PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN MICROSOFT OFFICE POWER POINT TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK PESERTA DIDIK (Studi Eksperimen terhadap Peserta Didik Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Culamega Tahun Pelajaran 2012/2013) Oleh: Ahmad Abdul Rohman; 1 Edi Hidayat; 2 dan Syarif Barnas; 3 1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya 2
Dosen (Pembimbing 1) Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya 3
Dosen (Pembimbing 2) Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya
ABSTRAK AHMAD ABDUL ROHMAN. 2013. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) berbantuan Microsoft Office Power Point terhadap Kemampuan Pemahaman Matematik Peserta Didik (Studi Eksperimen terhadap Peserta Didik Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Culamega Tahun Pelajaran 2012/2013). Program Studi Pendidikan Matematika. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh positif penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD berbantuan Microsoft Office Power Point terhadap kemampuan pemahaman matematik peserta didik dan mengetahui sikap peserta didik terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan Microsoft Office Power Point. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Populasinya seluruh peserta didik kelas VIII SMPN 1 Culamega tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah tiga kelas. Sampel diambil sebanyak dua kelas dengan menggunakan teknik random dengan cara diundi menurut kelas karena karakteristik populasinya homogen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan pemahaman matematik dan angket sikap. Analisis data pengujian statistik yang 1
2
digunakan yaitu uji perbedaan dua rata-rata pada taraf signifikansi 1%. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh simpulan terdapat pengaruh positif penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) berbantuan Microsoft Office Power Point terhadap kemampuan pemahaman matematik peserta didik. Peserta didik bersikap positif terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) berbantuan Microsoft Office Power Point.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) berbantuan Microsoft Office Power Point, kemampuan pemahaman matematik, sikap peserta didik.
3
ABSTRACT
AHMAD ABDUL ROHMAN. 2013. Effect of Using Cooperative Method Type of Student Teams Achievement Division (STAD) with Microsoft Office Power Point of Mathematics Understanding Ability of Students (Study Experiment to Students Class VIII Junior High School 1 Culamega Period 2012/2013). Mathematics Education Department. Faculty of Teachership and Education Science. Siliwangi University. The purposes of this research are to know the effect of the positive use of the cooperative method type of STAD with Microsoft Office Power Point to the mathematics understanding ability of students and the attitude of students toward the use of cooperative method type of STAD with Microsoft Office Power Point. The research method used was experimental method. The population around the eighth grade students SMPN 1 Culamega school year 2012/2013, amounting to three classes. Samples were taken two class by using a random lottery method according to the characteristics of the population as a homogeneous class. The instrument used in this research is tests of mathematics understanding ability and questionnaire attitude. Statistical analysis of test data used is a test of two average difference at significance level of 1%. Based on the results of research and data analysis, conclusions obtained are positive influences use of Cooperative Method Type of Student Teams Achievement Division (STAD) with Microsoft Office Power Point of mathematics understanding ability of students. Students give positive attitudes of cooperative method type of Student Teams Achievement Division (STAD) with Microsoft Office Power Point.
Keywords: Cooperative Method Type of Student Teams Achievement Division (STAD) with Microsoft Office Power Point, mathematics understanding ability, attitudes of students.
4
A. Pendahuluan Matematika merupakan salah satu pelajaran yang sering dijumpai penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Namun kenyataannya, dalam ruang lingkup sekolah matematika menjadi salah satu pelajaran yang diidentikkan dengan kata sulit dan membosankan oleh peserta didik itu sendiri. Hal ini semakin diperparah lagi dengan proses pembelajaran yang cenderung monoton dan tidak memberikan kesan menarik dan interaktif sehingga peserta didikpun bukannya semakin termotivasi untuk belajar matematika, tapi yang terjadi malah semakin malas untuk mengikuti pelajaran matematika. Proses pembelajaran yang kurang optimal tentu saja tidak diharapkan. Pendidik mempunyai peranan penting dalam upaya memperbaiki paradigma belajar yang selama ini kurang memberikan kontribusi dalam meningkatkan pemahaman matematik peserta didik. Proses belajar mengajar dan kondisi peserta didikpun tidak kalah penting dalam upaya memperbaiki semua kekurangan tersebut. Proses pembelajaran konvensional merupakan suatu hal yang wajar jika peserta didik dapat memahami materi matematika yang telah diajarkan dengan baik. Namun yang sama sekali tidak kita inginkan adalah ketika pendidik hanya mengajar dengan tuntutan pencapaian kurikulum saja tanpa memperhatikan bagaimana hasil yang diperoleh peserta didiknya, yang penting materi pelajaran matematika sudah diberikan kepada peserta didiknya, tidak memperhatikan bagaimana tingkat pemahaman peserta
5
didiknya. Akibatnya, peserta didik masih banyak yang mendapatkan nilai dibawah KKM ketika mereka diberi evaluasi. Sesuai dengan hasil observasi, nilai ulangan peserta didik kelas VIII SMPN 1 Culamega yang masih di bawah KKM mencapai 69%. Ini yang perlu kita benahi bersama, pendidik tidak lagi mengajar hanya semata-mata untuk memenuhi kewajiban memberikan materi saja, tapi juga harus benar-benar memperhatikan faktorfaktor yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematik peserta didik. Hasil belajar peserta didik di sekolah sering diindikasikan dengan permasalahan belajar dari peserta didik tersebut dalam memahami materi pelajaran. Indikasi ini dimungkinkan karena faktor belajar peserta didik yang kurang efektif, bahkan peserta didik sendiri tidak merasa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Akibatnya peserta didik kurang memahami bahkan tidak memahami materi matematika yang dikatakannya sukar. Kecenderungan pembelajaran yang kurang ini merupakan hal yang biasa dialami pendidik jika tidak memahami kebutuhan dari peserta didik tersebut. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pemahaman matematik peserta didik di kelas, salah satu diantaranya adalah penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan situasi peserta didik yang akan kita ajar. Pendidik harus mengetahui dan memahami kondisi peserta didik di kelasnya karena mereka mempunyai karakter yang berbeda-beda, ada peserta didik yang sudah memahami materi matematika yang akan diajarkan dengan baik, ada pula peserta didik yang sama sekali belum mengenal materi
6
tersebut. Perbedaan kemampuan akademis ini akan menjadi masalah jika pendidik tidak dapat mensiasatinya dengan baik, tapi sebaliknya masalah ini tidak akan berarti jika pendidik menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Student
Teams Achievement
Division
(STAD),
karena
dalam
pembelajaran ini peserta didik akan dibagi-bagi ke dalam beberapa kelompok yang masing-masing kelompoknya akan mewakili perbedaan tingkatan kemampuan akademis peserta didik tersebut. Pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ini sesuai untuk materi pelajaran matematika karena peserta didik tidak hanya menerima materi dari pendidik, tapi mereka juga berdiskusi dengan anggota kelompoknya sampai semua anggota kelompoknya memahami materi yang diberikan oleh pendidik. Model pembelajaran ini dapat memberikan motivasi kepada peserta didik untuk menciptakan suasana belajar yang saling membutuhkan dengan adanya interaksi positif diantara anggota kelompoknya. Peserta didik biasanya lebih berani untuk bertanya kepada temannya sendiri ketika mereka tidak memahami materi yang diajarkan pendidik. Dengan demikian peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam mempelajari materi matematika
yang diberikan dan proses
pembelajaranpun lebih efektif sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematik peserta didik. Selain dari pemanfaatan model pembelajaran, faktor lain yang dapat digunakan agar pembelajaran matematika lebih baik dan menarik salah satunya adalah dengan menggunakan media pembelajaran. Dalam hal ini,
7
peneliti akan menggunakan program Microsoft office power point sebagai media pembelajaran dalam menyampaikan materi matematika. Proses belajar pada hakikatnya merupakan komunikasi, yaitu penyampaian pesan dari pendidik kepada peserta didik. Dalam proses penyampaian pesan ini ada yang berhasil diterima oleh peserta didik, ada juga yang gagal. Perlu diperhatikan penyebab gagalnya pesan berupa materi yang diterima oleh peserta didik, yakni dengan menciptakan komunikasi antara pendidik dan peserta didik dengan baik. Proses belajar optimal merupakan salah satu indikator yang dapat meningkatkan pemahaman peserta didik. Untuk mencapai proses belajar yang optimal, dibutuhkan komunikasi yang baik. Software Microsoft office power point merupakan jawaban dari permasalahan komunikasi yang kurang baik pada saat penyampaian materi matematika. Selain dapat membantu dalam penyampaian materi matematika, Microsoft office power point juga dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik karena di dalamnya dapat memuat teks, warna, gambar, suara, video, dan animasi yang menarik yang dapat ditampilkan pada slide show pada saat pendidik mempresentasikan materi matematika sehingga peserta didikpun tidak akan merasa bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian, peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar dan akan tercipta suasana belajar yang menarik dan interaktif sehingga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi matematika.
8
B. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan dua buah kelompok. Alasan digunakan metode eksperimen karena penelitian ini menggunakan hubungan sebab akibat. Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) berbantuan Microsoft office power point dan pembelajaran langsung, sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan pemahaman matematik peserta didik dan sikap peserta didik terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) berbantuan Microsoft office power point. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Culamega Tahun Pelajaran 2012/2013. Sampel diambil sebanyak dua kelas yang dipilih secara random (acak) menurut kelas. Alasan menggunakan teknik random menurut kelas karena setiap kelas memiliki karakteristik yang sama (homogen) dilihat dari kemampuan akademis yaitu setiap kelas terdapat peserta didik yang memiliki kemampuan akademis tinggi, sedang dan rendah. Proses pengambilan sampel dilakukan dengan cara menuliskan nama masing-masing kelas populasi pada kertas kecil, lalu digulung dan dimasukkan pada suatu tempat kemudian dikocok dengan baik dan diambil dua gulungan kertas. Sampel pertama yang terpilih adalah VIII-A sebagai kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan model
9
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) berbantuan Microsoft office power point, sedangkan sampel kedua yang terpilih adalah VIII-C sebagai kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran langsung. Data diperoleh dari hasil tes pemahaman matematik peserta didik, dan pengisian angket skala sikap. Selanjutnya data dianalisis dan diuji hipotesis. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Menguji Normalitas dari masing-masing kelompok dengan Chi-Kuadrat (
).
Rumus yang digunakan adalah : k
O i E i 2
i 1
Ei
2 hitung
Keterangan:
Oi = Frekuensi pengamatan Ei = Frekuensi yang diharapkan 2. Menguji Homogenitas Varians dengan Mencari Nilai F. Statistik yang digunakan adalah:
F
Vb Vk
Keterangan : Vb = Varians terbesar Vk = Varians terkecil
10
3. Uji Hipotesis dengan Uji Perbedaan Dua Rata-rata Menurut Ruseffendi, E.T. (1993 : 398) rumus pengujian dua sampel bebas dan kedua variansi populasinya tidak diketahui tetapi diasumsikan sama adalah sebagai berikut:
t
X Y
1 1 s x2 y n ny x
untuk mencari nilai S x2 y dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
S
2 x y
2
X X Y Y nx ny 2
dengan:
X X
Y Y
2
2
sx s
y
2
2
2
n x
1
n
1
y
4. Analisis Sikap Analisis data untuk sikap peserta didik terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) berbantuan Microsoft office power point hanya dideskripsikan saja. Penggolongan kelompok peserta didik yang memiliki sikap positif dan sikap negatif dilakukan dengan membandingkan skor subjek dengan jumlah skor alternatif jawaban netral dari semua butir pernyataan. Pada penelitian ini skor netralnya adalah 3. Jika rerata skor peserta didik lebih besar atau sama dengan rerata skor netral maka sikap peserta didik positif, sebaliknya jika rerata skor peserta didik kurang dari rerata skor netral maka sikap peserta didik negatif.
11
C. Hasil dan Pembahasan 1. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) berbantuan Microsoft Office Power Point terhadap Kemampuan Pemahaman Matematik Peserta Didik Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dapat memberikan gambaran bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan Microsoft Office Power Point pada materi lingkaran memberikan hasil yang maksimal pada kemampuan pemahaman matematik peserta didik. Hasil maksimal tersebut diperoleh karena proses pembelajaran
yang
dilakukan
dipersiapkan
dengan
matang
dan
pelaksanaan pembelajaran yang optimal. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata skor tes pemahaman matematik peserta didik yang diperoleh pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan Microsoft Office Power Point sebesar 11,15, sedangkan ratarata skor tes pemahaman matematik peserta didik pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran langsung sebesar 9,26. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, terlihat bahwa kemampuan pemahaman matematik peserta didik pada materi lingkaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan Microsoft Office Power Point lebih baik dari pada kemampuan pemahaman
matematik
peserta
didik
yang
menggunakan
model
pembelajaran langsung. Hal ini terjadi karena dalam pembelajaran STAD peserta didik lebih berperan aktif dalam memahami materi yang dipelajari. Selain itu, peserta didik juga lebih ditekankan untuk berpikir bersama
12
dalam kelompoknya, bertukar pendapat dan saling membantu untuk menyelesaikan soal ataupun permasalahan yang diberikan guru sehingga semua anggota dalam kelompok tersebut memahami materi dan juga permasalahan yang sedang dipelajari. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan Vygotsky (Slavin, R.E. 2005:36-37): Wilayah pembangunan paling dekat sebagai jarak antara level pembangunan aktual seperti yang ditentukan oleh penyelesaian masalah secara independen dan level pembangunan potensial seperti yang ditentukan melalui penyelesaian masalah dengan bantuan dari orang dewasa atau dalam kolaborasi dengan teman yang lebih mampu. Peserta didik saling berinteraksi dengan anggota kelompoknya, ketika mereka mengalami kesulitan, mereka tidak sungkan untuk langsung bertanya pada teman kelompoknya yang lebih mengerti. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Piaget (Slavin, R.E. 2005:37) “pengetahuan tentang perangkat sosial-bahasa, nilai-nilai, peraturan, moralitas dan sistem simbol (seperti membaca dan matematika) hanya dapat dipelajari dalam interaksi dengan orang lain”. Media Microsoft Office Power Point juga memberikan kontribusi positif terhadap pembelajaran STAD. Penggunaan media tersebut membuat proses pembelajaran lebih menarik sehingga peserta didikpun tetap semangat untuk belajar dan lebih termotivasi. Materi matematika yang awalnya dianggap sulit oleh peserta didik dan malas untuk mempelajarinya, setelah penyampaiannya diawali dengan slide bahan ajar dalam Microsoft Office Power Point, peserta didik lebih teratrik untuk mengikuti proses pembelajaran selanjutnya.
13
Berbeda dengan kelas eksperimen, di kelas kontrol peserta didik kurang aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini terjadi karena guru lebih mendominasi kegiatan pembelajaran. Peserta didik hanya menunggu pemberian materi dari guru tanpa berpartisipasi aktif untuk memahami sendiri. Ketika mereka mengalami kesulitanpun hanya sebagian kecil peserta didik yang berani bertanya langsung kepada guru, sehingga masih banyak peserta didik yang kurang memahami materi yang dipelajari. Dalam pelaksanaan di lapangan masih terdapat kendala
yaitu
kondisi peserta didik. Masih ada peserta didik yang kurang serius dalam mengikuti proses pembelajaran. Namun kendala ini tidak begitu berarti, karena masih dapat ditanggulangi oleh guru yaitu dengan cara mengawasi lebih ketat saat pembelajaran berlangsung dan lebih memperhatikan peserta didik yang terlihat kurang serius, sehingga mereka mengikuti proses pembelajaran seperti sewajarnya. Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian statistik diketahui bahwa terdapat pengaruh positif penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) berbantuan Microsoft office power point terhadap kemampuan pemahaman matematik peserta didik.
14
2. Sikap Peserta Didik terhadap Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) berbantuan Microsoft Office Power Point Berdasarkan hasil analisis data angket, diperoleh rata-rata sikap untuk indikator kognitif sebesar 3,92, rata-rata sikap untuk indikator afektif sebesar 3,72 dan rata-rata sikap untuk indikator konatif sebesar 3,73. Dengan demikian diperoleh rata-rata keseluruhan sikap peserta didik terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan Microsoft Office Power Point sebesar 3,79. Data tersebut menunjukkan bahwa peserta didik bersikap positif terhadap pembelajaran yang digunakan karena hasil rata-rata angket sikap lebih dari 3,00. Hal ini dapat terlihat dari partisipasi peserta didik yang terbilang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan Microsoft office power point. Penggunaan Model pembelajaran Kooperatif tipe STAD membuat peserta didik lebih termotivasi dan lebih aktif dalam belajar, ditambah lagi dengan penggunaan media Microsoft office power point membuat proses pembelajaran semakin menarik. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diketahui bahwa peserta didik kelas VIII-A SMPN 1 Culamega bersikap positif terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan Microsoft Office Power Point.
15
D. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data dan analisis data serta pengujian hipotesis, maka simpulan penelitian ini adalah: 1. Terdapat pengaruh positif penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) berbantuan Microsoft office power point terhadap kemampuan pemahaman matematik peserta didik. 2. Sikap peserta didik terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) berbantuan Microsoft office power point menunjukkan sikap positif. E. Saran Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Bagi sekolah, agar memberikan fasilitas dalam mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan model-model pembelajaran yang relevan salah satunya model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) berbantuan Microsoft office power point. 2. Bagi guru dan calon guru, agar lebih memperhatikan cara belajar yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematik peserta didik dalam materi matematika, salah satunya yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) berbantuan Microsoft office power point disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran yang akan disampaikan.
16
3. Bagi guru dan calon guru, hendaknya memakai media pembelajaran yang menarik agar peserta didik dapat lebih senang dan termotivasi belajar matematika, salah satunya yaitu menggunakan Microsoft office power point disesuaikan dengan karakteristik materi yang akan disampaikan. 4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat mengungkapkan lebih dalam lagi manfaat dan kelebihan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) berbantuan Microsoft office power point dalam pembelajaran matematika dengan bahasan yang lebih luas dan sesuai dengan karakteristik materi pelajaran. F. DAFTAR PUSTAKA Abdurahman, Maman., et. al. (2011). Dasar-dasar Metode Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Elmubarok, Zaim. (2008). Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta Herdian. (2010). Kemampuan Pemahaman Matematika. [Online]. Tersedia: http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/kemampuanpemahaman-matematis.htm. [30 Desember 2012]. MGMP Matematika SMP Makassar. (2012). Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction). [Online]. Tersedia: http://ebookbrowse.com/contoh-pengetahuan-deklaratif-dalammatematika-pdf-d368505359 [30 Desember 2012] Nuharini, Dewi dan Tri Wahyuni. (2008). Matematika Konsep dan Aplikasinya: untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Usaha Makmur Ruseffendi, E. T. (1991). Pengantar kepada Membantu Pendidik Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.
17
Ruseffendi, E. T. (1993). Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung: IKIP Bandung Press. Ruseffendi, E. T. (2003). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Semarang: UNNES Press. Slavin, R.E. (2005). Cooperative Learning. Terjemahan Nurulita. Bandung : Nusa Media Sobri, et. al. (2009). Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta : Multi Pressindo Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tasrsito. Sudjana, Nana (2011a). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo. Sudjana, Nana. (2011b). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung : Alfabeta Sumarmo, Utari. (2006). “Berfikir Matematik Tingkat Tinggi : Apa, Mengapa, dan Bagaimana dikembangkan pada Siswa sekolah Menengah dan Mahasiswa Calon Pendidik”. Makalah pada Seminar Pendidikan Matematika di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran. Bandung. Tim MKPBM. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : JICA-Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Tim Penyusun. (2012). Pedoman Penulisan Skripsi Edisi Ke-2. FKIP UNSIL. Tasikmalaya Trianto (2011). Mendesaian Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Wardani, Sri dan Redi Hermanto (Editor). (2012). Mengungkap Estetika Matematika untuk Mengatasi Kecemasan Peserta Didik Belajar Matematika. Makalah pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika FKIP Universitas Siliwangi. Tasikmalaya.
18
Widaningsih, Dedeh. (2010). Telaah Kurikulum Matematika Sekolah. Universitas Siliwangi : Tidak diterbitkan Widaningsih, Dedeh. (2011a). Evaluasi Pembelajaran Universitas Siliwangi : Tidak diterbitkan
Matematika.
Widaningsih, Dedeh. (2011b). Perencanaan Pembelajaran Matematika. Universitas Siliwangi : Tidak diterbitkan