PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TWITTER @infobdg TERHADAP PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN INFORMASI (Survey pada Mahasiswa Angkatan 2014 Universitas Telkom) THE INFLUENCE OF TWITTER @INFOBDG USAGE TO UNCERTAINTY REDUCTION OF INFORMATION ( Survey on Telkom University’s Students Batch 2014) Nia Nur Apriliani1, Yuliani Rachma Putri2, Dini Salmiyah Fithrah Ali3 1
Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom Dosen Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom 3 Dosen Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom 2
1
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK Media sosial saat ini telah berperan sebagai sumber informasi salah satunya adalah media Twitter yang dapat menjadi sumber informasi khususnya pada interaksi awal. Dengan adanya penggunaan mediaTwitter pengguna dapat mengurangi ketidakpastian dari sebuah informasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengunaan media Twitter @infobdg terhadap pengurangan ketidakpastian informasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan kausal. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik, analisis regresi linier sederhana, uji hipotesis parsial dan perhitungan koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pengunaan media Twitter @infobdg terhadap pengurangan ketidakpastian informasi. Sub variabel yang sangat signifikan berpengaruh adalah Accessibility dan Amount. Koefisien determinasi menunjukan bahwa sebesar 32% penggunaan media Twitter @infobdg mempengaruhi pengurangan ketidakpastian informasi sedangkan 68% sisanya dipengaruhi oleh aspek lain diluar penelitian ini. Kata Kunci: Media Sosial, Pengurangan Ketidakpastian Informasi, Twitter @infobdg ABSTRACT Social media is increasingly being used as source of information and Twitter is one of social media which can be source of information especially for intial attraction. As using of Twitter, user can reduce uncertainty of information. The purpose of this study is to examined how Twitter @infobdg influenced to uncertainty reduction of information. This research used quantitative method and causal approaching. This research used classic assumption, linear regression analysis, partial hypothesis, and determination coefficient to analyze the data. The result of this research is the Twitter @infobdg usage has significant influenced to uncertainty reduction of information. The most significantly influenced sub variablesare Accessibility and Amount. Determine Coefficient showed 32% of Twitter @infobdg usage influenced to uncertainty reduction of information while the rest 68% influenced by other aspects outside this research. Keyword: Social Media, Uncertainty Reduction of Information, Twitter @infobdg
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penggunaan internet saat ini telah menjadi salah satu kebutuhan yang dimiliki oleh banyak orang. Internet yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan interaksi tanpa berbatas ruang dan waktu menjadi salah satu alasan banyak orang untuk menggunakan internet dalam kegiatan sehari-hari. Khususnya di Indonesia, internet telah diketahui dan digunakan oleh sebagian masyarakat. Penggunaan internet di Indonesia yang memiliki angka yang cukup tinggi juga mempengaruhi penetrasi penggunaan internet dibeberapa kota besar yang ada di Indonesia. Salah
satu kota besar yang ada di Indonesia adalah kota Bandung yang yang terkenal dengan potensi pariwisata, industri serta pendidikan. Selain identik dengan banyak industri yang menunjang kota Bandung sebagai kota yang memiliki banyak fasilitas untuk mengakses internet, kota Bandung juga memiliki potensi pendidikan khususnya perguruan tinggi dimana perguruan tinggi di Bandung memiliki reputasi yang baik secara nasional dan terdapat beberapa perguruan tinggi yang berprestasi hingga tingkat internasional. Hal ini dapat menjadi salah satu motivasi dan alasan untuk memilih Bandung sebagai kota untuk melanjutkan pendidikan khususnya dalam tingkat perguruan tinggi. Sebagai mahasiswa pendatang yang belum banyak mengetahui tentang kota Bandung tentunya giat dalam mencari informasi mengenai kota Bandung. Apalagi dilatarbelakangi oleh pengetahuan tentang kota Bandung yang masih sangat minim dan banyak hal yang harus diketahui tentang kota Bandung seperti berita tentang kota Bandung, lokasi penting tertentu, info lalu lintas dan banyak informasi lainnya. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, informasi bisa diakses secara cepat dan instan. Kemajuan teknologi tersebut juga mempengaruhi pemilihan media oleh pengguna dimana pengguna media menyeseuaikan dengan kebutuhan yang dimilikinya. Salah satu sumber informasi secara cepat dan instan adalah melalui media sosial. Sesuai dengan karakteristik media sosial menurut Mayfield (2008:5) yaitu memungkinkan penggunanya untuk berbagi informasi dan berinteraksi di dalamnya sehingga dapat terhubung satu dengan lainnya sehingga media sosial dapat menjadi sumber informasi tentang kota Bandung dan media sosial dapat menjadi pilihan bagi mahasiswa baru pendatang yang ingin mengetahui lebih banyak informasi mengenai kota Bandung. Salah satu jenis dari media sosial adalah microblog. Microblogging merupakan situs jejaring sosial yang dikombinasikan dengan ukuran jauh lebih kecil dari blog, dimana konten berukuran kecil (updates) didistribusikan secara online dan bisa diakses melalui jaringan telepon selular (Mayfield, 2008:6). Salah satu contoh dari microblogging adalah Twitter. Terdapat beberapa akun yang menyebarkan informasi mengenai kota Bandung salah satu akun Twitter tersebut adalah @infobdg. @infobdg adalah salah satu akun yang menyebarkan informasi mengenai kota Bandung. Informasi yang ada didalamnya berisi tentang event yang ada di kota Bandung, keadaan lalu lintas di beberapa jalan yang ada di kota Bandung, cuaca kota Bandung, dan beberapa informasi kuliner. Dalam komunikasi, manusia cenderung membuat suatu prediksi dan mencari informasi dan meningkatkan pengalaman komunikasi mereka. Menurut pandangan Teori Pengurangan Ketidakpastian, terdapat dua hal yang dilakukan sebagai usaha awal untuk mengurangi ketidapastian yaitu prediksi yang diartikan sebagai perilaku yang akan dipilih dari beberapa perilaku lainnya dan penjelasan yaitu usaha untuk mengintepretasikan makna dari perilaku di masa lalu. Mahasiswa yang baru mengetahui tentang kota Bandung pun mencoba untuk mengurangi ketidakpastian, khususnya sebuah informasi tentang kota Bandung dengan melakukan suatu prediksi dan penjelasan dimana menjadi sebuah hal awal yang dilakukan yang nantinya mahasiswa tersebut akan melakukan berbagai cara termasuk mencari informasi melalui penggunaan media Twitter yang bisa menjadi cara untuk mengurangi ketidakpastian informasi. Dari penggunaan media Twitter tersebut dapat mempengaruhi strategi atau cara apa saja yang dilakukan untuk mengurangi ketidakpastian informasi. Menurut Berger dan Calebres (dalam West&Turner, 2009:184) terdapat tiga strategi yang digunakan untuk mengurangi sebuah ketidakpastian, yaitu pasif strategi, aktif strategi dan interaktif strategi. Strategi tersebut dilakuka agar sebuah ketidakpastian bisa berkurang dan untuk mendapatkan sebuah informasi. Hal ini juga bisa terjadi pada mengurangi ketidakpastian informasi mengenai kota Bandung oleh mahasiswa yang belum banyak mengetahui tentang kota Bandung. Bagaimana pengaruh penggunaan media Twitter terhadap pengurangan ketidakpastian informasi yang dilakukan dengan berbagai strategi itulah yang ingin diteliti lebih jauh dalam penelitian ini. Berdasarkan uraian diatas, maka judul penelitian ini adalah “Pengaruh Penggunaan Media Twitter @infobdg Terhadap Pengurangan Ketidakpastian Informasi (Survey pada Mahasiswa Angkatan 2014 Universitas Telkom)” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka identifikasi masalah dari peneliitian ini sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Bagaimana pengaruh jangkauan yang luas terhadap pengurangan ketidakpastian informasi? Bagaimana pengaruh kecepatan penyampaian informasi terhadap pengurangan ketidakpastian informasi? Bagaimana pengaruh kesesuaian informasi terhadap pengurangan ketidakpastian informasi? Bagaimana pengaruh jumlah informasi terhadap pengurangan ketidakpastian informasi? Bagaimana pengaruh keefektifan secara kognitif terhadap pengurangan ketidakpastian informasi? Bagaimana pengaruh motivasi terhadap pengurangan ketidakpastian informasi?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan dan identifikasi masalah diatas tujuan penelitian ini adalah:
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh jangkauan yang luas terhadap pengurangan ketidakpastian informasi Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kecepatan penyampaian informasi terhadap pengurangan ketidakpastian informasi Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kesesuaian informasi terhadap pengurangan ketidakpastian informasi Untuk mengetahui bagaimana pengaruh jumlah informasi terhadap pengurangan ketidakpastian informasi Untuk mengetahui bagaimana pengaruh keefektivan secara kognitif terhadap pengurangan ketidakpastian informasi Untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi terhadap pengurangan ketidakpastian informasi
2. Dasar Teori dan Metode Penelitian 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Komunikasi Setiap manusia butuh untuk berkomunikasi. Melalui komunikasi, manusia dapat menyampaikan informasi dan bisa mendapatkan informasi. Manusia juga harus melakukan sebuah interaksi terhadap lingkungannya melalui kegiatan komunikasi. Dengan berkomunikasi, manusia dapat bertukar makna dan menyampaikan pesan terhadap manusia lainnya. Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communication, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Akan tetapi definisi-definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada cara berbagi hal-hal tersebut, seperti dalam kalimat “Kita berbagi pikiran,” “Kita mendiskusikan makna,” dan “Kita mengirimkan pesan” (Mulyana,2007:46). 2.1.2 Media Sosial Social Media atau media sosial adalah media yang kita gunakan untuk bersosialisasi. Secara terminologi, sosial adalah kebutuhan insting dari seorang individu untuk melakukan interaksi atau menciptakan hubungan dengan orang lain. Sebagai seorang individu, kita butuh untuk berhubungan dengan orang lain di sekitar kita untuk bertukan informasi, ide, dan pengalaman yang kita miliki. Media adalah sesuatu yang kita gunakan untuk melakukan komunikasi dengan individu lain yang ada disekitar kita. Media dapat berbentuk tulisan, audio, televisi, e-mail, websites, dan lain sebagainya. Jadi, media sosial adalah sebuah teknologi yang digunakan secara efektif untuk berkomunikasi dengan orang lain, membangun hubungan, membangun kepercayaan (Safko, 2010:4). Menurut Kaplan dan Haenlein dalam jurnal “Users of The World, Unite! The Challenges and Opportunities of Social Media” media sosial adalah sebuah kumpulan aplikasi berbasi internet yang membangun diatas dasar ideologi dan teknologi berbasis web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content. 2.1.3 Computer Mediated Communication Penggunaan internet dalam melakukan sebuah komunikasi adalah hal yang tidak asing lagi dalam beberapa tahun terakhir ini. Internet yang pada awalnya hanya belum menjadi kebutuhan kini telah menjadi bagian yang penting dalam menjalankan sebuah komunikasi. Internet dapat menghasilkan bentuk komunikasi yang berbeda dari komunikasi massa melalui World Wide Web, grup diskusi dalam chat forums dan personto-person communication melalui e-mail. Menurut John December dalam Widjajanto (2013:143) mendefinisikan komunikasi bermedia komputer sebagai proses komunikasi manusia dengan menggunakan komputer sebagai proses komunikasi manusia dengan menggunakan komputer yang melibatkan sejumlah orang, dalam situasi dengan beragam konteks, yang terjadi dalam proses untuk membentuk media dengan berbagai tujuan. Menurut Darmawan (2012:135) terdapat dimensi Computer Mediated Communication (CMC) yang dapat ditinjau dari beberapa hal dibawah ini: 1. Accessibility (Daya Jangkau/Akses Informasi) Dimensi ini mengindikasikan bahwa proses komunikasi yang bertujuan menyampaikan informasi melalui Computer Mediated Communication mampu mencapai akses atau jangkauan yang luas.
2.
3.
4.
5.
6.
Speed (Kecepatan Informasi) Dimensi ini mengindikasikan bahwa proses penyampaian informasi oleh sender melalui Computer Mediated Communication mampu menunjukan kecepatan penerimaannya oleh receiver. Amount (Jumlah/Kuantitas Informasi) Dimensi ini menunjukan bahwa informasi yang disampaikan oleh sender kepada receiver melalui Computer Mediated Communication mampu memenuhi kebutuhan jumlah informasi yang diperlukan. Cognitive Effectiveness (Keefektifan Memperoleh Pengetahuan) Dimensi ini menunjukan bahwa informasi yang disampaikan oleh sender kepada receiver melalui Computer Mediated Communication mampu menanamkan dan memperkaya pengetahuan secara efektif mengenai informasi yang dibutuhkan. Relevance (Kesesuaian Informasi) Dimensi ini menunjukan bahwa informasi yang disampaikan oleh sender kepada receiver melalui Computer Mediated Communication mampu memenuhi tingkat kesesuaian dengan kebutuhan informasi dari receiver. Motivating Dimensi ini menunjukan bahwa informasi yang disampaikan oleh sender kepada receiver melalui Computer Mediated Communication mampu menumbuhkan motivasi untuk memahami dan menerapkannya.
`2.1.4 Teori Pengurangan Ketidakpastian Teori Pengurangan Ketidakpastian (Uncertainty Reduction Theory-URT) digunakan untuk menjelaskan bagaimana komunikasi dapat digunakan untuk mengurangi ketidakpastian diantara orang asing yang terlibat dalam pembicaraan. Bagi orang yang baru pertama kali bertemu atau interaksi awal, cenderung membuat prediksi atas lawan bicara mereka. Dalam hal ini West&Turner (2009:174) mendefinisikan prediksi yaitu sebagai kemampuan untuk memperkirakan pilihan-pilihan perilaku yang mungkin dipilih dari sejumlah kemungkinan pilihan yang ada bagi diri sendiri atau rekan bicara. Penjelasan yaitu usaha untuk menginterpretasikan makna dari tindakan yang dilakukan di masa lalu. Kedua konsep ini, prediksi dan penjelasan menjadi konsep utama untuk mengurangi sebuah ketidakpastian. Dalam usaha mengurangi ketidapastian, orang menggunakan cara dalam 3 kategori. Yaitu strategi pasif, aktif dan interaktif. Strategi pasif yaitu strategi untuk mengurangi ketidakpastian tanpa diketahui oleh target dan tidak melibatkan orang lain. Strategi aktif yaitu strategi yang dilakukan dengan cara mencari informasi melalui orang lain atau pihak ketiga dan melakukan pencarian informasi dengan cara memperhatikan lingkungan sekitar dimana seseorang tersebut berada namun tanpa diketahui oleh target informasi tersebut. Strategi interaktif yaitu strategi yang dilakukan dengan cara langsung berhubungan dengan target informasi. Strategi interaktif dapat dilakukan dengan cara member pertanyaan secara langsung dan melakukan pendekatan secara pribadi sehingga lebih banyak untuk menggali informasi. 2.1.5 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena dengan menggunakan data-data numeric kemudian di analisis yang umumnya menggunakan statistik (Suharsaputra, 2012:49). Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian kausalitas yaitu penelitian yang disusun untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat antarvariabel (Sanusi, 2011:14). Metode yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian ini adalah metode survey. Menurut Nazir (2005:56) metode survey adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual. Metode survey membedah dan menguliti serta mengenal masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaaan dan praktik-praktik yang sedang berlangsung. 3. Pembahasan 3.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (penggunaan media Twitter @infobdg) terhadap variabel terikat (pengurangan ketidakpastian informasi) yang dilakukan pada 100 responden yaitu mahasiswa angkatan 2014 Universitas Telkom.
Tabel 1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
a
Standardized
t
Sig.
Coefficients B
Std. Error
Beta
(Constant)
,966
,288
USG
,645
,095
3,357
,001
6,786
,000
1 ,565
a. Dependent Variable: STG
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 1.1 dapat dirumuskan persamaan model regresi sederhana sebagai berikut: Y = α + βx Y = (0, 966) + 0,645(x) 1. Konstanta (α) = (0,966) menunjukan harga konstan. Dimana jika variabel penggunaan media sosial = 0 maka nilai rata-rata pengurangan ketidakpastian informasi tetap sebesar (0,966) 2. Koefisien regresi untuk variabel bebas (X) adalah 0,645. Ini menunjukan bahwa variabel penggunaan media sosial berpengaruh positif terhadap variabel pengurangan ketidakpastian informasi. Dan, jika variabel penggunaan media sosial ditingkatkan sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan pengurangan ketidakpastian informasi sebesar 0,645. 3.2 Koefisien Determinasi Pengujian koefisien determinan (R2) dilakukan untuk melihat seberapa besar kontribusi variabel X terhadap Y dalam bentuk persen. Tabel 1.2 Koefisien Determinasi b
Model Summary Model
1
R
,565
R Square
a
,320
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate ,313
2,433
a. Predictors: (Constant), VARX b. Dependent Variable: VARY
Pada tabel diatas menunjukan nilai R sebesar 0,565 dan R square (R 2) sebesar 0,32. 32%. Hal ini berarti variabel bebas yaitu penggunaan media sosial berpengaruh sebesar 32% terhadap variabel terikat yaitu pengurangan ketidakpastian informasi. Dan sisanya 68% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4. Kesimpulan Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 100 responden yaitu mahasiswa angkatan 2014 Universitas Telkom Berdasarkan analisis data, hasil penelitian menunjukan penggunaan media Twitter @infobdg memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengurangan ketidakpastian informasi. Hal ini juga ditunjukan oleh besarnya koefisien determinasi sebesar 32% yang berarti sebesar 32% penggunaan media Twitter @infobdg mempengaruhi pengurangan ketidakpastian informasi dan sisanya sebesar 68% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang todak diteliti lebih lanjut dalam penelitian ini. Daftar Pustaka [1] Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi Teori dan Aplikasi. Bandung: Rosda. [2] Mayfield, Antony. 2008, What is Social Media?. www.icrossing.co.uk ( Diakses pada 19 Januari 2015) [3] Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosda. [4] Nazir, Mohamad. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. [5] Safko, Lon. 2010. The Social Media Bible: Tactics, Tools, and Strategies for Business Success. New Jersey: Willey [6] Sanusi, Anwar. 2011. Metode Penelitian Bisnis.
[7]
Suharsaputra, Uhar.2012. Metode Penelitian Kuantiatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung: Refika Aditama. West, Richard. Lynn. H. Turner. 2009. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika. [9] Widjajanto, Kenmada. 2013. Perencanaan Komunikasi Konsep dan Aplikasi. Bandung: Ultimus. [8]