PENGARUH PENGAMBILAN KREDIT BANK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN KECIL BERKAIT LABA Studi Kasus Pada Perusahaan Batik Tulis “Nardho Batik” Jarum Bayat Klaten Tahun 2007
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Agnes Puriandari NIM : 031334022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
PENGARUH PENGAMBILAN KREDIT BANK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN KECIL BERKAIT LABA Studi Kasus Pada Perusahaan Batik Tulis “Nardho Batik” Jarum Bayat Klaten Tahun 2007
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Agnes Puriandari NIM : 031334022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
i
ii
iii
Skripsi ini ku persembahkan untuk orangorang yang aku sayangi: Jesus Christus & Bunda Maria, yang telah memberikan anugerah-Nya yang tak terhingga selama ini. Kedua Orang Tuaku ( Bp N. Nandar Samsuri & Ibu Fr. Heru Sri Hayati) Adik-adik’ku ( Agatha, Nicolas, Laurensia ), yang telah memberikan dorongan dan semangat baik materiil maupun spiritual sehingga terwujudnya karyaku ini. Almamaterku.
iv
Halaman Motto Pater noster, qui es in caelis. Sanctificetur nomen tuum. Adveniat regnum tuum. Fiat voluntas tua, Sicut in caelo, et in terra. Panem nostrum cotidianum da nobis hodie. Et dimitte nobis debita nostra, Sicut et nos dimittimus debitoribus nostris. Et ne nos inducas in tentationem: Sed libera nos a malo. Amen (Pater Noster)
“Segala sesuatu indah pada waktunya dan apa yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya” (Pengkotbah 3: 14)
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, Mei 2008 Penulis
Agnes Puriandari
vi
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji syukur kepada Tuha Yang Maha Esa, karena limpahan kasih dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengambilan Kredit Bank Terhadap Produktivitas Perusahaan Kecil Berkait Laba”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan untuk Program Studi Akuntansi pada Universitas Sanata Dharma . Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini mempunyai banyak kekurangan, namun penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca serta pihak-pihak yang berkepentingan. Selain itu penulis juga mengharapkan kritik, saran, dan masukan yang berguna bagi penyempurnaan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, terutama kepada: 1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan penuh kesabaran memberikan bimbingan, kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. 4. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. dan Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu memberikan kritik dan saran untuk skripsi ini. 5. Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Akuntansi atas ilmu yang telah diberikan.
vii
6. Staf sekretariat Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma. 7. Staf perpustakaan Universitas Sanata Dharma. 8. Bapak Budi Susanto, selaku pemilik Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ yang telah memberikan izin penelitian dan memberikan dat-data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini. 9. Bapak Sarino, S.E., terima kasih atas bantuannya sehingga penelitian dan skripsi ini bisa selesai. 10. Bapak, Ibu, serta adik-adik’ku atas cinta, kasih sayang, perhatian, kesabaran, doa dan motivasinya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 11. Mbah Kakung+Mbah Uti+Mbah Ndari, Pakdhe+Budhe, Om+Tante, saudara sepupuku smuanya, terima kasih buat doa dan semangatnya. 12. Keluarga besar PAK’ 03, terima kasih atas kebersamaannya selama ini. 13. Keluarga besar Jl. Wuluh 11 Papringan, Kel. Bp & Ibu Adi Prayitno (terima kasih atas tumpangan kamar kost slama ini, pokoke kamar’ku adalah tempat terindah dan paling nyaman), Chooshe (Ndut, belajar yang rajin gak tidur & maem wae, kapan diet???), mbak Indah (cayo-cayo, kita berjuang bareng….sante wae mbak inche, ayo jalan-jalan gen ra mumet…), Meea (ternyata kamu duluan yang lulus…mbak, tak tunggu undangane lho!!), Uchi (jangan lupa sama kita kalo dah di kampung halaman) terima kasih atas dukungan dan kebersamaan kalian selama ini. 14. Sahabat-sahabat’ku, Boby (makasih, udah jadi temen dan tempat curhat’ku, makasih juga buat doa dan semangatnya, ternyata aku lulus duluan, gek dirampungke TA’ne rasah mumet…Om’ kamu emang sahabat terbaik’ku), Untari (boim….kapan pulang dari Batam??ayo gek kuliah neh n dolan barengbareng), Utik (ayo diet bareng, makasih yo buat pinjemen bajune), Hendra (sronggot…..kapan kumpul dan dolan bareng neh??), Bayu Noventa (‘be…..jangan takut kesepian, kita slalu ada buat kamu), mbak Watik (‘yu, matur nuwun yo buat smuanya…) terima kasih atas semua dukungan, doa, serta cinta kasih yang telah kalian berikan, smoga persahabatan kita langgeng.
viii
15. Shogun hijau AD 4033 EL yang setia menemaniku dalam terik panas dan hujan. 16. Mas Bowo, terima kasih atas motivasi, semangat, kesabaran, doa, dan kasih sayangnya yang telah diberikan selama ini. (sampe detik ini kamu slalu dihatiku) 17. Tiger biru, Ninja RR biru, CBR merah AD 2008 WL (makasih dah nganterin & nemenin aku jalan-jalan) 18. Mudika St. Andreas Rasul, terima kasih karena kalian telah mengajariku banyak hal. 19. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, Mei 2008 Penulis
Agnes Puriandari
ix
ABSTRAK
PENGARUH PENGAMBILAN KREDIT BANK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN KECIL BERKAIT LABA Studi Kasus Perusahaan Batik Tulis “Nardho Batik” Jarum, Bayat, Klaten Agnes Puriandari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan produktivitas berkait laba sebelum perusahaan mengambil kredit dan sesudah perusahaan mengambil kredit. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Batik Tulis “Nardho Batik”, Jarum RT.01 RW.05, Bayat, Klaten 57462, pada bulan September – November 2007. Data ini dimulai dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2006, dikumpulkan dengan teknik wawancara dan observasi. Data dianalisis dengan uji beda dua rata-rata. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan yang signifikan secara statistik produktivitas berkait laba sebelum perusahaan mengambil kredit dan sesudah perusahaan mengambil kredit (t hitung - 7,339, ρ 0,000).
x
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF TAKING BANK’S CREDIT TOWARDS THE SMALL COMPANY’S PRODUCTIVITY RELATED TO PROFIT A Case Study at Batik Printing Company “Nardho Batik” Jarum, Bayat, Klaten Agnes Puriandari Sanata Dharma University 2008 This research aims to know the difference between the productivity related to profit before the company takes credit and the productivity related to profit after the company takes credit. This research is a case study. This research was conducted at Batik Printing Company “Nardho Batik”, Jarum RT.01, RW.05, Bayat Klaten 57462, from September to November 2007. The data taken from 2003 until 2006. The techniques of collecting the data were interview and observation. Technigue of analysing the data was difference between two means analysis. The result shows that there is statistically significant difference between productivity related to profit before the company takes credit and the productivity related to profit after the company takes credit (t count -7,339, ρ 0,000).
xi
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... x ABSTRACT..................................................................................................... xi DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR TABEL............................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1 B. Batasan Masalah ................................................................................. 3 C. Rumusan Masalah ............................................................................... 3 D. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4 E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4 BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Pengertian dan Fungsi Bank ................................................................ 5 1. Arti Bank ....................................................................................... 5
xii
2. Fungsi Bank .................................................................................. 5 B. Perkreditan........................................................................................... 6 1. Pengertian kredit ........................................................................... 6 2. Unsur-unsur Kredit ....................................................................... 7 3. Tujuan Kredit ................................................................................. 8 4. Fungsi Kredit .................................................................................. 8 5. Jenis-jenis Kredit ............................................................................ 10 6. Prinsip-prinsip Perkreditan ........................................................... 12 C. Pengertian Usaha Kecil ....................................................................... 13 1. Ketentuan Umum .......................................................................... 13 2. Kriteria Usaha Kecil....................................................................... 14 3. Masalah yang dihadapi Usaha Kecil ............................................. 14 D. Produktivitas ........................................................................................ 16 1. Devinisi Produktivitas.................................................................... 16 2. Peningkatan Produktivitas ............................................................ 17 3. Pengukuran Produktivitas ............................................................. 17 E. Pengaruh Kredit dengan Produktivitas ................................................ 21 F. Hipotesis ............................................................................................... 22 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.................................................................................. 23 B. Waktu dan Tempat............................................................................ 23 C. Subjek dan Objek Penelitian............................................................. 23 D. Data yang Dicari .............................................................................. 24
xiii
E. Teknik Pengumpulan Data................................................................ 24 F. Teknik Analisis Data......................................................................... 25 BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdiri dan Perkembangan Perusahaan.................................. 30 B. Lokasi Perusahaan............................................................................... 32 C. Struktur Organisasi Perusahaan.......................................................... 32 D. Personalia ............................................................................................. 36 E. Produksi ............................................................................................... 37 F. Keuangan ............................................................................................ 44 G. Pemasaran ............................................................................................ 44 BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ..................................................................................... 47 B. Analisis Data ....................................................................................... 54 1. Analisis Produktivitas Berkait Laba ............................................. 54 2. Analisis Uji Beda Dua Rata-rata .................................................... 84 C. Pembahasan.......................................................................................... 86 BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 90 B. Saran..................................................................................................... 90 C. Keterbatasan Penelitian........................................................................ 91 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 92 LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 93
xiv
DAFTAR TABEL Halaman TABEL 5.1 Hasil Produktivitas ....................................................................... 50 TABEL 5.2 Pemakaian Bahan Baku dan Harga Bahan Baku ......................... 51 TABEL 5.3 Jumlah Tenaga Kerja Langsung dan Jam Kerja Langsung.......... 53 TABEL 5.4 Bobot untuk Setiap Jenis Produk ................................................. 55 TABEL 5.5 Rasio Produktivitas Bahan Baku.................................................. 56 TABEL 5.6 Rasio Produktivitas Tenaga Kerja Langsung............................... 63 TABEL 5.7 Input Bahan Baku......................................................................... 66 TABEL 5.8 Input Tenaga Kerja Langsung...................................................... 68 TABEL 5.9 Biaya Input Total Bahan Baku Kain Mori................................... 70 TABEL 5.10 Biaya Input Total Bahan Baku Lilin Batik ................................ 71 TABEL 5.11 Biaya Input Total Bahan Baku Obat Batik ............................... 72 TABEL 5.12 Biaya Input Total Bahan Baku.................................................. 73 TABEL 5.13 Biaya Input Total Tenaga Kerja Langsung ............................... 74 TABEL 5.14 Biaya Input Total ...................................................................... 75 TABEL 5.15 Biaya Input Aktual Bahan Baku Kain Mori.............................. 76 TABEL 5.16 Biaya Input Aktual Bahan Baku Lilin Batik ............................. 77 TABEL 5.17 Biaya Input Aktual Bahan Baku Obat Batik ............................. 78 TABEL 5.18 Total Biaya Input Aktual Bahan Baku...................................... 79 TABEL 5.19 Total Biaya Input Aktual Tenaga Kerja Langsung ................... 80 TABEL 5.20 Total Biaya Input Aktual........................................................... 81 TABEL 5.21 Dampak Prodiktivitas Berkait Laba (DPBL) ............................. 82 TABEL 5.22 Variabel DPBL Tahun 2003-2006 ............................................ 84
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman GAMBAR 5.1 Struktur Organisasi ................................................................. 33 GAMBAR 5.2 Skema Proses Produksi ........................................................... 45
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Tujuan suatu perusahaan kecil adalah untuk memperoleh laba optimal yang dicapai dengan cara memproduksi barang dan jasa sesuai dengan permintaan pasar dan konsumen. Dalam kondisi seperti itu, perusahaan harus sangat memperhatikan salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu produktivitas. Produktivitas berkaitan dengan efisiensi penggunanaan input dalam memproduksi output. Produktivitas meningkat bila keluaran tertentu dicapai dengan masukan yang lebih sedikit atau masukan tertentu menghasilkan keluaran yang lebih besar. Produktivitas suatu perusahaan sangat erat kaitannya dengan proses produksi yang terjadi dalam perusahaan. Jika suatu perusahaan mampu menghasilkan produk yang berkualitas maka akan meningkatkan produktivitas. Eksistensi perusahaan kecil diakui masih belum bisa terlepas dari beberapa
masalah,
terutama
masalah
akses
modal
dan
kesempatan
mendapatkan peluang usaha, selain masalah produksi, pemasaran, jaringan kerja dan teknologi. Sumber pendanaan bagi perusahaan kecil terutama berasal dari modal sendiri (self equity) ditambah dengan dana pihak luar yang sangat minim atau bahkan tidak sama sekali. Modal merupakan bentuk kepemilikan suatu usaha yang menanggung resiko perusahaan dan ketidak pastian yang diakibatkan oleh kegiatan perusahaan (Haryono, 1991: 21).
1
2
Guna menjaga kontinuitas perusahaan maka perusahaan membutuhkan modal kerja yang digunakan untuk membiayai kegiatan sehari- hari perusahaan. Modal kerja sangatlah penting bagi perusahaan kecil, karena harta sangatlah penting dalam keuangan perusahaan kecil. Selanjutnya karena perusahaan kecil mempunyai pintu masuk yang relatif terbatas ke pasar, maka perusahaan banyak mengandalkan kredit dan pinjaman bank jangka pendek, yang keduanya akan memperlancar modal kerja perusahaan (Weston, 1985: 246). Pengelolaan modal kerja yang tepat sangat penting bagi perusahaan agar dapat beroperasi secara efisien dan efektif serta terhindar dari masalah yang timbul karena kesulitan keuangan. Modal kerja ini merupakan aspek terpenting dari keseluruhan pembelanjaan perusahaan. Perkembangan teknologi yang makin maju dan bertambahnya perusahaan kecil yang berkembang menjadi perusahaan yang besar, faktor dana mempunyai arti yang sangat penting atau sebagai faktor mutlak untuk manjaga kelangsungan hidup perusahaan. Sebagai upaya membangun sektor keuangan yang tangguh, efisien, dan mampu mendukung kebutuhan pembangunan dimasa mendatang
perusahaan mengusahakan modal untuk
meningkatkan usaha dan produktivitasnya dengan melakukan pengambilan kredit di bank. Pengambilan kredit oleh perusahaan sangatlah membantu dalam segi permodalan untuk digunakan dalam proses produksi, guna meningkatkan produktivitas perusahaan. Dalam pemanfaatan pengambilan kredit tersebut, secara otomatis perusahaan akan terbebani untuk membayar bunga kredit. Tetapi karena
3
adanya kredit lunak diharapkan bisa menjadi salah satu cara mengatasi kesulitan modal kerja dalam rangka meningkatkan produktivitas. Dalam permasalahan ini, kehadiran berbagai lembaga perkreditan rakyat yang dikelola oleh pemerintah diharapkan bisa menjadi salah satu cara mengatasi kesulitan modal bagi industri kecil. Penulis PENGARUH
tertarik
untuk
mengadakan
PENGAMBILAN
KREDIT
penelitian BANK
dengan
judul
TERHADAP
PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN KECIL BERKAIT LABA, karena kredit bank mempunyai peran penting bagi pengusaha. Peran penting tersebut antara lain : membantu pelaksanaan pembangunan ekonomi, menjaga kelangsungan hidup perusahaan untuk meningkatkan produktivitas.
B. Batasan Masalah Masalah dibatasi pada produktivitas bahan baku dan produktivitas tenaga kerja serta jenis kredit yang diambil. Mengenai produktivitas yang akan dibahas adalah produktivitas berkait laba.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis mengajukan rumusan masalah, apakah ada perbedaan produktivitas berkait laba sebelum perusahaan mengambil kredit dan sesudah perusahaan mengambil kredit?
4
D. Tujuan Penelitiaan Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pengambilan kredit bank terhadap produktivitas perusahaan berkait laba. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan produktivitas berkait laba sebelum perusahaan mengambil kredit dan sesudah perusahaan mengambil kredit.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Dapat memberi informasi dan pertimbangan kepada perusahaan dalam meningkatkan produktivitas usahanya guna mencapai laba yang maksimal. 2. Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi mahasiswa sebagai bahan perimbangan dalam memberikan mata kuliah sehubungan dengan kredit dalam meningkatkan produkivitas. 3. Bagi Peneliti Peneliti mendapatkan manfaat sebagai penerapan teori yang diperoleh kedalam praktik yang dilaksanakan dilapangan secara langsung.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian dan Fungsi Bank 1. Arti Bank Menurut UU Nomor 10 th 1998 tentang perbankan, bank didefinisikan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Berbagai definisi tentang perbankan juga dituliskan oleh beberapa penulis antara lain G.M Verryn Stuart (Simorangkir,1987:18) dalam bukunya yang berjudul “Bank Politik”, mengatakan sebagai berikut. Bank adalah suatu badan yang bertujuan unt uk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayaran sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral.
2. Fungsi Bank Perbankan
di
Indonesia
mempunyai
fungsi
utama
sebagai
penghimpun dana mayarakat baik melalui simpanan giro, deposito berjangka, tabungan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Fungsi sebagai penyalur dana diwujudkan dalam kegiatan pemberiaan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan. (Sinungan, 1993: 79). Pengertian dari setiap jenis simpanan menurut Sinungan (1993:88-92) dapat dijelaskan sebagai berikut.
5
6
a. Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan cara pemindah bukuan. b. Deposito berjangka adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan. c. Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu antara bank dan nasabah.
B. Perkreditan 1. Pengertian Kredit Menurut UU Nomor 10 th 1998, kredit diartikan sebagai penyedia uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. 2. Unsur-unsur Kredit Unsur-unsur yang terkandung dalam kredit menurut Suyatno (1998: 1213) adalah sebagai berikut. a. Kepercayaan Yaitu keyakinan dari pihak pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikannya baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa, akan benar-
7
benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang. b. Waktu Yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontra prestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang. c. Degree of risk Yaitu suatu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima kemudian hari. d. Prestasi Prestasi atau objek kredit tidak hanya diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dapat berbentuk barang dan jasa. 3. Tujuan kredit Tujuan kredit yang diberikan oleh suatu bank khususnya bank pemerintah yang akan mengemban tugas sebagai agent of development seperti yang dikemukakan oleh Suyatno (1998: 13-14) adalah sebagai berikut. a. Turut
mensukseskan
program
pemerintah
dibidang
ekonomi
pembangunan. b. Meningkatkan
aktivitas
perusahaan
agar
dalam
menjalankan
fungsinya guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
8
c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin, dan dapat memperluas usahanya. 4. Fungsi Kredit Dalam kehidupan perekonomian yang modern, bank memegang peranan yang sangat penting. Hal ini antara lain disebabkan usaha pokok bank adalah memberikan kredit, dan kredit yang diberikan oleh bank mempunyai pengaruh yang sangat luas dalam segala bidang kehidupan, khususnya di bidang ekonomi. Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomi dan perdagangan menurut Suyatno (1998: 14-16) antara lain sebagai berikut. a. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang. Para pemilik uang / modal dapat secara langsung meminjamkan uangnya
kepada
para
pengusaha
yang
memerlukan,
untuk
meningkatkan produksi atau untuk meningkatkan usahanya. b. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. Kredit perbankan yang ditarik secara tunai dapat pula meningkatkan peredaran uang kartal, sehingga arus lalu lintas uang akan berkembang. c. Kredit dapat pula meningkatkan daya guna dan peredaran barang. Denga n mendapat kredit, para pengusaha dapat memproses bahan baku menjadi barang jadi, sehingga daya guna barang tersebut menjadi meningkat.
9
d. Kredit sebagai alat stabilisasi ekonomi Untuk menekan laju inflasi, pemerintah melaksanakan kebijakan uang ketat melalui pemberian kredit yang selektif dan terarah, untuk melindungi usaha- usaha yang bersifat nonspekulatif. e. Kredit menimbulkan kegairahan berusaha Banyak pengusaha ingin meningkatkan usahanya tetapi terbentur pada masalah permodalan, dengan bantuan kredit bank maka masalah tersebut dapat diatasi. f. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan. Dengan bantuan kredit dari bank, para pengusaha dapat memperluas usahanya dan mendirikan proyek-proyek baru. Peningkatan usaha dan pendirian proyek baru akan membutuhkan tenaga kerja untuk melaksanakan proyek-proyek tersebut. Dengan demikian mereka akan memperoleh pendapatan. g. Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan Internasional. Bank-bank besar di luar negeri yang mempunyai jaringan usaha, dapat memberikan bantuan dalam bentuk kredit, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan-perusaha an di dalam negeri. Bantuan dalam bentuk kredit ini tidak saja dapat mempererat hubungan ekonomi antara Negara yang bersangkutan tapi juga dapat meningkatkan hubungan internasional.
10
5. Jenis-jenis kredit Jenis-jenis kredit yang diberikan oleh perbankan kepada masyarakat menurut Suyatno (1998: 19-24) dapat dilihat dari berbagai sudut, yaitu sebagai berikut. 1) Kredit Dilihat dari Sudut Tujuannya. a) Kredit konsumtif Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperoleh/ membeli barang-barang dan kebutuhan-kebutuhan yang bersifat konsumtif. b) Kredit produktif Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses produksi. c) Kredit perdagangan Yaitu kredit yang diperdagangkan dengan tujuan untuk membeli barang-barang guna dijual kembali. 2) Kredit Dilihat dari Sudut Jangka waktunya. a) Kredit jangka pendek (Short Term Loan) Yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum satu tahun. Dalam kredit jangka pendek juga termasuk kredit untuk tanaman musiman yang berjangka waktu lebih dari satu tahun. Dilihat dari segi perusahaan kredit jangka pendek tersebut dapat berbentuk:
11
1) Kredit Rekening Koran Kredit rekening koran yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabahnya dengan batas plafon tertentu, perusahaan mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian demi sebagian sesuai dengan kebutuhannya. 2) Kredit Penjualan Kredit penjualan yaitu kredit yang diberikan oleh penjual kepada pembeli, penjual menyerahkan barang-barangnya lebih dahulu, baru kemudian menerima pembayaran dari pembeli. 3) Kredit Pembeli Kredit pembeli adalah kredit yang diberikan pembeli kepada penjual, pembeli menyerahkan uang terlebih dahulu sebagai pembayaran terhadap barang-barang yang dibelinya, baru kemudian menerima barang-barang yang dibelinya. 4) Kredit Wesel Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan surat pengakuan hutang yang berisikan kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu, dan setelah ditandatanga ni, surat wesel dapat dijual atau diuangkan kepada bank. 5) Kredit Eksploitasi Kredit eksploitasi yaitu kredit yang diberikan oleh bank untuk membiayai current operation suatu perusahaan.
12
b) Kredit jangka menengah (Medium Term Loan) Yaitu kredit yang berjangka waktu satu sampai tiga tahun. c) Kredit jangka panjang (Loan Term Loan) Yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun. 3) Kredit dilihat dari sudut jaminannya. a) Kredit Tanpa Jaminan (Unsecured Loan) Disebut juga blangko. Di Indonesia, menurut UU Nomor 14 th 1967 kredit jenis ini dilarang diberikan oleh bank-bank. b) Kredit dengan Jaminan (Secured Loan) Jaminan yang diberikan untuk sesuatu kredit dapat terdiri dari : 1) Jaminan barang, baik barang tetap maupun barang tidak tetap (bergerak). 2) Jaminan pribadi (borgtocht) yaitu perjanjian di mana suatu pihak (borg) menyanggupi pihak lainnya (kreditur) bahwa ia menjamin pembayarannya suatu hutang apabila si penghutang tidak menepati kewajibannya. 3) Jaminan efek, saham, obligasi, dan sertifikat yang terdaftar (listed) di bursa efek. 6) Prinsip-prinsip perkreditaan Prinsip-prinsip perkreditan menurut
Sinungan (1993: 242-245)
adalah sebagai berikut. a. Character : bagaimana sifat pribadi, kebiasaan-kebiasaan, cara hidup, keadaan keluarga pemohon kredit.
13
b. Capital : berapakah kekayaan atau modal yang dimilikinya, apakah modal itu akan mencukupi untuk melunasi hutang. c. Capacity : bagaimana kekuatan perusahaan sekarang dalam sektor usaha yang dijalankannya sehingga mendatangkan hasil. d. Collateral : berapa besarnya jaminan kredit. e. Condition of
economy : peraturan perkreditan yang berlaku dan
kemungkinan perkembangan ekonomi.
C. Pengertian Perusahaan Kecil 1. Ketentuan Umum Dalam UU Nomor 9 th 1995, yang dimaksud dengan usaha kecil adalah sebagai berikut. a. Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikannya sebagaimana diatur dalam undang- undang ini. b. Usaha menengah dan usaha besar adalah kegiatan ekonomi yang kekayaan bersih atau hasil penjualan mempunyai kriteria tahunan lebih besar daripada kekayaan bersih dan hasil penjualan tahunan usaha kecil. c. Pembinaan dan pengembangan adalah upaya yang dilakukan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat melalui pemberian bimbingan dan bantuan perkuat untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.
14
d. Pembiayaan adalah penyediaan dana oleh pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat melalui lembaga lain dalam rangka memperkuat permodalan usaha kecil. 2. Kriteria Usaha Kecil di Indonesia Berikut ini beberapa kriteria usaha kecil yang dikemukakan oleh Sutojo (1994: 4) yang dikemukakan oleh beberapa instansi, adalah sebagai berikut. a. Departemen Perindustrian (1990) Menurut departemen ini, yang dimaksud dengan usaha kecil adalah pengusaha yang mempunyai asset kurang dari 600 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan). b. Bank Indonesia (1990) Menurut Bank Indonesia, yang dimaksud dengan usaha kecil adalah pengusaha yang nilai assetnya (tidak termasuk nilai dan bangunan) kurang dari 600 juta. c. Departemen perdagangan Menurut departemen perdagangan yang dimaksud usaha kecil adalah usaha dagang yang modal aktif kurang dari 25 juta. 3. Masalah yang Dihadapi Usaha Kecil Masalah- masalah yang dihadapi oleh pengusaha atau sektor usaha kecil di bidang modal atau keuangan atau akuntansi menurut Sutojo (1994: 20-21) mencakup hal-hal sebagai berikut.
15
a. Umumnya perusahaan atau sektor usaha kecil memulai usahanya dengan bermodalkan sedikit dana dan keterampilan yang dimiliki oleh pendiri perusahaan. b. Terbatasnya sumber-sumber dana yang dapat mereka manfaatkan untuk membantu kelancaran usahanya, di antaranya dari kredit pemasok dan pinjaman bank. Itupun dari bank yang melayani usaha kecil. c. Kemampuan mereka untuk memperoleh pinjaman atau kredit dari bank relatif rendah. Diantara penyebab-penyebabnya adalah kekurangmampuan mereka dalam menyediakan jaminan proposal kredit yang lemah. d. Tidak adanya atau kurang akuratnya perencanaan anggaran tahunan terutama anggaran kas. e. Tidak sedikit dari mereka yang tidak memiliki catatan harga pokok produksi yang baik. Perhitungan dilakukan secara kasar dalam menentukan harga jual. f. Banyak diantara mereka yang tidak atau belum mengerti dari pencatatan keuangan atau akuntansi. g. Mereka yang sudah mulai menggunakan pencatatan akuntansi masih menghadapi masalah dalam menyusun ikhtisar- ikhtisar akuntansi, ini akan mengakibatkan menurunnya keuangan mereka dalam mengajukan proposal permohonan kredit di bank.
16
h. Kurangnya pemahaman mereka tentang prinsip-prinsip penyajian laporan
keuangan,
begitu
pula
kemampuan
mereka
dalam
menginterpretasikan dan menganalisa ikhtisar akuntansi tersebut. i.
Kekurang mampuan mereka dalam memperoleh dan menggunakan jenisjenis dan sumber-sumber informasi yang berguna bagi mereka dalam mengambil keputusan.
j. Kurangnya
kemampuan
sistem
akuntansi
yang
dimiliki
dalam
menghasilkan informasi yang relevan dan berguna dalam proses pengambilan keputusan.
D. Produktivitas 1. Definisi Produktivitas Menurut beberapa ahli, produktivitas diartikan sebagai berikut a. Produktivitas adalah hubungan antara beberapa output yang dihasilkan dan beberapa input yang dibutuhkan untuk memproduksi output tersebut. (Blocher, Chen, Lin, 2003: 847). b. Produktivitas berkaitan dengan pembuatan output secara efisien dan secara spesifik menunjuk pada hubungan antara output (hasil produksi) dan input (bahan baku) yang digunakan untuk memproduksi output. (Hansen & Mowen, 1997: 22).
17
2. Peningkatan Produktivitas Peningkatan produktivitas dapat dicapai dengan a. Penggunaan lebih sedikit input untuk menghasilkan output untuk menghasilkan output yang sama atau memproduksi output yang lebih banyak dengan jumlah input yang sama atau memproduksi output lebih banyak dengan input relatif kecil. b. Mempertukarkan (trade-off) input mahal dengan ya ng lebih murah. (Hansen & Mowen, 1997: 23). 3. Pengukuran produktivitas Pengukuran
produktivitas
adalah
penilaian
kuantitatif
atas
perubahan produktivitas. Tujuan pengukuran ini adalah untuk menilai apakah efisiensi produktivitas meningkat atau menurun. Pengukur an produktivitas
dapat
berupa
aktual
atau
prospektif.
Pengukuran
produktivitas dapat berupa aktual memungkinkan manajer menilai, memantau dan mengendalikan perubahan. Pengukuran produktivitas prospektif melihat ke masa depan dan berguna sebagai input bagi pengambilan keputusan strategis. Utamanya pengukuran prospektif memungkinkan para manajer membandingkan manfaat relatif dari berbagai kombinasi input, pemilihan input, dan bauran input yang memberikan manfaat terbesar. Pengukuran produktivitas dapat dikembangkan untuk masingmasing input secara terpisah atau seluruh input. Pengukuran produktivitas untuk satu input pada jangka waktu tertentu, disebut ukuran produktivitas
18
parsial. Sedangkan pengukuran semua input untuk jangka waktu tertentu dinamakan produktivitas total. (Hansen & Mowen, 1997: 24-31) a. Produktivitas Parsial 1. Definisi produktivitas parsial Produktivitas untuk satu input dihitung dengan menghitung rasio output terhadap input. Rasio Pr oduktivitas =
Output Input
2. Keunggulan ukuran parsial a) Memungkinkan para manajer untuk memusatkan pada penggunaan input tertentu. b) Pengoperasian ukuran parsial memiliki keunggulan, yaitu mudah diinterprestasikan oleh seluruh karyawan perusahaan sehingga ukuran
tersebut
mudah
digunakan
untuk
menilai
kinerja
produktivitas personil operasi. (Hansen & Mowen, 1997: 26) 3. Kelemahan ukuran parsial Kelemahan dari ukuran parsial adalah sebagai berikut : a) Ukuran parsial yang digunakan secara terpisah atau tidak dihubungkan dengan ukuran- ukuran lainnya dapat menyesatkan. b) Penurunan produktivitas salah satu jenis input yang mungkin diperlukan untuk meningkatkan produkivitas input
lainnya.
Perubahan tingkat produktivitas ini mungkin memang diharapkan oleh manajemen jika secara keseluruhan biaya menurun, namun
19
akibat yang menyeluruh ini tidak dapat tercermin dalam pengukuran produktivitas. (Hansen & Mowen, 1997: 26-27) b. Produktivitas total Pengukuran produktivitas seluruh input disebut dengan pengukuran produktivitas total. Dalam praktik, mengukur sebuah input mungkin tidak diperlukan. Banyak perusahaan hanya mengukur produktivitas faktorfaktor yang dianggap sebagai indik ator relevan bagi keberhasilan dan kinerja perusahaan. Jadi dalam istilah
praktis
pengukuran
total
produktivitas bisa didefinisakan sebagai pemusatan perhatian pada beberapa input yang secara total mencerminkan keberhasilan perusahaan. Salah satu cara yang dipakai untuk dapat mengukur produktivitas total adalah dengan melakukan pengukuran produktivitas yang berkait laba. Adapun tahapnya adalah sebagai berikut: (Hansen & Mowen, 1997: 27-31) 1) Menghitung Rasio produktivitas a) Rasio Produktivitas Bahan Baku = Jumlah produk yang dihasilkan Pr oduktivitas bahan baku =
Jumlah bahan baku digunakan
b) Rasio Produktivitas Tenaga Kerja Langsung Jumlah produk yang dihasilkan Pr oduktivitas tenaga ker ja =
Jumlah jam yang digunakan
20
2) Menghitung Perubahan Produktivitas Berkait Laba a) Menghitung input yang akan digunakan selama periode berjalan tanpa dalam
keadaan tanpa perubahan produktivitas harus
dikalkulasi. output berjalan PQ =
Rasio produktivitas periode dasar
Keterangan : PQ (Prospective Quantity) = Jumlah input tanpa perubahan produktivitas. b) Menghitung total biaya input dengan asumsi bahwa tidak ada perubahan produktivitas yaitu dengan mengalikan jumlah masingmasing input atau Prospective Quantity (PQ) dengan harga berjalan atau Price (P) dan menjumlahkannya: Total Biaya PQ = ∑ ( PQxP) c) Menghitung total biaya input aktual, yaitu dengan mengalikan jumlah input aktual atau Actual Quantity (AQ) dengan harga berjalan masing- masing input atau Price (P) dan menjumlahkannya Total Biaya Input Aktual = ∑ ( AQxP) d) Menghitung perubahan produktivitas berkait laba (DPBL), dihitung dengan cara mengurangkan total biaya berjalan dari total biaya :
DPBL = Total Biaya PQ − Total Biaya Berjalan
21
Menilai pengaruh perubahan produktivitas terhadap laba berjalan merupakan salah satu cara untuk menilai perubahan produktivitas. Laba berubah dari periode dasar ke periode berjalan. Beberapa dari perubahan laba tersebut disebabkan oleh perubahan produktivitas. Dengan menilai pengaruh perubahan produktivitas terhadap laba periode berjalan, maka manajer akan mudah mengetahui manfaat ekonomis dari perubahan produktivitas. (Hansen & Mowen, 1997: 28)
E. Pengaruh Kredit Terhadap Produktivitas Inti dari produktivitas adalah efisiensi dan efektivitas. Efisiensi berhubungan dengan masukan yaitu seberapa baik kita mengolah sumber daya yang kita miliki antara lain sumber daya manusia, bahan baku, modal, lahan, teknologi, manajemen, yang digunakan dengan tujuan meningkatkan laba perusahaan. Efektivitas merupakan suatu kenyataan apakah suatu barang yang dihasilkan dapat dicapai atau tidak. Efektivitas berhubungan dengan keluaran yaitu seberapa tepat kita memenuhi kebutuhan yang telah ditentukan, baik dalam ketetapan kuantitas, kualitas, maupun waktu. Dari berbagai masukan untuk meningkatkan produktivitas, modal merupakan masalah utama bagi seorang pengusaha dalam memulai suatu usaha baru. Pada umumnya suatu usaha baru belum mampu untuk mendapatkan laba dari operasinya pada tahap awal. Dana yang diperlukan dalam hal ini umumnya termasuk biaya set-up atau pendirian.
22
Modal merupakan sumber dana yang langka terutama di Negara yang belum maju. Hal ini diakibatkan oleh pendapatan dan tabungan masyarakat yang rendah. Akibat langkanya sumber modal ini, maka didalam memperoleh modal terutama bagi pengusaha baru didapatkan dari beberapa sumber salah satunya dari kredit bank. Kredit dapat meningkatkan usaha yang berarti meningkatkan penjualan. Bila hasil peningkatan penjualan memberikan nilai tambah atau keuntungan bersih yang lebih besar dari sebelum perusahaan mendapat kredit, maka disini dapat dikatakan produktivitas meningkat dibandingkan yang lalu. Dimana laba yang tinggi dan produktivitas tinggi, maka akan terjadi keuangan perusahaan sehat dan stabil, tetapi jika laba tinggi dan produk tivitas rendah maka dalam jangka panjang produktivitas perusahaan rendah dan akan memakan laba.
F. Hipotesis Berdasarkan uraian kajian teori diatas maka dapat dirumuskan hipotesis: bahwa ada perbedaan yang positif dan signifikan antara produktivitas berkait laba sebelum perusahaan mengambil kredit dan sesudah perusahaan mengambil kredit. Ha: Terdapat perbedaan yang sifnifikan secara statistik produktivitas berkait laba sebelum perusahaan mengambil kredit dan sesudah perusahaan mengambil kredit.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian studi kasus, yaitu melaksanakan penelitian terhadap obyek penelitian tertentu yang populasinya terbatas. Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini hanya berlaku bagi obyek yang diteliti dan berlaku pada waktu tertentu.
B. Waktu dan Tempat 1. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Batik Tulis “Nardho Batik”, Jarum Bayat Klaten 2. Waktu penelitian : Bulan September - November Tahun 2007
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subyek penelitian Subjek penelitian ini adalah bagian pemasaran, bagian akuntansi, bagian personalia, dan bagian produksi. 2. Obyek penelitian Obyek penelitian adalah catatan-catatan tentang jam tenaga kerja langsung, jumlah bahan baku yang digunakan, harga bahan baku per
23
24
unit, upah per jam tenaga kerja langsung, jumlah produk yang dijual, harga jual produk per unit, besarnya kredit bank yang diambil.
D. Data yang Dicari a. Besarnya kredit yang diambil tahun 2005-2006 b. Jumlah produksi yang dihasilkan setiap bulan. c. Jumlah bahan baku yang digunakan tiap bulan. d. Jumlah penjualan tiap bulan. e. Jumlah biaya bahan baku setiap bulan. f. Jumlah jam tenaga kerja langsung yang digunakan setiap bulan. g. Harga bahan baku per unit. h. Harga jual produk per unit. i.
Gambaran umum perusahaan yang meliputi sejarah perusahaan, personalia, produksi, pemasaran, akuntansi, permodalan.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada pimpinan, dan karyawan. Dalam teknik ini akan diperoleh data mengenai sejarah dan gambaran perusahaan, struktur organisasi, proses produksi, persona lia dan pemasaran.
25
2. Observasi Teknik observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang masalah- masalah yang akan diteliti secara langsung melalui kegiatan atau operasi perusahaan yaitu untuk melihat apakah operasi atau kegiatan perusahaan terjadi ketidakefisienan atau tidak.
F. Teknik Analisis Data Untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan, ada tiga langkah yang digunakan oleh penulis adapun langkah tersebut adalah sebagai berikut. (Hansn & Mowen, 1997: 27-31) 1. Menghitung rasio produktivitas baha n baku dan produktivitas tenaga kerja sebelum mengambil kredit dan sesudah mengambil kredit, dengan 5 langkah perhitungan, sebagai berikut. a. Menghitung rasio produktivitas bahan baku dan produktivitas tenaga kerja sebelum mengambil kredit dan sesudah mengambil kredit. Jumlah produk yang dihasilkan Pr oduktivitas bahan baku =
Jumlah bahan baku yang digunakan Jumlah produk yang dihasilkan
Pr oduktivitas tenaga ker ja =
Jumlah jam yang digunakan
26
b. Menghitung input yang akan digunakan untuk periode berjalan dalam keadaan netral sebelum dan sesudah mengambil kredit kredit. Output berjalan PQ =
Rasio produktivitas periode dasar
Keterangan : PQ (Prospective Quantity) = Jumlah input tanpa perubahan produktivitas. c. Menghitung total biaya input sebelum dan sesudah mengambil kredit. Dihitung dengan cara mengalikan jumlah masing- masing input atau Prospective Quantity (PQ) dengan harga berjalan atau Price (P). Total Biaya PQ = ∑ ( PQxP) d. Menghitung total biaya input aktual sebelum dan sesudah mengambil kredit. Dihitung dengan mengalikan jumlah input aktual atau Actual Quantity (AQ) dengan harga berjalan atau Price (P). Total Biaya Input Aktual = ∑ ( AQxP) e. Menghitung perubahan produktivitas berkait laba (DPBL) sebelum dan sesudah mengambil kredit.
DPBL = Total biaya PQ − Total biaya berjalan 2. Mengetahui apakah ada perbedaan produktivitas berkait laba sebelum perusahaan mengambil kredit dan sesudah perusahaan menga mbil kredit, dengan menggunakan t-test dua mean untuk observasi berpasangan. Langkah- langkahnya sebagai berikut.
27
a. Menentukan data variable produktivitas berkait laba sebelum mengambil kredit (X1) dan produktivitas berkait laba sesudah mengambil kredit (X2) Th 2003 Kuartalan (n) . . . Th 2004 Kuartalan (n) . . . Th 2005 Kuartalan (n) . . . Th 2006 Kuartalan (n) . . .
Dampak Produktivitas Berkait Laba Sebelum Mengambil Kredit ( X1 )
Dampak Produktivitas Berkait Laba Sesudah Mengambil Kredit ( X2 )
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas ini dilakukan terlebih dahulu untuk membuktikan apakah data yang akan dianalisis itu mempunyai varian yang sama (homogen) atau tidak. Untuk menguji homogenitas ini dilakukan dengan pengolahan data dengan SPSS
yang didasarkan pada ketentuan, jika
probabilitas > 0,05 maka Ho gagal ditolak yang berarti kedua varian adalah identik (homogen).
28
Setelah diketahui bahwa data bervarian homogen, maka langkah selanjutnya adalah dilakukan analisis data dengan menggunakan uji t atau sering disebut T-Test. (Sugiyono, 2003: 93) −
X − µo t= S n Keterangan: t = nilai t yang dihitung µo = nilai yang dihipotesiskan −
X = rata-rata X s = simpangan baku n = jumlah anggota sampel
c. Menentukan hipotesis nol (Ho) atau hipotesis alternatif (Ha) 1. Ho = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik produktivitas berkait laba sebelum perusahaan mengambil kredit dan sesudah perusahaan mengambil kredit. 2. Ha = Terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik produktivitas berkait laba sebelum perusahaan mengambil kredit dan sesudah perusahaan mengambil kredit.
29
d. Membuat keputusan dan kesimpulan Dasar pengambilan keputusan: Jika probabilitas < 0,05 maka Ho berhasil ditolak, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik produktivitas berkait laba sebelum perusahaan mengambil kredit dan sesudah perusahaan mengambil kredit.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejaran Berdirinya dan Perkembangan Perusahaan Berawal dari situasi perekonomian masyarakat di Kecamatan Bayat, yang pada waktu itu sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Sebagi salah satu alternatif lapangan pekerjaan yang me mberi peranan besar bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang hanya berpendidikan rendah. Melihat situasi pada saat itu, maka Bapak Budi Susanto berinisiatif mendirikan sebuah perusahaan kecil yang bergerak dibidang batik tulis yang tepatnya pada bulan November tahun 1990. Ide mendirikan perusahaan batik tulis di daerah Kecamatan Bayat ini mendapat respon cukup besar, karena banyak masyarakat sekitar yang mempunyai keahlian membatik. Pada awalnya perusahaan ini hanyalah home industri yang memproduksi batik tulis. Sejak perusahaan resmi didirikan, perusahaan batik tulis ‘Nardho Batik’ mengalami perkembangan yang pesat karena bahan baku mudah didapat dan tenaga kerja yang banyak tersedia. Hal lain yang menjadikan perusahaan ini berkembang pesat adalah perusahaan batik tulis ini masih melestarikan seni batik tradisional yang dibuat secara manual tanpa bantuan mesin. Para pekerjanya juga berasal dari daerah sekitar Kecamatan Bayat yang pada dasarnya memiliki kepandaian dalam membatik. Pada mulanya motifmotif batik ini semula bercorak tradisional. Seiring dengan perkembangan
30
31
perusahaan yang cepat maka pendiri perusahaan memberanikan diri untuk menciptakan motif- motif yang lebih modern. Penciptaan motif- motif modern ini tidak menyimpang dari motif tradisional yang sudah ada. Pada umumnya dengan menggabungkan motif- motif tradisional dan modern. Keterlibatan designer sangatlah berperan, karena para designer yang dimiliki perusahaan batik tulis ‘Nardho Batik’ selalu menciptakan motif- motif baru yang sedang dan banyak diminati konsumen. Perusahaan batik tulis ‘Nardho Batik’ pada dasarnya memproduksi produk batik dengan berbagai macam corak dan ciri khas tersendiri. Hasil produksi dari perusahaan batik tulis ‘Nardho Batik’ berupa bed cover, sprei, sarung bantal dan t-shirt, kemeja, taplak meja. Bertambahnya permintaan akan batik tulis produksi perusahaan batik tulis ‘Nardho Batik’, maka prospek perusahaan semakin cerah. Apalagi permintaan untuk mengirimkan hasil produksi ke berbagai daerah di Indonesia semakin meningkat. Untuk permintaan eksport batik tulis
belum dapat
dipenuhi oleh perusahaan batik tulis ‘Nardho Batik’, karena perusahaan batik tulis ‘Nardho Batik’ masih dalam proses untuk menjadi perusahaan yang berbadan hukum. Untuk memenuhi permintaan pasar akan produk batik tulis yang semakin meningkat, perusahaan tidak terlepas dari masalah permodalan. Awal mula berdirinya perusahaan ini Bp Budi Susanto hanya mengandalkan modal sendiri dan belum berani mengandalkan modal dari luar, karena dirasakan akan menanggung resiko yang tinggi. Setelah adanya kemajuan yang nampak
32
baik bagi perkembangan perusahaan tersebut, dan semakin tingginya permintaan pasar maka Beliau berani meminjam modal dari luar.
B. Lokasi Perusahaan Perusahaan batik tulis ‘Nardho Batik’ berlokasi di Desa Jarum Rt.01/ 05, Kecamatan Bayat, Kabupaten Dati II Klaten. Alasan pemilihan letak perusahaan tersebut karena memperhitungkan beberapa faktor sebagai berikut. Perusahaan mempertimbangkan bahwa berlokasi di sini tersedia tenaga kerja yang cukup banyak dan cukup murah. Transportasi dari daerah tersebut ke pasar yang dituju sudah lancar, baik dalam kondisi jalan maupun sifat produk yang mudah diangkut dan biaya yang relatif rendah karena tidak mudah rusak. Berdirinya perusahaan tersebut ternyata memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Dari berdirinya perusahaan tersebut maka masyarakat sekitar dapat memperoleh beberapa manfaat antara lain: sumber mata pencaharian, sumber sandang yang cukup murah, membuat daerah itu ramai dan menambah kelancaran perekonomian.
C. Struktur Organisasi Perusahaan Setiap perusahaan tentu menginginkan usahanya berjalan dengan baik, teratur dan tertib. Salah satu faktor yang menunjang majunya perusahaan adalah apabila perusahaan tersebut memiliki struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi menunjukan tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam
33
suatu perusahaan, sehingga tercipta kerja sama antara tiap-tiap orang dalam organisasi perusahaan guna mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Struktur organisasi pada perusahaan batik tulis ‘Nardho Batik’ menggunakan sistem lini (garis). Pemilihan sistem garis ini karena mempunyai bentuk yang sederhana, dimana arus aliran kekuasaan dan tanggung jawab mulai yang tertinggi sampai ketingkat yang terendah. Setiap bawahan hanya memiliki seorang atasan. Dengan adanya struktur organisasi hasilnya dapat dirasakan dengan adanya garis perintah dan koordinasi yang jelas, sehingga para karyawan dapat bekerja sama dengan baik untuk mencapai tujuan bersama.
Struktur Organisasi Perusahaan Batik Tulis ‘Nardho Batik’ Pimpinan
Bag. Pembelian dan Penjualan
Salesman
Bag. Produksi
Pekerja Pembatik awal
Pekerja Penyelesai akhir
Gambar IV.1 struktur organisasi
Bag. Personalia
Karyawan
Bag. Administrasi dan Keuangan
Gudang
Gudang
34
Dari struktur organisasi tersebut diperoleh gambaran aliran tugas dan tanggung jawab serta wewenang dari masing- masing tingkatan sebagai berikut. 1. Pimpinan Pimpinan sekaligus adalah pemilik perusahaan yang bertugas sebaga i koordinator dan membawai empat kepala bagian. Pimpinan dalam menjalankan tugasnya berwenang untuk memberikan perintah-perintah pada keempat kepala bagian tersebut dan mengkoordinasi agar mampu mencapai keselarasan dalam menjalankan tugasnya sehari-hari. 2. Bagian Pembelian dan Penjualan Bagian pembelian dan penjualan bertanggung jawab untuk membuat perencanaan pembelian, pemasaran, mencari dan menerima order. Dalam menjalankan tugasnya bekerja sama denga n bagian produksi baik mutu, harga, kuantitas maupun desain batik yang dihasilkan, karena kedua bagian ini harus ada kesesuaian dan kerja sama yang baik. 3. Bagian Produksi Bagian produksi ini bertanggung jawab terhadap jalannya proses produksi di perusahaan dan menjaga kualitas produksi dari awal hingga akhir. Tugas bagian produksi ini membuat perencanaan proses produksi dan menjaga efisiensi dari proses produksi. 4. Bagian Personalia Bagian personalia bertanggung jawab untuk mencatat rencana kebutuhan karyawan dari masing- masing bagian. Bagian personalia membagi
35
karyawan sesuai dengan kewajiban dan pembagian unit kerja masingmasing devisi, menyeleksi penerimaan karyawan baru sesuai dengan kebutuhan perusahaan, mengatur sistm penggajian, jaminan karyawan dan fasilitas-fasilitas lainnya yang berhubungan dengan ketenagakerjaan serta sebagai mediator antara karyawan dan kebijakan produksi perusahaan. 5. Bagian Administrasi dan Keuangan Bagian administrasi perusahaan bertanggung jawab untuk membantu pimpinan
di
bidang
administrasi
perusahaan
serta
mengurusi
pendokumentasian/ pembukuan semua kegiatan perusahaan. Bagian keuangan bertanggung jawab untuk mengawasi peredaran keuangan perusahaan sesuai pedoman aliran keuangan perusahaan yang telah ditetapkan oleh manajemen sesuai dengan dana yang telah disusun. 6. Bagian Gudang Bagian gudang bertanggung jawab untuk menerima bahan baku serta mengendalikan bersama bagian produksi, mengeluarkan bahan baku atau barang jadi dari gudang, dan membuat laporan administrasi dari pergudangan. 7. Salesman Salesman bertanggung jawab mencari order atau pesanan, melakukan penjualan produk, dan melaporkan hasil penjualan. 8. karyawan Karyawan di perusahaan ini hanyalah melaksanakan proses produksi sesuai bagiannya.
36
D. Personalia Personalia perusahaan merupakan unsur yang sangat penting yang harus ada dalam setiap perusahaan. Masalah personalia adalah masalah yang sangat komplek karena menyangkut hubungan antara pekerja dengan pengusaha. Disamping itu, masalah personalia menyangkut manusia tentunya mempunyai karakter atau sifat yang berbeda antara satu dengan yang lain. Jumlah pekerja yang dimiliki perusahaan sampai saat ini 59 orang dengan pembagian tugas sebagai berikut. 1. Pembatik tulis tetap 30 orang 2. Pembatik tulis borongan 10 orang 3. Pekerja gambar (nyorek) 2 orang 4. Pekerja celup 3 orang 5. Pekerja jahit 4 orang 6. Pekerja kemas/ lempet 3 orang 7. Pekerja cuci 2 orang 8. Tukang kebun 1 orang 9. Sopir 1 orang 10. Karyawan administrasi 1 orang 11. Kepala bagian produksi 1 orang 12. Kepala bagian personalia 1 orang 13. Bagian pemasaran dan keuangan dipegang pimpinan sekaligus pemilik perusahaan
37
E. Produksi 1. Jenis Produksi Jenis produk yang dihasilkan perusahaan batik tulis ‘Nardho Batik’ selama ini adalah sebagai berikut. a. Sprei dengan ukuran: §
300cm X 250cm (Double)
§
250cm X 200cm (Single)
b. Bed Cover dengan ukuran: §
250cm X 200cm (Double)
§
200cm X 160cm ( Single)
c. Sarung Bantal dengan ukuran: §
110cm X 110cm (XL)
§
90cm X 90cm (L)
§
60cm X 60cm (M)
§
45cm X 45cm (S)
d. T-shirt dengan ukuran: §
Extra Large (XL)
§
Large (L)
§
Medium (M)
§
Small (S)
38
2. Bahan Baku Ada beberapa bahan baku yang digunakan untuk membuat batik tulis. a. Kain mori Kain mori ini bermacam- macam jenisnya, dari yang berkualitas rendah sampai kain mori yang berkualitas tinggi. Biasanya untuk proses produksi batik tulis ini, Perusahaan Batik Tulis ‘Nardho Batik’ menggunakan kain mori yang berkualitas tinggi. b. Malam atau Lilin batik Bahan ini digunakan sebagai bahan tulis dari motif batik tulis. Perusahaan Batik Tulis ‘Nardho Batik’ dalam proses produksinya menggunakan dua macam malam tergantung motif yang akan dibuat. Ada malam pecah dan ada malam bagus (malam yang berkualitas tinggi). Malam pecah digunakan untuk motif yang pecah, sedangkan malam yang berkualitas baik digunakan untuk menutup bagian yang memang tidak diinginkan untuk terkena warna. c. Obat batik Obat batik yaitu bahan yang digunakan untuk memberi warna pada kain yang sudah dilukis atau dibatik, baik untuk warna dasar maupun warna tambahan. Ada berbagai jenis dari obat batik ini dari warnanya juga kualitasnya. Perusahaan Batik Tulis ‘Nardho Batik’ menggunakan jenis obat Naptol dan Indigozol. Selain obat pewarna juga digunakan larutan HCL yang berfungsi untuk mematikan atau memancing warna pada kain.
39
Jenis obat dan warna yang digunakan dalam proses produksi adalah sebagai berikut. o Naptol §
Biru B
§
Hitam B
§
Orange GC
§
Merah B
§
Kuning GC
§
Merah R
§
Biru BB
o Indigozol §
O4B : Biru
§
IB : Hijau
§
IBC : Abu-abu
§
PR : Roose
§
OHR : Orange
§
IGR : Kuning
§
IRRD : Coklat
40
3. Peralatan yang Digunakan Ada beberapa alat yang digunakan untuk membuat produk batik tulis. a. Pensil dan penggaris Pensil dan penggaris digunakan untuk membuat atau menggambar pola. b. Canting Terdiri dari canting klowongan, canting cecek, canting tembok, dan canting biron. Alat ini digunakan untuk membuat gambar (membatik) setelah diisi lilin atau malam yang telah dipanaskan dan dicairkan. c. Wajan kecil Wajan kecil (dibuat dari tanah atau tembaga) digunakan sebagai tempat mencairkan malam atau lilin batik. d. Kompor / tungku kecil Kompor atau tungku kecil adalah untuk memanaskan atau mencairkan lilin batik atau malam. e. Gawangan Gawangan yaitu tempat kain mori yang akan dibatik. Alat ini biasanya terbuat dari bambu. f. Ember g. Pengaduk h. Sarung tangan i.
Bak untuk mencuci dan memberi warna
41
4. Proses Produksi Batik Tulis. a. Pemotongan ukuran Memotong kain mori sesuai dengan ukuran yang akan dibuat. b. Penggambaran pola (motif) Menggambar kain mori putih dengan menggunakan pensil 2B sesuai dengan
gambar
yang
diinginkan
biasanya
motif
tradisional
digabungkan dengan motif modern. c. Pembatikan motif Membatik kain yang sudah bermotif dibatik atau ditutup dengan malam atau lilin batik sesuai dengan motifnya dengan menggunakan canting. d. Nembok Menutup dasarnya dengan malam yang mudah pecah. e. Nyolet Nyolet dilakukan dengan tangan, dengan menggunakan rotan yang dipukul-pukulkan sehingga ujungnya pipih dan melebar sebagai kuas kemudian dicolet ke pewarna untuk mewarnai motif. f. Memancing warna Mengunci warna pada kain supaya tidak luntur dan juga sekaligus bisa denganmemunculkan warna baru dengan menggunakan larutan HCL. g. Direbus Merebus kain untuk menghilangkan malam pada kain tersebut secara lebih cepat dan mudah.
42
h. Dijemur Berfungsi
untuk
mengeringkan
kain
sehingga
dapat
diproses
selanjutnya, tetapi tidak boleh langsung terkena sinar matahari karena jika langsung terkena sinar matahari tidak akan mendapat hasil yang memuaskan. i.
Dirining Membatik kain lagi yang telah dikeringkan.
j. Dijogag Menutup motif dengan malam atau lilin batik, tetapi agak direnggangkan untuk memberi batas garis pada motif tersebut. k. Diwarnai Dicelupkan pada obat pewarna untuk mewarnai kain yang tidak tertutup malam, kemudian dimasukan kedalam larutan HCL, dan setelah itu dicuci dan dikeringkan kembali. Proses ini dapat diulang sampai empat kali. l.
Dijahit Menjahit sesuai dengan bentuk dan motif produk. Seperti bentuk sarung bantal, t- shirt, bed cover, tetapi untuk sprei hanya dijahit di bagian pinggirnya saja suaya dapat kelihatan rapi.
43
Proses Produksi Batik Tulis
Nyorek
Nglowongi
Nembok
Nyolet
Di HCL
Direbus
Dijemur
Dirining
Dijogag
Diwarnai
Dijahit
Gambar IV.2 skema proses produksi
44
F. Keuangan Perusahaan ini pada awal mulanya membiayai usahanya dengan modal sendiri (self equity), tetapi dengan seiring berkembangnya perusahaan pesaing dan meningkatnya penjualan yang dialami setiap tahunnya maka perusahaan ini berusaha untuk lebih mengembangkan perusahaannya. Perusahaan juga berusaha menaikan omset penjualannya. Akibatnya perusahaan harus menyediakan dana tambahan untuk membiayai proyek-proyek tersebut maka perusahaan memutuskan untuk meminjam dana dari luar. Tiga tahun terakhir ini perusahaan batik tulis ‘Nardho Batik’ meminjam dana dari Bank Danamon. Pemimpin perusahaan mengambil kebijakan seperti itu karena demi meningkatnya perusahaan walaupun harus menanggung beban bunga.
G. Pemasaran 1. Daerah Pemasaran Melihat bahwa batik merupakan salah satu diantara produk tradisional yang banyak diminati konsumen, maka Perusahaan Batik Tulis ‘Nardho Batik’ tidak mengalami kesukaran dalam memasarkan produksinya. Bagian pemasaran lebih memfokuskan diri pada usaha untuk mendapatkan pelanggan baru dengan cara tetap mempertahankan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan utama. Pelanggan utama Perusahaan Batik Tulis ‘Nardho Batik’ selama ini adalah Bali dan Jakarta. Adapun daerah pemasaran lainnya antara lain:
45
§
Klaten
§
Solo
§
Yogyakarta
§
Semarang
§
Surabaya
§
Bali
2. Promosi Tidak ketinggalan pula dalam meraih dan penguasaan pangsa pasar dilakukan pula kegiatan promosi. Untuk meningkatkan volume penjualan, Perusahaan Batik Tulis ‘Nardho Batik’ menempuh kebijakan promosi dengan menggunakan beberapa media. a. Iklan Melalui kalender yang diberikan pada pelanggan maupun perantara pejualan. b. Mendirikan
stand
dalam
pameran-pameran
kerajinan
maupun
perindustrian c. Personal Promotion yaitu dengan cara mengajak tamu-tamu perusahaan biasanya caloncalon pembeli untuk melihat perusahaan lebih dekat. Strategi ini dinilai sangat sukses karena selain biaya promosi dapat ditekan, kepercayaan calon pelanggan juga akan tumbuh dengan sendirinya, dikarenakan calon pembeli dapat melihat proses produksi dan perusahaan secara keseluruhan.
46
3. Kebijakan Harga Penentuan harga jual ditentukan oleh perusahaan berdasarkan pada biaya. Biaya-biaya yang telah dikeluarkan dijumlahkan kemudian digunakan untuk menetapkan harga setelah ditambah dengan jumlah keuntungan yang diinginkan. Dengan demikian metode yang digunakan untuk menentukan harga jual adalah metode Cost Plus Pricing yaitu penentuan harga jual dengan menambahkan suatu jumlah tertentu untuk menutup laba yang diinginkan pada waktu tersebut (Swasta, 1984: 154).
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Modal kerja telah menjadi pokok perhatian utama semenjak didirikan Perusahaan BatikTulis ‘Nardho Batik’, karena adanya modal kerja yang cukup perusahaan dapat menjalankan kegiatan perusahaannya dengan lancar. Dalam usaha peningkatan produktivitas perusahaan melakukan penambahan modal kerja. Perusahaan mengharapkan dengan adanya penambahan modal kerja ini diharapkan laba yang akan dicapai juga meningkat. Perusahaan Batik Tulis ‘Nardho Batik’ melakukan penambahan modal kerja dengan mengambil kredit di Bank, yaitu di Bank Danamon Pedan. Perusahaan Batik Tulis ‘Nardho Batik’ mengambil kredit dengan membuka rekening koran yang dipergunakan untuk menambah modal kerja atau disebut kredit produktif, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses produksi. Dengan tingkat suku bunga 2% per bulan, dan jenis jaminan yang diberikan Perusahaan Batik Tulis ‘Nardho Batik’ yaitu jaminan berupa sertifikat tanah seluas 6000 m 2 . Sehubungan dengan topik penelitian yang berjudul Pengaruh Pengambilan Kredit Bank Terhadap Produktivitas Perusahaan Kecil Berkait Laba, maka data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah berupa data yang relevan. Data yang penulis sajikan adalah data yang diperoleh langsung dari Perusahaan Batik Tulis ‘Nardho Batik’, yaitu mengenai produk batik tulis.
47
48
Data yang digunakan meliputi data tahun 2003 dan tahun 2004 sebelum mengambil kredit dan data tahun 2005 dan tahun 2006 sesudah mengambil kredit. Data disajikan dalam tiga bulanan (kuartalan). Data yang disajikan dalam skripsi ini adalah data mengenai produk batik tulis yang berupa. b. Sprei dengan ukuran: §
300cm X 250cm (Double)
§
250cm X 200cm (Single)
c. Bed Cover dengan ukuran: §
250cm X 200cm (Double)
§
200cm X 160cm ( Single)
d. Sarung Bantal dengan ukuran: §
110cm X 110cm (XL)
§
90cm X 90cm (L)
§
60cm X 60cm (M)
§
45cm X 45cm (S)
e. T-shirt dengan ukuran: §
Extra Large (XL)
§
Large (L)
§
Medium (M)
§
Small (S)
Sedangkan untuk produk batik tulis yang berupa Kemeja dan Daster baru mulai produksi tahun 2007. Produk-produk batik tulis yang dihasilkan
49
Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ mengalami kenaikan dari tahun ketahun walaupun kenaikan tiap tahunnya tidak begitu besar. Produksi batik tulis di perusahaan batik tulis “Nardho Batik” ini mengalami penurunan produksi dan penjualan pada saat setelah terjadinya gempa bumi pada bulan Mei 2006, tetapi pada kuartal berikutnya Perusahaan Batik Tulis ‘Nardho Batik’ mengalami penjualan yang cukup stabil lagi dikarenakan sentra batik di daerah Bantul banyak yang mengalami kerusakan dan tutup, sehingga konsumen lari ke daerah industri batik tulis yang berada di daerah Bayat. Banyak perusahaan batik tulis di daerah Bayat ini yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi, tetapi kerusakan tidak begitu parah dan perusahaanperusahaan batik tulis di daerah Bayat ini masih bisa beroperasi dan berproduksi. Perusahaan Batik Tulis ‘Nardho Batik’ ini merupakan salah satu perusahaan batik tulis yang cukup terkenal yang berada di daerah sentra batik Kecamatan Bayat. Berikut data-data yang diperoleh untuk mencari pengaruh pengambilan kredit bank terhadap produktivitas perusahaan kecil berkait laba pada periode tahun 2003 – tahun 2006 dalam data kuartalan.
50
Tabel 5.1 Data Hasil Produksi Berdasarkan Penjualan Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ Periode 2003-2006 Sebelum Mengambil Kredit dan Sesudah Mengambil Kredit Per kuartal Sebelum Mengambil Kredit Tahun 2003 I
Jumlah Produk (potong) 2.622
Jumlah Pendapatan (Rp) 176.150.000
II
2.620
196.270.000
III
2.901
218.180.000
IV
3.130
323.050.000
3.453
308.425.000
3.825
366.912.500
4.040
357.450.000
2.955
291.925.000
Tahun 2004 I II III IV
Sesudah Mengambil Kredit Tahun 2005 I
3.815
419.162.500
4.580
511.700.000
4.480
469.875.000
IV
4.325
462.825.000
Tahun 2006 I
4.410
505.062.500
3.660
384.662.500
4.380
533.275.000
4.305
505.525.000
II III
II III IV
51
Tabel 5.2 Data Pemakaian Bahan Baku dan Harga Bahan Baku Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ Periode 2003-2006 Sebelum Mengambil Kredit dan Sesudah Mengambil Kredit Per kuartal
Kain Mori Tahun 2003 I
Sebelum Mengambil Kredit Jumlah (m) Harga per-m (Rp) (1) (2) 4.886 8.000
Biaya (Rp) (1x2) 33.512.000
II
4.420
8.000
35.360.000
III
5.006
8.000
40.048.000
IV
5.288
8.000
42.304.000
6.181
9.000
55.629.000
6.922
9.000
62.298.000
7.252
9.000
65.268.000
5.672
9.000
51.048.000
Tahun 2004 I II III IV
Sesudah Mengambil Kredit Tahun 2005 I
6.936
10.000
69.360.000
7.956
10.000
79.560.000
8.168
10.000
81.680.000
IV
7.925
10.000
79.250.000
Tahun 2006 I
8.055
11.000
88.605.000
6.594
11.000
72.534.000
7.917
11.000
87.087.000
7.672
11.000
84.392.000
II III
II II IV
52
Lilin Batik Tahun 2003 I
Sebelum Mengambil Kredit Jumlah (Kg) Harga per-kg (Rp) (1) (2) 1.725 5.000
Biaya (Rp) (1x2) 8.625.000
II
1.701
5.000
8.505.000
III
1.791
6.000
10.746.000
IV
1.920
6.000
11.520.000
2.080
7.000
14.560.000
2.277
7.000
18.216.000
2.349
8.000
18.792.000
1.824
8.000
12.768.000
Tahun 2004 I II III IV
Sesudah Mengambil Kredit Tahun 2005 I II III
2.271
9.000
20.439.000
2.602
9.000
26.020.000
2.575
10.000
23.175.000
IV
2.486
10.000
24.860.000
Tahun 2006 I
2.506
11.000
27.566.000
2.205
11.000
24.255.000
2.468
12.000
29.616.000
2.427
12.000
29.124.000
II II IV
Obat Batik Tahun 2003 I
Sebelum Mengambil Kredit Jumlah (Kg) Harga per-kg (Rp) (1) (2) 13,5 500.000
Biaya (Rp) (1x2) 6.750.000
II
13
500.000
6.500.000
III
14,5
500.000
7.250.000
IV
15,5
500.000
7.750.000
53
Tahun 2004 I II III IV
16,5
600.000
9.900.000
18,2
600.000
10.920.000
18,5
750.000
13.875.000
14,5
750.000
10.875.000
Sesudah Mengambil Kredit Tahun 2005 I II III
18,2
800.000
14.560.000
20,5
800.000
16.400.000
21
900.000
18.900.000
IV
20
900.000
18.000.000
Tahun 2006 I
20
1.000.000
20.000.000
18
1.000.000
18.000.000
20
1.100.000
22.000.000
20.5
1.100.000
22.500.000
II II IV
Tabel 5.3 Data Jumlah Tenaga Kerja Langsung dan Jam Kerja Langsung Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ Periode 2003-2006 Sebelum Mengambil Kredit dan Sesudah Mengambil Kredit Per kuartal Sebelum Mengambil Kredit TKL Tahun 2003
Jumlah TKL
Tarif TKL/jam
I
(orang) 30
Jumlah Jam Setiap TKL (jam) 20.700
II
30
20.640
1.500
III
30
18.840
1.500
IV
30
20.700
1.500
( Rp ) 1.500
54
Tahun 2004 I II III IV
30
19.500
2.000
35
23.030
2.000
35
23.100
2.000
30
19.500
2.000
Sesudah Mengambil Kredit Tahun 2005 I II III IV Tahun 2006 I II II IV
35
23.100
2.500
40
28.800
2.500
35
23.800
2.500
40
25.120
2.500 .
40
26.400
3.000
40
22.400
3.000
40
24.400
3.000
40
27.600
3.000
B. Analisis Data Dalam memecahkan permasalahan akan diadakan analisis data untuk mempermudah pembahasannya. Hasil analisisnya disajikan dalam bentuk tabel. Adapun analisis yang penulis lakukan dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu analisis produktivitas sebelum dan sesudah mengambil kredit, analisis uji-t, dan analisis regresi linier. 1. Analisis Produktivitas Berkait Laba (DPBL) Sebelum Mengambil Kredit dan Sesudah Mengambil Kredit. Penilaian perubahan produktivitas pada laba saat ini merupakan cara untuk menilai perubahan produktivitas yang digunakan dalam skripsi ini.
55
Pengukuran produktivitas terhadap perubahan laba disebut pengukuran produktivitas berkait laba. Agar dapat melakukan pengukuran terhadap produktivitas berkait laba ada 5 langkah perhitungan yang diperlukan. Kelima langkah tersebut akan disajikan dan dijelaskan dalam bentuk tabel. a. Menghitung Rasio Produktivitas Tunggal Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui rasio produktivitas bahan baku, rasio produktivitas tenaga kerja langsung pada periode 2003-2006 (perkuartal). Rasio masukan tunggal dihitung dari jumlah produk yang dihasilkan dibagi dengan jumlah bahan baku yang digunakan. Untuk menyamakan hasil perhitungan rasio maka dibuat bobot untuk setiap produk hasil output. Tabel 5.4 Bobot untuk Setiap Produk Jenis Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei
Size
Bobot (Kg)
D S XL L M S XL L M S D S
3 2,5 0,6 0,5 0,4 0,3 0,5 0,4 0,3 0,2 2 1,5
56
1) Menghitung Rasio Produktivitas Bahan Baku Rasio produktivitas bahan baku dihitung dengan membagi keluaran yaitu tabel 5.1 dengan jumlah bahan baku yang digunakan dalam periode yang sama tabel 5.2. Rasio ini diartikan seberapa besar kemampuan persatuan bahan untuk menghasilkan produk dalam jumlah tertentu. Bahan baku utama untuk produk batik tulis tersebut ada tiga macam yaitu kain mori, lilin batik, dan obat batik. Hasil dari rasio produktivitas bahan baku tersebut dapat dilihat pada tabel 5.5
Tabel 5.5 Rasio Produktivitas Bahan Baku Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ Periode 2003-2006 Sebelum Mengambil Kredit dan Sesudah Mengambil Kredit Per kuartal Rasio Produktivitas Mori Sebelum Mengambil Kredit Kain Mori Tahun 2003
Bahan Baku (m)
Rasio Produktivitas
I
Jumlah Output (Kg) (1) 1.733,1
(2) 4.886
(1) : (2) 0,35
II
1.885
4.420
0,43
III
2.084,6
5.006
0,42
IV
2.225
5.288
0,42
Tahun 2004 I
. 2.691,5
6.181
0,44
3.171,5
6.922
0,46
3.114,5
7.252
0,43
2.493,5
5.672
0,44
II III IV
57
Sesudah Mengambil Kredit Tahun 2005 I II III IV Tahun 2006 I II II IV
3.289
6.936
0,47
4.056,5
7.956
0,51
3.726,5
8.168
0,46
3.661,5
7.925
0,46
. 3.683,5
8.055
0,46
3106
6.594
0,47
3.871,5
7.917
0,49
3.678,5
7.672
0,48
Rasio Produktivitas Bahan Baku Lilin Batik Sebelum Mengambil Kredit Lilin Batik Tahun 2003
Bahan Baku (Kg)
Rasio Produktivitas
I
Jumlah Output (Kg) (1) 1.733,1
(2) 1.725
(1) : (2) 1,00
II
1.885
1.701
1,11
III
2.084,6
1.791
1,16
IV
2.225
1.920
1,16
Tahun 2004 I
. 2.691,5
2.080
1,3
3.171,5
2.277
1,4
3.114,5
2.349
1,33
2.493,5
1.824
1,37
II III IV
Sesudah Mengambil Kredit Tahun 2005 I II
3.289
2.271
1,45
4.056,5
2.602
1,56
58
III
3.726,5
2.575
1,45
IV
3.661,5
2.486
1,47
3.683,5
2.506
1,47
3106
2.205
1,41
3.871,5
2.468
1,57
3.678,5
2.427
1,52
Tahun 2006 I II II IV
Rasio Produktivitas Bahan Baku Obat Batik
Obat Batik Tahun 2003
I
Sebelum Mengambil Kredit Jumlah Bahan Baku Output (Kg) (Kg) (1) (2) 1.733,1 13,5
Rasio Produktivitas (1) : (2) 128,38
II
1.885
13
145
III
2.084,6
14,5
143,77
IV
2.225
15,5
143,55
Tahun 2004 I
. 2.691,5
16,5
163,12
3.171,5
18,2
174,26
3.114,5
18,5
168,35
2.493,5
14,5
171,97
II III IV
Sesudah Mengambil Kredit Tahun 2005 I
3.289
18,2
180,71
4.056,5
20,5
197,88
3.726,5
21
177,45
IV
3.661,5
20
183,08
Tahun 2006 I
3.683,5
20
184,18
3106
18
172,56
II III
II
59
II
3.871,5
20
193,58
IV
3.678,5
20.5
179,44
a) Rasio Produktivitas untuk Kain Mori Pada tabel 5.5 terlihat bahwa rasio produktivitas bahan baku untuk kain mori sebesar 0,35 m pada tahun 2003 kuartal I sebelum mengambil kredit. Rasio sebesar 0,35 m tersebut memiliki arti bahwa setiap 1 meter kain mori mampu menghasilkan produk jadi sebanyak 0,35 potong. Selama tahun 2003 kuartal II diperoleh rasio sebesar 0,43, m rasio tersebut mangalami kenaikan 0,08 dari kuartal I. Selama tahun 2003 kuartal III diperoleh rasio sebesar 0,42, m rasio tersebut mengalami penurunan 0,01 dari kuartal II. Selama tahun 2003 kuartal IV diperoleh rasio sebesar 0,42 m, rasio tersebut mengalami kenaikan 0,01 dari kuartal III. Pada rasio produktivitas bahan baku kain mori sebelum mengambil kredit tahun 2004 kuartal I sebesar 0,44 m. Selama tahun 2004 kuartal II diperoleh rasio sebesar 0,46 m. Selama tahun 2004 kuartal III diperoleh rasio sebesar 0,43 m. Selama tahun 2004 kuartal IV diperoleh rasio sebesar 0,44 m. Pada rasio produktivitas bahan baku kain mori, sesudah mengambil kredit tahun 2005 kuartal I sebesar 0,47 m. Selama tahun 2005 kuartal II diperoleh rasio sebesar 0,51 m. Selama tahun 2005 kuartal III diperoleh rasio sebesar 0,46 m. Selama tahun 2005 kuartal IV diperoleh rasio sebesar 0,46 m.
60
Pada rasio produktivitas bahan baku kain mori, sesudah mengambil kredit tahun 2006 kuartal I sebesar 0,46 m. Selama tahun 2006 kuartal II diperoleh rasio sebesar 0,47 m. Selama tahun 2006 kuartal III diperoleh rasio sebesar 0,5549 m. Selama tahun 2006 kuartal IV diperoleh rasio sebesar 0,48 m.
b) Rasio Produktivitas untuk Lilin Batik Pada tabel 5.5 terlihat bahwa rasio produktivitas bahan baku untuk lilin batik sebesar 1,00 Kg selama tahun 2003 kuartal I sebelum mengambil kredit. Rasio sebesar 1,00 Kg tersebut memiliki arti bahwa setiap 1 Kg lilin batik mampu menghasilkan produk jadi sebanyak 1,00 potong. Pada tahun 2003 kuartal II diperoleh rasio sebesar 1,11 Kg rasio tersebut mangalami kenaikan 0,11 dari kuartal I. Selama tahun 2003 kuartal III diperoleh rasio sebesar 1,16 Kg rasio tersebut mengalami kenaikan 0,05 dari kuartal II. Selama Tahun 2003 kuartal IV diperoleh rasio sebesar 1,16 Kg rasio tersebut sama dengan kuartal sebelumnya. Selama tahun 2004 kuartal I sebelum mengambil kredi, diperoleh rasio sebesar 1,3 Kg.. Selama tahun 2004 kuartal II diperoleh rasio sebesar 1,4 Kg. Selama tahun 2004 kuartal III diperoleh rasio sebesar 1,33Kg. Selama tahun 2004 kuartal IV diperoleh rasio sebesar 1,37 Kg.
61
Selama tahun 2005 kuartal I sesudah mengambil kredit, diperoleh rasio sebesar 1,45 Kg. Selama tahun 2005 kuartal II diperoleh rasio sebesar 1,56 Kg. Selama tahun 2005 kuartal III diperoleh rasio sebesar 1,45 Kg. Selama tahun 2005 kuartal IV diperoleh rasio sebesar 1,48 Kg. Selama tahun 2006 kuartal I sesudah mengambil kredit, diperoleh rasio sebesar 1,47 Kg. Selama tahun 2006 kuartal II diperoleh rasio sebesar 1,41 Kg. Selama tahun 2006 kuartal III diperoleh rasio sebesar 1,57 Kg.
Selama tahun 2006 kuartal IV
diperoleh rasio sebesar 1,52 Kg.
c) Rasio Produktivitas untuk Obat Batik Pada tabel 5.5 terlihat bahwa rasio produktivitas bahan baku untuk obat batik sebesar 128,4 Kg selama tahun 2003 kuartal I sebelum mengambil kredit. Rasio produktivitas sebesar 128,4 Kg tersebut memiliki arti bahwa setiap 1 Kg obat batik mampu menghasilkan produk jadi sebanyak 128,4 potong. Pada tahun 2003 kuartal II diperoleh rasio sebesar 145 Kg rasio tersebut mangalami kenaikan 16,6 dari kuartal I. Selama tahun 2003 kuartal III diperoleh rasio sebesar 143,77 Kg rasio tersebut mengalami penurunan 1,23 dari kuartal II. Selama tahun 2003 kuartal IV diperoleh rasio sebesar 143,55 Kg rasio tersebut mengalami penurunan 0,22 dari kuartal III.
62
Selama tahun 2004 kuartal I sebelum mengambil kredit, diperoleh rasio sebesar 163,12 Kg. Selama tahun 2004 kuartal II diperoleh rasio sebesar 174,26 Kg. Selama tahun 2004 kuartal III diperoleh rasio sebesar 168,35 Kg. Selama tahun 2004 kuartal IV diperoleh rasio sebesar 171,97. Pada tahun 2005 kuartal I sesudah mengambil kredit, diperoleh rasio sebesar 180,71 Kg. Selama tahun 2005 kuartal II diperoleh rasio sebesar 197,88 Kg. Selama tahun 2005 kuartal III diperoleh rasio sebesar 177,45 Kg. Selama tahun 2005 kuartal IV diperoleh rasio sebesar 183,08 Kg. Pada tahun 2006 kuartal I sesudah mengambil kredit, diperoleh rasio sebesar 184,18 Kg. Selama tahun 2006 kuartal II diperoleh rasio sebesar 172,56 Kg. Selama tahun 2006 kuartal III diperoleh rasio produktivitas obat batik sebesar 193,58 Kg. Selama tahun 2006 kuartal IV diperoleh rasio sebesar 210179,44 Kg.
2) Menghitung Rasio Produktivitas tena ga Kerja Langsung Rasio produktivitas tenaga kerja langsung dapat diartikan seberapa besar kemampuan per-jam tenaga kerja langsung untuk dapat menghasilkan produk dalam jumlah tertentu.rasio produktivitas tenaga kerja ini diperoleh dengan membagi jumlah produk yang dihasilkan dihasilkan tabel 5.1 dengan jumlah jam tenaga kerja langsung yang
63
digunakan tabel 5.3 dalam periode yang sama. Hasil dari produktivitas tenaga kerja langsung dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5.6 Rasio Produktivitas Tenaga Kerja Langsung Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ Periode 2003-2006 Sebelum Mengambil Kredit dan Sesudah Mengambil Kredit Per kuartal
TKL Tahun 2003
I
Sebelum Mengambil Kredit Jumlah Jumlah Jam Output TKL (Kg) (1) (2) 1.733,1 20.700
Rasio Produktivitas (1) : (2) 0,08
II
1.885
20.640
0,09
III
2.084,6
18.840
0,11
IV
2.225
20.700
0,11
Tahun 2004 I
.
.
2.691,5
19.500
0,13
3.171,5
23.030
0,14
3.114,5
23.100
0,13
2.493,5
19.500
0,13
II III IV
Sesudah Mengambil Kredit Tahun 2005 I II
3.289
23.100
0,14
4.056,5
28.800
0,14
III
3.726,5
23.800
0,16
IV
3.661,5
25.120
0,15
3.683,5
26.400
0,14
3106
22.400
0,14
3.871,5
24.400
0,16
3.678,5
27.600
0,13
Tahun 2006 I II II IV
64
Pada tabel 5.6 terlihat bahwa rasio produktivitas tenaga kerja langsung sebesar 0,08, selama tahun 2003 kuartal I sebelum mengambil kredit. Rasio sebesar 0,08 tersebut memiliki arti bahwa kemampuan karyawan untuk menghasilkan produk jadi setiap jamnya sebanyak 0,08 potong. Selama tahun 2003 kuartal II diperoleh rasio sebesar 0,09 rasio tersebut mengalami kenaikan sebesar 0,01 dari kuartal I. Selama tahun 2003 kuartal III diperoleh rasio produktivitas sebesar 0,11. Selama tahun 2003 kuartal IV diperoleh rasio sebesar 0,11. Pada tahun 2004 kuartal I sebelum mengambil kredit, diperoleh rasio sebesar 0,14 rasio ini mengalami kenaikan 0,03 dari rasio kuartal empat tahun sebelumnya. Selama tahun 2003 kuartal II diperoleh rasio sebesar 0,14 rasio ini besarnya sama dengan rasio kuartal sebelumnya. Selama tahun 2004 kuartal III diperoleh rasio sebesar 0,13 pada kuartal ini rasio mengalami penurunan 0,01 dari rasio kuartal sebelumnya. Selama tahun 2004 kuartal IV diperoleh rasio sebesar 0,13 pada kuartal ini rasio sama dengan kuartal sebelumnya. Selama tahun 2005 kuartal I sesudah mengambil kredit, diperoleh rasio sebesar 0,14 rasio ini mengalami peningkatan 0,01 dari rasio kuartal sebelumnya. Selama tahun 2005 kuartal II diperoleh rasio sebesar 0,14 rasio ini besarnya sama dengan rasio kuartal sebelumnya. Selama tahun 2005 kuartal III diperoleh rasio sebesar 0,16 pada kuartal
65
ini rasio mengalami peningkatan 0,02 dari rasio kuartal sebelumnya. Selama tahun 2005 kuartal IV diperoleh rasio sebesar 0,15 pada kuartal ini rasio mengalami penurunan 0,01 dari rasio kuartal sebelumnya. Selama tahun 2006 kuartal I sesudah mengambil kredit, diperoleh rasio sebesar 0,14 pada kuartal ini rasio mengalami penurunan 0,01. Selama tahun 2006 kuartal II diperoleh rasio sebesar 0,14 rasio pada kuartal ini sama dengan rasio kuartal sebelumnya. Selama tahun 2006 kuartal III diperoleh rasio sebesar 0,16 pada kuartal ini rasio mengalami peningkatan 0,02. Selama tahun 2006 kuartal IV diperoleh rasio sebesar 0,15 pada kuartal ini rasio mengalami penurunan 0,01 dari kuartal sebelumnya. b. Menghitung Input dalam Keadaan Netral Analisa ini digunakan untuk mengetahui besarnya input dalam keadaan netral bahan baku dan input dalam keadaan netral tenaga kerja selama empat tahun berjalan perkuartal, dengan menggunakan dasar kuartal pertama tahun 2003. 1) Menghitung Input Bahan Baku dalam Keadaan Netral Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui besarnya input bahan baku yaitu dengan cara membagi output berjalan (tabel 5.1) dengan rasio produktivitas bahan baku periode dasar (tabel 5.5). Hasil perhitungan ini dapat dilihat pada tabel 5.7
66
Tabel 5.7 Input Dalam Keadaan Netral Bahan Baku Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ Periode 2003-2006 Sebelum Mengambil Kredit da n Sesudah Mengambil Kredit Per kuartal
II
Sebelum Mengambil Kredit Jumlah Produktivitas Input Bahan Baku Output Periode Dasar (Kg) (1) (2) (1) : (2) 1.885 0,35 5.385,71
III
2.084,6
0,35
5.956
IV
2.225
0,35
6.357,14
Tahun 2004 I
2.691,5
0,35
7.690
3.171,5
0,35
9.061,43
3.114,5
0,35
8.898,57
2.493,5
0,35
7.124,27
Kain Mori Tahun 2003
II III IV
Sesudah Mengambil Kredit Tahun 2005 I II III IV Tahun 2006 I II II IV
3.289
0,35
9.397,14
4.056,5
0,35
11.590
3.726,5
0,35
10.647
3.661,5
0,35
10.461,43
3.683,5
0,35
10.524,3
3106
0,35
8.8874,29
3.871,5
0,35
11.061,43
3.678,5
0,35
10.510
67
II
Sebelum Mengambil Kredit Jumlah Produktivitas Input Bahan Baku Output Periode Dasar (Kg) (1) (2) (1) : (2) 1.885 1,00 1.885
III
2.084,6
1,00
2.084,6
IV
2.225
1,00
2.225
2.691,5
1,00
2.691,5
3.171,5
1,00
3.171,5
3.114,5
1,00
3.114,5
2.493,5
1,00
2.493,5
Lilin Batik Tahun 2003
Tahun 2004 I II III IV
Sesudah Mengambil Kredit Tahun 2005 I II
3.289
1,00
3.289
4.056,5
1,00
4.056,5
III
3.726,5
1,00
3.726,5
IV
3.661,5
1,00
3.661,5
3.683,5
1,00
3.683,5
3106
1,00
3106
3.871,5
1,00
3.871,5
3.678,5
1,00
3.678,5
Tahun 2006 I II II IV
Sebelum Mengambil Kredit Obat Batik Tahun 2003
Produktivitas Periode Dasar
Input Bahan Baku
II
Jumlah Output (Kg) (1) 1.885
(2) 128,38
(1) : (2) 14,68
III
2.084,6
128,38
16,24
IV
2.225
128,38
17,33
68
Tahun 2004 I II III IV
2.691,5
128,38
20,97
3.171,5
128,38
24,7
3.114,5
128,38
24,26
2.493,5
128,38
19,42
Sesudah Mengambil Kredit Tahun 2005 I
3.289
128,38
25,62
4.056,5
128,38
31,6
3.726,5
128,38
29,02
3.661,5
128,38
28,52
Tahun 2006 I
3.683,5
128,38
28,7
II
3106
128,38
24,2
3.871,5
128,38
30,16
3.678,5
128,38
28,65
II III IV
II IV
Tabel 5.8 Input Dalam Keadaan Netral Tenaga Kerja Langsung Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ Periode 2003-2006 Sebelum Mengambil Kredit dan Sesudah Mengambil Kredit Per kuartal Sebelum Mengambil Kredit TKL Tahun 2003
Produktivitas Periode Dasar
Input Tenaga Kerja Langsung
II
Jumlah Output (Kg) (1) 1.885
(2) 0,08
(1) : (2) 23.562,5
III
2.084,6
0,08
26.057,5
IV
2.225
0,08
27.812,5
69
Tahun 2004 I II III IV
2.691,5
0,08
33.643,75
3.171,5
0,08
39.643,75
3.114,5
0,08
38.931,25
2.493,5
0,08
31.168,75
Sesudah Mengambil Kredit Tahun 2005 I
3.289
0,08
41.112,5
4.056,5
0,08
50.706,25
3.726,5
0,08
46.581,25
3.661,5
0,08
45.768,75
Tahun 2006 I
3.683,5
0,08
46.043,75
II
3106
0,08
38.825
3.871,5
0,08
48.393,75
3.678,5
0,08
45.981,25
II III IV
II IV .
c. Menghitung Total Biaya Input Analisa ini digunakan untuk mengetahui berapa besar biaya input total untuk masing- masing jenis. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui berapa besar biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan seandainya perusahaan tidak mengalami kenaikan rasio produktivitas input. Untuk menghitung input total, yaitu dengan cara mengalikan jumlah masing- masing input dengan harga berjalan.
70
1) Total Biaya Input bahan Baku Ada tiga macam bahan baku utama yang digunakan yaitu kain mori, lilin batik dan obat batik. Input total bahan baku akan dihitung untuk masing- masing jenis bahan baku yang digunakan. a) Total Biaya Input Bahan Baku untuk Kain Mori Tabel 5.9 Total Biaya Input Bahan Baku untuk Kain Mori Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ Periode 2003-2006 Sebelum Mengambil Kredit dan Sesudah Mengambil Kredit Per kuartal
Mori Tahun 2003 II
Sebelum Mengambil Kredit Input Bahan Harga per-meter Total Biaya Input Baku (Rp) (Rp) (1) (2) (1) x (2) 5.385,71 8.000 43.085.680
III
5.956
8.000
47.648.000
IV
6.357,14
8.000
50.857.120
7.690
9.000
69.210.000
9.061,43
9.000
81.552.870
8.898,57
9.000
80.087.130
7.124,27
9.000
64.118.610
Tahun 2004 I II III IV
Sesudah Mengambil Kredit Tahun 2005 I
9.397,14
10.000
93.971.400
11.590
10.000
115.900.000
10.647
10.000
106.471.400
IV
10.461,43
10.000
104.614.300
Tahun 2006 I
10.524,3
11.000
115.767.190
8.8874,29
11.000
97.617.190
II III
II
71
II
11.061,43
11.000
121.675.730
IV
10.510
11.000
115.610.000
b) Total Biaya Input Bahan Baku untuk Lilin Batik Tabel 5.10 Total Biaya Input Bahan Baku untuk Lilin Batik Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ Periode 2003-2006 Sebelum Mengambil Kredit dan Sesudah Mengambil Kredit Per kuartal
Lilin Batik Tahun 2003 II
Sebelum Mengambil Kredit Input Bahan Harga per-Kg Total Biaya Input Baku (Rp) (Rp) (1) (2) (1) x (2) 1.885 5.000 9.425.000
III
2.084,6
6.000
12.507.600
IV
2.225
6.000
13.350.000
2.691,5
7.000
18.840.500
II
3.171,5
7.000
22.200.500
III
3.114,5
8.000
24.916.000
2.493,5
8.000
19.948.000
Tahun 2004 I
IV
Sesudah Mengambil Kredit Tahun 2005 I
3.289
9.000
29.601.000
4.056,5
9.000
36.508.500
3.726,5
10.000
37.265.000
IV
3.661,5
10.000
36.615.000
Tahun 2006 I
2.901,32
11.000
40.518.500
2.407,89
11.000
34.166.000
II
2.881,58
12.000
46.458.000
IV
2.832,24
12.000
44.142.000
II III
II
72
C. sTotal Biaya Input Bahan Baku untuk Obat Batik Tabel 5.11 Total Biaya Input Bahan Baku untuk Obat Batik Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ Periode 2003-2006 Sebelum Mengambil Kredit dan Sesudah Mengambil Kredit Per kuartal Sebelum Mengambil Kredit Obat Batik Tahun 2003 II
Input Bahan Baku (1) 14,68
Harga per-Kg (Rp) (2) 500.000
Total Biaya Input (Rp) (1) x (2) 7.340.000
III
16,24
500.000
8.120.000
IV
17,33
500.000
8.665.000
20,97
600.000
12.582.000
24,7
600.000
14.820.000
24,26
750.000
18.195.000
19,42
750.000
14.565.000
Tahun 2004 I II III IV
Sesudah Mengambil Kredit Tahun 2005 I
25,62
800.000
20.496.000
II
31,6
800.000
25.280.000
III
29,02
900.000
26.118.000
28,52
900.000
25.668.000
28,7
1.000.000
28.700.000
24,2
1.000.000
24.200.000
30,16
1.100.000
31.176.700
28,65
1.100.000
31.515.000
IV Tahun 2006 I II II IV
73
Total Biaya input bahan baku merupakan penjumlahan dari biaya ketiga bahan baku yang digunakan (lihat tabel 5.9, tabel 5.10, dan tabel 5.11). Hasil dari penjumlahan tadi dapat dilihat pada tabel 5.12. Tabel 5.12 Total Biaya Input Bahan Baku Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ Periode 2003-2006 Sebelum Mengambil Kredit dan Sesudah Mengambil Kredit Per kuartal (dalam Rupiah)
Periode
Tahun 2003 II III IV Tahun 2004 I II III IV Tahun 2005 I II III IV Tahun 2006 I II III IV
Sebelum Mengambil Kredit Input Kain Input Lilin Input Obat Mori Batik Batik (1) (2) (3)
Total Biaya Input (1+2+3)
43.085.680 47.648.000 50.857.120
7.340.000 8.120.000 8.665.000
59.850.680 68.275.600 72.872.120
69.210.000 18.840.500 12.582.000 81.552.870 22.200.500 14.820.000 80.087.130 24.916.000 18.195.000 64.118.610 19.948.000 14.565.000 Sesudah Mengambil Kredit
100.632.500 118.573.370 123.198.130 98.631.610
93.971.400 115.900.000 106.471.400 104.614.300
29.601.000 36.508.500 37.265.000 36.615.000
20.496.000 25.280.000 26.118.000 25.668.000
144.068.400 177.688.500 169.854.400 166.897.300
115.767.190 97.617.190 121.675.730 115.610.000
40.518.500 34.166.000 46.458.000 44.142.000
28.700.000 24.200.000 31.176.700 31.515.000
184.985.690 155.983.190 201.309.730 191.267.000
9.425.000 12.507.600 13.350.000
74
2) Biaya Input Total Tenaga Kerja Langsung Tabel 5.13 Total Biaya Input Tenaga Kerja Langsung Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ Periode 2003-2006 Sebelum Mengambil Kredit dan Sesudah Mengambil Kredit Per kuartal
TKL Tahun 2003
II
Sebelum Mengambil Kredit Input TKL Upah Tkl per-jam Total Biaya Input TKL (Rp) (Rp) (1) (2) (1) x (2) 23.562,5 1.500 35.343.750
III
26.057,5
1.500
39.086.250
IV
27.812,5
1.500
41.718.750
33.643,75
2.000
67.287.500
39.643,75
2.000
79.287.500
38.931,25
2.000
77.862.500
31.168,75
2.000
62.337.500
Tahun 2004 I II III IV
Sesudah Mengambil Kredit Tahun 2005 I
41.112,5
2.500
102.781.250
50.706,25
2.500
126.765.625
46.581,25
2.500
116.453.125
IV
45.768,75
2.500
114.421.875
Tahun 2006 I
46.043,75
3.000
138.131.250
38.825
3.000
116.475.000
48.393,75
3.000
145.181.250
45.981,25
3.000
137.943.750
II III
II II IV
75
Setelah total biaya input bahan baku dan total biaya input tenaga kerja langsung diketahui maka total biaya input dapat dihitung. Total Biaya Input merupakan penjumlahan dari total biaya input bahan baku dan total biaya input tenaga kerja langsung. Hasil perhitungan total biaya input dapat dilihat dalam tabel 5.14
Tabel 5.14 Total Biaya Input Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ Periode 2003-2006 Sebelum Mengambil Kredit dan Sesudah Mengambil Kredit Per kuartal Sebelum Mengambil Kredit Periode
Tahun 2003 II III IV Tahun 2004 I II III IV Tahun 2005 I II III IV Tahun 2006 I II III IV
Biaya Input Bahan Baku (1)
Biaya Input TKL (2)
Total Biaya Input (Rp) (1+2)
59.850.680 68.275.600 72.872.120
35.343.750 39.086.250 41.718.750
95.194.430 107.361.850 114.590.870
100.632.500 67.287.500 118.573.370 79.287.500 123.198.130 77.862.500 98.631.610 62.337.500 Sesudah Mengambil Kredit
167.920.000 197.860.870 201.060.630 160.969.110
144.068.400 177.688.500 169.854.400 166.897.300
102.781.250 126.765.625 116.453.125 114.421.875
246.849.650 304.454.125 286.307.525 281.319.175
184.985.690 155.983.190 201.309.730 191.267.000
138.131.250 116.475.000 145.181.250 137.943.750
323.116.940 272.458.190 346.490.980 329.210.750
76
d. Menghitung Total Biaya Input Aktual Analisis ini digunakan untuk mengetahui berapa besar biaya input aktual yang meliputi bahan baku dan tenaga kerja langsung. 1) Menghitung Total Biaya Input Aktual Bahan Baku Ada tiga macam bahan baku utama yang digunakan. Oleh karena itu biaya input aktual bahan baku akan dihitung untuk masingmasing jenis bahan baku yang digunakan. a) Biaya Input Aktual Kain Mori Tabel 5.15 Biaya Input Aktual Bahan Baku Kain Mori Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ Periode 2003-2006 Sebelum Mengambil Kredit dan Sesudah Mengambil Kredit Per kuartal Sebelum Mengambil Kredit Kain Mori Tahun 2003 II
(1) 4.420
Harga per-m (Rp) (2) 8.000
Biaya Input Aktual (Rp) (1x2) 35.360.000
III
5.006
8.000
40.048.000
IV
5.288
8.000
42.304.000
6.181
9.000
55.629.000
6.922
9.000
62.298.000
7.252
9.000
65.268.000
5.672
9.000
51.048.000
Tahun 2004 I II III IV
Jumlah (m)
Sesudah Mengambil Kredit Tahun 2005 I
6.936
10.000
69.360.000
II
7.956
10.000
79.560.000
77
III
8.168
10.000
81.680.000
IV
7.925
10.000
79.250.000
8.055
11.000
88.605.000
6.594
11.000
72.534.000
7.917
11.000
87.087.000
7.672
11.000
84.392.000
Tahun 2006 I II II IV
b) Biaya Input Aktul Lilin Batik Tabel 5.16 Biaya Input Aktual Bahan Baku Lilin Batik Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ Periode 2003-2006 Sebelum Mengambil Kredit dan Sesudah Mengambil Kredit Per kuartal Lilin Batik Tahun 2003 II
Sebelum Mengambil Kredit Jumlah (Kg) Harga per-kg Biaya Input Aktual (Rp) (Rp) (1) (2) (1x2) 1.701 5.000 8.505.000
III
1.791
6.000
10.746.000
IV
1.920
6.000
11.520.000
2.080
7.000
14.560.000
2.277
7.000
18.216.000
2.349
8.000
18.792.000
1.824
8.000
12.768.000
Tahun 2004 I II III IV
Sesudah Mengambil Kredit Tahun 2005 I
2.271
9.000
20.439.000
2.602
9.000
26.020.000
III
2.575
10.000
23.175.000
IV
2.486
10.000
24.860.000
II
78
Tahun 2006 I II II IV
2.506
11.000
27.566.000
2.205
11.000
24.255.000
2.468
12.000
29.616.000
2.427
12.000
29.124.000
c) Biaya Input Aktual Obat Batik Tabel 5.17 Biaya Input Aktual Bahan Baku Obat Batik Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ Periode 2003-2006 Sebelum Mengambil Kredit dan Sesudah Mengambil Kredit Per kuartal Sebelum Mengambil Kredit Obat Batik Tahun 2003 II
(1) 13
Harga per-kg (Rp) (2) 500.000
III
14,5
500.000
7.250.000
IV
15,5
500.000
7.750.000
16,5
600.000
9.900.000
II
18,2
600.000
10.920.000
III
18,5
750.000
13.875.000
14,5
750.000
10.875.000
Tahun 2004 I
IV
Jumlah (Kg)
Biaya Input Aktual (Rp) (1x2) 6.500.000
Sesudah Mengambil Kredit Tahun 2005 I II III IV
18,2
800.000
14.560.000
20,5
800.000
16.400.000
21
900.000
18.900.000
20
900.000
18.000.000
79
Tahun 2006 I II II IV
20
1.000.000
20.000.000
18
1.000.000
18.000.000
20
1.100.000
22.000.000
20.5
1.100.000
22.500.000
Total biaya input aktual merupakan penjumlahan dari ketiga jenis biaya input aktual bahan baku yang digunakan. Hasil dari penjumlahan ini disajikan pada tabel 5.18
Tabel 5.18 Total Biaya Input Aktual Bahan Baku Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ Periode 2003-2006 Sebelum Mengambil Kredit dan Sesudah Mengambil Kredit Per kuartal (dalam Rupiah) Sebelum Mengambil Kredit Periode
Tahun 2003 II III IV Tahun 2004 I II III IV
Input Aktual Kain Mori (1)
Input Aktual Lilin Batik (2)
Input Aktual Obat Batik (3)
Total Biaya Input Aktual (1+2+3)
35.360.000 40.048.000 42.304.000
8.505.000 10.746.000 11.520.000
6.500.000 7.250.000 7.750.000
50.365.000 58.044.000 61.574.000
55.629.000 62.298.000 65.268.000 51.048.000
14.560.000 18.216.000 18.792.000 12.768.000
9.900.000 10.920.000 13.875.000 10.875.000
80.089.000 89.157.000 97.935.000 76.515.000
Sesudah Mengambil Kredit Tahun 2005 I II III IV
69.360.000 79.560.000 81.680.000 79.250.000
14.560.000 16.400.000 18.900.000 18.000.000
14.560.000 16.400.000 18.900.000 18.000.000
104.359.000 119.378.000 126.330.000 122.110.000
80
Tahun 2006 I II III IV
88.605.000 72.534.000 87.087.000 84.392.000
20.000.000 18.000.000 22.000.000 22.500.000
20.000.000 18.000.000 22.000.000 22.500.000
136.171.000 114.789.000 138.703.000 136.016.000
2) Menghitung Biaya Input Aktual Tenaga Kerja Langsung Tabel 5.19 Total Biaya Input Aktual Tenaga Kerja Langsung Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ Periode 2003-2006 Sebelum Mengambil Kredit dan Sesudah Mengambil Kredit Per kuartal Sebelum Mengambil Kredit TKL Tahun 2003 II
(1) 20.640
Tarif / Jam (Rp) (2) 1.500
Biaya Input Aktual (Rp) (1x2) 30.960.000
III
18.840
1.500
28.260.000
IV
20.700
1.500
31.050.000
Tahun 2004 I
. 19.500
2.000
39.000.000
23.030
2.000
46.060.000
23.100
2.000
46.200.000
19.500
2.000
39.000.000
II III IV
Jumlah TKL
Sesudah Mengambil Kredit Tahun 2005 I
23.100
2.500
57.750.000
28.800
2.500
72.000.000
23.800
2.500
59.500.000
IV
25.120
2.500
62.800.000
Tahun 2006 I
26.400
3.000
79.200.000
22.400
3.000
67.200.000
II III
II
81
II
24.400
3.000
73.200.000
IV
27.600
3.000
82.800.000
Setelah total biaya input aktual bahan baku dan total biaya input aktual tenaga kerja langsung diketahui maka, total biaya input aktual merupakan penjumlahan dari total biaya input aktual bahan baku dan total biaya input aktual tenaga kerja langsung. Hasil dari penjumlahan ini akan disajikan dalam tabel 5.20
Tabel 5.20 Total Biaya Input Aktual Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ Periode 2003-2006 Sebelum Mengambil Kredit dan Sesudah Mengambil Kredit Per kuartal (dalam Rupiah)
Periode
Tahun 2003 II III IV Tahun 2004 I II III IV Tahun 2005 I II III IV Tahun 2006 I II
Sebelum Mengambil Kredit Biaya Input Aktual Biaya Input Bahan Baku Aktual TKL (1) (2) 50.365.000 58.044.000 61.574.000
30.960.000 28.260.000 31.050.000 39.000.000 46.060.000 46.200.000 39.000.000
Total Biaya Input Aktual (1+2) 81.325.000 86.304.000 92.624.000
80.089.000 89.157.000 97.935.000 76.515.000 Sesudah Mengambil Kredit
119.089.000 135.217.000 144.135.000 115.515.000
104.359.000 119.378.000 126.330.000 122.110.000
57.750.000 72.000.000 59.500.000 62.800.000
162.109.000 191.378.000 185.830.000 184.010.000
136.171.000 114.789.000
79.200.000 67.200.000
215.971.000 181.989.000
82
III IV
138.703.000 136.016.000
73.200.000 82.800.000
211.903.000 218.816.000
e. Menghitung Perubahan Produktivitas Berkait Laba (DPBL) Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya dampak produktivitas terhadap total laba perusahaan. Selain itu juga digunakan untuk mengetahui elemen mana yang paling besar memberikan kontribusi bagi kenaiakan laba perusahaan. Cara untuk menghitung DPBL ini adalah dengan mengurangkan total biaya input dengan total biaya input aktual. Hasil dari analisis DPBL pada Perusahaan Batik Tulis ‘Nardho Batik’ disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 5.21 DPBL Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ Periode 2003-2006 Sebelum Mengambil Kredit dan Sesudah Mengambil Kredit Per kuartal (dalam Rupiah) Sebelum Mengambil Kredit Periode
Tahun 2003 II III IV Tahun 2004 I II III IV Tahun 2005 I II
Total Biaya Input (1)
95.194.430 107.361.850 114.590.870
Total Biaya Input Aktual (2)
DPBL
81.325.000 86.304.000 92.624.000
13.869.430 21.057.850. 21.966.870
(1+2)
167.920.000 119.089.000 197.860.870 135.217.000 201.060.630 144.135.000 160.969.110 115.515.000 Sesudah Mengambil Kredit
48.831.000 62.643.870 56.925.630 45.454.110
246.849.650 304.454.125
84.740.650 113.076.125
162.109.000 191.378.000
83
III IV Tahun 2006 I II III IV
286.307.525 281.319.175
185.830.000 184.010.000
100.477.525 97.309.175
323.116.940 272.458.190 346.490.980 329.210.750
215.971.000 181.989.000 211.903.000 218.816.000
107.145.940 90.469.190 134.587.980 110.394.750
Perubahan rasio produktivitas yang diteliti disini, yaitu rasio produktivitas bahan baku dan tenaga kerja langsung semakin meningkat dari tahun 2003-2006. Sehingga menghasilkan penambahan laba perusahaan, dengan kata lain produktivitas di perusahaan meningkatkan total laba perusahaan. Penambahan laba akibat perubahan produktivitas kedua masukan ini dapat dilihat pada besarnya penambahan laba pada tahun 2003 sebelum mengambil kredit pada kuartal II sebesar Rp 12.869.430,00, kuartal III sebesar
Rp 21.057.850,00, kuartal ke IV
sebesar Rp 21.966.870,00. Pada tahun 2004 sebelum mengambil kredit pada kuartal ke I sebesar Rp 48.831.000,00, kuartal II sebesar 62.643.870,00, kuartal III sebesar Rp 56.925.630,00,
Rp
kuartal ke IV
sebesar Rp 45.454.110,00. Pada tahun 2005 sesudah mengambil kredit pada kuartal ke I sebesar Rp 84.740.650,00, kuartal II sebesar
Rp
113.076.125,00, kuartal III sebesar Rp 100.477.525,00, kuartal ke IV sebesar Rp 97.309.175,00. Pada tahun 2006 sesudah mengambil kredit pada kuartal ke I sebesar Rp 107.145.940,00, kuartal II sebesar Rp 90.469.190,00, kuartal III sebesar Rp 134.587.980,00, kuartal ke IV sebesar Rp 110.394,750,00.
84
2. Analisis Uji Beda Dua Rata-Rata Uji ini digunakan untuk menganalisis apakah ada perbedaan dampak produktivitas berkait laba sebelum perusahaan mengambil kredit dan sesudah perusahaan mengambil kredit. Dengan menggunakan t-test dua mean untuk observasi berpasangan. Agar dapat menganalisis dibutuhkan dua variabel yang akan dihubungkan yaitu variabel X1 dan variabel X2. Dalam skripsi ini yang menjadi variabel X1 adalah DPBL tahun 2003-2004 dan yang menjadi variabel X2 adalah DPBL tahun 20042005. Data variabel tampak pada tabel 5.22 Tabel 5.22 Data Variabel untuk Mengetahui Apakah Ada Perbedaan Dampak Produktivitas Berkait Laba Sebelum Mengambil Kredit dan Sesudah Mengambil Kredit Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ Periode 2003-2006 Per kuartal (dalam Rupiah) Tahun 2003 Kuartalan (n) II III IV Tahun 2004 I II III IV Tahun 2005 Kuartalan (n) I II III IV
Dampak Produktivitas Berkait Laba Sebelum Mengambil Kredit (X1) 13.869.430 21.057.850 21.966.870 48.831.000 62.643.870 56.925.630 45.454.110 Dampak Produktivitas Berkait Laba Sesudah Mengambil Kredit (X1) 84.740.650 113.076.125 100.477.525 97.309.175
85
Tahun 2006 I II III IV
107.145.940 90.469.190 134.587.980 110.394.750
a) Menentukan Hipotesis nol (Ho) atau Hipotesis alternatif (Ha) 1) Ho = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik produktivitas berkait laba sebelum perusahaan mengambil kredit dan sesudah perus ahaan mengambil kredit. 2) Ha = Terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik produktivitas berkait laba sebelum perusahaan mengambil kredit dan sesudah perusahaan mengambil kredit. b) Uji Homogenitas Dasar pengambilan keputusan §
Jika probabilitas > 0,05, maka Ho gagal ditolak.
Dari hasil pengolahan data, terlihat bahwa Levene Test hitung adalah sebesar 1,600 dengan nilai probabilitas 0,228 oleh karena probabilitas > 0,05, maka Ho gagal ditolak sehingga kedua varian adalah sama (homogen) dengan demikian asumsi kesamaan varian untuk uji t-test sudah terpenuhi. c) Membuat keputusan dan kesimpulan Dasar pengambilan keputusan §
Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
Dari hasil pengolahan data SPSS for windows, terlihat bahwa thitung dengan Equal Variance Assumed adalah -7,339 dengan nilai
86
probabilitas 0,000, karena probabilitas < 0,05 maka Ho berhasil ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik dampak produktivitas berkait laba sebelum perusahaan mengambil kredit dan sesudah perusahaan mengambil kredit. D. Pembahasan Perbedaan Produktivitas Berkait Laba Sebelum Mengambil Kredit dan Sesudah Mengambil Kredit. Hasil penelitian ini menunjukan ada perbedaan yang positif dan signifikan produktivitas berkait laba sebelum perusahaan mengambil kredit dan sesudah perusahaan mengambil kredit. Pengambilan kredit adalah salah satu cara untuk menambah modal guna menjalankan produksi
perusahaan,
sehingga
peningkatan
produktivitas
dapat
berpengaruh pula terhadap meningkatnya atau bertambahnya laba perusahaan. Hal ini dapat dilihat pada besarnya penambahan laba pada tahun 2003 sebelum mengambil kredit pada kuartal II sebesar Rp 12.869.430,00, kuartal III sebesar
Rp 21.057.850,00, kuartal ke IV
sebesar Rp 21.966.870,00. Pada tahun 2004 sebelum mengambil kredit pada kuartal ke I sebesar Rp 48.831.000,00, kuartal II sebesar 62.643.870,00, kuartal III sebesar Rp 56.925.630,00,
Rp
kuartal ke IV
sebesar Rp 45.454.110,00. Pada tahun 2005 sesudah mengambil kredit pada kuartal ke I sebesar Rp 84.740.650,00, kuartal II sebesar
Rp
113.076.125,00, kuartal III sebesar Rp 100.477.525,00, kuartal ke IV sebesar Rp 97.309.175,00. Pada tahun 2006 sesudah mengambil kredit
87
pada kuartal ke I sebesar Rp 107.145.940,00, kuartal II sebesar
Rp
90.469.190,00, kuartal III sebesar Rp 134.587.980,00, kuartal ke IV sebesar Rp 110.394,750,00. Selama tahun 2003 sebelum perusahaan mengambil kredit, laba yang diperoleh perusahaan mengalami kenaikan yang cukup besar untuk tiap kuartalnya. Selama tahun 2004 sebelum perusahaan mengambil kredit, laba yang diperoleh perusahaan mengalami kenaikan yang cukup lumayan untuk tiap kuartalnya dibandingkan tahun yang lalu. Selama tahun 2005 sesudah mengambil kredit, laba yang diperoleh perusahaan berangsur meningkat dan mengalami peningkatan laba yang cukup besar pada kuartal III. Selama tahun 2006 sesudah mengambil kredit laba yang diperoleh perusahaan mengalami peningkatan yang cukup tinggi, tetapi pada kuartal II laba mengalami penurunan yang diakibatkan pada kuartal tersebut mengalami penurunan penjualan akibat terkena gempa bumi dan pada kuartal berikutnya perusahaan sudah mengalami peningkatan laba yang cukup tinggi ini dikarenakan penjualan perusahaan yang cukup tinggi. Sebelum perusahaan mengambil kredit, produktivitas berkait laba yang dihasilkan perusahaan hanya mengalami sedikit
peningkatan dalam
setiap kuartalnya. Sedikitnya peningkatan produktivitas berkait laba ini dikarenakan terbatasnya bahan baku dan tenaga kerja yang dimiliki perusahaan sebagai penunjang produktivitas. Keterbatasan yang dimiliki perusahaan ini merupakan salah satu penghambat peningkatan produktivitas, dikarenakan perusahaan hanya dapat berproduksi sebesar dan sebanyak modal
88
dan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan saja. Setiap perusahaan pastilah mempunyai tujuan untuk menghasilkan produktivitas yang yang maksimal dengan laba yang optimal, adapun cara yang ditempuh perusahaan adalah dengan mengambil kredit di bank. Perusahaan berharap dengan mengambil kredit di bank maka perusahaan dapat meningkatkan produktivitasnya sehingga tujuan perusahaan untuk memperoleh laba yang optimal dapat tercapai. Tujuan perusahaan benar-benar tercapai
setelah perusahaan
mengambil kredit dan perusahaan menggunakan kredit tersebut untuk menambah modal usaha guna meningkatkan produktivitasnya. Setelah pengambilan kredit maka perusahaan dapat memenuhi dan menambah sumber-sumber
yang
dibutuhkan
perusahaan
guna
menunjang
produktivitasnya. Peningkatan produktivitas berkait laba yang dialami perusahaan cukup tinggi, sehingga dengan meningkatnya produktivitas berkait laba maka laba yang akan dicapai perusahaan juga akan meningkat. Peningkatan produktivitas ini dapat dilihat dari data penjualan selama tahun 2003 produktivitas sebesar 11.273, selama tahun 2004 produktivitas sebesar 14.273, selama tahun 2005 produktivitas sebesar 17.200, dan selama tahun 2006 produktivitas sebesar 16.755. produktivitas perusahaan dari tahun 20032005 mengalami peningkatan, tetapi pada tahun 2006 mengalami sedikit penurunan. Penurunan produktivitas ini disebabkan selama tahun 2006 pada kuartal II terjadi gempa bumi sehingga produktivitas pada kuartal tersebut
89
menurun dan produktivitas pada tahun tersebut mengalami sedikit penurunan dibandingkan dari tahun sebelumnya. Perbedaan produktivitas berkait laba dalam perusahaan terlihat sangat jelas pada saat sebelum perusahaan mengambil kredit dan setelah perusahaan mengambil kredit. Perbedaan ini terlihat dengan adanya peningkatan produktivitas berkait laba yang meningkat setelah perusahaan mengambil kredit. berpengaruh
Pemanfaatan kredit yang diambil benar-benar sangat
terhadap
peningkatan
produktivitas
berkait
laba
dalam
perusahaan. Perbedaan produktivitas berkait laba ini benar-benar terjadi antara sebelum perusahaan mengambil kredit dan sesudah perusahaan mengambil kredit. Dengan adanya perbedaan produktivitas berkait laba sebelum perusahaan mengambil kredit dan sesudah perusahaan mengambil kredit ini diharapkan perusahaan akan lebih giat dalam meningkatkan produktivitasnya.
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan di Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’, maka kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini yaitu, ada perbedaan produktivitas berkait laba sebelum perusahaan mengambil kredit dan sesudah perusahaan mengambil kredit. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung -7,339 dengan probabilitas 0,000.
B. Saran Setelah melakukan penelitian dan melihat keadaan perusahaan secara langsung berdasarkan kesimpulan tersebut diatas maka penulis dapat memberikan beberapa saran dengan harapan bermanfaat bagi perusahaan dalam mengembangkan perusahaan. 1. Produktivitas di perusahaan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, hal ini disebabkan karena adanya tambahan modal kerja dari pengambilan kredit Bank. Sebaiknya produktivitas perusahaan agar lebih ditingkatkan meskipun harus sedikit tergantung dari kredit bank yang diambil sebagai tambahan modal kerja. 2. Diharapkan dengan adanya pengambilan kredit dari Bank, Perusahaan Batik ‘Nardho Batik’ lebih giat dalam mengembangkan usahanya sehingga dengan semakin banyaknya penjualan maka akan semakin banyak pula
90
91
laba yang diperoleh, dengan demikian perusahaan dapat dengan lancar dalam pengembalian kredit yang diambil.
C. Keterbatasan penelitian Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini disebabkan karena adanya keterbatasan data-data yang diperoleh selama melakukan penelitian. 1. Pengambilan sampel terbatas empat tahun saja, karena itu dalam penelitian ini disajikan dalam periode kuartalan atau tiga bulanan. 2. Dalam analisis data untuk input, hanya terbatas pada bahan baku dan tenaga kerja langsung, karena perusahaan tidak menggunakan mesin dalam proses produksinya. 3. Analisis hasil penelitian ini menggunakan asumsi bahwa perbedaan produktivitas perusahaan terjadi dikarenakan perusahaan mengambil kredit, dan bukan karena faktor lain.
DAFTAR PUSTAKA
Blocher, E.J, Kung, H.C, dan Lin, T.W. (2001). Manajemen Biaya Dengan Tekanan Strategik. Jakarta: Salemba Empat. Consuelo, G.C. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Indonesia Hansen, D.R dan Mowen,M.M. (1997). Akuntansi Manajemen. Edisi 4 jilid 2. Jakarta: Erlangga. Haryono, Yusuf. (1991). Dasar-Dasar Akuntansi. Yogyakarta: AMP YKPN. Simorangkir. (1987). Dasar-dasar dan Mekanisme Perbankan. Jakarta: Aksara Persada Indonesia. Sinungan. (1993). Manajemen Dana Bank. Jakarta: Bumi Aksara. Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. (2003). STATISTIK untuk penelitian. Bandung: CV ALVABETA Sutojo, Heru. (1994). Profit Usaha Kecil & Kebijakan Kredit Perbankan di Indonesia. Jakarta: Lembaga Management FE UI. Suyatno, Thomas. (1988). Dasar-Dasar Perkreditan. Jakarta: Gramedia. Swasta, Basu. (1984). Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: LIBERTY. Undang-Undang RI no.9 Th.1995, Tentang Usaha Kecil. Jakarta: BP. Cipta Jaya. Undang-Undang RI No.10 tahun 1998 tentang perubahan atas UU No.7 tahun 1992 Tentang Perbankan. Jakarta: BP. Cipta Jaya. USD. (2007). Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi. Yogyakarta: JPIPS, FKIP, USD. Weston, J. F dan Brigham, E. F. (1985). Manajemen Keuangan. (ed 7). Jakarta: Erlangga.
92
LAMPIRAN LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN
93
PEDOMAN WAWANCARA
1.
Berapakah kredit yang diambil pada tahun 2005-2006?
2.
Berapakah jumlah produksi yang dihasilkan tahun 2003-2006?
3.
Berapakah jumlah bahan baku yang digunakan tahun 2003-2006?
4.
Berapakah jumlah penjualan pada tahun 2003-2006?
5.
Berapakah jumlah biaya bahan baku pad tahun 2003-2006?
6.
Berapakah jumlah jam tenaga kerja langsung yang digunakan tahun 20032006 ?
7.
Berapakah upah jam tenaga kerja langsung yang digunakan tahun 20032006 ?
8.
Berapakah harga bahan baku per unit pada tahun 2003-2006?
9.
Berapakah upah tenaga kerja per unit tahun 2003-2006?
10.
Berapa harga pokok per unit pada tahun 2003-2006?
11.
Laporan laba atau rugi yang terjadi tahun 2003-2006?
12.
Gambaran umum perusahaan yang meliputi : a. Sejarah dan berkembangnya perusahaan. 1. Siapa pendiri perusahaan? 2. Kapan dan dimana perusahaan didirikan? 3. Kapan secara resmi perusahaan mulai beroprerasi? 4. Apa tujuan didirikan perusahaan? 5. Apa yang menjadi dasar pemilihan perusahaan?
94
b. Struktur organisasi 1. Bagaimana struktur organi sasi perusahaan? 2. Apa dan bagaimana tanggung jawab masing- masing bagian? 13.
Personalia a. Berapa jumlah karyawan secara keseluruhan? b. Bagaimana pengaturan jam kerja karyawan? c. Fasilitas apa saja yang diterima karyawan diluar gaji yang diterima? d. Bagaimana proses dan cara perekrutan karyawan?
14.
Produksi a. Jenis produk b. Bahan baku c. Peralatan d. Proses
15.
Pemasaran a. Promosi b. Daerah pemasaran
LAMPIRAN 2 DATA PENJUALAN
95
Data Penjualan Tahun 2003 – 2006 Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei
Tahun 2003 Size Harga Satuan (Rp) D 325.000 S 250.000 XL 35.000 L 35.000 M 35.000 S 35.000 XL 60.000 L 45.000 M 30.000 S 12.000 D 225.000 S 200.000
Bulan: Januari Jumlah Penjualan 50 25 20 30 70 83 45 35 50 350 40 30 828
Total (Rp) 16.250.000 6.250.000 700.000 1.050.000 2.450.000 2.905.000 2.700.000 1.575.000 1.500.000 4.200.000 9.000.000 6.000.000 54.580.000
Tahun 2003 Size Harga Satuan (Rp) D 325.000 S 250.000 XL 35.000 L 35.000 M 35.000 S 35.000 XL 60.000 L 45.000 M 30.000 S 12.000 D 225.000 S 200.000
Bulan: Februari Jumlah Penjualan 50 30 15 30 70 100 50 48 75 325 45 25 863
Total (Rp) 16.250.000 7.500.000 525.000 1.050.000 2.450.000 3.500.000 3.000.000 2.160.000 2.250.000 3.900.000 10.125.000 5.000.000 57.710.000
Total
Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
96
Data Penjualan Tahun 2003 – 2006 Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei
Tahun 2003 Harga Satuan (Rp) D 325.000 S 250.000 XL 35.000 L 35.000 M 35.000 S 35.000 XL 60.000 L 45.000 M 30.000 S 12.000 D 225.000 S 200.000
Bulan: Maret Jumlah Penjualan 60 40 17 30 50 104 50 25 80 400 40 35 931
Total (Rp) 19.500.000 10.000.000 595.000 1.050.000 1.750.000 3.640.000 3.000.000 1.125.000 2.400.000 4.800.000 9.000.000 7.000.000 63.860.000
Tahun 2003 Harga Satuan (Rp) 325.000 250.000 35.000 35.000 35.000 35.000 60.000 45.000 30.000 12.000 225.000 200.000
Bulan: April Jumlah Penjualan 50 40 15 30 50 100 100 55 35 310 50 35 870
Total (Rp) 16.250.000 10.000.000 525.000 1.050.000 1.750.000 3.500.000 6.000.000 2.475.000 1.050.000 3.720.000 11.250.000 7.000.000 64.570.000
Size
Total
Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Size D S XL L M S XL L M S D S
97
Data Penjualan Tahun 2003 – 2006 Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei
Size D S XL L M S XL L M S D S
Tahun 2003 Harga Satuan (Rp) 325.000 250.000 35.000 35.000 35.000 35.000 60.000 45.000 30.000 12.000 225.000 200.000
Bulan: Mei Jumlah Penjualan 55 40 10 30 50 125 100 25 75 250 45 20 825
Total (Rp) 17.875.000 10.000.000 350.000 1.050.000 1.750.000 4.375.000 6.000.000 1.125.000 2.250.000 3.000.000 10.125.000 4.000.000 61.900.000
Tahun 2003 Harga Satuan (Rp) 325.000 250.000 35.000 35.000 35.000 35.000 60.000 45.000 30.000 12.000 225.000 200.000
Bulan: Juni Jumlah Penjualan 50 45 20 25 50 150 80 45 60 300 60 40 925
Total (Rp) 16.250.000 11.250.000 700.000 875.000 1.750.000 5.250.000 4.800.000 2.025.000 1.800.000 3.600.000 13.500.000 8.000.000 69.800.000
Total
Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Size D S XL L M S XL L M S D S
98
Data Penjualan Tahun 2003 – 2006 Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei
Size D S XL L M S XL L M S D S
Tahun 2003 Harga Satuan (Rp) 325.000 250.000 35.000 35.000 35.000 35.000 60.000 45.000 30.000 12.000 225.000 200.000
Total
Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Tahun 2003 Size Harga Satuan (Rp) D 325.000 S 250.000 XL 35.000 L 35.000 M 35.000 S 35.000 XL 60.000 L 45.000 M 30.000 S 12.000 D 225.000 S 200.000
Bulan: Juli Jumlah Penjualan 55 40 25 25 60 150 100 35 40 275 60 45 910
Total (Rp) 17.875.000 10.00.000 875.000 875.000 2.100.000 5.250.000 6.000.000 1.575.000 1.200.000 3.300.000 13.500.000 9.000.000 71.550.000
Bulan: Agustus Jumlah Penjualan 55 50 15 25 60 175 110 75 40 310 60 25 1000
Total (Rp) 17.875.000 12.500.000 525.000 875.000 2.100.000 6.125.000 6.600.000 3.375.000 1.200.000 3.720.000 13.500.000 5.000.000 73.395.000
99
Data Penjualan Tahun 2003 – 2006 Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Tahun 2003 Bulan: September Size Harga Satuan Jumlah (Rp) Penjualan D 325.000 55 S 250.000 40 XL 35.000 21 L 35.000 30 M 35.000 60 S 35.000 150 XL 60.000 100 L 45.000 45 M 30.000 60 S 12.000 325 D 225.000 60 S 200.000 45 991
Tahun 2003 Size Harga Satuan (Rp) D 325.000 S 250.000 XL 35.000 L 35.000 M 35.000 S 35.000 XL 60.000 L 45.000 M 30.000 S 12.000 D 225.000 S 200.000
Bulan: Oktober Jumlah Penjualan 55 50 20 30 60 160 100 75 45 275 60 35 965
Total (Rp) 17.875.000 10.000.000 735.000 1.050.000 2.100.000 5.250.000 6.000.000 2.025.000 1.800.000 3.900.000 13.500.000 9.000.000 72.920.000
Total (Rp) 17.875.000 12.500.000 700.000 1.050.000 2.100.000 5.600.000 6.000.000 3.375.000 1.350.000 3.300.000 13.500.000 7.000.000 74.350.000
100
Data Penjualan Tahun 2003 – 2006 Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Tahun 2003 Bulan: November Size Harga Satuan Jumlah (Rp) Penjualan D 325.000 55 S 250.000 50 XL 35.000 15 L 35.000 30 M 35.000 60 S 35.000 160 XL 60.000 100 L 45.000 65 M 30.000 55 S 12.000 300 D 225.000 60 S 200.000 45 995
Total (Rp) 17.875.000 12.500.000 525.000 1.050.000 2.100.000 5.600.000 6.000.000 2.925.000 1.650.000 3.600.000 13.500.000 9.000.000 76.325.000
Tahun 2003 Bulan: Desember Size Harga Satuan Jumlah (Rp) Penjualan D 325.000 60 S 250.000 50 XL 35.000 25 L 35.000 60 M 35.000 75 S 35.000 175 XL 60.000 125 L 45.000 65 M 30.000 35 S 12.000 400 D 225.000 55 S 200.000 45 1170
Total (Rp) 19.500.000 12.500.000 875.000 2.100.000 2.625.000 6.125.000 7.500.000 2.925.000 1.050.000 4.800.000 12.375.000 9.000.000 81.375.000
101
Data Penjualan Tahun 2003 – 2006 Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei
Tahun 2004 Size Harga Satuan (Rp) D 350.000 S 300.000 XL 37.500 L 37.500 M 37.500 S 37.500 XL 62.500 L 47.500 M 32.500 S 12.500 D 250.000 S 225.000
Bulan: Januari Jumlah Penjualan 75 60 30 45 80 150 100 45 35 320 75 45 1060
Total (Rp) 26.250.000 18.000.000 1.125.000 1.687.500 3.000.000 5.625.000 6.250.000 2.137.500 1.137.500 4.000.000 18.750.000 10.125.000 98.087.000
Tahun 2004 Size Harga Satuan (Rp) D 350.000 S 300.000 XL 37.500 L 37.500 M 37.500 S 37.500 XL 62.500 L 47.500 M 32.500 S 12.500 D 250.000 S 225.000
Bulan: Februari Jumlah Penjualan 80 60 30 43 85 170 100 45 50 325 75 40 1103
Total (Rp) 28.000.000 18.000.000 1.125.000 1.612.500 3.187.500 6.375.000 6.250.000 2.137.000 1.625.000 4.062.500 18.750.000 9.000.000 100.125.000
Total
Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
102
Data Penjualan Tahun 2003 – 2006 Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei
Tahun 2004 Harga Satuan (Rp) D 350.000 S 300.000 XL 37.500 L 37.500 M 37.500 S 37.500 XL 62.500 L 47.500 M 32.500 S 12.500 D 250.000 S 225.000
Bulan: Maret Jumlah Penjualan 80 70 35 75 80 200 105 75 45 400 75 50 1290
Total (Rp) 28.000.000 21.000.000 1.312.000 2.812.500 3.000.000 7.500.000 6.562.500 3.562.500 1.462.000 5.000.000 18.750.000 11.250.000 110.212.500
Tahun 2004 Harga Satuan (Rp) 350.000 300.000 37.500 37.500 37.500 37.500 62.500 47.500 32.500 12.500 250.000 225.000
Bulan: April Jumlah Penjualan 80 80 40 75 80 170 115 75 50 375 100 75 1315
Total (Rp) 28.000.000 24.000.000 1.500.000 2.812.500 3.000.000 6.375.000 7.187.500 3.562.500 1.625.000 4.687.500 25.000.000 16.875.000 124.625.000
Size
Total
Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Size D S XL L M S XL L M S D S
103
Data Penjualan Tahun 2003 – 2006 Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei
Size D S XL L M S XL L M S D S
Tahun 2004 Harga Satuan (Rp) 350.000 300.000 37.500 37.500 37.500 37.500 62.500 47.500 32.500 12.500 250.000 225.000
Bulan: Mei Jumlah Penjualan 100 80 25 65 75 150 105 75 40 400 80 65 1260
Total (Rp) 35.000.000 24.000.000 937.500 2.437.500 2.812.500 5.625.000 6.562.500 3.562.500 1.300.000 5.000.000 20.000.000 14.625.000 121.862.500
Tahun 2004 Harga Satuan (Rp) 350.000 300.000 37.500 37.500 37.500 37.500 62.500 47.500 32.500 12.500 250.000 225.000
Bulan: Juni Jumlah Penjualan 80 100 30 75 85 170 115 30 75 350 80 60 1250
Total (Rp) 28.000.000 30.000.000 1.125.000 2.812.500 3.187.500 6.375.000 7.187.500 1.425.000 2.437.500 4.375.000 20.000.000 13.000.000 120.425.000
Total
Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Size D S XL L M S XL L M S D S
104
Data Penjualan Tahun 2003 – 2006 Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei
Size D S XL L M S XL L M S D S
Tahun 2004 Harga Satuan (Rp) 350.000 300.000 37.500 37.500 37.500 37.500 62.500 47.500 32.500 12.500 250.000 225.000
Total
Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Tahun 2004 Size Harga Satuan (Rp) D 350.000 S 300.000 XL 37.500 L 37.500 M 37.500 S 37.500 XL 62.500 L 47.500 M 32.500 S 12.500 D 250.000 S 225.000
Bulan: Juli Jumlah Penjualan 10 60 30 125 80 150 90 35 45 410 80 75 1255
Total (Rp) 26.250.000 18.000.000 1.125.000 4.687.500 3.000.000 5.625.000 5.625.000 1.662.500 1.462.500 5.125.000 20.000.000 16.875.000 109.437.500
Bulan: Agustus Jumlah Penjualan 70 80 30 75 120 150 90 35 65 400 95 75 1285
Total (Rp) 24.500.000 24.000.000 1.125.000 2.812.500 4.500.000 5.625.000 5.625.000 1.662.500 2.112.500 5.000.000 23.750.000 16.875.000 117.587.500
105
Data Penjualan Tahun 2003 – 2006 Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Tahun 2004 Bulan: September Size Harga Satuan Jumlah (Rp) Penjualan D 350.000 80 S 300.000 70 XL 37.500 40 L 37.500 105 M 37.500 125 S 37.500 200 XL 62.500 115 L 47.500 75 M 32.500 65 S 12.500 435 D 250.000 110 S 225.000 80 1500
Tahun 2004 Size Harga Satuan (Rp) D 350.000 S 300.000 XL 37.500 L 37.500 M 37.500 S 37.500 XL 62.500 L 47.500 M 32.500 S 12.500 D 250.000 S 225.000
Bulan: Oktober Jumlah Penjualan 75 60 25 30 75 175 110 35 45 200 75 45 950
Total (Rp) 28.000.000 21.000.000 1.500.000 3.937.500 4.687.500 7.500.000 7.187.500 3.562.500 2.112.500 5.437.500 27.500.000 18.000.000 10.425.000
Total (Rp) 26.250.000 18.000.000 937.500 1.125.000 2.812.500 6.562.500 6.875.000 1.662.500 1.462.500 2.500.000 18.750.000 10.125.000 97.062.500
106
Data Penjualan Tahun 2003 – 2006 Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Tahun 2004 Bulan: November Size Harga Satuan Jumlah (Rp) Penjualan D 350.000 60 S 300.000 75 XL 37.500 15 L 37.500 70 M 37.500 80 S 37.500 145 XL 62.500 115 L 47.500 35 M 32.500 40 S 12.500 240 D 250.000 75 S 225.000 40 990
Total (Rp) 21.000.000 22.500.000 562.500 2.625.000 3.000.000 5.437.000 7.187.500 1.662.500 1.300.000 3.000.000 18.750.000 9.000.000 96.025.000
Tahun 2004 Bulan: Desember Size Harga Satuan Jumlah (Rp) Penjualan D 350.000 75 S 300.000 60 XL 37.500 20 L 37.500 40 M 37.500 80 S 37.500 175 XL 62.500 100 L 47.500 40 M 32.500 75 S 12.500 225 D 250.000 50 S 225.000 75 1015
Total (Rp) 26.250.000 18.000.000 750.000 1.500.000 3.000.000 6.562.500 6.250.000 1.900.000 2.437.500 2.812.500 12.500.000 16.875.000 98.837.500
107
Data Penjualan Tahun 2003 – 2006 Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei
Tahun 2005 Size Harga Satuan (Rp) D 375.000 S 325.000 XL 40.000 L 40.000 M 40.000 S 40.000 XL 65.000 L 50.000 M 32.500 S 15.000 D 275.000 S 250.000
Bulan: Januari Jumlah Penjualan 80 80 25 60 85 125 100 50 35 375 75 100 1190
Total (Rp) 30.000.000 26.000.000 1.000.000 2.400.000 3.400.000 5.000.000 6.500.000 2.500.000 1.137.500 5.625.000 20.625.000 25.000.000 129.187.500
Tahun 2005 Size Harga Satuan (Rp) D 375.000 S 325.000 XL 40.000 L 40.000 M 40.000 S 40.000 XL 65.000 L 50.000 M 32.500 S 15.000 D 275.000 S 250.000
Bulan: Februari Jumlah Penjualan 90 85 30 55 75 120 95 65 70 410 75 115 1285
Total (Rp) 33.750.000 27.625.000 1.200.000 2.200.000 3.000.000 4.800.000 6.175.000 3.250.000 2.275.000 6.150.000 20.625.000 28.750.000 139.800.000
Total
Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
108
Data Penjualan Tahun 2003 – 2006 Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei
Tahun 2005 Harga Satuan (Rp) D 375.000 S 325.000 XL 40.000 L 40.000 M 40.000 S 40.000 XL 65.000 L 50.000 M 32.500 S 15.000 D 275.000 S 250.000
Bulan: Maret Jumlah Penjualan 100 90 25 75 60 115 115 75 60 425 115 85 1340
Total (Rp) 37.500.000 29.250.000 1.000.000 3.000.000 2.400.000 4.600.000 7.475.000 3.750.000 1.950.000 6.375.000 31.625.000 21.250.000 150.175.000
Tahun 2005 Harga Satuan (Rp) 375.000 325.000 40.000 40.000 40.000 40.000 65.000 50.000 32.500 15.000 275.000 250.000
Bulan: April Jumlah Penjualan 115 105 40 75 90 150 90 75 60 400 110 80 1390
Total (Rp) 43.125.000 34.125.000 1.600.000 3.000.000 3.600.000 6.000.000 5.850.000 3.750.000 1.950.000 6.000.000 30.250.000 20.000.000 159.250.000
Size
Total
Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Size D S XL L M S XL L M S D S
109
Data Penjualan Tahun 2003 – 2006 Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei
Size D S XL L M S XL L M S D S
Tahun 2005 Harga Satuan (Rp) 375.000 325.000 40.000 40.000 40.000 40.000 65.000 50.000 32.500 15.000 275.000 250.000
Bulan: Mei Jumlah Penjualan 115 120 45 100 105 200 105 75 75 425 125 90 1580
Total (Rp) 43.125.000 39.000.000 1.800.000 4.000.000 4.200.000 8.000.000 6.825.000 3.750.000 2.437.500 6.375.000 34.375.000 22.500.000 176.387.500
Tahun 2005 Harga Satuan (Rp) 375.000 325.000 40.000 40.000 40.000 40.000 65.000 50.000 32.500 15.000 275.000 250.000
Bulan: Juni Jumlah Penjualan 110 125 45 100 90 225 125 75 55 450 115 95 1610
Total (Rp) 41.250.000 40.625.000 1.800.000 4.000.000 3.600.000 9.000.000 8.125.000 3.750.000 1.787.500 6.750.000 31.625.000 23.750.000 176.062.500
Total
Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Size D S XL L M S XL L M S D S
110
Data Penjualan Tahun 2003 – 2006 Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei
Size D S XL L M S XL L M S D S
Tahun 2005 Harga Satuan (Rp) 375.000 325.000 40.000 40.000 40.000 40.000 65.000 50.000 32.500 15.000 275.000 250.000
Total
Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Tahun 2005 Size Harga Satuan (Rp) D 375.000 S 325.000 XL 40.000 L 40.000 M 40.000 S 40.000 XL 65.000 L 50.000 M 32.500 S 15.000 D 275.000 S 250.000
Bulan: Juli Jumlah Penjualan 100 110 35 70 90 210 125 85 70 400 115 90 1500
Total (Rp) 37.500.000 35.750.000 1.400.000 2.800.000 3.600.000 8.400.000 8.125.000 4.250.000 2.275.000 6.000.000 31.625.000 2.250.000 164.225.000
Bulan: Agustus Jumlah Penjualan 90 110 35 70 90 200 110 75 85 400 100 75 1440
Total (Rp) 33.750.000 35.750.000 1.400.000 2.800.000 3.600.000 8.000.000 7.150.000 3.750.000 2.762.500 6.000.000 27.500.000 18.750.000 151.212.500
111
Data Penjualan Tahun 2003 – 2006 Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Tahun 2005 Bulan: September Size Harga Satuan Jumlah (Rp) Penjualan D 375.000 115 S 325.000 90 XL 40.000 40 L 40.000 85 M 40.000 115 S 40.000 215 XL 65.000 125 L 50.000 75 M 32.500 65 S 15.000 450 D 275.000 75 S 250.000 90 1540
Tahun 2005 Size Harga Satuan (Rp) D 375.000 S 325.000 XL 40.000 L 40.000 M 40.000 S 40.000 XL 65.000 L 50.000 M 32.500 S 15.000 D 275.000 S 250.000
Bulan: Oktober Jumlah Penjualan 90 110 30 65 90 215 115 85 60 410 105 80 1455
Total (Rp) 43.125.000 29.250.000 1.600.000 3.400.000 4.600.000 8.600.000 8.125.000 3.750.000 2.112.500 6.750.000 20.625.000 22.500.000 154.437.500
Total (Rp) 33.750.000 35.750.000 1.200.000 2.600.000 3.600.000 8.600.000 7.475.000 4.250.000 1.950.000 6.150.000 28.875.000 20.000.000 154.200.000
112
Data Penjualan Tahun 2003 – 2006 Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Tahun 2005 Bulan: November Size Harga Satuan Jumlah (Rp) Penjualan D 375.000 85 S 325.000 110 XL 40.000 35 L 40.000 65 M 40.000 90 S 40.000 215 XL 65.000 115 L 50.000 60 M 32.500 75 S 15.000 375 D 275.000 105 S 250.000 75 1405
Total (Rp) 31.875.000 35.750.000 1.400.000 2.600.000 3.600.000 8.600.000 7.475.000 3.000.000 2.437.500 5.625.000 28.875.000 18.750.000 149.987.500
Tahun 2005 Bulan: Desember Size Harga Satuan Jumlah (Rp) Penjualan D 375.000 100 S 325.000 115 XL 40.000 35 L 40.000 75 M 40.000 90 S 40.000 175 XL 65.000 105 L 50.000 85 M 32.500 75 S 15.000 425 D 275.000 105 S 250.000 85 1465
Total (Rp) 37.500.000 37.375.000 1.400.000 3.000.000 3.600.000 7.000.000 6.825.000 4.250.000 2.437.500 6.375.000 28.875.000 20.000.000 158.637.500
113
Data Penjualan Tahun 2003 – 2006 Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei
Tahun 2006 Size Harga Satuan (Rp) D 400.000 S 350.000 XL 45.000 L 45.000 M 45.000 S 45.000 XL 70.000 L 55.000 M 35.000 S 17.500 D 300.000 S 275.000
Bulan: Januari Jumlah Penjualan 115 100 30 90 125 200 90 85 70 400 105 85 1495
Total (Rp) 46.000.000 35.000.000 1.350.000 4.050.000 5.625.000 9.000.000 6.300.000 4.675.000 2.450.000 7.000.000 31.500.000 23.375.000 176.325.000
Tahun 2006 Size Harga Satuan (Rp) D 400.000 S 350.000 XL 45.000 L 45.000 M 45.000 S 45.000 XL 70.000 L 55.000 M 35.000 S 17.500 D 300.000 S 275.000
Bulan: Februari Jumlah Penjualan 90 110 35 90 105 175 105 75 65 425 90 85 1450
Total (Rp) 36.000.000 38.500.000 1.575.000 4.050.000 4.725.000 7.875.000 7.350.000 4.125.000 2.275.000 7.437.500 27.000.000 23.375.000 164.287.500
Total
Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
114
Data Penjualan Tahun 2003 – 2006 Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei
Tahun 2006 Harga Satuan (Rp) D 400.000 S 350.000 XL 45.000 L 45.000 M 45.000 S 45.000 XL 70.000 L 55.000 M 35.000 S 17.500 D 300.000 S 275.000
Bulan: Maret Jumlah Penjualan 95 105 25 75 125 175 105 75 60 450 85 90 1465
Total (Rp) 38.000.000 36.750.000 1.125.000 3.375.000 5.625.000 7.875.000 7.350.000 4.125.000 2.100.000 7.875.000 25.500.000 24.75.000 164.450.000
Tahun 2006 Harga Satuan (Rp) 400.000 350.000 45.000 45.000 45.000 45.000 70.000 55.000 35.000 17.500 300.000 275.000
Bulan: April Jumlah Penjualan 110 95 35 65 85 150 115 55 65 450 100 85 1410
Total (Rp) 44.000.000 33.250.000 1.575.000 2.925.000 3.825.000 6.750.000 8.050.000 3.025.000 2.275.000 7.875.000 30.000.000 23.375.000 166.925.000
Size
Total
Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Size D S XL L M S XL L M S D S
115
Data Penjualan Tahun 2003 – 2006 Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei
Size D S XL L M S XL L M S D S
Tahun 2006 Harga Satuan (Rp) 400.000 350.000 45.000 45.000 45.000 45.000 70.000 55.000 35.000 17.500 300.000 275.000
Bulan: Mei Jumlah Penjualan 105 95 30 85 105 175 105 75 75 415 100 80 1445
Total (Rp) 42.000.000 33.250.000 1.350.000 3.825.000 4.725.000 7.875.000 7.350.000 4.125.000 2.625.000 7.262.500 30.000.000 22.000.000 166.387.500
Tahun 2006 Harga Satuan (Rp) 400.000 350.000 45.000 45.000 45.000 45.000 70.000 55.000 35.000 17.500 300.000 275.000
Bulan: Juni Jumlah Penjualan 65 55 25 45 50 90 70 35 35 250 40 45 805
Total (Rp) 26.000.000 19.250.000 1.125.000 2.025.000 2.250.000 4.050.000 4.900.000 1.925.000 1.225.000 4.375.000 12.000.000 912.375.000 91.500.000
Total
Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Size D S XL L M S XL L M S D S
116
Data Penjualan Tahun 2003 – 2006 Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei
Size D S XL L M S XL L M S D S
Tahun 2006 Harga Satuan (Rp) 400.000 350.000 45.000 45.000 45.000 45.000 70.000 55.000 35.000 17.500 300.000 275.000
Total
Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Tahun 2006 Size Harga Satuan (Rp) D 400.000 S 350.000 XL 45.000 L 45.000 M 45.000 S 45.000 XL 70.000 L 55.000 M 35.000 S 17.500 D 300.000 S 275.000
Bulan: Juli Jumlah Penjualan 125 115 30 95 115 175 105 60 75 400 100 95 1550
Total (Rp) 50.000.000 40.250.000 1.350.000 4.275.000 5.175.000 7.875.000 7.350.000 3.300.000 2.625.000 7.600.000 30.000.000 26.125.000 185.925.000
Bulan: Agustus Jumlah Penjualan 110 105 25 105 120 160 90 45 80 375 105 90 1410
Total (Rp) 44.000.000 36.750.000 1.125.000 4.725.000 5.400.000 7.200.000 6.300.000 2.475.000 2.800.000 6.562.500 31.500.000 24.750.000 173.587.500
117
Data Penjualan Tahun 2003 – 2006 Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Tahun 2006 Bulan: September Size Harga Satuan Jumlah (Rp) Penjualan D 400.000 110 S 350.000 105 XL 45.000 35 L 45.000 75 M 45.000 90 S 45.000 165 XL 70.000 80 L 55.000 60 M 35.000 75 S 17.500 425 D 300.000 105 S 275.000 95 1420
Tahun 2006 Size Harga Satuan (Rp) D 400.000 S 350.000 XL 45.000 L 45.000 M 45.000 S 45.000 XL 70.000 L 55.000 M 35.000 S 17.500 D 300.000 S 275.000
Bulan: Oktober Jumlah Penjualan 110 100 35 60 60 180 90 65 115 425 95 90 1425
Total (Rp) 44.000.000 36.750.000 1.575.000 3.375.000 4.050.000 7.425.000 5.600.000 3.300.000 2.625.000 7.437.000 31.500.000 26.125.000 173.762.500
Total (Rp) 44.000.000 35.000.000 1.575.000 2.700.000 2.700.000 8.100.000 6.300.000 3.575.000 4.025.000 7.437.500 28.500.000 24.750.000 168.162.500
118
Data Penjualan Tahun 2003 – 2006 Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Nama Produk Bed Cover T-shirt
Sarung Bantal
Sprei Total
Tahun 2006 Bulan: November Size Harga Satuan Jumlah (Rp) Penjualan D 400.000 105 S 350.000 95 XL 45.000 40 L 45.000 75 M 45.000 60 S 45.000 200 XL 70.000 100 L 55.000 75 M 35.000 105 S 17.500 400 D 300.000 95 S 275.000 90 1440
Total (Rp) 42.000.000 33.250.000 1.800.000 3.375.000 2.700.000 9.000.000 7.000.000 4.125.000 3.675.000 7.000.000 28.500.000 24.750.000 167.175.000
Tahun 2006 Bulan: Desember Size Harga Satuan Jumlah (Rp) Penjualan D 400.000 115 S 350.000 100 XL 45.000 35 L 45.000 75 M 45.000 90 S 45.000 195 XL 70.000 90 L 55.000 60 M 35.000 75 S 17.500 425 D 300.000 90 S 275.000 90 1440
Total (Rp) 46.000.000 35.000.000 1.575.000 3.375.000 4.050.000 8.775.000 6.300.000 3.300.000 2.625.000 7.437.500 27.000.000 24.750.000 170.187.500
LAMPIRAN 3 DATA PENGGUNAAN BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA
119
Jumlah Pemakaian Bahan Baku dan Tenaga Kerja Tahun 2003 - 2006 TAHUN
2003
2004
Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Jumlah Produk 828 863 931 870 825 925 910 1000 991 965 995 1170 950 990 1015 1060 1103 1290 1315 1260 1250 1255 1285 1500
Jumlah Kain Mori (m) 1542 1675 1687 1442 1395 1583 1608 1716 1682 1695 1725 1868 1901 1998 2282 2396 2250 2276 2235 2309 2708 1832 1857 1983
Jumlah Lilin Batik (Kg) 520 560 645 566 510 625 491 650 650 600 630 690 675 695 710 827 735 715 720 745 884 564 625 635
Jumlah Obat Batik (Kg) 4 4.5 4.5 4.5 4 4.5 4.5 5 5 4.5 5 6 5.5 5.5 5.5 6.5 5.9 5.8 6 6 6.5 4.5 5 5
Jumlah TKL (orang)
Jumlah Jam TKL (Jam)
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 35 35 35 35 35 35 30 30 30
240 210 240 240 208 240 210 210 208 240 240 240 200 240 210 210 208 240 240 210 210 240 210 200
120
2005
2006
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1190 1285 1340 1500 1440 1540 1455 1405 1465 1390 1580 1610 1495 1450 1465 1410 1445 805 1550 1410 1420 1425 1440 1440
1868 2309 2759 2580 2961 2415 2780 2619 2769 2664 2598 2663 2792 2630 2633 2526 2631 1437 2862 2520 2535 2432 2625 2615
705 750 816 824 880 898 875 802 898 835 798 853 870 815 821 790 835 580 875 793 800 805 810 812
5 6.5 6.7 6.5 7 7 7 7 7 6.5 6.5 7 7 6.5 6.5 6.5 6.5 5 7 6.5 6.5 6.5 7 7
35 35 35 40 40 40 35 35 35 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
210 210 240 240 240 240 200 240 240 208 210 210 240 210 210 200 210 150 200 200 210 240 210 240
LAMPIRAN 4 OUTPUT T-TEST
121
OUTPUT T -TEST T-Test Group Statistics
dpbl
group sebelum sesudah
N
Mean 3.9E+07 1.0E+08
7 8
Std. Deviation 19414490.711 15469618.211
Std. Error Mean 7337988 5469336
T-Test Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F dpbl
Equal variances assumed Equal variances not assumed
1.600
Sig. .228
t-test for Equality of Means
t
df
95% Confidence Interval of the Difference
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
Lower
Upper
-7.339
13
.000
-66096773
9006291.7
-8.6E+07
-4.7E+07
-7.222
11.481
.000
-66096773
9152032.6
-8.6E+07
-4.6E+07
LAMPIRAN 5 SURAT KETERANGAN
122
123