PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK CAIR AMINA TERHADAP PERTUMBUHAN BIOMAS PLANKTON SEBAGAI BAHAN PENYUBUR TANAH Thohir Zubaidi dan Sri Harwanti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur ABSTRAK Dalam budidaya ikan, 40-60% biaya produksi digunakan untuk pakan, terutama pakan buatan, dan biaya pakan dapat dikurangi dengan memberi pupuk urea ke dalam kolam. Kelangkaan pupuk urea yang sering terjadi dan harganya yang mahal, mendorong perlunya dikaji penggunaan pupuk cair amina. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk cair amina terhadap pertumbuhan biomas plankton di kolam tambak. Pengkajian dilaksanakan di wilayah kolam tambak di desa Sidodadi Lamongan selama 3 tahun (Mei 2007 s/d September 2010). Selama pengkajian dilakukan 6 kali percobaan dimana setiap percobaan berlangsung selama 4 bulan. Jumlah kolam yang digunakan sebagai sarana pengkajian sebanyak 6 buah petakan berukuran 20 m x 25 m, tiga petakan menggunakan pupuk urea + Sp 36, sedangkan tiga petakan sisanya menggunakan pupuk cair Amina + Sp 36. Dosis yang digunakan adalah urea 500 kg/Ha, Sp 36 400 kg/ha dan amina cair 5.000 kg/ha. Pemupukan awal digunakan dosis 40 %, selanjutnya 10 % diberikan setiap 2 minggu sekali. Parameter pengamatan meliputi komposisi jenis atau spesies dan tingkat kerpadatan populasi plankton. Pengamatan dilakukan setiap 2 minggu, dimana untuk sampling biomas plankton digunakan jaring plankton (plankton-net) dengan volume masa air 40 liter setiap sampling yang diambil pada 5 titik yaitu dibagian tengah dan di setiap sisi kolam. Massa plankton selanjutnya diawetkan dalam plastic sampel dengan menggunakan media pengawet formalin 5 %. Identifikasi jenis plankton menggunakan alat mikroskop dan dibantu buku identifikasi plankton. Selanjutnya seluruh data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji-t (t-test) dengan fasilitas program SPSS yang tersedia di perangkat komputer. Dari hasil pengkajian diketahui bahwa selama percobaan berlangsung ditemukan 27 spesies plankton yang mana setiap sampling ditemukan 10 s/d 17 jenis. Tingkat kepadatan populasi plankton untuk kolam amina berkisar antara 155.233 s/d 2.088.915 dan kolam urea antara 119.097 s/d 2.784.136 ind/m3. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa perlakuan pupuk tidak berpengaruh terhadap tingkat kepadatan biomas plankton. Dengan demikian dapat diketahui bahwa pupuk cair amina dapat digunakan sebagai pengganti pupuk urea yang selama ini menjadi bahan pendukung utama dalam budidaya ikan di kolam tambak. Kata Kunci : Pupuk cair amina, plankton, kolam tambak PENDAHULUAN Pembangunan perikanan bertujuan untuk menciptakan usaha perikanan yang tangguh dengan dukungan teknologi yang menjamin keberlanjutannya tanpa merusak sumberdaya yang ada. Upaya peningkatan produksi hasil perikanan masih terus dilakukan oleh nelayan, namun dewasa ini terdapat
537
pergeseran konsep pengusahaan yaitu dari usaha penangkapan ke arah budidaya (Anonim, 1997). Saat ini usaha budidaya didominasi oleh usaha budidaya ikan bandeng yang dilakukan dengan cara tradisional. Dalam kegiatan budidaya pakan merupakan komponen biaya yang menyerap sekitar 40-60 % dari biaya produksi (Kadarini, 1997; Mundriyanto, dkk, 1996). Pakan ikan di tambak bisa berasal dari pakan buatan dan pakan alami. Semakin besar volume pakan buatan yang digunakan, akan semakin besar pula biaya produksi yang dibutuhkan. Ini merupakan salah satu penyebab sistem intensif ini ditinggalkan oleh petani tambak tradisional. Salah satu cara untuk penyediaan pakan alami di kolam adalah dengan pemberian pupuk yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah masa plankton dalam kolam (Aida, 1994; Priyadi, 1991; Arfiati, 1992). Di daerah Pantura petani tambak dalam meningkatkan volume masa plakton umumnya menggunakan pupuk anorganik jenis urea dan SP 36. Cara ini masih menguntungkan, karena dalam satu ha tambak dapat menghasilkan ± 1,25 ton per satu kali budidaya (umur panen 4 bulan) dengan ukuran 6-8 ekor per kg (Anonim, 2005). Permasalahan yang sering dihadapi petani adalah pupuk tidak tersedia di pasar (langka) pada saat dibutuhkan dan apabila tersedia harganya tinggi. Pupuk “Cair Amina” merupakan jenis pupuk lengkap karena dalam komposisinya terkandung unsur organik dan anorganik, sehingga diharapkan mampu meningkatkan volume masa plankton dalam tambak. Pupuk ini diproduksi oleh PT. Ajinex International - Mojokerto Faktory. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk cair Amina terhadap pertumbuhan biomas plankton di kolam tambak. BAHAN DAN METODE Pengkajian dilaksanakan di wilayah kolam tambak di desa Sidodadi Lamongan selama 3 tahun yaitu dari Mei 2007 s/d September 2010. Pengkajian dilaksanakan di wilayah kolam tambak di desa Sidodadi Lamongan selama 3 tahun (Mei 2007 s/d September 2010). Selama pengkajian dilakukan 6 kali percobaan dimana setiap percobaan berlangsung selama 4 bulan. Jumlah kolam yang digunakan sebagai sarana pengkajian sebanyak 6 buah petakan berukuran 20 m x 25 m, tiga petakan menggunakan pupuk urea + Sp 36, sedangkan tiga petakan sisanya menggunakan pupuk cair Amina + Sp 36. Dosis yang digunakan adalah urea 500 kg/Ha, Sp 36 400 kg/ha dan amina cair 5.000 kg/ha. Pemupukan awal digunakan dosis 40 %, selanjutnya 10 % diberikan setiap 2 minggu sekali. Parameter pengamatan meliputi komposisi jenis atau spesies dan tingkat kerpadatan populasi plankton. Pengamatan dilakukan setiap 2 minggu, dimana untuk sampling biomas plankton digunakan jaring plankton (plankton-net) dengan volume masa air 40 liter setiap sampling yang diambil pada 5 titik yaitu dibagian tengah dan di setiap sisi kolam. Massa plankton selanjutnya diawetkan dalam plastic sampel dengan menggunakan media pengawet formalin 5%. Identifikasi jenis plankton menggunakan alat mikroskop dan dibantu buku
538
identifikasi plankton. Selanjutnya seluruh data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji-t (t-test) dengan fasilitas program SPSS yang tersedia di perangkat komputer. HASIL DAN PEMBAHASAN Pemantauan parameter biologi air di dalam tambak ditujukan untuk mengetahui kepadatan biomass yang ada sebagai parameter kesuburan perairan. Plankton adalah jasad renik yang melayang di dalam kolam mengikuti gerakan air. Plankton dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu : 1 Fitoplankton, jasad nabati yang dapat melakukan fotosintesis karena mengandung klorofil; terdiri dari satu sel atau banyak sel. 2 Zooplankton, jasad hewani yang tidak dapat melakukan fotosintesis; zoo-plankton memakan fitoplankton Pertumbuhan biomas plankton di tambak sangat ditentukan oleh persiapan tambak. Adanya pemupukan dasar akan menyebabkan dasar subur sehingga tanaman air khususnya alga biru dapat tumbuh dengan baik. Kesuburan akan menurun karena semakin terpakainya zat hara yang dimasukkan pada awal (persiapan) pemeliharaan. Oleh karena itu kesuburan air tambak harus selalu dipantau agar dapat diketahui kapan waktu yang tepat untuk dilakukan pemupukan ulang. Tingkat kepadatan plankton dapat dilihat dari kecerahan air menggunakan pinggan secchi (secchi disk). Tingkat kecerahan air tambak yang baik berkisar 25-35 cm. Plankton tumbuh dominan pada tambak yang dalam (kedalaman air ebih dari 50 cm). Berdasarkan hasil sampling terhadap biomass plankton yang dilakukan pada kolam percobaan ditemukan 27 jenis plankton. Adapun jenis tersebut adalah Bosmina, Pseudodiaptomus sp, Calanus sp, Nauplius sp, Dactylopusi sp, Microsetella sp, Cyclopoid sp, Moinodaphnia Macleaya Nauplius M. M 1, Nauplius M. M2, Nauplius M. M 3, Nauplius M. M 4, Nauplius M. M 5, Rotifera, Ooxid, chlamidomonas, Nauplius sp, cacing, ulat, Diatoms, Flagilaria, Asterinellaformosa, Chrooccus sp, Cyanobacteria, Ceratium, trichodesmium, dan “sp non identified”. Adapun jenis plankton, rata-rata kepadatan, Indek Kelimpahan dan Indek Kesamaan selama percobaan berlangsung dapat dilihat pada Tabel 1-6. Terdapat perbedaan kepadatan biomassa plankton baik antar waktu maupun perlakuan (pupuk cair Amina dan pupuk Urea). Akan tetapi hasil analisis dengan uji-beda (T-tes) menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan biomass plankton. Dari keragaan tersebut diketahui bahwa kepadatan rata-rata plankton pada kolam Amina 155.233 s/d 2.088.915 dengan rata-rata 771.798 ind/m3, sedangkan di kolam Urea 119.97 s/d 2.784.136 dengan rata-rata 941.161 ind/m3. Dari nilai indek kelimpahan yang ada diketahui bahwa selama percobaan berlangsung diketahui bahwa jenis plankton dominan untuk perlakuan Amina berkisar antara 3 s/d 6 jenis, dimana indek kelimpahan tertinggi mencapai 44,5 % dari kelompok Moinodhapnia sp. Sebaliknya untuk perlakuan urea, terdapat 3-6
539
jenis plankton jenis dominan dengan indek kelimpahan tertinggi mencapai 54,1 % juga dari kelompok Moinodhapnia sp. Untuk indek kesamaan diketahui berkisar antara 0,9 s/d 1, menunjukkan bahwa antara kolam percobaan amina dan urea mempunyai kesamaan jenis yang tinggi, artinya jenis plankton yang ditemukan mendekati seragam (sama). Untuk mengetahui keragaan kepadatan biomass plankton disetiap periode percobaan selama kegiatan berlangsung dapat dilihat pada Gambar 1-6. Tabel 1. Keragaan jenis plankton, rata-rata kepadatan, Indek Kelimpahan pada percobaan tahap pertama bulan Mei s/d September 2007 3
jenis plankton Bosmina sp Pseudodiaptomus sp Calanus sp Nauplius sp Dactylopusia sp Microsetella sp Cyclopoid sp M.Macleaya Nauplius M. M 1 Nauplius M. M 2 Nauplius M. M 3 Nauplius M. M 4 Nauplius M. M 5 Rotifera Ooxid Jumlah individu Jumlah sp
K1 6464 8809 1488 12964 2226 1369 19047 4357 3905 893 17476 11371 90.368 12
Kepadatan rata-rata (1nd/m ) Amina Urea K2 K3 Rerata K1 K2 K3 Rerata 18236 5636 10112 11126 10078 3830 8345 36336 8255 17800 15130 21170 14132 16811 2800 357 1548 1857 1381 392 1210 58140 15695 28933 35422 20616 20318 25452 8429 2625 4427 5314 2705 5113 4377 1571 524 8649 619 3546 4000 4428 1017 3148 26959 7105 17704 18642 25094 11518 18418 4992 452 3267 191 886 371 482 286 95 95 57 51 6045 262 3404 643 57 117 272 467 156 1886 500 1093 395 1457 364 739 61325 5174 27992 22240 21004 19005 20749 80670 13433 35158 28337 17071 10151 18519 315.220 60.112 155.233 143.391 127.576 86.325 119.097 14 12 13 13 14 12 13
Indek Kelimpahan Amana Urea 6,5 7,0 11,5 14,1 1,0 1,0 18,6 21,4 2,9 3,7 0,4 2,3 2,6 11,4 15,5 2,1 0,4 0,1 2,2 0,2 0,1 0,0 0,7 0,6 18,0 17,4 22,6 15,5 100 100 14 14
Tabel 2. Keragaan jenis plankton, rata-rata kepadatan, Indek Kelimpahan pada percobaan tahap ke dua bulan Januari s/d Mei 2008 Kepadatan rata-rata (1nd/m3) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
jenis plankton K1 Bosmina sp 71925 Pseudodiaptomus sp 178325 Calanus sp 20059 Nauplius sp 266797 Dactylopusia sp 57545 Microsetella sp Cyclopoid sp 27189 M.Macleaya 430955 Nauplius M. M 1 40427 Nauplius M. M 2 Nauplius M. M 3 23332 Nauplius M. M 4 Nauplius M. M 5 17142 Rotifera 422922 Ooxid 92853 Ceratium 6905 trichodesmium Jumlah individu 1656374 Jumlah sp 13
540
Amina K2 K3 15485 71730 83775 326846 2762 5476 275981 163554 37236 135784 1169 7381 12826 9762 36065 388281 7255 4286 48 6181 20713 390 3143 2905 125994 95124 100805 151792 238 12142 12380 721731 1395774 17 14
Rerata 53047 196315 9432 235444 76855 2850 16592 285100 17322 16 16742 130 7730 214680 115150 6428 4127 1257959 15
Urea K1 K2 K3 56378 313175 30764 378981 262463 72472 43331 19071 4318 315699 106447 108187 62045 4119 34039 15714 115423 35832 8359 180086 584661 316918 1810 7500 2990 952 214 6428 571 1170
Rerata 133439 237972 22240 176778 33401 5238 53205 360555 4100 389 2723
1810 14618 2590 6339 390695 184704 440208 338535 896670 83448 32143 337420 1191 397 714 238 24514981633251 1054157 1712968 14 15 12 14
Indek Kelimpahan Amn Urea 4,2 7,8 15,6 13,9 0,7 1,3 18,7 10,3 6,1 1,9 0,2 0,3 1,3 3,1 22,7 21,0 1,4 0,2 0,0 1,3 0,2 0,6 17,1 9,2 0,5 0,3 100 16
0,4 19,8 19,7 0,0 0,0 100 15
Tabel 3. Keragaan jenis plankton, rata-rata kepadatan, Indek Kelimpahan pada percobaan tahap ke tiga bulan Desember 2008 s/d April 2009 Kepadatan rata-rata (1nd/m3) No
jenis plankton
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Bosmina sp Pseudodiaptomus sp Calanus sp Nauplius sp Dactylopusia sp Microsetella sp M.Macleaya Nauplius M. M 1 Rotifera Ooxid Diatoms Flagilaria Asterinellaformosa Chrooccus sp Cyanobacteria Jumlah individu Jumlah sp
Amina K1 1570 840 20660 695 6240 180 60400 18390 6725 4865 10370 4325 250 115 3440 139065 15
K2 1340 1405 1375 19070 3570 195 144380 95690 118440 5515 2850 125 7750 3706 1000 406411 15
Urea
K3 1530 3020 1315 1665 3350 105 148075 68260 6455 1160 1525 10510 1055 248025 13
Rerata 1480 1755 7783 7143 4387 160 117618 60780 43873 3847 4915 1483 6170 1274 1832 264500 14
K1 395 4380 46085 525 18125 270 129580 6520 34320 3035 1690 4430 2250 255 3525 255385 15
K2 160 845 1985 11460 3550 725 104090 75750 18820 1925 735 1800 1015 755 810 224425 15
K3 425 445 64220 330 10230 315 185570 2165 2845 21800 1235 2050 2510 135 1150 295425 15
Rerata 327 1890 37430 4105 10635 437 139747 28145 18662 8920 1220 2760 1925 382 1828 258412 15
Indek Kelimpahan Amn Urea 0,6 0,1 0,7 0,7 2,9 14,5 2,7 1,6 1,7 4,1 0,1 0,2 44,5 54,1 23,0 10,9 16,6 7,2 1,5 3,5 1,9 0,5 0,6 1,1 2,3 0,7 0,5 0,1 0,7 0,7 100 100 15 15
Tabel 4. Keragaan jenis plankton, rata-rata kepadatan, Indek Kelimpahan pada percobaan tahap ke empat bulan Mei s/d Agustus 2009 Kepadatan rata-rata (1nd/m3) No
jenis plankton
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Bosmina sp Pseudodiaptomus sp Calanus sp Nauplius sp Dactylopusia sp Microsetella sp M.Macleaya Nauplius M. M 1 Rotifera Ooxid Diatoms Flagilaria Asterinellaformosa Chrooccus sp Cyanobacteria Jumlah individu Jumlah sp
Amina K1 5900 875 47425 29225 10950 900 4300 2075 1600 1650 69500 1300 475 900 1600 178.675 15
K2 100 100 76550 41550 69075 975 2725 6600 2100 1725 9425 350 2675 11000 1225 226.175 15
Urea
K3 825 8525 25025 400 2275 525 12375 5225 700 1700 7625 950 10450 3200 6500 86.300 15
Rerata 2275 3167 49667 23725 27433 800 6467 4633 1467 1692 28850 867 4533 5033 3108 163.717 15
K1 K2 K3 6400 2025 2425 21500 4425 2225 28225 86975 78575 8300 3750 36050 43450 68975 94475 1350 3625 1575 3375 6900 1575 550 7062,5 1350 10325 100 10400 550 1000 775 8450 12500 28675 150 450 1200 4475 50 3775 475 300 125 600 200 350 138.175 198.338 263.550 15 15 15
Rerata 3617 9383 64592 16033 68967 2183 3950 2988 6942 775 16542 600 2767 300 383 200.021 15
Indek Kelimpahan Amn Urea 1,4 1,8 1,9 4,7 30,3 32,3 14,5 8,0 16,8 34,5 0,5 1,1 3,9 2,0 2,8 1,5 0,9 3,5 1,0 0,4 17,6 8,3 0,5 0,3 2,8 1,4 3,1 0,1 1,9 0,2 100 100 15 15
Tabel 5. Keragaan jenis plankton, rata-rata kepadatan, Indek Kelimpahan pada percobaan tahap ke Lima bulan Desember 2009 s/d Mei 2010 Kepadatan rata-rata (1nd/m3) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
jenis plankton K1 Bosmina sp 20908 Pseudodiaptomus sp 19117 Calanus sp Nauplius sp 2827 Dactylopusia sp Microsetella sp 270266 Cyclopoid sp M.Macleaya 511320 Nauplius M. M 2 Nauplius M. M 3 300 Rotifera 267317 Ooxid 14545 chlamidomonas 18703 Nauplius Sp 5625 cacing 50 ulat Diatoms 25 Flagilaria non identified Jumlah individu 1131003 Jumlah sp 12
Amina
Urea
K2 20190 45620
K3 1698 6457
Rerata 14265 23731
1190
2349
170695 20 320405 200 222455 13825 42500 5600 50
72440 187404 2542 10304 170 13813 25 25 95 40 133 44 267 214993 700466 14 13
100 842850 13
K2 6440 17000
K3 6097 964
2122
K1 13520 23587 100 23520
7000
84698
175220
275430
108673
2927 14 50333
30280
287335
392943 440 600 630087 7927 583387 103720
57500 200 18067 2780 17132 11767 40
100 1700 2057060 14
1600 248198 12
Rerata 8686 13850 33 11149 5 144812
Indek Kelimpahan Amn Urea 2,0 1,5 3,4 2,4 0,3 0,0 25,0
1,9 0,0 25,3
48543 100 200 20576 2767 242 3878 28
166329
41,0
29,1
222910 4491
26,8 1,5
38,9 0,8
100
67
900 137668 15
572331 14
100 8
100 8
541
Tabel 6.
Keragaan jenis plankton, rata-rata kepadatan, Indek Kelimpahan dan Indek Kesamaan pada percobaan tahap ke Enam bulan Juni s/d September 2010 Kepadatan rata-rata (1nd/m3)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
jenis plankton Bosmina sp Pseudodiaptomus sp Calanus sp Nauplius sp Dactylopusia sp Microsetella sp Cyclopoid sp M.Macleaya Nauplius M. M 1 Rotifera Ooxid chlamidomonas Nauplius Sp Diatoms non identified Jumlah individu Jumlah sp
Amina K1 22167 201381
K2 146600 13123
K3 73890 4100
Rerata 80886 72868
158244 875 974061
204530 107 335210
5222 77856
122666 327 462376
132764
598157
1268
244063
1649514 23256 463392 300400 400 3926453 11
444803 2400 28133 259920 1000 103450 2137433 12
22008 2150 1772 9344
705442 9269 164432 189888 333 5250 36367 202860 2088915 10 11
K1 409880 8380 2560 63553 39000 248500 11000 754773 15000 1294440 8707 379640 7200
Indek Kelimpahan Rerata Amn Urea 257110 3,9 9,2 17770 3,5 0,6 853 23637 49372 5,9 1,8 13000 0,5 535375 408622 22,1 14,7 3667 0,1 138290 415131 11,7 14,9 5000 0,2 1206043 1052819 33,8 37,8 3050 6671 0,4 0,2 30460 232682 7,9 8,4 19607 58922 9,1 2,1 50 17 3233 262500 1,7 9,4 2308115 2784136 100 100 11 12 10 13
Urea K2 K3 18917 342533 39093 5837 60927 441990 352330 657973 8257 287947 149960
783200 1067 4025833 2018460 14 10
Gambar 1. Kurva sebaran kepadatan plankton pada percobaan periode kesatu bulan April s/d September 2007
Gambar 2. Kurva sebaran kepadatan plankton pada percobaan periode kedua bulan Januari s/d Mei 2008
542
Gambar 3. Kurva sebaran kepadatan plankton pada percobaan periode ketiga bulan Desember 2008 s/d April 2009
Gambar 4. Kurva sebaran kepadatan plankton pada percobaan periode keempat bulan Mei s/d Agustus 2009
Gambar 5. Kurva sebaran kepadatan plankton pada percobaan periode ke lima bulan Januari s/d Mei 2010
Gambar 6. Kurva sebaran kepadatan plankton pada percobaan periode ke enam bulan Juni s/d September 2010 543
Dari keragaan Gambar 1-6 diketahui bahwa perkembangan sebaran plankton setiap tahap percobaan sangat bervariasi. Pada tahap 1, 3 dan 4 ratarata populasi biomas kolam Amina lebih tinggi dibandingkan kolam Urea. Percobaan pada tahap tersebut terjadi pada saat musim penghujan dimana debit air kolam berada pada kondisi optimal. Hal ini bearti pupuk amina mempunyai dampak optimal terhadap perkembangan populasi biomas plankton pada kondisi kolam yang mempunyai akses irigasi yang optimal, atau diaplikasikan pada budidaya ikan di saat curah hujan optimal. KESIMPULAN DAN SARAN -
Selama percobaan berlangsung ditemukan 27 spesies plankton, dan setiap sampling ditemukan 10 s/d 17 jenis. Tingkat kepadatan populasi plankton untuk kolam amina berkisar antara 155.233 s/d 2.088.915 dan kolam urea antara 119.097 s/d 2.784.136 ind/m3, dan secara statistik idak berbeda nyata.
DAFTAR PUSTAKA Aida SN., 1994. Pengaruh Pemberian Pupuk Hijau Terhadap Peningkatan Mutu Air dan Pertumbuhan Ikan Jelawat (Leptobarbus hoeveni Blkr) pada Kolam Rawa. Prosiding Balitkanwar 1993/1994 Sukamandi Anonim, 2005. Laporan hasil survey pendahuluan usaha budidaya ikan bandeng di perairan tambak di daerah Lamongan Jawa Timur. (tidak dipublikasi) Anonim, 1997. Penentuan komoditas perikanan unggulan Jawa Timur dan strategi pembangunannya. Prosiding Lokakarya Wawasan dan Strategi Pembangunan Pertanian di Jawa Timur Menjelang Abad XXI. Puslitbang Pertanian Arfiati, D. 1992. Survei pendugaan kepadatan fitoplankton sebagai produktifitas primer di rawa Bureng desa Sukosari kec. Gondanglegi kab. Malang Jawa Timur. FPI Unibraw. 41 hal. Kadarini. T., 1997. Pupuk anorganik sebagai alternatif untuk meningkatkan produksi pakan alami pada budidaya ikan. Warta Penelitian Perikanan Indonesia. Volume III Nomor 3, 1997 Mundriyanto, H., Rusmaedi, Sularto, dan Ongko Praseno, 1996. Pengaruh cara pemberian pakan terhadap peertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) di kolam tadah hujan. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia . Voll. II No. 3 tahun 1996. Priyadi. A., 1991 Kultur Chlorella sp. Dengan Pemupukan Komersial yang Diperkaya Zat Pengatur Tumbuh dan Pukpuk Daun. Buletin Penelitian Perikanan Darat. Volume 10 Nomer 1. Bogor.
544