Pengaruh Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen Dan Desentralisasi Sebagai Variabel Moderating Terhadap Kinerja Manajerial Oleh Firdaus Daniel1, Ethika1Popi Fauziati1 Jurusan Akuntansi,Fakultas Ekonomi,Universitas Bunghatta E-mail :Firdaus
[email protected] Abstrak The key of success organization is inseparable from the role of managerial activities within the company. Enhancement of managerial performance is influenced by a number of variables which include management accounting system characteristics are reinforced by a decentralized system. Therefore, the purpose of this study is to demonstrate empirically the effect of management accounting characteristics managerial performance through decentralization as a moderating variable. In this study, the sample is 65 respondents who work in manufacturing companies in the city of Padang. The type of data used is primary data obtained through questionnaires. In this study used three categories of variables. The first dependent variable is the managerial performance. The second independent variable that is characteristic of management accounting system and the third is decentralized. Hypothesis testing is done by using moderating regression analysis and t-test statistics. Based on the results of hypothesis testing found that the characteristics of management accounting system has no significant effect on managerial performance. Statistical tests find that decentralization no significant effect on managerial performance, in the hypothesis testing also found that the characteristics of management accounting system does not significantly influence managerial performance with decentralization as a moderating variable Kata Kunci
Karakteristik Akuntansi Manajemen, Desentralisasi, & Kinerja Manajerial akuntansi serta bidang keuangan, karena
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
informasi keuangan dan non keuangan dapat
Kelangsungan hidup perusahaan tentu
disediakan oleh bidang konsentrasi didalam
tidak terlepas dari kebijakan strategis yang
ilmu akuntansi. Untuk mendapatkan secara
diambil
detail
1.1
dalam
melaksanakan
kegiatan
informasi
keuangan
tentu
dapat
operasionalnya. Untuk terus dapat bersaing
dilakukan
dengan
memahami
berbagai
dan berkembang menjadi perusahaan yang
instrumen
yang
berhubungan
dengan
lebih besar tentu diperlukan informasi tentang
akuntansi
keuangan
pesaing. Informasi yang dimaksudkan tidak
mendapatkan informasi non keuangan yang
hanya informasi yang bersumber dari laporan
tentunya berguna dalam proses pengambilan
keuangan akan tetapi juga informasi yang
keputusan dapat diamati dari pemahaman
bersifat non keuangan. Untuk mendapatkan
terhadap hakekat dan karakteristik akuntnasi
informasi tersebut manajemen harus dikelola
manajemen.
sedangkan
oleh orang orang yang paham dengan 1.2 1
Perumusan Masalah
untuk
Berdasarkan kepada latar belakang
maupun jenis bentuk atau sistem pencatatan
masalah peneliti mengajukan beberapa
standar yang digunakan. Penilaian kinerja
permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai
merupakan
proses
subyektif
yang
berikut:
menyangkut
penilaian
manusia.
Dengan
1. Apakah karakteristik sistem informasi akuntansi
manajemen
demikian, penilaian kinerja sangat mungkin
berpengaruh
keliru dan sangat mudah dipengaruhi oleh
terhadap kinerja manajerial ?
sumber yang tidak aktual. Tidak sedikit
2. Apakah karakteristik sistem informasi akuntansi terhadap
manajemen kinerja
`sumber
berpengaruh
manajerial
tersebut
mempengaruhi
proses
penilaian, sehingga harus diperhitungkan dan
yang
dipertimbangkan dengan wajar.
dimoderasi oleh desentralisasi ? 2.1.3 1.3
Tujuan Penelitian
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial
Berdasarkan kepada latar belakang
Tercapainya kinerja manajerial yang
masalah dan perumusan masalah tujuan
kuat dan solid tentu terbentuk melalui sebuah
dilaksanakannya penelitian ini adalah:
proses, kinerja manajerial akan meningkat
1. Untuk
mengetahui
pengaruh
ketika perencanaan atau kebijakan yang
karakteristik sistem informasi terhadap
diterapkan
kinerja
sesuai dengan yang direncanakan (Robbins
2. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi terhadap
akuntansi kinerja
peningkatan
atau
dan Timothy, 2010). Kinerja manajerial juga
manajemen
manejerial
mengalami
menunjukan ketepatan program perencanaan
yang
yang dilakukan didalam sebuah perusahaan.
dimoderasi oleh desentralisasi
Melalui kegiatan perencanaan yang matang yang melibatkan seluruh elemen perusahaan
TINJAUAN PUSTAKA 2.1
tentu kinerja perusahaan akan meningkat.
Kinerja Manajerial Sartono (2010) mendefinisikan kinerja
2.2
sebagai hasil yang diperoleh oleh individu
Karakteristik Manajemen
Sistem
Akuntansi
atau pun sekelompok perusahaan dalam
Informasi Akuntansi Manajemen yang
memanfaatkan segala sumber dana atau assets
berguna untuk membantu para pekerja,
yang tersimpan didalam perusahaan.
manajer
Kinerja yang efektif adalah kesadaran
dan
eksekutif
untuk
membuat
keputusan yang lebih baik (Atkinson 1995
bahwa keberhasilan seseorang paling tidak
dalam
dipengaruhi oleh masalah prosedur dan proses
mengenai 2
Prasetyo
2002).
karakteristik
Bukti informasi
empiris yang
bermanfaat menurut persepsi para manajerial Informasi integrasi mencakup aspek
adalah terdiri dari informasi broad scope,
seperti keutuhan target antar ahli utang yang
timeliness, aggregation dan informasi yang memiliki
sifat
intergration.
terhitung dari proses interaksi antar sub unit
Informasi
dalam organisasi kompleksitas dan saling
akuntansi manajemen yang semakin handal mungkin
pada
suku
tinggi
keterkaitan ataupun ketergantungan sub unit
tingkat
satu dengan yang lainnya akan tercermin
ketersediaan informasi. a. Informasi
Broad
Scope
dalam informasi intergation
Sistem
Akuntansi Manajemen
2.3
Desentralisasi
Informasi sistem manajemen bersifat
Desentralisasi adalah sebuah sistem
broad scope mewakili dimensi focus, time
yang sifatnnya tidak mengikat, dalam hal ini
horizon
&
desentralisasi mengacu pada pengelompokan
Gudono, 2000).
model keputusan dan kebijakan berdasarkan
dan
kuantifikasi
Narayana, 1984 dalam
(Gordon
Informasi broad scope memberikan informasi
rumah
tentang
maupun
departemen. Begitu banyak ruang lingkup
internal perusahaan, informasi broad scope
aktiftas didalam perusahaan tentu mendorong
juga mencakup tentang info non ekonomi,
efektifnya pelaksanaan sistem desentralisasi
estimasi kejadian yang mungkin terjadi pada
didalam
masa yang akan datang, serta aspek-aspek
Desentralisasi
lingkungan
wewenang dan tanggung jawab pada bagian
b.
faktor-faktor
eksternal
Informasi timeliness Sistem Akuntansi
tangga
sendiri
perusahaan
atau
sifatnnya
(Sudibyo,
adalah
2008).
pengelompokan
bagian tertentu yang sifatnnya tidak terpusat.
Manajemen Tepat waktu akan mendukung manajer menghadapi
ketidakpastian
yang
terjadi
2.4
Pengembangan Hipotesis
2.4.1
Pengembangan Hipotesis I Watson (1999) dalam Gudono (2002),
dalam lingkungan kerja mereka
menyatakan karakteristik sistem akuntansi c.
Informasi agregasi Sistem Akuntansi Manajemen
manajemen mengarahkan ke mekanisme yang
Informasi organisasi
agregasi
desentralisasi
akan
mendukung
struktur
organisasi.
perlu
dalam
Disamping itu semakin tinggi pengaruh
karena
dapat
ketidakpastian
lingkungan,
semakin
mencegah kemungkinan terjadinya overload
membutuhkan informasi yang berkarakteristik
informasi (Iselin, 1988 dalam Prasetyo 2002)
Sistem
d.
Akuntansi
Manajemen
yang
memungkinkan para manajer memiliki peran
Informasi Integrasi Sistem Akuntansi Manajemen
lebih besar dalam pengambilan keputusan dan 3
H2 Karakteristik sistem akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja manajerial yang dimoderasi oleh desentralisasi
lebih bertanggungjawab terhadap unit kerja yang dipimpinnya. Basyar menemukan
dan bahwa
Khanifah
(2012)
karakteristik
sistem
informasi akuntansi manajemen berpengaruh signifikan
terhadap
kinerja
METODOLOGI PENELITIAN
manajerial.
3.1
Widodo dan Windi (2011) menemukan bahwa karakteristik
sistem
informasi
Menurut Sekaran (2011) populasi
akuntansi
merupakan kesatuan item yang saling bekerja
manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja
manajerial.
menemukan
bahwa
Desmiyawati
(2010)
karakteristik
sistem
sama untuk mencapai satu tujuan tertentu. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan dibagian akuntansi
informasi akuntansi manajemen berpengaruh
dan keuangan pada perusahaan manufaktur
positif yang signifikan terhadap kinerja
yang beroperasi di Kota Padang.
manajerial. H1 Karakteristik sistem akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja manajerial 2.4.2 Pengembangan Hipotesis II
3.2
manajerial
dengan
terhadap
kinerja
desentralisasi
sebagai
bahwa
karakteristik
penelitian ini sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur di kota Padang. Karena
sistem
tidak
yang digunakan adalah purposive sampling.
oleh adannya sistem desentralisasi. Marlina
Secara
(2009) menemukan bahwa karakteristk sistem
umum
kriteria
yang
digunakan
meliputi:
akuntansi manajemen berpengaruh signifikan
1.
terhadap kinerja manajerial yang dimoderasi
Karyawan atau individu yang bekerja pada bagian akuntansi dan keuangan
oleh adanya sistem desentralisasi yang terjadi Berdasarkan
populasi
sampling maka metode pengambilan sampel
terhadap kinerja manajerial yang dimoderasi
perusahaan.
jumlah
diketahui secara pasti atau non probability
akuntansi manajemen berpengaruh positif
didalam
(2011)
populasi yang dianggap mewakili. Pada
variabel pemoderasi. Desmiyawati (2010) menemukan
Sekaran
mendefinisikan sampel sebagai bagian dari
karakteristik informasi akuntansi manajemen signifikan
Sampel Menurut
Yuristisia (2013) menemukan bahwa
berpengaruh
Populasi
2.
uraian
Perusahaan manufaktur yang digunakan tidak
ringkas beberapa hasil penelitian terdahulu
didasarkan
pada
struktur
kepengurusan atau penegelolaan dalam
maka diajukan sebuah hipotesis yang akan
hal ini perusahaan manufaktur yang
dibuktikan yaitu: 4
3.
dikelola pemerintah atau pun dikelola
informasi keuangan yang digunakan untuk
swasta dapat digunakan sebagai sampel.
menghasilkan
Perusahaan
pemakai interen organisasi (Mulyadi, 2012).
manufaktur
yang
di
skala atau ukuran besar atau kecil.
manajemen maka digunakan indikator yang
dalam Marina (2009) yaitu menggunakan empat dimensi yaitu Brand scope, Timeliness,
manufaktur baik yang berskala kecil maupun wilayah
kota
Agregasi dan Integrasi informasi.
Padang
berjumlah 27 perusahaan. 3.4
3. Desentraliasi (X2) Desentralisasi
Definisi Operasional
tujuan
penelitian
dikelompokan
variabel
maka penelitian
merupakan
pendelegasian wewenang tanggung jawab
Sesuai dengan perumusan masalah dan
akuntansi
diadopsi dari Chenhall dan Moris (1996)
telah peniliti lakukan total jumlah perusahaan
sekitar
karakteristik
bagi
Untuk
di
mengukur
keuangan
gunakan tidak dibedakan berdasarkan
Berdasarkan survey lapangan yang
besar
informasi
kepada para manajer lebih rendah. Tingkat
dapat
pendelegasian
yaitu
menunjukan
berapa
jauh
manajemen yang lebih tinggi mengizinkan
sebagai berikut:
manajemen yang lebih rendah untuk membuat 1. Kinerja Manajerial (Y)
kebijakan
Kinerja manajerial adalah kinerja manajer
dalam
meliputi
kegiatan
kegiatan
perencanaan,
secara
independen.
Variabel
desentralisasi diukur dengan menggunakan
yang
indikator yang dikembangkan oleh Gordon
investigasi,
dan Nayan (1984) dalam Solechan dan
pengoordinasian, evaluasi, pengawasan, dan
Setiawati
perwakilan dilingkungan organisasi. Untuk
pendelegasian
mengukur kinerja manajerial maka digunakan
Kebijakan dalam pemutusan hubungan kerja,
indikator dari
Penentuan
Mahoney (1963) dalam
Yuristisia (2013)
yang disebut self rating
(2009)
yaitu
diberikan
investasi
Besarnya oleh
dalam
nilai
pimpinan,
skala
besar,
Pengalokasian anggaran dan penentuan harga
yaitu Perencanaan, Investigasi, Koordinasi,
jual
Evaluasi, Pengawasan, Staff, Negosiasi dan 3.5
Kinerja secara menyeluruh.
Metode Analisis Untuk membuktikan kebenaran hipotesis
2. Karakteristik Sistem Manajemen (X1) Karakteristik
sistem
yang diajukan didalam penelitian ini maka
Akuntansi
digunakan metode analisis kuantitatif. Didalam metode
akuntansi
tersebut
analisis
dilakukan
dengan
menggunakan alat uji statistik. Secara umum
manajemen merupakan sistem pengelolaan 5
tahapan
pengujian
statistik yang digunakan
pengulangan pengukuran terhadap subjek
meliputi:
yang sama. Uji ini hanya dapat dilakukan pada pertanyaan-pertanyaan yang valid saja
3.5.1
Pengujian Instrumen Penelitian Untuk
mengetahui
ketepatan
pengujian
dan
variabel
penelitian
Cronbach Alpha yang digunakan adalah 0,60. Jika nilai Cronbach Alpha yang dihasilkan
yaitu:
berada diatas 0,60 hal tersebut menunjukan bahwa item pertanyaan yang digunakan untuk
Uji Validitas Secara
umum
Ghozali
mengukur
(2011)
pengukuran untuk mengetahui apa yang sesungguhnya
diukur.
Didalam
3.5.2
model
berdistribusi normal atau tidak. Pengujian
dengan
normalitas dilakukan dengan menggunakan
menggunakan model varimax, variabel yang
bantuan uji non parametrik One Sample
diuji harus memenuhi kriteria yaitu harus
Kolmogorov Smirnov Test. Didalam tahapan
memiliki nilai Kaiser Meyer Olkin (KMO)
pengujian normalnya masing-masing variabel
yang harus memiliki nilai sig 0,50, setelah
ditentukan dari nilai asymp sig (2-tailed)
syarat tersebut terpenuhi maka validnya item
diatas 0,05. Tahapan pengolahan data lebih
pertanyaan ditentukan melalui rotasi matrik,
lanjut dapat kembali dilakukan setelah seluruh
dalam hal ini validnya masing-masing item
variabel penelitian berdistribusi normal.
ditentukan dari faktor loading 0,40. Jika seluruh item pertanyaan memenuhi syarat
3.5.3
maka tahapan pengolahan data lebih lanjut
pengujian
terpenuhi dalam sebuah model regresi adalah terbebasnya
Uji reliabilitas menunjukkan sejauh
jika
masing-masing
variabel
independen dari gejala asumsi klasik. Secara
mana pengukuran itu dapat memberikan hasil berbeda,
dilakukan
hipotesis salah satu persyaratan yang seharus
Uji Reliabilitas
relatif
Pengujian Asumsi Klasik Sebelum
dapat dilaksanakan.
yang
Uji Normalitas
untuk melihat pola penyebaran data apakah
kevalitan dengan menggunakan uji validitas. validitas
reliable
normalitas merupakan uji yang digunakan
ordinal, sehingga diperlukan pengukuran
menguji
dinyatakan
Menurut Santoso (2012) pengujian
penelitian ini data yang digunakan berskala
Didalam
variabel
(Santoso., 2012).
mengungkapkan uji validitas merupakan alat
2.
dengan
Alpha. Pada model penelitian ini standar
maka
digunakan tahapan pengujian instrument data
1.
dilakukan
menggunakan rumus alpha atau Cronbach’s
kehandalan pemilihan item pertanyaan yang mendukung
reliabilitas
dilakukan 6
umum tahapan pengujian asumsi klasik yang 4. Uji t-Statistik
digunakan adalah sebagai berikut:
Meruapakan suatu uji statistik yang Uji Multikolinearitas
digunakan
untuk
Pengujian multikolinearitas dilakukan
pengaruh
variabel
untuk mengetahui hubungan yang terbentuk antar
variabel
independen.
Jika
independen
mana
terhadap
terjadi ANALISIS DAN PEMBAHASAN
multikolinearitas tidak terjadi. Pengujian
4.1
multikolinearitas tidak bole terjadi pada
Deskriptif Umum Responden Pada penelitian ini yang menjadi objek
seluruh variabel independen yang digunakan
adalah
(Ghozali, 2011). Apabila nilai VIF melebihi
karyawan
manufaktur
angka 10 maka asumsi multikoleniaritas
di
beberapa Kota
perusahaan
Padang.
Proses
pengumpulan data dan informasi dilakukan
terpenuhi dan sebaliknya jika nilai VIF kecil
dengan bantuan kuesioner penelitian. Hasil
dari 10 dapat disimpulkan tidak terjadinya
analisis seperti terlihat pada tabel 4.2 di
multikoleniaritas.
bawah ini:
Tabel 4.2 Demografis Responden
Pengujian Hipotesis Secara
sejauh
variabel secara statistik.
hubungan yang kuat menandakan gejala
3.6
melihat
umum
tahapan
Keteranga
pengujian
statistik yang dilakukan didalam penelitian ini
Jumlah
Persentase
Gender Laki – Laki Perempuan
40 25
61,54 38,46
Usia 23 – 25 Tahun 26 – 30 Tahun 31 – 35 Tahun 36 – 40 Tahun > 40 Tahun
14 9 14 8 20
21,54 13,85 21,54 12,31 30,77
Pendidikan SMU / Sederajat D3 / Diploma S1 S2 / Pasca Sarjana
20 17 28 0
30,77 26,15 43,08 0,00
Bidang Pekerjaan Akuntansi Keuangan
43 22
66,15 33,85
Pendapatan / Bulan Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000 Rp 5.000.001 – Rp 10.000.000
11 43
16,92 66,15
adalah sebagai berikut: 1. Moderating Regression Analisys Didalam penelitian ini model regresi yang digunakan
adalah berganda. Pada
penelitian ini model persamaan regresi yang dibentuk adalah sebagai berikut: Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X1.X2 + e Keterangan : Y = Kinerja manajerial, X1 = Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen, X2 = Desentralisasi, X1.X2= Karakteristik SAM x Desentralisasi, α = Konstanta, b1 = Koefisien regresi masing-masing variabel Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen, b2 = Koefisien regresi variabel desentralisasi dan e = Erorr term 7
Rp 10.000.000 – Rp 20.000.000 > Rp 20.000.000 Total
Berdasarkan hasil pengujian yang
11 16.92 0,00 100
0 100
telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada sub bab di bawah ini:
Pada tabel 4.2 teridentifikasi bahwa 4.2.1
sebagian besar responden yang berpartisipasi
Berdasarkan hasil pengujian validitas
bergender laki-laki yaitu berjumlah 40 orang responden
sedangkan
sisanya
25
Pengujian Validitas
yang telah dilakukan diperoleh ringkasan
orang
hasil terlihat pada Tabel 4.3 di bawah ini:
responden lainnya bergender perempuan. Jika
Tabel 4.3 Pengujian Validitas Varibel Penelitian
diamati dari tingkatan usia, sebagian besar responden memiliki tingkatan usia diatas 40 tahun yaitu berjumlah 20 orang, sedangkan responden dengan tingkatan usia paling
Variabel Penelitian
KMO
Kinerja Manajerial Karakteristik Akuntansi Manajemen Desentralisasi
0,686 0,719 0,665
Factor Loading 0,446 – 0,700 0,410 – 0,727 0,465 – 0,771
sedikit yaitu mereka yang memiliki tingkatan Pada tabel 4.3 terlihat bahwa variabel
usia antara 30 – 40 tahun yaitu berjumlah 8 orang
responden.
Berdasarkan
pendidikan,
sebagian
besar
perusahaan
manufaktur
dikota
kinerja manajerial memiliki nilai Kaiser
tingkatan
Meyer Olkin (KMO) sebesar 0,686. Nilai
karyawan
KMO 0,686 > cut off 0,50 sedangkan factor
Padang
loading yang dimiliki masing-masing item
memiliki pendidikan formal setingkat sarjana
pertanyaan yang mendukung variabel kinerja
yaitu sebanyak 28 orang responden sedangkan responden
dengan
pendidikan
manajerial berada diantara 0,446 sampai
formal
dengan 0,700. Hasil tersebut menunjukan
setingkat D3 / diploma berjumlah 17 orang
bahwa masing-masing item pertanyaan telah
responden. Sebagian besar responden yang
memiliki factor loading diatas 0,40 sehingga
berpartisipasi bekerja dibidang akuntansi
dapat
yaitu diakui oleh 43 orang responden, dari
disimpulkan
bahwa
seluruh
item
pertanyaan yang digunakan untuk mengukur
sudut pendapatan, sebagian besar responden
kinerja manajerial valid.
memiliki pendapatan per bulan mencapai Rp 5.000.001 – Rp 10.000.000 yaitu berjumlah
4.2.2
Pengujian Reliabilitas
43 orang responden, sedangkan responden Berdasarkan hasil pengujian yang
paling sedikit adalah mereka yang memiliki
telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil
pendapatan antara Rp 3.000.000 sampai
terlihat pada Tabel 4.4 di bawah ini:
dengan Rp 5.000.000 yaitu berjumlah 11
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Reliabilitas Varibel Penelitian Cronbach Cut Variabel Penelitian Alpha Off Kinerja Manajerial 0,651 ≥ 0,60
orang responden. 4.2
Pengujian Instrumen Data 8
Karakteristik Akuntansi Manajemen Desentralisasi
0,705 0,679
≥ 0,60 ≥ 0,60
digunakan telah berdistribusi normal. Oleh sebab itu tahapan pengolahan data lebih lanjut
Pada Tabel 4.4 terlihat bahwa seluruh
dapat segera dilakukan.
variabel penelitian yang telah didukung oleh 4.4.2
item pertanyaan yang valid telah Cronbach
Pengujian Multikolinearitas Hasil
Alpha diatas atau sama dengan 0,60 sehingga
pengujian
masing
penelitian yang terdiri dari kinerja manajerial,
dibentuk kedalam model regresi berganda
karakteristik
dan
telah memiliki tolerance diatas 0,10 dan VIF
desentralisasi telah memiliki kehandalan yang
dibawah 10, sehingga dapat disimpulkan
tinggi.
bahwa variabel independen yang digunakan
manajemen
independen
masing-
dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel
akuntansi
variabel
terlihat
yang akan
telah terbebas dari gejala multikolinearitas, 4.4
Pengujian Asumsi Klasik
sehingga tahapan pengolahan data lebih lanjut
Secara umum pengujian asumsi klasik
dapat segera dilakukan.
yang dilakukan terlihat pada sub bab di bawah ini:
4.4.1
4.4.3
Pengujian Normalitas Berdasarkan
hasil
Berdasarkan hasil pengujian terlihat
pengujian
bahwa masing-masing variabel independen
normalitas yang telah dilakukan diperoleh
yang digunakan yang akan dibentuk kedalam
ringkasan hasil terlihat pada Tabel 4.6 di
model regresi telah memiliki nilai signifikan
bawah ini: Tabel 4.6 Hasil Pengujian Normalitas Varibel Penelitian Asymp Sig Variabel Penelitian (2-Tailed) Kinerja Manajerial 0,559 Karakteristik Akuntansi Manajemen 0,497 Desentralisasi 0,599
Pengujian Heteroskedastisitas
diatas 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen telah Cut Off 0,05 0,05 0,05
Pada Tabel 4.6 terlihat bahwa masing-
terbebas
gejala
heteroskedastisitas,
sehingga tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan. 4.5
masing variabel penelitian yang terdiri dari
dari
Pengujian Hipotesis Berdasarkan proses pengujian yang
kinerja manajerial, karakteristik akuntansi
telah dilakukan terlihat hasil pengujian pada
manajemen dan desentralisasi telah memiliki
Tabel 4.8 di bawah ini:
nilai asymp sig (2-tailed) diatas atau sama
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Hipotesis
dengan 0,05 sehingga dapat disimpulkan
Keterangan
bahwa seluruh variabel penelitian yang 9
Koefisien Regresi
Sig
Alpha
(Constanta) X1 X2 Moderasi_X1*X2 R2 F-sig
-1,281 0,521 0,467 -0,007
manajemen, 0,089 0,001 0,610 0,647 0,000
0,05 0,05 0,05
antara
desentralisasi
karakteristik
desentralisasi berpengaruh
dan
moderasi
akuntansi
secara signifikan
dengan
bersama-sama terhadap
kinerja
Pada tabel 4.8 terlihat bahwa masing-
manajerial. Hasil yang diperoleh menunjukan
masing variabel penelitian yang digunakan
bahwa model regresi yang dibentuk dapat
telah memiliki koefisien regresi yang dapat
diteruskan.
dibentuk
kedalam
sebuah
persamaan
4.5.1
di bawah:
Pengaruh Karakteristik Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial
Y = -1, 281 + 0,521x1 + 0,467x2 – 0,007x1.x2
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
Sesuai dengan hasil pengujian statistik
dengan menggunakan variabel karakteristik
terlihat bahwa nilai koefisien determinasi
akuntansi diperoleh nilai koefisien regresi
yang dihasilkan dalam pengujian adalah
bertanda positif sebesar 0,521 sedangkan nilai
sebesar 0,647. Hasil yang diperoleh tersebut
signifikan yang dihasilkan adalah sebesar
bahwa
akuntansi
0,089.
moderasi
digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05.
dengan
Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan
desentralisasi mampu memberikan kontribusi
bahwa nilai signifikan sebesar 0,089 > alpha
untuk
0,05
moderating regression analysis seperti terlihat
variabel
manajemen, antara
karakteristik
desentralisasi
karakteristik
mempengaruhi
dan
akuntansi
kinerja
manajerial
Pada
maka
tahapan
dapat
pengolahan
disimpulkan
bahwa
adalah 64,70% sedangkan sisanya adalah
karakteristik
akuntansi
manajemen
sebesar 35,30% lagi dipengaruhi oleh variabel
berpengaruh
signifikan
terhadap
lain yang tidak digunakan didalam penelitian
manajerial
ini.
diwilayah kota Padang. Pada tahapan pengujian hipotesis juga
pada
pengujian
adalah
implementasi
0,000.
Pada
tidak kinerja
manufaktur
Hasil yang diperoleh pada tahapan
diperoleh nilai F-signifikan yang dihasilkan sebesar
perusahaan
data
tahapan
hipotesis
menunjukan
karakteristik
bahwa
akuntansi
pengolahan data digunakan tingkat kesalahan
manajemen
sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut
lingkungan perusahaan tidak berpengaruh
menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar
signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil
0,000 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah
yang diperoleh tidak sejalan dengan hipotesis
Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat
yang diajukan. Keadaan tersebut terjadi
disimpulkan bahwa karakteristik akuntansi
karena arus informasi yang diterima oleh 10
yang
dilaksanakan
didalam
manajer berkat diterapkannya karakteristik
Hasil yang diperoleh pada tahapan
akuntansi manajemen relatif sangat lengkap,
pengujian hipotesis kedua menunjukan bahwa
sehingga manajer dapat melakukan proses
karakteristik
perencanaan kebijakan secara tepat, akan
dimoderasi
tetapi
variabel
peran
karakteristik
akuntansi
akuntansi oleh
manajemen
desentralisasi
yang
yang
bukanlah
mempengaruhi
kinerja
manajemen menjadi tidak berarti terhadap
manajerial. Temuan yang diperoleh tidak
kinerja manajerial karena adanya faktor risiko
sejalan dengan hipotesis yang diajukan.
yang membuat
Keadaan tersebut terjadi karena implementasi
perencanaan kerja
dirancang
berkat
akuntansi
manajemen
memberikan terhadap
karakteristik
kinerja
sistem
menjadi
pengaruh
yang
yang
karakteristik
akuntansi
manajemen
yang
tidak
dilakukan secara desentralisasi cenderung
signifikan
tidak tepat, karena arus informasi cenderung
Faktor
tidak transparan. Dalam hal ini pihak yang
manajerial.
ketidakpastian lingkungan bisnis menjadi
diuntungkan adalah
penyebab kondisi tersebut terjadi.
pihak pihak yang berkepentingan dengan perusahaan
akan
manajer, sedangkan
tetapi
berada
diluar
perusahaan tidak mendapatkan informasi 4.5.3
Pengaruh Karakteristik Akuntansi Manajemen yang Dimoderasi Oleh Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial
yang dengan
dengan
karakteristik
menggunakan
akuntansi
manajer
menggunakan
informasi
melakukan
sejumlah
untuk
akuntansi manajemen yang didukung dengan
yang
sistem desentralisasi didalam perusahaan
dimoderasi oleh desentralisasi diperoleh nilai
bukanlah
koefisien regresi bertanda negatif sebesar
kinerja
0,007.
perusahaan manufaktur di kota Padang.
Pada
tahapan
pengolahan
tentu
kecurangan, oleh sebab itu karakteristik
variabel
manajemen
akibatnya
leluasa
tersebut
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua
lengkap,
data
variabel
yang
manajerial
mempengaruhi
khususnya
pada
digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05 PENUTUP
diperoleh nilai signifikan sebesar 0,610. Hasil 5.1
yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa
Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan
nilai signifikan sebesar 0,610 > alpha 0,05
hasil pengujian hipotesis maka dapat diajukan
maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik
beberapa
akuntansi manajemen yang dimoderasi oleh
kesimpulan
penting
yang
merupakan inti jawaban dari permasalahan
desentralisasi tidak berpengaruh signifikan
yang diajukan dalam penelitian ini yaitu:
terhadap kinerja manajerial pada perusahaan manufaktur di kota Padang. 11
1. Karakteristik akuntansi manajemen
penting untuk meningkatkan ketepatan
tidak berpengaruh signifikan terhadap
dan akurasi hasil penelitian yang
kinerja manajerial pada perusahaan
diperoleh dimasa mendatang.
manufaktur di kota Padang. DAFTAR PUSTAKA
2. Desentralisasi berpengaruh signifikan terhadap
kinerja
perusahaan
manajerial
manufaktur
di
pada
Basyar dan Khanifah. 2012. Pengaruh Sistem
kota
Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal Akuntansi
Keuangan Volume 3 Nomor 4. Universitas Erlangga, Surabaya.
Padang. 3. Karakteristik akuntansi manajemen
Desmiawati. 2010. Pengaruh Desentralisasi, Ketidakpastian Lingkungan dan Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial. Pekbis Jurnal Volume 2 Nomor 3 November 2010 Hal 346 – 354
yang dimoderasi oleh desentralisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial pada perusahaan manufaktur di kota Padang. 5.2
Gerloff, E.A. 1985. Organizational Theory and Design – A Strategic Approach for Management Mc Graw-Hill, Irwin.
Saran Sesuai
dengan
kesimpulan
hasil
penelitian dan keterbatasan penelitian maka diajukan beberapa saran penting yang dapat
Govindarajan V, dan Anthony R.N. 2009. Sistem Pengendalian Manajemen Jilid I. Salemba Empat, Jakarta.
berkontribusi bagi: 1. Peneliti dimasa mendatang disarankan
Ghozali,
untuk mencoba memperluas sampel penelitian, yaitu dilakukan dengan cara memperluas wilayah observasi data. Semakin besar jumlah sampel yang
diolah
akan
Gibson L James, John M, Ivancevich, James H Donnelly Jr dan Robert Konopaske. 2011. Organization Behavior, Structure, Processes McGraw-Hill Irwin.
memberikan
ketepatan dan akurasi hasil penelitian yang lebih baik. 2. Peneliti dimasa mendatang disarankan untuk
mencoba
Gudono M dan Aasih Prihat. 2002. Tentang Hubungan Tindakan Perataan Laba dengan Reaksi Pasar atas Pengumuman Informasi Laba Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol 3 No 1 Hal 35 – 53
menambahkan
minimal satu variabel baru yang juga mempengaruhi
kinerja
manajerial
seperti komitmen organisasi, gaya kepemimpinan atau pun sejumlah variabel
lainnya.
Saran
Imam. 2011. Dasar - Dasar Econometrica dengan Menggunakan SPSS 21. Universitas Brawijaya. Malang.
tersebut 12
Gujarati,
Damodar. 2004. Basic of Econometrica. McGraw-Hill, Irwin.
antara Ketidakpastian Lingkungan dengan Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Volume 5 Nomor 1. Page 119 – 134
Hair JR, Joseph F, William C Black dan Barry J Babin. 2010. Multivariate Data Analysis Seventh Edition. Pearson Prentice Hall.
Riyanto
Bambang. 2008. Strategic Uncertainty Management Accounting System and Performance Empirical Investigation of Contingency Theory at a Firm Level. Ph D Dissertation. Temple University.
Santoso
Singgih. 2012. Dasar-Dasar Ekonometrika dengan Menggunakan SPSS 19.0. Gramedia Pustaka, Jakarta.
Sartono
Agus. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Badan Penerbit Universitas Gajahmada, Yogyakarta.
Hongren Foster and Datar. 1982. Cost Accounting A Managerial Emphasis. Englewood Cliffs. Prenticve Hall. Luciana Lusia. 2009. Econometrica. Salemba Empat, Jakarta. Marina
Marlina
Anna. 2009. Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial dengan Ketidakpastian Lingkungan dan Desentralisasi Sebagai Pemoderating. Jurnal Akuntansi Indonesia (JAI) Volume 5 No 2, Juli 2009 Hak 131 – 141 Hani. 2009. Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Desentralisasi. Pada Kantor Pemerintahan di Kota Semarang. Jurnal UNESSA Volume 3 Nomor 1 Tahun 2009. Semarang.
Sekaran Uma. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Erlangga, Jakarta. Solechan Achmad dan Setiawati Ira. 2009. Pengaruh Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen dan Desentralisasi Sebagai Variabel Moderating Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Semarang). Fokus Ekonomi Vol 4 Nomor 1 Juni 2009 Hal 64 – 74 .
Muchtar Sanusi, Indra Puta. Moh Irvan. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial Pada Pegawai Bagian Akuntansi dan Keuangan di Kota Semarang. Jurnal Jurusan Akuntansi Volume 1 Nomor 4 Universitas Dipenegoro, Semarang
Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis. Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi. 2012. Dasar - Dasar Akuntansi Manajemen. Salemba Empat, Jakarta
Sudibyo.
Nazarudin. 2012. Dasar-Dasar Akuntansi Manajemen. Salemba Empat, Jakarta.
2008. Sistem Akuntansi Manajemen (Teori dan Aplikasi). Andi, Surabaya.
Widodo Heri dan Windi Catur. 2011. Pengaruh Desentralisasi dan Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT
Prasetyo, Priyono Puji. 2002. Pengaruh Locus of Control Terhadap Hubungan 13
(Persero) Pelabuhan Indonesia III Cabang Tanjung Perak. Seminar Nasional Ilmu Ekonomi Terapan Fakultas Ekonomi UMUMS 2011. Wibowo. 2010. Leadership. Salemba Empat, Jakarta. Yuristisia Citra. 2013. Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial dengan Variabel Moderasi Strategis Bisnis Perceived Environmental Uncertainty dan Desentralisasi. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Volume 1 Nomor 2. Universitas Dipenegoro, Semarang.
14