Jurnal Cakrawala Akuntansi Vol. 6 No.1, Februari 2014, hal. 32-43
ISSN 1979-4851 http://jca.unja.ac.id
PENGARUH DESENTRALISASI DAN INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA MANAJER PERUSAHAAN PEMBIAYAAN MOBIL DI KOTA JAMBI Fitrini Mansur1) 1)
Fakultas Ekonomi Universitas Jambi
Abstrak: Pemberian kewenangan yang luas kepada pihak manajemen dalam mengambil keputusan merupakan salah satu langkah penting dalam memperbaiki kinerja. Desentralisasi merupakan pemberian kewenangan dalam pengambilan keputusan yang menyebar pada setiap tingkatan manajemen. Untuk dapat mengambil keputusan, manajemen membutuhkan informasi akuntansi. Informasi akuntansi terdiri dari informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen. Salah satu tipe informasi akuntansi manajemen adalah informasi akuntansi pertanggungjawaban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah ada pengaruh desentralisasi dan informasi akuntansi pertanggungjawaban yang signifikan terhadap kinerja manajerial baik secara simultan maupun parsial. Penelitian ini akan dilaksanakan pada perusahaan pembiayaan mobil di Kota Jambi. Populasi pnelitian ini adalah seluruh manajer dan supervisor pada perusahaan. Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian ini adalah secara parsial desentralisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial sedangkan informasi akuntansi pertanggungjawaban tidak berpengaruh. Secara simultan desentralisasi dan informasi akuntansi pertanggungjawaban mempengaruhi kinerja manajer perusahaan pembiayaan mobil di Kota Jambi. Kata Kunci: Desentralisasi, Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban, Kinerja Manajer
Pemberian kewenangan yang luas kepada pihak
akuntansi, yang terdiri dari informasi akuntansi
manajemen
keputusan
keuangan dan informasi akuntansi manajemen.
merupakan salah satu langkah penting dalam
Informasi akuntansi keuangan bermanfaat untuk
upaya perbaikan kinerja. Pemberian kewenangan
memenuhi kebutuhan pihak ekstern perusahaan,
dalam pengambilan keputusan yang menyebar
antara lain kreditor, investor, dan pemerintahan.
pada setiap tingkatan manajemen disebut dengan
Informasi
desentralisasi. Desentralisasi ditandai oleh kadar
untuk memenuhi kebutuhan intern perusahaan
kewenangan dalam pengambilan keputusan yang
dalam hal ini pihak manajemen. Informasi
relatif
jenjang
manajemen memiliki perananan yang penting
manajerial menengah dan bawah. Untuk dapat
untuk menunjang seluruh kegiatan perusahaan,
mengambil keputusan yang tepat, manajemen
karena
membutuhkan sejumlah informasi. Pengambilan
menyangkut informasi masa lalu dan informasi
keputusan pada hakekatnya merupakan pemilihan
masa yang akan datang. Salah satu tipe informasi
yang tepat dari sejumlah alternatif yang ada dan
akuntansi manajemen adalah informasi akuntansi
mengandung ketidakpastian. Informasi sangat
pertanggungjawaban.
besar
dalam
mengambil
didelegasikan
kepada
diperlukan dalam pengambilan keputusan karena
akuntansi
informasi
Informasi
dapat mengurangi ketidakpastian.
manajemen
akuntansi
akuntansi
bermanfaat
manajemen
pertanggungjawaban
merupakan informasi aktiva, pendapatan, dan
Salah satu jenis informasi yang bermanfaat
atau biaya yang dihubungkan dengan manajer
dalam pengambilan keputusan adalah informasi
yang 32
bertanggung
jawab
atas
pusat
Jurnal Cakrawala Akuntansi Vol. 6 No. 1 Februari 2014, hal. 32-43
pertanggungjawaban
tertentu.
Informasi
pencapaian hasil. Berdasarkan
permasalahan
akuntansi pertanggung jawaban memberikan
yang terdapat pada latar belakang di atas. Peneliti
masukan
informasi
akan merumuskan masalah penelitian sebagai
pertanggungjawaban atas anggaran dan realisasi
berikut: Apakah desentralisasi dan informasi
biaya pada suatu departemen, penyimpangan
akuntansi
biaya yang terjadi ada suatu periode tertentu,
secara parsial dan simulatan terhadap kinerja
laporan pertanggungjawaban atas anggaran atau
manajerial di perusahaan pembiayaan mobil di
realisasi pendapatan pada suatu departemen.
Kota Jambi.
antara
Informasi
lain
akuntansi
berupa
pertanggungjawaban
berpengaruh
pertanggungjawaban
membantu manajer dalam mengambil keputusan
TINJAUAN PUSTAKA
yang tepat, membantu mengevaluasi setiap
Desentralisasi
keputusan yang di ambil, sehingga apabila terjadi
Apabila manajemen puncak mendelegasikan
penyimpangan akan dengan mudah dilakukan
pengambilan
tindakan koreksi. Juga meningkatkan kemampuan
tingkat manajemen lebih rendah, maka organisasi
manajer untuk memahami keadaan lingkungan
atau
eksternal dan dapat memberikan kontribusi dalam
desentralisasi.
pencapaian kinerja manajerial. Kinerja manajer
keputusan relatif kecil didelegasikan kepada
merupakan salah satu faktor penting dalam
manajer menengah dan rendah, maka struktur
menentukan keberhasilan perusahaan. Karena
organisasi tersebut sentralisasi. Sebaliknya, jika
penilaian
terhadap
perlu
kewenangan tersebut menyebar pada perbagai
dilakukan
secara
kinerja
tingkat organisasi maka strukturnya adalah
kinerja teratur.
manajer Penilaian
manajer dapat dilakukan dari dua perspektif, yakni perspektif keuangan dan perspektif non keuangan.
keputusan
perusahaan
tersebut
Jika
manajerial
menganut
otoritas
kepada
sistem
pengambilan
desentralisasi. Pengukuran
desentralisasi
menggunakan
standar keputusan yang dikembangkan oleh
Pengukuran kinerja dalam penelitian ini
Gordon dan Narayanan dan telah digunkan oleh
dilihat dari perspektif non keuangan, yakni
Gul dan Chia (1994) yang terdiri dari: kebijakan
melalui pengukuran kinerja personal atau kinerja
dalam pengembangan produk atau jasa baru,
individual para kepala divisi. Mahoney et al.
kebijakan dalam pemutusan hubungan kerja,
telah mengembangkan metode penilaian kinerja
penentuan
manajerial mencakup kinerja para individu
pengalokasian anggaran, dan penelitian harga
anggota
kegiatan-kegiatan
jual. Ada beberapa alasan mengapa perusahaan
manajerial antara lain perencanaan, investigasi,
memilih menerapkan sistem desentralisasi. Di
koordinasi, evaluasi, supervisi, pengaturan staf,
bawah ini beberapa faktor-faktor penyebab
negosiasi dan representasi. Kinerja manjerial
perusahaan menerapkan sistem desentralisasi.
organisasi
merupakan
dalam
keseluruhan kegiatan perusahaan
yang dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dari suatu perusahaan dan merupakan tingkat
investasi
dalam
skala
besar,
33
34 Mansur, Pengaruh Desentralisasi dan Informasi .... a. Response to environmental complexity Perusahaan mudah
yang
terdesentralisasi
melakukan
respon
Jenis-jenis pusat pertanggungjawaban: akan
terhadap
perubahan-perubahan.
ini
pada pusat
didasarkan
pada
pendapatan yang diperolehnya atau unit output
Menurut Hirsch biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh informasi merupakan penting
Pengukuran kinerja manajer pertanggungjawaban
b. Cost information
alasan
a. Pusat Pendapatan (Revenue Center)
diterapkannya
sistem
desentralisasi.
yang dihasilkan. b. Pusat Biaya (Cost Center) Manajer pusat biaya diukur kinerjanya dengan cara membandingkan antara biaya yang
c. Timeliness
dianggarkan dengan realisasinya.
Perusahaan
harus
cepat
menanggapi
perubahan kondisi yang terjadi.
c. Pusat Laba (Profit Center) Manajer
d. Motivation and training
pusat
laba
diukur
kinerjanya
berdasarkan perolehan laba atau selisih antara
Motivasi juga dapat memberikan peluang kepada manajer yang lebih rendah untuk belajar membuat keputusan.
pendapatan dan biaya. d. Pusat investasi (Investment Center) Pengukuran kinerja manajer pusat investasi
Dari beberapa alasan yang dikemukakan
dilakukan dengan menghubungkan antara laba
tersebut diatas, dapat dikatakan bahwa penerapan
yang diperoleh pada pusat investasi tersebut
sistem desentralisasi dalam suatu perusahaan
dengan besarnya investasi yang dilakukan.
disebabkan oleh keterbatasan manajemen puncak
Menurut Mulyadi (2003:170) informasi
dalam proses semua informasi yang diperlukan
akuntansi pertanggungjawaban berupa informasi
dalam pengambilan keputusan.
masa lalu dan informasi masa yang akan datang
Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
yang bermanfaat dalam penilaian kinerja manajer
Informasi
akuntansi
pertanggungjawaban
pusat
pertanggungjawaban
dan
pemotivasi
merupakan salah satu tipe informasi akuntansi
manajer. Informasi masa yang akan datang
manajemen, selain informasi akuntansi penuh dan
bermanfaat dalam penyusunan anggaran.
informasi akuuntansi
akuntansi
diferensial.
pertanggungjawaban
Informasi merupakan
Informasi
akuntansi
pertanggungjawaban
merupakan informasi yang penting dalam proses
sistem yang diogunakan untuk menilai atau
perencanaan
mengukur prestasi manajer, sebagaimana halnya
organisasi, karena informasi tersebut menekankan
dikemukakan oleh Hansen dan Mowen (2004)
hubungan antara informasi dengan manajer yang
bahwa:
bertanggungjawab terhadap perencanaan dan
“Responbility accounting is a system that
realisasinya.
measures the results of each responbility
Kinerja
center
according
to
the
information
managers need to operate their center”.
dan
pengendalian
aktivitas
Menurut Sadeli bahwa kinerja adalah suatu pernyataan akuntansi manajemen yang akan membandingkan
secara aktual antara suatu
Jurnal Cakrawala Akuntansi Vol. 6 No. 1 Februari 2014, hal. 32-43
aktivitas dengan suatu standar. Secara umum
3. Memonitor dan mengevaluasi pencapaian
dapat juga dikatakan kinerja merupakan prestasi
kinerja dan membandingkannya dengan
yang dicapai oleh organisasi dalam periode
target kinerja.
tertentu (Bastian, 2001:329). Pengukuran kinerja
4. Sebagai
dasar
dalam
menurut Herther dan Davis adalah penilaian hasil
penghargaan
kinerja
karyawan
obyektif atas pencapaian prestasi yang
dibandingkan dengan tujuan perusahaan secara
diukur sesuai dengan sistem pengukuran
keseluuruhan serta standar dan kriteria yang telah
kinerja yang telah disepakati.
yang
telah
dicapai
dan
memberikan
hukuman
secara
ditetapkan. Pengukuran dan evaluasi kinerja
5. Sebagai alat komunikasi antara bawahan
dapat dilakukan dari dua perspektif, yaitu
dan pimpinan dalam rangka memperbaiki
perpektif keuangan dan perspektif non keuangan.
kinerja organisasi.
Pengukuran kinerja dari perspektif keuangan maksudnya mengevaluasi hasil yang dicapai dengan
didasarkan
pada
kriteria-kriteria
6. Membantu mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan terpenuhi. 7. Membantu memahami proses kegiatan
keuangan, misalnya tingkat perolehan laba,
perusahaan.
tingkat perputaran aktiva, rasio hutang dan
8. Memastikan
bahwa
pengambilan
sebagainya. Pengukuran kinerja dari aspek non
keputusan dilakukan secara obyektif.
keuangan dapat dilakukan dengan mengevaluasi
Melalui pengukuran kinerja diharapkan
pelaksanaan fungsi-fungsi manajer. Pengukuran
perusahaan
kinerja ini pertama kali dikembangkan oleh
kinerjadalam
Mahoney, dkk yakni mengukur kinerja manajer
Dengan adanya suatu pengukuran kinerja
berdasarkan delapan dimensi kegiatan manajerial,
maka kegiatan dan program perusahaan
yaitu
dapat diukur dan dievaluasi.
perencanaan,
investigasi,
koordinasi,
dapat suatu
mengetahui periode
tertentu.
evaluasi, pengawasan, pemilhan staf, negosiasi dan perwakilan.
METODE PENELITIAN
Pengukuran kinerja secara berkelanjutan
Objek
dalam
penelitian
ini
memberikan umpan balik, yang mempunyai
desentralisasi,
peranan yang sangat penting dalam upaya
pertanggungjawaban
perbaikan secara terus menerus dan mencapai
Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan
keberhasilan di masa yang akan datang. Salah
pembiayaan mobil yang beroperasi di Jambi
satu peranan pengukuran kinerja adalah sebagai
selama lebih dari 3 tahun pada tahun 2010. Maka
alat manajemen, yang berguna untuk:
sampel yang digunakan dalam penelitian ini
1. Memberikan
pemahaman
informasi
adalah
dan
kinerja
akuntansi manajer.
mengenai
sebanyak 11 perusahaan pembiayaan yang ada di
ukuran yang digunakan untuk menilai
Kota Jambi. Berikut perusahaan pembiayaan
kinerja manajemen.
(mobil) di Kota Jambi: PT Adira Dinamika Mullti
2. Memberikan arah dalam mencapai target yang telah ditetapkan.
Finance, Tbk, PT. Astra Credit Company, tbk, PT. Batavia Prosperindo Finance, tbk, PT. BCA
35
36 Mansur, Pengaruh Desentralisasi dan Informasi .... finance, tbk, PT. BFI finance, tbk, PT Buana
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
Finance, tbk, PT Clipan Finance, tbk, PT. Sinar
adalah:
Mas Multifinance, tbk, PT. Sinar Mitra Sepadan,
H0 : βi = 0,
artinya variabel independen tidak
tbk, PT. Oto Multiartha, tbk, PT. Mandiri Tunas
berpengaruh secara signifikan
Finance, tbk.
terhadap variabel dependen.
Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini
H0 : βi ≠ 0,
artinya
variabel
independen
menjelaskan pengaruh desentralisasi (X1) dan
berpengaruh secara signifikan
informasi akuntansi pertanggungjawaban (X2)
terhadap variabel dependen.
terhadap kinerja manajer (Y) yang diukur dengan
Sebelum melakukan pengujian hipotesis maka
menggunakan
ini
perlu dilakukan uji keseluruhan (over all test)
yaitu
untuk mengetahui pengaruh variable independent
penelitian mengambil sampel dari suatu populasi
secara bersama terhadap variable dependen yaitu
dan
alat
uji F (F–Test). Uji F ini berguna untuk
pengumpul data pokok (Singarimbun, 1995:3).
membuktikan secara statistic bahwa keseluruhan
Ukuran yang digunakan untuk menilai jawaban-
koefesien regresi signifikan dalam mempengaruhi
jawaban yang diberikan ada 5 tingkatan yaitu
nilai
skor 1 (satu) hingga 5 (lima). Untuk menguji
dilakukan dengan Uji-t (t-test), dimana uji-t ini
kuesioner diperlukan dua macam pengujian yaitu
digunakan untuk melihat signifikan pengaruh
uji Validitas dan uji Reabilitas.
variabel independen secara individu (parsial)
merupakan
skala jenis
menggunakan
ordinal. penelitian
Penelitian survei,
kuesioner
sebagai
Dalam analisis data pada penelitian ini akan
variable
dependen.
Pengujian
kedua
terhadap variabel dependen.
digunakan model persamaan yaitu model regresi linear berganda yang diformulasikan sebagai berikut:
PEMBAHASAN Pengujian
Y = β0 + β1X1 +β2X2 + Є
instrumen
dilakukan
untuk
menguji setiap item pertanyaan. Setiap item
Dimana :
pertanyaan akan diuji validitas dan reabilitasnya.
Y
= Kinerja manajer
Pengujian
β0, β1, β2,
= Koefisien Regresi
menggunakan
X1
= Desentralisasi
Corelation.
X2
=
Informasi
Akuntansi
validitas
dalam
metode Pengujian
penelitian
ini
Product
Moment
reabilitas
dilakukan
peneliti dengan melihat nilai Cronbach Alpha
Pertanggungjawaban
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel
Є
jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60
= Variabel penganggu Model regesi linear berganda dapat disebut
sebagai model yang baik jika model tersebut terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik, asumsi
tersebut
multikolinieritas, heteroskedastisitas.
yaitu autokorelasi,
(Ghozali, 2011). Uji Validitas Desentralisasi diukur dengan menggunakan
normalitas,
6 pertanyaan. Tabel 1 berikut ini menyajikan
dan
hasil uji validitas terhadap item pertanyaan desentralisasi (X1). Berdasarkan hasil pengujian
Jurnal Cakrawala Akuntansi Vol. 6 No. 1 Februari 2014, hal. 32-43
tabel 1 diketahui bahwa r hitung pada setiap item
0,361 sehingga instrumen penelitian tersebut
pertanyaan lebih besar dari nilai r tabel sebesar
dikatakan valid.
Tabel 1 Hasil Uji Validitas terhadap Item Pertanyaan Desenrtalisasi (X1)
Item Pertanyaan 1 2 3 4 5 6
r hitung 0.772 0.709 0.844 0.651 0.630 0.741
R tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban diukur
item
pertanyaan
Informasi
dengan menggunakan 9 pertanyaan. Tabel 2
Pertanggungjawaban (X2).
Akuntansi
berikut ini menyajikan hasil uji validitas terhadap Tabel 2 Hasil Uji Validitas terhadap Item Pertanyaan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (X2) Item Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9
r hitung 0.795 0.744 0.843 0.616 0.657 0.741 0.729 0.744 0.863
r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan hasil pengujian tabel 2 diatas
Penilaian kinerja manajerial diukur dengan
diketahui bahwa r hitung pada setiap item
menggunakan 6 pertanyaan. Tabel menyajikan
pertanyaan lebih besar dari niilai r tabel sebesar
hasil uji validitas terhadap item pertanyaan
0,361 sehingga instrumen penelitian tersebut
kinerja manajerial.
dikatakan valid. Tabel 3 Hasil Uji Validitas terhadap Item Pertanyaan Kinerja Manajerial (Y) Item Pertanyaan 1 2 3 4 5 6
r hitung 0.742 0.802 0.805 0.801 0.628 0.654
r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan hasil pengujian tabel 3. diatas
0,361 sehingga instrumen penelitian tersebut
diketahui bahwa r hitung pada setiap item
dikatakn
pertanyaan lebih besar dari niilai r tabel sebesar
penilaian kinerja untuk penelitian ini dapat
valid.
Artinya
enam
pertanyaan
37
38 Mansur, Pengaruh Desentralisasi dan Informasi .... mengukur untuk variabel Y. Selanjutnya semua
Hasil
pengujian
reabilitas
terhadap
item instrumen diuji dengan pengujian reabilitas.
instrumen penelitian ini yaitu desentralisasi,
Uji Reabilitas
informasi
pertanggungjawaban
dan
kinerja
manajerial adalah sebagai berikut: Tabel 4 Hasil Uji Realibilitas Terhadap Item Pertanyaan Desentralisasi (X1), Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban X2) dan Penilaian Kinerja (Y) Instrumen Desentralisasi Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Penilaian kinerja
Cronbach’s Alpha 0,816 0,901
Nilai Kriteria 0,60 0,60
Keterangan Reliabel Reliabel
0,828
0,60
Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Hasil
pengujian
terhadap
instrumen
koefisen regresi tidak bias. Analisis regresi linear
desentralisasi, informasi pertanggungjawaban dan
berganda yang digunakan dalam pengujian
penilaian kinerja manajerial dikatakan reliabel,
hipotesis penelitian ini dikatakan baik jika model
karena nilai Cronbach Alpha > 0,60, sehingga
tersebut terbebas dari asumsi-asumsi klasik yaitu:
data-data
uji
tersebut
dapat
digunakan
dalam
pengujian selanjutnya.
pengujian
melakukan
hipotesis,
multikolinearitas,
dan
heteroskedastisitas. Uji statistik sederhana yang dapat digunakan
Hasil Pengujian Asumsi Klasik Sebelum
normalitas,
analisis
harus
data
terlebih
dan
dahulu
untuk menguji normalitas non-parametrik
adalah uji statistik
Kolmogorov-Smirnov
(K-S),
dilakukan pengujian terhadap asumsi-asumsi
dengan taraf signifikansi 0,05.Hasil uji normalitas
dalam model analisis regresi. Pengujian ini
dengan Kolmogorov-Smirnov (K-S) dapat dilihat
dilakukan
pada tabel berikut ini:
agar
penaksiran
parameter
dan
Tabel 5 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Statistic
Kinerja Manajerial Desentralisasi Pertanggungjawaban
Kolmogorov-Smirnov Df
0,136 0,141 0,194
Sig
11 11 11
0,200 0,200 0,200
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa seluruh variabel dalam
penelitian
ini,
yaitu
desentralisasi,
Uji Multikolinearitas dimaksudkan untuk membuktikan apakah terdapat hubungan linear
informasi akuntansi pertanggungjawaban dan
yang
sempurna
diantara
kinerja manajerial memiliki signifikansi > 0,05,
independent.
maka dapat disimpulkan bahwa data dalam
multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF atau
penelitian ini berdistribusi normal.
nilai Toleransi. Hasil pengujian multikolinearitas
Ada
variabel-variabel
tidaknya
terjadi
penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Jurnal Cakrawala Akuntansi Vol. 6 No. 1 Februari 2014, hal. 32-43
Tabel 6 Hasil Uji Multikolinearitas Variance Inflation Factors (VIF) Sig 0,002 0,136
Desentralisasi Pertanggungjawaban
Colinearity Statistics Tolerance 0,488 0,488
VIF 2,049 2,049
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Tabel 6 diatas menunjukkan bahwa kedua
grafik plot. Hasil pengujian heteroskedasitas
variabel independen memiliki nilai Tolerance
dengan menggunakan grafik scatterplot dapat
Value di atas 0,1 dan VIF kurang dari 10. Jadi
dilihat pada lampiran dibelakang. Berdasarkan
dapat
ada
analisis grafik scatterplot menunjukkan tidak ada
independen
pola yang jelas, sehingga dapat dinyatakan bahwa
dikatakan
multikolinearitas
bahwa
antar
tidak
variabel
dalam model regresi. Uji apakah
data
heteroskedasitas dalam
ketidaksamaan
bertujuan
menguji
regresi
terjadi
model variance
dari
residual
pada
penelitian
ini
tidak
terjadi
heteroskedastisitas. Analisis Data
satu
Metode analisis data yang digunakan dalam
pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu
penelitian ini adalah analisis regresi linear
cara yang digunakan adalah dengan melihat
berganda.
Tabel 7 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Unstandardized Coefficients B Std. Error - 9011,8 6145,84 1147,6 255,38 1536,3 927,02
Model 1 (Constan) Desentr Pertangjwb
Unstandardized Coefficients Beta
T
Sig
- 1,466 4,494 1,657
0,734 0,271
0,181 0,002 0,136
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Dari hasil regresi yang terlihat di tabel 7
signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari
diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
0,05, dengan demikian Ho ditolak dan Ha
Y = - 9011,79 + 1147,63 X1 + 1536,33 X2
diterima.
Dari
hasil
tersebut
dapat
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam
disimpulkan bahwa secara parsial terdapat
model regresi variabel independen (X1 dan X2)
pengaruh antara desentralisasi dengan kinerja
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
manajer.
variabel dependen (Y). Berdasarkan tabel 7 diatas
2. Pengujian hipotesis 2, koefisien regresi
dapat dijelaskan sebagai berikut:
variabel
Informasi
1. Pengujian hipotesis 1, koefisien regresi
gungjawaban (X2)
Akuntansi
Pertang
variabel desentralisasi (X1)
Nilai t hitung variabel Informasi Akuntansi
Nilai t hitung variabel desentralisasi (X1)
Pertanggungjawaban (X2) adalah sebesar
adalah sebesar 4,494. Jika dibanding dengan t
1,657. Jika dibanding dengan t tabel sebesar
tabel sebesar 3,612, maka t hitung > t tabel.
3,612, maka t hitung < t tabel. Jika dilihat
Jika
varibel
dari signifikansi varibel Informasi Akuntansi
level
Pertanggung jawaban (X2) mempunyai level
dilihat
desentralisasi
dari (X1)
signifikansi mempunyai
39
40 Mansur, Pengaruh Desentralisasi dan Informasi .... signifikansi sebesar 0,136 lebih besar dari
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah
0,05, dengan demikian Ho diterima dan Ha
variabel independen X1 dan X2 secara bersama-
ditolak. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
sama berpengaruh secara signifikansi terhadap
bahwa secara parsial tidak terdapat pengaruh
variabel dependen (Y). Hasil uji F terhadap
antara
variabel penelitian sebagai berikut:
Informasi
Akuntansi
Pertanggungjawaban (X2) dengan kinerja manajer. Tabel 8 Hasil Uji F Model 1 Regression Residual Total
Sum of Squares 8,347E8 96979431,8 9,317E8
df 2 8 10
Mean Square 4,174E8 12122428,98
F 34,428
Sig 0,000
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Dari tabel 8 diatas dapat dilihat bahwa nilai
dari berbagai tingkat manajemen, yaitu dari
signifikansi variabel desentralisasi dan informasi
manajer paling rendah sampai yang paling tinggi.
akuntansi pertanggungjawaban adalah sebesar
Pemberian tanggungjawab yang lebih luas
0,000 lebih kecil dari level signifikansi 0,05,
kepada manajer level bawah dalam pengambilan
dengan demikian Ho ditolak Ha diterima. Jadi
keputusan, akan menimbulkan tanggungjawab
dapat
yang lebih besar bagi manajer tersebut. Robbins
terdapat
disimpulkan pengaruh
desentralisasi
dan
bahwa yang
secara
simultan
signifikan
informasi
antara
mengatakan
bahwa
desentralisasi
dapat
akuntansi
memotivasi karyawan karena mereka diberi
pertanggungjawaban terhadap kinerja manajerial
kesempatan untuk mengambil bagian dalam
padda perusahaan pembiayaan mobil di Kota
proses pengambilan keputusan. Motivasi juga
Jambi.
dapat memberikan peluang kepada manajer yang lebih rendah untuk belajar membuat keputusan. Penerapan
PEMBAHASAN Pengaruh Parsial
Desentralisasi
terhadap
pengambilan perusahaan
Kinerja Manajerial
sistem
desentralisasi
keputusan menyebabkan
dalam
manajer
suatu
perubahan
pada
Hasil pengujian hipotesis 1 menunjukkan
lingkungan perusahaan, baik lingkungan internal
bahwa variabel desentralisasi mempunyai tingkat
maupun lingkungan eksternal. Dari perubahan-
signifikansi sebesar 0,002, lebih kecil dari tingkat
perubahan inilah kinerja manajer dapat dinilai.
signifikansi
(0,05)
Pengaruh
desentralisai
mempunyai
menunjukkan pengaruh
bahwa terhadap
kinerja manajer di perusahaan pembiayaan mobil
Parsial
Informasi
Akuntansi
Pertanggungjawaban. Hasil pengujian hipotesis 2 menunjukkan
di Kota Jambi. Dalam sistem desentralisasi,
bahwa
variabel
informasi
pengambilan keputusan manajer diukur dengan
pertanggungjawaban
menggunakan standar keputusan yang menyebar
signifikansi sebesar 0,136, lebih besar dari
mempunyai
akuntansi tingkat
Jurnal Cakrawala Akuntansi Vol. 6 No. 1 Februari 2014, hal. 32-43
tingkat signifikansi (0,05) menunjukkan bahwa
akuntansi pertanggungjawaban secara simultan
informasi akuntansi pertanggungjawaban tidak
mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajer di
berpengaruh
perusahaan pembiayaan mobil di Kota Jambi.
terhadap
kinerja
manajer
di
perusahaan pembiayaan mobil di Kota Jambi. Informasi
akuntansi
Pengukuran kinerja di lakukan diperusahaan
pertanggungjawaban
berperan sebagai alat komunikasi dan alat
merupakan informasi yang penting dalam proses
manajemen antara bawahan dan pimpinan untuk
perencanaan
memperbaiki
dan
pengendalian
aktivitas
kinerja
organisasi.
Dengan
organisasi, karena informasi tersebut menekankan
desentralisasi perusahaan akan mudah melakukan
hubungan antara informasi dengan manajer yang
perbaikan-perbaikan
bertanggungjawab terhadap perencanaan dan
perubahan
realisasinya.
pusat
mengumpulkan informasi sistem desentralisasi
dalam
menghindari informasi melalui vertikal. Setiap
merencanakan pendapatan/biaya yang menjadi
pusat pertanggungjawaban memberikan informasi
tanggungjawabnya,
menyajikan
langsung kepada manajer atasannya. Informasi-
informasi mengenai realisasi pendapatan/biaya
informasi dari pusat pertanggungjawaban inilah
tersebut. Manajer pada setiap divisi-divisi hanya
yang digunakan dalam pengambilan keputusan
bertanggung jawab kepada divisinya. Pada divisi
manajer.
Manajer
pertanggungjawaban
pada
diberi
dan
peran
wajib
yang
terhadap terjadi
perubahan-
karena
dalam
pendapatan, manajer hanya bertanggungjawab
Manajer dan divisi-divisi yang memiliki
atas unit output atau pendapatan yang dihasilkan,
informasi mampu untuk membuat perencanaan
tidak
yang
yang lebih baik dan mencapai target yang telah
output atau
ditetapkan. Hal ini khususnya lebih nampak pada
bertanggungjawab
atas
dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan tersebut.
divisi
organisasi-organisasi yang tersentralisasi (Chia,
biaya hanya bertanggungjawab atas biaya atau
1995). Hasil survei yang pernah dilakukan oleh
output yang dikeluarkan, tidak bertanggungjawab
AICPA
terhadap jumlah pendapatan atau output yang
pengukuran kinerja menyatakan, sebanyak 77%
dihasilkan dari biaya yang telah dikeluarkan
responden menyetujui bahwa informasi yang
tersebut.
berkualitas penting dalam meningkatkan kinerja
Pengaruh
Simultan
Manajer
biaya
pada
Desentralisasi
dan
&
manajerial.
Lawrence
Melaui
S
Maisel
pengukuran
mengenai
kinerja
Informasi Akuntansi Pertanggung jawaban
diharapkan perusahaan dapat mengetahui kinerja
Terhadap Kinerja Manajer di Perusahaan
dalam suatu periode tertentu.
Pembiayaan di Kota Jambi Hasil pengujian hipotesis 3 menunjukkan bahwa variabel desentralisai dan informasi
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
akuntansi pertanggungjawaban secara bersama-
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan
sama mempunyai tingkat signifikansi sebesar
pada bab sebelumnya, serta landasan teori ang
0,000, lebih kecil dari tingkat signifikansi (0,05)
digunakan dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa desentralisasi dan informasi
diambil kesimpulan sebagai berikut:
maka dapat
41
42 Mansur, Pengaruh Desentralisasi dan Informasi .... 1. Desentralisasi berpengaruh secara parsial
membantu
terhdap kinerja manajerial pada perusahaan
keputusan
pembiayaan di Kota Jambi.
memberikan
2. Informasi
akuntansi
pertanggungjawaban
manajer yang
dalam
tepat
masukan
mengambil
karena
informasi
mengenai
asset,
pendapatan, dan biaya pada suatu pusat
secara parsial tidak berpengaruh terhadap
pertanggungjawaban.
kinerja manajer pada perusahaan Pembiayaan
pertanggungjawaban
di Kota Jambi.
mengevaluasi setiap keputusan yang di ambil,
3. Desentralisasi
dan
pertanggungjawaban
Informasi juga
akuntansi membantu
informasi
akuntansi
sehingga apabila terjadi penyimpangan akan
secara
simultan
dengan mudah dilakukan tindakan koreksi.
berpengaruh terhadap kinerja manajer pada
Dengan
perusahaan Pembiayaan di Kota Jambi.
diperoleh
memanfaatkan dari
masukan
informasi
yang
akuntansi
Saran
pertanggungjawaban,
Dari simpulan penelitian maka saran penelitian
meningkatkan
ini adalah sebagai berikut:
manajer dengan baik. Informasi akuntansi
1. Dalam
pengambilan
keputusan
manajer
manajer
pelaksanaan
pertanggungjawaban
meningkatkan
kemampuan
kepada manajer level bawah agar manjer
keadaan lingkungan eksternal dan dapat
tersebut mempunyai tanggung jawab terhadap
memberikan kontribusi dalam pencapaian
divisi-divisi yang di pimpinnya.
kinerja manajerial.
Jambi
harus
akuntansi informasi
memperhatikan
pertanggungjawaban. akuntansi
untuk
fungsi-fungsi
memberikan tanggungjawab yang lebih luas
2. manajer perusahaan pembiayaan di Kota
manajer
juga
dapat
memahami
3. Pengukuran kinerja di lakukan diperusahaan
Informasi
berperan sebagai alat komunikasi dan alat
Karena
manajemen antara bawahan dan pimpinan
pertanggungjawaban
untuk memperbaiki kinerja organisasi.
DAFTAR PUSTAKA Ghozali, Imam. 2010. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gul, F. A, dan Yew Ming Chia. 1994. The Effect of Management Accounting Systems, Perceived Environment Uncertainty and Decentralization on Managerial Performance: A Test of Three Way Interaction. Accounting Organization and Society, Vol. 19. pp.413-426. Hansen dan Mowen. 2004. Management Accounting. Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat. Horngren, Foster. Datar. 2000. Cost Accounting- A Managerial Emphasis. Tenth Edition, Prentice-Hall Inc, New Jersey. Kaplan, Roberts S., dan Anthony A. Atkinson. 1998. Advanced Management Accounting. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Krismiaji. 2005. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMMP YKPN.. Mardiyah, Aida Ainul, dan Gudono. 2001. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Desentralisasi Terhadap Karakteristik Sistem Akuntansi manajemen. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 4, No. 1. Hal 1-27. Simamora. 2009. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2008. Metode Peneltian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Jurnal Cakrawala Akuntansi Vol. 6 No. 1 Februari 2014, hal. 32-43
Supriyono. 1999. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: BPFE. Tunggal, Amin Widjaja. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Rineka Cipta.
43