Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
PENGARUH PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PERAN AKUNTAN PUBLIK DALAM PENGUNGKAPAN KECURANGAN (Penelitian pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)
Oleh :
SUSANTI 105082002733
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
PENGARUH PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PERAN AKUNTAN PUBLIK DALAM PENGUNGKAPAN KECURANGAN (Penelitian pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: Susanti NIM: 105082002733
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP. 19570617 195803 1 002
Pembimbing II
Rini, SE, Ak, Msi NIP. 19760315 200501 2 002
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Hari ini Selasa Tanggal 02 Bulan Oktober Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Susanti, NIM: 105082002733 dengan judul skripsi “PENGARUH PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PERAN AKUNTAN PUBLIK DALAM PENGUNGKAPAN KECURANGAN”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 02 Oktober 2009
Tim Penguji Ujian komprehensif
Afif Sulfa, SE, Ak, Msi Ketua
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Penguji Ahli
Reskino, SE, Ak, Msi Sekretaris
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Hari ini Jumat Tanggal 20 Bulan November Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan ujian skripsi atas nama Susanti, NIM : 105082002733 dengan judul Skripsi
“PENGARUH
PROFESIONALISME
AKUNTAN
PUBLIK
TERHADAP PERAN AKUNTAN PUBLIK DALAM PENGUNGKAPAN KECURANGAN”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 20 November 2009
Tim Penguji Ujian Skripsi
Prof. Dr. Abdul hamid, MS Ketua
Prof. Dr. Azzam Jassin, MBA, Ak Penguji Ahli
Rini, SE, Ak, Msi Sekretaris
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Susanti
Tempat / Tanggal Lahir
: Jakarta / 11 agustus 1987
Alamat
: Jl. Kri anoa No. 22 Rt. 005 / Rw. 012 Kebayoran Baru – Jakarta Selatan
No. Telp / Hp
: 021-98023696 / 085714163494
Email
:
[email protected]
Kebangsaan
: Indonesia
Pendidikan Formal : 1.
Taman Kanak-Kanak Raudhatul Ulum Jakarta
1992-1993
2.
Sekolah Dasar Negri Pulo 03 pagi Jakarta
1993-1999
3.
Sekolah Lanjutan Tingkatan Pertama 19 Republik de Columbia Jakarta
1999-2002
4.
Sekolah Menengah Atas 46 jakarta
2002-2005
5.
Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta
2005-2009
Pendidikan Informal : 1.
Basic&Elementary di LPIA
1998-1999
2.
Komputer di SMA 46 Jakarta
2002-2003
Pengalaman Organisasi: 1.
Divisi Kesenian dan Olah Raga (KESORGA) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Jakarta periode 2006-2007.
2.
Divisi Kesenian Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan (BEMJ) Akuntansi FEIS UIN Jakarta Periode 2007-2008.
3.
Koordinator tari saman FEIS UIN Jakarta tahun 2006-2007.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
ABSTRACT
This research objective is to examine the influence of professionalism of external auditor on external auditor role in detecting fraud. An image from a professional person is reflect into five things : dedication to professions, social responsibility, autonomy demands, belief in self-regulation, and professional community affiliation. The method that used in this research is multipple regression. The result found that professional community affilition impact to role of public accountant in detecting fraud, but different from factors dedication to professions, social responsibility, autonomy demands, and belief in self-regulation is not give influence to role of public accountant in detecting fraud. Hypothesis test indicate that is significant relationship between professionalism level (five dimentions) and role of public accountant in detecting fraud with significant level 0,000.
keyword: professionalism and fraud
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Profesionalisme Akuntan Publik Terhadap Peran Akuntan Publik dalam Pengungkapan Kecurangan. Gambaran seseorang yang profesional dalam profesi dicerminkan kedalam lima hal, yaitu: pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap peraturan profesi, dan hubungan dengan sesama profesi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi berganda. Hasil uji regresi ditemukan bahwa hubungan dengan sesama profesi berpengaruh terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan sedangkan pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi tidak berpengaruh terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan. Pengujian hipotesis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat profesionalisme (lima dimensi) dan peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000.
kata kunci: profesionalisme dan kecurangan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘Alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat yang telah diberikan. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW. Perkenankan penulis menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang turut andil dalam proses penulisan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Profesionalisme Akuntan Publik terhadap Peran Akuntan Publik dalam Pengungkapan Kecurangan”, semoga Allah SWT membalas kebaikannya dengan balasan yang lebih baik, mereka adalah: 1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dorongan berupa semangat maupun doa. 2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial dan selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu serta memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. 3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku Pudek I Akademik yang banyak memberi pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis. 4. Ibu Rini, SE, Ak., Msi selaku dosen Pembimbing Skripsi dan Pembimbing Akademik yang telah banyak membantu penulis dan dengan kelembutan hatinya memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan skripsi ini.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
5. Seluruh staff pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah yang telah memberikan bantuan kepada penulis. 6. Teman-teman Akuntansi D, Kaka Reza, Bob, Puput, Dzilah, Ian, Papi, Andre, Mas Mul, faw2, Putri, Kaka Rika, zakiyah. Asri, Iis, Vya, Adzizah, Liantih, Uwi, siwi, Ridho, Adit dan lain lain yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. 7. Fuah yang udah banyak bantu waktu belajar kompre, penulisan skripsi, dan yang selalu kasih doa dan support, thanx ya..juga buat temen main dan hurahura Intan, Ryan, Kasyaf, Rika, Lia, Towie.. 8. Terima Kasih spesial untuk Andri yang telah banyak membantu penulis dan selalu memberikan motivasi dan doa. 9. Teman kerja di Starbucks Coffee Senayan City 1, Mba Nia, Ka Ine, Mas Ajie, Mama Saddam, Rizky, Afit, Cakra, Toni, Danny, Karina, Rachmi. Penulis Menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, tetapi besar harapan penulis skripsi ini dapat membawa nama baik almamater terutama Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial dan dapat membantu peneliti lain yang akan melanjutkan penelitian.
Jakarta, 30 November 2009
( Susanti)
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR ISI
halaman LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................ i LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................... ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................ iii DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... iv ABSTRACT ................................................................................................ v ABSTRAK ................................................................................................... vi KATA PENGANTAR ................................................................................. vii DAFTAR ISI ............................................................................................... ix DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1 A. Latar Belakang Penelitian ........................................................ 1 B. Perumusan Masalah .................................................................. 8 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 9 1. Tujuan Penelitian ................................................................ 9 2. Manfaat Penelitian .............................................................. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 11 A. Pengertian profesionalisme ...................................................... 11 B. Konsep Profesionalisme ........................................................... 12 C. Komitmen Profesional .............................................................. 14 D. Cara Akuntan publik Mewujudkan Perilaku Profesional .......... 15 E. Peran Akuntan Publik .............................................................. 18
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
F. Jenis Resiko Utama dalam Praktek Audit ................................. 19 G. Pengertiaan, Proses, Unsur dan Faktor Pemicu Fraud................ 20 H. Jenis-Jenis Fraud ...................................................................... 22 I. Fraudulent Financial Reporting ................................................. 25 J. Pencegahan dan Pendeteksian Fraud ......................................... 28 K. Kerangka Pemikiran ................................................................. 29 L. Pengembangan Hipotesis .......................................................... 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 31 A. Ruang Lingkup Penelitian......................................................... 31 B. Metode Penelitian Sampel ........................................................ 31 C. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 32 D. Metode Analisis Data ............................................................... 32 E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya .................... 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 42 A. Gambaran Objek Penelitian ....................................................... 42 1. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 42 2. Karakteristik Responden ....................................................... 45 B. Uji Instrumen Penelitian ............................................................ 47 1. Uji Validitas ........................................................................... 47 2. Uji Reliabilitas ........................................................................ 51 C. Analisis dan Pembahasan ........................................................... 54 1. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 54 a) Uji Multikoloniearitas .......................................................... 54 b) Uji Autokorelasi .................................................................. 56 c) Uji Heterokedastisitas .......................................................... 57 d) Uji Normalitas ..................................................................... 58 2. Pengujian Hipotesis .................................................................... 60 a) Uji Koefisien Determinasi .................................................... 60
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
b) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ........... 62 c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ............................. 69 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ............................................... 73 A. Kesimpulan .................................................................................. 73 B. Implikasi ....................................................................................... 75 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 76 LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 79
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR TABEL
No.
Keterangan
Hal
4.1
Wilayah dan Nama KAP
43
4.2
Distribusi Kuesioner
44
4.3
Karakteristik Responden
45
4.4
Uji Validitas Instrumen Pengabdian pada Profesi
47
4.5
Uji Validitas Instrumen Kewajiban Sosial
48
4.6
Uji Validitas Instrumen Kemandirian
48
4.7
Uji Validitas Instrumen Keyakinan terhadap Profesi
49
4.8
Uji Validitas Isntrumen Hubungan dengan Sesama Profesi
50
4.9
Uji Validitas Instrumen Peran Akuntan Publik
50
4.10
Uji Reliabilitas Instrumen Pengabdian pada Profesi
51
4.11
Uji Reliabilitas Instrumen Kewajiban Sosial
52
4.12
Uji Reliabilitas Instrumen Kemandirian
52
4.13
Uji Reliabilitas Isntrumen Keyakinan terhadap Profesi
53
4.14
Uji Reliabilitas Instrumen Hubungan dengan sesama Profesi
53
4.15
Uji Reliabilitas Instrumen Peran Akuntan Publik
54
4.16
Uji Multikolonieritas
55
4.17
Uji Autokorelasi
56
4.18
Uji Koefesien Determinasi
61
4.19
Uji statistik t
63
4.20
Uji Statistik F
69
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR GAMBAR
No.
Keterangan
Hal
2.1
Model Hubungan
29
4.1
Hasil Uji Heterokedastisitas
55
4.2
Grafik Histogram
57
4.3
Gambar Normal Plot
57
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Keterangan
Hal
1
Tabel Matrix Keputusan Responden
2
Kuesioner Penelitian
102
3
Uji Instrumen Penelitian (Validitas dan Reliabilitas)
109
4
Uji Asumsi Klasik (Multikoloniearitas dan Normalitas)
125
5
Uji Statistik (Regression)
128
6
Surat Keterangan Penyebaran Kuesioner
131
79
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Di dalam perkembangan usahanya, untuk pengembangan usaha perusahaan perlu pendanaan. Pendanaan bisa dari internal maupun eksternal perusahaan, yang tidak selalu dalam bentuk penyertaan modal dari pemilik tetapi dapat juga berupa pinjaman dari kreditur. Dengan demikian, pihakpihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan tidak lagi hanya terbatas pada pihak intern perusahaan melainkan juga pihak ekstern perusahaan seperti investor dan kreditor (Leng, 1997). Adanya kepentingan pihak di luar perusahaan terhadap laporan keuangan yang disajikan berisi informasi yang dapat dipercaya, karena dari sudut pandangan pihak luar, pimpinan perusahaan mempunyai kepentingan, baik kepentingan keuangan maupun kepentingan non keuangan dalam menyusun suatu laporan keuangan. Disamping itu peranan akuntan publik juga telah dilembagakan oleh pemerintah, khususnya dalam bidang pasar modal. Dimana sebuah perusahaan yang akan go publik harus menyertakan laporan keuangan yang telah diperiksa (diaudit) oleh akuntan publik dengan pendapat “wajar tanpa Syarat” (WTS). Namun sering dijumpai banyak perusahaan yang laporan keuangan dan catatannya dinyatakan sehat oleh akuntan publik dan diijinkan go publik ternyata berada dalam kondisi yang
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
buruk atau tidak sehat. Dengan kata lain laporan akuntan publik dengan pendapat WTS tidaklah sesuai dengan keadaan perusahaan (Leng, 1997). Sebuah perusahaan dapat dikatakan sehat bila pembukuannya sudah diaudit dan disusun dalam bentuk neraca keuangan disertai catatan unqualified opinion oleh akuntan publik. Hasil audit dengan unqualified opinion berarti segala transaksi yang menyangkut masalah finansial suatu perusahaan dianggap telah di catat sesuai data-data dan bukti-bukti pendukung sebenarnya serta perkiraan yang tepat, tidak ada yang ditutup-tutupi. Artinya, baik neraca ataupun laporan laba rugi yang disiapkan bagian pembukuan suatu perusahaan yang diperiksa dan diteliti telah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia. Adanya kejadian-kejadian seperti off balance sheet (kasus Bank Duta) dan skorsing terhadap akuntan publik, menyebabkan timbulnya anggapan bahwa fungsi akuntan publik tidak lebih dari sekedar mencocok-cocokkan angka-angka yang disediakan suatu perusahaan dalam bentuk Neraca dan Laporan laba rugi terhadap data-data dan bukti-bukti pendukung, yang bisa saja dibuat-buat atau diusahakan perusahaan dari berbagai sumber (Wilopo, 2006). Dalam menjalankan profesinya, akuntan publik mempunyai tanggung jawab baik secara profesional maupun secara hukum dan pelaksanaan tanggung jawab tersebut harus didasarkan pada pedoman umum yang berlaku bagi seorang auditor, yaitu norma-norma pemeriksaaan akuntan. Apabila seorang auditor dalam menjalankan profesinya sudah berpedoman sesuai dengan Norma Pemeriksaan Akuntan, namun masih terjadi kasus-kasus yang
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
menyebabkan masyarakat memberikan penilain negatif terhadap profesi mereka, maka perlu dipertanyakan apakah penyebab terjadinya penyimpangan yang tidak terungkap oleh akuntan publik pada saat melakukan pemeriksaan (Latuheru, 2004). Laporan keuangan adalah laporan yang disajikan oleh klien. Auditor bertanggung jawab dalam penentuan kecermatan pencatatan data yang menjadi dasar laporan keuangan itu, dalam cara penyajiannya, dan dalam pendapat atas laporan keuangan tersebut. Jika auditor bersalah karena lalai, ia bertanggung jawab atas terjadinya ketidakcermatan di dalam laporan keuangan. Jadi, tanggung jawab atas kewajaran penyajian laporan keuangan sebagian ditanggung oleh manajemen dan sebagian oleh auditor. Jika auditor tidak bersedia memberikan pendapat, maka ia hanya memikul tanggung jawab untuk menjelaskan mengapa ia tidak memberikan pendapat. Dalam hal ini perlu dinilai bahwa penyebab terjadinya penyimpangan yang tidak terungkap ini dapat timbul dari dua belah pihak, yaitu dari manajemen perusahaan sebagai pemberi tugas dan akuntan publik sebagai penerima tugas (Herawati, 2008). Di era globalisasi, dimana bisnis tidak lagi mengenal batas Negara, kebutuhan akan adanya pemeriksaan laporan keuangan oleh eksternal auditor tidak dapat dielakkan lagi, justru menjadi kebutuhan utama sebelum para pengambil kebijakan mengambil keputusan. Auditor menjadi profesi yang diharapkan banyak orang untuk meletakkan kepercayaan pada pemeriksaan dan pendapat yang diberikan. Profesionalisme menjadi syarat utama bagi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
orang yang bekerja sebagai auditor eksternal. Gambaran seseorang yang profesional dalam profesi eksternal auditor oleh Hall R (1968) dalam Hastuti et all (2003) dicerminkan kedalam lima hal, yaitu: pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, kepercayaan terhadap peraturan profesi dan hubungan dengan rekan seprofesi. Auditor eksternal yang memiliki pandangan profesionalisme yang tinggi akan memberikan kontribusi yang dapat dipercaya oleh para pengambil keputusan. Untuk menjalankan perannya yang menuntut tanggungjawab yang semakin meluas auditor eksternal harus mempunyai wawasan yang luas tentang kompleksitas organisasi modern (Hastuti, 2003) Fraudulent dalam laporan keuangan merupakan perhatian utama tidak hanya bagi dunia usaha dan publik tetapi juga bagi profesi akuntan publik (auditor). Setiap tahun publik menjadi saksi terjadinya fraud dalam laporan keuangan perusahaan-perusahaan besar yang tidak terdeteksi oleh auditor yang bertugas mengaudit laporan keuangan tersebut. Sebut saja kasus berskala nasional yaitu PT Kimia Farma dengan auditor KAP Delloit Touch Tohmatsu (Hans Tuanakotta & Mustofa), terjadi penggelembungan laba dalam laporan keuangannya yang tidak terdeteksi. Kemudian kasus berskala internasional yaitu kasus Enron Corporation dengan auditor dari Arthur Andersen yang gagal mendeteksi adanya inflasi pendapatan sampai dengan 600 juta dollar Amerika sejak tahun 1994 dan menjadi kasus kebangkrutan terbesar di Amerika yaitu sebesar 62,8 milyar dollar Amerika (Vinten, 2002 dalam Alim et all 2007). ”Bencana-bencana” tersebut mengagetkan publik dan mengurangi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
kredibilitas auditor terhadap fungsi pelaporan dan menurunkan kepercayaan publik terhadap profesi akuntan publik. Banyak pihak yang mempertanyakan tanggung jawab dan fungsi akuntan publik ketika terjadi kegagalan dalam mendeteksi fraud. Mereka mengatakan “if they are not there to detect fraud, then what are they there for?” (Anonim, 2002 dalam Alim 2007). Kegagalan dalam mendeteksi dan mencegah fraud menimbulkan banyaknya tuntutan litigasi pada kantor akuntan publik (KAP). KAP The Big Six antara tahun 1990 dan 1993 harus membayar kerugian akibat kasus fraud lebih dari 1 milyar dollar Amerika. Kerugian tersebut termasuk di dalamnya Erns & Young (400 juta dollar), Arthur Andersen (65 juta dollar tahun 1993), dan Coopers & Lybrand (350 juta dollar tahun 1992). Kasus terbesar terakhir yang terjadi akhir 2001 adalah kebangkrutan Enron Corporation yang telah diaudit oleh Arthur Andersen dan auditor gagal untuk menemukan adanya fraud dalam laporan keuangan ( Koroy, 2008). Kebangkrutan ini bukan disebabkan oleh ekonomi yang melemah, melainkan kesalahan fatal dalam sistem akuntan mereka. Selama tujuh tahun terakhir, Enron melebih-lebihkan laba bersih dan menutup-nutupi utang mereka. Kejatuhan Enron bermula dari dibukanya
partnership-partnership
yang
bertujuan
untuk
menambah
keuntungan pada Enron. Partnership-partnership yang diberi nama “special purpose partnership” memang memiliki karakteristik yang istimewa. Enron mendirikan kongsi dengan seorang partner dagang. Partner dagang mereka biasanya hanya satu untuk setiap partnership dan kongsi dagang ini
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
menyumbang modal yang sangat sedikit, sekitar 3% dari jumlah modal keseluruhan. Secara hukum, perusahaan di Amerika, apabila induk perusahaan berpartisipasi dalam partnership dimana partner dagang menyumbang sedikitnya 3% dari modal keseluruhan, maka neraca partnership ini tidak perlu dikonsolidasikan dengan neraca dari induk perusahaan. Tetapi, partnership ini harus dijabarkan secara terbuka dalam laporan akhir tahunan dari induk perusahaan agar pemegang saham dari induk perusahaan maklum dengan keberadaan operasi tersebut (Lamriama, 2009). Dengan banyaknya skandal tentang pelaporan keuangan di Amerika Serikat, seperti kasus Enron yang melibatkan kantor Akuntan kondang Arthur Andersen, maka lahirlah Sarbanes-Oxley Act (SOA) sebuah produk hukum (Undang- Undang) di Amerika Serikat (AS) yang mengatur tentang akuntabilitas, praktik akuntansi dan keterbukaan informasi, termasuk tata cara pengelolaan data di perusahaan publik. Eksistensi SOA tersebut diprakarsai oleh senator Paul Sarbanes dari Maryland dan Michael Oxley wakil rakyat dari Ohio. SOA telah disyahkan pada tahun 2002 oleh presiden AS (George W. Bush). UU tersebut mensyaratkan adanya pengungkapan (disclosure) tentang informasi keuangan yang cukup, keterangan tentang pencapaian hasilhasil (kinerja) manajemen, kode etik bagi eksekutif di bidang keuangan dan independensi komite audit yang efektif serta pembatasan kompensasi bagi para eksekutif perusahaan termasuk pembaharuan tatakelola perusahaan (corporate governance). Manfaat SOA secara langsung berdampak positif
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
dalam rangka implementasi GCG di perusahaan publik di berbagai belahan dunia lainnya (Effendi, 2008). Semakin besarnya tuntutan publik agar auditor mampu mencegah dan mendeteksi adanya fraud di dalam laporan keuangan merupakan sesuatu yang harus direspon oleh profesi akuntan publik. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang berhubungan dengan kepercayaan dan kredibilitas. Ketika dua hal tersebut hilang maka profesi ini akan dianggap sebagai sesuatu yang tidak diperlukan lagi dan pada akhirnya akan hilang (Nasution, 2003). Penelitian yang dilakukan Taufik (2008) yang berjudul pengaruh pengalaman kerja dan pendidikan profesi auditor internal terhadap kemampuan mendeteksi fraud menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel pengalaman kerja terhadap pendeteksian indikasi fraud, juga pendidikan profesi auditor internal berpengaruh secara signifikan terhadap pendeteksian indikasi fraud. Penelitian yang dilakukan Sodik (2007) yang berjudul pengaruh keahlian dan independensi auditor internal terhadap kemampuan mendeteksi indikasi fraud menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang tidak signifikan dari variabel keahlian terhadap pendeteksian indikasi fraud, juga independensi auditor internal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendeteksian indikasi fraud. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis termotivasi melakukan penelitian ini karena untuk mengetahui penerapan profesionalisme akuntan publik dan seberapa besar pengaruh profesionalisme akuntan terhadap peran
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
akuntan publik dalam mengungkapkan kecurangan. Berdasarkan hal tersebut, maka
penulis
melakukan
penelitian
yang
berjudul
“Pengaruh
Profesionalisme Akuntan Publik terhadap Peran Akuntan Publik dalam Pengungkapan Kecurangan”. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah variabel dependennya, yaitu pendeteksian indikasi fraud, sama seperti Taufik (2008) dan Sodik (2007). Adapun perbedaanya yaitu pada variabel-variabel dependennya. Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh profesionalisme akuntan publik terhadap peran akuntan publik dalam mengungkapkan kecurangan. Kemudian sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah para auditor eksternal.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut: a.
Apakah profesionalisme akuntan publik yaitu pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap peraturan profesi, dan hubungan dengan rekan seprofesi dapat mempengaruhi peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan?
b.
Dari dimensi profesionalisme akuntan publik yaitu pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi, dan hubungan dengan sesama profesi, manakah yang paling dominan dalam mempengaruhi peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan?
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: a. Menguji profesionalisme auditor yaitu pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap peraturan profesi, dan hubungan dengan rekan seprofesi dapat mempengaruhi peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan. b. Mengetahui manakah dari dimensi profesionalisme auditor yaitu pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap peraturan profesi, dan hubungan dengan rekan seprofesi yang paling dominan dalam mempengaruhi peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan?
2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak, antara lain: a. Bagi auditor, penelitian ini dapat memberikan motivasi pada auditor untuk dapat meningkatkan profesionalisme dalam mengungkapkan kecurangan. b. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi tambahan yang mungkin bermanfaat dalam menganalisa
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
profesionalisme
akuntan
publik
yang
berpengaruh
terhadap
peranannya dalam mengungkapkan kecurangan. c. Bagi pihak yang berkepentingan lainnya, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan dapat digunakan oleh para peneliti-peneliti berikutnya sebagai salah satu referensi dalam penelitiannya.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Profesionalisme Profesi dan profesionalisme dapat dibedakan secara konseptual. “Profesi merupakan jenis pekerjaan yang memenuhi beberapa kriteria, sedangkan profesionalisme merupakan suatu atribut individual yang penting tanpa melihat suatu pekerjaan merupakan suatu profesi atau tidak” (Kalbers dan Fogarty, 1995:72 dalam Wahyudi, 2006). Dalam pengertian umum, seseorang dikatakan profesional jika memenuhi tiga kriteria, yaitu mempunyai keahlian untuk melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya, melaksanakan suatu tugas atau profesi dengan menetapkan standar baku di bidang profesi yang bersangkutan dan menjalankan tugas profesinya dengan mematuhi etika profesi yang telah ditetapkan (Herawati, 2008).
B.
Konsep Profesionalisme Dalam penelitian ini konsep profesionalisme yang digunakan adalah konsep untuk mengukur bagaimana para profesional memandang profesi mereka yang tercermin dalam sikap dan perilaku mereka. Dengan anggapan bahwa sikap dan perilaku mempunyai hubungan timbal balik. Perilaku profesionalisme merupakan cerminan dari sikap profesionalisme,
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
demikian pula sebaliknya sikap profesional tercermin dari perilaku yang profesional (Wibowo, 2003). Hall R (1968) dalam Hastuti dkk (2003) menyatakan ada lima dimensi profesionalisme, yaitu: 1. Pengabdian pada profesi (dedication) Pengabdian pada profesi dicerminkan dari dedikasi profesionalisme dengan menggunakan pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki. Keteguhan untuk tetap melaksanakan pekerjaan meskipun imbalan ekstrinsik kurang. Pekerjaan didefinisikan sebagai tujuan, bukan hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan. Totalitas ini sudah menjadi komitmen pribadi, sehingga kompensasi utama yang diharapkan dari pekerjaan adalah kepuasan rohani, baru kemudian materi. 2. Kewajiban sosial (social obligation) Yaitu pandangan tentang pentingnya peran profesi serta manfaat yang diperoleh baik untuk masyarakat atau pun oleh pofesional karena adanya pekerjaan tersebut. 3. Kemandirian (autonomy demands) Yaitu suatu pandangan bahwa seorang profesional harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak yang lain. Setiap ada campur tangan dari luar dianggap sebagai hambatan kemandirian secara professional. Banyak orang yang menginginkan pekerjaan yang memberikan hak-hak istimewa untuk membuat keputusan bekerja tanpa diawasi secara ketat. Rasa kemandirian dapat berasal dari
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
kebebasan melakukan apa yang terbaik menurut yang bersangkutan dalam situasi khusus. 4. Keyakinan terhadap peraturan profesi (belief in self-regulation) Yaitu sutu keyakinan bahwa yang berwenang untuk menilai pekerjaan profesional adalah rekan sesama profesi, dan bukan pihak luar yang tidak mempunyai kompetensi dalam bidang ilmu dan pekerjaan mereka. Keyakinan akan menjadi motor bagi auditor untuk memberikan hasil pekerjaan serta pertimbangan-pertimbangan yang dapat dipertanggung-jawabkan karena kesalahan pertimbangan yang dibuat akan memberikan hasil yang berbeda. Bila yang menilai pekerjaan mempunyai pengetahuan yang sama, maka kesalahan akan dapat diketahui. 5. Hubungan dengan sesama profesi (professional community affiliation) Berarti menggunakan ikatan profesi sebagai acuan, termasuk organisasi formal dan kelompok-kelompok kolega informal sebagai sumber ide utama pekerjaan. Melalui ikatan profesi ini para profesional membangun kesadaran profesional. Dengan seringnya berkumpul dan berdiskusi dengan sesama profesi akan mendapat banyak masukan dari sumber yang lebih profesional lagi. Dengan banyaknya
tambahan
masukan
akan
menambah
akumulasi
pengetahuan auditor sehingga dapat lebih bijaksana dalam membuat perencanaan dan pertimbangan dalam proses pengauditan.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
C.
Komitmen Profesional Menurut Arens and Loebbecke (2003) istilah profesional berarti tanggung jawab untuk berperilaku yang lebih dari sekedar memenuhi tanggung jawab yang dibebankan kepadanya dan lebih dari sekedar memenuhi undang-undang dan peraturan masyarakat. Sebagai profesional, akuntan publik mengakui tanggung jawabnya terhadap masyarakat, klien, dan rekan seprofesi termasuk untuk berperilaku yang terhormat, sekalipun ini berarti pengorbanan. Alasan yang mendasari diperlukannya perilaku profesional yang lebih tinggi pada setiap profesi adalah kebutuhan akan kepercayaan publik terhadap kualitas jasa yang diberikan profesi, terlepas dari yang dilakukan perorangan. Bagi akuntan publik penting untuk meyakinkan klien dan pemakai laporan keuangan akan kualitas audit dan jasa lainnya. Jika pemakai jasa tidak mempunyai keyakinan kepada akuntan publik, maka kemampuan profesional untuk memberikan jasa kepada klien dan masyarakat secara efektif berkurang (Arens and Loebbecke, 2003). Komitmen profesional mendasari perilaku, sikap, dan orientasi profesional dalam menjalankan tugas dan pekerjaanya sesuai prosedur tertentu dalam upaya menjalankan tugasnya dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Menurut Aranya (1981) dalam Wibowo (2003) professional commitment merupakan kekuatan relatif dari identifikasi dengan/dan keterlibatan dalam profesi yang dianut. Professional Commitment memerlukan (1) keyakinan dan kepercayaan terhadap tujuan dan nilai
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
profesi, (2) kemauan untuk berusaha mencapai tujuan profesinya, dan (3) keinginan untuk mempertahankan keanggotaan dalam profesi. Dengan demikian Professional Commitment merupakan suatu perilaku dan sikap seseorang untuk mengembangkan profesinya dan selalu berusaha mencapai tujuan profesi.
D.
Cara Akuntan Publik Mewujudkan Perilaku Profesional IAI berwenang menetapkan standar (yang merupakan pedoman) dan aturan yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota termasuk setiap kantor akuntan publik lain yang beroperasi sebagai auditor independen. Persyaratan-persyaratan ini dirumuskan oleh komite-komite yang dibentuk oleh IAI. Ada empat bidang utama dimana IAI berwenang menetapkan standar dan memuat aturan yang bisa meningkatkan perilaku profesional seorang auditor: 1) Standar auditing Komite Standar Profesional Akuntan Publik (Komite SPAP) IAI bertanggung jawab untuk menerbitkan standar auditing. Standar ini disebut sebagai Pernyataan Standar Auditing atau PSA (sebelumnya disebut sebagai NPA dan PNPA). Di Amerika Serikat pernyataan ini disebut sebagai SAS (Statement on Auditing Standard) yang dikeluarkan oleh Auditing Standard Boards (ASB). Pada tanggal 10 November 1993 dan 1 Agustus 1994 pengurus pusat IAI telah mensahkan sejumlah pernyataan standar auditing (sebelumnya disebut sebagai norma pemeriksaan akuntan-NPA). Penyempurnaan ini
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
terutama sekali bersumber pada SAS dengan penyesuaian terhadap kondisi Indonesia dan standar auditing internasional. 2) Standar kompilasi dan penelaahan laporan keuangan Komite SPAP IAI dan Compilation and Review Standards Committee bertanggung jawab untuk mengeluarkan pernyataan mengenai pertanggungjawaban akuntan publik sehubungan dengan laporan keuangan suatu perusahaan yang tidak diaudit. Pernyataan ini di Amerika Serikat disebut Statements on Standards for Accounting and Review Services (SSARS) dan di Indonesia disebut Pernyataan Standard Jasa Akuntansi dan Review (PSAR). PSAR disahkan pada 1 Agustus 1994 menggantikan pernyataan NPA sebelumnya mengenai hal yang sama. Bidang ini mencakup dua jenis jasa, pertama, untuk situasi dimana akuntan membantu kliennya menyusun laporan keuangan
tanpa
memberikan
jaminan
mengenai
isinya
(jasa
kompilasi). Kedua, untuk situasi dimana akuntan melakukan prosedurprosedur pengajuan pertanyaan dan analitis tertentu, sehinggga dapat memberikan suatu keyakinan terbatas bahwa tidak diperlukan perubahan apapun terhadap laporan keuangan bersangkutan (jasa review). 3) Standar atestasi lainnya Tahun 1986, AICPA menerbitkan Statement on Standards for Atestation
Engagements.
IAI
sendiri
mengeluarkan
beberapa
pernyataan standar atestasi pada 1 Agustus 1994 pernyataan ini
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
mempunyai fungsi ganda, pertama, sebagai kerangka yang harus diikuti oleh badan penetapan standar yang ada dalam IAI untuk mengembangkan standar yang terinci mengenai jenis jasa atestasi yang spesifik. Kedua, sebagai kerangka pedoman bagi para praktisi bila tidak terdapat atau belum ada standar spesifik seperti itu. Komite Kode Etik IAI di Indonesia dan Committee on Professional Ethics di Amerika Serikat menetapkan ketentuan perilaku yang harus dipenuhi oleh seorang akuntan publik yang meliputi standar teknis. Standar auditing, standar atestasi, serta standar jasa akuntansi dan review dijadikan satu menjadi Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).
E.
Peran Akuntan Publik Raelin J.A (1989) dalam Leng (1997) melihat ada tiga sumber yang menyebabkan adanya ketidaksesuaian peranan yang dialami profesional yang bekerja dalam organisasi, yaitu: pertama, profesional terus menerus menuntut otonomi terhadap pekerjaan itu sendiri dan kondisi kerja mereka. Kedua, profesional cenderung bertanggungjawab terhadap profesi yang sudah dipilihnya dan memihak kepada profesi tersebut dari pada kepada organisasi tempat mereka bekerja. Ketiga, profesional setia kepada norma dan standar yang ditetapkan oleh organisasi profesionalnya dibandingkan dengan norma dan standar yang ditetapkan oleh atasan mereka dalam organisasi tempat mereka bekerja.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Eksternal Auditor akan berusaha menemukan ketidakberesan yang ada. Dalam hal ini eksternal auditor akan mengklarifikasi pekerjaannya
sampai
Tanggungjawab
dengan
eksternal
kecurangan
auditor
tersebut
sehubungan
ditemukan.
dengan
adanya
kegagalan pendeteksian kecurangan akan timbul hanya apabila kegagalan tersebut jelas berakibat dari ketidaktaatannya dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Hal ini disebabkan bahwa pengujian umum yang dilakukan untuk menyatakan suatu pendapat yang berhubungan dengan laporan keuangan tidak dirancang dan tidak dapat diandalkan untuk mengungkapkan penggelapan dan ketidakberesan (Suryo, 1999). Sebagai konsekuensi, sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), eksternal auditor mempunyai tanggungjawab, dengan keterbatasan yang melekat pada proses auditing, untuk merencanakan pengujiannya dalam rangka mencari kesalahan atau ketidakberesan yang akan mempunyai pengaruh yang material atas laporan keuangan, dan melakukan kemahiran profesionalismenya secara cermat dan seksama.
F.
Jenis Resiko Utama dalam Praktek Audit Terdapat tiga jenis resiko utama yang umumnya dihadapi dalam praktek audit di Indonesia (Juniarti:2000). Ketiga jenis resiko tersebut meliputi: tuntutan (litigation), kecurangan (fraud), dan opini
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
audit yang tidak sesuai yang disebabkan karena salah saji material informasi keuangan dan pengungkapan yang tidak memadai. 1. Litigation: makin meningkatnya tanggung jawab hukum dalam menerbitkan opini audit yang sesuai. Auditor tidak bisa lagi seenaknya memberikan opini, karena masyarakat semakin sensitif terhadap kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh auditor. Auditor perlu memikirkan kerugian dan sanksi-sanksi yang harus dihadapi, jika sampai terkena tuntutan (litigation). 2. Fraud: konsekuensi yang harus dihadapi jika terjadi kecurangankecurangan yang tidak mampu terdeteksi oleh auditor selama melakukan penugasan, dan ternyata kecurangan tersebut ditemukan oleh pihak lain. Kecurangan yang dapat ditemukan selama penugasan disisi lain juga menimbulkan resiko tersendiri bagi auditor. 3. Opini audit yang tidak sesuai yang disebabkan karena salah saji material informasi keuangan dan pengungkapan yang tidak memadai. Opini yang tidak sesuai akan berakibat fatal bagi auditor apalagi jika opini tersebut dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan pihakpihak yang berkepentingan agar auditor terhindar dari resiko semacam ini auditor perlu menjaga mutu pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan. Auditor perlu menegaskan dalam engagement letter batasbatas tanggung jawab auditor, dan bahwa auditor tidak ikut bertanggung jawab terhadap salah saji material yang dilakukan oleh pihak manajemen.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
G.
Pengertian, Proses, Unsur dan Faktor Pemicu Fraud Dalam Kamus Inggris-Indonesia (echols dkk:2003), fraud berarti (1) penipuan, (2) seorang penipu atau gadungan (3) kecurangan, (4) penggelapan. Proses fraud biasanya terdiri dari 3 macam, yaitu pencurian (theft) dari sesuatu yang berharga (cash, inventory, tools, supplies, equipment atau data), konversi (conversion) asset yang dicuri kedalam cash dan pengelabuhan/penutupan (concealment) tindakan kriminal agar tidak dapat terdeteksi. Unsur-unsur fraud antara lain sekurang-kurangnya melibatkan dua pihak (collussion), tindakan penggelapan/penghilangan atau false representation dilakukan dengan sengaja, menimbulkan kerugian nyata atau potensial atas tindakan pelaku fraud. Meskipun perusahaan secara hukum dapat menuntut pelaku fraud, ternyata tidak mudah usaha untuk menangkap para pelaku fraud, mengingat pembuktiannya relatif sulit.
Dalam SPAP (2001) kesalahan pencatatan akuntansi bisa dikategorikan menjadi
dua: kelalaian dan kecurangan. Kelalaian
(error) mengacu pada kesalahan akuntansi yang dilakukan secara tidak sengaja diakibatkan oleh salah perhitungan, salah pengukuran, salah estimasi serta salah interpretasi standar akuntansi. Kecurangan (fraud) mengacu kepada kesalahan akuntansi yang dilakukan secara sengaja dengan tujuan meyesatkan pembaca/pengguna laporan keuangan. Tindakan ini dilakukan dengan motivasi negatif guna mengambil keuntungan sebagian pihak. Singkatnya, kedua kategori kesalahan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
akuntansi di atas dibedakan oleh motif tujuannya, apakah tidak sengaja (unintentional) atau disengaja (intentional). Karena kelalaian akuntansi sifatnya tidak disengaja dan standard akuntansi pun memberikan “ruang” untuk memperbaikinya, maka tipe kesalahan ini tidaklah terlalu patut untuk dirisaukan, yang menjadi masalah saat ini adalah kesalahan akuntansi yang disengaja (fraud) yang selanjutnya akan kita sebut sebagai kesalahan akuntansi. Berdasarkan tipe transaksinya, kecurangan akuntansi dapat dibagi menjadi: menjual lebih banyak (selling more), pembebanan lebih sedikit (costing less), memiliki lebih banyak (owning more), memiliki lebih sedikit (owning less), menyajikan lebih baik (presenting it better) dan tipe lain kecurangan akuntansi (others). H.
Jenis-jenis fraud Menurut Effendi (2006) jenis-jenis fraud yang sering terjadi di berbagai perusahaan pada umumnya dapat dibedakan atas 3 (tiga) macam : 1. Pemalsuan (Falsification) data dan tuntutan palsu (illegal act). Hal ini terjadi manakala seseorang secara sadar dan sengaja memalsukan suatu fakta, laporan, penyajian
atau klaim yang mengakibatkan kerugian
keuangan atau ekonomi dari para pihak yang menerima laporan atau data palsu tersebut. 2. Penggelapan kas (embezzlement cash), pencurian persediaan/aset (Theft of inventory / asset) dan kesalahan (false) atau misleading catatan dan dokumen. Penggelapan kas adalah kecurangan dalam pengalihan hak milik
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
perorangan yang dilakukan oleh seseorang yang mempunyai hak milik itu di mana pemilikan diperoleh dari suatu hubungan kepercayaan. Contoh khas adalah kitting atau lapping dalam skema pencurian uang. Lapping adalah seseorang mencuri uang kas yang digunakan oleh Customer A untuk membayar piutangnya (Account Receivable), dana yang diterima dari Customer B digunakan untuk membayar saldo A/R milik Customer A, (gali lubang tutup lubang). Sedangkan Kitting adalah seseorang menutupi pencuriannya dengan menciptakan kas melalui transfer uang antar bank (interbank transfer). Seseorang menciptakan kas dengan mendepositokan check dari bank A ke Bank B dan menarik uangnya. Karena di Bank A, dananya tidak cukup, maka yang bersangkutan mendepositokan check dari Bank C ke Bank A sebelum check ke Bank B dikliringkan. Demikian polanya berjalan terus dengan check dan deposit sebanyak diperlukan untuk menjaga agar check-nya tidak sampai ditolak. 3. Kecurangan Komputer (Computer fraud) meliputi tindakan ilegal yang mana pengetahuan tentang teknologi komputer adalah esensial untuk perpetration, investigation atau prosecution. Dengan menggunakan sebuah komputer seorang fraud perpetrator dapat mencuri lebih banyak dalam waktu lebih singkat dengan usaha yang lebih kecil. Pelaku fraud telah menggunakan berbagai metode untuk melakukan Computer fraud . Pengkategorian Computer fraud melalui penggunaan data processing model, dapat dirinci sbb :
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
a.
Cara yang paling sederhana dan umum untuk melaksanakan fraud adalah mengubah computer input.
b.
Computer fraud dapat dilakukan melalui penggunaan sistem (dalam hal ini Processor) oleh yang tidak berhak, termasuk pencurian waktu dan jasa komputer serta penggunaan komputer untuk keperluan diluar job deskripsi pegawai.
c.
Computer fraud dapat dicapai dengan mengganggu software yang mengolah data perusahaan atau Computer istruction. Cara ini meliputi mengubah software, membuat copy ilegal atau menggunakannya tanpa otorisasi.
d.
Computer fraud dapat dilakukan dengan mengubah atau merusak data files perusahaan atau membuat copy, menggunakan atau melakukan pencarian terhadap data tanpa otorisasi.
e.
Computer fraud
dapat dilaksanakan dengan mencuri atau
menggunakan secara tidak benar system output.
Hasil
penelitian
Wilopo,
(2006)
membuktikan
serta
mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa perilaku tidak etis manajemen dan kecenderungan kecurangan akuntansi dapat diturunkan dengan meningkatkan kefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan akuntansi, moralitas manajemen, serta menghilangkan asimetri informasi. Hasil penelitian Wilopo tersebut juga menunjukkan bahwa dalam upaya menghilangkan perilaku tidak etis manajemen dan kecenderungan kecurangan akuntansi memerlukan usaha yang
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
menyeluruh,
tidak
secara
partial.
Menurut
Wilopo,
upaya
menghilangkan perilaku tidak etis manajemen dan kecenderungan kecurangan akuntansi, antara lain :
1. Mengefektifkan pengendalian internal, termasuk penegakan hukum. 2. Perbaikan sistem pengawasan dan pengendalian. 3. Pelaksanaan good governance. 4. Memperbaiki
moral
dari
pengelola
perusahaan,
yang
diwujudkan dengan mengembangkan sikap komitmen terhadap perusahaan, negara dan masyarakat. I.
Fraudulent Financial Reporting Fraudulent financial reporting adalah perilaku yang disengaja atau ceroboh, baik dengan tindakan atau penghapusan, yang menghasilkan laporan keuangan yang menyesatkan (bias). Fraudulent financial reporting yang terjadi disuatu perusahaan memerlukan perhatian khusus dari auditor independen.
Beberapa atribut yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya risiko terdapat fraudulent financial reporting di perusahaan (Effendi,2006), antara lain :
1. Terdapat kelemahan dalam pengendalian intern (internal control). 2. Perusahaan tidak memiliki komite audit.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3. Terdapat hubungan kekeluargaan (family relationship) antara manajemen (Director) dengan karyawan perusahaan. Penyebab fraudulent financial reporting umumnya 3 (tiga) hal sbb : 1. Manipulasi, falsifikasi, alterasi atas catatan akuntansi dan dokumen pendukung atas laporan keuangan yang disajikan. 2. Salah penyajian (misrepresentation) atau kesalahan informasi yang signifikan dalam laporan keuangan. 3. Salah penerapan (misapplication) dari prinsip akuntansi yang berhubungan dengan jumlah, klasifikasi, penyajian (presentation) dan pengungkapan (disclosure). Fraudulent financial reporting juga dapat disebabkan adanya kolusi antara manajemen dengan auditor independen. Salah satu upaya untuk mencegah adanya kolusi tersebut, maka perlu dilakukan rotasi auditor independen dalam melakukan audit suatu perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai organisasi profesi perlu menyelenggarakan suatu lokakarya (workshop) tentang fraudulent financial reporting atau fraud in financial statement untuk para akuntan publik agar terdapat pemahaman yang sama, sehingga dapat dilakukan pencegahan serta pendeteksian secara dini kemungkinan terjadinya fraud di perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar akuntan publik dapat berhasil mendeteksi adanya fraud, sehingga dapat dihindarkan akuntan publik gagal mendeteksi terjadinya fraud yang
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
sangat merugikan berbagai pihak. Dua tipe salah saji yang relevan menjadi pertimbangan auditor atas fraud adalah: 1. Salah saji yang timbul dari fraudulent pelaporan keuangan yaitu salah saji atau penghilangan yang disengaja atas jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan yang ditujukan untuk memperdaya pengguna atas jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan yang ditujukan untuk memperdaya pengguna laporan keuangan dimana efek yang timbul adalah ketidaksesuaian laporan keuangan, dalam semua hal yang material, dengan prinsip akuntansi berlaku umum (PABU) fraudulent pelaporan keuangan dapat disebabkan. 2. Salah saji yang timbul dari penggelapan aset, termasuk di dalamnya pencurian atas aset perusahaan yang berpengaruh terhaap ketidaksesuaian laporan keuangan, dalam semua hal yang material, dengan PABU. Penggelapan aset dapat terjadi dalam banyak cara, antara lain: penggelapan penerimaan, pencurian aset, atau menyebabkan perusahaan harus membayar atas barang atau jasa yang tidak pernah diterima.
J.
Pencegahan dan pendeteksian fraud
Mengingat fraud merupakan problem yang sangat serius, maka perusahaan harus mengambil langkah-langkah komprehensif untuk memproteksi sistem informasinya. Metode yang paling efektif untuk
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
memperoleh security system yang mencukupi adalah terletak pada integritas (integrity) karyawan perusahaan. Menurut Effendi (2006) perusahaan dapat mengambil langkah untuk meningkatkan integritas karyawan dan mengurangi kemungkinan karyawan melakukan fraud dengan memperhatikan : 1. Hiring & firing practices. Dalam melakukan penerimaan dan pemecatan karyawan harus dilakukan dengan hati-hati dan selektif. 2. Managing disgruntled employees. Banyak karyawan yang melakukan fraud adalah dalam rangka mencari pembalasan atau justice terhadap kesalahan-kesalahan yang pernah ditimpakan kepada mereka. 3. Employee training. Fraud jauh lebih sedikit akan terjadi dalam lingkungan dimana para karyawan percaya bahwa keamanan (security) merupakan tanggung jawab bersama, baik
karyawan maupun
manajemen. Salah satu cara untuk mencegah timbulnya fraud adalah dengan merancang sebuah sistem yang dilengkapi dengan internal control yang cukup memadai sehingga fraud sukar dilakukan oleh pihak luar maupun orang dalam perusahaan. The National Commission On Fraudulent Financial Reporting (The Treadway Commission) dalam Effendi (2006) merekomendasikan 4 (empat) tindakan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya fraudulent financial reporting, yaitu: 1. Membentuk lingkungan organisasi yang memberikan kontribusi terhadap integritas proses pelaporan keuangan(financial reporting).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2. Mengidentifikasi dan memahami faktor- faktor yang mengarah ke fraudulent financial reporting. 3. Menilai resiko fraudulent financial reporting di dalam perusahaan. 4. Mendisain dan mengimplementasikan internal control yang memadai untuk financial reporting.
K.
Kerangka Pemikiran Gambar dibawah ini menunjukkan kerangka pemikiran yang dibuat dalam model penelitian mengenai pengaruh profesionalisme akuntan publik terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan (penelitian pada beberapa kantor akuntan publik di DKI Jakarta).
Variabel Independen
Variabel Dependen
X1 X2 Y X3 X4 X5
Gambar 2.1 Model Hubungan Profesionalisme Akuntan Publik Terhadap Peran Akuntan Publik Dalam Pengungkapan Kecurangan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Keterangan: Y
: Peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan
X1
: Pengabdian pada profesi
X2
: Kewajiban sosial
X3
: Kemandirian
X4
: Keyakinan profesi
X5
: Hubungan dengan sesama profesi
L.
Pengembangan Hipotesis Perumusan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah profesionalisme akuntan publik berpengaruh terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan. Berdasarkan pemikiran tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ha1: Pengabdian pada profesi berpengaruh terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan. Ha2: Kewajiban sosial berpengaruh terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan. Ha3: Kemandirian berpengaruh terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan. Ha4: Keyakinan profesi berpengaruh terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Ha5: Hubungan dengan sesama profesi berpengaruh terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan. Ha6 : Pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi, dan hubungan dengan sesama profesi secar simultan berpengaruh terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Ruang Lingkup Penelitian Dalam penulisan ini menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu metode yang digunakan untuk memberikan penjelasan mengenai suatu fenomena yang terjadi dalam suatu populasi (Indriantoro dan Supomo, 2002:26) Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan kausal yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen yaitu profesionalisme akuntan publik yang terdiri dari pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi, dan hubungan dengan sesama profesi terhadap variabel dependen yaitu peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan.
B.
Metode Penentuan Sampel Penelitian ini mengambil objek auditor yang bertugas di kantor akuntan publik yang ada di DKI Jakarta. Metode sampling yang digunakan adalah convenience sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan kemudahan, sehingga penulis mempunyai kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan mudah.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
C.
Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara) data primer dikumpulkan melalui metode survey dengan menggunakan kuesioner (indriantoro dan Supomo, 2002:26). Kuesioner dikirimkan secara langsung kepada responden.
D.
Metode Analisis Setelah data yang diperlukan terkumpul, langkah selanjutnya ialah menganalisis data berdasarkan metode penilaian yang sesuai untuk digunakan. Kegiatan analisis dan pengolahan data dengan melakukan tabulasi terhadap kuesioner dengan memberikan dan menjumlahkan bobot jawaban pada masing-masing pertanyaan untuk masing-masing variabel. Analisis data-data tersebut menggunakan metode regresi berganda (multiple regression) yang dimaksudkan untuk menguji pengaruh variabelvariabel independen terhadap variabel dependen. Secara umum, analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (bebas) dengan tujuan untuk mengetimasi dan mempredikdi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
variabel dependen dengan suatu persamaan. Koefisien regresi dihitung dengan dua tujuan sekaligus, yaitu; meminimumkan penyimpangan antara nilai aktual, dan nilai estimasi variabel dependen berdasarkan data yang ada. Dalam penelitian ini persamaan regresi yang digunakan adalah: Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e Penjelasan model diatas adalah sebagai berikut: Y
:Peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan
b1,..b5
: Koefisien regresi
X1
: Pengabdian pada profesi
X2
: Kewajiban sosial
X3
: Kemandirian
X4
: Keyakinan profesi
X5
: Hubungan dengan sesama profesi
a
: Konstan
e
: Galat (error terms)
E. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam penelitian ini uji validitas di ukur dengan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
melakukan korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel.
2. Uji Reliabilitas Hasil dari uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui instrumen penelitian yang dipakai dapat digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Pengujian dilakukan dengan menggunakan teknik cronbach alpha. Dimana suatu instrumen dapat dikatakan reliabel bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar: (a) <0,6 tidak reliabel, (b) 0,60,7 acceptable, (c) 0,7-0,8 baik, dan (d) >0,8 sangat baik (Sekaran, 2006). Metode analisis melalui statistik deskriptif mengenai karakteristik responden digunakan tabel frekuensi absolute yang menunjukkan angka rata-rata, kisaran teoritis, kisaran sesungguhnya dan standar deviasi.
F.
Uji Hipotesis Metode Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah Analisis Regresi Berganda (Multiple Regression Analysis). Pada dasarnya merupakan ekstensi dari model regresi dalam analisis bivariate yang umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan sakala interval atau rasio dalam suatu pengukuran linear.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Riset dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan media kuesioner. Kuesioner diberikan kepada responden dengan meminta izin dan membuat janji terlebih dahulu. Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti sendiri dengan mendatangi kantor tempat penelitian dan bertemu langsung dengan objek penelitian dalam hal ini auditor eksternal yang bekerja di Kantor Akuntan Publik yang ada di wilayah DKI Jakarta.
1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolonieritas Multikolinearitas menyatakan hubungan antar sesama variabel independen. Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. (Santoso 2000: 206) menyatakan bahwa deteksi adanya multikolinearitas dibagi menjadi 2 yaitu: (a) besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance. Pedoman suatu model regresi bebas multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 dan mempunyai nilai tolerance mendekati 1, serta (b) besaran korelasi antar variabel independen. Pedoman suatu model regresi bebas multikolinearitas adalah koefisien korelasi antar variabel independen haruslah lemah (di bawah 0,5).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
b. Uji Autokorelasi Digunakan untuk menguji sebuah model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem serial korelasi. (Ghozali,2005:95) menyatakan untuk mendeteksi autokorelasi dapat menggunakan angka Durbin-Watson (D-W). Angka DW dibawah -2 berarti ada autokorelasi, angka DW dibawah -2 sampai dengan +2 berarti tidak ada autokorelasi, angka DW +2 diatas
berarti ada autokorelasi
negatif.
c. Uji Heterokedastisitas Heterokedastisitas terjadi jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain terjadi ketidaksamaan. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk mendeteksi heteroskedastisitas dapat melihat grafik scatterplot. Deteksinya dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu Y adalah residual yang telah di studendized (Santoso, 2000: 210). Dasar pengambilan keputusan antara lain sebagai berikut: (a) jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar), maka telah terjadi heteroskedastisitas dan (b) jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali,2005:105) menyatakan: “deteksi heterokedastisitas dapat menggunakan uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan variabel independen dengan residual. Jika hasil uji Glejser signifikan, maka telah terjadi heterokedastisitas. Sedangkan jika hasil uji Glejser tidak signifikan, maka model regresi tersebut bebas heterokedastisitas.
d. Uji Normalitas Menguji dalam sebuah model regresi berganda yaitu variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas dapat melihat grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual, deteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik (Santoso, 2000:214). Dasar pengambil keputusan antara lain: (1) jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, serta (2) jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2005:110).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh profesionalisme akuntan publik yang terdiri dari pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap peraturan profesi, dan hubungan dengan sesama profesi terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan melalui analisis regresi berganda, yaitu: a.
Uji Koefisien determinasi Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen, yaitu: pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan profesi, dan hubungan dengan sesama profesi dalam menjelaskan variasi variabel dependen yaitu: peran akuntan publik. Nilai koefisien determinasi (R2) untuk menunjukkan persentase tingkat kebenaran prediksi dari pengujian regresi yang dilakukan. Nilai R2, memiliki range antara 0 sampai 1. jika nilai R2 semakin mendekati 1 maka berarti semakin besar variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen, diukur dengan korelasi (R). jika angka R diatas 0,5 maka korelasi atau hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah kuat. Sebaliknya, jika angka R dibawah 0,5 maka korelasi atau hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah lemah (santoso, 2002:167).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
b.
Uji signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji t diperlukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel masing-masing independen terhadap variabel dependen. Apabila sig t lebih besar dari 0,05, maka Ha ditolak. Demikian pula sebaliknya jika sig t lebih kecil dari 0.05, maka Ha diterima, bila Ha diterima ini berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:58).
c.
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji F dilakukan dengan tujuan untuk menguji keseluruhan variabel independen, yaitu: pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi, hubungan dengan sesama profesi terhadap satu variabel dependen, yaitu: peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan. Secara bebas dengan signifikansi sebesar 0.05, dapat disimpulkan (Ghozali, 2005:45): a. Jika nilai signifikan < 0.05, maka Ha diterima. b. Jika nilai signifikan > 0.05, maka Ha ditolak.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
G.
Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya Sebagai variabel dependen dalam penelitian ini adalah peran akuntan publik. Sedangkan variabel independennya adalah pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi, hubungan dengan sesama profesi. Dalam penelitian ini, skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert yang dikembangkan oleh Rensis Likert. Skala Likert umumnya menggunakan lima angka penilaian, yaitu: (1) sangat setuju, (2) setuju, (3) tidak pasti atau netral, (4) tidak setuju, (5) sangat tidak setuju. Pengukuran dari masing-masing variabel dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Pengabdian Pada Profesi Definisi pengabdian pada profesi adalah ekspresi dari pencurahan diri yang total terhadap pekerjaan. 2. Kewajiban Sosial Definisi kewajiban sosial adalah suatu pandangan tentang pentingnya peranan profesi serta manfaat yang diperoleh baik masyarakat maupun profesional karena adanya pekerjaan tersebut. 3. Kemandirian Definisi kemandirian adalah suatu pandangan seseorang yang profesional harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain (pemerintah, klien, mereka yang bukan anggota profesi). 4. Keyakinan Terhadap Profesi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Definisi keyakinan terhadap profesi adalah suatu keyakinan bahwa yang paling berwenang menilai pekerjaan profesional adalah rekan sesama profesi, bukan orang luas yang tidak mempunyai kompetensi dalam bidang ilmu dan pekerjaan mereka. 5. Hubungan Dengan Sesama Profesi Definisi hubungan sesama profesi adalah menggunakan ikatan profesi sebagai acuan, termasuk didalamnya organisasi formal dan kelompok kolega informal sebagi ide utama dalam pekerjaan.
6. Peran Akuntan Publik Dalam Pengungkapan Kecurangan Pengertian peran (role) adalah seperti yang dinyatakan oleh van Sell et al. dalam Collins et al., (1995) yaitu seperangkat penghargaan yang ditujukan kepada pemegang jabatan pada posisi tertentu.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik yang ada di wilayah DKI Jakarta. Pada penelitian
ini
penulis
mencoba
untuk
mengukur
pengaruh
profesionalisme akuntan publik terhadap peran akuntan publik dalam mendeteksi kecurangan. Peneliti membagi dan mengumpulkan kuesioner secara langsung kepada KAP yang terdapat di wilayah DKI Jakarta yang ditujukan dalam tabel 4.1. Tabel 4.1 Wilayah dan Nama KAP No.
Wilayah
Nama KAP
1.
Jakarta Selatan
Tedy Chandra, BAP
2.
Jakarta Selatan
S. Mannan, Sofwan, Adnan & Rekan
3.
Jakarta Selatan
Rama Wendra
4.
Jakarta Selatan
Armanda & Enita
5.
Jakarta Pusat
Ahmad Toha, BAP
6.
Jakarta Pusat
Drs. Irwanto
7.
Jakarta Pusat
Joachim Sulistyo
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
8.
Jakarta Pusat
Darmenta & Tjahjo
9.
Jakarta Pusat
Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan
10.
Jakarta Pusat
Aria & Jonnardi
11.
Jakarta Pusat
Osman Bing Satrio & Rekan (Deloitte)
12.
Jakarta Barat
Jamaludin Iskak, BAP
13.
Jakarta Barat
Handoko & Suparmun
14.
Jakarta Barat
Drs. Sukrisno Agoes,MM & Rekan
15.
Jakarta Timur
Syarief Basier & Rekan
16.
Jakarta Timur
Abdul Azis
17.
Jakarta Utara
Esy Kaslim
18. Jakarta Utara Sumber: data diolah
Ngurah Arya & Rekan
Penyebaran kuesioner dilakukan mulai pertengahan bulan april 2009 hingga pertengahan bulan mei 2009. Rincian distribusi kuesioner dalam penelitian disajikan dalam tabel 4.2 berikut ini:
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel 4.2 Distribusi kuesioner Keterangan
Jumlah
Kuesioner yang dibagikan
60
Kuesioner yang tidak kembali
2
Kuesioner yang kembali
58
Kuesioner yang tidak bisa diolah
2
Kuesioner yang bisa diolah
56
Tingkat pengembalian (response rate)
96,67%
58/60 * 100% Sumber: data primer yang diolah Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa dari 60 kuesioner yang dibagikan kepada para responden, ternyata kuesioner yang kembali sebanyak 58 kuesioner atau sebesar 96,67%. Hal ini menunjukkan tingkat response rate yang sangat tinggi. Namun, dari semua kuesioner yang kembali, sebanyak 56 kuesioner yang dapat diolah atau sebesar 93,33% dan sisanya sebanyak 2 kuesioner atau 3,33% tidak dapat diolah karena pengisian kuesioner yang tidak lengkap.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2. Karakteristik Responden Berikut ini adalah karakteristik responden yang disajikan dalam tabel 4.3: Tabel 4.3 Karakteristik responden Keterangan
Jumlah responden
Frekuensi Jumlah
Persentase
56
100%
Jenis kelamin: -
Laki-laki
40
71,43%
-
Perempuan
16
28,57%
Pendidikan: -
S3
-
-
-
S2
7
12,5%
-
S1
46
82,14%
-
D3
3
5,36%
Lama bekerja: -
> 10 tahun
3
5,36%
-
5 – 10 tahun
4
7,14%
-
3 – 5 tahun
16
28,57%
-
< 3 tahun
33
58,93%
Jabatan: -
Partner
2
3,57%
-
Manager
3
5,36%
-
Supervisor
4
7,14%
-
Senior auditor
15
26,79%
-
Junior auditor
32
57,14%
Sumber: data primer yang diolah
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden penelitian mayoritas adalah laki-laki, yakni sebanyak 40 orang atau sebesar 71,43% dan sisanya perempuan sebanyak 16 orang atau sebesar 28,57%. Sebagian besar auditor eksternal yang menjadi responden pada penelitian ini berpendidikan S1, yakni sebanyak 46 orang atau sebesar 82,14%. Responden yang berpendidikan S2 sebanyak 7 orang atau sebesar 12,5% dan yang terkecil adalah pendidikan D3 yang hanya ada tiga orang atau sebesar 5,36%. Sedangkan untuk jenjang pendidikan S3 tidak terdapat responden. Di lihat dari lamanya responden bekerja di instansi tersebut, sebanyak tiga orang atau sebesar 5,36%
yang
bekerja selama lebih dari 10 tahun, yang bekerja selama kurun waktu 5 sampai 10 tahun sebanyak 4 orang atau sebesar 7,14% dan yang sudah bekerja selama kurun waktu 3 sampai 5 tahun adalah sebanyak 16 orang atau 28,57%. Responden terbesar adalah yang lama bekerjanya kurang dari 3 tahun yakni sebanyak 33 orang atau 58,93%. Dari kelompok jabatan di dalam instansi tersebut, sebanyak dua orang atau sebesar 3,57% adalah partner, sebanyak 3 orang atau sebesar 55,36% merupakan manajer, lalu yang menduduki posisi sebagai supervisor sebanyak empat orang atau sebesar 7,14%. Senior auditor sebanyak 15 orang atau sebesar 26,79% dan junior auditor merupakan responden terbesar yaitu sebanyak 32 orang atau 57,14%.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
B. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Tabel 4.4 Uji Validitas Instrumen Pengabdian pada Profesi Instrumen
Pearson
Signifikan
Status
correlation PPP1
.479(**)
.000
Valid
PPP2
.509(**)
.000
Valid
PPP3
.670(**)
.000
Valid
PPP4
.798(**)
.000
Valid
PPP5
.825(**)
.000
Valid
PPP6
.642(**)
.000
Valid
PPP7
.612(**)
.000
Valid
PPP8
.655(**)
.000
Valid
Sumber: data primer yang diolah Dari tabel 4.4 di atas terlihat bahwa instrumen pengabdian pada profesi menunjukkan hasil yang signifikan, karena tingkat signifikansinya di bawah 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan yang diajukan kepada responden dinyatakan valid.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel 4.5 Uji Validitas Instrumen Kewajiban Sosial Instrumen
Pearson correlation
Signifikan
Status
Ks1
.841(**)
.000
Valid
Ks2
.906(**)
.000
Valid
Ks3
.838(**)
.000
Valid
Ks4
.617(**)
.000
Valid
Ks5
.537(**)
.000
Valid
Ks6
.390(**)
.003
Valid
Sumber: data primer yang diolah Dari tabel 4.5 di atas terlihat bahwa instrumen kewajiban sosial
menunjukkan
hasil
yang
signifikan,
karena
tingkat
signifikansinya di bawah 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan yang diajukan kepada responden dinyatakan valid.
Tabel 4.6 Uji Validitas Instrumen Kemandirian Instrumen
Pearson correlation
Signifikan
Status
Km1
.683(**)
.000
Valid
Km2
.854(**)
.000
Valid
Km3
.863(**)
.000
Valid
Km4
.835(**)
.000
Valid
Km5
.617(**)
.000
Valid
Sumber: data primer yang diolah Dari tabel 4.6 di atas terlihat bahwa instrumen kemandirian menunjukkan hasil yang signifikan, karena tingkat signifikannya di
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
bawah 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan yang diajukan kepada responden dinyatakan valid.
Tabel 4.7 Uji Validitas Instrumen Keyakinan Terhadap Profesi Instrumen
Pearson correlation
Signifikan
Status
Ktp1
.678(**)
.000
Valid
Ktp2
.794(**)
.000
Valid
Ktp3
.771(**)
.000
Valid
Ktp4
.739(**)
.000
Valid
Ktp5
.630(**)
.000
Valid
Sumber: data primer yang diolah Dari tabel 4.7 di atas terlihat bahwa instrumen keyakinan terhadap profesi menunjukkan hasil yang signifikan, karena tingkat signifikannya di bawah 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan yang diajukan kepada responden dinyatakan valid.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel 4.8 Uji Validitas Instrumen Hubungan dengan Sesama Profesi Instrumen
Signifikan
Status
Hsp1
Pearson correlation .709(**)
.000
Valid
Hsp2
.740(**)
.000
Valid
Hsp3
.839(**)
.000
Valid
Hsp4
.799(**)
.000
Valid
Hsp5
.834(**)
.000
Valid
Hsp6
.801(**)
.000
Valid
Hsp7
.845(**)
.000
Valid
Sumber: data primer yang diolah Dari tabel 4.8 di atas terlihat bahwa instrumen hubungan dengan sesama profesi menunjukkan hasil yang signifikan, karena tingkat signifikannya di bawah 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan yang diajukan kepada responden dinyatakan valid.
Tabel 4.9 Uji validitas Instrumen Peran Akuntan Publik Instrumen
Signifikan
Status
Dpd1
Pearson correlation .655(**)
.000
Valid
Dpd2
.587(**)
.000
Valid
Dpd3
.724(**)
.000
Valid
Dpd4
.590(**)
.000
Valid
Dpd5
.774(**)
.000
Valid
Dpd6
.724(**)
.000
Valid
Sumber: data primer yang diolah
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Dari tabel 4.9 di atas terlihat bahwa instrumen peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan menunjukkan hasil yang signifikan, karena tingkat signifikannya di bawah 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan yang diajukan kepada responden dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas Tabel 4.10 Uji Reliabilitas Instrumen Pengabdian pada Profesi
Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
N of Items
.796
.812
8
Sumber: data primer yang diolah
Dari tabel 4.10 di atas terlihat bahwa instrumen pengabdian pada profesi
memiliki koefisien korelasi > 0,600 yaitu 0,812
menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan yang diajukan kepada responden dinyatakan reliabel.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel 4.11 Uji Reliabilitas Instrumen Kewajiban Sosial Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
N of Items
.776
.779
6
Sumber: data primer yang diolah Dari tabel 4.11 di atas terlihat bahwa instrumen kewajiban sosial
memiliki
koefisien
korelasi
>
0,600
yaitu
0,779
menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan yang diajukan kepada responden dinyatakan reliabel. Tabel 4.12 Uji Reliabilitas Instrumen Kemandirian Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .831
N of Items .830
5
Sumber: data primer yang diolah
Dari tabel 4.12 di atas terlihat bahwa instrumen kemandirian memiliki koefisien korelasi > 0,600 yaitu 0,830 menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan yang diajukan kepada responden dinyatakan reliabel.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel 4.13 Uji Reliabilitas Instrumen Keyakinan Terhadap Profesi
Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .752
N of Items .776
5
Sumber: data primer yang diolah
Dari tabel 4.13 di atas terlihat bahwa instrumen keyakinan terhadap profesi memiliki koefisien korelasi > 0,600 yaitu 0,776 menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan yang diajukan kepada responden dinyatakan reliabel. Tabel 4.14 Uji Reliabilitas Instrumen Hubungan dengan Sesama Profesi Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .897
N of Items .904
7
Sumber: data primer yang diolah
Dari tabel 4.14 di atas terlihat bahwa instrumen hubungan dengan sesama profesi memiliki koefisien korelasi > 0,600 yaitu 0,904 menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi, dapat disimpulkan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
bahwa semua pertanyaan yang diajukan kepada responden dinyatakan reliabel.
Tabel 4.15 Uji Reliabilitas Instrumen Peran Akuntan Publik Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .598
N of Items .637
7
Sumber: data primer yang diolah
Dari tabel 4.15 di atas terlihat bahwa instrumen peran akuntan publik memiliki koefisien korelasi > 0,600 yaitu 0,637 menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan yang diajukan kepada responden dinyatakan reliabel. C. Analisis dan Pembahasan 1. Uji asumsi klasik a) Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Dalam penelitian ini uji
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah ada korelasi atau hubungan di antara variabel pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi, dan hubungan dengan sesama profesi. Tabel 4.16 Uji multikolonieritas a
Coefficients
Collinearity Statistics Model
Tolerance
VIF
pengabdian
.649
1.540
kewajiban
.576
1.736
kemandirian
.565
1.770
keyakinan
.475
2.106
hubungan Dependent Variable: peran
.325
3.079
1
.
(Constant)
Hasil output SPSS pada tabel 4.16 di atas dapat di lihat bahwa semua variabel independen mempunyai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1. Hal ini dapat disimpulkan tidak terdapatnya korelasi antar variabel independen tersebut. Dengan demikian, maka tidak terdapat multikoloniearitas.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
b) Uji Autokorelasi Digunakan untuk menguji sebuah model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu. Hasil dari uji Autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.17 dibawah ini: Tabel 4.17 Uji Autokorelasi b
Model Summary
Model
R
1
.821
R Square a
.674
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .642
Durbin-Watson
1.943
2.085
a. Predictors: (Constant), hubungan, pengabdian, kewajiban, kemandirian, keyakinan b. Dependent Variable: peran
Hasil SPSS tersebut menunjukkan bahwa angka Durbin Watson sebesar 2,085. Angka DW dibawah -2 berarti ada autokorelasi, angka DW dibawah -2 sampai dengan +2 berarti tidak ada autokorelasi, angka DW +2 diatas berarti ada autokorelasi negatif. Hal ini berarti ada korelasi negatif atau tidak terdapat aurokorelasi karena angka DW +2.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
c) Uji Heterokedastisitas Gambar 4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas
Dari grafik tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa grafik tersebut menunjukkan titik-titik yang menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas dalam regresi linear berganda.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
d) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histrogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun ada metode yang lebih handal, yaitu dengan melihat normal probability plot
yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi
normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan
data
sesungguhnya
akan
mengikuti
garis
diagonalnya. Dengan melihat tampilan pada gambar 4.2 grafik histogram maupun gambar 4.3 grafik normal plot di bawah ini, maka dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola yang seimbang. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi mendekati asumsi normalitas.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Gambar 4.2 Garfik Histogram
Gambar 4.3 Grafik Normal Plot
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi, dan hubungan dengan sesama profesi terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan.
a) Uji Koefisien Determinasi Uji Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa
jauh
kemampuan
model
variabel
independen
(Profesionalisme Akuntan Publik) dalam menerangkan variabel dependen
(Peran
Akuntan
Publik
dalam
Pengungkapan
Kecurangan). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berari variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel 4.18 Uji Koefisien Determinasi (R2) b
Model Summary
Model
R
1
.821
R Square a
.674
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .642
1.943
a. Predictors: (Constant), hubungan, pengabdian, kewajiban, kemandirian, keyakinan b. Dependent Variable: peran
Nilai adjusted R2 menunjukkan 64,2% peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan dijelaskan oleh variabel pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi, dan hubungan dengan sesama profesi. Sedangkan sisanya 35,8% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Standar Error of Estimate (SEE) sebesar 1,943. Semakin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen (peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan). Berdasarkan hasil ini, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa Peran Akuntan Publik dalam Pengungkapan Kecurangan dijelaskan oleh variasi dari variabel Profesionalisme Akuntan Publik yakni sebesar 64,2%. Namun dari hasil penelitian ini di dapat bahwa sekitar 35,8% variasi Peran Akuntan Publik dalam Pengungkapan Kecurangan dijelaskan oleh variabel lain diluar dari
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
model penelitian ini, misalnya variabel keahlian auditor eksternal, pengalaman auditor eksternal, motivasi, dan tindakan supervisi yang mungkin dapat dijadikan suatu variabel pada penelitian selanjutnya khususnya mengenai auditor eksternal. Penelitian ini mendukung penelitian sejenis sebelumnya yang dilakukan oleh Kosrandi (2005) di Bandung. Dengan suatu kontribusi (koefisien determinasi) dari profesionalisme akuntan publik 50,41% terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan, berarti peningkatan atau penurunan yang terjadi atas peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan sebesar 50,41% disebabkan karena profesionalisme akuntan publik.
b) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji signifikansi t pada dasarnya menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel independen secara residual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Salah satu cara untuk melakukan uji t adalah dengan melihat nilai Sig pada tabel uji statistik t. Apabila nilai di bawah 0,05 berarti variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Hal ini dapat berarti pula menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel 4.19 Uji Statistik t Coefficients
Model 1
a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
6.341
2.220
pengabdian
-.113
.070
.128
Beta
t
Sig.
2.857
.006
-.160
-1.600
.116
.089
.154
1.451
.153
-.123
.113
-.116
-1.083
.284
keyakinan
.113
.121
.109
.935
.354
hubungan
.628
.112
.793
5.597
.000
kewajiban kemandirian
a. Dependent Variable: peran
a. Uji hipotesis 1 Hasil pengujian untuk pengabdian pada profesi mempunyai angka signifikansi 0,116 sehingga nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Dengan demikian menolak Ha1. Hal ini berarti bahwa pengabdian pada profesi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan. Hasil penelitian ini ridak mendukung penelitian yang dilakukan
oleh
Wahyudi
(2005)
yang
telah
menguji
profesionalisme auditor terhadap materialitas. Hasil regresi menunjukkan angka yang signifikan pada variabel pengabdian
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
pada profesi, yaitu: t hitung sebesar -2,090 dan nilai p sebesar 0,047. Pengabdian terhadap profesi tidak signifikan terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki oleh seorang auditor. Pengabdian pada profesi dicerminkan
dari
dedikasi
profesionalisme
dengan
menggunakan pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki. Keteguhan untuk tetap melaksanakan pekerjaan meskipun imbalan ekstrinsik kurang. Pekerjaan didefinisikan sebagai tujuan, bukan hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan. Totalitas ini sudah menjadi komitmen pribadi, sehingga kompensasi utama yang diharapkan dari pekerjaan adalah kepuasan rohani, baru kemudian materi. b. Uji hipotesis 2 Hasil pengujian untuk kewajiban sosial mempunyai angka signifikansi 0,153 sehingga nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Dengan demikian menolak Ha2. Hal ini berarti bahwa kewajiban sosial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
peran
akuntan
publik
dalam
pengungkapan
kecurangan. Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wahyudi (2003) yang menyatakan bahwa
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
kewajiban sosial mempunyai hubungan yang negatif terhadap tingkat materialitas. Kewajiban sosial tidak signifikan terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan dapat disebabkan
karena
seorang
auditor
tidak
mempunyai
pandangan tentang pentingnya peran profesi serta manfaat yang diperoleh baik untuk masyarakat atau profesional lainnya. Kewajiban sosial adalah suatu pandangan tentang pentingnya peranan profesi serta manfaat yang diperoleh baik masyarakat maupun profesional karena adanya pekerjaan tersebut.
c. Uji hipotesis 3 Hasil pengujian untuk kemandirian mempunyai angka signifikansi 0,284 sehingga nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Dengan demikian menolak Ha3. Hal ini berarti bahwa kemandirian berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sodik (2007) yang menyatakan bahwa kemandirian seorang auditor sangat diperlukan dalam peran auditor dalam pengungkapan kecurangan. Pertimbangan-pertimbangan yang dibuat benar-benar berdasarkan kondisi dan keadaan yang dihadapi dalam proses pengauditan.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Kemandirian tidak signifikan terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan dapat disebabkan karena seorang auditor mendapat tekanan dari pihak lain sehingga
tidak
mampu
membuat
keputusan
sendiri.
Kemandirian merupakan suatu pandangan bahwa seorang profesional harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak yang lain. Setiap ada campur tangan dari luar
dianggap
sebagai
hambatan
kemandirian
secara
professional. Banyak orang yang menginginkan pekerjaan yang memberikan hak-hak istimewa untuk membuat keputusan bekerja tanpa diawasi secara ketat. Rasa kemandirian dapat berasal dari kebebasan melakukan apa yang terbaik menurut yang bersangkutan dalam situasi khusus. d. Uji hipotesis 4 Hasil pengujian untuk keyakinan terhadap profesi mempunyai angka signifikansi 0,354 sehingga nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Dengan demikian menolak Ha4. Hal ini berarti bahwa keyakinan terhadap profesi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (1997) dalam Wahyudi (2006) yang menyatakan bahwa keyakina terhadap profesi mempengaruhi tingkat
materialitas.
Keyakinan
terhadap
profesi
tidak
signifikan terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan dapat disebabkan karena adanya penilaian dari pihak luar yang tidak mempunyai kompetensi dalam bidang ilmu dan pekerjaan terhadap pekerjaan seorang profesional auditor.
Keyakinan
terhadap
profesi
merupakan
suatu
keyakinan bahwa yang berwenang untuk menilai pekerjaan profesional adalah rekan sesama profesi, dan bukan pihak luar yang tidak mempunyai kompetensi dalam bidang ilmu dan pekerjaan mereka. Keyakinan akan menjadi motor bagi auditor untuk memberikan hasil pekerjaan serta pertimbanganpertimbangan yang dapat dipertanggung-jawabkan karena kesalahan pertimbangan yang dibuat akan memberikan hasil yang berbeda. Bila yang menilai pekerjaan mempunyai pengetahuan yang sama, maka kesalahan akan dapat diketahui. e. Uji hipotesis 5 Hasil pengujian untuk hubungan dengan sesama profesi mempunyai angka signifikansi 0,000 sehingga nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian menerima ha5. Hal ini berarti bahwa hubungan dengan sesama profesi berpengaruh
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
positif dan signifikan terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi (2006) yang menyatakan adanya pengaruh profesionalisme hubungan dengan sesama rekan seprofesi terhadap tingkat materialitas. Hubungan dengan sesama profesi berpengaruh signifikan terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan
kecurangan
karena
melalui
ikatan
para
profesional dapat membangun kesadaran profesional dengan seringnya berkumpul dan berdiskusi dengan sesama profesi. Hubungan dengan sesama profesi berarti menggunakan ikatan profesi sebagai acuan, termasuk organisasi formal dan kelompok-kelompok kolega informal sebagai sumber ide utama pekerjaan. Melalui ikatan profesi ini para profesional membangun
kesadaran
profesional.
Dengan
seringnya
berkumpul dan berdiskusi dengan sesama profesi akan mendapat banyak maasukan dari sumber yang lebih profesional lagi. Dengan banyaknya tambahan masukan akan menambah akumulasi pengetahuan auditor sehingga dapat lebih bijaksana dalam membuat perencanaan dan pertimbangan dalam proses pengauditan.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
c) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Tabel 4. 19 di bawah ini menunjukkan output hasil uji F untuk
menguji
pengaruh
peran
akuntan
publik
dalam
pengungkapan kecurangan.
Tabel 4.20 Uji Statistik F b
ANOVA Model
Sum of Squares
df
Mean Square
1 Regression
390.953
5
78.191
Residual
188.761
50
3.775
Total
579.714
55
F
Sig.
20.712
a
.000
a. Predictors: (Constant), hubungan, pengabdian, kewajiban, kemandirian, keyakinan b. Dependent Variable: peran
Uji F digunakan untuk menguji secara statistik bahwa koefisien regresi secara bersama-sama, atau keseluruhan variabel bebas memberikan pengaruh yang bermakna terhadap variabel tak bebas. Ha diterima apabila nilai signifikansi lebih kecil dari α = 5%. Dari uji F pada tabel di atas diperoleh F hitung sebesar 20.712 dengan signifikansi 0,000. Jika nilai sig. 0,000 < 0,05 maka Ha6 di terima. Dari tabel di atas nilai sig. 0,000(a), dengan demikian Ha6 di terima. Selain itu, nilai F hitung lebih besar dibandingkan nilai F tabel. Utuk mencari F tabel maka di lihat dari dua arah dengan (df)1= 5, (df)2= 50 dan alpha 0,05 maka diperoleh F tabel 2,40 artinya nilai F hitung 20,712 > F tabel 2,40 maka Ha6 diterima.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Maka kesimpulan yang diperoleh dari hasil di atas adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara serentak dan signifikan terhadap variabel dependen. Dengan demikian, pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi, dan hubungan dengan sesama profesi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan. Peran merupakan seperangkat penghargaan yang di tujukan kepada pemegang jabatan pada posisi tertentu. Hasil
penelitian
ini
mendukung
penelitian
sejenis
sebelumnya yang dilakukan oleh Kosrandi (2005) di Bandung yang meneliti dengan menggunakan korelasi Rank Spearman dengan diperoleh hasil sebesar 0,71 dengan nilai tersebut berarti hubungan antara profesionalisme akuntan publik dengan peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan berada pada kategori yang kuat dan kedua variabel tersebut bergerak searah. Terdapatnya hubungan antara profesionalisme akuntan publik dengan peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan menunjukkan suatu pengaruh yang positif dari profesionalisme akuntan publik terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Taufik (2008) yang meneliti pengaruh pengalaman kerja dan pendidikan profesi auditor internal terhadap kemampuan mendeteksi fraud
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
menyimpulkan bahwa pengalaman kerja dan pendidikan profesi auditor internal secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kemampuan mendeteksi indikasi fraud. Ada
tiga
sumber
yang
menyebabkan
adanya
ketidaksesuaian peranan yang dialami profesional yang bekerja dalam organisasi, yaitu: pertama, profesional terus menerus menuntut otonomi terhadap pekerjaan itu sendiri dan kondisi kerja mereka. Kedua, profesional cenderung bertanggungjawab terhadap profesi yang sudah dipilihnya dan memihak kepada profesi tersebut dari pada kepada organisasi tempat mereka bekerja. Ketiga, profesional setia kepada norma dan standar yang ditetapkan oleh organisasi profesionalnya dibandingkan dengan norma dan standar yang ditetapkan oleh atasan mereka dalam organisasi tempat mereka bekerja. Memperhatikan temuan peneliti di atas, maka apa yang ditemukan dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan dipengaruhi oleh secara bersama-sama oleh pengabdian pada profesi yaitu ekspresi dari pencurahan diri yang total terhadap pekerjaan, kewajiban sosial yaitu suatu pandangan tentang pentingnya peranan profesi serta manfaat yang diperoleh baik masyarakat maupun profesional karena adanya pekerjaan tersebut, kemandirian yaitu suatu pandangan seseorang yang profesional harus mampu membuat
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain, keyakinan terhadap profesi yaitu suatu keyakinan bahwa yang paling berwenang menilai pekerjaan profesional adalah rekan sesama profesi bukan orang luas yang tidak mempunyai kompetensi dalam bidang ilmu dan pekerjaan mereka, dan hubungan dengan sesama profesi yaitu menggunakan ikatan profesi sebagai acuan, termasuk didalamnya organisasi formal dan kelompok kolega informal sebagi ide utama dalam pekerjaan.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris akan adanya pengaruh profesionalisme (pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi, dan hubungan dengan sesama profesi) akuntan publik terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan. Berdasarkan pada data yang diperoleh maupun hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai pengaruh profesionalisme akuntan publik terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapam kecurangan, yaitu: 1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
dari lima dimensi
profesionalisme yang terdiri dari pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap peraturan profesi, hubungan dengan sesama profesi, hanya hubungan dengan sesama profesi yang berpengaruh secara signifikan terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan, di mana hasil pengujian menunjukkan angka signifikansi sebesar 0,000, lebih besar dari probabilitas 5% (α = 0,05). 2. Hasil penelitian ini menunjukkan pula bahwa pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi, dan hubungan dengan sesama profesi secara bersama-sama berpengaruh
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
secara signifikan terhadap peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan, di mana hasil pengujian sstatistik F menunjukan angka signifikansi sebesar 0,000.
B. IMPLIKASI Implikasi yang dapat diberikan penelitian ini bagi para peneliti selanjutnya adalah: 1. penelitian berikutnya menggunakan dimensi profesional yang lebih sedikit, tetapi terarah pada pokok permasalahan. Dapat juga ditambahkan dengan variabel lain seperti keahlian auditor eksternal atau pengalaman. 2. Data sampel yang digunakan dapat dikembangkan lagi dengan menambah responden yang berprofesi sebagai partner, manager, atau supervisor dalam Kantor Akuntan Publik.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR PUSTAKA
A.Alvin, Arens dan James K. Loebbecke. “ Auditing Pendekatan Terpadu”, Salemba Empat, Jakarta 2003. Alim, M.Nizarul, Trisni Hapsari dan Liliek Purwanti.“Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi”, Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar, 26-28 Juli 2007. Echols, John dkk.”an English-Indonesian dictionary”. Cetakan XXVII. PT Gramedia. Jakarta: 2003. Effendi, Muhammad Arief. “Tanggung Jawab Akuntan Publik dalam Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan Pelaporan Keuangan”, Majalah Akuntan Indonesia Edisi No.6, Maret 2008. “Sarbanes Oxley Act sebagai implementasi GCG”, Majalah Akuntan Indonesi Edisi No.12, Oktober 2008, pp.39-40. Ghozali, Imam.”Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang 2005. Hamid, Abdul dkk. “Pedoman Penulisan skripsi”. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarief Hidayatullah. Jakarta: 2007. Hastuti, Theresia Dewi, Stefani Lily Indarto dan Clara Susilawati. “Hubungan antara Profesionalme Auditor dengan pertimbangan Tingkat Materialitas dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan”, Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya, 16-17 Oktober 2003, pp.1206-1220. Herawati, Arleen dan Kurnia Susanto. “Profesionalisme, Pengetahuan Akuntan Publik dalam Mendeteksi Kekeliruan, Etika Profesi dan Pertimbangan Tingkat Materialitas”, The 2nd National Conference UKWMS, Surabaya, 6 September 2008. IAI. “Standar Profesional Akuntan Publik”, Salemba Empat, Jakarta, Indriantoro, Nur dan Bambang Soepomo. “Metodologi Penelitian Bisnis”, Yogyakarta, 2002.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Juniarti. “Profesi Akuntan merespon Dampak Memburuknya Kondisi Ekonomi”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.2, No.2, November 2000, pp.151-161. Koroy, Tri Ramaraya.”Pendeteksian Kecurangan (Fraud) Laporan Keuangan oleh Auditor Eksternal”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan (10:1), Mei 2008, pp. 22-33. Kosrandi. “Pengaruh Profesionalisme Akuntan Publik terhadap Peran akuntan Publik dalam Pengungkapan Kecurangan (penelitian pada beberapa Kantor Akuntan Publik di Bandung)”, Universitas Komputer Indonesia, Bandung 2005. Lamriama. “Kasus Enron Coporation”, artikel diakses tanggal 23 Januari 2009, dari http:// www-indoskripsi.com. Latuheru, Belianus Patria dan Arifin Sabeni. ”Pengaruh Orientasi Profesional terhadap Konflik dan Peran dengan Variabel Moderating: Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Orientasi Tujuan Sistem. (Studi Empiris pada Perguruan Tinggi di Indonesia)”, Simposium Nasional Akuntansi VII, Denpasar, 2-3 Desember 2004, pp.668-688. Leng, Pwee. “Persepsi Akuntan Publik mengenai Faktor-faktor Penyebab Tidak Terungkapnya Penyimpangan dalam Audit Report”, Dimensi Ekonomi dan Sosial vol. 21, Desember 1997, pp.33-43. Nasution, Damai. ”Tanggung jawab dan Peranan Akuntan Publik untuk Mendeteksi Fraud dalam Laporan Keuangan (Menurut Statement on Auditing Standard No. 99)”, Jurnal Akuntansi dan Investasi (4:1), Januari 2003, pp. 39-50. Santoso, Singgih. “Buku Latihan SPSS: Statistik Parametrik”, PT Elex Media Komputindo, Jakarta 2002. Sekaran, Uma. “Metodologi Penelitian untuk Bisnis”, Salemba Empat, Jakarta, 2006. Sodik, Mohammad.”Pengaruh Keahlian dan Independensi Auditor Internal terhadap kemampuan mendeteksi Indikasi Fraud”. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2007.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Suryo, Aji. “Deteksi Kecurangan dalam Audit (Sebuah Tantangan bagi Auditor)”, Wahana (2:1), Februari 1999, pp.53-62. Taufik, Mochammad. “Pengaruh Pengalaman Kerja dan pendidikan Profesi Auditor Internal Terhadap Kemampuan Mendeteksi Fraud”. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2008. Wahyudi, Hendro. “Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan”, Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang, 23-26 Agustus 2006. Wibowo, Tri dan Pancawati Hardiningsih. “Pengaruh Faktor Personality dan Profesional Commitment Terhadap Keahlian Computer Audit”, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Maret 2003. Wilopo. “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi: Studi pada Perusahaan Publik dan Badan Usaha Milik Negara di Indonesia”, Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang, 23-26 Agustus 2006.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
LAMPIRAN 1: TABEL MATRIX KEPUTUSAN RESPONDEN
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Hasil Kuesioner Pengabdian pada Profesi ppp1
ppp2
ppp3
ppp4
ppp5
ppp6
ppp7
ppp8
total
1
4
2
2
4
4
2
4
4
26
2
5
3
3
4
4
4
4
4
31
3
5
3
3
4
4
4
4
4
31
4
3
2
4
2
3
3
2
2
21
5
4
4
4
4
2
2
4
3
27
6
4
2
3
3
2
3
3
4
24
7
5
4
1
4
2
1
5
4
26
8
5
4
1
4
2
1
4
4
25
9
5
5
2
5
2
1
5
5
30
10
5
4
1
4
2
1
4
4
25
11
5
4
1
4
2
1
4
4
25
12
4
3
3
4
3
3
3
4
27
13
5
5
2
3
3
2
3
4
27
14
5
5
5
4
4
4
3
4
34
15
4
3
3
2
2
2
4
3
23
16
4
4
5
3
2
2
4
4
28
17
4
2
4
5
4
4
4
5
32
18
5
3
4
4
4
3
4
4
31
19
4
2
1
1
2
3
4
4
21
20
5
3
1
4
2
2
4
4
25
21
4
3
4
4
4
4
3
5
31
22
5
3
2
4
4
4
4
4
30
23
5
2
3
3
3
3
4
4
27
24
4
3
4
2
1
2
2
3
21
25
4
2
2
2
2
3
2
3
20
26
4
2
2
2
2
3
2
3
20
27
5
3
4
4
4
4
4
4
32
28
5
3
4
4
4
4
4
4
32
29
5
4
5
5
4
5
5
5
38
30
5
4
4
4
4
4
4
4
33
31
5
5
5
5
5
5
5
5
40
32
5
3
3
3
3
3
3
4
27
33
5
3
3
3
3
3
3
4
27
34
5
4
3
3
3
3
4
4
29
35
5
5
3
3
3
3
4
4
30
36
5
4
4
4
4
3
4
4
32
37
5
4
4
4
4
4
4
4
33
38
5
4
4
4
4
3
4
4
32
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
39
5
4
4
4
4
3
4
4
32
40
5
4
4
4
4
3
4
4
32
41
5
4
5
5
4
2
4
4
33
42
5
5
5
5
5
4
4
4
37
43
5
2
3
4
3
5
5
5
32
44
5
3
4
4
5
5
5
5
36
45
4
3
4
3
3
3
4
4
28
46
5
3
5
5
3
2
4
4
31
47
5
2
2
1
2
2
4
4
22
48
5
3
3
4
4
4
3
5
31
49
4
3
4
4
4
4
4
4
31
50
4
4
4
4
4
4
4
4
32
51
5
3
3
3
3
3
3
4
27
52
4
2
3
3
2
3
3
4
24
53
4
4
4
4
4
4
4
4
32
54
5
3
5
5
3
5
5
5
36
55
4
3
4
4
4
4
4
4
31
56
4
3
3
3
3
3
3
4
26
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Hasil Kuesioner Kewajiban Sosial ks1
ks2
ks3
ks4
ks5
ks6
total
1
5
4
4
4
4
4
25
2
4
3
3
3
3
3
19
3
4
3
4
3
4
3
21
4
3
2
2
2
3
3
15
5
3
3
3
4
4
3
20
6
4
3
4
3
4
3
21
7
5
4
5
4
5
2
25
8
5
5
5
5
5
2
27
9
4
4
5
5
5
2
25
10
5
5
5
5
5
2
27
11
5
5
5
5
5
3
28
12
3
3
4
4
4
5
23
13
4
3
3
3
5
5
23
14
4
4
4
4
5
5
26
15
5
4
4
4
4
5
26
16
5
5
5
3
5
5
28
17
2
2
4
4
2
5
19
18
3
4
4
4
4
4
23
19
4
1
1
5
4
4
19
20
3
3
3
3
4
3
19
21
4
4
5
5
5
4
27
22
4
4
4
2
5
5
24
23
4
4
4
4
4
4
24
24
2
1
2
1
4
3
13
25
3
4
4
4
4
4
23
26
3
4
4
4
4
4
23
27
5
5
5
5
4
4
28
28
5
5
5
5
4
4
28
29
5
5
5
2
5
4
26
30
4
5
5
4
4
4
26
31
5
5
5
4
5
4
28
32
4
3
4
3
4
4
22
33
4
3
4
3
4
4
22
34
4
3
4
4
4
4
23
35
5
5
5
5
4
3
27
36
5
5
5
5
4
5
29
37
5
5
5
5
4
5
29
38
5
5
5
5
4
5
29
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
39
5
5
5
5
4
5
29
40
5
5
5
5
4
5
29
41
4
4
4
2
5
5
24
42
5
5
5
5
5
5
30
43
3
2
3
5
3
2
18
44
4
3
4
4
5
4
24
45
4
4
4
4
4
3
23
46
5
5
5
3
5
5
28
47
4
4
4
3
2
4
21
48
5
5
5
5
5
5
30
49
5
5
5
5
5
4
29
50
4
4
2
2
4
4
20
51
4
4
4
5
5
3
25
52
3
3
3
4
4
4
21
53
4
4
4
4
4
4
24
54
3
3
5
3
5
1
20
55
4
4
4
4
4
4
24
56
3
3
3
3
3
4
19
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Hasil Kuesioner Kemandirian km1
km2
km3
km4
km5
total
1
5
5
5
5
5
25
2
4
4
4
4
4
20
3
4
3
3
5
4
19
4
5
4
2
2
2
15
5
3
4
4
4
4
19
6
4
3
3
5
4
19
7
4
4
5
5
5
23
8
5
5
5
5
5
25
9
5
5
4
4
4
22
10
5
5
5
5
5
25
11
5
5
5
5
5
25
12
5
5
5
5
5
25
13
4
4
4
5
4
21
14
3
4
4
4
4
19
15
4
2
2
3
5
16
16
4
4
5
5
4
22
17
4
4
5
2
3
18
18
5
5
4
4
4
22
19
4
4
4
4
1
17
20
4
3
4
2
4
17
21
5
5
5
4
4
23
22
4
5
5
5
5
24
23
4
4
4
4
5
21
24
4
3
3
2
4
16
25
4
4
4
4
4
20
26
4
4
4
4
4
20
27
4
3
3
3
4
17
28
4
3
3
3
4
17
29
5
5
5
5
5
25
30
5
4
5
4
4
22
31
5
5
5
5
5
25
32
5
5
5
5
4
24
33
5
5
5
5
4
24
34
4
4
4
4
4
20
35
5
5
5
5
5
25
36
5
4
4
4
4
21
37
5
4
4
4
4
21
38
5
4
4
4
4
21
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
39
5
4
4
4
4
21
40
5
4
4
4
4
21
41
5
5
5
5
5
25
42
5
5
5
5
5
25
43
5
4
5
5
5
24
44
5
5
5
5
5
25
45
4
4
4
4
4
20
46
5
5
5
5
5
25
47
4
2
2
4
5
17
48
5
5
5
5
5
25
49
4
4
4
4
4
20
50
4
4
4
4
4
20
51
5
5
5
5
5
25
52
4
3
3
3
4
17
53
4
4
4
4
4
20
54
5
5
5
3
3
21
55
4
4
4
4
4
20
56
3
3
3
2
4
15
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Hasil Kuesioner Keyakinan terhadap Profesi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
ktp1 5 4 3 2 3 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4
ktp2 5 3 3 1 3 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 3 4 4 1 4 5 3 3 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 5 5 5
ktp3 4 3 3 1 3 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4
ktp4 4 3 3 2 3 3 5 5 4 5 5 4 4 4 4 2 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 5 4 4 4 3 4 4 4
ktp5 4 4 3 3 3 4 4 5 4 5 5 3 3 4 3 3 5 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 1 5 4 4 4 1 5 5 5
total 22 17 15 9 15 18 21 25 23 25 25 19 20 23 20 17 22 18 17 20 19 18 19 15 20 20 19 19 20 17 25 20 20 20 15 22 22 22
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
4 4 2 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 3
5 5 4 5 4 5 4 4 2 5 4 4 3 4 2 2 4 3
4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3
4 4 4 5 5 5 3 4 3 5 4 4 3 4 4 5 4 3
5 5 2 4 4 5 4 2 2 1 4 2 4 3 2 3 3 3
22 22 16 24 22 25 19 19 16 21 20 18 18 19 16 20 19 15
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Hasil Kuesioner Hubungan dengan Sesama Profesi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
hsp1 5 3 3 3 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 1 4 3 3 4 3 3 3 3 3 5 4 5 3 3 3 3 4 4 4
hsp2 4 4 4 3 3 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 5 4 5 3 3 4 4 4 4 4
hsp3 5 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4
hsp4 4 4 4 3 4 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4
hsp5 5 2 4 2 3 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 3 3 4 4 5 4 5 4 4 3 5 4 4 4
hsp6 5 3 3 2 3 4 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4 5 4 3 4 5 4 4 3 3 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5
hsp7 5 3 5 3 3 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4 3 3 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5
total 33 23 27 19 23 28 32 33 34 35 35 31 31 28 27 27 34 26 23 28 30 27 26 21 21 21 27 27 35 28 35 26 26 26 31 30 30 30
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
4 4 4 4 2 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 5 2 3
4 4 4 4 3 4 3 2 2 5 4 4 4 3 4 5 5 3
4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 5 3
4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 3
4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 3
5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3
5 5 4 5 4 5 4 5 2 5 4 4 4 4 4 5 4 3
30 30 28 33 25 33 26 30 23 33 27 28 28 25 28 34 29 21
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Hasil Kuesioner Peran Akuntan Publik dalam Pengungkapan Kecurangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
dpd1 5 3 4 3 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4
dpd2 5 4 3 3 3 5 4 5 4 5 5 3 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4
dpd3 5 3 3 2 3 4 5 4 5 5 5 3 4 5 4 4 5 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4
dpd4 5 4 2 2 3 3 5 5 5 5 5 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 4 4 4 2 2 2 2 4 3 3 3 3
dpd5 4 3 5 2 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4
dpd6 5 3 4 2 4 3 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 1 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 5 4 5 3 3 4 4 4 4 4
total 29 20 21 14 20 23 28 26 28 30 30 22 25 23 26 24 21 22 23 23 25 23 22 18 20 20 24 24 29 22 26 19 19 24 25 25 24 23
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 3
5 5 4 5 3 5 4 4 4 1 4 4 4 4 4 5 5 3
4 4 4 5 3 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 5 3
3 3 4 1 2 4 4 4 5 1 2 4 3 3 2 5 2 3
4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 3
4 4 2 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 3 4 5 5 3
25 25 22 26 21 28 24 24 25 22 23 24 24 21 22 30 26 18
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
LAMPIRAN 2: KUESIONER PENELITIAN
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Pertanyaan tentang Profesionalisme 1. Pengabdian Pada profesi No 1
Pertanyaan
STS TS
Saya menggunakan segenap pengetahuan, kemampuan dan pengalaman saya dalam melaksanakan proses pengauditan.
2
Saya berlangganan dan membaca secara rutin majalah dan jurnal tentang eksternal audit dan publikasi profesi lainnya.
3
Saya akan tetap teguh pada profesi sebagai auditor meskipun saya mendapat tawaran lain dengan imbalan yang lebih besar.
4
Saya mendapatkan kepuasan batin dengan berprofesi sebagai auditor.
5
Pekerjaan sebagai Auditor sudah menjadi cita-cita saya sejak dulu dan sampai nanti.
6
Saya
merasa
terlalu
riskan
untuk
meninggalkan pekerjaan saya sekarang ini. 7
Saya merasa memiliki KAP dimana saya bekerja.
8
Saya bersedia bekerja di atas normal jika tempat saya bekerja membutuhkannya.
N
S
SS
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2. Kewajiban Sosial No 1
Pertanyaan
STS
Profesi eksternal auditor adalah profesi yang penting di masyarakat.
2
Profesi eksternal auditor mampu menjaga kekayaan negara/masyarakat.
3
Profesi eksternal auditor merupakan profesi yang dapat dijadikan dasar kepercayaan masyarakat terhadap pengelola kekayaan negara.
4
Profesi eksternal auditor merupakan satusatunya
profesi
yang
menciptakan
transparansi dalam masyarakat. 5
Jika ada kelemahan dalam independensi eksternal
auditor
akan
merugikan
masyarakat. 6
Jika orang atau masyarakat memandang saya tidak independen terhadap suatu penugasan, saya akan menarik diri dari penugasan tersebut.
TS
N
S
SS
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3. Kemandirian No
Pertanyaan
STS
TS
N
S
SS
STS
TS
N
S
SS
Saya merencanakan & memutuskan hasil
1
audit saya berdasarkan fakta yang saya temui dalam proses pemeriksaan. Dalam menyatakan pendapat atas laporan
2
keuangan,
saya
tidak
berada
dibawah
tekanan manajemen. 3
Dalam menyatakan pendapat atas laporan keuangan, saya tidak mendapat tekanan dari siapapun.
4
Saya tidak boleh menerima imbalan dalam bentuk apapun dari klien atau mitra bisnis yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.
5
Auditor eksternal harus bebas dari segala kepentingan
pribadi
dengan
pihak
manajemen.
4. Keyakinan Terhadap Profesi No 1
Pertanyaan Pemeriksaan atas laporan keuangan untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan hanya dapat dilakukan oleh eksternal auditor.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2
Eksternal auditor mempunyai cara yang dapat diandalkan untuk menilai kompetisi eksternal auditor lain.
3
Judgement (pertimbangan) auditor harus diikuti dalam pembuatan keputusan yang penting.
4
Saya menerima hasil evaluasi kerja dengan nilai baik atau buruk dari atasan tanpa merasa sebagai suatu beban moral.
5
Profesi
saya
sebagai
akuntan
publik
memberikan kemudahan dalam birokrasi.
5. Hubungan dengan sesama profesi No 1
Pertanyaan Saya selalu berpartisipasi dalam pertemuan para eksternal auditor.
2
Saya sering mengajak rekan-rekan seprofesi untuk bertukar pendapat tentang masalah yang ada baik dalam satu organisasi maupun organisasi lain.
3
Saya mendukung adanya organisasi ikatan eksternal auditor.
4
Ikatan eksternal auditor harus mempunyai cara dan kekuatan untuk pelaksanaan standar untuk eksternal auditor.
STS
TS
N
S
SS
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
5
Saya percaya auditor pasti mendukung keberadaaan
organisasi
profesi
Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI). 6
Dengan seringnya berkumpul dan berdiskusi dengan sesama profesi akan mendapat banyak masukan dari sumber yang lebih profesional lagi.
7
Dengan
banyaknya
tambahan
masukan
sesama profesi akan menambah akumulasi pengetahuan auditor sehingga dapat lebih bijaksana dalam membuat perencanaa dan pertimbangan dalam proses pengauditan.
Pertanyaan tentang peran akuntan publik dalam pengungkapan kecurangan No 1
Pertanyaan Sebagai eksternal auditor saya berperan secara profesional.
2
Saya berperan besar dalam menemukan kecurangan dalam laporan keuangan.
3
Investor akan menilai baik perusahaan atas peran saya dalam proses audit perusahaan tersebut.
4
Peran saya dalam mengaudit terkadang dibatasi oleh pihak manajemen.
5
Apabila saya tidak menemukan kecurangan, saya merasa diri saya tidak pantas untuk
STS TS
N
S
SS
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
menjadi auditor.
6
Sebagai seorang eksternal auditor saya harus bisa mencegah dan mendeteksi lebih dini agar tidak terjadi kecurangan,
7
Pengaturan rotasi auditor (akuntan publik) merupakan salah satu cara untuk mencegah timbulnya kecurangan yang diakibatkan kolusi antara manajemen perusahaan dengan akuntan publik.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
LAMPIRAN 3: Uji Instrumen Penelitian (Validitas dan Reliabilitas)
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Reliabilitas dan Validitas Pengabdian pada Profesi Case Processing Summary N Cases
%
Valid
56
100.0
0
.0
56
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha
Standardized Items
.796
N of Items
.812
8
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
ppp1
4.63
.524
56
ppp2
3.32
.917
56
ppp3
3.30
1.190
56
ppp4
3.64
.962
56
ppp5
3.21
.967
56
ppp6
3.11
1.090
56
ppp7
3.79
.756
56
ppp8
4.04
.571
56
Inter-Item Correlation Matrix ppp1 ppp1
1.000
ppp2 .444
ppp3 -.047
ppp4 .415
ppp5 .269
ppp6 .040
ppp7 .482
ppp8 .471
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
ppp2
.444
1.000
.226
.463
.249
-.108
.337
.186
ppp3
-.047
.226
1.000
.398
.575
.563
.114
.144
ppp4
.415
.463
.398
1.000
.573
.263
.568
.587
ppp5
.269
.249
.575
.573
1.000
.702
.313
.414
ppp6
.040
-.108
.563
.263
.702
1.000
.161
.403
ppp7
.482
.337
.114
.568
.313
.161
1.000
.608
ppp8
.471
.186
.144
.587
.414
.403
.608
1.000
Item-Total Statistics Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha if
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Item Deleted
ppp1
24.41
19.265
.384
.432
.791
ppp2
25.71
17.844
.339
.430
.798
ppp3
25.73
15.363
.486
.526
.782
ppp4
25.39
15.152
.699
.638
.739
ppp5
25.82
14.877
.737
.692
.732
ppp6
25.93
16.031
.468
.699
.782
ppp7
25.25
17.609
.493
.476
.775
ppp8
25.00
18.182
.575
.594
.772
Scale Statistics Mean 29.04
Variance
Std. Deviation
21.308
N of Items
4.616
8
Correlations ppp1 ppp1
Pearson Correlation
1.000
Sig. (2-tailed) N
56.000
ppp2
ppp3 **
-.047
.001
.729
56
56
.444
ppp4
ppp5
ppp7
ppp8
.040
.001
.045
.771
.000
.000
.000
56
56
56
56
56
56
.269
.482
**
total
*
.415
**
ppp6
.471
**
.479
**
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
ppp2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
ppp3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
ppp4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
ppp5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
ppp6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
ppp7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
ppp8
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
total
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.444
**
1.000
**
.249
-.108
.337
*
.186
.094
.000
.064
.429
.011
.170
.000
56
56
56
56
56
56
**
.114
.144
.226
.001 56
56.000
56
-.047
.226
1.000
.729
.094
56
56
.415
**
.463
**
.463
.398
**
**
.575
.563
.000
.402
.288
.000
56.000
56
56
56
56
56
56
**
1.000
**
.263
.000
.051
.000
.000
.000
56.000
56
56
56
56
56
**
1.000
.398
.573
.568
**
.002
56
56
56
*
.249
.045
.064
.000
.000
56
56
56
56
.040
-.108
**
.263
.771
.429
.000
.051
.000
56
56
56
56
56
*
.114
.000
.011
.402
56
56
56
**
.186
.144
.000
.170
.288
.000
.002
.002
.000
56
56
56
56
56
56
56
.471
.479
**
**
.337
.509
**
**
.000
.000
.482
.670
**
.002
.001
.269
.509
**
.575
.563
**
.670
.573
.702
**
.313
*
.587
.414
**
**
.825
**
**
.000
.019
.002
.000
56.000
56
56
56
56
**
1.000
.161
.702
.403
**
.642
**
.237
.002
.000
56.000
56
56
56
*
.161
1.000
.000
.019
.237
56
56
56
.568
.587
.798
**
**
**
.313
**
.414
**
.825
.403
.642
**
**
.608
**
.612
**
.000
.000
56.000
56
56
**
1.000
.608
.612
**
.655
**
.000 56.000
56
**
1.000
.655
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
56
56
56
56
56
56
56
56
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.798
56.000
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliabilitas dan Validitas Kewajiban Sosial Case Processing Summary N Cases
%
Valid Excluded
56
100.0
0
.0
56
100.0
a
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha
Standardized Items
.776
N of Items
.779
6
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
ks1
4.11
.846
56
ks2
3.88
1.063
56
ks3
4.13
.955
56
ks4
3.89
1.039
56
ks5
4.21
.731
56
ks6
3.86
.999
56
Inter-Item Correlation Matrix ks1 ks1
1.000
ks2
ks3 .784
ks4 .636
ks5 .427
ks6 .462
.212
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
ks2
.784
1.000
.822
.432
.433
.257
ks3
.636
.822
1.000
.472
.430
.095
ks4
.427
.432
.472
1.000
.126
.003
ks5
.462
.433
.430
.126
1.000
-.032
ks6
.212
.257
.095
.003
-.032
1.000
Item-Total Statistics Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha if
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Item Deleted
ks1
19.96
10.362
.756
.650
.689
ks2
20.20
8.815
.832
.803
.649
ks3
19.95
9.870
.736
.712
.686
ks4
20.18
11.277
.407
.277
.775
ks5
19.86
12.670
.382
.281
.773
ks6
20.21
13.153
.144
.137
.835
Scale Statistics Mean
Variance
24.07
Std. Deviation
15.195
N of Items
3.898
6
Correlations ks1 ks1
Pearson Correlation
ks2
1.000
Sig. (2-tailed) N ks2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
ks3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
ks3
.784
**
ks4 **
.636
ks5
.427
**
ks6
.462
total
**
.212
.841
**
.000
.000
.001
.000
.117
.000
56.000
56
56
56
56
56
56
**
1.000
**
.257
.784
.000 56 **
.636
.000
**
.822
.432
**
.433
.906
**
.000
.001
.001
.056
.000
56.000
56
56
56
56
56
**
1.000
**
.095
.001
.485
.822
.000
.472
**
.000
.430
.838
**
.000
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
N ks4
56 **
Pearson Correlation
.427
Sig. (2-tailed) N ks5
Pearson Correlation
56.000
56
56
56
**
1.000
.126
.003
.353
.985
.000 56
**
.472
.001
.001
.000
56
56
56
56.000
56
56
**
**
**
.126
1.000
-.032
.433
.430
.000
.001
.001
.353
56
56
56
56
Pearson Correlation
.212
.257
.095
Sig. (2-tailed)
.117
.056
56 **
N
N total
.432
.462
Sig. (2-tailed)
ks6
56
Pearson Correlation
.841
Sig. (2-tailed) N
56
56
.003
-.032
1.000
.485
.985
.815
56
56
56
56
56.000
56
**
**
**
**
**
1.000
.838
.390
.000
.000
.000
.003
56
56
56
56
56
56
N
%
Total
56
100.0
0
.0
56
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on
.831
.537
.000
Case Processing Summary
Cronbach's Alpha
.617
Standardized Items .830
Item Statistics
N of Items 5
.390
**
.003
.000
a
**
56.000
Reliabilitas dan Validitas Kemandirian
Excluded
.537
**
.000
.906
Valid
.617
.815
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Cases
56
56.000
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Mean
Std. Deviation
N
km1
4.45
.601
56
km2
4.16
.804
56
km3
4.20
.862
56
km4
4.14
.923
56
km5
4.23
.763
56
Inter-Item Correlation Matrix km1
km2
km3
km4
km5
km1
1.000
.639
.495
.408
.246
km2
.639
1.000
.846
.581
.235
km3
.495
.846
1.000
.604
.344
km4
.408
.581
.604
1.000
.546
km5
.246
.235
.344
.546
1.000
Item-Total Statistics Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha if
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Item Deleted
km1
16.73
7.327
.556
.433
.820
km2
17.02
5.909
.752
.796
.761
km3
16.98
5.654
.756
.749
.758
km4
17.04
5.599
.697
.525
.778
km5
16.95
7.179
.424
.344
.850
Scale Statistics Mean 21.18
Variance 9.495
Std. Deviation
N of Items
3.081
5
Correlations
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
km1 km1
Pearson Correlation
km2
1.000
.639
Sig. (2-tailed) N km2
.246
.683
**
56.000
56
56
56
56
56
**
1.000
**
.235
.000
.000
.082
.000
56.000
56
56
56
56
**
1.000
Pearson Correlation
.639
.000 56
Pearson Correlation
.495
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
N
.846
.000
56
56
**
.581
**
.846
**
**
56
56
**
1.000
.604
56
56
.246
.235
.068
.082
.009
.000
56
56
56
56
.344
.863
**
**
.546
**
56.000
56
56
**
1.000
.546
.835
**
.617
**
.000 56.000
56
**
1.000
.617
.000
.000
.000
56
56
56
56
56
100.0
**
.000
.000
%
.835
.000
.000
Case Processing Summary
**
56
56
**
.863
56.000
.000
.854
**
.000
.000
**
.344
**
.009
Reliabilitas dan Validitas Keyakina terhadap Profesi
56
.604
.854
.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
N
.581
.002
.683
Sig. (2-tailed)
**
.000
.408
N
Valid
**
.000
Sig. (2-tailed)
Cases
.408
.068
N
total
**
total
.002
Sig. (2-tailed)
km5
.495
km5
.000
N
km4
**
km4
.000
Sig. (2-tailed)
km3
km3
56.000
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Excludeda Total
0
.0
56
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
ktp1
4.18
.741
56
ktp2
3.91
1.014
56
ktp3
4.02
.726
56
ktp4
3.89
.779
56
ktp5
3.54
1.095
56
Inter-Item Correlation Matrix ktp1
ktp2
ktp3
ktp4
ktp5
ktp1
1.000
.384
.636
.443
.171
ktp2
.384
1.000
.570
.448
.388
ktp3
.636
.570
1.000
.582
.171
ktp4
.443
.448
.582
1.000
.303
ktp5
.171
.388
.171
.303
1.000
Item-Total Statistics Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha if
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Item Deleted
ktp1
15.36
7.216
.515
.414
.712
ktp2
15.63
5.802
.611
.417
.671
ktp3
15.52
6.836
.646
.593
.674
ktp4
15.64
6.816
.589
.393
.687
ktp5
16.00
6.691
.340
.193
.793
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Scale Statistics Mean
Variance
19.54
9.817
Std. Deviation
N of Items
3.133
5
Correlations ktp1 ktp1
Pearson Correlation
ktp2
1.000
Sig. (2-tailed) N ktp2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
ktp3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
ktp4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
ktp5
**
.384
ktp4
.636
**
ktp5
.443
total
**
.171
**
.678
.003
.000
.001
.207
.000
56.000
56
56
56
56
56
**
1.000
.384
.003 56 .636
**
.570
**
**
.388
**
**
.794
.000
.001
.003
.000
56.000
56
56
56
56
**
1.000
**
.171
.000
.208
.000
56
56
56
1.000
*
.570
.000
.000
56
56
56.000
**
**
**
.443
.448
.448
.582
.582
.001
.001
.000
56
56
56
**
.171
.303
.303
**
.771
**
.739
.023
.000
56.000
56
56
*
1.000
**
Pearson Correlation
.171
Sig. (2-tailed)
.207
.003
.208
.023
56
56
56
56
56.000
56
**
**
**
**
**
1.000
N total
ktp3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.678
.388
.794
.771
.739
.000
.630
.000
.000
.000
.000
.000
56
56
56
56
56
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.630
56.000
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Reliabilitas dan Validitas Hubungan dengan sesama Profesi Case Processing Summary N Cases
%
Valid Excluded
56
100.0
0
.0
56
100.0
a
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha
Standardized Items
.897
N of Items
.904
7
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
hsp1
3.59
.890
56
hsp2
3.89
.755
56
hsp3
4.13
.634
56
hsp4
4.13
.605
56
hsp5
4.16
.757
56
hsp6
4.18
.765
56
hsp7
4.23
.763
56
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Inter-Item Correlation Matrix hsp1
hsp2
hsp3
hsp4
hsp5
hsp6
hsp7
hsp1
1.000
.610
.447
.334
.423
.430
.545
hsp2
.610
1.000
.598
.508
.444
.380
.549
hsp3
.447
.598
1.000
.859
.677
.590
.616
hsp4
.334
.508
.859
1.000
.670
.619
.606
hsp5
.423
.444
.677
.670
1.000
.765
.690
hsp6
.430
.380
.590
.619
.765
1.000
.675
hsp7
.545
.549
.616
.606
.690
.675
1.000
Item-Total Statistics Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha if
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Item Deleted
hsp1
24.71
12.390
.571
.469
.902
hsp2
24.41
12.756
.637
.525
.889
hsp3
24.18
12.804
.783
.788
.875
hsp4
24.18
13.168
.735
.771
.881
hsp5
24.14
12.161
.762
.685
.875
hsp6
24.13
12.330
.715
.646
.880
hsp7
24.07
12.068
.776
.619
.873
Scale Statistics Mean 28.30
Variance
Std. Deviation
16.761
N of Items
4.094
7
Correlations hsp1
hsp2
hsp3
hsp4
hsp5
hsp6
hsp7
total
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
hsp1
Pearson Correlation
.610**
.447**
.334*
.423**
.430**
.545**
.709**
.000
.001
.012
.001
.001
.000
.000
56.000
56
56
56
56
56
56
56
**
1.000
1.000
Sig. (2-tailed) N hsp2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
hsp3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
hsp4
**
.447
.598
.001
.000
56
56
*
**
Pearson Correlation
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
**
56
56
56
1.000
**
**
**
.859
.677
.000
56.000
56
56
56
56
56
**
1.000
.859
.677
**
.590
**
.670
**
.606
**
.799
**
.000
.000
56.000
56
56
56
56
**
1.000
.670
.619
**
.690
**
.834
**
.000
56.000
56
56
56
**
1.000
.765
.000
.000
56
56
56
56
56
**
**
.000
.000
.606
.765
.000
.004
**
**
.000
.001
.616
.619
.000
56
**
**
.000
56
.549
.839
.000
56
**
.616
.000
56
.545
.590
.000
.000
**
**
56
.000
.380
.740
**
.001
**
**
56
.001
.430
.549
56
56
.444
**
.000
56
**
.380
.000
56 .423
**
.004
.000
Pearson Correlation
.444
.001
.000
.508
**
.000
.012
Sig. (2-tailed)
total
56.000
**
.508
.000
Sig. (2-tailed)
N
hsp7
56
**
.334
Sig. (2-tailed)
hsp6
.000
.598
Pearson Correlation
N hsp5
.610
.690
**
.675
**
.801
**
.000
.000
56.000
56
56
**
1.000
.675
.845
**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
56
56
56
56
56
56
56.000
56
**
**
**
**
**
**
**
1.000
.709
.740
.839
.799
.834
.801
.000
.845
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
56
56
56
56
56
56
56
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliabiilitas dan Validitas Variabel Dependen
Case Processing Summary
56.000
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
N Cases
Valid Excluded
a
Total
% 56
100.0
0
.0
56
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
dpd1
4.30
.601
56
dpd2
4.14
.796
56
dpd3
4.07
.710
56
dpd4
3.25
1.083
56
dpd5
3.86
.749
56
dpd6
3.95
.903
56
Inter-Item Correlation Matrix dpd1
dpd2
dpd3
dpd4
dpd5
dpd6
dpd1
1.000
.364
.545
.049
.462
.500
dpd2
.364
1.000
.368
.295
.187
.188
dpd3
.545
.368
1.000
.213
.532
.432
dpd4
.049
.295
.213
1.000
.336
.181
dpd5
.462
.187
.532
.336
1.000
.661
dpd6
.500
.188
.432
.181
.661
1.000
Item-Total Statistics
dpd1
Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha if
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Item Deleted
19.27
8.345
.529
.440
.698
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
dpd2
19.43
8.140
.389
.249
.726
dpd3
19.50
7.709
.590
.429
.675
dpd4
20.32
7.568
.302
.213
.775
dpd5
19.71
7.335
.652
.556
.656
dpd6
19.63
7.111
.543
.485
.682
Scale Statistics Mean 23.57
Variance
Std. Deviation
10.540
N of Items
3.247
6
Correlations dpd1 dpd1
Pearson Correlation
dpd2
dpd2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
dpd3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
dpd4
.720
.000
.000
.000
56.000
56
56
56
56
56
56
**
1.000
*
.187
.188
.005
.027
.167
.166
.000
56.000
56
56
56
56
56
**
1.000
.213
dpd5
56 .545
**
.368
56
56
Pearson Correlation
.049
.295
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
dpd6
.006
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.545
**
.368
.295
.462
.532
**
total
.000
.005
N
dpd6
.006
.364
.000
N
dpd5
.049
.364
**
dpd4 **
1.000
Sig. (2-tailed) N
dpd3
**
.500
.432
**
**
.655
.587
.724
**
**
**
.115
.000
.001
.000
56.000
56
56
56
56
*
.213
1.000
.336
*
.181
.720
.027
.115
.011
.181
.000
56
56
56
56.000
56
56
56
**
.187
*
1.000
.000
.167
.000
.011
56
56
56
56
**
.188
**
.181
.000
.166
.001
.181
.462
.500
**
.532
.432
.336
.661
**
.590
.774
**
**
.000
.000
56.000
56
56
**
1.000
.661
.000
.724
**
.000
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
N total
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
56 .655
**
56 **
.587
56 **
.724
56 .590
**
56 .774
**
56.000
56
**
1.000
.724
.000
.000
.000
.000
.000
.000
56
56
56
56
56
56
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
56.000
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
LAMPIRAN 4: Uji Asumsi Klasik (Multikolonieritas dan Normalitas)
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Uji Multikolonieritas a
Coefficient Correlations Model
hubungan
1 Correlations hubungan
pengabdian kewajiban
kemandirian keyakinan
1.000
-.379
-.121
-.379
-.501
pengabdian
-.379
1.000
-.202
-.028
.146
kewajiban
-.121
-.202
1.000
-.174
-.261
kemandirian
-.379
-.028
-.174
1.000
-.035
keyakinan
-.501
.146
-.261
-.035
1.000
Covariances hubungan
.013
-.003
-.001
-.005
-.007
pengabdian
-.003
.005
-.001
.000
.001
kewajiban
-.001
-.001
.008
-.002
-.003
kemandirian
-.005
.000
-.002
.013
.000
keyakinan
-.007
.001
-.003
.000
.015
a. Dependent Variable: peran
a
Coefficients
Standardize
Model 1
Unstandardized
d
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
(Constant)
6.341
2.220
2.857
.006
pengabdian
-.113
.070
-.160 -1.600
.116
.649
1.540
.128
.089
1.451
.153
.576
1.736
-.123
.113
-.116 -1.083
.284
.565
1.770
keyakinan
.113
.121
.109
.935
.354
.475
2.106
hubungan
.628
.112
.793
5.597
.000
.325
3.079
kewajiban kemandirian
a. Dependent Variable: peran
.154
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Uji Normalitas
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
LAMPIRAN 5: Uji Statistik (Regression)
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Regression b
Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Method
hubungan, pengabdian, kewajiban,
. Enter
kemandirian, a
keyakinan
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: peran
b
Model Summary
Std. Error of the Model
R
1
R Square .821
a
Adjusted R Square
.674
Estimate
.642
Durbin-Watson 1.943
2.085
a. Predictors: (Constant), hubungan, pengabdian, kewajiban, kemandirian, keyakinan b. Dependent Variable: peran
ANOVA Model 1
Sum of Squares
b
df
Mean Square
Regression
390.953
5
78.191
Residual
188.761
50
3.775
Total
579.714
55
F 20.712
a. Predictors: (Constant), hubungan, pengabdian, kewajiban, kemandirian, keyakinan b. Dependent Variable: peran
Sig. .000
a
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
a
Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
6.341
2.220
pengabdian
-.113
.070
.128
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
2.857
.006
-.160
-1.600
.116
.649
1.540
.089
.154
1.451
.153
.576
1.736
-.123
.113
-.116
-1.083
.284
.565
1.770
keyakinan
.113
.121
.109
.935
.354
.475
2.106
hubungan
.628
.112
.793
5.597
.000
.325
3.079
kewajiban kemandirian
a. Dependent Variable: peran