INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING 610 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Auditing dan Atestasi
Oleh : Robert Renovan
(NIM. 2015250974)
Yoga Pradana
(NIM. 2015250975)
Kelas Reguler Angkatan 25
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015
Ruang Lingkup Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor dalam hubungannya dengan pekerjaan auditor internal ketika auditor eksternal telah menentukan, berdasarkan SA 315, bahwa fungsi audit internal kemungkinan relevan dengan audit. SA ini tidak mengatur halhal yang berkaitan dengan kondisi ketika auditor internal secara individual menyediakan bantuan langsung kepada auditor eksternal dalam pelaksanaan prosedur audit. SA ini tidak mengatur halhal yang berkaitan dengan kondisi ketika auditor internal secara individual menyediakan bantuan langsung kepada auditor eksternal dalam pelaksanaan prosedur audit. Berdasarkan SA 315, fungsi audit internal entitas kemungkinan relevan dengan audit jika sifat tanggung jawab dan aktivitas fungsi audit internal terkait dengan pelaporan keuangan entitas, dan auditor berharap untuk menggunakan pekerjaan auditor internal untuk memodifikasi sifat atau saat, atau mengurangi luas, prosedur audit yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan prosedur berdasarkan SA ini dapat menyebabkan auditor eksternal untuk mengevaluasi kembali penilaian risiko kesalahan penyajian material auditor eksternal. Sebagai akibatnya, hal ini dapat memengaruhi penentuan auditor eksternal atas relevansi fungsi audit internal terhadap audit. Sama halnya, auditor eksternal dapat memutuskan untuk tidak menggunakan pekerjaan auditor internal untuk memengaruhi sifat, saat, atau luas prosedur auditor eksternal. Dalam kondisi tersebut, penerapan lebih lanjut SA ini oleh auditor eksternal mungkin tidak diperlukan. Hubungan antara Fungsi audit internal dengan auditor Eksternal Tujuan fungsi audit internal ditentukan oleh manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. Walaupun tujuan fungsi audit internal dan auditor eksternal berbeda, beberapa cara yang digunakan oleh fungsi audit internal dan auditor eksternal dalam mencapai tujuan mereka masing-masing mungkin sama. Tujuan fungsi audit internal sangat bervariasi dan bergantung pada ukuran dan struktur entitas dan ketentuan manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. Aktivitas fungsi audit internal dapat mencakup satu atau lebih hal-hal sebagai berikut: 1. Pemantauan pengendalian internal. Fungsi audit internal dapat diserahkan tanggung jawab spesifik untuk mereviu pengendalian internal, memantau operasi pengendalian internal tersebut, dan memberikan rekomendasi perbaikan atas pengendalian internal tersebut. 2. Pemeriksaan atas informasi keuangan dan informasi operasional.
Fungsi audit internal dapat diserahkan tanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasikan, dan melaporkan informasi keuangan dan informasi operasional, serta untuk meminta keterangan tertentu tentang pos-pos dalam informasi tersebut, termasuk pengujian secara detail atas transaksi, saldo, dan prosedur. 3. Penelaahan aktivitas operasi. Fungsi audit internal dapat diserahkan tanggung jawab untuk menelaah ekonomi, serta keefisiensian dan keefektivitasan aktivitas operasi, termasuk aktivitas nonkeuangan dari entitas. 4. Penelaahan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Fungsi audit internal dapat diserahkan tanggung jawab untuk menelaah kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan ketentuan eksternal lainnya, serta terhadap kebijakan dan arahan manajemen dan ketentuan internal lainnya. 5. Pengelolaan risiko. Fungsi audit internal dapat membantu organisasi melalui pengidentifikasian dan pengevaluasian atas keterpaparan signifikan terhadap risiko, dan memberikan kontribusi dalam peningkatan pengelolaan risiko dan sistem pengendalian. 6. Tata kelola. Fungsi audit internal dapat menilai proses tata kelola dalam pencapaian tujuan etika dan nilai, pengelolaan dan akuntabilitas kinerja, pengomunikasian informasi risiko dan informasi pengendalian kepada pihak-pihak yang tepat dalam organisasi, serta keefektivitasan komunikasi di antara pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, auditor eksternal dan auditor internal, dan manajemen. Tujuan Dalam hal entitas memiliki suatu fungsi audit internal dan auditor eksternal telah menentukan bahwa pekerjaan auditor internal tersebut kemungkinan relevan dengan audit yang dilakukannya, tujuan auditor eksternal adalah sebagai berikut: a. Untuk menentukan apakah akan menggunakan pekerjaan tertentu auditor internal, dan seberapa luas penggunaan pekerjaan auditor internal tersebut; dan b. Jika menggunakan pekerjaan tertentu auditor internal, menentukan apakah pekerjaan tersebut cukup untuk tujuan audit. Definisi Untuk tujuan SA, istilah di bawah ini memiliki makna sebagai berikut:
a. Fungsi audit internal: Suatu aktivitas penilaian yang ditetapkan atau disediakan sebagai suatu jasa bagi entitas. Fungsi audit internal mencakup antara lain pemeriksaan, pengevaluasian, dan pemantauan kecukupan dan keefektivitasan pengendalian internal. b. Auditor internal: individu-individu yang melaksanakan aktivitas fungsi audit internal. Auditor internal dapat berada dalam departemen audit internal atau fungsi setara lainnya. Ketentuan Penentuan Apakah Akan Menggunakan Pekerjaan Auditor Internal Dan Seberapa Luas Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal Tersebut Auditor eksternal harus menentukan: a. Apakah pekerjaan auditor internal kemungkinan cukup untuk tujuan audit; dan b. Jika cukup, dampak yang direncanakan dari pekerjaan auditor internal terhadap sifat, saat, atau luas prosedur auditor eksternal. Dalam menentukan apakah pekerjaan auditor internal kemungkinan cukup untuk tujuan audit, auditor eksternal harus mengevaluasi: a. Objektivitas fungsi audit internal; b. Kompetensi teknis auditor internal; c. Apakah pekerjaan auditor internal akan dilaksanakan dengan kecermatan dan kehatihatian profesional; dan d. Apakah komunikasi antara auditor internal dengan auditor eksternal akan efektif Dalam menentukan pengaruh yang direncanakan dari pekerjaaan auditor internal terhadap sifat, saat, atau luas prosedur auditor eksternal, auditor eksternal harus mempertimbangkan: a. Sifat dan ruang lingkup pekerjaan tertentu yang dilaksanakan, atau yang akan dilaksanakan, oleh auditor internal; b. Risiko kesalahan penyajian material yang dinilai pada tingkat asersi untuk golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan tertentu; dan c. Tingkat subjektivitas yang terlibat dalam pengevaluasian bukti audit yang dikumpulkan oleh auditor internal untuk mendukung asersi yang relevan.
Penggunaan Pekerjaan Tertentu Auditor Internal Agar auditor eksternal dapat menggunakan pekerjaan tertentu auditor internal, auditor eksternal harus mengevaluasi dan melaksanakan prosedur audit atas pekerjaan tersebut untuk menentukan kecukupan pekerjaan tersebut untuk tujuan auditor eksternal.
Untuk menentukan kecukupan pekerjaan tertentu yang dilakukan oleh auditor internal untuk tujuan auditor eksternal, maka auditor eksternal harus mengevaluasi apakah: a. Pekerjaan tersebut dilakukan oleh auditor internal yang memiliki pelatihan teknis dan kecakapan yang cukup; b. Pekerjaan tersebut disupervisi, direviu, dan didokumentasikan dengan baik; c. Bukti audit yang cukup telah diperoleh untuk memungkinkan auditor internal untuk menarik kesimpulan yang wajar; d. Kesimpulan yang ditarik adalah tepat sesuai dengan kondisinya dan laporan yang dibuat oleh auditor internal konsisten dengan hasil pekerjaan yang dilakukan; dan e. Setiap pengecualian atau hal-hal yang tidak biasa yang diungkapkan oleh auditor internal telah diselesaikan dengan baik. Dokumentasi Jika auditor eksternal menggunakan pekerjaan tertentu auditor internal, maka auditor eksternal harus mencantumkan dalam dokumentasi audit kesimpulan yang ditarik atas pengevaluasian kecukupan pekerjaan auditor internal, dan prosedur audit yang dilakukan oleh auditor eksternal atas pekerjaan tersebut Tanggal Efektif SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari 2013 (untuk Emiten), atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk entitas selain Emiten). Penerapan dini dianjurkan untuk entitas selain Emiten.