PENGARUH PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP KEMAMPUAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA KONSEP LAJU REAKSI KIMIA (Studi Kasus di MAN 4 Model Jakarta)
OLEH :
ABD. GHAFUR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H /2007 M 1
2
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi
berjudul
Pengaruh
Penilaian
Portofolio
Terhadap
Kemampuan
Keterampilan Proses Sains Pada Konsep Laju Reaksi Kimia, yang disusun oleh : Abd. Ghafur, NIM : 102016023876, Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah melalui bimbingan, dan dinyatakan syah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqosyah sesuai ketentuan yang ditetapkan fakultas.
Jakarta, 10 Januari 2007
Yang Mengesahkan
Pembimbing (I)
Pembimbing (II)
Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A NIP. 150 231 356
Munasprianto Ramli, M.A NIP. 150 377 453
3
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
Skripsi yang berjudul Pengaruh Penilaian Portofolio terhadap Kemampuan Keterampilan Proses Sains Pada Konsep Laju Reaksi Kimia, Disusun oleh Abd. Ghafur, Nomor Induk Mahasiswa : 102016023876, dan telah diterima dan disyahkan oleh Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S-1) pada Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam Prodi Kimia.
Jakarta, 21 Februari 2007
Sidang Munaqasyah
Dekan/Ketua
Prof. Dr. H. Dede Rosyada, M.A NIP: 150 231 356
Wakil Dekan I/Sekertaris
Prof. Dr. H. Aziz Fahrurrozi, M.A NIP: 150 202 343
Anggota
Penguji I
Penguji II
Tonih Feronika, M.Pd
Ir. Mahmud M Siregar, M.Si
NIP: 150 368 738
NIP: 150 222 933
4
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Abd. Ghafur
NIM
: 102016023876
Jurusan/Semester : Ilmu Pengetahuan Alam (Kimia) / IX Angkatan Tahun
: 2002
Alamat
: Jl. RE. Martadinata Gg. Asem No. 37 RT. 05/05 Cipayung Ciputat 15411 Telp: (021) 7418617
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA Bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Penilaian Portofolio terhadap Kemampuan Keterampilan Proses Sains Pada Konsep Laju Reaksi Kimia Adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen : 1. Pembimbing I NIP
: Prof. Dr. H. Dede Rosyada, M.A : 150 231 356
2. Pembimbing II : Munasprianto Ramli, M.A Alamat
: 150 377 453
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima segala konsekuensi apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya sendiri.
Jakarta, 24 Januari 2007 Yang Menyatakan
(Abd. Ghafur)
5
LEMBAR UJI REFERENSI Nama
: Abd. Ghafur
NIM
: 102016023876
Jurusan
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Prodi Kimia
Judul Skripsi
: Pengaruh Penilaian Portofolio terhadap Kemampuan Keterampilan Proses Sains Pada Konsep Laju Reaksi Kimia
No
Judul dan Halaman buku / referensi
1
Permin Silaban, dkk, Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: PT Kloang Klede Putra Timur dan DEPDAGRI, 2003), h. 6. Uus Toharudin, Kompetensi Guru Dalam Strategi Ajar, http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/1005/24/0803.htm 24 Oktober 2005 Arnie Fajar, Portofolio Dalam Pelajaran IPS, (Bandung: Rosdakarya, 2005), h. 217 Elin Rusoni, Portofolio dan Paradigma Baru dalam Penilaian Matematika, http://www.depdiknas.go.id/publikasi/Buletin/PppgTertulis/082001/Portofolio&Par adigmaBaru.htm, 24 Oktober 2005. Dasim Budimansyah, Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portofolio, (Bandung: Rosdakarya, 2002), h. 1. http://mahirkmm.tripod.com/taksir1.htm, 7 Agustus 2004, h. 1 Sofyan Salam, Penilaian Portofolio dalam Pendidikan Seni Rupa: Landasan dan Model, http://www.depdiknas.go.id/jurnal/29/penilaian_portofolio_dalam_pendidikan.htm, 7 Agustus 2004. http://www.puskur.or.id/data/2004/C.%20Contoh%20Silabus/Contoh%20Silabus% 20SMA%20&%20MA/10.%20CS%20Biologi/b.%20CS%20Biologi%20BI.pdf 24 Oktober 2005 Sumarna Surapranata & Muhammad Hatta, Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2004), h. 73. Conny Semiawan, dkk., Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1985), h. 16. Tim P3G (Pusat Pengembangan Penataran Guru IPA), Keterampilan Proses sains IPA, (Bandung: Wasantara, 2000), h. 3. Departemen Agama Republik Indonesia, Alqur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: DEPAG), h. 413. Benny Karyadi, Pengembangan Inovasi dan Kurikulum, (Jakarta: Depdikbud, 1992), h. 47. Nurmasari Sartono, Proses Mental yang Berlangsung dalam Pembelajaran IPA, (Jakarta:UT, 1986), hal. 177-178 Ratna Wilis Dahar, Interaksi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta: UT, 1986), h. 12. Thomas Kuhn, The Stucture of Scienctific Revolutions, http://www.marxists.org/reference/subject/philosophy/index.htm . 15 Januari 2007 Ratna Wilis Dahar, Keterampilan Proses IPA, (Makalah, 1990) Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (PendekatanKuantitatif, Kualitatif dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2006), cet. Ke-2, h. 60.
2 3 4
5 6 7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Paraf Pembimbing 1 2
6
19 20 21 22 23 24 25
Gempur Santoso, Metodologi Penelitian; Kualitatif dan Kuantitatif, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2005), cet. Ke-1, h. 22. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Yogyakarta: Rineka Cipta, 2002), cet. Ke-9, h. 89 Drs. Mardalis, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002), Edisi I. cet. Ke-5, h. 55 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 278. Belen, S. Portofolio dan Penilaian Dalam Pelaksanaan KBK dan Multigrade Teaching Dalam Pendidikan Agama. Jakarta: Depdiknas. 2004 Uno, Hamzah. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 2006 Winarto SS. Penilaian dalam KBK. http://suaramerdeka.com/harian/0411/04/kot14.htm 4 November 2004
Pembimbing (I)
Prof. Dr. H. Dede Rosyada, M.A NIP: 150 231 356
Pembimbing (II)
Munas Priyanto Ramli, M.A NIP: 150 377 453
7
ABSTRAK
Abd. Ghafur. Pengaruh Penilaian Portofolio Terhadap Kemampuan Keterampilan Proses Sains Pada Konsep Laju Reaksi Kimia. Skripsi, Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Januari 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan tentang pengaruh penilaian portofolio terhadap kemampuan keterampilan proses sains siswa pada konsep laju reaksi kimia. Penelitian ini dilakukan pada kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 di MAN 4 Model Jakarta dengan jumlah sampel 70 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purpossive sampling yaitu teknik yang dipakai apabila peneliti ingin menentukan sampel sesuai tujuan yang diinginkan, dalam hal ini yaitu untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan keterampilan proses sains siswa pada konsep laju reaksi kimia dengan menggunakan penilaian portofolio. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah penilaian portofolio, sedangkan variabel terikat (Y) adalah kemampuan keterampilan proses sains. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal-soal bentuk pilihan ganda dengan alternatif lima (5) pilihan jawaban sebanyak 35 butir soal. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas didapat 17 soal yang dijadikan instrumen untuk mengukur perbedaan kemampuan keterampilan proses sains siswa antara yang menggunakan penilaian portofolio dengan yang tidak menggunakan penilaian portofolio. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t. Adapun hasil yang diperoleh yaitu kemampuan keterampilan proses sains siswa dengan menggunakan penilaian portofolio memiliki nilai rata-rata sebesar 73,46 dengan nilai tengah dan modusnya masing-masing sebesar 73,89 dan 78,75. Sedangkan kemampuan keterampilan proses sains siswa tanpa menggunakan penilaian portofolio memiliki nilai rata-rata 61,68 dengan nilai tengah dan modusnya masing-masing 61,85 dan 67,10. Dari pengujian hipotesis melalui uji-t didapat thitung > ttabel yaitu thitung = 5,52 sedangkan ttabel = 2,03, hal ini memperlihatkan secara signifikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan keterampilan proses sains siswa dengan menggunakan penilaian portofolio.
Kata Kunci : Penilaian Portofolio dan Keterampilan Proses Sains
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT., atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW., beserta para pengikutnya yang tetap setia menjunjung tinggi tauladan beliau. Penelitian
skripsi
berjudul
Pengaruh
Penilaian
Portofolio
Terhadap
Kemampuan Keterampilan Proses Sains Pada Konsep Laju Reaksi Kimia bertempat di MAN 4 Model Jakarta yang telah dilaksanakan bulan November –Desember 2006 telah melalui bimbingan dan pengarahan dari dosen terkait. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam mendapat gelas Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kimia, jurusan pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang ikut berperan dalam proses penyelesaian skripsi ini, yakni: 1. Prof. Dr. H. Dede Rosyada, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan pembimbing I yang telah memberikan pengarahan, nasehat dan bimbingannya dalam penyusunan skripsi. 2. Ir. Mahmud M. Siregar, M.Si, dan Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan dan Sekretaris Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 3. Bapak Munas Priyanto Ramli, M.A, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan pengarahan, nasehat dan bimbingannya dalam penyusunan skripsi. 4. Bapak Drs. H. Muchyi, selaku Kepala Sekolah MAN 4 Model Jakarta atas kesempatan penelitian yang telah diberikan. 5. Bapak Musahir, M.Pd, selaku Wakil Kepala Sekolah MAN 4 Model Jakarta yang telah memberikan nasehat dan bimbingan kepada penulis.
9
6. Ibu Sri mayati, S.Pd, selaku guru bidang studi kimia yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian. 7. Para guru dan staff MAN 4 Model Jakarta yang telah memberikan bantuan dan dukungan bagi penulis 8. Kedua orang tua dan kakak-kakak tercinta yang telah banyak memberikan dorongan, nasehat dan bantuan baik moril maupun materil kepada penulis. 9. Sahabat-sahabat angkatan 2002 program studi pendidikan kimia dan pendidikan biologi yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini 10. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca khususnya. Amin.
Ciputat, Januari 2007
Penulis
10
DAFTAR ISI
Halaman Abstrak .................................................................................................................. i Kata Pengantar .......................................................................................................
ii
Daftar Isi ................................................................................................................
iv
Daftar Tabel ..........................................................................................................
vii
Daftar Gambar........................................................................................................
ix
Daftar Lampiran ...................................................................................................
x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .....................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................
5
C. Pembatasan Masalah ...........................................................................
5
D. Perumusan Masalah ............................................................................
6
E. Manfaat Penelitian ..............................................................................
6
BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A.Konsep Penilaian Portofolio ..............................................................
8
1. Pengertian Penilaian Portofolio .................................................
8
2. Fungsi dan Tujuan Penilaian Portofolio .....................................
14
3. Prinsip Penilaian Portofolio .......................................................
17
4. Karakteristik Penilaian Portofolio ..............................................
20
11
5. Manfaat Penilaian Portofolio .....................................................
21
6. Keunggulan dan Kelemahan Penilaian Portofolio .....................
23
7. Perbedaan Tes dan Penilaian Portofolio ....................................
24
8. Pelaksanaan Penilaian Portofolio ...............................................
25
B.Kemampuan Keterampilan Proses Sains ...........................................
27
1. Pengertian Keterampilan Proses ................................................
27
2. Aspek-aspek Keterampilan Proses .............................................
30
3. Kedudukan dan Peranan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Sains ..........................................................
37
4. Prinsip-Prinsip Keterampilan Proses Sains ................................
39
5. Penilaian Keterampilan Proses Sains .........................................
40
C. Kerangka Berpikir ............................................................................
42
D. Pengajuan Hipotesis ..........................................................................
44
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian ...............................................................................
45
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................
45
C. Variabel Penelitian ............................................................................
45
D. Metode dan Desain Penelitian ...........................................................
46
1. Metode Penelitian ..........................................................................
46
2. Desain Penelitian ...........................................................................
47
E. Populasi dan Sampel ..........................................................................
48
1. Populasi .........................................................................................
48
12
2. Sampel ...........................................................................................
49
F. Teknik Pengambilan Sampel .............................................................
49
G. Instrumen Pengumpulan Data ...........................................................
50
H. Teknik Pengumpul Data ....................................................................
52
I. Teknik Analisis Data..........................................................................
57
J. Hipotesis Statistik ..............................................................................
60
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penerapan Pembelajaran Menggunakan Penilaian Portofolio di MAN 4 Model Jakarta ......................................................................
61
B. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Penilaian Portofolio dengan yang tidak menggunakan Penilaian Portofolio ...
64
1. Hasil Belajar Kimia Siswa dengan Menggunakan Penilaian Portofolio ....................................................................................
64
2. Hasil Belajar Kimia Siswa dengan Menggunakan Penilaian Portofolio ....................................................................................
65
3. Pengujian Prasyarat Penelitian ......................................................
67
4. Pengujian Hipotesis .......................................................................
70
C. Pengaruh
Pembelajaran
Menggunakan
Penilaian
Portofolio
Terhadap Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa ................
71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .......................................................................................
77
B. Saran ..................................................................................................
77
13
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
14
DAFTAR TABEL
1. Perbedaan Tes dengan Penilaian Portofolio ...................................................
24
2. Desain Penelitian .............................................................................................
47
3. Kisi-kisi Soal Uji Coba Instrumen Keterampilan Proses ................................
50
4. Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Proses ........................................................
51
5. Distribusi Frekuensi Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa dengan Menggunakan Penilaian Portofolio ...................................................
64
6. Distribusi Frekuensi Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa tanpa Menggunakan Penilaian Portofolio .............................................
66
7. Hasil Uji Normalitas .......................................................................................
69
8. Hasil Uji Homogenitas ....................................................................................
70
9. Hasil Perhitungan Pengujian Hipotesis dengan Uji-t ......................................
71
9. Analisis Butir Soal Uji Coba Instrumen Penelitian ......................................... 101 10. Kelompok Atas dan Kelompok Bawah Hasil Uji Instrumen .......................... 102 11. Validitas Soal Instrumen ................................................................................. 104 12. Tingkat Kesukaran Soal .................................................................................. 107 13. Perhitungan Daya Pembeda Soal .................................................................... 108 14. Daftar Validitas Soal, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda Soal ............. 110 15. Skor Hasil Belajar Kimia Kelas Eksperimen .................................................. 111 16. Skor Hasil Belajar Kimia Kelas Kontrol ........................................................ 112 17. Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen .................................................. 113
15
18. Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen .......................................................... 114 19. Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol ......................................................... 116 20. Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol ................................................................. 117 21. Distribusi Frekuensi Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa Dengan Menggunakan Penilaian Portofolio ................................................... 119 22. Distribusi Frekuensi Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa Tanpa Menggunakan Penilaian Portofolio ...................................................... 119 23. Uji Normalitas Liliefors Kelas Eksperimen .................................................... 120 24. Uji Normalitas Liliefors Kelas Kontrol .......................................................... 123 25. Perhitungan Uji Homogenitas ......................................................................... 126 26. Perhitungan Uji-t ............................................................................................. 128
16
DAFTAR GAMBAR
1. Histogram Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa Dengan Menggunakan Penilaian Portofolio .................................................................
65
2. Histogsram Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa Tanpa Menggunakan Penilaian Portofolio ................................................................
67
3. Peta Konsep Materi Laju Reaksi ..................................................................... 144
17
DAFTAR LAMPIRAN
1. Profil Madrasah Aliyah Negeri 4 Model Jakarta Selatan ..............................
82
2. Lembar Portofolio ............................................................................................
83
3. Soal Uji Coba Instrumen ................................................................................
87
4. Soal Instrumen Penelitian ..............................................................................
96
5. Analisis Butir Soal Uji Coba Instrumen Penelitian ....................................... 101 6. Kelompok Atas dan Kelompok Bawah Hasil Uji Instrumen .......................... 102 7. Perhitungan Validitas Soal Uji Coba Tes ........................................................ 103 8. Perhitungan Uji Reliabilitas Soal Uji Coba Tes ............................................ 106 9. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal .............................................................. 107 10. Perhitungan Daya Pembeda Soal .................................................................. 108 11. Skor Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas Eksperimen ....................................... 111 12. Skor Hasil Belajar Kimia Kelas Kontrol ......................................................... 112 13. Perhitungan Mean, Median, dan Modus serta Simpangan Baku Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen .................................................. 113 14. Perhitungan Mean, Median, dan Modus serta Simpangan Baku Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol ......................................................... 116 15. Tabel Distribusi Frekuensi ............................................................................. 119 16. Tabel Uji Normalitas Kelas Eksperimen ....................................................... 120 17. Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Kelas Eksperimen ................................ 121
18
18. Tabel Uji Normalitas Kelas Kontrol ............................................................. 123 19. Perhitungans Uji Normalitas Liliefors Kelas Kontrol...................................... 124 20. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ................................................................ 126 21. Hasil Perhitungan Uji-t .................................................................................. 128 22. Silabus dan Sistem Penilaian .......................................................................... 130 23. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................... 133 24. Peta Konsep ..................................................................................................... 144 25. Nukilan Tabel Nilai Koefisien Korelasi ”r” Produk Moment ........................ 145 26. Luas Di bawah Kelengkungan Kurva Normal dari O – Z ............................. 147 27. Nilai Krisis Untuk Uji Liliefors ..................................................................... 148 28. Nilai-nilai Untuk Distribusi F ........................................................................ 149 29. Nukilan Tabel Nilai ”t” Untuk Berbagai df ................................................... 151
19
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan
dan
perubahan
yang
terjadi
dalam
kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya. Perubahan secara terus menerus ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional termasuk sistem penilaian untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Untuk itu upaya peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan secara menyeluruh yang mencakup pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-aspek moral, akhlaq, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, seni, olah raga, dan perilaku. Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup (life skill) yang diwujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup, menyesuaikan diri, dan berhasil di masa mendatang. Dengan demikian peserta didik memiliki ketangguhan, kemandirian, dan jati diri yang dikembangkan melalui pembelajaran dan atau pelatihan yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.
20
Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 Tahun 2003 tercantum pada pasal 3 secara lengkap berbunyi:
"Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab".1
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan proses aktif bagi siswa dan guru untuk mengembangkan potensi siswa sehingga mereka akan tahu terhadap pengetahuan dan pada akhirnya mampu untuk melakukan sesuatu. Prinsip dasar kegiatan belajar mengajar adalah memberdayakan semua potensi yang dimiliki siswa sehingga mereka akan mampu meningkatkan pemahamannya terhadap fakta/konsep/prinsip dalam kajian ilmu yang dipelajarinya yang akan terlihat dalam kemampuannya untuk berpikir logis, kritis, dan kreatif.2 Prinsip dasar KBM lainnya yaitu: mengembangkan kreativitas siswa, menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai, menyediakan pengalaman belajar yang
1
Permin Silaban, dkk, Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: PT Kloang Klede Putra Timur dan DEPDAGRI, 2003), h. 6. 2 Depdiknas, http://www.puskur.net/index.php?menu=profile&pro=112&iduser=5 , 24 Oktober 2005
21
beragam dan belajar melalui berbuat.3 Prinsip KBM di atas akan mencapai hasil yang maksimal dengan memadukan berbagai metode dan teknik yang memungkinkan semua indera digunakan sesuai dengan karakteristik masingmasing pelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran terletak pada turut sertanya peserta didik secara aktif. Dalam hal ini dapat diterapkan suatu proses pembelajaran yaitu pembelajaran menggunakan penilaian portofolio. Di mana dalam pembelajaran ini dapat terjadi suatu interpretasi antara ranah kognitif, afektif dan psikomotorik sehingga siswa dapat mengembangkan dirinya sendiri dengan penuh kreatifitas. Melalui proses pembelajaran seperti ini diharapkan siswa dapat lebih memahami konsep yang ditanamkan, dan siswa dapat membentuk konsep sendiri sehingga konsep akan lebih dimengerti dan lebih lama tertanam dalam diri siswa, yang pada akhirnya pemahaman siswa pada konsep-konsep kimia akan lebih meningkat sehingga hasil belajarnya juga meningkat. Portofolio merupakan kumpulan tugas yang dikerjakan siswa dalam konteks belajar di kehidupan sehari-hari. Siswa diharapkan untuk mengerjakan tugas tersebut supaya lebih kreatif. Mereka memperoleh kebebasan dalam belajar sekaligus memberikan kesempatan luas untuk berkembang serta memotivasi siswa. Penilaian ini tidak perlu mendapatkan penilaian angka, melainkan melihat pada proses siswa sebagai pembelajaran aktif.4
3
4
Ibid., Uus Toharudin, Kompetensi Guru Dalam Strategi Ajar.
22
Penilaian portofolio memiliki bermacam-macam model sehingga dalam pelaksanaannya siswa diikutsertakan secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan penilaian portofolio diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
keterampilan
proses
sains
dalam
diri
siswa
yang
lebih
menitikberatkan pada siswa aktif dalam belajar. Sehingga untuk menumbuhkan kemampuan atau keterampilan dasar maka diharapkan siswa dapat lebih menghayati hal-hal yang dipelajarinya melalui percobaan dan praktek langsung melalui benda nyata, melalui penugasan, dan kegiatan lain melalui penilaian portofolio sebagai alat refleksi belajar. Sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menarik karena proses belajar mengajar menuntut keaktifan siswa dan melibatkan aspek kognitif dan psikomotorik, mengaitkan konsep sains dengan kehidupan sehari-hari, memiliki keterampilan tentang alam sekitar untuk mengembangkan pengetahuan, menerapkan berbagai konsep sains untuk menjelaskan gejala alam dan mampu menggunakan teknologi sederhana untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan latar belakang itulah, penulis mencoba untuk mengadakan studi dengan melakukan penelitian tentang pengaruh penilaian portofolio terhadap kemampuan keterampilan proses sains siswa. Untuk itu penulis berinisiatif untuk mengambil judul skripsi: "Pengaruh Penilaian Portofolio Terhadap Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Konsep Laju Reaksi Kimia" http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/1005/24/0803.htm 24 Oktober 2005
23
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pemilihan pokok masalah di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi masalahnya sebagai berikut: a. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kemampuan keterampilan proses sains siswa? b. Bagaimana meningkatkan keterampilan proses sains siswa? c. Bagaimana tingkat efektivitas penilaian portofolio dalam pembelajaran sains? d. Bagaimana pengaruh penilaian portofolio terhadap kemampuan keterampilan proses sains siswa?
C. Pembatasan Masalah Pada penelitian ini masalah yang menjadi objek penelitian dibatasi pada pengaruh penilaian portofolio terhadap kemampuan keterampilan proses sains pada mata pelajaran kimia di MAN 4 Model Jakarta, dengan fokus perhatian pada: 1. Penerapan penilaian portofolio dalam proses kegiatan belajar mengajar. 2. Pokok bahasan yang diberikan adalah laju reaksi kimia kelas XI semester I tahun ajaran 2006/2007. 3. Pengaruh penilaian portofolio terhadap kemampuan keterampilan proses sains siswa.
24
D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah "Apakah terdapat pengaruh yang signifikan pemberian penilaian portofolio terhadap kemampuan keterampilan proses sains siswa?"
E. Manfaat Penelitian Setiap melakukan suatu pekerjaan atau aktivitas pastilah ada manfaat yang dapat diambil dari pekerjaan tersebut. Adapun manfaat yang dapat dipetik dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui keunggulan dan kelemahan dari penilaian portofolio. 2. Memberikan informasi kepada pendidik dan calon pendidik tentang pengaruh pemberian penilaian portofolio terhadap kemampuan keterampilan proses sains. 3. Memberikan pertimbangan bagi pendidik dan calon pendidik akan pentingnya penggunaan berbagai bentuk penilaian dalam proses belajar mengajar. 4. Memberikan jalan alternatif lain yang dapat diambil dalam rangka meningkatkan kemampuan keterampilan proses sains siswa. 5. Untuk peningkatan kompetensi pribadi guru MIPA, sebab keefektifan proses pembelajaran di kelas atau sekolah tidak dapat dilepaskan dari peran serta guru.
25
6. Untuk
bahan
perbandingan
bagi
sekolah-sekolah
yang belum
bisa
melaksanakan model penilaian portofolio khususnya pada mata pelajaran sains kimia agar proses belajar mengajar menjadi efektif sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal.
26
BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Konsep Penilaian Portofolio 1. Pengertian Penilaian Portofolio Penilaian dalam bahasa Inggris sering disebut sebagai evaluation atau assessment bukan merupakan istilah baru bagi insan yang bergerak pada lapangan pendidikan dan pengajaran. Pada akhir suatu program pendidikan, pengajaran, ataupun pelatihan pada umumnya diadakan penilaian. Tujuannya tiada lain untuk mengetahui apakah suatu program pendidikan, pengajaran, ataupun pelatihan tersebut telah dikuasai oleh pesertanya atau belum.5 Selain itu, ada beberapa pengertian mengenai penilaian, antara lain: a) Penilaian adalah suatu proses sistematis untuk mengetahui tingkat keberhasilan sesuatu. b) Penilaian adalah kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematis dan terarah berdasarkan atas tujuan yang jelas. c) Penilaian adalah proses penentuan nilai berdasarkan data kuantitatif hasil pengukuran untuk keperluan pengambilan keputusan. Penilaian merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan oleh setiap guru dalam kegiatan pembelajaran. Dengan penilaian, guru akan 5
Arnie Fajar, Portofolio Dalam Pelajaran IPS, (Bandung: Rosdakarya, 2005), h. 217
27
mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik. Adapun langkah-langkah pokok dalam penilaian secara umum terdiri dari: (1) perencanaan, (2) pengumpulan data, (3) verifikasi data, (4) analisis data, dan (5) interpretasi data. Penilaian hasil belajar pada dasarnya adalah mempermasalahkan bagaimana pengajar (guru) dapat mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Pengajar harus mengetahui sejauh mana siswa telah mengerti bahan yang telah diajarkan atau sejauh mana tujuan/kompetensi dari kegiatan pembelajaran yang dikelola dapat dicapai. Tingkat pencapaian kompetensi atau tujuan instruksional dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan itu dapat dinyatakan dengan nilai. Penilaian memiliki fungsi penting bagi pendidikan secara umum dan pembelajaran secara khusus. Dengan penilaian, guru dapat memperoleh informasi mengenai kemajuan belajar siswa, masalah-masalah belajar siswa, pencapaian tujuan pembelajaran, dan sebagainya. Adapun maksud dari penilaian itu sendiri adalah: 6 a. Melacak kemajuan siswa (keeping track) b. Mengecek ketercapaian kemampuan (checking up) c. Mendeteksi kesalahan (finding out) d. Menyimpulkan (summing up) 6
Ibid., hal. 218
28
Para ahli banyak memberi batasan terhadap pengertian portofolio, Paulson (191:60) seperti dikutip Ellin Rusoni dalam jurnal yang berjudul Portofolio dan Paradigma Baru dalam Penilaian Matematika mendefinisikan portofolio sebagai kumpulan pekerjaan siswa yang menunjukkan usaha, perkembangan dan kecakapan mereka dalam satu bidang atau lebih. Kumpulan ini harus mencakup partisipasi siswa dalam seleksi isi, kriteria seleksi, kriteria penilaian dan bukti refleksi diri. Masih dalam kutipan yang sama menurut Gronlund (1998:159) portofolio mencakup berbagai contoh pekerjaan siswa yang tergantung pada keluasan tujuan. Apa yang harus tersurat, tergantung pada subjek dan tujuan penggunaan portofolio. Contoh pekerjaan siswa ini memberikan dasar bagi pertimbangan kemajuan belajarnya dan dapat dikomunikasikan kepada siswa, orang tua serta pihak lain yang tertarik berkepentingan.7 Dalam definisi lain disebutkan bahwa portofolio merupakan kumpulan tugas yang dikerjakan siswa dalam konteks belajar di kehidupan sehari-hari. Siswa diharapkan untuk mengerjakan tugas tersebut supaya lebih kreatif. Mereka memperoleh kebebasan dalam belajar sekaligus memberikan kesempatan luas untuk berkembang serta memotivasi siswa. Penilaian ini tidak perlu mendapatkan penilaian angka, melainkan melihat pada proses
7
Elin Rusoni, Portofolio dan Paradigma Baru dalam Penilaian Matematika, http://www.depdiknas.go.id/publikasi/Buletin/PppgTertulis/082001/Portofolio&ParadigmaBaru.htm, 24 Oktober 2005.
29
siswa sebagai pembejalaran aktif. Sebagai contoh, siswa diminta untuk melakukan survei mengenai jenis-jenis pekerjaan di lingkungan rumahnya.8 Sedangkan menurut Dasim Budimansyah (2002) seperti dikutip Tini Sugiartini dalam tulisannya yang berjudul berpikir kritis dan kreatif dalam portofolio, portofolio dapat diartikan sebagai wujud fisik, sebagai suatu proses sosial pedagogis, maupun sebagai adjective. Sebagai suatu proses sosial pedagogis, portofolio adalah kumpulan pengalaman belajar (collection of learning experience) yang terdapat di dalam pikiran peserta didik baik yang berwujud pengetahuan (kognitif), keterampilan (skill), maupun nilai dan sikap (afektif). Adapun sebagai adjective, portofolio seringkali disandingkan dengan konsep lain, baik dengan penilaian ataupun dengan model pembelajaran.9 Dalam definisi lain disebutkan bahwa portofolio ialah koleksi atau kumpulan pekerjaan setiap individu yang tersusun secara sistematis. Dalam pendidikan portofolio adalah koleksi pekerjaan siswa yang tersusun secara sistematis10. Selain itu portofolio merupakan suatu kaidah yang digunakan oleh guru untuk mengumpulkan dan merekam bukti pencapaian pelajar dalam satu jangka masa yang tertentu. Portofolio berbentuk dokumentasi yang terstruktur. Ia memerlukan perancangan, pelaksanaan dan penilaian yang teliti. Proses pembelajaran dijalankan secara kolaboratif untuk mencapai 8
Uus Toharudin, Kompetensi Guru Dalam Strategi Ajar, http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/1005/24/0803.htm 24 Oktober 2005 9 Tini Sugiartini, Berpikir Kritis dan Kreatif dalam Portofolio, http://pikiranrakyat.com/cetak/2006/072006/13/99forumguru.htm. 26 Januari 2007.. 10 W. James Popham, Classroom Assessment, (Boston: Allyn and Bacon, 1995), h. 163.
30
kepahaman dan mendokumentasikan pemikiran secara kritis dan kreatif serta pemilihan maklumat dan fakta dari peringkat awal ke akhir. Portofolio dapat digunakan untuk memantau perkembangan siswa. Karena menyadari proses belajar sangat penting untuk keberhasilan hidup, portofolio dapat digunakan oleh siswa untuk melihat kemajuan mereka sendiri terutama dalam hal perkembangan, sikap keterampilan dan ekspresinya terhadap sesuatu. Dengan demikian, portofolio adalah suatu koleksi pribadi hasil pekerjaan seorang siswa yang menggambarkan (merefleksikan) taraf pencapaian, kegiatan belajar, kekuatan, dan pekerjaan terbaik siswa tersebut11. Portofolio dapat berbentuk tugas-tugas yang dikerjakan siswa, jawaban siswa atas pertanyaan guru, catatan hasil observasi guru, catatan hasil wawancara guru dengan siswa, laporan kegiatan siswa dan karangan atau jurnal yang dibuat siswa. Penilaian yang dimaksud dalam penilaian portofolio adalah penilaian yang diharapkan bukan hanya dilakukan dengan ujian tertulis (paper and pencil test) saja. Akan tetapi penilaian disini adalah penilaian yang mengena ke dalam semua aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Penilaian juga harus dilakukan secara komprehensif, terpadu, dan berkelanjutan. Penilaian perlu memberikan perhatian yang seimbang pada proses dan produk.
11
hal.1.
S. Belen, Portofolio & Penilaian Dalam Pelaksanaan KBK, (Jakarta: Depdiknas, 2004),
31
Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan terhadap hasil dan proses penciptaan dari kumpulan karya terbaik siswa. Berkas tersebut misalnya berupa pekerjaan sketsa, dokumen, karangan, tulisan, dan gambar yang menunjukkan apa yang dapat dilakukan seseorang dalam lingkungan dan suasana kerja yang alamiah dan yang sesungguhnya.12 Penilaian portofolio merupakan satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan peserta didik melalui evaluasi umpan balik dan penilaian sendiri (self assessment). Melalui penilaian portofolio peserta didik dapat ditunjukkan perbedaan kemampuan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dari waktu ke waktu dan atau dibandingkan dengan peserta didik yang lain. Ada beberapa hal yang menarik dalam penilaian portofolio, diantaranya: a. Adanya kerjasama yang terpadu antara peserta didik dengan peserta didik yang lain maupun antara peserta didik dengan guru b. Peserta didik dapat memperbaiki dan menyempurnakan objek penilaian mereka. c. Peserta didik dan guru berkonsentrasi pada karya individual maupun karya kelompok. d. Peserta didik memahami dan menggunakan standar yaitu kompetensi dasar dan indikator yang terdapat dalam kurikulum untuk menilai objek penilaian mereka baik perorangan maupun kelompok.
12
Depdiknas, Implementasi Kurikulum Bahasa Asing, www.puskur.net/download/naskahakademik/naskahakademikbasing/babiv.doc . 26 Januari 2007
32
e. Peserta didik memiliki kebanggaan, dapat mempublikasikan, dan memamerkan objek penilaian mereka. Adapun bentuk-bentuk penilaian portofolio diantaranya sebagai berikut: 1) Catatan anekdotal, yaitu berupa lembaran khusus yang mencatat segala bentuk
kejadian
mengenai
perilaku
siswa,
khususnya
selama
berlangsungnya proses pembelajaran. Lembaran ini memuat identitas yang diamati, waktu pengamatan, dan lembar rekaman kejadiaannya. 2) Ceklis atau daftar cek, yaitu daftar yang telah disusun berdasarkan tujuan perkembangan yang hendak dicapai siswa. 3) Skala penilaian yang mencatat isyarat kemajuan perkembangan siswa 4) Respon-respon siswa terhadap pertanyaan 5) Tes skrining yang berguna untuk mengidentifikasi keterampilan siswa setelah pengajaran dilakukan, misalnya siswa setelah pengajaran dilakukan, misalnya: tes hasil belajar, pekerjaan rumah, lembar kerja siswa, dan laporan kegiatan lapangan.13
2. Fungsi dan Tujuan Penilaian Portofolio Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan peserta didik, tetapi merupakan sumber informasi untuk guru dan 13
Elin Rusoni, Portofolio dan Paradigma Baru dalam Penilaian Matematika, http://www.depdiknas.go.id/publikasi/Buletin/PppgTertulis/082001/Portofolio&ParadigmaBaru.htm, 24 Oktober 2005.
33
peserta didik. Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan pengetahuan peserta didik dan kemampuan dalam mata pelajaran tertentu, serta pertumbuhan kemampuan peserta didik. Portofolio dapat memberikan bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan peserta didik sehingga guru dan peserta didik berkesempatan untuk mengembangkan kemampuannya. Portofolio dapat juga berfungsi sebagai alat untuk: a) Melihat perkembangan tanggung jawab peserta didik dalam belajar. b) Perluasan dimensi belajar maksudnya belajar tidak lagi menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber informasi tetapi siswa dapat belajar dari berbagai sumber belajar yang ada di sekitarnya. c) Pembaharuan kembali proses belajar mengajar maksudnya proses belajar dimana penilaian terhadap hasil belajar hanya ditentukan oleh guru diperbaharui dengan melibatkan siswa dalam proses penilaian terhadap hasil belajar mereka sendiri. d) Penekanan pada pengembangan pandangan peserta didik dalam belajar.14 Penilaian portofolio bertujuan sebagai alat formatif maupun sumatif. Portofolio sebagai alat formatif digunakan untuk memantau kemajuan peserta didik dari hari ke hari dan untuk mendorong peserta didik dalam merefleksi pembelajaran mereka sendiri. Portofolio ini difokuskan pada proses
14
Sumarna Surapranata & Muhammad Hatta, Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2004), h. 73.
34
perkembangan peserta didik dan digunakan untuk tujuan formatif dan diagnostik. Penilaian portofolio ditujukan juga untuk penilaian sumatif pada akhir semester atau akhir tahun pelajaran. Hasil penilaian portofolio sebagai alat sumatif ini dapat digunakan untuk mengisi angka rapor peserta didik, yang menunjukkan prestasi peserta didik dalam mata pelajaran tertentu. Selain itu, tujuan penilaian dengan menggunakan portofolio adalah untuk memberikan informasi kepada orang tua tentang perkembangan peserta didik secara lengkap dengan dukungan data dan dokumen yang akurat. Rapor merupakan bentuk laporan prestasi peserta didik dalam belajar dalam kurun waktu tertentu. Portofolio merupakan lampiran rapor, sehingga rapor tetap harus dibuat. Portofolio dalam penilaian di kelas dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan yaitu: a) Menghargai perkembangan yang dialami peserta didik. b) Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung. c) Memberikan perhatian pada prestasi kerja peserta didik yang terbaik. d) Merefleksikan
kesanggupan
mengambil
resiko
dan
melakukan
eksperimentasi. e) Meningkatkan efektivitas proses pembelajaran. f) Bertukar informasi dengan orang tua/wali peserta didik dan guru lain.
35
g) Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada peserta didik. h) Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri. i) Membantu peserta didik dalam merumuskan tujuan.15
3. Prinsip Penilaian Portofolio Berbeda dengan penilaian lainnya, keterlibatan peserta didik dalam penilaian portofolio merupakan sesuatu yang harus dikerjakan. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di sekolah, antara lain: a) Saling percaya Dalam penilaian portofolio guru dan peserta didik ataupun antara peserta didik dengan peserta didik lainnya harus memiliki rasa saling mempercayai. Mereka harus merasa sebagai pihak-pihak yang saling memerlukan, dan memiliki semangat untuk saling membantu. Oleh karena itu semua pihak harus saling terbuka dan jujur satu sama lain. b) Kerahasiaan bersama Kerahasiaan objek penilaian peserta didik merupakan hal yang sangat penting dalam portofolio. Hasil pekerjaan peserta didik secara individu ataupun kelompok sebaiknya tidak diperlihatkan kepada peserta didik lain atau kelompok lain, sebelum diadakan eksibisi (pameran). 15
Ibid., h. 75-76.
36
c) Milik bersama Semua pihak, guru maupun pesrta didik harus menganggap bahwa semua objek penilaian merupakan milik bersama yang harus dijaga bersama-sama pula sehingga akan menumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri mereka. d) Kepuasan dan kesesuaian Hasil akhir portofolio adalah ketercapaian standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. Kepuasan semua pihak terletak pada tercapai tidaknya standar kompetensi, kompetensi dasar maupun indikator tersebut dimanifestasikan melalui objek penilaian peserta didik. e) Penciptaan budaya mengajar Sebagian orang berpendapat bahwa portofolio adalah metode pengajaran, sedangkan yang lainnya menganggap sebagai salah satu alat penilaian. Sebenarnya, antara pengajaran dan penilaian portofolio tidak dapat dipisahkan. Penilaian portofolio hanya dapat dilakukan jika pengajarannya menggunakan pendekatan portofolio. Jika dalam mengajar guru hanya menuntut peserta didik untuk menghafal fakta atau pengetahuan pada taraf yang rendah, maka penilaian portofolio tidak akan bermakna. Penilaian portofolio akan efektif jika pengajarannya menuntut peserta didik untuk menunjukkan kemampuan yang nyata yang
37
menggambarkan
pengembangan
aspek
pengetahuan,
sikap,
dan
keterampilan pada taraf yang lebih tinggi. f) Refleksi bersama Penilaian portofolio memberikan kesempatan untuk melakukan refleksi bersama-sama, dimana peserta didik dapat merefleksikan tentang proses berpikir mereka sendiri, tentang kemampuan pemahaman mereka sendiri, pemecahan masalah atau pengambilan keputusan, dan mengamati pemahaman mereka tentang kompetensi dasar dan indikator yang telah mereka peroleh. Portofolio difokuskan pada pengalaman belajar peserta didik dari aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam periode waktu tertentu. Jadi karya peserta didik dalam portofolio tersebut bukan hanya diambil pada akhir semester saja. g) Proses dan hasil Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan perilaku harian peserta didik (anecdot) mengenai sikapnya dalam belajar, antusias tidaknya dalam mengikuti pelajaran, dan sebagainya. Aspek lain dari penilaian portofolio adalah penilaian hasil, yaitu menilai hasil akhir suatu tugas yang diberikan oleh guru.16
16
Ibid., h. 77-80.
38
4. Karakteristik Penilaian Portofolio Menurut Barton & Collin (1997) seperti dikutip oleh Sumarna Surapranata dalam bukunya yang berjudul Penilaian Portofolio (Implementasi Kurikulum
2004)
terdapat
beberapa
karakteristik
esensial
dalam
pengembangan berbagai bentuk portofolio, yaitu: a) Multisumber, artinya portofolio memungkinkan untuk menilai berbagai macam objek penilaian mencakup orang, foto, rancangan, jurnal, audio, dan video tape. b) Authentic, artinya objek penilaian ditinjau dari konteks maupun fakta harus saling berkaitan satu sama lain. c) Dinamis, artinya portofolio mencakup perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu. d) Eksplisit, maksudnya portofolio haruslah jelas dalam arti semua tujuan pembelajaran berupa kompetensi dasar dan indikator harus dinyatakan secara jelas dengan menggunakan kata kerja operasional sehingga memudahkan dalam pengambilan penilaian. e) Integrasi, artinya portofolio senantiasa berkaitan antara program yang dilakukan peserta didik di kelas dengan kehidupan nyata sehingga peserta didik tidak jauh dari apa yang mereka alami. f) Kepemilikan, artinya adanya keterikatan antara objek penilaian dengan kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan dalam rangka
39
mencapai standar kompetensi tertentu. Peserta didik harus merasa memiliki semua objek penilaian yang mereka hasilkan. g) Beragam tujuan, artinya dengan menggunakan proses pembelajaran berbasis portofolio dapat dilihat keefektifan suatu program dan pada saat yang sama mengevaluasi perkembangan individu atau kelompok sebagai komunitas peserta didik.17
5. Manfaat Penilaian Portofolio Portofolio sangat bermanfaat dalam memberikan informasi mengenai kemampuan dan pemahaman siswa memberikan gambaran otentik kepada guru tentang apa yang telah dipelajari siswa kesulitan dan kendala yang dialami siswa dalam belajar dan jenis bantuan yang diharapkan siswa. Penilaian portofolio dapat dijadikan alat untuk memvalidasi informasi tentang pemahaman siswa mengenai suatu konsep. Penilaian portofolio juga dapat membantu siswa dalam mengkonstruksi rasa tanggung jawab dalam belajar, memonitor diri sendiri dalam kegiatan belajar, menanamkan kesadaran untuk meningkatkan kemampuan diri dan membuat argumenargumen yang logis.18
17
Ibid., h. 82-85. Elin Rusoni, Portofolio dan Paradigma Baru dalam Penilaian Matematika, http://www.depdiknas.go.id/publikasi/Buletin/PppgTertulis/082001/Portofolio&ParadigmaBaru.htm, 24 Oktober 2005. 18
40
Selain itu juga penilaian portofolio dapat digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya seperti yang dikemukakan oleh Berenson dan Certer (1995:184) seperti dikutip Ellin Rusoni dalam jurnal yang berjudul Portofolio dan Paradigma Baru dalam Penilaian Matematika berikut ini: 1) Memantau kemajuan siswa selama kurun waktu tertentu. 2) Mengetahui bagian-bagian yang perlu diperbaiki. 3) Membangkitkan kepercayaan diri dan motivasi untuk belajar. 4) Mendorong tanggung jawab siswa untuk belajar. Masih dalam kutipan yang sama, menurut Gronlund (1998 : 158), portofolio memiliki beberapa keuntungan, antara lain sebagai berikut: 1) Kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas. 2) Penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa memberikan pengaruh positif dalam belajar. 3) Membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu memberikan motivasi yang lebih besar dari pada membandingkan dengan milik orang lain. 4) Keterampilan menilai diri sendiri dikembangkan mengarah pada seleksi contoh pekerjaan dan menentukan pilihan terbaik. 5) Memberikan kesempatan siswa bekerja sesuai dengan perbedaan individu (misalnya siswa menulis sesuai dengan tingkat level mereka tetapi samasama menuju tujuan umum).
41
6) Dapat menjadi alat komunikasi yang jelas tentang kemajuan belajar siswa bagi siswa itu sendiri, orang tua, dan lainnya.
6. Keunggulan dan Kelemahan Penilaian Portofolio P. Slamet Widodo berpendapat bahwa model pembelajaran berbasis portofolio memungkinkan siswa untuk: (1) Berlatih memadukan konsep yang diberikan guru atau buku sumber (2) Mempunyai kesempatan dan kebebasan mencari informasi di luar kelas (3) Memiliki kemampuan dalam memutuskan sesuatu bersama teman (4) Membuat alternatif untuk mengatasi masalah/objek yang dikaji (5) Berlatih merumuskan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah dan mencegah timbulnya masalah yang berkaitan dengan topik yang dibahas.19 Kelemahan penilaian portofolio dapat berasal dari kondisi guru atau bahkan lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) dan peserta didik yang belum mengenal penilaian portofolio dan adanya kebiasaan guru dalam menggunakan tes sebagai alat penilaian yang telah mendarah daging, derajat reliabilitasnya kurang karena penilaian melibatkan siswa dalam menilai diri mereka sendiri (self assessment), memerlukan ketekunan, kesabaran dan keterampilan guru serta keterbatasan waktu dan fasilitas. 19
P. Slamet Widodo, Mengajarkan Mata Pelajaran Kewarganegaraan Materi Kebijakan Publik dengan Metode Portofolio Tampilan (Show Case). http://www1.bpkpenabur.or.id/jurnal/05/015-028.pdf 26 Januari 2007.
42
7. Perbedaan Tes dan Penilaian Portofolio Ada beberapa perbedaan esensial antara penilaian portofolio dan tes sebagai alat evaluasi, secara ringkas dapat pada tabel 1 di bawah ini: Tabel 1. Perbedaan Tes dengan Penilaian Portofolio Tes
Portofolio
a) Menilai peserta didik berdasarkan a) Menilai peserta didik berdasarkan seluruh sejumlah tugas yang terbatas.
tugas dan hasil kerja yang berkaitan dengan kinerja yang dinilai.
b) Menilai
hanya
guru,
berdasarkan b) Mewujudkan
masukan yang terbatas.
proses
penilaian
yang
kolaboratif.
c) Menilai semua peserta didik dengan c) Menilai setiap peserta didik berdasarkan menggunakan satu kriteria.
pencapaian
masing-masing,
mempertimbangkan
dengan
juga
faktor
perbedaan individual. d) Proses penilaian tidak kolaboratif d) Peserta didik turut serta dalam menilai (tidak ada kerja sama, terutama antara
kemajuan
guru, peserta didik dan orang tua).
penyelesaian
yang
dicapai
berbagai
tugas,
dalam dan
perkembangan yang berlangsung selama proses pembelajaran. e) Penilaian diri oleh peserta didik bukan e) Peserta didik menilai dirinya sendiri merupakan suatu tujuan. f) Yang
mendapat
perhatian
menjadi satu tujuan. dalam f) Yang
penilaian hanya pencapaian.
mendapat
perhatian
dalam
penilaian meliputi kemajuan, usaha, dan pencapaian.
g) Terpisah
antara
kegiatan g) Terkait erat antara kegiatan penilaian,
pembelajaran, testing, dan pengajaran.
20
pengajaran, dan pembelajaran.20
Hartono Ama, Penilaian Portofolio Lebih Objektif dan Terbuka, http://www.sibi.or.id/buletin/buletin.asp?idisi=148&idedisi=19&query=Tampil 26 Januari 2007
43
8. Pelaksanaan Penilaian Portofolio Pelaksanaan penilaian portofolio mensyaratkan kejujuran siswa dalam melaporkan rekaman belajarnya dan kejujuran guru dalam menilai kemampuan siswa sesuai dengan kriteria yang yang telah disepakati. Guru harus mampu menunjukkan urgensi laporan yang jujur dari siswa. Hal ini terlihat jelas pada tahap pelaksanaan berikut ini: a. Tahap Orientasi Tahap orientasi ini pada dasarnya berupa pemberian informasi mengenai portofolio yang diharapkan untuk dihasilkan oleh siswa setelah selesai mengikuti pelajaran untuk jangka waktu satu semester, satu tahun atau tiga tahun. Informasi yang perlu disampaikan pada tahap orientasi ini adalah: (1) jadwal yang mencakup uraian tentang waktu pelaksanaan untuk setiap tugas, (2) beban tugas yang menggambarkan beberapa buah tugas yang harus diwujudkan dalam bentuk karya final oleh siswa, (3) tema untuk setiap tugas, (4) hasil kerja yang perlu tercakup pada portofolio. Termasuk di dalamnya adalah karya final beserta unsur-unsur pendukungnya seperti sket, komponen, bahan referensi, berbagai eksperimen media, catatan-catatan dan komentar sumber dan siswa mengenai karyanya. b. Tahap Penilaian Formatif Tahap penilaian formatif seiring dengan langkah-langkah siswa dalam memecahkan masalah artistik akan mengikuti tahap: (1) studi
44
pendahuluan untuk mendalami masalah, (2) pembuatan beberapa alternatif pemecahan masalah dalam bentuk sket kasar (3) pembuatan karya final berdasarkan salah satu karya yang terpilih. Selama proses penciptaan karya ini berlangsung, guru memberikan umpan balik kepada siswa berdasarkan pengamatan terhadap apa yang dilakukan atau apa yang dibuatnya. Fokus pengamatan guru terarah pada dua hal yakni ide siswa dan bagaimana ide tersebut dinyatakan dalam kegiatan pencarian sumber-sumber nantinya. Dari kegiatan tersebut akan terjadi diskusi dalam proses pembelajaran dalam rangka menemukan tema atau topik apa yang hendak dijadikan hasil karya nanti, diskusi ini memungkinkan seorang guru untuk menilai tiga aspek kemampuan siswa yang saling berkaitan erat yakni: (1) kemampuan untuk berargumentasi tentang tema atau topik yang dipilihnya, (2) memberikan gambaran mengenai pemilihan tema tersebut, (3) mengambil keputusan bersamasama untuk hasil karya yang akan dibuatnya. c. Tahap Penilaian Sumatif Tahap penilaian sumatif dilakukan pada akhir semester, tahun, atau program setelah portofolio sebagaimana yang telah ditugaskan pada orientasi telah dirampungkan oleh siswa. Penilaian sumatif diberikan untuk menenjukkan prestasi hasil belajar siswa yang tercermin pada portofolio yang dikembangkannya. Dalam pelaksanaannya, guru dapat memberikan penilaian terhadap prestasi belajar siswa dengan cara:
45
1)
Membandingkan antara prestasi seorang siswa dengan siswa lainnya dengan pendekatan referensi.
2)
Membandingkan antara prestasi siswa dengan standar kualitas artistik yang ditetapkan berdasarkan pendekatan referensi kriteria.
3)
Membandingkan antara prestasi belajar siswa antara masa sebelum belajar dan masa sesudah belajar.
B. Kemampuan Keterampilan Proses sains 1. Pengertian Keterampilan Proses Keterampilan proses adalah keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep, prinsip atau teori untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya. Ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan (falsifikasi). Dengan kata lain keterampilan ini dapat digunakan
sebagai
konsep/prinsip/teori.
wahana
penemuan
Konsep/prinsip/teori
yang
dan telah
pengembangan ditemukan
atau
dikembangkan ini akan memantapkan pemahaman tentang keterampilan proses tersebut.21 Keterampilan proses mewadahi kemampuan siswa untuk menggali makna
21
yang
terkandung
dalam
informasi,
meliputi
keterampilan
Conny Semiawan, dkk., Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992), h. 16.
46
mendeskripsi, mencatat, mengklasifikasi, menilai, menafsirkan, inferensi, deduksi,
prediksi,
menganalisis,
eksperimen,
merencanakan
dan
menggeneralisasi. Keterampilan tersebut mengacu kepada keterampilan mengolah informasi (information processing).22 Keterampilan-keterampilan fisik dan mental pada dasarnya dimiliki anak meskipun dalam wujud potensi atau kemampuan yang belum terbentuk. Potensi itu dibawa anak sejak lahir. Potensi disebut juga dengan fitrah. Dalam Alqur'an surat An-nahl ayat 78, Allah menegaskan
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur".23 Maka melalui pendidikan fitrah/potensi/kemampuan seorang anak dapat dikembangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu menciptakan manusia yang berilmu pengetahuan yang tinggi dan juga berakhlaq mulia.
22
Khoirul Anam, Implementasi Cooperative Learning Dalam Pembelajaran Geografi, Adaptasi Model Jigsaw dan Field Study, (Jakarta: Buletin Pelangi Pendidikan volume 3, 2000), h. 1. 23 Departemen Agama Republik Indonesia, Alqur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: DEPAG), h. 413.
47
Dengan demikian guru dapat menumbuhkan, memproses dan mengarahkan serta mengembangkan fakta dan konsep menjadi roda penggerak penemuan dan pengembangan sikap dan nilai. Pendekatan keterampilan proses diarahkan untuk mengembangkan kemampuan mendasar dalam diri peserta didik agar mampu menemukan perolehannya. Pembelajaran dilaksanakan melalui komunikasi timbale balik melalui tanya jawab, diskusi, kerja kelompok, sehingga siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran agar hasil yang diperoleh dapat diterapkan dalam kehidupan mereka di kemudian hari. Upaya melibatkan anak secara aktif dalam proses pendidikan disebut dengan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).24 Jadi,
pendekatan
keterampilan
proses
adalah
suatu
strategi
pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan dan keterampilan fisik dan mental peserta didik menuju keaktifan melalui CBSA untuk menemukan dan mengembangkan fakta dan konsep serta pertumbuhan dan pengembangan sikap dan nilai dalam diri peserta didik. Dengan menggunakan keterampilan proses akhirnya akan terjadi interaksi antara konsep/prinsip/teori yang telah ditemukan atau yang telah dikembangkan di sekolah. Keterampilan proses kebanyakan digunakan untuk menguji konsep yang telah ada atau verifikasi saja. Dengan adanya keterlibatan siswa secara aktif baik fisik, mental maupun sosialnya dalam proses belajar mengajar dapat menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri, 24
Benny Karyadi, Pengembangan Inovasi dan Kurikulum, (Jakarta: Depdikbud, 1992), h. 47.
48
serta sikap inovatif dan kreatif dan mengembangkan keterampilan berpikir, sikap dan keterampilan lainnya.25 Dengan demikian pembelajaran dengan keterampilan proses menuntut keaktifan siswa, guru hanya berfungsi sebagai pembimbing dan fasilitator saja. Dengan menggunakan keterampilan proses siswa akan menemukan sendiri konsep melalui berbagai kegiatan sehingga pemahaman terhadap konsep itu lebih melekat dan bermakna. Siswa mampu memproses perolehan konsep dan sikapnya itu ke dalam kehidupan sehari-hari.
2. Aspek-aspek Keterampilan Proses Keterampilan proses untukmelakukan kegiaran IPA dikategorikan menjadi keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu, yaitu: a. Keterampilan proses dasar meliputi observasi, klasifikasi, mengukur, komunikasi,
pengukuran
prediksi
dan
menyimpulkan
(inference),
mengenal hubungan ruang dan waktu, serta mengenal hubungan angkaangka.26 b. Keterampilan proses terpadu meliputi menentukan variabel, menyusun tabel data, menyusun grafik, memberi hubungan variabel, memproses data, menganalisis penyelidikan, menyusun hipotesis, menentukan
25
Ibid., h. 49. Noehi Nasution, dkk., Materi Pokok Pendidikan IPA di SD, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005), h. 5. 26
49
variabel secara operasional, merencanakan penyelidikan dan melakukan eksperimen. Penjabaran keterampilan proses tersebut di antaranya sebagai berikut: a) Pengamatan (observasi) Observasi adalah langkah yang paling penting dalam keterampilan proses, sebab pada observasi siswa dilatih untuk menggunakan kelima indra dalam melakukan pengamatannya yaitu melihat, mendengar, merasa, mengecap, dan mencium27. Para guru perlu melatih anak didik agar terampil dalam mengobservasi atau mengamati berbagai makhluk, benda dan kenyataan di alam sekitarnya. Kegiatan observasi merupakan kegiatan penting dalam sains dan kegiatan observasi merupakan salah satu bagian pokok dalam sains. Guru harus dapat membimbing dan mengarahkan pengamatan siswa bahkan harus memperhatikan keselamatan mereka. b) Menyimpulkan (inference) Pada waktu melakukan observasi digunakan satu atau lebih alat indera dan alat ukur. Hasil observasi merupakan fakta atau data yang berupa informasi yang sesuai mengenai objek yang diamati. Fakta atau data ini sering kali memberikan suatu pola. Pola dari suatu data itu dapat ditafsirkan lebih lanjut menjadi suatu penjelasan yang logis. Penjelasan
27
Nurmasari Sartono, Proses Mental yang Berlangsung dalam Pembelajaran IPA, (Jakarta:UT, 1986), h. 177-178.
50
atau interpretasi terhadap suatu data yang didasarkan atas hasil observasi disebut inferensi. Inferensi adalah membuat kesimpulan sementara yang terkait dengan adanya dugaan-dugaan. Membuat dugaan-dugaan valid berdasarkan observasi yang didapat merupakan keterampilan penting untuk belajar secara inkuiri.28 Di dalam inferensi digunakan pengalaman dan pengetahuan yang telah kita miliki. Dengan demikian jika kita membuat inferensi akan menuju pada suatu kesimpulan mengenai hasil observasi yang didasarkan atas pengetahuan dan pengalaman awal. Karakteristik dari keterampilan menyimpulkan adalah: 1. Mengidentifikasi fakta berdasarkan hasil pengamatan. 2. Menafsirkan fakta menjadi suatu penjelasan yang logis. Jadi kegiatan menyimpulkan adalah suatu proses melatih siswa untuk mengubah fakta hasil observasi menjadi suatu penjelasan yang logis dan rasional berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh siswa sebelumnya. c) Menduga (prediksi) Para ahli sains menyakini bahwa di alam ini ada hubungan sebab akibat. Untuk memahami adanya hubungan sebab akibat ini salah satunya memerlukan keterampilan berpikir untuk membuat suatu perkiraan atau prediksi. Bila siswa dapat menggunakan pola-pola hasil pengamatannya 28
Noehi Nasution, dkk., op.cit, h. 32.
51
untuk mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamatinya, maka siswa mempunyai keterampilan proses meramalkan (menduga). Keterampilan memprediksi merupakan suatu keterampilan membuat atau mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu keuntungan atau pola yang sudah ada. Prediksi didasarkan pada observasi, pengukuran, dan informasi tentang hubunganhubungan
antara
variabel
yang
diobservasi29.
Karakteristik
dari
keterampilan memprediksi adalah: 1. Menggunakan pola-pola atau hubungan informasi (hasil observasi) 2. Mengantisipasi suatu peristiwa berdasarkan pola atau kecenderungan. d) Klasifikasi Untuk mempelajari alam berikut isinya satu persatu adalah tidak mungkin karena terlalu banyak dan terlalu luas. Salah satu cara untuk mempelajari sifat-sifat dan isi alam itu misalnya hewan berdasarkan persamaan dan perbedaan yang ada pada hewan tersebut. Kegiatan mengelompokkan suatu objek berdasarkan persamaan dan perbedaan atau ciri-ciri lain yang tampak oleh objek tersebut dikenal dengan istilah klasifikasi. Menurut Esler dan Esler (1984) seperti yang dikutip Noehi Nasution, dkk. dalam bukunya yang berjudul Materi Pokok Pendidikan 29
Ibid., h. 35.
52
IPA di SD, keterampilan mengklasifikasi merupakan keterampilan yang dikembangkan melalui latihan-latihan mengkategorikan benda-benda berdasarkan pada sifat-sifat benda-benda tersebut.30 e) Komunikasi Keterampilan berkomunikasi merupakan hal penting yang harus dimiliki seseorang karena dengan ia dapat mengungkapkan gagasan, temuan bahkan perasaannya kepada orang lain. Kegiatan komunikasi ini bertujuan mengkomunikasikan proses dan hasil penelitian kepada berbagai pihak yang berkepentingan, baik dalam bentuk kata-kata, grafik, bagan, maupun tabel, secara lisan atau tertulis.31 Komunikasi
yang
efektif
harus
jelas,
akurat,
dan
tidak
membingungkan. Mengkomunikasikan dapat didefinisikan sebagai proses perubahan informasi dari suatu media ke media lainnya. Komunikasi sangat penting bagi siswa karena merupakan wahana untuk berlatih mengemukakan pendapat maupun ide. f) Identifikasi Variabel Di alam semesta peristiwa-peristiwa alam sangat sering terjadi karena adanya fakta dan peristiwa alam yang terjadi sering begitu kompleks. Untuk mempelajari peristiwa alam dengan lebih mudah kita
30 31
Ibid., h. 8 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (jakarta: Rineka Cipta, 2002) h. 75.
53
dapat memilah-milah ke dalam bagian yang lebih sederhana dan dapat dipelajari. Bagian-bagian dari peristiwa atau sistem alam mini disebut variabel. Dalam kegiatan penelitian ada tiga variabel yaitu variabel yang dimanipulasi, variabel merespon, dan variabel kontrol. Variabel yang dimanipulasi adalah variabel yang sengaja diubah-ubah dalam suatu sistem. Variabel merespon adalah variabel yang mengadakan respon atau reaksi akibat adanya variabel yang diubah. Variabel kontrol adalah variabel pengendali dari faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian. Ketiga variabel itu saling berpengaruh dan penting dalam sebuah penelitian untuk kemudian menarik kesimpulan. g) Merumuskan Hipotesis Salah
satu
kegiatan
dalam
melakukan
penelitian
adalah
merumuskan hipotesis. Dari rumusan hipotesis dapat diperoleh dalam penelitian. Hipotesis adalah dugaan sementara yang beralasan untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu. Dalam kerja ilmiah, seorang ilmuan biasanya menbuat hipotesis yang kemudian diuji melalui eksperimen. Penyusunan hipotesis adalah salah satu kunci pembuka tabir berbagai hal baru. Semakin tinggi tingkat sekolah anak latihan-latihan yang sulit dapat diperkenalkan padanya agar lama-lama mereka terampil penyusun hipotesis yang lebih jitu dan terarah.
54
Di tingkat sekolah dasar perumusan hipotesis biasanya masih sederhana. Mengembangkan keterampilan menyusun hipotesis sejak dini sangat bermanfaat karena hampir semua anak berperilaku untuk memperoleh jawaban segera atas pertanyaannya. h) Perancangan Eksperimen Melakukan eksperimen merupakan suatu kegiatan yang memadukan seluruh keterampilan proses yang telah dipelajari. Eksperimen tidak lain adalah usaha menguji atau mengetes melalui penyelidikan praktis. Sering kita menguji gagasan-gagasan dengan kegiatan coba dan ralat (trial and error)32. Dalam melakukan eksperimen harus dapat menentukan apa yang akan diamati, diukur, ditulis, menentukan cara dan langkah kerja serta bagaimana mengolah hasil-hasil pengamatan tersebut.33 i) Pemajangan Suatu kelas yang memiliki pajangan atau pameran hasil karya anakanak yang ditempelkan di tembok atau diletakkan pada rak, di atas meja atau tempat lain dapat menjadi tempat yang menarik dan memberikan rangsangan bagi para siswa untuk belajar. Suatu kelas yang kosong tanpa pajangan dapat menjadi tempat yang membosankan, gersang dan tidak menggugah inspirasi para siswa. Pajangan hendaknya relevan dengan apa yang dipelajari siswa dan merupakan hasil kerja keras para siswa.
32 33
Conny Semiawan, op.cit., h. 26. Ratna Wilis Dahar, Interaksi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta: UT, 1986), h. 12.
55
3. Kedudukan dan Peranan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Sains a. Kedudukan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Sains Pengembangan ilmu menurut Thomas Kuhn yaitu melalui revolusi struktur sains sehingga membentuk paradigma baru dari paradigma lama yang sudah tidak relevan lagi34. Untuk menganalisis kedudukan keterampilan proses dalam pembelajaran sains maka keterampilan proses berperan: 1) Memfalsifikasi paradigma lama dan diakuinya paradigma baru melalui revolusi-kritis. 2) Semua arah perkembangan ilmu khususnya sains memperbaiki kesejahteraan hidup manusia dengan memanfaatkan sumber-sumber yang ada secara maksimal. Pemahaman mengenai keterampilan proses akan menimbulkan sikap: a. Kesadaran adanya suatu masalah. Merumuskan suatu masalah secara jelas dan lugas sangatlah penting sebab tanpa rumusan yang jelas sangat sukar untuk mengumpulkan data yang relevan. b. Memilih data yang relevan dan mengumpulkannya. Hal ini tergantung pada keterampilan yang dimiliki seseorang.
34
Thomas Kuhn, The Stucture of Scienctific Revolutions, http://www.marxists.org/reference/subject/philosophy/index.htm . 15 Januari 2007.
56
Keterampilan proses merupakan suatu keterampilan ilmiah yang terarah (kognitif, psikomotorik) yang dapat digunakan untuk: (1) Menemukan dan memperjelas suatu konsep/teori. (2) Mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya. (3) Melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan (falsifikasi) (4) Menumbuhkembangkan sikap kritis.
b. Peranan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Sains Dalam pembelajaran sains keterampilan proses memegang peranan penting didalam pembahasan suatu konsep/teori. Dengan keterampilan proses siswa diajak melacak kembali cara yang telah dilakukan oleh ilmuan dan menemukan/membentuk suatu konsep. Keterampilan proses membantu siswa dalam mempelajari ilmu pengetahuan atau ilmu lain yang lebih bermakna atau penting dalam hidupnya. Posisi keterampilan proses dalam pendidikan sains merupakan issu sentral untuk keseluruhan pendidikan sains. Munculnya gagasan pengetahuan keterampilan proses sebagai akibat dari sains didominasi oleh perpindahan pengetahuan dari guru ke siswa. Model yang hanya mengingat fakta saja mengakibatkan rendahnya motivasi siswa dalam mempelajari sains sehingga sains dianggap pelajaran yang tidak menarik. Penggunaan
keterampilan
proses
merupakan
suatu
proses
yang
berlangsung seumur hidup. Pengembangan keterampilan proses sangat
57
diperlukan di sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah sebab pada dasarnya anak meneliti keingintahuan yang besar terhadap sesuatu. Menurut hasil penelitian Piaget dan Bruner, anak dapat berpikir tingkat tinggi bila ia mempunyai cukup pengalaman secara konkrit dan bimbingan yang memungkinkan pengembangan konsep dan menghubungkan fakta. Keterampilan proses perlu dilatih karena dapat mengaktifkan siswa. Keaktifan siswa ini antara lain tampak dalam kegiatan: a) Membuat sesuatu untuk memahami materi pelajaran dengan penuh keyakinan.
Mempelajari,
mengalami,
dan
menemukan
sendiri
bagaimana memperoleh situasi pengetahuan dan Merasakan sendiri bagaimana tugas-tugas yang diberikan oleh guru kepadanya. b) Belajar dalam kelompok dan mencoba sendiri konsep-konsep tertentu. Dan mengkomunikasikan hasil pikiran, penemuan dan penghayatan nilai-nilai secara lisan atau penampilan35
4. Prinsip-prinsip Keterampilan Proses Sains Metode mengajar termasuk strategi pembelajaran adalah cara yang sistematis yang digunakan guru dan mengorganisasi materi pelajaran kegiatan belajar siswa, mengatur formasi tempat duduk dan menggunakan media/alat peraga untuk mencapai tujuan belajar, agar dapat maksimal maka hendaknya keterampilan proses dilaksanakan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut: 35
Suryosubroto, op.cit., h. 71-72.
58
a) Dalam menyusun strategi mengajar, pengembangan keterampilan proses terintegrasi dengan pengembangan produk sosial. b) Keterampilan proses sains mulai dari mengobservasi hingga mengajukan pertanyaan tidak perlu merupakan urutan yang baku dalam mengajar sains. c) Setiap pendekatan/metode mengajar yang diterapkan dalam pengajaran sains dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan proses sains. Jumlah dan macam-macam keterampilan proses tidak perlu sama untuk setiap metode asal sesuai dengan perkembangan anak dan materi yang diajarkan. d) Pendekatan keterampilan proses menunjukkan suatu kontinum, dengan metode ceramah mengembangkan keterampilan proses paling sedikit hingga metode memecahkan masalah paling banyak. e) Dalam satu satuan waktu keterampilan proses sains harus pernah dikembangkan dan tersebar di seluruh materi yang diajarkan dalam satuan waktu. Prinsip-prinsip keterampilan proses harus dilaksanakan walaupun bersifat fleksibel.
5. Penilaian Keterampilan Proses Sains Dalam menyusun butir soal keterampilan proses sains hendaknya memperhatikan karakteristik umun dan khusus sehingga butir soal keterampilan proses dapat dibedakan dari butir soal keterampilan proses dan bukan keterampilan proses.
59
Karakteristik umum: a. Butir soal keterampilan proses harus dapat dibedakan dari butir soal penguasaan konsep, sehingga konstruksi butir soalnya tidak dibebani konsep. Hal ini diupayakan agar butir soal tidak rancu dengan pengukuran konsepnya. Konsep hendaknya dijadikan konteks. Konsep yang terlibat diyakini penyusun soal telah dipelajari siswa atau tidak asing bagi siswa. b. Butir soal keterampilan proses hendaknya mengandung sejumlah informasi yang harus diolah siswa. Informasi dalam butir soal keterampilan proses dapat berupa gambar, grafik, data dalam tabel dan uraian. c. Aspek yang akan diukur oleh butir soal keterampilan proses harus jelas dan hanya mengandung satu aspek saja.
Karakteristik khusus: Karakteristik khusus yang harus diperhatikan bila menyusun butir soal yang mengukur jenis-jenis keterampilan proses: 1) Observasi; dalam butir soal harus ada objek atau peristiwa yang dapat diamati. 2) Interpretasi; dalam butir soal harus disajikan sejumlah data untuk memperlihatkan pola.
60
3) Klasifikasi; dalam butir soal harus disajikan objek/peristiwa yang dapat ditemukan atau dicari persamaan dan perbedaan dari objek tersebut atau diberi kriteria untuk melakukan pengelompokkan. 4) Prediksi; dalam butir soal harus jelas pola/kecenderungan untuk dapat diajukan suatu dugaan/ramalan. 5) Komunikasi; dalam butir soal harus ada satu bentuk penyajian tertentu untuk diubah ke bentuk lain misalnya dari uraian ke bagan. Dalam penyusunan butir soal keterampilan proses kemudian dipilihkan
satu
konsep
tertentu
untuk
dijadikan
konsep.
Dengan
memperhatikan karakteristik jenis keterampilan proses yang akan diukur, sajikan sejumlah informasi yang perlu diolah, setelah iu buat pertanyaan atau suruhan
yang
dikehendaki
untuk
memperoleh
respon/jawaban
yang
diharapkan.
C. Kerangka Berpikir Ilmu kimia sebagai bagian dari sains merupakan ilmu yang cukup kompleks dan dalam penyampaian materi pelajaran harus sesuai dengan karakteristik materi pelajaran tersebut. Misalnya untuk konsep yang bersifat abstrak dapat diajarkan melalui pendekatan kontruktifisme dengan menggunakan analogi inkuiri. Sedangkan untuk hitungan dapat digunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah yang mampu mengaitkan masalah keseharian dengan pemahaman konsep kimia. Untuk kimia terapan dapat menggunakan
61
pendekatan pembelajaran kontekstual atau pendekatan berbasis proyek (project base learning) atau pendekatan sains. Namun apapun metode pembelajaran yang digunakan, sebaiknya siswa mengkonstruksi sendiri dan guru lebih berperan sebagai fasilitator bukan sebagai sumber informasi utama. Materi-materi yang terdapat pada pelajaran kimia sebagian besar bersifat abstrak dan hal inilah yang membuat materi pelajaran kimia menjadi sulit untuk dimengerti dan dipahami. Untuk itulah diperlukan seorang guru yang mempunyai gagasan-gagasan baru dalam proses penyampaian ilmu pengetahuan, seorang guru yang kreatif, inovatif dan produktif. Seorang guru harus mampu menciptakan situasi dan kondisi pembelajaran yang kondusif yang dapat menunjang proses belajar mengajar. Sehingga materi materi kimia yang abstrak dan sulit menjadi lebih konkrit dan mudah dipahami siswa. Penilaian portofolio mempunyai peranan yang cukup besar dalam rangka penyampaian materi pelajaran, penumbuhan dan juga pembentukan serta pengembangan
kemampuan
keterampilan
proses
sains
karena
dengan
dilaksanakannya penilaian portofolio ini siswa akan berpartisipasi aktif untuk memperhatikan proses terjadinya sesuatu, atau proses tentang cara kerja sebuah mesin, siswa dapat menentukan perkembangannya sendiri serta dapat menilai dir mereka sendiri, dan lain sebagainya. Interaksi edukatif ini benar-benar akan efektif. Hal ini disebabkan, perhatian siswa diarahkan pada hal-hal yang dianggap penting sehingga hal-hal
62
yang penting itu dapat diamati sepenuhnya. Pengalaman-pengalaman belajar hanya dapat diperoleh apabila siswa turut aktif dalam melakukan sesuatu. Di samping itu segala permasalahan yang timbul dapat dijawab dengan teliti dan penuh kejujuran dan melambangkan nilai-nilai kebersamaan. Berdasarkan pokok-pokok pikiran di atas diduga dengan digunakannya penilaian portofolio pada mata pelajaran kimia, diharapkan akan lebih meningkatkan kemampuan keterampilan proses sains siswa.
D. Pengajuan Hipotesis Sebagai upaya untuk menemukan jawaban dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai jawaban sementara dari masalah yang telah dirumuskan. Adapun hipotesis tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu: hipotesis alternatif (HA) dan hipotesis nol (Ho). Hipotesis nol dilakukan untuk menghindari subyektifitas dan kejujuran dalam melakukan penelitian. Ho : Tidak
ada
pengaruh
penggunaan
penilaian
portofolio
terhadap
kemampuan keterampilan proses sains siswa. Ha : Ada pengaruh penggunaan penilaian portofolio terhadap kemampuan keterampilan proses sains siswa.
63
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh bukti empiris tentang seberapa besar hasil yang menunjukkan pengaruh penilaian portofolio terhadap kemampuan keterampilan proses sains kimia siswa MAN 4 Model Jakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN 4 Model Jakarta Jl. Pupan Raya Pondok Pinang Jakarta Selatan. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian adalah semester ganjil tahun ajaran 2006/2007 yaitu pada tanggal 6 – 25 November 2006.
C. Variabel Penelitian Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain36. Variabel adalah suatu sifat benda atau kemampuan manusia yang dapat kita ukur atau amati secara langsung. Menurut
36
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (PendekatanKuantitatif, Kualitatif dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2006), cet. Ke-2, h. 60.
64
Kidder (1981), variabel suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya37. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.38 Karena penelitian ini mengukur kemampuan keterampilan proses sains dengan bentuk penilaian portofolio maka variabel yang digunakan adalah variabel kuantitatif. Adapun secara rinci variabel penelitian dijelaskan sebagai berikut: Variabel bebas atau variabel eksperimen (X) : Penilaian portofolio Variabel terikat atau variabel kontrol (Y) : Kemampuan keterampilan proses sains
D. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode quasi experiment yaitu eksperimen yang belum seperti apa adanya atau tidak murni. Penulis mencoba melaksanakan pembelajaran kimia dengan menerapkan penilaian
37 38
Ibid., h. 61. Ibid.,
65
portofolio dan melihat seberapa besar pengaruhnya terhadap kemampuan keterampilan proses sains siswa. 2. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah posttest only control group design. Penggunaan desian ini didasari asumsi bahwa kelompok eksperimen dan kelompok pembanding yang diambil sudah betulbetul ekuivalen. Dalam penelitian ini penulis menggunakan desain penelitian postes, bentuk desain penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 2 berikut: Tabel 2. Desain Penelitian Pemilihan
Perlakuan
Postes
Kelas XI IPA 2
XA
O1
Kelas XI IPA 3
XB
O2
Sampel
Keterangan: XA = Pembelajaran tanpa penilaian portofolio XB = Pembelajaran dengan penilaian portofolio O1 = Nilai yang didapat tanpa diterapkan penilaian portofolio O2 = Nilai yang didapat dengan diterapkan penilaian portofolio
66
Desain penelitian: 1. Pemilhan sampel dari populasi terjangkau. 2. Pembelajaran tentang Laju Reaksi Kimia. Dalam hal ini Pembelajaran dipisah menjadi dua perlakuan. 3. Perlakuan pertama yaitu pembelajaran tanpa menggunakan penilaian portofolio yang diterapkan pada kelas kontrol (XI IPA 2). Dalam hal ini siswa tidak diberikan lembar portofolio yang wajib diisi di setiap akhir pelajaran. 4. Perlakuan kedua yaitu pembelajaran dengan menggunakan penilaian portofolio yang diterapkan pada kelas eksperimen (XI IPA 3). Dalam hal ini siswa diberikan lembar portofolio yang wajib diisi di setiap akhir pelajaran. Dan mengumpulkan hasil karyanya ke dalam sebuah amplop berdasarkan urutan hari belajar. 5. Memberikan posttest (O) kepada siswa untuk mengukur variabel terikat. 6. Menghitung perbedaan hasil posttest kelas kontrol dengan kelas eksperimen. 7. Menggunakan tes statistik yang cocok dengan desain penelitian ini untuk menentukan apakah perbedaan dalam skor ini signifikan atau tidak, yaitu apakah perbedaan yang dihasilkan dapat menolak hipotesis nol.
67
E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut terminologi populasi adalah keseluruhan subjek pendidikan. Menurut kamus riset karangan Drs. Komaruddin sebagaimaan dikutip Mardalis dalam bukunya yang berjudul metode penelitian, populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan sampel39. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan40. Adapun populasi target adalah seluruh siswa MAN 4 Model Jakarta Jl. Pupan Pondok Pinang Jakarta Selatan sedangkan populasi terjangkaunya adalah siswa-siswi kelas II (dua) yang berjumlah delapan (10) kelas.
2. Sampel Sampel menurut Drs. Mardalis adalah sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian dengan tujuan memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara mengamati sebagian dari populasi-
39 40
Drs. Mardalis, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002), Edisi I. cet. Ke-5, h. 53. Sugiyono, Op.Cit., h. 117.
68
populasi41. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 yang berjumlah 70 orang.
F. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purpossive sampling, yaitu teknik yang dipakai apabila peneliti ingin menentukan sampel sesuai tujuan yang diinginkan yaitu untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan keterampilan proses sains siswa pada materi laju reaksi kimia dengan menggunakan penilaian portofolio.
G. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik secara objektif. Instrumen yang dimaksud adalah tes formatif untuk memperoleh data tentang kemampuan keterampilan proses sains yang terdiri dari 35 soal pilihan ganda, setiap jawaban betul diberi nilai 1 (satu) dan jawaban salah diberi nilai 0. Sebelum instrumen tes dibuat, peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi instrumen tes. Kisi-kisi adalah suatu format berbentuk matriks yang memuat informasi untuk dijadikan pedoman dalam membuat dan menyusun soal menjadi tes.
41
Drs. Mardalis, op. cit. h.. 55.
69
Tes formatif ini terdiri dari pretes atau tes uji coba soal yang berfungsi untuk mengetahui apakah instrumen tes tersebut dapat memenuhi syarat validitas dan reliabilitas atau tidak, dan postes yang berfungsi untuk mengetahui kemampuan keterampilan proses sains siswa setelah diterapkannya penilaian portofolio. Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Soal Uji Coba Keterampilan Proses Variabel Keterampilan Proses
Subvariabel Observasi
Indikator 1. Mengamati objek dengan alat indera/alat bantu
Inferensi
1. Mengidentifikasi hasil
Nomor Soal 4*, 10, 17*, 19* 6*, 20, 34*
pengamatan 2. menafsirkan data menjadi
2*, 7*, 8, 31
uraian logis Prediksi
Klasifikasi
Memperkirakan sesuatu berdasarkan ciri-cirinya atau polanya 1. Mencari persamaan dari dua
3, 13*, 16, 32* 14*, 15, 27
objek pengamatan 2. Mencari perbedaan dari dua
18*, 28*, 29
objek pengamatan Komunikasi
Menginformasikan dalam bentuk simbol/peta/grafik
21*, 35
Identifikasi Masalah
Memilah variabel berdasarkan kondisi/hubungan
11, 22, 25*, 33
Perumusan Hipotesis
1. Mengadakan dengan sementara pengaruh variabel
1*, 12, 26, 30
70
manipulasi terhadap variabel respon 2. Menjelaskan hubungan antar variabel
5, 9*, 23*, 24
Keterangan : * adalah soal yang dipakai dalam penelitian Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Soal Keterampilan Proses Variabel Keterampilan Proses
Subvariabel Observasi
Indikator 1. Mengamati objek dengan
Nomor Soal 3, 9, 10
alat indera/alat bantu Inferensi
1. Mengidentifikasi hasil
4, 8, 17
pengamatan 2. menafsirkan data menjadi
2, 5
uraian logis Prediksi
Klasifikasi
Memperkirakan sesuatu berdasarkan ciri-cirinya atau polanya 1. Mencari persamaan dari dua
7, 16
8, 15
objek pengamatan 2. Mencari perbedaan dari dua
11
objek pengamatan Komunikasi
Menginformasikan dalam bentuk simbol/peta/grafik
12
Identifikasi Masalah
Memilah variabel berdasarkan kondisi/hubungan
14
Perumusan Hipotesis
1. Mengadakan dengan sementara pengaruh variabel manipulasi terhadap variabel
1
71
respon
6, 13
2. Menjelaskan hubungan antar variabel
H. Teknik Pengumpul Data Suatu penelitian agar dapat dikatakan ilmiah harus menggunakan alat ukur yang valid dan reliabel. Untuk itu sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu dilaksanakan uji coba terhadap alat ukur yang akan digunakan. Apakah instrumen tersebut dapat memenuhi syarat validitas dan reliabilitas atau tidak. Uji coba instrumen ini dimaksudkan untuk melihat tingkat kesukaran, daya beda, pengecoh, validitas, dan reliabilitas instrumen. 1. Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Hakikat validitas adalah berhubungan dengan sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang dianggap orang seharusnya diukur oleh alat tersebut42. Pengujian validitas instrumen dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang telah dibuat valid untuk digunakan. Pengujian validitas instrumen ini dilakukan dengan pengujian validitas item. a. Tingkat Kesukaran (difficulty index)
42
Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 103.
72
Tingkat
kesukaran
adalah
bilangan
yang
merupakan
hasil
perbandingan antara jawaban benar yang diperoleh dengan jawaban benar yang seharusnya diperoleh dari suatu item. Tingkat kesukaran suatu item dapat diketahui dari banyak siswa yang menjawab benar. Rumus: P
Ketentuan:
jawaban benar jumlah siswa
P = 0.00 – 0,25 (Sukar)
P = 0,26 – 0,75 ( Sedang) P = 0,76 – 1,00 (Mudah) Tingkat kesukaran yang baik adalah P = 0, 5 atau 0,5
b. Daya Beda (descriminating power) Daya beda suatu item adalah taraf sampai dimana jumlah jawaban benar dari siswa-siswa yang tergolong kelompok atas (pandai = upper group) berbeda dari siswa-siswa yang tergolong kelompok bawah (bodoh = lower group). Rumus: D
(B a B b ) 0,5N
73
Keterangan: Ba = Jumlah benar kelompok atas Bb = Jumlah benar kelompok bawah N = Jumlah peserta tes Daya beda yang baik adalah D > 0,30 c. Pengecoh (distractor) Dari pola jawaban soal dapat ditentukan apakah pengecoh berfungsi sebagai pengecoh dengan baik atau tidak. Pengecoh yang tidak dipilih sama sekali oleh peserta tes berarti bahwa pengecoh itu jelek, terlalu mencolok dan menyesatkan. Sebaliknya sebuah pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut mempunyai daya tarik yang besar bagi peserta tes yang kurang memahami konsep atau materi. Untuk soal pilihan ganda, alternatif jawaban harus homogen dan logis sehingga setiap pilihan dapat berfungsi. Suatu pengecoh dapat dikatakan berfungsi baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% peserta tes. d. Validitas Instrumen Untuk mengetahui validitas instrumen maka digunakan validitas isi. Hal ini dilakukan dengan cara mengembangkan indikator-indikator kemampuan keterampilan proses sains siswa tentang laju reaksi kimia. Untuk mengukur validitas soal dalam penelitian ini digunakan beberapa langkah di bawah ini, yaitu :
74
1) Mencari Proporsi menjawab benar (p) setiap butir soal (no. 1) p
xa N
, dimana : p tingkat kesukaran x a jumlah benar soal no.a N jumlah siswa
2) Mencari proporsi siswa yang menjawab salah (q) setiap butir soal (no. 1) q 1 p
3) Mencari Rerata skor peserta tes (Mp) setiap butir soal (no. 1) jumlah skor total tes yang menjawab benar jumlah peserta tes yang menjawab benar
Mp
4) Mencari Mean Total Mt
xt N
5) Mencari Standar Deviasi Total
SDt
xt 2 xt N N
2
6) Mencari angka indeks korelasi poin biserial (untuk menguji validitas soal)43 rpbi
Mp Mt
SD t Keterangan : rpbi
43
p Jika rpbi > rtabel, maka soal dikatakan valid q = angka indeks korelasi poin biserial
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 79.
75
Mp = rata-rata skor yang dicapai oleh peserta tes yang menjawab betul, yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan Mt = mean skor total SDt = standar deviasi total (standar deviasi dari skor total) p
=
proporsi peserta tes yang menjawab betul terhadap butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan
2. Reliabilitas Reliabilitas dalam suatu pengukuran memiliki maksud bahwa sejauh mana alat yang digunakan dalam penelitian memberikan suatu keajegan pengukuran sesuai dengan yang akan diukur dan dimaksud. Dengan kata lain, uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dapat mengukur sesuatu yang akan diukur secara konsisten dari waktu ke waktu44. Untuk mengukur reliabilitas soal dalam penelitian ini, penulis menggunakan rumus KR. 20 (Kuder Richardson). Rumus ini hanya ditujukan pada analisis data dari pertanyaan yang bersifat dikotomi, artinya hanya ada
44
h. 22.
Fo’arota T, Pengolahan Data Penelitian Perbandingan dan Hubungan, (Jakarta: UKI, 2005),
76
dua kemungkinan jawaban (benar dan salah) skor 1 untuk yang benar dan skor 0 untuk yang salah45. Rumus KR-20 sebagai berikut:
r1
n St 2 p q (n 1) St 2
dimana,
n jumlah item dalam instrumen p proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada nomor item q 1 p St 2 var ians total
I. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t, yakni tes statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah mean sampel yang diambil dari populasi yang sama tidak terdapat perbedaan yang signifikan46. Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan pengujian awal, yaitu : 1. Pengujian Prasyarat Penelitian a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi sampel yang diteliti. Uji normalitas yang digunakan yaitu uji Liliefors dengan langkah-langkah sebagai berikut:
45 46
h. 278.
Ibid., h. 26-27. Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006),
77
1. Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga yang terbesar 2. Tentukan nilai Zi dari tiap-tiap data berikut dengan rumus: Zi =
S
Keterangan: Zi = skor baku X = nilai rata-rata X = skor data SDt = standar deviasi total 3. Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan tabel Zi sebutkan dengan F (Zi) dengan aturan jika Zi > 0, maka F (Zi) = 0,5 + nilai tabel, jika Zi < 0, maka F (Zi) = 1- (0,5 + nilai tabel). 4. Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2... Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika, proporsi dinyatakan oleh S (Zi), maka: S (Zi) =
banyaknya Ζ1 , Ζ2 ...Ζ.. yang Ζn n
5. Hitung selisih F (Zi) – S (Zi), kemudian tentukan harga mutlak. 6. Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai ini dinamakan Lo. 7. Memberi interpretasi Lo dengan membandingkan dengan Lt, Lt adalah harga yang ambil dari tabel harga kritis uji liliefors.
78
8.
Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo dan Lt yang telah didapat, apabila Lo < Lt maka sampel berasal dari distribusi normal.
b. Uji Homogenitas Pengujian dilakukan dengan uji homogenitas dua varians, rumus uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, yaitu : 2
S F = 12 S2
dimana
n Χ 2 Χ S n n 1
2
2
Keterangan : F
= homogenitas
S12 = varians terbesar atau data pertama S22 = varians terkecil atau data kedua Fhitung < Ftabel = sampel homogen Fhitung > Ftabel = sampel tidak homogen
2. Pengujian Hipotesis dengan Uji-t Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan rumus:47 to
M1 M 2 SE M1 M 2
SEMI-M2 =
47
Ibid., h. 324.
SE MI SE M 2 2
2
79
SEM1 =
SD1 N 1
SEM2 =
SD 2 N 1
Keterangan: to
= t hasil perhitungan
M1
= rata-rata skor, sampel dengan menggunakan penilaian portofolio
M2
= rata-rata skor, sampel tanpa menggunakan penilaian portofolio
SD1
= simpangan baku, sampel dengan menggunakan penilaian portofolio
SD2
= simpangan baku, sampel tanpa menggunakan penilaian portofolio
SEM1 =standar eror mean sampel dengan menggunakan penilaian portofolio SEM2 =standar eror mean sampel tanpa menggunakan penilaian portofolio SEM1- M2
= standar eror mean sampel gabungan
J. Hipotesis Statistik Secara statistik hipotesis dinyatakan sebagai berikut: Ho : XA ═ XB Ha : XA ≠ XB Keterangan: Ho = Hipotesis nihil Ha = Hipotesis alternatif
80
XA = Nilai siswa tanpa pembelajaran menggunakan penilaian portofolio XB = Nilai siswa dengan pembelajaran menggunakan penilaian portofolio
81
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penerapan Pembelajaran Menggunakan Penilaian Portofolio di MAN 4 Model Jakarta 1. Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Penilaian Portofolio Pembelajaran menggunakan penilaian portofolio merupakan proses pembelajaran yang didalam pelaksanaannya siswa dituntut untuk aktif berperan serta dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang dilaksanakan mengharuskan
siswa
dapat
mengembangkan
dan
meningkatkan
pengetahuannya baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini dapat dilihat dari berbagai produk yang dihasilkan siswa selama pelajaran berlangsung. Selama pembelajaran, berbagai aspek pengetahuan siswa dilatih sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran yang disampaikan. Pembelajaran yang dilaksanakan mengharuskan siswa dapat melatih keterampilan proses sains melalui kegiatan praktek. Selama melakukan praktikum, kemampuan keterampilan sains siswa dirangsang dengan berbagai kegiatan sesuai prosedur kerja mulai dari merencanakan, mempersiapkan alat dan bahan, melakukan percobaan, mengamati dan mencatat hasil percobaan untuk selanjutnya menarik suatu kesimpulan berdasarkan data-data yang diperoleh.
82
Dengan demikian diperlukan suatu alat penilaian yang dapat mengukur setiap perkembangan siswa dari waktu ke waktu.
2. Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Penilaian Portofolio Ada beberapa aspek evaluasi yang perlu diperhatikan dalam melihat hasil pelaksanaan pembelajaran menggunakan penilaian portofolio terhadap kemampuan keterampilan proses sains. 1)
Aspek Psikomotorik Dalam pembelajaran menggunakan penilaian portofolio dalam upaya meningkatkan kemampuan keterampilan proses sains digunakan lembar kerja siswa (LKS) yang berfungsi sebagai laporan hasil kerja siswa setelah melaksanakan praktikum. Dari LKS tersebut dilakukan analisis psikomotorik yang terdiri dari beberapa indikator penilaian yang menyangkut keterampilan proses sains diantaranya: a. Menyiapkan alat dan bahan Dalam penyiapkan alat dan bahan, semua siswa mampu mengenal alat dan bahan serta mampu mengopesasikannya sesuai fungsinya masing-masing b. Melakukan percobaan Dalam melakukan praktik sebagian besar siswa sudah mampu melakukan percobaan sendiri dan guru hanya sebagai fasilitator.
83
c. Mengamati hasil reaksi Dalam hal ini diharapkan siswa mampu memahami hasil reaksi sesuai dengan ciri-ciri yang diperlihatkan dari tiap reaksi. d. Mencatat dan menganalisis data Mencatat dan menganalisis sangat diperlukan karena melalui pencatatan hasil siswa dapat menganalisis berbagai gejala yang ada untuk selanjutnya dibuat suatu kesimpulan e. Menarik Kesimpulan Apabila antara apa yang diamati, dicatat dan dianalisis terdapat korelasi yang benar maka siswa dapat menarik kesimpulan yang benar pula dan hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dianggap berhasil. 2)
Aspek Afektif Penilaian ini dilakukan untuk mengamati dan mengetahui sejauh mana perkembangan perilaku siswa setelah pembelajaran. Hal ini meliputi kerja sama, ketelitian, keseriusan, kehati-hatian, keaktifan dan lain sebagainya. Dengan demikian penilaian afektif ini dilakukan secara langsung oleh guru berdasarkan indikator tersebut di atas, dimana guru mengamati perilaku siswa ketika pembelajaran berlangsung.
84
B. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Penilaian Portofolio dengan yang tidak menggunakan Penilaian Portofolio 1. Hasil Belajar Kimia Siswa dengan Menggunakan Penilaian Portofolio Skor kemampuan keterampilan proses sains kelompok siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan penilaian portofolio mempunyai rentang skor 53 – 94 dan skor rata-rata sebesar 73,46 dengan standar deviasi sebesar 8,82 (lihat lampiran 21), sedangkan untuk median dan modusnya masingmasing sebesar 73,89 dan 78,75 (lihat lampiran 13). Penyebaran dari data yang telah dikumpulkan dapat dilihat dalam tabel 5 di bawah ini : Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa Dengan Menggunakan Penilaian Portofolio Frekuensi
Interval
Titik
Batas
Batas
kelas
tengah
bawah
atas
Absolut
1
88 - 94
91
87,5
94,5
3
2
81 – 87
84
80,5
87,5
3
74 – 80
77
73,5
4
67 – 73
70
5
60 – 66
6
53 – 59
No.
fk(a)
fk(b)
8,57
3
35
6
17,14
9
32
80,5
9
25,72
18
26
66,5
73,5
8
22,86
26
17
63
59,5
66,5
7
20
33
9
56
52,5
59,5
2
5,71
35
2
Relatif (%)
Berdasarkan tabel 5, dapat dilihat bahwa pada interval kelas 74 – 80 merupakan skor yang paling banyak diperoleh siswa setelah pembelajaran
85
dengan menggunakan penilaian portofolio, sedangkan pada interval 53 – 59 merupakan skor yang paling sedikit diperoleh siswa. Bila ditampilkan dalam bentuk histogram data tersebut akan terlihat seperti gambar 1 di bawah ini.
Frekuensi relatif
35 30
87,5
25
80,5
20
73,5
15
66,5
10
59,5
5
52,5
0 Batas Nyata Skor
Gambar 1. Histogram Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa Dengan Menggunakan Penilaian Portofolio Keterangan: Frekuensi relatif : Skor-skor dalam interval kelas yang dinyatakan dalam bentuk persentase Batas nyata skor
: batas yang secara nyata dipandang interval kelas yang di bawah dengan kelas yang di atas.
2. Hasil Belajar Kimia Siswa tanpa Menggunakan Penilaian Portofolio Dari data skor kemampuan keterampilan proses sains siswa setelah pembelajaran tanpa menggunakan penilaian portofolio mempunyai rentang skor antara 41 – 82 dan skor rata-rata 61,68 dengan harga standar deviasi
86
sebesar 8,51 (lihat lampiran 21) sedangkan mediannya sebesar 61,85 serta modus sebesar 67,1 (lihat lampiran 14). Penyebaran skor dari data yang telah dikumpulkan dapat dilihat dalam tabel 6 di bawah ini. Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa Tanpa Menggunakan Penilaian Portofolio Frekuensi
Interval
Titik
Batas
Batas
kelas
tengah
bawah
atas
Absolut
1
76 – 82
79
75,5
82,5
2
2
69 – 75
72
68,5
75,5
3
62 – 68
65
61,5
4
55 – 61
58
5
48 – 54
6
41 – 47
No.
fk(a)
fk(b)
5,71
2
35
6
17,14
8
33
68,5
10
28,57
18
27
54,5
61,5
9
25,72
27
17
51
47,5
54,5
5
14,29
32
8
44
40,5
47,5
3
8,57
35
3
Relatif (%)
Dari tabel distribusi frekuensi skor kemampuan keterampilan proses sains siswa tanpa menggunakan penilaian potofolio di atas dapat dilihat bahwa pada interval kelas 62 – 68 memiliki skor paling banyak yang diperoleh siswa setelah pembelajaran tanpa menggunakan penilaian portofolio. Sedangkan pada interval kelas 76 – 82 memiliki skor paling sedikit yang diperoleh siswa. Dari tabel distribusi ini dapat pula ditampilkan dalam bentuk histogram seperti dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini:
87
Frekuensi relatif
35 30
75,5
25
68,5
20
61,5
15
54,5
10
47,5
5
40,5
0 Batas Nyata Skor
Gambar 2. Histogram Skor Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa Tanpa Menggunakan Penilaian Portofolio
Keterangan: Frekuensi relatif : Skor-skor dalam interval kelas yang dinyatakan dalam bentuk persentase Batas nyata skor : batas yang secara nyata dipandang interval kelas yang di bawah dengan kelas yang di atas.
3. Pengujian Prasyarat Penelitian Dari data yang telah dipaparkan di atas, terlihat bahwa skor kemampuan keterampilan proses sains siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan penilaian portofolio memiliki skor rata-rata sebesar 73,46 sedangkan skor kemampuan keterampilan proses sains siswa setelah pembelajaran tanpa menggunakan penilaian portofolio memiliki skor rata-rata sebesar 61,86. Hal ini belum dapat menjawab hipotesis yang diajukan, karena
88
itu perlu dilakukan analisis dengan menggunakan uji-t untuk memperoleh kejelasan dan kepastian (secara metematis), apakah hubungan antarvariabel itu merupakan hubungan yang berarti atau signifikan, ataukah hubungan yang tidak berarti atau tidak menyakinkan. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis perlu pemeriksaan terlebih dahulu terhadap data penelitian yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. a. Uji Normalitas Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors. Sebelum dilakukan pengujian, langkah pertama adalah merumuskan hipotesis, yaitu: Ho
: data berdistribusi normal
Ha
: data berdistribusi tidak normal Hasil yang diperoleh dalam uji normalitas data hasil penelitian
setelah pembelajaran dengan menggunakan penilaian portofolio adalah sebagai berikut: L hitung (Lo)
= 0,1288(lihat lampiran 17)
L tabel (Lt)
= 0,149
Dengan demikian, karena Lo < Lt, maka hipotesis nol (Ho) diterima, yaitu data hasil penelitian setelah pembelajaran dengan menggunakan penilaian portofolio berdistribusi normal.
89
Sedangkan hasil yang diperoleh dalam uji normalitas data hasil penilaian setelah pembelajaran tanpa menggunakan penilaian portofolio adalah sebagai berikut: L hitung (Lo)
= 0,1300(lihat lampiran 19)
L tabel (Lt)
= 0,149
Oleh karena Lo < Lt, maka hipotesis nol (Ho) diterima, yaitu data hasil penelitian setelah pembelajaran tanpa menggunakan penilaian portofolio juga berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 7 hasil uji normalitas di bawah ini: Tabel 7. Hasil Uji Normalitas Lo
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
0,1288
0,1300
0,05
Lt
Kesimpulan
0,149
Ho diterima
b. Uji Homogenitas Setelah diketahui bahwa data hasil penelitian berdistribusi normal, selanjutnya dapat diuji tingkat homogenitasnya. Uji homogenitas dilakukan untuk melihat perbedaan skor siswa yang diberikan perlakuan penilaian portofolio dengan yang tidak diberikan perlakuan penilaian portofolio. Ho
: data berdistribusi homogen
Ha
: data berdistribusi tidak homogen
90
Kriteria pengujian: Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima, berarti kedua data sampel homogen Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak, berarti kedua data sampel tidak homogen. Dari hasil perhitungan uji homogenitas didapat Fhitung < Ftabel yaitu Fhitung = 1,451 sedangkan Ftabel = 1,764. hal ini berarti pada taraf signifikansi = 0,05 (5%) Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua sampel tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi homogen (lihat lampiran 20). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 8 uji homogenitas di bawah ini. Tabel 8. Hasil Uji Homogenitas F
0,05
Hitung
Tabel
1,451
1,764
N
Kesimpulan
35
Ho diterima
4. Pengujian Hipotesis Setelah diketahui bahwa data hasil penelitian ini berdistribusi normal dan homogen, maka selanjutnya dianalisis dengan uji-t. Dalam pengujian hipotesis didapat hasil sebagai berikut: Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan penilaian portofolio
91
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan penilaian portofolio Berdasarkan perhitungan, maka didapatkan hasil sebagai berikut: thitung
= 5,52 (lihat lampiran 21)
ttabel
= 2,03 ( = 0,05 / 5%)
Oleh karena thitung > ttabel, maka hipotesis nihil (Ho) ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan penilaian portofolio terhadap kemampuan keterampilan proses sains siswa. Hasil yang didapat dapat dilihat pula dalam tabel 9 di bawah ini.
Tabel 9. Hasil Perhitungan Pengujian Hipotesis dengan Uji-t N
X
N1 = 35
X1 = 80,14
N2 = 35
thitung
ttabel
Kesimpulan
5,52
2,03
Ho ditolak
X 2 = 70,14
C. Pengaruh Pembelajaran Menggunakan Penilaian Portofolio Terhadap Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan keterampilan proses sains siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan penilaian portofolio. Hal ini dibuktikan dari hasil perhitungan uji normalitas didapat Lo (kelas eksperimen) sebesar 0,1288 dan Lo (kelas kontrol)
92
sebesar 0,1300 dengan Lt sebesar 0,149. Dengan demikian, karena Lo < Lt, maka hipotesis nol (Ho) diterima, yaitu kedua data hasil penelitian berdistribusi normal. Dari hasil perhitungan uji homogenitas didapat Fhitung < Ftabel yaitu Fhitung = 1,451 sedangkan Ftabel = 1,764. Hal ini berarti pada taraf signifikansi = 0,05 (5%) Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua sampel tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi homogen. Perbedaan skor rata-rata kemampuan keterampilan proses sains siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan penilaian portofolio dengan skor kemampuan keterampilan proses sains siswa setelah pembelajaran tanpa menggunakan penilaian portofolio cukup signifikan yaitu 73,46 untuk skor ratarata siswa yang diberikan penilaian portofolio dan 61,68 untuk skor rata-rata siswa yang tidak diberikan penilaian portofolio. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan keterampilan proses sains siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan penilaian portofolio lebih tinggi daripada kemampuan keterampilan proses sains siswa tanpa penilaian portofolio.Hal ini didukung karena dalam proses pembelajaran dengan menggunakan portofolio setiap siswa diwajibkan mengisi lembar portofolio yang diberikan setiap akhir pelajaran. Lembar portofolio ini berisi tentang sejauh mana siswa dapat menyimak, memahami dan mengerti
materi
pelajaran
yang
disampaikan.
Lembar
portofolio
ini
mengharuskan siswa membuat suatu ringkasan materi yang telah disampaikan sesuai dengan kemampuan siswa dalam memerima dan memahami materi
93
pelajaran tersebut. Apa yang didapat siswa setelah pembelajaran itulah yang dibuat ringkasan materi. Disamping itu pula dalam lembar portofolio ini terdapat suatu bagian yang berisi penilaian diri sendiri (self assesment). Siswa diminta untuk memberikan penilaian terhadap dirinya sendiri, dalam hal ini siswa diharuskan menjelaskan apa saja yang dilakukannya selama pelajaran berlangsung. Dari bagian ini guru dapat mengetahui bagaimana kondisi siswa selama pembelajaran berlangsung. Apakah para siswa menyimak dan memperhatikan penjelasan yang diberikan guru atau tidak. Apakah para siswa dapat memahami dan mengerti penjelasan yang diberikan atau sebaliknya. Dari hasil ini seorang guru dapat melakukan evaluasi terhadap dirinya terutama mengenai strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dan juga evaluasi terhadap perkembangan kemampuan para siswa. Di bagian akhir lembar portofolio ini disisipkan sebuah soal uji pemahaman yang berisikan soal yang berkaitan dengan materi perhitungan matematika yang sesuai dengan materi laju reaksi kimia. Hal ini dilakukan untuk melengkapi data yang akan digunakan sebagai alat evaluasi pembelajaran. Selain itu dalam pembelajaran dengan menggunakan penilaian portofolio setiap siswa dianjurkan untuk mengerjakan soal-soal latihan yang ada tanpa paksaan artinya soal-soal itu boleh dikerjakan dan boleh tidak dikerjakan dengan konsekuensi bagi siswa yang mengerjakan soal-soal latihan tersebut akan mendapat nilai tambahan dan bagi siswa yang tidak mengerjakan tidak mendapat nilai tambahan. Hal ini dilakukan karena peneliti beranggapan bahwa siswa yang mengerjakan
94
soal-soal latihan dengan kemauan sendiri akan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mengerjakan soal-soal latihan dalam keadaan terpaksa. Siswa yang mengerjakan soal atas kemauan sendiri menunjukkan bahwa siswa tersebut tertarik dan mempunyai kemauan yang tinggi untuk belajar sedangkan siswa yang mengerjakan soal dengan terpaksa dapat menyebabkan siswa merasa tegang dan tidak nyaman dalam belajar. Sementara itu untuk pembelajaran tanpa menggunakan penilaian portofolio siswa tidak diberikan lembar portofolio, sehingga dalam proses pembelajaran ini seorang guru menyampaikan dan menjelaskan materi dan setelah pembelajaran selesai siswa ditugaskan mengerjakan soal-soal latihan yang ada. Sehingga guru hanya dapat melakukan evaluasi pembelajaran berdasarkan hasil yang diperoleh dari tugas tersebut. Pengujian hipotesis melalui uji-t juga memperlihatkan secara signifikan bahwa skor kemampuan keterampilan proses sains siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan penilaian portofolio memiliki hasil yang lebih tinggi daripada siswa tanpa penilaian portofolio. Secara
teoritis
penggunaan
penilaian
portofolio
dalam
proses
pembelajaran dapat mendidik, melatih dan mengembangkan kemampuan keterampilan proses sains siswa. Penilaian portofolio mengharuskan para siswa untuk lebih aktif dalam belajar karena penilaian ini merupakan self assesment sehingga siswa sendirilah yang tahu sejauh mana kemampuannya dalam menguasai suatu materi. Selain itu juga penilaian portofolio melatih para siswa
95
untuk menyusun dan mengumpulkan hasil karya mereka secara sistematis baik itu berdasarkan urutan waktu, jenis, dan lain sebagainya. Dari hasil karya yang dikumpulkan para siswa dapat diketahui perkembangan kemampuan keterampilan proses sains siswa, sehingga hasil belajar dalam hal ini kemampuan keterampilan proses sains siswa akan meningkat dibandingkan dengan siswa yang tidak menggunakan penilaian portofolio. Adapun yang menyebabkan hal tersebut karena ada beberapa keunggulan penilaian portofolio dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan penilaian tradisional, antara lain: Keunggulan penilaian portofolio: 1.
Penilaian portofolio menolong guru mengevaluasi kemampuan dan pengetahuan siswa sesuai dengan harapan tanpa mengurangi kreativitas siswa di kelas.
2.
Penilaian dilakukan dengan melibatkan siswa (self assesment) sehingga memungkinkan siswa lebih aktif dalam proses penilaian dan memberikan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan mereaka.
3.
Melatih siswa agar terbiasa dalam menyususun programnya sendiri, karena dalam portofolio itu siswa diminta dapat menyusun lembar-lembar portofolio dan hasil karya mereka secara sistematis baik berdasarkan urutan waktu dan jenis portofolio. Di samping keunggulan di atas, penilaian portofolio juga memiliki
kelemahan yang merupakan hambatan dalam penelitian ini, antara lain:
96
1.
Penilaian portofolio membutuhkan waktu yang lebih jika dibandingkan dengan penilaian yang lain. Penilaian portofolio memerlukan perencanaan dalam menentukan objek penilaian portofolio dan juga dalam memeriksa hasil portofolio siswa.
2.
Penilaian portofolio memerlukan tempat menyimpanan yang memadai, apabila jumlah siswa cukup besar karena objek penilaian portofolio ini dapat berupa catatan, hasil ulangan harian atau semester, dan produk hasil karya lainnya terutama produk tiga dimensi. Apabila kondisi ini dapat diwaspadai dan dihindari, maka penggunaan
penilaian portofolio akan bermanfaat sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, sebagaimana yang kita harapkan.
97
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis pada bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan penilaian portofolio terhadap kemampuan keterampilan proses sains siswa. Hal ini dapat terlihat dari hasil kemampuan keterampilan proses sains siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan penilaian portofolio lebih tinggi dibandingkan dengan hasil siswa setelah pembelajaran tanpa menggunakan penilaian portofolio. Dengan demikian penilaian portofolio berpengaruh positif dalam meningkatkan kemampuan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran kimia.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan dengan memperhatikan kesimpulan di atas, berikut diajukan beberapa saran: 1. Dalam proses pembelajaran, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai untuk memilih metode pembelajaran dan metode penilaian yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan diajarkan, sehingga siswa akan lebih aktif dan lebih termotivasi untuk belajar. Pembelajaran dengan menggunakan penilaian portofolio merupakan salah satu alternatif
98
untuk
menjawab
hal
ini,
karena
penilaian
portofolio
membantu
mengembangkan kemampuan keterampilan proses sains. 2. Sebaiknya para guru dapat mengembangkan penilaian portofolio menjadi lebih bervariasi, lebih menarik dan lebih mudah diterapkan sehingga keterbatasan penilaian portofolio dapat teratasi. 3. Sebaiknya guru dapat menggunakan berbagai variasi dalam sistem penilaian di kelas agar para siswa tidak merasa jenuh dengan sistem penilaian yang diberikan. 4. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah penggunaan penilaian portofolio dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan keterampilan proses sains siswa sehingga berdampak positif terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa.
99
DAFTAR PUSTAKA Ama,
Hartono. Penilaian Portofolio Lebih Objektif dan Terbuka. http://www.sibi.or.id/buletin/buletin.asp?idisi=148&idedisi=19&query=Tamp il. 26 Januari 2007
Anam, Khoirul. Implementasi Cooperative Learning Dalam Pembelajaran Geografi, Adaptasi Model Jigsaw dan Field Study. Jakarta: Buletin Pelangi Pendidikan volume 3. 2000. Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara. 2005. Belen, S. Portofolio dan Penilaian Dalam Pelaksanaan KBK dan Multigrade Teaching Dalam Pendidikan Agama. Jakarta: Depdiknas. 2004 Departemen Agama Republik Indonesia. Alqur’an dan Terjemahnya. Jakarta: DEPAG. 1971 Depdiknas, http://www.puskur.net/index.php?menu=profile&pro=112&iduser=5. 24 Oktober 2005 Depdiknas, Implementasi Kurikulum Bahasa Asing, www.puskur.net/download/naskahakademik/naskahakademikbasing/babiv.do c. 26 Januari 2007. Fajar, Arnie. Portofolio Dalam Pelajaran IPS. Bandung: Rosdakarya. 2005 Karyadi, Benny. Pengembangan Inovasi dan Kurikulum. Jakarta: Depdikbud. 1992. Kuhn, Thomas. The Stucture of Scienctific Revolutions. http://www.marxists.org/reference/subject/philosophy/index.htm. 15 Januari 2007.
100
Mardalis. Metode Penelitian Edisi I. cet. Ke-5. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2002 Nasution, Noehi. Materi Pokok Pendidikan IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. 2005. Poerwadarminta, WJS. Kamus Bahasa Indonesia Inggris. Jakarta: PN. Balai Pustaka. 1986. Popham, James. Classroom Assessment. What Teacher Need to Know. Boston: Allyn and Bacon. 1995. Rusoni, Elin. Portofolio dan Paradigma Baru dalam Penilaian Matematika, http://www.depdiknas.go.id/publikasi/Buletin/Pppg_Tertulis/08_2001/Portofo lio_&_Paradigma_Baru.htm. 24 Oktober 2005. Sadili, Hasan. Ensiklopedia Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru. 883 H. Sartono, Nurmasari. Proses Mental yang Berlangsung dalam Pembelajaran IPA. Jakarta:UT. 1986. Semiawan, Conny. dkk. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. 1992. Silaban, Permin dkk. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: PT. Kloang Klebe Putra Timur dan DEPDAGRI. 2003. Sugiartini, Tini. Berpikir Kritis dan Kreatif dalam Portofolio, http://pikiranrakyat.com/cetak/2006/072006/13/99forumguru.htm. 26 Januari 2007 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (PendekatanKuantitatif, Kualitatif dan R&D) cet. Ke-2. Bandung: Alfabeta. 2006.
101
Surapranata, Sumarna dan Muhammad Hatta. Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya. 2004. Suryosubroto. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. 2002. Telaumbanua, Fo’arota. Pengolahan Data Penelitian Perbandingan Dan Hubungan. Jakarta: UKI. 2005. Toharudin,Uus. Kompetensi Guru Dalam Strategi Ajar. http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/1005/24/0803.htm 24 Oktober 2005 Uno, Hamzah. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 2006. Widodo, P. Slamet. Mengajarkan Mata Pelajaran Kewarganegaraan Materi Kebijakan Publik dengan Metode Portofolio Tampilan (Show Case). http://www1.bpkpenabur.or.id/jurnal/05/015-028.pdf. 26 Januari 2007 Wilis Ratna, Dahar. Interaksi Belajar Mengajar IPA. Jakarta: UT. 1986. Winarto SS. Penilaian dalam KBK. http://suaramerdeka.com/harian/0411/04/kot14.htm 4 November 2004.
102
Lampiran 1 PROFIL MADRASAH ALIYAH NEGERI 4 MODEL JAKARTA SELATAN Nama
: MAN 4 Jakarta
Alamat Madrasah
: Jl. Ciputat Raya
Kelurahan
: Pondok Pinang
Kecamatan
: Kebayoran Lama
Kotamadya
: Jakarta Selatan
Provinsi
: DKI Jakarta
1. Nama K.a. Madrasah
: Drs. H. Muchyi
2. Alamat Madrasah
: Jl. Ciputat Raya Pd. Pinang Keb. Lama Jakarta Selatan
3. Standar Madrasah
: A
4. Nomor Statistik
: 31.1.31.17.10.001
5. Tahun Didirikan
: 27 Januari 1992/No.42/1992
6. Tahun Beroperasi
: 1992
7. Status Tanah
: Milik Depag RI
8. Luas Tanah
: 21.980 m2
9. Visi Madrasah
: Pengembangan pendidikan islami unggul dalam prestasi
10. Misi Madrasah Akademis
: Meningkatkan perolehan UN/UM dan meningkatkan persentase masuk ke perguruan tinggi negeri melalui PMDK
NonAkademis
: Mengabdi pada profesi sebagai wujud syukur pada Ilahi dengan semangat belajar dan etos kerja yang tinggi
103
Program Unggulan 1. Menambah jam pelajaran tertentu (bahasa arab, matematika, fisika dan kimia). 2. Menuangkan materi pelajaran pada CD sebagai instrumen PMB Multimedia. 3. 4 macan Program Jurusan (IPA, IPS, Bahasa Arab dan Bahasa Jepang). 4. Program Jurusan didasarkan pada minat dan kemampuan akademis yang dipadukan dengan hasil psikotes yang dilakukan lembaga psikotest UI. 5. Pendidikan Agama Islam (PAI) terpadu 6. Bimbingan Belajar Intensif (BBI). 7. Menjalin kerjasama dengan lembaga keterampilan kerja. 8. Menjalin kerjasama dengan Jakarta International School dan Japan Fondation sebagai native speaker
Jumlah Siswa 5 (lima) tahun terakhir Tabel 8. Jumlah Siswa 5 (lima) tahun terakhir No.
Jumlah Siswa
Kelas 2000/2001
2001/2002
2002/2003
2003/2004
2004/2005
2005/2006
1
I (satu)
322
323
376
314
339
339
2
II (dua)
393
315
313
358
306
337
3
III (tiga)
384
387
312
300
346
301
1063
1025
1001
972
991
977
Jumlah
Jumlah Ruang Kelas dan Rombongan Belajar Tahun Pelajaran 2005/2006 Tabel 9. Jumlah Ruang Kelas dan Rombongan Belajar Tahun Pelajaran 2005/2006
I (satu)
Jml. Ruang Kelas 10
Jml. Rom. Belajar 10
II (dua)
10
10
No.
Kelas
1 2
Ket -
104
3
III (tiga)
8
8
-
Program Studi Yang Ada Tahun 2005/2006 Tabel 10. Program Studi dan Jumlah Siswa No.
Jumlah Siswa
Program Studi
Kelas II
Kelas III
1
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
127
99
2
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
117
77
3
Bahasa
93
125
Jumlah Staff Pengajar dan Karyawan Tabel 11. Jumlah Staff Pengajar No. 1.
Guru Negeri
Guru
Guru
NIP. 15
NIP. 13
Kontrak
Honorer
68
5
1
13
Jumlah 87
Tabel 12. Jumlah Karyawan/Tata Usaha/Pesuruh No.
Jabatan
PT/PNS
PTT/Honorer
Jumlah
1
Kepala Tata Usaha
1
-
1
2
Staff Tata Usaha
11
4
15
3
Cleaning Service
-
8
8
4
Satpam
-
2
2
5
Penjaga Malam
-
1
1
105
Jumlah
12
15
26
Tabel 13. Jenjang Kepangkatan Personil
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Golongan IV/b IV/a III/d III/c III/b III/a II/d II/c II/b II/a Jumlah
Kepala Sekolah
Guru
Tata Usaha
Pesuruh
Jumlah
1 1
26 15 13 5 7 66
1 2 8 1 1 13
-
27 15 14 7 15 1 1 80
Tabel 14. Personil Sekolah dilihat dari Pendidikan Terakhir
No.
Golongan
Kepala Sekolah
Guru
Tata Usaha
Pesuruh
Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
S2 S1 Sarjana Muda DIII DII DI PGSLP SLTA SMP SD Jumlah
1 1
17 49 1 1 68
1 5 5 11
-
18 55 1 1 5 80
106
Tabel 15. Fasilitas Belajar MAN 4 Jakarta No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Jenis Fasilitas Ruang Belajar Ruang laboratorium Fisika Ruang Laboratorium Biologi Ruang Laboratorium Kimia Ruang Lab. Komputer Ruang Lab. Bahasa Ruang Perpustakaan Masjid Lapangan Sepak Bola Lapangan Basket Lapangan Volley Lapangan Bulu Tangkis Lapangan Tenis Meja Ruang Kesenian
Jumlah
Keterangan
1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1
9 x 8 m2 9 x 8 m2 9 x 8 m2 9 x 8 m2 9 x 8 m2 9 x 8 m2 18 x 8 m2 18 x 8 m2 110 x 75 m2 28 x 15 m2 18 x 9 m2 15 x 15 m2 2,74 m2 7 x 8 m2
Tabel 16. Kegiatan Ekstrakurikuler MAN 4 Jakarta No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jenis ekstrakurikuler Seni Islami Pramuka Palang Merah Remaja Karya Ilmiah Remaja ECC Sepak Bola Prima Kaligrafi Jurnalistik FMIK Pencak Silat Tae Kwondo
Keterangan 40 Siswa 35 Siswa 15 Siswa 80 Siswa 150 Siswa 50 Siswa 110 Siswa 13 Siswa 40 Siswa 73 Siswa 15 Siswa 15 Siswa
107
Lampiran 2 Soal Uji Coba Instrumen LAJU REAKSI KIMIA Nama No. Induk Kelas Sekolah
: : : :
....................................................................................... ....................................................................................... ....................................................................................... MAN 4 Model Jakarta
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat diantara jawaban a, b, c, d, atau e! 1. Suatu reaksi X + Y → hasil reaksi, persamaan laju reasinya V=k[X][Y]2. Bila pada suhu tetap konsentrasi X dan Y masing-masing dinaikkan dua kali dari semula, laju reaksinya adalah …. a. tidak berubah d. enam kali lebih besar b. dua kali lebih besar e. delapan kali lebih besar c. empat kali lebih besar 2. Bila pada suhu tertentu laju penguraian N2O5 menjadi NO2 dan O2 adalah 2,5 x 10-6 mol/L.s, maka laju pembentukan NO2 adalah …. a. 1,3 x 10-6 mol/L.s d. 5,0 x 10-6 mol/L.s -6 b. 2,5 x 10 mol/L.s e. 6,2 x 10-6 mol/L.s c. 3,9 x 10-6 mol/L.s 3. Suatu reaksi berlangsung pada suhu 20oC. Bila tiap kenaikan 10oC tetapan laju reaksi meningkat 2 kali, maka laju reaksi pada 60oC dibandingkan dengan 20oC akan meningkat …. a. 2 kali d. 32 kali b. 8 kali e. 64 kali c. 16 kali 4. Diketahui persamaan reaksi: BrO3- + 5Br- + 6H+ → 3Br2 + 3H2O. Dari eksperimen dapat dirumuskan bahwa laju reaksinya: k[BrO3-][Br-][H+]2. Dapat disimpulkan bahwa …. a. reaksi tersebut adalah reaksi tingkat tiga b. tingkat reaksi terhadap ion bromida adalah 5 c. tingkat reaksi totalnya adalah 12 d. perubahan [H+] tidak mengubah laju reaksi e. tingkat reaksi terhadap ion bromat adalah 1 5. Laju reaksi dipengaruhi oleh faktor berikut, kecuali …. a. ukuran partikel d. konsentrasi
108
b. suhu c. katalis
e. warna
6. Tabel berikut memberi informasi tentang konsentrasi awal pereaksi dan waktu yang diperlukan untuk membentuk hasil reaksi tertentu menurut persamaan reaksi: x + y → p + q. Reaksi X (awal) M Y (awal) M Waktu (detik) A 0,4 0,01 152 ± 6 B 0,8 0,01 73 ± 4 C 1,2 0,01 52 ± 5 Laju reaksi sebanding dengan x (awal) pangkat …. a. nol b. setengah c. satu d. dua e. tiga 7. Perhatikan data percobaan berikut: Percobaan H2 (mol/L) SO2 (mol/L) Waktu (detik) 1 a 4a 36 2 2a 4a 18 3 4a 4a 9 4 4a 2a 18 5 4a a 36 Berdasarkan data di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa …. a. orde reaksi terhadap H2 adalah 2 b. orde reaksi terhadap SO2 adalah 2 c. orde reaksi total adalah 4 d. laju reaksi 4 kali jika [H2] dan [SO2] dinaikan 2 kali e. rumus laju reaksi v = k[H2]2[SO2]2 8. Dari suatu reaksi diketemukan bahwa kenaikan suhu sebesar 10oC dapat memperbesar laju reaksi 2 kali. Keterangan yang tepat untuk ini adalah …. a. energi rata-rata partikel yang bereaksi naik menjadi 2 kali b. laju rata-rata partikel yang bereaksi naik menjadi 2 kali c. jumlah partikel yang memiliki energi minimum menjadi 2 kali d. frekuensi tumbukan naik menjadi 2 kali e. orde reaksi total adalah 2 9. Laju reaksi untuk: P + Q → R + S adalah v = k[P]1/2[Q]2. Perubahan konsentrasi awal P dan Q yang menyebabkan reaksi berlangsung 12 kali lebih cepat adalah …. a. [P] x 3 dan [Q] x 4 d. [P] x 6 dan [Q] x 2 b. [P] x 5 dan [Q] x 7 e. [P] x 4 dan [Q] x 3 c. [P] x 9 dan [Q] x 2
109
10. Data hasil percobaan, untuk reaksi A + B → hasil Percobaan Zat yang Bereaksi Waktu (detik) Suhu (oC) 1 2 gram serbuk 2,0 M 10 27 2 2 gram larutan 2,0 M 8 27 3 2 gram padat 2,0 M 20 27 4 2 gram larutan 4,0 M 4 27 5 2 gram larutan 2,0 M 4 37 Berdasarkan data percobaan 1 dan 3 di atas, faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah …. a. konsentrasi d. luas permukaan b. katalis e. sifat zat c. perubahan suhu 11. Berdasarkan data (soal nomor 10) percobaan 2 dan 4, maka tingkat reaksi terhadap B adalah …. a. 0 b. ½ c. 1 d. 2 e. 3 12. Pengaruh perubahan suhu dari percobaan 2 dan 5 adalah …. a. suhu naik 10oC laju reaksi menjadi 2 kali b. suhu naik 10oC laju reaksi naik menjadi ½ kali c. bila suhu naik, laju reaksi berkurang d. bila suhu turun, laju reaksi bertambah e. bila suhu turun, laju reaksi berkurang 13. Pada suatu reaksi, suhu dinaikkan dari 25oC menjadi 75oC. Jika setiap kenaikkan 10oC laju menjadi 2 kali lebh cepat, maka laju reaksi tersebut menjadi … kali lebih cepat. a. 8 d. 32 b. 10 e. 64 c. 16 14. Dari reaksi NO dan Br2 diperoleh data sebagai berikut: Percobaan [NO] [Br2] V (mol/L.s) 1 0,1 0,05 8 2 0,1 0,1 16 3 0,2 0,2 24 4 0,3 0,05 24 Reaksi tersebut adalah reaksi tingkat …. a. 0 d. 3 b. 1 e. 4 c. 2
110
15. Hasil percobaan reaksi: NO(g) + 2H2(g) → N2(g) + 2H2O(g) No. [NO] M [H2] M Waktu 1 0,6 0,3 3,2 2 0,6 0,1 9,6 3 0,4 0,5 1,0 4 0,2 0,5 4,0 Tingkat reaksi untuk reaksi di atas adalah …. a. 1,0 d. 2,5 b. 1.5 e. 3,0 c. 2,0 16. Suatu reaksi berlangsung 3 kali lebih cepat jika suhu dinaikkan 20oC. Bila pada suhu 10oC reaksi berlangsung selama 45 menit, maka pada 50oC reaksi tersebut berlangsung selama …. a. 1/50 menit d. 1 menit b. 1/25 menit e. 5 menit c. 1/5 menit 17. Reaksi antara batu pualam (CaCO3) dengan HCl diperoleh data hasil eksperimen sebagai berikut: Kecepatan reaksi CaCO3 [HCl] 10 ml (detik) 5 gram 0,5 60 5 gram 1,0 45 5 gram 2,0 30 5 gram 3,0 10 Tentukanlah variabel bebas, variabel terikat dan variabel terkontrol dari percobaan di atas! a. CaCO3, HCl, dan Waktu d. HCl, Waktu, dan CaCO3 b. CaCO3, Waktu, dan HCl e. Waktu, HCl, dan CaCO3 c. HCl, CaCO3, dan Waktu 18. Reaksi aA + bB → cC + dD diperoleh data hasil eksperimen sebagai berikut: [A] awal [B] awal Kecepatan reaksi 0,01 0,05 0,01 0,02 0,20 0,16 0,03 0,15 0,27 0,04 0,10 0,32 Dari data di atas dapat disimpulkan …. a. v = k[A] d. v = k[A]2[B] b. v = k[B] e. v = k[A] . [B]2 c. v = k[B]2
111
19. Perhatikan data reaksi antara CaCO3 padat dan larutan HCl berikut ini. Percobaan Bentuk Konsentrasi HCl Suhu (oC) CaCO3(s) (M) 1 Serbuk 0,5 25 2 Kristal 0,5 25 3 Serbuk 2 40 4 Kristal 2 60 5 Serbuk 2 60 Reaksi yang paling cepat berlangsung adalah …. a. 1 d. 4 b. 2 e. 5 c. 3 20. Dari reaksi 2NO(g) + Br2(g) → 2NOBr(g) diperoleh data sebagai berikut. Laju reaksi Percobaan [NO](M) [Br2](M) (mol/L.s) 1 0,1 0,1 12 2 0,1 0,2 24 3 0,2 0,1 48 4 0,3 0,1 108 Reaksi di atas merupakan reaksi tingkat …. a. 0 d. 3 b. 1 e. 4 c. 2 21. Untuk reaksi: 2H2(g) + 2NO(g) → N2(g) + 2H2O(g). Orde reaksi terhadap [H2] adalah 1. Grafik hubungan laju reaksi terhadap konsentrasi [H2] yang sesuai dengan orde reaksi adalah …. a. c. e.
b.
d.
22. Data percobaan dari reaksi NH4+(aq) + NO-(aq) → N2(g) + 2H2(g) + 2H2O(l)
112
Kons. Awal Kons. Awal Laju reaksi awal NO- (M) NH4+ (M) M det-1 1 0,01 0,2 5,4 x 10-7 2 0,02 0,2 10,8 x 10-7 3 0,04 0,2 21,5 x 10-7 4 0,02 0,02 10,8 x 10-7 5 0,02 0,06 32,4 x 10-7 Rumus laju reaksi adalah …. a. v = k[NO-] d. v = [NO-] b. v = k[NO-][NH4+] e. v = k[NO-]2[NH4+] + 2 c. v = k[NO ][NH4 ] No.
23. Reaksi antara gas H2 dan gas O2 pada 25oC berjalan sangat lambat, akan tetapi jika ditambahkan serbuk Pt, reaksi berjalan dengan cepat. Hal ini menunjukkan bahwa laju reaksi dipengaruhi oleh …. a. suhu d. adanya katalis b. tekanan e. sifat zat c. konsentrasi 24. Jika pembesaran atau pengecilan konsentrasi salah satu pereaksi tidak mempengaruhi laju reaksi, maka tingkat (orde) reaksi terhadap pereaksi tersebut adalah …. a. 0 d. 3 b. 1 e. 4 c. 2 25. Diketahui reaksi: 2NO(g) + Cl2(g) → 2NOCl(g) dan laju reaksinya pada 130oC dapat dirumuskan dengan persamaan v = 0,4 [NO]2[Cl2] dalam satuan M/menit. Apabila 2 mol gas NO dan 2 mol gas Cl2 dalam volum 4 liter direaksikan pada 130oC, maka setelah 80% mol gas NO bereaksi laju reaksinya saat itu adalah …. a. 0,0004 M/menit d. 0,0256 M/menit b. 0,0012 M/menit e. 0,0288 M/menit c. 0,0048 M/menit 26. Untuk reaksi: CHCl3(g) + Cl2(g) → CCl4(g) + HCl(g) Rumus laju reaksinya adalah k[CHCl3][Cl2]1/2. Jika konsentrasi CHCl3 diperbesar 2 kali maka …. a. laju reaksi menjadi 2 kali b. tetapan laju k akan bertambah besar c. orde reaksi keseluruhan ½ kali d. orde reaksi terhadap CHCl3 = 2
113
e. orde reaksi terhadap CHCl3 = 2,5 27. Perhatikan reaksi 2A + B2 → 2AB Data eksperimen berikut [A] [B2] Laju reaksi (mol/L.s) 0,5 0,5 1,5 x 10-2 1,0 0,5 3,0 x 10-2 1,0 1,0 3,0 x 10-2 Persamaan laju untuk reaksi ini adalah …. a. v = k[A]2[B2] d. v = k[A]0,5[B2] b. v = k[A][B2] e. v = k[A] c. v = k[B2] 28. Bagi reaksi 2A + 2B → C + 2D, diperoleh data sebagai berikut [A] M [B] M Laju reaksi (mol/L.s) p q s 2p q 4s 3p 2q 18s Berdasarkan data ini, maka persamaan laju reaksinya adalah …. a. v = k[A][B] d. v = k[A]2[B]2 b. v = k[A]2[B] e. v = k[A][B]1/2 2 c. v = k[A][B] 29. Dari reaksi iodinasi aseton terkatalis oleh ion hidrogen CH3COCH3 + I2 → CH3COCH2I + HI Diukur waktu yang diperlukan untuk mengurangi konsentrasi awal iodin dengan jumlah tertentu yang sama. Hasilnya disajikan dalam tabel sebagai berikut [Aseton] M [Iodin] M Waktu (menit) 0,25 0,05 7,2 0,50 0,05 3,6 1,00 0,05 1,8 0,50 0,10 3,6 Tingkat reaksi terhadap iodin adalah …. a. 0 d. 2 b. ½ e. 3 c. 1 30. Laju reaksi dari suatu reaksi gas dinyatakan sebagai v = k[A][B]. Bila volume yang ditempati gas-gas tersebut tiba-tiba diperkecil ¼ kali dari volume semula, maka laju reaksinya jika dibandingkan dengan laju reaksi semula akan menjadi …. a. 1/8 kali d. 8 kali
114
b. 1/16 kali c. 4 kali
e. 16 kali
31. Tabel di bawah ini merupakan data reaksi P + Q → R + S [P] awal [Q] awal Kecepatan reaksi (M) (M) (M/s) a b v 2a b 4v 3a b 9v a 2b v a 3b v Dari data tersebut dapat disimpulkan …. a. laju reaksi sebanding dengan [P] awal pangkat tiga b. laju reaksi sebanding dengan [Q] awal pangkat satu c. tingkat reaksi total adalah tiga d. tingkat reaksi total adalah empat e. rumus laju reaksinya adalah v = k[P]2 32. Suatu reaksi berlangsung 2 kali lebih cepat jika suhu dinaikkan sebesar 10oC. Jika pada suhu 30oC reaksi itu berlangsung selama 4 menit, maka pada suhu 70oC reaksi itu akan berlangsung selama …. a. 4 menit d. ½ menit b. 2 menit e. ¼ menit c. 1 menit 33. Dalam bejana dengan volume 1 liter terdapat 8 mol zat A dan 4 mol zat B yang dapat bereaksi menurut persamaan: 2A(g) + B(g) → C(g). Pada suhu tertentu tetapan laju reaksi k adalah ¼ dan dalam bejana itu masih terdapat 4 mol A. Jika rumus laju reaksinya adalah v = k [A][B] maka pada saat itu laju reaksinya adalah …. a. 0 d. 6 b. 2 e. 8 c. 4 34. Amonia dapat dibakar dengan persamaan reaksi 4NH3(g) + 5O2(g) → 4NO(g) + 6H2O(g) Jika pada waktu tertentu diketahui laju reaksi amonia sebesar 0,24 mol/L/det, maka laju reaksi oksigen (O2) dan laju reaksi pembentukan H2O berturut-turut adalah . . . mol/L/det a. 0,24 dan 0,36 d. 0,30 dan 0,36 b. 0,30 dan 0,24 e. tidak ada perbedaan laju reaksi c. 0,36 dan 0,30
115
35. Reaksi orde dua dinyatakan oleh grafik berikut. a. d.
b.
e.
c.
Selamat Mengerjakan
116
Lampiran 2 (lanjutan) LEMBAR PORTOFOLIO Nama
:
Kelas
:
No. Induk
:
Hari/Tanggal :
Materi
:
1.
Apa yang kamu pelajari hari ini?(Buatlah ringkasan materi) ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... 2. Apa yang kamu lakukan selama pelajaran berlangsung? ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... 3. Apa harapanmu setelah mempelajari materi ini? ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... 4. Reaksi antara batu pualam (CaCO3) dengan HCl diperoleh data hasil eksperimen sebagai berikut: Kecepatan reaksi CaCO3 [HCl] 10 ml (detik) 5 gram 0,5 60 5 gram 1,0 45 5 gram 2,0 30 5 gram 3,0 10 Tentukanlah variabel bebas, variabel terikat dan variabel terkontrol dari percobaan di atas!
Persiapkan Dirimu Menghadapi Ujian Besok Selamat Belajar
117
Lampiran 2 LEMBAR PORTOFOLIO Nama
:
Kelas
:
No. Induk
:
Hari/Tanggal :
Materi
:
5. Apa yang kamu pelajari hari ini?(Buatlah ringkasan materi) ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... 6. Apa yang kamu lakukan selama pelajaran berlangsung? ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... 7. Apa harapanmu setelah mempelajari materi ini? ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... 8. Uji Pemahaman Dari reaksi NO dan Br2 diperoleh data sebagai berikut: Percobaan [NO] [Br2] V (mol/L.s) 1 0,1 0,05 8 2 0,1 0,1 16 3 0,2 0,2 24 4 0,3 0,05 24 a. Hitunglah orde total dari reaksi di atas! b. Tentukanlah nilai k! c. Tuliskanlah persamaan laju reaksi?
118
Lampiran 2 (Lanjutan) LEMBAR PORTOFOLIO Nama
:
Kelas
:
No. Induk
:
Hari/Tanggal :
Materi
:
9. Apa yang kamu pelajari hari ini?(Buatlah ringkasan materi) ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... 10. Apa yang kamu lakukan selama pelajaran berlangsung? ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... 11. Apa harapanmu setelah mempelajari materi ini? ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................... 12. Uji Pemahaman Reaksi aA + bB → cC + dD diperoleh data hasil eksperimen sebagai berikut: [A] awal [B] awal Kecepatan reaksi 0,01 0,05 0,01 0,02 0,20 0,16 0,03 0,15 0,27 0,04 0,10 0,32 d. Hitunglah orde total dari reaksi di atas! e. Tentukanlah nilai k! f. Tuliskanlah persamaan laju reaksi?
119
Uji Ketuntasan Belajar 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Apakah Anda memahami materi Kemolaran? a. seluruhnya b. sebagian besar c. sebagian kecil d. sedikit Apakah Anda memahami materi Persamaan Laju Reaksi dan Tingkat Reaksi? a. seluruhnya b. sebagian besar c. sebagian kecil d. sedikit Apakah Anda memahami materi tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi? a. seluruhnya b. sebagian besar c. sebagian kecil d. sedikit Apakah Anda memahami materi Penerapan Konsep Laju Reaksi dalam Industri dan Kehidupan Sehari-hari? a. seluruhnya b. sebagian besar c. sebagian kecil d. sedikit Dapatkah Anda mengerjakan seluruh kegiatan percobaan untuk memahami konsep yang sedang Anda pelajari? a. seluruhnya b. sebagian besar c. sebagian kecil d. sedikit Apakah alat dan bahan yang Anda perlukan untuk melakukan percobaan tersedia? a. seluruhnya b. sebagian besar c. sebagian kecil d. sedikit
7. Apakah Anda melakukan percobaan dengan baik? a. seluruhnya b. sebagian besar c. sedikit d. tidak 8. Apakah Anda mempelajari materi Laju Reaksi secara berkelompok?
120
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah 9. Apakah Anda dapat mengerjakan Uji Pemahaman dan Uji Kompetensi Bab 4 dengan benar? a. Lebih dari 80% b. Antara 50%-80% c. Kurang dari 50% d. tidak 10. Apakah Anda bertanya kepada guru jika ada hal-hal yang tidak Anda pahami tentang Laju Reaksi? a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
121
Lampiran 4 Soal Instrumen Penelitian LAJU REAKSI KIMIA Nama No. Induk Kelas Sekolah
: : : :
....................................................................................... ....................................................................................... ....................................................................................... MAN 4 Model Jakarta
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat diantara jawaban a, b, c, d, atau e! 36. Suatu reaksi X + Y → hasil reaksi, persamaan laju reasinya V=k[X][Y]2. Bila pada suhu tetap konsentrasi X dan Y masing-masing dinaikkan dua kali dari semula, laju reaksinya adalah …. a. tidak berubah d. enam kali lebih besar b. dua kali lebih besar e. delapan kali lebih besar c. empat kali lebih besar 37. Bila pada suhu tertentu laju penguraian N2O5 menjadi NO2 dan O2 adalah 2,5 x 10-6 mol/L.s, maka laju pembentukan NO2 adalah …. a. 1,3 x 10-6 mol/L.s d. 5,0 x 10-6 mol/L.s -6 b. 2,5 x 10 mol/L.s e. 6,2 x 10-6 mol/L.s c. 3,9 x 10-6 mol/L.s 38. Diketahui persamaan reaksi: BrO3- + 5Br- + 6H+ → 3Br2 + 3H2O. Dari eksperimen dapat dirumuskan bahwa laju reaksinya: k[BrO3-][Br-][H+]2. Dapat disimpulkan bahwa …. a. reaksi tersebut adalah reaksi tingkat tiga b. tingkat reaksi terhadap ion bromida adalah 5 c. tingkat reaksi totalnya adalah 12 d. perubahan [H+] tidak mengubah laju reaksi e. tingkat reaksi terhadap ion bromat adalah 1 39. Tabel berikut memberi informasi tentang konsentrasi awal pereaksi dan waktu yang diperlukan untuk membentuk hasil reaksi tertentu menurut persamaan reaksi: x + y → p + q. Reaksi X (awal) M Y (awal) M Waktu (detik) A 0,4 0,01 152 ± 6 B 0,8 0,01 73 ± 4 C 1,2 0,01 52 ± 5 Laju reaksi sebanding dengan x (awal) pangkat ….
122
a. nol b. setengah c. satu
d. dua e. tiga
40. Perhatikan data percobaan berikut: Percobaan H2 (mol/L) SO2 (mol/L) Waktu (detik) 1 a 4a 36 2 2a 4a 18 3 4a 4a 9 4 4a 2a 18 5 4a a 36 Berdasarkan data di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa …. a. orde reaksi terhadap H2 adalah 2 b. orde reaksi terhadap SO2 adalah 2 c. orde reaksi total adalah 4 d. laju reaksi 4 kali jika [H2] dan [SO2] dinaikan 2 kali e. rumus laju reaksi v = k[H2]2[SO2]2 41. Laju reaksi untuk: P + Q → R + S adalah v = k[P]1/2[Q]2. Perubahan konsentrasi awal P dan Q yang menyebabkan reaksi berlangsung 12 kali lebih cepat adalah …. a. [P] x 3 dan [Q] x 4 d. [P] x 6 dan [Q] x 2 b. [P] x 5 dan [Q] x 7 e. [P] x 4 dan [Q] x 3 c. [P] x 9 dan [Q] x 2 42. Pada suatu reaksi, suhu dinaikkan dari 25oC menjadi 75oC. Jika setiap kenaikkan 10oC laju menjadi 2 kali lebh cepat, maka laju reaksi tersebut menjadi … kali lebih cepat. a. 8 b. 10 c. 16 d. 32 e. 64 43. Dari reaksi NO dan Br2 diperoleh data sebagai berikut: Percobaan [NO] [Br2] V (mol/L.s) 1 0,1 0,05 8 2 0,1 0,1 16 3 0,2 0,2 24 4 0,3 0,05 24 Reaksi tersebut adalah reaksi tingkat …. a. 0 d. 3 b. 1 e. 4 c. 2
123
44. Reaksi antara batu pualam (CaCO3) dengan HCl diperoleh data hasil eksperimen sebagai berikut: Kecepatan reaksi CaCO3 [HCl] 10 ml (detik) 5 gram 0,5 60 5 gram 1,0 45 5 gram 2,0 30 5 gram 3,0 10 Tentukanlah variabel bebas, variabel terikat dan variabel terkontrol dari percobaan di atas! d. CaCO3, HCl, dan Waktu e. CaCO3, Waktu, dan HCl f. HCl, CaCO3, dan Waktu g. HCl, Waktu, dan CaCO3 h. Waktu, HCl, dan CaCO3 45. Perhatikan data reaksi antara CaCO3 padat dan larutan HCl berikut ini. Percobaan Bentuk Konsentrasi HCl Suhu (oC) CaCO3(s) (M) 1 Serbuk 0,5 25 2 Kristal 0,5 25 3 Serbuk 2 40 4 Kristal 2 60 5 Serbuk 2 60 Reaksi yang paling cepat berlangsung adalah …. a. 1 d. 4 b. 2 e. 5 c. 3 46. Reaksi aA + bB → cC + dD diperoleh data hasil eksperimen sebagai berikut: [A] awal [B] awal Kecepatan reaksi 0,01 0,05 0,01 0,02 0,20 0,16 0,03 0,15 0,27 0,04 0,10 0,32 Dari data di atas dapat disimpulkan …. a. v = k[A] d. v = k[A]2[B] b. v = k[B] e. v = k[A] . [B]2 2 c. v = k[B]
124
47. Untuk reaksi: 2H2(g) + 2NO(g) → N2(g) + 2H2O(g). Orde reaksi terhadap [H2] adalah 1. Grafik hubungan laju reaksi terhadap konsentrasi [H2] yang sesuai dengan orde reaksi adalah …. a. d.
b.
e.
c.
48. Reaksi antara gas H2 dan gas O2 pada 25oC berjalan sangat lambat, akan tetapi jika ditambahkan serbuk Pt, reaksi berjalan dengan cepat. Hal ini menunjukkan bahwa laju reaksi dipengaruhi oleh …. a. suhu d. adanya katalis b. tekanan e. sifat zat c. konsentrasi 49. Diketahui reaksi: 2NO(g) + Cl2(g) → 2NOCl(g) dan laju reaksinya pada 130oC dapat dirumuskan dengan persamaan v = 0,4 [NO]2[Cl2] dalam satuan M/menit. Apabila 2 mol gas NO dan 2 mol gas Cl2 dalam volum 4 liter direaksikan pada 130oC, maka setelah 80% mol gas NO bereaksi laju reaksinya saat itu adalah …. a. 0,0004 M/menit d. 0,0256 M/menit b. 0,0012 M/menit e. 0,0288 M/menit c. 0,0048 M/menit 50. Bagi reaksi 2A + 2B → C + 2D, diperoleh data sebagai berikut [A] M [B] M Laju reaksi (mol/L.s) p q s 2p q 4s 3p 2q 18s Berdasarkan data ini, maka persamaan laju reaksinya adalah ….
125
a. v = k[A][B] b. v = k[A]2[B] c. v = k[A][B]2
d. v = k[A]2[B]2 e. v = k[A][B]1/2
51. Suatu reaksi berlangsung 2 kali lebih cepat jika suhu dinaikkan sebesar 10oC. Jika pada suhu 30oC reaksi itu berlangsung selama 4 menit, maka pada suhu 70oC reaksi itu akan berlangsung selama …. a. 4 menit d. ½ menit b. 2 menit e. ¼ menit c. 1 menit 52. Amonia dapat dibakar dengan persamaan reaksi 4NH3(g) + 5O2(g) → 4NO(g) + 6H2O(g) Jika pada waktu tertentu diketahui laju reaksi amonia sebesar 0,24 mol/L/det, maka laju reaksi oksigen (O2) dan laju reaksi pembentukan H2O berturut-turut adalah . . . mol/L/det a. 0,24 dan 0,36 d. 0,30 dan 0,36 b. 0,30 dan 0,24 e. tidak ada perbedaan laju reaksi c. 0,36 dan 0,30 Selamat Mengerjakan
126
Lampiran 7 Perhitungan Validitas Soal Uji Coba Tes 7) Mencari proporsi siswa yang menjawab benar (p) setiap butir soal (no. 1) xa p tingkat kesukaran , dimana : p N x jumlah benar soal no.a a
p
N jumlah siswa
23 0,767 30
8) Mencari proporsi siswa yang menjawab salah (q) setiap butir soal (no. 1) q 1 p 1 0,767 0,233 9) Mencari rata-rata skor peserta tes (Mp) setiap butir soal (no. 1) jumlah skor total tes yang menjawab benar Mp jumlah peserta tes yang menjawab benar 549 23 23,870 10) Mencari Mean Total xt N 674 30 22,467
Mt
11) Mencari Standar Deviasi Total 2
SDt
xt 2 xt N N 16122 674 30 30
2
537 ,400 22,467
2
537 ,400 504 ,766 32,634 5,713
127
Lampiran 8 Perhitungan Uji Reliabilitas Soal Uji Coba Tes Dalam pengujian reliabilitas penelitian, penulis menggunakan rumus KR. 20 (Kuder Richardson):
n St 2 p.q r1 (n 1) St 2
, dimana: n jumlah item dalam instrumen
p proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada nomor item q 1 p St 2 var ians total
Langkah-langkah perhitungan reliabilitas soal: ( xt ) 2 1. Xt 2 xt 2 N (674) 2 Xt 2 16122 30 2 Xt 16122 15142,533
Xt 2 979,467 2 2. St 2 Xt 979,467 32,649 N 30
2 n St p.q r . 3. 11 St 2 n 1
35 32,649 6,982 r11 . 32,649 35 1 25,667 r11 1,029. 32,649 r11 1,029 . 0,786 r11 0,809 Dari perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,809. Maka disimpulkan bahwa reliabilitas soal termasuk kategori tinggi. Skala Reliabilitas: 0,91 - 1 : Sangat Tinggi (ST) 0,71 – 0,9 : Tinggi (T) 0,41 – 0,7 : Cukup (C) 0,21 – 0,4 : Rendah (R)
128
< 0,2
: Sangat Rendah (SR)
129
Lampiran 9 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Rumus: P B J Contoh Perhitungan untuk soal nomor (1) P 23 0.767 30 Tabel 12. Tingkat Kesukaran Soal No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
B
P
Kategori
23 24 14 14 22 20 25 22 16 22 11 19 21 24 11 22 22 11 23 20
0,767 0,800 0,467 0,467 0,733 0,667 0,833 0,733 0,533 0,733 0,367 0,633 0,700 0,800 0,367 0,733 0,733 0,367 0,767 0,667
Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang
Kualifikasi Tingkat Kesukaran: 0,00 – 0,29
: Sukar (SK)
0,30 – 0,69
: Sedang (SD)
0,70 >
: Mudah (MD)
No. Soal 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
B
P
Kategori
15 23 24 23 13 14 20 22 19 8 26 25 8 21 27
0,500 0,767 0,800 0,767 0,433 0,467 0,667 0,733 0,633 0,267 0,867 0,833 0,267 0,700 0,900
Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sukar Mudah Mudah Sukar Mudah Mudah
130
131
Lampiran 10 Perhitungan Daya Pembeda Soal Rumus : DB
KA KB 1 N 2
Perhitungan Daya Pembeda soal nomor (1) DB
5 1 .30 2
Tabel 13. Perhitungan Daya Pembeda Soal NO SOAL
KA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
14 15 8 8 14 15 15 11 14 11 7 14 13 15 5 14 15 4 15 14
KB
9 9 6 6 8 5 10 11 2 11 4 5 8 9 6 8 7 7 8 6
KA - KB
5 6 2 2 6 10 5 0 12 0 3 9 5 6 -1 6 8 -3 7 8
KA + KB
23 24 14 14 22 20 25 22 16 22 11 19 21 24 11 22 22 11 23 20
N
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Indeks DP
0.33 0.40 0.13 0.13 0.40 0.67 0.33 0.00 0.80 0.00 0.20 0.60 0.33 0.40 -0.07 0.40 0.53 -0.20 0.47 0.53
Daya Pembeda (DP) Kualifikasi BS B KB
JLK
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
132
Lampiran 10 (lanjutan)
Tabel 13. Perhitungan Daya Pembeda Soal (lanjutan) Daya Pembeda (DP) NO SOAL
KA
KB
KA - KB
KA + KB
N
Indeks DP
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
10 10 15 14 10 8 13 14 14 4 15 15 4 14 14
5 13 9 9 3 6 7 8 5 4 11 10 4 7 13
5 -3 6 5 7 2 6 6 9 0 4 5 0 7 1
15 23 24 23 13 14 20 22 19 8 26 25 8 21 27
Kualifikasi daya Pembeda: 0,00 – 0,19
: Jelek (JLK)
0,20 – 0,29
: Kurang Baik (KB)
0,30 – 0,39
: Baik (B)
0,40 >
: Baik Sekali (BS)
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
0.33 -0.20 0.40 0.33 0.47 0.13 0.40 0.40 0.60 0.00 0.27 0.33 0.00 0.47 0.07
Kualifikasi BS
B
KB
JLK
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
133
Tabel 14. Daftar Validitas Soal, Tingkat Kesukaran Soal, dan Daya Pembeda
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Validitas Valid Valid InValid Valid Valid Valid Valid InValid Valid InValid InValid InValid Valid Valid InValid Valid Valid InValid Valid Valid Valid InValid Valid Valid Valid InValid Valid Valid InValid InValid InValid Valid InValid Valid InValid
Tingkat Kesukaran Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sukar Mudah Mudah Sukar Mudah Mudah
Daya Pembeda
Keterangan
Baik Baik Sekali Jelek Jelek Baik Sekali Baik Sekali Baik Jelek Baik Sekali Jelek Kurang Baik Baik Sekali Baik Baik Sekali Jelek Baik Sekali Baik Sekali Jelek Baik Sekali Baik Sekali Baik Jelek Baik Sekali Baik Baik Sekali Jelek Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Jelek Kurang Baik Baik Jelek Baik Sekali Jelek
Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dibuang
134
Lampiran 11 Tabel 15. Skor Hasil Belajar Kimia Kelas Eksperimen
No.
Skor Hasil Belajar
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
53 59 60 60 65 65 65 65 65 71 71 71 71 71 71 71 71 76 76 76 76 76 76 76 76 76 82 82 82 82 82 82 88 88 94
135
Lampiran 12 Tabel 16. Skor Hasil Belajar Kimia kelas Kontrol
No.
Skor Hasil Belajar
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
41 47 47 53 53 53 53 53 59 59 59 59 59 59 59 59 59 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 71 71 71 71 71 71 76 82
136
Lampiran 13 Perhitungan Mean, Median, dan Modus serta Simpangan Baku untuk Skor Hasil belajar Siswa Kelompok Eksperimen Persiapan tabel distribusi frekuensi skor hasil belajar siswa kelompok eksperimen, diketahui data skor hasil belajar siswa kelas eksperimen sebagai berikut : 53
59
60
60
65
65
65
65
65
71
71
71
71
71
71
71
71
76
76
76
76
76
76
76
76
76
82
82
82
82
82
82
88
88
94
Tabel 17. Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ∑
X1 53 59 60 65 71 76 82 88 94 648
f 1 1 2 5 8 9 6 2 1 35
2
X1 2809 3481 3600 4225 5041 5776 6724 7744 8836 48236
f.X1 53 59 120 325 568 684 492 176 94 2571
2
f.X1 2809 3481 7200 21125 40328 51984 40344 15488 8836 191595
Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun tabel distribusi frekuensi adalah: 1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. Dalam hal ini data terbesar = 94 dan data terkecil = 53, dengan menggunakan rumus: R HL 94 53 41
2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan dengan menggunakan rumus:
137
K 1 3,3 log N 1 3,3 log 35 6,09 6 (hasil pembula tan)
3. Menentukan panjang kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan rumus: ren tan g (R ) 41 i 6,8 7 (hasil pembula tan) banyak kelas (K) 6 Tabel 18. Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen Interval Titik No. kelas tengah 1 2 3 4 5 6
88 - 94 81 – 87 74 – 80 67 – 73 60 – 66 53 – 59
91 84 77 70 63 56
Batas bawah
Batas atas
87,5 80,5 73,5 66,5 59,5 52,5
94,5 87,5 80,5 73,5 66,5 59,5
Frekuensi Relatif Absolut (%) 3 8,57 6 17,14 9 25,72 8 22,86 7 20 2 5,71
4. Menentukan mean (rata-rata), yaitu: fX1 X1 f 2571 35 73,46 5. Menentukan median (nilai tengah), yaitu: 1 N fk ( b) 2 i Mdn f 1 .35 17 2 7 73,5 9 0,5 7 73,5 9 73,5 0,39 73,89
fk(a)
fk(b)
3 9 18 26 33 35
35 32 26 17 9 2
138
6. Menentukan modus (nilai paling banyak muncul), yaitu: fa Mo i (fa fb) 3 73,5 7 3 1 73,5 5,25 78,75
139
Lampiran 14 Perhitungan Mean, Median, dan Modus serta Simpangan Baku untuk Skor Hasil belajar Siswa Kelompok Kontrol Persiapan tabel distribusi frekuensi skor hasil belajar siswa kelompok kontrol, diketahui data skor hasil belajar siswa kelas kontrol sebagai berikut :
41
47
47
53
53
53
53
53
59
59
59
59
59
59
59
59
59
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
71
71
71
71
71
71
76
82
Tabel 19. Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑
X2 41 47 53 59 65 71 76 82 494
f 1 2 5 9 10 6 1 1 35
2
X2 1681 2209 2809 3481 4225 5041 5776 6724 31946
f.X2 41 94 265 531 650 426 76 82 2165
2
f.X2 1681 4418 14045 31329 42250 30246 5776 6724 136469
Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun tabel distribusi frekuensi adalah: 1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. Dalam hal ini data terbesar = 82 dan data terkecil = 41, dengan menggunakan rumus: R HL 82 41 41
140
2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan dengan menggunakan rumus: K 1 3,3 log N 1 3,3 log 35 6,09 6 (hasil pembula tan)
3. Menentukan panjang kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan rumus: ren tan g (R ) 41 i 6,8 7 (hasil pembula tan) banyak kelas (K) 6 Tabel 20. Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol Interval Titik No. kelas tengah 1 2 3 4 5 6
76 – 82 69 – 75 62 – 68 55 – 61 48 – 54 41 – 47
79 72 65 58 51 44
Batas bawah
Batas atas
75,5 68,5 61,5 54,5 47,5 40,5
82,5 75,5 68,5 61,5 54,5 47,5
Frekuensi Relatif Absolut (%) 2 5,71 6 17,14 10 28,57 9 25,72 5 14,29 3 8,57
4. Menentukan mean (rata-rata), yaitu: fX 2 X2 f 2165 35 61,86 5. Menentukan median (nilai tengah), yaitu: 1 N fk ( b) 2 i Mdn f 1 .35 17 2 7 61,5 10 0,5 7 61,5 10 61,5 0,35 61,85
fk(a)
fk(b)
2 8 18 27 32 35
35 33 27 17 8 3
141
6. Menentukan modus (nilai paling banyak muncul), yaitu: fa Mo i (fa fb) 4 61,5 7 4 1 61,5 5,6 67,1
142
Lampiran 15 Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel 21. Distribusi Frekuensi Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa Dengan Menggunakan Penilaian Portofolio No. 1 2 3 4 5 6
Interval Titik kelas tengah 88 - 94 81 – 87 74 – 80 67 – 73 60 – 66 53 – 59
91 84 77 70 63 56
Batas bawah
Batas atas
87,5 80,5 73,5 66,5 59,5 52,5
94,5 87,5 80,5 73,5 66,5 59,5
Frekuensi Relatif Absolut (%) 3 8,57 6 17,14 9 25,72 8 22,86 7 20 2 5,71
fk(a)
fk(b)
3 9 18 26 33 35
35 32 26 17 9 2
Tabel 22. Distribusi Frekuensi Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa Tanpa Menggunakan Penilaian Portofolio Interval Titik No. kelas tengah 1 2 3 4 5 6
76 – 82 69 – 75 62 – 68 55 – 61 48 – 54 41 – 47
79 72 65 58 51 44
Batas bawah
Batas atas
75,5 68,5 61,5 54,5 47,5 40,5
82,5 75,5 68,5 61,5 54,5 47,5
Frekuensi Relatif Absolut (%) 2 5,71 6 17,14 10 28,57 9 25,72 5 14,29 3 8,57
fk(a)
fk(b)
2 8 18 27 32 35
35 33 27 17 8 3
143
Lampiran 17 Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Kelas Eksperimen f = 35 fx = 2571 X1
fX1 2571 73,46 f 35
fX1 fX1 SD1 N N 2
2
191595 2571 35 35
2
5474,14 73,46
2
5474,14 5396,37 77,77 8.82 Contoh perhitungan: Untuk nilai X = 53 dan nilai rata-rata = 73,46, maka: XX S 53 73,46 8,82 2,32
Zi
Untuk kolom Zt : nilai Zi dikonsultasikan pada daftar tabel pada daftar Z Kemudian besar peluang untuk Zi berdasarkan tabel zi, disebut dengan F(Zi) dengan aturan: Jika Zi > 0 (positif), maka F(Zi) = 0,5 + Zt Jika Zi < 0 (negatif), maka F(Zi) = 0,5 – Zt Karena nilai Zi = -1,89 < 0, maka F(Zi) = 0,5 – Zt sehingga: F(Zi) = 0,5 – 0,4898 = 0,0102
144
Untuk menentukan S(Zi) dengan nomor responden = 1 dan n = 35, maka:
nomor responden jumlah responden 1 35 0,0286
S( Zi)
F(Zi) –S(Zi) = 0,0102 - 0,0286 = 0,0184
Untuk menentukan nilai Lo adalah dengan mengambil nilai terbesar dari harga mutlak yang ada, nilai Lo = 0,1288. Kemudian membandingkan Lo dengan Lt yang diambil dari tabel harga kritis Lilifors. Dari tabel didapat harga Lt untuk n = 35 pada taraf signifikansi 0,05 adalah
0,886 0,149 . Karena harga Lo = 0,1288 dan harga 35
Lt = 0,149, maka Lo < Lt, hal ini berarti bahwa data sampel hasil belajar dengan menggunakan penilaian portofolio berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
145
Lampiran 19 Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Kelas Kontrol f = 35 fx = 2165
X2
fX 2 2165 61,86 f 35
fX 2 fX 2 SD 2 N N 2
2
136469 2165 35 35
2
3899,11 61,86
2
3899,11 3826,66 72,45 8,51 Contoh perhitungan: Untuk nilai X = 41 dan nilai rata-rata = 61,86, maka: XX S 41 61,86 8,51 2,45
Zi
Untuk kolom Zt : nilai Zi dikonsultasikan pada daftar tabel pada daftar Z Kemudian besar peluang untuk Zi berdasarkan tabel zi, disebut dengan F(Zi) dengan aturan: Jika Zi > 0 (positif), maka F(Zi) = 0,5 + Zt Jika Zi < 0 (negatif), maka F(Zi) = 0,5 – Zt Karena nilai Zi = -1,89 < 0, maka F(Zi) = 0,5 – Zt sehingga: F(Zi) = 0,5 – 0,4929 = 0,0071 Untuk menentukan S(Zi) dengan nomor responden = 1 dan n = 35, maka:
146
nomor responden jumlah responden 1 35 0,0286
S( Zi)
F(Zi) –S(Zi) = 0,0071 - 0,0286 = 0,0215
Untuk menentukan nilai Lo adalah dengan mengambil nilai terbesar dari harga mutlak yang ada, nilai Lo = 0,1300. Kemudian membandingkan Lo dengan Lt yang diambil dari tabel harga kritis Lilifors. Dari tabel didapat harga Lt untuk n = 35 pada taraf signifikansi 0,05 adalah
0,886 0,149 . Karena harga Lo = 0,1300 dan harga 35
Lt = 0,149, maka Lo < Lt, hal ini berarti bahwa data sampel hasil belajar tanpa menggunakan penilaian portofolio berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
147
Lampiran 20 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Tabel 25. Perhitungan Uji Homogenitas NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ∑
X1 53 59 60 65 71 76 82 88 94 648
f 1 1 2 5 8 9 6 2 1 35
X12 2809 3481 3600 4225 5041 5776 6724 7744 8836 48236
f.X1 53 59 120 325 568 684 492 176 94 2571
f.X12 2809 3481 7200 21125 40328 51984 40344 15488 8836 191595
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑
X2 41 47 53 59 65 71 76 82 494
f 1 2 5 9 10 6 1 1 35
X22 f.X2 1681 41 2209 94 2809 265 3481 531 4225 650 5041 426 5776 76 6724 82 31946 2165
Perhitungan : X1 648
X 2
(X1 ) 419904
(X 2 ) 244036
X1
X 2
2
2
48236
NX1 (X1 ) 2 S1 N( N 1) 35(48236) (419904) 35(35 1) 1268356 1190 1065,84 2
2
f.X22 1681 4418 14045 31329 42250 30246 5776 6724 136469
494 2
2
31946
NX 2 (X 2 ) 2 S2 N( N 1) 35(31946) (244036) 35(35 1) 874074 1190 734.52 2
2
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan Uji Fisher, langkah-langkahnya adalah: a. Merumuskan hipotesis Ho : variansi populasi homogen Ha : variansi populasi tidak homogen b. Jumlah sampel N = 35 c. Derajat kebebasan
148
Penyebut : dk2 = N – 1 = 35 – 1 = 34 Pembilang : dk1 = N – 1 = 35 – 1 = 34 d. F-hitung 2
Fh
S1 1065,84 1.451 2 734,52 S2
e. Dengan demikian Fh = 1,451 sedangkan untuk dk penyebut 34 dan dk pembilang 34 pada taraf signifikan = 0,05 dari daftar tabel distribusi F tidak didapat, maka dilakukan interpolasi:
Dari tabel F diperoleh nilai F(0,05; dk = 30; 34) adalah 1,80 dan F(0,05; dk = 40; 34) adalah 1,74 (lihat tabel distribusi F), maka:
Ftabel F( 0,05; dk 34; 34) Ftabel Ftabel
4 1,80 6 1,74 46
7,2 10,44 10 17,64 1,764 10
Jadi Ftabel = 1,764 Karena Fh < Ft, maka Ho diterima yang berarti bahwa kedua data memiliki variansi populasi yang homogen.
149
Lampiran 21 Hasil Perhitungan Uji-t Tabel 26. Perhitungan Uji-t NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ∑
X1 53 59 60 65 71 76 82 88 94 648
f 1 1 2 5 8 9 6 2 1 35
X12 2809 3481 3600 4225 5041 5776 6724 7744 8836 48236
f.X12 2809 3481 7200 21125 40328 51984 40344 15488 8836 191595
f.X1 53 59 120 325 568 684 492 176 94 2571
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑
X2 41 47 53 59 65 71 76 82 494
f 1 2 5 9 10 6 1 1 35
X22 f.X2 1681 41 2209 94 2809 265 3481 531 4225 650 5041 426 5776 76 6724 82 31946 2165
Langkah-langkahnya: 1. Mencari Mean (M)
M1
fX1 2571 73,46 f 35
M2
fX 2 2165 61,86 f 35
2. Mencari Standar Deviasi (SD)
fX1 fX1 N N 2
SD1
2
fX 2 fX 2 SD 2 N N 2
191595 2571 35 35
2
2
136469 2165 35 35
2
5474,14 73,46
3899,11 61,86
5474,14 5396,37
3899,11 3826,66
77,77 8.82
72,45 8,51
2
2
3. Mencari Standar Error Mean (SEM)
SD1 N 1 8,82 35 1 8,82 1,51 5,83
SE M1
SD 2 N 1 8,51 35 1 8,51 1,46 5,83
SE M 2
f.X22 1681 4418 14045 31329 42250 30246 5776 6724 136469
150
4. Mencari Standar Error dari Perbedaan Mean (SEM1-M2) antarvariabel
SE M1 M 2 SE M1 SE M 2 2
2
1,512 1,462
2,28 2,13 4,41 2,1 5. Mencari “t” atau “to”, dengan rumus: M M2 to 1 SE M1 M 2
73,46 61,86 2,1 11,6 5,52 2,1
df = N – 2 = 35 – 2 = 33 (konsultasi tabel nilai “t”) Ternyata dalam tabel tidak didapat df sebesar 33, maka menggunakan df yang terdekat, yaitu df sebesar 35. Dengan df 35 itu, diperoleh harga kritik “t” pada tabel atau ttabel sebesar sebagai berikut: - Pada taraf signifikansi 5%; ttabel = 2,03 - Pada taraf signifikansi 1%; ttabel = 2,72 Dengan demikian to lebih besar daripada ttabel; yaitu 2,03 < 5,52 > 2,72 Dengan demikian hipotesis nihil (Ho) ditolak. Ini berarti antara kedua variabel tersebut di atas terdapat perbedaan yang signifikan.
151
Lampiran 23 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MAN 4 Model Jakarta
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Pokok Bahasan Kelas / Semester Alokasi Waktu
I.
: : : : :
Sekolah Menengah Atas Kimia Laju Reaksi Kimia XI / 1 3 x 45 menit
Standar Kompetensi Memahami kinetika dan kesetimbangan reaksi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
II. Kompetensi Dasar Menganalisis data percobaan untuk menentukan laju dan orde reaksi. III. Strategi Pembelajaran 1. Model Pembelajaran Pembelajaran portofolio 2. Metode Pembelajaran a. Diskusi informasi b. Penugasan c. eksperimen 3. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan konsep dan konteks IV. Indikator 1. Menjelaskan pengertian kemlaran dan penggunaannya. 2. Menuliskan ungkapan laju reaksi. 3. Menjelaskan persamaan laju reaksi dan orde reaksi serta penentuannya. V.
Materi Pokok Laju dan Orde Reaksi
152
VI. Skenario Pembelajaran No. 1.
2.
3.
Kegiatan Waktu A. Pendahuluan 1. Guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkah 5 menit pembelajaran. 2. Guru mengajukan pertanyaan berkaitan tentang laju 10 menit reaksi kimia. 3. Guru memotivasi siswa mencari informasi 10 menit mengenai laju reaksi dan orde reaksi B. Kegiatan Inti 1. Melalui metode eksperimen guru memperagakan suatu contoh reaksi kimia sederhana 2. Siswa menyimpulkan hasil eksperimen 3. Guru mengarahkan hasil kesimpulan siswa dan memberi penguatan materi orde reaksi 4. Siswa mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan materi 5. Guru membahas soal yang diberikan
15 menit 10 menit 20 menit 30 menit 20 menit
C. Penutup 1. Guru membagikan lembar portofolio yang wajib 5 menit diisi kepada siswa 2. Siswa mengisi lembar portofolio dan dikumpulkan 10 menit dalam satu amplop
VII. Sumber Pembelajaran A. Sumber Bahan 1. Buku paket 2. LKS 3. Buku kimia yang relevan B. Sumber Lingkungan Guru dan Teman C. Media 1. LCD 2. In focus 3. Multimedia interaktif
153
VIII. Penilaian A. Jenis Tagihan 1. Tugas kelompok 2. Tugas individu 3. Laporan kelompok 4. Tugas portofolio B. Bentuk Instrumen 1. Pilihan ganda 2. Uraian
Mengetahui, Kepala MAN 4 Model Jakarta
Jakarta, Desember 2006 Guru Bidang Studi
Drs. Muchyi NIP: 150 117 475
Abd. Ghafur
154
Lampiran 23 (lanjutan) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MAN 4 Model Jakarta
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Pokok Bahasan Kelas / Semester Alokasi Waktu
: : : : :
Sekolah Menengah Atas Kimia Laju Reaksi Kimia XI / 1 3 x 45 menit
IX. Standar Kompetensi Memahami kinetika dan kesetimbangan reaksi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. X.
Kompetensi Dasar Menganalisis data percobaan untuk menentukan laju dan orde reaksi.
XI. Strategi Pembelajaran 1. Model Pembelajaran Pembelajaran portofolio 2. Metode Pembelajaran a. Diskusi informasi b. Penugasan 3. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan konsep dan konteks XII. Indikator Menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan XIII. Materi Pokok Persamaan Laju Reaksi XIV. Skenario Pembelajaran No. 1.
Kegiatan A. Pendahuluan
Waktu
155
4. Guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkah 5 menit pembelajaran. 5. Guru mengajukan pertanyaan berkaitan tentang 5 menit persamaan laju reaksi. 6. Guru memotivasi siswa mencari informasi 10 menit mengenai persamaan laju reaksi. 2.
3.
B. Kegiatan Inti 6. Melalui metode diskusi informasi guru memberikan contoh soal dan memberikan penjelasan singkat 7. Siswa mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan materi yang telah dijelaskan 8. Guru membahas soal yang diberikan dan membagi siswa dalam beberapa kelompok 9. Melalui metode penugasan siswa membuat ringkasan materi grafik orde reaksi secara berkelompok 10. Guru memberikan penguatan terhadap hasil tugas kelompok siswa
15 menit 30 menit 20 menit 20 menit 10 menit
C. Penutup 3. Guru membagikan lembar portofolio yang wajib 5 menit diisi kepada siswa 4. Siswa mengisi lembar portofolio dan dikumpulkan 15 menit dalam satu amplop
XV. Sumber Pembelajaran A. Sumber Bahan 1. Buku paket 2. LKS 3. Buku kimia yang relevan B. Sumber Lingkungan Guru dan Teman C. Media 1. LCD 2. In focus 3. Grafik orde reaksi XVI. Penilaian
156
A. Jenis Tagihan 1. Tugas kelompok 2. Tugas individu 3. Laporan kelompok 4. Tugas portofolio
B. Bentuk Instrumen 1. Pilihan ganda 2. Uraian
Mengetahui, Kepala MAN 4 Model Jakarta
Jakarta, Desember 2006 Guru Bidang Studi
Drs. Muchyi NIP: 150 117 475
Abd. Ghafur
157
Lampiran 23 (lanjutan) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MAN 4 Model Jakarta
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Pokok Bahasan Kelas / Semester Alokasi Waktu
: : : : :
Sekolah Menengah Atas Kimia Laju Reaksi Kimia XI / 1 3 x 45 menit
XVII. Standar Kompetensi Memahami kinetika dan kesetimbangan reaksi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. XVIII. Kompetensi Dasar Menganalisis data percobaan untuk menentukan laju dan orde reaksi. XIX. Strategi Pembelajaran 1. Model Pembelajaran Pembelajaran portofolio 2. Metode Pembelajaran a. Diskusi informasi b. Penugasan 3. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan konsep dan konteks XX. Indikator Menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan XXI. Materi Pokok Persamaan Laju Reaksi (2) XXII. Skenario Pembelajaran No. 1.
Kegiatan
Waktu
A. Pendahuluan 7. Guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkah 5 menit
158
pembelajaran. 8. Guru mengajukan pertanyaan berkaitan tentang 5 menit persamaan laju reaksi. 9. Guru memotivasi siswa mencari informasi 15 menit mengenai persamaan laju reaksi. 2.
3.
B. Kegiatan Inti 11. Melalui metode diskusi informasi guru memberikan contoh soal dan memberikan penjelasan singkat 12. Siswa mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan materi yang telah dijelaskan 13. Guru membahas soal yang diberikan dengan meminta siswa mengerjakan soal tersebut di papan tulis secara bergiliran 14. Guru memberikan penguatan materi kembali
20 menit 30 menit 30 menit
10 menit
C. Penutup 5. Guru membagikan lembar portofolio yang wajib 5 menit diisi kepada siswa 6. Siswa mengisi lembar portofolio dan dikumpulkan 15 menit dalam satu amplop
XXIII. Sumber Pembelajaran A. Sumber Bahan 1. Buku paket 2. LKS 3. Buku kimia yang relevan B. Sumber Lingkungan Guru dan Teman C. Media XXIV. Penilaian A. Jenis Tagihan 1. Tugas individu 2. Tugas portofolio B. Bentuk Instrumen
159
1. Pilihan ganda 2. Uraian Mengetahui, Kepala MAN 4 Model Jakarta
Jakarta, Desember 2006 Guru Bidang Studi
Drs. Muchyi NIP: 150 117 475
Abd. Ghafur
160
Lampiran 23 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MAN 4 Model Jakarta
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Pokok Bahasan Kelas / Semester Alokasi Waktu
: : : : :
Sekolah Menengah Atas Kimia Laju Reaksi Kimia XI / 1 3 x 45 menit
XXV. Standar Kompetensi Memahami kinetika dan kesetimbangan reaksi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. XXVI. Kompetensi Dasar Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan menyimpulkan hasilnya. XXVII. Strategi Pembelajaran 1. Model Pembelajaran Pembelajaran portofolio 2. Metode Pembelajaran a. Diskusi informasi b. Penugasan c. Eksperimen 3. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan konsep dan konteks XXVIII. Indikator 1. Merancang percobaan dan menentukan variabel tetap (kontrol) dan variabel bebas (manipulasi) 2. Membuat dan menafsirkan grafik dan data percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 3. Menyimpulkan pengaruh konsentrasi, suhu, katalis dan luas permukaan bidang sentuh pada laju reaksi berdasarkan data hasil pengamatan 4. Menuliskan laporan hasil percobaan secara menyeluruh dan mengkomunikasikannya
161
XXIX. Materi Pokok Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi XXX. Skenario Pembelajaran No. 1.
2.
3.
Kegiatan
Waktu
A. Pendahuluan 10. Guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkah 5 menit pembelajaran. 11. Guru mengajukan pertanyaan berkaitan tentang 5 menit faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 12. Guru memotivasi siswa mencari informasi 10 menit mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi B. Kegiatan Inti 15. Melalui metode penugasan guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok mendapat tugas yang berbeda 16. Melalui metode eksperimen siswa melakukan percobaan sesuai dengan tugasnya masingmasingdan semua kelompok mempraktekkan semua percobaan secara bergantian 17. Siswa menyimpulkan hasil eksperimen 18. Guru mengarahkan hasil kesimpulan siswa dan memberi penguatan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 19. Siswa mengerjakan soal yang berkaitan pada LKS
10 menit
50 menit
15 menit 10 menit
15 menit
C. Penutup 7. Guru membagikan lembar portofolio yang wajib 5 menit diisi kepada siswa 8. Siswa mengisi lembar portofolio dan dikumpulkan 10 menit dalam satu amplop
XXXI. Sumber Pembelajaran A. Sumber Bahan 1. Buku paket 2. LKS
162
3. Buku kimia yang relevan B. Sumber Lingkungan Guru dan Teman C. Media 1. Alat a. Gelas kimia b. Gelas ukur c. Kertas putih d. Stopwatch
e) f) g) h)
Balon Bunsen Mortar Korek api
2. Bahan a. Larutan HCl b. Larutan Na2S2O3 c. Batu marmer XXXII. Penilaian A. Jenis Tagihan 1. Tugas kelompok 2. Tugas individu 3. Laporan kelompok 4. Tugas portofolio B. Bentuk Instrumen 1. Pilihan ganda 2. Uraian
Mengetahui, Kepala MAN 4 Model Jakarta
Jakarta, Desember 2006 Guru Bidang Studi
Drs. Muchyi NIP: 150 117 475
Abd. Ghafur
163
Lampiran 22 Luas Dibawah Lengkungan Kurva Normal Dari 0 – Z
164
Lampiran 23 Nukilan Tabel Nilai “t” Untuk Berbagai df.
165
Sambungan dari lampiran 23
166
Lampiran 24 db Pembilang dan db Penyebut
167
Lanjutan Lampiran 24
168