., hlm. 5
24
Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah modern, hlm. 298
24
2. Pecking Order Theory Pecking order theory merupakan suatu kebijakan yang ditempuh oleh suatu perusahaan untuk mencari tambahan dana dengan cara menjual asset yang dimilikinya. Seperti menjual gedung
(build),
tanah
(land),
peralatan
(inventory)
yang
dimilikinya dan asset-aset lainnya, termasuk dengan menerbitkan dan menjual saham di pasar modal (capital market) dan dana yang berasal dari laba ditahan (retained earnings). Pada kebijakan Pecking order theory artinya perusahaan melakukan kebijakan dengan cara mengurangi kepemilikan asset yang dimilikinya karena dilakukan kebijakan penjualan. Dampak lebih jauh perusahaan akan mengalami kekurangan asset karena dipakai untuk membiayai rencana aktivitas perusahaan baik yang sedang maupun yang akan datang.25 Berdasarkan teori pecking order, di dalamnya terdapat pemikiran sebagai berikut. Pertama, perusahaan mmilih sumber pendanaan
internal
karena
dana
tersebut
diperoleh
tanpa
mengakibatkan sinyal negatif yang dapat menurunkan harga saham. Kedua, ketika perusahaan membutuhkan sumber pendanaan eksternal, maka tahap pertama adalah menerbitkan hutang, sedangkan penerbitan ekuitas dilakukan sebagai langkah terakhir.
25
Irham Fahmi, “Pengantar Manajemen Keuangan”, hlm. 195
25
Hal ini menunjukan penerbitan hutang lebih kecil kemungkinannya dipandang sebagi sinyal buruk oleh para investor.26 Pecking Order Theory pertama kali diperkenalkan oleh Donaldson pada tahun 1961. Teori ini menunjukan urut-urutan pendanaan sebagai berikut (Brealey dan Myers dalam Devi Verena Sari) :27 a) Perusahaan lebih menyukai internal financing b) Perusahaan akan berusaha menyesuaikan resiko pembagian dividen dengan kesempatan investasi yang dihadapi dan berupaya untuk tidak melakukan perubahan pembayaran dividen yang terlalu besar. c) Pembayaran dividen yang cenderung konstan dan fluktuasi laba yang diperoleh mengakibatkan dana internal terkadang berlebih atau kurang investasi. d) Apabila pendanaan eksternal diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu.
Penerbitan
penerbitan
obligasi,
sekuritas kemudian
akan
dimulai
obligasi
dengan
yang
dapat
dikonversikan menjadi modal sendiri, baru akhirnya menerbitkan saham baru. 26 27
Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah modern, hlm. 302 Devi Verena Sari, “ Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan,
Struktur Aktiva dan Likuiditas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2010”, DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, hlm. 2
26
3. Trade off Theory Teori trade-off dapat
ditemukan
merupakan struktur modal yang optimal dengan
menyeimbangkan
keuntungan
penggunaan hutang (tax shield benefits of leverage) dengan biaya financial distress dan agency problem. 28 Pengaruh penghematan pajak dan biaya kebangkrutan yang timbul dari penggunaan hutang mendorong pengembangan apa yang disebut sebagai trade off theory of leverage. Teori trade off menyatakan bahwa perusahaan berusaha menyeimbangkan antara keuntungan dari berkurangnya pajak karena adanya bunga hutang dengan biaya kesulitan keuntungan karena tingginya proporsi hutang. Teori ini tidak dapat menjelaskan mengapa banyak perusahaan yang sukses memiliki hutang sedikit.29 4. Teori Agency Jensen dan Mecking (1976) mengemukakan teori agency (agency theory) dan sekaligus mengintegrasikan dengan teori property rights serta pengembangan teori struktur kepemilikan perusahaan. Dalam teori ini diuraikan mengenai adanya hubungan antara pemisahan kepemilikan dan pengendalian perusahaan. JM menguraikan adanya konflik antara principal dengan agent yang disebutkan bahwa biaya agency merupakan hasil penjumlahan: a) pengeluaran 28 29
untuk
pemantauan
(monitoring)
oleh
pemilik
Lukas Setia Atmaja, “Teori dan Praktik: Manajemen Keuangan”, hlm. 261 Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah modern, hlm. 306
27
(principal), b) pengeluaran dalam rangka pengikatan oleh agent, dan c) biaya lain-lain yang berkaitan dengan pengendalian perusahaan.30 5. Asymmetric Information Theory Asymmetric Information Theory ini dikemukakan oleh Gordon Donaldson (1960). Asymmetric Information adalah kondisi dimana suatu pihak memiliki informasi yang lebih banyak daripada pihak lain. Pihak manajemen perusahaan memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan pihak investor dipasar modal. Oleh karena itu, Asymmetric Information memberikan efek yang nyata pada keputusan keuangan maupun pasar financial.31 Jika pihak manajemen ingin memaksimalkan nilai untuk memegang saham saat ini (current stakeholder), bukan pemegang saham baru, maka ada kecendrungan bahwa: 32 1. Jika perusahaan memiliki prospek yang cerah, manajemen tidak akan menerbitkan saham baru tapi menggunakan laba ditahan. 2. Jika prospek kurang baik, manajemen menerbitkan saham baru untuk memperoleh dana.
30 31 32
Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah modern, hlm. 307 David Sukardi Kodrat, “Manajemen Keuangan based on Empirical Research”, hlm. 16 Lukas Setia Atmaja, Teori dan Praktek Manajemen Keuangan, hlm. 261
28
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Penelitian empiris mengenai struktur modal menghasilkan sejumlah temuan dan di dalamnya tercakup banyak faktor yang berpengaruh terhadap keputusan struktur modal. Oleh karena itu faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal dapat dibedakan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. 1. Faktor Internal Faktor internal merupakan faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, yang termasuk ke dalam faktor internal yaitu: a) Struktur Aktiva Perusahaan yang memiliki aktiva yang dapat digunakan sebagai agunan hutang cenderung menggunakan hutang yang relative lebih besar. Misalnya, perusahaan real estate cenderung menggunakan
hutang
hutang
yang lebih
besar
daripada
perusahaan yang bergerak pada bidang riset teknologi. b) Profitabilitas Pada umumnya, perusahaan – perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan tinggi menggunakan hutang yang relative kecil. Karena tingkat keuntungan yang tinggi memungkinkan mereka untuk memperoleh sebagian besar pendanaan dari laba ditahan. 33
33
Lukas Setia Atmaja, Teori dan Praktek Manajemen Keuangan, hlm. 273
29
c) Ukuran perusahaan yaitu perusahaan yang berskala besar pada umumnya lebih mudah memperoleh hutang dibandingkan dari perusahaan kecil karena terkait dengan tingkat kepercayaan kreditur pada perusahaanperusahaan besar. Perusahaan besar mempunyai rasio leverage yang tinggi, sedangkan perusahaan yang sedang tumbuh mempunyai rasio leverage yang rendah. d) Stabilitas penjualan yaitu perusahaan yang memiliki penjualan yang stabil akan dapat dengan aman melakukan hutang dan mengeluarkan biaya tetap yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang penjualannya tidak stabil. 34 e) Likuiditas Rasio likuiditas digunakan untuk menganalisis kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya terutama kewajiban jangka pendeknya.35 Ukuran rasio lancar yang semakin besar menunjukkan bahwa perusahaan telah berhasil melunasi hutang jangka pendeknya. Berkurangnya hutang jangka pendek berakibat menurunnya proporsi hutang dalam struktur modal.36
34 35
Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah modern, hlm. 316 Dwi Nur’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, (Tanggerang
Selatan: UIN JAKARTA PRESS, 2013) hlm. 105 36
Kasmir, Manajemen Perbankan, hlm. 328
30
2. Faktor Eksternal Faktor eksternal merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, yang termasuk ke dalam faktor eksternal yaitu: a) Struktur Kompetitif dalam Industry Semakin kompetitif persaingan dalam industrinya, semakin kecil kecendrungan perusahaan untuk menggunakan utang jangka panjang dalam struktur modalnya.37 b) Pajak Bunga biaya adalah biaya yang dapat mengurangi pembayaran pajak. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat pajak perusahaan, semakin besar keuntungan dari penggunaan pajak, semakin besar daya tarik penggunaan hutang. c) Pengawasan Pengawasan hutang yang besar dapat berakibat semakin ketat pengawasan dari pihak kreditor (misalnya, melalui kontrak perjanjian atau convenant). Pengawasan ini dapat mengurangi fleksibilitas manajemen dalam membuat keputusan perusahaan. 38 d) Tingkat Pertumbuhan Faktor lain dianggap tetap, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi pada umumnya lebih tergantung pada modal dari luar perusahaan. Pada perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang 37
Warsono, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Malang: Bayumedia Publishing, 2003)
38
Lukas Setia Atmaja, Teori dan Praktek Manajemen Keuangan, hlm. 273
hlm.237
31
rendah kebutuhan modal baru relative kecil sehingga dapat dipenuhi dari laba ditahan. Karena adanya faktor “asymmetric information” serta kenyataan bahwa flotation cost berhutang lebih rendah dari pada flocation cost menerbitkan saham biasa, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan tinggi cenderung menggunakan hutang yang lebih besar daripada perusahaan denggan pertumbuhan rendah. 39 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa faktor-faktor internal yang mempengaruhi struktur modal yaitu profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan. Berikut pembahasan dari masing-masing faktor: C. Profitabilitas Rasio profitabilitas merupakan rasio keuangan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank dalam suatu periode tertentu.40 Profitabilitas
adalah
kemampuan
suatu
perusahaan
untuk
menghasilkan laba.41 Rasio profitabilitas yang biasa digunakan pada umumnya adalah: 1) Net Profit Margin (NPM) Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan
net
income dari kegiatan operasi
pokoknya.42 Rumus yang digunakan sebagai berikut: 39
Ibid., hlm. 274
40
Kasmir, Analisis laporan keuangan, hlm. 196
41
Dewi Astuti, Manajemen Keuangan Perusahaan, hlm. 36
32
2) Return on Asset (ROA) Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.43 ROA juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
3) Return on Equity (ROE) Merupakan
rasio
untuk
mengukur
kemampuan
manajemen bank dalam mengelola modal yang ada untuk mendapatkan net income.44 Rasio ini menunjukan efisiensi penggunaan modal sendiri. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
Dari ketiga rasio profitabilitas yang telah diuraikan, maka peneliti menggunakan dua rasio yaitu ROA dan ROE yang diukur dalam mewakili variabel profitabilitas.
42
Kasmir, Manajemen Perbankan, hlm. 218
43
Kasmir, Analisis laporan keuangan, hlm. 118
44
Kasmir, Manajemen Perbankan, hlm. 328
33
D. Likuiditas Rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. Dengan kata lain, dapat membayar kembali pencairan dana deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah diajukan. Semakin besar rasio ini semakin likuid. Rasio likuiditas yang digunakan pada umumnya yaitu:45 1) Current Ratio Merupakan
rasio
untuk
mengukur
kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.46 Rumusnya sebagai berikut:
2) Quick Ratio Merupakan
rasio
yang
menunjukan
kemampuan
perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan
nilai
sediaan
sebagai berikut:
45
Ibid., hlm. 315
46
Kasmir, Analisis laporan keuangan, hlm. 135
47
Ibid., hlm. 137
(inventory).47
Rumusnya
34
3) LDR Merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Besarnya Loan to Deposit Ratio menurut peraturan pemerintah maksimum adalah 110%.48 Rumusnya sebagai berikut:
Dari ketiga rasio Likuiditas yang telah diuraikan, maka peneliti menggunakan rasio LDR yang diukur dalam mewakili variabel likuiditas. E. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan (size) merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan sangat bergantung pada besar kecilnya perusahaan yang berpengaruh terhadap struktur modal, terutama berkaitan dengan kemampuan memperoleh pinjaman. Perusahaan besar lebih mudah memperoleh pinjaman karena nilai aktiva yang dijadikan jaminan lebih besar dan tingkat kepercayaan bank atau lembaga keuangan jauh lebih tinggi. Perusahaan besar mempunyai rasio leverage yang tinggi, sedangkan perusahaan yang sedang tumbuh mempunyai rasio leverage yang rendah.49
48
Ibid., hlm. 225
49
Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah modern, hlm. 316
35
F. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu Untuk mendukung materi maka penulis membandingkan dengan beberapa penelitian terdahulu berikut adalah penelitian terdahulu yang membahas mengenai pengaruh terhadap sturuktur modal, berikut adalah tabelnya: Tabel 2.1 Review Terdahulu NO
Nama Penulis/Judul/ Tahun
1
Yaqoob Ahmad dan Gohar Zaman/ Determinants of Capital Structure: A case for the Pakistani Textile Composite Sector/ Abasyn Journal of Social Sciences Vol. 6 No. 1/ 2011
2
Nurlailiyah Noviana/ Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada bank persero/ Skripsi, FEB, UIN Syarif Hidayatullah/ 2013
Variabel Penelitian
Metode Penelitian
Variabel Regresi independen: Berganda Struktur asset, dengan spss pertumbuhan, ukuran perusahaan, profitabilitas
Hasil Analisis Profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan, struktur asset berpengaruh positif signifikan, dan pertumbuhan tidak berpengaruh signifikan.
Perbedaan dengan Peneliti
Peneliti menggunakan variabel independen: profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan, Variabel variabel dependen: dependen: struktur modal struktur modal, metode regresi berganda dengan menggunakan eviews 8.0 dan objek penelitian di Bank Syariah periode 20112015 Variabel Uji regresi Struktur asset, Peneliti independen: panel, ukuran menggunakan Struktur asset, menggunaka perusahaan dan variabel ukuran n eviews. likuiditas independen: perusahaan, berpengaruh profitabilitas, pertumbuhan signifikan likuiditas dan dan likuiditas positif dan ukuran variabel perusahaan, Variabel pertumbuhan variabel dependen: tidak dependen: struktur modal berpengaruh struktur modal, signifikan metode regresi positif. berganda
36
dengan menggunakan eviews 8.0 dan objek penelitian di Bank Syariah periode 20112015
3
4
Devi Verena Sari dan A. Mulyo Haryanto/ Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan Likuiditas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2010/ Diponegoro Journal Of Management/ Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013 Yenny / Pengaruh profitability, asset tangibility, size, growth terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 20112013/(Jurnal ilmiah mahasiswa universitas Surabaya vol.4 no 1)/2015
Variabel independen: Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan Likuiditas
Uji regresi berganda, menggunaka n SPSS
Profitabilitas dan Likuiditas berpengaruh negatif signifikan, Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh negatif tidak signifikan, Ukuran Perusahaan berpengaruh positif signifikan, Struktur Aktiva berpengaruh positif tidak signifikan.
Peneliti menggunakan variabel independen: profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan, variabel dependen: struktur modal, metode regresi berganda dengan menggunakan eviews 8.0 dan objek penelitian di Bank Syariah periode 20112015
Uji regresi panel, dan linier berganda menggunaka n spss
Variabel Asset tangibility, size growth tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal dan varabel profitability berpengaruh signifikan terhadap struktur modal
Peneliti menggunakan variabel independen: profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan, variabel dependen: struktur modal, metode regresi berganda dengan menggunakan eviews 8.0 dan objek penelitian di
Variabel dependen: struktur modal
Variabel independen: profitability, asset tangibility, size, growth Variabel dependen: struktur modal
37
5
Resti Dara Ayu Aprillia / Pengaruh Struktur Aktiva, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia/ (Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta)/ 2015
Variabel independen: Struktur Aktiva. Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Variabel dependen: Struktur modal
Bank Syariah periode 20112015 Uji regresi Ukuran Peneliti panel, dan Perusahaan menggunakan linier berpengaruh variabel berganda positif dan independen: menggunaka signifikan profitabilitas, n spss. terhadap likuiditas dan Struktur ukuran Modal. perusahaan, Struktur variabel Aktiva, dependen: Likuiditas, dan struktur modal, Profitabilitas metode regresi berpengaruh berganda negatif dan dengan signifikan menggunakan terhadap eviews 8.0 dan Struktur objek Modal. penelitian di Bank Syariah periode 20112015
38
G. Kerangka Pemikiran Kerangka teoritis merupakan model konsep dari suatu teori atau logika pengertian yang saling berhubungan diantara beberapa faktor penting pada masalah penelitian. Kerangka teoritis akan menghasilkan kerangka berpikir yang baik. Sekaran (2003) mengungkapkan bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berpikir akan menyatukan secara teoritis antar variabel yang diteliti yang sering disebut paradigma penelitian. Kerangka berpikir yang baik akan memuat variabel dan penjelasannya, adanya teori yang mendasari hubungan variabel, mampu menunjukan posisi variabel dan hubungannya (kausal dan simetris), baiknya dinyatakan dalam diagram hubungan variabel.50 Variabel penelitian ini terdiri dari variabel dependen yaitu struktur modal. Variabel independen yaitu profitabilitas dengan rasio keuangan yaitu ROA dan ROE, likuiditas dengan rasio keuangan yaitu FDR, dan ukuran perusahaan dengan variabel SIZE. Hubungan beberapa variabel tersebut diatas dapat digambarkan sebagai berikut:
50
Tony Wijaya, Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis teori dan praktik, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2013) hlm. 11
39
Gambar 2. 1 Skema Kerangka Pemikiran
Bank Umum Syariah
Variabel Dependen:
Variabel Independen:
Struktur Modal (DER)
ROA,ROE,FDR,SIZE
Metode Regresi Linear Berganda
Uji Asumsi Klasik
Uji normalitas
Uji multikolinearitas
Uji heterokedastisitas
Uji autokorelasi
Uji Hipotesis
R2
Uji t
Uji F
40
H. Dasar Perumusan Hipotesis Suatu hipotesis akan diterima jika hasil analisis data empiris membuktikan bahwa hipotesis tersebut benar, begitu pula sebaliknya. Hipotesis yang dapat disusun dari penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal Bank Syariah”, adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal Pada umumnya, perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan tinggi menggunakan utang yang relatif kecil. Tingkat keuntungan yang tinggi memungkinkan mereka untuk memperoleh sebagian besar pendanaan dari laba ditahan. 51 Berdasarkan pecking order theory, perusahaan dengan profitability yang tinggi akan cenderung menghindari penggunaan utang. Perusahaan mungkin menggunakan pendanaan internal (laba ditahan) dibandingkan menggunakan pendanaan eksternal berupa utang, karena pendanaan internal lebih tidak berisiko dari pendanaan eksternal Yenny (2015). Sehingga dapat disimpulkan, semakin tinggi profitabilitas, maka semakin kecil proporsi utang di dalam struktur modal perusahaan. Jadi tingkat utang dan tingkat profitabilitas, yang diukur adanya hubungan negatif. Ha1 : Tingkat Profitabilitas (ROA) berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal bank syariah.
51
Lukas Setia Atmaja, Teori dan Praktek Manajemen Keuangan, hlm. 273
41
Ha2 : Tingkat Profitabilitas (ROE) berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal bank syariah. 2. Pengaruh Likuiditas terhadap Struktur Modal Likuiditas merupakan seberapa kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Pada likuiditas perusahaan yang tinggi menunjukan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya seperti melunasi hutangnya yang jatuh tempo dalam jangka pendek, 52 sehingga cenderung akan menurunkan total hutang, yang akhirnya struktur modal akan menjadi lebih kecil. Menurut mempunyai
pecking
likuiditas
order
yang
theory,
tinggi
akan
perusahaan
yang
cenderung
tidak
menggunakan pembiayaan dari hutang. Hal ini disebabkan perusahaan dengan likuiditas yang tinggi mempunyai dana internal yang besar, sehingga perusahaan tersebut akan lebih menggunakan dana internalnya terlebih dahulu untuk membiayai investasinya sebelum menggunakan pembiayaan eksternal melalui hutang (Devi, 2013). Sehingga dapat disimpulkan, semakin tinggi likuiditas, maka semakin kecil proporsi utang di dalam struktur modal perusahaan. Ha3 : Tingkat Likuiditas (FDR) berpengaruh secara parsial kepada struktur modal bank syariah.
52
Dewi Astuti, Manajemen Keuangan Perusahaan, hlm. 138
42
3.
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal Ukuran perusahaan merupakan ukuran besar kecilnya perusahaan yang dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan perusahaan, sehingga dapat dilihat dari besarnya jumlah perusahaan (Nurlailiyah 2013). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Eka Amalia (2010) dalam Arifuddin (2013) mengemukakan bahwa kemungkinan perusahaan besar mengalami kebangkrutan kecil sehingga ukuran perusahaan akan berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Semakin besar ukuran perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki jumlah aktiva yang semakin tinggi pula. Hal ini disebabkan kebutuhan dana juga semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan perusahaan. Selain pendanaan internal, alternatif selanjutnya adalah pendanaan eksternal. Hal ini sejalan dengan teori pecking order yang menyatakan bahwa, jika penggunaan dana internal tidak mencukupi, maka digunakan alternatif kedua menggunakan hutang (Devi, 2013). Sehingga dapat disimpulkan, semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin meningkat pendanaan yang dibutuhkan (utang) di dalam struktur modal perusahaan. Ha4 : Ukuran Perusahaan (SIZE) berpengaruh secara parsial kepada struktur modal bank syariah.
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1.
Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, Penelitian kuantitatif merupakan suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat penganalisis mengenai apa yang ingin kita ketahui.53 Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan bank umum syariah tahun 20112015. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan histersi
yang
telah
tersusun
dalam
data
dokumenter
yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.54 Data bersumber dari laporan keuangan tahunan bank umum syariah di Indonesia yang telah dipublikasi dan diaudit dalam rentang waktu 2011 sampai dengan 2015. 2.
Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah dalam kurun waktu tahun 2011-2015. Tahap selanjutnya adalah
53
Moh Kasiram, Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif, (Malang: UIN MALIKI
PRESS, 2010), hlm. 172. 54
Nur Indriantoro dan Bambang Suparno, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi
dan Manajemen, (Yogyakarta : Edisi pertama, Lembaga Penerbit BPFE, 2002) hlm.147
43
44
pengambilan
sampel menggunakan purposive sampling dengan
kriteria sampel, antara lain: 1. Bank syariah yang dipilih adalah bank yang sudah berdiri menjadi bank umum syariah sejak tahun 2011-2015. 2. Bank umum syariah mempublikasi laporan keuangan selama periode 2011-2015 3. Bank umum syariah mempunyai kelengkapan data laporan keuangan yang telah di audit dan dipublikasikan (data mengenai rasio keuangan) dari tahun 2011-2015. Berdasarkan kriteria tersebut, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia. Adapun daftar dari perusahaan bank umum syariah (BUS) di Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3. 1 Daftar Bank Umum Syariah No
Bank Umum Syariah
Kode Bank
1
Bank Muamalat Indonesia
BMI
2
Bank Syariah Mandiri
BSM
3
BNI Syariah
BNIS
4
Bank Mega Syariah
BMS
5
BRI Syariah
BRIS
6
Bank Syariah Bukopin
BSB
7
B.P.D Jawa Barat Banten Syariah
BJBS
8
Bank Panin Syariah
BPS
9
BCA Syariah
BCAS
10
Bank Victoria Syariah
BVS
45
3.
Teknik pengolahan data Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Excel 2007 dan Eviews 8.0. Pengolahan data yang dilakukan dengan software Microsoft Excel 2007 tersebut adalah untuk menentukan kinerja dengan indikator ROA, ROE, FDR, SIZE, dan DER. Eviews 8.0 digunakan untuk menghitung pengaruh profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal Bank umum syariah.
4.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah: a. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan untuk mencapai pemahaman yang komprehensif mengenai konsep yang akan dikaji. Bahan yang digunakan untuk kajian pustaka ini adalah buku-buku, makalah, dan jurnal ilmiah yang relevan & mendukung landasan teori penelitian. b. Studi Dokumentasi Studi Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dan laporan manajemen.
46
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional adalah penentuan konstruk sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.55 Definisi operasional adalah penjelasan dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini menunjukan cara pengukuran dari masing-masing variabel tersebut. Pengertian dari masingmasing variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1.
Variable Dependen Variabel
dependen
adalah
variabel
yang
memberikan
reaksi/respons jika dihubungkan dengan variabel independent. Variabel dependen adalah variabel yang variabilitasnya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel independent.56 Variabel dependen dalam penelitian ini adalah struktur modal yang diproksikan dengan Debt to equity ratio (DER). Debt to equity ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur penggunaan total liabilities terhadap total equity yang dimiliki perusahaan. Bagi bank (kreditor) semakin besar rasio ini, akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar risiko yang akan ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan.57 DER dirumuskan sebagai berikut:
55
Tony Wijaya, Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis teori dan praktik, hlm. 14
56
Jonathan Sarwono, Statistik Multivariat Aplikasi untuk Riset Skripsi, (Yogyakarta : C.V
ANDI OFFSET, 2013) hlm. 62 57
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, hlm. 158
47
2.
Variable Independen Variabel Independen merupakan variabel stimulus atau variabel memengaruhi variabel lain. Variabel bebas (independent) merupakan variabel yang variabilitasnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mennetukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.58 Variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan. dalam penelitian ini menggunakan model analisis dengan variabel-variabel yang akan dihitung yaitu: 1) Profitabilitas Variabel profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio Return on Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE). Return on Asset (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset.59. ROA dirumuskan sebagai berikut :
58 59
118
Jonathan Sarwono, Statistik Multivariat Aplikasi untuk Riset Skripsi, hlm 62 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2005) hlm.
48
Return On Equity (ROE) merupakan indikator yang amat penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran dividen. Kenaikan dalam rasio ini berarti terjadinya kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan.60 ROE dirumuskan sebagai berikut :
2) Likuiditas FDR (Financing to Debt Ratio) adalah rasio yang mengukur perbandingan jumlah pembiayaan yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank, yang menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini memberikan indikasi semakin
rendahnya
kemampuan
likuiditas
bank
yang
bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai pembiayaan menjadi semakin besar.61 FDR dirumuskan sebagai berikut:
60
Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, hlm. 119
61
Ibid., hlm. 116
49
3) Ukuran Peusahaan Ukuran perusahaan (size) merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan sangat bergantung pada besar kecilnya perusahaan yang berpengaruh terhadap struktur modal, terutama berkaitan dengan kemampuan memperoleh
pinjaman.
Perusahaan
besar
lebih
mudah
memperoleh pinjaman karena nilai aktiva yang dijadikan jaminan lebih besar dan tingkat kepercayaan bank atau lembaga keuangan
jauh
lebih
tinggi.
Menurut
Eka
Amalia
Kusumaningrum (2010) Variabel ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan nilai logaritma natural dari total aktiva. SIZE dirumuskan sebagai berikut:
C. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan statistik
yaitu dengan penerapan Eviews 8.0. setelah data-data yang
diperlukan dalam penelitian ini terkumpul, langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis data yang terdiri dari metode deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Adapun penjelasan mengenai metode analisis data adalah sebagai berikut: 1. Statistika Deskriptif Statistik deskriptif merupakan bidang ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian
50
ringkasan data penelitian. Data–data tersebut diringkas dengan baik dan teratur, baik dalam bentuk tabel atau presentasi grafik, sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.62 Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi variabel-variabel dalam penelitian. Statistika deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peningkatan data, serta penyajian hasil peningkatan tersebut. Statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata (mean), minimum, maksimum, dan standar deviasi untuk menggambarkan variabel DER, ROA, ROE, FDR, dan SIZE. 2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistic yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang berbasis Ordinary Least Square (OLS). Beberapa alat uji yang sering dilakukan dalam uji klasik adalah: a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Salah satu asumsi dalam analisis statistika adalah data berdistribusi normal. Pada software Eviews 8.0, pengujian sebuah data dilakukan dengan Jarque-Bera test. Jarque-Bera test adalah uji statistik untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal. Data
62
Tony Wijaya, Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis teori dan praktik, hlm. 37
51
dianggap normal ketika nilai Jarque-Bera lebih kecil dari nilai Chi-Square tabel dengan degree of freedom sebanyak data sampel yang ada dan nilai probability lebih besar dari nilai signifikansi 0,05.63 Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai JarqueBera hitung > chi square tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti data tidak berdistribusi normal, tetapi jika nilai Jarque-Bera hitung < chi square tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti data terdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas (multicollinearity) merupakan hubungan linier antara variabel independen di dalam regresi berganda.64 Uji multikolinearitas bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi diantara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antar variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Pada software Eviews 8.0, untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dengan melihat nilai koefisien korelasi pada masing-masing variabel independen melalui uji matriks korelasi.
63
Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews,
(Yogyakarta, edisi 3, UPP STIM YKPM, 2011) hlm 5. 37 64
Agus Widarjono, Analisis Statistika Multivariat Terapan, (Yogyakarta: UPP STIM
YKPN, 2010) hlm.76
52
Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,80, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. Jika lebih dari 0,80 maka diasumsikan terjadi korelasi (interaksi hubungan) yang sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi multikolinearitas.65 c. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika variance tidak konstan atau berubahubah disebut dengan heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang
homoskedastisitas
atau
tidak
terjadi
heteroskedastisitas.66 Dalam penelitian ini, heterokedastisitas dapat dilakukan dengan uji Park,67 dimana nilai residual data yang telah di log natural diregresikan dengan variabel independen yang ada. Jika nilai probability < alpha (0,05), maka terdapat masalah heterokedastisitas, tetapi jika nilai nilai probability > alpha
65
Dedi Rosadi, Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews,
(Yogyakarta: ANDI, 2012) hlm.271 66
Nachrowi D. dan Hardius Usman, Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrikal
untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan (Jakarta: FEUI, 2006), hlm. 109. 67
Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eview”, hlm. 512
53
(0,05),
yang
berarti
bahwa
tidak
terdapat
masalah
heterokedastisitas. d. Uji Autokorelasi Autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam konteks ini autokorelasi merupakan korelasi antara satu residual dengan residual yang lain.68 Jika terjadi korelasi maka dinyatakan terjadi masalah autokorelasi, dan model yang baik adalah model yang bebas dari autokorelasi. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi diuji dengan Durbin-Watson. Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dalam model regresi adalah sebagai berikut: 69 1) Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2) 2) Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2 ≤ DW ≤ +2 3) Terjadi autokorelasi negatif, jika nilai diatas +2 atau DW > +2
68
Jaka Sriyana, Metode Regresi Data Panel, (Yogyakarta, Ekonisia, 2014), h. 59.
69
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametik, (Jakarta: PT. Alex Media
Komputindo, 2012), hlm. 243.
54
3. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi linear berganda adalah suatu analisis asosiasi yang digunakan secara bersamaan untuk meneliti pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel independent dengan skala pengukuran yang bersifat metrik baik untuk variabel dependen maupun independennya.70 Bentuk umum persamaan analisis regresi berganda adalah: Y= a + bX1 + bX2 + bXn + … + e Dalam penelitian ini sendiri, jika variabel-variabelnya dimasukan kedalam model diatas maka akan menjadi, seperti dibawah ini: Y= a + bX1 + bX2 + bX3 + bX4+ e Keterangan :
70
Y
= Debt to Equity Ratio (DER)
a
= Koefisien konstanta
b
= Koefisien regresi
X1
= Return on Assets (ROA)
X2
= Return on Equity (ROE)
X3
= Financing to Debt Ratio (FDR)
X4
= Ukuran perusahaan (SIZE)
e
= Error
Jonathan Sarwono, Statistik Multivariat Aplikasi untuk Riset Skripsi, hlm. 10
55
4. Uji Hipotesis Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai actual dapat diukur dari goodness of fit nya. Secara statistic, setidaknya ini dapat diukur dari: a. Koefisien determinasi Koefisien determinasi (R2) menunjukan kemampuan model untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Nilai R2 akan selalu berada diantara 0 dan 1. Semakin mendekati 1, berarti semakin besar kemampuan variabel independen untuk menjelaskan (pengaruhnya) kepada variabel dependen.71 Adjusted R2 untuk mengatasi kelemahan R2.. Nilai adjusted R2 masih bisa bertambah apabila nilai t absolute variabel yang ditambahkan lebih besar daripada 1. Meskipun nilai adjusted R2 lebih baik dari pada R2, tetapi perlu diingat bahwa variabel dependen haruslah sama antara berbagai model yang saling diperbandingkan. Semakin besar nilai adjusted R2 semakin baik pula modelnya.72 b. Uji Statistik F Digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dengan cara membandingkan F hitung dengan F tabel. 71
Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, hlm. 22
72
Ibid., 4.23
56
Nilai F tabel didapat dengan derajat bebas: df ; α, (k-1), (n-1), dimana α adalah tingkat signifikansi yang digunakan, k adalah jumlah variabel (dependen dan independen), n adalah jumlah pengamatan (ukuran sampel). Pengujian semua koefisien regresi secara bersama-sama dilakukan dengan uji-F dengan pengujian, yaitu:73 1) Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan perbandingan F hitung dan F tabel
Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel terikat.
2) Kriteria
keputusan
yang
diambil
berdasarkan
nilai
probability:
Jika P-value < α = 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel terikat.
c. Uji Statistik t Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh setiap variabel independen secara individual terhadapa variabel dependen yaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel. Nilai t tabel didapat dengan derajat bebas: df; α , (n-k), dimana α adalah 73
Prasetyo Bambang dan Miftahul Jannah Lina, Metode penelitian kuantitatif: Teori dan
Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005) hlm. 17
57
tingkat signifikansi yang digunakan, k adalah jumlah variabel (dependen dan independen), n adalah jumlah pengamatan (ukuran sampel). Langkah – langkah yang harus dilakukan untuk uji t dengan pengujian sebagai berikut:74 1) Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan perbandingan t hitung dan t tabel
Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel terikat.
2) Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan nilai probability
Bila Probability βі < 0,05 → signifikan, Ho ditolak dan Ha diterima.
74
Prasetyo Bambang dan Miftahul Jannah Lina, Metode penelitian kuantitatif: Teori dan
Aplikasi, hlm 18-19
BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Deskripsi Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah. Sampel Bank Umum Syariah yang berhasil di peroleh dan memenuhi kriteria adalah sebanyak 10 Bank Umum Syariah, dimana penelitian dilakukan selama 5 tahun yaitu tahun 2011 hingga tahun 2015, sehingga terkumpul data sebanyak 50. Data penelitian ini di peroleh
dari Laporan Keuangan Publikasi masing-masing Bank
Umum Syariah. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan perbankan syariah terhadap struktur modal dalam penelitian
ini pengukuran kinerja keuangan perbankan syariah
menggunakan
rasio-rasio keuangan bank yang terdiri dari rasio
profitabilitas bank yaitu ROA (Return On Assets) dan ROE (Return On Equity), rasio likuiditas FDR (Financing to Deposit Ratio), dan ukuran perusahaan (Size) terhadap struktur modal yang diwakili oleh DER (Debt to Equity Ratio). Proses pengambilan sampel pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel rangkuman hasil proses pengambilan sampel berikut:
58
59
Tabel 4. 1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria No
Kriteria
Jumlah Perbankan
1
Jumlah Bank Umum syariah di Indonesia
12
menurut data statistik Perbankan Syariah 2
Data tersedia lengkap (data mengenai rasio
10
keuangan yang dipublikasi) 3
Jumlah sampel yang memenuhi kriteria
10
Total sampel data selama lima tahun penelitian
50 data
Sumber : Data sekunder yang diolah
2. Deskripsi Sampel Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih secara purposive
sampling,
sehingga
sampel
dalam
penelitian
ini
merupakan Bank Umum Syariah yang memiliki kriteria yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Sampel dipilih
bagi
perusahaan
yang menyajikan data yang di butuhkan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit dan dipublikasikan. Berikut ini adalah nama-nama perusahaan yang menjadi objek penelitian ini :
60
Tabel 4.2 Daftar Nama Bank Umum Syariah No
Bank Umum Syariah
Kode Bank
1
Bank Muamalat Indonesia
BMI
2
Bank Syariah Mandiri
BSM
3
BNI Syariah
BNIS
4
Bank Mega Syariah
BMS
5
BRI Syariah
BRIS
6
Bank Syariah Bukopin
BSB
7
B.P.D Jawa Barat Banten Syariah
BJBS
8
Bank Panin Syariah
BPS
9
BCA Syariah
BCAS
10
Bank Victoria Syariah
BVS
Sumber: data diolah B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan Eviews. Langkah pertama dalam penelitian ini adalah melakukan penentuan sampel dengan metode purposive sampling atau penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu pada perusahaan perbankan syariah pada periode 2011-2015 berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam penelitian ini. Tahap
pemilihan
membuat statitik deskriptif.
sampel
dilanjutkan
dengan
61
Tabel deskriptif menjelaskan variabel-variabel dalam penelitian, meliputi variabel independen yaitu DER, dan variabel dependen yaitu kinerja keuangan. Data yang akan diolah adalah data laporan tahunan periode 2011-2015. Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak 50 data observasi untuk Bank Umum Syariah yang berasal dari perkalian antara periode 5 tahun dari tahun 2011-2015 dengan jumlah perusahaan sampel 10 Bank Umum Syariah. Hasil olahan data mengenai statistik deskriptif dapat dilihat sebagai berikut. Tabel 4.3 Statistik Deskriptif
Mean Maximum Minimum Std. Dev. Valid N
ROA 1.043 5.54 -2.36 1.189 50
ROE 10.960 68.09 -17.61 16.857 50
FDR 91.920 162.97 45.00 14.794 50
SIZE 15.861 18.07 13.37 1.304 50
DER 8.794 19.30 1.25 4.115 50
Sumber : Data diolah (output Eviews 8.0)
Hasil analisis deskriptif tersebut dapat diuraikan sebagai berikut a.
Variable Independen 1) Return On Assets (ROA) ROA memiliki nilai minimum sebesar -2,36, nilai ini merupakan hasil perhitungan ROA pada Bank Victoria Syariah pada tahun 2011 dan nilai maksimum dari ROA sebesar 5,54, nilai ini merupakan hasil perhitungan ROA pada Bank Victoria
62
Syariah pada tahun 2015. Sehingga rata-rata ROA sebesar 1.043 dengan standar deviasi sebesar 1.189. 2) Return On Equity (ROE) ROE memiliki nilai minimum sebesar -17.61, nilai ini merupakan hasil perhitungan ROE pada Bank Victoria Syariah pada tahun 2014 dan nilai maksimum dari ROE sebesar 68.09, nilai ini merupakan hasil perhitungan ROE pada Bank Mandiri Syariah pada tahun 2012. Sehingga rata-rata ROE sebesar 10.960 dengan standar deviasi sebesar 16.857 3) Financing to Deposit Ratio (FDR) FDR memiliki nilai minimum sebesar 45.00, nilai ini merupakan hasil perhitungan FDR pada Victoria Syariah pada tahun 2011 dan nilai maksimum dari FDR sebesar 162.97, nilai ini merupakan hasil perhitungan FDR pada Bank Panin Syariah pada tahun 2011. Sehingga rata-rata FDR sebesar
91.920
dengan standar deviasi sebesar 14.794 4) Ukuran Perusahaan (size) SIZE memiliki nilai minimum sebesar 13.37, nilai ini merupakan hasil perhitungan SIZE pada Bank Victoria Syariah pada tahun 2011 dan nilai maksimum dari SIZE sebesar 18.07, nilai ini merupakan hasil perhitungan SIZE pada BSM pada
63
tahun 2015. Sehingga rata-rata SIZE sebesar 15.861 dengan standar deviasi sebesar 1.304. b. Variabel Dependen 1) Debt on Equity Ratio (DER) DER memiliki nilai minimum sebesar 1.25, nilai ini merupakan hasil perhitungan DER pada Bank Panin Syariah pada tahun 2011 dan nilai maksimum dari DER sebesar 19.30, nilai ini merupakan hasil perhitungan DER pada Bank Bukopin Syariah pada tahun 2014. Sehingga rata-rata DER sebesar 8.794 dengan standar deviasi sebesar 4.115. 2. Hasil Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik yang digunakan atas data sekunder dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, multikolinearitas, heterokedastisitas dan autokorelai dengan hasil pengujian sebagai berikut: a. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Pada software Eviews 8.0, pengujian sebuah data dilakukan dengan Jarque-Bera test. Jarque-Bera test adalah uji statistik untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal. Data dianggap normal ketika nilai Jarque-Bera lebih kecil
64
dari nilai Chi-Square tabel dengan degree of freedom sebanyak data sampel yang ada dan nilai probability lebih besar dari nilai signifikansi 0,05.75 Hasil dari uji normalitas dengan menggunakan Test JarqueBera dapat dilihat pada grafik dibawah ini: Gambar 4.4 Grafik Test Normalitas Jarque-Bera 12
Series: Standardized Residuals Sample 2011 2015 Observations 50
10
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
8
6
4
1.57e-15 -0.534999 11.21834 -4.075714 2.638693 1.786515 8.143189
Jarque-Bera 81.70610 Probability 0.000000
2
0 -4
-2
0
2
4
6
8
10
12
Sumber: data sekunder diolah (output Eviews 8.0)
Dari histogram diatas, menunjukan nilai Jarque Bera sebesar 81,70610, sementara nilai Chi Square
dengan melihat
jumlah variabel independen yang digunakan adalah 4 variabel dan nilai signifikansi yang digunakan adalah 0,05 atau 5% didapat nilai Chi Square tabel sebesar 9,488, yang berarti nilai Jarque Bera hitung > Chi Square tabel, dan nilai probability sebesar 0,00010 yang berarti nilai probability < nilai signifikansi, yang berarti data dalam penelitian ini tidak berdistribusi normal. 75
Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, hlm 5. 37
65
Karena dari hasil uji normalitas diatas menunjukan bahwa data penelitian tidak berdistribusi dengan normal, maka semua data variabel pada penelitian ini dilakukan Ln untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Berikut ini merupakan histogram hasil uji normalitas setelah semua data variabel pada penelitian ini dilakukan Ln. Gambar 4.5 Hasil Uji Normalitas Setelah di Ln 12
Series: Standardized Residuals Sample 2011 2015 Observations 50
10
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
8
6
4
-1.20e-16 -0.014776 0.362620 -0.305633 0.139370 0.574330 3.634176
Jarque-Bera 3.586670 Probability 0.166404
2
0 -0.3
-0.2
-0.1
0.0
0.1
0.2
0.3
0.4
Sumber: data sekunder diolah (output Eviews 8.0)
Dari histogram diatas, menunjukan nilai Jarque Bera sebesar 3,586670, sementara nilai Chi Square dengan melihat jumlah variabel independen yang digunakan adalah 4 dan nilai signifikansi yang digunakan adalah 0,05 atau 5%, didapat nilai Chi Square tabel sebesar 9,488, yang berarti nilai Jaerque Bera hitung < Chi Square tabel, dan nilai probability sebesar 0,166404 yang
66
berarti nilai probability > nilai signifikansi, yang berarti data dalam penelitian ini terdistribusi normal. b. Hasil Uji Multikolinearitas Multikolinearitas (multicollinearity) merupakan hubungan linier antara variabel independen di dalam regresi berganda.76 Pada software
Eviews
8.0,
untuk
mendeteksi
ada
tidaknya
multikolinearitas dengan melihat nilai koefisien korelasi pada masing-masing variabel independen melalui uji matriks korelasi. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,80, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. Jika lebih dari 0,80 maka diasumsikan terjadi korelasi (interaksi hubungan) yang sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi multikolinearitas.77 Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan eviews diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.6 Korelasi variabel independen
ROA ROE FDR SIZE
ROA
ROE
FDR
SIZE
1.000000
0.611316
-0.129391
-0.006293
0.611316
1.00000
-0.097704
0.466545
-0.129391
-0.097704
1.000000
0.003855
-0.006293
0.466545
0.003855
1.000000
Sumber : Data Sekunder Diolah (Output Eviews 8.0)
76 77
Agus Widarjono, Analisis Statistika Multivariat Terapan, hlm.76 Dedi Rosadi, Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews,
(Yogyakarta: ANDI, 2012) hlm.271
67
Dari tabel diatas terlihat bahwa tidak ada variabel independen yang mempunyai korelasi dengan variabel independen lainnya bernilai dibawah 0,8. Sehingga dapat dikatakan data dalam penelitian ini tidak terdapat multikolinearitas. Maka dapat disimpulkan semua variabel
independen
dalam
model
regresi
terbebas
dari
multikolinearitas dan dapat digunakan dalam penelitian ini. c. Hasil Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah
yang
homoskedastisitas
heteroskedastisitas.78 Dalam
penelitian
atau ini,
tidak
terjadi
heterokedastisitas
dapat dilakukan dengan uji Park,79 dimana nilai residual data yang telah di log natural diregresikan dengan variabel independen yang ada. Jika nilai probability < alpha (0,05), maka terdapat masalah heterokedastisitas, tetapi jika nilai nilai probability > alpha (0,05), yang berarti bahwa tidak terdapat masalah heterokedastisitas. Hasil uji Park dapat dilihat dati tabel dibawah ini:
78
Nachrowi D. Nachrowi dan Hardius Usman, Pendekatan Populer dan Praktis
Ekonometrikal untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, hlm. 109. 79
Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, hlm. 512
68
Tabel 4.7 Uji Park Test Equation: Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 06/14/16 Time: 17:20 Sample: 1 50 Included observations: 50
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
8.713201
5.687427
1.532011
0.1328
ROA
-0.151258
0.248752
-0.608069
0.5463
ROE
-0.078351
0.095365
-0.821592
0.4158
FDR
-0.248683
0.269846
-0.921574
0.3619
SIZE
-0.006765
0.010793
-0.626790
0.5341
Sumber : Data Sekunder Diolah (Output Eviews 8.0)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi variabel independen dalam penelitian ini berada diatas 5% atau 0,05. Hal ini menunjukan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi heterokedastisitas. Sehingga model regresi layak digunakan untuk melakukan penelitian ini. d. Hasil Uji Autokorelasi Autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam konteks ini autokorelasi merupakan korelasi antara satu residual dengan residual yang lain.80 Jika terjadi korelasi maka
80
Jaka Sriyana, Metode Regresi Data Panel, hlm. 59.
69
dinyatakan terjadi masalah autokorelasi, dan model yang baik adalah model yang bebas dari autokorelasi. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi diuji dengan Durbin-Watson. Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dalam model regresi adalah sebagai berikut: 81 1. Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2) 2. Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2 ≤ DW ≤ +2 3. Terjadi autokorelasi negatif, jika nilai diatas +2 atau DW > +2 Tabel 4.8 Uji Durbin-Watson Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 06/14/16 Time: 17:30 Sample: 1 50 Included observations: 50
R-squared
0.588971
Mean dependent var
8.794600
Adjusted R-squared
0.552435
S.D. dependent var
4.115786
S.E. of regression
2.753472
Akaike info criterion
4.958242
Sum squared resid
341.1723
Schwarz criterion
5.149444
Hannan-Quinn criter.
5.031053
Durbin-Watson stat
0.994220
Log likelihood
-118.9560
F-statistic
16.12035
Prob(F-statistic)
0.000000
Sumber : Data Sekunder Diolah (Output Eviews 8.0)
81
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametik, hlm. 243.
70
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui nilai Durbin-Watson berada di antara -2 dan +2 atau -2 < DW < 2 yaitu sebesar 0.994220, maka dapat disimpulkan bahwa data tidak terjadi autokorelasi. 3. Analisis Regresi Berganda a. Regresi Berganda Analisis regresi linear berganda adalah suatu analisis asosiasi yang digunakan secara bersamaan untuk meneliti pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel independent dengan skala pengukuran yang bersifat metrik baik untuk variabel dependen maupun independennya.82 Hasil analisis regresi berganda dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Tabel 4.9 Analisis Regresi Berganda Dependent Variable: Ln Y Method: Least Squares Date: 06/14/16 Time: 17:14 Sample (adjusted): 1 50 Included observations: 50 after adjustments
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
ROA
-3.110513
0.497205
-6.255991
0.0000
ROE
2.564563
0.417194
6.147173
0.0000
FDR
-1.594099
1.218378
-1.308378
0.1977
SIZE
-1.415408
0.239604
-5.907269
0.0000
C
27.25513
5.450602
5.000389
0.0000
Sumber : Data Sekunder Diolah (Output Eviews 8.0)
82
Jonathan Sarwono, “Statistik Multivariat Aplikasi untuk Riset Skripsi” hlm. 10
71
Dari tabel diatas dapat dibuat model persamaan regresi sebagai berikut: Y= 27.26 - 3.11ROA + 2.56ROE - 1.59 FDR - 1.42 SIZE + e
Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Koefisien konstanta sebesar 27,26, dengan ini dapat diartikan bahwa Y
(DER) akan bernilai 27,26%, jika
Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Financing to Deposit Ratio (FDR), Ukuran Perusahaan (SIZE) masing-masing bernilai 0. 2) Variabel Return On Assets (ROA) memiliki nilai koefisien regresi -3,11. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan Return On Assets (ROA) sebesar 1% dengan asumsi variabel lain tetap, maka terjadi penurunan pada Struktur modal Bank Syariah yang diukur dengan Debt to Assets Ratio (DER) dengan nilai 3,11%. 3) Variabel Return On Equity (ROE) memiliki nilai memiliki nilai koefisien regresi 2,56. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan Return On Equity (ROE) sebesar 1% dengan asumsi variabel lain tetap, maka akan meningkatkan pada Struktur modal Bank Syariah yang diukur dengan Debt to Assets Ratio (DER) dengan nilai 2,56%.
72
4) Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) memiliki nilai koefisien regresi -1,59. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan Financing to Deposit Ratio (FDR) sebesar 1% dengan asumsi variabel lain tetap, maka terjadi penurunan pada Struktur modal Bank Syariah yang diukur dengan Debt to Assets Ratio (DER) dengan nilai 1,52% 5) Variabel ukuran perusahaan (SIZE) memiliki nilai memiliki nilai koefisien regresi -1.42. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan ukuran perusahaan (SIZE) sebesar 1% dengan asumsi variabel lain tetap, maka terjadi penurunan pada Struktur modal Bank Syariah yang diukur dengan Debt to Assets Ratio (DER) dengan nilai 1,42%. 4. Hasil Uji Hipotesis Pengujian
hipotesis
dalam
penelitian
ini
dilakukan
dengan
menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression analysis) yaitu dilakukan melalui uji koefisien determinasi, uji statistic t, dan uji statistic F dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 atau 5%. Apabila tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima, sebaliknya apabila tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima. a. Koefisien determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) menunjukan kemampuan model
untuk
menjelaskan
hubungan
antara
variabel
73
independen dan variabel dependen. Nilai R2 akan selalu beradaa diantara 0 dan 1. Semakin mendekati 1, berarti semakin besar kemampuan variabel independen untuk menjelaskan (pengaruhnya) kepada variabel dependen.83 Nilai adjusted R-square dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 4.10 Adjusted R-Square Dependent Variable: Ln Y Method: Least Squares Date: 06/14/16 Time: 17:14 Sample (adjusted): 1 50 Included observations: 50 after adjustments R-squared
0.564978
Mean dependent var
2.818661
Adjusted R-squared
0.524510
S.D. dependent var
1.817983
S.E. of regression
1.253604
Akaike info criterion
3.388255
Sum squared resid
67.57551
Schwarz criterion
3.583172
Log likelihood
-76.31812
F-statistic
13.96137
Prob(F-statistic)
0.000000
Hannan-Quinn criter. 3.461914 Durbin-Watson stat
0.695090
Sumber : Data Sekunder Diolah (Output Eviews 8.0)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa besarnya adjusted R-square adalah 0.524510 atau 52,45%. Hal ini berarti 52,45% variabel dependen struktur modal bank syariah yang diwakili oleh Debt to Assets Ratio
(DER) dapat
dijelaskan secara signifikan oleh variasi variabel independen. Variabel independen tersebut adalah Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Financing to Deposit Ratio (FDR),
83
Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, hlm. 22
74
Ukuran Perusahaan (SIZE). Sedangkan sisanya 47.75% (100% - 52,45) dijelaskan oleh variabel lain diluar model regresi dalam penelitian ini. b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh setiap variabel independen secara individual terhadapa variabel dependen yaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel. Nilai t tabel didapat dengan derajat bebas: df; α , (n-k), dimana α dalah tingkat signifikansi yang digunakan, k adalah jumlah variabel (dependen dan independen), n adalah jumlah pengamatan (ukuran sampel). Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti
bahwa
variabel
independen
secara
individual
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, tetapi jika nilai t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti bahwa variabel independen secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Bila Probability βі < 0,05 → signifikan, Ho ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya Bila Probability βі > 0,05 → signifikan, Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil uji signifikansi parameter individual (Uji Statistik t) dapat dilihat pada tabel output dibawah ini:
75
Tabel 4. 11 Uji Statistik t Dependent Variable: Ln Y Method: Least Squares Date: 06/14/16 Time: 17:14 Sample (adjusted): 1 50 Included observations: 50 after adjustments Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
ROA
-3.110513
0.497205
-6.255991
0.0000
ROE
2.564563
0.417194
6.147173
0.0000
FDR
-1.594099
1.218378
-1.308378
0.1977
SIZE
-1.415408
0.239604
-5.907269
0.0000
C
27.25513
5.450602
5.000389
0.0000
Sumber : Data Sekunder Diolah (Output Eviews 8.0)
Dengan menggunakan uji Tabel t dengan signifikansi α = 0,05, di dapat t tabel dengan perhitungan berikut: t tabel
= α ; df = (n-k) = 5% ; df = (50-5) = 0,05 ; df = 45
= 1.67943 Berikut ini akan dijelaskan secara lebih lanjut mengenai hasil temuan pada tabel diatas: 1) Pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap Struktur Modal Bank Syariah Hipotesis pertama (Ha1) adalah profitabilitas (ROA) berpengaruh signifikan secara parsial kepada struktur modal bank syariah. Dari hasil pengujian analisis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar -6.255991 yang lebih besar dari nilai t tabel 1,67943 dengan tingkat signifikan sebesar 0.0000 (lebih
76
kecil
dari
tingkat
signifikansi
disimpulkan bahwa variabel
0,05)
sehingga
dapat
Return On Assets (ROA)
berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal bank syariah yang berarti Ho1 ditolak dan Ha1 diterima. 2) Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Struktur Modal Bank Syariah Hipotesis kedua (Ha2) adalah profitabilitas (ROE) berpengaruh signifikan secara parsial kepada struktur modal bank syariah. Dari hasil pengujian analisis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar 6.147173 yang lebih besar dari nilai t tabel 1,67943 dengan tingkat signifikan sebesar 0.0000 (lebih kecil
dari
tingkat
signifikansi
disimpulkan bahwa variabel
0,05)
sehingga
dapat
Return On Equity (ROE)
berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal bank syariah yang berarti Ho1 ditolak dan Ha2 diterima. 3) Financing to Debt Ratio (FDR) terhadap Struktur Modal Bank Syariah Hipotesis ketiga (Ha3) adalah FDR berpengaruh signifikan secara parsial kepada struktur modal bank syariah. Dari hasil pengujian analisis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar -1.308378 yang lebih besar dari nilai t tabel 1,67943 dengan tingkat signifikan sebesar 0.1977 (lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa
77
variabel Financing to Debt Ratio (FDR) tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal bank syariah yang berarti Ho3 diterima dan Ha3 ditolak. 4) Ukuran Perusahaan (SIZE) terhadap Struktur Modal Bank Syariah Hipotesis keempat (Ha4) adalah size berpengaruh signifikan secara parsial kepada struktur modal bank syariah. Dari hasil pengujian analisis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar 5.907269 yang lebih besar dari nilai t tabel 1,67943 dengan
tingkat signifikan sebesar 0.0000 (lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran perusahaan (size) berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal bank syariah yang berarti Ho4 ditolak dan Ha4 diterima. c.
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dengan cara membandingkan F hitung dengan F tabel. Nilai F tabel didapat dengan derajat bebas: df ; α, (k-1), (n-1), dimana α adalah tingkat signifikansi yang digunakan, k adalah jumlah variabel (dependen dan independen), n adalah jumlah pengamatan (ukuran sampel).
78
Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai F hitung > F tabel dan tingkat signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Uji statistk F dapat dilihat dari tabel di bawah: Tabel 4. 12 Uji F Statistik Dependent Variable: Ln Y Method: Least Squares Date: 06/14/16 Time: 17:14 Sample (adjusted): 1 50 Included observations: 50 after adjustments
R-squared
0.564978
Mean dependent var
2.818661
Adjusted R-squared
0.524510
S.D. dependent var
1.817983
S.E. of regression
1.253604
Akaike info criterion
3.388255
Sum squared resid
67.57551
Schwarz criterion
3.583172
Hannan-Quinn criter.
3.461914
Durbin-Watson stat
0.695090
Log likelihood
-76.31812
F-statistic
13.96137
Prob(F-statistic)
0.000000
Sumber : Data Sekunder Diolah (Output Eviews 8.0)
Dari hasil output pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai F hitung yang didapat adalah 13.96137, sementara F tabel didapatkan dengan perhitungan berikut: F tabel
= α ; df = (k-1), (n-k) = 5% ; df = (5-1), (50-5) = 2,58
Hasil pengolahan data pada tabel diatas melalui F-test terlihat bahwa nilai F hitung > F tabel, F hitung sebesar 13.96137 yang lebih besar dari F tabel sebesar 2,58 dan nilai signifikansi sebesar 0,0000 < 0,05. Uji ini menunjukan bahwa model regresi dapat
79
digunakan secara bersama-sama untuk melihat pengaruh struktur modal (DER). Hal ini membuktukan bahwa Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Financing to Debt Ratio (FDR), Ukuran Perusahaan (SIZE) bersama-sama secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal bank syariah yang diukur dengan Debt to Equation Ratio (DER). 5. Interpretasi Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Return On Assets (ROA) Variabel profitabilitas berdasarkan hasil uji Return On Assets (ROA) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal bank syariah. Hasil penelitian ini sesuai dengan landasan teori yaitu Pecking Order Theory yang menjelaskan bahwa apabila dana internal telah memenuhi kebutuhan sebagian besar dana
maka
perusahaan dapat menekan hutang ke tingkat yang lebih rendah (menurun). Pada variabel profitabilitas memiliki pengaruh terhadap struktur modal yang artinya bahwa perbankan syariah yang mempunyai tingkat profitabilitas yang tinggi akan mengurangi ketergantungan modal dari pihak luar, karena tingkat keuntungan yang tinggi memungkinkan perbankan syariah untuk memperoleh sebagian besar pendanaanya yang dihasilkan secara internal yang berupa laba di tahan sebelum perbankan syariah menggunakan
80
sumber dana eksternal seperti hutang. Hal ini menyebabkan tingkat kenaikan profitabilitas berbanding terbalik (negatif) dengan penggunaan hutang dalam struktur modal. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Yenny (2015) menjelaskan
bahwa
profitabilitas
berpengaruh
negatif
dan
signifikan terhadap struktur modal. b) Return On Equity (ROE) Variabel profitabilitas berdasarkan hasil uji Return On Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal bank syariah. Menurut (Ria Ningsih, 2015) hubungan antara ROE dan besarnya utang terhadap total aktiva perusahaan yaitu jika perusahaan masih mampu meningkatkan labanya maka setiap utang akan mengakibatkan naiknya angka ROE, yang tentu saja menguntungkan para pemegang saham biasa. Menurut Brealey et al (2008:25) perusahaan yang memiliki laba tinggi seharusnya lebih banyak menggunakan kapasitas pelayanan hutang dan lebih banyak laba kena pajak yang terlindungi, oleh karena itu perusahaan harus memberikan rasio hutang yang lebih tinggi. Hal tersebut dapat disebabkan karena semakin tingginya rasio ini maka semakin meningkat laba yang diperoleh perbankan, sehingga berpengaruh terhadap penentuan komposisi struktur modalnya. Semakin tinggi profitabilitas, maka
81
semakin besar laba ditahan yang akan diimbangi dengan hutang yang lebih tinggi karena peluang perbankan dianggap sangat bagus. Hasil penelitian ini sesuai dengan Nudzunul Fiara Thausyah (2015) yang menjelaskan bahwa ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. c) Financing to Debt Ratio (FDR) Variabel likuiditas berdasarkan hasil uji Financing to Debt Ratio (FDR) negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal bank syariah. Pada bank syariah rasio FDR adalah kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Sehingga semakin besar rasio ini memberikan indikasi
semakin
rendahnya
kemampuan
likuiditas
bank.
Sebaliknya dengan rasio likuiditas lain semakin besar rasio maka semakin likuid. Hal ini terjadi bahwa perusahaan yang lebih likuid akan mengurangi
penggunaan
hutang
jangka
panjangnya
yang
menghasilkan hubungan negatif antara likuiditas dan struktur modal. Sebaliknya dengan bank syariah hal ini terjadi, semakin rendah FDR dimana harta lancar yang dimiliki perusahaan semakin rendah dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya menurun maka tidak berpengaruh terhadap penggunaan hutang.
82
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Seftianne dan Ratih Handayani (2011) bahwa Likuiditas negatif dan tidak signifikan terhadap strukur modal. d) Ukuran Perusahaan (SIZE) Variabel ukuran perusahaan berdasarkan hasil uji ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal bank syariah. Jika semakin besar ukuran perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki jumlah aktiva yang semakin tinggi pula. Perusahaan yang ukurannya relatif besar pun akan cenderung menggunakan dana eksternal yang semakin besar. Hal ini disebabkan kebutuhan dana juga semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan perusahaan. Sebaliknya dengan perbankan syariah yang ukuran perusahaan nya masih berkembang dan belum terlalu besar memungkinkan bahwa jumlah aktiva yang diperoleh juga belum terlalu besar. Sehingga cenderung menggunakan dana eksternal yang belum terlalu besar. Hal ini menyebabkan tingkat kenaikan ukuran perusahaan berbanding terbalik (negatif) dengan penggunaan hutang dalam struktur modal. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Yaqoob Ahmad (2011) menjelaskan bahwa size berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis pengaruh profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal bank syariah. Profitabilitas indikator yang mewakilinya berupa Return on Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE).
Likuiditas
indikator yang mewakilinya adalah Financing to Debt Ratio (FDR). Dan ukuran perusahaan indikator yang mewakilinya adalah SIZE (Ln total aktiva). Sedangkan untuk data Struktur modal indikator yang mewakilinya adalah Debt to equity ratio (DER). Sampel yang digunakan adalah 10 Bank Umum Syariah selama periode 2011-2015. Teknik analisis data menggunakan metode regresi linier berganda dengan Eviews 8.0. Berdasakan hasil pengujian dan pembahasan sebagaimana telah disajikan pada bab sebelumnya yaitu bab 4, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Pengaruh profitabilitas dalam hal ini diukur dengan Return on Assets (ROA) berpengaruh signifikan terhadap struktur modal bank syariah yang diukur dengan Debt to equity ratio (DER).
2.
Pengaruh profitabilitas dalam hal ini diukur dengan Return On Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap struktur modal bank syariah yang diukur dengan Debt to equity ratio (DER)
83
84
3.
Pengaruh likuiditas dalam hal ini diukur dengan Financing to Debt Ratio (FDR) tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal bank syariah yang diukur dengan Debt to equity ratio (DER)
4.
Pengaruh ukuran perusahaan dalam hal ini diukur dengan SIZE (Ln total aktiva) berpengaruh signifikan terhadap struktur modal bank syariah yang diukur dengan Debt to equity ratio (DER)
5.
Pengaruh profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan secara keseluruhan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal bank syariah yang diukur dengan Debt to equity ratio (DER)
6.
Variabel profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan mampu menjelaskan variable struktur modal sebesar 52,45%, yaitu dengan melihat nilai Adjusted R-square struktur modal sebesar 0,5245.
B. Saran Berdasarkan
kesimpulan
yang
diperoleh
dalam
penelitian,
penulis memberikan saran diataranya yaitu: 1.
Rekomendasi untuk pengembangan penelitian dimasa mendatang untuk melakukan pengujian terhadap konsistensi penelitian ini dengan mengembangkan
variabel
dan
perluasan
sampel
penelitian.
Diharapkan lebih mengembangkan hipotesis-hipotesis baru untuk keputusan struktur modal pada bank-bank lain dengan menggunakan metode lainnya. 2.
Beberapa variabel yang tidak terbukti signifikan pada penelitian ini sebaiknya pada penelitian yang akan datang digunakan proxy yang
85
lain dari variabel tersebut, sehingga diharapkan dapat mencerminkan variabel yang digunakan. 3.
Menggunakan data yang lebih akurat dengan jumlah data yang lebih banyak dan dengan rentang waktu yang lebih panjang, sehingga memungkinkan hasil penelitian lebih baik.
4.
Menggunakan metode dan alat uji yang lebih lengkap dan akurat sehingga diperoleh kesimpulan yang lebih valid.
DAFTAR PUSTAKA Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Surabaya: Ghalia Indonesia. Atmaja, Lukas Setia. 2008. Teori dan Praktek Manajemen Keuangan. Yogyakarta: ANDI. Bambang, Prasetyo dan Miftahul Jannah Lina. 2005. Metode penelitian kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia Indonesia. Fahmi, Irham. 2013. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab. Bandung: Alfabeta Harmono. 2014. “Manajemen Keuangan Berbsasis Balanced Scorecard”. Jakarta: PT. BUMI AKSARA
Indriantoro, Nur dan Bambang Suparno. 2002 . Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta : Edisi pertama, Lembaga Penerbit BPFE. Kasmir. 2014. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT RAJA GRAFINDO PERSADA. Kasmir.
2009.
Analisis
Laporan
Keuangan.
Jakarta:
PT
RAJAGRAFINDO. Kusumaningrum, Eka Amelia. 2010. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Asset, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal (Studi Kasus Perusahaan Realestate and Property yang Terdaftar di Bei Tahun 2005-2009)” skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Kodrat, David Sukardi. 2009. Manajemen Keuangan based on Empirical Research. Yogyakarta : GRAHA ILMU. Manopo, Widy Fimber. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perbankan yang Go Public di Bei Tahun 2008-2010. Jurnal
EMBA,
Vol.1 86
No.3
Juni
2013.
87
Margaretha, Farah dan Aditya Rizky Ramadhan. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Industry Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. jurnal bisnis dan akuntansi, Vol.12 No. 2 Agustus 2010 Mingka, Agustianto (Ketua IAEI), “Tantangan Perbankan Syariah di 2016”
diakses
pada
06
Mei
2016
dari
http://infobanknews.com/tantangan-perbankan-syariah-di-2016/ Moeljadi. 2006. Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan kualitatif. Malang: Bayumedia Publishing. Mulyani Hartati, Yunidha. 2013. Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan LQ 45 (Non Perbankan) yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2008-2011. Skripsi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro Semarang Najmudin. 2011.
Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah
Modern. Yogyakarta: ANDI. Noviana, Nur Lailiyah. 2013. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Bank Persero” skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Nur’aini Ihsan, Dwi. 2013. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah. Tanggerang Selatan: UIN JAKARTA PRESS. Riduwan dan Sunarto. 2013. Pengantar Statistika untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta Bandung. Rosadi, Dedi. 2012. Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews. Yogyakarta: ANDI. Sari, Devi Verena. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan Likuiditas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2010. DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013.
88
Sarwono, Jonathan. 2013. Statistik Multivariat Aplikasi untuk Riset Skripsi. Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET. Spica Almilia, Luciana dan Winny Herdiningtyas, 2005 Analisis Rasio Camel terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Perioda 2000-2002. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol. 7, No. 2, Nopember 2005. Sudarsono, Heri. 2009. Dampak Krisis Keuangan Global terhadap Perbankan
di
Indonesia:
Perbandingan
antara
Bank
Konvensional dan Bank Syariah. Jurnal LaRiba, Vol. III, No. 1, Juli 2009 Syuhada, Imam. 2015. Pengaruh Tingkat Kesehatan Risk Based Bank Rating terhadap Solvabilitas Bank Syariah di Indonesia. Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Malang: Bayumedia Publishing. Widarjono, Agus. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Wijaya, Tony. 2013. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis teori dan praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Winarno, Wing Wahyu. 2011. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews. Yogyakarta: edisi 3, UPP STIM YKPM. www.ojk.go.id
89
Lampiran Lampiran 1: Daftar Nama Bank Syariah No Bank Umum Syariah 1 Bank Muamalat Indonesia 2 Bank Syariah Mandiri 3 BNI Syariah 4 Bank Mega Syariah 5 BRI Syariah 6 Bank Syariah Bukopin 7 B.P.D Jawa Barat Banten Syariah 8 Bank Panin Syariah 9 BCA Syariah 10 Bank Victoria Syariah Sumber : Otoritas Jasa Keuangan
Kode Bank BMI BSM BNIS BMS BRIS BSB BJBS BPS BCAS BVS
Lampiran 2: Data mentah variabel per bank BANK
BMI
BSM
BNIS
BMS
BRIS
TAHUN 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012
ROA 1.52 1.54 1.37 0.10 0.20 1.95 2.25 1.53 0.17 0.56 1.29 1.48 1.37 1.27 1.43 1.58 3.81 2.33 0.29 0.30 0.20 1.19
ROE 20.79 29.16 32.87 1.56 2.78 64.84 68.09 44.58 4.82 5.92 6.63 10.18 11.73 13.98 11.39 16.89 57.98 26.23 2.50 1.61 1.19 10.41
FDR 85.18 94.15 99.99 98.81 90.30 86.03 94.40 89.37 82.13 81.99 78.60 84.99 97.86 92.58 91.94 83.08 88.88 93.73 93.61 98.49 87.90 91.80
Aktiva 32479506 44584413 53723979 62413310 57802661 48671950 54229396 63965361 66942422 70369709 8466887 10645313 14708504 19492112 23017667 5565724 8164921 9121575 7042486 5559820 11200823 14088914
SIZE 17.30 17.62 17.80 17.95 17.87 17.70 17.81 17.97 18.02 18.07 15.95 16.18 16.50 16.79 16.95 15.53 15.92 16.03 15.77 15.53 16.23 16.46
DER 14.71 17.25 15.18 14.51 12.93 14.84 11.97 12.16 12.56 11.54 6.86 7.97 10.27 9.00 9.39 11.78 12.16 10.85 7.94 6.00 12.18 12.18
90
BCAS
BJBS
BPS
BSB
BVS
2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1.15 0.08 0.76 0.86 0.78 0.93 0.70 1.00 1.11 0.68 0.93 0.07 0.25 1.75 3.29 1.03 1.99 1.14 0.52 0.55 0.69 0.27 0.79 5.54 1.34 0.49 -1.90 -2.36
10.20 0.44 8.20 2.29 2.82 4.29 2.90 3.20 2.97 2.66 4.89 0.21 0.92 2.80 7.75 4.84 7.66 4.94 6.19 7.32 7.63 2.44 5.35 18.69 9.24 3.70 -17.61 -15.06
102.70 93.90 84.16 79.00 80.00 83.00 90.00 91.40 96.34 103.48 96.82 94.84 104.75 162.97 123.88 90.40 94.04 96.43 83.66 92.29 100.39 92.89 90.56 45.00 73.00 79.00 90.00 95.29
17400914 20341033 24230247 1217097 1602181 2041419 2994449 4349580 2849451 4275097 4695088 6090945 6439966 1016878 2136576 4052701 6207679 7134235 2730027 3616108 4343069 5161300 5827154 642026 939472 1323398 1439632 1379266
16.67 9.25 16.83 10.86 17.00 9.36 14.01 2.91 14.29 4.26 14.53 5.51 14.91 3.78 15.29 3.13 14.86 4.40 15.27 5.76 15.36 6.48 15.62 8.54 15.68 5.17 13.83 1.25 14.57 3.38 15.21 6.70 15.64 4.79 15.78 5.17 14.82 6.06 15.10 7.03 15.28 13.84 15.46 19.30 15.58 8.20 13.37 3.51 13.75 5.16 14.10 7.45 14.18 6.77 14.14 7.48
91
Lampiran 3: Output hasil pengujian data sebelum di Ln Statistik Deskiptif ROA ROE 1.043200 10.96000 Mean 0.965000 5.635000 Median Maximum 5.540000 68.09000 Minimum -2.360000 -17.61000 Std. Dev. 1.189247 16.85711 Skewness 0.711954 1.944493 Kurtosis 7.443464 6.937163
FDR 91.92000 91.87000 162.9700 45.00000 14.79496 1.749482 13.79061
SIZE 15.86180 15.65967 18.06927 13.37238 1.304083 0.133519 2.082583
DER 8.794600 8.085000 19.30000 1.250000 4.115786 0.401664 2.485430
Jarque-Bera 45.35809 Probability 0.000000
63.80306 0.000000
268.0833 0.000000
1.902008 0.386353
1.896078 0.387500
52.16000 Sum Sum Sq. Dev. 69.30109 50 Observations
548.0000 13923.95 50
4596.000 10725.65 50
793.0900 83.33104 50
439.7300 830.0450 50
Hasil Uji Normalitas 12
Series: Standardized Residuals Sample 2011 2015 Observations 50
10
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
8
6
4
1.57e-15 -0.534999 11.21834 -4.075714 2.638693 1.786515 8.143189
Jarque-Bera 81.70610 Probability 0.000000
2
0 -4
-2
0
2
4
6
8
10
12
Hasil Uji Multikolinearitas ROA ROE FDR SIZE
ROA 1.000000 0.611316 -0.129391 -0.006293
ROE 0.611316 1.00000 -0.097704 0.466545
FDR -0.129391 -0.097704 1.000000 0.003855
SIZE -0.006293 0.466545 0.003855 1.000000
92
Hasil Uji Heterokedastisitas Heteroskedasticity Test: White F-statistic Obs*R-squared Scaled explained SS
0.133746 0.587445 1.699473
Prob. F(4,45) Prob. Chi-Square(4) Prob. Chi-Square(4)
0.9691 0.9644 0.7908
Test Equation: Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 06/14/16 Time: 17:32 Sample: 1 50 Included observations: 50 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C ROA ROE FDR SIZE
16.60217 -0.467988 0.000864 -0.000160 -0.029923
22.50961 0.650357 0.003249 0.000878 0.078257
0.737559 -0.719586 0.265973 -0.182218 -0.382372
0.4646 0.4755 0.7915 0.8562 0.7040
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.011749 -0.076096 19.11007 16433.76 -215.8237 0.133746 0.969129
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
6.823446 18.42200 8.832947 9.024149 8.905758 1.614005
Hasil Uji Autokorelasi Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 06/14/16 Time: 17:30 Sample: 1 50 Included observations: 50 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
ROA ROE FDR SIZE DER
-0.907772 0.074322 -0.031784 1.853299 -17.54802
0.460891 0.036685 0.026826 0.375178 6.395396
-1.969601 2.025988 -1.184834 4.939780 -2.743852
0.0551 0.0487 0.2423 0.0000 0.0087
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.588971 0.552435 2.753472 341.1723 -118.9560 16.12035 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
8.794600 4.115786 4.958242 5.149444 5.031053 0.994220
93
Lampiran 4: Output hasil pengujian data setelah di Ln
karena data penelitian tidak terdistribusi dengan normal, maka semua data variabel dilakukan Ln untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Statistik deskriptif ROA
ROE
FDR
SIZE
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
-0.209121 0.014779 1.712000 -2.659260 0.968913 -0.735514 3.247401
1.813401 1.800668 4.220830 -1.560648 1.218193 -0.178263 3.346067
4.507974 4.520374 5.093566 3.807000 0.161756 -0.647457 11.86719
15.93277 15.72275 18.06927 13.37238 1.282333 0.079329 2.152335
2.818661 2.356696 7.565000 0.223144 1.817983 1.501209 3.983858
Jarque-Bera Probability
4.450262 0.108053
0.493747 0.781240
160.6078 0.000000
1.487415 0.475348
19.96497 0.000046
-10.03783 Sum Sum Sq. Dev. 44.12326
87.04326 69.74773
216.3827 1.229755
764.7730 77.28575
135.2957 155.3380
50
50
50
50
Observations
50
DER
Hasil Uji Normalitas 12
Series: Standardized Residuals Sample 2011 2015 Observations 50
10
8
6
4
2
0 -0.3
-0.2
-0.1
0.0
0.1
0.2
0.3
0.4
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
-1.20e-16 -0.014776 0.362620 -0.305633 0.139370 0.574330 3.634176
Jarque-Bera Probability
3.586670 0.166404
94
Hasil Uji Multikolinearitas
ROA ROE FDR SIZE
ROA 1.000000 0.801845 -0.123219 -0.183566
ROE 0.801845 1.000000 -0.183517 0.303695
FDR -0.129391 -0.183517 1.000000 0.118660
SIZE -0.183566 0.303695 0.118660 1.000000
Hasil Uji Heterokedastisitas Heteroskedasticity Test: White F-statistic Obs*R-squared Scaled explained SS
0.782606 3.257292
Prob. F(4,43) Prob. Chi-Square(4)
0.5427 0.5157
4.249654
Prob. Chi-Square(4)
0.3733
Test Equation: Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 06/14/16 Time: 17:20 Sample: 1 50 Included observations: 50 Variable Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
5.687427 0.248752 0.095365 0.269846 0.010793
1.532011 -0.608069 -0.821592 -0.921574 -0.626790
0.1328 0.5463 0.4158 0.3619 0.5341
C ROA ROE FDR SIZE
8.713201 -0.151258 -0.078351 -0.248683 -0.006765
R-squared Adjusted Rsquared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.067860
Mean dependent var
1.407823
-0.018850 2.589472 288.3307 -111.1388 0.782606 0.542750
S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
2.565405 4.839117 5.034034 4.912777 0.917609
95
Hasil Uji Autokorelasi Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 06/14/16 Time: 17:14 Sample (adjusted): 1 50 Included observations: 50 after adjustments Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
ROA ROE FDR SIZE C
-3.110513 2.564563 -1.594099 -1.415408 27.25513
0.497205 0.417194 1.218378 0.239604 5.450602
-6.255991 6.147173 -1.308378 -5.907269 5.000389
0.0000 0.0000 0.1977 0.0000 0.0000
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.564978 0.524510 1.253604 67.57551 -76.31812 13.96137 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
2.818661 1.817983 3.388255 3.583172 3.461914 0.695090