PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS KATEGORI KOGNITIF PADA MATAPELAJARAN IPA SDK SOROWAJAN YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh: Desy Indah Kurnianingsih NIM : 091134246
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini kupersembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus yang sangat luar biasa untuk hidupku
Bapak Ibuku yang tercinta dan luar biasa mendidikku.
Kakak-kakakku yang terkasih yang selalu memberikan dukungan.
Para sahabat yang selalu mendukung dalam kebersamaan.
Almamater Universitas Sanata Dharma.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MOTTO
“ Do the best for your life ” “ Percayalah bahwa Tuhan akan selalu memberikan yang terbaik untuk hidup kita “ (^_^)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar siswa dan (2) mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis pada kategori kognitif siswa kelas V SDK Sorowajan Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011 pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2011 sampai dengan tanggal 2 Maret 2011. Desain penelitian ini adalah quasi-experimental design tipe non-equivalent control group design. Subjek peneilitian ini adalah siswa kelas V SDK Sorowajan yang terdiri dari kelas VA sebanyak 32 siswa sebagai kelompok kontrol dan kelas VB sebanyak 30 siswa sebagai kelompok eksperimen. Pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random atau acak. Instrumen penelitian berupa 10 soal pilihan ganda untuk mengukur prestasi belajar siswa dan 6 soal essai untuk mengukur kemampuan berpikir kritis kategori kognitif siswa. Instrumen tersebut telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas berdasarkan analisis statistik. Analisis data dilakukan dengan membandingan mean pre-test dan post-test, serta membandingkan rata-rata kenaikan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan Indendent Sample T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode inkuiri yang ditunjukkan dengan harga sig.(2tailed) sebesar 0,002 (atau < 0,05). Akan tetapi, kenaikan skor prestasi belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan yang ditunjukkan dengan harga sig.(2-tailed) sebesar 0,326 (atau > 0,05). (2) Ada peningkatan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif siswa dengan menggunakan metode inkuiri yang ditunjukkan dengan harga sig.(2-tailed) 0,048 (atau < 0,05). Kata kunci: metode inkuiri, metode inkuiri terbimbing, prestasi belajar, kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir kritis kategori kognitif, mata pelajaran IPA.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT
The aims of the research are (1) to know the influence of inquiry method application through students‟ learning achievement and (2) the influence of inquiry method through critical thinking ability cognitive category in Sorowajan Yogyakarta Kanisius Elementary School grade VA at even semester year 20102011 with inquiry method in science course simple tools. The research was held from February 22nd , 2011 untill March 2nd,2011. The design of the research is quasi-experimental design type non-equivalent control group design. The subject of the research are students grade V Kanisius Sorowajan Elementary School which contain 32 students from VA class as control group and 30 students from VB class as experimental group. Randomization do not applied while choosing experimental and control group. The instruments of the research contain 10 multiple choice to measure students‟ learning achievement and 6 essays to measure students‟ critical thinking ability in cognitive category. The instruments are valid and reliable based on statistic analysis. The data analysis is done by comparing the mean of pre-test and posttest, and comparing the mean of experimental group‟ development and control group with independent sample T-test. The results of the research show that (1) there are students‟ learning achievement using inquiry method which shows the score of sig.(2-tailed) with amount 0,002 (or < 0,05). However, the score development of experimental group‟ learning achievement and control group is not different positively and significantly. It shows with the score of sig.(2-tailed) with amount 0,326 (or > 0,05). (2) There is development of critical thinking in cognitive category using inquiry method which shows the score of sig.(2-tailed) 0,048 (or < 0,05). Key words: inquiry method, guided inquiry method, learning achievement, critical thinking ability, critical thinking ability cognitive category, science course.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih karena hikmat, kasih, dan setiaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul “PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS KATEGORI KOGNITIF
PADA
MATAPELAJARAN
IPA
SDK
SOROWAJAN
YOGYAKARTA” ditulis sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata I Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan, bimbingan, dan kerjasama dari beberapa pihak. Oleh karena itu, dengan segenap hati penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc., selaku dosen pembimbing I, yang memberikan bimbingan dan dukungan dalam penyelesaian karya ilmiah ini. 4. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ, S.S., BST., M.A., selaku dosen pembimbing II, yang memberikan bimbingan, masukan yang menginspirasi, dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini. 5. Ibu Dwi Nugraheni Rositawati, M.Si., selaku dosen yang memberikan bimbingan dan dukungan dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Bapak Suwardi, S.Pd, selaku kepala SDK Sorowajan yang memberikan ijin penelitian dan dukungan kepada penulis. 7. Ibu Anna Maria Wahyuni, A.Ma.Pd, selaku guru kelas VB SDK Sorowajan yang memberikan waktu dan tenaganya sebagai guru mitra penelitian kolaboratif. 8. Siswa-siswi kelas VA dan VB SDK Sorowajan, yang bersedia sebagai subjek penelitian. 9. Bapak dan Ibu tercinta, yang setia dalam doa dan dukungannya kepada penulis. 10. Kakak-kakak tersayang, yang selalu memberikan motivasi bagi penulis. 11. Teman-teman penelitian kolaboratif SDK Sorowajan (mba Evi dan mba Lisye), yang selalu berbagi pengetahuan, semangat, dan kecerian dalam suka dan duka kepada penulis. 12. Teman-teman penelitian kolaboratif IPA, yang memberikan masukan dan semangat kepada penulis. 13. Teman-teman „Kost L Ceria‟ yang selalu memberikan dukungan, semangat dan kecerian setiap saat bagi penulis. 14. Teman-teman PGSD kelas B yang selalu memberikan dukungan dan semangat bagi penulis.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI
HALAMAN HALAMAN JUDUL.............................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………….ii HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………iii HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………….iv HALAMAN MOTO……………………………………………………v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………….vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……………………..vii ABSTRAK…………………………………………………………….viii ABSTRACT…………………………………………………………...ix PRAKATA.................…………………………………………………x DAFTAR ISI ........................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 3 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 3 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 3 1.5 Sistematika Penyajian ...................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka................................................................................. 5 2.1.1 Teori-teori yang Relevan ............................................................ 5 2.1.1.1 Metode Inkuiri ............................................................................ 5 2.1.1.2 Inkuiri Terbimbing…………………………………………….14 2.1.1.3 Ilmu Pengetahuan Alam ............................................................ 15 2.1.1.4 Pesawat Sederhana .................................................................... 17 2.1.1.5 Prestasi Belajar .......................................................................... 23 2.1.1.6 Berpikir Kritis ........................................................................... 29
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2.1.2 Hasil Penelitian Sebelumnya ..................................................... 32 2.2 Kerangka Berpikir .......................................................................... 37 2.3 Hipotesis ........................................................................................ 37
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ............................................................................... 39 3.2 Populasi dan Sampel ...................................................................... 42 3.3 Variabel Penelitian ......................................................................... 43 3.4 Definisi Operasional ...................................................................... 44 3.5 Instrumen Penelitian ...................................................................... 45 3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................................ 47 3.7 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 56 3.8 Teknik Analisis Data...................................................................... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 63 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ............................................................ 63 4.1.1.1 Data Prestasi Belajar ................................................................. 63 4.1.1.2 Data Kecakapan Berpikir Kritis Kategori Kognitif................... 68 4.1.2
Analisis Data Penelitian ............................................................ 72
4.1.2.1 Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri terhadap Prestasi Belajar ....................................................................................... 72 4.1.2.2 Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Kategori Kognitif ............................................................ 95 4.2 Pembahasan .................................................................................... 121 4.2.1 Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri terhadap Prestasi Belajar .. 121 4.2.1.1 Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Kategori Kognitif ........................................................... 122 4.3 Keterbatasan Penelitian .................................................................. 124
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan .................................................................................... 126 5.2 Saran............................................................................................... 128
DAFTAR REFERENSI ....................................................................... 129
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL JUDUL TABEL
HALAMAN
Tabel 1. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda dan Essay…………............……………...46 Tabel 2. Kriteria Penentuan Skor Essai………………………............…………..47 Tabel 3. Uji Validitas Kelompok A..........……………………………............….50 Tabel 4. Uji Validitas Kelompok B.......……………............……………………51 Tabel 5. Uji Beda Soal Pilihan Ganda………………………...........……………53 Tabel 6. Kriteria Koefisien Reliabilitas……………………...........……………..55 Tabel 7. Uji Reliabilitas…………………………………………...........………..55 Tabel 8.Tabulasi hasil pretest pilihan ganda kelompok eksperimen….................64 Tabel 9. Tabulasi hasil posttest pilihan ganda kelompok eksperimen…...............65 Tabel 10. Tabulasi hasil pretest pilihan ganda kelompok kontrol…….................66 Tabel 11. Tabulasi hasil posttest pilihan ganda kelompok kontrol…....................67 Tabel 12. Tabulasi hasil pretest kognitif kelompok eksperimen……...................69 Tabel 13. Tabulasi hasil posttest kognitif kelompok eksperimen……..................70 Tabel 14. Tabulasi hasil pretest kognitif kelompok control…………..................71 Tabel 15. Tabulasi hasil posttest kognitif kelompok kontrol………….................72 Tabel 16. Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kelompok Eksperimen...................74 Tabel 17. Hasil Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Eksperimen..................75 Tabel 18. Uji Independent Samples T-test Prestasi Belajar Eksperimen..............77 Tabel 19. Uji Normalitas Data Kenaikan Eksperimen...........................................80 Tabel 20. Uji Normalitas Data Kenaikan Kontrol.................................................81
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 21. Uji Independent Samples T-test Eksperimen dan Kontrol....................83 Tabel 22. Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Interpretasi................................85 Tabel 23. Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Analisis......................................87 Tabel 24. Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Evaluasi.....................................88 Tabel 25. Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Inferensi....................................90 Tabel 26. Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Eksplanasi.................................92 Tabel 27. Uji Kruskal Wallis Test Berpikir Kritis.................................................93 Tabel 28. Ranking Aspek Kognitif Pilihan Ganda.................................................94 Tabel 29. Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kecakapan Berpikir Kritis.............97 Tabel 30. Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kecakapan Berpikir Kritis..............99 Tabel 31. Uji Independent Samples T-test Pretest Kelompok Eksperimen.........101 Tabel 32. Hasil Uji Normalitas Data Rata-rata Kelompok Eksperimen..............103 Tabel 33. Hasil Uji Normalitas Data Rata-rata Kelompok Kontrol....................105 Tabel 34. Uji Independent Samples T-test Pretest Kelompok Eksperimen.........107 Tabel 35. Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Interpretasi..............................109 Tabel 36. Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Analisis...................................111 Tabel 37. Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Evaluasi..................................112 Tabel 38. Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Inferensi..................................114 Tabel 39. Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Eksplanasi...............................116 Tabel 40. Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Regulasi Diri...........................117 Tabel 41. Uji Kruskal Wallis Test Berpikir Kritis...............................................119 Tabel 42. Ranking Aspek Kognitif Pilihan Essai.................................................120
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR JUDUL GAMBAR
HALAMAN
Gambar 1. Prinsip Pengungkit Jenis Pertama........................................................18 Gambar 2. Prinsip Pengungkit Jenis Kedua...........................................................19 Gambar 3. Prinsip Pengungkit Jenis Ketiga...........................................................19 Gambar 4. Katrol Tetap..........................................................................................20 Gambar 5. Katrol Bebas.........................................................................................21 Gambar 6. Katrol Berganda...................................................................................22 Gambar 7. Katrol Blok Berganda...........................................................................22 Gambar 8. Literatur Map dari Penelitian-penelitian Sebelumnya..........................36 Gambar 9. Proses Penyusunan Hipotesis...............................................................38 Gambar 10. Variabel Penelitian.............................................................................44 Gambar 11. Grafik Pretest Eksperimen Pilihan Ganda........................................73 Gambar 12. Grafik Posttest Eksperimen Pilihan Ganda.......................................75 Gambar 13. Grafik Kenaikan Pretest ke Posttest Kelompok Eksperimen.............................................................................................................78 Gambar 14. Grafik Rata-rata Kenaikan Kelompok Eksperimen............................79 Gambar 15. Grafik Rata-rata Kenaikan Kelompok Kontrol..................................81 Gambar 16. Grafik Kenaikan Interpretasi Kelompok Eksperimen........................84 Gambar 17. Grafik Kenaikan Analisis Kelompok Eksperimen...........................86 Gambar 18. Grafik Kenaikan Evalusi Kelompok Eksperimen..............................88 Gambar 19. Grafik Kenaikan Inferensi Kelompok Eksperimen............................89
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 20. Grafik Kenaikan Eksplanasi Kelompok Eksperimen.........................91 Gambar 21.Grafik Perbedaan Kecakapan Berpikir Kritis Kelompok Eksperimen............................................................................................................94 Gambar 22. Grafik Kenaikan Masing-masing Aspek............................................95 Gambar 23.Grafik Pretest Kecakapan Berpikri Kritis Kelompok Eksperimen.....96 Gambar 24.Grafik Posttest Kecakapan Berpikri Kritis Kelompok Eksperimen....98 Gambar 25. Grafik Rata-rata Kenaikan Berpikir Kritis Eksperimen..................102 Gambar 26. Grafik Rata-rata Kenaikan Berpikir Kritis Kontrol..........................104 Gambar 27. Grafik Kenaikan Interpretasi Kelompok Eksperimen......................108 Gambar 28. Grafik Kenaikan Analisis Kelompok Eksperimen...........................110 Gambar 29. Grafik Kenaikan Evalusi Kelompok Eksperimen............................112 Gambar 30. Grafik Kenaikan Inferensi Kelompok Eksperimen..........................113 Gambar31. Grafik Kenaikan Eksplanasi Kelompok Eksperimen........................115 Gambar 32. Grafik Kenaikan Regulasi Diri Kelompok Eksperimen...................117 Gambar 33.Grafik Perbedaan Kecakapan Berpikir Kritis Kelompok Eksperimen...........................................................................................................120 Gambar 34. Grafik Masing-masing kategori Kognitif.........................................121
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 RPP Kelompok Eksperimen Lampiran 2 RPP Kelompok Kontrol Lampiran 3 Soal Pretest Posttest Kelompok Eksperimen yang Sudah Diisi Siswa Lampiran 4 Soal Pretest Posttest Kelompok Kontrol yang Sudah Diisi Siswa Lampiran 5 LKS Kelompok Eksperimen yang Sudah Diisi Siswa Lampiran 6 LKS Kelompok Kontrol yang Sudah Diisi Siswa Lampiran 7 Soal Essai Kelompok Eksperimen yang Sudah Diisi siswa Lampiran 8 Soal Essai Kelompok Kontrol yang Sudah Diisi siswa Lampiran 9 Uji Validitas Kelompok Soal A Lampiran 10 Uji Validitas Kelompok Soal B Lampiran 11 Uji Reliabilitas Soal Lampiran 12 Uji Beda Soal Lampiran 13 Uji Normalitas Data Lampiran 14 Uji Hipotesis Lampiran 15 Uji Ranking Lampiran 16 Foto-foto Penelitian Lampiran 17 Surat Ijin Penelitian Lampiran 18 Daftar Riwayat Hidup
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang ini pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Para orang tua berusaha memberikan pendidikan yang terbaik untuk anakanaknya. Salah satu cara orang tua untuk memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya adalah dengan menyekolahkan anak-anaknya di sekolah yang bermutu baik. Dalam sebuah sekolah guru merupakan hal penting dalam terselenggaranya sebuah pengajaran. Di lingkungan Sekolah Dasar guru berperan sebagai seorang pengajar, pendidik dan pengasuh. Guru Sekolah Dasar, sebagai guru kelas, selalu dituntut agar dapat menguasai pengetahuan secara luas mengenai semua bahan mata pelajaran yang diajarkan. Berbeda halnya dengan seorang guru mata pelajaran yang hanya mengajarkan satu matapelajaran saja, guru kelas harus dapat mengajarkan semua matapelajaran yang ada, diantaranya adalah IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia dan PKn. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dapat dikuasai oleh guru kelas secara baik. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan matapelajaran yang menyenangkan apabila diajarkan dengan kreatif oleh guru. Ada banyak metode yang ditawarkan antara lain metode ceramah, metode diskusi, metode inkuiri dan lain-lain yang dapat digunakan oleh guru dalam mengajar. Berhasil atau tidaknya proses dan hasil dalam pembelajaran sangat ditentukan oleh ketapatan guru dalam memilih metode pembelajaran.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dalam kenyataannya banyak guru yang hanya menggunakan metode ceramah dalam setiap pembelajarannya. Proses pembelajaran hanya terjadi satu arah, karena dalam pembelajaran tersebut hanya guru yang aktif dalam kegiatan pembelajaran sedangkan siswa hanya menerima pengetahuan dari apa yang disampaikan oleh guru. Siswa tidak diberi kesempatan untuk mencari pengetahuannya sendiri. Padahal mata pelajaran IPA akan lebih dapat dimengerti
dan
dipahami
apabila
siswa
dapat
menemukan
sendiri
pengetahuannya. Terdorong dari hal di atas maka peneliti ingin mencoba sebuah metode pengajaran yaitu metode inkuiri terbimbing dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terutama pada materi pesawat sederhana. Metode inkuiri tersebut diharapakan akan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dan hasil belajarnya. Batasan masalah untuk penelitian ini adalah metode inkuiri sebagai variabel independen dan prestasi belajar serta kecakapan berpikir kritis sebagai variabel dependen. Populasi untuk penelitian ini adalah siswa-siswi kelas V SDK Sorowajan, sedangkan sampelnya adalah siswa-siswi kelas VA dan VB SDK Sorowajan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode inkuiri terbimbing. Mata pelajaran yang diteliti adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi pesawat sederhana.
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi Pesawat Sederhana terhadap prestasi belajar siswa-siswi kelas V SDK Sorowajan Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011? 2. Bagaimana pengaruh penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi Pesawat Sederhana terhadap kemampuan berpikir kritis pada kategori kognitif siswa-siswi kelas V SDK Sorowajan Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, peneliti merumuskan tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi Pesawat Sederhana terhadap prestasi belajar siswasiswi kelas V SDK Sorowajan Yogyakarta. 2. Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi Pesawat Sederhana terhadap kemampuan berpikir kritis pada kategori kognitif siswa-siswi SDK Sorowajan Yogyakarta. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Peneliti Peneliti memperoleh pengetahuan baru tentang penggunaan metode pembelajaran terutama dalam mata pelajaran IPA. 2. Sekolah
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sekolah mempunyai tambahan koleksi buku bacaan yang bermanfaat bagi teman guru lainya. 3. Guru Guru memperoleh referensi dalam menggunakan metode pembelajaran terutama dalam mata pelajaran IPA. 4. Siswa Siswa dapat termotivasi dan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga dapat berdampak pada peningkatan prestasi belajarnya. 5. Program Studi PGSD Menambah referensi bacaan pada perpustakaan. 1.5 Sistematika Penyajian Penulisan proposal ini disajikan dalam empat bab dengan sistematika sebagai berikut: Bab 1 membahas pendahuluan yang menjelaskan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan makalah. Bab 2 membahas kajian pustaka yang menjelaskan kajian pustaka, teori-teori yang relevan, hasil penelitian sebelumnya, kerangka berpikir, hipotesis. Bab 3 membahas metode penelitian yang menjelaskan jenis penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, intrumen penelitian, uji validitas dan reliabilitas instrumen, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI
Bab II merupakan landasan teori yang berisi kajian pustaka, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Kajian pustaka membahas teori-teori yang relevan dan hasil penelitian sebelumnya yang berisi tentang penelitian sejenis yang pernah ada. Selanjutnya dirumuskan dalam kerangka berpikir dan hipotesis penelitian yang berisi dugaan sementara atau jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian.
2.1 Kajian Pustaka 2.1.1
Teori-teori yang Relevan
2.1.1.1 Metode Inkuiri 2.1.1.1.1
Pengertian Metode Inkuiri Menurut Sanjaya (2006:195), metode pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari masalah yang dipertanyakan. Gulo dalam Trianto (2009:166) menyatakan strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2.1.1.1.2
Prinsip-prinsip Penggunaan Metode Inkuiri Menurut Sanjaya (2006:197-199), prinsip-prinsip penggunaan metode inkuiri sebagai berikut: a. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian, strategi pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. Karena itu, kriteria keberhasilan dari proses pembelajaran
dengan
menggunakan
strategi
inkuiri
bukan
ditentukan oleh sejauh mana siswa dapat menguasai materi pembelajaran, akan tetapi sejauh mana siswa beraktivitas mencari dan menentukan sesuatu. Makna dari “sesuatu” yang harus ditemukan oleh siswa melalui proses berpikir adalah sesuatu yang dapat ditemukan, bukan sesuatu yang tidak pasti, oleh sebab itu setiap gagasan yang harus dikembangkan adalah gagasan yang dapat ditemukan. b. Prinsip Interaksi Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatakan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan (directing) agar siswa bisa mengembangkan
kemampuan
berpikirnya
melalui
interaksi
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mereka. Kemampuan guru untuk mengatur interaksi memang bukan pekerjaan yang mudah. Sering guru terjebak oleh kondisi yang tidak tepat mengenai proses interaksi itu sendiri. c. Prinsip Bertanya Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan metode inkuiri adalah guru sebagai penanya. Kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Oleh sebab itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan. Berbagai jenis dan teknik bertanya perlu dikuasi oleh setiap guru, apakah itu bertanya hanya sekedar untuk meminta perhatian siswa, bertanya
untuk
melacak,
bertanya
untuk
mengembangkan
kemampuan, atau bertanya untuk menguji. d. Prinsip Belajar untuk Berpikir Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otak kanan; baik otak raptil, otak limbik, maupun otak neokortek. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal. Belajar yang hanya cenderung memanfaatkan otak kiri, misalnya dengan memaksa anak untuk berpikir logis dan rasional, akan membuat anak dalam posisi “kering atau hampa”. Oleh karena itu, belajar berpikir logis dan rasional perlu didukung oleh pergerakan otak kanan, misalnya dengan memasukkan unsur-
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI unsur yang dapat mempengaruhi emosi, yaitu unsur estetika melalui proses belajar yang menyenangkan dan menggairahkan. e. Prinsip Keterbukaan Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Segala sesuatu mungkin saja terjadi. Oleh sebab itu, anak perlu diberikan kebebasan untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan logika dan nalarnya. Tugas guru adalah menyediakan ruang
untuk
memberikan
kesempatan
kepada
siswa
mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya. 2.1.1.1.3
Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Inkuiri Menurut
Sanjaya
(2006:199-203),
langkah-langkah
proses
pembelajaran dengan menggunakan metode inkuri adalah sebagai berikut: a. Orientasi Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru menggondisikan
agar
siswa
siap
melaksanakan
proses
pembelajaran. Guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Kemauan dan kemampuan siswa sangat menentukan keberhasilan metode inkuiri ini. b. Merumuskan masalah Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Teka-teki dalam
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mecari jawaban itulah yang sangat penting dalam metode inkuiri, oleh sebab itu melaui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan
mental
melalui
proses
berpikir.
Dengan
demikian, teka-teki yang menjadi masalah dalam berinkuiri adalah teka-teki yang mengandung konsep yang jelas yang harus dicari dan ditemukan. c. Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sabagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji. Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. d. Mengumpulkan data Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pembelajaran dengan menggunakan inkuiri, mengumpulkan data merupakan
proses
mental
yang
sangat
penting
dalam
pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Oleh sebab itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini
adalah
mengajukan
pertanyaan-pertanyaan
yang
dapat
mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. e. Menguji hipotesis Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Hal terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Di samping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional, artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan. f. Merumuskan kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan puncak dalam proses pembelajaran. Untuk
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan. Gulo (2002) dalam Trianto (2009: 168-169) menyatakan, dalam pembelajaran inkuiri diperlukan kemampuan sebagai berikut: a. Mengajukan pertanyaan atau permasalahan Kegiatan inkuiri dimulai ketika pertanyaan atau permasalahan diajukan. Kegiatan tersebut dilakukan untuk meyakinkan bahwa pertanyaan sudah jelas, pertanyaan tersebut dituliskan di papan tulis, kemudian siswa diminta untuk merumuskan hipotesis. b. Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan atau solusi permasalahan yang dapat diuji dengan data. Untuk memudahkan proses ini, guru menanyakan kepada siswa gagasan mengenai hipotesis yang mungkin. Dari semua gagasan yang ada, dipilih salah satu hipotesis yang relevan dengan permasalahan yang diberikan. c. Mengumpulkan data Hipotesis digunakan untuk menuntun proses pengumpulan data. Data yang dihasilkan dapat berupa table, matrik, atau grafik. d. Analisis data Siswa bertanggung jawab menguji hipotesis yang telah dirumuskan dengan menganalisis data yang telah diperoleh. Faktor penting dalam menguji hipotesis adalah pemikiran „benar‟ atau „salah‟. Setelah memperoleh kesimpulan dari data percobaan, siswa dapat
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Bila ternyata hipotesis itu salah atau ditolak, siswa dapat menjelaskan sesuai dengan proses inkuiri yang telah dilakukannya. e. Membuat kesimpulan Langkah penutup dari pembelajaran inkuiri adalah membuat kesimpulan sementara berdasarkan data yan diperoleh siswa.
Untuk keperluan penelitian ini akan dirancang tujuh langkah inkuiri, yaitu sebagai berikut: a. Orientasi Kegiatan guru dalam orientasi adalah membagi siswa dalam kelompok, menyampaikan masalah aktual yang berhubungan dengan materi, membagikan lembar kerja siswa tentang meteri yang akan disampaikan dengan gambar, tabel, simbol, atau grafik. Guru juga perlu menjelaskan langkah-langkah metode inkuiri yang akan dijalankan, menjelaskan media dan alat-alat apa saja yang bisa digunakan dalam pembelajaran, serta memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam proses pembelajaran. b. Merumuskan permasalahan Siswa dibimbing oleh guru untuk merumuskan permasalahan sendiri yang dapat dijawab „ya‟ atau „tidak‟. Guru juga mendorong siswa untuk menemukan jawaban sendiri dan membantu siswa mengkaji teori, konsep, atau prinsip. c. Merumuskan hipotesis
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan berbagai kemungkinan jawaban, membimbing siswa untuk menetukan jawaban-jawaban yang relevan saja dan membimbing siswa untuk memilih prioritas jawaban-jawaban yang terbaik sebagai hipotesis. d. Melakukan eksperimen Kegiatan guru dalam melakukan eksperimen adalah membimbing siswa untuk menentukan langkah-langkah untuk melakukan percobaan, membimbing siswa untuk mengurutkan langkahlangkah percobaan, membimbing siswa untuk mendapatkan datadata melalui percobaan, dan memberi kesempatan pada masingmasing kelompok untuk menganalisis data-data. e. Menarik kesimpulan Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan. f. Mempresentasikan hasil Kagiatan guru dalam mempresentasikan hasil adalah membimbing siswa untuk menyiapkan laporan ringkas kelompok dengan langkah-langkah yang urut, tertulis, dan disertasi gambar, member kesempatan pada perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil di depan kelas, dan member pengayaan. g. Mengevaluasi Guru membimbing siswa untuk mengevaluasi apakah seluruh proses inkuiri sejak awal sampai akhir sudah benar.
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2.1.1.2 Inkuiri Terbimbing Menurut Herdian (2010) metode inkuiri terbimbing adalah metode inkuiri di mana guru membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan siswa pada suatu diskusi. Dalam proses belajar mengajar dengan metode inkuiri terbimbing, siswa dituntut untuk menemukan konsep melalui petunjuk-petunjuk dari guru. Petunjuk-petunjuk tersebut pada umumnya berupa pertanyaan-pertanyaan yang membimbing. Dengan metode ini siswa belajar lebih berorientasi pada bimbingan dan petunjuk dari guru hingga siswa dapat memahami konsep-konsep materi pembelajaran. Pada tahap awal, guru banyak memberikan bimbingan, kemudian pada tahap-tahap berikutnya, bimbingan tersebut dikurangi, sehingga siswa mampu melakukan proses inkuiri secara mandiri. Bimbingan yang diberikan dapat berupa pertanyaan-pertanyaan dan diskusi multi arah yang dapat menggiring siswa agar dapat memahami konsep pelajaran. Di samping itu, bimbingan dapat pula diberikan melalui lembar kerja siswa yang terstruktur. Selama berlangsungnya proses belajar guru harus memantau kelompok diskusi siswa, sehingga guru dapat mengetahui dan memberikan petunjuk-petunjuk yang diperlukan oleh siswa. Pada metode inkuiri terbimbing ini siswa akan dihadapkan pada tugastugas yang relevan untuk diselesaikan baik melalui diskusi kelompok maupun secara individual agar siswa mampu menyelesaikan masalah dan menarik suatu kesimpulan secara mandiri. Pada tahap awal guru banyak memberikan bimbingan. Kemudian pada tahap berikutnya bimbingan
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tersebut dikurangi, sehingga siswa mampu melakukan proses inkuiri secara
mandiri.
Siswa
memerlukan
bantuan
dari
guru
untuk
mengembangkan kemampuannya memahami pengetahuan baru. Walaupun siswa harus berusaha mengatasi sendiri kesulitan-kesulitan yang dihadapi tetapi pertolongan guru tetap diperlukan. 2.1.1.3 Ilmu Pengetahuan Alam 2.1.1.3.1
Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam Menurut Darmodjo dan Kaligis (1992/1993: 3) Ilmu Pengetahuan Alam dari segi istilah berarti „Ilmu‟ tentang „Pengetahuan Alam‟. „Ilmu‟ artinya suatu pengetahuan yang benar. Pengetahuan yang benar artinya pengetahuan yang dibenarkan menurut tolok ukur kebenaran ilmu, yaitu rasional dan obyektif. Rasional artinya masuk akal atau logis, dapat diterima oleh akal sehat, sedangkan obyektif artinya sesuai dengan obyeknya, sesuai dengan kenyataan, atau sesuai dengan pengalaman pengamatan melalui pancaindera. „Pengetahuan‟ artinya segala sesuatu yang diketahui oleh manusia. Jadi IPA adalah pengetahuan yang rasioanal dan obyektif tentang alam semesta dengan segala isinya.
2.1.1.3.2
Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam Darmodjo
dan
Kaligis
(1992/1993)
menjelaskan
dalam
pembelajaran IPA haruslah terkandung tiga dimensi IPA yaitu IPA dipandang dari segi proses, produk dan pengembangan sikap. Berikut ini akan dijelaskan tentang IPA dipandang dari segi proses, produk dan pengembangan sikap.
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. IPA sebagai proses IPA
sebagai
proses
maksudnya
adalah
proses
untuk
mendapatkan ilmu itu sendiri. IPA diperoleh melalui penelitian dengan menggunakan langkah-langkah tertentu yang disebut metode ilmiah. Pada anak usia SD, metode ilmiah mulai diperkenalkan secara bertahap dan berkesinambungan. b. IPA sebagai produk Bentuk ilmu pengetahuan alam sebagai produk berupa faktafakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, teori-teori, dan hukumhukum yang semuanya itu ditujukan untuk menjelaskan tentang berbagai gejala alam. Dalam Iskandar
yang dimaksud dengan
fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang bendabenda yang benar-benar ada, atau peristiwa-peristiwa yang betulbetul terjadi dan sudah dikonfirmasi secara obyektif, contoh: ular termasuk golongan reptilian. Konsep IPA adalah suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta IPA. Konsep merupakan penghubung antara fakta-fakta yang ada hubungannya, contoh: benda-benda hidup dipengaruhi oleh lingkungan, materi akan berubah tingkat wujudnya bila menyerap atau melepaskan energi. Prinsip IPA adalah generalisasi tentang hubungan di antara konsep-konsep IPA, contoh: udara yang dipanaskan memuai, ini adalah prinsip yang menghubungkan konsep-konsep udara, panas dan pemuaian. Prinsip ini menyatakan jika udara dipanaskan maka akan memuai. Hukum-hukum alam adalah prinsip-prinsip yang
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sudah diterima meskipun juga bersifat tentatif tetapi karena mengalami pengujian-pengujian yang lebih keras daripada prinsip, maka hokum alam bersifat lebih kekal. Teori ilmiah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang saling berhubungan. Suatu teori merupakan model, atau gambaran yang dibuat oleh ilmuwan untuk menjelaskan gejala alam. c. IPA sebagai pengembangan sikap Untuk pengajaran IPA di Sekolah Dasar maka pengertian „Sikap‟ disini dibatasi pada „sikapa ilmiah terhadap alam sekitar‟. Menurut Harlen (1987) dalam Darmodjo dan Kaligis menjelaskan bahwa setidak-tidaknya ada Sembilan aspek sikap ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak usia Sekolah Dasar, yaitu sikap ingin tahu, sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru, sikap kerja sama, sikap tidak putus asa, sikap tidak berprasangka, sikap mawas diri, sikap bertanggung jawab, sikap berpikir bebas, dan sikap kedisipilanan diri. 2.1.1.4 Pesawat Sederhana 2.1.1.4.1
Pengertian Pesawat Sederhana Menurut Damayanti (2010:26), pesawat sederhana adalah alat-alat sederhana yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia dalam melakukan pekerjaan.
2.1.1.4.2
Fungsi Pesawat Sederhana
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Fungsi dari pesawat sederhana adalah sebagai berikut (Haryanto, 2004): 1. Untuk mengubah energi 2. Mengubah arah gaya 3. Memindahkan energi 4. Menghemat energi 5. Menghemat waktu 6. Memudahkan pekerjaan manusia 2.1.1.4.3
Jenis Pesawat Sederhana Berdasarkan prinsip kerjanya, pesawat sederhana dibagi menjadi lima jenis, yaitu (Damayanti, 2010: 26-36): 1. Pengungkit atau tuas Ada tiga jenis pengungkit yang dibedakan berdasarkan letak titik tumpu, titik beban dan titik kuasa, yaitu a. Pengungkit Jenis Pertama (I) Pada pengungkit jenis pertama, titik tumpu (TT) terletak antara titik beban (TB) dan titik kuasa (TK). Contoh alat yang menerapkan prinsip kerja pengungkit jenis pertama antara lain gunting, linggis, dan pemotong kuku.
TB
TT
TK
Gambar 1. Prinsip Pengungkit Jenis Pertama
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Pengungkit Jenis Kedua (II) Pada pengungkit jenis kedua, titik beban (TB) terletak antara titik kuasa (TK) dan titik tumpu (TT). Contoh alat yang menerapkan prinsip kerja pengungkit jenis kedua antara lain gerobak roda satu, mesin pemotong kertas, dan alat pembuka tutup botol.
TK
TB
TT
Gambar 2. Prinsip Pengungkit Jenis Kedua
c. Pengungkit Jenis Ketiga (III) Pada pengungkit jenis ketiga, titik kuasa (TK) terletak antara titik tumpu (TT) dan titik beban(TB). Contoh alat yang menerapkan prinsip kerja pengungkit jenis ketiga antara lain pinset, dan sekop.
TT
TK
TB
Gambar 3. Prinsip Pengungkit Jenis Ketiga
2. Bidang miring Bidang miring adalah alat bantu yang permukaannya dibuat miring.
Tujuan
penggunaan
bidang
miring
adalah
untuk
mempermudah seseorang memindahkan suatu benda. Beberapa
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI alat yang menggunakan prinsip kerja bidang miring diantaranya tangga, sekrup, alat bor, dan alat yang dimiringkan. 3. Katrol Katrol adalah roda yang berputar pada porosnya dengan bagian berongga di sepanjang sisinya untuk tempat tali atau rantai. Prinsip kerja katrol sama dengan pengungkit, yaitu memiliki tiga titik, titik tumpu, titik beban, dan titik kuasa. Berdasarkan jenisnya ada empat macam katrol, yaitu: a. Katrol Tetap Katrol tetap adalah katrol yang dipasang pada tempat tertentu dengan posisi tetap. Penggunaan katrol tetap akan mengubah arah gaya, yaitu gaya ke atas diubah menjadi arah ke bawah. Contoh alat yang menerapkan prinsip kerja katrol tetap antara lain pada tiang bendera, sangkar burung, dan sumur timba.
Sumber: Azmiyawati (2008:103)
Gambar 4. Katrol Tetap
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Katrol Bebas atau Lepas Katrol bebas atau lepas adalah katrol yang dapat bergerak bebas dan dapat dipindah-pindahkan. Katrol bebas biasa diletakkan pada tali atau rantai. Beban yang akan diangkat langsung digantungkan pada katrolnya. Pada katrol bebas, arah kuasa selalu menuju ke atas dan gaya yang digunakan diperkecil setengahnya.
Sumber: Azmiyawati (2008:103)
Gambar 5. Katrol Bebas
c. Katrol Berganda Katrol berganda adalah gabungan katrol tetap dan katrol bebas. Katrol berganda biasanya digunakan untuk mengangkut bendabenda yang cukup berat di pabrik.
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sumber: Azmiyawati (2008:103)
Gambar 6. Katrol Berganda
d. Katrol Blok Berganda Katrol blok berganda tersusun dari beberapa roda katrol yang disusun secara berdampingan dalam satu poros. Katrol blok berganda digunakan untuk mengangkut beban yang sagat berat, misalnya barang-barang peti kemas di pelabuhan.
Sumber: Sulistyanto (2008:118)
Gambar 7. Katrol Blok Berganda
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Roda berporos Roda berporos adalah roda berbentuk silinder yang dihubungkan dengan sebuah poros. Roda dan poros berputar bersama-sama. Contoh penggunaan roda berporos terdapat pada roda sepeda, roda gerobak, dan stir mobil. Asas roda dan poros digunakan untuk memudahkan memindahkan barang. Hal tersebut dikarenakan roda dapat mengurangi gesekan dengan jalan karena bentuknya yang bulat sehingga mudah bergerak. 5. Gir Gir adalah roda yang bergerigi. Gir tidak bisa bekerja sendiri. Ada dua atau lebih dari gir yang menghubungkan satu dengan yang lainnya agar dapat berjalan. Gir digunakan untuk mengubah kecepatan dan arah gaya. Gir satu dengan gir lainnya selalu dikaitkan baik dengan menggunakan rantai penghubung atau tidak. Antara gir yang satu dengan gir yang lain selalu bergerak dengan arah yang berlawanan. Ketika gir yang besar berputar satu kali putaran, gir kecil lebih banyak lagi putarannya. Jumlah ronde putaran bergantung pada banyaknya gigi dalam gir. Gir yang lebih kecil berputar lebih cepat daripada gir yang besar. 2.1.1.5 Prestasi Belajar 2.1.1.5.1
Pengertian prestasi belajar Winkel (1996:162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dicapainya”. Menurut Nasution (1996:17) dalam Sunarto (2009) prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut”. 2.1.1.5.2
Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar 1. Faktor internal Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu : a. Faktor fisiologis Dalam hal ini, faktor fisiologis yang dimaksud adalah faktor yang berhubungan dengan kesehatan dan pancaindera
Kesehatan badan Untuk dapat menempuh studi yang baik siswa perlu memperhatikan dan memelihara kesehatan tubuhnya. Keadaan fisik yang lemah dapat menjadi penghalang bagi siswa dalam menyelesaikan program studinya. Dalam upaya memelihara kesehatan fisiknya, siswa perlu memperhatikan pola
makan
dan
pola
tidur,
untuk
memperlancar
metabolisme dalam tubuhnya. Selain itu, juga untuk memelihara kesehatan bahkan juga dapat meningkatkan ketangkasan fisik dibutuhkan olahraga yang teratur.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pancaindera Berfungsinya pancaindera merupakan syarat dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik. Dalam sistem pendidikan dewasa ini di antara pancaindera itu yang paling memegang peranan dalam belajar adalah mata dan telinga. Hal ini penting, karena sebagian besar hal-hal yang dipelajari oleh manusia dipelajari melalui penglihatan dan pendengaran. b. Faktor psikologis Ada banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, antara lain adalah : Intelligensi Pada umumnya, prestasi belajar yang ditampilkan siswa mempunyai kaitan yang erat dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki siswa. Menurut Binet (Wahyuningsih, 2009) hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk mengadakan suatu penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif. Taraf inteligensi ini sangat mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa, di mana siswa yang memiliki taraf inteligensi tinggi mempunyai peluang lebih besar untuk mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi. Sebaliknya, siswa yang memiliki taraf inteligensi yang rendah diperkirakan juga akan
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI memiliki prestasi belajar yang rendah. Meskipun demikian bukanlah suatu yang tidak mungkin jika siswa dengan taraf inteligensi rendah memiliki prestasi belajar yang tinggi, juga sebaliknya . Sikap Sikap yang pasif, rendah diri dan kurang percaya diri dapat merupakan
faktor
yang
menghambat
siswa
dalam
menampilkan prestasi belajarnya. Sikap siswa yang positif terhadap mata pelajaran di sekolah merupakan langkah awal yang baik dalam proses belajar mengajar di sekolah. Motivasi Motivasi belajar adalah pendorong seseorang untuk belajar. Motivasi timbul karena adanya keinginan atau kebutuhankebutuhan dalam diri seseorang. Seseorang berhasil dalam belajar karena ia ingin belajar. Sedangkan menurut Winkle dalam Wahyuningsih (2009)
motivasi belajar adalah
keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan
belajar,
yang
menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu; maka tujuan yang dikehendaki
oleh
siswa
tercapai.
Motivasi
belajar
merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas ialah dalam hal gairah atau semangat
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI belajar, siswa yang termotivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.
2. Faktor eksternal Selain faktor-faktor yang ada dalam diri siswa, ada hal-hal lain di luar diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang akan diraih, antara lain adalah : a. Faktor lingkungan keluarga Sosial ekonomi keluarga Dengan sosial ekonomi yang memadai, seseorang lebih berkesempatan mendapatkan fasilitas belajar yang lebih baik, mulai dari buku, alat tulis hingga pemilihan sekolah Pendidikan orang tua Orang tua yang telah menempuh jenjang pendidikan tinggi cenderung lebih memperhatikan dan memahami pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya, dibandingkan dengan yang mempunyai jenjang pendidikan yang lebih rendah. Perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota keluarga Dukungan dari keluarga merupakan suatu pemacu semangat berpretasi bagi seseorang. Dukungan dalam hal ini bisa secara langsung, berupa pujian atau nasihat; maupun secara tidak langsung, seperti hubugan keluarga yang harmonis. b. Faktor lingkungan sekolah
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sarana dan prasarana Kelengkapan fasilitas sekolah, seperti papan tulis, OHP akan membantu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah; selain bentuk ruangan, sirkulasi udara dan lingkungan sekitar sekolah juga dapat mempengaruhi proses belajar mengajar Kompetensi guru dan siswa Kualitas guru dan siswa sangat penting dalam meraih prestasi, kelengkapan sarana dan prasarana tanpa disertai kinerja yang baik dari para penggunanya akan sia-sia belaka. Bila seorang siswa merasa kebutuhannya untuk berprestasi dengan baik di sekolah terpenuhi, misalnya dengan tersedianya fasilitas dan tenaga pendidik yang berkualitas, yang dapat memenuhi rasa keingintahuannya, hubungan dengan guru dan teman-temannya berlangsung harmonis, maka siswa akan memperoleh iklim belajar yang menyenangkan. Dengan demikian, ia akan terdorong untuk terus-menerus meningkatkan prestasi belajarnya. Kurikulum dan metode mengajar Hal ini meliputi materi dan bagaimana cara memberikan materi tersebut kepada siswa. Metode pembelajaran yang lebih interaktif sangat diperlukan untuk menumbuhkan minat dan peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran. c. Faktor lingkungan masyarakat
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sosial budaya Pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan akan mempengaruhi kesungguhan pendidik dan peserta didik. Masyarakat yang masih memandang rendah pendidikan akan enggan mengirimkan anaknya ke sekolah dan cenderung memandang rendah pekerjaan guru/pengajar Partisipasi terhadap pendidikan Bila semua pihak telah berpartisipasi dan mendukung kegiatan pendidikan, mulai dari pemerintah (berupa kebijakan dan anggaran) sampai pada masyarakat bawah, setiap orang akan lebih menghargai
dan berusaha
memajukan pendidikan dan ilmu pengetahuan.
2.1.1.6 Berpikir Kritis 2.1.1.6.1
Pengertian Berpikir Kritis Menurut Johnson (2002: 185), berpikir kritis adalah sebuah proses sistematis yang memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengevaluasi keyakinan dan pendapat mereka sendiri. Berpikir kritis juga merupakan sebuah proses terorganisasi yang memungkinkan siswa mengevaluasi bukti, asumsi, logika, dan bahasa yang mendasari pernyataan orang lain. Chaffee 1994 dalam Johnson (2002: 187) menyatakan, berpikir kritis sebagai berpikir sebagai berpikir untuk “menyelidiki secara sistematis proses berpikir itu sendiri”, maksudnya
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tidak hanya memikirkan dengan sengaja, tetapi juga meneliti bagaimana kita dan orang lain menggunakan bukti dan logika. Facione (1996) berdasarkan The APA Concensus dalam Abrori (2006) menyatakan berpikir kritis sebagai keputusan yang disertai tujuan dan dikerjakan sendiri, merupakan hasil dari kegiatan interpretasi, analisis, evaluasi, dan inferensi, serta penjelasan dari pertimbangan yang didasarkan pada bukti, konsep, metodologi, kriteriologi dan kontekstual. Proses tersebut melandasi keputusan yang akan diambil oleh seseorang. Menurut Halpen (1996) dalam Achmad (2007), berpikir kritis adalah memberdayakan keterampilan atau strategi kognitif dalam menentukan tujuan. Scriven dalam Achmad (2007) menyatakan, berpikir kritis yaitu proses intelektual yang aktif dan penuh dengan keterampilan dalam
membuat
pengertian
atau
konsep,
mengaplikasikan,
menganalisis, membuat sistesis, dan mengevaluasi. Semua kegiatan tersebut
berdasarkan
hasil
observasi,
pengalaman,
pemikiran,
pertimbangan, dan komunikasi, yang akan membimbing dalam menentukan sikap dan tindakan.
2.1.1.6.2
Berpikir Kritis Kategori Kognitif Facione (2004) dalam Abrori (2006) menjelaskan bahwa berpikir kritis sebagai kemampuan kognitif, di dalamnya terdapat kegiatan interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, penjelasan, serta pengelolaan diri. Interpretasi adalah kemampuan untuk memahami dan menjelaskan
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pengertian dari situasi, pengalaman, kejadian, data, keputusan, konvensi, kepercayaan,
aturan,
prosedur
dan
kriteria.
Analisis
adalah
mengidentifikasi hubungan dari beberapa pernyataan pertanyaan, konsep, deskripsi, dan berbagai model yang dipergunakan untuk merefleksikan pemikiran, pandangan, kepercayaan, keputusan, alasan, informasi dan opini. Mengevaluasi ide dan pendapat orang lain, mendeteksi argumen dan menganalisis argumen merupakan bagian dari analisis. Evaluasi adalah kemampuan untuk menguji kebenaran pernyataan yang digunakan untuk menyampaikan pemikiran, persepsi, pandangan, keputusan, alasan, serta opini. Evaluasi juga merupakan kemampuan untuk menguji hubungan berbagai pernyataan, deskripsi, pertanyaan, dan bentuk lain yang dipakai dalam merefleksikan pemikiran. Inferensi adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan memilih elem yang dibutuhkan untuk menyusun simpulan yang memiliki alasan, untuk menduga dan menegakkan diagnosis, untuk mempertimbangkan informasi apa saja yang dibutuhkan dan untuk memutuskan konsekuensi yang harus diambil dari data, informasi, pernyataan, kejadian, prinsip, opini, konsep dan lain sebagainya. Kemampuan menjelaskan adalah kemampuan
menyatakan
hasil
pemikiran,
penjelaskan
alasan
berdasarkan pertimbangan bukti, konsep metodologi, kriteriologi dan konteks. Termasuk dalam ketrampilan ini adalah kemampuan menyampaikan hasil, menjelaskan prosedur, dan mempresentasikan argumen. Regulasi diri adalah kemampuan seseorang untuk mengatur
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sendiri dalam berpikir. Dengan kemampuan ini seseorang akan selalu memeriksa ulang hasil berpikirnya untuk kemudian diperbaiki sehingga menghasilkan keputusan yang lebih baik.
2.1.2
Hasil Penelitian Sebelumnya Hartini (2010) menyoroti masalah tentang efektifitas pengguanaan metode inkuiri dalam pencapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi penyebab perubahan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing pada mata pelajaran IPA. Peneliti mengambil sampel yaitu seluruh siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan yang berjumlah 31 siswa. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah setelah penggunaan metode inkuiri ternyata hasil belajar siswa sangat efektif. Hal ini dapat dilihat dari nilai siswa yang mencapai KKM, sebelum mengguanakan metode inkuiri 86,6% siswa tidak mencapai KKM dan setelah menggunakan metode inkuiri ternyata hasilnya menurun menjadi 6,66% siswa yang tidak mencapai KKM. Dalam Raras (2010) masalah yang disoroti adalah apakah pengguanaan metode inkuiri efektif dalam pencapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi perpindahan dan penghantar panas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan metode inkuiri terbimbing dalam pencapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi perpindahan dan penghantar panas. Sampel yang diambil oleh peneliti adalah siswa kelas IV SD Kanisius Prontakan. Hasil
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI analisis data pada penelitian ini adalah penggunaan metode inkuiri terbimbing cukup efektif untuk siswa kelas IV SD Kanisius Prontakan. Hal ini dapat dilihat dari siswa yang mencapai KKM. Pada waktu dilakukan pretest sekitar 15,38% siswa yang mencapai KKM, sedang pada waktu posttest jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 53,84% siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Listyaningrum (2010) menyoroti masalah tentang efektifitas penggunaan metode inkuiri terbimbing dalam pencapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi benda terapung, melayang dan tenggelam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan metode inkuiri terbimbing dalam pencapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi benda terapung, melayang dan tenggelam. Sampel yang diambil oleh peneliti adalah siswa kelas IVA SD Kanisius Pugeran. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah pengguanaan metode inkuiri terbimbing efektif untuk mengingkatkan pencapaian hasil belajar siswa kelas IVA SD Kanisius Pugeran. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa dari skor pretest menjadi skor posttest mengalami kenaikan sebesar 20,6% dan jumlah siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan sebesar 75,89%. Sugiyarti (2005) menyoroti masalah tentang rendahnya aktivitas belajar, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Sampel yang diambil oleh peneliti adalah siswa kelas II C SMPN 1 Tambakromo Tahun . Hasil yang dicapai
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika berbasis masalah dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata evaluai pada siklus I adalah pretest 53,51 dengan ketuntasan 28,89% dan posttest 72,78 dengan ketuntasan 60,86%, rata-rata test keterampilan berpikir kritis siswa 7,82 dari skor maksimal 30. Hasil pretest siklus II adalah 71,13 dengan ketuntasan 56,52% sedangkan hasil posttest siklus II diperoleh nilai ratarata 80 dengan ketuntasan 89,13%. Berarti indikator kinerja pada siklus II sudah tercapai. Rata-rata keterampilan berpikir kritis siswa dalam siklus II ini juga meningkat menjadi 17,87. Penelitian yang dilakukan oleh Diminarni (2010) mengambil masalah tentang kesesuaian model analisis regresi berpengaruh pada motivasi belajar, gaya belajar dan berpikir kritis terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kesesuaian model analisis regresi yang dihasilkan cocok untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar gaya belajar dan berpikir kritis terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah mahasiswa reguler pagi S1 jurusan Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur angkatan 2006 yang berjumlah 61 mahasiswa yang telah mengajukan bimbingan skripsi dan telah menempuh semua SKS yang wajib ditempuh. Hasil dari penelitian ini adalah kesesuaian model analisis regresi yang dihasilkan cocok untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar, gaya belajar dan berpikir kritis terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa S1 reguler pagi program studi Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur,
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sedangkan secara parsial diperoleh kesimpulan bahwa tidak terdapat pengaruh secara nyata antara motivasi belajar dan berpikir kritis terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa S1 reguler pagi program studi Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur. Sedangkan untuk gaya belajar terdapat pengaruh secara nyata terhadap indeks prestasi kumulatif. Gaya belajar menjadi variabel yang dominan.
Penelitian yang dilakukan oleh Purwaningsih (2005) bertujuan untuk untuk menciptakan kondisi optimum pembelajaran SETS di mana proses pembelajaran memenuhi karakter pendekatan SETS, kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa meningkat. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Semarang Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum tercapai pada siklus ke-3 dimana proses pembelajaran memenuhi karakter pendekatan SETS, kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa meningkat secara signifikan, ketuntasan belajar klasikal tercapai dan tugas-tugas siswa bernuansa SETS terpenuhi.
Dari uraian di atas dapat dibuat bagan sebagai berikut:
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penelitian sebelumnya
Metode Inkuiri
Berpikir Kritis
Hartini – 2010
Sugiyarti – 2005
Inkuiri – Efektivitas Pencapaian Hasil Belajar
Berpikir Kritis - pembelajaran matematika berbasis masalah
Raras – 2010
Diminarni – 2010
Inkuiri – Pencapaian Hasil Belajar
Berpikir Kritis – Indeks Prestasi Kumulatif
Listyaningrum 8 – 2010
Purwaningsih – 2005
Inkuiri – Pencapaian Hasil Belajar
Berpikir Kritis – Pendekatan SETS
Belajar Yang perlu diteliti Metode Inkuiri, Prestasi Belajar & Berpikir Kritis
Gambar 8. Literatur Map dari Penelitian-penelitian Sebelumnya
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2.2 Kerangka Berpikir Kerena metode inkuiri lebih melibatkan siswa untuk semakin aktif dalam pembelajaran, pencapaian prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif di kelas eksperimen akan lebih tinggi dari kelas kontrol. 2.3 Hipotesis Hipotesis untuk penelitian ini yaitu: 1. Penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa-siswi kelas V SDK Sorowajan Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011. 2. Penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis pada kategori kognitif siswa-siswi kelas V SDK Sorowajan Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011.
Landasan teori dalam bab II ini dapat disintesaskan dalam piramida terbalik dengan mengikuti logika berpikir deduktif yang menjadi dasar dari penelitian kuantitatif eksperimental yang mulai dengan kajian pustaka, penelitianpenelitian sebelumnya, kerangka berpikir, dan hipotesis.
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Variabel metode inkuiri
Variabel prestasi belajar dan berpikir kritis kategori kognitif
Kajian Pustaka
Penelitian-penelitian sebelumnya
Kerangka berpikir
Hipotesis
Gambar 9. Proses Penyusunan Hipotesis
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN
Bab III membahas metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pembahasan metode penelitian yaitu mengenai jenis penelitian yang digunakan, populasi dan sampel penelitian, waktu penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, uji validitas dan uji reliabilitas instrumen, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2010: 107) penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Ada empat bentuk design eksperimen menurut Sugiyono (2010: 108-116) yang dapat digunakan dalam penelitian, yaitu: 1. Pre-Experimental Design Jenis
ini
belum
merupakan
penelitian
ekperimental
yang
sesungguhnya karena masih ada variabel luar selain variabel independen yang ikut mempengaruhi terbentuknya variabel dependen. Pengaruh ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random. Bentuk Pre-Experimental Design dibagi menjadi beberapa macam, yaitu One-Shot Case Study, One-Group PretestPosttest Design, Intact-Group Comparison. 2. TrueExperimental Design
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dikatakan true experimental karena dalam design ini, peneliti dapat mengontrol
semua
variabel
luar
yang
mempengaruhi
jalannya
eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari design ini adalah sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu. True experimental design dapat dibagi menjadi dua, yaitu Posttest-Only Control Design dan Pretest-Posttest Control Group Design. 3. Factorial Design Design faktorial merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan (variabel independen) terhadap hasil (variabel dependen). Pada desain ini semua kelompok dipilih secara random, kemudian masing-masing diberi pretest. 4. Quasi Experimental Design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain ini dibagi menjadi dua, yaitu Time series design dan Nonequivalent control group design. Untuk kepentingan penelitian ini yang diambil adalah quasiexperimental design tipe non-equivalent control group design. Penelitian ini disebut
quasi-experimental karena kelompok eksperimen dan
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kelompok kontrol tidak dipilih secara random atau acak. Pengaruh desain ini adalah
−
–
−
.
Keterangan: = hasil observasi dengan pre-test pada kelompok eksperimen =hasil observasi dengan post-test pada kelompok eksperimen = hasil observasi dengan pre-test pada kelompok kontrol = hasil observasi dengan post-test pada kelompok kontrol = perlakuan (treatment) dengan metode inkuiri terbimbing
Semua data hasil observasi diperoleh dari data yang diambil dari variabel dependen dengan pre-test dan post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pre-test dilakukan sebelum adanya proses pembelajaran, ini bertujuan untuk mengetahui keadaan awal setiap kelompok. Setelah adanya proses pembelajaran kemudian dilakukan posttest. Pre-test dan post-test ini dilakukan pada masing-masing kelompok dan kemudian hasilnya dibandingkan, ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaaan kemampuan sebelum dan setelah pembelajaran. Perlakuan pada kelompok eksperimen yaitu penerapan metode inkuri terbimbing. Pada kelompok kontrol menggunakan metode tradisional yaitu metode ceramah.
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3.2 Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2010: 117-118) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini yang merupakan populasi adalah siswa-siswi kelas V SDK Sorowajan yang terletak di Jl. Sorowajan No. 111 Banguntapan, Bantul 55198, Yogyakarta. Sugiyono (2010: 117-118) mengatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Karena jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi-experimental design maka seluruh populasi siswa kelas VA dan VB SDK Sorowajan diambil sabagai sampel. Pada penelitian ini terdapat dua kelompok sampel, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelas VA yang berjumlah 32 siswa digunakan sebagai kelompok kontrol dan kelas VB yang berjumlah 30 siswa sebagai kelompok eksperimen. Kelas VB dipilih sebagi kelompok eksperimen karena guru mitra dalam penelitian merupakan wali kelas VB tersebut dan kelas VA kemudian dijadikan kelompok kontrol. Seluruh rangkaian proses pembelajaran selama penelitian pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dilakukan oleh satu guru mitra yang sama. Hal ini dipilih karena guru mitra sebagai guru kelas dianggap sudah dapat menguasai keadaan di masing-masing kelas dan mengerti karakteristik siswa-siswi yang ada di kelas tersebut dengan baik. Peran peneliti pada
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI penelitian
ini
adalah
sebagai
pengamat
dan
bertugas
untuk
mendokumentasikan seluruh proses penelitian. 3.3 Variabel Penelitian Sugiyono (2010: 61) berpendapat, variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pada Sugiyono (2010:61-64) ada beberapa macam variabel, yaitu: 1. Variabel Independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). 2. Variabel Dependen atau veriabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. 3. Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. 4. Variabel
Intervening
adalah
variabel
yang
secara
teoritis
mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Jenis variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah penerapan metode inkuiri, sedangkan variabel independennya meliputi kecakapan berpikir kritis kategori kognitif dan prestasi belajar siswa.
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Variabel Independen
Variabel Dependen Prestasi Belajar
Metode Inkuiri Kemampuan Berpikir Kritis – Disposisi Kognitif
Gambar 10. Variabel Penelitian
3.4 Definisi Operasional 1) Metode inkuiri adalah metode yang lebih menekankan pada kegiatan siswa dalam menemukan pengetahuannya sendiri dari kegiatankegiatan yang dilakukannya dengan menerapkan tujuh langkah dalam inkuiri, yaitu: orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan, mempresentasikan hasil, dan mengevaluasi. 2) Metode inkuiri terbimbing adalah metode yang menekankan pada kegiatan siswa dalam menemukan pengetahuannya sendiri dari kegiatan-kegitan yang dilakukannya dan tetap dalam bimbingan guru. 3) Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari tentang alam semesta. 4) Pesawat sederhana adalah alat yang dapat digunakan oleh manusia untuk memudahkan pekerjaanya.
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5) Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa berdasarkan hasil test objektif dengan 10 soal yang disusun peneliti dari pretest dan posttest. 6) Berpikir kritis adalah kemampuan berpikir yang terarah dan terukur dari tiga kategori, yaitu kemampuan berpikir kritis kategori kognitif, afektif umum dan afektif khusus. 7) Berpikir kritis kategori kognitif adalah kemampuan berpikir kritis yang meliputi aspek-aspek kognitif yang meliputi kecakapan interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, eksplanasi, dan regulasi diri yang diukur dengan hasil test essai.
3.5 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan data-data yang akan digunakan oleh peneliti. Penelitian ini memerlukan dua macam data, yaitu skor pretest dan skor posttest. Instrumen yang akan digunakan yaitu tes tertulis berupa 10 soal pilihan ganda yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa dan tes tertulis berupa 6 soal essay yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Berikut ini adalah kisikisi soal yang akan digunakan untuk menyusun soal pre-test dan post-test:
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 1. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda dan Essay Nomor Soal Kemampuan
1. Interpretasi 2. Analisis 3. Evaluasi 4. Inferensi
No. pada uji validitas A 25 41 40 54
5. Eksplanasi
-
6.Regulasi diri
-
Prestasi Belajar (PG) No. pada No. pada uji validitas lembar B soal siswa 16 9, 21 23 15, 24 26 11, 29 40 18, 30 27, 44 -
No. pada tabulasi data 1, 6 2, 7 3,8
Berpikir Kritis (Essay) 2 5 4
4,9
1
14, 28
5, 10
3
-
-
6
Kriteria penentuan skor pada soal pilihan ganda dan essai, yaitu sebagai berikut: 1.
Pilihan ganda Skor benar = 1 Skor salah = 0
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2.
Essai Tabel 2. Kriteria Penentuan Skor Essai No. soal
1
2
3
4
5
6
Kriteria
Skor
Jika dapat menyebutkan semua jawaban Jika dapat menyebutkan dua jawaban benar Jika dapat menyebutkan satu jawaban benar Jika menyebutkan benda-benda diluar jawaban Jika jawaban jauh menyimpang dari kunci jawaban Jika dapat menyebutkan pengungkit jenis II dan jenis III Jika dapat menyebutkan salah satu jenis pengungkit Jika hanya menyebutkan pengungkit tanpa menyebutkan jenisnya Jika hanya menyebutkan macam pesawat sederhana yang lain Jika jawaban jauh menyimpang dari kunci jawaban Jika dapat menyebutkan semua jawaban (empat jawaban) benar Jika dapat menyebutkan tiga jawaban benar Jika dapat menyebutkan dua jawaban benar Jika hanya dapat menyebutkan satu jawaban benar Jika jawaban jauh menyimpang dari kunci jawaban Jika dapat menyebutkan alat yang tepat serta alasannya Jika dapat menyebutkan alat yang tepat namun alasan kurang tepat Jika dapat menyebutkan alat yang tepat tanpa menyebutkan alasan Jika menyebutkan alat lain disertai alasan Jika menyebutkan alat lain tanpa disertai alasan Jika jawaban sesuai dengan kunci jawaban Jika hanya dapat menyebutkan salah satu alasan Jika menyebutkan alasan yang kurang tepat Jika tidak menyebutkan alasan Jika jawaban jauh menyimpang dari kunci jawaban Jika jawaban sesuai dengan kunci jawaban Jika jawaban berisi masukan dari teman namun tidak ada tindak lanjutnya Jika jawaban bimbang antara pendapat sendiri atau pendapat orang lain Jika tidak dapat menerima pendapat dari orang lain Jika jawaban jauh menyimpang dari kunci jawaban
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Soal-soal pilihan ganda yang akan digunakan sebagai soal pre-test dan post-test sebelumnya diujicobakan didua sekolah yaitu SDN Madyocondro
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dan SDN Jongkang. Kelompok soal A di ujikan di SDN Madyocondro dengan jumlah siswa kelas VA 30 siswa dan VB 30 siswa, jadi jumlah total responden untuk uji soal kelompok A sebanyak 60 siswa. Sedangkan kelompok soal B diujicobakan di SDN Jongkang dengan jumlah siswa kelas VA 30 siswa dan VB 30 siswa, sehingga jumlah total responden untuk uji soal kelompok B sebanyak 60 siswa. Untuk keperluan uji coba, peneliti dan bersama dua rekan peneliti yang lain masing-masing mengembangkan 20 soal pilihan ganda. Jumlah total soal sebanyak 60 soal untuk uji soal kelompok A. Jumlah total soal kelompok pertama dibagi menjadi dua, 30 soal dikerjakan di kelas VA dan 30 soal dikerjakan di kelas VB. Kemudian peneliti dan dua rekan peneliti yang lain mengembangkan lagi 20 soal untuk masing-masing peneliti, jadi jumlah total soal sebanyak 60 soal untuk uji soal kelompok B. Jumlah total soal kelompok B juga dibagi menjadi dua, 30 soal dikerjakan oleh siswa kelas VA dan 30 soal dikerjakan oleh siswa kelas VB. Target peneliti dan dua rekan peneliti yang lain adalah 10 soal yang valid dan reliabel untuk masing-masing peneliti yang nantinya akan digunakan untuk instrumen penelitian. Soal-soal yang sudah dikerjakan oleh siswa kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya. 1. Penentuan Validitas Menurut Sugiyono (2010: 363) validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dalam Sugiyono (2010: 363) terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI validitas eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajad akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai. Validitas eksternal berkenaan dengan derajad akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut diambil. Instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal. Validitas internal instrumen test harus memenuhi construct validity (validitas konstruksi) dan content validity (validitas isi). Instrumen memiliki validitas konstruksi jika disusun berdasarkan teori yang relevan, dikonsultasikan ke ahli (expert judgment) dan dianalisis faktor. Analisis faktor yang digunakan adalah korelasi product moment dari Pearson, sebagai berikut (Sugiyono, 2010):
Keterangan: rxy= Korelasi antara variabel x dengan y x = (xi– ) y = (yi– ) Untuk mempermudah perhitungan dalam penelitian ini digunakan program PASW18
for Windows (Predictive Analytics SoftWare).
Kriteria dengan taraf Sig. 5% dengan N sejumlah 30 adalah lebih besar dari 0,361 adalah valid. Hasil perhitungan uji validitas dengan PASW
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 for Windows menggunakan rumus product moment terhadap 120 soal pilihan ganda adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Uji Validitas Kelompok A No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Pearson Correlation a
. 0,420* 0,326 0,487** 0,340 0,054 0,244 0,347 0,478** 0,208 0,258 0,264 0,189 0,404* 0,184 0,225 0,327 .a 0,131 0,132 0,249 0,264 0,382* 0,532* 0,392* -0,146 .a 0,131 0,314 -0,014 .a 0,227 0,092 -0,013 -0,208 .a 0,200 -0,009
Kualifikasi Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
0,344 0,532** 0,369* 0,127 0,123 0,395* 0,298 0,013 0,301 0,326 -0,073 0,004 .a 0,113 0,200 0,432* 0,350 0,298 0,256 0,161 0,220 0,473**
Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid
Tabel 4. Uji Validitas Kelompok B No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pearson Correlation 0,456* 0,069 0,228 0,477** 0,491** -0,172 0,535** 0,378* 0,311 0,130 -0,164 0,074 0,242 0,153 0,354 0,394* 0,265 -0,121 0,429* 0,221
Kualifikasi Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
0,242 0,396* 0,613** 0,271 -0,076 0,554** 0,426* 0,114 0,556** 0,105 0,156 0,408* 0,110 0,090 0,252 0,386* -0,293 0,453* 0,189 0,557* 0,271 0,252 0,339 0,430* 0,121 0,245 -0,223 0,357 -0,011 0,245 0,430* 0,198 0,519** -0,019 0,365* 0,376* 0,428* 0,413* 0,227 -0,243
Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid
Dari 120 soal di atas, diambil 30 soal valid untuk diuji daya beda dan reliabilitasnya. 30 soal tersebut adalah sebagai berikut : Uji validitas A: 2, 4, 9, 14, 23, 24, 25, 44, 40, 41, 54 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Uji validitas B: 4, 5, 7, 8, 16, 19, 22, 23, 26, 27, 29, 40, 44, 51, 53, 55, 56, 57, 58 Setelah pengujian analisis faktor dilakukan, kemudian dilakukan pengujian validitas isi. Validitas isi disusun berdasarkan rancangan yang telah ada dan diuji dengan membandingkan program yang ada serta konsultasi ahli. Pengujian validitas isi dilakukan dengan melihat matriks pengembangan instrumen atau kisi-kisi instrumen yang memuat variabel yang akan diteliti, indikator sebagai tolok ukur, dan nomor butir pertanyaan atau pernyataan. Setelah dikonsultasikan dengan ahli dan diujicobakan pada sampel, data-data hasil uji coba dianalisis dengan mencari daya pembeda skor dari kelompok yang memperoleh jawaban tinggi dan jawaban rendah. Validitas isi dicek dengan kisi-kisi instrument dan uji beda 27% skor atas dan 27% skor bawah dengan uji T-test. Dari 120 soal diambil 30 soal yang valid diambil 27% skor tertinggi dan 27% skor terendah untuk diuji perbedaannya. Berikut ini hasil perhitungan uji beda dengan PASW 18 for Windows:
Tabel 5. Uji Beda Soal Pilihan Ganda Levene’s Test for Equality of Variances F Sig 2,981 0,106
T-test for Equality of Means Df Sig. (2-tailed) 14 0,000
Kriteria yang digunakan untuk uji beda adalah sebagai berikut: 1. jika probabilitas sig. < 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara skor atas dan skor bawah.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. jika probabilitas sig. > 0,05 berarti tidak ada perbedaan signifikan antara skor atas dan skor bawah. Berdasarkan tabel di atas, harga Sig.(2-tailed) pada soal pertama dan soal kedua sebesar 0,000. Harga Sig.(2-tailed) tersebut lebih kecil dari 0,05 maka menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara skor atas dan skor bawah. Artinya item-item kelompok soal pertama dan kelompok soal kedua sebanyak 30 item dapat digunakan sebagai instrumen yang telah teruji validitasnya. 2. Penentuan Reliabilitas Menurut Sugiyono (2010: 364) reliabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan kuantitatif , suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda. Untuk penentuan reliabilitas hanya diambil item-item soal yang valid saja yaitu 30 item soal. Pengujian reliabilitas yang digunakan adalah pengujian untuk memeriksa internal consistency. Penentuan reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach. Rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2010: 365):
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Keterangan: k = mean kwadrat antara subjek = mean kwadrat kesalahan = varians total
Teknik formula Alpha (Cronbach) dapat juga digunakan untuk tes dengan skor item-item dikhotomi (Azwar, 2008: 76). Skor item-item dikotomi adalah skor yang nilai benar = 1 dan salah= 0 seperti dalam soal-soal pilihan ganda. Berikut ini tabel kriteria koefisien reliabilitas untuk melihat hasil perhitungan reliabilitas instrumen (Masidjo, 1995: 209):
Tabel 6. Kriteria Koefisien Reliabilitas Interval Koefisien Reliabilitas 0,91 - 1,00 0,71 – 0,90 0,41 – 0,70 0,21 – 0,40 Negatif – 0,20
Kualifikasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
Berikut ini perhitungan reliabilitas dengan menggunakan PASW 18 for Windows dengan rumus Alpha Cronbach untuk 30 soal valid:
Tabel 7. Uji Reliabilitas N
Cronbach’s Alpha
30
0,469
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan hasil uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha menggunakan PASW 18 for Windows diperoleh hasil perhitungan dengan sebesar 0,469. Menurut Nunnaly dalam Ghozali (2009:46) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika harga Cronbach Alpha > 0,60. Hasil perhitungan menunjukkan Cronbach’s Alpha sebesar 0,469 lebih kecil dari 0,60 sehingga 30 soal tersebut kurang reliabel. 3. Penentuan validitas soal essai Penentuan validitas soal essai dilakukan melalui expert judgment. Pengembangan instrumen merujuk pada buku yang ditulis ahli dalam pengembangannya
lalu
dikonsultasikan
kepada
dua
dosen
pembimbing.
3.7 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah test untuk mengukur prestasi belajar dengan 10 soal pilihan ganda dan 6 soal essai untuk mengukur kemampuan berpikir kritis kategori kognitif. Penelitian ini akan menggunakan dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang diberikan perlakuan pada proses pembelajarannya, sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang hanya menggunakan cara mengajar seperti biasanya dan tidak diberikan perlakuan. Pada tiap kelas diberikan soal pretest dan posttest. Pemberian soal pretest bertujuan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa kedua kelas
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sebelum
adanya
pembelajaran.
Soal
posttest
diberikan
untuk
membandingkan hasil belajar siswa kedua kelas yaitu kelas yang diberikan perlakuan dan kelas yang tidak diberikan perlakuan setelah pembelajaran. Proses pembelajaran kedua kelas dilaksankan oleh satu guru yang dipilih oleh peneliti. Selama proses pembelajaran peneliti berperan sebagai pengamat (observer). Namun demikian, semua instrumen penelitian dan alat peraga yang akan digunakan pada proses pembelajaran dirancang dan disiapkan oleh peneliti. 3.8 Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan penelitian ini, yaitu: 3. Untuk mengetahui pengaruh metode inkuiri pada mata pelajaran IPA tentang Pesawat Sederhana terhadap prestasi belajar siswa-siswi kelas V SDK Sorowajan Yogyakarta. 4. Untuk mengetahui pengaruh metode inkuiri pada mata pelajaran IPA tentang Pesawat Sederhana terhadap kemampuan berpikir kritis pada kategori kognitif siswa-siswi SDK Sorowajan Yogyakarta. Berdasarkan tujuan tersebut, berikut ini adalah beberapa pengujian yang dilakukan untuk menganalisis data yang diperoleh: 1. Uji Normalitas Setelah data-data terkumpul kemudian dilakukan uji normalitas data.Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah datadata yang didapat terdistribusi dalam kurva normal atau tidak. Uji normalitas ini penting untuk menentukan jenis statistik yang nanti akan
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI digunakan untuk analisis data lebih lanjut. Uji normalitas data dilakukan dengan statistik non parametris yaitu menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov Test. Jika data yang diperoleh berdistribusi normal maka menggunakan statistik parametris yaitu menggunakan T-test atau ANOVA, sedangkan jika data yang diperoleh berdistribusi tidak normal maka menggunakan statistik non parametris yaitu dengan menggunakan Mann-Whitney atau Kruskal-Wallis test. Untuk keperluan penelitian, perhitungan uji normalitas data dilakukan denga program PASW 18 for Windows dengan rumus Kolmogorov-Smirnov Z. Kriteria yang digunakan untuk uji normalitas data adalah sebagai berikut (Ghozali, 2009: 151): a. jika signifikansi (sig.) > 0,05 data memiliki distribusi normal. b. jika signifikansi (sig.) < 0,05 data memiliki distribusi tidak normal Selain dengan menggunakan rumus, uji normalitas data juga dilengkapi dengan penjelasan grafik histogram untuk memperlihatkan apakah distribusi data terdapat dalam kurva normal atau tidak (kurva Gauss atau kurva bel simetris).
2. Uji Perbandingan Mean Jika data yang diperoleh berdistribusi normal, maka statistik yang digunakan adalah statistik parametris yaitu T-test. Berikut ini adalah rumus perhitungan T-test yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi (Sugiyono 2010: 122).
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan: = Rata-rata sampel 1 = Rata-rata sampel 2 s1 = Simpangan baku sampel 1 s2 = Simpangan baku sampel 2
Untuk keperluan penelitian ini perhitungan statistik untuk uji perbandingan
mean
menggunakan
PASW
18
for
Windows
menggunakan rumus Independent sample T-Test dengan kriteria sebagai berikut: a. jika probabilitas sig. < 0,05, terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. b. Jika probabilitas sig. > 0,05, tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jika data berdistribusi tidak normal, statistik yang digunakan adalah statistik non parametris, yaitu Mann-Whitney test dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2010: 153).
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan
Keterangan: n1 = jumlah sampel 1 n2 = jumlah sampel 2 U1 = jumlah peringkat 1 U2 = jumlah peringkat 2 R1 = Jumlah ranking pada sampel n1 R2 = Jumlah ranking pada sampel n2
3. Perankingan Uji ranking digunakan untuk membandingkan perbedaan ranking antardata. Dalam Plonsky (2009) jika data terdistribusi secara normal, analisis selanjutnya menggunakan statistik parametris yaitu ANOVA (Analysis of Variance) dengan rumus singkatnya sebagai berikut
Keterangan: = F complex
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MSw = Rata-rata variasi dalam kelompok = Rata-rata sampel 1 = Rata-rata sampel 2 n1 = jumlah sampel 1 n2 = jumlah sampel 2
Jika data terdistribusi secara tidak normal, analisis selanjutnya menggunakan Kruskal-Wallis test dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2010: 219):
Keterangan: N = Banyak baris dalam tabel k = Banyak kolom = Jumlah ranking dalam kolom
Perhitungan statistik untuk uji ranking kognitif menggunakan PASW 18 for Windows dengan rumus The Kruskal-Wallis One Way Analisis of Variance atau ANOVA. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: a. jika probabilitas sig.< 0,05, terdapat perbedaan yang signifikan di antara data kenaikan skor sehingga dapat dibuat ranking capaian skor tertinggi sampai terendah. 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. jika probabilitas sig. > 0,05,
tidak terdapat perbedaan yang
signifikan di antara data kenaikan skor aspek kognitif yang secara statistik tidak dapat dibuat perankingan capaian skor kenaikan meski secara numerik masing-masing skor berbeda.
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi uraian mengenai empat hal, yaitu (1) deskripsi data, (2) Analisis data, (3) pengujian hipotesis, dan (4) pembahasan hasil penelitian. Keempat hal tersebut dijelaskan dalam subbab-subbab berikut.
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1
Deskripsi Data Penelitian Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kuantitatif. Data kuantitatif yang dimaksud berupa skor yang didapat dari pretest dan posttest. Skor-skor ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu skor untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut ini adalah uraian skor-skor dari kedua kelas.
4.1.1.1 Data Prestasi Belajar Data prestasi belajar IPA dinyatakan dalam perbedaan mean skor 10 soal pilihan ganda pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kontrol. Pretest dilakukan sebelum proses pembelajaran dilakukan, dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal siswa. Posttest dilakukan setelah proses pembelajaran, posttest ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan yang terjadi pada kelompok eksperimen yang menggunakan metode inkuiri terbimbing dan kelompok kontrol yang menggunakan metode tradisional berupa ceramah. Berikut ini adalah hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kontrol:
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Kelompok Eksperimen Jumlah total siswa di kelompok eksperimen sebanyak 30 namun ada 2 siswa yang tidak mengikuti pretest karena tidak masuk sekolah dan berada di UKS karena sakit, maka jumlah siswa yang mengikuti pretest sebanyak 28 siswa. Berikut ini merupakan hasil pretest kelompok eksperimen sebelum ada proses pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri:
Tabel 8. Tabulasi hasil pretest pilihan ganda kelompok eksperimen No. Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Total
1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 9
2 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 13
3 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 20
4 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 13
No. Soal 5 6 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 17 16
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
8 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 9
9 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 9
10 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 9
Total Skor 2 4 0 4 2 4 4 6 6 4 4 6 4 2 3 6 3 7 1 2 5 3 6 4 6 6 9 3
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Setelah tabel di atas menunjukkan hasil pretest kelompok eksperimen, berikut ini akan ditunjukkan tabel hasil posttest kelompok eksperimen setelah adanya proses pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri: Tabel 9. Tabulasi hasil posttest pilihan ganda kelompok eksperimen No. Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Total
1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 12
2 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 16
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 26
4 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 18
No. Soal 5 6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 16 25
7 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4
8 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 11
9 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 16
10 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 12
Total Skor 5 6 4 5 6 4 7 6 7 5 5 7 9 6 5 6 8 6 4 4 6 5 6 4 6 5 5 4
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Kelompok Kontrol Jumlah total kelompok kontrol sebanyak 32 siswa, namun ada 3 siswa yang tidak mengikuti pretest karena tidak masuk sekolah, jadi siswa yang mengikuti pretest sebanyak 29 siswa. Berikut ini merupakan data hasil pretest kelompok kontrol sebelum adanya proses pembelajaran dengan menggunakan metode tradisional atau metode ceramah: Tabel 10. Tabulasi hasil pretest pilihan ganda kelompok kontrol No. Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Total
1
2
3
4
No. Soal 5 6
0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 16
1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 16
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 24
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 13
0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 15
0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 17
7
8
9
10
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 9
1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 9
0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 12
Total Skor 3 5 2 7 3 3 4 4 6 4 5 4 6 5 6 6 1 4 7 3 4 4 4 6 7 2 5 5 7
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Setelah tabel di atas menunjukkan tabulasi data hasil pretest, berikut ini akan ditunjukkan tabulasi data hasil posttest kelompok kontrol dengan menggunakkan metode tradisional atau metode ceramah:
Tabel 11. Tabulasi hasil posttest pilihan ganda kelompok kontrol No. Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Total
1
2
3
4
No. Soal 5 6
0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 12
1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 15
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 14
1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 14
0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
7
8
9
10
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 24
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 11
0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 13
Total Skor 6 8 5 5 3 6 3 4 5 5 7 5 6 5 5 7 8 7 5 5 6 6 4 3 7 4 6 6 6
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Setelah data-data terkumpul langkah yang harus dilakukan adalah menguji data dengan Uji Normalitas Data. Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dilakukan dengan statistik non parametris, dalam hal ini One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Jika data yang dianalisis berdistribusi
normal,
digunakan
Statistik
Parametris,
dalam
ini
menggunakan Paired Samples Test dan Independent Samples T-test atau ANOVA. Jika data yang dianalisis berdistribusi tidak normal, digunakan Statistik Non Parametris, dalam hal ini menggunakan MannWhitney U Test atau Kruskal-Wallis test.
4.1.1.2 Data Kecakapan Berpikir Kritis Kategori Kognitif Data kecakapan berpikir kritis dinyatakan dalam 6 soal essay pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kontrol. Berikut ini adalah hasil pretest dan posttest pada kelompok ekperimen dan kontrol. a. Kelompok Eksperimen Jumlah total kelompok eksperimen sebanyak 30 siswa, namun ada 2 siswa yang tidak mengikuti pretest karena tidak masuk sekolah dan 1 siswa tidak mengerjakan soal, maka data yang diambil sebanyak 27 siswa. Berikut ini adalah tabulasi data pretest untuk kelas ekperimen sebelum proses pembelajaran menggunakan metode inkuri:
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 12. Tabulasi hasil pretest kognitif kelompok eksperimen No. Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Total
1 3 4 1 2 2 3 3 3 3 1 3 1 3 3 1 3 4 3 3 2 5 3 3 1 1 1 2 67
2 1 2 1 3 2 2 1 3 3 3 3 2 3 3 1 1 2 1 2 2 3 0 3 3 3 3 1 57
No. Soal 3 4 2 2 2 3 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 3 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 41 43
5 3 4 4 4 1 4 1 1 4 1 2 4 4 4 1 1 4 3 4 4 4 1 3 3 1 1 1 72
6 2 1 2 5 2 0 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 43
Total Skor 13 16 11 16 10 13 10 11 16 9 12 12 15 14 8 8 18 11 14 11 16 8 13 12 8 9 9
Setelah tabel di atas menunjukkan hasil pretest kelompok eksperimen, berikut ini akan ditunjukkan tabel hasil posttest kelompok eksperimen setelah adanya proses pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri:
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 13. Tabulasi hasil posttest kognitif kelompok eksperimen No. Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Total
1
2
No. Soal 3 4
5
6
3 3 1 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 1 4 3 75
1 3 1 3 3 3 2 3 3 3 0 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 67
2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 52
3 4 4 4 0 4 1 4 4 4 4 3 4 4 1 1 4 4 4 1 1 1 4 3 1 1 1 74
1 1 3 4 2 1 1 2 5 1 1 1 2 2 2 1 4 2 1 1 1 1 1 1 2 3 4 51
2 2 2 4 2 1 1 2 1 1 1 2 1 4 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 47
Total Skor 12 15 13 20 11 14 8 16 17 14 11 14 15 19 10 11 18 15 13 10 13 12 14 13 10 14 14
b. Kelompok Kontrol Jumlah total kelompok kontrol sebanyak 32 siswa, namun ada 3 siswa yang tidak mengikuti pretest karena tidak masuk sekolah, jadi siswa yang mengikuti pretest sebanyak 29 siswa. Berikut ini adalah tabulasi data pretest untuk kelas kontrol sebelum proses pembelajaran dengan menggunakan metode tradisional atau metode ceramah:
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 14. Tabulasi hasil pretest kognitif kelompok kontrol No. Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Total
1
2
No. Soal 3 4
5
6
3 3 3 4 5 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 96
2 3 5 3 3 4 1 4 1 1 2 1 3 2 2 1 2 2 3 1 1 4 3 2 0 3 1 3 3 66
2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 3 1 0 2 1 1 3 47
2 3 3 3 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 0 4 4 4 4 1 2 4 0 4 4 4 4 4 4 93
2 2 3 3 4 3 2 1 0 1 5 2 1 3 1 1 4 2 3 3 3 1 2 1 2 1 1 2 2 61
2 2 2 2 4 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 4 2 1 2 1 1 3 4 1 2 3 65
Total Skor 13 15 17 17 22 18 12 16 12 11 16 13 16 17 11 15 17 14 18 11 11 17 12 11 12 18 12 15 19
Setelah tabel di atas menunjukkan hasil pretest kelompok kontrol, berikut ini akan ditunjukkan tabel hasil posttest kelompok kontrol setelah adanya proses pembelajaran dengan menggunakan metode tradisional atau metode ceramah:
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 15. Tabulasi hasil posttest kognitif kelompok kontrol No. Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Total
4.1.2
1
2
4 3 5 3 4 3 4 3 5 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 4 101
3 3 3 3 3 4 3 2 3 1 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 1 4 3 3 3 3 1 4 3 80
No. Soal 3 4 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 3 2 54
3 3 4 1 3 3 4 1 3 2 1 3 3 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 4 2 72
5
6
3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 2 4 4 2 0 4 4 4 1 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 94
2 1 5 4 2 2 2 4 1 2 5 1 1 3 0 1 3 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 4 2 59
Total Skor 18 15 23 17 18 17 18 15 16 14 15 16 17 18 12 15 15 15 12 15 11 17 15 13 13 15 15 23 17
Analisis Data Penelitian Data-data yang akan dianalisis menurut rumusan masalah adalah sebagai
berikut: 4.1.2.1 Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri terhadap Prestasi Belajar Ada tiga sasaran yang di analisis pada data prestasi belajar, yaitu:
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Selisih pretest dan posttest prestasi belajar kelompok eksperimen. a. Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Sasaran 1 Uji Normalitas data dari pretest kelompok eksperimen ke posttest
kelompok
menggunakan analisishistogram
dua dan
eksperimen cara,
dapat
yaitu
menggunakan
dilakukan
dengan rumus
dengan
menggunakan One
Samples
Kolmogorov-Smirnov Test. Berikut ini adalah hasil uji normalitas data pretest kelas eksperimen dengan menggunakan histogram:
Gambar 11. Grafik Pretest Eksperimen Pilihan Ganda
Grafik di atas menunjukkan hasil pengujian pretest kelompok eksperimen. Secara kasat mata, hasil pengujian data menunjukkan bahwa data-data yang ada berdistribusi normal dengan standar deviasi 1,995 dan mean 4,14. Data di atas dikatakan normal karena data-data yang ada terletak di dalam kurva normal. Setelah uji normalitas data dilihat dengan menggunakan grafik kemudian pengujian normalitas data juga dilakukan dengan
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Berikut ini adalah hasil perhitungan untuk menguji normalitas data pre-test dengan One Samples Kolmogorov-Smirnov Test dengan menggunakan program PASW 18 for Windows:
Tabel 16. Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kelompok Eksperimen Mean
Std. Deviasi
Harga KolmogorovSmirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Analisis
Keterangan
4,14
1,995
0,907
0,383
Sig > 0,05
Distribusi Normal
Hasil pengujian dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan harga uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Z untuk data pretest adalah 0,907 dengan signifikansi 0,383. Harga signifikansi 0,383 lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan bahwa sebaran berdistribusi normal (Uyanto, 2009: 40). Setelah uji normalitas data untuk skor pretest dilakukan kemudian dilanjutkan dengan uji normalitas data untuk skor posttest. Pengujian normalitas data pada skor post-test juga dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan histogram dan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Berikut ini adalah hasil uji normalitas data posttest kelas eksperimen dengan menggunakan histogram:
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 12. Grafik Posttest Eksperimen Pilihan Ganda
Grafik di atas menunjukkan hasil pengujian posttest kelompok eksperimen. Hasil pengujian data menunjukkan bahwa grafik di atas merupakan grafik yang berdistribusi normal dengan mean sebesar 5,57 dan standar deviasi 1,26. Uji normalitas untuk data post-test berikutnya adalah dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test dengan menggunakan program PASW 18 for Windows. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 17. Hasil Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Eksperimen Mean
Std. Deviasi
Harga KolmogorovSmirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Analisis
Keterangan
5,57
1,260
0,996
0,274
Sig > 0,05
Distribusi Normal
Hasil pengujian dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan mean sabesar 5,57,
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI standar
deviasi
sebesar
1,260
dan
harga
uji
normalitas
Kolmogorov-Smirnov Z untuk data posttest adalah 0,996 dengan signifikansi 0,274.Harga signifikansi 0,274 lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan bahwa sebaran berdistribusi normal. (Uyanto, 2009: 40) Data perhitungan skor pretest kelas eksperimen ke posttest kelas eksperimen menunjukkan bahwa sebaran data berdistribusi normal. Karena itu, pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Independent Samples T-test pada program PASW 18 for Windows.
b. Uji Hipotesis Selisih Prestasi Belajar Sasaran 1 Hasil uji normalitas data menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, sehingga uji hipotesis dilakukan menggunakan statistik parametris yaitu Independent Samples T-test. Hipotesis yang digunakan untuk masalah ini adalah sebagai berikut: Hi : ada perbedaan yang positif dan signifikan antara rata-rata skor pretest dan posttest di kelompok eksperimen yang menggunakan metode inkuiri. Hnull : Tidak ada perbedaan yang positif dan signifikan antara ratarata skor pretest dan posttest di kelompok eksperimen yang menggunakan metode inkuiri. Kriteria untuk pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: (Santoso, 2010: 94)
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Jika nilai probabilitas Sig. < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya kenaikan skor pretest kelompok eksperimen berbeda secara positif dan signifikan dibandingkan dengan kenaikan skor posttest kelompok eksperimen. b. Jika nilaiprobabilitas Sig. > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya kenaikan skor pretest kelompok eksperimen tidak berbeda secara positif dan signifikan dibandingkan dengan kenaikan skor posttest kelompok eksperimen. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan program PASW 18 for windows dengan rumus Independent Samples T-test dan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 18. Uji Independent Samples T-test Prestasi Belajar Eksperimen Levene’s Mean
Std. Deviasi
Test for
t-test for Equality
Equality
of Means
of Variances Pretest
Posttest
Pretest
Posttest
F
Sig
df
Sig. (2-tailed)
4,14
5,57
1,995
1,260
3,962
0,052
54
0,002
Berdasarkan Independent Samples T-test pada kolom Levene‟s Test, terlihat bahwa F hitung sebesar 3,962 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,052. Probabilitas signifikansi 0,052 lebih besar dari 0,05 maka terdapat homogenitas data atau ada data yang identik (Santoso, 2010: 91). Pada kolom t-test ditunjukkan df sebesar 54 dengan probabilitas Sig. (2-tailed) 0,002.
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hasil perhitungan menunjukkan nilai probabilitas Sig. (2tailed) sebesar 0,002 sehingga lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian Hnull ditolak dan Hi diterima, artinya skor rata-rata posttest kelas eksperimen berbeda secara positif dan signifikan dengan skor rata-rata pretest kelas eksperimen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata posttest kelas eksperimen lebih tinggi dari skor rata-rata pretest kelas eksperimen. Kenaikan rata-rata pretest kelas eksperimen ke posttest kelas eksperimen dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Gambar 13. Grafik Kenaikan Pretest ke Posttest Kelompok Eksperimen
2. Perbedaan
rata-rata
kenaikan
yang
terjadi
di
kelompok
eksperimen dengan rata-rata kenaikan yang terjadi di kelompok kontrol. a. Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Sasaran 2 Uji normalitas data dari rata-rata kenaikan yang terjadi di kelompok eksperimen dan rata-rata kenaikan yang terjadi di
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kelompok kontrol dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara, yaitu dengan menggunakan grafik histogram dan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-SmirnovTest. Berikut ini adalah hasil uji normalitas data rata-rata kenaikan kelas eksperimen dengan menggunakan grafik histogram:
Gambar 14. Grafik Rata-rata Kenaikan Kelompok Eksperimen
Grafik di atas menunjukkan hasil pengujian rata-rata kenaikan kelompok eksperimen. Hasil pengujian data menunjukkan bahwa grafik di atas merupakan grafik yang berdistribusi normal dengan mean sebesar 1,43 dan standar deviasi 2,008. Uji normalitas untuk data rata-rata kenaikan kelompok eksperimen berikutnya adalah denganprogram PASW 18 for Windows menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 19. Uji Normalitas Data Kenaikan Eksperimen
Mean
Std. Deviasi
Harga KolmogorovSmirnov Z
Asymp. Sig. (2tailed)
Analisis
Keterangan
1,43
2,008
0,825
0,504
Sig > 0,05
Distribusi normal
Hasil pengujian dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan mean sebesar 1,43, standar
deviasi
sebesar
2,008
dan
harga
uji
normalitas
Kolmogorov-Smirnov Z untuk data rata-rata kenaikan kelompok eksperimen adalah 0,825 dengan signifikansi 0,504. Harga signifikansi 0,504 lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan bahwa sebaran data berdistribusi normal (Uyanto, 2009: 40). Setelah uji normalitas data untuk rata-rata kenaikan kelompok eksperimen dilakukan kemudian dilanjutkan dengan uji normalitas data untuk rata-rata kenaikan kelompok kontrol. Pengujian normalitas data pada rata-rata kenaikan kelompok kontrol juga dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan grafik histogram dan menggunakan rumus One Samples KolmogorovSmirnov Test. Berikut ini adalah hasil uji normalitas data rata-rata kelompok kontrol dengan menggunakan grafik histogram:
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 15. Grafik Rata-rata Kenaikan Kelompok Kontrol
Grafik di atas menunjukkan hasil pengujian rata-rata kenaikan kelompok kontrol. Hasil pengujian data menunjukkan mean sebesar 0,9 dan standar deviasi 2,041 sehingga grafik di atas merupakan grafik yang berdistribusi normal. Uji normalitas untuk data rata-rata kenaikan kelompok kontrol berikutnya adalah dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Tes tdengan menggunakan program PASW 18 for Windows. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 20. Uji Normalitas Data Kenaikan Kontrol Mean
Std. Deviasi
Harga KolmogorovSmirnov Z
Asymp. Sig. (2tailed)
Analisis
Keterangan
0,90
2,041
0,635
0,814
Sig > 0,05
Distribusi normal
Hasil pengujian dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan mean sebesar 0,90, standar
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI deviasi sebesar 2,041 dan harga uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Z untuk data rata-rata kenaikan kelompok kontrol adalah 0,635 dengan signifikansi 0,814.Harga signifikansi 0,814 lebih besar dari 0,05, artinya sebaran data tersebut berdistribusi normal (Uyanto, 2009: 40). Data perhitungan rata-rata kenaikan kelompok eksperimen dan rata-rata kenaikan kelompok kontrol menunjukkan bahwa sebaran data berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Independent Samples T-test pada program PASW 18 for Windows.
b. Uji Hipotesis Prestasi Belajar Sasaran 2 Hasil uji normalitas data menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, sehingga uji hipotesis dilakukan menggunakan statistik parametris yaitu Independent Samples T-test. Hipotesis yang digunakan untuk masalah ini adalah sebagai berikut: Hi : ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata kenaikan skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata kenaikan skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kriteria pengambilan keputusan untuk data di atas adalah sebagai berikut (Santoso, 2010: 94): a. Jika nilai probabilitas Sig. < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya rata-rata kenaikan kelompok eksperimen berbeda
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI secara signifikan dibandingkan dengan kenaikan rata-rata kelompok kontrol. a.
Jika nilai probabilitas Sig. > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya rata-rata kenaikan kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan dibandingkan dengan kenaikan rata-rata kelompok kontrol.
Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan program PASW 18 for windowsdengan rumus Independent Samples T-test dan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 21. Uji Independent Samples T-test Eksperimen dan Kontrol
Mean
Std. Deviasi
Levene’s Test
t-test for
for Equality
Equality
of Variances
of Means
Eksperimen
Kontrol
Eksperimen
Kontrol
F
Sig
df
1,43
90
2,008
2,041
0,000
0,997
55
Sig. (2tailed) 0,326
Berdasarkan Independent Samples T-test pada kolom Levene‟s Test, terlihat bahwa F hitung sebesar 0,000 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,997. Probabilitas signifikansi 0,997 lebih besar dari 0,05 maka terdapat homogenitas data atau ada data yang identik (Santoso, 2010: 91). Pada kolom t-test menunjukkan df sebesar 55 dengan probabilitas Sig. (2-tailed) 0,326. Hasil perhitungan menunjukkan nilai probabilitas Sig. (2tailed) sebesar 0,326 sehingga lebih besar dari 0,05. Dengan
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI demikian Hnull diterima dan Hi ditolak, artinya rata-rata kenaikan kelompok eksperimen tidak berbeda secara positif dan signifikan dengan rata-rata kenaikan kelompok kontrol.
3. Ranking kenaikan rata-rata kecakapan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspek kognitif a. Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Sasaran 3 Uji normalitas data dari rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspek kognitif dilakukan
dengan
menggunakan
dua
cara,
yaitu
dengan
menggunakan grafik histogram dan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Berikut ini adalah hasil uji normalitas rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspek kognitif dengan menggunakan grafik histogram. Kenaikan aspek Interpretasi dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 16. Grafik Kenaikan Interpretasi Kelompok Eksperimen
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Grafik di atas menunjukkan hasil pengujian rata-rata kenaikan aspek interpretasi kelompok eksperimen. Hasil pengujian data menunjukkan mean sebesar 0,43 dan standar deviasi 0,742 sehingga grafik di atas merupakan grafik yang berdistribusi tidak normal. Uji normalitas untuk data rata-rata kenaikan aspek interpretasi kelompok eksperimen berikutnya adalah dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test dengan menggunakan program PASW 18 for Windows. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 22. Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Interpretasi Mean 0,43
Std. Deviasi
Harga KolmogorovSmirnov Z
Asymp. Sig. (2tailed)
Analisis
Keterangan
0,742
1,533
0,018
Sig <0,05
Distribusi tidak normal
Hasil pengujian dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan mean sebesar 0,43, standar deviasi sebesar 0,742 dan harga uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Z untuk data rata-rata kenaikan aspek interpretasi kelompok eksperimen adalah 1,533 dengan signifikansi 0,018.Harga signifikansi 0,018 lebih kecil dari 0,05, artinya sebaran data tersebut berdistribusi tidak normal (Uyanto, 2009: 40).
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Setelah uji normalitas data untuk aspek Interpretasi, kemudian dilanjutkan uji normalitas data untuk aspek Analisis. Uji normalitas data pada aspek ini juga dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu menggunakan histogram dan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Berikut ini adalah rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kategori kognitif aspek Analisis dengan menggunakan histogram:
Gambar 17. Grafik Kenaikan Analisis Kelompok Eksperimen
Grafik di atas menunjukkan hasil pengujian rata-rata kenaikan aspek
analisis
kelompok
eksperimen.
Hasil
pengujian
data
menunjukkan mean sebesar 0,21 dan standar deviasi 0,63 sehingga grafik di atas merupakan grafik yang berdistribusi tidak normal. Uji normalitas untuk data rata-rata kenaikan aspek analisis kelompok eksperimen berikutnya adalah dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test dengan menggunakan program
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PASW 18 for Windows. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 23. Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Analisis mean
Std. Deviasi
Harga KolmogorovSmirnov Z
Asymp. Sig. (2tailed)
Analisis
Keterangan
0,21
0,630
2,027
0,001
Sig <0,05
Distribusi tidak normal
Hasil pengujian dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan mean sebesar 0,21, standar deviasi sebesar 0,63 dan harga uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Z untuk data rata-rata kenaikan aspek analisis kelompok eksperimen adalah 2,027 dengan signifikansi 0,001. Harga signifikansi 0,001 lebih kecil dari 0,05, artinya sebaran data tersebut berdistribusi tidak normal. (Uyanto, 2009: 40) Setelah uji normalitas data untuk aspek analisis, kemudian dilanjutkan uji normalitas data untuk aspek Evaluasi. Uji normalitas data pada aspek ini juga dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu menggunakan histogram dan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Berikut ini adalah rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kategori kognitif aspek Evalusi dengan menggunakan histogram:
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 18. Grafik Kenaikan Evalusi Kelompok Eksperimen
Grafik di atas menunjukkan hasil pengujian rata-rata kenaikan aspek
evaluasi
kelompok
eksperimen.
Hasil
pengujian
data
menunjukkan mean sebesar 0,29 dan standar deviasi 0,81 sehingga grafik di atas merupakan grafik yang berdistribusi normal. Uji normalitas untuk data rata-rata kenaikan aspek evaluasi kelompok eksperimen berikutnya adalah dengan menggunakan program PASW 18 for Windows dengan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 24. Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Evaluasi
Mean
Std. Deviasi
Harga KolmogorovSmirnov Z
Asymp. Sig. (2tailed)
Analisis
Keterangan
0,29
0,810
1,268
0,080
Sig >0,05
Distribusi normal
Hasil pengujian dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan mean sebesar 0,29, standar 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI deviasi sebesar 0,810 dan harga uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Z untuk data rata-rata kenaikan aspek evaluasi kelompok eksperimen adalah
1,268
dengan
signifikansi
0,080.
Pada
perhitungan
menunjukkan harga signifikansi 0,080 dan lebih besar dari 0,05, artinya sebaran data tersebut berdistribusi normal. (Uyanto, 2009: 40) Setelah uji normalitas data untuk aspek evaluasi, kemudian dilanjutkan uji normalitas data untuk aspek Inferensi. Uji normalitas data pada aspek ini juga dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu menggunakan histogram dan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Berikut ini adalah rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kategori kognitif aspek Inferensi dengan menggunakan histogram:
Gambar 19. Grafik Kenaikan Inferensi Kelompok Eksperimen
Grafik di atas menunjukkan hasil pengujian rata-rata kenaikan aspek inferensi kelompok eksperimen. Hasil pengujian data
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menunjukkan mean sebesar 0,43 dan standar deviasi 0,959 sehingga grafik di atas merupakan grafik yang berdistribusi tidak normal. Uji normalitas untuk data rata-rata kenaikan aspek inferensi
kelompok
eksperimen
berikutnya
adalah
dengan
menggunakan program PASW 18 for Windows dengan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 25. Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Inferensi Mean
Std. Deviasi
Harga KolmogorovSmirnov Z
Asymp. Sig. (2tailed)
Analisis
Keterangan
0,43
0,959
1,479
0,025
Sig <0,05
Distribusi tidak normal
Hasil pengujian dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan mean sebesar 0,43, standar
deviasi
sebesar
0,959
dan
harga
uji
normalitas
Kolmogorov-Smirnov Z untuk data rata-rata kenaikan aspek inferensi kelompok eksperimen adalah 1,479 dengan signifikansi 0,025. Pada perhitungan menunjukkan harga signifikansi 0,025 dan lebih kecil dari 0,05, artinya sebaran data tersebut berdistribusi tidak normal. (Uyanto, 2009: 40) Setelah uji normalitas data untuk aspek inferensi, kemudian dilanjutkan uji normalitas data untuk aspek eksplanasi. Uji normalitas
data
pada
aspek
ini
juga
dilakukan
dengan
menggunakan dua cara yaitu menggunakan histogram dan
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Berikut ini adalah rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kategori
kognitif
aspek
Eksplanasi
dengan
menggunakan
histogram:
Gambar 20. Grafik Kenaikan Eksplanasi Kelompok Eksperimen
Grafik di atas menunjukkan hasil pengujian rata-rata kenaikan aspek eksplanasi kelompok eksperimen. Hasil pengujian data menunjukkan mean sebesar 0,07 dan standar deviasi 0,813 sehingga grafik di atas merupakan grafik yang berdistribusi normal. Uji normalitas untuk data rata-rata kenaikan aspek eksplana4si kelompok eksperimen berikutnya adalah dengan menggunakanprogram PASW 18 for Windows dengan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 26. Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Eksplanasi mean
Std. Deviasi
Harga KolmogorovSmirnov Z
Asymp. Sig. (2tailed)
Analisis
Keterangan
0,07
0,813
1,327
0,059
Sig >0,05
Distribusi normal
Hasil pengujian dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan mean sebesar 0,07, standar deviasi sebesar 0,813 dan harga uji normalitas KolmogorovSmirnov Z untuk data rata-rata kenaikan aspek inferensi kelompok eksperimen adalah 1,327 dengan signifikansi 0,059. Pada perhitungan menunjukkan harga signifikansi 0,059 dan lebih besar dari 0,05, artinya sebaran data tersebut berdistribusi normal (Uyanto, 2009: 40). Setelah pengujian normalitas data pada tiap aspek berpikir kritis dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus Independent Samples T-test pada program PASW 18 for Windows.
b. Uji Hipotesis Prestasi Belajar Sasaran 3 Hipotesis yang digunakan untuk masalah ini adalah sebagai berikut: Hi : ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest dan posttest di kelompok eksperimen yang menggunakan metode inkuiri.
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest dan posttest di kelompok eksperimen yang menggunakan metode inkuiri. Kriteria pengambilan keputusan untuk data di atas adalah sebagai berikut: (Santoso, 2010: 94) a. Jika nilai probabilitas Sig. < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya rata-rata kenaikan tiap aspek berpikir kritis berbeda secara signifikan. b. Jika nilai probabilitas Sig. > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya rata-rata kenaikan tiap aspek berpikir kritis tidak berbeda secara signifikan. Karena beberapa distribusi data beberapa aspek tidak normal, maka pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan program PASW 18 for Windows dengan rumus Kruskal Wallis Test dan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 27. Uji Kruskal Wallis Test Berpikir Kritis Mean
Std. Deviasi
PG
Aspek
PG
Aspek
0,29
3,00
0,798
1,419
df 4
Asymp. Sig. 0,581
Analisis
Keterangan
Sig. > 0,05
Tidak berbeda secara signifikan
Hasil perhitungan menunjukkan nilai probabilitas Asymp. Sig. sebesar 0,581sehingga lebih besar dari 0,05. Jadi, Hnull diterima dan Hi ditolak, artinya rata-rata kenaikan tiap aspek berpikir kritis tidak berbeda secara signifikan. Dengan demikian tidak dapat dibuat
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ranking kenaikan skor kemampuan berpikir kritis kategori kognitif dari yang paling tinggi ke yang paling rendah pada masing-masing aspeknya meskipun secara numerik dapat dilihat perbedaannya. Ranking aspek kognitif dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 28. Ranking Aspek Kognitif Pilihan Ganda Aspek Kenaikan Interpretasi Kenaikan Inferensi Kenaikan Evaluasi Kenaikan Analisis Kenaikan Eksplanasi
Ranking Rata-rata 77,18 74,77 71,55 66,27 62,73
Rata-rata kenaikan tersebut dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Gambar 21. Grafik Perbedaan Kecakapan Berpikri Kritis Kelompok Eksperimen
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 22. Grafik Kenaikan Masing-masing Aspek
4.1.2.2 Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Kategori Kognitif Ada tiga sasaran yang di analisis pada data kemampuan berpikir kritis, yaitu: 1. Menganilisis selisih pretest dan posttest berpikir kritis pada kategori kognitif pada kelompok eksperimen a. Uji Normalitas Data Berpikir Kritis Sasaran 1 Uji Normalitas data dari pretest berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen ke posttest berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara,
yaitu
dengan
menggunakan
analisis
histogram
dan
menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Berikut ini adalah hasil uji normalitas data pretest berpikir kritis
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kategori kognitif kelompok eksperimen dengan menggunakan histogram:
Gambar 23. Grafik Pretest Kecakapan Berpikri Kritis Kelompok Eksperimen
Grafik di atas menunjukkan hasil pengujian pretest kecakapan berpikir kritis kelompok eksperimen. Secara kasat mata, hasil pengujian
data
menunjukkan
bahwa
data-data
yang
ada
berdistribusi normal dengan standar deviasi 2,928 dan mean 11,96. Data di atas dikatakan normal karena data-data yang ada terletak di dalam kurva normal. Setelah uji normalitas data dilihat dengan menggunakan histogram kemudian pengujian normalitas data juga dilakukan dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Berikut ini adalah hasil perhitungan untuk menguji normalitas data pre-test dengan One Samples Kolmogorov-Smirnov Test dengan menggunakan program PASW 18 for Windows:
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 29. Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kecakapan Berpikir Kritis Mean
Std. Deviasi
Harga KolmogorovSmirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Analisis
Keterangan
11,96
2,928
0,573
0,897
Sig > 0,05
Distribusi Normal
Hasil pengujian dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan harga uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Z untuk data pretest adalah 0,573 dengan signifikansi 0,897. Harga signifikansi 0,897 lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan bahwa sebaran berdistribusi normal (Uyanto, 2009: 40). Setelah uji normalitas data untuk skor pretest kecakapan berpikir kritis dilakukan kemudian dilanjutkan dengan uji normalitas data untuk skor posttest kecakapan berpikir kritis. Pengujian normalitas data pada skor posttest juga dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan histogram dan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Berikut ini adalah hasil uji normalitas data posttest kelas eksperimen dengan menggunakan histogram:
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 24. Grafik Posttest Kecakapan Berpikri Kritis Kelompok Eksperimen
Grafik di atas menunjukkan hasil pengujian posttest kecakapan berpikir kritis kelompok eksperimen. Secara kasat mata, hasil pengujian
data
menunjukkan
bahwa
data-data
yang
ada
berdistribusi normal dengan standar deviasi 2,847 dan mean 13,56. Data di atas dikatakan normal karena data-data yang ada terletak di dalam kurva normal. Setelah uji normalitas data dilihat dengan menggunakan histogram kemudian pengujian normalitas data juga dilakukan dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Berikut ini adalah hasil perhitungan untuk menguji normalitas data pre-test dengan One Samples Kolmogorov-Smirnov Test dengan menggunakan program PASW 18 for Windows:
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 30. Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kecakapan Berpikir Kritis Mean
Std. Deviasi
Harga KolmogorovSmirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Analisis
Keterangan
13,56
2,847
0,736
0,651
Sig > 0,05
Distribusi Normal
Hasil pengujian dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan harga uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Z untuk data pretest adalah 0,736 dengan signifikansi 0,651. Harga signifikansi 0,651 lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan bahwa sebaran berdistribusi normal (Uyanto, 2009: 40). Data perhitungan skor pretest berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen ke posttest berpikir kritis kategori kognitif kelompok
eksperimen
menunjukkan
bahwa
sebaran
data
berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Independent Samples T-test pada program PASW 18 for Windows.
b. Uji Hipotesis Berpikir Kritis Sasaran 1 Hasil uji normalitas data menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, sehingga uji hipotesis dilakukan menggunakan statistik parametris yaitu Independent Samples T-test. Hipotesis yang digunakan untuk masalah ini adalah sebagai berikut:
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hi : ada perbedaan yang positif dan signifikan antara rata-rata skor pretest berpikir kritis kategori kognitif dan posttest berpikir kritis kategori kognitif di kelompok eksperimen yang menggunakan metode inkuiri. Hnull : Tidak ada perbedaan yang positif dan signifikan antara ratarata skor pretest berpikir kritis kategori kognitif dan posttest berpikir kritis kategori kognitif di kelompok eksperimen yang menggunakan metode inkuiri. Kriteria untuk pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: (Santoso, 2010: 94) a. Jika nilai probabilitas Sig. < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya kenaikan skor pretest berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen berbeda secara positif dan signifikan dibandingkan dengan kenaikan skor posttest berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen. b. Jika nilai probabilitas Sig. > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya kenaikan skor pretest berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen tidak berbeda secara positif dan signifikan dibandingkan dengan kenaikan skor posttest berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen.
Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan program PASW 18 for windows dengan rumus Independent Samples T-test dandiperoleh hasil sebagai berikut:
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 31. Uji Independent Samples T-test Pretest Kelompok Eksperimen
mean
Std. Deviasi
Pretest Posttest Pretest Posttest 11,96
13,56
2,928
2,847
Levene’s Test for Equality of Variances F
Sig
0,278
0,600
t-test for Equality of Means df 52
Sig. (2tailed) 0,048
Berdasarkan Independent Samples T-test pada kolom Levene‟s Test, terlihat bahwa F hitung sebesar 0,278 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,600. Probabilitas signifikansi 0,600 lebih besar dari 0,05 maka terdapat homogenitas data atau ada data yang identik (Santoso, 2010: 91). Pada kolom t-test menunjukkan df sebesar 52 dengan probabilitas Sig. (2-tailed) 0,048. Hasil perhitungan menunjukkan nilai probabilitas Sig. (2tailed) sebesar 0,048 sehingga lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian Hnull ditolak dan Hi diterima, artinya skor rata-rata posttest berpikir kritis kategori kognitif kelas eksperimen berbeda secara positif dan signifikan dengan skor rata-rata pretest berpikir kritis kategori kognitif kelas eksperimen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata posttest berpikir kritis kategori kognitifkelompok eksperimen lebih tinggi dari skor rata-rata pretest berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen.
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Menganilis perbedaan rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kategori kognitif yang terjadi di kelompok eksperimen dengan rata-rata kenaikan yang terjadi di kelompok kontrol a. Uji Normalitas Data Berpikir Kritis Sasaran 2 Uji Normalitas data dari perbedaan rata-rata kenaikan berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen dan rata-rata kenaikan berpikir kritis kategori kognitif kelompok kontrol dapat dilakukan
dengan
menggunakan
dua
cara,
yaitu
dengan
menggunakan analisis histogram dan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Berikut ini adalah hasil uji normalitas data rata-rata kenaikan berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen dengan menggunakan histogram:
Gambar 25. Grafik Rata-rata Kenaikan Berpikir Kritis Kelompok Eksperimen
Grafik di atas menunjukkan hasil pengujian rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kelompok eksperimen. Secara kasat mata, 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI hasil pengujian data menunjukkan bahwa data-data yang ada berdistribusi normal dengan standar deviasi 2,422 dan mean 1,59. Data di atas dikatakan normal karena data-data yang ada terletak di dalam kurva normal. Setelah uji normalitas data dilihat dengan menggunakan histogram kemudian pengujian normalitas data juga dilakukan dengan
menggunakan
rumus
One
Samples
Kolmogorov-
SmirnovTest. Berikut ini adalah hasil perhitungan untuk menguji normalitas data rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kelompok
eksperimen
dengan
One
Samples
Kolmogorov-
SmirnovTest dengan menggunakan program PASW 18 for Windows:
Tabel 32. Hasil Uji Normalitas Data Rata-rata Kelompok Eksperimen Mean
Std. Deviasi
Harga KolmogorovSmirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Analisis
Keterangan
1,59
2,422
0,708
0,699
Sig > 0,05
Distribusi Normal
Hasil pengujian dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan harga uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Z untuk data rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kelompok eksperimen adalah 0,708 dengan signifikansi 0,699. Harga signifikansi 0,699 lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan bahwa sebaran berdistribusi normal (Uyanto, 2009: 40).
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Setelah uji normalitas data untuk rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kelompok eksperimen kemudian dilanjutkan uji normalitas data rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kelompok kontrol. Pengujian normalitas data rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kelompok kontrol juga dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan histogram dan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Berikut ini adalah hasil uji normalitas data rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kelas kontrol dengan menggunakan histogram:
Gambar 26. Grafik Rata-rata Kenaikan Berpikir Kritis Kontrol
Grafik di atas menunjukkan hasil pengujian rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kelompok kontrol. Secara kasat mata, hasil pengujian data menunjukkan bahwa data-data yang ada berdistribusi normal dengan standar deviasi 3,132 dan mean 1,1. Data di atas dikatakan normal karena data-data yang ada terletak di dalam kurva normal. 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Setelah uji normalitas data dilihat dengan menggunakan histogram kemudian pengujian normalitas data juga dilakukan dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Berikut ini adalah hasil perhitungan untuk menguji normalitas data rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kelompok kontrol dengan
One
Samples
Kolmogorov-Smirnov
Test
dengan
menggunakan program PASW 18 for Windows:
Tabel 33. Hasil Uji Normalitas Data Rata-rata Kelompok Kontrol Mean
Std. Deviasi
Harga KolmogorovSmirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Analisis
Keterangan
1,10
3,132
0,721
0,676
Sig > 0,05
Distribusi Normal
Hasil pengujian dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Testmenunjukkan harga uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Z untuk data rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kelompok eksperimen adalah 0,708 dengan signifikansi 0,699. Harga signifikansi 0,699 lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan bahwa sebaran berdistribusi normal (Uyanto, 2009: 40). Data perhitungan rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kategori kognitif yang terjadi di kelompok eksperimen dengan ratarata kenaikan yang terjadi di kelompok kontrol menunjukkan bahwa sebaran data berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dilakukan dengan menggunakan Independent Samples T-test pada program PASW 18 for Windows.
b. Uji Hipotesis Berpikir Kritis Sasaran 2 Hasil uji normalitas data menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, sehingga uji hipotesis dilakukan menggunakan statistik parametris yaitu Independent Samples T-test. Hipotesis yang digunakan untuk masalah ini adalah sebagai berikut: Hi : ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kategori kognitif yang terjadi di kelompok eksperimen dengan rata-rata kenaikan yang terjadi di kelompok kontrol. Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kategori kognitif yang terjadi di kelompok eksperimen dengan rata-rata kenaikan yang terjadi di kelompok kontrol. Kriteria untuk pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: (Santoso, 2010: 94) a. Jika nilai probabilitas Sig. < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya kenaikan skor rata-rata kenaikan berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen berbeda secara signifikan dibandingkan dengan kenaikan skor rata-rata kenaikan berpikir kritis kategori kognitif kelompok kontrol.
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Jika nilai probabilitas Sig. > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya kenaikan skor rata-rata kenaikan berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan dibandingkan dengan kenaikan skor rata-rata kenaikan berpikir kritis kategori kognitif kelompok kontrol. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan program PASW 18 for windows dengan rumus Independent Samples T-test dan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 34. Uji Independent Samples T-test Pretest Kelompok Eksperimen Std.
Mean
Deviasi
1,59
2,422
Levene’s Test for
t-test for Equality
Equality
of Means
of Variances F
Sig
df
Sig. (2-tailed)
0,740
0,394
54
0,518
Berdasarkan Independent Samples T-test pada kolom Levene‟s Test, terlihat bahwa F hitung sebesar 0,740 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,394. Probabilitas signifikansi 0,394 lebih besar dari 0,05 maka terdapat homogenitas data atau ada data yang identik (Santoso, 2010: 91). Pada kolom t-test menunjukkan df sebesar 54 dengan probabilitas Sig. (2-tailed) 0,518. Hasil perhitungan menunjukkan nilai probabilitas Sig. (2tailed) sebesar 0,518 sehingga lebih besar dari 0,05. Dengan demikian Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya kenaikan skor ratarata
kenaikan
berpikir
kritis
kategori
kognitif
kelompok 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI eksperimen
tidak
berbeda
secara
positif
dan
signifikan
dibandingkan dengan kenaikan skor rata-rata kenaikan berpikir kritis kategori kognitif kelompok kontrol.
3. Menganalisis rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspek kognitif a. Uji Normalitas Data Berpikir Kritis Sasaran 3 Uji Normalitas data dari rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspek kognitif dapat dilakukan
dengan
menggunakan
dua
cara,
yaitu
dengan
menggunakan analisis histogram dan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Berikut ini adalah hasil uji normalitas data rata-rata kenaikan berpikir kritis kategori kognitif aspek Interpretasi kelompok eksperimen dengan menggunakan histogram:
Gambar 27. Grafik Kenaikan Interpretasi Kelompok Eksperimen
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Grafik di atas menunjukkan hasil pengujian rata-rata kenaikan aspek interpretasi kelompok eksperimen. Hasil pengujian data menunjukkan mean sebesar 0,37 dan standar deviasi 1,043 sehingga grafik di atas merupakan grafik yang berdistribusi tidak normal. Uji normalitas untuk data rata-rata kenaikan aspek interpretasi kelompok eksperimen berikutnya adalah dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test dengan menggunakan program PASW 18 for Windows. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 35. Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Interpretasi Mean 0,37
Std. Deviasi
Harga KolmogorovSmirnov Z
Asymp. Sig. (2tailed)
Analisis
Keterangan
1,043
1,429
0,023
Sig <0,05
Distribusi tidak normal
Hasil pengujian dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan mean sebesar 0,37, standar deviasi sebesar 1,043 dan harga uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Z untuk data rata-rata kenaikan aspek interpretasi kelompok eksperimen adalah 1,429 dengan signifikansi 0,023. Harga signifikansi 0,023 lebih kecil dari 0,05, artinya sebaran data tersebut berdistribusi tidak normal (Uyanto, 2009: 40). Setelah uji normalitas data untuk aspek Interpretasi, kemudian dilanjutkan uji normalitas data untuk aspek Analisis. Uji normalitas data pada aspek ini juga dilakukan dengan menggunakan dua cara
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yaitu menggunakan histogram dan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Berikut ini adalah rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kategori kognitif aspek Analisis dengan menggunakan histogram:
Gambar 28. Grafik Kenaikan Analisis Kelompok Eksperimen
Grafik di atas menunjukkan hasil pengujian rata-rata kenaikan aspek
analisis
kelompok
eksperimen.
Hasil
pengujian
data
menunjukkan mean sebesar 0,07 dan standar deviasi 1,299 sehingga grafik di atas merupakan grafik yang berdistribusi tidak normal. Uji normalitas untuk data rata-rata kenaikan aspek analisis kelompok eksperimen berikutnya adalah dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test dengan menggunakan program PASW 18 for Windows. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 36. Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Analisis
mean
Std. Deviasi
Harga KolmogorovSmirnov Z
Asymp. Sig. (2tailed)
Analisis
Keterangan
0,07
1,299
1,754
0,004
Sig <0,05
Distribusi tidak normal
Hasil
pengujian dengan menggunakan rumusOne
Samples
Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan mean sebesar 0,07, standar deviasi sebesar 1,299 dan harga uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Z untuk data rata-rata kenaikan aspek analisis kelompok eksperimen adalah 1,754 dengan signifikansi 0,004. Harga signifikansi 0,001 lebih kecil dari 0,05, artinya sebaran data tersebut berdistribusi tidak normal. (Uyanto, 2009: 40) Setelah uji normalitas data untuk aspek analisis, kemudian dilanjutkan uji normalitas data untuk aspek Evaluasi. Uji normalitas data pada aspek ini juga dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu menggunakan histogram dan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Berikut ini adalah rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kategori kognitif aspek Evalusi dengan menggunakan histogram:
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 29. Grafik Kenaikan Evalusi Kelompok Eksperimen
Grafik di atas menunjukkan hasil pengujian rata-rata kenaikan aspek
evaluasi
kelompok
eksperimen.
Hasil
pengujian
data
menunjukkan mean sebesar 0,15 dan standar deviasi 1,099 sehingga grafik di atas merupakan grafik yang berdistribusi normal. Uji normalitas untuk data rata-rata kenaikan aspek evaluasi kelompok eksperimen berikutnya adalah dengan menggunakanprogram PASW 18 for Windows dengan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 37. Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Evaluasi
Mean
Std. Deviasi
Harga KolmogorovSmirnov Z
Asymp. Sig. (2tailed)
Analisis
Keterangan
0,15
1,099
1,530
0,019
Sig <0,05
Distribusi tidak normal
Hasil pengujian dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan mean sebesar 0,15, standar
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI deviasi sebesar 1,099 dan harga uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Z untuk data rata-rata kenaikan aspek evaluasi kelompok eksperimen adalah 1,530 dengan signifikansi 0,019. Pada perhitungan menunjukkan harga signifikansi 0,019 dan lebih kecil dari 0,05, artinya sebaran data tersebut berdistribusi tidaknormal. (Uyanto, 2009: 40) Setelah uji normalitas data untuk aspek evaluasi, kemudian dilanjutkan uji normalitas data untuk aspek Inferensi. Uji normalitas data pada aspek ini juga dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu menggunakan histogram dan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Berikut ini adalah rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kategori kognitif aspek Inferensi dengan menggunakan histogram:
Gambar 30. Grafik Kenaikan Inferensi Kelompok Eksperimen
Grafik di atas menunjukkan hasil pengujian rata-rata kenaikan aspek
inferensi
kelompok
eksperimen.
Hasil
pengujian
data
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menunjukkan mean sebesar 0,3 dan standar deviasi 1,103 sehingga grafik di atas merupakan grafik yang berdistribusi tidak normal. Uji normalitas untuk data rata-rata kenaikan aspek inferensi kelompok eksperimen berikutnya adalah dengan menggunakan program PASW 18 for Windows dengan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 38. Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Inferensi Mean
Std. Deviasi
Harga KolmogorovSmirnov Z
Asymp. Sig. (2tailed)
Analisis
Keterangan
0,30
1,103
1,416
0,036
Sig <0,05
Distribusi tidak normal
Hasil pengujian dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan mean sebesar 0,30, standar deviasi sebesar 1,103 dan harga uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Z untuk data rata-rata kenaikan aspek inferensi kelompok eksperimen adalah 1,416 dengan signifikansi 0,036. Pada perhitungan menunjukkan harga signifikansi 0,036 dan lebih kecil dari 0,05, artinya sebaran data tersebut berdistribusi tidak normal. (Uyanto, 2009: 40) Setelah uji normalitas data untuk aspek inferensi, kemudian dilanjutkan uji normalitas data untuk aspek Eksplanasi. Uji normalitas data pada aspek ini juga dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu menggunakan histogram dan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Berikut ini adalah rata-rata kenaikan
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kecakapan berpikir kritis kategori kognitif aspek Eksplanasi dengan menggunakan histogram:
Gambar 31. Grafik Kenaikan Ekplanasi Kelompok Eksperimen
Grafik di atas menunjukkan hasil pengujian rata-rata kenaikan aspek eksplanasi kelompok eksperimen. Hasil pengujian data menunjukkan mean sebesar 0,41 dan standar deviasi 0,572 sehingga grafik di atas merupakan grafik yang berdistribusi normal. Uji normalitas untuk data rata-rata kenaikan aspek eksplanasi kelompok eksperimen berikutnya adalah dengan menggunakanprogram PASW 18 for Windows dengan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 39. Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Eksplanasi
mean
Std. Deviasi
Harga KolmogorovSmirnov Z
Asymp. Sig. (2tailed)
Analisis
Keterangan
0,41
0,572
1,648
0,009
Sig <0,05
Distribusi tidak normal
Hasil pengujian dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan mean sebesar 0,41, standar deviasi sebesar 0,572 dan harga uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Z untuk data rata-rata kenaikan aspek inferensi kelompok eksperimen adalah
1,648
dengan
signifikansi
0,009.
Pada
perhitungan
menunjukkan harga signifikansi 0,009 dan lebih kecil dari 0,05, artinya sebaran data tersebut berdistribusi tidak normal (Uyanto, 2009: 40). Setelah uji normalitas data untuk aspek eksplanasi, kemudian dilanjutkan uji normalitas data untuk aspek Regulasi diri. Uji normalitas data pada aspek ini juga dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu menggunakan histogram dan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test. Berikut ini adalah rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kategori kognitif aspek Regulasi diri dengan menggunakan histogram:
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 32. Grafik Kenaikan Regulasi Diri Kelompok Eksperimen
Grafik di atas menunjukkan hasil pengujian rata-rata kenaikan aspek regulasi diri kelompok eksperimen. Hasil pengujian data menunjukkan mean sebesar 0,3 dan standar deviasi 1,031 sehingga grafik di atas merupakan grafik yang berdistribusi normal. Uji normalitas untuk data rata-rata kenaikan aspek eksplanasi kelompok eksperimen berikutnya adalah dengan menggunakan program PASW 18 for Windows
dengan rumus
One
Samples Kolmogorov-
SmirnovTest. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 40. Uji Normalitas Data Kenaikan Aspek Regulasi Diri
mean
Std. Deviasi
Harga KolmogorovSmirnov Z
Asymp. Sig. (2tailed)
Analisis
Keterangan
0,30
1,031
1,646
0,009
Sig <0,05
Distribusi tidak normal
Hasil pengujian dengan menggunakan rumus One Samples Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan mean sebesar 0,30, standar
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI deviasi sebesar 1,031 dan harga uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Z untuk data rata-rata kenaikan aspek inferensi kelompok eksperimen adalah
1,646
dengan
signifikansi
0,009.
Pada
perhitungan
menunjukkan harga signifikansi 0,009 dan lebih kecil dari 0,05, artinya sebaran data tersebut berdistribusi tidak normal (Uyanto, 2009: 40). Setelah pengujian normalitas data pada tiap aspek berpikir kritis dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus Independent Samples T-test pada program PASW 18 for Windows.
b. Uji Hipotesis Berpikir Kritis Sasaran 3 Hipotesis yang digunakan untuk masalah ini adalah sebagai berikut: Hi : ada perbedaan yang signifikan antararata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspek kognitif. Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspek kognitif. Kriteria pengambilan keputusan untuk data di atas adalah sebagai berikut: (Santoso, 2010: 94) a. Jika nilai probabilitas Sig. < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya rata-rata kenaikan tiap aspek berpikir kritis berbeda secara signifikan.
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Jika nilai probabilitas Sig. > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya rata-rata kenaikan tiap aspek berpikir kritis tidak berbeda secara signifikan. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan program PASW 18 for windows dengan rumus Kruskal Wallis Test. Diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 41. Uji Kruskal Wallis Test Berpikir Kritis df
Asymp. Sig.
Analisis
5
0,385
Sig. > 0,05
Keterangan Tidak berbeda secara signifikan
Hasil perhitungan menunjukkan nilai probabilitas Asymp. Sig. sebesar 0,385 sehingga lebih besar dari 0,05. Dengan demikian Hnull diterima dan Hi ditolak, artinya rata-rata kenaikan tiap aspek berpikir kritis tidak berbeda secara positif dan signifikan. Dengan demikian tidak dapat dibuat ranking kenaikan skor kemampuan berpikir kritis kategori kognitif dari yang paling tinggi ke yang paling rendah pada masing-masing aspeknya meskipun secara numerik dapat dilihat perbedaannya. Ranking aspek kognitif dapat dilihat pada tabel berikut ini:
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 42. Ranking Aspek Kognitif Essai Aspek Kenaikan Eksplanasi Kenaikan Interpretasi Kenaikan Inferensi Kenaikan Regulasi diri Kenaikan Evaluasi Kenaikan Analisis
Ranking Rata-rata 92,78 89,93 81,15 79,56 73,06 72,54
Rata-rata kenaikan tersebut dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Gambar 33. Grafik Perbedaan Kecakapan Berpikir Kritis Kelompok Eksperimen
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 34. Grafik Masing-masing kategori Kognitif
4.2 Pembahasan 4.2.1
Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri terhadap Prestasi Belajar Hasil dari pengujian penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode ikuiri terbimbing. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari kenaikan skor rata-rata pretest prestasi belajar ke posttest prestasi belajar kelompok eksperimen. Hal tersebut dapat dilihat dari harga sig. (2-tailed) sebesar 0,002 sehingga lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian Hnull ditolak dan Hi diterima, artinya skor rata-rata posttest kelas eksperimen berbeda secara positif dan signifikan dengan skor rata-rata pretest kelas eksperimen. Akan tetapi, skor prestasi belajar di kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan dengan skor prestasi belajar di kelompok kontrol yang menggunakan metode tradisional. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai probabilitas Sig. (2-tailed) sebesar 0,326 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian Hnull diterima dan Hi ditolak, artinya skor rata-rata kelompok
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI eksperimen tidak berbeda secara signifikan dengan skor rata-rata kelompok kontrol. Dengan kata lain, baik metode inkuiri maupun metode ceramah sama-sama efektif untuk meningkatkan prestasi belajar, jika diukur dengan tes pilhan ganda. Pada rata-rata kecakapan berpikir kritis kategori
kognitif
pada
masing-masing
aspek
kognitif
kelompok
eksperimen juga tidak ada kenaikan yang signifikan dari tiap aspeknya. Namun demikian, tetap dapat diketahui ranking kategori kognitifnya. Dengan demikian pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing tidak berbeda dengan pembelajaran lainnya terkait pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa. Ada beberapa kemungkinan yang menjadi faktor penyebabnya, antar lain adalah pertama, kurang relevanya penggunaan jenis tes objektif (pilihan ganda) untuk pembelajaran inovatif seperti inkuiri terbimbing pada penelitian ini. Kedua, ada kemungkinan siswa hanya menyontek jawaban dari teman pada saat mengerjakan soal pilihan ganda. Ketiga, siswa hanya asal menjawab ketika mengerjakan soal tanpa mereka berpikir terlebih dahulu. Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri terbimbing maupun metode tradisional mempunyai efektivitas yang sama dalam meningkatkan prestasi belajar jika diukur dengan tes objektif.
4.2.2
Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Kategori Kognitif Hasil dari pengujian penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif siswa dengan
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengguanakan metode ikuiri terbimbing. Hal tersebut dapat dilihat darinilai probabilitas Sig. (2-tailed) sebesar 0,048 sehingga lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan adanya kenaikan skor rata-rata posttest berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen yang lebih tinggi dari kenaikan skor rata-rata pretest berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen. Hal ini terjadi karena anak diberi kesempatan untuk melakukan penelitian yang dapat mendorong siswa untuk berpikir dan berkegiatan secara aktif selama proses pembelajaran. Akan tetapi skor rata-rata kenaikan berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan dibandingkan dengan kenaikan skor ratarata kenaikan berpikir kritis kategori kognitif kelompok kontrol. Hal ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas Sig. (2-tailed) sebesar 0,518 sehingga lebih besar dari 0,05. Untuk hasil perhitungan rata-rata kenaikan kecakapan berpikir kritis kategori kognitif pada masing-masing aspek kognitif menunjukkan nilai probabilitas Asymp. Sig. sebesar 0,385 sehingga lebih besar dari 0,05. Dengan demikian Hnull diterima dan Hi ditolak, artinya rata-rata tiap aspek berpikir kritis tidak berbeda secara signifikan. Ada beberapa kemungkinan yang menjadi faktor penyebab metode inkuiri dan metode tradisional sama-sama efektif dalam menigkatkan kecakapan berpikir kritis kategori kognitif. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah Pertama, ada siswa di kelas eksperimen yang bingung ketika diberi treatment dengan metode inkuiri karena tidak terbiasa menggunakan metode inkuiri pada proses pembelajaran. Kedua, pada saat proses pembelajaran di kelas eksperimen, ada beberapa anak
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang kurang aktif dalam melakukan percobaan, mereka sibuk dengan kegiatan mereka sendiri,misal: bermain-main dan mengobrol. Ketiga, pada saat proses pembelajaran siswa di kelas kontrol lebih aktif bertanya. Pada saat mereka kurang mengerti saat dijelaskan materi pesawat sederhana mereka akan banyak bertanya pada guru mitra. Keempat, tingkat kecerdasan siswa kelompok kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok eksperimen, hal ini diketahui ketika peneliti melakukan wawancara pada guru mitra setelah akhir proses pembelajaran. Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan, metode inkuiri terbimbing maupun metode tradisional sama-sama efektivitas dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kategori kognitif.
4.3 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini dirasa masih memiliki keterbatasan, antara lain adalah sebagai berikut: 1. Keterbatasan Waktu Waktu penelitian yang terlalu singkat yaitu empat kali pertemuan, sehingga kelompok eksperimen yang tidak terbiasa menggunakan metode inkuiri kaget dengan adanya perubahan cara pengajaran. Oleh karena itu, hasil penelitian yang didapat kurang maksimal. Jika waktu penelitian melebihi waktu yang telah ditetapkan oleh sekolah maka ditakutkan akan menganggu proses pembelajaran di sekolah.
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Pemilihan Kelas Eksperimen Pemilihan kelas eksperimen yang kurang memperhatikan kemampuan siswa. Pemilihan kelas dilakukan menurut guru mitra yang mengampu di kelas tersebut. 3. Hasil Uji Reliabilitas Soal Setelah dilakukan pengujian reliabilitas, ternyata soal-soal yang digunakan sebagai instrumen penelitian kurang reliabel.
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab V diuraikan kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan menunjukkan hasil penelitian yang menjawab dari hipotesis penelitian. Selanjutnya bagian saran berisi beberapa saran bagi penelitian selanjutnya.
5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap siswa-siswi kelas V SDK Sorowajan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 3. Penerapan metode inkuiri pada matapelajaran IPA materi Pesawat Sederhana berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa-siswi kelas V SDK Sorowajan Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011. Hasil dari uji hipotesis sasaran 1 menunjukkan nilai probabilitas Sig. (2tailed) sebesar 0,002 sehingga lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian skor rata-rata posttest kelas eksperimen lebih tinggi dari skor rata-rata pretest kelas eksperimen. Pengujian hipotesis sasaran 2 menunjukkan nilai probabilitas Sig. (2-tailed) sebesar 0,326 sehingga lebih besar dari 0,05. Dengan demikian rata-rata kenaikan kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan dengan rata-rata kenaikan kelompok kontrol. Hasil perhitungan uji hipotesis sasaran 3 menunjukkan nilai probabilitas Asymp. Sig. sebesar 0,581sehingga lebih besar dari 0,05. Dengan demikian ratarata kenaikan tiap aspek berpikir kritis tidak berbeda secara signifikan.
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dengan kata lain penerapan metode inkuiri meningkatkan prestasi belajar siswa jika dilihat dari hasil sasaran 1. 4. Penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi Pesawat Sederhana berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kritis pada kategori kognitif siswa-siswi kelas V SDK Sorowajan Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011. Hasil perhitungan uji hipotesis sasaran 1 menunjukkan nilai probabilitas Sig. (2-tailed) sebesar 0,048 sehingga lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian skor rata-rata posttest berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen lebih tinggi dari skor rata-rata pretest berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen. Hasil perhitungan uji hipotesis sasaran 2 menunjukkan nilai probabilitas Sig. (2-tailed) sebesar 0,518 sehingga lebih besar dari 0,05. Artinya kenaikan skor rata-rata kenaikan berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan dibandingkan dengan kenaikan skor rata-rata kenaikan berpikir kritis kategori kognitif kelompok kontrol. Hasil pengujian hipotesis sasaran 3 menunjukkan nilai probabilitas Asymp. Sig. sebesar 0,385 sehingga lebih besar dari 0,05. Artinya rata-rata kenaikan tiap aspek berpikir kritis tidak berbeda secara signifikan. Dengan kata lain penerapan metode inkuiri meningkatkan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif siswa jika dilihat dari sasaran 1.
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5.2 Saran untuk penelitian selanjutnya 1. Waktu penelitian dibuat lebih lama agar siswa tidak kaget dengan metode pembelajaran yang akan digunakan oleh peneliti. 2. Pemilihan kelas harus dilakukan dengan tepat dengan memperhatikan kemampuan siswa. 3. Soal-soal yang akan digunakan sebagai instrument harus soal yang benarbenar valid dan reliabel.
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR REFERENSI Abrori, C. (2006). Berpikir kritis (Critical thinking) dalam profesi dokter. Diakses tanggal 2 April 2011, darihttp://www.scribd.com/doc/22006017/BERPIKIRKRITIS-2 Achmad, A. (2007). Memahami berpikir kritis. Diakses tanggal 27 Maret 2011, dari http://re-searchengines.com/1007arief3/memahami berpikir-kritis.html Asmiyawati, C, dkk. (2008). IPA 5 salingtemas.Jakarta: PT Intan Pariwara Azwar, S. (2008). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Damayanti, P. (2010). IPA alam sekitar kita SD kelas V. Bogor: Yudhistira. Diminarni, P. (2010). Pengaruh motivasi belajar, gaya belajar dan berpikir kritis terhadap indeks prestasi kumulatif. Jawa Timur: Skripsi mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. Ghozali, I. (2009). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.
Haryanto. (2004). Sains untuk kelas V SD. Jakarta: Erlangga Hartini. (2010). Efektivitas pencapaian hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius Kintelan I tentang penyebab perubahan lingkungan fisik melalui metode inkuiri semester genap tahun pelajaran 2009/2010. Yogyakarta: Skripsi mahasiswa Universitas Sanata Dharma. Johnson, E. B. (2002). Contextual teaching & learning menjadikan kegiatan belajar mengajar mengasyikkan dan bermakna. Bandung: MLC. Listyaningrum, V. (2010). Efektivitas pembelajaran IPA siswa kelas IV A SD Kanisius Pugeran pada materi benda terapung, tenggelam dan melayang dalam hal pencapaian hasil belajar melalui metode inkuiri terbimbing semester genap
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tahun ajaran 2009/2010. Yogyakarta: Skripsi mahasiswa Universitas Sanata Dharma. Plonsky, M. (2009). Psychological Statistics. Diakses pada tanggal 20 Juni 2011, dari http://www.uwsp.edu/psych/stat/12/anova-1w.htm Pidekso, A. (2009). Panduan Praktis: SPSS 17 untuk Pengolahan Data Statistik. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Purwaningsih, A. (2005). Pembelajran kimia berpendekatan SETS untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa kelas X SMA Muhammadiyah I Semarang tahun pelajaran 2004/2005. Semarang: Skripsi mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Raras, K. R. (2010). Efektifitas pembelajaran IPA tentang perpindahan dan penghantar panas dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dalam hal pencapaian hasil belajar pada siswa kelas IV SD Kanisius Prontakan. Yogyakarta: Skripsi mahasiswa Universitas Sanata Dharma. Ridwan. (2008). Ketercapaian prestasi belajar. Diakses tanggal 3 April 2011, dari http://ridwan202.wordpress.com/2008/05/03/ketercapaian-prestasi-belajar/ Sanjaya, W. (2006). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media. Santoso, S. (2010). Statistik parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Sugiyarti, H. (2005). Meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa SMPN I Tambakromo Kabupaten Pati melalui pembelajaran matematika berbasis masalah. Semarang: Skripsi mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Sugiyono. (2010). Statistik untuk penelitian. Bandung: CV. Alvabeta. Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alvabeta.
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sulistyanto, H. dan Edy W. (2008). Ilmu pengetahuan alam untuk SD dan MI kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Sunarto. (2009). Pengertian prestasi belajar. Diakses tanggal 3 April 2011, dari http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/ Trianto. (2007). Model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Trianto. (2009). Mendesain model pembelajaran inovatif progresif konsep, landasan, dan implementasinya pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Predana Media Group. Trihendradi, C. (2009). 7 langkah mudah melakukan analisis statistic menggunakan SPSS 17. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Uyanto, S. S. (2009). Pedoman analisis data dengan spss.Yogyakarta: Graha Ilmu.
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI