PENGARUH POSITIONING DAN DIFERENSIASI TERHADAP BRAND SWITCHING PERBANKAN SYARIAH (studi kasus pada nasabah Bank Muamalat Cabang Pembantu kuningan) Oleh :Rina Masruroh ABSTRAK Tingginya tingkat persaingan perbankan dan masyarakat yang telah terbiasa dengan sistem bunga membuat bank syariah di Indonesia tidak serta merta memenangkan hati nasabah. Banyaknya fenomena perilaku perpindahan merek perbankan merupakan bukti bahwa nasabah semakin sulit untuk loyal. Salah satu cara yang paling strategis adalah dengan memperkuat positioning dan Diferensiasi perbankan syariah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui positioning dan diferensiasi bank syariah serta brand switching nasabah bank syariah dan mencari tahu pengaruh positioning dan diferensiasi terhadap brand switching bank syariah baik secara parsial maupun secara simultan denganobjek penelitian berupa studi kasus pada nasabah Bank Muamalat Cabang Pembantu Kuningan. Apabila positioning dipersepsi positif oleh nasabah dan didukung oleh diferensiasi yang kokoh sehingga memenuhi ekspektasi nasabah, maka bukan tidak mungkin bank syariah akan meningkatkan brandswitching bank konvensional ke bank syariah serta dapat menekan tingkat brandswitching bank syariah kepada bank konvensional. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pengolahan data dengan perhitungan frekuensi pada setiap alternatif jawaban dengan menggunakan skala likert serta uji hipotesis menggunakan pearson product moment. Berdasarkan hasil penelitian, positioning dan Diferensiasi perbankan syariah dipersepsi baik oleh nasabah, hal ini ditunjukan oleh hasil perhitungan skor kriterium positioning 81,53 %, dan Diferensiasi 79,57% yang berada pada daerah kriterium tinggi dengan tingkat perpindahan merek 44,62% atau berada pada daerah kriterium sedang. Hasil perolehan nilai koefisien korelasi parsial antara positioning dan brand switching terbukti negative namun dengan derajat korelasi yang rendah yaitu -0,380 dengan derajat determinasi 0,04%,dan hasil perolehan nilai koefisien korelasi parsial antara Diferensiasi dan brand switching terbukti negative juga dengan derajat korelasi yang sedang yaitu -0,452 dengan derajat determinasi 44,9%. Selanjutnya berdasarkan perhitungan spss diperoleh pula koefisien determinasi variabel X1 (positioning) dan X2 (diferensiasi) secara simultan sebesar 19,9%. Dilihat dari tingkat perubahan menunjukan bahwa variabel dependen (positioning dan Diferensiasi) dapat dipengaruhi oleh variabel independent (brandswitching bank syariah) sebesar Y=89,684-0,005X1-056X2 dengan uji signifikansi berdasarkan 0,5 (kepercayaan 95%). Hasil pengujian tersebut menunjukan bahwa semakin kokoh positioning dan diferensiasi bank syariah maka akan semakin menurunkan tingkat brand switching bank syariah. A. PENDAHULUAN Krisis ekonomi yang melanda bangsa ini pada pertengahan tahun 1997 telah meluluhlantakkan sektor perbankan konvensional di tanah air, terbukti pada Juli 1997 sampai 13 Maret 1999 pemerintah telah menutup tidak kurang dari 55 bank konvensional
disamping mengambil alih 11 bank (BTO) dan 9 bank lainnya dibantu untuk melaksanakan revitalisasi, dari 240 bank konvensional yang ada sebelum krisis moneter, hanya tinggal 73 bank swasta yang dapat bertahan tanpa bantuan pemerintah, tentunya biaya restrukturisasi dan penyehatan
perbankan Indonesia sangat mahal (diperkirakan mencapai 400 Triliun), dan ada kemungkinan sebagian besar biaya penyelamatan perbankan tersebut akan ditanggung rakyat melalui APBN(Zainul Arifin, 1999). Hal ini dikarenakan sistem/prinsip bunga yang dijalankan bank konvensional, sehingga tingginya tingkat bunga pada saat krisis moneter mengakibatkan bank-bank konvensional tersebut mengalami negatif spread, sehingga menimbulkan berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan konvensional terutama para pengusaha menengah dan besar yang dalam proses usahanya sangat memerlukan jasa perbankan. Perbankan syariah yang hadir dengan prinsip bagi hasil telah mampu membuktikan kapabilitasnya dengan tetap kokoh ditengah terpaan krisis moneter, hal inilah yang kemudian membuat banyak pihak termasuk pengusaha terutama pengusaha menengah dan besar mulai melirik kebaradaan bank syariah. Dalam perkembangannya, perbankan syariah di Indonesia terus mengalami kemajuan yang pesat, terbukti dalam jangka waktu setengah tahun di tahun 2011 market sharenya perbankan syariah mengalami kenaikan sebesar 0,5% sehingga kini marketsharenya menjadi 3,5% (Sharing Edisi 60 desember 2011). Perkembangan bank syariah yang begitu pesat menyebabkan konsumen atau nasabah dihadapkan pada dua pilihan yaitu memilih bank konvensional atau bank syariah. Walaupun jumlah nasabah terbesar masih dimiliki bank konvensional, namun jumlah pertumbuhannya jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan pertumbuhan bank syariah. Banyak faktor yang menyebabkan masih rendahnya pangsa pasar bank syariah, diantaranya keberadaan bank syariah yang masih baru dan sistem perekonomian masyarakat yang telah terikat dengan sistem bunga. Konsumen saat ini merupakan konsumen yang sangat cerdas dalam memilih produk, baik barang maupun
jasa termasuk jasa perbankan. Hal ini membuat kompetisi dunia perbankan untuk mendapatkan kepercayaan konsumen semakin ketat dan sulit. Tingkat persaingan produk layanan jasa perbankan yang semakin ketat justru menambah sikap konsumen atau nasabah semakin tidak loyal terhadap salah satu jasa perbankan, dan sangat memungkinkan mereka selalu berpindah dari satu merek ke merek lainnya. Menurut Hermawan Kartajaya (2004) persaingan memperebutkan konsumen/nasabah sesungguhnya bukan terjadi di pasar, akan tetapi terjadi di benak pelanggan. Bagaimana perusahaan dapat memposisikan diri dan produk dengan tepat, memberikan keunikan tersendiri, dan membangun merek merupakan langkah awal dalam memberikan apa yang menjadi harapan konsumen. Salah satu strategi pemasaran yang bisa dijalankan adalah melalui menetapan positioning dan diferensiasi produk yang kokoh. Apabila positioning dipersepsi positif oleh nasabah dan didukung oleh diferensiasi yang kokoh sehingga memenuhi ekspektasi nasabah, maka bukan tidak mungkin bank syariah dengan label halal dan segala kelebihannya akan menjadikan tingkat perpindahan merek dari bank konvensional ke bank syariah menjadi tinggi. Salah satu bank syariah yang menjadi pelopor perbankan syariah di Indonesia adalah bank Muamalat Indonesia. Bank Muamalat menjadi icon perbankan syariah di Indonesia, produk dan layanan jasa perbankan yang dikeluarkan oleh bank Muamalat senantiasa konsisten pada kaidah hukum Islam (http://ibbloggercompetition.kompasiana.com/2 010/12/20/euphoria-bank-syariah-dandaya-magnet-kehadirannya/) Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis merasa tertarik untuk memfokuskan penelitian ini pada pengaruh positioning dan diferensiasi terhadap brand switching perbankan syariah (studi kasus pada
nasabah Bank CabangPembantu kuningan)
Muamalat
Kerangka Pemikiran Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilainilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Dengan menyediakan beragam produk serta layanan jasa perbankan yang beragam dengan skema keuangan yang lebih bervariatif, perbankan syariah menjadi alternatif sistem perbankan yang kredibel dan dapat dinimati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, telahmendorongpengembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Melalui progres perkembangannya yang impresif, yang mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 65% pertahun dalam lima tahun terakhir, maka diharapkan peran industri perbankan syariah dalam mendukung perekonomian nasional akan semakin signifikan.Namun demikian, Persaingan antar bank di Indonesia semakin tinggi, baik yang sejenis maupun yang berbeda jenisnya. Beragamnya produk dan layanan jasa perbankan menimbulkan fenomena rendahnya tingkat loyalitas konsumen, sehingga sering diantara para nasabah melakukan perpindahan merek karena ingin menikmati layanan jasa perbankan lain. Perpindahan merek (brand switching) ditandai dengan adanya perbedaan signifikan antar merek. Konsumen dalam hal ini tidak mengetahui banyak mengenai kategori produk yang ada. Para pemasar dengan demikian perlu mendiferensiasikan
keistimewaan mereknya untuk menjelaskan merek tersebut. Perpindahan merek (brand switching) juga ditandai dengan keterlibatan yang rendah (low involvement). Konsumen tidak melalui tahap-tahap keyakinan, sikap atau perilaku yang normal. Konsumen tidak secaraekstensif mencari informasi mengenai merek, melainkan merupakan penerima informasi pasif (information catching). Konsumen tidak membentuk keyakinan merek (brand conviction), tetapi memilih suatu merek karena merek tersebut terasa akrab (brand familiarity).Oleh karena itu setiap perusahaan (dalam hal ini perbankan syariah) sangat perlu untuk menetapkan strategi pemasaran yang tepat. Strategi pemasaran tersebut adalah alat, perangkat, dan tindakan yang bertujuan untuk memberikan nilai bagi konsumen dan menciptakan keunggulan bersaing bagi perusahaan.Untuk mendapatkan keunggulan bersaing, perbankan syariah harus membangun strategi pemasaran yang tepat. Menurut Hermawan Kartajaya (2004) pemasaran mempunyai sembilan elemen inti yaitu : segmentasi, targeting, positioning, diferensiasi, marketing mix (produk, harga, tempat atau distribusi, dan promosi), penjualan, merek, pelayanan, dan proses. Suatu produk, merek, ataupun perusahaan akan memiliki keunggulan bersaing yang bagus kalau ia mampu membangun kesembilan elemen itu secara baik, dan intisari dari sembilan elemen tersebut adalah positioning-diferensiasi-brand. Produk dan merek perusahaan haruslah diposisikan dengan jelas di benak pelanggan. Tujuannya tak lain agar produk, merek, dan perusahaan memiliki identitas yang jelas di benak pelanggan. Positioning pada hakikatnya merupakan sebuah janji dari perusahaan kepada pelanggannya. Agar janji yang terumus dalam positioning tersebutmemiliki kredibilitas dan dipersepsi positif oleh pelanggan, maka janji tersebut harus didukung oleh diferensiasi yang kuat. Positioning yang didukung oleh diferensiasi yang kokoh
akan menghasilkan brand integrity yang kuat. Brand integrity yang kuat ini pada gilirannya akan menghasilkan brand image yang kuat. Pada akhirnya, brand image yang kuat juga akan memperkuat positioning yang telah ditentukan sebelumnya. Positioning yang dipersepsi positif dan menyentuh sisi emosional konsumen perlu didukung oleh diferensiasi yang kokoh agar tercipta brand yang kuat. Positioning bukanlah hanya sekedar jargon perusahaan tetapi merupakan janji perusahaan kepada konsumen. Sedangkan alat pemenuh janji ini adalah diferensiasi produk dan perusahaan. Jika keduanya solid maka perusahaan maupun produk akan memiliki keunggulan merek yang kuat di benak pelanggan. Memiliki merek yang kuat merupakan aspek vital bagi setiap perusahaan, karena keunggulan yang bisa didapatkan beraneka ragam. Mulai dari persepsi kwalitas yang lebih bagus dan loyalitas merek yang lebih besar hingga margin laba yang lebih besar dan peluang tambahan bagi perluasan merk (brandextention). Melalui hal inilah perusahaan berusaha membangun kepercayaan konsumen terhadap perusahaan dan terhadap produk yang ditawarkan. Diharapkan dengan edukasi yang dilakukan kepada pasar, konsumen akan beralih kepada bank syariah, karena Persaingan memperebutkan konsumen sesungguhnya bukan terjadi di pasar, akan tetapi terjadi di benak pelanggan. Bagaimana perusahaan dapat memposisikan diri dan produk dengan tepat, memberikan keunikan tersendiri, dan membangun merek merupakan langkah awal dalam memberikan apa yang menjadi harapan konsumen. Sehingga apabila positioning dipersepsi positif oleh nasabah dan didukung oleh diferensiasi yang kokoh sehingga memenuhi ekspektasi nasabah, maka bukan tidak mungkin bank syariah dengan label halal dan segala kelebihannya menjadikan tingkat perpindahan merek dari bank konvensional ke bank syariah akan tinggi.
Pertumbuhan bank syariah yang pesat di Indonesia menggambarkan potensi suatu lembaga keuangan yang memakai sistem syariah. Dengan penetapan positioning yang tepat dan dengan diferensiasi utama yang dimiliki oleh bank syariah, yaitu sistem syariah ditambah diferensiasi lainnya diharapkan dapat membuat merek menjadi kokoh dan menarik pangsa pasar baru dan sambil mempertahankan pangsa pasar yang lama. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian verifikatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji hubungan-hubungan variabel dari hipotesis-hipotesis yang diajukan disertai data empiris (Rochaeti, dkk; 2007;13). Berdasarkan metode yang digunakan penelitian ini merupakan penelitian survey yaitu penelitian yang dilakukan pada ukuran populasi besar maupun kecil tetapi data yang dipelajari merupakan data dari sampel yang terdapat pada populasi tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk membuat generalisasi dari sebuah pengamatan dan hasilnya akan lebih akurat jika menggunakan sampel yang representatif (David Kline: 1980 dalam Sugiono:2002: dalam Rochaeti, dkk : 2007:16). Sedangkan berdasarkan tingkat eksplanasi penelitian ini merupaka penelitian asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel atau lebih. Sifat penelitian ini adalah penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang berupaya meneliti apa dan seberapa jauh faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi suatu variabel . Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dilakukan melalui angket/quesioner. Dengan demikian jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah Data Primer yaitu data yang diperoleh melalui komunikasi tidak langsung dengan responden dengan menggunakan alat yang telah dipersiapkan berupa angket atau
questioner dengan pengolahan bepedoman pada tabel kategori likert Selain menggunakan primer, penelitian ini
Variabel Positioning (X1)
Differensiasi (X2)
data skala data juga
menggunakan data skunder berupa data jumlah nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Kuningan sebagai populasi dari penelitian ini. OperasionalisasiVariabelPenelitian
Tabel 1 Operasionalisasi Variabel Penelitian Konsep Variabel Indikator menyangkut 1. Customer bagaimana kiat Reason to buy membangun 2. Company kepercayaan dan Kekuatan dan keyakinan kepada keunggulan pelanggan kompetitif (Kartajaya, dkk, perusahaan 2004). 3. Competitor Unik dan tidak mudah ditiru 4. Change berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan dalam lingkungan bisnis (Kartajaya, dkk, 2004). Seperangkat 1. Produknya perbedaan bermakna (product yang membedakan differentiation) satu produk dengan Meliputi antara produk lainnya lain fitur, (Kartajaya, dkk performance dan 2004). desain. 2. Servisnya (service differentiation) Meliputi antara lain kecepatan, kemudahan, delivery time, dan empati. 3. Kemampuan saluran distribusinya (channel differentiation) Meliputi antara lain channel coverage, kemampuan menjual, dan costumer service. 4. Sumber daya manusia (people differentiation)
Item 1,2,3 4,5,6,7,8
Skala Ordin al
9,10,11, 12 13,14,15
1,2,3,4, 5 6,7,8,9
10,11,12
13,14,15, 16
17,18,19, 20
Ordin al
Variabel
Brand Switching (Y)
Konsep Variabel
perilaku perpindahan merek yang dilakukan oleh konsumen karena alasan-alasan tertentu atau dapat diartikan juga sebagai kerentanan konsumen untuk berpindah ke merek lain (Dharmmesta, 1999)
PopulasidanSampel Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Kuningan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Bank Muamalat Kuningan, diperoleh data nasabah yang membuka rekening dari bulan Januari sampai dengan September 2012 Selanjutnya penulis menetapkan data tersebut sebagai data populasi dalam penelitian ini, sehingga dapat dihitung sampel dalam penelitian ini sebagai berikut:
N 1 N ( e) 2 1129 n 1 1129(0,05) 2 n 295,35 n
Maka n ditetapkanmenjadi 295 sampel
Indikator Meliputi antara lain kapabilitas, budaya kerja, dan skill. 5. Image (image differentiation) Meliputi anatara lain logo, identitas merek, asosiasi, karakter, dan celebrity endorser. (Kotler, 2005) alasan–alasan yang berhubungan dengan kepuasan dan kualitas jasa (Bitner, 1990; Boulding, dkk. 1993).: - Kesanpertama kali
Item
Skala
Ordin al
1,2,3 4,5,6,7,8
- kepuasan - loyalitas
9,10,11,12 ,13, 14,15,16,1 7, 18,19,20
Pengolahan Data Dalam pengolahan data terlebih dahulu dilakukan uji kwalitas data.Tes yang baik adalahtes yang mengukur apa yang dirancang untuk diukur seakurat mungkin. Karakteristik-karakteristik pengukuran dari tes disebut sifat psikometrik (psychometricproperties). Sifat psikometrik ditentukan berdasarkan análisis dari responresponitem tes pada saat uji coba tes tersebut. (Rochaeti, dkk; 2007; 46).Untuk mengetes atau menguji kwalitas data penulis menggunakan pengujian validitas dan reliabilitas data. Teknik Analisis Data a. Deskripsi Variabel X dan Y b. Pengujian Persyaratan Analisis dengan menggunakan uji normalitas menggunakan uji kolmogorovsmirnov dengan taraf signifikansi 0,05. Dalam penghitungan ini digunakan fasilitas uji kolmogorov-
smirnov dari SPSS for windows versi 19. c. Analisis Regresi Linier Berganda, Penelitian ini menganalisis pengaruh dua variabel, maka digunakan teknik analisis regresi linier, untuk itu membutuhkan data sekurangkurangnya data berskala interval. Oleh sebab itu data ordinal yang diperoleh akan ditransformasi dahulu menjadi skala interval. Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu variabel X1 (positioning), X2 (differensiasi) dan Y (brand switching), maka bentuk persamaan regresi Y atas X adalah :
ˆ = a + b1X1 + b2X2+ b3X3 + b4X4 Y
Untuk perhitungan koefisienkoefisien regresi dalam penelitian ini akan digunakan alat bantu program statistik SPSS. d. Perhitungan Koefisien Determinasi Persen variasi dalam variabel terikat (Y) yang dijelaskan oleh sekelompok variabel bebas X1, X2, X3,.....Xk e. Koefisien Korelasi Parsial (rxiy) dan Koefisien Beta (βxiy) Koefisien korelasi parsial menunjukan tingkat keeratan hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikatnya. Untuk perhitungan besarnya koefisien korelasi parsial dalam penelitian ini akan digunakan alat bantu program statistik SPSS. Koefisien Beta (βxiy) atau (Standarddized coefficients) dalam penelitian ini digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Sebagaimana diungkapkan Rochaety, dkk (2007; 162) bahwa “ besarnya pengaruh untuk masingmasing variabel digunakan angka beta (β) atau (Standarddized coefficients) yang terdapat pada tabel coefficient.” f. Pengujian Multikolinearitas Untuk menentukan ada tidaknya multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan VIF (Variance
Inflation Factor) dengan Xh yaitu :
VIF ( X h )
yang
terkait
1
1 Rh (Suharjo, 2008: 98) 2
Hipotesis Penelitian Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh yang negative dan signifikan antara positioning terhadap brand switching perbankan syariah 2. Terdapat pengaruh yang negative dan signifikan antara diferensiasi terhadap brand switching perbankan syariah 3. Terdapat pengaruh yang negative dan signifikan antara positioning dan diferensiasi terhadap brand switching perbankan syariah Uji Statistik t Ho : = 0 (tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat) Ha : ≠ 0 (terdapat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat) , atau < 0 (terdapat hubungan negatif antara variabel bebas dengan variabel terikat) Statistik t dihitung denganrumus sebagai berikut :
t
r( r 2 )
dengan derajat 1 r 2 kebebasan n-2....... (Mason&Lind, 1999; 58) Uji signifikansi simultan (Uji F) MSR SSR / k F MSE SSE /(n k ) ....................... (Kuncoro, 2001; 99) C. HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Hasil Analisis Data 1) Persepsi Nasabah tentang Positioning Bank Syariah Dari hasil pengolahan data di atas maka diperoleh gambaran bahwa positioning bank syariah pada Bank Muamalat Cabang Pembantu Kuningan mencapai 81.53 % dan ini termasuk pada kategori kriterium tinggi,
artinya bahwa positioning yang selama ini dikelola sudah baik namun harus terus ditingkatkan.
No 1
2
3
4
Secara lengkap hasil analisis per indikator untuk variabel positioning(X1), disajikan dalam tabel berikut
Tabel 2 Hasil analisis untuk setiap indikator variabelpositioning(X1) Indikator Skor (%) Ket Customer Reason to buy
1233 1296 1237 1255 3
Company 1203 1198 1168 1191 1112 Kekuatan 5 dan 1174 , 4 keunggulan kompetitif perusahaan Competitor 1121 1117 1176 1133 Unik dan 4 tidak mudah 1136.75 ditiru 1205 1242 1218 Change Berkelanjuta 3 n dan 1221,66 relevan dengan berbagai perubahan lingkungan Sumber : hasil pengolahan data
1255 x100% 85,08% 1475 1174,4 x100% 79,62% 1475
Ting gi
Ting gi
1136,75 x100% 77.06% Ting 1475 gi
1221,6 x100% 82,82% 1475 Ting gi
2) Persepsi Nasabah tentang Diferensiasi Bank Syariah Dari hasil pengolahan data di atas maka diperoleh gambaran bahwa diferensiasi Bank Syariah pada Bank Muamalat Cabang Pembantu Kuningan mencapai 79,57 % dan ini termasuk pada kategori kriterium tinggi , artinya bahwa diferensiasi yang selama ini dikelola sudah baik namun harus terus ditingkatkan secara istiqomah karena diferensiasi dapat naik dan turun bergantung pada upaya pemasaran yang dilakukan. Tabel 3 Hasil Analisis untuk Setiap Indikator VariabelDiferensiasi(X2) No Indikator Skor (%) Ket 1
Product Differentiation
Service 2. Differentiation Channel 3. Differentiation
1223 1145 1129 1171 4 1167 1147 1139 1188 1157 4 1157,75 1042 1055 1157 3 1084,66
1167 x100% 79,12% Tinggi 1475 1157,75 x100% 78,49% Tinggi 1475 1084,66 x100% 73.54% Tinggi 1475
No
Indikator
PeopleDifferen 4. tiation
Skor
(%)
1183 1191 1275 1272 4 1230,25 1237 1243 1240 2
Image Differentiaton Sumber : hasil pengolahan data 5.
Ket
1230,25 x100% 83,41% Tinggi 1475 1240 x100% 84,07% 1475
Tinggi
3) Brand Switching Nasabah Bank Syariah Dari hasil pengolahan data di atas maka diperoleh gambaran bahwa brandswitching bank syariah pada Bank Muamalat Cabang Pembantu Kuningan mencapai 44,62 % dan ini termasuk pada kategori kriterium sedang , artinya bahwa brand switching bank syariah harus terus diturunkan untuk dapat memperluas pasar melalui upaya peningkatan kwalitas jasa dan kepuasan konsumen. Tabel 4 Hasil Analisis untuk Setiap Indikator VariabelBrand Switching(Y) No Indikator Skor (%) Ket Sedang 507 569 557 544,33 Kesanpadatrans 1
aksipertama kali
3
2.
Kepuasan
3.
Loyalitas
2733 546,6 5 9458 727,53 13
544,33
Sumber : hasil pengolahan data
4) Hasil Pengujian Hipotesis Hasil perhitungan SPSS-18 untuk uji signifikasi untuk masing-masing variabel bebas menunjukan hasil sebagai berikut : 1) Pengujian hipotesis pengaruh positioning terhadap brand switching perbankan syariah. Hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS menunjukan nilai sig t 0,936 sehingga α kurang dari 0,05. Dengan demikian X1 (positioning) tidak berpengaruh signifikan terhadap Y (brand switching) 2) Pengujian hipotesis pengaruh diferensiasi terhadap brandswitching Perbankan Syariah. Hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS menunjukan nilai sig t 0,000 sehingga α kurangdari 0,05. Dengan demikian X2 (diferensiasi) berpengaruh signifikan terhadap Y (brand switching) 3) Pengujian hipotesis pengaruh positioning dan diferensiasi
1475
x100% 36,90%
546,6 x100% 37,05% 1475 727,53 x100% 49,32% 1475
Sedang Sedang
terhadap Brand Switching Perbankan Syariah. Berdasarkan perhitungan SPSS 19 diperoleh nilai sig F hitung 0,000 sehingga α kurang dari 0,05 artinya kedua variable bebas (X1 dan X2) secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y. C. KESIMPULAN 1) Persepsi nasabah tentang positioning bank syariah pada Bank Muamalat Cabang Pembantu Kuningan mencapai 81.53 % dan ini termasuk pada kategori kriterium tinggi , artinya bahwa positioning yang selama ini dikelola sudah baik namun harus terus ditingkatkan secara istiqomah karena positioning dapat naik dan turun bergantung pada upaya pemasaran yang dilakukan. 2) Persepsi nasabah terhadap diferensiasi bank syariah pada Bank Muamalat Cabang Pembantu Kuningan mencapai 79,57 % dan ini
termasuk pada kategori kriterium tinggi , artinya bahwa diferensiasi yang selama ini dikelola sudah baik namun harus terus ditingkatkan secara istiqǒmah karena diferensiasi dapat naik dan turun bergantung pada upaya pemasaran yang dilakukan. 3) Brand switching nasabah bank syariah pada Bank Muamalat Cabang Pembantu Kuningan mencapai 44,62 % dan ini termasuk pada kategori kriterium sedang , artinya bahwa brand switching bank syariah harus terus diturunkan untuk dapat memperluas pasar melalui upaya peningkatan kwalitas jasa dan kepuasan konsumen. 4) Pengaruh positioning terhadap brandswitching bank syariah secara parsial diperoleh berdasarkan perhitungan koefisien korelasi pearson dengan menggunakan program SPSS menunjukan besarnya koefisien korelasi antara variabel positioning dengan brand switching sebesar r = -0,380 pada tabel guilford nilai tersebut terletak pada interval 0,21 – 0,40 yang berarti hubungan antara kedua variabel tersebut tidak searah dan rendah. Sedangkan kontribusi positioning terhadap brand switching sebesar βx1y = -0,004 atau -0,4%. Pengaruh diferensiasi terhadap brandswitching bank syariah secara parsial diperoleh berdasarkan perhitungan koefisien korelasi pearson dengan menggunakan program SPSS menunjukan besarnya koefisien korelasi pearson antara variabel diferensiasi dengan brandswitching sebesar r= 0,452 pada tabel guilford nilai tersebut terletak pada interval 0,41 – 0,70 yang berarti hubungan antara kedua variabel tersebut searah tetapi masih cukup rendah. Sedangkan pengaruh differensiasi terhadap brandswitching sebesar βx2y = -0,449 atau -44,9%. Pengaruh positioning dan diferensiasi terhadap brandswitching bank syariah secara
simultan diperoleh berdasarkan perhitungan koefisien korelasi pearson dengan menggunakan program SPSS menunjukan besarnya koefisien determinasi sebesar R2 = 0,205 dan adjusted R2 = 0,199. Angka ini menunjukan 19,9 % variabilitas dalam brand switching dapat dijelaskan oleh kedua variabel bebas yaitu positioning dan diferensiasi, sedangkan sisanya 80,1% dijelaskan oleh faktor lain diluar kedua variabel tersebut atau dengan kata lain pengaruh positioning dan diferensiasi terhadap brand switching perbankan syariah adalah sebesar 19,9 % sedangkan sisanya 80,1 % merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti. Angka koefisien regresi untuk variabel positioning b1 = -0,005 yang mengandung arti jika positioning bertambah 1 maka akan menurunkan brandswitching sebesar 0,005. Angka koefisien regresi untuk variabel diferensiasi b2 = -0,536 yang mengandung arti jika lingkungan keluarga meningkat 1 maka akan menurunkan brandswitching pada nasabah Bank Muamalat Cabang Pembantu Kuningan sebesar 0,536. D. REKOMENDASI 1. Bank syariah perlu terus meningkatkan positioning dan diferensiasinya agar dapat mempeluas pasar dan menekan tingkat brandswitching. 2. Bank syariah juga perlu meningkatkan strategi-strategi pemasaran yang efektif untuk memperluas pasar dan meningkatkan loyalitas nasabah. 3. Dalam analisa sumber informasi tentang perbankan syariah, sebanyak 38% responden menjawab bahwa informasi diperoleh dari teman/keluarga. Oleh karena itu strategi word of mouth dipandang efektif untuk meningkatkan image positif dan memperluas pasar bank syariah.
Sehingga strategi ini perlu dijalankan. 4. Bank syariah perlu meningkatkan sosialisasi tentang produk dan layanan perbankan syariah yang benar-benar berbeda dengan
konvensional, oleh karena itu bank syariah perlu meningkatkan kwalitas sumber daya manusia yang menguasai ilmu perbankan tetapi juga fiqh muamalat.
DAFTAR PUSTAKA AB Susanto dan Himawan Wijanarko. (2004). Power Branding, membangun merek yang unggul dan organisasi pendukungnya, Jakarta, Mizan. Bilson Simamora . (2004). Riset Pemasaran. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. Dharmmesta, B.S., (1999), Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual Sebagai Panduan Bagi Peneliti, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 14, Nno. 3,h. 73-88 Diaz Abisatya, (2009). Competitive Advertising serta dampaknya pada perilaku brand switching konsumen. Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. X No. 1. Bandung. Universitas Padjajaran. Engel, James F.,dkk, (1994). PerilakuKonsumen. edisi keenam. Jakarta: Binarupa Aksara. Fandy Tjiptono. (2011). Manajemen dan Strategi Merek. Yogyakarta: Andi Freddy Rangkuti. (2002) RisetPemasaran,Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama Hermawan Kartajaya et.al (2005), Memenangkan Persaingan Dengan Segitiga Positioning- Diferensiasi- Brand, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama. Hermawan Kartajaya. (2003), Marketing Plus 2000 Siasat Memenangkan Persaingan Global, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama. Husein Umar. 2005. Studi Kelayakan Bisnis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Kuncoro, Mudrajad, Metode Kuantitatif; Teori Dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi, 2001,UPP AMP YKPN. Lind, Douglas A., Marchal, William G., Wathen, Samuel A. (2008), Teknik-teknik Statistika Dalam Bisnis Dan Ekonomi Menggunakan Kelompok Data Global, Edisi 13, Buku 2, Penerbit Salemba Empat. Lovelock dan Lauren K Wright. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa; Alih bahasa, Agus Widyantoro; Penyunting bahasa; Marianto Samosir. Indeks. Jakarta. Masri Singarimbun, Sofyan Effendi. (1987), Metode Penelitian Survey, Jakarta, PT. Pustaka LP3ES Indonesia Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen.Yogyakarta: BPFE. Oliver, Richard (1993), “A Conceptual Model of Service Quality and Service Satisfaction : Compatible Goal, Different Concept”, In Advance in Service Marketing and Management, Vol. 2, p.65-68. ______________(2011), Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, program pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Rochaety, Ety, dkk. Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS, Penerbit Mitra Saifuddin Azwar. (2007), Sikap Manusia; Teori dan Pengukurannya, Edisi 2, Pustaka Pelajar. Sharing Edisi 60 desember 2011 Shidiq Tungga Permana, 2008, Analisis Positioning, Diferensiasi, Brand switching Bank Konvensional dan Bank Syariah di Kota Bogor, Skripsi Srinivasan, Madhav, 1996, New Insights into Switching Behavior, Marketing Research: A Magazine Of Management and Applications, Ol. 8, Issue 3, September. Sugiono, (2002). Statistika untuk Penelitian Bandung : CV Alvabeta. Suharsimi Arikunto. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Bumi Aksara
Sudjana. (1997), Statistika II, Edisi Baru, Penerbit Tarsito. Syafi'i Antonio, (2001). Bank Syariah, Dari Teori ke Praktik, penyunting Dadi M.H. Basri, Farida R. Dewi, Cet. 1, Jakarta: Gema Insani Press. UU RI nomor 10 tahun 1998 William J Stanton, Lamarto, Y. 1997. Prinsip Pemasaran. Edisi Ketujuh, Jilid Pertama. Jakarta: Erlangga Zainul Arifin. (1999), Memahami Bank Syariah, Lingkup, Peluang, Tantangan dan Prospek, Jakarta, Alvabet http://ib-bloggercompetition.kompasiana.com/2010/12/20/euphoria-bank-syariahdan-daya-magnet-kehadirannya/ http://www.bi.go.id/web/id/Perbankan/Perbankan+Syariah/ http://ib-bloggercompetition.kompasiana.com/2010/12/20/euphoria-bank-syariahdan-daya-magnet-kehadirannya/ http://www.bi.go.id/web/id/Perbankan/Perbankan+Syariah/ http://ib-bloggercompetition.kompasiana.com/2010/12/20/euphoria-bank-syariahdan-daya-magnet-kehadirannya/ http://ib-bloggercompetition.kompasiana.com/2010/07/21/sejarah-danperkembangan-bank-syariah-199842.html http://www.muamalatbank.com/home/about/profile http://id.wikipedia.org/wiki/Perbankan_syariah