PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL ELDI MANCA STIE-YPUP Makassar
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi Manajemen yang di fokuskan pada frekuensi penerbitan laporan rutin,frekuensi laporan tidak rutin dan kualitas informasi akuntansi manajemen terhadapkinerja manajerial.Data diperoleh dari persepsi-persepsi manajer dan kepala divisi pada dua perusahaan menengah yakni PT BC dan PT HK di Kota Makassar. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 32 orang. Model analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada frekuensi penerbitan laporan rutin,frekuensi laporan tidak rutin dan kualitas informasi akuntansi manajemen terhadapkinerja manajerial dalamtingkat yang signifikan. Secara parsial kualitas informasi akuntansi manajemen tidakberpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial dan memiliki konstantanegatif sehingga bertentangan dengan asumsi dan teori dasar. Kata Kunci : Frekuensi Laporan Rutin, Frekuensi Laporan Tidak Rutin, KualitasInformasi Akuntansi Manajemen, Kinerja Manajerial. PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam dunia bisnis, informasi merupakan alat yang penting bagi manajemenuntuk membantu menggerakkan dan mengembangkan kegiatan perusahaan.Kelangsungan hidup dan pertumbuhan suatu perusahaan tergantung pada sisteminformasi akuntansi manajemen (Mulyadi, 2003). Dengan menggunakan informasiakuntansi manajemen, maka akan membantu manajemen dalam pengambilankeputusan secara efektif, mengurangi ketidakpastian dan mengurangi resiko dalammemilih alternatif. Dengan menggunakan informasi manajemen ini, bisa dilakukanpengendalian manajemen. Hal ini disebabkan informasi akuntansi manajemenmenekankan hubungan antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya. Informasi akuntansi manajemen lebih banyak digunakan manajemen puncak danmenengah. Dalam mengimplementasikan kedua fungsi tersebut, maka aktivitas dalamperencanaan dan pengendalian memerlukan berbagai bentuk informasi, dalam bentuklaporan keuangan dan laporan sejenisnya, berupa laporan rutin (terstruktur) dan tidakrutin (tidak terstruktur) atau laporan analitik, sesuai dengan pendapat (Horngren et.al,2001). Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya informasi akuntansi manajemen berwujud laporan yang frekuensi penerbitannya tergantung darikebutuhan manajemen. Laporan tersebut dapat di kelompokkan menjadi laporan rutindan laporan tidak rutin. Laporan yang di hasilkan tersebut berupa laporanlaporan yangharus dapat dipertanggung jawabkan oleh manajemen. Laporan rutin berisi informasiakuntansi manajemen untuk manajemen puncak yang diterbitkan secara bulanan dankumulatifnya, tiga bulanan, tengah tahunan, dan tahunan. Sedangkan
2
laporan tidakrutin berisi informasi akuntansi manajemen yang dibuat secara insidentil umumnyaberupa analisis dan model-model pengambil keputusan. Keputusan yang diambil oleh manajemen dengan menggunakan informasiakuntansi manajemen yang akurat akan menghasilkan suatu proses yang lebih baik,yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja operasional. Nash dan Heagy (2003) menyatakan “ Informasi yang berkualitas adalah informasi yang akurat, relevan dantepat waktu“. Selanjutnya Wilson, et al (2000:944) menyatakan bahwa :Dalam peniliaian kinerja, manajer puncak memerlukan suatu alat yang disebutdengan Sistem Evaluasi Kinerja Manajemen (Managerial PerformanceEvaluation System). Sistem penilaian kinerja manajer yang tepat, tergantungkepada tujuan penilaian itu sendiri. Di dalam merancang sistem penilaiankinerja ini, manajer puncak biasanya mempunyai beberapa alternatif. Dari uraian diatas jelaslah, bahwa informasi akuntansi manajemen diperlukanoleh manajemen dalam pengambilan keputusan, agar manajemen dapat mengambilkeputusan yang terbaik. Seperti disebutkan diatas bahwa tujuan perusahaan diperlukanuntuk menilai kinerja perusahaan. Untuk itu bila tujuan perusahaan dapat dicapaidengan baik, hal ini akan merupakan pencapaian kinerja dari perusahaan itu sendiri.Dengan demikian diharapkan dengan digunakannya informasi akuntansi manajemenakan dicapainya kinerja perusahaan yang lebih baik. Penelitian ini mengarahkan pertanyaan-pertanyaan pada penggunaan informasi olehmanajer puncak pada dua perusahaan dan evaluasi kinerja manajerialdengan tolak ukur non financial, sedangkan beberapa penelitian terdahulu lebih mengarahkanpadakonsistensi penyusunan laporan-laporan baik rutin maupun tidak rutin dengankinerja keuangan. Permasalahan Permasalahan yang hendak dikaji dalam penelitian ini adalahApakah informasi akuntansi manajemen yang meliputi frekuensi laporanrutin, frekuensi laporan tidak rutin dan kualitas informasi akuntansimanajemen berpengaruh secara simultan terhadap kinerja? Metodologi Penelitian ini dirancang dengan menggunakan desain klausal, untuk menganalisispengaruh variabel frekuensi penerbitan laporanterhadap kinerja manajerial.Populasi dan Penentuan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah karyawan pada level manajer dan kepala divisi pada dua perusahaan PT BC dan PT HK yang berjumlah 32 orang, sehingga metode yangdigunakan adalah metode sensus, yaitu seluruh populasi dijadikan sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan kuesioner. Sedangkan metode analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Informasi Akuntansi Manajemen Informasi akuntansi manajemen merupakan bagian dari informasi akuntansibertujuan menyediakan informasi untuk kepentingan manajemen dalam menjalankan fungsinya, yang meliputi perencanaan, pengendalian dan pengambilan
3
keputusan. Hal ini sejalan dengan pendapat Hansen dan Mowen (2000) yang mengatakan bahwaaktivitas akuntansi manajemen adalah mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur,mengklarifikasi, dan melaporkan informasi yang berguna bagi manajemen dalamperencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Menurut Anthony, Hawkins dan Merchant (2009) bahwa: ”Akuntansimanajemen merupakan suatu sistem informasi yang memfokuskan pada penyediaaninformasi kepada pihak manajer untuk pengambilan keputusan dalam fungsifungsiperencanaan, pengimplementasian, dan pengendalian terhadap aktivitas organisasi“.Informasi akuntansi manajemen sangat diperlukan manajemen dalammenjalankan dua fungsi pokok yaitu perencanaan dan pengendalian. Hal inimenandakan bahwa informasi akuntansi manajemen lebih banyak digunakanmanajemen puncak dan menengah. Aktivitas perencanaan memerlukan laporan rutin(terstruktur) dan tidak rutin (tidak terstruktur) atau laporan analitik, sesuai denganpendapat Horngren et.al (2001) yang mengungkapkan bahwa informasi akuntansimanajemen disediakan untuk : a) Routine internal reporting for decisions of manager : such informationprovides for decisions that occur with some regularity. b) Non routine internal reporting for decisions of managers,this informationaffects decisions that occur irregularly or without precedent. Dijelaskan bahwa, Informasi akuntansi manajemen akan digunakan manajemenuntuk jangka pendek, dan pengendalian operasi secara rutin dijalankan, namundigunakan juga untuk informasi yang tidak rutin . Menurut Hansen and Mowen (2003) “Sistem informasi akuntansi manajemen adalah sistem yang menghasilkan keluaran (out put) dengan menggunakan masukan(input) dan memprosesnya untuk mencapai tujuan khusus manajemen. Adapunkeluarannya berupa laporan khusus, biaya produksi, biaya pelanggan, anggaran,laporan kinerja dan bahkan komunikasi personil”. Penggunaan Informasi Akuntansi Manajemen Informasi akuntansi manajemen pada umumnya lebih ditujukan untuk pihakinternal perusahaan. Manajemen dalam perusahaan memerlukan informasi yang lebihlengkap dan terperinci serta mengarah kepada aktivitas-aktivitas harian, merencanakanmasa depan, menyelesaikan masalah-masalah dan membuat keputusan terhadapmasalah yang ada , baik bersifat rutin maupun tidak rutin, yang semuanyamembutuhkan informasi yang berkualitas yaitu akurat, relevan dan tepat waktu. Wilson dan Colford (2001) menjelaskan bahwa “ Laporan yang di hasilkan oleh departemen akuntansi menurut Wilson dapat diklasifikasikan menjadi laporan rutin(repective report) dan laporan tidak rutin (special report)“. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya informasi akuntansi manajemen berwujud laporan yang frekuensi penerbitannya tergantung darikebutuhan manajemen . Laporan tersebut dapat di kelompokkan menjadi laporan rutindan laporan tidak rutin .Laporan yang di hasilkan tersebut berupa laporan-laporan yangharus dapat dipertanggung jawabkan oleh manajemen. Kualitas Informasi Akuntansi Manajemen
4
Proses pengambilan keputusan membutuhkan informasi yang tidak hanyatersedia atau cukup, tetapi harus memiliki kualitas yang baik. Dengan adanyapenggunaan informasi akuntansi manajemen, para manajer dapat memperoleh jenis danfrekuensi informasi yang dibutuhkannya. Jenis frekuensi informasi akuntansimanajemen dan pemanfaatannya sangat tergantung pada kualitas penggunaan akuntansimanajemen itu sendiri. Kualitas penggunaan akuntansi manajemen dapat ditinjau daridua segi yaitu segi kualitas penggunaan dan segi kualitas materi akuntansi manajemen. Menurut Syamsul (2009), kualitas penggunaan menyangkut perilaku manusia,sedangkan kualitas materi menyangkut pemilihan metode, pengukuran dan penilaianyang terdapat dalam akuntansi manajemen.Kualitas penggunaan informasi akuntansi manajemen dapat tercermin daripenggunaan akuntansi pertanggungjawaban, pelaksanaan monitoring, kegiatanevaluasi. “Penggunaan informasi akuntansi manajemen, pelaksanaan sistem anggaran,penggunaan nilai ganti, penerapan struktur organisasi yang tepat, ketepatan waktudalam menyajikan informasi yang dibutuhkan (Bachtaruddin,2003)”. Nash dan Heagy (2003) menyatakan “Informasi yang berkualitas adalahinformasi yang akurat, relevan dan tepat waktu”.Pembuatan keputusan oleh manajemen akan semakin baik, apabila semua faktoryang mempengaruhi pembuatan keputusan tersebut sudah dipertimbangkan, sehinggamanajemen mempunyai risiko yang lebih kecil untuk membuat kesalahan dalampembuatan keputusan, yang akhirnya akan meningkatkan kinerja perusahaan. Salah satu faktor penting yang dapat membantu manajemen dalam pembuatankeputusan yang tepat adalah dengan memanfaatkan informasi yang tersedia dan disajikan dengan baik. Kinerja Perusahaan Informasi akuntansi manajemen menggambarkan keadaan usaha perusahaan selama periode tertentu, sehingga sangat penting bagi pihak manajer disemua tingkatanuntuk membantu dalam pencapaian kinerja perusahaan. Kinerja merupakan suatu polatindakan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang diukur berdasarkanperbandingan dengan berbagai standar (Eliza dan Mary, 2002). Dari pengertiantersebut dapat diuraikan bahwa pengertian kinerja adalah hasil kerja para pimpinan atau organisasi dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada mereka, yang akan diukur dengan membandingkan dengan kriteria atau standar yang telah ditetapkan. Pendapat Wheelen dan Hunger (2000) sebagai berikut :Performance is the end result of activity: Which measures to select toassess performance depends on the organizational unit to be appraised and theobjectives to be achieved. The objectives that were established earlier in thestrategy formulation part of the strategy management process (dealingprofitability: market share,and cost reduction, among other ) should certainly beused to measures corporate performance once the strategies have been implemented. Teori tersebut menjelaskan bahwa penilaian kinerja mengandung makna suatuproses atau sistem pengukuran mengenai pelaksanaan kemampuan kerja
5
organisasi.Sebagai langkah awal proses penilaian kinerja adalah pengukuran kinerja denganmemilih alat ukur yang cocok. Pengukuran kinerja yang digunakan untuk menilaikinerja tergantung kepada bagaimana unit organisasi akan dinilai dan bagaimana sasaran akan dicapai, dengan memperhatikan profitabilitas, pangsa pasar, pengukuranbiaya dan lainnya. Menurut Morse dan Davis (2006) pengukuran kinerja perusahaan dikelompokkanmenjadi dua yaitu “pengukuran kinerja keuangan(Financial performancemeasurement) dan pengukuran kinerja non keuangan (non-financial performancemeasurement”. Kinerja manajerial merupakan seberapa jauh manajer melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Kinerja manajerial ini diukur dengan mempergunakan indikator (Mahoney et. al, 2003) : 1. Perencanaan, yaitu tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang guna mencapai tujuan yang diinginkan. 2. Investigasi, yaitu upaya yang dilakukan untuk mengumpulkan danmempersiapkan informasi, dalam bentuk laporan-laporan, catatan dananalisa pekerjaan untuk dapat mengukur hasil pelaksanaannya. 3. Koordinasi, menyelaraskan tindakan yang meliputi pertukaran informasi dengan orang – orang dalam unit organisasi lainnya, guna dapatberhubungan dan menyesuaikan program yang akan dijalankan. 4. Evaluasi, yaitu penilaian atas usulan atau kinerja yang diamati dandilaporkan. 5. Supervisi, yaitu kegiatan manajerial dalam mengarahkan, memimpin, danmengembangkan potensi bawahan, serta melatih dan menjelaskan aturanaturan kerja kepada bawahan mengenai pelaksanaan kemampuan kerja suatu organisasi. 6. Staffing, yaitu adalah suatu kegiatan managemen dalam memelihara danmempertahankan bawahan dalam suatu unit kerja. 7. Negosiasi, yaitu usaha untuk memperoleh kesepakatan dalam hal pembelian, penjualan atau kontrak untuk barang-barang dan jasa. 8. Representasi, yaitu menyampaikan informasi tentang visi, misi, dankegiatankegiatan organisasi dengan menghadiri pertemuan kelompokbisnis dan konsultasi dengan perusahaan-perusahaan lain. Kinerja menurut Lili et.al (2009) dapat didefinisikan sebagai berikut : Kinerja adalah suatu pernyataan akuntansi manajemen yang akan membandingkan secara aktual antara suatu aktivitas dengan standar”. Dalamhal pengukuran kinerja, pada dasarnya adalah dengan membandingkan antara hasil yang diperoleh dengan biaya yang timbul untuk menentukan tingkat efesiensi, sedangkan pengukuran efektivitas dilakukan dengan membandingkanhasil yang diperoleh dengan target yang ditetapkan. Dengan demikian penilaian kinerja adalah penentuan secara periodikefektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuanpokok penilaian kinerja adalah memotivasi karyawan dalam mencapai sasaranorganisasi (Mulyadi, 2003). HASIL DAN PEMBAHASAN
6
Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi (α) 0,05 atau 5% untukmenguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolakdilakukan dengan cara menguji nilai F. Apabila nilai F positif berarti hipotesis diterima,jika nilai F negatif berarti hipotesis ditolak. Hal ini menunjukkan frekuensi laporanrutin, frekuensi laporan rutin dan kualitas informasi akuntansi manajemen secarasimultan berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Untuk menguji masingmasingvariabel independen secara parsial terhadap kinerja manajerial dilakukan denganmenguji nilai t dengan uji dua sisi pada tingkat signifikansi (α) 0,05 atau 5% ataukeyakinan 95%. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independen. Kriteria pengujian yang digunakan adalah menerima hipotesis jikanilai t hasil perhitungan adalah positif atau lebih besar dari 0,05, yang berarti hipotesisditerima. Sebaliknya jika nilai t hasil perhitungan lebih kecil dari 0,05 maka hipotesisditolak. Untuk mengetahui adanya pengaruh frekuensi laporan rutin, laporan tidak rutindan kualitas penggunaan informasi akuntansi manajemen secara terhadap kinerjamanajerial digunakan regresi linier berganda. Berdasarkan hasil pengujian yangdilakukan diperoleh nilai-nilai yang tercantum dalam tabel berikut : Tabel 1. Koefisien Determinasi Model R R Square 1
.771
.595
Adjusted R Std.Error of Square the Estimate .551 6.83606
Durbin Watson 1.819
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat hasil analisa regresi secara keseluruhanmenunjukkan besarnya adjusted R2 adalah sebesar 0,551 yang artinya 55,1% variabeldependen yaitu kinerja manajerial dapat dijelaskan oleh variabel independen frekuensilaporan rutin, frekuensi laporan tidak rutin dan kualitas informasi akuntansi manajemen sedangkan sisanya (37,3%) dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yangdigunakan. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda layak dipakaiuntuk penelitian, karena sebagian besar variabel dependen sudah dijelaskan olehvariabel independen yang digunakan dalam model. Tabel 2. Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Model Regression Residual Total
Sum of Squares 1234.571 841.4292 076.000
df 3 28 31
Mean Squares 411.524 30.051
F 13.694
Sig. .000a
F Test didapat nilai F hitung sebesar 13.694 dengan probabilitas 0,000. Karenaprobabilitas jauh lebih kecil dari 0,005, maka model regresi dapat digunakan untukmemprediksi frekuensi laporan rutin, laporan tidak rutin dan kualitas informasiakuntansi manajemen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variable kinerjamanajerial.
7
Tabel 3. Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Standardized Standardize d Coefficients Coefficient s Std. Model 1 (Constant) Frek.Lap.Rutin Frek.Lap.Tidak Rutin Kualitas Informasi Akuntansi
Beta
Collinearity Statistics
B
Error
t
4.463
12.286
1.234
.255
.646
4.831
.726
.377
.276
1.924
-.715
.415
-.227
-1.724
.363
Sig . .71 9 .00 0 .06 5 .09 6
Tolera nce
.809 .703
.837
VIF
1.23 7 1.42 3 1.19 5
Dari ketiga variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi, variabelkualitas informasi akuntansi manajemen tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial,hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi untuk kualitas informasi akuntansimanajemen sebesar 0.96. Sementara itu frekuensi laporan rutin dan frekuensi laporantidak rutin manajemen berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial, masing-masingdengan tingkat probabilitas signifikansi 0.000 dan 0.065.Dalam hal ini ternyata hipotesa secara parsial, terbukti bahwa: a. Frekuensi laporan rutin berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial(dilihat dari koefisien regresi yang signifikan pada α = 0,000). b. Frekuensi laporan tidak rutin berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial(dilihat dari koefisien regresi yang signifikan pada α = 0,065). c. Kualitas informasi akuntansi manajemen tidak berpengaruh terhadap kinerjamanajerial (dilihat dari koefisien regresi yang signifikan pada α = 0,096). Hubungan di atas dapat ditulis dalam bentuk persamaan (model) regresi yaitu: Y = 4.463 + 1.234X1 + 0.726X2 - 0,715X3 Persamaan di atas, dengan X1 adalah variabel frekuensi penerbitan laporan rutin, X2 frekuensi penerbitanlaporan tidak rutin dan X3 adalah kualitas informasi akuntansi manajemen dan Y adalahvariabel kinerja manajerial. a. b.
c.
Adapun interpretasi dari model regresi diatas adalah : Konstanta sebesar 4.463 menyatakan bahwa jika variabel independendianggap konstan maka rata-rata kinerja manajerial sebesar 4.463. Koefisien regresi frekuensi laporan rutin sebesar 123,4% menyatakan bahwasetiap peningkatan frekuensi laporan rutin sebesar 1 % akan meningkatkankinerja manajerial 123,4%. Koefisien regresi frekuensi penerbitan laporan tidak rutin sebesar
8
d.
72,6%menyatakan bahwa setiap peningkatan 1%, maka variabel kinerja manajerialakan meningkat sebesar 72,6% . Koefisien regresi frekuensi kualitas informasi akuntansi manajemen sebesar-71,5% menyatakan bahwa setiap peningkatan 1%, maka variabel kinerjamanajerial akan menurun sebesar 71,% dari peningkatan variabel kualitasinformasi akuntansi manajemen. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan di depan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.
Hasil analisis data secara simultan menunjukkan bahwa penggunaan informasi akuntansi manajemen yang diukur melalui frekuensi laporan rutin, frekuensilaporan tidak rutin dan kualitas informasi akuntansi manajemen berpengaruh secarasignifikan terhadap kinerja manajerial. Dimana frekuensi laporan rutinmenunjukkan tingkat kepercayaan (signifikansi) yang tinggi kemudian frekuensi laporan tidak rutin dan kualitas informasi akuntansimanajemen.
2.
Hasil analisa data secara parsial menunjukkan bahwa masing-masing variabel informasi akuntansi manajemen berpengaruh secara signifikan terhadap kinerjamanajerial, kecuali variabel kualitas informasi akuntansi manajemen. Frekuensilaporan rutin dan variabel frekuensi laporan tidak rutin memberikan dampak positif terhadap peningkatan kinerja manajerial. DAFATAR PUSTAKA
Hansen, Don.. R., Maryane M. Mowen, 2003. Management Accounting. 6thEdition,International Thomson Publishing. Anthony, Robert N., David F. Hawkins, Kenneth A Merchant, 2009, Accounting Text and Cases. Tenth edition. McGraw–Hill Richard D. Irwin, D, Irwin, S. Singapore Horngren, Gray L Sundem, Wiliam o. Straton. 2001.Introduction to ManagementAccounting. Eleventh Edition. Prentice – Hall International, Inc, new Jersey. Mulyadi, 2003. Persepsi dan Sikap Masyarakat Bisnis Indonesia Terhadap Akuntansi Manajemen.Makalah Pada Seminar Nasional Prospek Akuntansi Manajemen Dan Permasalahan Penerapannya di Indonesia. Nash, J.F., and Heagy , C.D 2003. Accounting Information Systems. Third Edition.College Devision – South Western Publishing & Co. Warren, Carl S,james M Reeve, Philip E. Fees. 2002. Accounting. Seventh Edition, South Western, Thomson. Wheelen, Thomas L., J David Hungar, 2002. Strategic Management and BusinessPolicy8th Edition Prentice Hall. Uper Saddle River New Jersey. Wilson, J.D., and Colford. J. F. 2001 Controllership :The Work Of The Managerial Accounting. New York : Fourth Edition. John Wiley and Sons, Inc.
9
Wolk, harry. L, Michael. G. Tearney, James Dodd, 2000. Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach.Fifth Edition. South – WesternPublishing Co. Cincinnati – Ohio.