e-Jurnal BINAR 49 AKUNTANSI Vol. 2 No. e-Jurnal 1, JanuariBINAR 2013 AKUNTANSIVol. 2 No. 1, April 2013
ISSN 2303 - 1522
Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi Manajemen dan Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Survey pada Dealer Mobil Kota Jambi) Oleh : Indah Suryani Universitas Jambi
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh penggunaan informasi akuntansi manajemen yang meliputi pada frekuensi penerbitan laporan rutin, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin dan kualitas informasi akuntansi manajemen serta desentralisasi secara simultan maupun parsial terhadap kinerja manajerial di main dealer mobil di Kota Jambi. Data diperoleh dari persepsi-persepsi manajer puncak, menengah dan bawah. Jumlah manajer yang dikirim kuesioner dalam penelitian ini berjumlah 48. Kuesioner yang dikembalikan dan dapat diolah berjumlah 42. Model analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi linear berganda dengan bantuan program SPSS for windows.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi penerbitan laporan rutin, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin, kualitas informasi akuntansi manajemen dan desentralisasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja manajerial di main dealer mobil di Kota Jambi. Secara parsial, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Secara keseluruhan, pengaruh pengunaan informasi akuntansi manajemen dan desentralisasi terhadap kinerja manajerial adalah sebesar 61%, sedangkan 39% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang diteliti. Kata kunci: Frekuensi Penerbitan Laporan Rutin, Frekuensi Penerbitan Laporan Tidak Rutin, Kualitas Informasi Akuntansi Manajemen, Desentralisasi, Kinerja Manajerial. Pendahuluan Pada era globalisasi dengan kemajuan teknologi yang berkembang saat ini persaingan bisnis yang sangat ketat menuntut perusahaan untuk menggunakan kompetensi yang ada dengan semaksimal mungkin, agar dapat memenangkan persaingan dimulai dari kemampuannya memperoleh informasi yang tepat dan akurat. Bagi manajemen, informasi merupakan sarana yang sangat penting untuk membantu mengembangkan dan menggerakan
kegiatan perusahaan. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan suatu perusahaan tergantung pada sistem informasi akuntansi manajemen (Mulyadi dalam Pamungkas, 2008). Manajemen akan sangat terbantu dengan penggunaan informasi akuntansi yang baik dan akan membantu pihak manajemen dalam pengambilan keputusan yang efektif. Sehingga meminimalisir ketidakpastian dan mengurangi resiko dalam memilih alternatif.
50
e-Jurnal BINAR AKUNTANSIVol. 2 No. 1, April 2013
Informasi yang diperlukan oleh manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan dapat dibagi menjadi informasi kuantitatif dan informasi nonkuantitatif (Simammora dalam Rahayu, 2005). Informasi kuantitatif dibagi lagi menjadi informasi akuntansi dan informasi non akuntansi. Informasi akuntansi terdiri dari informasi operasi, informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen. Umunya informasi kuantitatif lebih berperan dalam mengurangi ketidakpastian bila dibandingkan informasi nonkuantitatif. (Mulyadi, 1993) Informasi akuntansi manajemen menekankan hubungan antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya. Dalam melaksanakan dua fungsi tersebut, maka aktivitas dalam perencanaan dan pengendalian memerlukan beraneka bentuk informasi, dalam bentuk laporan keuangan atau sejenisnya, berupa laporan rutin (terstruktur) dan laporan tidak rutin (tidak terstruktur), sejalan dengan pendapat Horngren et al. dalam Pamungkas (2008). Umumnya informasi akuntansi manajemen berwujud laporan yang frekuensi penerbitannya tergantung dari kebutuhan manajemen. Laporan rutin biasanya berisi informasi akuntansi manajemen puncak yang diterbitkan secara bulanan dan kumulatifnya, tiga bulanan, tengah tahunan, dan tahunan. Sedangkan laporan tidak rutin berisi informasi akuntansi manajemen yang dibuat secara insidentil umumnya berupa analisis dan model-model pengambil keputusan. Di kota Jambi, main dealer yang tersebar rata-rata telah melaksanakan desentralisasi. Bukti dari telah dilaksanakannya desentralisasi yaitu
dengan melihat struktur organisasi dari masing-masing perusahaan main dealer mobil tersebut. Maka dari struktur organisasi tersebut dapat dilihatlah pendelegasian wewenang dari masingmasing manajer.
Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan main dealer mobil di Kota Jambi. Teknik pengambilan sampling dengan menggunakan non probability sampling yaitu purposive sampling, dimana merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan kriteria dan ciri-ciri yang ditentukan terlebih dahulu untuk membatasi sampel (Sugiyono, 2008). Metode pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner yaitu metode pengumpulan data yang pengumpulan datanya dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2008). Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan sebelumnya, maka variabel yang akan digunakan adalah : frekuensi penerbitan laporan rutin (X1), laporan tidak rutin (X2), kualitas informasi akuntansi manajemen (X3), selanjutnya desentralisasi (X4) lalu kinerja manajerial (Y). Teknik analisis data menggunakan MSI, lalu uji kualitas data (uji validitas dan reliabilitas), menggunakan analisis deskriptif, lalu uji asumsi klasik (normalitas, heterokedastisitas, dan multikolinearitas), uji hipotesis menggunakan uji regresi berganda.
51
e-Jurnal BINAR AKUNTANSIVol. 2 No. 1, April 2013
Hasil dan Pembahasan Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi Manajemen dan Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa penggunaan informasi akuntansi manajemen berupa frekuensi penerbitan laporan rutin, frekuesi penerbitan laporan tidak rutin dan kualitas informasi akuntansi manajemen berpengaruh secara simultan terhadap kinerja manajerial. Dengan demikian, penelitian ini menerima hipotesis pertama (H1). Pengaruh yang ditimbulkan adalah positif, yaitu semakin tinggi frekuensi penerbitan laporan rutin, semakin tinggi frekuensi penerbitan laporan tidak rutin, semakin tinggi kualitas informasi akuntansi manajemen, semakin tinggi desentralisasi seorang manajer maka akan semakin meningkatkan kinerja manajerial yang terjadi. Adanya pengaruh ini ditunjukkan dengan level signifikansi frekuensi penerbitan laporan rutin, frekuensi penerbitan laporan tudak rutin, kualitasi informasi akuntansi manajemen, desntralisasi secara bersama-sama (Sign F) 0,000 < 0,05. Selain dilihat dari tingkat signifikansi dapat pula dilihat dari Fhitung (17,056) lebih besar dari nilai Ftabel (2,63) artinya frekuensi penerbitan laporan rutin, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin, kualitas informasi akuntansi manajemen, desentralisasi secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Frekuensi penerbitan laporan rutin, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin, kualitas informasi akuntansi manajemen, desentralisasi secarabersama-sama memberikan kontribusi atau pengaruh yang kuat sebesar 61% terhadap kineja manajerial. Sedangkan sisanya sebesar 39% merupakan
pengaruh faktor lain diluar variable frekuensi penerbitan laporan rutin, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin, kualitas informasi akuntansi manajemen, dan desentralisasi. Hasil penelitian ini didukung dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Pamungkas (2008), Rahayu (2005), yang menyatakan bahwa penerapan informasi akuntansi manajemen yang terdiri dari frekuensi penerbitan laporan rutin, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin, kualitas informasi akuntansi manajemen secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini dilakukan oleh Jaryanto (2008), Dwiranda (2007) tentang pengaruh desentralisasi terhadap kinerja manajerial, dimana desentralisasi mampunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Pengaruh Frekuensi Penerbitan Laporan Rutin terhadap Kinerja Manajerial Hipotesis kedua (H2) menyatakan bahwa frekuensi penerbitan laporan rutin berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Dengan demikian, penelitian ini menerima hipotesis kedua (H2). Pengaruh yang ditimbulkan adalah positif, yaitu semakin tinggi frekuensi penerbitan laporan rutin maka akan semakin lebih meningkatkan kinerja manajerial. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai uji t variable pertama yaitu frekuensi penerbitan laporan rutin (X1) adalah 2,345 dengan p value sebesar 0,024. Oleh karena p value lebih kecil dari 0,05, maka frekuensi penerbitan laporan rutin berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil uji koefisien determinasi parsial, frekuensi penerbitan laporan rutin memiliki pengaruh yang sangat rendah terhadap kinerja manajerial yaitu sebesar 12,96%.
52
e-Jurnal BINAR AKUNTANSIVol. 2 No. 1, April 2013
Hasil penelitian ini didukung dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Pamungkas (2008) dan Rahayu (2005) yang menyatakan bahwa penerapan informasi akuntansi manajemen yang terdiri dari laporan rutin berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Pengaruh Frekuensi Penerbitan Laporan Tidak Rutin terhadap Kinerja Manajerial Hipotesis ketiga (H3) menyatakan bahwa frekuensi penerbitan laporan tidak rutin berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Dengan demikian, penelitian ini menolak hipotesis ketiga (H3). Pengaruh yang ditimbulkan adalah negatif, yaitu semakin tinggi frekuensi penerbitan laporan tidak rutin maka akan semakin lebih menurunkan kinerja manajerial. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai uji t variabel kedua yaitu frekuensi penerbitan laporan tidak rutin (X2) adalah -1,003 dengan p value sebesar 0,318. Oleh karena p value lebih besar dari 0,05, maka frekuensi penerbitan laporan tidak rutin tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Hasil uji koefisien determinasi parsial, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin memiliki pengaruh yang sangat rendah terhadap kinerja manajerial yaitu sebesar 2,6%. Hasil penelitian ini didukung dengan adanya penelitian Pamungkas (2008) yang menyatakan bahwa frekuensi penerbitan laporan tidak rutin tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial Hipotesis keempat (H4) menyatakan kualitas informasi akuntansi manajemen berpengaruh terhadapa kinerja manajerial. Dengan demikian,
penelitian ini menerima hipotesis keempat (H4). Pengaruh yang ditimbulkan adalah positif, yaitu semakin tinggi kualitas informasi akuntansi manajemen maka akan semakin meningkatkan kinerja manajerial. Hal ini ditunjukkan dengan nilai uji t variable ketiga yaitu kualitas informasi akuntansi manajemen (X3) adalah 2,961 dengan p value sebesar 0,005. Oleh karena p value lebih kecil dari 0,05, maka kualitas informasi akuntansi manajemen berpengaruh signifikan terhadapa kinerja manajerial. Dari hasil uji koefisien determinasi parsial, kualitas informasi akuntansi manajemen memiliki pengaruh yang sangat rendah tehadap kinerja manajerial yaitu sebesar 19,18%. Hasil penelitian ini didukung dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (2005), Widarsono (2007), bahwa kualitas informasi akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Pengaruh Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial Hipotesis kelima (H5) menyatakan desentralisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Dengan demikian, penelitian ini menerima hipotesis kelima (H5). Pengaruh yang ditimbulkan adalah positif, semakin tinggi desentralisasi maka akan semakin meningkatkan kinerja manajerial. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji t variable keempat yaitu desentralisasi (X4) adalah 4,450 dengan p value sebesar 0,000. Oleh karena p value lebih kecil dari 0,05, maka desentralisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil uji koefisien determinasi parsial, desentralisasi mempunyai pengaruh yang sangat rendah terhadap kinerja manajerial yaitu sebesar 34,81%.
53
e-Jurnal BINAR AKUNTANSIVol. 2 No. 1, April 2013
Hasil penelitian ini didukung dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Dwiranda ( 2007), Yuristisia (2007), Oktaviani (2003), dan Jaryanto (2008), bahwa desentralisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial.Waterhuose dalam Dwiranda (2007) desentralisasi memberikan para manajer tanggung jawab dan kontrol yang lebih besar dari aktivitasnya, dan akses lebih besar dari tipe informasi yang diperlukan. Maka semakin tinggi desentralisasi diterapkan maka akan semakin meningkatkan kinerja manajerial, karena desentralisasi memiliki implikasi pencapaian secara keseluruhan untuk meningkatkan kinerja manajerial. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diuaraikan, maka didapatlah kesimpulan; Penggunaan informasi akuntansi manajemen yang difokuskan pada frekuensi penerbitan laporan rutin, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin, kualitas informasi akuntansi manajemen serta desntralisasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja manajerial, Secara parsial, terdapat pengaruh antara frekuensi penerbitan laporan rutin, kualitas informasi akuntansi manajemen, desentralisasi terhadap kinerja manajerial. Sedangkan, untuk variabel frekuensi penerbitan laporan tidak rutin tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial, Penggunaan informasi akuntansi manajemen yang difokuskan pada frekuensi penerbitan laporan rutin, frekuensi penerbitan laporan tidak rutin, kualitas informasi akuntansi manajemen dan desentralisasi secara simultan berpengaruh kuat terhadap kinerja manajerial, yaitu sebesar 61%, sedangkan
sisanya sebesar 39% dipengaruhi faktor lain diluar variabel yang diteliti, seperti variabel, partisipasi anggaran atau komitmen orgnisasi, Besarnya pengaruh frekuensi penerbitan laporan rutin terhadap kinerja manajerial adalah 0,3602 atau 12,96% sehingga dapat dinyatakan bahwa frekuensi penerbitan laporan rutin memiliki korelasi yang sangat rendah secara parsial terhadap kinerja manajerial. Besarnya pengaruh frekuensi penerbitan laporan tidak rutin memiliki korelasi 0,1632 atau 2,65% sehingga dapat dinyatakan bahwa frekuensi penerbitan laporan tidak rutin memiliki korelasi yang sangat rendah secara parsial terhadap kinerja manajerial. Besarnya pengaruh kualitas informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial adalah 0,4382 atau 19,18% sehingga dapat dinyatakan bahwa kualitas informasi akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial memiliki korelasi yang sangat rendah secara parsial terhadap kinerja manajerial. Besarnya pengaruh desentralisasi terhadap kinerja manajerial adalah 0,5902 atau 34,81% sehingga dapat dinyatakan bahwa desentralisasi memiliki korelasi yang rendah secara parsial terhadap kinerja manajerial. Daftar Pustaka Dwiranda, 2008. Pengaruh Interaksi Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, dan Agregat Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial. Bali : Tesis Univ. Udayana. Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
54
e-Jurnal BINAR AKUNTANSIVol. 2 No. 1, April 2013
Jogiyanto. 1994. Sistem Informai Akuntansi Berbasis Komputer. Yogyakarta: BPFE Jaryanto, 2008. Pengaruh Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial dengan System Akuntansi Manajemen (broadscape, timeliness, aggregation). Semarang :Univ Diponegoro. Juniarti, dan Evelyne. 2003. Hubungan Karakteristik Informasi yang Dihasilkan Oleh Sistem Informasi Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 5, No. 2, Nopember 2003. Mulyadi, 1993. Akuntansi Manajemen Edisi ke-2. Yogyakarta :STIE YKPN. Nazir, Moh, 2007. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Ngatemin, 2009. Pengaruh komitmen organisasi locus of control terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial pada badan pengembangan sumber daya kebudayaan dan pariwisata departemen kebudayaan dan pariwisata republic Indonesia. Tesis Univ Sumatera Utara. Nor, Wahyudin, 2007. Desentralisasi dan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderator dalam Hubungan antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja Manejerial. Makassar : Simposium
Nasional Akuntansi Univ. Palangkaraya. Oktaviani, Ayu, 2003 . Pengaruh Desentralisasi Pengambilan Keputusan terhadap Kinerja Manajerial Kantor Dinas : Sistem Pengendalian Akuntansi Sebagai Variabel Intervening (studi empiris Otonomi Daerah Kalsel). Semarang : Tesis Akuntansi Univ Diponegoro. Pamungkas, Ahmad. 2008. Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial pada Hotel Bintang Tiga,Empat dan lima di Kota Jakarta Pusat. Tesis Universitas Sumatra Utara.Medan. Poniman, 2004. Pengaruh informasi akuntansi terhadap kinerja manajerial dengan tiga variable moderating : studi empiris pada BPR wilayah bank Indonesia Semarang. Tesis akuntansi Univ Diponegoro. Rahayu, Sri. 2008. Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi Manajemeen terhadap Kinerja Perusahaan Studi Kasus pada Perusahaan Berskala Besar di Kawasan Industri Medan. Tesis Universitas Sumatra Utara. Medan. Setyo, Dekeng Budiarto, 2004. Pengaruh Karakteristik Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Organisasi dengan Tingkat Desentralilsasi sebagai Moderating Variable (Studi Empiris pada BankSswasta di Jateng dan DIY). Semarang :Tesis Akuntansi Univ Diponegoro.
55
e-Jurnal BINAR AKUNTANSIVol. 2 No. 1, April 2013
Sugiyono, 2007. Metode Bisnis. Bandung: Alfabeta.
penelitian
Supriyono, 1997. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen untuk Teknologi Maju dan Globalisasi. Yogyakarta: BPFE. Widarsono, Agus, 2007. Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja .
Manajerial: Survey pada Perusahaan Go-Public di Jawa Barat. Jurnal Akuntansi FE Unsil Vol. 2, No. 2. Lampung. Yuristisia, Citra, 2007. Terhadap Kinerja Manajerial dengan Variabel Moderating Strategi Bisnis, PEU, dan Desentralisasi (Case Study: Perusahaan Manufaktur di Prov Jambi). Jambi : Tesis Akuntansi