Jurnal KOMUniKASI PENELITIAN Volume 17 ( 4) 2005
Katijo
PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP FUNGSI AKUNTAN PUBLIK Katijo Staf Pengajar Fak. Ekonomi-USU Abstract Public expectation gap is always occurred in the accounting profession firm. There were many accounting firm functions include assurance, attest and other function. The work of accounting firm is provide informations used by stakeholders. Stakeholders need a high quality of information as a basic for their decision making. That information can be received from public accountant or accounting firms after they perform audit or examination. Understanding of public accountant function by decision makers is very important in order to get reliable information for basic decision making. Stakeholders can get understanding by many manners, depend on their willingnes. In general mind, stakeholders use the public accountant services caused by force of rules and not caused by a need. Key words: Public accountant
A. Pendahuluan Masyarakat didalam suatu negara terdiri dari berbagai kelompok. Kelompok masyarakat yang mempunyai banyak kewenangan atau otoritas merupakan masyarakat pemerintahan atau kenegaraan yang mempunyai landasan peraturan per Undang-undangan. Kelompok lain dapat disebutkan sebagai kelompok bisnis yang pada umumnya sebagai pelaku-pelaku ekonomi, baik yang berbentuk badan usaha maupun perorangan. Kelompok ini pada umumnya bertujuan untuk mencari laba walaupun terdapat bebarapa organisasi yang tujuannya tidak mencari laba (nirlaba). Kelompok lainnya lagi menamakan sebagai kelompok profesi seperti profesi akuntan, dokter, pengacara dan lain-lainnya. Masih ada lagi yang menamakan kelompok pengamat, kelompok pemantau, kelompok pengawas masyarakat (sosial). Disamping itu dalam keadaan tertentu terdapat kelompok yang menamakan sebagai kelompok masyarakat awam. Kelompok yang bermacam-macam tidak merupakan hal yang terpisah-pisah atau saling berdiri secara terlepas akan tetapi merupakan kelompok yang saling bertautan satu sama lain (overlap). Seseorang yang memasuki kelompok profesi dapat juga merupakan suatu kelompok bisnis atau kelompok lainnya.
119
Setiap kelompok masyarakat akan memandang suatu persoalan menurut versi dan persepsinya dan tidak terlepas dari interprestasinya. Demikian juga sekelompok masyarakat akan mempunyai kepentingan yang mungkin berbeda dengan kelompok masyarakat lain. Versi, persepsi, interpretasi dan kepentingan yang berbeda dan sering bertentangan banyak menimbulkan konflik-konflik yang berkepanjangan. Hal ini disebabkan karena adanya pemahaman yang kurang terhadap suatu masalah atau kurangnya toleransi terhadap kelompok lain. Akuntan yang merupakan sekelompok kecil masyarakat termasuk kelompok profesi yang keberadaannya diakui oleh pemerintah dan masyarakat. Sebagai suatu profesi akuntan mempunyai persyaratan antara lain keahlian dan etika profesi yang tidak dimiliki oleh masyarakat awam. Akuntan dinegara kita ini merupakan alumni dari berbagai pendidikan yaitu Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, STAN Departemen Keuangan dan Fisipol (sekitar tahun 1965). Untuk dapat menamakan diri sebagai akuntan, seseorang harus memperoleh nomor register akuntan yang saat ini dikeluarkan oleh Departemen Keuangan. Akuntan yang merupakan obyek tulisan ini dapat bekerja pada berbagai bidang yaitu sebagai akuntan publik, sebagai akuntan internal perusahaan, sebagai akuntan di pemerintahan, sebagai
Katijo
konsultan dan juga sebagai akuntan pendidik. Fungsi akuntan sangat tergantung pada posisi di mana akuntan tersebut bekerja. Khusus akuntan publik, diperlukan persyaratan surat izin dari Departemen Keuangan (Ijin Akuntan Publik) dan untuk Kantor Akuntan Publik diperlukan ijin untuk membuka kantor akuntan publik. Dari berbagai jenis pekerjaan dan fungsi tersebut, akuntan publik yang paling banyak berhubungan dengan kelompok-kelompok masyarakat, walaupun dalam beberapa hal pemerintahan/negara (BPKP dan BPK) juga berhubungan dengan kelompok-kelompok masyarakat. Terdapat beberapa kelompok masyarakat yang belum memahami fungsi dari akuntan terutama akuntan publik. Tulisan berikut ini dilatar belakangi adanya suatu fakta bahwa masyarakat kita (bisnis khususnya) belum begitu baik memahami fungsi-fungsi akuntan publik. Secara teoritis seperti yang terlihat dalam textbooks auditing, fungsi akuntan publik cukup banyak dalam rangka pemberian informasi untuk dasar-dasar pengambilan keputusan. Penulis membuka kantor akuntan publik sejak tahun 1984, dan jasa yang diberikan hampir semuanya berupa jasa audit atau attest, namun sangat sedikit jasa di bidang assurance. Ketimpangan ini disebabkan karena belum adanya pemahaman yang baik atas fungsi akuntan publik atau belum mengetahui adanya fungsi akuntan publik selain jasa audit. Penilaian atas kinerja perusahaan seharusnya merupakan informasi yang sangat berguna bagi manajemen perusahaan dalam rangka mencapai tujuan. Metode analisa yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode komparatif di mana penulis membandingkan antara fungsi-fungsi akuntan publik secara teoritis dengan kenyataan atau dengan fakta yang dijumpai dalam masyarakat bisnis, di mana penulis berpraktek sebagai akuntan publik. B. Akuntan dan Fungsinya Fungsi dari akuntan sangat tergantung di mana akuntan tersebut bekerja atau di
Jurnal KOMUniKASI PENELITIAN Volume 17 ( 4) 2005 mana statusnya. Berbagai status dan fungsi dari akuntansi secara singkat akan dijelaskan di bawah ini. Akuntan dapat berstatus sebagai pendidik yang pekerjaannya memberikan kuliah pada perguruan tinggi, sebagai staf perusahaan yang bekerja sebagai internal auditor atau bidang lainnya, sebagai pejabat atau petugas negara dan pemerintahan yang pekerjaannya sebagai auditor pemerintah atau pejabat lain dan juga sebagai akuntan publik yang pekerjaannya memberikan jasa kepada masyarakat. a. Akuntan Pendidik Akuntan pendidik pekerjaannya memberikan kuliah pada perguruan tinggi atau sekolah-sekolah tinggi yang menghasilkan akuntan. Perguruan Tinggi atau Sekolah Tinggi Akuntan Negara (STAN). Akuntan yang berstatus sebagai dosen memberikan mata kuliah dalam bidang akuntansi atau bidang lain yang relevan dengan akuntansi. Akuntan pendidik mempunyai tanggung jawab moral yang tinggi dan baik, karena kemampuannya untuk mendidik sangat menentukan kwalitas akuntan didikannya. Walaupun kwalitas akuntan tidak sematamata tergantung dari pendidiknya atau dosennya, namun tanggung jawab moral ini harus tetap ditingkatkan. Kwalitas dari akuntan selain dipengaruhi oleh pendidiknya juga dipengaruhi oleh proses pembelajaran dan kualitas mahasiswa sebagai bahan bakunya. Sering kita dengar dalam kasus di masyarakat, apabila kualitas akuntan jelek maka yang sering dipertanyakan adalah alumni universitas mana dan kadang-kadang menjurus pada siapa dosen-dosennya. b. Akuntan Perusahaan Akuntan yang bekerja di suatu perusahaan mempunyai status atau fungsi yang berbeda-beda mulai dari jabatan direktur utama sampai ke staf dan pegawai biasa. Adapun statusnya dalam perusahaan, akuntan ini bertanggung jawab kepada perusahaan atau manajemen perusahaan. Suatu kelaziman, akuntan ini berstatus sebagai direktur keuangan, kepala bagian anggaran, bagian sistem dan prosedur,
120
Katijo
bagian suatu pengawasan intern atau mungkin saja pada suatu bagian yang tidak ada sama sekali hubungannya dengan akuntansi. Akuntan perusahaan merupakan perangkat manajemen yang didalam melaksanakan tugas dan fungsinya tunduk pada aturanaturan perusahaan. Akuntan perusahaan yang berstatus sebagai internal auditor atau satuan pengawasan intern, tugasnya melakukan audit internal baik yang menyangkut keuangan maupun non keuangan, yang secara umum melakukan evaluasi atas kinerja manajemen. Kinerja manajemen atau perusahaan secara umum menyangkut masalah keuangan, operasional, administrasi serta ketaatan terhadap peraturan yang berlaku. Internal auditor atau SPI dalam menjalankan tugasnya memiliki sifat independen yang terbatas. Internal auditor atau SPI, independen terhadap bagian atau bidang yang diauditnya akan tetapi tidak independen terhadap manajemen atau perusahaan sebagaimana yang dimiliki oleh akuntan publik. Pada umumnya bidangbidang yang diaudit oleh internal auditor terbatas pada apa yang sudah ada dalam program kerja pemeriksaan tahunan yang telah mendapat persetujuan dari manajemen. Sebenarnya fungsi dari internal auditor ini sangat strategis bagi manajemen yang ingin melaksanakan fungsi controlling dengan baik, oleh karena internal auditor dapat diibaratkan sebagai mata dan telinga bagi manajemen, sehingga manajemen dapat memperoleh informasi yang penting dari laporan internal auditor. Dalam beberapa kasus di dunia usaha, kadang-kadang terdapat isu negatif mengenai fungsi internal auditor yang tidak dimanfaatkan oleh manajemen secara maksimal dalam fungsi controlling, dengan menempatkan internal auditor atau SPI sebagai tempat pembuangan staf yang tidak disenangi oleh manajemen.
121
Jurnal KOMUniKASI PENELITIAN Volume 17 ( 4) 2005 c. Akuntan Pemerintah Akuntan yang bekerja di pemerintahan dapat menduduki berbagai jabatan, mulai dari jabatan menteri, ketua lembaga sampai ke pagawai biasa. Akuntan yang pejabat mungkin saja bidang kerjanya tidak ada sangkut pautnya dengan masalah keuangan dan akuntansi karena akuntan yang berkecimpung dalam dunia politik sehingga penempatannya di pemerintahan merupakan keputusan politik. Akuntan pemerintahan tersebar diseluruh departemen dan lembaga tinggi negara dan juga sebagai anggota dewan legislatif. Akuntan pemerintahan ada yang berfungsi sebagai auditor dan non auditor. Yang berfungsi sebagai auditor pada umumnya akuntan yang bekerja pada BPK, BPKP dan inspektorat-inspektorat atau badan pengawas, yang berfungsi sebagai non auditor adalah akuntan yang merupakan pejabat atau pegawai pada departemen atau lembaga. Akuntan pada umumnya mempunyai latar pendidikan dibidang akuntansi, keuangan, perpajakan dan auditing, sehingga dapat diperkirakan bahwa sebagian besar akuntan pemerintahan bekerja pada BPK, BPKP dan Departemen Keuangan. Akuntan pemerintahan merupakan aparat yang mempunyai tanggung jawab dalam pengelolaan jalannya pemerintahan terutama dalam fungsi pemeriksaan dan pengawasan. BPKP yang merupakan internal auditor pemerintah selama ini telah menunjukkan peranan dalam fungsi pengawasan baik di departemen maupun BUMN/BUMD. BPK sebagai eksternal auditor pemerintah mempunyai kewenangan untuk melakukan audit atas keuangan negara termasuk BUMN. Kita sering mendengar bahwa auditor internal maupun auditor eksternal pemerintahan mengumumkan beberapa hasil temuan auditnya sebagai bukti berjalannya fungsi pemeriksaan dan fungsi pengawasan. Pada beberapa kasus, juga sering didengar bahwa pejabat atau petugas auditor internal dan auditor eksternal pemerintahan dimintai keterangannya sebagai saksi dipengadilan
Katijo
atas kasus-kasus korupsi dari pejabat atau petugas pemerintahan. d. Akuntan Publik Akuntan publik merupakan suatu kelompok profesi yang diatur dalam ketentuanketentuan baik dari Departemen Keuangan maupun dari profesi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Akuntan publik harus memperoleh ijin dari Departemen Keuangan yang ijinnya diberikan secara perorangan. Untuk memperoleh ijin akuntan publik (AP) diperlukan beberapa syarat antara lain: mempunyai nomor register akuntan dari IAI, memiliki Ijazah Ujian Sertifikat Akuntan Publik (USAP) kecuali yang bebas USAP, memiliki pengalaman praktek di bidang audit dalam kurun waktu tertentu atau jumlah jam kerja tertentu dan lain-lainnya. Seorang akuntan yang sudah memperoleh ijin akuntan publik (AP) dapat membuka kantor akuntan publik (KAP) atau menjadi salah satu rekan dari kantor akuntan publik yang telah ada. Untuk dapat membuka kantor akuntan publik seorang akuntan publik harus mempunyai ijin Kantor Akuntan Publik (KAP) dari Departemen Keuangan dengan persyaratan antara lain ijin AP, mempunyai kantor, mempunyai tenaga kerja dan lainlainnya. Sebagai suatu profesi, akuntan publik harus tunduk pada aturan perijinan dan aturan profesi IAI termasuk didalamnya etika profesi (kode etik). Dengan adanya etika profesi, standar-standar profesional akuntan publik dan standar pengendalian mutu, diharapkan akuntan publik dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat pemakai jasa akuntan secara baik. Jasa yang dapat diberikan oleh akuntan publik secara garis besar dapat digolongkan menjadi 3 yaitu: a. Jasa Assurance b. Jasa Attest c. Jasa Lainnya Jasa assurance (Boynton, 2001:17) merupakan jasa profesional yang tujuannya memperbaiki kualitas informasi dalam kaitannya dengan para pengambil keputusan, antara lain jasa penilai risiko, jasa pengukuran kinerja.
Jurnal KOMUniKASI PENELITIAN Volume 17 ( 4) 2005 Jasa attest (Boynton, 2001:19) merupakan jasa profesional yang tujuannya untuk memberikan keyakinan kepada pihak lain, terdiri dari jasa audit, jasa examination, jasa review dan jasa prosedur yang disepakati (agreed upon procedure). Jasa lainnya berupa jasa dibidang teknologi, management consulting, finacial planning dan jasa-jasa internasional. Dalam fungsinya sebagai auditor atau pemeriksa, akuntan publik dapat melakukan berbagai jenis audit yaitu: a. Audit atas laporan keuangan atau sering disebut general audit b. Audit atas kinerja management atau sering disebut manajemen audit atau opreational audit. c. Audit atas kepatuhan dan ketaatan. Audit atas laporan keuangan tujuannya melakukan penilaian atas kewajaran dari laporan keuangan suatu perusahaan dengan mengacu pada prinsip akuntansi yang berlaku umum. Penilaian ini menghasilkan suatu pendapat auditor dalam kategori wajar tanpa persyaratan, wajar dengan pengecualian, tidak wajar dan tidak memberikan pendapat. Audit atas kinerja manajemen bertujuan melakukan penilaian atas efektivitas atau efisiensi dari suatu kegiatan manajemen dan sebagai alat ukurnya adalah standar atau anggaran yang telah disyahkan. Audit atas kepatuhan bertujuan untuk menilai apakah suatu perusahaan atau organisasi telah mematuhi ketentuan atau peraturan yang berlaku, baik peraturan yang berasal dari luar perusahaan (organisasi) maupun peraturan internal perusahaan. Akuntan publik dalam melaksanakan fungsinya sangat tergantung pada permintaan dari para pemakai jasanya. Apabila pemakai jasa mengetahui dan memahami fungsi-fungsi akuntan publik maka ianya akan dapat memilih dan menetukan jasa apa yang paling diinginkan menghadapi kondisi-kondisi tertentu. Jasa assurance, jasa attest maupun jasa lainnya dapat diminta kepada akuntan
122
Jurnal KOMUniKASI PENELITIAN Volume 17 ( 4) 2005
Katijo
publik dengan tujuan yang berbeda. Permintaan jasa akuntan publik oleh para pemakai pada dasarnya tergantung pada 2 kondisi yaitu: 1. Adanya undang-undang atau peraturan yang mengharuskan suatu organisasi (perusahaan) untuk diaudit oleh akuntan publik. Hal ini berlaku untuk pada umumnya untuk organisasi pemerintah atau BUMN/BUMD atau perusahaan-perusahaan yang sebagian modalnya berasal dari uang pemerintah (negara) 2. Adanya kesadaran dari pihak pemakai jasa, karena jasa akuntan publik merupakan kebutuhan bagi perusahaan (manajemen) untuk menyediakan informasi yang sangat berguna dalam rangka memperbaiki kinerja perusahaan. C. Pemahaman Fungsi Akuntan Publik dan Permasalahannya Keberadaan profesi akuntan publik telah diakui oleh pemerintah dan masyarakat. Dalam menerbitkan undang-undang atau peraturan, pemerintah sering melibatkan fungsi akuntan publik (khususnya dibidang jasa audit). Untuk fungsi diluar audit masih sangat sedikit diatur dalam undang-undang atau peraturan pemerintah. Masyarakat secara umum juga sudah mengakui keberadaan dari akuntan publik dengan meminta jasanya untuk memenuhi kebutuhan dalam undang-undang atau peraturan. Akuntan publik sebagai suatu kelompok profesi sangat terikat pada aturan profesinya baik berupa standar profesional maupun etika. Aturan etika yang mengatur hubungan antara akuntan publik dengan klien, dengan masyarakat dan dengan sesama anggota membenarkan adanya iklan yang tidak menyesatkan, namun pada kenyataan akuntan publik jarang sekali mengiklankan jasa-jasanya kecuali sebagai pemberitahuan kepada masyarakat karena pembukaan kantor baru, pindah alamat, penggantian nama ataupun hal-hal lain. Masalah utama dalam tulisan ini berupa suatu pertanyaan: Apakah masyarakat telah
123
memahami dengan baik fungsi dari akuntan publik? Untuk menjawab pertanyaan ini, uraian berikut akan menjelaskan permasalahan tersebut. a.
Masyarakat mana yang harus memahami Secara umum masyarakat harus dapat memahami fungsi dari akuntan publik, walaupun tidak semua lapisan masyarakat harus memahami. Oleh karena fungsi dari akuntan publik pada umumnya berhubungan dengan masyarakat bisnis atau para pejabat pengambil keputusan, maka secara khusus akuntan publik akan berhubungan dengan kelompok-kelompok tersebut. Kelompok masyarakat yang seharusnya dapat memahami fungsi akuntan publik dengan baik adalah: 1. Pejabat pemerintah yang secara langsung atau tak langsung mengambil keputusan dalam bidang perusahaan, bisnis atau industri. 2. Anggota dewan perwakilan rakyat yang membidangi masalah ekonomi, perusahaan, bisnis dan industri. 3. Pemegang saham, dewan komisaris dan dewan direksi perusahaan serta jajaran stafnya. 4. Pimpinan organisasi-organisasi kemasyarakatan seperti yayasan, LSM, dan lain-lain. 5. Organisasi-organisasi serikat pekerja atau yang sejenisnya. 6. Staf pengajar dan mahasiswa khususnya jurusan akuntansi, manajemen dan bisnis. b. Peluang pemahaman Untuk dapat memahami fungsi akuntan publik tidak perlu waktu yang panjang, oleh karena secara kuantitatif jumlahnya tidak banyak. Yang penting dipahami adalah 3 kelompok jasa yaitu kualitas informasi, keyakinan diri dan jasa lain diluar yang dua tersebut. Apabila pemakai jasa mengingikan adanya kualitas informasi yang andal dalam rangka pengambilan keputusan maka harus memahami tentang fungsi assurance (penilaian risiko bisnis, penilaian kinerja perusahaan). Apabila
Jurnal KOMUniKASI PENELITIAN Volume 17 ( 4) 2005
Katijo
menginginkan tingkat keyakinan diri terhadap informasi, maka harus memahami tentang jasa attest (audit, examination, review, dan agreed, upon procedures). Jasa-jasa lain seperti kompilasi, konsultasi manajemen, perpajakan dan lain-lain pemahamannya sangat tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Peluang untuk memahami fungsi dari akuntan publik bagi kelompok-kelompok masyarakat atau individu sangat tergantung pada kemauannya masing-masing. Pada umumnya masyarakat pengguna jasa akuntan publik sangat sibuk dengan tugasnya masing-masing sehingga tidak ada waktu untuk dapat memahami dengan baik. Peluang untuk melakukan pemahaman dapat dilakukan dengan melalui pendidikan formal, forum-forum pertemuan, seminar-seminar, membaca buku atau majalah atau dapat berkonsultasi atau bertanya kepada pihak-pihak yang paham tentang itu. Adapun alasannya yang sangat penting adalah kesadaran dan kemauan. c. Kendala Beberapa kendala atau hambatan dalam rangka pemahaman terhadap fungsi akuntan publik antara lain: 1. Kurang adanya kemauan, karena adanya kesibukan tugas atau persoalan lain. 2. Kurangnya waktu untuk dapat memahami dengan baik. 3. Merasa bukan tugas atau kewajibannya sehingga merasa tidak perlu. 4. Kurangnya komunikasi antara para pemakai jasa dengan kelompok profesi akuntan publik. 5. Kurangnya media-media yang dapat dipergunakan untuk pemahaman dengan baik. d. Usaha-usaha Berbagai usaha yang dapat dilakukan untuk dapat memahami fungsi dari akuntan publik adalah: 1. Komunikasi yang lebih aktif atas dasar kemauan dari para pemakai jasa dengan penyedia jasa akuntan publik.
2.
3.
Profesi akuntan publik secara aktif menyampaikan kepada kelompokkelompok masyarakat bisnis baik melalui seminar, pertemuan, majalah atau tulisan-tulisan. Pejabat pemerintah, pemegang saham dan dewan pengawas direksi serta jajarannya mengingatkan bahwa fungsi akuntan publik bukan hanya audit saja tetapi juga banyak fungsi lain yang lebih berguna untuk peningkatan kinerja perusahaan.
e. Kebutuhan mendasar Masyarakat pada umumnya dan khususnya masyarakat bisnis banyak yang belum memahami fungsi akuntan publik dengan baik. Fungsi akuntan publik bukan hanya sebagai auditor saja tetapi juga sebagai pemberi informasi lain yang lebih bermanfaat dan sebagai konsultan manajemen. Tujuan suatu organisasi atau suatu perusahaan pada umumnya untuk mencapai suatu kinerja yang baik, yang dapat diukur dengan menggunakan kriteria tertentu antara lain tingkat laba, likuiditas, solvabilitas, pelayanan kepada publik, anggaran, sumber daya manusia, riset dan pengembangan dan lain-lain. Penialaian terhadap kinerja adalah sangat perlu disamping adanya penilaian terhadap kewajaran laporan keuangan dan kepatuhan terhadap undang-undang atau peraturan. Penilaian hal-hal tersebut diatas oleh akuntan publik merupakan kebutuhan yang sangat mendasar. Akuntan publik merupakan pihak yang independen dan obyektif sehingga hasil-hasil penilaiannya dapat dipergunakan oleh semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Kebanyakan pemimpin perusahaan atau organisasi pada saat ini belum dapat memahami secara baik fungsi akuntan publik sehingga mereka mencari atau menggunakan akuntan publik karena terpaksa untuk memenuhi ketentuan undang-undang atau peraturan, dan terutama fungsi audit. Fungsi diluar audit masih jarang dimanfaatkan sedangkan fungsi ini juga sangat penting bagi suatu perusahaan atau organisasi. Fungsi audit atau non audit seharusnya dirasakan
124
Jurnal KOMUniKASI PENELITIAN Volume 17 ( 4) 2005
Katijo
sebagai suatu kebutuhan bagi perusahaan atau organisasi untuk mengetahui informasi yang obyektif dari perusahaan atau organisasi tersebut. D. Kesimpulan a. Masyarakat secara umum dan khususnya masyarakat bisnis mempunyai harapan-harapan terhadap fungsi akuntan publik. Akuntan publik atau akuntan pemerintah (BPKP) atau auditor pemerintah (BPK) mempunyai status yang independen sehinggan hasil-hasil pekerjaannya akan obyektif dan dapat dipercaya. Harapan masyarakat atas pekerjaan dari auditor independen secara umum adalah mengingikan auditor independen yang dapat menemukan suatu kecuarangan pada perusahaan atau organisasi yang diperiksanya. Selain itu masyarakat juga mengharapkan untuk memperoleh informasi yang dapat dipercaya sehingga tidak menyesatkan dalam pengambilan keputusan. Harapan masyarakat tersebut kadang kala tidak menjadi suatu kenyataan karena masyarakat kurang memahami dengan baik fungsi dari akuntan publik. b. Fungsi dari akuntan publik adalah memberikan jasa profesional dalam beberapa kelompok yaitu jasa assurance, jasa atestasi dan jasa lainnya. Jasa assurance menyangkut masalah perbaikan kualitas unformasi dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan. Jasa atestasi menyangkut masalah pemberian keyakinan kepada pihak pengguna setelah auditor melakukan audit atau review. Jasa lainnya menyangkut masalah teknologi, konsultasi manajemen, perencanaan keuangan dan jasa-jasa internasional. Ketiga kelompok jasa ini belum sepenuhnya dapat dipahami dengan baik oleh masyarakat. Masyarakat sering memandang dari sudui yang sempit yaitu dibidang audit atau pemeriksaan saja. Jasa diluar audit masih banyak dan jasa ini seharusnya sangat penting bagi para pengambil keputusan atau pihak-pihak yang ada
125
c.
d.
f.
kaitannya dengan perusahaan atau organisasi tersebut. Kelompok masyarakat yang seharusnya dapat memahami fungsi akuntan publik dengan baik adalah pejabat-pejabat pemerintah yang langsung atau tak langsung sebagai pengambil keputusan dibidang perusahaan, industri dan bisnis, anggota-anggota dewan tertentu, pemegang saham, dewan komisaris dan direksi perusahaan, pimpinan organisasi kemasyarakatan dan serikat pekerja serta para staf pengajar dan mahasiswa jurusan akuntansi, manajemen dan bisnis. Peluang untuk memahami akuntan publik dengan baik sangat tergantung pada kemauan masing-masing pihak yang mengambil keputusan dan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Walaupun terdapat berbagai kendala dalam pemahaman tersebut namun sangat tergantung pada kemauan keras dari yang bersangkutan. Kelompok bisnis khususnya atau pengambil keputusan pada umumnya menggunakan jasan akuntan publik karena adanya keterpaksaan dari aturan-aturan, bukan karena adanya unsur kebutuhan yang mendasar. Akuntan publik yang berfungsi dalam penilaian kinerja secara obyektif seharusnya dapat dimanfaatkan secara optimal atas dasar kesadaran bahwa hal itu merupakan suatu kebutuhan.
E. Daftar Pustaka Arens. Alvin A., Elder Randal J., K. Beasly, Mark S. 2003, Auditing and Assurance Services, Ninth edition, Prentice Hall, New Jersey. Boynton, Jhonson, Kell, 2001, Modern Auditing, 7 th Edition, Jhon Wiley & Sons, Inc New York. Guy Dan M. Alderman, C. Wayne, Winters, Alan J., 1990, Auditing, Second Edition, HBJ, Inc. Strawser, Jerry R. & Strawser Robert, 2001, Auditing Theory and Pactice, Ninth edition, DAME Thomson learning.
Katijo
Jurnal KOMUniKASI PENELITIAN Volume 17 ( 4) 2005
Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Profesional Akuntan Publik, Salemba Empat.
126