Perikatan Atestasi Standar Auditing
Perikatan Non Atestasi
Standar Atestasi
Standar Jasa Akuntansi dan review
Standar Jasa Konsultansi
Standar Pengendalian Mutu
PSA
PSAT
PSAR
PSJK
PSPM
IPSA
IPSAT
IPSAR
IPSJK
IPSPM
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK
Standar Profesional Akuntan Publik per 1 januari 2001 terdari dari lima standart yaitu:
1. Pernyataan Standart Auditing (PSA) yang d lengkapi oleh Interpretasi Pernyataan Standart Auditing (IPSA) 2. Pernyataan Standart Atestasi (PSAT) yang dilengkapi dengan Interpretasi Pernyataan Standart Atestasi (PSAT) 3. Pernyataan Standart Jasa Akuntansi dan Review (PSAR) yang dilengkapi dengan Interpretasi Pernyataan Standart Jasa Akuntansi dan Review (IPSAR) 4. Pernyataan Standart Jasa Konsultasi (PSJK) yang dilengkapi dengan Interpretasi Pernyataan Standart Jasa Konsultasi (IPSJK) 5. Pernyataan Standart Pengendalian Mutu (PSPM) yang delengkapi dengan Interpretasi Peryantaan Standart Pengendalian Mutu (IPSM)
Tipe Standar Professional Ada 6 tipe standar professional yang dikodifikasikan dalam SPAP: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Standar auditing Standar Atestasi Standar jasa akuntansi dan review Standar jasa konsultansi Standar pengendalian mutu Aturan etika kompartemen akuntan public
Kelima tipe standar professional yang pertama merupakan standar teknis yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntan Publik. Aturan etika kompartemen akuntan publik merupakan aturan moral yan diterbitkan oleh kompartemen akuntan publik. Keenam tipe standar professional tersebut disusun untuk mengatur mutu jasa yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik bagi masyarakat. Berbagai tipe standar professional tersebut diklasifikasikan dan dikumpulkan dalam satu buku yang di beri judul: “Standar Profesional Akuntan Publik.”
Standar Auditing
Standar auditing merupakan panduan audit atas laporan keuangan historis. Standar auditing terdiri dari 10 standar dan rinci dalam bentuk Pernyataan Standar Auditing (PSA). PSA merupakan penjabaran lebih lanjut masing-masing standar yang tercantum dalam standar auditing. PSA berisi ketentuan-ketentuan dan panduan utama yang harus di ikuti oleh akuntan publik dalam melaksanakan perikatan audit. Kepatuhan terhadap Pernyataan Standar Auditing yang
dikeluarkan oleh Dewan bersifat wajib (Mandatori) bagi anggota Ikatan Akuntan Indonesia yang berpraktik sebagai akuntan publik. Tanggung jawab dan fungsi auditor independen. Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahaan ekuitas, dana arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Perbedaan tanggung jawab auditor independen dengan tanggung jawab manajemen. Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan.Tanggung jawab auditor adalah untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Manajemen bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan akuntansi yang sehat dan untuk membangun dan memelihara pengendalian intern yang akan, diantaranya, mencatat, mengolah, meringkas dan melaporkan transaksi (termasuk pristiwa dan kondisi) yang konsisten dengan asersi manajemen yang tercantum dalam laporan keuangan. Persyaratan professional Persyaratan professional yang dituntut dari auditor independen adalah orang yang memiliki pendidikan dan pengalaman berpraktik sebagai auditor independen. Mereka tidak termasuk orang yang terlatih untuk atau berkeahlian dalam profesi atau jabatan lain. Dalam mengamati standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, Auditor Independen harus menggunakan pertimbangannya dalam menentukan prosedur audit yang diperlukan sesuai dengan keadaan, sebagai basis memadai bagi pendapatnya. Pertimbangan nya harus merupakan pertimbangan berbasis informasi dari seorang professional yang ahli. Tanggung jawab terhadap profesi Auditor independen juga bertanggung jawab terhadap profesi nya, tanggung jawab untuk mematuhi standar yang diterima oleh para praktisi rekan seprofesinya. Dalam mengakui kepatuhan tersebut, Ikatan Akuntan Indonesia telah menerapkan aturan yang mendukung standar tersebut dan membuat basis penegakkan kepatuhan tersebut, sebagai bagian dari kode etik Ikatan Akuntan Indonesia yang mencakup aturan etika kompartemen akuntan publik. Hubungan standar auditing dengan standar pengendalian mutu
Dalam penugasan audit, auditor independen bertanggung jawab untuk mematuhi standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Aturan etika kompartemen akuntan publik mengharuskan anggota Ikatan Akuntan Indonesia yang berpraktik sebagai auditor independen mematuhi standar auditing jika berkaitan dengan audit atas laporan keungan. Kantor akuntan publik juga harus mematuhi standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dalam pelaksanaan audit. Kantor akuntan publik juga harus membuat kebijakna dan prosedur pengendalian mutu untuk memberikan keyakinan memadai tentang kesesuaian penugasan audit dengan standar auditing yang ditetapkan oleh IAI. Sifat dan luasnya kebijakan dan prosedur dan pengendalian mutu yang ditetapkan oleh kantor akuntan publik tergantung atas factor-faktor tertentu. Seperti ukuran kantor akuntan publik, tingkat otonomi yang diberikan kepada karyawan dan kantor-kantor cabangnya, sifat praktik, dan lain sebagainya. Standar auditing yang ditetapkan IAI dan standar pengendalian mutu berhubungan satu sama lain, dan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu yang diterapkan oleh KAP berpengaruh terhadap pelaksanaan penugasan audit secara individual dan pelaksanaan praktik audit KAP secara keseluruhan.
Standar Atestasi
Standar Atestasi memberikan rerangka untuk fungsi atestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup tingkat keyakinan tertinggi yang diberikan jasa audit atas laporan keuangan, pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif, serta tipe perikatan astetasi lain yang memberikan keyakinan lebih rendah (Review, pemeriksaan, dan prosedur yang disepakati). Standar atestasi terdiri dari sebelas standar dan dirinci dalam bentuk pernyataan atestasi (PSAT). PSAT merupakan penjabaran lebih lanjut masing-masing standar yang terdapat dalam standar atestasi. Termasuk didalam pernyataan standar atestasi adalah interpretasi pernyataan standar atestasi (IPSAT), yang merupakan interpretasi resmi yang dikeluarkan oleh Dewan terhadap ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh Dewan dalam PSAT.
Standar Jasa akuntansi dan Review
Standar jasa akuntansi dan review memberikan rerangka untuk funsi non atestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup jasa akuntansi dan review. Standar ini dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSAR). Termasuk didalam pernyataan ini adalah Interpretasi Pernyataan Standar Jasa akuntansi dan Review (IPSAR), yang merupakan interpretasi resmi yang dikeluarkan oleh dewan terhadap ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh dewan dalam PSAR.
Standar Jasa Konsultansi Standar jasa konsultansi memberikan panduan bagi praktisi yang menyediakan jasa konsultansi bagi kliennya melalui kantor akuntan publik. Jasa konsultansi pada hakikatnya berbeda dari jasa atestasi akuntan publik terhadapa asersi pihak ketiga. Dalam jasa atestasi, para praktisi menyajikan suatu kesimpulan mengenai keandalan suatu asersi tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain, yaitu pembuat asersi (asserter). Dalam jasa konsultansi, para praktisi menyajikan temuan, kesimpulan, dan rekomendasi. Sifat dan lingkup pekerjaan jasa konsultasi ditentukan oleh perjanjian antara praktisi dengan kliennya.
Standar Pengendalian Mutu
Standar Pengendaian Mutu memberikan panduan bagi KAP di dalam melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh Kantor nya dengan mematuhi berbagai standar yang diterbitkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik dan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang diterbitkan oleh Kompartemen Akuntan Publik, IAI. Dalam perikatan jasa professional, KAP bertanggung jawab untuk mematuhi berbagai standar relevan yang telah diterbitkan oleh Dewan dan Kompartemen Akuntan Publik. Dalam pemenuhan tanggung jawab tersebut, KAP wajib mempertimbangkan integritas staff nya dalam menentukan hubungan profesionalnya; bahwa KAP dan para staff nya akan independen terhadap klien nya sebagaimana diatur oleh Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik.
Hubungan Standar Atestasi dan Standar Audit
Audit atas laporan keuangan yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia merupakan satu diantara jasa atestasi yang dapat disediakan oleh KAP kepada masyarakat. Standar Atestasi disusun untuk memberikan panduan umum tentang semua jenis perikatan atestasi, yang mencakup jasa pemeriksaan, review dan prosedur yang disepakati oleh manajemen. Jasa pemeriksaan yang dicakup oleh standar atestasi meliputi pemeriksaan terhadap laporan keuangan histories (auditing), laporan keuangan prospektif dan prosedur yang disepakati. Jasa pemeriksaan terhadap laporan keuangan histories diatur secara khusus oleh Dewan melalui standar auditing. Singkatnya standar auditing merupakan bagian dari standar atestasi yang khusus mengatur jasa akuntan publik yang berkaitan dengan pemeriksaan atas laporan keuangan histories. Hubungan Standar Atestasi dan Standar Auditing Standar Auditing merupakan bagian dari standar atestasi yang khusus mengatur mutu jasa akuntan publik yang berkaitan dengan pemeriksaan laporan keuangan historis
Penugasan Atestasi Standar Atestasi
Standar Auditing
Audit atas laporan Keuangan historis
Pemeriksaan (Examination)
Penugasan Atestasi Lainnya
Standar untuk prakiraan dan proyeksi keuangan
Standar jasa akuntansi & review, Standar jasa konsultasi, Prosedur Yg disepakati