perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP NILAI UJIAN MATA KULIAH ASKEB I DI STIKES PEMKAB JOMBANG
KARYA TULIS ILMIAH
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan
€
NIKEN GRAH PRIHARTANTI R1111025
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2012
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN VALIDASI KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP NILAI UJIAN MATA KULIAH ASKEB I DI STIKES PEMKAB JOMBANG
Niken Grah Prihartanti R1111025
Telah disetujui oleh Pembimbing untuk diujikan di Hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Pada Tanggal : 2012
Pembimbing I
Pembimbing II
Agus Eka Nrma Y.,SST.,M.Kes.
Mujahidatul Musfiroh,S.Kep.,Ns. NIP.198208212005012001
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP NILAI UJIAN MATA KULIAH ASKEB I DI STIKES PEMKAB JOMBANG KARYA TULIS ILMIAH Niken Grah Prihartanti R1111025 Telah Dipertahankan Dan Disetujui Di Hadapan Tim Penguji KTI Mahasiswa DIV Kebidanan Pendidik Fakultas Kedokteran UNS Pada Tanggal 2012
Pembimbing Utama Nama : Agus Eka Nurma .Y,SST,M.Kes.
.......................................
Pembimbing Pendamping Nama : Mujahidatul Musfiroh,S.Kep.,Ns. NIP : 198208212005012001
.......................................
Ketua Penguji Nama : Dr.Suharno,M.Pd. NIP : 195211291980031001
.......................................
Sekretaris Penguji Nama : Ropitasari,S.SiT.,M.Kes.
.......................................
Surakarta , Ketua Tim KTI
2012
Ketua Program Studi D IV Kebidanan FK UNS
commit to user Erindra Budi C, S. Kep, Ns, M. Kes H. Tri Budi Wiryanto, dr, Sp. OG (K) NIP. 19780220 200501 1 001 NIP. 19510421 198011 1 002 iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Niken Grah Prihartanti. R 1111025. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Nilai Ujian Mata Kuliah Askeb I Di STIKES PEMKAB Jombang. Program Studi DIV Kebidanan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2012.
Pada Prodi D III Kebidanan STIKES PEMKAB Jombang, pembelajaran mata kuliah Askeb I, 90% tenaga pengajar menggunakan metode pembelajaran ceramah dan 10% menggunakan metode demonstrasi. Sehingga perlu dilakukan inovasi model pembelajaran yang lebih bervariatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap NILAI UJIAN mata kuliah Askeb I pada mahasiswa STIKES PEMKAB Jombang Program Studi D III Kebidanan. Desain penelitian menggunakan eksperimen dengan rancangan pretestpostest with control group. Penelitian ini menggunakan studi populasi dengan jumlah sampel 136 yang terbagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen masing-masing berjumlah 68 responden. Instrumen yang digunakn berupa test yang berjumlah 22 butir soal dan telah diuji validitas serta reliabilitas. Uji analisis pada penelitian ini menggunakan t-test independent yang sebelumnya terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dengan uji one sampel Kolmogorovsmirnov. Uji statistik didapatkan nilai thitung > ttabel (16,110 > 1,96) atau p < (signifikan). Dapat disimpulkan terdapat perbedaan peningkatan nilai ujian yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan nilai ujian kelompok kontrol. Ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap nilai Mata Kuliah Askeb I pada mahasiswa STIKES PEMKAB Jombang.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif, Jigsaw, Nilai Ujian.
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Niken Grah Prihartanti. R 1111025. The Effect of Implementation for Cooperative Learning Jigsaw Type To Learning Outcomes of The Askeb I In STIKES PEMKAB Jombang. Midwifery Education D IV Program, Faculty of Medicine, Sebelas Maret Surakarta University. 2012
In Prodi D III Kebidanan STIKES PEMKAB Jombang, learning lesson of Askeb I, there are 90% of teachers use speech method and there are 10% of teachers use demonstration method. This objectives research are to analyze the the effect of implementation for cooperative learning Jigsaw type to learning outcomes of the Askeb I in the students of STIKES PEMKAB Jombang. Type of research is experiment design with a pretest-postest control group. This research is using population study with the sample amount is 136 that devided become control group and experiment group and each group is 68 reespondent. The instrument that used is a test which amount about 22 questions and has tested the validity and reability before. Test analysis in this research is using t-test independent that has tested for the data normality by one sampel Kolmogorov-smirnov test. Analysis obtained the value of tcount > ttable (16,110 > 1,96) or p < (significant). It can be concluded that there is difference of increasing the study result which is very significant between experiment group and control group. There is effect of implementation for cooperative learning Jigsaw type to learning outcomes of the Askeb I in the students of STIKES PEMKAB Jombang. .
Key words : Cooperatif Learning, Jigsaw, Learning outcomes.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur semoga selalu terlimpahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat serta hidayah dariNya, Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Nilai Ujian Mata Kuliah Askeb I” dapat terselesaikan. Adapun penyusunan ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas akhir sekaligus merupakan syarat untuk mencapai gelar Sarjana Saint Terapan. Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, berbagai pihak telah memberikan banyak bantuan, dengan ini peneliti ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. H. Tri Budi Wiryanto, dr, Sp.OG (K) Ketua Program Studi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Uiversitas Sebelas Maret Surakarta 2. Erindra Budi C., S.Kep, Ns, M.Kes. Ketua Tim KTI Program Studi DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Dr.Suharno,M.Pd. Ketua Penguji yang dengan kebijksanaan telah memberikan masukan untuk penyusunan karya tulis ilmiah ini. 4. Ropitasari,S.SiT.,M.Kes. sekretaris penguji yang dengan sabar mengarahkan peneliti untuk menyempurnakan karya tulis ilmiah ini hingga akhir. 5. Agus Eka Nurma,SST.,M.Kes. Pembimbing I yang dengan penuh kesabaran dan ketekunan memberikan dorongan, perhatian, bimbingan, pengarahan, serta saran dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini mulai dari awal sampai akhir. 6. Mujahidatul Musfiroh,S.Kep.Ns. Pembimbing II yang banyak membantu dan memberikan masukan sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan. Harapan penulis, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan pengetahuan tentang model pembelajaran jigsaw. Peneliti berharap kritik dan saran yang akan disampaikan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada peneliti, agar jadi acuan dalam penyusunan laporan-laporan selanjutnya nanti.
Surakarta,
2012
Peneliti
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................
i
HALAMAN VALIDASI .............................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................
iii
ABSTRAKSI.................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR .................................................................................
vi
DAFTAR ISI ................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...............................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................
4
C. Tujuan Penelitian ...........................................................................
4
D. Manfaat Penelitian .........................................................................
5
BAB II LANDASAN TEORI A. Model Pembelajaran Kooperatif ....................................................
6
B. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ...........................................
7
C. Nilai Ujian ......................................................................................
9
D. Pengaruh
Metode
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe
Jigsaw
Terhadap Nilai Ujian ....................................................................
12
E. Kerangka Konsep ...........................................................................
14
F. Hipotesis .........................................................................................
15
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ............................................................................
16
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................
17
C. Populasi Penelitian .........................................................................
17
D. Sampel dan Teknik Sampling ........................................................ commit to user E. Kriteria Retriksi ..............................................................................
17
vi
18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F. Variabel dan Definisi Operasional .................................................
18
G. Cara Kerja ......................................................................................
20
H. Pengolahan Data dan Analisi Data .................................................
22
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Karakteristik Responden ................................................
26
B. Analisis Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Nilai Ujian Mata Kuliah Askeb I ............. BAB V PEMBAHASAN ................................................................................
32 35
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ....................................................................................
39
B. Saran ...............................................................................................
39
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kegiatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ..............................
9
Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Ttipe Jigsaw Terhadap Nilai Ujian Mata Kuliah Askeb I .................................................................................
19
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Test ...........................................................................
21
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Nilai Ujian Pretest Mata Kuliah Askeb I Pada ………….Kelompok Kontrol ..........................................................................
26
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Nilai Ujian Posttest Mata Kuliah Askeb I Pada ………….Kelompok Kontrol ..........................................................................
27
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Nilai Ujian Pretest Mata Kuliah Askeb I Pada ………….Kelompok Eksperimen ....................................................................
28
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Nilai Ujian Posttest Mata Kuliah Askeb I Pada ………….Kelompok Eksperimen ....................................................................
29
Tabel 4.5 Karakteristik Nilai Ujian Mata Kuliah Askeb I Sebelum dan Sesudah …………Pembelajaran Pada Kelompok Kontrol ............................................
31
Tabel 4.6 Karakteristik Nilai Ujian Mata Kuliah Askeb I Sebelum dan Sesudah …………Pembelajaran Pada Kelompok Eksperimen .....................................
31
Tabel 4.7 Uji Normalitas Nilai Ujian Pretest dan Postest Pada Kelompok …………..Kontrol dan Kelompok Eksperimen ..............................................
32
Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik Independent t-test ...............................................
33
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Ilustrasi Metode Kooperatif Tipe Jigsaw ..................................
8
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran KooperatifTipe Jigsaw Terhadap Nilai Ujian……………… ..
14
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian ................................................................
16
Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Pretest Mata Kuliah Askeb I Pada Kelompok Kontrol ..........................................................
27
Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Posttest Mata Kuliah Askeb I Pada Kelompok Kontrol ........................................................
28
Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Pretest Mata Kuliah Askeb I Pada Kelompok Eksperimen ....................................................
29
Gambar 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Posttest Mata Kuliah Askeb I Pada Kelompok Eksperimen .................................................
commit to user
ix
30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN LAMPIRAN 2 PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN LAMPIRAN 3 TEST LAMPIRAN 4 LEMBAR JAWABAN TEST LAMPIRAN 5 KUNCI JAWABAN TEST LAMPIRAN 6 JADWAL PENELITIAN LAMPIRAN 7 MODUL ASUHAN KEBIDANAN I LAMPIRAN 8 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN LAMPIRAN 9 PERMOHONAN IZIN UJI VALIDITAS LAMPIRAN 10 SURAT KETERANGAN UJI VALIDITAS LAMPIRAN 11 PERMOHONAN IZIN PENELITIAN LAMPIRAN 12 SURAT KETERANGAN PENELITIAN LAMPIRAN 13 REKAP NILAI NILAI UJIAN PENELITIAN LAMPIRAN 14 LEMBAR HASIL OLAH DATA MENGGUNAKAN SPSS LAMPIRAN 15 LEMBAR KONSULTASI
commit to user
x
1 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kurikulum
program
studi
kebidanan
Diploma
III
bertujuan
menghasilkan tenaga bidan profesional pada tingkat ahli madya yang mampu melaksanakan tugas dan kompetensi. Diharapkan dari kurikulum D III kebidanan setiap individu mahasiswa setelah melalui suatu tahap proses usaha yaitu belajar memperoleh suatu yang baru dan dapat bersaing di era globalisasi. Peningkatan kualitas pendidikan Indonesia diperlukan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing tinggi. Peningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh dengan melakukan terobosan dalam pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran dan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan. Inovasi model pembelajaran terutama diperlukan untuk menghasilkan model pembelajaran baru yang dapat memberikan nilai ujian lebih baik, peningkatan efisiensi dan efektifitas pembelajaran (Endrotomo,2012). Pembelajaran optimal diperlukan metode pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan di dalam meningkatkan nilai ujian peserta didik. Banyak pilihan metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran misalnya, metode ceramah, studi mandiri, demonstrasi, simulasi, proyek, bermain peran, kooperatif STAD, Jigsaw, dan lain-lain. Namun kenyataannya, sampai saat ini pembelajaran di commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
2 digilib.uns.ac.id
kelas hanya dilaksanakan secara konvensional. Hal ini cenderung membuat peserta didik merasa bosan dan kurang tertarik. Pengajar harus berusaha mengurangi metode konvensional dan mulai mengembangkan metode lain yang lebih melibatkan peserta didik secara aktif untuk mencapai kondisi belajar yang memberdayakan potensi peserta didik (Hamdani, 2011). Model pembelajaran kooperatif merupakan teknik-teknik kelas praktis yang dapat digunakan dosen untuk membantu peserta didik belajar setiap mata kuliah, mulai dari ketrampilan dasar sampai pemecahan masalah yang kompleks. Pembelajaran kooperatif mengacu pada metode pengajaran dimana mahasiswa bekerja sama dalam kelompok kecil saling membantu untuk mencapai tujuan bersama dalam belajar sehingga mahasiswa menjadi lebih aktif. Pembelajaran kooperatif secara bersamaan membantu mahasiswa dalam pembelajaran akademiknya (Hamdani,2011). Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada mahasiswa Prodi D III Kebidanan STIKES PEMKAB Jombang, pembelajaran pada mata kuliah Asuhan Kebidanan I masih di dominasi metode ceramah. Didapatkan data bahwa sebanyak 90% tenaga pengajar menggunakan metode pembelajaran ceramah dan 10% tenaga pengajar menggunakan metode pembelajaran demonstrasi yang didukung dengan media pembelajaran berupa phantom. Metode ini cenderung bersifat searah yaitu peran dosen lebih aktif dibanding peran mahasiswa. Akibatnya pembelajaran hanya melibatkan kemampuan berfikir tingkat rendah seperti menghafal, mengingat , sedikit memahami dan mahasiswa tidak terlatih untuk berfikir kreatif. Hal ini didukung dengan data commit to user
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
nilai yang diperoleh mahasiswa STIKES PEMKAB Jombang pada mata kuliah
Askeb I. Pada tahun ajaran 2009-2010, tercatat sebanyak 12,5%
mahasiswa mendapatkan nilai A, 79,6% mendapatkan nilai B, dan sisanya sebesar 7,8% mendapatkan nilai C. Penelitian
sebelumnya
menyatakan
bahwa
dengan
pendekatan
pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw memiliki keuntungan dalam prestasi akademik, motivasi intrinsik dan ketrampilan bekerja sama yang baik (Daroni, 2002). Sedangkan penelitian yang dilakukan Matsuroh (2005) menyatakan bahwa pembelajaran dengan teknik Jigsaw memberikan kesempatan bagi siswa untuk aktif dalam belajar dibandingkan dengan model pembelajaran ekspositori. Dalam penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini terletak pada tingkatan aspek yang dinilai pada variabel penelitian. Peneliti memilih pokok bahasan konsep pendokumentasian asuhan kebidanan karena mengingat kompetensi dasar pada pokok bahasan tersebut mencapai aspek kognitif yaitu memahami tentang konsep pendokumentasian asuhan kebidanan. Atas dasar uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap nilai ujian mata kuliah Askeb I”. commit to user
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah Adakah pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap nilai ujian mata kuliah Askeb I pada mahasiswa STIKES PEMKAB Jombang?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap nilai ujian mata kuliah Askeb I pada mahasiswa STIKES PEMKAB Jombang. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi nilai ujian mata kuliah Askeb I sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada mahasiswa mahasiswa STIKES PEMKAB Jombang Program Studi D III Kebidanan. b. Mengidentifikasi nilai ujian mata kuliah Askeb I sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada mahasiswa mahasiswa STIKES PEMKAB Jombang Program Studi D III Kebidanan. c. Menganalisis pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap nilai ujian mata kuliah Askeb I pada mahasiswa STIKES PEMKAB Jombang Program Studi D III Kebidanan.
commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi institusi pendidikan agar mengoptimalkan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi para pendidik dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran
kooperatif
tipe
Jigsaw
karena
metode
Jigsaw
meningkatkan peran serta mahasiswa dalam proses belajar. 2. Bagi Mahasiswa Dengan penerapan metode pembelajaran tipe Jigsaw, dapat mengoptimalkan proses pembelajaran sehingga mampu meningkatkan nilai ujian peserta didik terhadap mata kuliah Askeb I. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Dengan penelitian ini, dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian yang lebih sempurna di tempat lain.
commit to user
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI
Model pembelajaran adalah pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu pembelajaran. Pedoman itu memuat tanggung jawab pendidik dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Salah satu tujuan dari penggunaan model pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan peserta didik selama belajar (Rochmadi, 2006). A. Model Pembelajaraan Kooperatif Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar peserta didik dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Pembelajaran kooperatif ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu Student Temas Achievment Divisions (STAD), Investigasi Kelompok, Pendekatan Struktural dan Jigsaw. Dalam pembelajaran kooperatif diterapkan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran (Hamdani, 2011).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
7 digilib.uns.ac.id
B. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu metode pembelajaran yang didasarkan pada bentuk struktur multifungsi kelompok belajar yang dapat digunakan pada semua pokok bahasan dan semua tingkatan untuk mengembangkan keahlian dan keterampilan setiap anggota kelompok (Nur,2005). Dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Menurut Rachmadi (2006), jumlah anggota dalam kelompok menyesuaikan dengan jumlah bagian materi yang akan dipelajari peserta didik. Jigsaw didesain untuk meningkatkan tanggung jawab peserta didik terhadap pembelajarannya dan pembelajaran orang lain. Peserta didik bekerja dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan komunikasi. Kunci tipe Jigsaw ini adalah interdependensi setiap siswa terhadap anggota tim yang memberikan infomasi yang diperlukan dengan tujuan agar dapat mengerjakan tugas dengan baik. Pada model pembelajaran tipe Jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal, yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan asal dan latar belakang beragam. Sedangkan kelompok siswa terdiri atas anggota kelompok asal yang berbeda, yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik yang sama disebut kelompok ahli. Para anggota dari kelompok asal yang berbeda bertemu dengan topik yang sama untuk berdiskusi dan membahas materi yang ditugaskan commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kepada tiap-tiap anggota kelompok, serta membantu satu sama lain untuk mempelajari topik tersebut. Setelah pembahasan selesai, para anggota kelompok ahli kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman sekelompoknya mengenai materi yang telah diperoleh saat diskusi dengan kelompok ahli. Kelompok asal ini oleh Aronson disebut kelompok Jigsaw (gigi gergaji). Selanjutnya pada akhir pembelajaran, peserta didik diberi kuis secara individu yang mencakup materi yang telah dibahas. Penghargaan kelompok diberikan oleh pengajar pada kelompok dengan nilai tertinggi (Hamdani,2011). Dari uraian diatas, secara sederhana tahapan langkah pembelajaraan kooperatif tipe Jigsaw dapat dideskripsikan pada gambar di bawah ini.
Kelompok Ahli 1 Pada Sub Materi I Kelompok Ahli 2 Pada Sub Materi II
Kelompok Asal
Kelompok Ahli 3 Pada Sub MateriIII
Kelompok Asal
Kelompok Ahli 4 Pada Sub MateriIV Kelompok Ahli 5 Pada Sub Materi V
Gambar 2.1 Ilustrasi Metode Kooperatif Tipe Jigsaw commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dalam kegiatan pembelajaran kooperatif dengan teknik jigsaw memiliki kegiatan yang aktif antara peserta didik dan pendidik selama proses belajar, yang digambarkan dalam tabel berikut ini. Tabel 2.1 Kegiatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Kegiatan Pendidik Bentuk kelompok Bagikan materi
Langkah Bentuk kelompok asal Bagikan materi pada tiap siswa
Kelompokkan siswa berdasarkan tugas kajian materi Bimbingan diskusi
Diskusi kelompok ahli
Kelompokkan siswa pada kelompok asal Bimbingan diskusi kelompok
Diskusi kelompok asal
Guru memberikan kesempatan pada siswa yang lain untuk bertanya Berikan kuis Hitung skor kuis/berikan penghargaan
Kuis Penghargaan kelompok
Kegiatan Peserta Didik Duduk dalam kelas Berbagi tugas setiap anggota kelompok mengkaji materi yang berbeda Keluar dari kelompoknya menuju tim ahli Diskusi dengan kelompok lain yang mendapat tugas sama Kembali ke kelompok asal dan berdiskusi Setiap anggota menyajikan materi yang sudah dikaji kepada anggota lain Murid bertanya kepada guru tentang apa yang tidak dimengerti Ikuti kuis Menerima penghargaan
C. Nilai ujian 1. Pengertian Nilai ujian merupakan gambaran kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam satu kompetensi belajar. Pengusaan oleh seseorang dapat dilihat dari commit to user
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik (Sanjaya, 2005). Berdasarkan teori taksonomi Bloom hasil belajar dicapai melalui tiga kategori ranah, yaitu: a. Ranah Kognitif Berkenaan dengan nilai ujian intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian. b. Ranah Afektif Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakteristik dengan suatu nilai atau kompleks nilai. c. Ranah Psikomotor Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda dan koordinasi neuromuscular (menghubungkkan dan mengamati). (Prawiradilaga, 2008) 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai ujian Efektifitas belajar dapat dilihat dari nilai ujian. Nilai ujian yang baik, dapat menunjukkan bahwa proses belajar-mengajar tersebut efektif. Nilai ujian dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. a. Faktor-faktor internal Yang mempengaruhi nilai ujian antara lain: sikap peserta didik terhadap belajar, konsentrasi belajar, motivasi belajar, minat, kemampuan commit to user
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mengolah bahan ajar, kecerdasan yang dimiliki peserta didik, rasa percaya diri peserta didik, bakat yang dimiliki peserta didik. b. Faktor-faktor eksternal Pakar teknologi pendidikan, Gagne, Briggs, dan Wager menyatakan bahwa proses belajar seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor internal peserta didik dan faktor eksternal berupa pengaturan kondisi belajar. Proses belajar terjadi karena sinergi memori jangka pendek dan jangka panjang
diaktifkan
melalui
penciptaan
faktor
eksternal,
yaitu
pembelajaran atau lingkungan belajar. Menurut Dryden Dan Vos, belajar dan daya serap otak manusia dapat terjadi melalui kegiatan: 1) Membaca daya serapnya sebanyak 10%. 2) Mendengar daya serapnya sebanyak 20%. 3) Melihat daya serapnya sebanyak 30%. 4) Melihat dan mendengar daya serapnya sebanyak 50%. 5) Mengatakan daya serapnya sebanyak 70%. 6) Mengatakan sambil mengerjakan daya serapnya sebanyak 90%. Pemberdayaan optimal dari seluruh indra seseorang dalam belajar dapat menghasilkan kesuksesan bagi seseorang. Belajar dengan terlibat langsung dalam suatu kegiatan atau mengerjakan sesuatu dianggap sebagai cara yang terbaik dan bertahan lama (Prawiradilaga, 2008).
commit to user
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Penilaian Penilaian
evaluasi
hasil
belajar
bermanfaat
dalam
upaya
meningkatkan kualitas nilai ujian sebab peserta didik diusahakan untuk mencapai standar yang telah ditentukan, dan nilai ujian peserta didik dapat diketahui derajat pencapaiannya (Arifin,2009). Kriteria penilaian ujian yang digunakan sebagai berikut. A= 76-100 B= 66-75 C= 55-65 D= ≤ 54
D. Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Nilai Ujian Pemilihan metode pembelajaran yang tepat, akan dapat meningkatkan nilai ujian baik dari segi kognitif, afektif maupun psikomotorik. Dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, peserta didik lebih mudah menemukan dan
memahami
konsep-konsep
yang
sulit
apabila
mereka
saling
mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan temannya. Melalui diskusi, akan terjadi elaborasi kognitif yang baik sehingga dapat meningkatkan daya nalar dan meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, serta memberi
kesempatan
kepada
peserta
didik
untuk
mengungkapkan
pendapatnya. Beberapa peneliti menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memiliki dampak positif terhadap kegiatan belajar mengajar, yakni commit to user meningkatkan aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran, Selain itu,
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan lingkungan belajar yang mendorong peserta didik untuk belajar bersama dalam kelompok kecil yang heterogen, untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran. Teknik
Jigsaw digunakan untuk
mengembangkan ketrampilan
mendengarkan, menyampaikan, kerjasama, refleksi dan memecahkan masalah. Model pembelajaran Jigsaw melatih untuk belajar berpartisipasi dalam kelompok, dengan kegiatan sebagai berikut. 1. Listening (mendengarkan), siswa aktif mendengarkan dalam materi yang dipelajari dan mampu memberi pengajaran pada kelompok aslinya. 2. Speaking-student (berkata), akan menjadikan siswa bertanggung jawab menerima pengetahuan dari kelompok baru dan menyampaikannya kepada pendengar baru dari kelompok aslinya. 3. Kerjasama setiap anggota dari tiap kelompok bertanggung jawab untuk sukses dari yang lain dalam kelompok. 4. Refleksi pemikiran dengan berhasil melengkapi, menyelesaikan kegiatan dalam kelompok yang asli, harus ada pemikiran reflektif yang menerangkan tentang yang dipelajari dalam kelompok ahli. 5. Berfikir kreatif, setiap kelompok harus memikirkan penyelesaian yang baru dalam mengajarkan dan mempresentasikan materi (Sunhaji,2009). Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mencapai tingkatan belajar yang baik karena peserta didik terlibat langsung dalam kegiatan belajar. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
14 digilib.uns.ac.id
E. Kerangka Konsep Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terjadi proses transfer informasi dan terbentuk elaborasi kognitif yang baik. Elaborasi kognitif yang baik merupakan tahapan perpindahan informasi yang diterima peserta didik pada memori jangka pendek ke memori jangka panjang, sehingga diduga nilai ujian peserta didik dapat meningkat. Berbagai faktor internal dan faktor eksternal dapat mempengaruhi nilai ujian peserta didik. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Transfer informasi
Elaborasi kognitif yang baik
Nilai ujian
----
= tidak diteliti = diteliti = mempengaruhi
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai ujian Faktor Internal: 1. sikap peserta didik terhadap belajar, 2. konsentrasi belajar, 3. motivasi belajar, 4. minat, 5. kemampuan mengolah bahan ajar, 6. kecerdasan , 7. rasa percaya diri peserta didik, 8. bakat yang dimiliki peserta didik Faktor Eksternal : 1. guru sebagai pembimbing belajar 2. sarana dan prasarana belajar, 3. fasilitas pembelajaran, 4. lingkungan sosial peserta didik.
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Nilai ujian commit to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
F. Hipotesis Ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap nilai ujian mata kuliah Askeb I pada mahasiswa STIKES PEMKAB Jombang.
commit to user
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah eksperimen (experiment designs). Penelitian ini menggunakan model rancangan pretestpostest with control group. Dalam rancangan ini, peneliti membagi subjek dalam 2 kelompok. Satu kelompok sebagai kelompok eksperimen yang diberi perlakuan berupa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan satu kelompok lagi sebagai kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
Kelompok eksperimen :
O1
Kelompok kontrol
O3
:
X
O2
O4
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian Keterangan: O1 : Pretest pada kelompok eksperimen O2 : Postest pada kelompok eksperimen O3 : Pretest pada kelompok kontrol O4 : Postest pada kelompok kontrol X : Perlakuan commit to user
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi D III Kebidanan STIKES PEMKAB Jombang pada bulan Februari-Juli 2012. C. Populasi Penelitian 1. Populasi target Populasi target dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi D III Kebidanan STIKES PEMKAB Jombang. 2. Populasi Aktual Populasi aktual dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester II Prodi D III Kebidanan STIKES PEMKAB Jombang tahun ajaran 2011/ 2012 yang terbagi menjadi 3 kelas. Kelas A sebanyak 46 mahasiswa, kelas B sebanyak 46 mahasiswa, dan kelas C sebanyak 44 mahasiswa. Total populasi dalam penelitian ini adalah 136 Mahasiswa. Pertimbangan pengambilan populasi tersebut karena mata kuliah Askeb I terdapat pada semester II. D. Sampel dan Teknik sampling Penelitian ini menggunakan studi populasi, yaitu penelitian yang meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah populasi. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 136 mahasiswa Selanjutnya sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 68 mahasiswa sebagai kelompok perlakuan dan 68 mahasiswa sebagai kelompok kontrol. Cara pengambilan sampel ini dengan teknik acak (random). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
18 digilib.uns.ac.id
E. Kriteria Retriksi 1. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini adalah : a. Terdaftar sebagai mahasiswa semester II Prodi D III Kebidanan STIKES PEMKAB Jombang tahun ajaran 2011/ 2012. b. Bersedia menjadi responden dalam penelitian dengan menandatangani informed concent. 2. Kriteria Eksklusi Kriteria ekslusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subyek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2008). Kriteria ekslusi pada penelitian ini, mahasiswa yang tidak bersedia menjadi responden penelitian. F. Variabel dan Definisi Operasional Variabel merupakan perilaku atau karakeristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) . 1. Variabel Independen Variabel independen merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini dikenal dengan nama variabel bebas artinya bebas dalam mempengaruhi variabel lain (Hidayat, 2007). Variabel independen dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. commit to user
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas. Variabel ini dapat tergantung dari variabel bebas terhadap perubahan (Hidayat, 2007). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Nilai ujian mata kuliah Askeb I. Tabel
3.1Definisi Operasional Penelitian Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap nilai ujian mata kuliah Askeb I. Definisi Alat Variabel Skala Operasional Ukur Bebas: Penerapan model Model pembelajaran Nominal pembelajaran dengan membagi siswa kooperatif tipe dalam kelompok kecil Jigsaw dan dibagi lagi dalam kelompok ahli yang diberi sub pokok bahasan yang berbeda. Terikat : Nilai ujian Mata Kuliah Askeb I
Hasil evaluasi terhadap proses pembelajaran pada mata kuliah Askeb I pokok bahasan Konsep Dokumentasi Kebidanan.
Test
commit to user
Interval
perpustakaan.uns.ac.id
20 digilib.uns.ac.id
G. Cara Kerja 1. Pelaksanaan Eksperimen Bentuk intervensi yang dilakukan dalam penelitian ini, kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sedangkan pada kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional pada mata kuliah yang sama yaitu Asuhan Kebidanan I. 2. Instrumentasi Metode pengumpulan data dengan metode tes yang digunakan untuk mendapatkan nilai ujian mahasiswa pada mata kuliah Askeb I yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah soal tes tertulis Askeb I pada pokok bahasan Konsep Dokumentasi Kebidanan. Pemilihan pokok bahasan tersebut adalah waktu penelitian bertepatan dengan jadwal perkuliahan Askeb I pada pokok bahasan Konsep Dokumentasi Kebidanan. Soal yang telah dibuat terlebih dahulu diujicobakan dan dianalisis. Adapun dalam pembuatan instrumen ini diperlukan beberapa tahap antara lain: a. Melakukan pembatasan materi yang diujikan. b. Menentukan tipe soal. c. Menentukan jumlah butir soal. d. Menentukan waktu mengerjakan soal. e. Menuliskan petunjuk mengerjakan soal, bentuk lembar jawab, kunci jawaban, dan penentuan skor. commit to user
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
f. Menulis butir soal. g. Mengujicobakan instrumen. h. Menganalisis hasil uji coba dalam hal validitas dan reliabilitas i. Memilih item soal yang telah teruji berdasarkan analisis yang sudah dilakukan. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Test No 1
Tingkat Pengetahuan
Indikator
C1
Pengertian
C2
C3
C4
Jumlah
C5
4
Butir Soal 4
Dokumentasi Kebidanan 2
Tujuan Dokumentasi
3
3
6
3
Prinsip Dokumentasi
1
3
4
4
Fungsi Dokumentasi
1
2
2
3
8
5
8
2
3
22
JUMLAH
4
3. Uji Validitas Validitas instrumen adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan dalam pengumpulan data. Instrumen dikatan valid apabila instrumen tersebut benar-benar mengukur apa yang hendak diukur ( Machfoedz, 2005). Uji validitas data dilakukan menggunakan bantuan SPSS 18 for Windows dengan interpretasi data apabila rhitung > rtable maka butir soal valid atau dengan membandingkan nilai signifikan (ρ) dengan nilai α apabila ρ < 0,05 maka item butir soal tersebut valid karena memiliki commit to user
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
hubungan yang signifikan antara item dengan jumlah skor total item (Sugiyono, 2009). Uji validitas dilakukan pada mahasiswa D III Kebidanan Stikes Bahrul Ulum Jombang dengan jumlah mahasiswa 34 mahasiswa pada kelas A. Nilai r
tabel
pada α 5% dengan N=34 adalah 0,339. Dari 30 soal
yang dinyatakan tidak valid sebanyak 8 butir soal diantaranya adalah soal nomor 3,11,13,18,27,28, 29 dan 30. Butir soal yang tidak valid tidak dipergunakan dalam penelitian ini. Sehingga jumlah soal test yang digunakan untuk penelitian adalah 22 butir soal. 4. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik (Sugiyono, 2009). Di dalam penelitian ini untuk mencari reliabilitas alat ukur menggunakan rumus Alfa Cronbach dengan menggunakan bantuan SPSS 18 for Windows. Soal dapat dikatakan reliabil bila nilai Alfa Cronbach > α. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS didapatkan nilai Alfa Cronbach sebesar 0,928 > 0,7 sehingga dapat dikatakan test tersebut reliabel. H. Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Jika analisis menggunakan metode commit to user
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
parametrik maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Dalam penelitian ini menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dapat dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi (Assymp. Sig > 0,05) lebih besar dari 0,05 atau 5%. Proses uji normalitas data dalam penelitian ini dibantu dengan menggunakan SPSS 18 for windows. 2. Pengolahan Data Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam proses pengolahan data menurut (Hidayat,2009) adalah: a.
Editing Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
b.
Coding Adalah mengklasifikasikan jawaban dari respoden
macam -
macamnya dengan memberi kode masing – masing jawaban. c.
Scoring Adalah memberikan skor atau nilai terhadap bagian – bagian yang perlu diberi skor.
d.
Entry data Entry data adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
24 digilib.uns.ac.id
3. Analisis univariat Digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi masing-masing variabel penelitian (Notoatmodjo, 2007). Analisis dilakukan secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensinya dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Variabel yang dianalisis secara univariat dalam penelitian ini adalah karakteristik responden. 4. Analisis Bivariat Analisis Bivariat yaitu menganalisis variabel-variabel penelitian guna menguji hipotesis penelitian (Notoatmodjo, 2007). Analisis ini untuk membandingkan nilai variabel bebas yaitu sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada kelompok eksperimen dan hasilnya nanti akan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Data yang diperoleh dalam penelitian ini kemudian dihitung korelasinya dengan menggunakan analisis statistik ”Uji t (t- test)”, dengan Independent t test (Riwidikdo, 2009). Rumus t test independent digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata antara satu kelompok dengan kelompok lain, dimana antara satu kelompok dengan kelompok lain tidak saling berhubungan. Kriteria yang digunakan pada T-test adalah sebagai berikut : a.
Bila nilai p < 0,05 artinya terdapat perbedaan signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
b.
Bila nilai p > 0,05 artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. commit to user
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Rumus : t
x1 x 2 1 1 s n1 n2
Keterangan : x1 = rata-rata kelompok 1 x2 = rata-rata kelompok 2 n = banyaknya sampel S = standar deviasi gabungan (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini penulis menggunakan bantuan SPSS 18 for Windows. Terdapat pengaruh yang signifikan bila nilai thitung > ttabel dan nilai < 0,05.
commit to user
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Program Studi D III Kebidanan STIKES PEMKAB Jombang. Lokasi penelitian terletak di pusat kota Jombang, tepatnya di jalan dr.Sutomo No.75-77 Jombang. STIKES PEMKAB Jombang memiliki 3 program studi diantaranya Program studi D III Kebidanan, D III Keperawatan dan S1 Keperawatan. Jumlah keseluruhan mahasiswa program studi DIII Kebidanan STIKES PEMKAB Jombang tahun ajaran 2011-2012 sebanyak 136 yang terbagi menjadi 3 kelas. A. Deskripsi Karakteristik Responden Deskripsi ini dilakukan berdasarkan variabel yang diteliti terdiri dari skor pretest dan postest pada kelompok eksperimen dan kontrol. Digambarkan dalam bentuk tabel dan diagram distribusi frekuensi sebagai berikut: 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Nilai Ujian Mata Kuliah Askeb I Pada Kelompok Kontrol Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Nilai Ujian Pretest Mata Kuliah Askeb I …………..Pada Kelompok Kontrol
No
Deskripsi
Jumlah mahasiswa
1
Nilai ≥ 41 (mean)
39
2
Nilai ≤ 41(mean)
29
commit Sumber : Data Primer Juli 2012 to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
57%
43%
Nilai ≥ mean Nilai ≤ mean
Sumber : Data Primer Juli 2012 Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Pretest Mata Kuliah Askeb I ……………Pada Kelompok Kontrol Dari diagram 4.1 menunjukkan bahwa pada pretest mata kuliah Askeb I kelompok kontrol, nilai ujian peserta didik yang mempunyai nilai diatas mean sebanyak 39 orang atau 57% dari 68 peserta didik. Sedangkan nilai ujian pretest peserta didik dengan nilai dibawah mean sebanyak 29 orang, atau 43%. Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Nilai Ujian Posttest Mata Kuliah Askeb I Pada Kelompok Kontrol No
Deskripsi
Jumlah mahasiswa
1
Nilai ≥ 41 (mean)
40
2
Nilai ≤ 41(mean)
28
Sumber : Data Primer Juli 2012
commit to user
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
59%
41% Nilai ≥ mean Nilai ≤ mean
Sumber : Data Primer Juli 2012 Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai ujian Posttest Mata Kuliah Askeb I Pada Kelompok Kontrol Dari diagram 4.2 menunjukkan bahwa pada posttest mata kuliah Askeb I kelompok kontrol, nilai ujian peserta didik yang mempunyai nilai diatas mean sebanyak 40 orang atau 59% dari 68 peserta didik. Sedangkan nilai ujian posttest peserta didik dengan nilai dibawah mean sebanyak 28 orang, atau 41%. 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Nilai Ujian Mata Kuliah Askeb I Pada Kelompok Eksperimen Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Nilai ujian Pretest Mata Kuliah Askeb I Pada Kelompok Eksperimen No
Deskripsi
Jumlah mahasiswa
1
Nilai ≥ 41 (mean)
38
2
Nilai ≤ 41(mean)
30
Sumber : Data Primer Juli 2012 commit to user
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
56%
Nilai ≥ mean Nilai ≤ mean
44%
Sumber : Data Primer Juli 2012 Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Pretest Mata Kuliah Askeb I Pada Kelompok Eksperimen
Dari diagram 4.3 menunjukkan bahwa pada pretest Mata Kuliah Askeb I kelompok eksperimen, nilai ujian peserta didik yang mempunyai nilai diatas mean sebanyak 38 orang atau 56% dari 68 peserta didik. Sedangkan nilai ujian pretest peserta didik dengan nilai dibawah mean sebanyak 30 orang, atau 44%. Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Nilai ujian Posttest Mata Kuliah Askeb I Pada Kelompok Eksperimen No
Deskripsi
Jumlah mahasiswa
1
Nilai ≥ 64 (mean)
39
2
Nilai ≤ 64(mean)
29
Sumber : Data Primer Juli 2012
commit to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
57%
Nilai ≥ mean
Nilai ≤ mean
43%
Sumber : Data Primer Juli 2012 Gambar 4.4
Distribusi Frekuensi Nilai ujian Posttest Mata Kuliah Askeb I Pada Kelompok Eksperimen
Dari diagram 4.4 menunjukkan bahwa pada posttest Mata Kuliah Askeb I kelompok eksperimen, nilai ujian peserta didik yang mempunyai nilai diatas mean sebanyak 39 orang atau 59% dari 68 peserta didik. Sedangkan nilai ujian posttest peserta didik dengan nilai dibawah mean sebanyak 29 orang, atau 43%. 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Nilai ujian Sebelum dan Sesudah Pembelajaran Mata Kuliah Askeb I Pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Hasil yang diperoleh reponden sebelum dan sesudah pembelajaran pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen adalah sebagai berikut :
commit to user
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.5 Karakteristik Nilai ujian Mata Kuliah Askeb I Sebelum dan Sesudah Pembelajaran Pada Kelompok Kontrol Deskripsi
Pretes
Postes
Mean
40,51
40,54
Standar Deviasi
11,520
12,211
Skor Tertinggi
68
68
Skor Terendah
14
14
Sumber : Data Primer Juli 2012 Dari tabel 4.5 dapat diketahui rata – rata nilai ujian pada kelompok kontrol sebelum pembelajaran sebesar 40,51 dan setelah pembelajaran sebesar 40,54 sehingga menunjukkan terjadinya kenaikan nilai ujian sebesar 0,04. Tabel 4.6 Karakteristik Nilai ujian Mata Kuliah Askeb I Sebelum dan Sesudah Pembelajaran Pada Kelompok Eksperimen Deskripsi
Pretes
Postes
Mean
40,66
63,88
Standar Deviasi
12,314
12,277
Skor Tertinggi
68
91
Skor Terendah
18
41
Sumber : Data Primer Juli 2012 Dari tabel 4.6 dapat diketahui rata – rata nilai ujian pada kelompok eksperimen sebelum pembelajaran menggunakan metode Jigsaw sebesar 40,66 dan setelah penerapan metode Jigsaw sebesar 63,88 sehingga commit to user menunjukkan terjadinya kenaikan nilai ujian sebesar 23,22.
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Analisis Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Nilai ujian Mata Kuliah Askeb I 1. Pengujian Prasyarat Analisis Analisa data dengan menggunakan uji t-test memiliki prasyarat dalam statistik parametrik yaitu data terdistribusi normal. Oleh karena itu perlu dilakukan uji normalitas data baik pretest maupun posttest. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan metode kolmogorovsmirnov test. a. Kelompok Kontrol Tabel 4.7 Uji Normalitas Nilai ujian Pretest dan Posttest Pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Pretes kelompok kontrol
Postes kelompok kontrol
Pretes Postes kelompok kelompok eksperimen eksperimen
Kolmogorov Smirnov
0,832
0,850
0,731
0,736
p
0,494
0,465
0,659
0,651
1) Hasil uji normalitas pretest kelompok kontrol, nilai Kolmogorov Smirnov adalah 0,832 dengan p sebesar 0,494 > 0,05. 2) Hasil uji normalitas postest kelompok kontrol, nilai Kolmogorov Smirnov adalah 0,850 dengan p sebesar 0,465 > 0,05. 3) Hasil
uji
normalitas
pretest
kelompok
eksperimen,
nilai
Kolmogorov Smirnov adalah 0,731 dengan p sebesar 0,659 > 0,05. commit to user
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4) Hasil
uji
normalitas
postest
kelompok
eksperimen,
nilai
Kolmogorov Smirnov adalah 0,736 dengan p sebesar 0,651> 0,05. Hal ini berarti bahwa sebaran data pada masing-masing kelompok memiliki sebaran data yang normal, sehingga dapat dilanjutkan dengan analisis dengan uji statistik t-test independent. 2. Analisis Bivariat Setelah
prasyarat
dalam
statistika
parametrik
yaitu
data
berdistribusi normal terpenuhi, maka data dapat dianalisis dengan menggunakan t-test independent. Uji t-test independent digunakan untuk membandingkan selisih skor (posttest – pretest) antara kedua kelompok. Berikut adalah hasil perhitungan uji t dengan mengasumsikan variansi kedua kelompok sama (equal variances assumed). Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik Independent t test Kelompok
Mean
Selisih Mean
t
df
16,110
134
p
Eksperimen 23,22 23,13 Kontrol
0,000
0,09
Sumber: Data Primer 2011 Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa rata-rata selisih skor posttest dan pretest kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan kelompok kontrol, sehingga memberikan selisih positif. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan skor kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan kelompok kontrol. Uji statistik terhadap perbedaan tersebut user dengan signifikansi (p) sebesar menghasilkan nilai thitung commit sebesar to 16,110
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
0,000. Pengujian dilakukan dengan derajat bebas (df) sebesar 134 dan pada taraf signifikansi sebesar 5% sehingga diperoleh nilai t tabel sebesar 1,98. Apabila dibandingkan terlihat bahwa thitung > ttabel (16,110 > 1,96) atau p < 0,05 sehingga diputuskan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan nilai ujian yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan nilai ujian kelompok kontrol. Oleh karena peningkatan skor kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berpengaruh signifikan terhadap nilai ujian Mata Kuliah Askeb I.
commit to user
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V PEMBAHASAN
Pada saat melakukan penelitian, peneliti tidak menemukan kendala yang berarti. Hanya pada saat proses pembelajaran mahasiswa ragu-ragu untuk mengisi pretest dan postest karena khawatir akan mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa. Tetapi hal tersebut masih dapat dikendalikan dengan cara penyampaian informasi bahwa nilai pretest dan postest tidak akan mempengaruhi prestasi hasil belajar mahasiswa. Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan peneliti terhadap nilai ujian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, diketahui bahwa rata-rata selisih skor posttest dan pretest kelompok eksperimen sebesar 23,22. Dan rata-rata selisih skor posttest dan pretest kelompok kontrol sebesar 0,04. Selisih rata-rata kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan kelompok kontrol , yakni sebesar 23,13 sehingga memberikan selisih positif. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan skor kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan kelompok kontrol. Uji statistik terhadap perbedaan tersebut menghasilkan nilai thitung sebesar 16,11 dengan taraf signifikan 5% seingga diperoleh ttabel sebesar 1,96. Maka dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel (16,11 > 1,96)
. Pengujian yang dilakukan
menghasilkan signifikansi (p) sebesar 0,000 dan taraf signifikan 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mempengaruhi nilai ujian Mata Kuliah Askeb I. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
36 digilib.uns.ac.id
Pemilihan metode pembelajaran yang tepat, akan dapat meningkatkan nilai ujian baik dari segi kognitif, afektif maupun psikomotorik. Dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, peserta didik lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka saling mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan temannya. Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Efi (2007) tentang perbedaan nilai ujian biologi siswa kelas VIII yang diajarkan dengan model kooperatif dan ceramah. Hasil analisis data menunjukan bahwa terdapat perbedaan nilai ujian biologi siswa antara yang diajarkan melalui model pembelajaran kooperatif dengan ceramah, yaitu bahwa nilai ujian biologi siswa yang diajarkan melalui model pembelajaran kooperatif lebih baik dibandingkan dengan nilai ujian biologi siswa yang diajarkan dengan menggunakan teknik ceramah. Hal ini diasumsikan karena pendekatan pembelajaran kooperatif lebih banyak menekankan kepada tanggung jawab pribadi sebagai kelompok ahli yang harus menguasai dan mengajarkan serta memberikan pemahaman materi yang telah dipelajari kepada teman kelompok lain sehingga setiap siswa mempunyai tanggung jawab agar setiap kelompoknya memahami materi secara keseluruhan. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memiliki dua kegiatan diskusi kelompok yang dilakukan oleh kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal, yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan asal dan latar belakang beragam. Sedangkan kelompok siswa terdiri atas anggota kelompok asal yang berbeda, yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik yang sama disebut kelompok ahli. Para anggota dari kelompok asal yang commit to user
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berbeda bertemu dengan topik yang sama untuk berdiskusi dan membahas materi yang ditugaskan kepada tiap-tiap anggota kelompok, serta membantu satu sama lain untuk mempelajari topik tersebut. Setelah pembahasan selesai, para anggota kelompok ahli kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman sekelompoknya mengenai materi yang telah diperoleh saat diskusi dengan kelompok ahli. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memberikan kesempatan bagi peserta didik agar lebih aktif dalam proses pembelajaran. Kegiatan aktif peserta didik dalam mencari informasi untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang diajukan menjadikan peserta didik mendapat pengalaman belajar dengan pemberdayaan
optimal
indra.
Menurut
Prawiradilaga
(2008)
adanya
pemberdayaan optimal indra dalam kegiatan pembelajaran akan menjadikan penyimpanan informasi yang didapat lebih bertahan lama sehingga pemahaman terhadap materi yang diajarkan lebih mendalam. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mampu memberikan suasana yang menarik bagi siswa dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga peserta didik tidak akan merasa jenuh dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran ini memberikan kesempatan bagi seluruh peserta didik untuk dapat mengeluarkan pendapat yang dimiliki. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas kontrol adalah model pembelajaran konvensional atau model ceramah. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional atau model ceramah merupakan alat komunikasi lisan antara pendidik dengan peserta didik dalam proses commit to user
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pembelajaran. Model pembelajaran konvensional sering digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Peserta didik dalam pembelajaran konvensional hanya sebagai objek belajar yang hanya mendengarkan penjelasan dari pendidik. Model pembelajaran konvensional tidak memberikan kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dan kurang mendorong rasa ingin tahu peserta didik. Model pembelajaran ini juga menyebabkan peserta didik menjadi jenuh dan berada pada suasana yang kurang menyenangkan. Tidak adanya peran aktif dari peserta didik dalam kegiatan pembelajaran menjadikan peserta didik hanya mendapatkan informasi dari pemanfaatan indra pendengaran saja sehingga penyimpanan informasi yang didapat bertahan lebih singkat (Prawiradilaga, 2008). Beberapa hal tersebut menjadikan model pembelajaran konvensional kurang efektif untuk meningkatkan nilai ujian peserta didik.
commit to user
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 1. Ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap nilai ujian Mata Kuliah Askeb I pada mahasiswa STIKES PEMKAB Jombang. B. Saran 1. Bagi Institusi Pendidikan Dengan adanya penelitian ini, hendaknya pihak institusi pendidikan dapat mengoptimalkan proses pembelajaran melalui penerapan inovasiinovasi model pembelajaran yang variatif sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Pendidik dapat memberikan perkuliahan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, yang didalamnya
terdapat
kegiatan
diskusi
kelompok
sehingga
dapat
meningkatkan semangat, minat dan motivasi belajar peserta didik agar dapat mendapatkan nilai ujian yang maksimal. 2. Bagi Mahasiswa Hendaknya mahasiswa lebih aktif dalam mencari informasi tentang materi-materi perkuliahan melalui berbagai media, serta aktif dalam menyampaikan informasi kepada teman yang lain sehingga pada diskusi menjadi lebih kondusif dalam bertukar informasi antar anggota kelompok. commit to user
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Hendaknya peneliti selanjutnya meneliti lebih lanjut dengan menambah variabel penelitian hasil belajar sehingga hasil penelitian ini lebih sempurna.
.
commit to user