PENGARUH PERILAKU BELAJAR, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SOSIAL TERHADAP STRES KULIAH PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
NASKAH PUBLIKASI
MARLIA 080420103171 Skripsi ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 2016
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) ada tidaknya pengaruh perilaku belajar terhadap stres kuliah (2) ada tidaknya pengaruh kecerdasan emosional terhadap stres kuliah (3) ada tidaknya pengaruh kecerdasan sosial terhadap stres kuliah(4) ada tidaknya pengaruh perilaku belajar, kecerdasan emosional, kecerdasan sosial secara bersama-sama terhadap stres kuliah mahasiswa Prodi Akuntansi UMRAH. Perilaku belajar kecerdasn emosional , dan kecerdasan sosial merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi stres kuliah mahasiswa Prodi Akuntansi UMRAH. . Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode kuesioner. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase dan analisis regresi linear berganda. sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) di Tanjungpinang angkatan 2012. Hasil penelitian ini adalah (1) ada pengaruh antara kepercayaan diri terhadap Prestasi belajar (2) ada pengaruh antara perilaku belajar terhadap prestasi belajar (3) tidak ada pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar. Uji secara simultan dengan uji F menunjukkan ada pengaruh antara kepercayaan diri, perilaku belajar dan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar mahasiswa prodi akuntansi umrah.
Kata kunci : Kepercayaan Diri, Perilaku Belajar dan Kecerdasan Emosional Kecerdasan social.
ii
PENDAHULUAN Latar Belakang Universitas Maritim Raja Ali Haji telah resmi menjadi perguruan tinggi, negeri setelah ditandatanganinya peraturan presiden No.53 tahun 2011 tentang penegrian UMRAH pada tanggal 8 september 2011. Berubahnya status UMRAH menjadi perguruan tinggi negeri tentunya diiringi dengan penigkatan – peningkatan kualitas perguruan tinggi dalam aspek – aspek salah satu yang paling penting adalah kualitas mahasiswa dan lulusan yang berkualitas dihasilkan. Belajar merupakan hak setiap orang akan tetapi kegiatan belajar perguruan tinggi merupakan suatu hak istimewa karna hanya orang yang memenuhi syarat yang dapat belajar diperguruan tersebut. Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat dialami oleh siapa saja dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam jangka panjang - pendek yang tidak sama, pernah atau akan mengalaminya dan tidak seorang pun bisa terhindar dari padanya dan memiliki implikasi negatif jika berakumulasi dalam kehidupan individu tanpa solusi yang tepat. Akumulasi stres merupakan akibat dari ketidakmampuan individu dalam mengatasi dan mengendalikan stresnya. Sesuai dengan berkembangnya zaman teknologi pada saat ini maka pengaruh kecerdasan emosional dan perilaku belajar terhadap stres kuliah sangat berpengaruh, karena siapa pun dapat mengalami stres tak terkecuali mahasiswa. Usaha dalam pendidikan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas tidak terlepas dari pengajaran. Untuk mencapai kegiatan pengajaran dibutuhkan proses pembelajaran. Proses pembelajaran kadang tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan, banyak faktor yang menyebabkan proses pembelajaran tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan, misalnya faktor tujuan, materi/bahan ajaran, metode/media, evaluasi, anak didik/ siswa, pendidik/guru. Hasil penelitian sebelumnya mengenai kecerdasan emosional dengan stres telah dilakukan tetapi terhadap karyawan, peneliti berasumsi bahwa kecerdasan emosional akan meningkat sesuai dengan kematangan umur seseorang, sehingga hasilnya penelitian kecerdasan emosional dengan karyawan belum tentu sama dengan hasil penelitian kecerdasan emosional pada saat mahasiswa, karena pada saat mahasiswa suasananya, kebutuhannya, pergaulannya, dan kematangannya sangat berbeda dengan pada saat bekerja, sehingga hasil penelitian ini akan bermanfaat untuk akademisi, mahasiswa, dan pengembangan kurikulum. Bagi akademisi akan menjadi rujukan yang bermanfaat dalam mengenali mahasiswanya sesuai kematangan mereka untuk menciptakan suasana kelas yang tidak menimbulkan stres kuliah, sementara bagi mahasiswa dapat merujuk hasil penelitian ini dengan mempelajari manfaat kecerdasan emosional dan perilaku belajar mahasiswa sehingga secara tidak langsung mahasiswa akan belajar untuk mengelola kecerdasan emosional dengan baik dan mengunakan perilaku belajar yang baik dalam menghadapi stres kuliah. 1.1
1
Kajian Pustaka Pengertian Proses pembelajaran Pengertian umum mengenai konsep stres banyak digunakan untuk suatu pilihan srategik dalam mencapai tujuan individual seseorang Terjadinya proses stres didahului oleh adanya sumber stres (stresor) yaitu setiap keadaan yang dirasakan orang mengancam dan membahayakan dirinya. Istilah stres atau ketegangan memiliki konotasi yang beragam. Bagi sementara orang, stres dapat menggambarkan keadaan psikhis yang telah mengalami berbagai tekanan yang melampaui batas ketahanannya. Sementara orang lain mengatakan stres bersifat subyektif hanya berhubungan dengan kondsi-kondisi psikologis dan emosi seseorang. Adapula yang menganggap stres dan ketegangan merupakan faktor sebab akibat. Namun banyak orang cenderung mengangap stres serbagai tanggapan patologos (proses penyimpangan kondisi biologis yang sehat) terhadap tekanan-tekanan psikologis dan sosial yang berhubungan pekerjaan dan lingkungannya. Mendifinisikan stres secara sederhana sebagai interaksi individu dengan angkatan. Kemudian difinisi tersebut dirinci lebih jauh sebagai respon yang adaptif ditengahi oleh perbedaan individual dan proses psikologis yang merupakan konsekuensi dari tindakan dan sistem internal atau kejadian yang meminta kondisi psikologis dan fisik seseorang secara berlebihan. Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang. Stres yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan atau kondisi seseorang dalam menghadapi lingkungan Handoko (2008). Dilihat dari sudut pandang orang yang mengalami stres seseorang akan memberikan tanggapan terhadap hal-hal yang dinilai mendatangkan stres. Tanggapan orang terhadap sumber stres dapat berpengaruh pada segi psikologi dan fisiologis. Tanggapan ini disebut strain, yaitu tekanan atau ketegangan. Seseorang yamg mengalami stres secara psikologis menderita tekanan dan ketegangan yang membuat pola pikir seseorang menjadi kacau. Dalam proses itu, hal yang dapat menyebabkan stres dan pengalaman orang yang mengalami stres akan saling berkaitan. Perilaku Belajar Perilaku adalah suatu perbuatan atau aktivitas, atau sembarang respon, itu reaksi, tanggapan, jawaban atau itu balasan yang dilakukan oleh suatu organisme. Secara khusus pengertian perilaku adalah bagian dari satu kesatuan pola reaksi Suwardjono (2004). Menyatakan bahwa belajar di perguruan tinggi merupakan suatu pilihan srategik dalam mencapai tujuan individual seseorang. Semangat, cara belajar, dan sikap mahasiswa terhadap belajar sangat dipengaruhi oleh kesadaran akan adanya tujuan individual dan tujuan lembaga pendidikan yang jelas. Kuliah merupakan ajang untuk mengkonfirmasi pemahaman mahasiswa dalam proses belajar mandiri Kecerdasan Emosional
2
Komponen kecerdasan emosional atau kerangka kerja kecakapan emosi menurut Goleman (2005) dalam Dwijayanti.A.P (2009) terdapat lima dimensi antaralain : 1. Kesadaran diri atau pengendalian diri. Pada dasarnya dimensi ini untuk mengetahui kondisi diri sendiri, kesukaan, siumber daya dan institusi, seprti : kesadaran emosi, dan penilaian diri secara teliti. 2. Pengsturan diri atau pengendalian diri memberi tekanan pada mengelola londisi, impuls, dan sumber daya diri sendiri, seperti : kendali diri, sifat dapat dipercaya, kewaspadaan, adaptibilitas, dan motivasi. 3. Motivasi yaitu kecenderungan emosi yang mengantar atau memudahkan peralihan sasaran, seperti : komitmen, inisiatif, dan optimisme. 4. Empati merupakan kesadaran terhadap perasaan, kebutuhan dan kepentingan orang lain seperti : memahami orang lain, orientasi pelayanan, dan mengatasi keragaman dan kesadaran politisi. 5. Keterampilan sosial, yaitu keterampilan dalam menggunggah tanggapan yang dikehendaki pada orang lain, seperti : pengaruh, komunikasi, pemimpinan, kasalisator perubahan, manajemen konflik, pengikat jaringan, kalaboroasi dan kooporasi serta kemampuan tim. Pengertian Kecerdaan Sosial Buzam dalam dwijayanti (2009), menyebutkan kecerdasan sosial adalah ukuran kemampuan diri dalam pergaulan di masyarakat, dasn kemampuan berintersaksi sosial dengan orang disekitar. Menururt Geloman dalam Dwijayanti (2009), komponen kecerdasan sosial atau unsur-unsur kecerdasan sosial terdapat dua dimensi yaitu : 1. kecerdasan sosial, pada dasarnya dimensi ini untuk mengetahui perasaan diri sendiri, tentang orang lain, seperti empati dasar, penyelarasan, ketetapan empatik, dan pengertian sosial. 2. Fasilitas sosial semata-mata dengan merasakan bagaimana orang lain merasakan atau mengetahui apa yang mereka pilirkan tidak menjamin interaksi yang kaya, seperti sinkronisasi, prestasi diri, oengaruh, dan kepedulian. Buzam dalam Dwijayanti (2009), menyebutkan kecerdasan sosial adalah ukuran kemampuan diri dalam pergaulan masyarakat, dan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang disekitarnya. Seseorang yang kecerdasan sosialnya tinggi akan merasa nyaman walau pun berada diantara orang-orang yang berlainan, baik dalam usia, kebudayaan, atau pun tingkat sosial. Seorang mahasiswa yang memiliki kecerdasan sosial yang baik akan mampu bergaul dan berinteraksi dengan masyarakat dengan baik. Maka mahasiswa tersebut dapat saling memberi motivasi kepada satu sama lain, misalnya dalam hal memahami pelajaran, semakin tinggi motivasi dari lingkungan diharapkan akan semakin tinggi pula pemahaman mahasiswa tersebut. 3
Pengertian Stres Pengertian umum mengenai konsep stres banyak digunakan untuk suatu pilihan srategik dalam mencapai tujuan individual seseorang Terjadinya proses stres didahului oleh adanya sumber stres (stresor) yaitu setiap keadaan yang dirasakan orang mengancam dan membahayakan dirinya. Istilah stres atau ketegangan memiliki konotasi yang beragam. Bagi sementara orang, stres dapat menggambarkan keadaan psikhis yang telah mengalami berbagai tekanan yang melampaui batas ketahanannya. Sementara orang lain mengatakan stres bersifat subyektif hanya berhubungan dengan kondsi-kondisi psikologis dan emosi seseorang. Ada pula yang menganggap stres dan ketegangan merupakan faktor sebab akibat. Rismayana (2012), Menguji Pengaruh perilaku belajar, kecerdasan emosional kecerdasan spiritual terhadap stress kuliah. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa universitas Hasanuddin danUniversitas Negri Makassar Akuntansi. Perilaku belajar menunjukkan hasil sebaliknya yaitu tidak ada pengaruh antara perilaku belajar dan stres kuliah mahasiswa akuntansi.Dari uraian diatas maka hipotesis dinyatakan sebagai berikut: H1 : Diduga perilaku belajar berpengaruh signifikan terhadap stress kuliah prodi Akuntansi UMRAH . H2 : Diduga kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap stres kuliah prodi Akuntansi UMRAH.
H3 : Diduga kecerdasan sosial berpengaruh signifikan terhadap stres kuliah prodi Akuntansi UMRAH. H4 : Diduga pengaruh signifikan perilaku belajar, kecerdasan emosional, dan kecerdasan sosial terhadap stress kuliah prodi Akuntansi UMRAH METODE PENELITIAN 1.1. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) ditanjungpinang yang berada disenggarang jalan politehnik. Ada pun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH). 1.2. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hal ini dikarenakan penelitian kuantitatif lebih berdasarkan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penaksiran kuantitatif yang kokoh. Data yang diperoleh berhubungan dengan angka yang menggunakan teknik analisis statistik untuk menganalisis data.
4
1.3.
Operasional Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah seseuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peniliti untuk dipelajari sehingga menghasilkan informasi tentang hal tersebut dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono dalam Analisa,2011). Berdasarkan landasan teori dan hipotesis yang diajukan maka variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :
a.
Variabel Dependen ( Variabel Terikat)
Variabel Dependen atau variaber (terikat) adalah stress kuliah mahasiswa akuntansi (Y) yang diukur dengan menggunakan skala likert dengan katagori sebagai berikut : 1. Nilai A = 5 2. Nilai B = 4 3. Nilai C = 3 4. Nilai D = 2 5. Nilai E = 1 b.
Variabel Independen (Variabel Bebas)
Yang mrenjadi variabel independen pada penelitian ini adalah Perilaku Belajar, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Sosial. Metode Pentuan Populasi dan Sampel Populasi Menurut Nazir dalam Purwanto (2011:42) keterangan populasi dapat dilakukan dengan dua cara (1) sensus (complate enumeration) bila tiap unit populasi dihitung atau (2) survey (sampel enumeration) bila perhitungan dilakukan hanya pada bagian populasi. Penghematan pengumpulan data dengan pertimbangan yang secara metodologis bertanggungjawab dilakukan dengan atas seluruh populasi tetapi atas sampel-bagian dari populasi yang mewakili populasi karena keduannya memiliki kesamaan karakteristik. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kulitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2008). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan 2012 Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji yang berstatus sebagai mahasiswa aktif. Berdasarkan data yang diperoleh dari pihak fakultas, jumlah populasi mahasiswa Akuntansi angkatan 2012 di Universitas Maritim Raja Ali Haji adalah sebanyak 168 orang.
5
Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi angkatan 2012 yang duduk di semester 8 angkatan 2012 jurusan Akuntansi UMRAH adalah : 1. Karena mahasiswa semester 8 merupakan mahasiswa akhir, dimana penulis berasumsi bahwa mereka telah memiliki rencana atau pemikiran mengenai alternatif apa yang akan mereka tempuh setelah kelulusan 2. Diharapkan memiliki pengetahuan yang memadai tentang jawaban dengan rencana mereka.
RumusSlovin :
n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi e = Persen Kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan. Penulis menggunakan 10 %Semsester 8 UMRAH : n= 168 168(0.1)2+1 n= 168 2.68 n = 62.69 n = 74 Total responden 74 responden Pengambilan sampel dilakukan penulis dengan teknik judgment sampling, yaitu mengambil sampel berdasarkan penilaian terhadap karakteristik sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian (Purwanto, 2009). Adapun kriterianya adalah : 1. Masih aktif menjadi mahasiswa dan mahasiswi di Fakultas Ekonomi Maritim Raja Ali Haji 2. Mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif dikampus. Hal ini memudahkan peneliti pada saat pengambilan sampel yaitu melalui pembagian kuesioner kepada setiap responden. 3. Mahasiswa dan mahasiswi akuntansi yang telah menempuh mata kuliah Auditing I dan Auditing II. Alasannya karena pada tingkat tersebut mahasiswa telah mengalami stress dalam belajar. Adapun alasan penulis tidak mengambil mahasiswa semester (6) dan semester (10) meskipun mahasiswa tersebut sudah termasuk kedalam katagori semester akhir karena semester tersebut tidak termasuk kriteria sudah yang telah ditentukan. 6
Prosedur Pengumpulan Data Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Kuesioner Kuesioner adalah pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternative yang didefinisikan dengan jelas (Sekaran 2006). Kuesioner yang diberikan dalam penelitian ini berupa pertnayaan tertutup (closed question). Yaitu kosioner yang meminta responden untuk membuat pilihan diantara rangkaian alternative yang diberikan oleh peneliti. Skala yang digunakan adalah skala Likert yaitu skala yang berisikan lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut: Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju 1
2
3
4
5
2. Tinjauan Kepustakaan (Library Research) Metode ini dilakukan dengan mempelajari teori-teori dan konsep-konsep yang sehubungan dengan masalah yang diteliti penulis pada buku-buku, makalah, dan jurnal juga guna memperoleh landasan teori yang memadai untuk melakukan pembahasan. Library reseach merupakan dokumentasi dari tinjauan menyeluruh terhadap karya publikasi dan nonpublikasi dari sumber skunder dalam bidang minat khusus bagi peneliti (Sekaran,2006). 3. Mengakses Website dan Situs-situs Metode ini untuk mencari website maupun situs-situs yang menyediakan informasi sehubungan dengan masalah dalam penelitian. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Agar konsep yang digunakan dapat diukur swcara empiris dan untuk menghindari penafsiran yang berbeda, maka konsep tersebut harus diberi definisi. Definisi operasional menurut indriantoro merupakan penetuan gagasan sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Setiap dari pernyataan dari variabel yang diteliti menggunakan skala yang dikenal dengan Skala Likert. Skala Likert tidak hanya mengkatagorikan variabel kedalam kelompok, tetapi juga melakukan rangking terhadap kategori. Skala ini umumnya menggunkan lima tingkatan (Ghozali,2006). Alternatif jawaban pada pernyataan adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5.
Jawaban sangat setuju diberi nilai 5 Jawaban Setuju diberi nilai 4 Jawaban Ragu-ragu diberi nilai 3 Jawaban Tidak Setuju diberi nilai 2 Jawaban Sangat Tidak Setuju diberi nilai 1
7
Metode Analisis Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Karena terdapat tiga variabel independen. Hal ini digunakan untuk mengetahui pengaruh serta adanya hubungan antara kejadian yang satu dengan kejadian yang lainnya. Dalam pengelolaan data, proses perhitungan regresi menggunakan bantuan SPSS 21. Persamaan yang diperoleh dalam analisis data tersebut adalah sebagai berikut : Y1=a+β1X1+β2X2+β3X3+e Diminta Y1 : stress kuliah β1,β2,β3 :Koefisien Regresi X1: Perilaku belajar X2: kecerdasan emosional X3 : Kecerdasan sosial e : Standar Eror (Faktor penganggu) Uji Reabilitas dan Validitas Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas juga mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur. Pengujian validitas dipergunakan dengan membandingkan nilai probabilitas hasil penelitian dengan batas signifikan yaitu 5%. Uji validitas yang akan digunakan penulis untuk mengukur validitas dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Untuk melihat kevalidan suatu pertanyaan dapat dilihat Cronbach Alpha pada kolom Correlated Item- Total Correlation. Dengan perhitungan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid(Ghozali, 2006:45). Menggunakan Produk momen dengan rumus: r-tabel = n=2 = 74-2 = 72 (0.2287)
8
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Unit Analisis atau Observasi Tabel 4.3 Pengujian Validitas variabel Perilaku Belajar X1 Variabel Item r hitung Syarat r Keterangan tabel Perelaku belajar X1
1
0,48609
>0,228
Valid
2
0,489
>0,228
Valid
3
0,678
>0,228
Valid
4
0,748
>0,228
Valid
5 6
0,882 0,882
>0,228 >0,228
Valid Valid
Pengujian Validitas Variabel Kecerdasan Emosional Varibel Item r hitung R table Keterangan Kecerdasan Emosional X2 1 0,698 >0,228
2 3 4 5 6
0,622 0,642 0,432 0,369 0,537
>0,228 >0,228 >0,228 >0,228 >0,228
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Pengujian validitas variabel Kecerdasan sosial X3 Varibel
Item
Kecerdasan sosial (X3)
1 2 3 4 5 6
r
hitung
Keterangan
0,293
Syarat r tabel >0,228
0,370 0,749 0,603 0,749 0,678
>0,228 >0,228 >0,228 >0,228 >0,228
Valid Valid Valid Valid Valid
9
Valid
Variabel Stress Kuliah (Y)
Pengujian validitas variabel Stres Kuliah Y Item r hitung Syarat r tabel 1 0,335 >0,228 2 3 4 5 6
0,480 0,609 0,593 0,680 0.585
>0,228 >0,228 >0,228 >0,228 >0,228
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Hasil Uji Normlaitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 74 Mean .0000000 Normal Parametersa,b Std. 2.06427314 Deviation Absolute .091 Most Extreme Positive .061 Differences Negative -.091 Kolmogorov-Smirnov Z .784 Asymp. Sig. (2-tailed) .570 Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant 8.868 5.141 ) -.029 .089 x1 1 .272 .118 x2 x3
.338
.112
Coefficientsa Standardized T Coefficients Beta
Sig.
Collinearity Statistics Tolerance VIF
1.725
.089
-.037
-.327
.745
.918
.256
2.301
.024
.946
.330
3.004
.004
.968
10
1.08 9 1.05 7 1.03 3
a. Dependent Variable: y
Tabel 4.7 Pengujian Realibilitas Variabel Penelitian
Berdasarkan Tabel 4.6 pengujian pada variabel terikat (Y), jika r hitung > r tabel dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan valid, maka layak untuk digunakan sebagai instrument penelitian. 4.2.1. Uji Reliabilitas Suatu koesioner dikatakan reabel (handal) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya, suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai alpha Cronbach adalah lebih besar dari 0,6 hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Sumber : Output pengolahan data SPSS.V.21.(2016) Variabel
Cronbach’s alpha
Keterangan
Perilaku belajar (X1)
0,733
Reliabel
Kecerdasan emosional (X2)
0,617
Reliabel
Kecerdasan sosial (X3)
0,684
Reliabel
Stres kuliah (Y)
0,617
Reliabel
11
Model
(Constant) x1 1 x2 x3 a. Dependent Variable: y
Mode l 1
Hasil Uji Glesjer Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 8.868 5.141 -.029 .089 -.037 .272 .118 .256 .338 .112 .330
Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb R R Square Adjusted R Std. Error of Square the Estimate a .564 .318 .288 2.108
12
t
Sig.
1.725 -.327 2.301 3.004
DurbinWatson 2.088
.089 .745 .024 .004
Hasil Uji Analisis Regresi Liniear Berganda Coefficientsa Model
1
Model
Unstandardized Standardized t Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 3.803 3.837 SKOR_P -.070 .088 -.083 SKOR_K .686 .132 .529 E SKOR_K .129 .103 .127 C Hasil uji T Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta
(Constant) 3.803 3.837 SKOR_P -.070 .088 1 SKOR_KE .686 .132 SKOR_KC .129 .103 a. Dependent Variable: SKOR_S
-.083 .529 .127
Sig.
.991 -.799 5.206
.325 .427 .000
1.242
.218
T
Sig.
.991 -.799 5.206 1.242
.325 .427 .000 .218
Collinearity Statistics Tolera VIF nce .895 .945 .931
Hasil Uji F ANOVAa Df
Model
Sum of Mean Squares Square Regression 119.597 3 39.866 1 Residual 535.281 70 7.647 Total 654.878 73 a. Dependent Variable: y Hasil Uji Adjusted R2 Model Summaryb Mode R R Square Adjusted R Std. Error of l Square the Estimate a 1 .564 .318 .288 2.108 Kesimpulan 13
F 5.213
DurbinWatson 2.088
Sig. .003b
1.117 1.058 1.074
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,maka dapat diambil kesimpulannya sebagai berikut : 1. Hasil pengujian secara persial membuktikan bahwa Perilaku Belajar memiliki pengaruh terhadap Stres kuliah 2. Secara parsial Kecerdasan Emosional berpengaruh signifikan terhadap Stres Kuliah 3. Secara parsial Kecerdasan Sosial memiliki pengaruh signifikan terhadap Stres kuliah 4. Secara Simultan Perilaku Belajar, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Sosial memiliki pengaruh terhadap Stres Kuliah. 5. Berdasarkan nilai Adjusted R2 dari hasil analisis dengan SPSS 21 sebesar 0,288. Dengan demikian besar pengaruh yang diberikan oleh variabel Perilaku Belajar, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Sosial terhadap Stres Kuliah adalah sebesar 28,8 sedangkan sisanya dipengaruhi oleh factor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut : 1. Bagi fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang agar lebih meningkatkan dan mengembangkan kurikulum jurusan akuntansi dalam menunjang pengetahuan dan kemampuan mahasiswa. 2. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan pengembangan dengan menaambah kan variabel lain, menanbahkan jumlah responden agar mendapatkan hasil yang lebih baik dan menambah kan jumlah pernyataan kuesioner untuk mempermudah apabila terjadi masalah dalam melakukan uji kuesioner sehingga dapat dilakukan penyelesaian. Kelemahan penelitian Penelitian ini hanya melakukan survei melalui kuesioner tanpa dilengkapi dengan metode pengumpulan data lainnya untuk keakuratan data yang diteliti seperti wawancara. Peneliti memberikan saran agar metode pengumpulan dats selanjutnya dapat dilengkapi dengan metode lainnya seperti wawancara agar data yang dikumpulkan lebih akurat.
14
DAFTAR PUSTAKA
Arsawan, Edi Wayan. 2013. Pengaruh perilaku Belajar dan Kecerdasan Emosional Terhadap Stres Kuliah. Universitas Poli Teknik Bali. Ghozali , imam, 2007. Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Semarang. Badan penerbit universitas Diponegoro Hery. 2008. Pengantar Akuntansi 1. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Hanifah dan Syukriy, Abdullah. 2001. Pengaruh Perilaku Belajar terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Akuntansi. Media Riset Akuntansi, Auditing, dan Informasi. Volum,1, No. 3, 63-86. Indriaty, N.2013. pengaruh Persepsi mahasiswa tentang metode Mengajar, kemandirian dan Lingkungan Belajar terhadap prestasi Masiswa jurusan Akuntansi Angkatan 2010 Universitas Maritim Raja Ali Haji. Jurnal Akuntnasi. Lesmana,F.B. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kepercayaan Diri Terhadap Pemahaman Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Jember. Mardahlena. 2007. Pengaruh kecerdasan emosional (pengendalian diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial ). Skripsi. Universitas Budi luhur. Jakarta Marita, dkk. 2008. Kajian empiris atas perilaku belajar dan kecerdasan emosional dalam mempengaruhi stres kuliah mahasiswa akuntansi. Simposium akuntansi nasional X1pontianak. Nugraha,A,P.2013 Pengaruh Perilaku Belajar terhadap tingkat pemahaman Akuntansi.Universitas Jamber. Skripsi Akuntansi Jamber Rachmi , filia, 2010. Pengaruh kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan perilaku belajar terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Skipsi fakultas ekonomi. Universitas Diponegoro semarang. Saryanti, Endang. 2010. Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar, Efikasi Diri dan Kecerdasan Emosional yang Beroengaruh pada Stres Kuliah pada 15
Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi di Surakarta. Jurnal Akuntansi. Surakarta: STIE AUB Surakarta.
Wirartha, I Mide. 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. C.V. Andi Offset. Bandung. WWW.Google. Com.
16