PENGARUH BESARNYA AUDIT FEE, KOMPETENSI AUDITOR DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT DELAY (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik Kota Malang) Dewi Juwita Sari1, Ahmad Mukoffi2, Hari Purnomo3 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
[email protected]
ABSTRAK Dalam mengukur kinerja auditor harus ditinjau dari besarnya fee yang didapatkan serta harus memiliki kompetensi sehingga mampu mengurangi audit delay. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh besarnya audit fee, kompetensi auditor dan ukuran perusahaan terhadap audit delay secara parsial dan simultan. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dengan mengunakan metode kuantitatif. Sampel penelitian ini menggunakan metode random sampling yaitu. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner. Metode analisa data yang digunakan adalah Regresi Linier berganda dengan mengunakan program SPSS. Hasil uji t membuktikan bahwa audit fee berpengaruh secara parsial terhadap audit delay dengan nilai sebesar 3,831, kompetensi auditor berpengaruh secara parsial terhadap audit delay sebesar 4,832 dan ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap audit delay sebesar 3,292. Hasil uji F membuktikan bahwa audit fee, kompetensi auditor dan ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap audit delay dengan nilai F sebesar 47,414. Dalam meningkatkan kinerja auditor harus berpedoman pada kejujuran dan transparansi. Kata Kunci: Audit Fee, Kompetensi Auditor, Ukuran Perusahaan, Audit Delay dan Kota Malang.
THE EFFECT OF AMOUNT OF AUDIT FEE, AUDITOR COMPETENCE AND SIZE OF THE COMPANY TO THE AUDIT DELAY (Case Study On Public Accounting Firm Malang City) Dewi Juwita Sari1, Ahmad Mukoffi2, Hari Purnomo3 Accounting Department Faculty of Economics University of Tribhuwana Tunggadewi Malang
[email protected]
ABSTRACT In measuring the performance of the auditor should be evaluated from the amount of fee earned and should have the competence so capable to reduce the audit delay. The purpose of this study was to determine the effect of amount of audit fee, auditor competence and size of the company to the audit delay in partial and simultaneous. Research conducted was the research by using quantitative method. Sample of this study used random sampling method. Data collection technique used was questionnaire. Data analysis method used is multiple Linear Regression by using SPSS program. The result of t test prove that the audit fee take effect partially to the audit delay with a value of 3.831, the competence of auditor affect partially to the audit delay of 4.832 and the size of the company has influence partially to the audit delay amounted to 3.292. The result of F-test prove that the audit fee, the competence of auditor and size of the company has influence simultaneously to the audit delay with F value of 47.414. In improving the performance of auditor should be guided to the honesty and transparency. Keywords: Audit Fee, Auditor Competency, Size of The Company, Audit Delay and Malang City
PENDAHULUAN Laporan keuangan adalah hal yang paling utama dan mempunyai peran yang sangat penting, baik itu untuk perusahaan, investor, maupun masyarakat umum lainnya. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk menyampaikan atau mempublikasikan laporan keuangan perusahaannya yang sudah disusun sesuai dengan International Standard on Auditing yang tentunya sudah diaudit oleh akuntan publik dan terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Tentunya dengan standar yang baru ini yaitu ISA, akan memacu para auditor untuk bekerja lebih profesional lagi. Oleh karena itu seorang auditor dituntut harus lebih profesional dalam bekerja dan juga harus mempunyai tanggung jawab yang besar. Karena klien sudah sepenuhnya memberikan kepercayaan kepada auditor dalam mengaudit. Salah satu kriteria profesionalisme dari auditor adalah ketepatan waktu penyampaian laporan auditnya. Tanggung jawab yang harus ditanggung oleh auditor, yaitu masalah ketepatan waktu dalam penyampaian laporan auditnya. Bagaimanapun caranya seorang auditor harus mampu menyelesaikan laporan auditnya selambat-lambatnya pada akhir bulan ke 3 (90 hari) setelah tanggal tutup tahun buku perusahaan. Karena apabila terjadi penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan, maka informasi yang sudah dihasilkan akan kehilangan relevansinya dan ketepatan waktu ini terkait dengan manfaat dari laporan keuangan itu sendiri (Mulyadi, 2002). Laporan keuangan itu sendiri harus dipublikasikan kepada OJK (Otoritas
Jasa Keuangan) dan kepada masyarakat umum. Pemeriksaan laporan keuangan oleh auditor independen yang bertujuan untuk menilai kewajaran penyajian laporan keuangan memerlukan waktu yang cukup panjang. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti terbatasnya jumlah karyawan yang akan melakukan audit, banyaknya transaksi yang harus diaudit, kerumitan dari transaksi dan pengendalian intern yang kurang baik (Saputri, 2012). Jangka waktu atau lamanya proses auditor mengaudit laporan keuangan dari tanggal tutup berakhirnya tahun buku perusahaan sampai dengan tanggal laporan audit dibuat disebut sebagai audit delay. Semakin panjang audit delay maka semakin lama proses auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya. Keterlambatan publikasi laporan keuangan akan mempengaruhi pemakai informasi dalam memprediksi dan mengambil keputusan laporan keuangannya. Bukan hanya itu, tetapi juga dapat mempengaruhi para investor yang nantinya akan menanamkan modalnya keperusahaan-perusahaan yang investor inginkan. Karena informasi yang di inginkan harus bersifat baru dan reliable. Ada beberapa faktor yang telah diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya yang mempengaruhi audit delay di Indonesia. Penelitian Mumpuni (2011), audit delay dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu ukuran perusahaan, keberadaan komite audit, pengungkapan laba atau rugi perusahaan, ukuran auditor dan jenis opini auditor. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ukuran perusahaan bukan merupakan faktor yang menentukan terjadinya audit delay,
semakin banyak jumlah anggota komite audit dalam suatu perusahaan akan memperpanjang audit delay, kerugian yang dialami perusahaan akan memperpanjang audit delay, KAP yang mengaudit suatu perusahaan bukan merupakan faktor yang menentukan terjadinya audit delay, opini unqualified oleh auditor terhadap perusahaan akan semakin mempersingkat audit delay yang terjadi dan opini selainnya akan semakin memperpanjang audit delay. Laporan keuangan dianggap penting bagi semua pihak. Baik itu perusahaan, pasar modal, investor, kreditur dan masyarakat lainnya. Karena dinilai dapat memberikan suatu bukti atau penyajian informasi yang akurat yang ada pada perusahaan. Tentunya laporan tersebut harus terlebih dahulu diaudit oleh akuntan publik. Permintaan audit laporan keuangan yang secara efektif dan efisien membuat auditor harus bekerja sesuai dengan International Standard on Auditing (ISA) (Simanjuntak, 2005). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi audit delay menjadi salah satu objek penelitian yang dapat diteliti. Adapun faktor-faktor yang akan diuji dalam penelitian ini adalah besarnya audit fee dan kompetensi auditor. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian Mumpuni (2011), untuk menguji apakah variabel besarnya audit fee, kompetensi auditor dan ukuran perusahaan dapat mempengaruhi audit delay. Hal yang mendasari menggunakan variabel ini adalah yang pertama, dimungkinkan besarnya ukuran audit fee yang akan diterima oleh akuntan publik dapat mempercepat audit delay (Hastuti, dkk 2003). Kedua, kemungkinan dengan adanya kompetensi yang dimiliki oleh auditor, akan mempercepat audit delay, karena jika auditor memiliki kemampuan pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang harus dicapai akan bisa mempercepat proses audit delay dan ketiga, kemungkinan besar kecilnya suatu perusahaan yang akan diaudit oleh auditor akan mempengaruhi audit delay (Martiyani, 2010). Karena bahwa semakin besar perusahaan maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan audit lebih lama. Hal ini berkaitan dengan semakin banyaknya sampel yang harus diambil dan semakin luas prosedur audit yang harus ditempuh. Sehingga ukuran perusahaan dengan indikator total aset memiliki pengaruh positif terhadap audit delay . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh besarnya audit fee, kompetensi audit dan ukuran perusahaan terhadap audit delay secara parsial dan simultan. TINJAUAN PUSTAKA Auditing adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk mendapatkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan (Mulyadi, 2002). Fee audit menurut Hastuti, dkk. (2003), adalah besarnya biaya tergantung antara lain resiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tesebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan professional lainya. Kompetensi auditor menurut Mulyadi (2002), adalah kemampuan auditor untuk mengaplikasikan kapabilitas, keahlian, pengalaman, keterampilan, sikap, kecakapan, dan pengetahuan yang dimiliki dalam
melakukan tugasnya dengan teliti, cermat, dan objektif. Sedangkan ukuran perusahaan menurut Mumpuni (2011), yaitu gambaran besar kecilnya perusahaan yang ditentukan berdasarkan ukuran nominal misalnya jumlah kekayaan dan total penjualan perusahaan dalam suatu periode penjualan. Adapun Audit delay merupakan lamanya atau rentang waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan audit. Lamanya waktu penyelesaian audit terhitung mulai dari tanggal penutupan tahun buku sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan audit disebut audit delay. Audit delay inilah yang dapat mempengaruhi ketepatan informasi yang dipublikasikan, sehingga akan berpengaruh terhadap tingkat ketidakpastian keputusan yang berdasarkan informasi yang dipublikasikan (Munawir, 2002). METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dengan mengunakan metode kuantitatif. Sampel penelitian ini menggunakan metode random sampling yaitu pemilihan elemen, populasi secara acak untuk dijadikan sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner. Metode analisa data yang di gunakan adalah Regresi Linier berganda dengan mengunakan program SPSS. HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun hasil analisa data sebagai berikut: Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel audit fee (X1), variabel kompetensi auditor (X2) dan variabel ukuran perusahaan (X3) terhadap variabel audit delay (Y). Hasil uji regresi Linear Berganda diketahui pada tabel berikut: Tabel 1 : Uji Regresi Linear Berganda
Constant
B Unstandardized Coefficients 4,413
(X1)
0,932
Signifikan
(X2)
1,317
Signifikan
(X3)
0,537
Signifikan
Variabel
Keterangan Signifikan
R Square = 0,764
Sumber : Diolah, 2015 Dari tabel dapat dibuat persamaan regresi untuk mengukur tingkat pengaruh dari variabel audit fee (X1), variabel kompetensi auditor (X2) dan variabel ukuran perusahaan (X3) terhadap variabel audit delay (Y). Adapun persamaan regresi sebagai berikut: Y : a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Y : 4,413+ 0,932 X1+1,317 X2+ 0,537 X3
Dari persamaan regresi dapat diartikan bahwa, ketika tidak ada variabel audit fee (X1), variabel kompetensi auditor (X2) dan variabel ukuran perusahaan (X3) maka nilai variabel audit delay (Y) sebesar nilai konsana yaitu sebesar 4,413 namun ketika variabel audit fee (X1) bertambah sebesar 0,932, variabel kompetensi auditor (X2) bertambah sebesar 1,317 dan variabel ukuran perusahaan (X3) bertambah sebesar 0,537 maka nilai variabel audit delay (Y) sebesar 3,119.
Dengan demikian makna dari nilai regresi masing-masing variabel sebagai berikut: Y = Variabel terikat yang nilainya akan diprediksi oleh variabel bebas yaitu variabel audit fee (X1), variabel kompetensi auditor (X2) dan variabel ukuran perusahaan (X3). X1 = Koefisien regresi (X1) sebesar 0,932 dengan tanda menyatakan bahwa variabel audit fee (X1) mempunyai pengaruh terhadap variabel audit delay (Y). X2 = Koefisien regresi (X2) sebesar 1,317 dengan tanda menyatakan bahwa variabel kompetensi auditor (X2) mempunyai pengaruh terhadap variabel audit delay (Y). X3 = Koefisien regresi (X3) sebesar 0,537 dengan tanda menyatakan bahwa variabel ukuran perusahaan (X3) mempunyai pengaruh terhadap variabel audit delay (Y). Dari hasil analisa didapakan nilai R Square sebesar 0,764 artinya variabel audit fee (X1), variabel kompetensi auditor (X2) dan variabel ukuran perusahaan (X3) mempunyai pengaruh terhadap variabel audit delay (Y) sebesar 76,4%. Pengujian Hipotesis Tujuan pengujian hipotesis adalah untuk mengetahui apakah variabel audit fee (X1), variabel kompetensi auditor (X2) dan variabel ukuran perusahaan (X3) berpengaruh terhadap variabel audit delay (Y). Penjelasan sebagai berikut. 1.
Uji t (Parsial)
Uji t di lakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari masing-masing variabel audit fee (X1), variabel kompetensi auditor (X2) dan variabel ukuran perusahaan (X3) terhadap variabel audit delay (Y), adapun besarnya nilai masing-masing pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui pada tabel berikut: Tabel 2 : Hasil Uji t Variabel t hitung t tabel (X1) 3,831 (X2) 4,832 2,000 (X3) 3,292 Sumber : Diolah, 2015
Sig t 0,001 0,000 0,000
Berdasarkan tabel, didapatkan nilai thitung variabel audit fee (X1) sebesar 3,831 lebih besar dari ttabel sebesar 2,000 artinya variabel audit fee (X1) berpengaruh secara parsial terhadap variabel audit delay (Y). Sedangkan nilai thitung variabel kompetensi auditor (X2) sebesar 4,832 lebih besar dari ttabel sebesar 2,000 artinya variabel kompetensi auditor (X2) berpengaruh secara parsial terhadap terhadap variabel audit delay (Y) dan nilai thitung variabel ukuran perusahaan (X3) sebesar 3,292 lebih besar dari ttabel sebesar 2,000 artinya variabel ukuran perusahaan (X3) berpengaruh secara parsial terhadap variabel audit delay (Y). Didapatkan nilai siknifikan dibawah 0,050 yang artinya variabel audit fee (X1), variabel kompetensi auditor (X2) dan variabel ukuran perusahaan (X3) berpengaruh secara siknifikan terhadap variabel audit delay (Y). Adapun diketahui bahwa variabel kompetensi auditor (X2) lebih berpengaruh dominan terhadap variabel audit delay (Y) dengan nilai tertinggi sebesar 4,832. 2. Uji F (Simultan)
Uji F secara simultan yaitu uji statistik untuk mengetahui pengaruh variabel audit fee (X1), variabel kompetensi auditor (X2) dan variabel ukuran perusahaan (X3) terhadap variabel audit delay (Y) secara bersama/universal, berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan hasil pengujian hipotesis disajikan pada tabel berikut. Tabel 2 : Hasil Uji F Variabel
F hitung
(X1), (X2), 47,414 (X3) Sumber : Diolah, 2015
F tabel
Sig t
2,800
0,000
Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan Ftabel dengan Fhitung nilai Fhitung sebesar 47,414 (Sig. F = 0,000). Jadi Fhitung > Ftabel (47,414> 2,800) yang berarti bahwa secara simultan (bersama-sama) variabel audit fee (X1), variabel kompetensi auditor (X2) dan variabel ukuran perusahaan (X3) berpengaruh terhadap variabel audit delay (Y). Fee audit merupakan upah yang nantinya akan diterima oleh auditor dari kliennya atas jasa auditnya. Besar kecil nya fee yang akan diterima oleh Akuntan publik sangat berpengaruh terhadap proses audit. Sedangkan yang harus diketahui auditor dalam mentukan besarnya fee diukur dari resiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, struktur biaya Kantor Akuntan Publik yang bersangkutan dan pertimbangan profesi lainnya serta ukuran KAP. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisa yang telah disajikan dalam penelitian ini diketahui bahwa variabel audit fee (X1), variabel kompetensi auditor (X2) dan
variabel ukuran perusahaan (X3) berpengaruh terhadap variabel audit delay (Y) dengan nilai Unstadardized Coefficients (B) untuk variabel audit fee (X1) sebesar 0,932, variabel kompetensi auditor (X2) sebesar 1,317 dan variabel ukuran perusahaan (X3) sebesar 0,537. Sedangkan hasil uji t membuktikan bahwa variabel audit fee (X1) berpengaruh secara parsial terhadap variabel audit delay (Y) dengan nilai sebesar 3,831. Sedangkan variabel kompetensi auditor (X2) berpengaruh secara parsial terhadap terhadap variabel audit delay (Y) sebesar 4,832 dan variabel ukuran perusahaan (X3) berpengaruh secara parsial terhadap variabel audit delay (Y) sebesar 3,292. Hasil uji F membuktikan bahwa variabel audit fee (X1), variabel kompetensi auditor (X2) dan variabel ukuran perusahaan (X3) berpengaruh secara simultan terhadap variabel audit delay (Y) dengan nilai F sebesar 47,414. Mengingat audit fee, kompetensi auditor dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay maka dalam meningkatkan kinerja auditor harus berpedoma pada kejujuran dan transparansi tanpa mengharapkan tanbahan fee dari klien serta auditor harus memiliki kopetensi audit yang baik sehingga mampu memberikan hasil auditor yang memuaskan bagi klien. Sedangkan semakin besarnya Kantor Akuntan Publik maka semakin banyak permintaan mengaudit dari perusahaan lain sehingga berdampak pada terjadinya audit delay, untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya manajemen Kantor Akuntan Publik agar pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan program dan rencana yang ditetapkan. Sesuai pendapat Hasan (2011), tujuan umum dari audit terhadap laporan keuangan adalah untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan dalam segala hal yang
sifatnya material, sesuai dengan prinsipprinsip akuntansi yang berlaku secara umum. Adapun 5 (lima) jenis pendapat akuntan yang berlaku di Indonesia, yaitu : Laporan yang didalamnya berisi pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion). Laporan yang didalamnya berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan (Unqualified Opinion with Explanatory Language). Laporan yang didalamnya berisi pendapat wajar dengan menggunakan pengecualian (Qualified Opinion). Laporan yang didalamnya berisi pendapat tidak wajar (Adverse Opinion). Laporan yang berisi auditor tidak memberikan pendapat (Disclaimer of Opinion). Fee audit merupakan faktor yang sangat penting bagi seorang auditor untuk melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya. Besarnya fee biasanya bervariasi, yaitu tergantung risiko, penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut dan struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya. Audit fee yang ditawarkan oleh suatu Kantor Akuntan Publik pada perusahaan biasanya dapat berbeda jumlah atau besarnya dengan audit yang ditawarkan oleh Kantor Akuntan Publik lain (Herawati dan Susanto, 2009). Apabila suatu Kantor Akuntan Publik telah memperoleh kepercayaan untuk melakukan audit atas laporan keuangan suatu perusahaan, maka Kantor Akuntan Publik tersebut harus mulai menyusun perencanaan untuk melakukan pekerjaan dengan mempertimbangkan jam kerja, lama jam kerja tersebut meliputi seluruh waktu
yang digunakan dalam menyelesaikan suatu proses audit. Dalam mengaudit tentunya ada standar-standar yang harus digunakan oleh para auditor. IAI (Ikantan Akuntansi Indonesia) dalam penetapannya standar-standar auditing untuk profesi akuntan yang sekarang tidak lagi menggunakan SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik) tetapi menggunakan ISA (International Standard on Auditting). Adapun standar dari ISA lebih menekankan pada identification yaitu pengidentifikasian hal yang belum dilihat, bukan assessment yaitu penilaian sesuatu yang dilihat melainkan penilaian berdasarkan bukti dan fakta (Anonim, 2013). Ditinjau dari pengalaman auditor maka auditor yang mempunyai pengetahuan, keahlian, etika dan sikap perilaku yang baik akan mempercepat proses audit. Karena jika auditor mempunyai pengetahuan yang tinggi, auditor bisa mengatasi masalah yang ada dalam proses pengauditan. Begitu juga dengan keahlian, etika dan perilaku seorang auditor. Keahlian yang dimiliki seorang auditor merupakan pengalaman dalam mengaudit yang dia miliki. Jika auditor sudah terbiasa dalam mengaudit akan dapat mempercepat audit delay. Etika dan sikap perilaku seorang auditor yang baik akan membawa nilai positif dalam audit. Sedangkan ukuran perusahaan merupakan bentuk besar kecilnya suatu aset yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin besar perusahaan maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan audit lebih lama. Hal ini berkaitan dengan semakin banyaknya sampel yang harus diambil dan semakin luas prosedur audit yang harus ditempuh oleh para auditor. Dengan demikian audit delay berhubungan positif dengan ukuran perusahaan. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Hasil penelitian membuktikan bahwa audit fee berpengaruh secara parsial terhadap audit delay dengan nilai sebesar 3,831. Sedangkan kompetensi auditor berpengaruh secara parsial terhadap audit delay sebesar 4,832 dan ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap audit delay sebesar 3,292. Dalam meningkatkan kinerja auditor harus berpedoma pada kejujuran dan transparansi tanpa mengharapkan tanbahan fee dari klien serta auditor harus memiliki kopetensi audit yang baik sehingga mampu memberikan hasil auditor yang memuaskan bagi klien. Sedangkan semakin besarnya Kantor Akuntan Publik maka semakin banyak permintaan mengaudit dari perusahaan lain sehingga berdampak pada terjadinya audit delay, untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya manajemen Kantor Akuntan Publik agar pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan program dan rencana yang ditetapkan. 2. Hasil penelitian membuktikan bahwa audit fee, kompetensi auditor dan ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap audit delay dengan nilai F sebesar 47,414. Besar maupun kecil fee yang diterima oleh Akuntan publik sangat berpengaruh terhadap proses audit. Sedangkan yang harus diketahui auditor dalam mendapatkan besarnya fee diukur dari resiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan. Adapun dalam melakukan tugas audit, auditor harus mempunyai pengetahuan, keahlian, etika dan sikap perilaku yang baik akan mempercepat proses audit. Untuk Kantor Akuntan Publik yang menangani pekerjaan audit dari
berbagai perusahaan maka perlu mengatur manajeman kerja audit yang baik. SARAN 1. Bagi auditor, diharapkan dalam proses mengaudit perlu ketelitian dan kejujuran sehingga hasil auditor yang dilakukan bisa dipertanggung jawabkan. 2. Bagi perusahaan, diharapkan perusahaan selalu mampu memberikan kenyamanan pada auditor dalam melakukan tugas sehingga mampu meningkatkan kinerja auditor yang baik. 3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk memperbanyak sampel penelitian sehingga hasil penelitian ini semakin diperkuat. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2013. Standar Audit Internasional (ISA) untuk Indonesia http://feb.ugm.ac.id/id/berita/611standar-audit-internasional-isauntuk-indonesia.html (diakses pada tanggal 29 April 2015). Hasan, Afril, Er. 2011. “Pengaruh Resiko Audit Terhadap Audit Fee Pada Kap Dimalang”. Skripsi. Universitas Tribhuwana Tunggadewi. Malang Hastuti, dkk. 2003. Hubungan Profesionalisme dan Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan. Prosiding Simposium Nasional Akuntansi. Herawati dan Susanto. 2009. Pengaruh Profesionalisme, Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan dan Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.11 No.1
Martiyani. 2010. Pengaruh Profesionalisme Auditor dan Kualitas Audit terhadap Tingkat Materialitas dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan. Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya Jawa Timur Mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta: Salemba Empat. Mumpuni, Rahayu. 2011. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Nonkeuangan Di BEI Tahun 20062008”. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.
Munawir, S, 2002. Analisis laporan keuangan. Edisi Kedua, YPKN, Yogyakarta. Prameswari, Tania. 2012. “Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Audit Delay Pada Perusahaan Consumer Good Industry di BEI (Periode Tahun 2008-2010)”. Skripsi. Universitas Kristen Maranatha. Bandung Saputri, Dewi, Oviek. 2012. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)”. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.