Cahaya Aktiva Vol.02 No.02, September 2012
Ang Sandera W
PENGARUH PEMBIAYAAN TERHADAP LABA BERSIH BANK Oleh: Ang Sandera Widjajakoesoema
Abstract Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menguji secara empiris pengaruh yang signifikan antara pinjaman (pembiayaan) yang diberikan terhadap laba bersih bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Variabel penelitian ini adalah jumlah kredit sebagai variabel dependen (X) dan laba bersih sebagai variabel independen (Y). Model analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi sederhana. Hasil penelitian menujukkan bahwa nilai R Square sebesar 0.069, artinya hanya 6,9 % variasi laba bersih dijelaskan oleh variasi pembiayaan, nilai Fhitung sebesar 0 .222 dengan signifikansi F 0,670 dan sig.F > 5%, koefisien kredit sebesar 0,007 dengan sig. 0,670 > 5 % maka H 0 diterima, atau hipotesis penelitian ini yang berbunyi Pinjaman (pembiayaan) yang diberikan berpengaruh signifikan terhadap laba bersih di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ditolak Kata kunci : pinjaman (pembiayaan), laba bersih bank
1.
PENDAHULUAN
Melihat perkembangan dunia perbankan saat ini, bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang cukup berperan dalam rangka penyediaan dana atau modal bagi masyarakat atau dunia usaha, dengan menyaluran beberapa jenis produk kredit. Bank adalah lembaga yang dapat memberikan kredit dengan syarat yang mudah, cepat cair, bunga yang terjangkau dan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat. Selama ini masyarakat hanya mengetahui bahwa bank digunakan sebagai sarana penyimpan uang yang aman dan mendapatkan bunga saja, tetapi sebenarnya bank juga menyalurkan kredit dengan berbagai macam produk kepada masyarakat. Penghimpunan dana yang terkumpul dari nasabah tersebut pada akhirnya juga akan disalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan berupa kredit. Bank berupaya memberikan kredit kepada masyarakat dengan proses yang cepat dan mudah dan tidak berbelit-belit, sehingga diharapkan masyarakat umum tidak bingung dalam mengajukan kredit, kredit bisa cepat cair, dan akhirnya dana dari bank segera dapat
digunakan untuk keperluannya tanpa harus menunggu lama, bank juga memberikan bunga yang terjangkau, dengan tujuan nasabah tidak keberatan saat mengembalikan kredit tersebut. Bank mendapatkan keuntungan dari bunga kredit yang diberikan, keuntungan tersebut akan digunakan oleh bank untuk membiayai operasional bank dan meningkatkan kekayaan (asset), sehingga kredit mempunyai peranan yang sangat besar dalam menghasilkan keuntungan. Bank juga harus tetap memperhatikan atau mangawasi setiap pemberian kredit kepada nasabah supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pemberian kredit mempunyai risiko yang cukup besar yang diakibatkan dari beberapa faktor yang mempengaruhi nasabah untuk tidak mengembalikan kreditnya. Pertama, nasabah memang sengaja tidak mau mengembalikan atau mengangsur kredit, padahal sebenarnya dia mampu untuk mengembalikan. Kedua, nasabah sebenarnya mampu mengembalikan atau mengangsur kredit, akan tetapi karena suatu hal yang menimpa nasabah sehingga nasabah tersebut menjadi tidak mampu untuk mengangsur. Misalnya, usaha yang telah
Politeknik Cahaya Surya Kediri 25
Cahaya Aktiva Vol.02 No.02, September 2012
dijalankan oleh nasabah tersebut mengalami kegagalan, nasabah mengalami bencana alam atau bencana lain seperti kebakaran, kebanjiran dan lain-lain, sehingga kehilangan sebagian atau seluruh harta benda yang dimilikinya. Berkaitan dengan hal tersebut bank harus memperhitungkan resiko, supaya bisa memperkecil tingkat kredit tidak tertagih atau cadangan kerugian piutang yang ditanggung. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, sama seperti bank pada umumnya, yaitu merupakan lembaga yang bergerak dalam bidang pendanaan dengan berbagai jenis produk, salah satunya yaitu pemberian kredit. Pemberian kredit pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk merupakan salah satu usaha untuk memperoleh keuntungan atau pendapatan, tetapi pemberian kredit juga memiliki risiko tinggi yang dapat mempengaruhi pendapatan bunga kredit. Berdasarkan uraian mengenai berbagai macam risiko yang mungkin saja bisa terjadi pada pemberian kredit, penulis ingin meneliti berapa besar pengaruh jumlah kredit yang diberikan dan jumlah penyisihan kredit tidak tertagih terhadap pendapatan bunga kredit pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
2.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah : apakah ada pengaruh yang signifikan antara pinjaman (pembiayaan) yang diberikan terhadap laba bersih bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk? 3.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menguji secara empiris pengaruh yang signifikan antara pinjaman (pembiayaan) yang diberikan terhadap laba bersih bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 4.
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut PSAK No 31 (2004:31:1), “Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihakpihak yang memiliki kelebihan dana dan pihakpihak yang memerlukan dana serta sebagai
Ang Sandera W
lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran”. Menurut Kasmir (2002:11), “Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya”. Pengertian bank di atas mencerminkan peranan bank yaitu sebagai (financial intermediate) keuangan, bank melakukan penghimpunan dana dari masyarakat dalam berbagai bentuk simpanan. Melalui penghimpunan dana tersebut, bank membayar bunga kepada masyarakat atau nasabah, selanjutnya bank menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang defisit dana. Pengertian kredit menurut PSAK No 31 (2004:31:4), adalah peminjaman uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan. Hal yang termasuk dalam pengertian kredit yang diberikan adalah kredit dalam rangka pembiayaan bersama, kredit dalam restrukturisasi dan pembelian surat berharga nasabah yang dilengkapi dengan Note Purchase Agreement (NPA). Menurut Undang-Undang perbankan No.10 tahun 1998, Penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjammeminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Menurut Kasmir (2002:73), Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persatujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dipinjami untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Dari pengertian di atas dapat dihipotesakan, kredit adalah pemberian bantuan berupa uang, dengan menukar sementara berupa barang bergerak atau tidak bergerak dengan maksud digunakan sebagai jaminan kredit yang diterima oleh nasabah, pihak yang diberi pinjaman kredit (kreditur)
Politeknik Cahaya Surya Kediri 26
Cahaya Aktiva Vol.02 No.02, September 2012
wajib untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu yang ditentukan atau disepakati dengan imbalan jasa berupa bunga kredit sesuai ketentuan. Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit menurut Kasmir (2002:75) adalah sebagai berikut: 1. Kepercayaan Yaitu suatu keyakinan pemberian kredit (bank) bahwa kredit yang diberikan baik berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu di masa datang. 2. Kesepakatan Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajiban masing-masing. Kesepakatan dituangkan pada akad kredit dan ditandatangani kedua belah pihak. 3. Jangka Waktu Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu. Jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. 4. Resiko Faktor resiko kerugian dapat diakibatkan oleh dua hal yaitu, resiko kerugian yang diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kreditnya padahal mampu dan resiko kerugian yang diakibatkan karena nasabah tidak sengaja yaitu akibat terjadi musibah seperti bencana alam sehingga tidak mampu membayar kredit dengan tepat waktu. 5. Balas Jasa Akibat dari pemberian kredit, bank tertentu mangharapkan suatu keuntungan dalam jumlah tertentu atau kita kenal dengan nama bunga. Jenis-jenis kredit yang disalurkan ditinjau dari segi kegunaan menurut Kasmir (2002:76), terdapat dua jenis yaitu: 1. Kredit Investasi Yaitu kredit yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek atau pabrik baru dimana pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lebih lama dan biasanya kegunaan kredit ini adalah untuk kegiatan utama suatu perusahaan. 2. Kredit Modal Kerja
Ang Sandera W
Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Jenis-jenis kredit yang disalurkan dilihat dari segi tujuan menurut Kasmir (2002:77), adalah: 1. Kredit Produktif Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. 2. Kredit Konsumtif Merupakan kredit yang digunakan untuk konsumsi atau dipakai secara pribadi, kredit ini digunakan oleh seorang atau badan usaha. 3. Kredit Perdagangan Kredit perdagangan merupakan kredit yang digunakan untuk kegiatan perdagangan yang biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Jenis-jenis kredit yang disalurkan dilihat dari segi jangka waktu menurut Kasmir (2002:78), Kredit dilahat dari segi jangka waktu artinya lamanya masa pemberian kredit mulai dari pertama kali diberikan sampai masa pelunasannya. Jenis kredit ini diantaranya adalah: 1. Kredit Jangka Pendek Kredit ini merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. 2. Kredit Jangka Menengah Kredit yang jangka waktunya berkisar antara satu sampai dengan tiga tahun, kredit jenis ini dapat diberikan untuk modal kerja. 3. Jangka Panjang Kredit jangka panjang merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling lama yaitu diatas tiga sampai lima tahun. Biasanya kredit ini digunakan untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan karet, kelapa sawit atau perusahaan manufaktur. Jenis-jenis kredit yang disalurkan dilihat dari segi jaminan menurut Kasmir (2002:78), adalah pemberian suatu fasilitas kredit harus dilindungi dengan suatu barang atau surat-surat berharga minimal senilai kredit
Politeknik Cahaya Surya Kediri 27
Cahaya Aktiva Vol.02 No.02, September 2012
yang diberikan. Jenis kredit dilihat dari segi jaminan adalah : 1. Kredit Dengan Jaminan Merupakan Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan tertentu. Jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud maupun barang tidak berwujud. 2. Kredit Tanpa Jaminan Yaitu Kredit yang diberikan tanpa suatu jaminan barang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter serta loyalitas calon debitur selama berhubungan dengan bank yang bersangkutan. Prinsip-prinsip pemberian kredit menurut Kasmir (2002:91), Pemberian kredit jaminan merupakan tambahan, itu semua untuk melindungi kredit yang macet akibat suatu musibah. Akan tetapi apabila suatu kredit diberikan telah dilakukan penelitian secara mendalam, sehingga nasabah sudah dikatakan layak untuk memperoleh kredit, maka fungsi jaminan kredit hanyalah untuk berjaga-jaga, maka suatu bank harus yakin lebih dahulu bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Kenyataan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai prinsip untuk mendapatkan keyakinan tentang nasabah. Ada beberapa prinsip-prinsip penilaian kredit yang sering dilakukan, menurut Kasmir (2002:91), adalah : 1. Prinsip-prinsip penilaian kredit dapat dilakukan dengan menggunakan analisa 5C kredit, yaitu : a. Character, adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini calon debitur, ini bertujuan untuk memberikan keyakinan kepada bank bahwa sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya. b. Capability(Capacity), adalah untuk melihat kemampun calon nasabah dalam membayar kredit dihubungkan dengan kemampuan mengelola bisnis serta kemampuan mencari laba. c. Capital, adalah untuk mengetahui sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank. d. Collateral, adalah jaminan yang diberikan oleh calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang
Ang Sandera W
diberikan dan harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi suatu masalah maka akan dapat dipergunakan sebaik mungkin. e. Condition Of Economic, adalah didalam memberikan kredit hendaknya juga dilihat dari segi ekonomi sekarang dan untuk masa depan. Apabila perekonomian kurang stabil sebaiknya pemberian kredit untuk sektor tertentu jangan diberikan dan jika jadi diberikan sebaiknya melihat prospek usaha tersebut di masa yang akan datang. 2. Memberikan kredit dengan melihat metode analisa 7P menurut Kasmir (2002:93), sebagai berikut: a. Personality, adalah menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. b. Party, adalah mengklasifikasikan nasabah ke dalam golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karaktrnya. c. Perpose, adalah untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk kredit yang diinginkan nasabah. d. Prospect, adalah untuk menilai suatu nasabah dimana yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak. e. Payment, adalah merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit yang telah diperolehnya. f. Profatability, adalah untuk meganalisis bagimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. g. Protection, adalah bagaimana menjaga kredit yang cikucurkan oleh bank melalui suatu perbandingan. Menurut PSAK No 31 (2004:31:6), Penyisihan kredit tidak tertagih yaitu, pada umumnya penyisihan terdiri atas penyisihan umum dan penyisihan khusus. Penyisihan umum untuk keseluruhan portofolio kredit dilakukan berdasarkan pengalaman dan prospek industri. Penyisian khusus ditentukan dengan memperhatikan faktor–faktor penekanan pada arus kas, kemampuan membayar debitur dan agunan yang dikuasai. Penyisian kerugian kredit dibentuk sesuai
Politeknik Cahaya Surya Kediri 28
Cahaya Aktiva Vol.02 No.02, September 2012
dengan mata uang denominasi kredit yang diberikan. Jika kredit diberikan dalam rupiah, penyisihan kerugian kreditpun dibentuk dalam rupiah. Jika kredit diberikan dalam mata uang asing, penyisihan kerugian kredit juga dibentuk dalam mata uang asing tersebut. Menurut Syahrul dan Muhammad Afdi Nizzar (2000:241), “Kredit yang bermasalah adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan pihak lain untuk suatu kontrak tidak mau atau tidak mampu memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh kontrak, dan karena itu menyebabkan pemegang tagihan (Klaim) mengalami kerugian”. Menurut Syahrul dan Muhammad Afdi Nizzar (2000:370), Laporan keuangan adalah catatan tertulis tentang status keuangan dari individu, asosiasi, atau organisasi bisnis. Dalam laporan keuangan termasuk neraca dan laporan laba rugi atau laporan operasional, serta laporan perubahan posisi keuangan, di dalamnya juga termasuk laporan aliran kas, laporan perubahan laba ditahan dan analisa lainnya. Laporan-laporan itu bisa digabungkan dengan laporan tambahan untuk menunjukkan status keuangan atau kinerja organisasi. Menurut Amin (2000:7) Adalah pihak yang berkepentingan atas perkembangan suatu perusahaan sangat perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut. Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan, yang terdiri dari Neraca, Laporan Perhitungan Rugi Laba seta laporan-laporan keuangan lainnya. Dengan mengadakan analisis terhadap pos-pos neraca akan dapat diketahui atau akan diperoleh gambaran tentang posisi keuangannya, sedangkan analisis terhadap laporan rugi-labanya akan memberikan gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan. Menurut Zaki Baridwan (2000:17), Laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun yang bersangkutan. Menurut Munawir (2000:26), Laporan laba-rugi yaitu suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan dan biaya, laba-rugi yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Prinsip-prinsip yang umumnya diterapkan dalam laporan laba-rugi menurut Munawir adalah sebagai berikut:
Ang Sandera W
1.
2.
3.
4.
Bagian yang pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan penjualan barang dagang memberikan servis diikuti dengan harga pokok dari barang. Bagian kedua menunjukan biaya-biaya operasional yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya umum atau administrasi (Operating Expenses). Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diikuti dengan biaya-biaya terjadi diluar usaha pokok perusahaan(Non Operating atau Financial Income dan expenses). Bagian keempat menunjukkan laba-rugi yang insidentil (Extra Ordinary Gain or loss) sehingga akhir diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.
Dewi Wulandari (2004), Analisa Pengelolaan Piutang Dalam Upaya Meningkatkan Profitabilitas pada KSU Sri Rejeki Kediri, berdasarkan penelitian dapat ditarik kesimpulan: Dengan adanya tingkat perputaran piutang yang rendah, maka jumlah hari rata-rata terikatnya modal dalam piutang lebih besar, hal ini disebabkan pembayaran para pelanggan tidak sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan, sehingga kelambatan hari rata-rata pengumpulan piutang semakin besar dan menimbulakn jumlah piutang akhir pada neraca semakin meningkat. Tingkat profitabilitas perusahaan dari tahun 2001 ke 2002 mengalami peningkatan tetapi pada tahun 2003 mengalami penurunan. Pengelolaan piutang yang baik akan mempertinggi tingkat profitabilitas perusahaan, sedangkan pengelolaan piutang yang kurang baik menyebabkan tingkat profitabilitas rendah. Lusi Dwi Puji Lestari (2005), Pengaruh Kelancaran Pengendalian Piutang Terhadap Peningkatan Laba di KSP Sejahtera Kediri, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Pengaruh terhadap kelemahan perputaran piutang menyebabkan modal kerja tidak cepat kembali sehingga pengusaha kehilangan peluang untuk mendapatkan laba yang lebih baik. Dalam perhitungan korelasi perputaran piutang ada korelasi yang kuat dengan laba perusahaan artinya apabila perputaran menurun, dan apabila perputaran meningkat, karena keterbatasan data (Hanya 3 Tahun Penelitian )
Politeknik Cahaya Surya Kediri 29
Cahaya Aktiva Vol.02 No.02, September 2012
Ang Sandera W
maka signifikan antara keduanya belum dapat dinyatakan dengan jelas. Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir, maka dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Ha = Pinjaman (pembiayaan) yang diberikan berpengaruh signifikan terhadap laba bersih di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
5.
HASIL PENELITIAN Variabel penelitian ini adalah jumlah kredit sebagai variabel dependen (X) dan laba bersih sebagai variabel independen (Y). Model analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi sederhana. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel terikat dengan suatu persamaan, pengujian hipotesis ini menggunakan software SPSS. Pada bank, kredit merupakan suatu yang sangat berperan dalam operasionalnya yaitu untuk mendapatkan imbalan (Pendapatan Bunga Kredit). Pendapatan bunga kredit mempunyai pengaruh yang mutlak bagi perusahaan, dengan semakin besar tingkat pendapatan bunga kredit bersih yang diperoleh, maka suatu perusahaan dapat dikatakan sehat atau bebas dari kebangkrutan. Pendapatan bunga kredit juga dipengaruhi oleh berbagai macam hal, diantarannya yaitu, jumlah kredit dan jumlah penyisihan kredit tidak tertagih. Beberapa ahli menyebutkan bahwa pendapatan bunga kredit yang diterima, diantaranya diperoleh dari jumlah kredit yang diberikan dikurangi jumlah penyisihan kredit tidak tertagih. Hasil output spss secara lengkap dapat dilihat pada tiga tabel berikut : Tabel 1 Output SPSS Model Summary
Model
R
R Square
.263a
1
Adjusted R Square
.069
-.241
Std. Error of the Estimate 6.95087E5
a. Predictors: (Constant), Kredit/Pembiayaan Sumber : Output SPSS Tabel 1 diatas menujukkan bahwa nilai R Square sebesar 0.069, artinya hanya 6,9 % variasi laba bersih dijelaskan oleh variasi pembiayaan. Tabel 2 Output SPSS ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
1.073E11
1
1.073E11
.222
.670a
Residual
1.449E12
3
4.831E11
Total
1.557E12
4
a. Predictors: (Constant), Kredit/Pembiayaan b. Dependent Variable: Laba Bersih Sumber : Output SPSS Tabel 2 diatas menujukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 0 .222 dengan signifikansi F 0,670 dan sig.F > 5%.
Politeknik Cahaya Surya Kediri 30
Cahaya Aktiva Vol.02 No.02, September 2012
Ang Sandera W
Tabel 3 Output SPSS Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant) Kredit/Pembiayaan
B
Std. Error
1.034E6
1.219E6
.007
.014
Standardized Coefficients Beta .263
t
Sig.
.848
.459
.471
.670
a. Dependent Variable: Laba Bersih Sumber : Output SPSS Tabel 3 diatas menujukkan bahwa koefisien kredit sebesar 0,007 dengan sig. 0,670 > 5 % maka H0 diterima, atau hipotesis penelitian ini yang berbunyi Pinjaman (pembiayaan) yang diberikan berpengaruh signifikan terhadap laba bersih di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ditolak. Tidak berpengaruhnya secara signifikan jumlah kredit atau pembiayaan dengan laba bersih dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi nilai laba bersih yang tidak dimasukkan sebagai variabel penelitian ini, disamping itu perlu dimasukkannya pendapatan bunga kredit sebagai variabel moderating yang menjebatani hubungan antara kredit dengan laba bersih.
6. KESIMPULAN Pinjaman (pembiayaan) yang diberikan tidak berpengaruh signifikan terhadap laba bersih di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Bank disarankan untuk melaksanakan peningkatan atas usaha penagihan atau pengumpulan piutang dengan harapan jumlah penyisihan kredit tidak tertagih bisa lebih kecil. Pengendalian kredit perlu ditingkatkan dengan cara memperpendek umur piutang atau kredit yang diberikan dengan tujuan tingkat pendapatan bunga kredit semakin lebih besar disebabkan perputaran piutang atau kredit yang diberikan semakin cepat. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan menambah variabel bebas (X) sehingga lebih bervariasi dalam mempengaruhi variabel terikat (Y), selain itu menambah obyek penelitian, yaitu tidak hanya pada satu perusahaan saja, tetapi pada semua perusahaan yang setipe.
DAFTAR PUSTAKA Agus Eko Sujianto 2009, aplikasi statistik dengan SPSS, jakarta-indonesia prestasi pustaka Baridwan Zaki, 1999, Intemediate Accounting, BPFE yogyakarta Ikatan Akuntansi Indonesia, 2004, Stanadrt Akuntansi Keuangan, Buku 1 Salamba 4, Jakarta. Jusuf Jopie, 1998, Analisis Kredit untuk Account Officer, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Kasmir, 2002, Menejemen Perbankan, PT. RajaGrafindoPersada, Jakarta. Lauw Fong Djing, 2006, Pengaruh Kelancaran Pengendalian Piutang Penjualan Tepung Terhadap Peningkatan Laba di Perusahaan UD. Krekep Jaya Gurah Kediri, Politeknik Cahaya Surya, Kediri. Munawir, 2000, Analisa Laporan Keuangan, Liberty, Yogyakarta. Ruli`ah, 2004, Analisa Pengelolaan Piutang Dalam Upaya Meningkatkan Profitabilitas di Perusahaan Tegel CV. Yudistira Kediri, Politeknik Cahaya Surya, Kediri. Syahrul dan Nizar Afdi Muhammad, 2000, Kamus Akuntansi, Citra Harta Prima, Jakarta. Bambang dan Badrudin Rudy, 1995, Statistika Ekonomi 1, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta Gujarati, Damodar, 2000, Ekonometrika Dasar, Jakarta :Erlangga Dermawan, Syahrial, 2007, Pengantar Manajemen Keuangan Edisi 2,Jakarta, Mitra Wacana Media Tunggal, Amin Wijaya, 2000, Dasar-dasar Analisis Laporan Keuangan cetakan 1, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Supranto, 2004, Statistik Pasar modal (Keuangan dan Perbankan) cetakan 2 Rineka cipta Jakarta Santoso, Ruddy Tri, 1997, Prinsip dasar akuntansi perbankan, Andi Yogyakarta.
Politeknik Cahaya Surya Kediri 31
Cahaya Aktiva Vol.02 No.02, September 2012
Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penyisihan kerugian Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Penyisihan kerugian Surat-surat barharga Penyisihan kerugian
Ang Sandera W
2005 2,843,779 11,280,678
2006 2,694,635 15,160,405
2007 3,259,229 17,573,082
2008 4,428,198 9,350,792
2009 4,903,316 8,531,044
-5,052 500,134
-4,158 422,322
-10,914 1,170,800
-19,787 1,700,793
-69,276 6,858,342
-141,631 19,553,926
-200,266 29,978,141
-79,621 14,808,515
-306,367 22,641,940
-229,550 29,622,162
-43,125 3,766,464
-28,839 4,956,328
-42,249 16,200,561
-369,232 9,874,051
-317,584 19,197,927
-5,206 195,119
-365 86,815
Surat-surat barharga yang dibeli dengan janjidijual kembali Pendapatan bunga yang ditangguhkan Wesel Ekspor dan tagihan lainnya Penyisihan kerugian Tagihan derivatif Penyisihan kerugian Pinjaman/pembiayaan yang diberikan Penyisihan kerugian -Pihak yang mempunyai hub. Istimewa -Pihak ketiga Tagihan Akseptasi Penyisihan kerugian Oblagasi pemerintah Premium/(Diskonto) yang belum diamortisasi Penyertaan Saham Penyisihan kerugian -Penyertaan modal sementara -Penyertaan jangka panjang Aktiva tetap Akumulasi penyusutan Aktiva pajak tangguhan Biaya dibayar di muka dan aktiva lain-lain bersih JUMLAH AKTIVA
PENDAPATAN BUNGA DAN SYARIAH 2005 Pendapatan bunga dan syariah 12,250,513 Provisi dan komisi atas kredit yang diberikan 350,755 JUMLAH PENDAPATAN BUNGA DAN SYARIAH 12,601,268 BEBAN BUNGA, BONUS, DAN BEBAN PEMBIAYAAN LAINNYA Beban bunga dan bonus -5,455,277 pembiayaan lainnya -331,272 JUMLAH BEBAN BUNGA, BONUS, DAN BEBAN PEMBIAYAAN-5,786,549 LAINNYA PENDAPATAN BUNGA DAN SYARIAH BERSIH 6,814,719 PENDAPATAN(BEBAN) OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan komisi lainnya 1,171,874 Kenaikan(Penurunan) nilai surat berharga 67,051 Laba selisih KURS - Bersih 109,627 Pendapatan premi asuransi Lain-lain 982,758 JUMLAH PENDAPATAN (BEBAN) OPERASIONAL LAINNYA 2,331,310 PENYISIHAN KERUGIAN ATAS AKTIVA PRODUKTIF DAN NON -1,255,802 PRODUKTIF BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Gaji dan tunjangan -2637011 Umum dan administrasi -2,107,683 Underwriting asuransi Beban promosi Premi penjaminan Lain-lain -974,035 JUMLAH BEBAN OPERASIONAL LAINNYA -5,718,729 LABA OPERASIONAL BERSIH 2171498 PENDAPATAN BUKAN OPERASIONAL - BERSIH 84,285 LABA SEBELUM BEBAN PAJAK DAN HAK MINORITAS 2,255,783 BEBAN PAJAK -838,679 LABA SEBELUM HAK MINORITAS -1,417,104 HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN -2,365 LABA BERSIH 1,414,739 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 106
-21,298 1,392,211
-19,069 662,150
-10,574 319,333
-24,110 427,945
-19,207 668,764
-513 50,788
-505 49,991
-27 2,637
-967 95,558
-92 7,301
-4,327,612 1,222,994 57,108,167
-3,846,152 69,553 62,544,242
-5,436,203 80,912 83,134,073
-5,652,046 465,254 105,877,097
-6,920,455 525,829 113,396,856
-68,064 3,497,254
-56,610 3,040,238
-47,353 2,380,118
-158,998 3,831,037
-63,479 4,729,379
407,110 37,451,148
-425 41,226,659
36,700,770
34,655,313
31,039,523
-770,165 653,260 125,265
-1,027,774 206,913 130,803
-11,118
-32,387
-15,523
104,653
51,267
-3,553,245 3,732,893 1,989,131 2,479,605 201,741,069
-3,863,790 3,707,940 1,358,911 2,898,406 227,496,967
-1,646,072 4,519,004 223,014 3,624,120
2006
-2,253,995 4,111,593 21,914 4,139,786
2007
134,793
-2,944,609 3,871,229 710,755 2,799,685
2008
2009
14,704,099 339,462 15,043,561
14,455,271 422,449 14,877,720
16,103,368 524,771 16,628,139
18,878,575 568,191 19,446,766
-7,640,497 -26,532 -7,667,029 7,376,523
-7,370,413 -39,876 -7,410,289 7,467,431
-6,661,349 -54,907 6,716,256 9,911,883
-8,294,120 -19,878 8,313,998 11,132,768
1,357,619 631,346 184,172 278,078 400,050 2,861,274 -1,318,753
1,596,604 1,222,737 265,641 679,510 365,224 4,129,716 -2,703,572
1,975,746 -143,240 629,965 764,263 322,155 3,548,889 -4,050,809
2,231,196 424,428 261,966 1,026,573 351,222 4,295,385 -4,358,607
2,908,996 -2,272,739 -281,293 -250,571 -241,177 -303,432 -6,258,208 2,660,845 178,794 2,839,639 -911,074 1,928,565 -2,735 1,925,830 145
-3,691,747 -2,389,407 -693,416 -296,805 -287,746 -266,806 -7,625,927 1,267,648 213,492 1,481,140 -579,396 901,744 -3,816 897,928 64
-3,298,886 -2,273,336 -706,076 -351,967 -257,876 -339,501 -7,227,642 1,874,523 57,862 1,932,385 -706,480 1,225,905 -3,420 1,222,485 80
-3,460,000 -2,311,820 -1,022,219 -427,323 -334,399 -435,469 -7,991,230 3,368,114 57,835 3,443,949 -957,230 2,486,719 -2,724 2,483,995 163
Lampiran : Ringkasan Neraca dan Laporan Laba Rugi
Sumber : Pojok BEJ UB
Politeknik Cahaya Surya Kediri 32