ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA AUDIT LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP) DAN INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING ( ISA ) Riska Merdekawati1, HariPurnomo2, Ahmad Mukoffi3 Fakultas Ekonomi JurusanAkuntansi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Email:
[email protected]
ABSTRAK Dalam audit atau pemeriksaan atas laporan keuangan yang dilakukanoleh auditor baik itu di perusahaan maupun di kantor akuntan publik ( KAP ) ialah menggunakan Standar Profesional Akuntan Publik. Dengan perekonomian Indonesia yang begitu pesat tentu saja peran auditor sangatlah penting terutama dalam perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan audit laporan keuangan berdasarkan standar professional akuntan public dan international standard on auditing. Jenis penelitian adalah menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian perbandingan antara standar professional akuntan publikdan international standar on auditing ialah bahwa audit atas laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor dalam menggunakan International Standard On Auditing memanglah sedikit sulit untuk auditor karena dalam audit laporan keuangan menggunakan International Standard On Auditing ( ISA ) lebih menekankan terhadap pemahaman yang lebih luas dalam suatu entitas maupun lingkungannya.
Kata Kunci: Audit Laporan Keuangan, Standard Profesional AkuntanPublik (SPAP) Dan Internasional Standar On Auditing ( ISA ).
PENDAHULUAN Dalam audit atau pemeriksaan atas laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor baik itu di perusahaan maupun di kantor akuntan public ( KAP ) ialah menggunakan Standar Profesional Akuntan Publik . Dengan diterbitkannya SPAP per agustus 1994 ini yang diiringi dengan adanya perubahan nama standar dari norma pemeriksaan akuntan ke standar profesional akuntan publik ini akan menjadi acuan utama dalam laporan keuangan. Untuk memenuhi kebutuhan profesi akuntan publik karena adanya pertumbuhan ekonomi dan juga bisnis yang ada di Indonesia dan adanya perubahan-perubahan yang terjadi di kalangan bisnis, pada tahun 1994-1997, dewan standar profesi akuntan publik telah menerbitkan berbagai standar untuk akuntan publik. Pada tahun 19972000 dewan standar profesi akuntan publik juga meluncurkan atau menerbitkan berbagai interpretasi standar yang dibutuhkan oleh profesi akuntan publik dalam menghadapi penurunan dan juga krisis ekonomi dan bisnis yang saat itu sedang dialami oleh Indonesia. Pada hakikatnya dalam pemeriksaan audit laporan keuangan dan juga pemeriksaan laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor ialah terpacu terhadap standar profesional akuntan publik ( SPAP ), tetapi dengan adanya perubahan standar audit terbaru ini yaitu ISA auditor harus sangat teliti dalam mengaudit laporan keuangannya. International Stndard On Auditing ( ISA ) diterbitkan oleh international auditing and assurance standards board yang sekarang sedang diterapkan oleh akuntan publik di Indonesia atas laporan keuangan yang dimulai setelah 1 Januari 2013. di mana halnya standar yang diadopsi ini adalah proses untuk pemenuhan Statement of Membership Obligation dari
International Federation of Accountants yang benar-benar harus ditaati oleh profesi akuntan publik yang ada diseluruh Indonesia. International Standard On Auditing merupakan revisi standar profesional akuntan publik yang dilakukan oleh IAPI yang sesuai dengan undang-undang no 5 tahun 2011 mengenai akuntan publik. Saat itu juga semua akuntan publik yang ada di Indonesia dituntut untuk menggunakan International Standard On Auditing ( ISA ), saat penyusunan laporan audit. Dalam penelitian ini peneliti mengajukan rumusan masalah yang diajukan adalah : 1. Apa yang menjadi perbedaan saat mengaudit laporan keuangan menggunakan Standar Profesional Akuntan Publik dengan setelah menggunakan Internasional Standard On Auditing 2. Apa dampak penerapan International Standard On Auditing ( ISA ) terhadap auditor Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah di antaranya ialah : 1. Untuk mengetahui perbandingan antara audit laporan keuangan menggunakan Standar Profesional Akuntan Publik ( SPAP ) dan Internasional Standard On Auditing ( ISA ) 2. Untuk mengetahui dampak pada auditor dalam mengaudit laporan keuangan berdasarkan International Standard On Auditing ( ISA )
TINJAUAN PUSTAKA
Audit adalah akumulasi dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi dan kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh seorang yang kompeten, independen (Menurut Alvin A. Arens, dkk, 2011:4). Audit adalah pemeriksaan laporan keuangan perusahaan oleh perusahaan akuntan publik yang independen. Audit terdiri dari penyelidikan mencari catatan akuntansi dan bukti lain yang mendukung laporan keuangan tersebut. Dengan memperoleh pemahaman tentang pengendalian internal perusahaan, dan dengan memeriksa dokumen, mengamati aset, membuat bertanya dalam dan di luar perusahaan, dan melakukan prosedur audit lain, auditor akan mengumpulkan bukti yang diperlukan untuk menentukan apakah laporan keuangan menyediakan adil dan cukup melengkapi gambaran posisi keuangan perusahaan dan kegiatan selama periode yang diaudit ( Menurut Whittington, O. Ray dan Kurt Pann , 2012:4 ). Audit dilakukan berdasarkan asumsi bahwa data laporan keuangan dapat diteliti untuk pembuktian. Data dikatakan dapat diteliti untuk pembuktian apabila data ada dua atau lebih orang yang memiliki kualifikasi dapat memberikan kesimpulan yang serupa dari data yang diperiksa. Kemampuan dapat diteliti untuk pembuktian terutama berkaitan dengan tersedianya atestasi bukti pada validitas informasi yang sedang dipertimbangkan. Akuntansi dan auditing secara signifikan memerlukan apa yang disebut pertimbangan professional. Oleh karena auditor itu hanya mencari dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat pemeriksaan, auditor hanya mencari dasar yang memadai untuk melakukan
pemeriksaan, auditor memperoleh bukti-bukti untuk transaksi dan saldo.Laporan keuangan memuat banyak asersi spesifik tentang akunakun tertentu. Sebagai contoh, asersi manajemen tentang persediaan akan menyatakan bahwa persediaan memang benar-benar ada dan telah dinilai dengan benar pada tingkt harga yang paling rendah antara harga perolehan atau harga pasar. Standar Profesional Akuntan Publik ( SPAP ) adalah kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis yang merupakan panduan dalam memberikan jasa bagi akuntan publik di Indonesia yang bertujuan untuk mengatur mutu jasa yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik di Indonesia. SPAP dikeluarkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI). Seiring perkembangan yang terjadi dalam dunia akuntansi dengan berbagai perubahan dalam Standar Akuntansi Keuangan ( SAK ) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) agar bersesuaian dengan International Financial Reporting Standards (IFRS) yang diterbitkan oleh International Accounting Standards Board (IASB), maka Dewan Standar Profesional (DSP) IAPI melakukan penyesuaian terhadap standar profesi yang ada. Penyesuaian tersebut berupa pencabutan beberapa standar yang sudah tidak relevan, pencantuman beberapa standar baru, dan penyelarasan frasa agar bersesuaian dengan frasa yang digunakan dalam SAK. Di dalam SPAP terdapat beberapa tipe standar profesional yang terbagi menjadi enam tipe standar profesional yang dikodifikasikan dalam standar auditing, standar atestasi, standar jasa akuntansi dan review,
standar jasa konsultasi, standar pengendalian mutu, dan aturan etika kompartemen akuntan publik. Di sini yang akan disoroti lebih jauh tentang standar auditing itu sendiri. Hal ini karena berkaitan dengan keterkaitan antara akuntansi dengan proses audit laporan keuangan. International Standards on Auditing (ISA) yang di terbitkan oleh International Auditing and Assurance Standards Boardyang segera akan di adopsi di indonesia dan di terapkan oleh akuntan publik untuk melakukan audit atas laporan keuangannya untuk periode yang di mulai pada atau setelah 1 januari 2013. Adapun ISA ini merupakan koodifikasi dari SPAP atau standar profesional akuntan publik. Adopsi ini dilakukan sebagai bagian dari proses untuk memenuhi salah satu butir Statement of Membership Obligation dari International Federation of Accountants, yang harus dipatuhi oleh profesi Akuntan Publik di Indonesia. Dalam hal ini International Standard on Auditings (ISA) tidak membagi standar auditing dengan kategori seperti halnya SPAP. Dalam international standard on auditing, tidak ada Standar Umum, Standar Pekerjaan Lapangan dan Standar Pelaporan. Penyajian standarstandar yang ada di ISA sudah mencerminkan proses pengerjaan auditing. ISA berisi prinsip-prinsip dasar dan prosedur-prosedur esensial bersama dengan panduan yang berhubungan dalam bentuk penjelasan dan materi yang lain. Prinsip-prinsip dasar dan prosedur-prosedur esensial diinterpretasikan di dalam konteks penjelasan dan materi lain yang menyediakan panduan di dalam aplikasinya. Pendekatan pekerjaan audit menurut ISA dibagi kedalam enam tahap, dan dari keenam tahap tersebut
tidak jauh berbeda dengan pengaturan dalam SPAP yang menjadi pedoman audit bagi Kantor Akuntan Publik (KAP) di Indonesia. Adapun keenam tahap tersebut yaitu: 1. Persetujuan penugasan 2. Pengumpulan informasi, pemahaman bisnis dan sistem akuntansi klien, serta penentuan unit yang akan diaudit 3. Pengembangan strategi audit 4. Melaksanakanaudit 5. Membentuk opini 6. Membuat laporan audit. Pada hakikatnya dalam international standard on auditing (ISA) auditor bahwa penilaian dan pelaporan pengendalian internal tidak ada kaitannya dengan efektifitas pengendalian internal klien yang diaudit akan tetapi lebih menekankan kepada relevansinya dimana hal tersebut terlihat pada laporan auditornya. Menurut ISA juga mensyaratkan auditor harus menguji pengendalian internal entitas yang diauditnya guna memastikan bahwa sistem yang diterapkan adalah mencukupi dan berfungsi sebagaimana yang ditetapkan. Adapun penilaian terhadap risiko terhadap risiko yang dinilai ISA mensyaratkan prosedur penilaian risiko tertentu agar diperoleh suatu pemahaman yang lebih luas mengenai suatu entitas dan lingkungannya, tentunya dengan tujuan untuk mengidentifikasi risiko salah saji material. Lebih lanjut ISA mensyaratkan auditor harus memperoleh suatu pemahaman risiko bisnis entitas misalnya risiko operasi dan risiko strategis. Auditor mengikuti ISA harus juga menetapkan bagaimana kliennya merespons terhdap risiko semacam sebagaimana auditor merencanakan dan
melakukan audit. Lebih lanjut, auditor diharuskan mengajukan pertanyaan kepada auditor internal entitas yang diauditnya, dengan tujuan memperoleh pemahaman suatu pemahaman yang lebih baik atas keahlian entitas dalam menilai risiko. Auditor juga harus memperoleh seluruh informasi yang terkait dengan risiko sama halnya dengan respons klien dalam menilai risiko salah saji material, termasuk pemahaman atas pengendalian internalnya. Oleh karena Indonesia telah melakukan konvergensi terhadap IFRS ( International Financial Reporting Standard ) yang telah diterbitkan dengan nama SAK Juni 2013, dan dengan adanya penerbitan ISA ( International Standard on Audit ) tahun 2013 di Indonesia dengan nama SA ( Standar Audit ), maka auditor harus mempertimbangkan pengaruh diterbitkannya ISA atas SA yang diharapkan memperoleh akseptasi seluruh dunia atas laporan audit yang diterbitkannya dan mengarah kepada transparansi. METODE PENELITIAN Metode ini merupakan penelitian dengan metode kualitatif, karena dalam penelitian ini membandingkan antara satu variable dengan variable yang lainnya. Tehnik dalam pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi dimana peneiti mengambil data dengan cara menganalisis dan mengambil dari literatur-literatur seperti : artikel, majalah, dan sejenisnya yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Ada pun Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Analisis Perbandingan (komparatif).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun hasil dari penelitian ini dapat di ketahui dengan cara : Mengumpulkan data yang telah diperoleh. Reduksi data bertujuan untuk menajamkan, mengarahkan, menggolongkan, dan membuang data yang tidak relevan dan mengorganisasikan, sehingga kesimpulan akhir dapat dirumuskan, menyeleksi secara ketat, membuat ringkasan dan rangkuman, Menyajikan data, bertujuan untuk memaparkan data secara rinci dan sistematis setelah dianalisis, Menarik kesimpulan dan saran bertujuan untuk memberi arti atau memakai data yang diperoleh dari dokumentasi. PEMBAHASAN Dalam audit laporan keuangan menggunakan standar profesional akuntan publik mau pun international standard on auditing di temui begitu banyak perbedaan yang mendasar. Dalam penelitian ini, peneliti memberikan pendapat hal yang membedakan dalam standar yang akan dilaksanakan oleh auditor baik itu menggunakan Standar Profeional Akuntan PubliK ( SPAP ) atau pun International Standard On Auditing ( ISA ). Dalam standar profesional akuntan publik sendiri dalam membagi Standar Auditing terdapat tiga bagian utama yang terdiri dari Standar Umum, Standar Pekerjaan Lapangan, dan juga Standar Pelaporan. Sedangkan menurut International Standard On Auditing sendiri dalam laporan audit tidak membagi Standar Auditing seperti halnya SPAP karena menurut ISA tersendiri penyajian yang ada dalam standar-standar sudah mencerminkan proses pengerjaan auditing, dan juga International Standar On Auditing berisi prinsip-prinsip dasar dan prosedur-prosedur esensial bersama dengan panduan yang berhubungan
dalam bentuk penjelasan dan materi yang lain. Prinsip-prinsip dasar dan prosedur-prosedur esensial diinterpretasikan di dalam konteks penjelasan dan materi lain yang menyediakan panduan di dalam aplikasinya. Begitu halnya dalam standar profesional akuntan publik auditor sangat ditekankan terhadap pemahaman auditor dalam pemeriksaan sebuah sistem akuntansi yang berbasi komputer, sedangkan untuk audit berbasis international standard on auditing auditor lebih mengarah kepada audit berbasis risiko, dimana halnya di Indonesia auditor berbasis risiko merupakan hal wajib yang dilakukan oleh auditor. Mengenai ketepatan waktu seorang auditor dalam memeriksa dan menyusun sebuah laporan keuangan klien International Standar On Auditing lebih cepat dibandingkan dengan Standar Profesional Akuntan Publik. Dari perbedaan di atas dapat disimpulkan bahwa audit atas laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor dalam menggunakan International Standard On Auditing memanglah sedikit sulit untuk auditor karena dalam audit laporan keuangan menggunakan International Standard On Auditing ( ISA ) lebih menekankan terhadap pemahaman yang lebih luas dalam suatu entitas maupun lingkungannya, sedangkan auditor yang telah terbiasa menggunakan audit berbasis SPAP, karena dalam standar tersebut auditor hanya ditegaskan dalam pemahaman mengenai audit berbasis komputer. Dengan demikian auditor lebih ditegaskan lagi dalam pemahaman yang luas mengenai audit berbasis risiko, dan juga dalam penggunaan ISA ini auditor lebih cepat dalam penyusunan berkas audit. Dalam penugasan audit laporan keuangan, auditor selalu dihadapkan dengan namanya risiko audit, walaupun suatu laporan
keuangan yang disusun oleh perusahaan tidak diaudit, selalu ada risiko yang melekat dalam laporan keuangan tersebut. Dalam standar audit berbasis ISA ini tentu saja memberikan dampak terhadap auditor yang ada di Indonesia ini, di mana halnya ISA menimbulkan tantangan tersendiri bagi auditor dalam implementasi audit yang efektif, peningkatan kapasitas, pelatihan dan pendidikan, pengendalian mutu dan kepatuhan. Selain itu metode dan proses audit di KAP juga mengalami perubahan yang signifikan, perubahan antara standar ISA dan standar terdahulu. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Dengan diterbitkannya standar audit baru yaitu International Standard on Auditing ( ISA ), pada 1 Januari 2013 di Indonesia dengan nama SA ( Standar Audit ) sangat mendukung dalam pelaksanaan audit laporan keuangan oleh auditor, karena tujuan diadopsinya ISA dalam SPAP adalah untuk memberikan kualitas audit yang lebih baik, dan juga memberikan informasi yang sangat akurat karena auditor wajib untuk menerapkan penuh dalam audit berbasis risiko. International Standar on Auditing ( ISA ) juga sangat mempengaruhi kinerja auditor, baik itu dari pengetahuan auditor maupun keterampilan auditor, dalam mengaudit laporan keuangan auditor juga mempunyai tanggung jawab penuh dalam salah saji material. Selain itu Standar ISA juga memberikan kebebasan terhadap auditor untuk berkreasi dan berfikir prinsip tertentu, sedangkan dalam standar lama sendiri auditor sangat dibatasi dengan dan terlalu banyak petunjuk dan membatasi kreatifitas auditor. SARAN
Dengan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti mencoba untuk memberikan saran-saran yang sekiranya bisa berguna atau pun bermanfaat bagi semuanya khusus auditor bahwa dalam penerapan audit terbaru yaitu ISA ini, tidak hanya memahami mengenai peningkatan skill tetapi auditor juga harus memahami mengenai aturan-aturan main yang berskala international agar auditor terutama untuk di Indonesia tidak lagi kesulitan dalam mengaudit laporan keuangan dengan menggunakan ISA karena minimnya pengetahuan mengenai ISA. DAFTAR PUSTAKA Auditing Standard Board, 2011 Arens, Alvin A., Elder, dan Beasley, 2008. Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi Jilid 1, Edisi 12, Erlangga, Jakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia. Juli 2011. Revised Action Plan Development by Indonesian Institute Of Accountans Hegarty dkk. (John Hegarty, Frederic, Ana Cristina Hirata Barros), IAPI, Standar Profesional Akuntan. 31 Maret 2011. Penerbit Salemba Empat IFAC, International Standard on Audit 315 ( Revised ). 2013 Ikatan Akuntansi Indonesia. Juli 2009. Action Plan Developed by Indonesian Institute Of Accountans Ikatan Akuntansi Indonesia ( IAI ). Januari 2001. Standar Profesional Akuntan Publik-Kompartemen Akuntan Publik. Selemba Empat Ikatan Akuntansi Indonesia ( IAI ). 1994. Standar Profesional Akuntan Publik. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN International Standards on Auditing, CPA Journal April 2011
Drs.Mulyadi dan Drs Puradiredja Kanaya. Edisi Kelima. 1998. Auditing Linberg, Seifert, Moving Toward Convergence-A Comparison of US Auditing Sta ndard with Tuanakotta, Audit Berbasis ISA. 2013. Penerbit Salemba Empat Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja.PT. Raja Grafindo Parsada: Jakarta