1
TESIS
PENGARUH PENGALAMAN, KOMITMEN DAN ORIENTASI ETIKA PADA SENSITIVITAS ETIKA AUDITOR KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BALI
GDE HERRY SUGIARTO ASANA
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013
2
TESIS
PENGARUH PENGALAMAN, KOMITMEN DAN ORIENTASI ETIKA PADA SENSITIVITAS ETIKA AUDITOR KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BALI
GDE HERRY SUGIARTO ASANA NIM 1191662015
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013 i
3
PENGARUH PENGALAMAN, KOMITMEN DAN ORIENTASI ETIKA PADA SENSITIVITAS ETIKA AUDITOR KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BALI
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana
GDE HERRY SUGIARTO ASANA NIM 1191662015
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013 ii
4
LEMBAR PENGESAHAN
TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 18 DESEMBER 2013
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Prof. Dr. I Wayan Suartana, SE, MSi., Ak NIP. 19670729 199402 1 001
Dr. Ni Ketut Rasmini, SE, MSi., Ak NIP. 19661008 199303 2 001
Mengetahui
Ketua Program Studi Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Dr. Dewa Gede Wirama, SE, MSBA., Ak NIP. 19641224 199103 1 002
Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) NIP. 19590215 198510 2 001
iii
5
PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS
Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 13 Desember 2013
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, Nomor: 3318/UN14.4/HK/2013, Tanggal 9 Desember 2013
Ketua
: Prof. Dr. I Wayan Suartana, SE, MSi., Ak
Sekretaris
: Dr. Ni Ketut Rasmini, SE, MSi., Ak
Anggota
: Dr. Made Gede Wirakusuma, SE, MSi Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE, MSi Ni Putu Sri Harta Mimba, SE, MSi., Ph.D, Ak
iv
6
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Gde Herry Sugiarto Asana
NIM
: 1191662015
Program Studi
: Magister Akuntansi
Judul Tesis
: Pengaruh Pengalaman, Komitmen dan Orientasi Etika pada Sensitivitas Etika Auditor Kantor Akuntan Publik di Bali
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.
Apabila kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah Tesis ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas Republik Indonesia No. 17 tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Denpasar, Desember 2013
Gde Herry Sugiarto Asana
v
7
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nya, sehingga tesis dengan
judul
“PENGARUH
PENGALAMAN,
KOMITMEN
DAN
ORIENTASI ETIKA PADA SENSITIVITAS ETIKA AUDITOR KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BALI” dapat diselesaikan. Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Strata 2 (S2) di Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana guna memperoleh gelar Magister Akuntansi konsentrasi Akuntansi Keuangan dan Auditing. Sepenuhnya disadari bahwa tanpa bantuan berbagai pihak, usaha yang dilakukan untuk menyelesaikan tesis ini tidak akan membuahkan hasil yang berarti. Pada kesempatan ini perkenankan pula penulis untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Rektor Universitas Udayana Bapak Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Universitas Udayana. 2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Ibu Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana.
vi
8
3. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Bapak Prof. Dr. I Gusti Bagus Wiksuana, SE, MS., Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Bapak Dr. I Gusti Wayan Murjana Yasa, SE, MSi., Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Bapak A.A. Gede Putu Widanaputra, SE, MSi., Ak atas kesempatan yang diberikan kepada penulis sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. 4. Bapak Dr. Dewa Gede Wirama, SE, MSBA., Ak selaku Ketua Program Studi Magister Akuntansi (MAKSI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bapak dan Ibu Dosen, serta seluruh staf yang telah mendidik dan membantu proses penyelesaian tesis ini. 5. Bapak Prof. Dr. I Wayan Suartana, SE, MSi., Ak sebagai Pembimbing I sekaligus Pembimbing Akademik (PA) beserta Ibu Dr. Ni Ketut Rasmini, SE, MSi., Ak sebagai Pembimbing II yang penuh kesabaran membimbing penulis menyelesaikan tesis ini. 6. Bapak Dr. Made Gede Wirakusuma, SE, MSi., Bapak Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE, MSi., serta Ibu Ni Putu Sri Harta Mimba, SE, MSi., Ph.D, Ak sebagai Penguji yang dengan penuh perhatian memberi kritik dan saran untuk perbaikan tesis ini kepada penulis. 7. Tidak lupa pula saya ucapkan terimakasih kepada seluruh Pimpinan serta staf Kantor Akuntan Publik di Bali yang telah bersedia memberikan data, sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.
vii
9
8. Terima kasih untuk Ayah, I Wayan Tirtayasa, SH,
Ibu, Ni Ketut
Suherawati, SH, Adik, Made Hendra Wijaya Artha, Kakek, I Ketut Jegjeg, dan Nenek, Ni Ketut Sundri atas segala dukungan yang tidak pernah terhenti untuk menempuh pendidikan kepada penulis. 9. Terima kasih juga saya sampaikan kepada Putu Wahyu Mustika Dewi, SE serta Keluarga yang telah mendoakan dan memotivasi penulis dalam penyelesaian tesis ini. 10. Terima kasih kepada Keluarga Besar Kantor Akuntan Publik I Wayan Ramantha, Prof. Ramantha beserta keluarga, Novy, Anggar, Gunawan, Wisnu dan Adisti atas dukungan yang diberikan kepada penulis. 11. Rekan terbaik saya Surya Pradipta, serta seluruh rekan-rekan seperjuangan MAKSI Angkatan IX, terima kasih atas dukungan, semangat dan kerjasama rekan-rekan yang telah memotivasi penulis dalam perkuliahan maupun dalam penyelesaian tesis ini. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan anugerah-Nya kepada kita semua, serta pihak-pihak yang telah membantu penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung selama menempuh studi hingga penulisan tesis ini selesai.
Denpasar, Desember 2013
Penulis
viii
10
PENGARUH PENGALAMAN, KOMITMEN DAN ORIENTASI ETIKA PADA SENSITIVITAS ETIKA AUDITOR KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BALI
ABSTRAK
Sensitivitas etika adalah kemampuan untuk memahami sifat dasar etika dari suatu keputusan (Shaub et al., 1993). Kemampuan tersebut sangat penting dan dibutuhkan oleh auditor dalam melaksanakan tugasnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengalaman, komitmen profesional, komitmen organisasional, idealisme, dan relativisme pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. Pengalaman diukur dengan jabatan, lama bekerja, peningkatan keahlian, dan pelatihan (Gusnardi, 2003). Komitmen dibedakan menjadi komitmen profesional dan organisasional (Bline et al., 1991). Orientasi etika dibentuk oleh idealisme dan relativisme (Forsyth, 1980). Penelitian dilakukan pada tahun 2013. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 auditor dan dipilih berdasarkan metode purposive sampling, yaitu memiliki pengalaman audit minimal 1 tahun. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Instrumen penelitian telah lulus uji validitas dan reliabilitas. Model regresi juga telah lulus uji asumsi klasik. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa variabel pengalaman, komitmen profesional, komitmen organisasional, idealisme, dan relativisme berpengaruh pada sensitivitas etika. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,820 menunjukkan bahwa variasi perubahan sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali ditentukan oleh pengalaman, komitmen profesional, komitmen organisasional, idealisme, dan relativisme sebesar 82 persen, sedangkan sisanya sebesar 18 persen ditentukan oleh faktor-faktor lain.
Kata kunci:
Sensitivitas Etika, Pengalaman, Komitmen, Orientasi Etika, dan Kantor Akuntan Publik di Bali.
ix
11
THE EFFECT OF EXPERIENCE, COMMITMENT AND ETHICAL ORIENTATION ON AUDITOR’S ETHICAL SENSITIVITY PUBLIC ACCOUNTANT FIRM IN BALI
ABSTRACT
Ethical sensitivity is the ability to understand the ethical basic nature of a decision (Shaub et al., 1993). This ability is very important and needed by the auditors in carrying out their duties. The purpose of this study is to determine the effect of experience, professional commitment, organizational commitment, idealism, and relativism on auditor’s ethical sensitivity of Public Accountant Firm in Bali. Experience is measured by position, working period, skills development, and training (Gusnardi, 2003). Commitment divided into professional commitment and organizational commitment (Bline et al., 1991). Ethical orientation shaped by idealism and relativism (Forsyth, 1980). The study was conducted in 2013. The data was collected using questionnaire. The number of samples in this study were 60 auditors and selected by purposive sampling method, which has a minimum of 1 year audit experience. The analysis technique used is multiple linear regression. The instruments has been examined for its validity and reliability. The model also has passed the classical assumptions of regression analysis. Statistical analysis showed that the variables of experience, professional commitment, organizational commitment, idealism, and relativism affects the ethical sensitivity. Adjusted R Square value of 0,820 indicates that the variation in auditor’s ethical sensitivity of Public Accountant Firm in Bali is determined by experience, professional commitment, organizational commitment, idealism, and relativism within 82 percent, while the remaining 18 per cent is determined by other factors.
Keywords: Ethical Sensitivity, Experience, Commitment, Ethical Orientation, and Public Accountant Firm in Bali.
x
12
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM.............................................................................................. i PRASYARAT GELAR ...................................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS ..................................................... iv SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ................................................... v UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................. vi ABSTRAK ......................................................................................................... ix ABSTRACT......................................................................................................... x DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah......................................................................... 7 1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 7 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ............................................................................. 9 2.1.1 Teori Etika ......................................................................... 9 2.1.2 Perkembangan Moral Kognitif ......................................... 11 2.1.3 Akuntansi Keperilakuan ................................................... 11 2.1.4 Audit ................................................................................ 12 2.1.5 Aspek Keperilakuan dalam Audit ..................................... 13 2.1.6 Sensitivitas Etika .............................................................. 14 2.1.7 Pengalaman ...................................................................... 15 2.1.8 Komitmen ........................................................................ 16 2.1.9 Orientasi Etika ................................................................. 17 2.1.10 Akuntan Publik ................................................................ 18 2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya ....................................................... 19 xi
13
BAB III
KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir ...................................................................... 23 3.2 Konsep Penelitian ....................................................................... 25 3.3 Hipotesis Penelitian .................................................................... 26
BAB IV
METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian .................................................................. 29 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 31 4.3 Data Penelitian............................................................................ 31 4.3.1 Populasi dan Sampel .......................................................... 31 4.3.2 Jenis Data .......................................................................... 32 4.3.3 Sumber Data ...................................................................... 33 4.4 Variabel Penelitian ...................................................................... 33 4.4.1 Identifikasi Variabel........................................................... 33 4.4.2 Definisi Operasional Variabel ............................................ 34 4.5 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 39 4.6 Prosedur Pengumpulan Data ....................................................... 40 4.7 Teknik Analisis Data .................................................................. 40 4.7.1 Intervalisasi Data ............................................................... 40 4.7.2 Pengujian Instrumen........................................................... 41 4.7.3 Uji Asumsi Klasik .............................................................. 42 4.7.4 Uji Regresi Linier Berganda ............................................... 43 4.7.5 Uji Statistik F ..................................................................... 43 4.7.6 Uji Statistik t ...................................................................... 44
BAB V
HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Responden ..................................................... 45 5.1.1 Responden Penelitian ......................................................... 45 5.1.2 Karakteristik Responden .................................................... 46 5.2 Statistik Deskriptif ...................................................................... 48 5.3 Pengujian Hipotesis .................................................................... 50 5.3.1 Uji Instrumen ..................................................................... 50 5.3.2 Uji Asumsi Klasik .............................................................. 52 5.3.2.1 Uji Normalitas ........................................................ 52 5.3.2.2 Uji Multikolinearitas .............................................. 53 5.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas ........................................... 55 5.3.3 Uji Regresi Linier Berganda ............................................... 56 5.3.4 Uji F .................................................................................. 58 5.3.5 Uji t.................................................................................... 59 5.3.5.1 Pengaruh Pengalaman pada Sensitivitas Etika Auditor Kantor Akuntan Publik di Bali................. 59 5.3.5.2 Pengaruh Komitmen Profesional pada Sensitivitas Etika Auditor Kantor Akuntan Publik di Bali .................................................................. 60 xii
14
5.3.5.3 Pengaruh Komitmen Organisasional pada Sensitivitas Etika Auditor Kantor Akuntan Publik di Bali .................................................................. 60 5.3.5.4 Pengaruh Idealisme pada Sensitivitas Etika Auditor Kantor Akuntan Publik di Bali................. 61 5.3.5.5 Pengaruh Relativisme pada Sensitivitas Etika Auditor Kantor Akuntan Publik di Bali................. 62 BAB VI
PEMBAHASAN 6.1 Pengaruh Pengalaman pada Sensitivitas Etika Auditor Kantor Akuntan Publik di Bali .............................................................. 63 6.2 Pengaruh Komitmen Profesional pada Sensitivitas Etika Auditor Kantor Akuntan Publik di Bali ..................................... 65 6.3 Pengaruh Komitmen Organisasional pada Sensitivitas Etika Auditor Kantor Akuntan Publik di Bali ..................................... 66 6.4 Pengaruh Idealisme pada Sensitivitas Etika Auditor Kantor Akuntan Publik di Bali .............................................................. 67 6.5 Pengaruh Relativisme pada Sensitivitas Etika Auditor Kantor Akuntan Publik di Bali .............................................................. 68
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan .................................................................................. 69 7.2 Saran ........................................................................................ 70 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
15
DAFTAR TABEL 2.1 4.1 4.2 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 5.9
Rangkuman Hasil Penelitian Sebelumnya.................................................. 21 Daftar Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali Tahun 2013 ...................... 31 Penentuan Sampel Penelitian ..................................................................... 32 Tingkat Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner ..................................... 46 Karakteristik Responden ........................................................................... 47 Hasil Statistik Deskriptif ........................................................................... 49 Hasil Uji Validitas ..................................................................................... 50 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................................. 52 Hasil Uji Normalitas ................................................................................. 53 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................................ 54 Hasil Uji Heteroskedastisitas ..................................................................... 55 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ............................................................. 56
xiv
16
DAFTAR GAMBAR 3.1 Kerangka Berpikir ........................................................................................ 24 3.2 Konsep Penelitian ........................................................................................ 25 4.1 Rancangan Penelitian ................................................................................... 30
xv
17
DAFTAR LAMPIRAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Kuesioner Penelitian Rekapitulasi Hasil Jawaban Responden Transformasi Data Ordinal ke Interval Statistik Deskriptif Output SPSS Uji Validitas Output SPSS Uji Reliabilitas Output SPSS Uji Normalitas Output SPSS Uji Multikolinearitas Output SPSS Uji Heteroskedastisitas Output SPSS Uji Regresi Linier Berganda
xvi
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Indonesia membutuhkan stabilitas ekonomi serta pengelolaan yang
transparan
dan
akuntabel
untuk dapat
melakukan
pembangunan
yang
berkesinambungan. Auditor Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah salah satu profesi yang dapat mewujudkan kondisi tersebut karena berperan dalam peningkatan kualitas informasi laporan keuangan. Informasi tersebut digunakan oleh publik untuk pengambilan keputusan ekonomi. Stabilitas akan terwujud apabila informasi yang tersedia memberikan gambaran riil kondisi keuangan suatu entitas. Kondisi ini merupakan tujuan yang ingin dicapai semua pihak di Indonesia melalui terbitnya Undang-Undang Akuntan Publik No. 5 Tahun 2011. Aturan mengenai profesi akuntan publik disusun untuk mewujudkan kondisi ideal di bidang akuntansi dan audit. Namun dalam pelaksanaannya, suatu aturan tidak selalu dapat mengantisipasi permasalahan yang ada. Salah satu contoh adalah dilema etika yang dihadapi auditor KAP. Etika menjadi isu yang sering dibahas dalam setiap diskusi mengenai profesionalisme di bidang akuntansi dan audit (O’Leary dan Cotter, 2000). Hal ini menunjukkan profesi di bidang akuntansi dan audit tidak dapat terlepas dari permasalahan etika. Khusus di bidang audit, maka profesi akuntan publik yang sering menghadapi dilema etika tersebut. Masalah etika muncul ketika akuntan publik menyeimbangkan kepentingan dari berbagai pihak yang terkait (Shaub et al., 1993). 1
2
Krisis kepercayaan pada profesi auditor KAP di Indonesia terjadi setelah Dewan Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) memberi sanksi kepada 10 KAP yang melanggar standar audit pada tahun 2002 (Rustiana, 2006). Audit KAP Eddi Pianto & Rekan terhadap PT. Telkom adalah salah satu contoh kasus audit mengenai dilema etika yang dihadapi KAP di Indonesia (Ludigdo, 2006). Kasus berawal dari penolakan KAP Haryanto Sahari & Rekan untuk memberikan laporan audit sebelumnya sebagai acuan audit. KAP Eddi Pianto & Rekan mengalami kesulitan untuk mendapatkan penjelasan atas audit sebelumnya, sehingga terjadi keterlambatan pelaporan keuangan dan konsekuensi dari keterlambatan tersebut adalah pemberian sanksi terhadap KAP Eddi Pianto & Rekan. Hal ini membuktikan bahwa auditor harus bersikap profesional serta dapat mengambil keputusan yang tepat dan cepat dalam menjalankan tugas. Anderson dan Ellyson (1986) menyatakan American Institute of Certified Public Accountant (AICPA) memberikan syarat kepada para auditor untuk melatih sensitivitas etika dan moral dalam semua aktivitasnya. Sensitivitas etika menjadi dasar dalam memahami sifat dasar etika dari suatu keputusan (Shaub et al., 1993). Indonesia dapat mengadopsi syarat tersebut untuk menciptakan kondisi ideal melalui penerapan UU Akuntan Publik dengan melatih sensitivitas etika. Kasus audit yang terjadi dapat dijadikan evaluasi dalam memperbaiki orientasi etika, meningkatkan komitmen profesional serta pengalaman auditor untuk menghadapi masalah etika. Evaluasi juga dapat dilakukan dalam lingkungan organisasi akuntan profesional untuk menghilangkan masalah etika yang melekat (Poneman dan Gabhart, 1993; Leung dan Cooper, 1995).
3
Sensitivitas etika didefinisikan oleh Shaub et al. (1993) sebagai kemampuan dalam mengambil suatu keputusan dengan mempertimbangkan sifat dasar etika dari keputusan yang dibuat. Kemampuan tersebut sangat penting bagi auditor ketika harus menghadapi dilema etika dalam menjalankan tugasnya. Hunt dan Vitell (1986) menyatakan bahwa pemahaman seseorang mengenai masalah etis dipengaruhi oleh pengalaman dan lingkungan. Pengukuran sensitivitas etika dilakukan dengan mempertimbangkan kegagalan akuntan yang berkaitan dengan waktu, penggunaan waktu untuk kepentingan pribadi dan judgement akuntan yang berhubungan dengan prinsip-prinsip akuntansi. Irawati dan Supriyadi (2012) mengembangkan pengukuran sensitivitas etika dalam penelitian yang mereka lakukan dengan memodifikasi instrumen penelitian Shaub (1989). Penelitian ini menggunakan kedua pengukuran tersebut untuk mengukur sensitivitas etika. Knoers dan Haditono (1999) menyatakan bahwa pengalaman adalah proses pembelajaran dan pertambahan potensi tingkah laku yang diperoleh dari pendidikan formal maupun non formal. Auditor berkembang berdasarkan pengalaman yang diperoleh melalui diskusi, pelatihan dan penggunaan standar (Jones, 1991; Januarti, 2011). Auditor yang memiliki pengalaman dianggap lebih konservatif saat mengahadapi dilema etika (Larkin, 2000). Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman sangat penting, karena semakin teliti auditor maka semakin meningkat sensitivitas etika yang dimiliki auditor. Gusnardi (2003) secara lebih spesifik menyatakan bahwa pengukuran terhadap pengalaman audit dapat dilakukan dengan mengetahui jabatan auditor, lama bekerja, peningkatan keahlian, serta pelatihan audit yang pernah diikuti.
4
Seorang auditor juga harus memiliki komitmen (Irawati dan Supriyadi, 2012). Komitmen dibedakan menjadi dua, yaitu komitmen profesional dan komitmen organisasional (Bline et al., 1992). Hal tersebut diperkuat oleh penelitian Chang dan Choi (2007) yang menemukan bahwa komitmen organisasional dan komitmen profesional adalah dua hal yang berbeda. Larkin (1990) menyatakan bahwa komitmen profesional adalah loyalitas pada profesi yang dimiliki oleh individu, sedangkan Kwon dan Banks (2004) menyatakan bahwa komitmen organisasional merupakan loyalitas pada organisasi. Komitmen pada organisasi dan/atau profesi memunculkan keinginan untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi dan/atau profesi (Aranya et al., 1981; Aranya dan Ferris, 1984). Salah satu cara yang dapat dilakukan seorang auditor untuk bertahan sebagai anggota dari organisasi dan/atau profesinya adalah memahami sifat dasar etika dari suatu keputusan yang dibuat, pemahaman yang cukup dapat meningkatkan sensitivitas etikanya (Anderson dan Ellyson, 1986; Shaub et al., 1993). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara komitmen profesional dan komitmen organisasional dengan sensitivitas etika. Pengukuran komitmen profesional dan organisasional dilakukan dengan menggunakan indikator berbeda. Penelitian ini menggunakan lima indikator untuk mengukur komitmen profesional dan empat indikator untuk mengukur komitmen organisasional, sesuai dengan Irawati dan Supriyadi (2012). Indikator komitmen profesional dalam penelitian ini berkaitan dengan komitmen auditor terhadap profesinya sebagai auditor, sedangkan indikator komitmen organisasional berkaitan dengan komitmen auditor terhadap organisasi tempat ia bekerja.
5
Alternatif lain yang dapat digunakan untuk menyelesaikan dilema etika adalah orientasi etika. Orientasi etika merupakan alternatif pola perilaku seseorang untuk menyelesaikan dilema etika, yang dibentuk oleh idealisme dan relativisme (Forsyth, 1980; Higgins dan Kelleher, 2005). Penelitian ini menggunakan masing-masing sepuluh indikator untuk mengukur idealisme dan relativisme, sesuai dengan Irawati dan Supriyadi (2012). Pengukuran idealisme berkaitan dengan tindakan yang berpedoman pada nilai-nilai etika dan moral, sedangkan relativisme berkaitan dengan penolakan terhadap nilai-nilai etika dan moral (Forsyth, 1980). Kedua pengukuran tersebut penting digunakan untuk mengukur hubungan orientasi etika dengan sensitivitas etika. Beberapa penelitian mengenai sensitivitas etika telah dilakukan. Irawati dan Supriyadi (2012) menyatakan bahwa terdapat pengaruh komitmen organisasional terhadap sensitivitas etika. Hasil tersebut berbeda dengan Shaub et al. (1993) serta Aziza dan Salim (2007) yang berpendapat bahwa tidak ada hubungan antara komitmen organisasional dengan sensitivitas etika. Januarti (2011) menyatakan bahwa orientasi etika berpengaruh signifikan terhadap persepsi dan pertimbangan etis, sedangkan pengalaman, komitmen profesional, dan nilai etika organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi dan pertimbangan etis. Hasil berbeda ditunjukkan Khomsiyah dan Indriantoro (1998) yang menemukan bahwa komitmen
profesional
mempengaruhi
sensitivitas
etika.
Fallah
(2006)
menunjukkan bahwa budaya etis organisasi berpengaruh terhadap idealisme dan tidak berpengaruh pada relativisme, sedangkan relativisme berpengaruh signifikan pada sensitivitas etika dan idealisme tidak berpengaruh.
6
Motivasi dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh variabel komitmen dan orientasi etika pada sensitivitas etika auditor dengan menambahkan variabel pengalaman, serta penggunaan dimensi waktu dan tempat yang berbeda (confirmatory research). Perbedaan dimensi waktu yang dimaksud adalah penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2013, sedangkan perbedaan dimensi tempat yang dimaksud adalah Kantor Akuntan Publik di Bali. Terdapat beberapa alasan dipilihnya auditor pada Kantor Akuntan Publik sebagai responden dalam penelitian ini. Alasan pertama, karena beberapa penelitian sebelumnya lebih banyak menguji sensitivitas etika pada auditor pemerintah, seperti, auditor BPK dan pemeriksa internal Bawasda. Faktor lain yang menjadi pertimbangan dipilihnya auditor KAP adalah budaya organisasi yang cenderung heterogen pada masing-masing KAP jika dibandingkan dengan BPK yang memiliki budaya organisasi yang cenderung homogen, karena berada pada satu organisasi yang memiliki kesamaan budaya. Kesamaan budaya pada BPK diperkuat dengan sistem e-audit yang diterapkan oleh BPK untuk seluruh anggotanya, sehingga mengarah pada penyeragaman program audit (www.bpk.go.id). Perbedaan budaya KAP dengan BPK diduga akan berpengaruh pada keputusan individu auditor, penelitian ini mencoba untuk melihat fenomena tersebut dari objek penelitian yang berbeda. Selain itu, penelitian sebelumnya menggunakan skala Likert 1 sampai 7, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan skala Likert 1 sampai 4 untuk menghindari multi interpretable, central tendency effect dan menghindari banyak informasi yang hilang (Hadi, 1991; Kriyantono, 2008).
7
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah disusun sebagai
berikut: 1) Apakah pengalaman berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali? 2) Apakah komitmen profesional berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali? 3) Apakah komitmen organisasional berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali? 4) Apakah idealisme berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali? 5) Apakah relativisme berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali?
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkaan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:
1) Mengetahui pengaruh pengalaman pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. 2) Mengetahui pengaruh komitmen profesional pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. 3) Mengetahui pengaruh komitmen organisasional pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali.
8
4) Mengetahui pengaruh idealisme pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. 5) Mengetahui pengaruh relativisme pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali.
1.4
Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diberikan melalui penelitian ini adalah:
1) Manfaat teoretis Penelitian
ini
diharapkan
dapat
menambah
pengetahuan
dalam
pengembangan ilmu akuntansi keprilakuan yang berkaitan dengan audit. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan sensitivitas etika auditor. 2) Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini, khususnya kepada Kantor Akuntan Publik mengenai fenomena sensitivitas etika yang dialami auditor.
9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
2.1.1 Teori Etika Etika
menjadi
salah
satu
panduan
bagi
profesi
auditor
dalam
mempertanggungjawabkan segala aktivitasnya (Januarti, 2011). Auditor Kantor Akuntan Publik adalah salah satu profesi yang tidak dapat lepas dari permasalahan etika. Hal tersebut dibuktikan melalui kasus pemberian sanksi oleh Dewan Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) kepada 10 KAP yang melanggar standar audit pada tahun 2002 (Rustiana, 2006). Kasus tersebut berkaitan dengan proses auditor dalam mengambil suatu keputusan yang tepat dan cepat saat menjalankan tugas. Auditor dalam segala aktivitasnya harus mempertimbangkan banyak hal karena banyaknya kepentingan yang melekat pada proses audit (Damman, 2003). Tsui (1996) serta Tsui dan Gul (1996) juga menyatakan hal yang sama, seorang auditor sering berada dalam konflik audit saat melaksanakan tugasnya. Konflik yang terjadi akan berkembang menjadi dilema etika ketika auditor menghadapi situasi pembuatan keputusan yang menyangkut independensi dan integritas dengan imbalan ekonomis di sisi lain (Windsor dan Askhanasy, 1995). Bertens (2000) menyatakan bahwa teori etika dapat membantu proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan moral dan justifikasi terhadap keputusan tersebut, sehingga kasus-kasus yang terjadi di Indonesia diharapkan dapat berkurang di masa yang akan datang.
9
10
Etika adalah tatanan moral yang telah disepakati bersama dalam suatu profesi dan ditujukan untuk anggota profesi (Risa, 2011). Duska (2003) mengembangkan tiga teori etika, ketiga teori tersebut digunakan untuk mengembangkan penelitian ini, yaitu: 1) Utilitarianism Theory Teori ini membahas mengenai optimalisasi pengambilan keputusan individu untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan dampak negatif. Terdapat dua macam utilitarisme, yaitu: a. act utilitarisme yaitu perbuatan yang bermanfaat untuk banyak orang, b. rule utilitarisme yaitu aturan moral yang diterima oleh masyarakat luas. 2) Deontologi Theory Teori ini membahas mengenai kewajiban individu untuk memberikan hak kepada orang lain, sehingga dasar untuk menilai baik atau buruk suatu hal harus didasarkan pada kewajiban, bukan konsekuensi perbuatan. Deontologi menekankan bahwa perbuatan tidak pernah menjadi baik karena hasilnya baik, melainkan karena kewajiban yang harus dilakukan (Bertens, 2000). 3) Virtue Theory Teori ini membahas watak seseorang yang memungkinkannya untuk bertingkah laku baik secara moral. Terdapat dua bagian virtue theory, yaitu: a. pelaku bisnis individual, seperti: kejujuran, fairness, kepercayaan dan keuletan, b. taraf perusahaan, seperti: keramahan, loyalitas, kehormatan, rasa malu yang dimiliki oleh manajer dan karyawan.
11
2.1.2 Perkembangan Moral Kognitif Kohlberg (1971) menyatakan bahwa moral kognitif adalah faktor penentu dalam pengambilan keputusan etis. Pengukuran terhadap perkembangan moral kognitif seseorang tidak hanya dapat diamati dari perilakunya saja, namun juga harus melihat kesadaran moral seseorang dalam membuat suatu keputusan. Jones (1991) juga menyatakan bahwa pemahaman seseorang terhadap moral dalam mengambil suatu keputusan etis bergantung pada dirinya sendiri (pengalaman, orientasi etika dan komitmen profesional) dan situasi (nilai etika organisasi). Selain itu, Trevino (1986) menyatakan bahwa faktor organisasional berpengaruh terhadap perilaku etis seseorang. Seseorang memiliki alasan untuk melakukan suatu tindakan yang dianggap benar berdasarkan komitmen dan melihat hal tersebut sebagai dasar mengevaluasi suatu aturan (Velasques, 2005).
2.1.3 Akuntansi Keperilakuan Akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari studi akuntansi yang mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan sistem akuntansi (Siegel et al., 1989). Sistem akuntansi terkait dengan seluruh desain alat pengendalian manajemen, meliputi sistem pengendalian, sistem penganggaran, desain akuntansi pertangungjawaban, desain organisasi, desain pengumpulan biaya, desain penilaian kinerja serta pelaporan keuangan. Ruang lingkup akuntansi keperilakuan tidak hanya meliputi bidang akuntansi manajemen saja, tetapi juga menyangkut etika, auditing, sistem informasi akuntansi bahkan juga akuntansi keuangan.
12
Hudayati (2002) menjelaskan secara lebih rinci mengenai ruang lingkup akuntansi keperilakuan yang meliputi: 1) mempelajari pengaruh antara perilaku manusia terhadap desain, konstruksi, dan penggunaan sistem akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan 2) mempelajari pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia 3) memprediksi bagaimana
sistem
akuntansi dapat dipergunakan untuk
mempengaruhi perilaku.
2.1.4 Audit Audit merupakan proses sistematis guna mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi mengenai tindakan dan kejadian ekonomi secara objektif untuk menentukan tingkat kesesuaian asersi dengan kriteria yang ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan (Jusup, 2001). Definisi lainnya mengenai audit disampaikan oleh Boyton (2003) yang menyatakan bahwa audit merupakan proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif tentang asersi-asersi suatu kegiatan dan peristiwa ekonomi yang bertujuan untuk menetapkan kesesuaian antara asersiasersi dengan kriteria yang ditetapkan, kemudian hasilnya disampaikan kepada pihak yang berkepentingan. Sedangkan Agoes (2004) berpendapat bahwa audit bersifat kritis dan sistematis, aktivitasnya dilakukan oleh pihak independen, dengan memeriksa laporan keuangan manajemen beserta catatan pembukuan dan bukti pendukung, dengan tujuan memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan.
13
Dari beberapa definisi yang telah disampaikan sebelumnya, terdapat beberapa ciri penting yang ada dalam definisi audit adalah: 1) suatu proses sistematis 2) pemeriksaan secara kritis 3) memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif 4) asersi tentang kegiatan dan peristiwa ekonomi 5) kriteria yang telah ditetapkan 6) penyampaian hasil 7) pihak-pihak yang berkepentingan
2.1.5 Aspek Keperilakuan dalam Audit Akuntansi berfungsi menghasilkan informasi keuangan untuk berbagai pihak yang berkepentingan guna pengambilan keputusan bisnis. Akuntansi terdiri dari beberapa konsentrasi, salah satunya adalah audit. Aktivitas audit muncul dari hubungan keagenan yang timbul antara pihak pemberi tugas yang disebut prinsipal dan penerima tugas yang disebut agen. Djakman (2003) menyatakan bahwa prinsipal mempekerjakan agen untuk mendelegasikan wewenang dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan suatu entitas. Audit berfungsi sebagai salah satu penyedia informasi kepada kedua pihak untuk dapat menghindari munculnya masalah-masalah keagenan. Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa agen tidak selalu bertindak yang terbaik untuk prinsipal, sehingga audit juga diharapkan dapat mengurangi kemungkinan tersebut. Audit pada saat ini menjadi bagian penting dalam perkembangan akuntansi.
14
Tingginya pemahaman masyarakat umum atas pentingnya fungsi audit meningkatkan peran auditor dan lembaganya. Mengacu pada definsi audit, dapat disimpulkan bahwa audit adalah proses pembuktian oleh pihak independen terhadap suatu asersi manajemen dengan menggunakan pertimbangan dan bukti. Menurut Siegel dan Marconi (1989), auditor harus dapat melepaskan diri dari faktor personalitas saat melaksanakan aktivitas audit. Personalitas bisa menyebabkan kegagalan audit dan risiko yang tinggi bagi auditor. Ada dua kondisi yang dihadapi oleh auditor. Pertama, auditor dipengaruhi oleh persepsi mereka pada lingkungan audit. Kedua, auditor harus selaras serta sinergi dalam pekerjaan kelompok, sehingga muncul interaksi yang akan menimbulkan proses keperilakuan. Suartana (2010) berpendapat bahwa akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari disiplin akuntansi yang mengkaji hubungan perilaku manusia dan sistem akuntansi, serta dimensi keperilakuan dari organisasi dimana manusia dan sistem akuntansi itu berada. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat aspek keperilakuan dalam audit.
2.1.6 Sensitivitas Etika Shaub et al. (1993) berpendapat bahwa sensitivitas etika adalah kemampuan untuk menyadari adanya nilai-nilai etika dalam suatu keputusan. Hunt dan Vitell (1986) menjelaskan bahwa kemampuan seseorang untuk memahami masalah etis dipengaruhi oleh lingkungan budaya, lingkungan industri, lingkungan organisasi, dan pengalaman pribadi. Irawati dan Supriyadi (2012) yang mengukur sensitivitas etika dengan memodifikasi skenario sensitivitas etika Shaub (1989), yaitu:
15
kegagalan akuntan yang berkaitan dengan waktu, penggunaan waktu untuk kepentingan pribadi dan judgement akuntan yang berhubungan dengan prinsip akuntansi. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) tentang Standar Pengendalian Mutu Nomor 1 bagi KAP menyatakan bahwa setiap individu dalam KAP harus patuh pada ketentuan yang berlaku. Standar ini memperjelas definisi audit Shaub et al. (1993) dan Vitell (1986) bagi auditor untuk semakin meningkatkan kemampuannya memahami nilai etika.
2.1.7 Pengalaman Pengalaman adalah proses pembelajaran dan pertambahan potensi tingkah laku yang diperoleh dari pendidikan formal maupun non formal (Knoers dan Haditono, 1999). Standar Profesional Akuntan Publik menyatakan pelaksanaan audit harus dilakukan oleh orang yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor. Pengalaman dapat diperoleh melalui pelatihan, supervisi, maupun review kinerja yang diberikan oleh auditor senior. Januarti (2011) berpendapat bahwa pengalaman auditor berkembang searah dengan pengalaman audit, diskusi audit, pelatihan, dan penggunaan standar. Jones (1991) juga menyatakan bahwa perkembangan moral kognitif seseorang dipengaruhi oleh pengalaman. Auditor yang memiliki pengalaman dianggap lebih konservatif saat mengahadapi dilema etika (Larkin, 2000). Sikap konservatif tersebut membantu auditor untuk meningkatkan sensitivitas etikanya. Gusnardi (2003) mengukur pengalaman audit melalui jabatan auditor, lama bekerja, peningkatan keahlian, serta pelatihan audit yang pernah diikuti.
16
2.1.8 Komitmen Aranya et al. (1981) serta Aranya dan Ferris (1984) mendefinisikan komitmen sebagai berikut: 1) sebuah kepercayaan, penerimaan tujuan dan nilai organisasi dan/atau profesi, 2) kesediaan mengerahkan usaha untuk organisasi dan/atau profesi, 3) keinginan mempertahankan keanggotaan dalam organisasi dan/ atau profesi. Bline et al. (1992) menemukan bahwa komitmen profesional dan komitmen organisasional mengindikasikan dua hal yang berbeda. Komitmen organisasional dan komitmen profesional dibedakan secara empiris dan diprediksi oleh variabel yang berbeda (Brierly, 1996; Leong et al., 2003). Kwon dan Banks (2004) menyatakan bahwa komitmen organisasional berkaitan dengan jenis organisasi karyawan, sedangkan komitmen profesional diperkirakan oleh dukungan untuk kelompok, sikap positif terhadap profesi dan karakteristik pekerjaan. Penjelasan tentang komitmen profesional juga diungkapkan oleh Jeffrey dan Weatherholt (1996), komitmen profesional yang kuat akan mengarahkan auditor untuk taat pada aturan. Chang dan Choi (2007) menemukan bahwa komitmen profesional dan organisasional adalah pengalaman psikologis yang dapat dijelaskan oleh variabel individu dan organisasi yang berbeda. 1) Komitmen profesional Larkin (1990) menyatakan sikap yang profesional menunjukkan tingkat loyalitas seorang individu pada profesi, seperti yang dipersepsikan oleh individu tersebut. Profesionalisme membantu auditor menciptakan pelayanan yang baik untuk klien atau masyarakat melalui kemampuan profesionalnya.
17
Tenaga profesional dididik untuk menjalankan tugas secara independen dan memecahkan masalah yang muncul dalam pelaksanaan tugas dengan menggunakan keahlian dan dedikasi secara profesional (Badjuri, 2009). 2) Komitmen organisasional Mowday et al. (1982) menyatakan bahwa komitmen organisasi terbangun bila masing-masing individu mengembangkan tiga sikap dalam organisasi, yaitu sebagai berikut: a. Identification merupakan pemahaman atau penghayatan tujuan organisasi. b. Involvement merupakan perasaan menyenangkan yang muncul untuk terlibat dalam suatu pekerjaan dalam organisasi dan pekerjaan yang dilakukan. c. Loyalty merupakan perasaan bahwa organisasi adalah tempat bekerja dan tempat tinggal sehingga muncul kesetiaan terhadap organisasi.
2.1.9 Orientasi Etika Orientasi etika merupakan alternatif pola perilaku seseorang untuk menyelesaikan dilema etika dan konsekuensi yang diharapkan oleh fungsi yang berbeda (Higgins dan Kelleher, 2005). Orientasi etika berhubungan dengan faktor eksternal seperti lingkungan budaya, lingkungan industri, lingkungan organisasi dan pengalaman pribadi yang merupakan faktor internal individu tersebut (Hunt dan Vitell, 1986). Norma etis, standar perilaku individu, standar perilaku dalam keluarga, serta standar perilaku dalam komunitas mengarahkan perilaku seseorang untuk mengenali permasalahan (Tsalikis dan Fritzsche, 1989; Wiley, 1998).
18
Finn et al. (1988) mengembangkan penelitian Hunt dan Vitell (1986) dengan menggunakan skala idealisme dan relativisme untuk membentuk orientasi etika. Forsyth (1980) dan Shaub et al. (1993) mengidentifikasi idealisme dan relativisme sebagai prediktor penting penilaian moral. Sikap idealis diartikan sebagai sikap yang tidak melanggar nilai-nilai moral, serta tidak memihak dan terhindar dari berbagai kepentingan, sedangkan relativisme adalah sikap penolakan terhadap nilai-nilai moral yang bersifat absolut.
2.1.10 Akuntan Publik Definisi mengenai Profesi Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) tertuang pada Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008. Profesi Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari Menteri untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan. KAP merupakan suatu badan usaha yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan RI, sebagai wadah bagi Akuntan Publik dalam memberikan jasanya. Ijin KAP akan diterbitkan apabila pemohon telah memenui beberapa persyaratan yang telah ditetapkan sebagai berikut: 1) memiliki nomor Register Negara untuk Akuntan, 2) memiliki Sertifikat Tanda Lulus Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP), Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL), Satuan Kredit PPL (SKP) dalam dua tahun terakhir,
19
3) pengalaman praktik paling sedikit seribu jam dalam lima tahun terakhir dan lima ratus jam diantaranya pernah memimpin dan/atau mensupervisi perikatan audit umum yang disahkan oleh Pemimpin KAP, 4) memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), 5) tidak pernah dikenakan sanksi pencabutan izin Akuntan Publik, 6) membuat Surat Permohonan, melengkapi Permohonan Izin Akuntan Publik, membuat persyaratan tidak merangkap jabatan dengan surat.
2.2
Hasil Penelitian Sebelumnya Irawati dan Supriyadi (2012) meneliti pengaruh orientasi etika pada
komitmen profesional, komitmen organisasional, dan sensitivitas etika auditor dengan gender sebagai pemoderasi. Pengumpulan data menggunakan metode survey. Sampel berjumlah 138 pemeriksa BPK Perwakilan Yogyakarta dan Jawa Tengah. Teknik analisis yang digunakan adalah SEM. Hasilnya terdapat pengaruh komitmen profesi dengan komitmen pada organisasi, komitmen organisasional berpengaruh secara signifikan terhadap sensitivitas etika pemeriksa BPK. Januarti
(2011)
mengembangkan
penelitian
mengenai
pengaruh
pengalaman, komitmen profesional, orientasi etis, dan nilai etika pada persepsi dan pertimbangan etis. Sampel berjumlah 183 auditor BPK di Jakarta dan Semarang. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi. Hasilnya adalah orientasi etika berpengaruh signifikan terhadap persepsi dan pertimbangan etis, sedangkan pengalaman, komitmen profesional, dan nilai etika organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi dan pertimbangan etis.
20
Pengaruh orientasi etika pada komitmen dan sensitivitas etika diteliti oleh Aziza dan Salim (2007). Sampel penelitian eksperimen ini adalah auditor yang bekerja pada KAP di Bengkulu dan Sumatera Selatan. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 32 auditor KAP. Teknik analisis yang digunakan yaitu Path Analysis. Hasilnya orientasi etika berpengaruh terhadap komitmen. Komitmen profesional dan organisasional tidak berpengaruh terhadap sensitivitas etika. Fallah (2006) meneliti tentang pengaruh budaya etis organisasi dan orientasi etis terhadap sensitivitas etika. Metode pengumpulan sampel dalam penelitian ini adalah survey. Sampel berjumlah 116 aparatur Bawasda di Provinsi Papua. Teknik analisis yang digunakan adalah Path Analysis. Hasilnya budaya etis organisasi berpengaruh pada idealisme dan tidak pada relativisme, sedangkan relativisme berpengaruh signifikan pada sensitivitas etika dan idealisme tidak berpengaruh. Shaub et al., (1993) meneliti pengaruh orientasi etika pada komitmen profesi dan organisasi, serta sensitivitas etika dengan teknik analisis Manova. Hasilnya adalah orientasi etika mempengaruhi sensitivitas etika, komitmen profesi dan organisasi. Uraian hasil penelitian sebelumnya dijelaskan pada Tabel 2.1.
21
Tabel 2.1 Rangkuman Hasil Penelitian Sebelumnya Peneliti dan Tahun Penelitian
Variabel Penelitian dan Objek Penelitian
Teknik Analisis Data
Variabel Bebas: Orientasi Etika Variabel Terikat: Komitmen Profesional, Structural Irawati dan Komitmen Equation Supriyadi Organisasional, dan Modeling (2012) Sensitivitas Etika (SEM) Variabel Pemoderasi: Gender Objek Penelitian: BPK
Januarti (2011)
Aziza dan Salim (2007)
Variabel Bebas: Pengalaman auditor, Komitmen Profesional, Orientasi Etis, dan Nilai Etika Variabel Terikat: Persepsi dan Pertimbangan Etis Objek Penelitian: BPK Variabel Bebas: Orientasi Etika Variabel Terikat: Komitmen dan Sensitivitas Etika Objek Penelitian: Auditor di Bengkulu dan Sumatera Selatan
Hasil Penelitian Gender merupakan pemoderasi hubungan idealisme orientasi etika terhadap komitmen organisasional dan sensitivitas etika. Namun tidak berhasil menguji gender sebagai pemoderasi hubungan idealisme orientasi etika terhadap komitmen profesional Penelitian ini tidak berhasil menguji bahwa gender merupakan pemoderasi dalam hubungan antara relativisme orientasi etika terhadap komitmen profesional, komitmen organisasional dan sensitivitas etika.
Regresi
Orientasi Etis berpengaruh signifikan terhadap Persepsi dan Pertimbangan Etis Pengalaman, Komitmen Profesional, dan Nilai Etika Organisasi tidak berpengaruh terhadap Persepsi dan Pertimbangan Etis
Path Anaslysis
Orientasi Etika berpengaruh terhadap Komitmen. Komitmen Profesional dan Organisasional tidak berpengaruh signifikan terhadap sensitivitas etika.
22
Peneliti dan Tahun Penelitian
Variabel Penelitian dan Objek Penelitian
Teknik Analisis Data
Hasil Penelitian
Budaya Etis Organisasi Variabel Bebas: Budaya Etis berpengaruh positif dengan Organisasi dan Idealisme dan Relativisme. Fallah Orientasi etis Path Idealisme berpengaruh positif (2006) Anaslysis terhadap Sensitivitas Etika. Variabel Terikat: Sensitivitas Etika Relativisme berpengaruh negatif terhadap Sensitivitas Objek Penelitian: Bawasda Etika Shaub, Variabel Bebas: et.al, Orientasi etis Orientasi etis mempengaruhi (1993) Variabel Terikat: Multivariate sensitivitas etika, komitmen Komitmen Analysis of profesi, dan komitmen Profesi, Komitmen variance organisasi Organisasi dan (Manova) Sensitivitas Etika Sumber: data diolah (2013)
23
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1
Kerangka Berpikir Kerangka berpikir dalam penelitian ini dikembangkan berdasarkan kajian
teori dan kajian empiris sesuai Sugiyono (2010). Kajian teori dalam penelitian ini terdiri dari teori utama dan teori pendukung. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori etika yang menjelaskan mengenai proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan moral dan justifikasi terhadap keputusan. Terdapat sembilan teori pendukung yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu perkembangan moral kognitif, akuntansi keperilakuan, audit, aspek keperilakuan dalam audit, sensitivitas etika, komitmen, orientasi etika, sensitivitas etika, dan akuntan publik. Sementara kajian empiris dalam penelitian ini berpedoman pada beberapa penelitian yang telah terlebih dahulu dilakukan sebelum penelitian ini dilaksanakan. Terdapat lima penelitian terdahulu yang dijadikan dasar untuk mengembangkan penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Irawati dan Supriyadi (2012), Januarti (2011), Aziza dan Salim (2007), Fallah (2006), serta Shaub et. al., (1993). Kajian teori dan kajian empiris tersebut digunakan untuk mengembangkan rumusan masalah dalam penelitian ini. Setelah rumusan masalah dalam penelitian ini tersusun, kemudian dikembangkan hipotesis penelitian. Selanjutnya, hipotesis yang telah disusun diuji dengan alat bantu statistik untuk memperoleh hasil penelitian. Setelah hasil penelitian diperoleh, peneliti kemudian dapat menarik
23
24
suatu kesimpulan secara menyeluruh mengenai penelitian yang telah dilakukan. Selain itu, peneliti juga dapat memberikan saran kepada peneliti selanjutnya mengenai kelemahan penelitian yang telah dilakukan maupun pengembangan yang dapat dilakukan untuk penelitian selanjutnya. Kerangka berpikir dijelaskan dengan menggunakan Gambar 3.1. Gambar 3.1 Kerangka Berpikir
Kajian Teori
Kajian Empiris
Teori Etika
Irawati dan Supriyadi (2012),
Perkembangan Moral Kognitif
Rumusan Masalah
Aziza dan Salim (2007),
Akuntansi Keperilakuan Audit
Hipotesis
Uji Statistik
Pengalaman Komitmen
Hasil
Orientasi Etika Akuntan Publik
Fallah (2006), serta
Aspek Keperilakuan dalam Audit Sensitivitas Etika
Januarti (2011),
Kesimpulan dan Saran
Shaub et. al., (1993)
25
3.2
Konsep Penelitian Konsep penelitian menjelaskan mengenai hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat. Konsep penelitian dijelaskan pada Gambar 3.2. Pemahaman seseorang mengenai masalah etis dipengaruhi oleh pengalaman dan lingkungan (Hunt dan Vitell, 1986). Penelitian Larkin (2000) menyatakan auditor yang berpengalaman lebih konservatif saat mengahadapi dilema etika sehingga berpengaruh pada tingkat ketelitiannya. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengalaman berpengaruh pada sensitivitas etika. Seorang auditor juga harus memiliki komitmen. Komitmen pada organisasi dan/atau profesi memunculkan keinginan untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi dan/atau profesi (Aranya et al., 1981; Aranya dan Ferris, 1984). Khomsiyah dan Indriantoro (1998) serta Irawati dan Supriyadi (2012) juga memperkuat pengaruh komitmen pada sensitivitas etika. Alternatif lain yang dapat digunakan untuk menyelesaikan dilema etika adalah orientasi etika (Higgins dan Kelleher, 2005). Penelitian Januarti (2011), Shaub et al. (1993), dan Fallah (2006) juga menunjukkan adanya pengaruh orientasi etika pada sensitivitas etika auditor. Gambar 3.2 Konsep Penelitian Pengalaman Komitmen Profesional Komitmen Organisasional Idealisme Relativisme
Sensitivitas Etika
26
3.3
Hipotesis Penelitian Kerlinger (2003) menyatakan hipotesis sebagai pernyataan dugaan tentang
hubungan dua variabel atau lebih, yang berbentuk kalimat pernyataan dan menghubungkan variabel satu dengan yang lainnya secara umum maupun khusus. 1) Pengalaman Pengalaman adalah proses pembelajaran dan pertambahan potensi tingkah laku yang diperoleh dari pendidikan formal maupun non formal (Knoers dan Haditono, 1999). Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) menyatakan bahwa pelaksanaan audit harus dilakukan oleh orang yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Penelitian Larkin (2000) menyatakan auditor yang memiliki pengalaman lebih konservatif saat menghadapi dilema etika. Jones (1991) juga menyatakan bahwa perkembangan moral kognitif seseorang dipengaruhi oleh pengalaman. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman auditor akan berkaitan dengan tingkat ketelitian auditor dan dapat mempengaruhi sensitivitas etika seorang auditor saat melaksanakan tugasnya, sehingga diduga: H1 : Pengalaman berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali 2) Komitmen Aranya et al. (1981) serta Aranya dan Ferris (1984) mendefinisikan komitmen sebagai sebuah kepercayaan pada nilai-nilai organisasi dan/atau profesi untuk mengerahkan usaha atas nama organisasi dan/atau profesi sehingga memunculkan keinginan untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi dan/atau profesi. Komitmen dibedakan menjadi komitmen profesional dan
27
komitmen organisasional secara empiris dan diprediksi oleh variabel yang berbeda (Bline et al., 1992; Brierly, 1996; Leong et al., 2003). Komitmen organisasional berkaitan dengan jenis organisasi karyawan, sedangkan komitmen profesional berkaitan dengan dukungan untuk kelompok dan sikap positif terhadap profesi dan karakteristik pekerjaan (Kwon dan Banks, 2004). Tenaga profesional dididik untuk menjalankan tugas secara independen dan memecahkan
masalah
yang
muncul
dalam
pelaksanaan
tugas
dengan
menggunakan keahlian dan dedikasi secara profesional (Badjuri, 2009). Selain itu, auditor didalam organisasinya juga dididik untuk memahami atau menghayati tujuan organisasi, terlibat dalam pekerjaan dan setia terhadap organisasi (Mowday et al., 1982). Kedua komitmen tersebut akan menumbuhkan sensitivitas bagi auditor dalam melaksanakan tugasnya, tidak terkecuali dalam mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan nilai-nilai etika. Khomsiyah dan Indriantoro (1998) menyatakan bahwa terdapat pengaruh komitmen profesional terhadap sensitivitas etika. Irawati dan Supriyadi (2012) juga menemukan bahwa komitmen organisasional berpengaruh secara signifikan terhadap sensitivitas etika. Hal ini mengindikasikan bahwa komitmen profesional dan komitmen organisasional mempengaruhi sensitivitas etika, sehingga diduga: H2 : Komitmen profesional berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali H3 : Komitmen organisasional berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali
28
3) Orientasi Etika Finn et al. (1988) mengembangkan penelitian Hunt dan Vitell (1984) dengan menggunakan skala idealisme dan relativisme dari Forsyth (1980), dimana lingkungan budaya dan pengalaman pribadi diasumsikan membentuk orientasi etika. Forsyth (1980) dan Shaub et al. (1993) mengidentifikasi idealisme dan relativisme sebagai prediktor penting penilaian moral. Sikap idealis diartikan sebagai sikap tidak memihak dan terhindar dari berbagai kepentingan. Sedangkan, relativisme adalah suatu sikap penolakan terhadap nilai-nilai moral yang absolut dalam mengarahkan perilaku etis (Forsyth, 1980) dalam Shaub et al. (1993). Shaub et al. (1993) menemukan bahwa orientasi etis mempengaruhi sensitivitas etika. Selain itu, orientasi etika berpengaruh signifikan terhadap persepsi dan pertimbangan etis (Januarti, 2011). Fallah (2006) secara spesifik menemukan idealisme berpengaruh positif terhadap sensitivitas etika dan relativisme berpengaruh negatif terhadap sensitivitas etika. Persepsi etika auditor pada ketiga penelitian tersebut menunjukkan bahwa aturan-aturan etika berpengaruh pada sikap auditor dalam menentukan keputusannya. Ketika auditor memilih untuk mempertahankan idealisme atau relativisme, maka sensitivitas etika yang dihasilkan akan berbeda, sehingga diduga: H4 : Idealisme berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali H5 : Relativisme berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali
29
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1
Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan rencana dari struktur penelitian yang
mengarahkan proses dan hasil riset yang menjadi valid, objektif, efektif, dan efisien (Jogiyanto, 2007). Rancangan penelitian dalam penelitian ini diawali dari terjadinya fenomena dilema etika yang dihadapi auditor di Indonesia ketika melaksanakan tugasnya. Hal tersebut salah satunya tercermin dari kasus pemberian sanksi kepada 10 KAP yang melanggar standar audit pada tahun 2002 (Rustiana, 2006). Kasus audit tidak hanya terjadi di Indonesia, sebelumnya juga kasus audit pernah terjadi pada Enron. Kasus yang terjadi membuktikan bahwa auditor KAP harus mampu berperan lebih baik lagi dalam menjalankan segala jenis tugas yang diberikan kepadanya. Sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan serta memperbaiki peran auditor, maka langkah nyata yang telah dilakukan oleh American Institute of Certified Public Accountant (AICPA), yaitu memberi syarat kepada para auditor untuk melatih sensitivitas dan moral dalam semua aktivitasnya (Anderson dan Ellyson, 1986). Setelah menyusun rumusan masalah dan hipotesis penelitian, maka selanjutnya menentukan variabel pengalaman, komitmen dan orientasi etika yang mempengaruhi sensitivitas etika. Irawati dan Supriyadi (2012), Januarti (2011), Aziza dan Salim (2007), Fallah (2006), serta Shaub et al. (1993) telah menguji beberapa variabel-variabel berbeda yang berkaitan dengan sensitivitas etika.
29
30
Penelitian ini mencoba mengkombinasikan keseluruhan penelitian sebelumnya untuk memperoleh hasil penelitian dengan dimensi waktu dan tempat yang berbeda (confirmatory research). Instrumen penelitian yang berupa kuesioner kemudian disusun untuk digunakan mengumpulkan data penelitian. Metode yang digunakan untuk menentukan data penelitian ini adalah metode purposive sampling. Setelah seluruh data diperoleh, maka tahap selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data untuk memperoleh hasil. Hasil penelitian kemudian dibahas dan diinterpretasikan untuk menarik kesimpulan dan saran. Rancangan penelitian dijelaskan pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Rancangan Penelitian Masalah Penelitian
Rumusan Masalah Hipotesis Variabel Penelitian: Pengalaman, Komitmen Profesional & Organisasional, Idealisme & Relativisme, serta Sensitivitas Etika Instrumen dan Pengumpulan Data
Metode Penelitian
Pengolahan dan Analisis Data Pembahasan dan Interpretasi Hasil
Kesimpulan dan Saran
31
4.2
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada auditor Kantor Akuntan Publik di Bali yang
terdaftar pada Ikatan Akuntan Publik Indonesia tahun 2013. Waktu penelitian yang digunakan adalah tahun 2013. Tabel 4.1 berikut ini menjelaskan KAP di Bali yang terdaftar pada Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) 2013. Tabel 4.1 Daftar KAP di Provinsi Bali Tahun 2013 NO.
NAMA KAP
1. KAP Drs. Ida Bagus Djagera 2. KAP Drs I Made Oka & Rekan 3. KAP I Wayan Ramantha 4. KAP Drs. Johan Malonda, Astika & Rekan (Cab) 5. KAP K. Gunarsa 6. KAP Drs. Ketut Budiartha 7. KAP Drs. Sri Marmo Djogosarkoro 8. KAP Drs. Tasnim Ali Widjanarko & Rekan 9. KAP Drs. Wayan Sunasdyana 10. KAP Rama Wendra 11. KAP Drs. Gede Kusumaputra 12. KAP Drs. Heru Bawono 13. KAP Drs. Ketut Muliartha RM & Rekan Sumber: www.iapi.or.id (2013)
4.3
Data Penelitian
4.3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh auditor Kantor Akuntan Publik di Bali tahun 2013. Berdasarkan directory IAPI 2013, jumlah auditor keseluruhan di Bali adalah sebanyak 82 auditor. Sampel dalam penelitian ini dipilih berdasarkan metode purposive sampling, dengan menggunakan kriteria bahwa auditor yang menjadi sampel memiliki pengalaman audit minimal 1 tahun pada KAP di Bali. Pemilihan sampel juga didasarkan pada kondisi bahwa auditor dengan
32
pengalaman minimal 1 tahun telah memperoleh penugasan audit sebagai auditor junior. Penentuan sampel penelitian ini disajikan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Penentuan Sampel Penelitian Keterangan
Jumlah
Jumlah Populasi (Auditor KAP di Bali)
82
Jumlah Auditor yang Bekerja Kurang dari 1 Tahun
12
Jumlah Sampel Penelitian
70
Sumber: data diolah (2013) Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada Putri dan Laskito (2013), Fatimah (2012) dan Indarto (2011) yang meneliti pengalaman audit menggunakan kriteria purposive sampling dengan menetapkan responden adalah auditor yang memiliki pengalaman minimal 1 tahun bekerja pada KAP. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 auditor. 4.3.2 Jenis Data Berikut ini adalah jenis data untuk keperluan analisis dan menguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Terdapat dua jenis data penelitian, yaitu: 1) Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka (Sugiyono, 2009). Data kuantitatif dalam penelitian ini yaitu usia auditor, lama auditor bekerja dan pelatihan yang pernah diikuti. 2) Data kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur dengan menggunakan angka (Sugiyono, 2009). Data kualitatif dalam penelitian ini yaitu komitmen profesional dan komitmen organisasional, orientasi etika (idealisme dan relativime), serta sensitivitas etika auditor.
33
4.3.3 Sumber Data Berikut ini adalah sumber data yang digunakan dalam penelitin ini untuk keperluan analisis dan menguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Terdapat dua sumber data penelitian, yaitu: 1) Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama (Saifuddin, 2001). Data primer dalam penelitian ini adalah jawaban responden atas kuesioner pengaruh pengalaman, komitmen dan orientasi etika pada sensitivitas etika auditor. 2) Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui olahan data dari pengumpul data primer atau pihak lain pertama (Saifuddin, 2001). Data sekunder dalam penelitian ini adalah daftar KAP di Bali.
4.4
Variabel Penelitian
4.4.1 Identifikasi Variabel Variabel-variabel dalam penelitian ini dapat dikelompokkan sebagai sebagai berikut. 1) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat (Sugiyono, 2009). Variabel bebasnya adalah pengalaman, komitmen profesional, komitmen organisasional, idealisme, dan relativisme. 2) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Sugiyono, 2009). Variabel terikatnya adalah sensitivitas etika.
34
4.4.2 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah sebuah definisi untuk setiap variabelvariabel penelitian yang ada, dengan tujuan untuk menjelaskan karakteristik dari objek ke dalam elemen-elemen yang diobservasi, sehingga konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian (Jogiyanto, 2007). Pengukuran variabel menggunakan skala Likert empat poin untuk menghindari multi interpretable, central tendency effect dan menghindari banyak informasi yang hilang. Definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Sensitivitas Etika Shaub et al. (1993) menyatakan bahwa sensitivitas etika adalah kemampuan untuk menyadari adanya nilai-nilai etika dalam suatu keputusan. Penelitian Irawati dan Supriyadi (2012) mengukur sensitivitas etika dengan memodifikasi skenario sensitivitas etika Shaub (1989) yang terdiri dari: kegagalan akuntan dalam mengerjakan pekerjaan sesuai dengan waktu yang diminta, penggunaan jam kantor untuk kepentingan pribadi dan judgement akuntan dalam hubungannya dengan prinsip-prinsip akuntansi. Variabel sensitivitas etika (Y) diukur dengan menggunakan 4 indikator berupa kasus-kasus yang berkaitan dengan sensitivitas etika auditor. Indikator sensitivitas etika dijabarkan dalam kasus 1 s/d 4 pada lampiran kuesioner penelitian. Responden diarahkan untuk menilai tingkat indikasi pentingnya 4 kasus yang disajikan. Penilaian dimulai dari indikasi kasus sangat tidak penting/STP (1), tidak penting/TP (2), penting/P (3), dan sangat penting/SP (4).
35
2) Pengalaman Pengalaman adalah proses pembelajaran dan pertambahan potensi tingkah laku yang diperoleh dari pendidikan formal maupun non formal (Knoers dan Haditono, 1999). Gusnardi (2003) mengukur pengalaman audit berdasarkan jabatan auditor, lama bekerja, peningkatan keahlian, serta pelatihan audit yang pernah diikuti oleh auditor. Variabel pengalaman (X1) diukur dengan menggunakan 4 indikator yang dikembangkan Gusnardi (2003). Indikator pengalaman dijabarkan dalam poin kuesioner pengalaman yang terdiri dari jabatan auditor, lama bekerja, peningkatan keahlian, serta pelatihan audit yang pernah diikuti. a. Penilaian jabatan dimulai dari auditor junior yang diberi skor 1, auditor senior yang diberi skor 2, manajer yang diberi skor 3, dan pemilik/partner yang diberi skor 4. b. Penilaian lama bekerja dimulai dari 1-3 tahun diberi skor 1, 4-6 tahun diberi skor 2, 7-9 tahun diberi skor 3, dan yang bekerja ≥ 10 tahun diberi skor 4. c. Penilaian tingkat pendidikan dimulai dari D3 diberi skor 1, S1 diberi skor 2, S2 diberi skor 3, dan S3 diberi skor 4. d. Penilaian pelatihan dimulai dari 1-3 kali diberi skor 1, 4-6 kali diberi skor 2, 7-9 kali diberi skor 3, dan ≥ 10 kali diberi skor 4.
36
3) Komitmen Aranya et al. (1981) serta Aranya dan Ferris (1984) mendefinisikan komitmen sebagai kepercayaan serta penerimaan tujuan nilai organisasi dan/atau profesi dengan kesediaan untuk mengerahkan usaha atas nama organisasi dan/atau profesi dan keinginan untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi dan/ atau profesi. Bline et al. (1992) menemukan bahwa komitmen profesional dan komitmen organisasional mengindikasikan dua hal yang berbeda. Komitmen organisasional dan komitmen profesional dibedakan secara empiris dan diprediksi oleh variabel yang berbeda, (Brierly, 1996; Leong et al., 2003). Larkin (1990) menyatakan profesional adalah tingkat loyalitas seorang individu pada profesi, seperti yang dipersepsikan oleh individu tersebut. Komitmen profesional dalam penelitian ini menggunakan modifikasi pengukuran Irawati dan Supriyadi (2012) yang dikembangkan oleh Dwyer et al. (2000). Penilaian menggunakan lima pernyataan yang berkaitan dengan komitmen profesional
yaitu
keinginan,
tanggungjawab,
motivasi,
kepedulian,
dan
kebanggaan pada profesi auditor. Variabel komitmen profesional (X2) diukur dengan 5 indikator yang dijabarkan menggunakan 5 pernyataan yang berkaitan dengan komitmen auditor terhadap profesinya sebagai auditor. Responden diarahkan untuk menilai pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi responden. Penilaian dimulai dari pendapat sangat tidak setuju/STS (1), tidak setuju/TS (2), setuju/S (3), dan sangat setuju/SS (4).
37
Mowday et al. (1982) mengemukakan bahwa komitmen organisasi terbangun bila setiap individu mengembangkan tiga sikap dalam organisasi, yaitu identification, involvement, dan loyalty. Komitmen organisasional diukur dengan menggunakan empat indikator modifikasi Irawati dan Supriyadi (2012) terhadap pengukuran Mowday et al. (1982) yaitu keinginan kuat tetap sebagai anggota, keinginan berusaha keras, penerimaan nilai organisasional dan penerimaan tujuan organisasional. Variabel komitmen organisasional (X3) diukur dengan 4 indikator yang dijabarkan menggunakan 4 pernyataan yang berkaitan dengan komitmen auditor terhadap organisasi tempat ia bekerja, dalam hal ini Kantor Akuntan Publik. Responden diarahkan untuk menilai pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi responden. Penilaian dimulai dari pendapat sangat tidak setuju/STS (1), tidak setuju/TS (2), setuju/S (3), dan sangat setuju/SS (4).
4) Orientasi Etika Orientasi etika merupakan alternatif pola perilaku untuk menyelesaikan dilema etika dan konsekuensi yang diharapkan oleh fungsi yang berbeda (Higgins dan Kelleher, 2005). Finn et al. (1988) mengembangkan penelitian Hunt dan Vitell (1984) menggunakan skala idealisme dan relativisme dari Forsyth (1980), dimana lingkungan budaya dan pengalaman pribadi diasumsikan membentuk orientasi etika. Forsyth (1980) mengidentifikasi idealisme dan relativisme sebagai prediktor penting penilaian moral. Idealisme adalah sikap tidak memihak dan terhindar dari berbagai kepentingan. Relativisme adalah sikap penolakan terhadap nilai-nilai moral yang absolut dalam mengarahkan perilaku etis.
38
Penelitian Irawati dan Supriyadi (2012) membuat pengukuran idealisme dengan mengacu pada suatu hal yang dipercaya oleh individu dengan konsekuensi yang dimiliki dan diinginkannya tidak melanggar nilai-nilai moral. Idealisme diukur dengan menggunakan sepuluh item yang dikembangkan Forsyth (1981) yaitu memastikan hasil audit tidak merugikan pihak lain, toleransi terhadap suatu kerugian, evaluasi terhadap suatu tindakan, tindakan yang berkaitan dengan fisik dan psikologis, sikap profesional, introspeksi diri, penilaian moral, kesejahteraan, pengorbanan, dan penilaian suatu tindakan ideal. Variabel idealisme (X4) diukur dengan 10 pernyataan yang berkaitan dengan sikap tidak memihak dan terhindar dari berbagai kepentingan. Responden diarahkan untuk menilai pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi responden. Penilaian dimulai dari pendapat sangat tidak setuju/STS (1), tidak setuju/TS (2), setuju/S (3), dan sangat setuju/SS (4). Relativisme diukur dengan menggunakan sepuluh item yang dikembangkan Forsyth (1981) yaitu pertimbangan kode etik, aturan etika audit pada berbagai situasi, subjektivitas, karakteristik prinsip-prinsip moral, penilaian etis terhadap suatu tindakan individu, prinsip-prinsip moral individu, pertimbangan moral, penetapan aturan etika, formulasi kebohongan, dan situasi yang mempengaruhi kebohongan. Variabel relativisme (X5) diukur dengan 10 pernyataan yang berkaitan dengan sikap penolakan terhadap nilai-nilai moral yang absolut dalam mengarahkan perilaku etis. Responden diarahkan untuk menilai pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi responden. Penilaian dimulai dari pendapat sangat tidak setuju/STS (1), tidak setuju/TS (2), setuju/S (3), dan sangat setuju/SS (4).
39
4.5
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode survey dengan teknik kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan modifikasi kuesioner Irawati dan Supriyadi (2012), Januarti (2011) dan Gusnardi (2003). Kuesioner pengalaman dikembangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Januarti (2011) dan Gusnardi (2003), sedangkan kuesioner komitmen, orientasi etika dan sensitivitas etika dikembangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Irawati dan Supriyadi (2012) dan Shaub (1989). Penelitian ini mengubah pengukuran dengan menggunakan skala Likert 1 sampai 4 yang sebelumnya menggunakan skala Likert 1 sampai 7. Alasan mengubah skala tersebut adalah dengan pertimbangan untuk memperoleh pandangan auditor secara lebih jelas mengenai pernyataan dan kasus yang disajikan dalam kuesioner. Jika digunakan skala 7, terdapat kecenderungan responden akan memilih untuk berpendapat netral mengenai suatu kasus. Modifikasi skala Likert ini mengacu pada pendapat Hadi (1991) untuk beberapa alasan berikut: Pertama, pemberian kategori tengah memberikan arti ganda atau multi interpretable. Kedua, tersedianya kategori jawaban tengah menimbulkan kecenderungan jawaban ketengah (central tendency effect) bagi auditor yang memiliki keraguan dalam menanggapi pernyataan. Ketiga, jika disediakan kategori jawaban tengah akan menghilangkan banyak informasi dari para auditor. Kriyantono (2008) juga menyatakan skala Likert dapat menghilangkan jawaban ragu-ragu karena responden memiliki kecenderungan untuk memilih jawaban yang aman, selain juga dapat menghilangkan banyak data dalam riset.
40
4.6
Prosedur Pengumpulan Data Adapun prosedur dalam penelitian ini adalah:
1) Penentuan sampel penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. Sampel dalam penelitian ini adalah auditor yang memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun. 2) Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan secara langsung kepada auditor KAP di Bali. Kuesioner tersebut terdiri dari pengalaman, komitmen profesional, komitmen organisasional, idealisme, relativisme, dan sensitivitas etika auditor kepada responden. 3) Melakukan pengujian dengan menggunakan alat statistik SPSS untuk memperoleh hasil pengujian instrumen, pengujian asumsi klasik, dan pengujian regresi linear berganda
4.7
Teknik Analisis Data Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
pengalaman, komitmen, orientasi etika pada sensitivitas etika auditor KAP di Bali dengan menggunakan program Statistical Package for Social Science (SPSS). 4.7.1 Intervalisasi Data Intervalisasi data dilakukan karena penelitian ini menggunakan analisis parametrik. Idrus (2007) menyatakan bahwa data ordinal (skor kuisioner) dapat diolah dalam analisis regresi jika telah ditransformasi menjadi data interval dengan Method Succesive of Interval.
41
4.7.2 Pengujian Instrumen Pengujian instrumen berupa pengujian validitas dan reliabilitias kuesioner perlu dilakukan sebelum menganilisis data yang dikumpulkan. 1) Pengujian Validitas. Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner. Uji validitas menggunakan nilai Pearson Correlation antar skor item dengan total item kemudian dibandingkan dengan rkritis. Jika korelasi item terhadap nilai Pearson Correlation lebih besar dari rkritis (0,30) maka instrumen penelitian tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2009). Begitu pula sebaliknya, apabila korelasi item terhadap nilai Pearson Correlation lebih kecil dari rkritis (0,30) maka instrumen penelitian tersebut dikatakan tidak valid dan berlaku sebaliknya. 2) Pengujian Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur indikator variabel atau konstruk dari suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas menggunakan nilai Cronbach Alpha. Jika nilainya lebih besar dari 0,60 maka instrumen penelitian tersebut dikatakan reliabel atau handal dan berlaku sebaliknya (Ghozali, 2009). Begitu pula sebaliknya, apabila nilainya lebih kecil dari 0,60 maka instrumen penelitian tersebut dikatakan tidak reliabel atau tidak handal.
42
4.7.3 Uji Asumsi Klasik Model regresi dikatakan baik apabila telah terbebas dari masalah normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas. 1) Uji Normalitas Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah residu dari persamaan regresi berdistribusi Normal atau tidak. Metode yang digunakan adalah dengan statistik Kolgomorov-Smirnov. Data dikatakan berdistribusi Normal bila Asymp. Sig (2-tailed) > alpha (0,05). 2) Uji Multikolinearitas Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar sesama variabel bebas atau independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebasnya. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan tidak adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance > 0,10 atau nilai VIF < 10. 3) Uji Heteroskedastisitas Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dan residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pengujian menggunakan model glejser. Model ini dilakukan dengan meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel bebasnya. Jika variabel bebas dalam penelitian ini tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap absolute residual berarti model regresi tidak mengandung gejala heteroskedastisitas.
43
4.7.4 Uji Regresi Linear Berganda Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Wirawan (2002) menyatakan bahwa teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui ketergantungan suatu variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas. Persamaan untuk menguji hipotesis secara keseluruhan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + ε ..........................................(1) Keterangan: Y α β1 - β5 X1 X2 X3 X4 X5 ε
= = = = = = = = =
Sensitivitas Etika Konstanta Koefisien Regresi Pengalaman Komitmen Profesional Komitmen Organisasional Idealisme Relativisme Faktor lain yang berpengaruh terhadap variabel terikat (Y)
4.7.5 Uji statistik F Uji F digunakan untuk mengetahui kelayakan model yang diuji. Langkahlangkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 1) Merumuskan hipotesis H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = β5 = 0, berarti tidak ada pengaruh variabel bebas secara serempak terhadap variabel terikat. Hi: β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ β5 ≠ 0, berarti ada pengaruh variabel bebas secara serempak terhadap variabel terikat. 2) Menentukan tingkat signifikasi (α) = 0,05
44
3) Menentukan besarnya tingkat probabilitas (sig.) F yang diperoleh dari hasil pengujian dengan program SPSS. 4) Kriteria pengujian: a. Tingkat probabilitas (sig.) F ≤ α = 0,05 ; Hi diterima dan H0 ditolak, b. Tingkat probabilitas (sig.) F > α = 0,05 ; Hi ditolak dan H0 diterima. 4.7.6 Uji statistik t Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 1) Merumuskan hipotesis H0 : βi = 0 berarti tidak ada pengaruh Xi terhadap Y dimana i adalah variabel 1 (X1), 2 (X2), 3 (X3), 4 (X4), dan 5 (X5) Hi : βi ≠ 0 berarti ada pengaruh Xi terhadap Y dimana i adalah variabel 1 (X1), 2 (X2), 3 (X3), 4 (X4), dan 5 (X5) 2) Menentukan tingkat signifikansi pada uji dua sisi α/2 = 0,025 3) Menentukan besarnya signifikansi t masing-masing variabel yang diperoleh dari hasil pengujian dengan program SPSS. a. Tingkat probabilitas (sig.) t < α/2 = 0,025 ; Hi diterima dan H0 ditolak, b. Tingkat probabilitas (sig.) t ≥ α/2 = 0,025 ; Hi ditolak dan H0 diterima.
45
BAB V HASIL PENELITIAN
5.1
Gambaran Umum Responden Profesi Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) tertuang pada
Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008. Profesi Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari Menteri untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan. Sementara KAP didefinisikan sebagai badan usaha yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi Akuntan Publik dalam memberikan jasanya. Bali memiliki 13 Kantor Akuntan Publik yang terdaftar pada Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Berdasarkan directory IAPI tahun 2013, total jumlah auditor KAP di Bali pada tahun 2013 adalah sebanyak 82 auditor dengan sampel penelitian berjumlah 70 auditor. 5.1.1 Responden Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengalaman, komitmen dan orientasi etika pada sensitivitas etika. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner ke seluruh KAP di Bali yang terdaftar pada Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Tabel 5.1 menunjukkan tingkat penyebaran dan pengembalian kuesioner dari auditor Kantor Akuntan Publik di Bali.
45
46
Tabel 5.1 Tingkat Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner No. Keterangan
Jumlah
1
Total kuesioner yang disebarkan
70
2
Total kuesioner yang tidak kembali
(8)
3
Total kuesioner yang kembali
62
4
Response Rate
5
Kuesioner yang tidak dapat digunakan dalam analisis
(2)
6
Kuesioner yang dapat digunakan dalam analisis
60
7
Useable Response Rate
%
88,57 %
85,71 %
Sumber: Data primer diolah (2013) Jumlah kuesioner yang disebarkan kepada auditor Kantor Akuntan Publik di Bali sebanyak 70 kuesioner dan yang kembali sebanyak 62 kuesioner (Response Rate = 88,57 %). Setelah dilakukan pemeriksaan, terdapat 2 kuesioner yang digugurkan karena tidak melengkapi data pada pertanyaan dan pernyataan dalam kuesioner, sehingga secara keseluruhan terdapat 60 kuesioner yang layak untuk dianalisis (Useable Response Rate = 85,71 %). 5.1.2 Karakteristik Responden Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan jabatan. Pengukuran tersebut dapat dilakukan melalui data yang diperoleh dari kuesioner yang kembali. Tabel 5.2 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lama bekerja auditor Kantor Akuntan Publik di Bali.
47
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Keterangan a Usia Auditor ≤ 30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun ≥ 51 tahun Total Jenis Kelamin Auditor Laki-laki Perempuan Total
Jumlah
Persentase
43 12 4 1 60
71,67 % 20 % 6,67 % 1,66 % 100 %
36 24 60
60 % 40 % 100 %
6 52 2 0 60
10 % 86,67 % 3,33 % 0% 100 %
30 16 10 4 60
50 % 26,67 % 16,67 % 6,66 % 100 %
b
c
Tingkat Pendidikan D3 S1 S2 S3 Total d
Lama Bekerja 1-3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun ≥ 10 tahun Total
Sumber: Data primer diolah (2013) Sebagai informasi tambahan yang terkait dengan keberlangsungan profesi auditor di Bali, penelitian ini memberikan data mengenai usia auditor KAP di Bali. Hasil menunjukkan bahwa profesi ini masih didominasi oleh auditor yang memiliki usia produktif. Hal ini terlihat dari jumlah auditor yang memiliki usia lebih kecil atau sama dengan 30 tahun sebanyak 43 orang (71,67%), jumlah auditor yang memiliki usia 31 sampai 40 tahun sebanyak 12 orang (20%), jumlah auditor yang memiliki usia 41 sampai 50 tahun sebanyak 4 orang (6,67%), dan
48
jumlah auditor yang memiliki usia lebih besar atau sama dengan 51 tahun sebanyak 1 orang (1,66%). Data tersebut juga dapat menjadi peluang riset lanjutan mengenai pengaruh usia pada sensitivitas etika. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa jumlah auditor laki-laki sebanyak 36 orang (60%) dan auditor perempuan sebanyak 24 orang (40%). Hal ini menunjukkan bahwa auditor pada Kantor Akuntan Publik di Bali masih didominasi oleh auditor laki-laki. Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Bali didominasi oleh auditor dengan latar belakang pendidikan S1 sebanyak 52 orang (86,67%) dilihat dari karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan auditor. Jumlah auditor dengan tingkat pendidikan D3 sebanyak 6 orang (10%), S2 sebanyak 2 orang (3,33%), dan S3 sebanyak 0 orang (0%). Karakteristik responden berdasarkan lamanya auditor bekerja pada KAP di Bali menunjukkan bahwa auditor yang bekerja selama 1 sampai 3 tahun sebesar 50% (30 orang), yang bekerja selama 4 sampai 6 tahun sebesar 26,67% (16 orang), jumlah auditor bekerja 7 sampai 9 tahun sebesar 16,67% (10 orang), dan bekerja selama 10 tahun atau lebih sebesar 6,66% (4 orang). Hal ini menunjukkan bahwa KAP didominasi oleh auditor yang bekerja selama 1 sampai 3 tahun.
5.2 Statistik Deskriptif Informasi tentang karakteristik variabel dalam penelitian ini disajikan dalam tabel hasil statistik deskriptif yang disajikan pada Tabel 5.3.
49
Tabel 5.3 Hasil Statistik Deskriptif Kisaran Teoritis Variabel
Kisaran Aktual
Mean Min
Sensitivitas Etika 12,17 4 Pengalaman 9,57 4 Komitmen Profesional 14,85 5 Komitmen Organisasional 12,30 4 Idealisme 31,97 10 Relativisme 31,23 10 Sumber: Data primer diolah (2013), Lampiran 4
Maks
Min
Maks
Std Deviasi
16 16 20 16 40 40
7 4 8 7 22 22
16 14 20 16 40 40
2,48 2,24 3,00 2,46 4,99 5,41
Rata-rata (Mean) digunakan untuk mengukur nilai sentral dari suatu distribusi data dan standar deviasi digunakan untuk mengukur perbedaan nilai data yang diteliti dengan nilai rata-ratanya. Tabel 5.3 menunjukkan bahwa Mean variabel sensitivitas etika adalah 12,17 dengan standar deviasi sebesar 2,48. Mean variabel pengalaman adalah 9,57 dengan standar deviasi sebesar 2,24. Mean variabel komitmen profesional adalah 14,85 dengan standar deviasi sebesar 3,00. Mean variabel komitmen organisasional adalah 12,30 dengan standar deviasi sebesar 2,46. Mean variabel idealisme adalah 31,97 dengan standar deviasi sebesar 4,99. Mean variabel relativisme adalah 31,23 dengan standar deviasi sebesar 5,41. Nilai kisaran minimum dan maksimum variabel sensitivitas etika pada penelitian ini adalah sebesar 7 dan 16, pengalaman sebesar 4 dan 14, komitmen profesional sebesar 8 dan 20, komitmen organisasional sebesar 7 dan 16, idealisme dan relativisme sebesar 22 dan 40. Hasil ini juga menunjukkan bahwa nilai sentral dari distribusi data dengan nilai tertinggi adalah idealisme dan yang terendah adalah pengalaman. Selain itu, variabel yang memiliki standar deviasi tertinggi adalah relativisme dan yang terendah adalah pengalaman.
50
5.3 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan. Tahapantahapan dalam pengujian hipotesis terdiri dari pengujian instrumen (validitas dan reliabilitas), uji asumsi klasik, uji regresi linear berganda, uji F dan uji t. 5.3.1 Uji Instrumen Pengujian terhadap instrumen penelitian dilakukan dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen, sehingga penelitian ini dapat memperoleh hasil penelitian yang valid dan reliabel. Instrumen yang valid adalah instrumen yang dapat mengukur apa yang seharusnya diukur dan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur suatu objek yang sama akan menghasilkan data yang sama pula. 1) Uji Validitas Instrumen dikatakan valid apabila memiliki koefisien korelasi lebih besar dari 0,3 (Ghozali, 2009). Hasil pengujian pada Tabel 5.4 menunjukkan seluruh nilai koefisien korelasi dari instrumen ini lebih besar dari 0,3, sehingga instrumen penelitian ini dapat dikatakan valid atau instrumen ini dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Indikator X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5
Koefisien Korelasi 0,812 0,596 0,459 0,849 0,898 0,809 0,873 0,834 0,933
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
51
No. Indikator Koefisien Korelasi 10 X3.1 0,870 11 X3.2 0,852 12 X3.3 0,805 13 X3.4 0,897 14 X3.1 0,854 15 X3.2 0,664 16 X3.3 0,772 17 X3.4 0,897 18 X3.5 0,883 19 X3.6 0,742 20 X3.7 0,721 21 X3.8 0,746 22 X3.9 0,604 23 X3.10 0,873 24 X4.1 0,854 25 X4.2 0,751 26 X4.3 0,677 27 X4.4 0,727 28 X4.5 0,568 29 X4.6 0,548 30 X4.7 0,660 31 X4.8 0,867 32 X4.9 0,694 33 X4.10 0,840 34 Y1.1 0.873 35 Y1.2 0,752 36 Y1.3 0,858 37 Y1.4 0,912 Sumber: Data primer diolah (2013), Lampiran 5
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
2) Uji Reliabilitas Instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 (Ghozali, 2009). Hasil penelitian pada Tabel 5.5 menunujukan seluruh nilai koefisien Cronbach Alpha dari instrumen ini lebih besar dari 0,6, sehingga instrumen dari penelitian ini dapat dikatakan reliabel atau bila instrumen ini digunakan beberapa kali untuk mengukur suatu objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama pula.
52
Tabel 5.5 Hasil Uji Reliabilitas No. Variabel Koefisien Cronbach Alpha 1 Pengalaman (X1) 0,639 2 Komitmen 0,920 Profesional (X2) 3 Komitmen 0,878 Organisasional (X3) 4 Idealisme (X4) 0,927 5 Relativisme (X5) 0,898 6 Sensitivitas Etika 0,870 (Y1) Sumber: Data primer diolah (2013), Lampiran 6
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
5.3.2 Uji Asumsi Klasik Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat sehingga hasil analisis dapat diinterpretasikan dengan lebih akurat, efisien, dan terbebas dari gejala-gejala asumsi klasik. Menurut Ghozali (2011) uji asumsi klasik yang dilakukan adalah sebagai berikut. 5.3.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Residual berdistribusi normal apabila tingkat signifikansi atau Asymp.Sig(2-tailed) lebih besar dari α = 0,05. Hasil uji pada Tabel 5.6 menunjukkan nilai Asymp.Sig(2-tailed) dari uji normalitas adalah sebesar 0,980 atau lebih besar dari α = 0,05. Hal ini berarti model dalam penelitian ini berdistribusi normal.
53
Tabel 5.6 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters
Unstandardized Residual 60 a,b
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
0,0000000 0,29463764 0,061 0,061 -0,049 0,471 0,980
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data primer diolah (2013), Lampiran 7
5.3.2.2 Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik adalah bebas dari gejala multikolinear. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya korelasi antar sesama variabel bebas dapat dilihar dari nilai torelence dan nilai VIF. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan tidak adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance > 0,10 atau nilai VIF < 10.
54
Hasil uji pada Tabel 5.7 menunjukkan bahwa koefisien tolerence variabel pengalaman adalah sebesar 0,621 lebih besar dari 0,1 dan VIF sebesar 1,609 lebih kecil dari 10. Koefisien tolerence variabel komitmen profesional adalah sebesar 0,675 lebih besar dari 0,1 dan VIF sebesar 1,481 lebih kecil dari 10. Koefisien tolerence variabel komitmen organisasional adalah sebesar 0,602 lebih besar dari 0,1 dan VIF sebesar 1,661 lebih kecil dari 10. Koefisien tolerence variabel idealisme adalah sebesar 0,639 lebih besar dari 0,1 dan VIF sebesar 1,565 lebih kecil dari 10. Koefisien tolerence variabel relativisme adalah sebesar 0,779 lebih besar dari 0,1 dan VIF sebesar 1,283 lebih kecil dari 10. Hasil tersebut membuktikan bahwa tidak terdapat gejala
multikolinear pada variabel
pengalaman, komitmen profesional, komitmen organisasional, idealisme, dan relativisme dalam penelitian ini. Tabel 5.7 Hasil Uji Multikolinearitas No. 1
Variabel Pengalaman (X1)
Tolerance 0,621
VIF 1,609
2
Komitmen Profesional (X2)
0,675
1,481
3
Komitmen Organisasional (X3)
0,602
1,661
4
Idealisme (X4)
0,639
1,565
5
Relativisme (X5)
0,779
1,283
Sumber: Data primer diolah (2013), Lampiran 8
Keterangan Tidak terjadi multikoliniearitas Tidak terjadi multikoliniearitas Tidak terjadi multikoliniearitas Tidak terjadi multikoliniearitas Tidak terjadi multikoliniearitas
55
5.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas Uji
heteroskedastisitas
bertujuan
untuk
menguji
apakah
terjadi
ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Pengujian menggunakan model glejser. Model ini dilakukan dengan meregresikan nilai absolute ei dengan variabel bebas. Jika tidak ada satupun nilai absolute ei variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat maka tidak ada heteroskedastisitas. Hasil uji glejser pada penelitian ini menunjukkan bahwa penelitian ini telah terbebas dari indikasi heteroskedastisitas karena tidak ada satupun nilai absolute residual variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Hasil keseluruhan uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Tabel 5.8. Tabel 5.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas No. Variabel 1 Pengalaman (X1)
t -1,040
Sig. 0,303
2
Komitmen Profesional (X2)
-1,193
0,238
3
0,189
0,851
4
Komitmen Organisasional (X3) Idealisme (X4)
0,048
0,962
5
Relativisme (X5)
-0,485
0,629
Sumber: Data primer diolah (2013), Lampiran 9
Keterangan Tidak terjadi heteroskedastisitas Tidak terjadi heteroskedastisitas Tidak terjadi heteroskedastisitas Tidak terjadi heteroskedastisitas Tidak terjadi heteroskedastisitas
56
5.3.3 Uji Regresi Linear Berganda Setelah semua uji asumsi klasik terpenuhi maka tahap selanjutnya adalah melakukan uji regresi linear berganda dengan model dasar sebagai berikut: Y= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + ε ..........................................(1) Keterangan: Y α β1 - β5 X1 X2 X3 X4 X5 ε
= = = = = = = = =
Sensitivitas Etika Konstanta Koefisien Regresi Pengalaman Komitmen Profesional Komitmen Organisasional Idealisme Relativisme Faktor lain yang berpengaruh terhadap variabel terikat (Y)
Hasil uji regresi linear berganda dapat dilihat pada tabel 5.9. Pengujian tersebut dilakukan terhadap variabel
pengalaman, komitmen profesional,
komitmen organisasional, idealisme, dan relativisme pada sensitivitas etika. Tabel 5.9 Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Model No. 1 2
Variabel
Unstandardized Coefficients Β
Std. Error 0,086 0,053
Standardized Coefficients t
Sig.
3,062 4,437
0,003 0,000
5,357
0,000
3,117 -3,223
0,003 0,002
Beta
Pengalaman (X1) 0,264 0,215 Komitmen 0,236 0,298 Profesional (X2) 3 Komitmen 0,364 0,068 0,381 Organisasional (X3) 4 Idealisme (X4) 0,106 0,034 0,215 5 Relativisme (X5) -0,087 0,027 -0,202 Konstanta = 0,686 Sig. F 0,000 Adjusted R Square 0,820 Sumber: Data primer diolah (2013), Lampiran 10
57
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda yang ditunjukan pada Tabel 5.9, maka dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,686 + 0,264 X1 + 0,236 X2 + 0,364X3 + 0,106X4 - 0,087X5 + ε ................(1) Koefisien persamaan regresi di atas mengindikasikan bahwa variabel pengalaman, komitmen profesional, komitmen organisasional, dan idealisme memiliki pengaruh searah dengan variabel terikat (sensitivitas etika). Sedangkan, variabel relativisme memiliki pengaruh terbalik dengan variabel terikat (sensitivitas etika). Selain itu, hasil regresi juga menunjukkan Adjusted R Square sebesar 0,820. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabilitas variabel sensitivitas etika dapat dijelaskan
oleh
variabel
pengalaman,
komitmen profesional,
komitmen
organisasional, idealisme, dan relativisme sebesar 82 persen, sedangkan sisanya sebesar 18 persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian. Nilai koefisien regresi variabel pengalaman auditor (X1) sebesar 0,264, profesional auditor (X2) sebesar 0,236, komitmen organisasional auditor (X3) sebesar 0,364, idealisme (X3) sebesar 0,106, dan relativisme (X3) sebesar -0,087. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel pengalaman, komitmen profesional, komitmen organisasional, dan idealisme berpengaruh positif pada sensitivitas etika auditor KAP di Bali. Sebaliknya, variabel relativisme berpengaruh negatif pada sensitivitas etika auditor KAP di Bali.
58
5.3.4 Uji Statistik F Hasil uji F atau uji kelayakan model pada Tabel 5.9 menunjukkan pengaruh seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji ini dilakukan sebelum melakukan pengujian terhadap hipotesis. Apabila uji F menunjukkan hasil yang signifikan, maka seluruh variabel bebas mempengaruhi variabel terikat dan model yang digunakan layak uji, sehingga pengujian hipotesis dapat dilanjutkan. 1) Rumusan hipotesis H0: β1 = β2 = β3 = β4 = β5 = 0, berarti tidak ada pengaruh variabel bebas secara serempak terhadap variabel terikat. H1: β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ β5 ≠ 0, berarti ada pengaruh variabel bebas secara serempak terhadap variabel terikat. 2) Tingkat signifikasi (α) = 0,05 3) Tingkat probabilitas (sig.) F yang diperoleh dari hasil pengujian dengan program SPSS adalah 0,000. 4) Hasil pengujian: Tingkat probabilitas (sig.) F = 0,000 ≤ α = 0,05 ; H1 diterima dan H0 ditolak, Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikasi F sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pengalaman, komitmen profesional, komitmen organisasional, idealisme, dan relativisme mampu memprediksi dan menjelaskan sensitivitas etika auditor KAP di Bali.
59
5.3.5 Uji Statistik t Hasil uji t pada Tabel 5.9 menunjukkan pengaruh variabel pengalaman, komitmen profesional, komitmen organisasional, idealisme, dan relativisme pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali secara parsial. Pengujian masing-masing variabel bebas pada variabel terikat dijelaskan sebagai berikut. 5.3.5.1 Pengaruh Pengalaman pada Sensitivitas Etika Auditor Kantor Akuntan Publik di Bali Hipotesis pertama (H1) menyatakan bahwa pengalaman berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. Untuk menguji pengaruh pengalaman pada sensitivitas etika dilakukan dengan melihat hasil uji statistik t. 1) Rumusan hipotesis H0 : β1 = 0 berarti tidak ada pengaruh pengalaman pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali H1 : β1 ≠ 0 berarti ada pengaruh pengalaman pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali 2) Tingkat signifikansi melalui uji dua sisi α/2 = 0,025 3) Tingkat probabilitas (sig.) t variabel pengalaman = 0,003 < α/2 = 0,025. Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak. Kesimpulannya adalah pengalaman berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali.
60
5.3.5.2 Pengaruh Komitmen Profesional pada Sensitivitas Etika Auditor Kantor Akuntan Publik di Bali Hipotesis kedua (H2) menyatakan bahwa komitmen profesional berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. Untuk menguji pengaruh komitmen profesional pada sensitivitas etika dilakukan dengan melihat hasil uji statistik t. 1) Rumusan hipotesis H0 : β2 = 0 berarti tidak ada pengaruh komitmen profesional pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali H2 : β2 ≠ 0 berarti ada pengaruh komitmen profesional pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali 2) Tingkat signifikansi melalui uji dua sisi α/2 = 0,025 3) Tingkat probabilitas (sig.) t variabel komitmen profesional = 0,000 < α/2 = 0,025. Hal ini menunjukkan bahwa H2 diterima dan H0 ditolak. Kesimpulannya adalah komitmen profesional berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. 5.3.5.3 Pengaruh Komitmen Organisasional pada Sensitivitas Etika Auditor Kantor Akuntan Publik di Bali Hipotesis ketiga (H3) menyatakan bahwa komitmen organisasional berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. Untuk menguji pengaruh komitmen organisasional pada sensitivitas etika dilakukan dengan melihat hasil uji statistik t.
61
1) Rumusan hipotesis H0 : β3 = 0 berarti tidak ada pengaruh komitmen organisasional pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali H3 : β3 ≠ 0 berarti ada pengaruh komitmen organisasional pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali 2) Tingkat signifikansi melalui uji dua sisi α/2 = 0,025 3) Tingkat probabilitas (sig.) t variabel komitmen organisasional = 0,000 < α/2 = 0,025. Hal ini menunjukkan bahwa H3 diterima dan H0 ditolak. Kesimpulannya
adalah
komitmen
organisasional berpengaruh pada
sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. 5.3.5.4 Pengaruh Idealisme pada Sensitivitas Etika Auditor Kantor Akuntan Publik di Bali Hipotesis keempat (H4) menyatakan bahwa idealisme berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. Untuk menguji pengaruh idealisme pada sensitivitas etika dilakukan dengan melihat hasil uji statistik t. 1) Rumusan hipotesis H0 : β4 = 0 berarti tidak ada pengaruh idealisme pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali H4 : β4 ≠ 0 berarti ada pengaruh idealisme pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali
62
2) Tingkat signifikansi melalui uji dua sisi α/2 = 0,025 3) Tingkat probabilitas (sig.) t variabel idealisme = 0,003 < α/2 = 0,025. Hal ini menunjukkan bahwa H4 diterima dan H0 ditolak. Kesimpulannya adalah idealisme berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. 5.3.5.5 Pengaruh Relativisme pada Sensitivitas Etika Auditor Kantor Akuntan Publik di Bali Hipotesis kelima (H5) menyatakan bahwa relativisme berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. Untuk menguji pengaruh relativisme pada sensitivitas etika dilakukan dengan melihat hasil uji statistik t. 1) Rumusan hipotesis H0 : β5 = 0 berarti tidak ada pengaruh relativisme pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali H5 : β5 ≠ 0 berarti ada pengaruh relativisme pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali 2) Tingkat signifikansi melalui uji dua sisi α/2 = 0,025 3) Tingkat probabilitas (sig.) t variabel relativisme = 0,002 < α/2 = 0,025. Hal ini menunjukkan bahwa H5 diterima dan H0 ditolak. Kesimpulannya adalah relativisme berpengaruh pada sensitivitas etika auditor KAP di Bali.
63
BAB VI PEMBAHASAN
Pengalaman, komitmen profesional, komitmen organisasional, idealisme, dan relativisme berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali jika dilihat dari hasil analisis statistik. Nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,820 memiliki arti bahwa variasi perubahan sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali ditentukan oleh variabel pengalaman, komitmen profesional, komitmen organisasional, idealisme, dan relativisme sebesar 82 persen, sedangkan sisanya sebesar 18 persen ditentukan oleh faktor-faktor lain. Pengaruh masing-masing variabel bebas pada variabel terikat dipaparkan pada pembahasan berikut ini. 6.1
Pengaruh Pengalaman pada Sensitivitas Etika Auditor Kantor Akuntan Publik di Bali Hasil pengujian hipotesis satu (H1) menunjukkan bahwa pengalaman
berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. Secara statistik, hasil analisis menunjukkan koefisien beta unstandardized dari variabel pengalaman adalah sebesar 0,264. Koefisien bernilai positif menunjukkan bahwa pengalaman auditor memiliki pengaruh positif pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. Beberapa penelitian sebelumnya memperkuat hasil penelitian ini. Januarti (2011) menyatakan bahwa auditor memperoleh pengalaman dari diskusi, pelatihan dan penggunaan standar. Pengalaman membantu auditor untuk lebih konservatif saat mengahadapi dilema etika (Larkin, 2000). Selain itu, pengalaman juga 63
64
berpengaruh pada perkembangan moral kognitif (Jones, 1991). Kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa penelitian tersebut adalah pengalaman mengarahkan seseorang untuk semakin baik dalam bekerja, berpikir dan bersikap untuk meraih suatu tujuan (Puspaningsih, 2004). Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman sangat penting untuk menghadapi dilema etika. Semakin teliti auditor, maka semakin meningkat sensitivitas etika yang dimiliki auditor untuk mengambil suatu keputusan dalam semua aktivitasnya. Seseorang dengan pengalaman tinggi memiliki beberapa keunggulan seperti, mendeteksi masalah, memahami masalah dan mencari penyebab timbulnya suatu permasalahan (Purnamasari, 2005). Standar Profesional Akuntan Publik menyatakan bahwa pelaksanaan audit harus dilakukan oleh orang yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Januarti (2011) yang menemukan bahwa pengalaman tidak berpengaruh terhadap persepsi dan pertimbangan etis auditor BPK. Hal tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan indikator pengukuran variabel pengalaman. Penelitian Januarti (2011) menggunakan indikator lama bekerja sebagai pengukur pengalaman, sedangkan penelitian ini menggunakan indikator Gusnardi (2003) yang terdiri dari jabatan, lama bekerja, peningkatan keahlian, serta pelatihan audit yang pernah diikuti. Pengalaman tidak hanya berkaitan dengan lama bekerja, tetapi juga harus mempertimbangkan indikator penting seperti jabatan, keahlian dan pelatihan. Pengukuran dengan empat indikator tersebut dapat memberikan informasi yang lebih jelas dan terperinci mengenai pengalaman yang dimiliki auditor.
65
6.2
Pengaruh Komitmen Profesional pada Sensitivitas Etika Auditor Kantor Akuntan Publik di Bali Hasil pengujian hipotesis dua (H2) menunjukkan bahwa komitmen
profesional berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. Secara statistik, hasil analisis menunjukkan koefisien beta unstandardized dari variabel komitmen profesional adalah sebesar 0,236. Koefisien bernilai positif menunjukkan bahwa komitmen profesional auditor memiliki pengaruh positif pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. Beberapa penelitian sebelumnya
memperkuat
hasil penelitian ini.
Khomsiyah dan Indriantoro (1998) menyatakan bahwa terdapat pengaruh komitmen profesional terhadap sensitivitas etika. Tenaga profesional dididik untuk menjalankan tugas secara independen dan memecahkan masalah yang muncul dalam pelaksanaan tugas dengan keahlian dan dedikasi secara profesional (Badjuri, 2009). Profesionalisme membantu auditor menciptakan pelayanan audit yang lebih baik bagi klien atau masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen profesional sangat penting, karena peningkatan komitmen profesional auditor berakibat pada peningkatan sensitivitas etika auditor dalam mengambil suatu keputusan. Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan Januarti (2011) yang menemukan bahwa komitmen profesional tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi dan pertimbangan etis auditor BPK. Hal tersebut dapat dikarenakan perbedaan persepsi mengenai komitmen profesional antara auditor BPK dengan Kantor Akuntan Publik diatur oleh standar profesional yang berbeda. Selain itu, perbedaan budaya dapat menjadi faktor penting yang membedakan pemahaman masing-masing auditor mengenai komitmen profesional.
66
6.3
Pengaruh Komitmen Organisasional pada Sensitivitas Etika Auditor Kantor Akuntan Publik di Bali Hasil pengujian hipotesis tiga (H3) menunjukkan bahwa komitmen
organisasional berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. Secara statistik, hasil analisis menunjukkan koefisien beta unstandardized dari variabel komitmen organisasional adalah sebesar 0,364. Koefisien bernilai positif menunjukkan bahwa komitmen organisasional auditor memiliki pengaruh positif pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. Beberapa penelitian sebelumnya memperkuat hasil penelitian ini. Hasil penelitian Irawati dan Supriyadi (2012) menemukan bahwa komitmen organisasional berpengaruh terhadap sensitivitas etika. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa
organisasi profesi auditor
memiliki
peran
dalam
pembentukan sensitivitas etika. Komitmen pada organisasi memunculkan keinginan untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi (Aranya et al., 1981; Aranya dan Ferris, 1984). Salah satu cara yang dapat dilakukan auditor untuk bertahan sebagai anggota dari organisasi adalah memahami sifat dasar etika dari suatu keputusan yang dibuat, pemahaman yang cukup dapat meningkatkan sensitivitas etikanya (Anderson dan Ellyson, 1986; Shaub et al., 1993). Komitmen
pada
organisasi
akan
memunculkan
keinginan
untuk
mempertahankan keanggotaan dalam organisasi (Aranya et al., 1981; Aranya dan Ferris, 1984). Salah satu cara yang dapat dilakukan auditor untuk bertahan sebagai anggota organisasi adalah memahami dasar etika dari keputusan yang dibuat, pemahaman yang cukup dapat meningkatkan sensitivitas etika auditor (Anderson dan Ellyson, 1986; Shaub et al., 1993). Namun, hasil penelitian ini berbeda
67
dengan penelitian Shaub et al. (1993) serta Aziza dan Salim (2007) yang berpendapat bahwa tidak ada hubungan antara komitmen organisasional dengan sensitivitas etika auditor. Persepsi seseorang mengenai komitmen pada organisasi tergantung pada organisasi tempatnya bekerja. Komitmen organisasi pada Kantor Akuntan Publik bersifat heterogen, karena keragaman budaya organisasi yang diterapkan pada masing-masing kantor. Keragaman program audit yang dilaksanakan pada masing-masing organisasi mendorong munculnya perbedaan persepsi setiap auditor mengenai komitmen organisasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh pada sensitivitas etika. 6.4
Pengaruh Idealisme pada Sensitivitas Etika Auditor Kantor Akuntan Publik di Bali Hasil pengujian hipotesis empat (H4) menunjukkan bahwa idealisme
berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. Secara statistik, hasil analisis menunjukkan koefisien beta unstandardized dari variabel idealisme sebesar 0,106. Koefisien bernilai positif menunjukkan idealisme berpengaruh positif pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. Beberapa penelitian sebelumnya memperkuat hasil penelitian ini. Januarti (2011) menunjukkan orientasi etika berpengaruh pada persepsi dan pertimbangan etis. Fallah (2006) secara spesifik menunjukkan idealisme berpengaruh positif terhadap sensitivitas etika. Shaub et al. (1993) juga menyatakan bahwa orientasi etis mempengaruhi sensitivitas etika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa auditor yang idealis memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi, sehingga sikap idealis harus dipertahankan untuk dapat digunakan membuat keputusan yang tepat ketika menghadapi dilema etika.
68
6.5
Pengaruh Relativisme pada Sensitivitas Etika Auditor Kantor Akuntan Publik di Bali Hasil pengujian hipotesis lima (H5) menunjukkan bahwa relativisme
berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. Secara statistik, hasil analisis menunjukkan koefisien beta variabel relativisme sebesar 0,087. Koefisien bernilai negatif menunjukkan bahwa relativisme auditor berpengaruh negatif pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. Beberapa penelitian sebelumnya memperkuat hasil penelitian ini. Januarti (2011) dan Shaub et al. (1993) menunjukkan orientasi etika berpengaruh pada persepsi dan pertimbangan etis. Fallah (2006) secara spesifik menemukan bahwa relativisme berpengaruh negatif terhadap sensitivitas etika. Relativisme diartikan sebagai sikap penolakan terhadap nilai-nilai moral yang bersifat absolut. Forsyth (1980) mengidentifikasi pengukuran relativisme dengan mengacu pada sikap penolakan tersebut. Kesimpulan yang dapat diambil adalah relativisme harus dihilangkan oleh auditor. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa anggota profesi auditor Kantor Akuntan Publik di Bali masih membutuhkan aturan-aturan etika dalam mengambil keputusan ketika menghadapi dilema etika.
69
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN
7.1
Simpulan Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kajian
teori, kajian empiris, hipotesis, dan hasil pengujian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Pengalaman berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. Koefisien regresi variabel pengalaman bernilai positif. Hal ini bermakna bahwa auditor yang memiliki pengalaman akan memiliki tingkat sensitivitas etika yang menguat. 2) Komitmen profesional berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. Koefisien regresi variabel komitmen profesional bernilai positif. Hal ini bermakna bahwa auditor yang memiliki komitmen profesional akan memiliki tingkat sensitivitas etika yang menguat. 3) Komitmen organisasional berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. Koefisien regresi variabel komitmen organisasional bernilai positif. Hal ini bermakna bahwa auditor yang memiliki komitmen organisasional akan memiliki tingkat sensitivitas etika yang menguat. 4) Idealisme berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. Koefisien regresi variabel idealisme bernilai positif. Hal ini bermakna bahwa auditor yang memiliki idealisme akan memiliki tingkat sensitivitas etika yang menguat.
69
70
5) Relativisme berpengaruh pada sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di Bali. Koefisien regresi relativisme bernilai negatif. Hal ini bermakna bahwa auditor yang memiliki relativisme akan memiliki tingkat sensitivitas etika yang melemah.
7.2
Saran Berdasarkan hasil penelitian dan beberapa kendala yang dihadapi dalam
penelitian ini, maka masih diperlukan pengembangan dan perbaikan guna memperoleh hasil penelitian yang lebih baik pada penelitian-penelitian selanjutnya. Beberapa saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut: 1) Fokus penelitian ini adalah auditor Kantor Akuntan Publik di Bali, sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan untuk seluruh Kantor Akuntan Publik di Indonesia. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan penelitian ini sebagai salah satu referensi mengenai sensitivitas etika auditor Kantor Akuntan Publik di wilayah lainnya. 2) Penelitian selanjutnya dapat menggunakan sampel dengan fenomena dilema etika, seperti auditor BPK, auditor internal perusahaan, dan tidak menutup kemungkinan untuk pihak-pihak lainnya. 3) Peluang riset selanjutnya diharapkan dapat menemukan variabel-variabel baru yang berpengaruh pada sensitivitas etika, seperti fee audit dan usia. Riset juga dapat dilakukan dengan membandingkan KAP dengan BPK.
71
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing (Audit oleh Kantor Akuntan Publik). Jakarta: Universitas Indonesia. _____, Sukrisno. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. Edisi Ketiga. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti. Anderson, G. dan R. C. Ellyson. 1986. Restructuring Profesional Standards: The Anderson Report. Journal of Accountancy, September, pp. 92-104. Aranya, N., A. Barack and Amernic, J. 1981. A test of Holland’s theory in a population of accountants. Journal of Vocational Behavior, Vol. 19 No. 1, pp. 15-24. _____, N. and K. R. Ferris. 1984. A Reexamination of Accountants' Organizational-Profesional Conflict. The Accounting Review, Vol. 59, pp. 1-15. Aziza, N. dan Salim A. 2007. Pengaruh Orientasi Etika Pada Komitmen dan Sensitivitas Etika Auditor (Studi Empiris pada Auditor di Bengkulu dan Sumatera Selatan). Simposium Nasional Akuntansi 11. Universitas Tanjung Pura, Pontianak. Badjuri, Achmad. 2009. Pengaruh Komitmen Organisasional dan Profesional terhadap Kepuasan Kerja Auditor dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening (Studi pada KAP di Jawa Tengan dan DIY). ISSN 1979-4886. Bertens, K. 2000. Pengantar Etika Bisnis. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Bline, D. M., Meixner, W. F. and Aranya N. 1992. The Impact Of The Work Setting On The Organizational & Profesional Commitment of Accountants, Research in Govermental & Non Profit Accounting, Vol. 7, pp.79-96. Boyton, K. J. 2003. Modern Auditing. Edisi ke 7. Jakarta: Erlangga. Brierly, J. A. 1996. The measurement of organizational commitment and professional commitment. The Journal of Social Psychology, 136, 265–267. Chang, J. Y. dan Choi, J. N. 2007. The Dynamic Relation Between Organizational and Professional Commitment of Highly Educated Research and Development (R&D) Professionals. The Journal of Social Psychology, 147(3), pp 299–315.
72
Damman, T. E. 2003. Audit: A Build-in Conflict of Interest, Corporate Board, Vol. 24, Issue 138, 16-22. Directory Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik. 2013. Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik. Jakarta: IAI Kopartemen Akuntan Publik. Djakman, Chaerul D. 2003. Manajemen Laba dan Pengaruh Kebijakan Multi Papan Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VI: Surabaya. Duska, Ronald, F., dan Duska, Brenda, S. 2003. Accounting Ethics. Blackwell Publishing Ltd. Dwyer, L., Mellor, R., Mistilis, N. and Mules, T. 2000. A framework for evaluating and forecasting the impacts of special events. Proceedings of event evaluation, research and education, Sydney: Australian Centre for Event Management. Fallah, Syaikhul. 2006. Pengaruh budaya etis organisasi dan orientasi etika terhadap sensitivitas etika (studi empiris tentang pemeriksa internal di Bawasda Pemda Papua. Universitas Diponegoro: Tesis. Fatimah, Annisa. 2012. Karakteristik Personal Auditor Sebagai Anteseden Perilaku Disfungsional Auditor dan Pengaruhnya terhadap Kualitas Hasil Audit. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, Vol 1 No 1 Edisi April. Finn, Don W., Lawrence B., Chonko, dan Shelby D. Hunt. 1988. Ethical Problems in Public Accounting: The View From the Top. Journal of Business Ethics, Vol. 7, pp. 605-615. Forsyth, D. R. 1980. A Taxonomy of Ethical Ideology. Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 39, pp. 175-184. _____, D. R. 1981. Moral Judgment: The Influence of Ethical Ideology. Personality and Social Psychology Bulletin, Vol. 7, pp. 218-223. Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi ke 4. Semarang: Universitas Diponegoro. Gusnardi. 2003. Analisis Perbandingan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Judgment Penetapan Risiko Audit oleh Auditor yang Berpengalaman dan Auditor yang Belum Berpengalaman. Tesis. Bandung: Universitas Padjadjaran. (Tidak Dipublikasikan). Hadi, Sutrisno. 1991. Analisa Butir untuk Instrumen Angket, Test dan Skala Rating. Penerbit: Andi Offeset, Jogjakarta.
73
_____, Sutrisno. 2000. Metodologi Research I. Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM. Higgins dan Kelleher. 2005. Comparative Perspectives on the Ethical Orientations of Human Resources, Marketing and Finance Functional Managers. Journal of Business Ethics, Vol.56, pp. 275-288. http://www.iapi.or.id http://www.bpk.go.id Hudayati, Ataina. 2002. Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori dan Pendekatan yang Melandasi. JAAI Volume 6 No. 2. Hunt, S. D. dan S. J. Vitell. 1986. A General Theory of Marketing Ethics. Journal of Macromarketing, Spring, pp. 5-16. Idrus, Muhammad. 2007. Metode Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Yogyakarta: UII Press. Indarto, Stefani Lily. 2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit. Dinamika Sosial Ekonomi, Vol 7 No 2 Edisi November. Irawati, Anik dan Supriyadi. 2012. Pengaruh Orientasi Etika Pada Komitmen Profesional, Komitmen Organisasional dan Sensitivitas Etika Auditor dengan Gender sebagai Variabel Pemoderasi. Simposium Nasional Akuntansi XV: Banjarmasin. Januarti, Indira. 2011. Analisis pengaruh pengalaman auditor, komitmen profesional, orientasi etis, dan nilai etika terhadap persepsi dan pertimbangan etis (auditor badan pemeriksa keuangan Indonesia). Simposium Nasional Akuntansi XIV. Aceh. Jeffrey, C. and N. Weatherholt. 1996. Ethical Development, Professional Commitment, and Rule Observance Attitudes: A Study Case of CPAs and Corporate Accountans. Behavioral Research in Accounting, Vol 8, 8-36. Jensen, Michael C. and W. H. Meckling. 1976. Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics 3. Jogiyanto. 2007. Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan PengalamanPengalaman. Yogyakarta: BPFE.
74
Jones, T. M. 1991. Ethical Decision Making by Individuals in Organizations : An Issue Contingent Model. Academy of Management Review, vol. 16(2), 366395. Jusup, Al. Haryono. 2001. Auditing (Pengauditan). Buku I. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Kerlinger, Fred N. 2003. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Khomsiyah dan Nur Indriantoro. 1998. Pengaruh Orientasi Etika terhadap Komitmen dan Sensitivitas Etika Auditor Pemerintah di DKI Jakarta. JRAI Vol. 1 13-28. Knoers dan Haditono. 1999. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagian, Cetakan ke-12, Gajah Mada University Press, Yogyakarta Kohlberg, L. 1971. Stage and Sequance: The Cognitive Developmental Approach to Socialization in D.A Goslin. Chicago: Rand McNally. Handbook of Socialization Theory and Research, 347-480. Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, Edisi Pertama Cetakan Ketiga. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Kwon, I. W. G., & Banks, D. W. 2004. Factors related to the Organizational and professional commitment of internal auditors. Managerial Auditing Journal, 19, 606–622. Larkin, J. M. 1990. Does Gender Affect Auditor KAPs’ Performance?. The Woman CPA. Spring pp. 20-24. _____, Joseph, M. 2000, The Ability of Internal Auditors to Identify Ethical Dilemmas, Journal of Business Ethics, 23, 401-409. Leong, L., Huang, S. Y., and Hsu, J. 2003. An empirical study on professional commitment, organizational commitment and job involvement in Canadian Accounting firms. Journal of American Academy of Business, 2, 360–370. Leung, P. dan Cooper, B. J. 1995. Ethical dilemmas in accountancy practice. Australian Accountant. May, pp. 28-32. Ludigdo, Unti. 2006. Strukturasi Praktik Etika di Kantor Akuntan Publik: Sebuah Studi Interpretif. Simposium Nasional Akuntansi 9: Padang.
75
Mowday, R. T., Steers, R. M., and Porter, L. W. 1979. The Measurement of Organizational Commitment. Journal of Vacational Behavioral, Vol. 14, pp. 224-247. _____. 1982. Employee Organization Linkages, The Psychology of Commitment Abstenteism and Turnover. New York : Academic Press 28-49. O’Leary, Conor and Derry Cotter. 2000. The ethics of final year accountancy students: an international comparison. Managerial Auditing Journal, Vol. 15, pp. 108 –115. Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008. Ponemon, L. A. dan Gabhart, D. R. L. 1993. Ethical reasoning in accounting and auditing. Research Monograph No. 21. CGA-Canada Research Foundation. Pujiati, D. 2002. Hubungan antara Partisipasi dan Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi: Tinjauan terhadap Empat Faktor Kontinjensi (studi Empiris pada Bank Umum di Kotamadya Semarang. Tesis Program Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro. (tidak dipublikasikan). Purnamasari, Dian Indri. 2005. Pengaruh pengalaman kerja terhadap hubungan partisipasi dengan efektivitas sistem informasi. Jurnal Riset Akuntansi Keuangan. Puspaningsih, Abriyani. 2004. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasana kerja dan kinerja manajer perusahan manufaktur. JAAI. Putri, P. A., dan Herry Laskito. 2013. Pengaruh Lingkungan Etika, Pengalaman Auditor dan Tekanan Ketaatan Terhadap Kualitas Audit Judgment. Diponegoro Journal of Accounting, Vol 2 No 2 ISSN 2337-3806. Risa, Nurma. 2011. Analisis Sensitivitas Etis Mahasiswa Universitas Islam 45 Bekasi. JRAK 1 No. 2 Januari 2011. Rustiana. 2006. Eksplorasi Pembuatan Keputusan Etis Mahasiswa Akuntansi dalam Situasi Dilema Etis Akuntansi. Modus, vol 18(1), 49-61. _____. 2006. Persepsi Etika Mahasiswa Akuntansi dan Auditor dalam Situasi Dilema Etis Akuntansi. Kinerja. vol 10 (2), 116-128. Saifuddin, Azwar. 2001. Metode Penelitian. Semarang: Universitas Diponegoro.
76
Shaub, M. K., Don W. Finn dan Paul Munter. 1993. The Effects of Auditor’s Ethical Orientation on Commitment and Ethical Sensitivity. Behavioral Research in Accounting, Vol. 5, pp. 145-169. _____. 1989. An Empirical Examination of The Determinants of Auditor’s Ethical Sensitivity. Disertation in Texas Tech University. Siegel, Gary & Helene Ramanauskas Marconi. 1989. Behavioral Accounting. South Western Publishing Co. Cicinnati, Ohio. Standar Profesional Akuntan Publik No. 1 Tentang Standar Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik. Suartana, I Wayan. 2010. Akuntansi Keperilakuan: Teori dan Implementasi. Yogyakarta : Andi Offset. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: PT. Alfabeta Cipta. _____. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Kelimabelas. Bandung: PT. Alfabeta. Susetyo, Budi. 2009. Pengaruh Pengalaman Audit Tehadap Pertimbangan Auditor dengan Kredibilitas Klien Sebagai Variabel Moderating. Universitas Diponegoro: Tesis. Trevino, Linda Klebe. 1986. Ethical Decision Making in Organization: A Person Situation Interactionist Model. Academy of Management Review Review, July, 601-617. Tsalikis, J. and D. J. Fritzche. 1989. Business Ethics: A Literatur Review with a Focus on Marketing Ethics. Journal of Business Ethics, Vol.8, No.9, pp. 695-743. Tsui, J. S. L. 1996. Auditors’ Ethical Reasoning: Some Audit Conflict and Cross Cultural Evidence. The International Journal of Accounting Vol 31, 121133. _____, and F. A., Gul. 1996. Auditor Behaviour in an Audit Conflict Situation: A Research Note on the Role of Locus of Control and Ethical Reasoning. Accounting, Organizations and Society Vol 21, 41-51. UU No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik. Velasquez, M. G. 2005. Business Ethics, Concepts and Cases, 5th ed. Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey.
77
Wiley, C. 1998. Reexamining Perceived Ethics Issues and Ethics Roles Among Employment Managers. Journal of Business Ethics, Vol.17, pp. 147-161. Windsor. C. A. and N. M. Ashkanasy. 1995. The Effect of Client Management Bargaining Power, Moral Reasoning Development, and Belief in a Just World on Auditor Independence. Accounting, Organizations and Society Vol 20, 701-720. Wirawan, Nata. 2002. Statistik 2 Untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi Kedua. Denpasar. Keraras Emas.
78
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Denpasar, ...../...../2013 Kepada Yth. Bapak/Ibu Responden Di Tempat
Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Gde Herry Sugiarto Asana NIM
: 1191662015
adalah mahasiswa Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana semester akhir yang sedang menyusun tugas akhir berupa tesis. Adapun judul dari penelitian saya tentang Pengaruh Pengalaman, Komitmen dan Orientasi Etika pada Sensitivitas Etika Auditor KAP di Bali. Saya berharap Bapak/Ibu dapat membantu proses pengumpulan data dengan menjawab pertanyaan maupun pernyataan dalam kuesioner ini. Mohon dibaca terlebih dahulu petunjuk kuesioner dan diberikan jawaban yang jujur sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Saya berharap agar kuesioner yang telah terjawab bisa diambil kembali secepatnya. Saya juga menjamin kerahasiaan data Bapak/Ibu terhadap kuesioner ini. Atas kesediaan waktu Bapak/Ibu untuk menjawab kuesioner ini, saya mengucapkan terima kasih, sekaligus permohonan maaf seandainya penelitian ini mengganggu pekerjaan Bapak/Ibu responden.
Peneliti
Gde Herry Sugiarto Asana NIM. 1191662015
79
Lampiran Kuesioner Mohon dijawab pada isian yang telah disediakan dan pilihlah jawaban pada pertanyaan pilihan dengan memberi tanda silang (X) pada satu jawaban yang sesuai dengan kondisi Bapak/Ibu. Identifikasi Personal Nama KAP Nama Responden Usia Jenis Kelamin
: : : :
.......... Tahun a. Laki-Laki
b. Perempuan
b. Auditor Senior d. Pemilik/Partner
Kuesioner Pengalaman Jabatan
:
a. Auditor Junior c. Manajer
Lama bekerja
:
.......... Tahun
Pendidikan terakhir
:
a. D3 c. S2
Pelatihan yang pernah diikuti
:
.......... Kali
b. S1 d. S3
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan yang dianggap paling sesuai dengan kondisi atau persepsi Bapak/Ibu diantara pilihan berikut: STS (1) = Sangat Tidak Setuju TS (2) = Tidak Setuju
1 2 3 4 5
S (3) = Setuju SS (4) = Sangat Setuju
Kuesioner Komitmen Komitmen Profesional Saya ingin melakukan usaha luar biasa melebihi yang diharapkan demi kesuksesan profesi auditor. Saya bangga memberitahu orang lain bahwa saya adalah bagian dari profesi auditor. Profesi auditor menginspirasi saya untuk bekerja dengan sebaik-baiknya. Saya sangat peduli dengan perkembangan profesi auditor di Indonesia. Bagi saya, profesi auditor adalah profesi terbaik dibandingkan dengan profesi lainnya.
Pernyataan/Skor STS TS S SS 1 2 3 4 1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
80
1 2 3 4
Kuesioner Komitmen Komitmen Organisasional Saya memiliki keinginan kuat untuk selalu tetap menjadi anggota KAP. Saya selalu memiliki keinginan kuat untuk berusaha keras demi KAP. Saya menerima nilai-nilai yang diterapkan oleh KAP. Saya menerima apapun yang telah menjadi tujuan institusi KAP.
Pernyataan/Skor STS TS S SS 1 2 3 4 1
2
3
4
1 1
2 2
3 3
4 4
Kuesioner Orientasi Etika Pernyataan/Skor Idealisme STS TS S SS Auditor harus memastikan terlebih dahulu bahwa hasil 1 2 3 4 1 audit mereka tidak pernah secara sengaja merugikan orang lain, dalam tingkat sekecil apapun. Auditor tidak dapat memberikan toleransi pada 1 2 3 4 2 perbuatan yang merugikan orang lain. Melakukan tindakan yang dapat merugikan orang lain 1 2 3 4 3 adalah tindakan yang salah, walaupun tindakan tersebut menguntungkan auditor. Auditor tidak boleh menyakiti dan merugikan orang 1 2 3 4 4 lain secara fisik maupun psikologis. 5 Auditor tidak boleh melakukan tindakan mengancam. 1 2 3 4 Auditor tidak boleh melakukan perbuatan yang dapat 1 2 3 4 6 merugikan pihak yang tidak bersalah. Auditor perlu mempertimbangkan konsekuensi negatif 1 2 3 4 7 dan positif dari perbuatan yang tidak bermoral. Martabat dan kesejahteraan orang seharusnya menjadi 1 2 3 4 8 perhatian paling penting dalam suatu masyarakat Auditor jangan pernah sampai mengorbankan 1 2 3 4 9 kesejahteraan orang lain. Tindakan moral adalah tindakan yang sesuai dengan 1 2 3 4 10 tindakan-tindakan yang sifatnya ideal/sempurna.
81
Kuesioner Orientasi Etika Pernyataan/Skor Relativisme STS TS S SS Tidak ada prinsip-prinsip etika yang begitu penting 1 2 3 4 1 untuk dijadikan bagian dari kode etik auditor. Aturan-aturan etika berbeda antara tim audit satu 1 2 3 4 2 dengan yang lain, demikian juga dengan penerapannya, berbeda antara situasi satu dengan yang lainnya. Prinsip-prinsip harus dipandang sebagai sesuatu yang 1 2 3 4 sifatnya subjektif. Apa yang dianggap seseorang 3 bermoral, mungkin saja dianggap tidak bermoral bagi orang lain. Adanya perbedaan dalam sistem atau sikap moral tidak 1 2 3 4 dapat dianggap sebagai suatu perbedaan yang telah 4 menjadi sifat atau karakteristik dari prinsip-prinsip moral. Pertanyaan-pertanyaan tentang apakah sesuatu itu 1 2 3 4 bersifat etis atau tidak bagi setiap orang tidak akan 5 pernah bisa diselesaikan karena apa yang dianggap bermoral atau tidak bermoral tergantung pada penilaian individu. Prinsip-prinsip moral adalah aturan yang sifatnya 1 2 3 4 personal, yang mengidentifikasikan bagaimana 6 seseorang seharusnya bertingkah laku dan tidak dapat digunakan untuk membuat penilaian terhadap orang lain. Pertimbangan moral dalam hubungan antar pribadi 1 2 3 4 7 adalah sangat kompleks dimana individu diijinkan untuk memiliki kode etik sendiri. Penetapan aturan-aturan etika secara tegas yang dapat 1 2 3 4 menghilangkan tindakan-tindakan tertentu (adanya 8 keseragaman tindakan), akan menciptakan suatu hubungan manusia yang lebih baik. Suatu kebohongan dapat diijinkan atau tidak 1 2 3 4 9 sepenuhnya tergantung pada situasi yang ada Apakah suatu kebohongan itu dinilai bermoral atau 1 2 3 4 10 tidak bermoral sepenuhnya tergantung pada situasi yang mengelilinginya.
82
Sensitivitas Etika Dalam membaca skenario di bawah ini Bapak/Ibu ditempatkan sebagai auditor. Kemudian indikasikan tingkat pentingnya kasus tersebut menurut Bapak/Ibu dengan memberi tanda silang (X) sebagai berikut: STP (1) = Sangat tidak penting TP (2) = Tidak penting
P (3) = Penting SP (4) = Sangat Penting
Kasus 1 Surya adalah auditor senior KAP ABC yang bertanggung jawab atas audit PT XYZ. Selama dua jam di pagi hari Surya mempersiapan rapat dengan partner dan manajer guna membahas temuan audit awal. Di sisi lain, pekerjaan menumpuk dan diharapkan selesai di akhir tahun karena beberapa staf ditugaskan menghadiri public offering klien dan pertimbangan bahwa ada beberapa staf yang mengundurkan diri. Sebenarnya audit ini telah sesuai dengan anggaran, tapi Surya mengetahui bahwa beberapa junior auditor gagal memenuhi estimasi waktu audit. Padahal jam kerja audit tahun ini 3% dibawah tahun lalu. STP (1)
TP (2)
P (3)
SP (4)
Kasus 2 Surya menemukan kelemahan dalam struktur pengendalian internal PT XYZ dari bendel kertas kerja pemeriksaan interim yang dilakukan oleh auditor senior KAP ABC. Kelemahan tersebut utamanya disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada kuartal sebelumnya. Dokumentasi ini digunakan sebagai dasar untuk menentukan tingkat keyakinan terhadap pengendalian internal dan luasnya pengujian pada akhir tahun. STP (1)
TP (2)
P (3)
SP (4)
Kasus 3 Surya memikirkan review kinerja tahunannya dari KAP ABC. Kinerjanya dinilai baik sebagai auditor senior di tahun pertamanya. Teman yang berkerja sebagai partner di KAP lain mengajaknya untuk bergabung, Surya mempertimbangkan kemungkinan itu, namun ia merasa nyaman bekerja di KAP yang sekarang. Ia memerlukan waktu 45 menit untuk menyatakan kepada temannya bahwa ia mempertimbangkan tawaran itu. Ia mungkin tidak akan pernah selesai memikirkannya jika bukan karena pimpinannya meminta Surya menemuinya. STP (1)
TP (2)
P (3)
SP (4)
83
Kasus 4 Surya telah memberitahu manajer bahwa dia tidak setuju terhadap kapitalisasi bunga yang dilakukan PT XYZ terhadap beberapa proyek konstruksi. Manajer yang berpihak pada klien dalam masalah ini menyatakan bahwa meskipun secara teknis Surya mungkin benar, posisi klien masih dapat diterima, sehingga Surya mengubah kertas kerja, dan menyatakan bahwa praktek tersebut sudah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi. Namun, Surya merencanakan untuk berdiskusi tentang perubahan metode depresiasi oleh klien dengan partner dan manajer. Ketika surya menyelesaikan laporan mengenai perubahan metode depresiasi tersebut, beberapa teman mengajaknya makan siang. STP (1)
TP (2)
P (3)
SP (4)
Nb: Mohon periksa kembali untuk memastikan semua pertanyaan sudah dijawab. TERIMAKASIH
1
Lampiran 2 REKAPITULASI HASIL JAWABAN RESPONDEN
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Pengalaman (X1) X1.1 3 4 4 3 3 2 3 2 3 4 3 4 2 3 4 3
X1.2 1 1 1 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
X1.3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2
X1.4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 4 4 2 3 4 2
Total Skor X1 ∑ X1 9 10 11 13 12 10 11 9 10 11 11 12 8 11 14 9
Komitmen Profesional (X2) X2.1 X2.2 X2.3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 1 3 3 2 3 2 2 4 3
3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 4 2
2 3 2 3 2 3 2 4 4 4 3 2 2 4 3
X2.4 2
X2.5 2
2 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 2 2 4 2
2 3 2 3 2 2 1 3 3 2 3 2 2 4 3
Total Skor X2 ∑ X2 12 12 14 12 16 12 15 8 17 17 14 15 10 11 20 13
Komitmen Organisasional (X3) X3.1 3
X3.2 3
X3.3 3
X3.4 3
3 4 3 3 2 3 2 4 4 4 3 3 2 4 2
3 4 3 3 2 3 2 4 4 4 3 3 2 4 2
3 3 4 3 1 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3
3 4 4 3 2 4 3 3 3 4 3 2 3 4 2
Total Skor X3 ∑ X3 12 12 15 14 12 7 14 10 14 14 16 12 10 10 16 9
2
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
4 2 1 4 4 4 1 3 4 1 4 1 3 1 1 2 3 4 2 4 3 3
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 2 1 4 4 4 2 1 3 1 4 1 3 2 2 2 4 4 3 4 3 4
13 6 4 10 10 10 5 7 10 5 11 5 9 6 6 7 10 11 8 11 9 11
4 2 3 4 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3
4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4
4 3 3 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 2 3 2 2 3 2 4 3 4
4 2 3 4 4 3 4 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4
4 2 3 4 4 3 4 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3
20 12 16 20 20 17 20 12 16 11 20 15 19 12 15 12 14 18 12 17 12 18
2 2 4 2 4 4 2 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 2 3 2 3
2 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 4
2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3
2 3 4 2 4 4 2 3 3 2 4 3 4 3 3 2 4 4 3 4 3 4
8 11 14 10 16 15 10 14 13 9 16 12 15 11 12 10 14 16 10 14 10 14
3
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
2 4 3 4 2 3 2 3 2 3 1 3 2 3 3 1 3 2 4 3 4 4
2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 4 3 4 3 4 3 4 2 2 2 4 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3
8 12 10 12 9 11 10 12 9 10 8 12 10 12 13 6 8 8 10 9 10 10
2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 4 2 2 2 3 3 2
3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3
3 4 3 4 3 4 3 4 2 4 2 3 2 4 3 4 3 4
3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3
2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 4 2 3 2 3 2 3
2 2 3 3
3 4 3 4
3 4 3 4
4 4 2 4
3 3 2 3
13 18 13 18 12 17 12 17 12 15 12 18 11 16 13 17 13 15 15 17 13 18
2 4 3 4 2 4 3 4 3 3 3 4
2 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4
2 4 3 4 2 3 2 3 2 4 2 3
2 4 3 4 2 3 2 3 2 4 2 3
2 4 3 2 3 4
2 4 3 2 3 4
2 3 4 3 2 3
2 3 4 3 2 3
3 4 3 3
3 4 3 3
3 3 3 3
3 3 3 3
8 16 12 16 9 14 10 14 10 14 10 14 8 14 14 10 10 14 12 14 12 12
1
No
Idealisme (X4)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X4.6 X4.7 X4.8 X4.9 X4.10 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 1 2 4 1 2 4 4 4 4 4 2 3 3 2 3 4 4 3 4 3
Total Skor X4 ∑ X4 35 25 35 34 34 34 34 35 24 35 33 33 34 36 40 23 40 25 25 37 40 34 22 30 35 25 40 23 33 23 37 30 31
2
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
4 2 3 2 4 3 4 3 4 2 4 3 4
4 3 4 2 3 2 4 3 4 2 3 2 3
4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3
4 2 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4
4 3 4 2 3 2 4 3 4 2 3 2 3
4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3
4 4 2 4 3 4 4 3 4 3 2 4 3
4 1 3 4 3 4 4 2 4 4 3 4 3
4 1 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4 3
4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4
3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 4 4
2 4 2 3 2 4 4 3 4 2 3 2 3 3
4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4
3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4
2 4 2 3 2 4 4 2 4 2 3 2 4 4
4 3 3 3 3 3 1 2 4 3 3 2 4 4
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3
4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 4 4
4 4 4 4 4 3 2 2 4 3 4 3 4 3
3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3
40 28 30 31 30 33 40 31 40 31 30 34 33 32 34 30 34 28 29 29 25 36 26 32 25 37 36
3
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Relativisme (X5) X5.1 X5.2 X5.3 X5.4 X5.5 X5.6 X5.7 X5.8 X5.9 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 2 3 3 3 4 3 2 2 1 2 2 2 4 2 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 1 2 3 2 3 3 4 3 4 2 4 3
3 3 3 4 3 4 2 3 3
3 3 2 3 2 4 3 4 3
2 4 2 3 2 3 3 4 3
2 3 3 4 3 3 2 4 3
2 3 3 4 3 3 3 3 3
2 3 3 4 3 3 2 4 3
2 4 3 4 3 4 2 4 3
3 3 2 3 2 4 2 4 3
X5.10 3 2 2 2 3 4 4 2 2 2 4 3 4 3 2 3 2 3 3 4 2 2 4 4 2 4 2 3 2 4 2 4 3
Total Skor X5 ∑ X5 28 26 22 23 30 40 33 33 23 26 38 30 35 33 26 33 25 33 33 36 26 23 35 30 23 33 26 36 26 36 23 38 30
4
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
4 3 2 4 2 4 4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 1 4 2 3 4 4 2 3 3 3 4
4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4
3 3 3 3 2 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3
4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 3 2 4 2 3 3
4 4 2 4 2 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4
3 3 3 4 2 3 4 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4
4 3 2 4 3 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 2 3 3 3 4
4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 2 3 4 4 3 3 2 3 3
4 4 2 3 2 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 1 4 2 3 4 3 2 3 2 3 3
37 34 23 36 24 36 40 30 40 36 24 35 36 37 30 40 24 37 29 33 37 31 26 33 26 33 36
5
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Sensitivitas Etika (Y) Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 4 2 3 4 4 3 2 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 4
4 4 3 3 2 3 2 4 4 4 3 3 2 4 2 4 3 2 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 4
3 3 4 3 1 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 2 3 2 4 1 2 3
3 4 4 3 2 4 3 3 3 4 3 2 3 4 2 4 2 2 4 4 4 2 3 4 3 4 2 3 2 4 2 3 4
Total Skor Y ∑Y 12 13 14 14 12 7 14 10 14 13 15 12 9 11 16 10 16 10 10 15 16 14 9 12 14 10 16 9 13 9 14 8 12 15
6
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
2 3 2 3 2 4 3 4 2 3 2 3 2 3 1 3 2 3 3 2 4 4
3 4 3 4 2 4 3 4 2 4 3 4 2 2 2 4 3 4 4 3 3 2
2 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 2 3 4
3 4 2 3 2 4 3 4 2 3 2 3 2 4 2 3 2 3 4 2 2 3
2 3 2 4
4 3 4 4
3 4 3 3
3 3 3 3
10 14 9 14 9 16 12 16 9 14 10 14 9 12 8 14 9 14 14 9 12 13 12 13 12 14
7
Lampiran 3 TRANSFORMASI DATA ORDINAL KE INTERVAL
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Total Skor X1
Pengalaman (X1) X1.1 2.9778 3.9667 3.9667 2.9778 2.9778 1.9889 2.9778 1.9889 2.9778 3.9667 2.9778 3.9667 1.9889 2.9778 3.9667 2.9778 3.9667 1.9889 1.0000 3.9667 3.9667 3.9667 1.0000 2.9778 3.9667 1.0000 3.9667 1.0000 2.9778 1.0000 1.0000
X1.2 1.0000 1.0000 1.0000 4.1475 4.1475 4.1475 2.0492 2.0492 2.0492 2.0492 2.0492 2.0492 2.0492 2.0492 3.0983 2.0492 3.0983 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000
X1.3 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 6.5242 6.5242 3.7621 3.7621 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621
X1.4 3.1304 3.1304 4.1956 4.1956 3.1304 2.0652 4.1956 3.1304 3.1304 3.1304 4.1956 4.1956 2.0652 3.1304 4.1956 2.0652 4.1956 2.0652 1.0000 4.1956 4.1956 4.1956 2.0652 1.0000 3.1304 1.0000 4.1956 1.0000 3.1304 2.0652 2.0652
∑ X1 10.8703 11.8592 12.9243 15.0829 14.0178 11.9637 12.9846 10.9305 11.9194 12.9083 12.9846 13.9735 9.8654 14.6815 17.7848 10.8542 15.0227 6.0541 4.0000 10.1622 10.1622 10.1622 5.0652 8.7399 11.8592 6.7621 12.9243 6.7621 10.8703 7.8273 7.8273
8
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
1.9889 2.9778 3.9667 1.9889 3.9667 2.9778 2.9778 1.9889 3.9667 2.9778 3.9667 1.9889 2.9778 1.9889 2.9778 1.9889 2.9778 1.0000 2.9778 1.9889 2.9778 2.9778 1.0000 2.9778 1.9889 3.9667 2.9778 3.9667 3.9667
1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 2.0492 2.0492 2.0492 2.0492 2.0492 2.0492 2.0492 3.0983 3.0983 3.0983 3.0983 3.0983 3.0983 3.0983 3.0983 4.1475 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000
3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621 3.7621
2.0652 4.1956 4.1956 3.1304 4.1956 3.1304 4.1956 2.0652 4.1956 3.1304 4.1956 3.1304 4.1956 3.1304 4.1956 2.0652 2.0652 2.0652 4.1956 3.1304 4.1956 4.1956 2.0652 2.0652 3.1304 3.1304 3.1304 3.1304 3.1304
8.8162 11.9354 12.9243 9.8814 12.9243 10.8703 12.9846 9.8654 13.9735 11.9194 13.9735 10.9305 12.9846 11.9797 14.0338 10.9145 11.9034 9.9256 14.0338 11.9797 14.0338 15.0829 7.8273 9.8051 9.8814 11.8592 10.8703 11.8592 11.8592
1
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Total Skor X2
Komitmen Profesional (X2) X2.1 2.3540
X2.2 2.4469
X2.3 2.2865
X2.4 1.0000
X2.5 2.3800
3.7080 2.3540 2.3540 3.7080 2.3540 3.7080 1.0000 3.7080 3.7080 2.3540 3.7080 2.3540 2.3540 5.0619 3.7080 5.0619 2.3540 3.7080
2.4469 1.0000 2.4469 2.4469 2.4469 2.4469 1.0000 3.8937 2.4469 2.4469 2.4469 1.0000 2.4469 3.8937 1.0000 3.8937 2.4469 3.8937
1.0000 2.2865 1.0000 2.2865 1.0000 2.2865 1.0000 3.5729 3.5729 3.5729 2.2865 1.0000 1.0000 3.5729 2.2865 3.5729 2.2865 2.2865
1.0000 3.6749 2.3375 3.6749 2.3375 3.6749 1.0000 2.3375 3.6749 2.3375 2.3375 1.0000 1.0000 3.6749 1.0000 3.6749 1.0000 2.3375
2.3800 3.7599 2.3800 3.7599 2.3800 2.3800 1.0000 3.7599 3.7599 2.3800 3.7599 2.3800 2.3800 5.1398 3.7599 5.1398 2.3800 3.7599
∑ X2 10.4673 10.5348 13.0752 10.5182 15.8761 10.5182 14.4961 5.0000 17.2720 17.1625 13.0912 14.5386 7.7339 9.1808 21.3433 11.7543 21.3433 10.4673 15.9855
Komitmen Organisasional (X3) X3.1 2.3225
X3.2 2.4118
X3.3 3.8535
X3.4 2.3402
2.3225 3.6450 2.3225 2.3225 1.0000 2.3225 1.0000 3.6450 3.6450 3.6450 2.3225 2.3225 1.0000 3.6450 1.0000 1.0000 1.0000 3.6450
2.4118 3.8237 2.4118 2.4118 1.0000 2.4118 1.0000 3.8237 3.8237 3.8237 2.4118 2.4118 1.0000 3.8237 1.0000 1.0000 2.4118 2.4118
3.8535 3.8535 5.2803 3.8535 1.0000 5.2803 3.8535 3.8535 3.8535 5.2803 3.8535 2.4268 3.8535 5.2803 3.8535 2.4268 3.8535 3.8535
2.3402 3.6803 3.6803 2.3402 1.0000 3.6803 2.3402 2.3402 2.3402 3.6803 2.3402 1.0000 2.3402 3.6803 1.0000 1.0000 2.3402 3.6803
Total Skor X3 ∑ X3 10.9280 10.9280 15.0025 13.6950 10.9280 4.0000 13.6950 8.1937 13.6624 13.6624 16.4293 10.9280 8.1611 8.1937 16.4293 6.8535 5.4268 9.6055 13.5907
2
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
5.0619 5.0619 3.7080 5.0619 3.7080 3.7080 2.3540 5.0619 3.7080 5.0619 3.7080 3.7080 2.3540 3.7080 5.0619 2.3540 3.7080 2.3540 3.7080 2.3540 3.7080 2.3540
3.8937 3.8937 3.8937 3.8937 1.0000 3.8937 2.4469 3.8937 2.4469 3.8937 1.0000 2.4469 2.4469 2.4469 3.8937 2.4469 3.8937 2.4469 3.8937 2.4469 3.8937 2.4469
3.5729 3.5729 3.5729 3.5729 2.2865 2.2865 1.0000 3.5729 2.2865 3.5729 1.0000 2.2865 1.0000 1.0000 2.2865 1.0000 3.5729 2.2865 3.5729 2.2865 3.5729 2.2865
3.6749 3.6749 2.3375 3.6749 1.0000 2.3375 1.0000 3.6749 2.3375 3.6749 2.3375 2.3375 2.3375 2.3375 2.3375 1.0000 2.3375 1.0000 3.6749 2.3375 3.6749 2.3375
5.1398 5.1398 3.7599 5.1398 2.3800 3.7599 2.3800 5.1398 3.7599 3.7599 2.3800 3.7599 2.3800 3.7599 5.1398 3.7599 3.7599 2.3800 3.7599 2.3800 3.7599 2.3800
21.3433 21.3433 17.2720 21.3433 10.3744 15.9855 9.1808 21.3433 14.5386 19.9634 10.4254 14.5386 10.5182 13.2522 18.7194 10.5607 17.2720 10.4673 18.6094 11.8047 18.6094 11.8047
1.0000 3.6450 3.6450 1.0000 2.3225 2.3225 2.3225 3.6450 2.3225 3.6450 1.0000 2.3225 2.3225 2.3225 3.6450 1.0000 2.3225 1.0000 2.3225 1.0000 3.6450 2.3225
2.4118 3.8237 3.8237 2.4118 3.8237 3.8237 1.0000 3.8237 2.4118 2.4118 2.4118 2.4118 1.0000 3.8237 3.8237 2.4118 3.8237 2.4118 3.8237 1.0000 3.8237 2.4118
3.8535 5.2803 3.8535 3.8535 5.2803 3.8535 2.4268 5.2803 3.8535 5.2803 3.8535 3.8535 3.8535 3.8535 5.2803 2.4268 3.8535 2.4268 3.8535 2.4268 5.2803 3.8535
1.0000 3.6803 3.6803 1.0000 2.3402 2.3402 1.0000 3.6803 2.3402 3.6803 2.3402 2.3402 1.0000 3.6803 3.6803 2.3402 3.6803 2.3402 3.6803 1.0000 3.6803 2.3402
8.2654 16.4293 15.0025 8.2654 13.7666 12.3398 6.7493 16.4293 10.9280 15.0175 9.6055 10.9280 8.1760 13.6800 16.4293 8.1788 13.6800 8.1788 13.6800 5.4268 16.4293 10.9280
3
42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
3.7080 2.3540 3.7080 2.3540 3.7080 2.3540 2.3540 3.7080 5.0619 2.3540 2.3540 2.3540 3.7080 3.7080 2.3540
3.8937 1.0000 2.4469 1.0000 2.4469 2.4469 2.4469 1.0000 2.4469 1.0000 2.4469 2.4469 2.4469 1.0000 2.4469
3.5729 2.2865 3.5729 2.2865 3.5729 1.0000 3.5729 1.0000 2.2865 1.0000 3.5729 2.2865 3.5729 2.2865 3.5729
3.6749 2.3375 3.6749 2.3375 3.6749 2.3375 3.6749 2.3375 3.6749 2.3375 3.6749 2.3375 3.6749 2.3375 2.3375
3.7599 2.3800 3.7599 2.3800 3.7599 2.3800 2.3800 2.3800 5.1398 2.3800 3.7599 2.3800 3.7599 2.3800 3.7599
2.3540 2.3540 3.7080 3.7080
2.4469 3.8937 2.4469 3.8937
2.2865 3.5729 2.2865 3.5729
3.6749 3.6749 1.0000 3.6749
3.7599 3.7599 2.3800 3.7599
18.6094 10.3578 17.1625 10.3578 17.1625 10.5182 14.4286 10.4254 18.6100 9.0714 15.8086 11.8047 17.1625 11.7118 14.4711 14.5221 17.2554 11.8212 18.6094
3.6450 1.0000 3.6450 2.3225 3.6450 2.3225 2.3225 2.3225 3.6450
3.8237 2.4118 3.8237 2.4118 3.8237 2.4118 2.4118 2.4118 3.8237
5.2803 2.4268 3.8535 2.4268 3.8535 2.4268 5.2803 2.4268 3.8535
3.6803 1.0000 2.3402 1.0000 2.3402 1.0000 3.6803 1.0000 2.3402
1.0000 3.6450 2.3225 1.0000 2.3225 3.6450
1.0000 3.8237 2.4118 1.0000 2.4118 3.8237
2.4268 3.8535 5.2803 3.8535 2.4268 3.8535
1.0000 2.3402 3.6803 2.3402 1.0000 2.3402
2.3225 3.6450 2.3225 2.3225
2.4118 3.8237 2.4118 2.4118
3.8535 3.8535 3.8535 3.8535
2.3402 2.3402 2.3402 2.3402
16.4293 6.8386 13.6624 8.1611 13.6624 8.1611 13.6950 8.1611 13.6624 5.4268 13.6624 13.6950 8.1937 8.1611 13.6624 10.9280 13.6624 10.9280 10.9280
4
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Total Skor X4
Idealisme (X4) X4.1 4.7219
X4.2 2.3708
3.4812 3.4812 4.7219 4.7219 4.7219 4.7219 3.4812 2.2406 3.4812 3.4812 3.4812 4.7219 4.7219 4.7219 2.2406 4.7219 2.2406 3.4812
1.0000 2.3708 2.3708 2.3708 2.3708 3.7415 3.7415 2.3708 3.7415 2.3708 3.7415 2.3708 2.3708 3.7415 2.3708 3.7415 2.3708 1.0000
X4.3 3.9067 2.4533 2.4533 3.9067 3.9067 3.9067 3.9067 2.4533 2.4533 2.4533 3.9067 2.4533 3.9067 3.9067 3.9067 1.0000 3.9067 2.4533 2.4533
X4.4 4.7026
X4.5 3.3319
3.4684 4.7026 4.7026 4.7026 4.7026 3.4684 4.7026 2.2342 4.7026 3.4684 3.4684 4.7026 4.7026 4.7026 2.2342 4.7026 2.2342 2.2342
1.0000 3.3319 3.3319 3.3319 3.3319 2.1660 3.3319 1.0000 2.1660 3.3319 2.1660 3.3319 3.3319 3.3319 1.0000 3.3319 1.0000 2.1660
X4.6 3.8213 3.8213 5.2319 5.2319 5.2319 5.2319 5.2319 3.8213 3.8213 5.2319 3.8213 3.8213 5.2319 5.2319 5.2319 2.4106 5.2319 3.8213 2.4106
X4.7 2.4268 1.0000 2.4268 2.4268 2.4268 2.4268 2.4268 3.8535 2.4268 3.8535 2.4268 3.8535 2.4268 3.8535 3.8535 3.8535 3.8535 1.0000 2.4268
X4.8 3.6582 2.3291 3.6582 3.6582 3.6582 3.6582 3.6582 4.9873 2.3291 3.6582 3.6582 3.6582 3.6582 3.6582 4.9873 2.3291 4.9873 3.6582 2.3291
X4.9 4.6907 3.4605 4.6907 2.2302 2.2302 2.2302 3.4605 3.4605 2.2302 3.4605 3.4605 4.6907 2.2302 3.4605 4.6907 2.2302 4.6907 3.4605 3.4605
X4.10 2.3375 1.0000 3.6749 2.3375 2.3375 2.3375 2.3375 2.3375 1.0000 3.6749 3.6749 2.3375 2.3375 2.3375 3.6749 1.0000 3.6749 1.0000 1.0000
∑ X4 35.9681 23.0138 36.0222 34.9183 34.9183 34.9183 35.1191 36.1705 22.1063 36.4236 33.6005 33.6715 34.9183 37.5753 42.8428 20.6691 42.8428 23.2388 22.9617
5
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
4.7219 4.7219 3.4812 2.2406 3.4812 3.4812 2.2406 4.7219 2.2406 3.4812 2.2406 4.7219 1.0000 2.2406 4.7219 2.2406 3.4812 2.2406 4.7219 3.4812 4.7219 3.4812
2.3708 3.7415 2.3708 1.0000 2.3708 3.7415 2.3708 3.7415 2.3708 3.7415 2.3708 3.7415 1.0000 2.3708 3.7415 2.3708 3.7415 1.0000 2.3708 1.0000 3.7415 2.3708
3.9067 3.9067 3.9067 2.4533 2.4533 2.4533 1.0000 3.9067 1.0000 2.4533 1.0000 2.4533 3.9067 2.4533 3.9067 3.9067 1.0000 2.4533 1.0000 3.9067 3.9067 3.9067
4.7026 4.7026 4.7026 2.2342 3.4684 4.7026 3.4684 4.7026 2.2342 3.4684 2.2342 4.7026 1.0000 2.2342 4.7026 2.2342 3.4684 2.2342 4.7026 3.4684 4.7026 3.4684
3.3319 3.3319 2.1660 1.0000 2.1660 2.1660 1.0000 3.3319 1.0000 2.1660 1.0000 3.3319 1.0000 2.1660 3.3319 2.1660 3.3319 1.0000 2.1660 1.0000 3.3319 2.1660
3.8213 5.2319 3.8213 2.4106 3.8213 5.2319 3.8213 5.2319 3.8213 5.2319 3.8213 5.2319 5.2319 5.2319 5.2319 5.2319 3.8213 5.2319 3.8213 3.8213 5.2319 3.8213
3.8535 3.8535 2.4268 1.0000 2.4268 2.4268 1.0000 3.8535 1.0000 2.4268 1.0000 3.8535 3.8535 3.8535 3.8535 3.8535 1.0000 3.8535 2.4268 3.8535 3.8535 2.4268
3.6582 4.9873 3.6582 2.3291 3.6582 4.9873 3.6582 4.9873 3.6582 4.9873 3.6582 4.9873 4.9873 3.6582 4.9873 1.0000 3.6582 4.9873 3.6582 4.9873 4.9873 2.3291
4.6907 4.6907 4.6907 3.4605 3.4605 3.4605 2.2302 4.6907 2.2302 3.4605 2.2302 3.4605 4.6907 4.6907 4.6907 1.0000 3.4605 4.6907 3.4605 4.6907 4.6907 3.4605
3.6749 3.6749 3.6749 1.0000 2.3375 3.6749 2.3375 3.6749 1.0000 2.3375 1.0000 2.3375 3.6749 2.3375 3.6749 3.6749 2.3375 3.6749 1.0000 3.6749 3.6749 3.6749
38.7323 42.8428 34.8990 19.1283 29.6438 36.3259 23.1269 42.8428 20.5552 33.7543 20.5552 38.8218 30.3449 31.2366 42.8428 27.6785 29.3004 31.3664 29.3278 33.8839 42.8428 31.1055
6
42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
4.7219 2.2406 4.7219 3.4812 4.7219
3.7415 1.0000 2.3708 1.0000 2.3708
3.9067 3.9067 2.4533 3.9067 2.4533
4.7026 3.4684 4.7026 3.4684 4.7026
3.3319 1.0000 2.1660 1.0000 2.1660
5.2319 5.2319 3.8213 5.2319 3.8213
3.8535 2.4268 1.0000 3.8535 2.4268
4.9873 4.9873 3.6582 4.9873 3.6582
4.6907 3.4605 2.2302 4.6907 3.4605
3.6749 3.6749 2.3375 3.6749 3.6749
3.4812 3.4812 3.4812 4.7219 2.2406 3.4812 4.7219 3.4812 4.7219 3.4812 3.4812 3.4812 4.7219 4.7219
1.0000 3.7415 1.0000 2.3708 1.0000 3.7415 3.7415 2.3708 3.7415 1.0000 2.3708 1.0000 2.3708 2.3708
3.9067 3.9067 3.9067 3.9067 3.9067 1.0000 2.4533 2.4533 2.4533 2.4533 2.4533 2.4533 2.4533 3.9067
3.4684 3.4684 3.4684 4.7026 2.2342 3.4684 4.7026 3.4684 4.7026 3.4684 3.4684 3.4684 3.4684 4.7026
1.0000 3.3319 1.0000 2.1660 1.0000 3.3319 3.3319 1.0000 3.3319 1.0000 2.1660 1.0000 3.3319 3.3319
5.2319 3.8213 3.8213 3.8213 3.8213 3.8213 1.0000 2.4106 5.2319 3.8213 3.8213 2.4106 5.2319 5.2319
2.4268 2.4268 2.4268 2.4268 2.4268 2.4268 1.0000 2.4268 2.4268 2.4268 2.4268 1.0000 3.8535 2.4268
4.9873 3.6582 3.6582 3.6582 3.6582 2.3291 2.3291 2.3291 3.6582 2.3291 3.6582 2.3291 4.9873 4.9873
4.6907 4.6907 4.6907 4.6907 4.6907 3.4605 2.2302 2.2302 4.6907 3.4605 4.6907 3.4605 4.6907 3.4605
2.3375 2.3375 2.3375 2.3375 2.3375 1.0000 2.3375 1.0000 2.3375 1.0000 3.6749 2.3375 3.6749 2.3375
42.8428 31.3969 29.4616 35.2946 33.4560 32.5303 34.8641 29.7906 34.8022 27.3158 28.0606 27.8480 23.1704 37.2962 24.4405 32.2115 22.9406 38.7845 37.4776
7
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Total Skor X5
Relativisme (X5) X5.1 3.4290 3.4290 2.2145
X5.2 2.4118 2.4118 1.0000
X5.3 1.0000 1.0000 1.0000
X5.4 2.3981 1.0000 2.3981
X5.5 2.4469 2.4469 2.4469
X5.6 2.5930 2.5930 1.0000
2.2145 3.4290 4.6435 3.4290 4.6435 2.2145 2.2145 4.6435 3.4290 3.4290 3.4290 2.2145 3.4290 2.2145 3.4290 3.4290
1.0000 2.4118 3.8237 2.4118 2.4118 2.4118 1.0000 2.4118 2.4118 3.8237 3.8237 1.0000 2.4118 2.4118 2.4118 2.4118
2.5409 2.5409 4.0817 2.5409 2.5409 2.5409 2.5409 4.0817 2.5409 2.5409 2.5409 2.5409 2.5409 2.5409 2.5409 2.5409
2.3981 2.3981 3.7962 3.7962 3.7962 1.0000 2.3981 3.7962 2.3981 3.7962 2.3981 2.3981 2.3981 1.0000 3.7962 2.3981
1.0000 2.4469 3.8937 2.4469 3.8937 1.0000 2.4469 3.8937 2.4469 2.4469 2.4469 2.4469 3.8937 1.0000 3.8937 3.8937
2.5930 2.5930 4.1860 2.5930 2.5930 1.0000 2.5930 2.5930 2.5930 4.1860 4.1860 4.1860 2.5930 2.5930 4.1860 2.5930
X5.7 3.6450
X5.8 2.3321
3.6450 2.3225 2.3225 3.6450 4.9675 3.6450 3.6450 2.3225 3.6450 4.9675 3.6450 3.6450 3.6450 2.3225 4.9675 2.3225 3.6450 4.9675
2.3321 1.0000 1.0000 2.3321 3.6642 3.6642 3.6642 1.0000 2.3321 3.6642 2.3321 3.6642 3.6642 1.0000 3.6642 2.3321 2.3321 3.6642
X5.9 1.0000 1.0000 1.0000
X5.10 3.3780 2.1890 2.1890
1.0000 2.4898 3.9796 2.4898 2.4898 2.4898 1.0000 3.9796 2.4898 2.4898 2.4898 2.4898 2.4898 2.4898 2.4898 2.4898
2.1890 3.3780 4.5670 4.5670 2.1890 2.1890 2.1890 4.5670 3.3780 4.5670 3.3780 2.1890 3.3780 2.1890 3.3780 3.3780
∑ X5 24.6339 22.0468 16.5710 18.2580 27.6645 41.6031 31.5837 31.8671 18.1685 22.3594 38.5983 27.6645 34.5886 32.0014 22.7876 31.7660 21.0935 32.1025 31.7660
8
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
4.6435 2.2145 1.0000 3.4290 3.4290
3.8237 1.0000 1.0000 3.8237 2.4118
4.0817 2.5409 1.0000 2.5409 2.5409
2.3981 2.3981 1.0000 3.7962 2.3981
2.4469 2.4469 3.8937 2.4469 3.8937
2.5930 4.1860 1.0000 4.1860 4.1860
3.6450 2.3225 3.6450 3.6450 1.0000
3.6642 1.0000 1.0000 3.6642 1.0000
3.9796 2.4898 2.4898 2.4898 2.4898
4.5670 2.1890 2.1890 4.5670 4.5670
2.2145 3.4290 3.4290 4.6435 3.4290 4.6435 2.2145 4.6435 3.4290 4.6435 3.4290 2.2145 4.6435 2.2145 4.6435 4.6435 3.4290
2.4118 2.4118 2.4118 3.8237 2.4118 3.8237 1.0000 2.4118 2.4118 3.8237 3.8237 1.0000 3.8237 2.4118 3.8237 3.8237 2.4118
2.5409 2.5409 1.0000 2.5409 1.0000 4.0817 2.5409 4.0817 2.5409 2.5409 2.5409 2.5409 2.5409 1.0000 4.0817 4.0817 2.5409
1.0000 3.7962 1.0000 2.3981 1.0000 2.3981 2.3981 3.7962 2.3981 3.7962 2.3981 1.0000 2.3981 2.3981 2.3981 3.7962 2.3981
1.0000 2.4469 2.4469 3.8937 2.4469 2.4469 1.0000 3.8937 2.4469 3.8937 3.8937 1.0000 3.8937 1.0000 2.4469 3.8937 2.4469
1.0000 2.5930 2.5930 4.1860 2.5930 2.5930 2.5930 2.5930 2.5930 2.5930 2.5930 2.5930 4.1860 1.0000 2.5930 4.1860 2.5930
2.3225 3.6450 3.6450 4.9675 3.6450 3.6450 2.3225 4.9675 3.6450 4.9675 3.6450 2.3225 4.9675 3.6450 3.6450 4.9675 3.6450
1.0000 3.6642 2.3321 3.6642 2.3321 3.6642 1.0000 3.6642 2.3321 3.6642 3.6642 1.0000 3.6642 1.0000 3.6642 3.6642 2.3321
2.4898 2.4898 1.0000 2.4898 1.0000 3.9796 1.0000 3.9796 2.4898 2.4898 2.4898 2.4898 2.4898 2.4898 3.9796 3.9796 2.4898
2.1890 4.5670 2.1890 3.3780 2.1890 4.5670 2.1890 4.5670 3.3780 4.5670 4.5670 2.1890 3.3780 2.1890 4.5670 4.5670 3.3780
35.8426 22.7876 18.2175 34.5886 27.9163 18.1685 31.5837 22.0468 35.9853 22.0468 35.8426 18.2580 38.5983 27.6645 36.9794 33.0443 18.3496 35.9853 19.3482 35.8426 41.6031 27.6645
9
42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
4.6435 3.4290 2.2145 3.4290 3.4290 4.6435 3.4290 4.6435 1.0000 4.6435 2.2145 3.4290 4.6435 4.6435 2.2145 3.4290 3.4290 3.4290 4.6435
3.8237 3.8237 2.4118 3.8237 3.8237 3.8237 2.4118 3.8237 1.0000 3.8237 1.0000 2.4118 3.8237 2.4118 2.4118 2.4118 2.4118 3.8237 3.8237
4.0817 4.0817 1.0000 4.0817 4.0817 4.0817 2.5409 4.0817 1.0000 2.5409 1.0000 2.5409 2.5409 2.5409 2.5409 2.5409 1.0000 4.0817 2.5409
3.7962 2.3981 1.0000 3.7962 2.3981 2.3981 2.3981 3.7962 1.0000 3.7962 3.7962 3.7962 3.7962 2.3981 1.0000 3.7962 1.0000 2.3981 2.3981
3.8937 3.8937 2.4469 2.4469 3.8937 3.8937 2.4469 3.8937 1.0000 3.8937 3.8937 3.8937 3.8937 2.4469 2.4469 3.8937 2.4469 2.4469 3.8937
4.1860 4.1860 1.0000 2.5930 4.1860 4.1860 2.5930 4.1860 4.1860 2.5930 4.1860 4.1860 2.5930 2.5930 2.5930 4.1860 2.5930 2.5930 4.1860
4.9675 3.6450 2.3225 4.9675 3.6450 4.9675 3.6450 4.9675 4.9675 4.9675 4.9675 3.6450 4.9675 2.3225 2.3225 3.6450 3.6450 3.6450 4.9675
3.6642 3.6642 2.3321 3.6642 3.6642 2.3321 2.3321 3.6642 2.3321 2.3321 2.3321 2.3321 2.3321 2.3321 2.3321 2.3321 2.3321 3.6642 3.6642
3.9796 3.9796 1.0000 3.9796 3.9796 3.9796 2.4898 3.9796 2.4898 3.9796 1.0000 2.4898 3.9796 3.9796 2.4898 2.4898 1.0000 2.4898 2.4898
4.5670 3.3780 3.3780 2.1890 3.3780 3.3780 3.3780 4.5670 1.0000 4.5670 2.1890 3.3780 4.5670 3.3780 2.1890 3.3780 2.1890 3.3780 3.3780
41.6031 36.4790 19.1058 34.9707 36.4790 37.6839 27.6645 41.6031 19.9754 37.1371 26.5791 32.1025 37.1371 29.0463 22.5404 32.1025 22.0468 31.9493 35.9853
1
Sensitivitas Etika (Y)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Y1.1 3.6769
Y1.2 2.2874
Y1.3 3.5820
Y1.4 2.2802
3.6769 3.6769 3.6769 3.6769 2.3385 3.6769 2.3385 5.0154 3.6769 3.6769 3.6769 2.3385 3.6769 5.0154 3.6769 5.0154 2.3385 3.6769 5.0154 5.0154 3.6769 2.3385 3.6769 3.6769 2.3385 5.0154 2.3385 3.6769 2.3385 3.6769 3.6769 3.6769
3.5747 3.5747 2.2874 2.2874 1.0000 2.2874 1.0000 3.5747 3.5747 3.5747 2.2874 2.2874 1.0000 3.5747 1.0000 3.5747 2.2874 1.0000 2.2874 3.5747 2.2874 1.0000 2.2874 3.5747 2.2874 3.5747 2.2874 3.5747 2.2874 2.2874 1.0000 3.5747
3.5820 3.5820 4.8730 3.5820 1.0000 4.8730 3.5820 3.5820 3.5820 4.8730 3.5820 2.2910 3.5820 4.8730 3.5820 4.8730 3.5820 3.5820 4.8730 4.8730 4.8730 3.5820 3.5820 3.5820 2.2910 4.8730 2.2910 3.5820 2.2910 4.8730 1.0000 2.2910
2.2802 3.5604 3.5604 2.2802 1.0000 3.5604 2.2802 2.2802 2.2802 3.5604 2.2802 1.0000 2.2802 3.5604 1.0000 3.5604 1.0000 1.0000 3.5604 3.5604 3.5604 1.0000 2.2802 3.5604 2.2802 3.5604 1.0000 2.2802 1.0000 3.5604 1.0000 2.2802
Total Skor Y ∑Y 11.8265 13.1138 14.3940 14.3977 11.8265 5.3385 14.3977 9.2006 14.4523 13.1138 15.6850 11.8265 7.9168 10.5391 17.0235 9.2589 17.0235 9.2078 9.2589 15.7361 17.0235 14.3977 7.9205 11.8265 14.3940 9.1970 17.0235 7.9168 13.1138 7.9168 14.3977 6.6769 11.8229
2
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
5.0154 2.3385 3.6769 2.3385 3.6769 2.3385 5.0154 3.6769 5.0154 2.3385 3.6769 2.3385 3.6769 2.3385 3.6769 1.0000 3.6769 2.3385 3.6769 3.6769 2.3385 5.0154 5.0154
3.5747 2.2874 3.5747 2.2874 3.5747 1.0000 3.5747 2.2874 3.5747 1.0000 3.5747 2.2874 3.5747 1.0000 1.0000 1.0000 3.5747 2.2874 3.5747 3.5747 2.2874 2.2874 1.0000
3.5820 2.2910 3.5820 2.2910 4.8730 3.5820 4.8730 3.5820 4.8730 3.5820 4.8730 3.5820 4.8730 3.5820 3.5820 3.5820 4.8730 2.2910 4.8730 3.5820 2.2910 3.5820 4.8730
3.5604 2.2802 3.5604 1.0000 2.2802 1.0000 3.5604 2.2802 3.5604 1.0000 2.2802 1.0000 2.2802 1.0000 3.5604 1.0000 2.2802 1.0000 2.2802 3.5604 1.0000 1.0000 2.2802
2.3385 3.6769 2.3385 5.0154
3.5747 2.2874 3.5747 3.5747
3.5820 4.8730 3.5820 3.5820
2.2802 2.2802 2.2802 2.2802
15.7325 9.1970 14.3940 7.9168 14.4048 7.9205 17.0235 11.8265 17.0235 7.9205 14.4048 9.2078 14.4048 7.9205 11.8193 6.5820 14.4048 7.9168 14.4048 14.3940 7.9168 11.8848 13.1686 11.7754 13.1175 11.7754 14.4523
3
Lampiran 4
STATISTIK DESKRIPTIF
1
Lampiran 5 OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS Correlations Correlations X1.1 X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
Pengalaman
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 30 .103 .588 30 .162 .394 30 .793** .000 30 .812** .000 30
X1.2 .103 .588 30 1
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
30 .411* .024 30 .239 .204 30 .596** .001 30
X1.3 .162 .394 30 .411* .024 30 1 30 .102 .590 30 .459* .011 30
X1.4 Pengalaman .793** .812** .000 .000 30 30 .239 .596** .204 .001 30 30 .102 .459* .590 .011 30 30 1 .849** .000 30 30 .849** 1 .000 30 30
2
Correlations Correlations X2.1 X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
Komitmen prof.
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 30 .658** .000 30 .702** .000 30 .675** .000 30 .861** .000 30 .898** .000 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
X2.2 .658** .000 30 1 30 .661** .000 30 .539** .002 30 .688** .000 30 .809** .000 30
X2.3 .702** .000 30 .661** .000 30 1 30 .664** .000 30 .768** .000 30 .873** .000 30
X2.4 .675** .000 30 .539** .002 30 .664** .000 30 1 30 .732** .000 30 .834** .000 30
X2.5 .861** .000 30 .688** .000 30 .768** .000 30 .732** .000 30 1 30 .933** .000 30
Komitmen prof. .898** .000 30 .809** .000 30 .873** .000 30 .834** .000 30 .933** .000 30 1 30
3
Correlations Correlations X3.1 X3.1
X3.2
X3.3
X3.4
Komitmen org.
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 30 .751** .000 30 .473** .008 30 .725** .000 30 .870** .000 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
X3.2 .751** .000 30 1 30 .570** .001 30 .597** .000 30 .852** .000 30
X3.3 .473** .008 30 .570** .001 30 1 30 .747** .000 30 .805** .000 30
X3.4 .725** .000 30 .597** .000 30 .747** .000 30 1 30 .897** .000 30
Komitmen org. .870** .000 30 .852** .000 30 .805** .000 30 .897** .000 30 1 30
4
Correlations Correlations X4.1 X4.1
X4.2
X4.3
X4.4
X4.5
X4.6
X4.7
X4.8
X4.9
X4.10
Idealisme
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 30 .336 .069 30 .878** .000 30 .807** .000 30 .875** .000 30 .662** .000 30 .557** .001 30 .454* .012 30 .387* .035 30 .592** .001 30 .854** .000 30
X4.2 .336 .069 30 1 30 .207 .274 30 .454* .012 30 .364* .048 30 .612** .000 30 .608** .000 30 .821** .000 30 .350 .058 30 .599** .000 30 .664** .000 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
X4.3 .878** .000 30 .207 .274 30 1 30 .695** .000 30 .802** .000 30 .532** .002 30 .443* .014 30 .328 .076 30 .431* .017 30 .577** .001 30 .772** .000 30
X4.4 .807** .000 30 .454* .012 30 .695** .000 30 1 30 .837** .000 30 .721** .000 30 .553** .002 30 .606** .000 30 .419* .021 30 .809** .000 30 .897** .000 30
X4.5 .875** .000 30 .364* .048 30 .802** .000 30 .837** .000 30 1 30 .597** .001 30 .624** .000 30 .547** .002 30 .413* .023 30 .705** .000 30 .883** .000 30
X4.6 .662** .000 30 .612** .000 30 .532** .002 30 .721** .000 30 .597** .001 30 1 30 .320 .085 30 .666** .000 30 .131 .490 30 .609** .000 30 .742** .000 30
X4.7 .557** .001 30 .608** .000 30 .443* .014 30 .553** .002 30 .624** .000 30 .320 .085 30 1 30 .423* .020 30 .479** .007 30 .586** .001 30 .721** .000 30
X4.8 .454* .012 30 .821** .000 30 .328 .076 30 .606** .000 30 .547** .002 30 .666** .000 30 .423* .020 30 1 30 .411* .024 30 .678** .000 30 .746** .000 30
X4.9 .387* .035 30 .350 .058 30 .431* .017 30 .419* .021 30 .413* .023 30 .131 .490 30 .479** .007 30 .411* .024 30 1 30 .613** .000 30 .604** .000 30
X4.10 Idealisme .592** .854** .001 .000 30 30 .599** .664** .000 .000 30 30 .577** .772** .001 .000 30 30 .809** .897** .000 .000 30 30 .705** .883** .000 .000 30 30 .609** .742** .000 .000 30 30 .586** .721** .001 .000 30 30 .678** .746** .000 .000 30 30 .613** .604** .000 .000 30 30 1 .873** .000 30 30 .873** 1 .000 30 30
5
Correlations Correlations X5.1 X5.1
X5.2
X5.3
X5.4
X5.5
X5.6
X5.7
X5.8
X5.9
X5.10
Relativisme
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 30 .740** .000 30 .513** .004 30 .503** .005 30 .457* .011 30 .389* .034 30 .576** .001 30 .781** .000 30 .483** .007 30 .644** .000 30 .854** .000 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
X5.2 .740** .000 30 1 30 .448* .013 30 .285 .127 30 .146 .442 30 .385* .036 30 .433* .017 30 .732** .000 30 .518** .003 30 .667** .000 30 .751** .000 30
X5.3 .513** .004 30 .448* .013 30 1 30 .499** .005 30 .122 .522 30 .304 .102 30 .221 .240 30 .449* .013 30 .856** .000 30 .600** .000 30 .677** .000 30
X5.4 .503** .005 30 .285 .127 30 .499** .005 30 1 30 .432* .017 30 .506** .004 30 .337 .068 30 .566** .001 30 .403* .027 30 .677** .000 30 .727** .000 30
X5.5 .457* .011 30 .146 .442 30 .122 .522 30 .432* .017 30 1 30 .342 .064 30 .559** .001 30 .394* .031 30 .307 .099 30 .351 .057 30 .568** .001 30
X5.6 .389* .034 30 .385* .036 30 .304 .102 30 .506** .004 30 .342 .064 30 1 30 .121 .522 30 .330 .075 30 .219 .245 30 .413* .023 30 .548** .002 30
X5.7 .576** .001 30 .433* .017 30 .221 .240 30 .337 .068 30 .559** .001 30 .121 .522 30 1 30 .774** .000 30 .280 .134 30 .355 .054 30 .660** .000 30
X5.8 .781** .000 30 .732** .000 30 .449* .013 30 .566** .001 30 .394* .031 30 .330 .075 30 .774** .000 30 1 30 .442* .014 30 .657** .000 30 .867** .000 30
X5.9 .483** .007 30 .518** .003 30 .856** .000 30 .403* .027 30 .307 .099 30 .219 .245 30 .280 .134 30 .442* .014 30 1 30 .633** .000 30 .694** .000 30
X5.10 Relativisme .644** .854** .000 .000 30 30 .667** .751** .000 .000 30 30 .600** .677** .000 .000 30 30 .677** .727** .000 .000 30 30 .351 .568** .057 .001 30 30 .413* .548** .023 .002 30 30 .355 .660** .054 .000 30 30 .657** .867** .000 .000 30 30 .633** .694** .000 .000 30 30 1 .840** .000 30 30 .840** 1 .000 30 30
6
Correlations Correlations Y1.1 Y1.1
Y1.2
Y1.3
Y1.4
Sensitivitas etika
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 30 .557** .001 30 .736** .000 30 .696** .000 30 .873** .000 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Y1.2 .557** .001 30 1 30 .396* .030 30 .604** .000 30 .752** .000 30
Y1.3 .736** .000 30 .396* .030 30 1 30 .775** .000 30 .858** .000 30
Y1.4 .696** .000 30 .604** .000 30 .775** .000 30 1 30 .912** .000 30
Sensitivitas etika .873** .000 30 .752** .000 30 .858** .000 30 .912** .000 30 1 30
1
Lampiran 6 OUTPUT SPSS UJI RELIABILITAS Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded a Total
30 0 30
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .639
N of Items 4
Item Statistics Mean 2.90 1.73 1.87 2.90
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4
Std. Deviation 1.094 .980 .507 1.062
N 30 30 30 30
Item-Total Statistics
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4
Scale Mean if Item Deleted 6.50 7.67 7.53 6.50
Scale Variance if Item Deleted 3.362 4.713 5.844 3.224
Corrected Item-Total Correlation .559 .265 .285 .642
Scale Statistics Mean 9.40
Variance 6.800
Std. Deviation 2.608
N of Items 4
Cronbach's Alpha if Item Deleted .453 .678 .657 .376
2
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded a Total
30 0 30
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .920
N of Items 5
Item Statistics Mean 2.87 3.17 3.10 3.07 2.73
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5
Std. Deviation .819 .747 .803 .828 .828
N 30 30 30 30 30
Item-Total Statistics
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5
Scale Mean if Item Deleted 12.07 11.77 11.83 11.87 12.20
Scale Variance if Item Deleted 7.789 8.599 8.006 8.120 7.545
Corrected Item-Total Correlation .833 .711 .797 .735 .889
Scale Statistics Mean 14.93
Variance 12.271
Std. Deviation 3.503
N of Items 5
Cronbach's Alpha if Item Deleted .893 .917 .901 .913 .881
3
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded a Total
30 0 30
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .878
N of Items 4 Item Statistics
Mean 3.03 3.13 3.10 3.10
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4
Std. Deviation .809 .730 .712 .759
N 30 30 30 30
Item-Total Statistics
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4
Scale Mean if Item Deleted 9.33 9.23 9.27 9.27
Scale Variance if Item Deleted 3.678 3.978 4.202 3.720
Corrected Item-Total Correlation .748 .735 .666 .806
Scale Statistics Mean 12.37
Variance 6.654
Std. Deviation 2.580
N of Items 4
Cronbach's Alpha if Item Deleted .841 .845 .871 .817
4
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded Total
30 0 30
a
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .927
N of Items 10
Item Statistics Mean 3.17 3.23 3.33 3.30 3.20 3.37 3.13 3.07 3.00 3.07
X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X4.6 X4.7 X4.8 X4.9 X4.10
Std. Deviation .791 .626 .711 .837 .847 .669 .730 .640 .788 .785
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item-Total Statistics
X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X4.6 X4.7 X4.8 X4.9 X4.10
Scale Mean if Item Deleted 28.70 28.63 28.53 28.57 28.67 28.50 28.73 28.80 28.87 28.80
Scale Variance if Item Deleted 26.424 29.206 27.775 25.633 25.678 28.328 28.064 28.510 28.740 26.303
Corrected Item-Total Correlation .809 .597 .715 .862 .844 .683 .651 .691 .506 .834
Scale Statistics Mean 31.87
Variance 33.637
Std. Deviation 5.800
N of Items 10
Cronbach's Alpha if Item Deleted .915 .926 .920 .911 .912 .922 .923 .921 .931 .913
5
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded a Total
% 100.0 .0 100.0
30 0 30
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .898
N of Items 10
Item Statistics Mean 2.87 3.03 2.93 3.03 3.17 3.17 2.87 3.17 2.90 2.87
X5.1 X5.2 X5.3 X5.4 X5.5 X5.6 X5.7 X5.8 X5.9 X5.10
Std. Deviation .776 .669 .583 .718 .648 .648 .730 .834 .607 .860
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Item-Total Statistics
X5.1 X5.2 X5.3 X5.4 X5.5 X5.6 X5.7 X5.8 X5.9 X5.10
Scale Mean if Item Deleted 27.13 26.97 27.07 26.97 26.83 26.83 27.13 26.83 27.10 27.13
Scale Variance if Item Deleted 20.326 21.826 22.823 21.689 23.178 23.316 22.120 19.799 22.576 19.844
Corrected Item-Total Correlation .804 .685 .608 .650 .474 .450 .568 .816 .625 .779
Scale Statistics Mean 30.00
Variance 26.552
Std. Deviation 5.153
N of Items 10
Cronbach's Alpha if Item Deleted .877 .886 .891 .888 .899 .900 .894 .876 .890 .879
6
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded a Total
30 0 30
% 100.0 .0 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .870
N of Items 4
Item Statistics Mean 2.93 3.17 3.10 3.10
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4
Std. Deviation .691 .747 .759 .803
N 30 30 30 30
Item-Total Statistics
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4
Scale Mean if Item Deleted 9.37 9.13 9.20 9.20
Scale Variance if Item Deleted 3.895 4.189 3.752 3.407
Corrected Item-Total Correlation .777 .572 .737 .824
Scale Statistics Mean 12.30
Variance 6.493
Std. Deviation 2.548
N of Items 4
Cronbach's Alpha if Item Deleted .815 .892 .828 .790
7
Lampiran 7 OUTPUT SPSS UJI NORMALITAS NPar Tests-Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters
a,b
Unstandardized Residual 60 .0000000 .29463764 .061 .061 -.049 .471 .980
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Sensitivitas etika 1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
Observed Cum Prob
0.8
1.0
8
Lampiran 8 OUTPUT SPSS UJI MULTIKOLINEARITAS Regression-Uji Multikolinearitas Coefficientsa
Model 1
(Constant) Pengalaman Komitmen prof. Komitmen org. Idealisme Relativisme
Unstandardized Coefficients B Std. Error .686 1.522 .264 .086 .236 .053 .364 .068 .106 .034 -.087 .027
a. Dependent Variable: Sensitivitas etika
Standardized Coefficients Beta .215 .298 .381 .215 -.202
t .451 3.062 4.437 5.357 3.117 -3.223
Sig. .654 .003 .000 .000 .003 .002
Collinearity Statistics Tolerance VIF .621 .675 .602 .639 .779
1.609 1.481 1.661 1.565 1.283
9
Lampiran 9 OUTPUT SPSS UJI HETEROSKEDASTISITAS Regression-Uji Heteroskedastisitas Variables Entered/Removed b Model 1
Variables Entered Relativisme, Idealisme, Komitmen prof., Pengalaman, Komitmen a org.
Variables Removed
Method
.
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Abs Unst. Residual
Coefficientsa
Model 1
(Constant) Pengalaman Komitmen prof. Komitmen org. Idealisme Relativisme
Unstandardized Coefficients B Std. Error .508 .195 -.011 .011 -.008 .007 .002 .009 .000 .004 -.002 .003
a. Dependent Variable: Abs Unst. Residual
Standardized Coefficients Beta -.174 -.191 .032 .008 -.072
t 2.607 -1.040 -1.193 .189 .048 -.485
Sig. .012 .303 .238 .851 .962 .629
10
Lampiran 10 OUTPUT SPSS UJI REGRESI LINEAR BERGANDA
Variables Entered/Removed b Model 1
Variables Entered Relativisme, Idealisme, Komitmen prof., Pengalama n, Komitmen a org.
Variables Removed
Method
.
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Sensitivitas etika Model Summary b Model 1
R .914a
R Square .835
Adjusted R Square .820
Std. Error of the Estimate 1.3658801
a. Predictors: (Constant), Relativisme, Idealisme, Komitmen prof., Pengalaman, Komitmen org. b. Dependent Variable: Sensitivitas etika ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 510.570 100.744 611.314
df 5 54 59
Mean Square 102.114 1.866
F 54.734
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Relativisme, Idealisme, Komitmen prof., Pengalaman, Komitmen org. b. Dependent Variable: Sensitivitas etika Coefficientsa
Model 1
(Constant) Pengalaman Komitmen prof. Komitmen org. Idealisme Relativisme
Unstandardized Coefficients B Std. Error .686 1.522 .264 .086 .236 .053 .364 .068 .106 .034 -.087 .027
a. Dependent Variable: Sensitivitas etika
Standardized Coefficients Beta .215 .298 .381 .215 -.202
t .451 3.062 4.437 5.357 3.117 -3.223
Sig. .654 .003 .000 .000 .003 .002