PENGARUH PRICE TO BOOK VALUE, LIKUIDITAS SAHAM DAN INFLASI TERHADAP RETURN SAHAM SYARIAH PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2010 – 2014
SKRIPSI
DISUSUN OLEH: DINA FADHILLAH NIM : 1111046100086
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437/2015 M
ABSTRAK Dina Fadhillah, 1111046100086, Pengaruh Price to Book Value, Likuiditas dan Inflasi Terhadap Return Saham Syariah pada Jakarta Islamic Index periode 2010 – 2014. Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Syaif Hidayatullah Jakarta, 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh price to book value, likuiditas saham dan inflasi terhadap return saham syariah pada Jakarta Islamic Index periode 2010 – 2014. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah return sahm syariah. Sedangkan variabel bebas adalah price to book value, likuiditas saham dan inflasi. Metode analisis yang digunakan adalah regresi data panel.Sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, sampel dari 10 perusahaan yang terdaftar di JII yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, data yang diperoleh dari publikasi Bursa Efek Indonesia, Badan Pusat Statistik dan ICAMEL (Indonesia Capital Market Electronic Library). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa price to book value, likuiditas aham dan inflasi berpengaruh secara simultan terhadap return saham syariah. Uji parsial yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ketiga variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap return saham syariah yang mana bermakna bahwa setiap kenaikan/penurunan nilai price to book value, likuiditas saham dan inflasi akan menyebabkan kenaikan/penurunan return saham syariah. Kata Kunci : Price to Book Value, Likuiditas Saham, Inflasi , Return Saham Syariah dan Data Panel.
iv
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmannirahim Alhamdulillah wa syukurillah. Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala karena atas karunia dan rahmat serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini. Shalawat serta salam senantiasa penulis haturkan kehadirat suri tauladan umat manusia, Nabi Muhammad Sallahu’alaihi wa sallam dari zaman jahiliyah menuju jalan yang dipenuhi dengan ilmu sehingga menjadi terang benderang seperti saat ini. Penelitian penulis sebagai tugas akhir masa kuliah yang berjudul “Pengaruh Pay To Book Value, Likuiditas Saham dan Inflasi Terhadap Return Saham Syariah di Jakarta Islamic Index Periode 2010 – 2014” telah penulis selesaikan dengan segenap kemampuan penulis dengan sebaik-baiknya sebagai salah satu syarat dalam menyelsaikan program studi Muamalat Strata Satu (S1), Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan yang mungkin perlu untuk dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan tema yang sama dan juga penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini penulis mendapatkan banyak bantuan baik secara langsung maupun tdak langsung dari pihak lain. Pada kesempatan ini, penulis bermaksud untuk mengucapkan rasa terima kasih yang teramat dalam kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis, baik yang tertulis maupun tidak tertulis dalam kesempatan kali ini. 1. Kepada ayahanda tercinta Chaidir dan ibunda terkasih Candra Ayu Permana Dewi yang selalu mendo’akan yang terbaik bagi putra putrinya dan juga memberikan semangat dan dukungan selama proses penyusunan skripsi ini. 2. Dr. Asep Saepudin Jabar, M.A., selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta v
3. Bapak M. Nur Rianto Al Arif, M.Si. selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan, saran, ilmu serta meluangkan waktunya hingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 4. Bapak Dr. H. Umar Al Haddad, M.A., selaku dosen penasihat akademik yang telah memberikan bantuan dan arahan dalam banyak hal. 5. Bapak AM. Hasan Ali, M.A. dan Bapak H. Abdurrauf, Lc., M.A selaku ketua dan sekretaris program studi Muamalat (Ekonomi Islam) FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak membantu dan berjasa dalam penulisan skripsi ini. 6. Kepada Ibu Rr. Tini Anggraini, ST, M.Si, selaku dosenn yang telah banyak memberikan ilmu dan arahan selama proses penyusunan skripsi ini. 7.
selaku Dosen Penguji yang baik hatinya
8. Kepada kakakku Rizky Amalia dan adikku Azka Muhammad Firdaus serta keluarga besar H. Hanna yang telah memberikan bantuan dan semangat baik moril maupun materil
kepada penulis sampai dengan skripsi ini
rampung. 9. Untuk teman-teman seperjuang LDK Syahid dan KomDa FSH , Firda, Kak Syifa, Kak Yayan, Triana, Aifah, Kak Nancy, Kak Rani, Kak Anwar, Kak Zahro, Kak Zahidah, Kak Jiah, Kak Nabel dan lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. 10. Untuk Laskar LiSEnSi (Lingkar Studi Ekonomi Syariah) baik kakak-kakak , adik-adik dan teman-teman seperjuangan, Ayu, Mutia, Rika, Nur, Tia, Nida, Ni’ma, Ika, Latief, Ken, Aprian yang telah memberikan semangat kepada penulis untuk tidak menyerah dalam merampungkan skripsi ini. 11. Teman-teman tercinta dan guru terkasih Bu Citra, Kak Ulfa, Kak Dila, Nida, Kak Hilma, Mutiara, Fida, Dita, Kak Furo dan Icha yang telah banyak mendoakan agar skripsi ini sukses.
vi
12. Teman-teman seperjuangan KKN Glory Desa Sukawali, Hima, Icha, Andien, Tazki, Utih, Elfi, Anggit,Fahmi, Kak Manan, Abdillah, Hendri, Pandu, Rizky serta warga desa atas dukungan dan doa yang telah diberikan kepada penulis. 13. Keluarga Besar Perbankan Syariah C angkatan 2011 yang telah memberikan dorongan kepada penulis untuk memulai penelitian ini dan memberikan inspirasi penulis selama masa studi di UIN Jakarta ini. 14. Seluruh dosen dan staff akademik Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pengetahuan yang bermanfaat dan bantuan selama penulis menuntun ilmu di UIN Jakarta ini. 15. Serta seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu dalam karya sederhana ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran dan masukan bahkan kritikan yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak.
Jakarta, September 2015 Penulis,
Dina Fadhillah
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ...................................................................i LEMBAR PENGESAHAN PANITIA SIDANG ...................................................ii LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. .iii ABSTRAK ...............................................................................................................iv KATA PENGANTAR.............................................................................................. v DAFTAR ISI..........................................................................................................viii DAFTAR TABEL ..................................................................................................xii DAFTAR GAMBAR............................................................................................. xiv DAFTAR RUMUS ................................................................................................. xv BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah ........................................................................................ 9 C. Pembatasan Masalah ....................................................................................... 9 D. Rumusan Masalah ......................................................................................... 10 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian...................................................................... 10
viii
F. Sistematika Penulisan .................................................................................... 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 14 A. Pasar Modal................................................................................................... 14 1. Konsep Pasar Modal Secara Umum ....................................................... 14 2. Pasar Modal Syariah............................................................................... 18 B. Macam-macam Indeks .................................................................................. 20 C. Return Saham ................................................................................................ 25 D. Price to Book Value ...................................................................................... 27 1. Konsep Price to Book Value .................................................................... 27 2. Pengaruh Price to Book Value terhadap Return Saham........................... 29 E. Likuiditas Saham ........................................................................................... 29 1. Konsep Likuiditas Saham ........................................................................ 29 2. Turnover Rate Sebagai Alat Ukur Likuiditas Saham............................... 30 3. Pengaruh Likuiditas Saham terhadap Return Saham............................... 30 F. Inflasi ............................................................................................................. 30 1. Konsep Inflasi............................................................................................ 33 2. Dampak Inflasi .......................................................................................... 34 G. Review Studi Terdahulu................................................................................ 34 BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 44 A. Ruang Lingkup Penelitian............................................................................. 44
ix
B. Populasi dan Sampel ..................................................................................... 44 C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................................... 46 D. Jenis dan Sumber Data .................................................................................. 48 E. Teknik Pengolahan Data................................................................................ 48 F. Metode Analisis Data..................................................................................... 49 1. Analisis Model Regresi Data Panel ........................................................... 49 a. Common Effect/Regresi Pooling ........................................................... 51 b. Fixed Effect Model ................................................................................ 52 c. Random Effect Model ............................................................................ 53 2. Tahapan Analisis Data............................................................................... 54 a. Uji Chow ............................................................................................... 54 b. Uji Hausman ......................................................................................... 55 3. Pengujian Statistik ..................................................................................... 55 a. Uji t........................................................................................................ 55 b. Uji F ...................................................................................................... 56 c. Uji Koefisien Determinasi (R2)............................................................. 57 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................................... 58 A. Analisis Deskriptif Statistik .......................................................................... 58 B. Pemilihan Model Regresi Data Panel............................................................ 62 C. Hasil Estimasi Model .................................................................................... 69 D. Uji Statistik ................................................................................................... 70
x
1. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................................. 71 2. Uji Pengaruh Simultan (F)......................................................................... 71 3. Uji Pengaruh Parsial (t) ............................................................................. 72 E. Pembahasan Hasil Penelitian......................................................................... 74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 78 A. Kesimpulan ................................................................................................... 78 B. Saran.............................................................................................................. 79 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 81
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nilai Market Return, Inflasi dan Likuiditas Saham Periode Desember 2010 – Desember 2014........................................................................................................ 8 Tabel 2.1 Jumlah Saham Syariah dalam DES Periode 2010 – 2014 ....................... 19 Tabel 2.2 Perbandingan Indeks Saham Syariah dengan Indeks Seluruh Saham ..... 24 Tabel 3.1 Daftar Sampel Saham Syariah yang Konsisten JII tahun 2010 – 2014 ... 45 Tabel 3.2 Deskripsi Variabel Dependen dan Independen Penelitian ....................... 46 Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan yang Konsisten Terdaftar di JII Periode 20102014.......................................................................................................................... 58 Tabel 4.2 Data Price to Book Value periode 2010 – 2014...................................... 59 Tabel 4.3 Data Nilai Likuiditas Saham Periode 2010 – 2014................................. 60 Tabel 4.4 Data Inflasi Indonesia 2010 – 2014 ........................................................ 61 Tabel 4.5 Hasil Regresi Data Panel Common Effect (PLS) ..................................... 63 Tabel 4.6 Hasil Regresi Data Panel Fixed Effect ..................................................... 64 Tabel 4.7 Hasil Uji Chow......................................................................................... 65
xii
Tabel 4.8 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Random Effect ......................... 67 Tabel 4.9 Hasil Uji Hausman ................................................................................... 68 Tabel 4.10 Hubungan Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen ........... 75
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik IHSG dan Indeks Bursa Global .................................................. 3 Gambar 1.2 Perkembangan Saham Syariah ............................................................... 5 Gambar 1.3 Variabel-variabel Penelitian................................................................. 10
xiv
DAFTAR RUMUS
Rumus 2.1 Rumus Return ....................................................................................... 25 Rumus 2.2 Rumus Market Return............................................................................ 26 Rumus 2.3 Rumus Price To Book Value (PBV) ...................................................... 28 Rumus 2.4 Rumus Likuiditas Saham ....................................................................... 30 Rumus 3.1 Model Regresi Data Panel ..................................................................... 50 Rumus 3.2 Model Regresi Data Panel Common Effect/OLS................................... 51 Rumus 3.3 Model Regresi Data Panel Fixed Effect Model...................................... 52 Rumus 3.4 Model Regresi Data Panel Random Effect Model ................................. 53 Rumus 3.5 Rumus Uji Chow ................................................................................... 54
xv
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Pada saat – saat awal, prinsip syariah diterapkan pada industri perbankan, yaitu ditandai dengan berdirinya bank Islam pertama di Kairo pada sekitar tahun 1971 dengan nama Nasser Social Bank, yang operasionalnya berdasarkan sistem bagi hasil. 1 Kemunculan industri perbankan syariah tersebut mendorong kemunculan industri keuangan lainnya termasuk industri pasar modal khususnya di Indonesia. Yordania dan Pakistan adalah negaranegara yang paling awal mengimplementasikan prinsip syariah di sektor pasar modal bahkan telah menyusun dasar hukum penerbitan instrumen keuangan syariah yakni obligasi syariah. Menurut Achsien 2 , pengembangan pertama indeks syariah dan aquity fund, seperti reksadana adalah Amerika Serikat, setelah The Amana Fund diluncurkan oleh The North American Islamic Trust sebagai equity fund pertama di dunia tahun 1986, tiga tahun kemudian Dow Jones Index meluncurkan Dow Jones Ismic Market Index (DJIMI). Perkembangan pasar modal berbasis syariah sampai kondisi seperti saat ini tidak terlepas dari momentum bersejarah yakni secara resmi
1
Adrian Sutedi, Pasar Modal Syariah: Sarana Investasi Keuangan Berdasarkan Prinsip Syariah (Jakarta: Sinar Grafika,2011) h.18 2 Iggi H, Achsien, Investasi Syariah di Pasar Modal, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,2000) h. 45
2
diluncurkan untuk pertama kalinya pasar modal syariah di Indonesia pada 14 Maret 2003 yang diikuti oleh penandatanganan MoU antara Bapepam-LK dengan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan pasar modal syariah di Indonesia terus mengalami perkembangan signifikan. Sampai dengan pertengahan Desember 2014, jumlah investor syariah meningkat 190,7 persen menjadi 2.334 investor, jika dibandingkan dengan raihan di akhir tahun 2012 yang hanya mencapai 803 investor.3 Peningkatan jumlah investor sampai tahun 2014 ini menandakan bahwa kepercayaan pemodal di Indonesia cukup baik karena sudah menjadi suatu pilihan dalam kehidupan bahwa setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan proporsi sejumlah dana atau sumber dana yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan di masa yang akan datang. Dengan kata lain, investasi merupakan komitmen untuk mengorbankan kosumsi saat ini dengan tujuan memperbesar konsumsi di masa datang. 4 Hal inilah yang sedang menjadi tren di Indonesia. Investasi dapat berkaitan dengan penanaman sejumlah dana pada aset real seperti : tanah, emas, rumah dan aset real lainnya atau pada aset finansial seperti deposito, saham, obligasi dan surat berharga lainnya. Kondisi pasar modal terkini dapat dikatakan dalam posisi 3
Dian Ihsan Siregar, “ Investor Syariah di Pasar Modal RI Melejit 190%” berita ini diakses pada tanggal 28 Juni 2015, http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2014/12/31/339132/investorsyariah-di-pasar-modal-ri-melejit-190 4 Pidato pengukuhan Guru Besar, Prof. Dr. Eduardus Tnadelilin, M.B.A pada Fakultas Ekonomi UGM pada tanggal 23 Agustus 2003 di Yogyakarta
3
stabil dan dilihat secara global, pasar modal Indonesia menempati peringkat keempat dengan peringkat pertama diduduki oleh pasar modal Shanghai (SHCOMP) dan posisi kedua dan ketiga ditempati oleh negara Philipina dan Jepang. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 1.1 IHSG dan Indeks Bursa Global
Sumber : LKTM BI April 2015 Setiap investor di pasar modal, baik yang berbasis syariah maupun yang masih berbasis konvensional, sangat membutuhkan informasi yang relevan dengan perkembangan transaksi di bursa, hal ini sangat penting untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam menyusun strategi dan pengembalian keputusan investasi di pasar modal.5 Mereka pun mengharapkan return yang
5
Achmad Ath Thobbarry,“ Analisis Pengatuh Nilai Tukar, Suku Bunga, Laju Inflasi dan Pertumbuhan GDP Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Properti),”(Thesis S2 Pasca Sarjana.Universitas Diponegoro, 2009) h.3.
4
tinggi dari investasi yang dilakukannya. Ditambah dengan kondisi pasar modal yang saat ini dalam kondisi baik. Namun untuk mendapat return yang tinggi investor dihadapkan pada risiko yang tinggi pula. Markowitz dan Roy mengemukakan bahwa dengan melakukan diversifikasi atau membentuk portofolio, investor dapat mengurangi risiko tanpa harus mengorbankan return harapan. Ajaran markowitz yang paling berharga adalah “don’t put all you eggs in one basket.” Ajaran ini pula yang mengantar beliau meraih perhargaan Nobel di bidang ekonomi dan keuangan pada tahun 1990. Salah satu instrumen syariah yang memiliki tingkat keamanan dan keuntungan yang relatif stabil adalah saham syariah. Perkembangan pada saham syariah pun cukup menjanjikan terbukti dari pengumpulan dan analisis data yang dilakukan menyatakan bahwa perkembangan saham syariah di Indonesia sampai dengan tahun 2014. Informasi ini dapat dilihat pada Gambar 1.1 sebagai berikut : Gambar 1.2 Perkembangan Saham Syariah tahun 2009 - 2014
5
Review atas DES inilah yang menjelaskan sifat pergerakan jumlah saham syariah yang dinamis. Berdasarkan Gambar 1.2 menunjukkan bahwa jumlah saham syariah setiap periode berfluktuatif namun cenderung meningkat setiap tahunnya. Hal ini menggambarkan bentuk positif dari para investor, emiten dan perusahaan publik terhadap salah satu instrumen syariah ini. Terdapat berbagai macam aspek yang perlu masyarakat ketahui terutama bagi para investor yang ingin terjun di dunia pasar modal, yakni dari sisi internal perusahaan maupun dari ekstenal perusahaan atau emiten terkait. Salah satu dari sisi internal emiten yang perlu dijadikan fokus analisis adalah likuiditas saham. Nilai likuiditas saham dapat dijadikan pertimbangan dalam melakukan investasi untuk memperoleh tingkat pengembalian yang optimal. Menurut Koetin, likuiditas saham merupakan kemudahan saham yang dimiliki seseorang untuk diubah kembali menjadi uang tunai melalui mekanisme pasar. Untuk menarik pembeli dan penjual untuk berpartisipasi, pasar modal harus bersifat likuid dan efesien. Menurut Jogianto, suatu pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan membeli surat-surat berharga mencerminkan nilai dari perusahaan secara akurat.6
6
Jogianto Hartono, Teori Portopolio dan Analisis Investas-Edisi Ketiga (Yogyakarta: BPFE YOGYAKARTA 2003). h.18
6
Saham yang likuid tidak hanya menguntungkan bagi investor saja tetapi juga emiten, dengan tingkat likuiditas yang tinggi setidaknya mendongkrak reputasi emiten dimata publik. Investor percaya terhadap kinerja emiten dan pertumbuhan kedepan. Oleh karena itu likuiditas saham penting untuk diperhatikan emiten, karena likuiditas saham menunjukkan baik buruknya kinerja perusahaan. Lebih lanjutnya, aspek internal yang ingin diangkat dan dijadikan fokus penelitian ini agar dapat mengerti secara mendalam mengenai pasar modal khususnya saham, yakni adalah nilai dari price to book value yang terdapat di setiap laporan keuangan yang emiten terbitkan. Hal ini dikarenakan rasio ini menjelaskan penilaian pasar akan suatu saham yang ada di lantai bursa yang mana akan memudahkan para investor dalam mengatur portofolio mereka. Menurut peneliti, rasio ini merupakan pertimbangan pertama dari semua alat ukur penilaian saham. Alasannya adalah karena dengan menilai PBV suatu saham, investor akan dapat memastikan margin yang akan didapatkannya aman sehingga investor dapat meminimalisir kerugian yang akan ia dapatkan sedini mungkin. Sumber lain mengatakan bahwa sisi menarik dari rasio ini adalah PBV dapat memberikan sinyak kepada investor apakah harga yang kita bayar.investasikan kepada perusahaan
7
tersebut terlalu tinggi atau tidak jika diasumsikan perusahaan bangkrut tibatiba (bankrupt immediately)7 Sisi eksternal yang tak jauh pentingnya diperlukan untuk dianalisis adalah faktor inflasi. Tingginya tingkat inflasi akan sangat berpotensi menyebabkan arus modal keluar dan hal ini juga menunjukkan bahwa dalam kegiatan investasi, risiko yang akan terjadi juga cukup besar sebab dengan tingkat inflasi yang tinggi akan mengurangi tingkat pengembalian (return) bagi investor. Hal ini akan berdampak pula pada kinerja perusahaan/emiten yang pada akhirnya akan berimbas pada turunnnya pengembalian/return yang akan diperoleh investor. Pada kenyataannya, tidak semua teori sejalan dengan bukti empiris yang sudah dijabarkan sebelumnya. Adapun besarnya rata-rata return pasar pada Jakarta Islamic Index periode desember 2010 sampai dengan desember 2014 sebagai berikut :
7
Perdana Wahyu Sentosa, “Memahami Price to Booj Value”, artikel diakses pada 20 September 2015 dari http://www.imq21.com/news/read/44419/20111104/121318/Memahami-Price-to-BookValue-P-BV-.html
8
Tabel 1.1 Nilai Market Return, Inflasi dan Likuiditas Saham Periode Des 2010 – Des 2014
2010
2011
2012
2013
2014
Return
0,03
-0,10
0,05
0,02
0,3
Inflasi
0,092
0,57
0,54
0,55
2,46
0,0014
0,0019
0,010
0,015
Likuiditas 0,0043
Sumber: Data diolah Menurut Tabel 1.1 diatas terlihat bahwa perkembangan return saham pada sepuluh saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode desember 2010 – desember 2014 mengalami fluktuasi. Besarnya return saham tertinggi terjadi pada tahun 2012 yakni sebesar 5%. Kondisi yang tidak konsisten dengan teori ini terlihat pada tahun 2013 -2014 yang mana nilai return naik dari posisi 0,02 menjadi 0,3 dengan kondisi nilai inflasi naik dari 0,55 menjadi 2,46 pada periode yang sama. Berdasarkan latar belakang tersebut dan terdapat perbedaan penelitian terdahulu yang saling bertentangan maka penulis tertarik untuk meneliti pengaruh yang ditimbulkan terhadap return saham, yang kemudian dituangkan dalam sebuah skripsi yang berjudul : “PENGARUH PRICE TO BOOK VALUE, LIKUIDITAS SAHAM DAN INFLASI TERHADAP
9
RETURN SAHAM SYARIAH ( Studi Empiris Pada Perusahaan yang Tercatat dalam Jakarta Islamic Index periode 2010 - 2014). B. Identifikasi Masalah Tema yang menjadi fokus bahasan penulis terkait dengan banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor yang mempengaruhi pembahasan tersebut yakni: 1. Apakah return saham syariah sudah dinilai kompetitif dengan return saham konvensional di Bursa Efek Indonesia? 2. Bagaimana faktor price to book value, likuiditas saham, dan inflasi mempengaruhi perhitungan return saham syariah pada indeks JII? 3. Seberapa besar pengaruh price to book value, likuiditas dan inflasi terhadap return saham syariah?
C. Pembatasan dan Rumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Berdasarkan
latar belakang tersebut, peneliti membatasi
permasalahan yang akan diteliti antaranya: a. Variabel-variabel yang diteliti hanya price to book, likuiditas, inflasi dan return saham syariah b. Saham-saham yang diteliti hanya yang sudah listing di Jakarta Islamic Indeks
10
Gambar 1.3 Variabel-variabel Penelitian Price to Book Value (X1) Likuiditas Saham (X2)
Return Saham Syaria (Y)
Inflasi (X3)
2. Rumusan Masalah Melalui pembatasan masalah di atas, maka untuk mempermudah penulisan skripsi ini, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: a. Apakah terdapat pengaruh price to book value, likuiditas dan inflasi secara parsial terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di JII? b. Apakah terdapat pengaruh price to book value, likuiditas dan inflasi secara simultan terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di JII?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.
Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
11
a. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh price to book value, likuiditas dan inflasi secara parsial terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di JII b. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh price to book value, likuiditas dan inflasi secara simultan terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di JII 2. Manfaat Penelitian Dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsi sebagai berikut : a. Secara teoritis, berguna bagi kalangan industri dan praktisi di bidang Pasar Modal Syariah untuk lebih memahami mengenai rasio price to book value, likuiditas saham, inflasi dan pengaruhnya terhadap return saham syariah b. Kegunaan bagi masyarakat yang diharapkan oleh peneliti adalah penelitian ini dapat dijadikan media edukasi tentang berinvestasi dengan baik di Pasar Modal Syariah c. Secara praktis diharapkan dapat digunaan kalangan mahasiswa Perbankan Syariah, akademisi dan praktisi ekonomi syariah untuk lebih memahami saham syariah secara mendalam dan tertarik menjadi salah satu pelaku dalam pasar modal syariah di Indonesia.
12
E. Sistematika Penulisan Penulisan pada penelitian ini terdiri dari lima bab utama, yaitu: BAB I: Pendahuluan Bab ini
menguraikan
latar belakang permasalahan, rumusan
permasalahan ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. Bab ini bertujuan untuk memberikan ambaran untuk mengenai isi keseluruhan dari tulisan. BAB II : Landasan Teori Bab ini akan menguraikan mngenai landasaran teori yang dipakai yaitu mengenai tinjauan umum tentang rasio price to book value, likuiditas saham dan inflasi serta return saham syariah pada Jakarta Islamic Index BAB III : Metode Penelitian Bab ini menjelaskan metode penelitian kuantitatif yang digunakan seperti studi pustaka, dan pemaparan tentang data dan metode analisis untuk data. BAB IV : Pembahasan Bab ini berisi analisis yang dilakukan dan juga penjelasan temuan yang didapat dari hasil penelitian tersebut, yaitu mengenai pengaruh price to book value, likuiditas saham dan inflasi terhadap return saham syariah yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia.
13
BAB V : Kesimpulan dan Saran Bab ini menyimpulkan atas penelitian yang telah dilakukan. Pada bab ini juga akan diuraikan mengenai keterbatasan dari penelitian dan saran-saran yang dapat dijadikan pertimbangan bagi penelitian-penelitian mendatang.
14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab tinjauan pustaka akan dijelaskan mengenai teori-teori yang terkait dengan penelitian yang akan dibahas. A. Pasar Modal 1. Konsep Pasar Modal Secara Umum Harta merupakan amanah dari Allah. Konsekuensinya, ia memiliki hak untuk mengelola dan mengembangkannya sesuai dengan ajaran syariah. Namun, untuk mengelola hartanya tersebut ia harus memiliki ilmu sehingga harta itu bermanfaat bagi dirinya sendiri, orang lain dan masyarakat luas.1 Banyak cara untuk mengelola harta yang miliki contohnya dengan jalur perdagangan. Di era modern sekarang ini, perdagangan yang dilakukan tidak hanya memperjualbelikan barang real namun juga dapat dilakukan dengan financial asset seperti saham, obligasi, sukuk dan lain sebagainya. Tempat berkumpulnya semua financial asset / surat-surat berharga tersebut dinamakan pasar modal (bursa efek).
1
Muhammad Nafik HR, Bursa Efek dan Investasi Syariah, (Jakarta : Serambi Ilmu Semesta, 2009). H.176
15
Secara umum pengertian pasar modal adalah suatu wadah/sarana yang bertujuan memudahkan para pemilik modal atau pihak yang kelebihan dana yang menginginkan untuk dananya tersebut lebih bermanfaat daripada harus didiamkan saja, dengan para pihak yang membutuhkan dana bagi bisnis yang sedang ia jalani. Maka dari itulah disebut dengan pasar, bertemunya permintaan dan penawaran. Sumber lain mengatakan bahwa pasar modal adalah pasar abstrak dimana penjual dan pembeli dalam melakukan transaksinya diwakili pialang atau broker. 2 Agar dapat lebih efektif, maka didirikanlah sebuah sistem yang bernamakan Bursa Efek. Bursa Efek atau stock exchange adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun dengan melalui wakilwakilnya3. Transaksi perdagangan yang dilakukan oleh wakil-wakilnya atau yang sering disebut dengan pialang sekuritas pun tidak dianggap sesuatu yang melanggar kaidah fikih4 Berdasarkan undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan
2
Slamet Riyadi, Banking Assets and Liability Manahgement Edisi Ketiga, (Jakarta:FEUI,2006),h.47. 3 Kashmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta : Rajawali Pers, 2005), h.193. 4 Muhammad Nafik HR, Bursa Efek dan Investasi Syariah, (Jakarta : Serambi Ilmu Semesta, 2009). H.178
16
efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Instrumen atau surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal dapat berbentuk:5 a. Utang (obligasi), yaitu satu bentuk pendanaan dalam entitas (badan usaha) yang dilakukan dengan cara menerbitkan surat berharga yang dijual kepada para pemilik dana. Penerbitan surat berharga dilakukan dengan cara mengeluarkan jani secara tertulis (notes) kepada para pihak untuk meminjam dana yang disertai kewajiban membayar sejumlah balas jasa berupa bunga. b. Penyertaan (saham), yaitu bentuk penanaman modal pada suatu entitas yang dilakukan dengan menyetorkan sejumlah dana dengan tujuan untuk menguasai sebagian hak kepemilikan atas perusahaan. Para pemegangnya atau investor mendapatkan hasil pembagian deviden dan capital gain. c. Future
index
adalah
futures
contract
terbaru
yang
diperkenalkan di pasar modal Indonesia. Stock index futures adalah penjanjian untuk membeli suatu indeks tertentu pada harga tertentu saat kontrak jatuh tempo. Nilai indeks ditentukan oleh pergerakan harga rata-rata tertimbang (weighted average
5
Ibid,h.146
17
price movement) pada sebuah portofolio saham. Singkatnya, index future adalah kontrak untuk membeli atau menjual suatu indeks sesuai dengan harga yang terjadi di bursa pada saat kontrak jatuh tempo. d. Instrumen lain-lain, yaitu jenis sekuritas yang biasanya disebut sekuritas kredit atau instrumen yang timbul karena adanya ikatan yang diperjanjiakn atas instrumen lain. Contohnya seperti option, warrant dan right. Pasar modal sebagai sarana pertemuan antar berbagai macam pelaku usaha memiliki beberapa peranan penting dalam aktivitas perekonomian suatu negara. Penjelasannya sebagai berikut:6 a. Sebagai fasilitas interaksi antara pembeli dan penjual untuk menentukan harga surat berharga yang dijualbelikan; b. Alternatif penghimpunan dana masyarakat di lauar perbankan; c. Memungkinkan para investor untuk melakukan diversifikasi secara efektif sesuai dengan preferensi risiko; d. Memberikan kesempatan kepada investor untuk menjual kembali surat berharga yang dimiliki; e. Memberikan kesempatan kepada investor untuk memperoleh return yang diharapkan;
6
Ibid, h.148.
18
f. Menciptakan
kesempatan
kepada
masyarakat
untuk
berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi; g. Mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga; h. Memungkinkan terjadinya alokasi dana dan sumber daya secara efesien. 2. Pasar Modal Syariah Islam sebagai suatu agama yang kaffah (menyeluruh) sudah membuat segala peraturan untuk dijalankan umat manusia, tak terkecuali peraturan dalam bermuamalah khususnya dalam melakukan perdagangan di pasar keuangan/pasar modal. Para investor yang ingin menghindari aktivitas yang haram atau syubhat, Dewan Syariah Nasional (DSN) dan BAPEPAM meluncurkan pasar modal syariah dengan pendekatan produk.7 Pasar modal syariah adalah segala kegiatan yang ada di pasar modal sebagaimana yang telah diatur UUPM seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, yang tidak bertentangan dengan hukum Islam. UUPM tidak membedakan apakah kegiatan pasar modal tersebut dilakukan denga prisip-prinsip syariah atau tidak. Di Indonesia, perkembangan instrumen syariah di pasar modal sudah terjadi sejak tahun 1997. Diawali dengan reksadana syariah yang
7
Ibid, h.178.
19
diprakarsai dana reksa. Selanjutnya PT BEJ (Bursa Efek Jakarta) bersama dengan PT Danareksa Invesment Management (DIM) meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII) yang mencakup 30 jenis saham dari emiten-emiten yang kegiatan usahanya memenuhi ketentuan hukum syariah. 8 Berikut perkembangan jumlah saham yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES) pada Bursa Efek Indonesia lima tahun belakangan: Tabel 2.1 Jumalah Saham Syariah dalam Daftar Efek Syariah (DES) Periode 2010 - 2014
Sumber: Roadmap PMS 2015-2019 –OJK
8
Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nation. Investasi Pada Pasar Modal Syariah. (Jakarta : Kencana,2008), h.55
20
Pada lima tahun terakhir, jumlah saham syariah mengalami peningkatan sebagaimana yang terlihat pada tabel 2.1. Peningkatan jumlah saham syariah ini seiring dengan peningkatan jumlah perusahaan
yang
melakukan
penawaran
umur
saham
serta
bertambahnya emiten yang sahamnya memenuhi kriteria sebagai saham syariah. Pada tahun 2014, total saham syariah pada DES periode I terdiri dari 326 saham yang dimuat dalam DES periodik dan penambahan jumlah saham syariah baru sebanyak empat saham. Selanjutnya, pada penerbitan DES periode II jumlah saham syariah meningkan sebanyak 329 saham. Jumlah ini meningkat menjadi 336 saham syariah setelah adanya penambahan tujuh saham yang pernyataan pendaftaranyya efektif dan memenuhi kriteria saham syariah. B. Macam-macam Indeks Terdapat bermacam-macam indeks yang sudah diluncurkan oleh Bursa Efek Indonesia, diantaranya: a. Indeks Harga Saham Gabungan/IHSG (Composite Stock Price Indeks) IHSG menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen
perhitungan
indeks.
IHSG
pertama
kali
diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983 sebagai indikator
21
pergerakan harga saham yang tercatat di Bursa, baik saham biasa (common stock) ataupun saham preferen. b. Indeks LQ-45 Indeks LQ-45 adalah indeks yang terdiri dari 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar. Indeks ini pertama kali diluncurkan pada tanggal 24 Februari 1997 . c. Jakarta Islamic Indeks (JII) JII merupakan indeks yang terdiri dari 30 saham yang dipilih dari saham yang sesuai dengan syariah Islam. Pada awal peluncurannya, pemilihan saham yang masuk dalam kriteria syariah melibatkan pihak Dewan Pengawas Syariah PT Danareksa Investment Management. Akan tetapi seiring perkembangan pasar, tugas pemilihan saham-saham tersebut dilakukan oleh Bapepam-LK yang saat ini sudah dilebur di OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dengan bekerja sama dengan Dewan Syariah Nasional. JII dimaksudkan untuk menjadi benchmark untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan berbass syariah. Melalui
indeks
ini
diharapkan
depat
meningkatkan
kepercayaan investor untuk melakukan investasi pada saham yang berbasis syariah dan memberikan manfaat bagi pemodal
22
dalam menjalankan syariat Islam untuk melakukan investasi di Bursa Efek. Berdasarkan peraturan yang sudah ditentukan oleh DPS PT. DIM, terdapat empat ketentuan yang harus dipenuhi agar bisa terdaftar dalam indeks ini, antara lain: 1) Emiten tidak menjalankan usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yag dilarang. 2) Bukan lembaga keuangan konvensional yang menerapkan sistem
riba,
termasuk
perbankan
dan
asuransi
konvensional. 3) Usaha
yang
dilakukan
bukan
memproduksi,
mendistribusikan dan memperdagangkan makanan atau minuman yang haram. 4) Tidak menjalankan usaha memproduksi, memdistribusikan dan menyediakan barang dan jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat. Selain itu ada beberapa ketentuan tambahan yakni 9: 1) Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 bulan, kecuali termasuk dalam 10 kapitalisasi besar. 9
Muhammad Nafik HR. Bursa Efek dan Investasi Syariah, (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2009), h.261.
23
2) Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahun berakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva maksimal sebesar 90%. 3) Memilih 60 saham dari susunan saham di atas berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi pasar terbesar selama 1 tahun terakhir. 4) Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan reguler selama satu tahun terakhir. Pengkajian ulang akan dilakukan 6 (enam) bulan sekali dengan penentuan komponen indeks pada awal Juli tiap tahunnya. Sedangkan perubahan pada jenis uasaha emiten akan dimonitoring secara terus-menerus berdasarkan data publik yang tersedia.10
10
Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nation. Investasi Pada Pasar Modal Syariah. (Jakarta : Kencana,2008), h.56
24
Berikut adalah data perbandingan indeks saham syariah dengan indeks lainnya yang ada di Pasar Modal Indonesia. Tabel 2.2 Perbandingan Indeks Saham Syariah dengan Indeks Seluruh Saham
Sumber : Roadmaps PMS Periode 2015-2019 –OJK
Pada tabel 2.2 menunjukkan pertumbuhan indeks saham syariah dalam periode lima tahun terakhir adalah sebesar 34,52% untuk ISSI dan 29,68%. Dibandingkan tahun sebelumnya, pada penutupan bursa 2014, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) meningkat 17,35% ke level 168,64 dan nilai kapitalisasi pasar sahamnya meningkat 15,21% menjadi sebesar Rp 2.946,9 triliun. Pada periode yang sama, JII mengalami
25
peningkatan sebesar 18,10% ke level 691,04. Nilai kapitalisasi pasar saham JII juga meningkat 16,29% dibandingkan akhit tahun 2013 menjadi sebesar Rp 1.944,5 triliun atau sekitar 37,19% dari total kapitalisasi pasar saham. C. Return Saham Secara praktis, return (pengembalian) merupakan keuntungan yang didapatkan oleh investor atas modal/dana yang telah ia berikan kepada perusahaan untuk diputarkan kembali. Pada kegiatan investasi yang dilakukan di pasar modal, terdapat dua hal yang diharapkan untuk didapatkan para investor yakni pendapatan yang diharapkan (expected return) dan risiko (risk) yang terkandung dalam kegiatan ini. Komponen return terdiri dari dua macam yakni capital gain (keuntungan dari selisih harga) dan current income (perdagangan lancar). Capital gain merupakan keuntungan yang didapatkan investor dari selisih harga ketika ia membelinya dengan ketika ia menjual kembali instrumen investasinya karena pada dasarnya akan terdapat perubahan harga dikarenakan adanya perdagangan di pasar. Capital gain dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
(Rumus 2.1)
26
Dimana : Rt
= Return saham pada periode t
Pt
= Closing Price sekarang (periode t)
Pt-1 = Closing Price sebelumnya (periode t-1) Sedangkan jika berdasarkan pasar atau biasa disebut dengan market return atau return pasar dapat dirumuskan sebagai berikut:
(Rumus 2.2) Dimana : Rm = Return pasar pada periode t JIIt = Indeks JII sekarang (periode t) JIIt-1 = Indeks JII sebelumnya (periode t-1) Komponen berikutnya adalah current income yakni keuntungan yang diperoleh oleh investor melalui pembayaran yang bersifat periodik baik yang bersumber dari pembayaran bunga deposito, deviden, bunga obligasi dan sebagainya disebut sebagai pendapatan lancar, maksudnya adalah keuntungan yang diterima biasanya dalam bentuk kas atau setara kas, sehingga dapat diubah menjadi uang secara cepat seperti bunga atas jasa giro dan dividen tunai. Lebih lanjutnya setara kas adalah saham
27
bonus atau deviden saham atau dividen yang dibayarakan dalam bentuk saham-saham dan dapat dikonversikan menjadi uang kas.11 Pengklasifikasian return dapat dibedakan menjadi dua macam yakni return realisasi (realized return) meruapakn return yang telah terjadi. Dihitung menggunakan data historis. Return jenis ini sangat penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan, Return ini juga berguna sebagai dasar penentuan return
ekspektasi
(expected return) dan risiko di masa yang akan datang. Selanjutnya, expected return adalah return
yang diharapkan akan diperoleh oleh
investor dimasa yang akan datang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi.12
D. Price to Book Value (PBV) 1. Konsep Price to Book Value (PBV) Price to Book Value adalah perhitungan atau perbandingan antara market value dengan book value suatu saham. Dengan rasio PBV ini, investor dapat mengetahui langsung berapa kali market value
suatu
saham dihargai dari book value-nya. Rasio ini dapat memberikan
11
Asbi Rachmad Faried , “Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Nilai Kapitalisasi Pasar Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur di BEI tahun 2002-2006,” (Thesis , Pasca Sarjana Manajemen, Universitas Diponegoro,2008), h.25. 12 Jogiyanto Hartono, Teori Portopolio dan Analisis Investasi ed.ketujuh (Yogyakarta: BPFEYOGYAKARATA,2010), h.205.
28
gambaran potensi pergerakan harga suatu saham sehingga dari gambaran tersebut, secara tidak langsung rasio PBV ini juga memberikan pengaruh terhadap harga saham. Sihombing berpendapat bahwa Price to Book Value (PBV) merupakan suatu nilai yang dapat digunakan apakah sebuah saham lebih mahal atau lebih murah dibandingkan dengan saham lainnya. 13 Suatu perusahaan yang berjalan baik dengan staf manajemen yang kuat dan organisasi yang berfungsi kurang lebihnya sama dengan nilai buku aktiva fisiknya. Rumus untuk menghitung Price to Book Value atau PBV adalah sebagai berikut:
(Rumus 2.3) Dimana :
13
PBV
= Price to Book Value
Ps
=
BVS
= Book Value Per Share
Price Stock/ Harga pasar per saham
Gregius Sihombing, Kaya dan Pinter Jadi Treder dan Investor Saham (Yogyakarta: Indonesia Cerdas,2008), h.95.
29
2. Pengaruh Price to Book Value (PBV) Terhadap Return Saham Perusahaan yang berkinerja baik biasanya rasio PBV-nya di atas satu. Ini menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar satu dari nilai bukunya. Semakin besar ratio PBV, semakin tinggi nilai perusahaan di mata pasar karena PBV yang semakin besar menunjukkan harga pasar dari saham tersebut semakin meningkat. Oleh karena harga pasar dinilai besar, maka return misalkan dalam bentuk capital gain yang dihasilkan juga besar. Dengan demikian PBV berpengaruh positif terhadap return saham. E. Likuiditas Saham 1. Konsep Likuiditas Saham Likuiditas saham dapat diartikan mudahnya suatu saham yang dimiki seseorang untuk dapat diubah menjadi uang tunai melalui mekanisme pasar modal14. Hal inilah yang dapat dijadikan patokan dasar bagi para investor dalam memilih saham-saham yang akan dibelinya. Semakin likuid suatu saham, maka investor akan semakin tertarik.
14
Koetin E.A, Suatu Pedoman Investasi Indonesia (Jakarta : Sinar Harapan, 2000).h.106
30
2. Turnover Rate Sebagai Alat Ukur Likuiditas Saham Pengukuran likuiditas bagi suatu surat berharga atau sekuritas dapat menggunakan indikator turnover rate. Rumus untuk menghitung nilai dari turnover rate adalah sebagai berikut: (Rumus 2.4)
Dimana : Tjt = Turnover Rate dari saham j pada periode t Xjt = Total jumlah saham yang diperdagangkan dari saham j pada periode t Nj = Total jumlah saham yang beredar dari saham j
3. Pengaruh Likuiditas Saham terhadap Return Saham Semakin likuid suatu saham, maka investor akan semakin tertarik. Hal ini akan menyebabkan harga saham tersebut akan naik dan menghasil return yang baik juga. Dapat dikatakan korelasi antara likuiditas saham dengan return saham berpengaruh positif satu sama lain. F. Inflasi 1. Konsep Inflasi Secara umumnya, inflasi adalah suatu kondisi dimana harga baik naik secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang relatif panjang di
31
sebagian besar wilayah. Inflasi tidak terlalu membahayakan apabila bisa diprediksikan, karena setiap orang akan mempertimbangkan prospeok harga yang lebih tinggi di masa yang akan datang. Namun dalam kenyataannya, inflasi sulit diprediksikan. Sebagai langkah preventif, bank sentral Indonesia dalam hal ini Bank Indonesia telah merumuskan beberapa indikator inflasi adalah sebagai berikut15 : a. Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indikator yang umum digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Tingkat inflasi di Indonesia biasanya diukur dengan IHK. b. Indeks Harga Perdagangan Besar merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan harga dari komoditi-komoditi yang diperdagangkan di suatu daerah. Berdasarkan kepada sumber atau penyebab kenaikan harga-hara yang berlaku, inflasi biasanya dibedakan keadaan tiga bentuk yakni sebagai berikut16: a. Inflasi Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation)
15
www.bi.go.id 16
Sadano Sukirna, Makroekonomi: Teori Pengantar (Jakarta : Raja Grafindo,2011), h.333 -336.
32
Inflasi
ini
biasanya
terjadi
karena
pada
masa
perekonomian berkembang dengan pesat. Kesempatan kerja yang tinggi menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan selanjutnya
menimbulkan
pengeluaran
yang
melebihi
kemampuan ekonomi. Pengeluaran yang berlebih ini yang mengakibatkan inflasi. Di samping dalam masa perekonomian yang dalam keadaan berkembang pesat, inflasi jenis ini dapat berlaku pada masa perang atau ketidakstabilan politik yang terus-menerus. Dalam masa seperti ini pemerintah berbelanja jauh melebihi pajak yang diperolehnya. b. Inflasi Desakan Biaya (Cost Push Inflation) Inflasi
ini
terutama
dalam
masa
perekonomian
berkembang dengan pesar ketika tingkat pengangguran adalah sangat
rendah.
Apabila
perusahaan-perusahaan
menghadapi permintaan yang bertambah,
masih
mereka akan
berusaha menaikkan produksi dengan cara memberikan gaji dan
upah
yang
lebih
tinggi
ini.
Langkah
ini
yang
mengakibatkan biaya produksi meningkat, yang akhirnya akan menyebabkan kenaikan harga-harga berbagai barang. c. Inflasi Diimpor (Import Inflation) Inflasi dapat juga bersumber dari kenaikan harga-harga barang yang diimpor. Inflasi ini akan terjadi apabila barang-
33
barang yang diimpor yang mengalami kenaikan harga mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan pengeluaran perusahaan-perusahaan.
2. Dampak Inflasi Inflasi atau kenaikan harga-harga yang tinggi dan terus-menerus telah menimbulkan beberapa dampak buruk kepada individu dan masyarakat para penabung, kreditor/debitor dan produsen, ataupun pada kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Dampak inflasi terhadap individu dan masyarakat:17 a. Menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat Inflasi menyebabkan daya beli masyarakat menjadi berkurang atau malah semakin rendah, apalagi bagi orang-orang yang berpendapatan tetap, kenaikan upah tidak secepat kenaikan harga-harga, maka inflasi ini akan menurunkan upah riil setiap individu yang berpendapatan tetap. b. Memperburuk distribusi pendapatan Bagi masyarakat yang berpendapatan tetap akan menghadapi kemerosotan nilai riil dari pendapatannya dan pemilik kekayaan dalam bentuk uang akan mengalami penurunan juga. Akan 17
180
Nurul Huda, dkk. Ekonomi Makro Islam : Pendekatan Teoritis. (Jakarta : Kencana, 2008). h.
34
tetapi, bagi pemilik kekayaan tetap seperti tanah atau bangunan dapat mempertahankan atau justru menambah nilai riil kekayaannya. Dengan demikian inflasi akan menyebabkan pembagian pendapatan diantara golongan yang berpendapatan tetap dengan para pemilik kekayaan tetap akan semakin tidak merata Sedangkan dampak inflasi bagi perekonomian secara keseluruhan antara lain prosepek pembangunan ekonomi jangka panjang akan semakin memburuk, inflasi mengganggu stabilisasi ekonomi dengan merusak rencana jangka panjang para pelaku ekonomi.
G. Review Studi Terdahulu
No
Judul Penelitian
Metode
Hasil
Perbedaan
Penelitian 1.
Analisis
faktor Metode
Hasil Penelitian Penulis
fundamental dan pengambilan
menunjukkan
risiko sistematis sampel
bahwa
Book saham
terhadap
Value
(BV) terdaftar di JII
harga menggunakan
saham properti di purposive
yang
menggunakan yang
dengan metode
35
BEJ
oleh
Anastasia
Njo sampling
mempengaruhi
dkk. method.
Dari harga
Jurnal akuntansi 30 perusahaan secara & keuangan Vol. hanya 5
No.
November 2003: yang 123-132
saham panel parsial
13 sedangkan
2. perusahaan
faktor
diambil fundamental
karena
yang
memiliki
tidak
laporan
berpengaruh.
keuangan secara lengkap tahun 1996 – 2001.
Faktor
fundamental yang digunakan yaitu
ROA,
ROE,
BV,
Priceout Ratio, DER, Rate
Require of
Return.Teknik
regresi
lainnya
data
36
analisis
yang
digunakan 2.
Akhyar,
Metode
Hasil penelitian Penulis
Mohamad
menggunakan
menunjukkan
“Analisis
analisis
jalur, bahwa
menggunakan
besar saham
Pengaruh Risiko dengan
pengaruh Beta, termasuk
Sistematis
CR,
dan mengguakan
dan
Luikiditas
trimming
terhadap
uji
ekspetasi
Fit yang mana timming
QR kedalam
dan terhadap harga indeks JII dan
goodness saham sebelum menggunakan metode regresi
pengembalian 14 setiap variabel sebersar 30,6%. data panel saham LQ-45 di menggunakan
Sedangkan
BEI
setelah
dengan tingkat
menggunakan Path
Kemudian besar
adalah Current pengaruh Beta,
Ekonomi Bisnis,
yang sebesar 28,6% .
S1 digunkaan
Fakultas
proses
signifikan 5%. timming
Analysis” Variabel
Skripsi
dan Ratio UIN Quick Ratio
Jakarta, 2010
yang
dan CR
dan
QR
terhadap return saham
sebesar
37
27,7% 3.
Titman
and Metode
Warga
“Stock digunakan
Return
as adalah
Predictors
of berganda.
Interest and pada
yang Hasilnya adalah Penulis tingkat
regresi bunga
dan variabel
PBV
inflasi memiliki dan Likuiditas
Rates Variabel
yang pengaruh yang saham
selain
positif terhadap inflasi
dan
Inflation digunakan periode adalah
suku menggunakan
return return saham
membuang
November 1979 saham, tingkat
variabel
dan
Oktober suku bunga dan
tingkat
suku
1982
inflasi.
bunga
dan
menggunakan digunakan indeks JII serta menggunakan metode regresi data panel 4.
Siti
Marifah Metode
“Pengaruh Faktor digunakan Fundamental dan Regresi
yang Hasil penelitian Penulis ini Data variabel
adalah menggunakan DPR, variabel
yang
38
Risiko Sistematis Panel terhadap Saham
dengan PER, EPS, dan berbeda yakni
Retun variabel
yang ROA memiliki likuiditas
digunakan
pengaruh positif
Perusahaan Pada DPR, JII. 2014
yang signifikan
EPS,ROA, ROE,
terhadap return
DER, saham
secara
Return saham, parsial. dan saham
Beta Sedangkan DER,
PER,
ROA, ROE dan risiko sistematis tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara
parsial.
Hasil
analisis
regresi
secara
simultan variabel
DER,
DPR,
EPS,
PER,
ROA,
39
ROE dan risiko sistematis secara bersamasama mempengaruhi return saham 5.
Rivail
Davesta Metode
yang Kesimpulan
“Pengaruh Risiko digunkaan non- secara Sistematis
dan probability
saham
return Variabel
berpengaruh yang positid
pada digunakan
industri
adalah
pertambangan
likuiditas
Efek sistematis
Indonesia
dan
terhadap return dan saham
dan
likuiditas saham dan berpengaruh
return saham
negatif
yang
terdaftar di JII
sgnifikan
yang terdaftar di resiko Bursa
parsial menggunakan
risiko sistemtis saham
Likuidtas saham sampling. terhadap
Penulis
dan
Periode 2010 –
tidak signifikan
2012. Skripsi S1
terhadap return
Fakultas
saham. Namun secara simultan
40
likuiditas
Ekonomi
dan
risiko sistematis secara signifikan berpengaruh terhadap return saham. 6.
Pancawati
Metode
yang ROA, PBV dan Penelitian
Hardiningsih, L. digunkan Suryanto, Chairiri,
Inflasi
fundamental dan variabel
saham perusahaan BEJ
return antara pada ROA, di Inflasi,
saham tukar
tetapi
yang sedangkan nilai menggantinya
ekonomi digunakan
terhadap
menggunakan
linier positif terhadap ROA dan nilai
Pengaruh Faktor berganda denga return
resiko
tidak
Anas adalah analisis berpengaruh “ regresi
ini
tukar
lain
rupiah denga variabel
: berpengaruh
likuiditas
PBV, negatif terhadap saham Nilai return saham.
dan
menggunakan
Tukar
Rupiah
metode regresi
dan
Return
data panel serta
Saham.
menggunakan indeks
JII
41
sebagai populasi penelitian. 7.
Fredy Hermawan Metode Mulia
dan digunakan
Nurdhiana, “Pengaruh
Harga
ini mengatakan ini
adalah analisis bahwa BV, linear
PBV, EPS dan berganda. PER
yang Hasil penelitian Pada penelitian
Terhadap Variabel Saham digunakan
PBV, yang
EPS, dam PER digunakan berpengaruh
adlah PBV ,
yang secara bersama- Likuiditas sama
Perusahaan Food antara lain: BV, harga and
variabel
terhadap saham
dan
saham, Inflasi dengan
Beverage PBV, EPS dan namun
secara metode analisis
yang Terdaftar di PER
parsial
hanya regresi
data
BEI Tahun 2007
EPS
-2010”
berpengaruh
menggunakan
signifikan
indeks JII.
yang panel dan serta
terhadap harga saham 8.
Gautam
Metode
Kaul,”Stock
digunakan
yang Hasil diperoleh
yang Variabel yang digunakan
42
Return
and ARIMA
bahwa terdapat selain
Inflation:
The
hubungan
Role
the
negatif
of
Monetary Sector”
inflasi
adalan
PBV
antara dan Likuiditas
stock return dan saham dengan Jurnal
inflasi
pada menggunakan
Finansial
negara
yang analisis regresi
Ekonomi 18,253-
memiliki
data panel dan
276
karakteristik
menggunakan
perekonomian
indeks JII.
Universitas
Michigan, U.S.A
yang sama. 9.
Taofik
Metode analisis Hasil
Mohammed
menggunakan
Ibrahim Omosola Agbaje,
dan Autoregressive
“The (ARDL)
return
stock
yang
diperoleh
dilakukan
adalah
Indonesia dan
M. Distributin Lag terdapatnya
relatioship between
yang Studi
di
menggunakan
hubungan
teknik analisis
kointegrasi
regresi
diantara return panel
data dengan
and
saham
dengan variabel selain
in
inflasi.
inflasi
Nigeria”. Jurnal
Membuktikan
return saham,
European
bahwa
inflation
inflasi penelitian
dan
ini
43
Scientific Februari vol. 9 No. 4
2013
adalah
faktor menggunakan
penting
dalam faktor internal
makroekonomi
perusahaan
yang
yakni likuiditas
mempengaruhi
dan price to
investment flow book value. dan menentukan arah
dan
perubahan dalam
return
saham
di
Nigeria
44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Price to Book Value, likuiditas saham dan inflasi terhadap return saham syariah yang terdapat pada Jakarta Islamic Index. Objek penelitian ini adalah laporan harga saham per bulan dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index selama tahun 2010 – 2014. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif deskriptif dari data-data harga saham per lembar (closing price), Indeks Harga Saham JII, jumlah saham yang diperdagangkan, jumlah saham yang beredar pada waktu tertentu, data PBV dari laporan keuangan emiten yang diterbitkan serta data inflasi tahunan. B. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian saham-saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2010-2014. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yakni menentukan sampel dengan kriteria: 1. Saham-saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2010-2014
45
2. Saham-saham yang konsisten secara berturut-turut selama periode tahun 2010 - 2014 masuk dalam saham Jakarta Islamic Index. 3. Saham – saham yang mempunyai kelengkapan data-data yang dibutuhkan. Berdasarkan kriteria tersebut, maka terpilihlah 10 saham yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini yang disajikan dalam tabel berikut : Tabel 3.1 Daftar Sampel Saham Syariah yang Konsisten di Jakarta Islamic Indeks Tahun 2010 – 2014 No
Kode Saham
Nama Perusahaan
1.
AALI
Astra Agro Lestari
2.
INTP
Indocement Tunggal Prakasa
3.
UNTR
United Tractors
4.
UNVR
Unilever Indonesia
5.
TLKM
Telkom Indonesia Persero
6.
PTBA
Tambang Batubara Bukit
7.
SMGR
Semen Gresik Indonesia
46
8.
KLBF
Kalbe Farma
9.
LSIP
PP London Sumatra Indonesia
10.
ITMG
Indo Tambangraya Mega
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel-variabel yang menjadi objek penelitian ini adalah: a. Variabel Terikat ( Dependent Variabel) Variabel terikat adalah yang merupakan hasil dari pengamatan dan pengolahan bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah return saham syariah periode 2010 – 2014. b. Variabel Bebas (Independent Variabel) Variabel bebas merupakan variabel yang dipilih dan diolah oleh peneliti untuk dicari keterkaitan atau pengaruhnya dengan variabel terikat. Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah Price to Book Value (PBV)(X1), Likuiditas Saham (X2) dan Inflasi (X3). Tabel 3.2 Deskripsi Variabel Dependen dan Independen Penelitian Variabel
Konsep Variabel Indikator
Skala
PBV
PBV adalah perhitungan atau perbandingan antara market value dengan
Rasio
(X1)
47
book value suatu saham Likuiditas Saham (X2)
Merupakan mudahnya suatu saham yang dimiliki seseorang untuk dapat diubah menjadi uang tunai melalui mekanisme pasar modal
Rasio
Inflasi (X3)
inflasi adalah suatu kondisi dimana harga baik naik secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang relatif panjang di sebagian besar wilayah
Rasio
Return return Saham (Y) (pengembalian) merupakan keuntungan yang didapatkan oleh investor atas modal/dana yang telah ia berikan kepada perusahaan untuk diputarkan kembali
Rasio
48
D. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara yang dicatat oleh pihak lain. Data sekunder pada umumnya berupa bukti catatan atau laporan
historis
yang
tersusun
dalam
data
dokumenter
yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan1. Peneliti memperoleh data-data penelitian yang bersumber dari :
Daftar saham yang tergabung dalam JII periode 2010 sampai dengan 2014, diperoleh dari website ww.idx.co.id
Data bulanan harga penutupan (closing price) saham-saham syariah yang konsisten terdaftar dalam JII dan indeks JII periode 2010 sampai dengan 2014, diperoleh dari Perpustakaan IDX dan yahoofinance.com
Data jumlah saham yang diperdangangkan dan jumlah saham yang beredar periode 2010 sampai dengan 2014, diperoleh dari website www.yahoofinance.co.id
E. Teknik Pengolahan Data Demi menunjang kesempurnaanya penelitian ini, serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan seluruh data dan informasi yang dibutuhkan, antara lain:
1
Nur Indriantoro dan Bambang Soepomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama(Yogyakarta.BFFE, 2002), h. 147
49
1. Pengumpulan Data Secara Kepustakaan (Library Research) Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat teoritis dan dapat menunjang materi pembahasan penelitian melalui beberapa sumber rujukan, seperti buku, jurnal, artikel dan sumber informasi yang terkait dengan penelitian ini. 2. Pengumpulkan Data Melalui Internet (Internet Research) Pengumpulan data closing price, indeks JII dan lainnya periode 2010 - 2014 melalui website yahoofinance.com dan www.idx.com. Data –data historis yang sudah terkumpul ini akan diolah dengan menggunakan Microsoft Excel, dan Eviews F. Metode Analisis Data 1. Analisis Model Regresi Data Panel Penelitian ini mengguankan bentuk data panel (pool) yang merupakan gabungan antara data runtun waktu (time series) dengan seksi silang (cross section). Oleh karenanya, data panel memiliki gabungan karakteristik yaitu data yang terdiri atas beberapa obyek dan meliputi beberapa waktu2. Uji regresi data panel ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen yang terdiri atas price to book value, likuiditas saham dan inflasi terhadap variabel dependen yakni return saham syariah
perusahan di JII. Pengolahan data dalam
penelitian ini menggunakan software Eviews 6 untuk menjelaskan 2
Wing Wahyu Winarno., Analisis Ekonometrika dan Statitika dengan Eviews. (Yogyakarta: UPP STIM YKPN.2011), h. 9
50
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen melalui data panel. Penggunaan software ini dirasa tepat mengingat analisis dengan data panel sudah disediakan Eviews sejak versi awal dan selama ini sudah menjadi satu keunggulan program Eviews dibanding program-program statistik lainnya. Software Microsoft Excel 2006 juga dipakai untuk mempermudah pengolaan data seperti pembuatan grafik, tabel dan lain-lain. Data semacam ini memiliki keunggulan terutama karena bersifat robust (kuat) terhadap beberapa tipe pelanggaran yakni heterokedastisitas dan normalitas. Disamping itu, dengan perlakuan tertentu struktur data seperti ini dapat diharapkan untuk memberikan informasi yang lebih banyak (high informatinal content)3 Analisis statistik dekriptif menjelaskan gambaran umum datadata
penelitian,
berhubungan
materi-materi
dengan
judul
dan
variabel-variabel
penelitian.
Analisis
yang
deskriptif
memberikan gambaran mengenai mean, sum d, nilai maksimum, nilai minimum dan standar deviasi dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan. Model regresi panel dalam penelitian ini adalah: Yit = α + b1X1it + b2X2it+ b3X3it + e
(Rumus 3.1)
Keterangan : Y 3
= Variabel dependen ( return saham syariah)
Moch. Doddy Ariefianto. Ekonometrika Esensi dan Aplikasi dengan Menggunakan EVIEWS (Jakarta: Erlangga.2012),h.148
51
α
= Konstanta
b
= Koefisien Regresi
X1
= Price to Book Value
X2
= Likuiditas
X3
= Inflasi
e
= Error term, diasumsikan 0
t
= waktu
i
= perusahaan
Metode estimasi model regresi dengan menggunakan data panel dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain4: a. Common effect/ Regresi Pooling Estimasi untuk model ini dapat dilakukan dengan metode OLS ( Ordinary least square) biasa. Untuk model data panel, sering diasumsikan βit = β yakni pengaruh dari perubahan dalam X diasumsikan bersifat konstan dalam waktu kategori cross section. Secara umum, bentuk model linier yang dapat digunakan untuk memodelkan data panel adalah: Yit
= Xitβit + eit
(Rumus 3.2)
Dimana:
4
Dedi Rosadi, Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan. (Yogyakarta: Andi Offset,2012), h.271
52
Yit adalah observasi dari unit ke-i dan diamati pada periode waktu ke-t (yakni variabel dependen yang merupakan suatu data panel). Xit adalah variabel independen dari unit ke-i dan diamati pada periode waktu ke-t disini diasumsikan Xit memuat variabel konstanta. eit adalah komponen eror yang diasumsikan memiliki harga mean 0 dan variansi homogen dalam waktu serta independen dengan Xit b. Model Fixed Effect Model fixed effect adalah teknik mengestimasikan data panel dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan intercept. Pengertian fixed effect ini didasarkan perbedaan intercept antara perusahaan namun intercept sama antara waktu (time in variant). Di samping itu, model ini juga mengasumsikan bahwa koefisensi regresi tetap antara perusahaan dan waktu. Pendekatan dengan variabel dummy ini dikenal dengan sebutan least square dummy variables (LSDV). Persamaan fixed effect model dapat ditulis sebagai berikut: Yit = Xitβit + Ci +....+ eit Dimana: Ci
= variabel dummy
(Rumus 3.3)
53
c. Model Random Effect Model random effect digunakan untuk mengatasi kelemahan model fixed effect yang menggunakan varibel dummy, sehingga model mengalami ketidakpastian. Tanpa menggunakan dummy, metode random effect menggunakan residual, yang diduga memiliki hubungan antar waktu dan antar obyek. Model
yang
tepat
digunakan
untuk
mengestimasikan random effect adalah Generalized least square (GLS) sebagai estimatornya. Bentuk persamaannya adalah: Yit = Xitβit + Vit
(Rumus 3.4)
Dimana Vit = Ci + Dt + εit Ci diasumsikan bersifat independent dan identically distributed (iid) normal dengan mean 0 dan variansi σ2c (komponen cross section error) Dt diasumsikan bersifat iid normal dengan mean 0 dan variansi σ2c (komponen cross section error) εit diasumsikan bersifat iid dengan mean 0 dan variansi σ2ε Dan εit ,Ci dan Dt diasumsikan independen satu dengan lainnya (komponen error kombinasi)
54
2. Tahapan Analisis Data Untuk menganalisis data panel diperlukan uji spesifikasi model yang tepat untuk menggambarkan data. Uji tersebut yaitu: a. Uji Chow Uji chow adalah pengujian untuk menentukan model apa yang akan dipilih antara common effect model atau fixed effect model. Hipotesis uji chow adalah: H0
: intercept konstan pada setiap i dan t
H1
: intercept tidak konstan paa setiap i dan t
Nilai F statistik ditentukan oleh: Fn -1.nt, n-k =
(Rumus 3.5)
Dimana: SSE1
= Sum Square Error dari model common
effect SSE2
= Sum Square Error dari model fixed effect
n
= jumlah individual (cross section)
t
= jumlah series waktu (time series)
k
= jumlah variabel bebas Kriteria pengujian bagi uji F adalah jika nilai Fstatistik
lebih besar dari Ftabel dimana Ftabel mengikuti distribusi Fn-1, nt - n-k
(α%), dengan n-1 adalah derajat keabsahan (numerator),
nt - n-t adalah derajat keabsahan (denominator) dan α adalah tingkat signifikansi, maka H0 ditolak dan model yang
55
digunakan adalah model analisis data panel denga fixed effect. b. Uji Hausman Uji Hausman
adalah
uji
yang digunakan untuk
memilih model yang terbaik antara fixed effect model atau random effect model yaitu dengan menguji hipotesis berbentuk: H0 : E(Ci | X) = E(u) = 0 atau terdapat random effect model H1 : fixed effect model Dalam
perhitungan
statistik
uji
Hausman
diperlukan asumsi bahwa banyaknya kategori cross section lebih
besar
dibandingkan
jumlah
varibel
independen
(termasuk konstanta) dalam model. Lebih lanjut, dalam estimasi statistik uji Hausman diperlukan estimasi variansi model. Apakah kondisi-kondisi ini tidak dipenuhi maka hanya dapat digunakan model fixed effect. 3. Pengujian Statistik
Uji t Uji
parsial
ini
digunakan
untuk
mengetahui
pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Uji t-test
ini pada dasarnya untuk
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
56
penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen5. Kriteria pengambilan keputusan dilakukan dengan tingkat signifikansi 5%. H1 diterima jika tingkat signifikansi <5% (kurang dari 0,05) dan H1 ditolak apabila tingkat signifikansi >5%. Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Apabila thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya variabel independen secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang disignifikan terhadap variabel dependen. Uji F Pengujian ini untuk mengetahui apakah variabel independen yakni price to book value, likuiditas saham dan inflasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yakni return saham. Pengujian ini dilakukan dengan uji F pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat kesalahan (α) 5% dengan degree of freedom (df1) = k – 1, degree of freedom (df2) = n-k. Dasar pengambilan keputusan adalah:
5
Ety Rocheaty, dkk. Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007). h. 99
57
Jika fhitung ≤ ftabel : H0 diterima dan H1 ditolak Jika fhitung ≥ ftabel : H0 ditolak dan H1 diterima
Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel
independen
dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (cross section) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan. Kelemahan mendasar dalam menggunakan koefisien determinasi adalah biasa terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan dalam model. Apabila satu variabel independen ditambah, R2 akan meningkat tanpa memperdulikan apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan adjust R2 untuk mengevaluasi model.
58
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, akan diuraikan tentang hal-hal yang mengenai data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil olahan data tersebut beserta pembahasannya. A. Analisis Deskriptif Statistik Bab ini penulis menganalisis data yang akan diunakan. Data yang digunakan berupa variabel return saham, price to book value, likuiditas dan inflasi. Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahan yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index periode 2010 – 2014 dan memenuhi kriteria yang diperlukan guna penerapan operasional variabel dengan teknik purposive sampling yang cocok digunakan bagi penelitian ini. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah: Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan yang Konsisten Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2010 – 2014 No
Kode Saham
Nama Perusahaan
1.
AALI
Astra Agro Lestari
2.
INTP
Indocement Tunggal Prakasa
59
3.
UNTR
United Tractors
4.
UNVR
Unilever Indonesia
5.
TLKM
Telkom Indonesia Persero
6.
PTBA
Tambang Batubara Bukit
7.
SMGR
Semen Gresik Indonesia
8.
KLBF
Kalbe Farma
9.
LSIP
PP London Sumatra Indonesia
10.
ITMG
Indo Tambangraya Mega
Sumber : Data diolah Data-data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari situs resmi Indonesia Stock Exchange yakni www.idx.go.id dan situs pendukung seperti yahoo finance dan situs resmi badan pusat statistik. Berikut penjabaran data-data yang digunakan : Tabel 4.2 Data Price to Book Value periode 2010 – 2014 Emiten AALI
Tahun PBV Emiten 2010 6,14 2011 4,06 ITMG 2012 3,31 2013 3,85
Tahun PBV 2010 8,96 2011 4,46 2012 4,84 2013 2,72
60
2014 3,41 2010 5,04 2011 3,57 UNTR 2012 2,27 KLBF 2013 1,99 2014 1,68 2010 31,69 2011 38,97 UNVR 2012 40,09 LSIP 2013 46,63 2014 45,03 2010 3,75 2011 2,33 TLKM 2012 2,72 PTBA 2013 2,8 2014 3,57 2010 4,8 2011 3,99 INTP 2012 4,26 SMGR 2013 3,2 2014 3,96 Sumber : www.idx.go.id
2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
1,47 6,62 5,3 7,3 6,89 9,3 4,21 2,63 2,5 1,99 1,84 8,95 4,9 4,09 3,11 3,53 5,01 4,65 5,18 3,85 4,09
Selanjutnya adalah data dari nilai likuiditas saham kesepuluh emiten yang menjadi sampel penelitian ini, yakni : Tabel 4.3 Data Nilai Likuiditas Saham Periode 2010 – 2014 Emiten
AALI
UNTR
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2010
TVA Emiten 0,001044 0,000245 0,00065 ITMG 0,00075 0,000683 0,000746 KLBF
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2010
TVA 0,001537 0,0011 0,000538 0,000613 0,002062 0,014645
61
2011 0,000776 2011 0,002123 2012 0,001293 2012 0,001331 2013 0,000494 2013 0,00096 2014 0,000926 2014 0,000648 2010 0,00027 2010 0,011841 2011 0,000197 2011 0,000905 UNVR 2012 0,000819 LSIP 2012 0,002321 2013 0,000207 2013 0,00346 2014 0,00017 2014 0,002258 2010 0,00918 2010 0,001093 2011 0,005745 2011 0,000639 TLKM 2012 0,009765 PTBA 2012 0,000898 2013 0,001152 2013 0,000958 2014 0,005594 2014 0,00068 2010 0,001322 2010 0,001045 2011 0,000959 2011 0,001233 INTP 2012 0,000614 SMGR 2012 0,001241 2013 0,000464 2013 0,000924 2014 0,000661 2014 0,00084 Sumber : Indonesian Capital Market Dictionary Data terakhir yang akan ditampilkan adalah data inflasi pada periode 2010 – 2014, yakni sebagai berikut: Tabel 4.4 Data Inflasi Indonesia 2010 – 2014 Tahun 2010 2011 2012 2013 2014
Inflasi 0,92 0,57 0,54 0,55 2,46
Sumber : BPS
62
B. Pemilihan model regresi data panel Analisis regresi yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi data panel. Data panel memiliki gabungan karakteristik yaitu data yang terdiri atas beberapa objek dan meliputi waktu.1Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan data panel. Pertama, data panel yang merupakan gabungan dua data time series
dan cross section mampu
menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan menghasilkan degree of freedom yang lebih besar. Kedua, menggabungkan informasi dari data time series dan cross section dapat mengatasi masalah yang timbul ketika terdapat maslaah penghilangan variabel (ommited-variabel).2 Dalam sumber lain mengatakan, data semacam ini memiliki keunggulan terutama karena bersifat robust (kuat) terhadap beberapa tipe pelanggaran yakni heterokedastisitas dan normalitas. Disamping itu, dengan perlakuan tertentu strutur data seperti ini dapat diharapkan untuk memberikan informasi yang lebih banyak (high infomational content).3 Terdapat beberapa metode/pendekatan yang biasa digunakan untuk mengestimasi model regresi dengan data panel yakni pendeketan Common
1
Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews (Yogyakarta:UPP STIM YKPN, 2011). h. 9.1. 2 Agus Widarjono, Ph.D, Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasinya Disertai Panduan Eviews (Yogyakarta: UPP STIM YKPN,2013).h.353. 3 Moch. Daddy Arefianto, Ekonometrika Esensi dan Aplikasi dengan Menggunakan EVIEWS (Jakartaa: Erlangga, 2012). h.148.
63
Effect, Fixed Effect dan Random Effect.4 Ketiga pendekatan tersebut masing masing memiliki kelebihan dan kekurangannya dan pemilihannya pun tergantung dari asumsi yang diterapkan oleh peneliti dan pemenuhan syaratsyarat
pengolahan
data
statistik
yang
benar,
sehingga
dapat
dipertanggungjawabkan secara statistik. Langkah pertama adalah setelah data panel yang dibutuhkan terkumpul, dengan menggunakan aplikasi eviews 6, data tersebut diregresikan dengan menggunakan model common effect terlebih dahulu. Hasil olahan tersebut dapat dilihat dalam tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.5 Hasil Regresi Data Panel Common Effect (PLS)
Dependent Variable: RETURN Method: Panel Least Squares Date: 09/14/15 Time: 12:30 Sample: 2010 2014 Periods included: 5 Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 50 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C LN_PBV LN_INFLASI LN_LIKUIDITAS
0.805061 0.262425 0.147653 0.164694
0.317964 0.061395 0.077355 0.050720
2.531925 4.274401 1.908766 3.247124
0.0148 0.0001 0.0625 0.0022
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid 4
0.342883 0.300027 0.317415 4.634617
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion
0.068373 0.379391 0.619408 0.772370
Agus Widarjono, Ph.D, Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasinya Disertai Panduan Eviews (Yogyakarta: UPP STIM YKPN,2013). h.355.
64
Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
-11.48519 8.000904 0.000214
Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
0.677656 1.818170
Sumber : output eviews Selanjutnya hal yang sama dilakukan dengan model fixed effect. Hasil regresinya sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Regresi Data Panel Model Fixed Effect
Dependent Variable: RETURN Method: Panel Least Squares Date: 09/14/15 Time: 12:34 Sample: 2010 2014 Periods included: 5 Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 50 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C LN_PBV LN_INFLASI LN_LIKUIDITAS
1.354842 0.498556 0.151698 0.299918
0.506476 0.130960 0.068091 0.065700
2.675040 3.806923 2.227864 4.564945
0.0111 0.0005 0.0321 0.0001
Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.594660 0.463199 0.277968 2.858841 0.593239 4.523455 0.000188
Sumber : output eviwes
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
0.068373 0.379391 0.496270 0.993396 0.685579 2.408936
65
Setelah hasil dari model common effect dan fixed effect diperoleh maka selanjutnya dilakukan uji likehood ratio atau uji chow. Untuk memilih model mana yang terbaik antara model common effect dan fixed effect dilakukan uji Chow. Dalam melakukan uji Chow, dibuat hipotesis untuk selanjutnya diuji. Hipotesis tersebut adalah sebagai berikut: Ho: Intercept konstan pada setiap i dan t Ha: Intercept tidak konstan pada setiap i dan t Dasar
penolakan
terhadap
hipotesis
diatas
adalah
dengan
membandingkan perhitungan F-statistik dengan F-tabel. Perbandingan dipakai apabila hasil F hitung lebih besar (>) dari F tabel, maka (Ho) ditolak yang berarti model yang lebih tepat digunakan adalah fixed effect model. Begitupun sebaliknya, jika F hitung lebih kecil (<) dari F tabel, maka Ho diterima dan model yang digunakan adalah common effect mode.l 5 Hasil dari uji likehood ratio atau uji chow dapat dilihat pada tabel 4.4 Tabel 4.7 Hasil Uji Chow
Effects Test
5
Statistic
d.f.
Prob.
Gujarati, N Damodor dan Dawn C Porter, Basic Econometrics, Foufth Edition (Mc Graw Hill International Edition, Singapore, 2009). h.257.
66
Cross-section F Cross-section Chi-square
2.553627 24.156863
(9,37) 9
0.0215 0.0041
Sumber : output eviews Berdasarkan hasil output diatas menunjukkan nilai probabilitas 0.0215 untuk cross section F, yang artinya nilainya kurang dari 0.05, maka Ho ditolak. Oleh karena itu model yang terpilih berdasarkan uji Chow ini adalah fixed effect. Uji chow juga dapat dilakukan dengan membandingkan perhitungan F statistik dengan F tabel atau disebut dengan uji F. Sebagaimana dengan uji chow, uji F kita gunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel dengan model fixed effect lebih baik dari model regresi data panel tanpa variabel dummy (common effect) dengan melihat sum of squared residual (RSS).6 Adapun uji F statistiknya adalah sebagai berikut: F= (RRS1 – RRS2) / (N-1) RRS2 / (N.T- N- K) = (4.634617– 2.858841 ) / (10-1) 2.858841/
(5.10 –10-4)
= 26.181 Dimana RRS1 merupakan sum of squared teknik tanpa variabel dummy (common effect) yaitu sebagai restricted model dan teknik fixed effect 6
Agus Widarjono, Ph.D, Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasinya Disertai Panduan Eviews (Yogyakarta: UPP STIM YKPN,2013). h.362.
67
dengan variabel dummy sebagai unrestricted model. Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh F statistik untuk uji chow adalah 26.181, kemudian hasil ini akan dibandingkan dengan F tabel df: α, (N-1), (N.T – N –K) atau 0.05,(10-1), (10.5 – 10 – 3) yang dihitung dengan formula Microsoft Excel yaitu: (=FINV(prpbability; deg_freedom1;deg_freedom2). Hasil outputnya F tabel nya adalah sebesar 2,144853353 yang artinya F statistik > F tabel . Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya model fixed effect lebih tepat digunakan daripada model common effect Selanjutnya, sebelum kita melakukan uji Hausman untuk menguji model fixed effect atau model random effect yang lebih tepat untuk penelitian ini, kita lakukan regresi terlebih dahulu dengan model random effect. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.8 Hasil Regresi Data Panel Model Random Effect (REM)
Dependent Variable: RETURN Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 09/14/15 Time: 12:40 Sample: 2010 2014 Periods included: 5 Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 50 Swamy and Arora estimator of component variances Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C LN_PBV
0.805061 0.262425
0.278448 0.053765
2.891244 4.881003
0.0058 0.0000
68
LN_INFLASI LN_LIKUIDITAS
0.147653 0.164694
0.067742 0.044416
2.179649 3.707940
0.0344 0.0006
Effects Specification S.D. Cross-section random Idiosyncratic random
0.000000 0.277968
Rho 0.0000 1.0000
Weighted Statistics R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression F-statistic Prob(F-statistic)
0.342883 0.300027 0.317415 8.000904 0.000214
Mean dependent var S.D. dependent var Sum squared resid Durbin-Watson stat
0.068373 0.379391 4.634617 1.818170
Unweighted Statistics R-squared Sum squared resid
0.342883 4.634617
Mean dependent var Durbin-Watson stat
0.068373 1.818170
Sumber : Output Eviews Langkah selanjutnya setelah mengetahui ouput dengan model random effect, kita lakukan Uji Hausman. Berikut hasil dari uji Hausman: Tabel 4.9 Hasil Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled Test cross-section random effects
Test Summary Cross-section random
Sumber : Ouput Eviews
Chi-Sq. Statistic
Chi-Sq. d.f.
Prob.
16.210395
3
0.0010
69
Untuk menentukan apakah model random effect atau fixed effect yang akan digunakan selanjutnya, kita harus membandingkan nilai uji Hausman dengan nilai chisquare. Nilai chi-square dengan degree of freedom sebanyak independen variabel yakni tiga variabel dan menggunakan nilai signifikansi 5% maka kita dapat memperoleh 7,1847. Jika hasil uji Hausman lebih besar dari chi-square maka model yang digunkan adalah fixed effect dan begitupun sebaliknya, jika hasil dari uji Hausman lebih kecil dari nilai chi-square, maka model yang dipilih adalah model random effect. Sekarang berdasarkan hasil output dengan menggunakan eviews, diperoleh nilai chi-square statistic bernilai 16,210395 yang mana nilai tersebut lebih besar daripada 7,1847. Maka model yang dipakai untuk dilakukan uji statistik adalah model fixed effect karena hasil uji Hausman lebih besar dari chi-square (14,991>7,1847) dengan tiga degree of freedom. C. Hasil Estimasi Model Hasil estimasi model dapat dilihat dari hasil uji regresi dengan model fixed effect yang telah terpilih sebelumnya berdasarkan hasil uji Hausman yang telah dilakukan. Berdasarkan ouput model fixed effect,diperoleh persamaan model regresi data panel dengan menggunakan perangkat lunak eviews 6 adalah RS = 1,354842 + 0,498556PBVit + 0,151698Iit + 0,299918Lit
70
Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa intersep adalah 1,354842 artinya ketika variabel-variabel independen pada observasi ke i dan ke t, maka RS adalah sebesar 1,354842. Lalu jika masing-masing variabel independen meningkat sebesar 1% maka: a. Jika nilai PBV (Price to Book Value ) pada observasi ke i dan periode ke t akan menaikan nilai return saham syariah pada observasi ke i dan pada periode ke t sebesar 0,498556 apabila nilai variabel independen lainnya dianggap konstan. b. Jika nilai Inflasi pada observasi ke i dan periode ke t akan menaikan nilai return saham syariah pada observasi ke i dan pada periode ke t sebesar 0,151698 apabila nilai variabel independen lainnya dianggap konstan. c. Jika nilai Likuidasi pada observasi ke i dan periode ke t akan menaikan nilai return saham syariah pada observasi ke i dan pada periode ke t sebesar 0,299918 apabila nilai variabel independen lainnya dianggap konstan. D. Uji Statistik Berdasarkan uji yang telah dilakukan yakni uji chow dan uji Hausman maka model estimasi data yang terpilih adalah fixed effect model. Langkah berikutnya adalah uji signifikansi dari model yang terpilih.
71
1. Adjusted R-Square (Koefisien Determinasi) Nilai R2 mempunyai interval antara 0 sampai 1 (0 < R2 < 1). Semakin besar nilai R2 (mendekati 1), maka semakin baik hasil untuk model regresi tersebut, dan semakin mendekati 0, maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen7. Dari tabel 4.3 fixed effect model menilai Adjusted R Square pada model regresi dalam penelitian ini adalah sebesar 0,463199 yang artinya kemampuan variabel independen (Price to Book Value, Inflasi dan Likuiditas) dalam menjelaskan variabel dependen adalah sebesar 46,32% sedangkan sisanya sebesar 53,68% dijelaskan variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. 2. Uji Pengaruh Simultan (F) Dalam menyimpulkan apakah model masuk dalam kategori cocok (fit) atau tidak, kita harus membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen, tetapi jika F hitung < F 7
Gujarati, N Damodor dan Dawn C Porter, Basic Econometrics, Fourth Edition (Mc Graw Hill International Edition, Singapore, 2009). h.76.
72
tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti bahwa variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.8 Pada hasil regresi fixed effect model yang terdapat pada tabel 4.3, dapat dinyatakan bahwa 4,523455 sementara F tabel dengan tingkat α=5% dan df1 (k-1) = 2 dan df2 (n-k) = 47, didapat F tabel adalah sebesar 3,1950. Dengan demikian F hitung > F tabel (4,523455
>
3,1950),
kemudian
juga
terlihat
dari
nilai
probabilitasnya yakni sebesar 0,000188 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05%, sehingga H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel PBV (Price to Book Value), Inflasi dan Likuiditas secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham syariah, sehingga model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen (return). 3. Uji Pengaruh Parsial (t) Besarnya pengaruh secara parsial setiap variabel dependen pada penelitian ini dapat menggunakan uji t. Apabila nilai t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh secara nyata 8
Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS (Yogyakarta: CV. Andi Offset 2011), h. 61-62.
73
terhadap variabel deoendennya. Maka begitupula sebaliknya, apabila nilai t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan dapat disimpulkan variabel independen tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependennya. Selain itu dapat digunakan indikator lain yakni apabili probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka hasil signifikan artinya terdapat pengaruh dari variabel independen secara individual terhadap variabel dependennya. Hasil perhitungan T tabel dengan signifikansi α = 0,05, didapat t tabel dengan berhitungan sebagai berikut, α: df = (n-k) atau 0,05; df = (50-3) adalah sebesar 2,01174. Berikut adalah hasil uji t dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen: a. Pengaruh PBV (Price to Book Value) terhadap Return Saham Syariah Melihat tabel 4.3, nilai t hitung pada PBV didapati nilai sebesar 3,806923, oleh karena itu karena t hitung > t tabel (3,806923 > 2,01174), maka H0 ditolak dan Ha diterima dan nilai probabilitasnya 0,0005 yang nilainya lebh kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa PBV tmemiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham syariah.
74
b. Pengaruh Inflasi terhadap Return Saham Syariah Melihat tabel 4.3, nilai t hitung pada inflasi didapati nilai sebesar 2,227864, oleh karena itu karena t hitung < t tabel (2,227864 < 2,01174), maka H0 ditolak dan Ha diterima dan nilai probabilitasnya 0,0321 yang nilainya lebh kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa inflasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham syariah. c. Pengaruh Likuiditas terhadap Return Saham Syariah Melihat tabel 4.3, nilai t hitung pada inflasi didapati nilai sebesar 4,564945, oleh karena itu karena t hitung > t tabel (4,564945 >2,01174), maka H0 ditolak dan Ha diterima dan nilai probabilitasnya 0,0001 yang nilainya lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa likuiditas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham syariah. E. Pembahasan Hasil Penelitian Analisis regresi data panel yang telah dilakukan bertujuan untuk menginvestigasi hubungan yang dapat diukur dari PBV (Price to Book Value), Inflasi dan Likuiditas terhadap return saham syariah. Pada uji Hausman yang merupakan uji terakhir yang dilakukan untuk menentukan model mana yang tepat unruk penelitian ini yakni diantara model fixed effect atau model random
75
effect dan terpilihlah model fixed effect yang paling cocok untuk penelitian ini. Berikut ini tabel yang merangkum hubungan yang terjadi pada variabel dependen dengan variabel independennya. Tabel 4.10 Hubungan Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen
Variabel
Hubungan yang
Signifikansi
Ditemukan Price to Book Value
Ada pengaruh
Signifikan
Inflasi
Ada pengaruh
Signifikan
Likuiditas
Ada Pengaruh
Signifikan
(PBV)
Sumber : Hasil ouput eviews 6 dan olahan Ms. Excel 1. Variabel Price to Book Value (PBV) Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa PBV memiliki pengaruh dengan return saham syariah sehingga baik peningkatan maupun penurunan PBV pengaruh terhadap return saham syariah. Hal ini mengidentifikasikan bahwa para investor pada periode penelitian ini
76
memperhitungkan nilai PBV dari suatu saham sebagai suatu patokan, karena dengan nilai PBV lah para investor dapat mengetahui seberapa besar dan mahalnya suatu pasar menilai saham yang akan dibelinya. Hasil ini sejalan dengan penelitian ditunjukkan oleh penelitian Ika dan Ardiani (2008) yang menyatakan bahwa besarnya nilai perusahaan akan sepenuhnya diperhitungkan oleh para investor dalam pembelian saham karena besarnya nilai PBV yang lebih besar menunjukkan bahwa perusahaan sedang mengalami pertumbuhan, sehingga investor juga berpendapat bahwa kondisi perusahaan akan menguntungkan untuk dimiliki sahamnya. Perbedaan hasil penelitian ditunjukkan oleh Raharjo (2005) dan Meythi (2012) yang menyatakan bahwa PBV tidak memiliki pengaruh signfikan terhadap return saham. 2. Variabel Inflasi Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Inflasi memiliki pengaruh positif signifikan mempengaruhi return saham. Hal ini menjelaskan bahwa meningkatnya inflasi akan juga meningkatkan return. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Titman dan Warga (2000) dan Pancawati Hardiningsih, et all (2001) yang mengatakan bahwa inflasi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap peningkatan return. Lebih lanjutnya,
77
hasil ini sesuai dengan hipotesis Fisher yang mengatakan bahwa saham biasa berfungsi sebagai inflation hedge , maka returnn riilnya independen terhadap inflasi dan return nominalnya berhubungan positif dengan inflasi. 3. Variabel Likuiditas Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas saham syariah memiliki pengaruh positif signifikan terhadap return saham syariah. Hal ini menjelaskan bahwa meningkatnya nilai likuiditas suatu saham syariah akan menaikan return saham tersebut. Pemodal akan memperoleh return yang lebih tinggi apabila perusahan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya semankin tinngi. Kesamaan dari hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Elly dan Leng (2002) yang menyatakan bahwa secara individu likuiditas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Ditambah dengan penelitian Alfred (2005) dan Muhardi (2013) dimana hasil penelitian mereka menyatakan bahwa secara parsial likuiditas saham berpengaruh posisitf dan signifikan terhadap return saham. Sebaliknya, perbedaan hasil penelitian ditunjukkan oleh penelitian Rivail (2010) menyatakan bahwa likuiditas saham berpengaruh negatif terhadap return saham.Hal senada diungkapkan oleh penelitian Nur Aida (2013) yang menyatakan bahwa likuiditas yang diukur oleh current ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham.
78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan tujuan meneliti pengaruh Price to Book Value (PBV), Likuiditas dan Inflasi terhadap Return Saham Syariah pada Jakarta Islamic Index, dengan menggunakan uji regresi data panel dengan model fixed effect dengan software Eviews 6.01 maka didapatkan kesimpulan hasil penelitian ini, yakni: 1. Berdasarkan hasil pengujian nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square ) senilai 0,463199 atau sebesar 46,3199%, ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen (Price to Book Value, Likuiditas dan Inflasi) sebesar 46,3199% terhadap variabel dependen (Return) sedangkan sisanya sebesar 53,6801% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini dan hasil uji simultan (uji F) yang dilakukan
menunjukkan
bahwa
semua
variabel
independen/bebas yang terdiri dari Price to Book Value (PBV), Likuiditas dan Inflasi berpengaruh secara simultan terhadap return saham pada taraf α (error) sebesar lima persen. 2. Berdasarkan hasil pengujian parsial (uji t) yang dilakukan hasil menunjukkan sebagai berikut :
79
a. Variabel Price to Book Value (PBV) berpengaruh positif signifikan terhadap return saham syariah pada Jakarta Islamic Index. Jadi setiap kenaikan nilai PBV akan berpengaruh terhadap kenaikan return saham syariah, b. Variabel Likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap return saham syariah pada Jakarta Islamic Index. Jadi setiap
kenaikan
nilai
likuiditas
saham
JII
akan
menyebabkan kenaikan nilai return saham syariah. c. Variabel Inflasi berpengaruh positif signifikan terhadap return saham syariah pada Jakarta Islamic Index. Jadi setiap
kenaikan
angka
inflasi
di
Indonesia
akan
mengakibatkan kenaikan return saham syariah. B. Saran Dari hasil penelitian ini dan pembahasan diatas, maka penulis menyarankan beberapa hal berikut : 1. Untuk para pemodal dan bagi yang berniat untuk terjun ke pasar modal syariah khususnya dalam ranah saham agar memperhatikan secara teliti setiap laporan keuangan yang diterbitkan oleh para emiten khususnya nilai PBV dari saham dan juga likuiditas dari saham tersebut. Lebih lanjutnya, para investor juga diharapkan memperhatikan informasi mengenai kondisi inflasi di Indonesia sehingga dapat memperoleh return yang optimal dari saham yang miliki.
80
2. Untuk para perusahaan/emiten agar terus memantau faktor internal dan ekstenal perusahaannya agar kondisi perusahaan dapat terus stabil dan menarik para investor di tengah perekonomian yang kurang menentu seperti saat ini. 3. Untuk para peneliti selanjutnya agar dapat menambah variabel rasio-rasio keuangan lainnya maupun variabel makroekonomi lainnya. Hal ini dikarenakan berdasarkan penelitian ini masih lebih dari setengah dari keseluruhan faktor yang mempengaruhi return saham syariah.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DATA MENTAH
AALI
UNTR
UNVR
TLKM
INTP
ITMG
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
RETURN 0,151648352 -0,171755725 -0,119815668 0,314136126 -0,033864542 0,535488287 0,151560178 -0,256166983 -0,030612245 -0,086842105 0,49321267 0,139393939 0,127659574 0,226415094 0,242307692 -0,158730159 -0,113207547 0,269503546 -0,759776536 0,33255814 0,164233577 0,068965517 0,328445748 -0,116997792 0,25 0,59591195 -0,238423645 0,069857697 -0,31076179 -0,460526316
PBV 6,14 4,06 3,31 3,85 3,41 5,04 3,57 2,27 1,99 1,68 31,69 38,97 40,09 46,63 45,03 3,75 2,33 2,72 2,8 3,57 4,8 3,99 4,26 3,2 3,96 8,96 4,46 4,84 2,72 1,47
Inflasi 0,92 0,57 0,54 0,55 2,46 0,92 0,57 0,54 0,55 2,46 0,92 0,57 0,54 0,55 2,46 0,92 0,57 0,54 0,55 2,46 0,92 0,57 0,54 0,55 2,46 0,92 0,57 0,54 0,55 2,46
TVA 0,001044 0,000245 0,00065 0,00075 0,000683 0,000746 0,000776 0,001293 0,000494 0,000926 0,00027 0,000197 0,000819 0,000207 0,00017 0,00918 0,005745 0,009765 0,001152 0,005594 0,001322 0,000959 0,000614 0,000464 0,000661 0,001537 0,0011 0,000538 0,000613 0,002062
KLBF
LSIP
PTBA
SMGR
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
1,5 0,046153846 -0,697058824 0,213592233 0,464 0,538922156 -0,824902724 0 -0,142222222 -0,020725389 0,330434783 -0,244008715 -0,135446686 -0,32 0,225490196 0,251655629 0,211640212 0,371179039 -0,098726115 0,144876325
6,62 5,3 7,3 6,89 9,3 4,21 2,63 2,5 1,99 1,84 8,95 4,9 4,09 3,11 3,53 5,01 4,65 5,18 3,85 4,09
0,92 0,57 0,54 0,55 2,46 0,92 0,57 0,54 0,55 2,46 0,92 0,57 0,54 0,55 2,46 0,92 0,57 0,54 0,55 2,46
0,014645 0,002123 0,001331 0,00096 0,000648 0,011841 0,000905 0,002321 0,00346 0,002258 0,001093 0,000639 0,000898 0,000958 0,00068 0,001045 0,001233 0,001241 0,000924 0,00084
DATA DIOLAH
AALI
UNTR
UNVR
TLKM
INTP
ITMG
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013
RETURN 0,151648352 -0,171755725 -0,119815668 0,314136126 -0,033864542 0,535488287 0,151560178 -0,256166983 -0,030612245 -0,086842105 0,49321267 0,139393939 0,127659574 0,226415094 0,242307692 -0,158730159 -0,113207547 0,269503546 -0,759776536 0,33255814 0,164233577 0,068965517 0,328445748 -0,116997792 0,25 0,59591195 -0,238423645 0,069857697 -0,31076179
LN_PBV 1,814824742 1,401182974 1,196948189 1,348073148 1,226712291 1,617406082 1,272565596 0,819779831 0,688134639 0,518793793 3,456001174 3,662792119 3,691126927 3,842244111 3,807328934 1,32175584 0,845868268 1,00063188 1,029619417 1,272565596 1,568615918 1,383791231 1,44926916 1,16315081 1,376244025 2,192770227 1,495148766 1,576914721 1,00063188
LN_INFLASI LN_LIKUIDITAS -0,083381609 -6,86469579 -0,562118918 -8,314252347 -0,616186139 -7,338538195 -0,597837001 -7,195437351 0,90016135 -7,289015698 -0,083381609 -7,200784958 -0,562118918 -7,161358038 -0,616186139 -6,650790179 -0,597837001 -7,612975041 0,90016135 -6,984636323 -0,083381609 -8,217088599 -0,562118918 -8,532306829 -0,616186139 -7,107426474 -0,597837001 -8,482791765 0,90016135 -8,679712121 -0,083381609 -4,690728074 -0,562118918 -5,159425368 -0,616186139 -4,628950715 -0,597837001 -6,766255717 0,90016135 -5,186060684 -0,083381609 -6,628609538 -0,562118918 -6,949619483 -0,616186139 -7,39551563 -0,597837001 -7,675626006 0,90016135 -7,321756718 -0,083381609 -6,477922814 -0,562118918 -6,812445099 -0,616186139 -7,527651998 -0,597837001 -7,397145622
KLBF
LSIP
PTBA
SMGR
2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
-0,460526316 1,5 0,046153846 -0,697058824 0,213592233 0,464 0,538922156 -0,824902724 0 -0,142222222 -0,020725389 0,330434783 -0,244008715 -0,135446686 -0,32 0,225490196 0,251655629 0,211640212 0,371179039 -0,098726115 0,144876325
0,385262401 1,89009537 1,667706821 1,987874348 1,930071085 2,2300144 1,437462648 0,966983846 0,916290732 0,688134639 0,609765572 2,191653532 1,589235205 1,40854497 1,134622726 1,261297871 1,611435915 1,53686722 1,644805056 1,348073148 1,40854497
0,90016135 -0,083381609 -0,562118918 -0,616186139 -0,597837001 0,90016135 -0,083381609 -0,562118918 -0,616186139 -0,597837001 0,90016135 -0,083381609 -0,562118918 -0,616186139 -0,597837001 0,90016135 -0,083381609 -0,562118918 -0,616186139 -0,597837001 0,90016135
-6,184078893 -4,223656299 -6,154925096 -6,62182474 -6,948577274 -7,341619862 -4,436187194 -7,007575614 -6,065757152 -5,66648669 -6,093275813 -6,81882907 -7,355606104 -7,01534049 -6,95066278 -7,29341776 -6,863738394 -6,698305055 -6,691837773 -6,986798486 -7,082108666