EkoMulyadi / Pengaruh Persepsi Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas XIITP1 dan XIIAV1 terhadap Prestasi Belajar di SMKN 3 Yogyakarta
367
Pengaruh Persepsi Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas XIITP1 dan XIIAV1 terhadap Prestasi Belajar di SMK N 3 Yogyakarta Eko Mulyadi SMK N 3 Yogyakarta, JL. W. Monginsidi 2 Yogyakarta 55233,
[email protected]
Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar: 1) persepsi mata pelajaran fisika, 2) prestasi mata pelajaran fisika, 3) prosentase persepsi terhadap penguatan, dan 4) pengaruh persepsi pada mata pelajaran fisika siswa terhadap prestasi hasil belajar fisika. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4-5 Desember 2012 dan 11-12 Desember 2012, di kelas XIITP1 dan XIIAV1, SMKN 3 Yogyakarta, Tahun Pelajaran 2012/2013. Angket digunakan untuk mengetahui nilai persepsi yang ditunjukkan dengan pertanyaan berikut: 1) Apakah belajar fisika itu mudah? 2) Apakah belajar fisika menyenangkan? 3) Apakah metode mengajar guru fisika sudah sesuai? 4) Apakah guru fisika menggunakan alat peraga ? 5) Apakah Anda paham dengan materi fisika yg diajarkan? Analisa item menunjukkan bahwa persentase nilai rata-rata persepsi kelas XIITP1 adalah 45.98 % dengan prestasi rata-rata kelas, awal 40,30 meningkat menjadi 74,30, atau terjadi rentang penguatan 34,00. Analisa kelas XIIAV1 persentase nilai persepsi 58,93%, dengan prestasi awal 64,90 meningkat menjadi 79,86, atau terjadi penguatan 14,96. Hasil uji regresi TETRA IV untuk kelas XIITP1 diketahui bahwa persepsi fisika tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi mata pelajaran fisika dengan tingkat signifikansi 0,0501>0,0500 dan koefisien regresi yang dihasilkan 21,3406 dengan nilai t statistik sebesar 2,0543. Hasil kelas XIIAV1, persepsi fisika tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar fisika dengan tingkat signifikansi 0,4580>0,0500 dan koefisien regresi yang dihasilkan 5,3269 dengan nilai t statistik sebesar 0,7510. Dapat disimpulkan bahwa persepsi fisika tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi mata pelajaran fisika. Adapun kontribusi persepsi hanya 13,96% untuk kelas XIITP1 dan 1,68% untuk Kelas XIIAV1. Kata kunci: Persepsi mata pelajaran Fisika, Prestasi belajar Fisika Abstract – This study aims to determined the value of: 1) the perception on Physics subject, 2) Physics learning average achievement, 3) percentage of perception to achievement’s increment, and 4) the effect of perception on Physics subject to students achievement on Physics learning. This research has been done on 4-5 December 2012 and 11-12 December 2012, in Class XIITP1 and XIIAV1, SMK N 3 Yogyakarta, academic year 2012/2013. a questionnaire is used to determine the perception value which were indicated by following questions: 1) Is it easy to learn physics? 2) Is it fun to learn physics? 3) is your physics teacher teaching method appropriate? 4) Is your physics teacher using model? 5) do you understand the subject on Physics which was being learned? The item analysis on Class XIITP1 obtained the percentage of average perception value is 45,98% with initial average grade was 40,30 and increase to final grade 74,30, or 34,00 points increasing is occur. The analysis of class XIIAV1obtained the percentage of average perception value is 58,93%, with initial average grade was 64,90 and increase to final grade 79,86, or 14,96 points increasing is occur. TETRA IV Regression analysis of class XIITP1 show that the perception of physics subject does not significantly affect the achievement on Physics learning with a significance level of 0,0501>0,0500, regression corelation is 21,3406, and statistic t value is 2,0543. The analysis of class XIIAV1 show that the perception of physics subject does not significantly affect the achievement on Physics learning with a significance level of 0,4580>0,0500, regression corelation is 5,3269, and statistic t value is 0,7510. It can be concluded that the perception on physics subject does not have significant effect to student’s Physics learning achievement. The perception contributions only 13,96% in class XIITP1 and 1,68% in Class XIIAV1. Keywords: Perception on Physics subject, Physics learning achievement
I. PENDAHULUAN Lemahnya perhatian terhadap kualitas pembelajaran fisika di SMK karena proses belajar mengajar fisika masih didominasi dengan metode klasikal yaitu ceramah dan tanya jawab mengakibatkan pembelajaran fisika masih bersifat teacher center sehingga prestasi dan kinerja siswa dalam fisika belum optimal [1]. Pembelajaran fisika masih didominasi oleh pendidik dan belum sepenuhnya mengaktifkan siswa, sehingga pembelajaran menjadi belum optimal karena potensi yang telah dimiliki oleh siswa belum tereksplor. Akibat lain
adalah prestasi siswa dalam belajar fisika belum sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mata pelajaran fisika siswa terhadap prestasi hasil belajar siswa. Program ini diharapkan dapat menjadi penyelesaian yang tepat bagi upaya mulia memperbaiki persepsi mata pelajaran fisika. Dalam tulisan ini penulis akan mencoba mengungkap sejauhmana persepsi mata pelajaran fisika terhadap prestasi belajar di SMK.
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014 ISSN : 0853-0823
368
EkoMulyadi / Pengaruh Persepsi Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas XIITP1 dan XIIAV1 terhadap Prestasi Belajar di SMKN 3 Yogyakarta
II. LANDASAN TEORI A. Pengertian Persepsi Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui alat reseptor yaitu indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi merupakan stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera. Pengertian persepsi menurut para ahliadalah sebagai proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukanmasukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Persepsi berarti analisis mengenai cara mengintegrasikan penerapan kita terhadap hal-hal di sekeliling individu dengan kesan-kesan atau konsep yang sudah ada, dan selanjutnya mengenali benda tersebut. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian persepsi merupakan suatu proses penginderaan, stimulus yang diterima oleh individu melalui alat indera yang kemudian diinterpretasikan sehingga individu dapat memahami dan mengerti tentang stimulus yang diterimanya tersebut. Proses menginterpretasikan stimulus ini biasanya dipengaruhi pula oleh pengalaman dan proses belajar individu [2]. Perkembangan teknologi yang sangat pesat ini harus selaras dengan peningkatan mutu SDM agar arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menuju sasaran yang tepat. Kami sebagai guru memperhatikan yang seksama dalam peningkatan mutu SDM, khususnya dalam melihat permasalahanpermasalahan dan perkembangan di dalam proses pembelajaran [3]. Mata pelajaran fisika mempersiapkan peserta didik agar dapat mengembangkan program keahliannya pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Penguasaan mata pelajaran fisikamemudahkan peserta didik menganalisis proses-proses yang berkaitan dengan dasar-dasar kinerja peralatan dan piranti yang difungsikan untuk mendukung pembentukan kompetensi program keahlian [4]. B. Prestasi Belajar Setiap proses belajar mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa. Hasil belajar berasal dari dua kata dasar yaitu hasil dan belajar, istilah hasil dapat diartikan sebagai sebuah prestasi dari apa yang telah dilakukan. Berikut ini beberapa definisi tentang prestasi belajar: 1. Muhibbin Syah (1997: 141) [5] menyatakan prestasi adalah taraf keberhasilan proses belajar mengajar. 2. Oemar Hamalik (2001: 159) [6] menyatakan prestasi merupakan indikator adanya perubahan tingkah laku siswa. Jadi prestasi adalah hasil maksimal dari sesuatu baik berupa belajar mapun bekerja. 3. Poerwadarmita (1996: 169) [7] menyatakan bahwa prestasi adalah apa yang telah dicapai dari hasil pekerjaan yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan keuletan kerja. Sedangkan definisi belajar menurut para ahli sebagai berikut: Abu Ahmadi dan Widodo Supriono (2004: 128) berpendapat bahwa belajar merupakan suatu proses
perubahan didalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya [8].Thursan Hakim (2002)[9] mengartikan belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalambentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningakatan kecakapan pengetahuan, sikap, pemahaman, keterampilan, daya fakir dan kemampuan lainnya [10]. Dari penjelasan beberapa ahli, dapat diambil kesimpulan bahwa belajar pada hakekatnya adalah proses perubahan perilaku siswa dalam bakat pengalaman dan pelatihan. Artinya tujuan kegiatan belajar mengajar ialah perubahan tingkahlaku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan meliputi segenap aspek pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, menilai proses dan hasil belajar, termasuk dalam cakupan tanggung jawab guru dalam pencapaian hasil belajar siswa [11]. III. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada hari Selasa,4 Desember 2012, pada jam 13.45-15.15 WIB kelas XIITP1 dengan jumlah siswa 28 Siswa putra dan hari Rabu, 5 Desember 2012 pada jam 07.00-08.30 WIB kelas XIIAV1 dengan jumlah siswa 35 siswa terdiri dari 24 putra dan 11 putri, bertempat di SMK Negeri 3 Yogyakarta. Siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal 7,00 atau 70 diberikan arahan terlebih dahulu, kemudian diadakan perbaikan dan bagi siswa yang sudah lebih atau sama dengan KKM diberi pengayaan dan soal-soal pengayaan, perbaikan dan pengayaan dilaksanakan pada tanggal 11 Desember 2012 untuk kelas XIITP1, dan 12 Desember 2012 untuk kelas XIIAV1, kemudian hasil perbaikan dan pengayaan direkapitulasi dan dianalisis ketercapaiannya. Langkah-langkah Penelitian: 1) Mendesain angket tentang Item Persepsi Mata Pelajaran fisika, 2) ngket diisi oleh siswa kelas XIITP1 dan XIIAV1, 3) Pre Tes dikerjakan oleh siswa tentang materi getaran, gelombang dan bunyi, 4) Hasil Angket dan Tes dikoreksi , 5) Hasil Angket dianalisis dan Pretes dilihat ketuntasan siswa, 6) Penjelasan hasil tes dan memberikan pembahasan, 7) Siswa yang belum tuntas perbaikan dan 8) Diadakan postes serta dianalisis hasilnya Prestasi belajar fisika dianalisa dari hasil pretest atau tes awal siswa dan hasil posttest. Berikut adalah variabel-variabel yang dikaji dalam penelitian ini dan perhitungan statistiknya. 1) Angket persepsi fisika bersifat angket tertutup, siswa menjawab dengan jawaban “Ya” atau “Tidak” dengan konversi jika menjawab ya bernilai 1, jika menjawab tidak bernilai 0 [12]. 2) Angket yang telah diisi direkapitulasi, kemudian dihitung rata-ratanya yang menjawab ya dan tidak − ∑ xi x = N ; dengan −
x = rata − rata , ∑ xi = jumlah seluruh data ke - i, N = jumlah data
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014 ISSN : 0853-0823
EkoMulyadi / Pengaruh Persepsi Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas XIITP1 dan XIIAV1 terhadap Prestasi Belajar di SMKN 3 Yogyakarta
3) Hasil rata-rata persepsi epsi fisika, dikonversi menjadi persentase dengan rumus: −
Rata − rata ( x ) x% = Skala Maksimum
x100 %
4) Rentang skor penilaian ilaian dan kategori (predikat) ( [13], penulis mengkonversi dalam persentase. sentase. Tabel 1. Nilai dan predikat. Nilai Prosentase 90 – 100 90%– 100% 75 – 89 75% – 89% 60 – 74 60% – 74% 0 – 59 0 – 59%
Predikat Amat Baik Baik Cukup Kurang
369
Dari Gambar 2, yang menjawab fisika itu menyenangkan (43%, 71%), pembelajaran fisika bagi kelas XIITP1 belum menyenangkan. U Untuk XIIAV1 menyenangkan, n, perlunya desain pembelajaran fisika yang menyenangkan dikelas XIITP1, agar siswa antusias, lebih banyak game pembelajaran, variasi game yang tidak membuat at pembelajaran terasa monoton. C.
Metode Fisika Apakah metode mengajar guru fisika sudah sesuai? Tidak 50%
Ya 50%
5) Untuk Penguatan (gain)) menggunakan rumus: Gain = hasil penilaian akhir − hasil penilaian awal 6) Ketuntasan menggunakan rumus Ketuntasan =
Jumlah siswa ≥ KKM x100% Jumlah siswa peserta tes
Apakah metode mengajar guru fisika sudah sesuai? Tidak 46%
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Fisika Mudah
Gambar 1. Anggapan tentang fisika isika itu mudah (a) Kelas XIITP1 (b) Kelas XIIAV1.
Pada Gambar 1,, yang menjawab fisika itu mudah (11%, 43%), masih mengangap bahwa mata pelajaran fisika dirasakan belum mudah, artinya masih perlunya meyakinkan peserta belajar untuk membuat bagaimana membuat image fisika mudah, dalam hal-hal hal proses PBM, menyelesaikan persoalan-persoalan/masalah persoalan/masalahmasalah dalam kehidupan sehari-hari, hari, meyakinkan bahwa fisika itu bukan semata hitungan, hitungan hanya sekedar alat untuk memperoleh hasil yang kemudian diterjemahkan dalam kata-kata, kata, sebanding, berbanding lurus, berbanding terbalik. B.
Ya 54%
Gambar 3. Menerapkan metode yang sesuai (a) Kelas Kel XIITP1 (b) Kelas XIIAV1.
Dari Gambar 3, yang menjawab sudah sesuai (50%, 54%), artinya metode mengajar fisika belum sesuai dengan apa yang diharapkan siswa, misalnya metode presentasi antar kelompok dengan program Microsoft Powerpoint ditayangkan dengan LCD, diadakan metode diskusi, tutor teman sebaya (peer peer teaching teaching), metode yang berorientasi siswa aktif, atau metode eksperimen, jika memungkinkan alat dan bahan mencukupi untuk sejumlah siswa yang ada. D.
Alat Peraga Fisika
Senang Fisika Apakah belajar fisika menyenangkan?
Ya 43%
Tidak 57% Apakah belajar fisika menyenangkan?
Tidak 29%
Ya 71%
Gambar 4. Menggunakan alat peraga (a) Kelas XIITP1 (b) Kelas XIIAV1.
Dari Gambar 4, yang menjawab tidak menggunakan alat peraga (93%, 97%), ini sangat memprihatinkan. Materi ateri pembelajaran fisika yang diberikan tidak menggunakan alat peraga, maka disarankan ata atau diwajibkan guru dalam mengajarkan menggunakan alat peraga, apabila belum ada maka sebaiknya sarana prasarana untuk mencukupi alat peraga disekolah agar dilakukan pengadaan untuk menunjang proses KBM.
Gambar 2. Fisika itu menyenangkan gkan (a) Kelas XIITP1 (b) Kelas XIIAV1.
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
370
E.
EkoMulyadi / Pengaruh Persepsi Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas XIITP1 dan XIIAV1 terhadap Prestasi Belajar di SMKN 3 Yogyakarta
Paham Materi Fisika Apakah anda paham dengan materi fisika yang diajarkan? Ya(%) 21%
Tidak(%) 79%
Berdasarkan hasil regresi pada gambaar 7 terlihat bahwa perepsi fisika (X)) tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar fisika (Y)) dengan tingkat signifikansi 0,0501>0,0500 dan koefisien regresi yang dihasilkan 21.3406 dengan nilai t statistic sebesar 2.0543.
Apakah anda paham dengan materi fisika yang diajarkan?
Tidak(%) 43%
Gambar 7. Uji regresi persepsi fisika dan prestasi kelas XIITP1.
Ya(%) 57%
Gambar 5. Memahami materi fisika sika (a) Kelas XIITP1 (b) Kelas XIIAV1.
Dari Gambar ambar 5yang mengatakan paham (21%, 57%), artinya dengan materi yang sama diberikan siswa XIIAV1 jauh lebih memahami materi yang diajarkan guru, pentingnya review kembali untuk kelasnya XIITP1, mengenai karakteristik ristik peserta didik, kompetensi guru, metode, dalam mengajar untuk memberikan pemahaman siswa. rata persepsi tentang Dari Gambar 6 diperoleh rata-rata mata pelajaran fisika (XIITP1, XIIAV1) , yang menjawab Ya (46%, 59%), masih kategori rendah, pentingnya guru untuk selalu mengevaluasi diri tentang fisika isika apakah metode, alat peraga, kurikulum, materi, kompetensi guru, sarana prasarana penunjang dll perlu berbenah diri. Dari hasil regresi Gambar 7 dilihat bahwa model memiliki goodness of fit yang dihasilkan 0.139 0.1396 yang berarti bahwa pengaruh variabel persepsi fisika isika terhadap prestasi belajar fisika sebesar 13,96% dan sisanya 87,34% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model ini. Dari hasil regresi Gambar 8 dilihat bahwa model memiliki goodness of fit yang dihasilkan kan 0.0168 yang berarti bahwa pengaruh variabel persepsi fisika isika terhadap prestasi belajar fisika sebesar 1,68% dan sisanya 99,32% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model ini.
Gambar 8. Uji regresi persepsi fisika dan prestasi kelas XIIAV1.
Berdasarkan hasil regresi Gambar ambar 8 terlihat bahwa persepsi fisika (X)) tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar fisika (Y)) dengan tingkat signifikansi 0,4580>0,0500 dan koefisien regresi yang dihasilkan 5.3269 dengan nilai t statistic sebesar 0.7510. XIITP1
58.93 45.98
XIIAV1
Rata--rata 79.8677.08 74.3
64.9 52.6
52.46
Persepsi Fisika (%)
40.3
Penilaian Awal
Penilaian Akhir
Rata-Rata Persepsi Fisika Tidak(%) 54%
Ya(%) 46%
Rata-Rata Persepsi Fisika Tidak(%) 41% Ya(%) 59%
Gambar 6. Rata-rata persepsi fisika(a) Kelas XIITP1 (b) Kelas XIIAV1.
Gambar 9.Persepsi fisika dan prestasi belajar siswa siswa.
Dari Gambar 9, rata-rata rata dari kedua kelas uuntuk prosentase nilai persepsi 52.46%, dengan rata rata-rata penilaian dari 52.6 menjadi 77.08, dengan rentang gain 24.48, tidak berpengaruh signifikan persepsi fisikaterhadap terhadap prestasi hasil belajar. Hal ini terjadi banyak faktor-faktor faktor yang mempengaruhi belaja belajar fisika, namun bagaimana pendidik dalam memberikan imagefisika,, untuk memberikan spirit kepada peserta didik untuk membantu meraih impian-impian impian ,tujuan dan cita-cita cita baik dunia maupun akhiratnya, bahwa belajar tidak hanya semata nilai-nilai nilai belajar saja, namun adalah sebuah proses atau usaha untuk meraih ilmu pengetahuan, sikap dan ketrampilan.
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
EkoMulyadi / Pengaruh Persepsi Mata Pelajaran Fisika Siswa Kelas XIITP1 dan XIIAV1 terhadap Prestasi Belajar di SMKN 3 Yogyakarta
V. KESIMPULAN 1. Persepsi untuk kelas XIITP1 adalah 45.96% dengan predikat Kurang, sedangkan kelas XIIAV1 adalah 58.93% dengan predikat Kurang, rata-rata keduanya 52.46 % , dengan predikat Kurang. 2. Prestasi Rata-rata mengalami peningkatan dengan nilai minimum dari 35 menjadi 69, nilai maksimum 70 menjadi 84, penyimpangan (standar deviasi) juga semakin besar, nilai rata-rata dari rata-rata kedua kelas adalah 52,60 menjadi 77,08, sedangkan ketuntasan juga mengalami peningkatan 25,72% menjadi 98,28%, peningkatan yang signifikan. Secara klasikal dalam ketuntasan belajar lebih dari yang dipersyaratkan Depdiknas tahun 1994 adalah 85%. 3. Prosentase Persepsi XIITP1 adalah 45.96 %. dengan prestasi rata-rata kelas awal 40.30 meningkat menjadi 74.30, terjadi rentang penguatan 34.00, sedangkan untuk kelas XIIAV1 prosentase persepsi 58.93%, dengan prestasi awal 64.90 meningkat menjadi 79.86, terjadi rentang penguatan 14.96. Prosentase persepsi yang tinggi berbanding terbail dengan perolehan rentang penguatan. 4. Nilai persepsi tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar peserta didik, berarti ada variabel lain diluar model ini yang berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran fisika. PUSTAKA [1] Purwanto,Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw sebagai upaya peningkatan Kinerja dan Prestasi Belajar Fisika di SMK Negeri 3 Yogyakarta, Presentasi PTK tanggal 5 Nopember 2008. [2] Febriana,Devi,Vina, Ratih, Persepsi, Sikap dan Nilai, Malang: Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis, Universitas Brawijaya, 2012. [3] Suparman,Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Di Materi Listrik Statis Dengan Pembelajaran Berbasis ICT Pada Kelas XII IPA 3 SMAN 4 Kendari. Kendari : SMAN 4 , 2007. [4] Permendiknas No.23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. [5] Muhibbin Syah, Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru, Bandung : Publisher, 1997. [6] Oemar Hamalik, Proses belajar mengajar, Jakarta :Bumi Aksara, 2001. [7] Poerwadarmita , Kamus umum Bahasa Indoensia. Jakarta : balai Pustaka, 1996. [8] Abu Ahmadi dan Widodo Supriono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rienka Cipta, 2004. [9] Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, Jakarta: Pembangunan Swadaya Nusantara, 2002. [10] Krisna,Pengertian dan Ciri-Ciri Belajar, 2009. http://krisna1.blog.uns.ac.id/2009/10/19/pengertian-danciri-ciripembelajaran/ diakses tanggal 27 Januari 2011. [11] D. Handayani, Pengertian Hasil Belajar, 2003. http://id.shvoong.com/social sciences/education/2046047pengertian-definisi-hasil-belajar-dari/ diakses tanggal 27 Januari 2011. [12] M. Singarimbundkk, Metode Penelitian Survai, Jakarta : LP3S, , 1989. [13] Direktorat Pembinaan SMK, Panduan Penyusunan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) , 2007.
371
TANYA JAWAB Fatkhur Rahman, UAD ? Apakah hanya dengan menggunakan angket dalam penelitianakan dapat mengukur prestasi belajar siswa di SMK N 3? Dan menyikapi angket tersebut dalam penelitian anda. Apakah efektif pembelajaran fisika jika menggunakan alat peraga sedangkan acuan UN dititik beratkan di kognitif? Eko Mulyadi, SMKN 3 Yogyakarta @ Angket untuk mengukur persepsi, sedangkan prestasi dengan pre dan pos tes, persepsi dibreakdown menjadi satu dalam kuisioner, kemudian dipersentase, prestasi, hasil tes fisika. Konsep pendidikan adalah mengembangkan potensi siswa, bukan hasil-hasil akhir, alat peraga penting untuk pembelajaran, sebagai media dan mudah diingat siswa atau kesan belajar. Semiono Raharjo,UAD ? Model atau analisis apa yang digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi presepsi siswa? Eko Mulyadi, SMKN 3 Yogyakarta @ Model korelasi variabel atau menggunakan program Tetra IV, dengan melihat varian dikali 100%. Contoh R² = 0,139, berarti kontribusi 13,9%, sisanya dipengaruhi variabel lain t (hitung)>t (tabel), tidak signifikan (berpengaruh kecil).
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823