PENGARUH PERSEPSI DAN HARAPAN AUDITOR ATAS KUALITAS AUDIT TERHADAP KEPUASAN AUDITEE (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik Di Kota Malang) Ela Yulianti1), Ahmad Mukoffi2), Hari Purnomo3) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Email:
[email protected]
ABSTRAK Untuk memperoleh hasil audit yang berkualitas banyak yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan yang dilihat dari berbagai pihak, hal ini dapat kita amati bahwa masalah yang di temui dalam audit sangat komplek.Dalam menjalankan tugasnya tidak semua auditor melaksanakan audit sesuai standar yang ditentukan sehingga berpengaruh terhadap hasil audit yang disajikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan persepsi auditor tentang kualitas audit dan harapan atas kualitas audit terhadap kepuasan auditee. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Berdasarkan penelitian dapat diketahui hasil yang positif yang ditunjukkan oleh hasil uji t atau secara parsial yaitu: terdapat pengaruh positif persepsi auditor atas kualitas audit terhadap kepuasan auditee dan harapan auditor atas kualitas audit juga berpengaruh terhadap kepuasan auditee, namun pengaruhnya masih lemah. Pengujian hipotesis tidak hanya dilakukan secara persial tetapi juga dilakukan secara simultan atau bersama – sama yang menunjukkan hasil analisa data yaitu : terdapat pengaruh positif persepsi auditor dan harapan auditor atas kualitas audit terhadap kepuasan auditee. Kata kunci :Persepsi, Harapan, Kualitas Audit dan Kepuasan Auditee
INFLUENCE PERCEPTIONS AND EXPECTATIONS OF AUDITORS ON AUDIT QUALITY TO THE SATISFACTION OF THE AUDITEE (Case Studies On Public Accounting Firm In Malang) Ela Yulianti1), Ahmad Mukoffi2), Hari Purnomo3) Department of AccountingFaculty of Economics University Tribhuwana Tunggadewi Malang Email:
[email protected]
ABSTRACT To obtain a quality audit many that must be considered and taken into account the views of various parties, it can be observed that the problems encountered in the audit are very complex. In performing its duties not all auditors conducting an audit according to the standards determined that affect the audit results were presented. The purpose of this study was to determine the effect of partial and simultaneous perception of the auditor on audit quality and expectations regarding the quality audit on auditee satisfaction. Based on the research can be seen that show positive results shown by the results of the t test or partially namely: there is a positive effect on the quality perception of the auditor's audit of the auditee satisfaction and expectations of auditors on audit quality also affects the auditee satisfaction, but its influence is still weak. Hypothesis testing is not only done but also partially carried out simultaneously or together - the same that shows the results of data analysis, namely: there is a positive influence perceptions of auditors and auditors on audit quality expectations of the auditee satisfaction. Keywords : Perceptions, Expectations, Quality Audit and Satisfaction Auditee
PENDAHULUAN Kantor akuntan publik yang mengemban tugas untuk membuktikan kewajaran laporan keuangan sesuai standar akuntansi yang berlaku di Indonesia di tuntut oleh pengguna laporan keuangan untuk memberikan jasanya yang berkualitas. Kualitas audit dapat membangun kredibilitas informasi dan kualitas informasi pelaporan keuangan juga membantu pengguna memiliki informasi yang berguna (Hoffman, Joe dkk., 2003 dalam Chanawongse, 2011). Pentingnya informasi kredibilitas yang disajikan oleh kantor akuntan publik dapat dijadikan sebagai ukuran baik buruknya kinerja kantor akuntan publik. Dalam menjalankan tugasnya tidak semua auditor melaksanakan audit sesuai standar yang ditentukan sehingga berpengaruh terhadap hasil audit yang disajikan. Misalnya kasus tentang etika profesi akuntansi Akuntan Publik Petrus Mitra Winata (Glory, 2013). Pelanggaran itu berkaitan dengan pelaksanaan audit atas Laporan Keuangan PT Muzatek Jaya tahun buku berakhir 31 Desember 2004 yang dilakukan oleh Petrus. Selain itu, Petrus juga telah melakukan pelanggaran atas pembatasan penugasan audit umum dengan melakukan audit umum atas laporan keuangan PT Muzatek Jaya, PT Luhur Artha Kencana dan Apartemen Nuansa Hijau sejak tahun buku 2001 sampai dengan 2004. Selama izinnya dibekukan, Petrus
dilarang memberikan jasa atestasi termasuk audit umum, review, audit kinerja dan audit khusus. Yang bersangkutan juga dilarang menjadi pemimpin rekan atau pemimpin cabang KAP, namun dia tetap bertanggungjawab atas jasa-jasa yang telah diberikan, serta wajib memenuhi ketentuan mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL). Pembekuan izin oleh Menkeu tersebut sesuai dengan Keputusan Menkeu Nomo 423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menkeu Nomor 359/KMK.06/2003. Pembekuan izin yang dilakukan oleh Menkeu ini merupakan yang kesekian kalinya. Pada 4 Januari 2007, Menkeu membekukan izin Akuntan Publik (AP) Djoko Sutardjo dari Kantor Akuntan Publik Hertanto, Djoko, Ikah & Sutrisno selama 18 bulan. Djoko dinilai Menkeu telah melakukan pelanggaran atas pembatasan penugasan audit dengan hanya melakukan audit umum atas laporan keuangan PT Myoh Technology Tbk (MYOH). Penugasan ini dilakukan secara berturut-turut sejak tahun buku 2002 hingga 2005. Berdasarkan pelanggaran yang dilakukan oleh auditor menimbulkan persepsi dan harapan yang berbedabeda baik itu dari sesama auditor maupun dari pengguna jasa audit yang berkepentingan mengenai kualitas audit yang disajikan.Berkualitas tidaknya hasil audit dapat memberikan dampak positif maupun negatif terhadap kepuasan klien. Cronin dan Taylor (1992) (seperti yang dikutip dalam
Endah, dkk, 2011) menyimpulkan bahwa kepuasan klien akan dipengaruhi tingkat kualitas jasa yang klien terima. Dapat kita ketahui bahwa kualitas jasa sangat erat hubungannya dalam menentukan kepuasan klien. Banyak penelitian telah dilakukan mengenai kualitas jasa yang dihasilkan oleh kantor akuntan publik. Kasus yang terjadi pada kantor akuntan publik peneliti saat ini melakukan penelitian dengan judul ‘Pengaruh Persepsi dan Harapan Auditor atas Kualitas Audit Terhadap Kepuasan Auditee. Adapun rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini adalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di rumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh persepsi auditor tentang kualitas audit terhadap kepuasan auditee ? 2. Apakah ada pengaruh harapan auditor atas kualitas audit terhadap kepuasan auditee ? 3. Apakah ada pengaruh persepsi auditor tentang kualitas audit dan harapan auditor atas kualitas audit secara simultan terhadap kepuasan auditee ? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi auditor tentang kualitas audit terhadap kepuasan auditee ? 2. Untuk mengetahui pengaruh harapan auditor atas kualitas audit terhadap kepuasan
auditee ? 3. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan persepsi auditor tentang kualitas audit dan harapan atas kualitas audit terhadap kepuasan auditee ? TINJAUAN PUSTAKA Persepsi merupakan suatu cara pandang seseorang dalam merespon suatu data melalui indera yang dimiliki. Verderber dalam Zaini (2011) menyebutkan bahwa persepsi adalah proses menafsirkan informasi inderawi, dan Cohen menyatakan bahwa persepsi didefinisikan sebagi interpretasi bermakna atas sensasi sebagai representatif objek eksternal. Persepsi adalah pengetahuan yang tampak mengenai apa yang ada di luar sana. Rakhmat (2009) menyatakan bahwa persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Menurut Robbins penyunting bahasa tim index (2006) persepsi dipengaruhi oleh: 1. Kepribadian Semua corak kebiasaan manusia yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dari dalam. 2. Kepentingan Hal yang paling utama yang ingin diperoleh atau yang ingin didapatkan yang dapat berguna bagi individu.
3. Harapan Harapan yang akan menentukan pesan mana yang akan dipilih untuk diterima selanjutnya sebagaimana pesan yang dipilih tersebut akan ditata dan diinterprestasi. 4. Motif Merupakan faktor internal yang dapat merangsang perhatian. Adanya motif menyebabkan munculnya keinginan individu melakukan sesuatu dan juga sebaliknya. 5. Pengalaman Masa Lalu Suatu rangsangan yang muncul atau terjadi secara berulang-ulang akan menarik perhatian sebelum mencapai titik jenuh. Parasuraman, et.al., (1998), mendefinisikan harapan sebagai keinginan pelanggan, yang didasarkan atas tingkat kepuasaan atau ketidakpuasannya terhadap kualitas jasa yang mereka terima. Zeithaml dan Bitner (1996), menyatakan bahwa adanya kesenjangan harapan pelanggan dan manajemen dapat memungkinkan kegagalan penyampaian jasa, dan dia menyebutkan ada lima macam kesenjangan (gap) yaitu : 1. Gap antara jasa yang diharapkan dengan persepsi perusahaan terhadap harapan pelanggan. 2. Gap antara desain dan standar kualitas jasa yang diinginkan pelanggan dengan persepsi perusahaan terhadap harapan pelanggan.
3. Gap antara penghantaran jasa dengan desain dan standard kualitas jasa yang diinginkan pelanggan. 4. Gap antara penghantaran jasa dengan komunikasi eksternal terhadap pelanggan. 5. Gap antara jasa yang diharapkan dengan jasa yang diterima atau dirasakan, ini bisa terjadi jika pelanggan dan manajemen mempersepsikan kualitas jasa berbeda. Kualitas audit sulit diukur secara objektif sehingga para peneliti sebelumnya menggunakan berbagai dimensi kualitas audit. Di antaranya Mock dan Samet (1982) menyimpulkan 5 karakteristik kualitas audit yaitu perencanaan, administrasi, prosedur, evaluasi dan perlakuan. Philip Kotler (1994) dalam Widagdo (2002) mengatakan bahwa kepuasan auditee sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya. Kualitas audit yang dirasakan auditee diperoleh melalui pengalaman diaudit atau diperiksa. Auditee akan terkesan dan merespon atas apa yang dialami termasuk dalam hal pengkomunikasian hasil pemeriksaan.Nilai yang dirasakan atas kualitas jasa audit akan terkait dengan harapan yang melekat pada diri auditee, yang kemudian menimbulkan kepuasan auditee.
Kerangka pemikiran
METODE PENELITIAN Adapun sumber data cenderung pada pengertian dari mana (sumbernya) data itu berasal. Berdasarkan sumbernya data dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu data sekunder dan data primer. Sanusi (2011) mendefinisikan data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain, sedangkan data primer adalah data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti.Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner merupakan teknik yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu yang bisa diharapkan dari responden. Kuesioner dipakai untuk menyebut metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner. Populasi penelitian adalah auditor yang bekerja sebagai akuntan pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar dalam directory tahun 2014, dan controller atau Chief Accountant perusahaan yang memakai jasa audit. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 100 responden. Arikunto (2006) menegaskan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik
diambil semua dan bila subjeknya lebih besar dari 100 dapat diambil antara 10%-15% atau lebih besar dari 100 dapat diambil dari jumlah populasinya.Dalam menentukan sampel penelitian saat ini mengambil jumlah kuesioner yang dikembalikan yaitu berjumlah 70 responden. Namun yang layak untuk diolah berjumlah 39 kuesioner. Metode analisis data yang digunakan yaitu : regresi linear berganda pada dasarnya merupakan perluasan dari regresi sederhana, yaitu menambah jumlah variabel bebas yang sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih variabel bebas. Analisis regresi berganda (Multivariate Regression) merupakan suatu model di mana variabel terikat tergantung pada dua atau lebih variabel bebas. Analisis regresi berganda dapat dinyatakan dengan persamaan berikut: Y = a + b1X1+b2X2+e X = Variabel Independen Y = Variabel Dependen a = Konstanta b= Slope (perkiraan besarnya perubahan nilai variabel Y bila nilai variabel X berubah satu unit pengukuran). Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen (Prayitno, 2012). Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama – sama terhadap variabel dependen.
signifikan pada variabel X1 adalah 0,003. Nilai signifikan lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai 0,003<0,05, yang berarti signifikan, variabel X2 menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih kecil dari probabilitas atau 0,017<0,05 berarti signifikan. Jadi dapat disimpulkan variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). Tabel Uji F
HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil output pengolahan data diperoleh model persamaan regresi yaitu sebagai berikut : Y = 12,731 + 0,286X1 + -0,197X2
Dari model persamaan regresi di atas dapat diketahui bahwa jika persepsi dan harapan auditor nilainya adalah 0, maka kepuasan auditee nilainya sebesar 12,731. Namun ketika nilai persepsi auditor (X1) bertambah 1 satuan maka kepuasan auditee bertambah sebesar 0,286 dan harapan auditor (X2) bertambah 1 satuan maka kepuasan auditee meningkat sebesar 0,197. Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Tujuan dari uji t adalah untuk menguji koefisien regresi secara individual. Untuk mengetahui t tabel taraf nyata/derajad keyakinan yang digunakan sebesar α = 5% atau α = 0,05 yaitu: Tabel Uji t
ANOVAb Model 1
1
(Constant)
Std. Error
12.731
5.324
Persepsi Auditor
.286
.090
Harapan Auditor
-.197
.078
Beta
t
Sig.
3.178 .003
-.349 -2.512 .017
a. Dependent Variable: Kepuasan Auditee Sumber: Data primer diolah, 2015
Tabel di atas menunjukkan nilai
105.793 13.422
Residual
483.182
36
Total
694.769
38
F 7.882
Dari uji Anova atau Uji F pada tabel di atas, nilai signifikansi yang menunjukkan 0,001. Dengan demikian nilai probabilitas pengujian yang lebih kecil dari α = 0,05 sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama (simultan) variabel persepsi dan harapan auditor atas kualitas audit berpengaruh terhadap kepuasan auditee.
2.391 .022 .442
2
b. Dependent Variable: Kepuasan Auditee Sumber: Data primer diolah, 2015
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B
211.587
Mean Square
df
a. Predictors: (Constant), Harapan Auditor, Persepsi Auditor
Coefficientsa
Model
Regression
Sum of Squares
PEMBAHASAN Penelitian dengan judul pengaruh persepsi dan harapan auditor atas kualitas audit terhadap kepuasan auditee (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik Di Kota Malang) menunjukkan bahwa variabel persepsi dan harapan auditor atas kualitas audit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan auditee.
Sig. .001a
Kepuasan auditee merupakan nilai yang dirasakan atas kualitas jasa audit yang melekat pada diri auditee. Berdasarkan uji t yang dilakukan pada penelitian ini menunjukkan bahwa nilai signifikan pada variabel X1 adalah 0,003. Nilai signifikan lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai 0,003<0,05, yang berarti signifikan, variabel X2 menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih kecil dari probabilitas atau 0,017<0,05 berarti signifikan, secara parsial variabel persepsi (X1) dan harapan (X2) auditor atas kualitas audit mempengaruhi kepuasan auditee. Hasil uji F (Simultan) menunjukkan nilai signifikansi 0,001. Dengan demikian nilai probabilitas pengujian yang lebih kecil dari α = 0,05 sehingga Ho ditolak. Artinya secara bersama – sama persepsi (X1) dan harapan auditor (X2) atas kualitas audit berpengaruh terhadap kepuasan auditee. Persepsi yang dimiliki oleh auditor atas kualitas audit dapat di tentukan faktor kepribadian yang dimiliki oleh setiap auditor, banyaknya informasi yang di ketahui mengenai kualitas audit baik itu positif maupun negatif dapat mempengaruhi penilaian yang berbeda bagi setiap individu. Tingginya kepentingan auditor atas kualitas audit yang dihasilkan dapat menimbulkan berbagai persepsi, banyaknya kasus yang terjadi menimpa para akuntan maupun auditor didasari oleh kepentingan individu yang bertentangan dengan etika profesi yang ber – efek kepada kepuasan klien terhadap kinerja auditor dalam memberikan jasanya. Selain itu kepuasan auditee juga dapat ditentukan oleh pengaruh faktor internal dan
pengalaman masa lalu auditor yang menyebabkan persepsi auditor atas kualitas audit berbeda – beda. Faktor yang mempengaruhi kepuasan auditee juga dapat di tinjau dari aspek harapan auditor atas kualitas audit yang dihasikan. Beberapa aspek kesenjangan yang dapat menentukan harapan auditor pada kualitas audit. Kesenjangan antara jasa yang diharapkan dengan persepsi perusahaan terhadap auditee, kensenjangan antara desain dan standar kualitas jasa yang diinginkan pelanggan dengan persepsi perusahaan terhadap harapan pelanggan, kesenjangan antara penghantaran jasa dengan komunikasi eksternal terhadap pelanggan dan kesenjangan antara jasa yang dharapkan dengan jasa yang diterima atau dirasakan, dapat mempersepsikan kualitas jasa yang berbeda. Kesenjangan yang terjadi dapat berpengaruh pada harapan seorang auditor atas kualitas audit yang menentukan kepuasan yang diinginkan. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pengujian hipotesis menunjukkan hasil yang positif yang ditunjukkan oleh hasil uji t atau secara parsial yaitu: terdapat pengaruh positif persepsi auditor atas kualitas audit terhadap kepuasan auditee dan harapan auditor atas kualitas audit juga berpengaruh terhadap kepuasan auditee, namun pengaruhnya masih lemah. Pengujian hipotesis tidak hanya dilakukan secara persial tetapi juga dilakukan secara simultan atau bersama – sama yang menunjukkan hasil analisa data yaitu :
terdapat pengaruh positif persepsi auditor dan harapan auditor atas kualitas audit terhadap kepuasan auditee. Saran Dapat diketahui dari hasil uji koefisien determinasi bahwa pengaruh variabel x terhadap variabel y masih lemah sehingga disarankan untuk peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian dengan menggunakan variabel lainnya guna mengetahui kepuasan auditee. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian (suatu pendekatan praktik). Jakarta.Penerbit: Rineka cipta. Chanawongse, Kasom., Poonpol, Parnsiri., Poonpool, Nuttavong. 2011. The Effect of Auditor Professional on Audit Quality: An Empirical Study of Certified Public Accountants (CPAs) in Thailand. International Academy Bisnis & Ekonomi. Endah, Sih Mirmaning Damar. Ayu, Stephana Dyah. Indarto, Lily. 2011. Pengujian Kualitas Audit Terhadap Ekspektasi Klien Dalam Audit Judgement. Fakultas Ekonomi Unika Soegijapranata. Mock,T.J.danM.Samet.1982.AMultiAtr ibuteModelforAuditEvaluation. Journal of Accounting Research (Supplement 1982). p. 99-112. Parasuraman, A,. Zeithaml, Valarie.A, and Berry, L.L.1988. Servqual: A Multiple Item Scale for
Measuring Consumer Perceptions of Service Quality. Journal of Retailing, 64 (spring), 12-40. Prayitno, Duwi. 2012. Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik dengan SPSS. Penerbit : Gava Media. Yogyakarta. Robbin, Stephen. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi lengkap. Penerbit: PT Indeks, Jakarta. Sanusi, Anwar. 2011. Metode Penelitian Bisnis (Disertai Contoh Proposal Penelitian Bidang Ilmu Ekonomi dan Manajemen). Penerbit : Salemba Empat. Jakarta. Zeithaml,Valarie. A, and mary Jo Bitner. 1996. Services Marketing. First edition. Mc Graw Hill Companies Inc. New York.