PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DARI SEGI PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PEMENANG ISRA 2010-2014 Sinta Aprilliana, Nuraini Sari, S.E., M.Acc. Accounting & Finance Department, Faculty of Economic and Communication, BINUS University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480
[email protected]
Abstract
The aim of this research was to examine the effect of the disclosure of sustainability report to profitability. This sampel of this study were 10 ISRA’s 2010-2014 companies that meet criteria based on purposive sampling method. The data used is secondary data, consist of financial report and sustainability report period 20112013 which is accessed through the website of the Stock Exchange or the company's official website. The independent variable was measured with disclosure index is based on GRI indicators. Dependent variable used is the ratio of profitability which includes NPM, ROA, and ROE. Statistical analysis was performed performed with SPSS version 22.0. The results showed that there were no significant negative relationship between economic disclosures on the profitability of the company, no significant positive relationship between environmental disclosure on the company's profitability, and significant positive relationship between social disclosure on the company's profitability. Conclusions from this research is only the disclosure of the social aspects that have a significant effect on the financial performance. (SA) Keyword : sustainability report, Global Reporting Initiative, profitability Abstrak
Tujuan penelitian, ialah untuk menguji pengaruh pengungkapan sustainability report terhadap profitabilitas perusahaan. Objek penelitian ini menggunakan sampel 10 perusahaan pemenang ISRA 2010-2014 yang memenuhi kriteria pemilihan sampel berdasarkan purposive sampling method. Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu laporan keuangan dan sustainability report berturut-turut pada tahun 20112013 yang diakses melalui website BEI atau website resmi perusahaan. Variabel bebas diukur dengan indeks pengungkapan indikator berdasarkan GRI yang
digunakan sebagai pedoman pelaporan sustainability report. Sedangkan variabel dependen yang digunakan yaitu rasio profitabilitas yang mencakup NPM, ROA, dan ROE. Analisis statistik dilakukan dilakukan dengan aplikasi SPSS versi 22.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif tidak signifikan antara pengungkapan ekonomi terhadap profitabilitas perusahaan, hubungan positif tidak signifikan antara pengungkapan lingkungan terhadap profitabilitas perusahaan, serta hubungan positif signifikan antara pengungkapan sosial terhadap profitabilitas perusahaan. Simpulan dari penelitian ini yaitu semua perusahaan sampel telah mengungkapkan sustainability report sesuai dengan pedoman GRI dengan tingkat kelengkapan yang berbeda serta hanya pengungkapan aspek sosial yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. (SA) Kata kunci : sustainability report, Global Reporting Initiative, profitabilitas
PENDAHULUAN Era globalisasi saat ini mendorong persaingan dalam usaha menjadi semakin kompetitif. Tanggung jawab perusahaan tidaklah lagi sebatas melaporkan kinerja keuangan perusahaan saja. Namun perusahaan juga memiliki tanggung jawab sosial terhadap pihak – pihak di luar manajemen dan pemilik modal. Isu CSR adalah suatu topik yang berkenaan dengan etika bisnis. Pada umumnya, implementasi dari etika bisnis yang berkembang sekarang ini diwujudkan dalam bentuk CSR, yaitu suatu bentuk kepekaan, kepedulian dan tanggung jawab sosial perusahaan untuk ikut memberikan manfaat terhadap masyarakat dan lingkungan dimana perusahaan itu beroperasi. Tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan bersama oleh berbagai perusahaan dan stakeholder dapat berkontribusi bagi pembangunan perekonomian mikro dan makro Negara berkembang melalui manfaat berkelanjutan bagi semua pihak (Urip, 2014). Untuk memenuhi tanggung jawab pelaporan keuangan, sosial dan lingkungan yang memadai terhadap stakeholder, maka munculah laporan keberlanjutan (sustainability report). Sustainability report tidak saja memuat informasi kinerja keuangan, tetapi juga informasi non keuangan yang terdiri dari informasi aktivitas sosial dan lingkungan yang memungkinkan perusahaan bisa bertumbuh secara berkesinambungan (sustainable performance). Selain mengejar keuntungan (profit), perusahaan juga harus turut mensejahterakan masyarakat (people) dan menjamin kelangsungan hidup (planet) (Permatasari, 2014:2). Perusahaan meyakini bahwa sustainability report dapat menjadi dasar untuk melestarikan dan meningkatkan nilai perusahaan dengan cara meningkatkan hubungan stakeholders, layanan pelanggan yang lebih baik, loyalitas pelanggan, inovasi produk, citra pasar yang lebih baik, meningkatkan semangat kerja karyawan, retensi karyawan, menghindari risiko, akses yang lebih mudah untuk modal, memperkuat lisensi untuk beroperasi, penghematan biaya, produktivitas, dan lain-lain (Warren & Thomsen, 2012:4). Penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu mengenai pengaruh masing-masing aspek dalam sustainability report terhadap profitabilitas perusahaan yang dilakukan oleh Yohanes Kurniawan Susanto dan Josua Tarigan (2013) dengan perbedaan objek analisis. Penelitian ini berfokus pada sampel perusahan yang telah dipilih yakni perusahaan pemenang ISRA 2010-2014 yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2013 dan memenuhi kriteria pemilihan sampel.
METODA PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menguji apakah pengungkapan sustainability report berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan dari sisi profitabilitas. Penelitian ini menganalisa hubungan antara dependent variable dan independent variable. Definisi masing-masing variabel dapat dilihat dari tabel berikut ini : Tabel 1 Operasionalisasi Variabel No. 1.
2.
Variabel Uraian Pengungkapan kinerja Diukur menggunakan skala likert 0-4 untuk tiap ekonomi (X1) pengungkapan sesuai dengan Global Initiative Reporting (GRI) G3.1 dan GRI G4. Jumlah item yang diungkapkan dalam GRI G3.1 dan GRI G4 ada 9 item pengungkapan dalam indikator ekonomi. Total skor dijumlahkan kemudian dibagi dengan total item pengungkapan. Pengungkapan kinerja Diukur menggunakan skala likert 0-4 untuk tiap lingkungan (X2) pengungkapan sesuai dengan Global Initiative Reporting (GRI) G3.1 dan GRI G4. Jumlah item yang diungkapkan dalam GRI G3.1 ada 30 item pengungkapan dalam indikator lingkungan dan GRI G4 ada 34 item
3.
4.
pengungkapan dalam indikator lingkungan. Total skor dijumlahkan kemudian dibagi dengan total item pengungkapan. Pengungkapan kinerja Diukur menggunakan skala likert 0-4 untuk tiap sosial (X3) pengungkapan sesuai dengan Global Initiative Reporting (GRI) G3.1 dan GRI G4. Jumlah item yang diungkapkan dalam GRI G3.1 ada 45 item pengungkapan dalam indikator sosial dan GRI G4 ada 48 item pengungkapan dalam indikator sosial. Total skor dijumlahkan kemudian dibagi dengan total item pengungkapan. Kinerja keuangan (Y) Pengukuran akhir variabel Y menggunakan skala likert 04. Variabel Y terdiri dari 3 rasio, yaitu : Net Profit Margin, Return on Asset dan Return on Equity. Pengukuran menggunakan rumus sebagai berikut : NPM = Net income / total sales ROA = Net income / total asset ROE = Net income / total equity
Variabel independen X1 sampai X3 diukur dengan skala likert 0-4, yaitu 0 = tidak dilakukan pengungkapkan sama sekali, 1 = indikator hanya disebutkan tanpa adanya penjelasan, 2 = indikator disebutkan dan dijelaskan secara singkat, 3 = indikator disebutkan dan dijelaskan dengan beberapa rincian, 4 = indikator disebutkan dan dijelaskan secara rinci dan lengkap (Sari, 2014). Sedangkan untuk variabel dependen, juga digunakan skala likert 04, yaitu : 0 = loss, 1= gain 0-10%, 2 = gain 10%-20%, 3 = gain 20% - 30%, 4= gain 30%40%. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan pemenang ISRA 2010-2014. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non-probability sampling dengan pendekatan purposive sampling. Purposive sampling yaitu metode pengambilan sampel secara sengaja berdasarkan kriteria yang diperlukan untuk menunjang hasil penelitian (Sekaran & Bougie, 2010). Kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini, antara lain : 1. Merupakan perusahaan pemenang ISRA 2010-2014 baik sebagai winner maupun runner up pada kategori award kecuali perusahaan dari sektor keuangan karena sektor keuangan memiliki aturan dan pengungkapan yang berbeda dengan sektor lainnya. 2. Merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Mempublikasikan laporan keberlanjutan secara berurut dari 2011 – 2013 pada website perusahaan. 4. Mempublikasikan laporan keuangan selama periode 2011 – 2013 pada Bursa Efek Indonesia. Penjabaran kriteria pemilihan sampel dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini. Tabel 2 Kriteria Pemilihan Sampel Kriteria Pemenang ISRA 2010-2014
Jumlah 38
Pemenang ISRA 2010-2014 dari sektor keuangan
(5)
Yang tidak terdaftar di BEI (15) Laporan Keuangan / Sustainability report rusak / (8) tidak tersedia lengkap 2011-2013 Jumlah sampel perusahaan yang memenuhi 10 kriteria
Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh secara langsung dari situs resmi perusahaan dan BEI melalui www.idx.co.id. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan serta sustainability report yang tercatat di BEI tahun 2011-2013. Hipotesis akan diuji dengan menggunakan model regresi linear berganda. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Y= a + B1.X1 +B2.X2 + B3.X3 + e Keterangan : Y = Kinerja keuangan perusahaan a = konstanta B1, B2, B3 = koefisien determinasi X1 = pengungkapan kinerja ekonomi X2 = pengungkapan kinerja lingkungan X3 = pengungkapan kinerja social e = error Akan dilakukan uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokolerasi terlebih dahulu sebelum uji hipotesis. Uji asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa data tidak mengalami gangguan sehingga layak untuk diuji. Uji hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN Dari kriteria pemilihan sampel, didapatkan 10 perusahaan yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini, antara lain : 1. Wijaya Karya Tbk 2. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 3. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 4. Semen Indonesia (Persero) Tbk 5. Bakrie Sumatra Plantation Tbk 6. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk 7. Holcim Indonesia Tbk 8. Astra International Tbk 9. Indika Energy Tbk 10. Petrosea Tbk Tabel 3 Deskripsi Statistik Descriptive Statistics
Minimum 30
1.000
3.778
2.55931
30
.206
3.643
2.13965 1.033927
30
1.146
3.600
2.40526
N Pengungkapan_kinerja_e konomi Pengungkapan_kinerja_li ngkungan Pengungkapan_kinerja_s osial Valid N (listwise)
Std. Deviatio n
Maximu m
30
Mean
.796242
.753860
Tabel di atas menunjukkan rata-rata variabel X1 sebesar 2.55931, rata-rata variabel X2 sebesar 2.13965, rata-rata X3 sebesar 2.40526. Rata-rata tertinggi 2.55931 menunjukkan bahwa pengungkapan kinerja ekonomi yang paling banyak diungkapkan oleh perusahaan. Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis untuk menguji kelayakan data. Uji asumsi klasik yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data. Peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 22.0. Karena data yang dipakai dalam penelitian ini kurang dari 50 data maka uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji ShapiroWilk. Dari pegujian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa semua variabel memiliki nilai sig > 0,05 sehingga data telah berdistribusi secara normal. Uji Multikorelasi Tujuan dilakukan uji multikorelasi adalah untuk menguji apakah ada hubungan yang sangat tinggi atau sangat rendah yang terjadi di antara hubungan variabel bebas. Uji multikorelasi perlu dilakukan jika jumlah variabel bebas lebih dari satu. Dari uji multikorelasi yang telah dilakukan, hasil menunjukkan bahwa masing-masing variabel independen memiliki nilai VIF < 10 atau tolorance > 0,10. Dapat disimpulkan bahwa diantara variabel independen tidak terjadi multikorelasi. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedatisitas bertujuan untuk menguji adanya ketidaksamaan varians dari 1 pengamat ke pengamat lain dalam model regresi. Titik-titik dalam scatterplot tersebut menyebar secara acak, baik di bagian atas angka 0 atau di bagian bawah angka 0 dari sumbu vertikal atau sumbu Y, maka disimpulkan tidak terjadi heterokedatisitas dalam model regresi ini. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1). Dari tabel model summary, nilai Durbin Watson sebesar 1.996 berada di antara dU (k=3, n=30) sebesar 1.6739 dan 4-dU = 2.3261, berarti tidak terjadi masalah autokorelasi. Uji Hipotesis Berdasarkan analisis linear berganda di atas didapatkan persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 0.172 – 0.157 X1 + 0.067 X2 + 0.905 X3 + e
Uji Signifikansi Parameter Individual (t-test) Uji signifikansi parameter individual (t-test) menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Tabel 4 Coefficients Coefficientsa Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients Std. B Error Beta 1 (Constant) .172 .558 .308 .761 Pengungkapan_kinerja -.157 .331 -.123 -.476 .638 _ekonomi Pengungkapan_kinerja .067 .189 .068 .353 .727 _lingkungan Pengungkapan_kinerja .905 .342 .668 2.647 .014 _sosial a. Dependent Variable: Kinerja_keuangan Terlihat pada kolom coefficient model 1 terdapat nilai sig 0,638 lebih besar dari nilai probabilitias 5% (0,05) maka H1 bahwa pengungkapan kinerja ekonomi berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan ditolak. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian dari Yohanes Kurniawan & Josua Tarigan (2013) dan Annisa Hayatun N. Burhan & Wiwin Rahmanti (2012). Menurut peneliti, pengungkapan sustainability akan memunculkan biaya tambahan seperti biaya research and development, pelatihan, pembelian teknologi baru, dan lainnya yang akan meningkatkan beban perusahaan dalam jumlah besar sehingga dalam jangka pendek akan mengurangi profit perusahaan. Nilai sig 0,727 lebih besar dari nilai probabilitas 5% (0,05) maka H2 bahwa pengungkapan kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan diterima, namun tidak signifikan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari
Yohanes Kurniawan & Josua Tarigan (2013) dan Ria Natalia & Josua Tarigan (2014). Dampak yang tidak signifikan dapat terjadi karena pengungkapan kinerja lingkungan dalam sustainability report memunculkan berbagai respon baik positif maupun negative dari para stakeholder, sehingga hasil keduanya akan saling menyeimbangkan. Kenaikan profit yang diterima dari pengungkapan lingkungan ini akan menutupi biaya yang dikeluarkan untuk pengungkapan tersebut, sehingga kenaikan profit tidak terlihat signifikan dalam jangka pendek (Adams, Thornton, & Sepehri, 2012). Nilai sig 0,014 lebih kecil dari nilai probabilitas 5% (0,05) maka H3 bahwa pengungkapan kinerja sosial berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan diterima, dan pengaruhnya signifikan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh
Ria Natalia & Josua Tarigan (2014) dan Annisa Hayatun N. Burhan & Wiwin Rahmanti (2012). Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Eko Novianto & Linda Agustina yang mengatakan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara pengungkapan kinerja sosial terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sedangkan hasil penelitian Yohanes Kurniawan & Josua Tarigan (2013) menyatakan bahwa ada beberapa aspek dalam pengungkapan kinerja sosial yang berpengaruh signifikan dan tidak signifikan dengan dampak bervariasi baik positif maupun negatif.
Uji Signifikansi Simultan (F-test) Uji signifikansi simultan (F-test) dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama (simultan). Tabel 5 Anova ANOVAa Sum of Model Squares df Mean Square F 1 Regression 11.414 3 3.805 5.263 Residual 18.796 26 .723 Total 30.210 29 a. Dependent Variable: Kinerja_keuangan b. Predictors: (Constant), Pengungkapan_kinerja_sosial, Pengungkapan_kinerja_lingkungan, Pengungkapan_kinerja_ekonomi
Sig. .006b
Nilai sig 0.006 < dari probabilitas 0.05 dan F hitung 4.223 > F tabel 2.98 menandakan bahwa pengungkapan kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial berpengaruh simultan dan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan Yohanes Kurniawan & Josua Tarigan (2013), Annisa Hayatun N. Burhan & Wiwin Rahmanti (2012), dan Priyanka Aggarwal (2013). Sesuai dengan teori dari Sri Urip (2014) bahwa manfaat dari pengungkapan ketiga indikator tersebut dapat meningkatkan laba, pertumbuhan, citra, dan daya saing perusahaan. Perusahaan akan mendapatkan dukungan dari masyarakat serta memelihara hubungan baik dengan para stakeholder perusahaan. Koefisien determinasi Tabel 6 Model Summary Model Summaryb Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate 1 .615a .378 .306 .850255 a. Predictors: (Constant), Pengungkapan_kinerja_sosial, Pengungkapan_kinerja_lingkungan, Pengungkapan_kinerja_ekonomi b. Dependent Variable: Kinerja_keuangan Nilai R square pada output model summary yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen terbatas. Pada tabel di atas nilai R square sebesar 0.378, berarti pengungkapan kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial yang diteliti dalam penelitian ini hanya berpengaruh sebesar 37.8% terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sisanya sebesar 62.2% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Menurut peneliti, faktor-faktor lain yang memperngaruhi profitabilitas perusahaan antara lain : kualitas produk, harga, strategi pemasaran, dan lain-lain. Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan (Guindry & Patten, 2010:38).
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dapat disimpulkan bahwa sesuai dengan hasil analisis dengan SPSS versi 22.0 didapatkan hasil hanya pengungkapan kinerja sosial (X3) yang berpengaruh signifikan dan searah terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sedangkan pengungkapan kinerja ekonomi (X1) berpengaruh tidak signifikan dan tidak searah terhadap kinerja keuangan perusahaan. Pengungkapan kinerja lingkungan (X2) berpengaruh searah namun tidak signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Dan secara bersama – sama pengungkapan kinerja ekonomi (X1), lingkungan (X2), dan sosial (X3) berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Saran 1.
2.
3.
Saran yang dapat diberikan terkait hasil penelitian yang telah dilakukan antara lain : Bagi perusahaan, diharapkan pada tahun-tahun mendatang, tingkat kesadaran untuk mengungkapkan sustainability report akan meningkat dan melengkapi indikator yang harus diungkapkan dalam sustainability report. Bagi pemerintah, sebaiknya ditetapkan suatu standar khusus dan batas waktu pelaporan untuk pelaporan sustainability report bagi perusahaan di Indonesia untuk mempermudah pengguna laporan dalam membaca informasi yang dilaporkan dalam sustainability report. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat mempertimbangkan topik penelitian ini untuk penelitian selanjutnya. Peneliti selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk menambah jumlah sampel dan memperpanjang periode penelitian guna mengetahui dampak pengungkapan sustainability report dalam jangka panjang serta untuk mendapatkan hasil yang lebih baik terkait dengan hubungannya dengan kinerja keuangan perusahaan.