Prosiding Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM UMP 2014 ISBN 978-602-14930-3-8 Purwokerto, 20 Desember2014
Pengaruh Penyaluran Kredit UJKS Mitra Usaha Terhadap Pendapatan Pedagang Kecil Di Desa Demangan Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara Yanto Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara Email:
[email protected] ABSTRAK Modal merupakan problem utama bagi pedagang kecil. Salah satu usaha yang dilakukan pengusaha kecil untuk mendapatkan modal adalah dengan berhutang, dengan harapan dapat meneruskan usahanya, sehingga memperoleh pendapatan yang semakin tinggi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Begitu juga harapan pemberi kredit, supaya kredit yang diberikan bermanfaat bagi meminjam. Tujuan penelitian untuk menganalisa pengaruh penyaluran kredit UJKS Mitra Usaha terhadap pendapatan para pedagang kecil di Desa Demangan. Populasi penelitian adalah pedagang kecil di desa Demangan yang mengambil kredit UJKS Mitra Usaha Cabang Demangan sebanyak 224 nasabah. Sampel penelitian 69 pedagang kecil di desa Demangan. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Analisis data menggunakan regresi sederhana dan hipotesis t. Hasil penelitian diketahui ada pengaruh yang signifikan antara penyaluran kredit UJKS Mitra Usaha terhadap pendapatan para pedagang kecil, tetapi pengaruh negatif. Jika kredit yang diterima nasabah semakin besar mengakibatkan pendapatan nasabah semakin turun. Melihat kenyataan yang terjadi, penurunan pendapatan yang ada disebabkan karena kredit yang diterima oleh nasabah kebanyakan tidak sepenuhnya untuk meningkatkan usahanya, tetapi digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga atau konsumtif. Kata kunci: Kredit, Pendapatan Pedagang Kecil.
PENDAHULUAN Pengusaha kecil merupakan salah satu bagian dari masyarakat golongan ekonomi lemah yang perlu mendapatkan bantuan dan perhatian dari pemerintah untuk mengembangkan usahanya dalam rangka meningkatkan taraf hidup para pengusaha kecil. Sebagaimana telah diakui setiap usaha atau kegiatan akan membutuhkan modal untuk membiayai usaha yang dijalankan. Namun masalah modal menjadi problem yang utama bagi para pedagang kecil. Maka langkah yang diambil untuk memperoleh modal tersebut, salah satu usaha yang dilakukan para pengusaha kecil tersebut tidak lain adalah dengan berhutang atau mengambil kredit. Dampak pemberian kredit pola Grameen Bank ,e,beri kontribusi yang berarti terhadap peningkatan pendapatan usaha kecil masyarakat pesisir oleh koperasi sebagai lembaga ekonomi pengembangan (Marpaung, et al., 2013). Pesisir Mikro Harapan dari pengusaha kecil dari kredit yang diperolehnya tersebut adalah dapat meneruskan usahanya, sehingga mereka akan memperoleh pendapatan yang semakin tinggi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. UJKS Mitra Usaha merupakan salah satu unit usaha keuangan di bidang simpan pinjam. UJKS Mitra Usaha sebagai pihak yang memberikan kredit atau pinjaman, mempunyai harapan semoga kredit yang diberikan memberikan manfaat bagi yang meminjam. Sebagian nasabah yang mengambil kredit adalah para pengusaha kecil. Dan pengusaha kecil dalam mengambil kredit mempunyai harapan ada peningkatan dalam pendapatan usahanya. Maka dari itu dalam penelitian ini mengambil judul : Pengaruh Penyaluran Kredit UJKS Mitra Usaha Terhadap Pendapatan Pedagang Kecil di Desa Demangan Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara.
TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penyaluran kredit UJKS Mitra Usaha terhadap pendapatan para pedagang kecil di Desa Demangan.
METODE PENELITIAN 1.
Definisi Operasional Variabel
Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati (Sugiyono, 2006: 2). Dalam penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu:
210
Prosiding Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM UMP 2014 ISBN 978-602-14930-3-8 Purwokerto, 20 Desember2014 a. Variabel Bebas (Independent) Variabel independen penelitian adalah penyaluran kredit. Yang dimaksud penyaluran kredit di sini adalah kredit yang diterima oleh pedagang kecil (nasabah) sejumlah yang diajukan sebelumnya. b. Variabel terikat (dependent) Variabel dependen adalah pendapatan yaitu bertambahnya manfaat ekonomi yang terjadi setelah memperoleh kredit dari UJKS Mitra Usaha. 2. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi penelitian adalah pedagang kecil di desa Demangan yang mengambil kredit pada UJKS Mitra Usaha Cabang Demangan sebanyak 224 nasabah. b. Sampel Sampel penelitian adalah pedagang kecil di desa Demangan yang mengambil kredit pada UJKS Mitra Usaha Cabang Demangan. Besarnya sampel menurut pendapat Slovin dapat dihitung:
n=
N 224 = = 69,14 = 69 (pembulatan) 2 1 + N (e) 1 + 224 (0,1) 2
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan (Sugiyono, 2006). Pengumpulan data dilakukan dengan cara meminta nasabah yang kebetulan menabung untuk mengisi kuesioner yang ada. 3. Analisis Data a. Analisis Regresi Sederhana Analisis ini menurut Algifari (2000) dilakukan bila hubungan dua variabel berupa hubungan kausal dan fungsional. Perhitungan analisa regresi yang digunakan pada penelitian ini adalah persamaan regresi sederhana yaitu : P = α + βPK Dimana : P
= Pendapatan
PK = Penyaluran kredit α
= Elemen konstan
β = Koefisien regresi b. Uji Hipotesis t Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006). Cara melakukan uji t yaitu membandingkan antara nilai thitung dengan ttabel. Kriteria pengujian uji t yaitu : -
Jika -thitung < -ttabel atau thitung > ttabel dan Sig < 0,05 maka Ho ditolak.
-
Jika -thitung > -ttabel atau thitung < ttabel dan Sig > 0,05 maka Ho diterima.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Responden a. Hubungan Usia dengan Pendapatan. Pada Tabel 1 terlihat hubungan antara usia dengan pendapatan.
211
Prosiding Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM UMP 2014 ISBN 978-602-14930-3-8 Purwokerto, 20 Desember2014 Tabel 1. Hubungan Usia dengan Tingkat Pendapatan Responden Tingkat Pendapatan Tetap % 3 4.30%
1
Kelompok Usia Responden 21-30
Turun 10
% 14.50%
2
31-40
14
20.30%
2
3
41-50
10
14.50%
3
4
51-60
6
8.70%
Total 40 58.00% Sumber: Data primer yang diolah, 2014.
No
Total
%
18
26.10%
13.00%
25
36.20%
5.80%
17
24.60%
2
2.90%
9
13.00%
20
29.00%
69
100.00%
Naik 5
% 7.20%
2.90%
9
4.30%
4
1
1.40%
9
13.00%
Jumlah kredit terbesar disalurkan kepada nasabah berusia di antara 31-40 tahun, yaitu sebesar 36,2%. Kenaikan tingkat pendapatan terbesar dikelola pelaku usaha/ dagang dengan kelompok usia 31-40 tahun, yaitu sebesar 13%, sedangkan penurunan tingkat pendapatan terbesar juga dikelola pelaku usaha/ dagang dengan kelompok usia 31-40 tahun, yaitu sebesar 20,30%. b. Hubungan Pendidikan dengan Pendapatan. Pada tabel 2 terlihat hubungan antara pendidikan dengan tingkat pendapatan responden penelitian. Tabel 2. Hubungan Pendidikan dengan Tingkat Pendapatan Responden Kelompok Tingkat Pendapatan Pendidikan Turun % Tetap % Responden 1 SD 8 11.60% 2 2.90% 2 SLTP 11 15.90% 1 1.40% 3 SLTA 18 26.10% 1 1.40% 4 PT 3 4.30% 5 7.20% Total 40 58.00% 9 13.00% Sumber: Data primer yang diolah, 2014 No
Naik
%
1 5 4 10 20
1.40% 7.20% 5.80% 14.50% 29.00%
Total
%
11 17 23 18 69
15.90% 24.60% 33.30% 26.10% 100.00%
Jumlah kredit terbesar disalurkan kepada nasabah berpendidikan SLTA, yaitu sebesar 33,3%. Kenaikan tingkat pendapatan terbesar dikelola pelaku usaha/ dagang dengan kelompok pendidikan PT, yaitu sebesar 14,5%, sedangkan penurunan tingkat pendapatan terbesar dikelola pelaku usaha/ dagang dengan kelompok pendidikan SLTA, yaitu sebesar 26,1%. c. Hubungan Jumlah Anggota Keluarga dengan Pendapatan. Pada Tabel 3 terlihat hubungan antara jumlah anggota keluarga dengan tingkat pendapatan responden. Tabel 3. Hubungan Jumlah Anggota Keluarga dengan Tingkat Pendapatan Responden Kelompok Jumlah Anggota Turun Keluarga Responden 1 1 4 2 2 11 3 3 13 4 4 12 Total 40 Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Tingkat Pendapatan
No
5.8% 15.9% 18.8% 17.4% 58.0%
Tetap 1 3 2 3 9
1.4% 4.3% 2.9% 4.3% 13.0%
Naik 4 9 4 3 20
5.8% 13.0% 5.8% 4.3% 29.0%
Total
%
9 23 19 18 69
13.0% 33.3% 27.5% 26.1% 100.0%
Responden yang menerima kredit paling banyak memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak 2 orang (33,3%) dengan tingkat pendapatan naik. Tetapi kalau memperhatikan tingkat pendapatan secara keseluruhan, nampak 58% mengalami penurunan dan itu disebabkan karena jumlah anggota keluarga yang semakin banyak. 2. Deskripsi Informasi Kredit Hubungan Berapa Kali Mengambil Kredit dengan Pendapatan. Pada Tabel 4 terlihat hubungan antara berapa kali mengambil kredit dengan tingkat pendapatan responden.
212
Prosiding Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM UMP 2014 ISBN 978-602-14930-3-8 Purwokerto, 20 Desember2014 Tabel 4. Hubungan Berapa Kali Mengambil Kredit dengan Tingkat Pendapatan Responden Berapa Kali Tingkat Pendapatan Mengambil Kredit Turun % Tetap % 1 1 22 31.90% 5 7.20% 2 2 13 18.80% 4 5.80% 3 3 5 7.20% 0 0.00% Total 40 58.00% 9 13.00% Sumber: Data primer yang diolah, 2014. No
Naik 12 6 2 20
% 17.40% 8.70% 2.90% 29.00%
Total 39 23 7 69
% 56.50% 33.30% 10.10% 100.00%
Jumlah kredit terbesar disalurkan kepada nasabah yang mengambil kredit sebanyak 1 kali, yaitu sebesar 56,5%. Kenaikan tingkat pendapatan terbesar dikelola pelaku usaha/ dagang dengan kelompok nasabah yang mengambil kredit sebanyak 1 kali, yaitu sebesar 17,4%, sedangkan penurunan tingkat pendapatan terbesar dikelola pelaku usaha/ dagang dengan kelompok nasabah yang mengambil kredit sebanyak 1 kali, yaitu sebesar 31,9%. a. Hubungan Penggunaan Kredit dengan Pendapatan. Pada Tabel 5 terlihat hubungan antara penggunaan kredit dengan tingkat pendapatan responden. Tabel 5. Hubungan Penggunaan Kredit dengan Tingkat Pendapatan Responden No
Penggunaan Kredit
Tingkat Pendapatan Turun
%
Tetap
%
Naik
%
Total
%
1
Tidak Semua
30
43.50%
0
0.00%
2
2.90%
32
46.40%
2
Sebagian Saja
7
10.10%
3
4.30%
4
5.80%
14
20.30%
3
Semua
3
4.30%
6
8.70%
14
20.30%
23
33.30%
40
58.00%
9
13.00%
20
29.00%
69
100.00%
Total
Sumber: Data primer yang diolah, 2014. Jumlah kredit terbesar disalurkan kepada nasabah yang kreditnya tidak digunakan untuk usaha, yaitu sebesar 46,4%. Kenaikan tingkat pendapatan terbesar dikelola pelaku usaha/ dagang dengan kelompok nasabah yang mengambil kredit betul-betul digunakan untuk usaha semua, yaitu sebesar 20,3%, sedangkan penurunan tingkat pendapatan terbesar dikelola pelaku usaha/ dagang dengan kelompok nasabah yang mengambil kredit tetapi tidak digunakan untuk usaha tetapi untuk konsumtif, yaitu sebesar 43,5%. Berdasarkan informasi dari nasabah yang mengambil kredit untuk konsumtif, misalkan untuk pembelian sepeda motor, membangun rumah, persiapan lebaran, membayar pendidikan anak, dan lain sebagainya. 3. Analisis Data dan Pembahasan a. Analisis Regresi Sederhana Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh penyaluran kredit UJKS Mitra Usaha terhadap pendapatan pedagang kecil di Desa Demangan. Berdasarkan analisis data ditunjukkan: Tabel 6. Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
-5814.265
120316.283
-.070
.029
Penyaluran Kredit
Standardized Coefficients Beta
t -.278
a. Dependent Variable: Tingkat Pendapatan Sumber: Data primer yang diolah, 2014. Dari data hasil analisis data yang ditunjukkan pada Tabel 7 dapat disusun persamaan regresi: P = -5814.265 - 0.070PK
213
Sig. -.048
.962
-2.370
.021
Prosiding Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM UMP 2014 ISBN 978-602-14930-3-8 Purwokerto, 20 Desember2014 Persamaan di atas berarti penyaluran kredit mempunyai pengaruh negatif terhadap tingkat pendapatan. Jadi jika kredit yang diterima oleh nasabah semakin besar akan mengakibatkan pendapatan para nasabah akan semakin turun. Melihat kenyataan yang terjadi, penurunan pendapatan yang ada disebabkan karena kredit yang diterima oleh nasabah tidak sepenuhnya untuk meningkatkan usahanya, tetapi digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga atau konsumtif. Dari jumlah responden sebanyak 69 orang, sebanyak 32 orang (46.40%) kredit yang diterima memang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, 14 orang (20.30%) lagi hanya sebagian kredit saja yang digunakan untuk usaha, sedangkan sebanyak 23 orang (33.30%) yang kreditnya betulbetul digunakan untuk usaha. Karena banyaknya nasabah yang mengambil kredit dan tidak digunakan untuk usaha tersebut menyebabkan usahanya tidak semakin maju, tetapi malah beban menanggung hutang semakin berat, dan akibatnya pendapatannya akan semakin turun karena berkurang untuk membayar angsuran kredit. b. Uji Hipotesis t Berdasarkan analisis data diketahui nilai thitung sebesar -2.370 dengan tingkat signifikan 0,021, dan berdasarkan df (67), α = 0,05, dengan uji 2 arah, diketahui ttabel sebesar 2.000, berarti -thitung < -ttabel dan Sig < 0,05 maka Ho ditolak. Jadi hipotesis yang menyatakan ”Ada pengaruh yang signifikan antara penyaluran kredit UJKS Mitra Usaha terhadap pendapatan para pedagang kecil di Desa Demangan”, diterima. Tetapi dalam penelitian ini pengaruh signifikannya adalah negatif. Jadi apabila kredit yang diterima oleh nasabah semakin besar akan mengakibatkan pendapatan para nasabah akan semakin turun. Hal ini dapat terjadi karena nasabah yang mengambil kredit bukan untuk pengembangan usaha tetapi untuk konsumtif, misalkan untuk pembelian sepeda motor, membangun rumah, persiapan lebaran, membayar pendidikan anak, dan lainnya. Berdasarkan analisis deskriptif diketahui sebanyak 69 orang, sebanyak 32 orang (46.40%) kredit yang diterima memang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, 14 orang (20.30%) lagi hanya sebagian kredit saja yang digunakan untuk usaha, sedangkan sebanyak 23 orang (33.30%) yang kreditnya betul-betul digunakan untuk usaha. Dari data tersebut yang menyebabkan penurunan tingkat pendapatan terbesar dikelola pelaku usaha/ dagang dengan kelompok nasabah yang mengambil kredit tetapi tidak digunakan untuk usaha, yaitu sebesar 43,5%.
KESIMPULAN Berdasarkan kajian analisis dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara penyaluran kredit UJKS Mitra Usaha terhadap pendapatan para pedagang kecil di Desa Demangan, tetapi pengaruh negatif. Jika kredit yang diterima oleh nasabah semakin besar akan mengakibatkan pendapatan para nasabah akan semakin turun. Melihat kenyataan yang terjadi, penurunan pendapatan yang ada disebabkan karena kredit yang diterima oleh nasabah kebanyakan tidak sepenuhnya untuk meningkatkan usahanya, tetapi digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga atau konsumtif.
DAFTAR PUSTAKA Algifari. 2000. Analisis Regresi. BPFE, Yogyakarta. Ghozali, Imam . 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Marpaung, Enny Syafrida, Ma’mun Sarma, dan Wilson Halomoan Limbong, 2013. Dampak Pemberian Kredit Pola Grameen Bank Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil Masyarakat Pesisir oleh Koperasi Lembaga Ekonomi Pengembangan Pesisir Mikro Mitra Mina di Kabupaten Tuban. Manajemen IKM, Februari 2013 (20-26), Vol. 8 No. 1 ISSN 2085-8418. Sugiyono, 2006. Statistika untuk Penelitian. CV Alfa Beta, Bandung.
214