PENGARUH PENGHIMPUNAN DANA TERHADAP JUMLAH KREDIT DI JAWA TENGAH M. Taufiq & Batista Sufa Kefi *) Abstrak Penelitian bertujuan menganalisis pengaruh penghimpunan dana yang meliputi tabungan, deposito dan giro terhadap kredit yang disalurkan oleh bank di kabupaten / kota di Provinsi Jawa Tengah. Data penelitian diambil dari buku Jawa Tengah Dalam Angka 2010. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah tabungan, deposito dan giro berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah kredit. Sehingga meningkatnya dana yang dapat dihimpun oleh perbankan di Provinsi Jawa Tengah.akan dapat mejningkatkan jumlah pnyaluran kredit. Kata kunci : Penghimpunan dana, tabungan, deposito, giro dan kredit
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998 menyebutkan bahwa bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Definisi tersebut memungkinkan bahwa fungsi perbankan adalah sebagai perantara antara pihak-pihak yang berkelebihan dana dengan pihakpihak yang memerlukan dana. Dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Kegiatan penghimpunan dana yang berupa tabungan, giro dan deposito merupakan beberapa kegiatan operasional perbankan yang wajib (tabungan, deposito dan
giro)
dilakukan. Penghimpunan dana
oleh pihak bank merupakan kegiatan operasional dalam
memperoleh dana dari masyarakat yang nantinya digunakan sebagai penyediaan dana untuk keperluan penyaluran kredit. Laba dari bank itu sendiri diperoleh dari perbedaan pendapatan bunga kredit dengan bunga tabungan, giro atau deposito ditambah dengan biaya operasional. Semakin besar jumlah penghimpunan dana maka semakin besar jumlah kredit yang disalurkan dapat menjadikan perolehan laba yang semakin besar pula (Siamat, 2004). Penelitian ini akan menganalisis pengaruh penghimpunan dana terhadap besarnya kredit yang disalurkan bank - bank di kabupaten/kota di wilayah Provinsi Jawa Tengah berdasarkan data tahun 2009. Berikut ini dapat dilihat perkembangan penghimpunan dana (tabungan, deposito dan giro) dan kredit pada tabel berikut ini. 1
Tahun
Tabel 1 Perkembangan Penghimpunan Dana Dan Kredit Di Jawa Tengah (Tahun 2006 – 2009) Tabungan Deposito Giro Kredit ( jutaan rupiah)
( jutaan rupiah)
( jutaan rupiah)
35.010.826 40.023.947 47.085.278
27.395.296 33.802.394 36.386.719
11.628.645 11.423.963 12.741.634
2007 2008 2009
( jutaan rupiah) 69.247.107 90.729.984
101.817.510
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka, 2010
Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah tabungan dan deposito cenderung meningkat sedangkan giro
tahun 2008 mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun 2007.
Kondisi ini menunjukkan adanya penurunan aktivitas transaksi / bisnis
yang
pada
umumnya menggunakan giro. Namun tahun 2009 giro mengalami peningkatan kembali. Sementara itu jumlah kredit cenderung mengalami kenaikan. Menurut Siamat dalam Dendawijaya (2009), penghimpunan dana yang meliputi tabungan, deposito dan giro merupakan sumber dana bagi bank dan memiliki peranan yang penting terhadap besarnya kredit yang disalurkan. Semakin besar penghimpunan dana oleh pihak bank maka semakin besar jumlah kredit yang dapat disalurkan kepada masyarakat. Hasil penelitian Renawati (1994) menunjukkan bahwa penghimpunan dana ( tabungan, deposito dan giro) berkorelasi positif dengan pelepasan kredit. Beriman (2009) menemukan bahwa deposito berpengaruh positif terhadap kredit. Selanjutnya Nurhasniya (2004) menunjukkan bahwa giro berpengaruh positif terhadap perkembangan kredit. Perumusan Masalah Penelitian ini akan membahas pengaruh jumlah penghimpunan dana yang meliputi tabungan, deposito dan giro terhadap jumlah kredit yang disalurkan oleh bank
di
kabupaten / kota yang masuk dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah. Adapun permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh tabungan terhadap kredit di Provinsi Jawa Tengah ? 2. Bagaimana pengaruh deposito terhadap kredit di Provinsi Jawa Tengah ? 3. Bagaimana pengaruh giro terhadap kredit di Provinsi Jawa Tengah ? Tujuan Penelitian Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah untuk menganalis : 1. Pengaruh tabungan terhadap kredit di Provinsi Jawa Tengah 2. Pengaruh deposito terhadap kredit di Provinsi Jawa Tengah 3. Pengaruh giro terhadap kredit di Provinsi Jawa Tengah 2
Kegunaan Hasil Penelitian Kegunaan teoritis dari hasil penelitian ini adalah : 1. Bagi perbankan, sebagai bahan masukan yang berguna bagi bank – bank di kabupaten / kota di wilayah Provinsi Jawa Tengah dalam mengambil kebijakan penghimpunan dana dan kredit yang disalurkan. 2. Bagi pengembangan ilmu, sebagai masukan yang berguna bagi pengembangan ilmu khususnya manajemen perbankan 3. Bagi penelitian selanjutnya, sebagai referennsi yang berguna bagi penelitian berikutnya yang sejenis. TINJAUAN PUSTAKA Telaah Pustaka 1. Bank Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan dengan fungsi penghimpunan dana ini, bank sering disebut dengan lembaga kepercayaan. Berbeda dengan perusahaan lain, transaksi usaha bank senantiasa berkaitan dengan uang, karena memang komoditi usaha bank adalah uang. Sejalan dengan karateristik usahanya tersebut, maka bank merupakan suatu segmen usaha yang kegiatannya banyak diatur secara ketat oleh otoritas moneter dalam pelaksanaan berbagai kebijakan. Pengertian bank menurut UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan : a. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. b. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. c. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam Ialu lintas pembayaran Definisi bank pada huruf a diatas memberi tekanan bahwa bank dalam menjalankan usahanya terutama menghimpun dana dalam bentuk simpanan yang merupakan sumber dana bank. Demikian juga dari segi penyaluran dana, hendaknya bank tidak semata-mata memperoleh 3
keuntungan yang sebesar-besarnya bagi pemilik bank tetapi juga kegiatannya itu harus pula diarahkan pada peningkatan taraf hidup masyarakat. Definisi tersebut merupakan komitmen bagi setiap bank yang menjalankan usahanya di Indonesia.Sedangkan definisi yang huruf b dan c di atas pada dasarnya merupakan penekanan pada fungsi tambahan bank umum dalam hal pemberian pelayanan atau jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dengan definisi ini dapat disimpulkan bahwa hanya bank umumlah yang dapat menyediakan jasa-jasa dalam Ialu lintas pembayaran, sedang BPR tidak diperkenankan melakukan kegiatan tersebut. Inilah pula yang menjadikan perbedaan prinsipil antar bank umum dengan BPR dalam melakukan usahanya. 2. Penghimpunan Dana Dalam memperoleh dana untuk usaha perbankan dapat diperoleh dari modal sendiri dan dana dari masyarakat atau dana pihak ketiga. Perolehan dana dari masyarakat atau dana pihak ketiga berupa simpanan dan sering disebut penghimpunan atau pengerahan dana. Menurut Ikhtisar Ketentuan-ketentuan Perbankan Indonesia (IKPI) Jilid II (1992), sumber dana dari pihak ketiga dapat berupa : a. Giro Giro adalah simpanan dari pihak-pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan. b. Deposito Berjangka Deposito adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan. c. Sertifikat Deposito Sertifikat Deposito adalah simpanan berjangka atas pembawa yang dengan izin Bank Indonesia dikeluarkan oleh Bank sebagai bukti simpanan yang dapat diperjual belikan atau dipindah tangankan kepada pihak ketiga. d. Tabungan Tabungan adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu.
4
e. Dana dari pihak ketiga lainnya antara lain : 1) Deposit On Call , yaitu simpanan atas nama bank (atau pihak ketiga bukan bank) yang penarikannya hanya dapat dilaksanakan dengan syarat pemberitahuan sebelumnya. 2) Setoran Jaminan, yaitu setoran dari pihak lain yang diterima oleh suatu bank dalam rangka pelaksanaan pembukaan L/C dalam atau luar negeri atau dalam rangka pengeluaran bank garansi. 3) Obligasi , yaitu jenis efek berupa surat pengakuan hutang atas peminjaman uang dari masyarakat dalam bentuk tertentu, untuk jangka waktu sekurang-kurangnya tiga tahun dengan menjanjikan imbalan bunga yang jumlah serta saat pembayarannya telah ditentukan terlebih dahulu oleh emiten. 4) Call Money yaitu dana dalam rupiah yang dipinjam oleh bank dari bank lainnya paling lama tujuh hari yang setiap waktu dapat ditarik kembali oleh bank yang meminjamkan tanpa dikenakan suatu pembebanan. 5) Pinjaman antar bank , penerimaan dana dari luar negeri dan penerimaan dana valuta asing 3. Kredit a. Pengertian dan Unsur Kredit Menurut UU No.10 tahun 1998 tentang perbankan disebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga (Siamat 2004 : 56). Sedangkan unsur-unsur di dalam suatu pokok perkreditan mengandung risiko-risiko sebagai berikut (Santoso, 1996: 10) : 1) Kepercayaan, yaitu keyakinan bank atas uang yang dipinjamkan tersebut akan diterima kembali pembayaran pokok dan bunganya sesuai jangka waktu yang telah disepakati. 2) Waktu, yaitu agio akan pertambahan nilai uang yang diterima saat ini dengan masa yang akan datang dimana tentunya nilai uang sekarang akan lebih tinggi dari pada nilai uang di waktu yang akan datang. 3) Degree of risk, yaitu risiko yang terjadi akibat kesenjangan waktu dari pemberian pinjaman tersebut. Asuransi risiko ini didasarkan pertimbangan bahwa dengan semakin lama kredit diberikan maka akan semakin tinggi tingkat risikonya, karena kemampuan 5
manusia untuk menerobos masa datang selalu ada unsur ketidakpastian yang tidak dapat diprediksi pada masa sekarang. Dengan adanya unsur risiko ini maka diperlukan cover jaminan yang memadai. 4) Prestasi, pemberian kredit sebenarnya tidak hanya sebatas pemberian pinjaman dalam bentuk uang tetapi juga barang dan jasa atau yang sejenisnya. Namun demikian dengan kemajuan jaminan pada masa kini perwujudannya adalah dalam bentuk uang. b. Kebijakan Dan Tujuan Kredit Kebijaksanaan bank, termasuk perkreditan, tidak dapat disamaratakan antara satu bank dengan bank yang lain. Setiap bank mengatur pencapaian keseluruhan sasaran dan tujuan kegiatan usahanya. Kebijakan kredit yang mengarah kepada kebijakan bank secara keseluruhan meliputi faktor-faktor (Santoso, 2006 : 194) : 1) Diversifikasi pemberian kredit terutama yang menyangkut pemberian Kredit Usaha Kecil (KUK), perdagangan komersial, investasi dan lain-lain. 2) Pembatasan limit bagi masing-masing sektor perdagangan. 3) Posisi mismach antara sumber dana masyarakat dengan jangka waktu pemberian kredit, terutama untuk kredit investasi di sektor properti. 4) Kebijakan yang menyangkut Fee Based Income terutama pemungutan provisi kredit untuk menunjang operasional perbankan. 5) Review secara periodik terhadap kebijakan kredit tersebut untuk mengantisipasi setiap perubahan faktor ekonomi makro. Adapun tujuan kredit, dapat dibedakan yaitu : 1) Kredit komersil (commercil loan) Yaitu kredit yang diberikan untuk memperlancar kegiatan usaha nasabah dibidang perdagangan, meliputi kredit leveransir, kedit untuk usaha pertokoan, kredit ekspor dan sebagainya. 2) Kredit konsumtif (consumer loan) Yaitu kredit yang diberikan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan debitur yang bersifat konsumtif dan tidak digunakan sebagai modal kerja untuk memperoleh laba akan tetapi semata -mata digunakan untuk membeli kebutuhan-kebutuhan lainnya, misalnya membeli properti (rumah), mobil dan sebagainya.
6
3) Kredit produktif Yaitu kredit yang diberikan oleh bank dalam rangka membiayai kebutuhan modal kerja debitur sehingga dapat memperlancar produksi, misalnya pembelian bahan baku, pembayaran upah, biaya pengepakan, biaya pemasaran dan distribusi dan sebagainya. Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai pengaruh penghimpunan dana terhadap kredit
telah
dilakukan oleh peneliti sebelumnya hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2. Penelitian Terdahulu No. Nama &Tahun Judul Penelitian 1 Renawati (1994) Upaya Penghimpunan Dana Masyarakat Sebagai Sumber Pelepasan Kredit Pada Bank Umum Swasta Nasional Di Daerah Tingkat I Jawa Timur
4
Nurhasniya (2004)
5
Beriman (2009)
Analisis Peranan Perkembangan Jumlah Giro, Tabungan dan Deposito Masyarakat Terhadap Perkembangan Jumlah Kredit dan Perkembangan Jumlah Sertifikat Bank Indonesia (Studi Kasus Pada 10 Bank Umum Devisa Nasional) Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Jumlah Kredit Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Januari 2004 - Desember 2008
Hasil Penelitian Penghimpunan dana masyarakat ( tabngan, deposito dan giro) memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan pelepasan kredit Perkembangan jumlah tabungan, deposito dan giro berpengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan jumlah kredit Secara parsial tabungan dan deposito berpengaruh positif signifikan terhadap jumlah kredit bank, sedangkan giro tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah kredit.
Kerangka Pemikiran Pengertian kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga (UU No.10 tahun 1998 ). Berikut ini dijelaskan kaitan antar penghimpunan dana dengan kredit berdasarkan gambar sebagai berikut :
7
Gambar 1. Alokasi Sumber Dana Bank Source of Fund
Application of Funds Primary Reserve
Demand Deposit (Giro)
Second Reserve
Saving Deposit (Tabungan)
Loan (Kredit)
Time Deposit (Deposito)
Other Securities
Capital Funds (Modal) Fixed Assets
Sumber : Siamat (1993 ) dalam Dendawijaya (2009)
Mengacu pada uraian di atas maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dan dijelaskan sebagai berikut : Gambar 2 Kerangka Pikir Penelitian Tabungan (X1) Deposito (X2) Giro (X3)
H1
H2 H3
Sumber : Nurhasniya (2004) (X1)
8
Jumlah Kredit (Y)
Perumusan Hipotesis Penghimpunan dana yang dilakukan oleh bank salah satunya adalah tabungan yang selanjutnya dapat dialokasikan sebagai sumber dana bagi bank dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat yang memerlukannya. Semakin besar jumlah tabungan yang dapat dihimpun oleh bank maka semakin besar pula jumlah kredit yang dapat disalurkan oleh bank. Renawati (1994) tabungan memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan pelepasan kredit pada Bank Umum Swasta Nasional Di Daerah Tingkat I Jawa Timur. Mengacu pada uraian ini maka hipotesis 1 (H1) yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H1 : Tabungan berpengaruh positif terhadap kredit di Jawa Tengah Deposito atau simpanan berjangka juga merupakan salah satu sumber dana bagi bank yang dapat dialokasikan sebagi sumber bagi pendanaan kredit Semakin besar jumlah deposito yang dapat dihimpun oleh bank maka semakin besar pula jumlah kredit yang dapat disalurkan oleh bank. Beriman (2009) menemukan bahwa deposito berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah kredit pada PT. Bank Mandiri, Tbk. Berdasarkan uraian ini maka hipotesis 2 (H2) yang diajukan dalam penelitian ini adalah : H2 : Deposito berpengaruh positif terhadap kredit di Jawa Tengah Sumber dana lain bagi bank yang dapat dialokasikan sebagi sumber bagi pendanaan kredit adalah giro. Semakin besar jumlah giro yang dapat dihimpun oleh bank maka semakin besar pula jumlah kredit yang dapat disalurkan oleh bank. Nurhasniya (2004) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa perkembangan jumlah giro berpengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan jumlah kredit. Mengacu pada uraian ini maka hipotesis 3 (H3) yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H3 : Giro berpengaruh positif terhadap kredit di Jawa Tengah
METODE PENELITIAN Definisi Konsep Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas / independent yaitu : -
Variabel tabungan (X1)
-
V ariabel deposito (X2)
-
Variabel giro (X3)
2. Variabel terikat / dependent yaitu jumlah kredit (Y) 9
Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Tabungan (X1) Tabungan adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Tabungan ini merupakan salah satu sumber dana bagi bank dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat. Tabungan dalam penelitian ini adalah jumlah tabungan yang dapat dihimpun oleh bank di kabupaten / kota di wilayah Provinsi Jawa Tengah yangdiukur dalam satuan jutaan rupiah. 2. Deposito (X2) Deposito merupakn simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan. Simpanan ini merupakan salah satu sumber dana bagi bank dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat. Deposito dalam penelitian ini adalah jumlah simpanan berjangka yang dapat dihimpun oleh bank di kabupaten / kota di wilayah Provinsi Jawa Tengah yang diukur dalam satuan jutaan rupiah 3. Giro (X3) Sumber dana lain yang dapat dihimpun oleh bank sebagai sumber pendanaan bagi kredit yang akan disalurkan adalah giro. Pengertian giro adalah simpanan dari pihakpihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Giro dalam penelitian ini adalah jumlah giro yang dapat dihimpun oleh bank di kabupaten / kota di wilayah Provinsi Jawa Tengah diukur dalam satuan jutaan rupiah. 4. Kredit (Y) Menurut UU No.10 tahun 1998 tentang perbankan disebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kredit dalam penelitian ini adalah jumlah kredit yang dapat disalurkan oleh bank di kabupaten / kota di wilayah Provinsi Jawa Tengah yang diukur dalam satuan jutaan rupiah.
10
Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteritik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2004 ). Populasi dalam penelitian ini adalah data tabungan. deposito dan giro serta kredit yang disalurkan oleh bank-bank dari 38 kota / kabupaten di Provinsi Jawa Tengah.Adapun sampelnya diambil seluruh anggota dari populasi tersebut dengan metode sampling jenuh (Sugiono,2004). Menurut pendapat Bailey penelitian yang menggunakan analisis data statistik , ukuran sampel yang digunakan minimal
adalah 30
(M. Hasan Iqbal, 2002). Dengan demikian jumlah sampel tersebut layak digunakan. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan langkah-langkah proses skema penyusunan data sesuai dengan karakter dan kebutuhan penelitian. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kepustakaan yaitu cara pengumpulan data atau informasi dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, majalah dan artikel-artikel (Marzuki, 1998 ). Dalam dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan berbagai literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dan buku Jawa Tengah dalam angka sebagai sumber data sekunder. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini analisis yang dilakukan meliputi : 1. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji model persamaan regresi dengan metode estimasi Ordinary Least Squares (OLS). Jika memenuhi semua asumsi klasik maka akan memberikan hasil yang Best Linier Unbiased Estimator (BLUE). Asumsi-asumsi yang digunakan dalam uji asumsi klasik menurut Imam Ghozali (2005) diantaranya adalah : a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual
berdistribusi normal. Cara mendeteksi yaitu dengan melihat
penyebaran titik-titik disekitar garis lurus diagonal pada grafik Normal P-P Plot. b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regeresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada suatu periode (t) dengan periode sebelumnya (t-1). 11
Jika ada korelasi maka terdapat problem autokorelasi. Cara menguji
asumsi
autokorelasi yaitu dengan uji Durbin-Watson (DW), jika angka DU < DW < 4 - DU maka tidak terjadi masalah autokorelasi c. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara yang digunakan dalam penelitian ini untuk melihat ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik Scatterplot. Dasar analisis yang digunakan adalah jika titik – titik menyebar secara acak di atas dan di bawah angka 0 sumbu Y maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. d. Uji Multikolonieritas Model regresi yag baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Pengujian multikoleniaritas dalam penelitian ini akan dilihat dari nilai VIF dan tolerance, bila nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,10 maka model regresi bebas dari multikoleniaritas. 2. Uji Kelyakan Model a. Koefisien Determinasi Angka koefisien R2 menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas ( secara simultan atau bersama-sama ) berpengaruh terhadap variabel terikat sebesar KD = Adjusted R2 x 100 % , sedangkan( 100 - Adjusted R2 ) % sisanya dipengaruhi oleh lain. b. Uji F Kriteria yang digunakan : - Jika nilai F hitung > F tabel , maka signifikan dan jika nilai F hitung < F tabel, maka tidak signifikan - Jika angka signifikansi < = 0,05, maka signifikan dan jika angka signifikansi > 0,05, maka tidak signifikan 3. Pengujian Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Hipotesis H1 : - Ho : 1= 0 : Tabungan tidak berpengaruh terhadap kredit di Jawa Tengah - Ha: 1> 0 : Tabungan berpengaruh positif terhadap kredit di Jawa Tengah
12
b. Hipotesis H2: - Ho : 2 = 0 : Deposito tidak berpengaruh terhadap kredit di Jawa Tengah - Ha : 2 > 0 : Deposito berpengaruh positif terhadap kredit di Jawa Tengah c. Hipotesis H3 : - Ho : 3 = 0 : Giro tidak berpengaruh terhadap kredit di Jawa Tengah - Ha : 3 > 0 : Giro berpengaruh positif terhadap kredit di Jawa Tengah Kriteria pengujian : - Kalau t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. - Kalau t hitung < t tabel maka H0 diterima.dan Ha ditolak - Kalau angka sig. < = 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima - Kalau angka sig. > = 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak 4. Analisis Regresi Rumus yang digunakan adalah : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana : Y : Jumlah Kredit
a : Konstanta
X1 : Tabungan
b
X2 : Deposito
e : Faktor di luar model
: Koefisien regresi parsial
X3 : Giro
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah industri perbankan (Bank umum dan BPR) yang ada di Kabupaten dan Kota yang masuk dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah. Ada sebanyak 29 kabupaten dan 9 kota yang ada di provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini akan mengkaji mengenai penghimpunan dana (tabungan, deposito dan giro) dan penyaluran kredit yang dilakukan oleh industri perbankan di Jawa Tengah. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Hasil analisis deskriptif dapat dijelaskan berdasarkan tabel berikut ini.
13
Tabel 3 Data Deskriptif Mean
Std. Deviation
N
Minimum
Maximum
Tabungan (X1)
38
268113.00
10358763.02
1239086.28
1706026.23
Deposio (X2)
38
125650.81
14590258.06
957545.23
2424425.00
Giro (X3)
38
30993.00
5556175.00
335306.16
922889.02
Kredit (Y)
38
84552.00
20315640.00
2679408.16
3385062.86
Valid N (listwise)
38
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2010
Tabel di atas menunjukkan bahwa : a. Nilai terendah tabungan
Rp 268.113 juta, nilai tertinggi Rp 10.358.763.02 juta dan
rata-rata Rp 1.239.086.28juta serta standard deviasi
Rp 1.706.026.23juta
b. Nilai terendah deposito Rp 125650.81 juta, nilai tertinggi Rp 14.590.258.06 juta dan rata-rata Rp 957.545.23 juta serta standard deviasi Rp 2.424.425.00 juta c. Nilai terendah giro Rp 30.993.00 juta , nilai tertinggi
Rp 5.556.175.00 juta dan rata-
rata Rp 335.306.16 serta standard deviasi Rp 922.889.02 juta d. Nilai terendah kredit Rp 84.552.00 juta, nilai tertinggi Rp 20.315.640.00 juta dan ratarata Rp 2.679.408.16juta serta standard deviasi Rp 3.385.062.86 juta. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Pengujian normalitas dapat dilakukan dengan melihat gambar berikut ini. Gambar 3 Hasil uji normalitas Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Kredit (Y)
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2010
14
Gambar tersebut menunjukkan bahwa grafik cenderung membentuk suatu garis lurus diagonal. Dengan demikian maka residual dalam model regresi ini berdistribusi normal. b. Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi dapat dijelaskan berdasarkan tabel berikut ini. Tabel 4 Hasil uji autokorelasi Model
Durbin-Watson
1
1.715
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2010
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Durbin - Watson (DW) = 1,715 dari DU = 1,656 ( N = 38 , k = 3, - DU = 4 – 1,656
lebih besar
= 0,05 ) dan nilai DW tersebut kurang dari 4
= 2,344 sehingga
dalam model regresi ini tidak terjadi
autokorelasi c. Uji Heteroskedastisitas Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dijelaskan berdasarkan gambar berikut ini. Gambar 4 Hasil uji heteroskedastisitas Scatterplot Dependent Variable: Kredit (Y) Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2 -4
-3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Predicted Value
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2010
15
Gambar di atas menunjukkan bahwa grafik antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya tidak membentuk pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur dan titik – titiknya menyebar di atas dan di bawah angka 0 sumbu Y. Dengan demikian maka model persamaan regresi dalam penelitian ini tidak terjadi masalah heterokedastisitas. d. Uji Multikolonieritas Hasil pengujian multikolonieritas dapat dijelaskan berdasarkan tabel berikut ini. Tabel 5 Hasil uji multikolonieritas Model
Collinearity Statistics Tolerance
1
(Constant) Tabungan (X1) Deposito (X2) Giro (X3)
VIF
.126 .185 .250
1.784 1.257 1.685
Sumber : Datasekunder yang diolah, 2010
Tabel di atas menunjukkan bahwa semua nilai VIF < 10
dan nilai tolerance > 0,10
sehingga dalam model regresi ini tidak terjadi multikoleniaritas 3. Uji Kelayakan Model a. Analisis Koefisien Determinasi Analisis koefisien determinasi dapat diketahui dari tabel di bawah ini. Tabel 6 Koefisien Determinasi Model 1
R
R Square .937
.878
Adjusted R Square .866
Std. Error of the Estimate 1217457.09204
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2010
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square = 0,866 yang berarti bahwa kontribusi pengaruh ketiga variabel bebas ( tabungan, deposito dan giro ) terhadap kredit yang disalurkan sebesar 86,6
% sedangkan yang 13,4 % diengaruhi faktor
lainnya misalnya tingkat suku bunga ataupun kondisi pereknomian.
16
b. Uji simultan (Uji F) Berdasarkan tabel dibawah ini dapat diketahui bahwa nilai F hitung. Tabel 7. Nilai F hitung Model df 1
Regression
F 37.313
3
Residual
34
Total
37
Sig. .000
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2010
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung = 37,313 >
F tabel = 2,84 sehingga.
Berdasarkan pengujian kofisien dterminasi dan uji F dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dalam penelitian ini layak digunakan 4. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dapat dilakukan berdasarkan tabel berikut ini. Tabel 8 Koefisien Regresi Model
1
Unstandardized Coefficients
t
Sig.
B 14392.883
Std. Error 5430.437
.701
.145
Tabungan (X1)
.470
.161
2.251
.009
Deposito (X2)
.963
.046
4.689
.000
Giro (X3)
.776
.078
3.151
.002
(Constant)
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2010
a. Hipotesis 1 (H1) - Ho : 1 = 0 : Tabungan tidak berpengaruh terhadap kredit di Jawa Tengah - Ha : 1 > 0 : Tabungan berpengaruh positif terhadap kredit di Jawa Tengah Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai t hitung yaitu sebesar 2,251 > t tabel = 1,691 dan angka sig. = 0,009 sehingga signifikan ( Ho diterima dan Ha ditolak). Dengan demikian hipotesis 1 (H1) bahwa tabungan berpengaruh positif terhadap kredit di Provinsi Jawa Tengah terbukti. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Renawati (1994) yang menunjukkan bahwa tabungan berkorelasi positif dan signifikan dengan jumlah kredit pada Bank Umum Swasta Nasional Di Daerah Tingkat I Jawa Timur. 17
b. Hipotesis 2 (H2) - Ho : 2 = 0 : Deosito tidak berpengaruh terhadap kredit di Jawa Tengah - Ha : 2 > 0 : Deosito berpengaruh positif terhadap kredit di Jawa Tengah Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai t hitung yaitu sebesar 4,689 > t tabel = 1,691 dan angka sig. = 0,000 sehingga signifikan ( Ho diterima dan Ha ditolak). Dengan demikian hipotesis 2 (H2) bahwa deposito berpengaruh positif terhadap kredit di Provinsi Jawa Tengah terbukti. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Beriman (2009) yang menyimpulkan bahwa deposito berpengaruh positif signifikan terhadap jumlah kredit pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Januari 2004 - Desember 2008. c. Hipotesis 3 (H3) - Ho : 3 = 0 : Giro tidak berpengaruh terhadap kredit di Jawa Tengah - Ha : 3 > 0 : Giro berpengaruh positif terhadap kredit di Jawa Tengah Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai t hitung yaitu sebesar 3,151 > t tabel = 1,691 dan angka sig = 0,002 sehingga signifikan ( Ho diterima dan Ha ditolak). Dengan demikian hipotesis 3 (H3) bahwa giro berpengaruh positif terhadap kredit di Provinsi Jawa Tengah terbukti. Hal ini mndukung hasil penelitian Nurhasniya (2004) yang menmukan bahwa deposito berpengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan kredit pada 10 Bank Umum Devisa Nasional. 5. Analisis Regresi Berganda Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa nilai a = 14.392,883 dan b1 = 0,470, b2 = 0,963 serta b3 = 0,776 sehingga dapat disusun persamaan regresi sebaga berikut : Rumus umum regresi : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Persamaan regresi
: Y = 14.392,883 + 0, 470 X1+ 0,963 X2 + 0,776 X3 + e
Berdasarkan persamaan di atas dapat dilakukan interpretasi sebagai berikut : 1) Nilai konstanta atau a = 14.392,883 mempunyai arti bahwa jika tidak ada tabungan, deposito dan giro maka jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp 14.392,883 juta ( faktor lain dianggap tetap).
18
2) Koefisien regresi
atau b1 = 0,470 mempunyai arti bahwa kenaikan tabungan sebesar
Rp 1 juta akan dapat menaikkan kredit yang akan disalurkan sebesar Rp 0,470 juta ( faktor lain dianggap tetap) 3) Koefisien regresi
atau b2 = 0,963 mempunyai arti bahwa kenaikan deposito sebesar
Rp 1 juta maka akan dapat menaikkan kredit yang akan disalurkan sebesar Rp 0,963 juta ( faktor lain dianggap tetap) 4) Koefisien regresi
atau b3 = 0,776 mempunyai arti bahwa kenaikan giro sebesar
Rp 1 juta maka akan menaikkan kredit yang akan disalurkan sebesar Rp 0,776 juta ( faktor lain dianggap tetap).
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai t hitung dari pengaruh tabungan terhadap kredit sebesar 3,151 lebih besar dari dari t tabel = 1,691 dan angka sig = 0,009 sehingga signifikan,
dengan demikian hipotesis 1 (H1) bahwa
tabungan berpengaruh positif
terhadap kredit di Provinsi Jawa Tengah terbukti. 2. Nilai t hitung dari pengaruh deposito terhadap kredit sebesar 4,689 lebih besar dari dari t tabel = 1,691 dan angka sig = 0,000 sehingga signifikan , dengan demikian hipotesis 2 (H2) bahwa deposito berpengaruh positif terhadap kredit di Provinsi Jawa Tengah terbukti. 3. Nilai t hitung dari pengaruh giro terhadap kredit sebesar 3,151 lebih besar dari dari t tabel = 1,691 dan angka sig = 0,002sehingga signifikan, dengan demikian hipotesis 3 (H3) bahwa giro berpengaruh positif terhadap kredit di Provinsi Jawa Tengah terbukti. Saran Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini adalah : 1. Pihak perbankan perlu meningkatkan kualitas pelayanan kepada para nasabah khususnya nasabah yang memberikan dana untuk disimpan seperti tabungan, deposito dan giro. Hal ini diperlukan agar mereka semakin percaya terhadap bank dan semakin merasa nyaman untuk menyimpan dananya ke bank. Sehingga akan semakin besar penghimpunan dana yang dapat dicapai oleh bank yang selanjutnya dapat dialokasikan pada penyaluran kredit yang semakin besar pula. 19
2. Perbankan perlu menetapkan suku bunga simpanan yang akan menarik dan jika perlu memberikan hadiah kepada nasabah, dengan demikian
nasabah diharapkan akan
semakin bergairah untuk menyimpan dananya ke bank. Sehingga akan semakin besar dana simpanan yang dapat diperoleh bank guna meningkatkan jumlah penyaluran kredit kepada masyarakat. 3. Selain itu pihak otoritas perbankan ( Bank Indonesia ) perlu melanjutkan kebijakan yang berkaitan dengan upaya peningkatan penghimpunan dana maryakat melalui perbankan. Misalnya melalui program edukasi dengan nama “ Ayo Ke Bank “ yang bersub tema “ Nabung Yuk ” untuk tabungan dan “ Deposito Tumbuh Dengan Terencana “. Dengan melanjutkan program tersebut diharapkan masyarakat akan lebih bersemangat untuk menyimpan dananya dalam bentuk tabungan dan atau deposito. DAFTAR PUSTAKA Beriman, 2009, Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Jumlah Kredit Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Januari 2004 - Desember 2008, Skripsi. Bandung : Universitas Padjajaran. Dendawijaya, Lukman, 2005, Manajemen Perbankan, Bogor : Ghalia Indonesia Djarwanto, 2001, Mengenal Beberapa Uji Statistik Dalam Penelitian, Yogyakarta : Liberty Imam Ghozali, 2005..Analisis Multivariat SPSS,.Edisi Ketiga. Semarang :
BP – UNDIP
Marzuki, 1998 Metode Riset, ,Yogyakarta : BPFE-UII M. Hasan Iqbal, 2002, Pokok – Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.: Jakarta : Ghalia Indonesia Nurhasniya, Siti, 2004, Analisis Peranan PerkembanganJumlah Giro, Tabungan dan Deposito Masyarakat Terhadap Perkembangan Jumlah Kredit dan Perkembangan Jumlah Sertifikat Bank Indonesia (Studi Kasus Pada 10 Bank Umum Devisa Nasional), Tesis , Jakarta : Universitas Gunadharma Renawati , 1994, Upaya Penghimpunan Dana Masyarakat Sebagai Sumber Pelepasan Kredit Pada Bank Umum Swasta Nasional Di Daerah Tingkat I Jawa Timur. Skripsi . Surabaya : Universitas Surabaya Santoso, Ruddy Tri, 1996 Manajemen Kredit Bank, Jakarta : PT. Gramedia Siamat, Dahlan, 2004 Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta : LPFE-UI Sugiyono , 2004, Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta, ___________. (1992). Ikhtisar Ketentuan Perbankan Indonesia (IKPI) Jilid II ___________. Undang – Undang No.10 Tahun 1998 Tentang Perbankan
20