PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, BIAYA TENAGA KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP PRIFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada Optik Nasional Tasikmalaya Periode 2013-2015)
ASEP HENDRA SETIANA SAEFULLOH Jl. Burujul II No. 4 RT 005/002 Kel.Nagarasari Kec.Cipedes Kota Tasikmalaya Email:
[email protected]
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jalan Siliwangi No 24
ABSTRACT This study aims to determine the effect of working capital turnover, labor costs and liquidity to the company's profitability is carried out at the Optik Nasional company. This study is a replication of previous research by adding new variables. Independent variables used in this study is the working capital turnover, labor costs and liquidity (quick ratio). The dependent variable used is profitailitas (ROA). Samples were firm with the National Optics year study period from 2013-2015. This research uses descriptive method with case study approach. Data and information obtained from this study were analyzed using multiple regression equation, correlation coefficient analysis, determination coefficient and hypothesis testing. The test results showed that the working capital turnover, labor costs and liquidity (quick ratio) significantly affects profitability (ROA).
Keywords: Working Capital Turnover, Labor Costs, Liquidity, Return on Assets, Quick Ratio.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja, biaya tenaga kerja dan likuiditas terhadap profitabilitas perusahaan yang dilakukan pada perusahaan Optik Nasional. Penelitian ini adalah replikasi dari peneliti sebelumnya dengan menambah variabel baru. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah perputaran modal kerja, biaya tenaga kerja dan likuiditas (quick ratio). Variabel dependen yang digunakan adalah profitailitas (ROA). Sampel penelitian adalah perusahaan Optik Nasional dengan periode penelitian tahun 2013-2015. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data dan informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan persamaan regresi berganda, analisis koefisien korelasi, koefisien determinasi dan uji hipotesis. Hasil pengujian menunjukan bahwa perputaran modal kerja, biaya tenaga kerja dan likuiditas (quick ratio) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
Kata Kunci : Perputaran Modal Kerja, Biaya Tenaga Kerja, Likuiditas, Return On Asset, Quick Ratio.
PENDAHULUAN Salah satu faktor penggerak dalam pembangunan negara adalah sektor ekonomi. Perekonomian yang kuat merupakan modal utama dalam membangun negara yang besar. Karena perekonomian ini berdampak pada semua sektor dalam negara. Sejalan dengan perkembangan perekonomian di indonesia yang menuju perekonomian yang lepas landas dan menuju era globalisasi ini, persaingan ekonomipun juga semakin keras. Dalam menghadapi persaingan dan perubahan iklim perekonomian, perusahaan memerlukan dana yang cukup besar dalam melaksanakan peningkatan kegiatan operasi ataupun melaksanakan perluasan usaha. Dana tersebut bisa berasal dari internal atau eksternal perusahaan. Sumber internal perusahaan berasal dari modal sendiri dan laba yang diperoleh dari kegiatan operasi perusahaan dalam satu periode. Sedangkan dana eksternal perusahaan dapat diperoleh dari kreditur seperti bank dan lembaga keuangan lainnya. Setiap perusahaan berusaha untuk meningkatkan kinerjanya untuk memperoleh laba yang maksimal sehingga tercipta kondisi perusahaan yang stabil. Dalam mengelola modal kerja ini bagian manajemen dituntut untuk menciptakan satu sistem pengelolaan
yang efektif dan efisien, sehingga apa yang menjadi sasaran perusahaan dari aktivitas produksi yang dilakukan dapat dicapai dengan tepat. Perputaran modal kerja merupakan perbandingan antara penjualan dengan modal kerja bersih. Dimana modal kerja bersih adalah aktiva lancar dikurangi utang lancar. Menurut Bambang Riyanto ( 2001:335), Working capital turn over merupakan kemampuan modal kerja (neto) berputar dalam suatu periode siklus kas dari perusahaan. Untuk mendapatkan profit atau laba setiap perusahaan membutuhkan tenaga kerja, dimana dengan adanya tenaga kerja maka bahan baku dapat diproduksi menjadi bahan mentah, bahan mentah menjadi barang jadi, dan barang jadi di kemas dan siap untuk di pasarkan. Karena tenaga kerja merupakan sesuatu yang sangat penting dalam sebuah usaha perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Pemanfaatan jam tenaga kerja langsung harus diperhatikan dan diupayakan untuk menciptakan kondisi kerja yang efektif dan efisien, terutama jika dihubungkan dengan tenaga kerja langsung yang terlibat dalam proses produksi (Maudyana, 2007: 2). Maka untuk melakukan kegiatan produksi yang dilakukan oleh tenaga kerja dalam meningkatkan laba atau profit yang optimal yaitu dengan cara mengelola biaya tenaga kerja dengan efektif sehingga dapat meminimalisir biaya yang keluar dan menambah profit atau laba yang diharapkan oleh perusahaan. Likuiditas perusahaan diperoleh dengan membandingkan antara kewajiban jangka pendek (lancar) dengan sumberdaya jangka pendek. Pentingnya likuiditas dapat dilihat dengan mempertimbangkan dampak dari ketidak mampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Kurangnya likuiditas menghalangi perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari diskon atau kesempatan mendapatkan keuntungan, juga berarti pembatasan kesempatan dan tindakan manajemen. Masalah likuiditas yang lebih parah mencerminkan ketidak mampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancar. Tetapi sebaliknya jika likuiditas dipandang sebagai ukuran kinerja, perusahaan yang mempunyai rasio likuiditas rendah perlu memberikan informasi yang lebih rinci untuk menjelaskan rendahnya kinerja dibanding perusahaan yang mempunyai rasio likuiditas yang tinggi. Laba atau profit merupakan indikasi kesuksesan perusahaan dari suatu badan usaha serta merupakan salah satu tujuan yang mendorong perusahaan untuk tetap bertahan hidup dan berkembang lebih lanjut. Profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba atau nilai akhir dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu dapat diukur dengan melihat kesuksesan dan kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktivanya secara produktif. Penelitian sejenis terdahulu diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Erlangga Syahputra (2011) dengan jurnal “Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Likuiditas pada Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Hasil penelitian berpengaruh signifikan terhadap likuiditas. Putri Handayani (2007) dengan jurnal “Hubungan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada PT. Pertamina (persero) Unit Pemasaran I Medan”. Hasil penelitian bahwa current ratio memiliki hubungan yang positif dan tidak signifikan, acid test ratio memiliki hubungan yang negatif dan tidak signifikan dan cash ratio memiliki hubungan yang negatif dan tidak signifikan terhadap return on invesment. Rudiana Darajat (2011) yang berjudul “Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Biaya Pemasaran Terhadap Laba Bersih Perusahaan”. (Studi Kasus Pada Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perputaran modal kerja secara parsial berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap laba bersih. Ati Susanti (2007) yang berjudul “Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas”. (Studi Kasus Primkopad Ma Dan Denma Brigif 13/1 Kostrad Tasikmalaya). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perputaran modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas. Agus Wibowo dan Sri Wartini (2012) yang berjudul “Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur di BEI”. Hasil ini menunjukan dimana secara simultan (WCT, CR, DTA) berpengaruh bepengaruh signifikan terhadap profitabilitas sebesar 21,9%, sedangkan sisanya sebesar 78,1% dipengaruhi oleh faktor lain. Secara parsial variable efisiensi modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas yang artinya secara keseluruhan adalah bahwa besar kecilnya profitabilitas perusahaan dipengaruhi oleh efisiensi modal kerja, sedangkan likuiditas dan leverage tidak dipengaruhi. Secara bersama-sama besar kecilnya profitabilitas dipengaruhi oleh efisiensi modal kerja, likuiditas dan leverage. Aulia Rahma (2011) yang berjudul “Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan”. (Studi Pada Perusahaan Manufaktur PMA dan
PMDN Yang Terdaftar di BEI periode 2004-2008). Berdasarkan hasil dari uji t, perputaran kas dan status perusahaan berhubungan positif dan signifikan terhadap ROI. Sedangkan perputaran modal kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROI. Perputaran persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ROI. Hasil secara simultan dengan uji F menunjukkan bahwa semua variabel independen berpengaruh signifikan tehadap ROI. Nilai adjusted R square sebesar 0,218 yang menunjukkan bahwa 21,8% ROI dapat dijelaskan oleh variabel independen perputaran modal kerja, perputaran kas, perputaran persediaan dan status perusahaan. Sedangkan sisanya sebesar 78,2% dijelaskan oleh variabel lain. M. Khafidz Manshur (2015) yang berjudul “Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas”. (Studi Kasus Pada Perusahaan Subsektor Telekomunikas yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2010-2014). Hasil dari penelitian ini didapat bahwa likuiditas yang diproyeksikan dengan Current Ratio (CR) dan solvabilitas yang diproyeksikan dengan Debt to Asset Ratio (DAR) secara bersama-sama dapat berpengaruh segnifikan terhadap profitabilitas perusahaan yang diproyeksikan dengan Return On Asset (ROA), tetapi secara parsial likuiitas yang doproyeksikan dengan Current Asset (CR) tidak berpengaruh signifikan akan tetapi pada solvabilitas yang diproyeksikan dengan Total Debt to Asset Ratio (DAR) berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas yang diproyeksikan dengan Return On Asset (ROA). Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Untuk mengetahui perputaaran modal kerja, biaya tenaga kerja, liuiditas dan profitabilitas pada perusahaan OPTIK NASIONAL 2. Untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja, biaya tenaga kerja dan likuiditas terhadap profitabilitas secara simultan pada perusahaan OPTIK NASIONAL 3. Untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja, biaya tenaga kerja dan likuiditas terhadap profitabilitas secara parsial pada perusahaan OPTIK NASIONAL
METODE PENELITIAN Adapun metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif dengn pendekatan studi kasus. Metode deskriptif adalah suatu metode yang menggambarkan keadaan atau situasi perusahaan yang sesungguhnya berdasarkan fakta – fakta atau
kejadian – kejadian pada perusahaan tersebut untuk kemudian diadakan suatu analisis sehingga pada akhirnya menghasilkan sebuah kesimpulan. Metode studi kasus atau penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Data yang diperoleh selama penelitian akan diolah kemudian dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan dasar teori yang ada.
Operasionalisasi Variabel Untuk lebih jelasnya mengenai variabel penelitian dapat di lihat dalam Tabel 1.1. Tabel 1.1 Variabel
Definisi Operasional
Indikator
Ukuran
Skala
Perputaran Modal kerjaperusaha an (X1)
Perputaran modal kerja adalah penjualan dibagi dengan rata-rata modal kerja. Perbandingan ini menunjukan efektifitas modal kerja untuk memperoleh penerimaan.Syahrul dan Muhammad Afdi Nizar(2003 : 904) Biaya Tenaga Kerjaad alah pembayaran kepada tenaga kerja sebagai penggunaan jasa untuk menghasilkan suatu produk. (Mulyadi:2005:319)
Frekuensi Perputaran Modal kerja dengan Penjualan x 1kali Modal kerja Ratarata
Kali
Rasio
Gaji pokok Insentif Tunjangan
Rupiah
Rasio
Likuiditas adalah berhubungan dengan masa lah kemampuan suatu perusahaan untukmemenuhi kewajiban finansiilnya yan g segera harus dipenuhi. (Bambang Riyanto: 2001)
Quick Ratio = Current Asset – Inventory / Current Liabilities
Kali
Rasio
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. (SopyanSyarifHarahap: 2000: 305)
Return On Asset (ROA) Laba sebelum pajak Total Asset
Persen
Rasio
Biaya Tenaga Kerja (X2)
Likuiditas (X3)
Profitabilitas perusahaan (Y)
Teknik Analisis Data Metode pengujian yang digunakan adalah pengujian satu arah. Dalam penelitian ini terdapat empat variabel, dimana tiga variable bebas (independent variable) yakni Perputaran Modal Kerja (X1), Biaya Tenaga Kerja (X2) dan Likuiditas (X3) dan variable terikatnya (dependent variable) adalah Prifitabilitas (Y). Teknik
yang
digunakan
adalah
analisa
jalur
(path
analysis).
Tujuan
digunakannnya teknik analisa jalur (path analysis) adalah untuk mengetahui pengaruh seperangkat variabel X (independent variable) terhadap variabel Y dan untuk mengetahui hubungan antara variabel X. Dalam teknik analisa jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap variable secara bersama-sama. Selain itu, tujuan dilaksanakannya analisa jalur adalah untuk menerangkan pengaruh langsung atau tidak langsung dari beberapa variable penyebab terhadap variable lainnya sebagai variable terikat. X1 Y X2 X3
ε
Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian Perputaran Modal Kerja, Biaya Tenaga Kerja, Likuiditas dengan indikatornya adalah Quick Ratio (QR) dan Prifitabilitas dengan indikatornya adalah Return On Asset (ROA). Penelitian ini telah dilaksanakan pada Perusahaan Optik Nasional Tasikmalaya.
PEMBAHASAN Dari data yang diperoleh mengenai Perputaran Modal Kerja, Biaya Tenaga Kerja, Likuiditas (QR) dan Prifitabilitas (ROA) beserta perubahannya pada Perusahaan Optik Nasional periode Januari 2013 sampai dengan Desemer 2015 dapat dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 1.2 Data Perputaran Modal Kerja, Biaya Tenaga Kerja, Likuiditas dan Profitabilitas Pada Perusahaan OPTIK NASIONAL Periode Januari 2013 s/d Desember 2015 Tahun
Bulan Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 Mei-13 Jun-13 Jul-13 Agu-13 Sep-13 Okt-13 Nov-13 Des-13 Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 Mei-14 Jun-14 Jul-14 Agu-14 Sep-14 Okt-14 Nov-14 Des-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 Mei-15 Jun-15 Jul-15 Agu-15 Sep-15 Okt-15 Nov-15
Perputaran Modal Kerja (kali)
Biaya Tenaga Kerja (Rp)
Likuiditas (Kali)
Profitabilitas (%)
1,77 1,81 1,67 1,65 1,51 1,35 1,37 1,21 1,44 1,17 1,76 1,86 1,71 1,35 1,56 1,54 1,71 1,31 1,43 1,67 1,52 2,06 2,34 1,80 2,10 1,63 1,49 1,47 1,04 1,15 1,98 2,06 1,75 2,34 1,94
7.010.000 7.010.000 7.010.000 6.410.000 6.410.000 7.010.000 7.010.000 7.010.000 7.010.000 7.010.000 7.610.000 7.610.000 7.210.000 7.210.000 7.210.000 7.210.000 7.210.000 7.210.000 7.210.000 7.210.000 7.210.000 6.510.000 6.510.000 7.210.000 7.510.000 7.510.000 7.510.000 7.510.000 7.510.000 7.510.000 6.560.000 7.160.000 6.560.000 7.660.000 9.060.000
2,27 2,95 2,24 2,15 2,26 2,68 2,32 2,11 2,69 2,52 2,19 2,66 3,64 3,72 3,53 3,92 3,60 3,00 2,97 3,29 2,92 3,27 3,58 3,05 3,11 3,10 3,72 4,29 4,67 3,42 3,60 3,84 3,30 3,55 3,86
9,60 10,01 8,57 8,96 7,71 7,57 6,84 6,33 7,38 5,98 9,47 9,95 8,62 6,22 7,20 6,76 7,79 6,14 6,73 8,32 6,97 9,48 10,08 8,36 11,19 8,21 12,67 7,93 5,99 6,67 12,01 12,49 10,01 12,11 10,74
Des-15
2,10
9.060.000
3,05
11,73
Perputaran Modal Kerja Berdasarkan paparan diatas, dapat diketahui bahwa perputaran modal kerja selama Januari 2013 sampai dengan Desember 2015 pada Perusahaan Optik Nasional mengalami fluktuasi, perputaran modal kerja yang paling tinggi yaitu pada November 2015 dengan perputaran sebesar 2,34 kali hal ini disebabkan karena pada bulan-bulan tersebut tingkat penjualan tinggi sehingga akan cepat menjadi kas dan menjadi modal kerja kembali untuk nantinya di tanamkan pada aktivitas operasional perusahaan dan persediaan barang pada periode selanjutnya. Sedangkan perputaran modal kerja paling rendah yaitu pada bulan Mei 2015 sebesar 1,04 kali hal ini disebabkan karena tidak efektifnya aktivitas penjualan pada perusahaan. Biaya Tenaga Kerja Berdasarkan penjelasan mengenai biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan Optik Nasional ternyata biaya tenaga kerja mengalami fluktuasi, hal ini disebabkan karena kebutuhan pengeluaran biaya tenaga kerja yang disesuaikan dengan keadaaan pada periode-periode tersebut. Kenaikan terbesar biaya tenaga kerja terjadi pada November 2015 yaitu kenaikan sebesar Rp. 1.400.000 hal ini dikarenakan perusahaan menaikan gaji pokok, insentif, dan tunjangan sesuai kebijakan pemerintah dan agar merangsang para pegawai untuk lebih produktif dan dapat menghasilkan volume penjualan yang sesuai dengan harapan perusahaan. Sedangkan biaya tenga kerja mengalami penurunan drastis yaitu pada Juli 2015 dengan penurunan sebesar Rp. 950.000 penurunan ini disebabkan karena adanya salah satu karyawan yang mengundurkan diri. Likuiditas (QR) Berdasarkan hasil penelitian pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil perhitungan yang diperoleh quick ratio tertinggi yaitu pada bulan Mei 2016 sebesar 4,67 yang bisa diartikan bahwa untuk setiap satu rupiah huutang dijamin dengan 4,67 aktiva yang cepat diuangkan. Sedangkan quick ratio yang terendah adalah bulan Agustus 2013 sebesar 2,11 yang berarti satu hutang lancar dijamin dengan 2,11 aktiva yang cepat diuangkan.
Profitabilitas (ROA) Berdasarkan paparan di atas dapat diketahui bahwa profitabilitas selama Januari 2013 sampai dengan Desember 2015 pada Perusahaan Optik Nasional mengalami fluktuasi tetapi cenderung menurun. Perputaran profitabilitas perusahaan terbesar terjadi pada Agustus 2015 yaitu sebesar 12,49%. Hal ini disebabkan karena penjualan pada saat bulan tersebut meningkat sehingga laba sebelum pajak dan total asset meningkat maka dari itu profitabilitas perusahaan mengalami peningkatan. Sedangkan profitabilitas perusahaan paling rendah terjadi pada Oktober 2013 yaitu sebesar 5,98% hal ini disebabkan karena penjualan yang menurun sehingga laba yang di dapat tidak tinggi dan akibatnya total asset juga menurun.
Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Biaya Tenaga Kerja dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Secara Simultan Pada Perusahaan OPTIK NASIONAL Dilihat dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS pada lampiran tabel coefficientsa a
= -1,013
b1 = 8,323 b2 = 0,870 b3 =0,455 Data diatas dapat dimasukkan ke dalam persamaan regresi berganda menjadi : Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 Y = -1,013 + 8,323X1 + 0,870X2 + 0,455X3 Berdasarkan hasil perhitungan diatas didapat bahwa setiap adanya peningkatan 1 kali pada perputaran modal kerja dan meningkat 1 kali pada biaya tenaga kerja maka akan menurunkan pada profitabilitas sebesar sebagai berikut: Y = -1,013 + 8,323(1) + 0,870(1) + 0,455(1) Y = 8,635 Jadi jika adanya peningkatan pada perputaran modal kerja dan biaya tenaga kerja sebesar 1 kali maka akan menurun sebesar -0,707
Berdasarkan lampiran SPSS koefisien korelasi diperoleh 0,717 menunjukan kekuatan pengaruh sebesar 0,717 atau terjadi pengaruh yang kuat. Koefisien determinan secara keseluruhan diperoleh 71,7% itu menunjukan profitabilitas dipengaruhi 71,7% oleh perputaran modal kerja dan biaya tenaga kerja serta 28,3% dipengaruhi oleh faktor lain misalnya kenaikan harga persediaan barang dagang, harga jual, volume penjualan dan yang lainnya pada perusahaan Optik Nasional. Setelah mengetahui korelasi dan besarnya pengaruh maka akan dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh perputaran modal kerja dan biaya tenaga kerja terhadap profitabilitas, akan di uji dengan uji F dengan hipotesis Ho : ρ = 0,
:Perputaran modal kerja dan biaya tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.
Ha : ρ≠ 0,
:Perputaran modal kerja dan biaya tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.
Keputusan 1. Terima Ho jika F hitung ≤ F tabel 2. Tolak Ho jika F hitung ≥ F tabel Berdasarkan perhitungan SPSS dengan keyakinan 95% sehingga ɑ = 5% dk pemb = 2, dk penyebut 36-2-1 = 33. Di peroleh F tabel = 2,89 dan F hitung = 481,399 sehingga F hitung ≥ F tabel artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan perputaran modal kerja dan biaya tenaga kerja berpengaruh signifikan secara simultan terhadap profitabilitas atau dengan melihat nilai sig 0,000 yang ternyatalebih kecil dari nilai ɑ = 0,05 , artinya terdapat pengaruh signifikan secara simultan pertputaran modal kerja dan biaya tenaga kerja terhadap profitabilitas. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Rudiana Darajat (2011) yang menyatakan bahwa perputaran modal kerja dan biaya pemasaran secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba bersih perusahaan. Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas Secara Parsial Pada Perusahaan OPTIK NASIONAL Untuk mengetahui korelasi antara perputaran modal kerja secara parsial dengan profitabilitas digunakan analisis koefisien korelasi, dimana berdasarkan hasil output
SPSS koefisien korelasi diperoleh 0,713 menunjukan kekuatan pengaruh sebesar 0,713 atau terjadi pengaruh yang kuat. Nilai Koefisien determinasi diperoleh 71,3% itu menunjukan profitabilitas di pengaruhi 71,3% oleh perputaran modal kerja, serta 28,7% dipengaruhi oleh faktor lain misalnya kenaikan harga jual, volume penjualan dan yang lainnya pada perusahaan Optik Nasional. Setelah diketahui pengaruh dan besarnya pengaruh perputaran modal kerja terhadap profitabilitas, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan keputusan: Terima Ho jika –T ½ ɑ ≤ T hitung ≤ T ½ɑ Tolak Ho jika T½ɑ ≤ T hitung ≤ -T ½ɑ Tingkat keyakinan yang digunakan 95% sehingga ɑ = 5%. Df = 36-2 = 34 maka di dapat t ½ ɑberdasarkan T tabel adalah 1,69092 dan berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh T hitung 8,796. Sehingga T hitung ≥ T tabel, itu berarti Ha diterima dan Ho ditolak atau dengan melihat nilai Sig 0,000 yang ternyata lebih kecil dari ɑ = 0,05, artinya terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara perputaran modal kerja terhadap profitabilitas. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Aghi Sugandy (2013) yang menyatakan bahwa modal kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Terhadap Profitabilitas Secara Parsial pada Perusahaan OPTIK NASIONAL Untuk mengetahui korelasi antara biaya tenaga kerja secara parsial dengan profitabilitas digunakan analisis koefisien korelasi, dimana berdasarkan hasil output SPSS koefisien korelasi diperoleh 0,024 menunjukan kekuatan pengaruh sebesar 0,024 atau terjadi pengaruh yang rendah. Nilai Koefisien determinasi diperoleh 2,4%% itu menunjukan profitabilitas di pengaruhi 2,4% oleh biaya tenaga kerja serta 97,6% dipengaruhi oleh faktor lain misalnya biaya pemasaran, biaya persediaan barang, harga jual, volume penjualan dan yang lainnya pada perusahaan Optik Nasional. Setelah diketahui pengaruh dan besarnya pengaruh Biaya Tenaga Kerja terhadap profitabilitas, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan keputusan: Terima Ho jika –T ½ ɑ ≤ T hitung ≤ T ½ ɑ Tolak Ho jika T½ɑ ≤ T hitung ≤ -T ½ ɑ
Tingkat keyakinan yang digunakan 95% sehingga ɑ = 5%. Df = 36-2 = 34 maka di dapat t ½ ɑ berdasarkan T tabel adalah 1,69092 dan berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh T hitung 23,50. sehingga T hitung ≥ T tabel, itu berarti Ha diterima dan Ho ditolak atau dengan melihat nilai Sig 0,000 yang ternyata lebih kecil dari ɑ = 0,05 , artinya terdapat pengaruh signifikan secara parsial biaya tenaga kerja terhadap profitabilitas, mengingat ternyata hubungan biaya tenaga kerja dengan profitabilitas memiliki hubungan negatif maka bisa disimpulkan bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan secara parsial biaya tenaga kerja terhadap profitabilitas. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Andi Hardiana (2012) yang menyatakan bahwa biaya tenaga kerja merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, dimana apabila kinerja perusahaan dapat di kelola secara efisien maka akan berdampak pada profit yang akan diterima perusahaan. Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas Secara Parsial pada Perusahaan OPTIK NASIONAL Untuk mengetahui korelasi antara likuiditas secara parsial dengan profitabilitas digunakan analisis koefisien korelasi, dimana berdasarkan hasil output SPSS koefisien korelasi diperoleh 0,016 menunjukan kekuatan pengaruh sebesar 0,016 atau terjadi pengaruh yang sangat rendah. Nilai Koefisien determinasi diperoleh 1,6% itu menunjukan profitabilitas di pengaruhi 1,6% oleh likuiditas serta 98,4% dipengaruhi oleh faktor yang tidak diteliti pada perusahaan Optik Nasional. Setelah diketahui pengaruh dan besarnya pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan keputusan: Terima Ho jika –T ½ ɑ ≤ T hitung ≤ T ½ ɑ Tolak Ho jika T½ɑ ≤ T hitung ≤ -T ½ ɑ Tingkat keyakinan yang digunakan 95% sehingga ɑ = 5%. Df = 36-2 = 34 maka di dapat t ½ ɑ berdasarkan T tabel adalah 1,69092 dan berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh T hitung 45,10. sehingga T hitung ≥ T tabel, itu berarti Ha diterima dan Ho ditolak atau dengan melihat nilai Sig 0,000 yang ternyata lebih kecil dari ɑ = 0,05 , artinya terdapat pengaruh signifikan secara parsial likuiditas (QR) terhadap profitabilitas, mengingat ternyata hubungan likuiditas dengan profitabilitas memiliki hubungan negatif maka bisa disimpulkan bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan secara parsial biaya tenaga kerja terhadap profitabilitas.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Bunga Asri Novita dan Sofi (2015) yang menyatakan bahwa likuiditas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada perusahaan Optik Nasional, maka penulis dapat menarik kesimpulan : 1. Perputaran modal kerja selama periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2015 pada perusahaan Optik Nasional mengalami fluktuasi cenderung meningkat, perputaran modal kerja yang paling rendah yaitu pada bulan Mei 2015 dengan perputaran sebesar 1,04 kali sedangkan perputaran modal kerja paling tinggi yaitu pada bulan November 2015 sebesar 2,34 kali. Biaya tenaga kerja mengalami fluktuasi. Kenaikan terbesar biaya tenaga kerja terjadi pada November 2015 yaitu kenaikan sebesar Rp. 1.400.000. Sedangkan biaya tenga kerja mengalami penurunan drastis yaitu pada Juli 2015 dengan penurunan sebesar Rp. 950.000. Begitupun likuiditas dengan menggunakan indikator quick ratio sebagai alat ukur terdapat bahwa lukuiditas (QR) yang paling tinggi yaitu pada bulan Mei 2016 sebesar 4,67 sedangkan likuiditas (QR) yang teredah yaitu pada bulan Agustus 2013 sebesar 2,11. Sedangkan profitabilitas juga mengalami peningkatan. Profitabilitas perusahaan terbesar terjadi pada Agustus 2015 yaitu sebesar 12,49% sedangkan profitabilitas paling rendah yaitu pada bulan Oktober 2013 yaitu sebesar 5,98%. 2. Berdasarkan hasil penelitian bahwa perputaran modal kerja, biaya tenaga kerja dan likuiditas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas. Hal ini disebabkan karena tiga variabel ini sangat memberikan kontribusinya terhadap keberlangsungan perusahaan terutama dalam hal perolehan profitabilitas perusahaan. 3. Berdasarkan hasil penelitian secara parsial dijelaskan bahwa : a) Perputaran modal kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan, hal ini disebabkan perputaran modal kerja
memberikan kontribusi terhadap profitabilitas dimana semakin cepat tingkat perputaran modal kerjanya maka akan semakin tinggi profit yang didapat. b) Biaya tenaga kerja secara parsial berpengaruh signifikan tetapi berkorelasi negatif terhadap profitabilitas, hal ini disebabkan karena biaya tenaga kerja dikeluarkan guna menunjang kinerja perusahaan jika biaya tenaga kerja tinggi dan tidak efisien maka itu akan berpengaruh berkurangnya tingkat profitabilitas. c) Likuiditas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, dapat dilihat melalui pendekatan quick ratio menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang dapat mempengaruhi besar kecilnya profitabilitas yang akan diperoleh perusahaan. Saran Berdasarkan simpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, penulis mencoba memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat memberi manfaat di masa yang akan datang. Adapun beberapa saran tersebut adalah : 1.
Bagi Perusahaan Dari penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan Optik Nasional, bahwa variabel perputaran modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, biaya tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas
dan
likuiditas
berpengaruh
signinfikan
terhadap
profitabilitas sehingga penulis menyarankan untuk meningkatkan kembali modal kerja yang ada dan mempercepat perputarannya agar profit yang di dapat bisa semakin meningkat, lalu tentang biaya tenaga kerja penulis menyarankan agar perusahaan dapat mengkaji kembali manajemen penggajian supaya perusahaan dapat mengefesiensikan biaya tenaga kerja yang ada jangan sampai biaya tenaga kerja besar tetapi tidak efisien, kemudian tentang likuiditas penulis
menyarankan agar
perusahaan dapat meningkatkan penjualannya guna menstabilkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya demi mendapatkan profit yang tinggi.
2.
Bagi Penelitian Selanjutnya Pada penelitian ini objek yang diteliti hanyalah perputaran modal kerja, biaya tenaga kerja dan likuiditas yang kemudian diteliti pengaruhnya terhadap profitabilitas. Oleh karena itu masih terbuka peluang untuk mengembangkan penelitian ini, baik dengan menggunakan variabel yang sama pada sektor lainnya atau dengan mengubah salah satu variabel.variabel lain yang dapat digunakan antara lain : biaya perlengkapan, harga jual, kualitas produk, biaya bahan baku dan yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA Agnes Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Agnes Sawir. 2009. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Agus Sartono. 2001. Manajemen Keuangan; Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Yogyakarta : BPFE UGM. Agus Wibowo et al. 2012. “Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas dan Leverage Terhadap Profitabilitas”. Universitas Negeri Semarang. Aghi Sugandy. 2013. “Pengaruh Modal Kerja dan Biaya Pengerjaan Kembali Produk Cacat (Rework Cost) Terhadap Profitabilitas Perusahaan”. Universitas Siliwangi : Tasikmalaya. Aliminsyah dan Padji. 2003. Kamus Istilah Akuntansi. Bandung;CV Yramawidya. Anis Chairi dan imam Ghozali. 2003. Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Penerbit : Badan Penerbit Universitas Diponogoro. Andi Hardiana. 2012. “Pengaruh Biaya Tenaga Kerja dan Produktivitas Kerja Tenaga Kerja Terhadap Kinerja Perusahaan”. Universitas Siliwangi : Tasikmalaya. Ati Susanti. 2007. “Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas”. Universitas Siliwangi : Tasikmalaya. Bambang Riyanto. 2001. Dasar – Dasar Pembelajaran Perusahaan. Edisi 4. Yogyakarta : BPFE UGM. Bambang Riyanto. 2008. Dasar – Dasar Pembelajaran Perusahaan. Edisi 4. Yogyakarta : BPFE UGM. Bunga Asri Novita dan Sofie. 2015. “Pengaruh Struktur Modal dan Likuiditas Terhadap Pofitabilitas”. Univeritas Trisakti.
Erlangga Syahputra. 2011. “Jurnal Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Likuiditas”. Universitas Sumatera Utara. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat. Indriyo
Gitosudarmo dan Yogyakarta:BPFE
Basri.
2002.
Manajemen
Keuangan.
Edisi
4.
Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Pertama. Jakarta: PT Bumi Aksara. M. Khafidz Manshur . 2015. “Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas”. Universitas Islam Negeri Walisongo : Semarang. Mohamad Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Munawir S. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya, edisi ke-6. Yogyakarta : STIE YKPN. Niswonger Rollin C, Philip E. Frees, Carl S. Warren. 2000. Prinsip – prinsip Akuntansi. Edisi ke 16. Jilid 1. Dialihbahasakan oleh Hyignus Ruswinarto. Jakarta: Erlangga Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No.16. 2007. Edisi Revisi. Putri Handayani. 2007. “Jurnal Hubungan Likuiditas Terhadap Profitabilitas”. Universitas Sumatera Utara. Rudiana Darajat. 2011. “Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Biaya Pemasaran Terhadap Laba Bersih Perusahaan”. Universitas Siliwangi : Tasikmalaya. Soemarso SR. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar. Buku 1. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat Sugiyono. 2004. Statistik Untuk Penelitian. Cetakan ke-2. Bandung CV. Alfabeta. Syahruldan Muhammad Afdi Nizar. 2003. Kamus Akuntansi. Jakarta: Gagas Promosindo. Risma Rahayu. 2012. “Pengaruh Modal Kerja Intern dan Ekstern Terhadap Sisa Hasil Usaha”. Universitas Siliwangi : Tasikmalaya.