PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION(STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTS NEGERI PEKANBARU 1
PUTRI WAHYUNI Universitas Islam Riau Email:
[email protected]
ABSTRAK Pemahaman konsep dan kemampuan komunikasi matematis siswa MTs N Pekanbaru masih rendah. Hal ini terlihat pada hasil tes pemahaman konsep dan kemampuan komunikasi matematis yang diperoleh siswa. Untuk mengatasi hal tersebut digunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap pemahaman konsep dan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII MTs N Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment. Populasi pada penelitian ini adalah siswa MTs N Pekanbaru. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII-3 MTs simpang tiga pekanbaru sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VIII-4 MTs N Muara Fajar Pekanbaru sebagai kelas kontrol yang dipilih secara acak. Instrument yang digunakan adalah tes tertulis mengenai pemahaman konsep dan kemampuan komunikasi matematis siswa. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji t, uji MannWhitney U. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematika dan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dari pada siswa yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional. Kata Kunci : Pembelajar Kooperatitive, Komunikasi Matematis
1
Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau
Putri Wahyuni : Pengaruh Pembelajaran Kooperative Tipe Student Teams achievement........
menusun bukti atau menjelaskan gagasan
Pendahuluan
yang
Matematika merupakan ilmu dasar
dan
pernyataan
memegang peran penting dalam
memecahkan
matematika;
masalah
yang
(3)
meliputi
membentuk pola pola pikir peserta didik.
kemampuan memahami masalah, merancang
Matematika dipilih sebagai bagian dari mata
model matematika, menyelesaikan model
pelajaran disekolah untuk mengembangkan
dan menafsirkan solusi yang diperoleh; (4)
kemampuan peserta didik dalam ilmu
mengkomunikasikan
pengetahuan dan teknologi yang sejalan
symbol, tabel, diagram atau edia lain untuk
dengan kepentingpeserta didik menghadapi
memperjelas keadaan atau masalah; (5)
kehidupan
memiliki
masa
depan.
Mengingat
sikap
gagasan
menghargai
kegunaan
pentingnya pengajaran matematika. Maka
matematika
guru harus mampu mendidik dan melatih
memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan
siswa dalam belajar agar tujuan matematika
minat dalam mempelajari matematika, serta
disekolah dapat tercapai.
sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan
Tujuan
pembelajaran
matematika
dalam
matematika.
Kompetensi
kemahiran/kecakapan diharapkan
konsep-konsep
untuk
matematika dicapai
kehidupan,
yaitu
masalah.
disekolah adalah mengantarkan agar siswa berkompetensi
dalam
dengan
Dalam
upaya
mencapai
tujuan
pembelajaran matematika tersebut, guru
atau
sebagai salah satu faktor yang cukup
harus
menentukan keberhasialan siswa, selalu
melalui
berupaya
meningkatkan
kualitas
dalam
pembelajaran matematika menurut Depdinas
melaksanakan
(2006) tentang standar isi telah dinyatakan
pembelajaranmatematika, sehingga dapat
bahwa tujuan pembelajaran matematika
meningkatkan
adalah :
siswa. Berhubungan dengan hal tersebut,
(1)
memahami
konsep
matematika,
proses
hasil
belajarmatematika
Nasution (2008:115) menyatakan bahwa
menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
agar
mengaplikasikan konsep atau algoritma,
memuaskan,
secara luwes, dan tepat dalam pemecahan
mengupayakn supaya siswa dapat aktif
masalah ; (2) menggunakan penalaran pada
dalam
pola dan
manipulasi
diharapkan berperan sebagai fasilitator dan
generalisasi,
motivator bagi siswa yang mampu memilih
sifat,
melakukan
matematika dalam membuat 2|
memperoleh
proses
hasil
seorang
belajar.
Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
belajar
guru
yang
hendakya
Seorang
guru
Putri Wahyuni : Pengaruh Pembelajaran Kooperative Tipe Student Teams achievement........
strategibelajar yang dapat mengaktifkan
duduk, diam, dengar, dan tidak mau
siswa.
bertanya jika ada yang belum di pahaminya Pada
kenyataannya
di
lapangan
dan
siswa
cepat
bosan
pembelajaran,
dalam proses pembelajaran matematika
sehingga siswa kurang berminat terhadap
peran guru masih lebih dominan dari siswa.
mata pembelajaran matematika.
Guru
lebih
sering
pembelajaran
menggunakan yaitu
beberapa MTs N sederajat yang ada di
pembelajaran yang diberikan kepada siswa
Pekanbaru pada tanggal 7 - 8 januari 2013,
masih dengan metode mengajar ceramah,
yaitu MTs N Simpang Tiga dan MTs N
latihan
Muara
dan
konvensional,
Berdasarkan observasi penulis di
diskusi.
Hal
seperti
ini
Fajar
diketahui
bahwa
mengakibatkan siswa cendrung pasif, hanya hasil belajar siswa masih rendah. Hal
menjawab
soal
mengenai
pemahaman
ini disebabkan kebanyakan siswa merasa
konsep dan 52,8 % jawaban siswa salah
sulit
pelajaran
menjawab
menyebabkan
matematis.
dan
matematika,
tidak
menyukai
sehingga
rendahnya nilai matematika siswa. Dari
wawancara
mengenai
komunikasi
Rendahnya pemahaman konsep dan dengan
komunikasi matematis, tidak lepas dari
beberapa guru matematika di MTs N di kota
proses pembelajaran matematika. Untuk
Pekanbaru diperoleh informasi bahwa guru
mengembangkan pemahaman konsep dan
jarang memberikan latihan-latihan yang
komunikasi
mengenai
dilakukan
khususnya
hasil
soal
kemampuan pemahaman
matematika konsep
dan
matematis dengan
siswa
dapat
merancang
suatu
pembelajaran yang membiasakan siswa
kemampuan komunikasi matematis siswa.
untuk
Hal ini didukung ketika diberikan soal
pengetahuannya. Dengan begitu siswa lebih
mengenai
dan
memahami konsep yang diajarkan serta
kemampuan komunikasi matematis kepada
mampu mengkomunikasikan pemikirannya
siswa hanya beberapa orang saja yang
baik dengan guru maupun teman sejawat.
pemahaman
konsep
mampu menjawab soal tersebut dengan
mengkonstruksikan
Kemampuan
juga
berpengaruh
menjadi
benar. Dari hasil tes yang digunakan di kelas
faktor
VIII pada MTs N yang ada di Pekanbaru,
keberhasilan siswa dalam pembelajaran.
diperoleh 45,7 % jawaban siswa salah dalam
Kemampuan
3|
yang
awal
sendiri
awal
Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
merupakan
terhadap
seluruh
Putri Wahyuni : Pengaruh Pembelajaran Kooperative Tipe Student Teams achievement........
kompetensi yang seharusnya telah dikuasai
salah
siswa
memulai
menurut penulis baik untuk diterapkan
baru.
adalah pembelajaran Kooperatif tipe Student
sebelum
pembelajaran Kemampuan
mereka
dengan awal
ini
materi
menggambarkan
Teams
satu
model
Achievement
pembelajaran
Division
yang
(STAD).
kesiapan siswa dalam menerima pelajaran
Pembelajaran tipe STAD ini bertujuan agar
yang
guru.
siswa mampu bekerja sama bersama dan
Kemampuan ini dapat berupa pemahaman
saling membantu dalam memahami dan
siswa
mengkomunikasikan
akan
disampaikan
terhadap
prasyarat)
yang
oleh
materi
awal
(materi
harus
mereka
kuasai
sebelum masuk kepada materi baru. Pada
pembelajaran
pengetahuannya
matematis
di
dalam kelompoknya masing-masing. Tipe STAD memiliki 5 komponen utama, yaitu:
matematika
selama ini siswa tidak terbiasa untuk menggali
soal
pribadi dan penghargaan kelompok.
serta
Komponen - komponen yang ada
menemukan penyelesaian dari masalah. Hal
pada pembelajaran kooperatif tipe STAD
ini
terbiasa
akan dibahas sebagai berikut. Komponen
menunggu jawaban dari guru sehingga
yang pertama presentasi kelas dimana guru
terkesan pasif dalam pembelajaran dan
menyajikan materi pelajaran secara garis
siswa belum mampu mengkomunikasikan
besar saja. Pada komponen ini menurut
bahasa matematis dalam menyelesaikan soal
Taniredja
yang diberikan oleh guru. Komunikasi
bahwa belajar adalah memahami makna,
matematis dapat terjadi bila siswa belajar
bukanlah hafalan dan guru memberikan
dalam kelompok. Setiap anggota kelompok
umpan balik untuk mengontrol pemahaman
mempunyai
untuk
siswa. Komponen kedua tim (kelompok),
pendapat
tim terdiri dari 4-5 orang yang berbeda
disebabkan
karena
sendiri
presentasi kelas, tim, kuis, peningkatan
siswa
kesempatan
menyampaikan
gagasan
atau
(2011:65)
dalam kelompoknya, sehingga prosedur
kemampuannya
berpikir
berinteraksi
yang
dilakukannya
dalam
guru
saling dan
menekankan
bekerja
membantu
sama, untuk
memahami konsep matematika ataupun
menyelesaikan tugas kelompok. Komponen
menyelesaikan tugas dapat terkomunikasi
ketiga yaitu kuis, kuis akan dilaksanakan
dalam kelompoknya.
secara individu untuk melihat sejauh mana
Untuk
permasalahan
pemahaman siswa dari apa yang telah
dalam pembelajaran matematika tersebut,
dipelajari oleh siswa tersebut pada setiap
4|
mengatasi
Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
Putri Wahyuni : Pengaruh Pembelajaran Kooperative Tipe Student Teams achievement........
pertemuan. Komponen berikutnya adalah
Metode Penelitian
skor peningkatan pribadi, yaitu peningkatan
Jenis penelitian ini adalah penelitian
skor yang diperoleh siswa dari setiap
eksperimen semu (quasi eksperimen) karena
pertemuan berdasarkan penilaian evaluasi.
kelas yang terpilih sebagai sampel sudah
Komponen yang terakhir yaitu penghargaan
berada dalam bentuk kelompok, peneliti
kelompok, kelompok yang terbaik diberikan
tidak membentuk kelompok lagi. Kelas
penghargaan (berupa pujian atau hadiah).
eksperimen
Berdasarkan uraian tersebut, diharap pembelajaran
tipe
meningkatkan
STAD
pemahaman
dapat
memperoleh
model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelompok
kontrol
yang
mendapatkan
dan
pembelajaran konvensional. Variabel pada
komunikasi matematis siswa pada materi
penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu
bangun ruang sisi datar. Dengan demikian
pembelajaran dengan model pembelajaran
penulis berkeinginan melakukan penelitian
kooperatif tipe STAD dan pembelajaran
dengan judul Pengaruh Pembelajaran
konvensional,
Kooperatif
kemampuan
Tipe
STAD
konsep
akan
Terhadap
Pemahaman Konsep dan Kemampuan
variabel pemahaman
terikat konsep
yaitu dan
kemampuan komunikasi matematis.
Komunikasi Matematis Siswa Kelas VIII MTs N Pekanbaru. Desain penelitian yang digunakan adalah desain Randomized Control Only Design. Design penelitian dapat dilihat pada tabel 1 berikut : Keterangan: X T
Tabel 1. Rancangan Penelitian Kelas Perlakuan Eksperimen X Kontrol Sumber : Suryabrata (2004: 104) Untuk
pengolahan pemahaman
Tes T T
data
pada
konsep
dan
: Pembelajaran dengan kooperatif tipe STAD
kemampuan
: Tes yang diberikan pada kelas eksperimen dan kontrol pada akhir belajar
dengan memperhatikan kemampuan awal
kemampuan komunikasi matematis siswa
siswa menggunakan tabel winner seperti terlihat pada tabel 2 berikut ini:
Tabel 2. Tabel Winner Model Pembelaj 5|
Model Pembelajaran (X) Pembelajaran Model
aran
Kooperatif Tipe STAD Pema Komu hama nikasi
Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
Pembelajaran Konvensional Pema Komu hama nikasi
Putri Wahyuni : Pengaruh Pembelajaran Kooperative Tipe Student Teams achievement........
Kemampu n an Konse Awal p (X11) Kemampu an Awal Y1X11 Tinggi (Y1) Kemampu an Awal Rendah Y2X11 (Y2)
Mate matis (X12)
n Konse p (X21)
Mate matis (X22)
Y1X12
Y1X21
Y1X22
Y2X12
Y2X21
Y2X22
Keterangan: Y1X11 : Pemahaman konsep siswa yang berkemampuan awal tinggi yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe STAD Y1X12 : Kemampuan komunikasi matematis siswa yang berkemampuan awal tinggi yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe STAD Y2X11 : Pemahaman konsep siswa yang berkemampuan awal rendah yang Pada penelitian ini diambil dua kelas
memperoleh pembelajaran kooperatif tipe STAD Y2X12 : Kemampuan komunikasi matematis siswa yang berkemampuan awal rendah yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe STAD Y1X21 : Pemahaman konsep siswa yang berkemampuan awal tinggi yang memperoleh pembelajaran konvensional Y1X22 : Kemampuan komunikasi matematis siswa yang berkemampuan awal tinggi yang memperoleh pembelajaran konvensional Y2X21 : Pemahaman konsep siswa yang berkemampuan awal rendah yang memperoleh pembelajaran konvensional Y2X22 : Kemampuan komunikasi matematis siswa yang berkemampuan awal rendah yang memperoleh pembelajaran konvensional sampel
pada
penelitian
ini
dilakukan
yakni satu kelas eksperimen dan satu lagi
langkah-langkah sebagai berikut:
sebagai kelas kontrol. Kelas yang akan
1.
Mengumpulkan data populasi
digunakan pada penelitian ini adalah kelas
2.
Melakukan uji kesamaan rata-rata.
VIII MTsN Pekanbaru. Untuk menentukan
Untuk menentukan jenis uji yang
sampel pada penelitian ini digunakan teknik
digunakan,
Random Sampling. Pada penelitian ini,
yaitu:
pengolahan data populasi dilakukan dengan
a.
dilakukan
uji
prasyarat
Melakukan uji normalitas terhadap
bantuan software SPSS. Sampel yang dipilih
data tes yang diperoleh digunakan
haruslah sampel yang representatif sehingga
uji Kolmogorov-Smirnov.
menggambarkan keseluruhan karakteristik dari suatu populasi. Untuk menentukan kelas 6|
Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
Putri Wahyuni : Pengaruh Pembelajaran Kooperative Tipe Student Teams achievement........
b. Melakukan
c.
uji
homogenitas
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol,
variansi, pengujian ini dilakukan
kemudian nilai tersebut diurutkan dari
dengan menggunakan uji Levene.
tertinggi sampai terendah.
Melakukan uji kesamaan rata-rata
Untuk mendapatkan tes awal yang
dengan menggunakan uji ANAVA
baik dilakukan langkah-langkah sebagai
satu arah.
berikut: a.
Pengambilan sampel dilakukan dengan
Membuat kisi-kisi soal tes kemampuan awal
pengundian menggunakan gulungan kertas.
b.
Menyusun soal tes kemampuan awal
Kertas tersebut bertuliskan nama sekolah
c.
Melakukan validasi soal tes kemampuan
beserta kelas VIII yang menjadi populasi.
awal
Gulungan kertas terdiri dari 11 buah, yaitu 7
d.
Melakukan revisi
kelas di MTsN Simpang Tiga dan 4 kelas di
e.
Melakukan
MTsN Muara Fajar. Kelas yang terambil pertama adalah kelas VIII.3 MTsN Simpang Tiga ditetapkan sebagai kelas eksperimen
uji
coba
soal
tes
kemampuan awal f.
Melakukan analisis soal tes kemampuan awal
dan yang terambil berikutnya adalah kelas VIII.4
MTsN
Muara
Fajar
ditetapkan
sebagai kelas kontrol.
Untuk
mendapatkan
soal
tes
kemampuan awal yang baik, maka
Tes kemampuan awal merupakan tes yang digunakan guru untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum memasuki
dilakukan analisis soal dengan langkahlangkah berikut. 1) Menguji Validitas Butir (Item)
materi baru. Tes kemampuan awal juga
Menguji validitas butir tes berguna
digunakan
untuk
siswa
untuk melihat sejauh mana setiap butir
berdasarkan
kategori
awal
dalam tes dapat mengukur kemampuan
matematikanya ke dalam kedua kelompok
siswa. Validitas butir ini dilakukan
yaitu kelompok siswa berkemampuan awal
dengan cara mengkorelasikan skor tiap
tinggi dan kelompok siswa berkemampuan
item dengan skor total yang diperoleh
awal
siswa
siswa. Teknik yang digunakan adalah
berdasarkan kemampuan awal didasarkan
teknik korelasi Product Moment yang
rendah.
menentukan kemampuan
Pengelompokkan
pada rata-rata nilai tes kemampuan awal 7|
Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
Putri Wahyuni : Pengaruh Pembelajaran Kooperative Tipe Student Teams achievement........
dikemukakan
oleh
Pearson
dengan
rumus berikut.
Ip ∑
=
− (∑ )(∑ )
{ ∑ − (∑ ) }{ ∑
− (∑ ) }
Keterangan :
= indeks pembeda soal
Mt = rata-rata kelompok tinggi
skor
dari
Mr = rata-rata kelompok rendah
skor
dari
∑ = jumlah kuadrat deviasi kelompok tinggi
rxy = Koefisien korelasi X = Skor siswa pada tiap-tiap butir soal Y
Keterangan:
∑ = jumlah kuadrat deviasi kelompok rendah
= Skor masing-masing soal n
= 27% x jumlah testee (N)
2) Daya pembeda Menghitung
indeks
pembeda
soal
nr = banyak siswa kelompok rendah
dengan rumus −
= ∑
N
Untuk menemukan indeks kesukaran digunakan
dikemukakan
oleh
rumus
=
+ 2
yang
Dt = Jumlah tinggi
skor
kelompok
Dr = Jumlah rendah
skor
kelompok
m
= skor setiap soal jika benar
n
= 27% x N
N
= Banyak peserta tes
Prawironegoro
(1985: 14), yaitu:
Kriteria Indeks Kesukaran Soal yaitu: 100%
Keterangan: Ik = Indeks kesukaran soal
8|
= banyak peserta tes
+∑ ( − 1)
3) Indeks kesukaran soal
soal
nt = banyak siswa kelompok tinggi
a) Soal dinyatakan sukar, jika 0 % ≤ Ik< 27 % b) Soal dinyatakan sedang, jika 27 % ≤ Ik ≤ 73 % c) Soal dinyatakan mudah, jika 73 % < Ik ≤ 100 %
Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
Putri Wahyuni : Pengaruh Pembelajaran Kooperative Tipe Student Teams achievement........
2. Jika 0,60 r11 0,80 , tinggi 3. Jika 0,40 r11 0,60 , sedang
4) Klasifikasi soal 5) Realibilitas tes Reliabilitas tes merupakan ukuran apakah tes tersebut dapat dipercaya atau tidak. Menentukan indeks reliabilitas tes digunakan rumus Alpha dalam Sudijono (2007: 208) yaitu: =
−1
1−
∑
Tes diberikan
akhir
merupakan
pada
pembelajaran,
kelas yang
tes
yang
sampel
diakhir
berguna
untuk
mengukur kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis siswa. Tes akhir
Keterangan:
yang digunakan sesuai dengan indikator-
r11
= Koefisien realibilitas tes
indikator kemampuan pemahaman konsep
n
= Banyak item tes
dan komunikasi matematis, tes ini berbentuk
∑ = Jumlah variansi skor dari tiap-tiap item ∑
= Variansi total
Indikato r 1. Men yata kan ulan g sebu ah kons ep
Skor 0 Tidak ada jawa ban
1 Jawa ban ada, tetap i kuran g tepat meny ataka n ulang
2 Ma mp u men yata kan ulan g seb uah kon sep
uraian dengan materi bangun ruang sisi datar. Untuk melihat pemahaman konsep
Kriteria yang digunakan untuk menentukan tingkat reliabilitas soal menurut Prawironegoro (1985: 4) adalah: 1. Jika 0,80 r11 1,00 , sangat tinggi Tabel 3. Rubrik Penskoran Pemahaman Konsep Matematis
9|
4. Jika 0,20 r11 0,40 , rendah 5. Jika 0,00 r11 0,20 , sangat rendah
3 Mam pu meny atakan ulang sebu ah kons ep deng an
4 Jawa ban benar , mam pu menyata kan ulang sebu ah
matematis siswa dari soal yang diberikan, digunakan rubrik penskoran pemahaman konsep matematis seperti pada tabel 3 berikut. sebu ah kons ep
2. Men gklar ifikasi obje k-
Tidak ada jawa ban
Jawa ban ada, tetap i kuran
Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
den gan tep at teta pi jaw aba n sala h Ma mp u Me ngkl arifi
tepat tetap i ada sediki t jawa ban yang salah
kons ep deng an tepat
Mam pu Meng klarifi -kasi objek
Jawa ban benar , mam pu
Putri Wahyuni : Pengaruh Pembelajaran Kooperative Tipe Student Teams achievement........
obje k men urut sifatsifat terte ntu sesu ai deng an kons epny a
g tepat Meng klarifi -kasi objek objek menu rut sifatsifat terte ntu sesua i deng an kons epny a
kasi obje kobje k men urut sifat sifat tert ent u sesu ai den gan kon sep nya den gan tep at teta pi jaw aba n sala h
objek menu rut sifatsifat terte ntu sesua i deng an kons epny a deng an tepat tetap i ada sediki t jawa ban yang salah
meng klarifi -kasi objek objek menurut sifatsifat terte ntu sesua i deng an kons epny a deng an tepat
3. Men gapli kasikan kons ep atau algor itma pem ecahan mas alah.
Tidak ada jawa ban
Jawa ban ada, tetap i kuran g tepat Meng aplik asikan kons ep atau algori t-ma peme cahan masal ah
Ma mp u Me nga plik asikan kon sep atau algo ritma pem ecahan mas alah den gan tep at teta pi jaw aba n sala h
Mam pu Meng aplik asikan kons ep atau algori t-ma peme cahan masal ah deng an tepat tetap i ada sediki t jawa ban yang salah
Jawa ban benar , mam pu meng aplik asika n kons ep atau algori tma peme caha n masal ah deng an tepat
Untuk melihat kemampuan komunikasi
komunikasi matematis seperti pada tabel 4
matematis siswa dari soal yang diberikan,
berikut.
digunakan rubrik penskoran kemampuan Tabel 4. Rubrik Penskoran Kemampuan Komunikasi Matematis Indikato r 1. meny ajikan perny ataan
10 |
Skor 0 Tidak ada jawab an
1 Jawaba n ada, tetapi kurang
2 Mampu menyajika n pernyataa
3 Mampu menyaji kan pernyat
mate matik a secar 4 a Jawaba tertuli n s dan benar, gamb mampu ar
tepat menyaji kan pernyat aan matem atika secara tertulis
Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
n matematik a secara tertulis dan gambar dengan tepat tetapi
aan matem atika secara tertulis dan gambar tetapi ada
menyaji kan pernyat aan matem atika secara tertulis dan
Putri Wahyuni : Pengaruh Pembelajaran Kooperative Tipe Student Teams achievement........
dan gambar
jawaban salah
sedikit jawaba n yang salah
gambar wa tepat sehari-hari a dengan sehari menyat da-lam seharitepat -hari a-kan bahasa hari dadaperistiw atau lam lam a symbol bahasa bahas seharimatematik atau a atau hari da- a dengan symbol Jawaba symb lam tepat matem n ol bahasa tetapi atika benar, mate atau jawaban dengan mamsymbol salah tepat pu matik a matem tetapi Mengh atika ada ubungsedikit kan jawaba gambar n yang ke salah dalam ide Sumber: Modifikasi dari Fauzan (2012:15) matem atika dengan tepat
2. Meng hubu ngkan gamb ar ke dalam ide mate matik a.
Tidak ada jawab an
Jawaba n ada, tetapi kurang tepat menghu bungka n gambar ke dalam ide matem atika
Mampu Menghubu ng-kan gambar ke dalam ide matematik a dengan tepat tetapi jawaban salah
Mampu Mengh ubungkan gambar ke dalam ide matem atika dengan tepat tetapi ada sedikit jawaba n yang salah
3. Menj elaska n ide secar a tulisa n, denga n gamb ar
Tidak ada jawab an
Jawaba n ada, tetapi kurang tepat menjela s-kan ide secara tulisan dengan gambar
Mampu menjelaskan ide secara tulisan dengan gambar dengan tepat tetapi jawaban salah
Mampu menjela s-kan ide secara tulisan dengan gambar dengan tepat tetapi ada sedikit jawaba n yang salah
Jawaba n benar, mampu menjel askan ide secara tulisan dan gambar dengan tepat
4. Meny ataka n peristi
Tidak ada jawab an
Jawaba n ada, tetapi kurang
Mampu menyatakan peristiwa
Mampu menyat a-kan peristiw
Jawaba n benar, mampu
11 |
Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
menyat akan peristi wa seharihari dalam bahasa atau simbol matem atika dengan tepat
Putri Wahyuni : Pengaruh Pembelajaran Kooperative Tipe Student Teams achievement........
Untuk mendapatkan tes akhir yang baik dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Untuk mendapatkan soal tes akhir yang baik, maka dilakukan analisis soal dengan langkah-langkah berikut.
a.
Membuat kisi-kisi soal tes akhir
1) Menguji Validitas Butir (Item)
b.
Menyusun soal tes akhir
2) Menghitung
c.
Melakukan validasi soal tes akhir
d.
Melakukan revisi
3) Indeks kesukaran soal
e.
Melakukan uji coba soal tes akhir
4) Klasifikasi soal
f.
Melakukan analisis soal tes akhir
5) Realibilitas tes
indeks
pembeda
soal
dengan rumus
Hasil Penelitian dan Pembahasan Data hasil dari penelitian yang dideskkripsikan adalah data tentang tes akhir pemahaman
konsep
dan
Kelas
komunikasi
matematis siswa, bagi secara keseluruhan maupun dari segi kemampuan awal siswa
Eksp erim en
yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pembelajaran konvensional. Data tentang hasil tes pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen
Kont rol
KA
N
Tinggi
24
21,96
Rendah
16
16,56
40
19,80
16 14
21,21 15,06
30
17,93
Keselur uhan Tinggi Rendah Keselur uhan
dan kelas kontrol baik secara seluruh maupun yang berkemampuan awal tinggi maupun yang berkemampuan awal rendah diperoleh setelah dilaksanakan tes akhir. Data mengenai pemahaman konsep pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 5.
12 |
X
Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
S2 10,8 2 14,4 0 19,4 0 2,49 5,26 13,5 8
X
X
max
min
3,29
28
15
3,79
22
10
4,37
28
10
1,58 2,29
24 19
19 11
3,69
24
11
S
Putri Wahyuni : Pengaruh Pembelajaran Kooperative Tipe Student Teams achievement........
simpangan baku kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Data tentang hasil tes kemampuan komunikasi
matematis
siswa
kelas
Dari tabel 5 terlihat bahwa rata-rata
eksprimen dan kelas kontrol baik secara
tes pemahaman konsep matematis siswa
keseluruhan maupun yang berkemampuan
secara
menggunakan
awal tinggi maupun yang berkemampuan
pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih
awal rendah diperoleh setelah dilaksanakan
tinggi dari pada rata-rata
tes
konsep
keseluruhan
siswa
yang
yang
pemahaman
akhir.
Data
mengenai
hasil
tes
menggunakan
kemampuan komunikasi matematis siswa
pembelajaran konvensional. Variansi dan
kelas eksprimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Distribusi Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis
Dari Tabel 6 terlihat bahwa rata-rata tes kemampuan komunikasi matematis siswa secara
Kela s
K A
Tin ggi Re Eksp nda h erim en Ke sel uru han Tin ggi Re nda Kont h rol Ke sel uru han
N
S
X
X
ma
mi
x
n
24
20, 00
8, 2, 27 61 93
16
16, 69
6, 90
2, 22 63
16
keseluruhan
yang
pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi
daripada
komunikasi
rata-rata
matematis
kemampuan siswa
yang
menggunakan pembelajaran konvensional. 13
Variansi
dan
simpangan
baku
kelas
eksperimen lebih tinggi dari pada kelas 14, 03
5, 3, 20 23 85
7
16
18, 43
4, 2, 21 57 14
16
14
13, 50
2, 1, 17 93 71
11
40
kontrol,
hal
ini
berarti
kemampuan
akademik siswa kelas eksperimen lebih beragam daripada kelas maksimum
kemampuan
kontrol.
Skor
komunikasi
matematis kelas eksprimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Skor
30
12, 10
5, 3, 19 02 69
7
minimum
kemampuan
komunikasi
matematis siswa kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol.
13 |
menggunakan
Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016
Putri Wahyuni : Pengaruh Pembelajaran Kooperative Tipe Student Teams achievement........
Dengan demikian dapat disimpulkan
Daftar Pustaka
bahwa kemampuan komunikasi matematis
Ali, Muhammad.2008. Guru Dalam Proses
siswa berkemampuan awal tinggi maupun
Belajar Mengajar.Bandung:Sinar Baru
rendah yang mengikuti pelajaran STAD lebih
tinggi
dari
pada
kemampuan
Algensindo Asma, Nur. 2009. Modul Pembelajaran
komunikasi matematis siswa berkemampuan
Kooperatif.Padang : UNP Press
awal tinggi maupun rendah yang mengikuti
Astuti. 2012. ” pendekatan problem posing
pembelajaran konvensional.
dengan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD terhadap kemampuan penalaran dan kemampuan
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh,
terlihat
bahwa
pembelajaran
Komunikasi Matematis Siswa kelas XII SMA Negeri 1 salo Kabupaten
kooperatif tipe STAD memberikan pengaruh
Kampar “.Tesis tidak diterbitkan.
terhadap kemampuan pemahaman konsep
Padang: Program Pascasarjana UNP
dan
komunikasi
tersebut
dapat
pemahaman
matematis. melihat
konsep
dan
Pengaruh kemampuan komunikasi
Depdinas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan . Pusat Kurikulum Balitbank : Jakarta.
matematis antara siswa yang diajar dengan
Fauzan,
pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih
Evaluasi Pembelajaran Matematika .
tinggi dari pada siswa yang diajar dengan
Ahmad.
Evaluasimatematika net: UNP
pembelajaran konvensional.
14 |
2012. Modul
Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.19, No.1 Januari-Juni 2016