perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah Sakit Islam se-Eks Karesidenan Surakarta)
SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh : NOVI EKA RAHMAWATI F0307017
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dipersembahkan untuk:
Keluargaku, KEI FE UNS, HMJ-Akt FE UNS,
Almamaterku –UNS–.
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (urusan dunia) maka bersungguh-sungguhlah (dalam beribadah) dan hanya pada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (QS. Al Insyiroh: 6-8) “Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar Rahman) “Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak sanggup menghitungnya.” (QS. Ibrahim: 34) “Dan, Dia telah mengajarkan kepadamau apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah itu sangat besar.” (QS. An-Nisa: 113) “Sesungguhnya, Aku mengingatkan kepadamu supaya kamu tidak termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.” (QS. Hud: 46) “Orang yang sukses adalah orang yang mampu menghadapai masalah.” (Anonim)
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur hanya milik Allah SWT. Sujud syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, nikmat, karunia, kasih sayang, dan kekuatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul ”PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah Sakit Islam se-Eks Karesidenan Surakarta)” sebagai tugas akhir guna
memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret. Hambatan, rintangan, dan tantangan senantiasa mengiringi setiap aktivitas, sehingga untuk menyelesaikan skripsi ini dibutuhkan sedemikian besar kekuatan dan semangat. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dorongan dan bantuan banyak pihak. Oleh karenanya, penulis dengan ini mengucapkan terima kasih kepada: 1. Drs. Yacob Suparno, MSi.,Ak. pembimbing skripsiku. Terimah kasih atas bimbingannya mulai dari awal sampai akhir skripsi ini selesai. 2. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 3. Drs. Jaka Winarna M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 4. Para pegawai dan dokter di rumah sakit Islam se-eks-Karesidenan Surakarta yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pengisian kuesioner sehingga penulis dapat memperoleh data untuk menyelesaikan skripsi ini. 5. Keluargaku, ibu dan bapak atas doa yang tak lupa dipanjatkan untuk anakmu ini dalam setiap doa yang terucap.. Kedua adikku, Rouf dan Rofiq yang selalu memberikan semangat tersendiri bagiku untuk terus berusaha menjadi yang lebih baik.. Meskipun sering berantem, aku kangen kalian… 6. Dosen-dosen FE UNS terutama dosen Akuntansi atas ilmu dan naehatnasehatnya.. Pak Bambang, Pak Anis, dan Bu Murni, terima kasih telah memberiku kesempatan cukup sekali kompre.. Insya Allah pesan itu slalu kuingat.. 7. Karyawan-karyawan FE UNS yang senantiasa memberikan pelayanan kepada kami dengan ciri khas masing-masing. Ada yang ramah, jutek, perfect, sampai membuat pusing, haduh…;-) 8. Adhi,
yang
senantiasa
mendoakanku,
membantu
dalam
keluhku,
mendengarkan keceriaanku… Makasih banget buat semuanya, kutunggu janjimu…^_^ 9. Teman-teman lotizers.. Dewilis, maaf mungkin aku bukan teman yang baik buat kamu, makasih buat nasehat2mu.. Della yang penuh semangat, makasih dah menularkan semangatmu.. Tia, makasih buak kegokilanmu selama ini, senang bisa jadi temanmu.. Aniz, teman dari waktu osmaru, makasih ya dah banyak membantuku… Makasih banget buat persahabatan kita selama ini dan kuharap untuk selamanya.. Maaf kalau aku sering marah-marah sama kalian, hehe...
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10. Hermin dan Dewilis.. Penelitian payung kita penuh kekacauan, tapi akhirnya bisa mengantarkan kita pada skripsi.. Makasih buat semuanya, saling mengingatkan, memberi semangat… 11. Ela dan Eka, makasih dah nganterin nyebar kuesioner.. Makasih juga buat doa dan support yang kalian berikan, kalian tempat curhatku di kost, yang kena semprot waktu aku stress, tapi aku pun tak lupa berbagai kebahagiaan pada kalian, hihi… 12. Lely, makasih mau membantuku nyebar kuesioner.. Makasih juga buat semuanya, kapan maen kostku lagi?hehe.. Jaga hamster-hamstermu dengan baik ya…. 13. Irla dan Endah, makasih buat ilmu yang kalian bagi-bagiakan, semua itu pasti membuat kalian tambah cling, hehehe.. 14. Dewi Indrias, teman seperjuangan kompreku.. Selamat buat kesuksesan kita menghadapi tantangan.. Ngumpulin bareng, maju bareng, satu tim, dan……alhamdulillah kita langsung sekali lulus kompre bareng.. Kekonyolan kita pasti tak terlupa, wkwkwk… 15. Mia dan Sari, teman magangku di Moewardi.. Kangen kantin di sana ga?hehe.. Makasih buat pengalaman magang kita.. 16. Teman-teman Akuntansi 2007 (AGEN 007 FE UNS), maksih buat persahabatan dan kekompakan kita.. Semoga akan terjaga sampai akhir nanti… 17. Teman-teman C98.. Ucha, aku belum jadi berguru padamu kamu dah mau jadi coass, hikz.., semangat bu dokter C98.. Fhariz, maksih buat tips2 dan commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dukunganmu, kangen sharing2 denganmu, hehe.. Tri, sekarang udah jadi bu pajak nih, wkwkwk..,harus jadi orang pajak yang jujur ya, jangan ngajari yang ga baik, nanti Indonesia tambah kacau.. Weni, Gendro, Atin, Eli, Rini, Dewi, dan Asro, kapan kita semua bisa reuni…!??!!! Meskipun kini jarak memisahkan kita bukan berarti silaturahim kita putus, kalian sahabat-sahabat terbaikku, jarang banget nemuin orang-orang kaya kalian… I miss u… 18. Teman-teman kostku di Shima 1, terima kasih dah menerimaku sebagai bagian dari keluarga besar Shima 1… 19. Teman-teman KEI FE UNS.. Maaf aku tak bisa membersamai kalian dengan maksimal.. Riesa, makasih dah sering nemenin kemana-mana, semangat deh, hehe…; Lisa, makasih buat nasehatnya, aku nyusul kamu ya..;-); Retna, katakatamu sangat menghibur; Fia yang selalu memberi semangat; Dewi Ut yang selalu membuat keceriaan; Efi dan Bilqist, makasih banget dah banyak membantu; Hafid, makasih dah jadi ketua kelompok, Rizal, cepet lulus trus mbangun kota kita, Lestyo, maaf tak bisa membantu… 20. Teman-teman HMJA; terutama P&L 2008, mb Finik dkk, makasih dah mengajariku banyak hal, tentang kerja keras, tenatng perjuangan; Finance 2009, mb Hanny dkk, blanja bareng, jalan-jalan bareng, foto bareng, mengajariku bagaimana cara menjalani hidup sebagai orang ekonomi, hehe.. 21. Kakak-kakak Akuntansi 2006 dan 2005, makasih buat bantuannya baik dalam persiapan kompre maupun skripsi, semua kesuksesanku juga berkat kalian… Kami 2007 segera menyusul kesuksesan kalian… commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22. Ucapan terima kasih terakhir buat pembaca sebuah hasil karya kecil ini. Semoga bermanfaat untuk Anda. Penulis menyadarai bahwa dalam penulisan skripsi ini belum sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan demi perbaikan yang berkelanjutan. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Terima kasih. Surakarta, Februari 2011
Penulis
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................................
i
ABSTRAK .................................................................................................................
ii
ABSTRACT...............................................................................................................
iii
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................
vi
HALAMAN MOTTO ................................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ...............................................................................................
viii
DAFTAR ISI..............................................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL......................................................................................................
xvii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................
xix
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang ......................................................................................
1
B.
Perumusan Masalah ..............................................................................
6
C.
Pembatasan Masalah ......................................................................................
6
D.
Tujuan Penelitian ...........................................................................................
7
E.
Manfaat Penelitian .........................................................................................
7
F.
Sistematika Penulisan ....................................................................................
7
BAB II LANDASAN TEORI A.
Tinjauan Pustaka ............................................................................................
9
commit................................................................... to user 1. Konsep Pengaruh dan Penerapan
9
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Balanced Scorecard ........................................................................................
9
3. Penilaian Kinerja ............................................................................................
18
4. Kinerja Manajer .............................................................................................
20
5. Hubungan Penerapan Balanced Scorecard dengan Kinerja Manajer ............
21
6. Kelembagaan Syariah ....................................................................................
22
7. Manajemen Syariah .......................................................................................
27
8. Rumah Sakit Islam .........................................................................................
28
B. .................................................................................................................. P eneliti terdahulu ...................................................................................................
30
C. .................................................................................................................. P engembangan Hipotesis .......................................................................................
32
D. ................................................................................................................. K erangka Pemikiran Teoritis ..................................................................................
33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian .................................................................................................
35
B. Populasi, Sampel, dan Cara Pengambilan Sampel...............................................
35
1. ............................................................................................................ P opulasi ............................................................................................................
35
2. ............................................................................................................ S ampel ..............................................................................................................
36
3. ............................................................................................................ C ara Pengambilan Sampel ................................................................................
36
C. Pengukuran Variabel ............................................................................................ commit to user
36
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. ............................................................................................................ V ariabel Independen .........................................................................................
37
2. ............................................................................................................ V ariabel Dependen ...........................................................................................
39
D. Sumber Data.........................................................................................................
41
E. Metode Pengumpulan Data ..................................................................................
41
F. Statistik Deskriptif ...............................................................................................
41
G. Pengujian Aspek Penelitian .................................................................................
42
1. Uji Validitas ...................................................................................................
42
2. Uji Reliabilitas ...............................................................................................
42
H. ................................................................................................................. T eknik Pengolahan dan Analisis Data....................................................................
43
1. ............................................................................................................ U ji Asumsi Klasik.............................................................................................
42
2. ............................................................................................................ P engujian Hipotesis ..........................................................................................
45
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif ...............................................................................................
47
1. ............................................................................................................. D ata Deskriptif ...................................................................................................
47
2. ............................................................................................................. S tatistik Deskriptif ............................................................................................. commit to user xiii
53
perpustakaan.uns.ac.id
B.
C.
D.
digilib.uns.ac.id
Analisis dan Pengujian Aspek Penelitian ......................................................
60
1. Uji Validitas ...................................................................................................
60
2. Uji Reliabilitas ...............................................................................................
64
Pengolahan dan Analisis Data ..........................................................................
65
1. Uji Autokorelasi .............................................................................................
65
2. Uji Heteroskesdastisitas .................................................................................
65
3. Uji Normalitas ................................................................................................
65
4. Uji Linieritas ..................................................................................................
69
Pengujian Hipotesis .......................................................................................
70
BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan .......................................................................................................
73
B.
Keterbatasan…………………………….. ..................................................…..
73
C.
Saran .................................................................................................................
74
D.
Implikasi ...........................................................................................................
74
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Halaman IV.1 Jumlah Kuesioner yang Disebar, Kuesioner yang Kembali, dan Kuesioner yang Dapat Dianalisis ...................................................................
49
IV.2 Jenis Kelamin Responden .................................................................................
50
IV.3 Usia Responden ................................................................................................
50
IV.4 Kegiatan Utama Bagian Responden .................................................................
51
IV.5 Lama bekerja responden pada jabatan sekarang ................................................
52
IV.6 Lama kekerja responden pada instansi ..............................................................
52
commit to user IV.7 Jumlah bawahan responden ...............................................................................
53
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
IV.8 Komunikasi dan penejelasan Balanced Scorecard ...........................................
53
IV.9 Ukuran Keuangan ..............................................................................................
54
IV.10 Ukuran Pasien ..................................................................................................
55
IV.11 Ukuran Bisnis Internal .....................................................................................
56
IV.12 Ukuran Pembelajaran dan Pertumbuhan .........................................................
57
IV.13 Sikap Manajer ..................................................................................................
57
IV.14 Persepsi Manajer ..............................................................................................
58
IV.15 Motivasi Manajer .............................................................................................
59
IV.16 Aktualisasi Sikap Manajer ...............................................................................
59
IV.17 Uji Validitas Balanced Scorecard ....................................................................
60
IV. 18 Uji Validitas Kinerja Manajerial ....................................................................
62
IV.19 Uji Validitas Kedua Kinerja Manajerial ..........................................................
63
IV.20 Uji Reabilitas Balanced Scorecard ..................................................................
64
IV.21 Uji Reliabilitas Kinerja Manajerial ..................................................................
64
IV.22 Uji Autokorelasi...............................................................................................
65
IV.23 Uji Normalitas .................................................................................................
69
IV.24 Uji Linieritas ....................................................................................................
69
IV.25 Uji Hipotesis ....................................................................................................
70
IV.26 Uji Hipotesis ....................................................................................................
71
IV.27 Uji Hipotesis ....................................................................................................
71
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR Halaman II.1 Kerangka Kerja Balanced Scorecard ..................................................................
11
II.2 Kerangka Pikir Penelitian....................................................................................
33
III.1 Model Hipotesis .................................................................................................
46
IV.1 Uji Heteroskedastisitas .....................................................................................
66
IV.2 Uji Normalitas ..................................................................................................
67
IV.3 Uji Normalitas ...................................................................................................
68
commit to user xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAKSI
PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Rumah Sakit Islam se-Eks Karesidenan Surakarta)
NOVI EKA RAHMAWATI NIM. F0307017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan balanced scorecard terhadap kinerja manajerial berbasis manajemen syariah. Populasi dalam penelitian ini adalah manajer rumah sakit Islam se-Eks Karesidenan Surakarta, sedangkan sampelnya adalah midlle manager rumah sakit Islam se-Eks Karesidenan Surakarta. Teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara purposive sampling. Pengujian instrumen penelitian menggunakan uji validitas, reliabilitas, serta pengujian asumsi klasik sebelum dilakukan pengujian hipotesis. Hasil penelitian ini adalah penerapan balanced scorecard perpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah belum adanya standar pengukuran manajemen syariah dan sampel belum menggunakn balanced scorecard secara maksimal. Kata Kunci : balanced scorecard, kinerja manajerial, rumah sakit Islam.
commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
THE EFFECTS OF BALANCED SCORECARD TOWARD MANAGERIAL PERFORMANCE (An Empirical Study from Islamic Hospital in Surakarta)
NOVI EKA RAHMAWATI NIM. F0307017 This research objective is to provide empirical evidence of the effect of balanced scorecard application toward managerial performance which based on sharia system. Population of this research is manager of Islamic hospital in Surakarta, however the sample is middle manager of Islamic hospital in Surakarta. The sampling method of this research instrument use validity, reliability, and classical assumptions before hypothesis test. The result is indicates balanced scorecard has positively influence the managerial performance. The limitation of this research is there is no standard in sharia management yet and the sample doesn’t use balanced scorecard effectively. Key words : balanced scorecard, managerial performance, Islamic hospital.
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Perkembangan era globalisasi yang sangat maju ini membuat sebuah perusahaan
harus
mampu
bertahan
dan
bersaing.
Perubahan
dan
perkembangan pesat dalam berbagai hal pun menuntut perusahaan untuk selalu memperbaiki kinerjanya supaya dapat bersaing (Hui, 2010). Manajemen yang baik dibutuhkan agar perusahaan mampu bertahan dan bersaing. Manajemen yang baik itu dapat dicapai oleh perusahaan dengan cara mengetahui dan mengevaluasi kinerjanya selama ini untuk perbaikan selanjutnya (Burney dan Swanson, 2010). Cara yang tepat untuk mengetahui dan mengevaluasi kinerjanya selama ini adalah dengan melakukan penilaian kinerja. Adanya sistem pengukuran kinerja akan memungkinkan suatu organisasi untuk merencanakan, mengukur dan mengendalikan kinerjanya berdasarkan strategi yang telah dilaksanakan sebelumnya (Suprapto dkk, 2009). Persaingan dalam menghadapi era globalisasi ini juga terjadi pada rumah sakit. Adanya perubahan dalam berbagai bidang akan mendorong permintaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang terutama dilakukan oleh rumah sakit. Adanya permintaan ini membuat rumah sakit pun berusaha untuk memperbaiki kinerjanya (Silva dan Prochnik, 2005). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
Rumah
digilib.uns.ac.id 2
sakit
adalah
institusi
pelayanan
kesehatan
yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (UndangUndang No. 44 tahun 2009). Selain itu dalam Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 juga menyebutkan bahwa rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh hal-hal seperti ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu untuk meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat sehingga terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Rumah sakit Islam merupakan rumah sakit yang didirikan dan diselenggarakan berdasarkan ajaran Islam (Suwardi, 2006).
Ramdjanberg
(2007) menyebutkan bahwa berdasarkan survei yang dilakukan terhadap karakteristik rumah sakit Islam yang paling menonjol adalah pemisahan departemen bagi laki-laki dan perempuan. Dalam suatu negara yang mayoritas penduduknya muslim, keberadaan rumah sakit Islam sangat diperlukan (www.anneahira.com). Jacobalis (2000) dalam Romel (2005) mengatakan bahwa untuk memenangkan persaingan maka rumah sakit harus memperhatikan mutu karena hal tersebut merupakan faktor yang sangat penting. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 pun menganjurkan agar rumah sakit harus memiliki srtuktur organisasi yang efektif, efisien, dan akuntabel serta adanya pemisahan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
antara pemilik dan pimpinan rumah sakit sehingga dapat tercipta good governance. Penilaian atau penilaian kinerja telah banyak dilakukan oleh penulis terdahulu dan dianggap penting bagi pihak-pihak terkait. Penelitian itu antara lain dilakukan oleh Brooman dan Brush (1993); Johnson et al,
(1997),
Marcus et al, (2007). Dengan adanya penilaian kinerja maka suatu perusahaan dapat menilai pencapaian tujuan dan sasarannya. Penilaian kinerja selama ini lebih banyak yang hanya menggunakan aspek keuangan, padahal aspek keuangan saja tidak cukup untuk menilai kinerja sebuah perusahaan. Masih banyak faktor lain yang dapat digunkaan untuk mengukur kinerja sebuah perusahaan. Banker et al (2000) mengatakan bahwa pengukuran kinerja yang tidak hanya menggunakan aspek keuangan akan memberikan dampak jangka panjang yang lebih baik. Balanced scorecard hadir sebagai konsep penilaian kinerja yang tidak hanya menggunakan aspek keuangan (Atkinson, 2006). Balanced scorecard memperluas ukuran kinerja yang selama ini sering digunakan. Menurut sistem penilaian ini, sebuah perusahaan dapat diukur kinerjanya
dengan
menggunakan empat aspek yaitu keuangan, pelanggan, bisnis internal, serta inovasi dan pembelajaran (Atkinson, 2006; Tayler, 2010). Balanced scorecard bukan suatu sistem yang mampu untuk membuat sebuah strategi melainkan sistem yang mampu menerjemahkan strategi yang ada untuk diukur dengan menggunakan aspek-aspek tersebut (Tayler, 2010). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
Beberapa peneliti terdahulu melakukan penelitian terkait dengan pengaruh penerapan balanced scorecard terhadap kinerja manajer. Decoene (2006) melakukan penelitian terhadap pengaruh strategi balanced scorecard terhadap kinerja manajer tingkat menengah di sebuah perusahaan swasta. Hasil dari penelitian itu menjelaskan bahwa penerapan balanced scorecard memberikan motivasi yang positif tehadap kinerja manajer. Greatbanks (2008) juga melakukan penelitian sejenis yaitu tentang pengaruh balanced scorecard pada sektor publik. Hasil dari penelitian itu dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan balanced scorecard berpengaruh baik terhadap perusahaan karena kinerja karyawan lebih fokus sesuai tujuan yang ditetapkan. Di Indonesia juga ada penelitian yang sejenis. Lestari (2008) yang melakukan penelitian tentang pengaruh penerapan balanced scorecard terhadap kinerja manajer pada suatu perusahaan swasta di Indonesia. Hasil dari penelitian itu adalah ada pengaruh yang positif dan signifikansi antara penerapan balanced scorecard terhadap kinerja manajer. Balanced scorecard tidak hanya digunakan di perusahaan-perusahaan saja, tetapi bisa diterapkan di rumah sakit (Silva dan Prochnik, 2005; Chen et al, 2006). Rumah sakit dapat dikatakan sebagai perusahaan dalam bidang jasa yang memberikan pelayanan kesehatan. Rumah sakit mempunyai banyak aktivitas yang dilakukan dimana aktivitas itu dilakukan oleh petugas medik, paramedik, maupun non-medik (Silva dan Prochnik, 2005; Chen et al, 2006). Aktivitas yang dilakukan tersebut sangat membutuhkan sebuah manajemen commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
yang baik agar tercapai sebuah sistem yang baik sesuai dengan visi dan misinya. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara balanced scorecard dengan kinerja manajerial karena balanced scorecard merupakan salah satu alat ukur dari kinerja manajerial sehingga dapat memacu kinerja manajer untuk semakin baik (Gurd dan Gao, 2007). Pada penelitian lain, balanced scorecard dapat digunakan untuk mengetahui masalah dan menemukan peluang untuk peningkatan kinerja. Balanced scorecard juga dapat menunjukkan kinerja yang dimiliki sebuah rumah sakit (Chen et al, 2006). Penelitian mengenai balanced scorecard dan kinerja manajerial di rumah sakit pernah dilakukan di Indonesia seperti Romel (2005) dan Nimphar (2008). Namun, penelitian sejenis pada rumah sakit Islam di Indonesia masih jarang sehingga penulis mencoba melakukan penelitian ini dengan mengacu pada penelitian Lestari (2008). Penelitian pada sektor perusahaan swasta ini menunjukkan hasil bahwa penerapan balanced scorecard sebagai penilaian kinerja mempengaruhi kinerja manajerial. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah populasi dan sampel yang berbeda. Penulis memilih melakukan penelitian pada rumah sakit karena rumah sakit mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat sebagai penyedia pelayanan kesehatan (Undang-Undang no 4 Tahun 2009). Pemilihan rumah sakit Islam karena sebagai negara yang penduduknya mayoritas muslim commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
maka keberadaan rumah sakit Islam di Indonesia sangat dibutuhkan oleh masyarakat (www.anneahira.com). Berdasar latar belakang tersebut maka penulis ingin mengadakan penelitian tentang pengaruh penerapan penilaian kinerja balanced scorecard terhadap kinerja manajerial pada sektor rumah sakit Islam yang berjudul ”PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL”. B. Perumusan Masalah Penilaian kinerja dengan menggunakan balanced scorecard memiliki kelebihan dibanding penilaian kinerja yang lain karena menggunakan berbagai aspek sehingga dinilai efektif digunakan dalam menilai kinerja perusahaan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah ”Apakah penerapan balanced scorecard berpengaruh terhadap kinerja manajerial?” C. Pembatasan Masalah Penulis membuat batasan masalah ini untuk mempermudah fokus pada bahasan yang diteliti. Pembatasan masalah ini adalah penulis melakukan telaah terhadap kinerja manajerial dari perilaku kerjanya dalam perpektif balanced scorecard tanpa membahas secara mendalam tentang isi dari balanced scorecard. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan balanced scorecard berpengaruh terhadap kinerja manajerial. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat seperti berikut ini. 1. Bagi penulis Penulis dapat mengetahui lebih lanjut mengenai balanced scorecard sebgai suatu sistem penilaian kinerja perusahaan. 2. Bagi rumah sakit Islam Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan evaluasi kinerja selama ini dan mampu mendorong ke arah perkembangan yang semakin baik. 3. Bagi pembaca Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan wawasan bagi para pembaca tentang penggunaan balanced scorecard sebagai penilaian kinerja perusahaan dan memungkinkan adanya penelitian lanjut dalam hal bidang yang sama. F. Sistematika Penelitian Penelitian dalam penelitian ini disusun secara teratur dalam bab per bab. Masing-masing bab dibagi menjadi beberapa subbab dengan tujuan memudahkan pembahasan dan pembaca dalam memahami penelitian ini. Penelitian dalam penelitian ini disajikan dalam sistematika sebagai berikut ini. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
BAB I : Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan
masalah,
tujuan
penelitian,
manfaat
peneitian,
dan
sistematika penelitian. BAB II : Landasan Teori Bab ini berisi tentang teori-teori mengenai definisi pengaruh dan penerapan, balanced scorecard, penilaian kinerja, kinerja manajer, hubungan antara penerapan balanced scorecard dengan kinerja manajer, rumah sakit Islam, serta pengembangan hipotesis. BAB III : Metode Penelitian Bab ini berisi tentang kerangka pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian, meliputi subjek penelitian, metode yang digunakan dalam memilih dan menggumpulkan data penelitian, penilaian serta metode statistik yang digunakan dalam menganalisis data. BAB IV: Analisis Data Bab ini berisi uraian tentang analisis deskripsi statistik mengenai sampel penelitian, penelitian, data identitas responden, variabelvariabel penelitian, dan pengujian-pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini. BAB V : Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari masalah yang diteliti, keterbatasan, saran-saran, serta implikasinya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1.
Konsep Pengaruh dan Penerapan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) definisi pengaruh adalah “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang”. Definisi penerapan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) adalah “proses, cara, perbuatan menerapkan”. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh penerapan adalah daya yang timbul karena adanya tindakan sesuatu terhadap sesuatu yang menjadi tujuannya. 2. Balanced Scorecard a. Definisi Balanced Scorecard Definisi balanced scorecard menurut Kaplan dan Norton (1996) adalah suatu kerangka kerja baru untuk mengintegrasikan berbagai ukuran yang diturunkan dari strategi perusahaan. Balanced scorecard tidak hanya menggunakan ukuran kinerja keuangan masa lalu, tetapi juga memperkenalkan pendorong kinerja masa depan. Pendorong kinerja yang dimaksud adalah perspektif pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan yang diturunkan dari proses penerjemahan strategi perusahaan yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
dilaksanakan secara eksplisit dan ketat ke dalam berbagai tujuan dan ukuran yang nyata. Balanced scorecard memberi para eksekutif perusahaan suatu kerangka kerja yang komprehensif untuk menerjemahkan visi dan strategi perusahaan ke dalam seperangkat ukuran kinerja yang terpadu. Telah banyak perusahaan yang mengadopsi pernyataan misi dalam rangka mengkomunikasikan misi kepada semua pekerja (Kaplan dan Norton, 1996). b. Konsep Balanced Scorecard Balanced scorecard menerjemahkan misi dan strategi ke dalam berbagai tujuan dan ukuran. Berbagai tujuan dan ukuran tersebut tersusun ke dalam empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan,
proses
bisnis
internal,
serta
pembelajaran
dan
pertumbuhan. Scorecard memberikan kerangka kerja, bahasa, untuk mengkomunikasikan misi dan strategi. Selain itu scorecard juga menggunakan penilaian untuk memberi informasi kepada para pekerja tentang faktor yang mendorong keberhasilan saat ini dan yang akan datang. Keempat perspektif ini member keseimbangan antara tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang, antara hasil yang diinginkan dengan faktor pendorongnya, dan antara ukuran objektif dengan ukuran subjektif (Kaplan dan Norton, 1996). Kaplan dan Norton (1996) menyatakan bahwa balanced commit to user taktis yang operasional, tetapi scorecard tidak hanya penilaian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
balanced scorecard merupakan sebuah sistem manajemen strategis. Balanced scorecard dapat digunakan untuk menghasilkan berbagai proses manajemen yang penting seperti pada gambar berikut ini.
Gambar II.1 Kerangka Kerja Balanced Scorecard c. Perspektif Balanced Scorecard 1). Perspektif Keuangan Tujuan keuangan tetap mendapat perhatian dalam balanced scorecard. Hal ini dikarenakan tujuan keuangan merupakan hasil sebab akibat dari setiap ukuran yang diambil. Dalam perspektif keuangan
ukuran
yang
ditetapkan
tidak
hanya
untuk
mengevaluasi keberhasilan jangka panjang tetapi juga faktorfaktor
yang
commit to user mendukungnya.
Setiap
tahap
siklus
bisnis
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
dimungkinkan memiliki tujuan keuangan yang berbeda-beda. Kaplan dan Norton (1996) mengategorikan tujuan keuangan dalam tahap siklus bisnis sebagai berikut ini. a). Growth (Bertumbuh) Tujuan keuangan dalam tahap ini adalah persentase tingkat pertumbuhan pendapatan dan penjualan di berbagai sasaran. Dalam tahap ini biasanya beroperasi pada arus kas yang negatif dengan tingkat pengembalian investasi yang rendah. b). Sustain (Bertahan) Dalam tahap ini tujuan keuangan berubah menjadi tujuan yang terkait dengan profitabilitas. Ukuran yang digunakan dalam tahap ini lebih kepada laba akuntansi seperti laba operasi dan marjin kotor, serta menganggap bahwa investasi yang ada telah bersifat tetap. c). Harvest (Menuai) Tujuan keuangan utama dalam tahap ini adalah memaksimalkan pengembalian arus kas, yaitu arus kas operasi dan penghematan kebutuhan modal kerja. Pada tahap ini tidak lagi membutuhkan investasi yang besar karena investasi yang dibutuhkan cukup hanya untuk pemeliharaan peralatan dan kapabilitas. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
2). Perspektif Pelanggan Perusahaan yang tahu kebutuhan pelanggannya akan lebih mampu bersaing dengan para pesaingnya. Kinerja keuangan jangka panjang yang baik dapat diperoleh dengan memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggannya. Kaplan dan Norton (1996) memberikan gambaran aspek yang dapat digunakan dalam penilaian perspektif pelanggan, yaitu: a). Pangsa Pasar Pangsa pasar menggambarkan cakupan bisnis yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan di lingkup tertentu. Pangsa pasar dapat meliputi volume produk yang dijual atau pelanggan yang menjadi sasaran. b). Retensi Pelanggan Retensi pelanggan menggambarkan besar kecilnya kemampuan
perusahaan
mempertahankan
pelanggannya
terhadap produknya. c). Akuisisi Pelanggan Akuisisi pelanggan menggambarkan besar kecilnya perusahaan mampu menarik pelanggan barunya. d). Kepuasan pelanggan Kepuasan
pelanggan
menggambarkan
tingkat
kepuasan pelanggan terhadap produk dan pelayanan yang diberikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
e). Profitabilitas Pelanggan Profitabilitas menggambarkan keuntungan bersih yang diperoleh dari pelanggan. 3). Perspektif Bisnis Internal Dalam perspektif ini para manajer mengidentifikasikan proses-proses yang penting yang berkaitan dengan bisnis internal seperti inovasi, mengenali kebutuhan pelanggan, proses operasi, menyampaikan produk kepada pelanggan, dan memberikan layanan purna jual. Kaplan dan Norton (1996) menyebutkan ada tiga proses bisnis utama, yaitu sebagai berikut ini. a). Inovasi Dalam
tahap
ini
sebuah
perusahaan
melakukan
penelitian mengenai produk-produk yang diinginkan oleh pelanggan dan kemudian menciptakan produk tersebut. b). Operasi Dalam tahap ini produk yang dihasilkan diberikan kepada pelanggan dengan memperhatikan pelaksanaan operasi dan penghematan biaya. c). Layanan Purna Jual Layanan purna jual merupakan tahap akhir dalam perspektif ini, di mana setelah produk diberikan kepada pelanggan masih ada pelayanan kepada pelanggan dalam beberapa bentuk. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
4). Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Tujuan
yang tertuang dalam perspektif ini adalah
mendorong ketiga perspektif lainnya mendapatkan hasil yang baik. Kaplan dan Norton (1996) menyatakan bahwa dalam perspektif ini ada tiga kategori utama yaitu sebagai berikut ini. a). Kapabilitas Pekerja Kapabilitas pekerja dapat diukur dengan kepuasan pekerja,
retensi
pekerja,
dan
produktivitas
pekerja.
Peningkatan kapabilitas pekerja dapat dilakukan dengan senantiasa berpedoman dengan standar proses internal dan tanggapan kepada pelanggan yang telah dilaksanakan. b). Kapabilitas Sistem Informasi Sebuah perusahaan yang ingin mampu bersaing dengan para pesaingnya harus mempunyai kemampuan mendapatkan informasi yang baik terkait dengan pelanggan mengenai kebutuhan para pelanggan sehingga dapat memenuhi kebutuhan tersebut. c). Motivasi, Pemberdayaan, dan Keselarasan Meskipun perusahaan mempunyai kapabilitas pekerja yang baik serta tercukupinya kebutuhan informasi, tidak akan membuat perusahaan itu mencapai hasil yang baik tanpa adanya motivasi mereka untuk bertindak demi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
kepentingan perusahaan, atau tanpa adanya kebebasan pekerja dalam mengambil keputusan serta tindakan. d. Keunggulan Balanced Scorecard Mulyadi (2007) menyatakan bahwa keunggulan balanced scorecard terdiri dari dua aspek sebagai berikut ini. 1). Meningkatkan Kualitas Perencanaan Secara Signifikan Balanced scorecard mampu meningkatkan kualitas perencanaan dengan menjadikan perencanaan strategi menjadi tiga tahap yang terpisah dan terpadu. Tiga tahapan tersebut: (a) sistem perumusan strategi, (b) sistem perencanaan strategik, dan (c) sistem penyusunan program. Selain itu balanced scorecard mempunyai keunggulan dibanding manajemen tradisional. Keunggulan itu karena pendekatan yang digunakan dalam balanced scorecard mampu menghasilkan rencana strategik dengan karakteristik sebagai berikut ini. a). Komprehensif Balanced scorecard memberikan tambahan cakupan perpektif yang digunakan dalam perencanaan strategik. Adanya tambahan tersebut memberikan manfaat yaitu kinerja keuangan yang dihasilkan dapat berlipat ganda dalam jangka waktu panjang dan membuat perusahaan mampu memasuki dunia bisnis yang lebih kompleks. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
b). Koheren Dalam menjalankan manajemen strategik, balanced scorecard mengharuskan personel membangun hubungan sebab akibat diantara berbagai sasaran strategik yang dihasilkan dari perencanaan strategik. Dengan adanya kekoherenan ini akan menjanjikan pelipatgandaan kinerja keuangan dalam jangka panjang. c). Berimbang Balanced scorecard mampu memberikan keseimbangan dalam sasaran starategik yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategik. Hal ini sangat penting dalam pencapaian kinerja keuangan yang berkesinambungan. d). Terukur Pespektif nonkeuangan merupakan perspektif yang sulit diukur. Namun dengan pendekatan balanced scorecard ketiga perspektif nonkeuangan tersebut dapat ditentukan ukuranya sehingga memudahkan dalam pengelolaannya. 2). Meningkatkan kualitas pengelolaan kinerja personel Tujuan pengelolaan kinerja personel adalah untuk meningkatkan akuntanbilitas personel dalam memanfaatkan berbagai sumber daya dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan. Tahapan pengelolaan kinerja personel adalah sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
a). Perencaan kinerja yang akan dicapai oleh perusahaan, b). Penerapan peran dan kompetensi inti personel, c). Pendesainan sistem pengharagaan berbasis kinerja, d). Penilaian dan penilaian kinerja personel, e). Pendistribusian penghargaan berbasis hasil penilaian dan penilaian kinerja personel. e.
Balanced Scorecard pada Rumah Sakit Balanced scorecard pada rumah sakit masih dalam masa
pertumbuhan (Rahmawati, 2010). Silva dan Prochnik (2005) melakukan survei tentang tantangan dalam menerapkan balanced scorecard di rumah sakit. Romel (2005) melakukan studi kasus tentang pengukuran kinerja suatu rumah sakit dengan menggunakan balanced scorecard dan menyatakan bahwa apabila diukur dengan menggunakan balanced scorecard, kinerja rumah sakit tersebut telah baik. Penelitian lain tentang balanced scorecard di rumah sakit antara lain telah dilakukan oleh Tamtama (2006), Frenny (2009), Romel (2005), Nimphar (2008), Silva dan Prochnik (2005), Chen et al (2006), Suprapto dkk (2009), dan Rahmawati (2010). 3. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja menurut Mulyadi (2007) adalah “penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan personelnya, berdasarkan sasaran strategik, standar, dan to user kriteria yang ditetapkan commit sebelumnya.”
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
Tujuan Penilaian Kinerja menurut Robbins (1999) adalah sebagai berikut: a. penilaian kinerja digunakan sebagai pengambilan keputusan personalia secara umum, b. penilaian kinerja memberikan penjelasan tentang pelatihan dan pengembangan yang dibutuhkan oleh perusahaan, c. penilaian kinerja dapat dijadikan sebagai kriteria dalam seleksi dan pengembangan karyawan, d. penilaian kinerja dapat dijadikan sebagi umpan balik sebagai pendangan tentang kinerja yang telah dilakukan, e. penialain kinerja dapat dijadikan sebagi dasar dalam memberikan penghargaan, Berdasarkan definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari penilaian kinerja adalah untuk mengevaluasi tindakan dari masing-masing personel berdasarkan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Kinerja dapat diukur dengan melihat apakah tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan telah tercapai. Menurut Mulyadi (2007) manfaat penilaian kinerja bagi perusahan adalah sebagai berikut: a. mengelola operasi perusahaan dengan efektif dan efisien melalui pemberian motivasi kepada personel secara maksimal, b. membantu pengambilan keputusan tentang hal-hal yang berkaitan dengan penghargaan personel, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
c. mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan denagn personel mulai dari kebutuhan pelatihan dan pengembangan personel sampai pada kreteria sleksi dan evaluasi, d. menyediakan dasar pendistribusian penghargaan, 4. Kinerja Manajer a. Definisi Kinerja Kinerja
menurut
Muyadi
(2007)
adalah
keberhasilan
personel, tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran startegis yang diterapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan. Jadi dapat dikatakan sebagai hasil dari tindakan atau pelaksanaan kerja individu dalam menjalankan tugasnya di suatu perusahaan. b. Kinerja Manajer Robbins (1999) menyatakan bahwa manajer adalah seorang anggota organisasi yang memadukan dan mengkoordinasikan pekerjaan orang-orang lain. Tingkatan manajer dapat dibagi menjadi tiga (Robbins, 1999), yaitu sebagai beikut ini. a. Manajer lini pertama, yaitu tingakatan manajer tingkat paling rendah yang biasanya disebut penyelia. b. Manajer menengah, yaitu tingkatan manajer yang mencakup semua tingkatan antara manajer tingkat lini pertama sampai commit to user manajer puncak.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
c. Manajer puncak, yaitu penanggung jawab atas pengambilan keputusan seluruh organisasi tersebut. Dari definisi kinerja dan manajer di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja manajerial merupakan hasil kerja atau tindakan individu dalam tingkatan manajer-manajer atau manajerial. 5. Hubungan Penerapan Balanced Scorecard dengan Kinerja Manajer Pengukuran kinerja terdahulu dengan sekarang telah mengalami perubahan. Pengukuran kinerja sekarang tidak hanya memperhatikan ukuran kinerja keuangan saja. Pengukuran kinerja dengan hanya menggunakan
kinerja
keuangan
dirasakan
mempunyai
banyak
kelemahan. Selain hanya untuk jangka pendek, pengukuran hanya dengan menggunakan kinerja keuangan juga menimbulkan adanya ketidakselaran dengan tujuan perusahaan. Munculnya sistem pengukuran kinerja denagn konsep balanced scorecard yang diperkenalkan oleh Kaplan dan Norton telah membawa banyaj
manfaat
menggunakan
bagi
balanced
perusahaan. scorecard
Pengukuran dinilai
lebih
kinerja
dengan
baik
karena
mengikutsertakan faktor lain selain keuangan, seperti proses bisnis internal, pelanggan, dan inovasi. Dengan menggunakan balanced scorecard maka para manajer akan lebih dapat menilai kinerjanya dengan tepat dalam berbagai perspektif yang ada di balanced scorecard. Kelebihan tersebut membuat commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
kinerja manajer semakin membaik karena mereka lebih mudah mengukur kinerjanya. 6. Kelembagaan Syariah Definisi kelembagaan menurut North (1900) dalam Nawawi (2009) adalah aturan baik formal maupun konvensional informal, serta tata perilaku (codes of behavior), yang mengatur larangan (prohibition) dan persyaratan (conditional mission). Kelembagaan syariah mencakup kondisi yang harus dipenuhi atau kewajiban dan kondisi yang harus ditinggalkan atau larangan dalam sistem ekonomi menurut Nawawi (2009). a. Konsep Dasar Ekonomi Kelembagaan Syariah Keberhasilan
dalam
sebuah
aktivitas
ditentukan
oleh
kekuatan yang terbangun dari kebersamaan. Kebersamaan itu ada bila saling menghargai peran dan profesi masing-masing orang, dan orang yang saling menghargai itu berpedoman dengan aturan. Pada suatu kegiatan ekonomi, aturan kelembagaan akan menentukan seberapa efisien hasil ekonomi yang didapatkan sekaligus akan menentukan seberapa besar distribusi ekonomi yang akan diperoleh oleh masing-masing partisipan. Dalam jangka waktu tertentu, pencapaian ekonomi yang diperoleh partisipannya akan menetukan pandangan terhadap aturan main yang digunakan selama ini. Aturan main berinteraksi dalam perekonomian yang mendasari dari ekonomi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
kelembagaan syariah adalah bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadish dan Ijma’ para ulama (Nawawi, 2009). b. Kondisi yang Harus Dilaksanakan dalam Kelembagaan Islam Nawawi (2009) menjelaskan bahwa alam perekonomian kelembagaan syariah, beberapa hal yan harus dipenuhi atau kewajiban yang harus ditaati oleh pelakunya yaitu sebagai berikut ini. 1). Kebebasan dalam Berekonomi Kebebasan dalam berekonomi dibedakan menjadi dua hal, yaitu kebebasan eksistensial yang berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menentukan tindakan sendiri yang terfokus pada penentuan untuk apa bukan dari apa dan kebebasan sosial yang menekankan kebebasan dari apa atau siapa. Kebebasan yang pertama berwujud positif dan disengaja, sedangkan kebebasan kedua berwujud negatif karena seseorang disebut bebas apabila kemungkinan-kemungkinannya bertindak tidak dibatasi oleh orang lain. Kebebasan dalam ekonomi Islam dapat dibedakan dalam beberapa kategori. Kebebasan itu adalah kebebasan dalam berinteraksi, kebebasan dalam berproduksi, kebebasan dalam berbelanja, memiliki dan mengkonsumsi, kebebasan dalam memilih, melanjutkan atau membatalkan dalam transaksi, dan kebebasan dalam menentukan harga barang. Meskipun Islam commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
memberikan kebebasan dalam ekonomi, tetapi ada pengontrolnya yaitu Al-Quran dan As-Sunnah. 2). Keseimbangan Hak Individu dan Kolektif Konsep keseimbangan merupakan karakteristik dasar ekonomi Islam. Perwujudan keseimbangan kepemilikan manusia salah satunya adalah adanya kepemilikan publik sebagai penyeimbang
kepemilikan
individu.
Kepemilikan
publik
merupakan kepemilikan yang secara asal telah ditentukan oleh syar’i. Asas dan pijakan kepemilikan publik terletak pada kemaslahatan bersama. 3). Berorientasi pada kemaslahatan dan manfaat Hal
terpenting
dalam
kehidupan
ekonomi
adalah
kemaslahatan dan kemanfaat bagi individu dan masyarakat. Kemasalahatan
individu
tidak
boleh
dikorbankan
demi
kemasalahatan bersama, begitu juga sebaliknya. Sebuah instutusi diperlukan untuk mengatur dan menjaga kemaslahatan dan kemanfaatan masyarakat. 4). Etika ekonomi dan bisnis Berkaitan dengan etika ekonomi dan bisnis, Al Ghazali, Qardawi (1997), (Chapra, 2001) dalam Nawawi (2009) mengemukakan mengenai etika ekonomi pada umumnya. Prinsip etika antara lain prinsip otonomi, prinsip kejujuran, prinsip tidak commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
berbuat jahat dan prinsip berbuat baik, serta prinsip hormat pada diri sendiri 5). Keadilan berbisnis Adil
pada
hakikatnya
adalah
bahwa
seseorang
memberikan kepada diri dan orang lain apa yang menjadi haknya. Wujud keadilan dalam ekonomi setidaknya terkait dengan empat hal, yaitu keadilan tukar-menukar, keadilan distributif, keadilan sosial, dan keadilan hukum. c. Beberapa Kondisi yang Ditinggalkan Dalam melakukan kegiatan ekonomi bisnis dan investasi, Allah SWT dan Rasul-Nya memberikan petunjuk dan rambu-rambu pokok yang harus ditnggalkan oleh setiap muslim yang beriman. Hal tersebut diungkapkan Satrio (2005) dalam Nawawi (2009) sebagai berikut ini. 1). Terbebas dari unsur riba Riba merupakan kelebihan yang tidak ada padanan pengganti yang tidak dibenarkan syariah yang disyaratkan oleh salah satu dari dua orang yang berakad. 2). Terhindar dari unsur gharar Gharar merupakan sesuatu yang bersifat tidak pasti. Jual beli gharar berarti dalam jual beli tersebut mengandung unsur ketidaktahuan atau ketidakpastian antara dua pihak yang bertransaksi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
3). Terhindar dari unsur judi. Judi merupakan bentuk objek yang diartikan sebagai tempat untuk memudahkan sesuatu. Dikatakan memudahkan sesuatu karena seseorang yang seharusnya menempuh jalan yang susah payah akan tetapi mencari jalan pintas dengan harapan dapat mencapai apa yang dikehendaki, walaupun jalan pintas tersebut bertentangan dengan nilai syariah. 4). Terhindar dari unsur haram Kaidah ushul fiqh haram mendefinisikan haram sebagai sesuatu yang disediakan hukuman bagi yang melakukan dan disediakan pahala bagi yang meninggalkan karena diniatkan untuk menjalankan syariatnya. 5). Terhindar dari unsur syubhat . Syubhat dalam termonologi syariah diartikan suatu perkara yang tercampur (antara halal dan haram), akan tetapi tidak diketahui secara pasti apakah ia sesuatu yang halal atau haram dan apakah ia hak ataukah batil. d. Implementasi Ekonomi Kelembagaan Syariah Implementasi
ekonomi
kelembagaan
syariah
selalu
menciptakan keseimbagan sistem ekonomi yang mengedepankan masalah jasmani dan rohani atau kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
7. Manajemen Syariah Manajemen syariah menurut Didin dan Hendri (2003) dalam Fauzan (2009) terjadi apabila manajemen tersebut telah melaksanakan hal-hal berikut ini. Pertama, manajemen ini mementingkan perilaku yang terkait dengan nilai-nilai keimanan dan ketauhidan. Kedua, manajemen syariah pun mementingkan adanya struktur organisasi. Hal ini menjelaskan bahwa dalam mengatur dunia, peranan manusi tidak akan sama. Ketiga, manajemen syariah membahas soal sistem. Sistem ini disusun agar perilaku pelaku di dalamnya berjalan dengan baik. Sistem ini berkaitan dengan perencanaan, organisasi dan kontrol, Islam pun telah mengajarkan jauh sebelum adanya konsep itu lahir, yang dipelajari sebagai manajemen ala barat. Karebet dan Yusanto (2002) dalam Fauzan (2009), syari’ah memandang manajemen dari dua sisi, yaitu manajemen sebagai ilmu dan manajemen sebagai aktivitas. Sebagai ilmu, manajemen dipandang sebagai salah satu dari ilmu umum yang lahir berdasarkan fakta empiris yang tidak berkaitan dengan nilai, peradaban (hadharah) manapun. Namun sebagai aktivitas, maka manajemen dipandang sebagai sebuah amal yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT, sehingga ia harus terikat pada aturan syara’, nilai dan hadharah Islam. Manajemen Islami (syariah) berpijak pada aqidah Islam karena aqidah Islam merupakan dasar Ilmu pengetahuan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
8. Rumah Sakit Islam a. Pengertian Rumah Sakit Islam Menurut Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Keberadaan rumah sakit Islam bukanlah sebuah konsep yang baru. Rumah sakit Islam telah ada sejak masa kekhalifahan Harun Al Rasyid (786 - 809 M) di Bahgdad, Irak. Pada masa itulah rumah sakit Islam pertma kali didirikan kemudian disusul olah rumah sakit Islam lainnya. Rumah sakit Islam merupakan rumah sakit yang diselenggarakan berdasarkan ajaran Islam. Pelaksanaan rumah sakit Islam tidak hanya sekedar pemberian nama-nama Islam pada rumah sakit atau pun ruangannya. Selain manajemennya yang mewajibkan pengenaan pakaian yang sesuai syarah bagi karyawannya, tetapi pelaksanaan rumah sakit Islam mempunyai makna yang luas dengan melaksanakan ajaran Islam mulai sejak rumah sakit Islam itu didirikan sampai dengan pelaksanaannya (Suwardi, 2006). b. Karakteristik Rumah Sakit Islam (www.anneahira.com) 1). Melayani semua orang tanpa membeda-bedakan latar belakang, termasuk latar belakang agama. Rumah sakit Islam melayani pasien dengan latar belakang apa pun, meskipun pasien tersebut bukan beragama Islam. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
2). Memisahkan pasien perempuan dan laki-laki. Pada rumah sakit Islam antara pasien perempuan dan laki-laki dipisah ditempatkan dalam ruang yang terpisah baik rawat jalan maupun rawat inap. 3). Pasien perempuan dirawat oleh perawat perempuan, sementara pasien laki-laki dirawat oleh perawat laki-laki. Perawat merupakan tenaga medis yang paling sering berhubungan dengan paien sehingga dilakukan pemisahan, yaitu perawat perempuan menangani pasien perempuan dan pasien laki-laki menangani pasien laki-laki. 4). Menyediakan fasilitas shalat, termasuk air bersih untuk berwudhu. Pada rumah sakit Islam telah suatu keharusan bahwa dalam pemberian fasilitas ibadah harus memadai terutama untuk keperluan ibadah. Selain itu terdapat rohaniawan yang bertugas memberikan doa-doa dan adanya pengajian rutin. 5). Menerapkan seleksi ketat dalam pengadaan dokter. Seleksi yang ketat terhadap calon dokter sangat penting supaya
dokter
yang
diperoleh
berkualitas.
commit to user
benar-benar dokter
yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
6). Menjadi
tempat
belajar
mengenai
ilmu
kesehatan
dan
kedokteran. Selain memberikan pelayanan terhadap pasien, rumah sakit Islam juga memberikan pelayanan pendidikan mengenai kesehatan dan kedokteran. 7). Tidak mematok biaya. Dana rumah sakit Islam berasal dari dana wakaf sehingga penggunaannya pun diperuntukkan bagi masyarakat secara maksimal. B. Peneliti Terdahulu Lestari (2008) melakukan penelitian mengenai pengaruh balanced scorecard terhadap kinerja manajerial pada perusahaan swasta. Sampel dalam penelitian tersebut adalah manajer perusahaan. Variabel yang digunakan adalah balanced scorecard dan kinerja manajerial. Variabel balanced scorecard meliputi empat perspektif yaitu keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Variabel kinerja manajerial diwakili oleh sikap manajer, persepsi manajer, motivasi manajer, dan aktualisasi sikap manajer. Hasil dari penelitian tersebut menyebautkan bahwa balanced scorecard mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Greatbank dan Tapp (2007) melakukan penelitian mengenai pengaruh penerapan balanced scorecard pada instansi pemerintah. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan analisis dokumen untuk commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
mengetahui dampak balanced scorecard tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan penggunaan balanced scorecard membuat karyawan lebih memahami tugas-tugas mereka dan peraturan yang ada sehingga prestasi kinerja meningkat. O’Connor (2005) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seorang manajer. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja manajer tersebut antara lain adalah motivasi untuk berprestasi, komitmen anggota, status, identitas individu, hasil yang dicapai, ukuran kelompok, dan perbedaan aturan anggota. Analoui dan Karami (2001) melakukan penelitian tentang persepsi manajer dalam memahami dan menganalisis lingkungan pada industri elektronika di Inggris. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara persepsi manajer dengan kesuksesan kinerja perusahaan. Crossman dan Zaki (2003) melakukan penelitian tentang kepuasan kerja yang merupakan faktor kinerja. Penelitian ini memberikan hasil bahwa kepusan kerja akan mempengaruhi seseorang dalam pekerjaannya. Oleh karena itu perusahaan yang memberikan kepuasan kerja kepada karyawannya akan memperolah hasil yang baik karena kinerja karyawannya cenderung baik. Nimphar (2008) melakukan penelitian mengenai pengaruh partisipasi manajer dalam penganggaran terhadap kinerja manajerial pada manajer manajer-manajer di sebuah rumah sakit. Hasil dari penelitian ini menunjukkan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
bahwa partisipasi manajer dalam penganggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial responden. Chen et al (2006) melakukan perbandingan kinerja rumah sakit di Jepang dan Cina dengan menggunakn balanced scorecard. Hasil dari penelitian ini dalam beberapa aspek ada perbedaan dalam kinerja rumah sakit di kedua negara tersebut. Hasil lain menyatakan bahwa balanced scorecard dapat digunkan untuk mendorong pengembangan dan implementasi kebijakan nasional dalam bidang kesehatan. C. Pengembangan Hipotesis Penulis-penulis terdahulu telah banyak yang melakukan penelitian yang terkait dengan pengaruh balanced scorecard terhadap kinerja manjerial. Decoene dan Bruggeman (2006) melakukan penelitian terhadap pengaruh strategi balanced scorecard terhadap kinerja manajer tingkat menengah di sebuah perusahaan swasta. Hasil dari penelitian itu menjelaskan bahwa penerapan balanced scorecard memberikan motivasi yang positif tehadap kinerja manajer. Greatbanks (2008) juga melakukan penelitian sejenis yaitu tentang pengaruh balanced scorecard pada instansi pemerintah. Hasil dari penelitian
itu
menyatakan
bahwa
penggunaan
balanced
scorecard
berpengaruh baik terhadap perusahaan karena kinerja karyawan lebih fokus sesuai tujuan yang ditetapkan. Lee (2006) menyatakan bahwa pengukuran menggunakan balanced scorecard
menggunakan
empat
elemen
yaitu
orientasi
pelanggan,
pembelajaran dan pertumbuhan, proses internal, dan manajemen keuangan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
Lestari (2008) melakukan penelitian tentang pengaruh penerapan balanced scorecard terhadap kinerja manajer pada perusahaan swasta. Hasil dari penelitian itu adalah ada pengaruh yang positif dan signifikansi antara penerapan balanced scorecard terhadap kinerja manajer. Berdasarkan beberapa penelitian tersebut maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut: H0: Tidak terdapat pengaruh penerapan balanced scorecard terhadap kinerja manajerial. H1: Terdapat pengaruh penerapan balanced scorecard terhadap kinerja manajerial. D. Kerangka Pemikiran Teoritis Berdasarkan uraian diatas mengenai pengaruh penerapan balanced scorecard terhadap kinerja manajerial maka model penelitian yang diajukan dapat dilihat pada gambar di bawa ini.
Gambar II.2 Kerangka Pikir Penelitian Dalam penelitian perspektif yang ada di dalam balanced scorecard diakumulasikan. Begitu juga dengan item-item yang digunakan dalam pengukuran kinerja manajerial diakumulasikan. Total dari balanced commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
scorecard dan kinerja manajerial kemudian diuji sesuai dengan model yang dibuat. Sesuai dengan gambar maka model dalam penelitian ini adalah balanced scorecard mempengaruhi kinerja manajerial.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.
Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan menggunakan metode survei. Sekaran (2003) menyatakan bahwa penelitian deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi. Penelitian ini menggunakan dimensi waktu cross sectional, yaitu pengambilan data hanya dilakukan satu kali pengumpulan dalam menjawab pertanyaan penelitian (Sekaran, 2003).
B. Populasi, Sampel, dan Cara Pengambilan Sampel 1. Populasi Sekaran (2003) menyatakan bahwa populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin diuji oleh penulis. Populasi dalam penelitian ini adalah manajer rumah sakit Islam di wilayah eks-Karesidenan Surakarta. Rumah sakit yang dijadikan populasi dalam penelitian ini sudah memenuhi
indikator-indikator
sebagai
instansi
yang
menerapkan
manajeman syariah seperti yang disebutkan oleh Didin dan Hendri (2003) dalam Fauzan (2009). Terkait dengan perilaku personelnya maka rumah sakit yang dipilih menjadi populasi adalah rumah sakit yang menunjukkan nilai-nilai keimanan dan ketauhidan. Populasi yang dipilh juga memiliki struktur orgaisasi yang jelas sebagai cara pertanggungjawaban. Selain itu commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
sistem yang dimiliki oleh populasi menunjukkan sistem yang berlandaskan syariah. 2. Sampel Sampel menurut Sekaran (2003) merupakan bagian dari populasi yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah manajer menengah di rumah sakit Islam se-eks-Karesidenan Surakarta, yaitu wakil direktur dan kepala bagian rumah sakit Islam se-eks-Karesidenan Surakarta. 3. Cara Pengambilan Sampel Sampel dalam penelitian ini diambil berdasarkan metode purposive sampling. Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil sampel dari populasi berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang diambil ini dapat berdasarkan pertimbangan tertentu atau jumlah tertentu (Sekaran, 2003). Penelitian ini menggunakan kriteria jabatan responden dalam pemilihan sampel. Responden yang diambil adalah responden yang mempunyai jabatan sebagai manajer menengah (middle manager). Manajer menengah diambil dengan alasan responden selain melakukan evaluasi terhadap bawahannya juga dievaluasi kinerjanya oleh atasannya. Selain itu jumlah manajer menengah jumlahnya lebih banyak dibanding manajer puncak. C.
Pengukuran Variabel Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai (Sekaran, 2003). Cooper dan Schindler (2000) mengatakan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
bahwa variabel merupakan padanan kata untuk variabel atau sifat yang sedang diteliti atau dipelajari. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen dengan penjelasan sebagai berikut. 1. Variabel Independen Varibel independen menurut Sekaran (2003) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat baik secara positif maupun negatif. Variabel independen dalam penelitian ini adalah penerapan balanced scorecard pada rumah sakit Islam se-eks-Karesidenan Surakarta. Penelitian mengenai balanced scorecard sebagai pengukuran kinerja telah banyak dilakukan oleh penulis sebelumnya. Greatbanks dan Tapp (2007) meneliti tentang pengaruh penerapan balanced scorecard pada instansi pemerintah. Hasil dari peneltian ini adalah bahwa balanced scorecard
dapat
meningkatkan
kinerja
dan
karyawannya
dapat
menjalankan pekerjaan denagn lebih fokus. Decoene dan Bruggeman (2006) menjelaskan hasil penelitiannya bahwa balanced scorecard memberikan pengaruh yang positif terhadap perusahaan manufaktur yang dijadikannya sampel penelitian. Selain itu penelitian tentang balanced scorecard juga telah banyak dilakukan di Indonesia. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2008), yaitu studi kasus pada sebuah perusahaan. Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa ada hubungan positif antara balanced scorecard dengan kinerja manajer. Romel (2005) mengadakan penelitian mengenai penerapan balanced scorecard di rumah sakit. Penelitian ini commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
mencoba mengembangkan penelitian sebelumnya yaitu dengan beberapa modifikasi terutama dalam populasi dan sampel yang digunakan. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini mengambil instrumen penelitian dari penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2008) dengan beberapa modifikasi. Modifikasi itu antara lain tentang aspek-aspek dalam balanced scorecard di rumah sakit karena berbagai perbedaan antara rumah sakit dengan perusahaan lainnya. Menurut Tamtama (2006) dan Frenny (2009) aspek-aspek yang digunakan dalam perspektif balanced scorecard di rumah sakit antara lain adalah sebagai berikut ini. a. Perspektif keuangan meliputi pertumbuhan pendapatan, perubahan biaya, efektifitas, dan efisiensi. b. Pengukuran kinerja perspektif pelanggan atau konsumen meliputi market share, tingkat kepuasan konsumen, brand equity, dan meningkatkan kualitas layanan (customer stasfaction). c. Pengukuran kinerja perspektif proses internal bisnis meliputi pengembangan program layanan (innovation), proses operasional, dan meningkatkan kualitas proses layanan (postables service). d. Pengukuran kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan meliputi peningkatan
kapabilitas
karyawan
dan
peningkatan
komitmen
karyawan (retensi karyawan). Para responden diberi beberapa pertanyaan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari dua bagian yaitu penerapan balanced scorecard dan kinerja manajer. Aspek dalam penelitian ini menggunakan skala likert dalam jawaban semua pertanyaannya. Skala likert merupakan skala yang didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik dengan susunan sebagai berikut ini. Sangat tidak setuju
1
Tidak setuju
2
Kurang Setuju
3
Setuju
4
Sangat setuju
5
2. Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Dengan menganalisis variebl dependen suatu permasalahan dapat diketahui jawabannya (Sekaran, 2003). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja manajerial. Aspek-aspek yang digunakan dalam penelitian ini terkait kinerja manajerial adalah aspek sikap manajerial, persepsi manajer, motivasi manajer, dan aktualisasi sikap manajer. Aspek-aspek tersebut diambil dari kuesioner Lestari (2008) dan berdasarkan penelitian terdahulu lainnya. Penelitian terdahulu menunjukkan kinerja seorang manajer dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti motivasi berprestasi, identitas sosial, dan komitmen. Perusahaan yang mampu memberikan faktorfaktor tersebut akan lebih mudah untuk meningkatkan kinerja manajernya (O’Connor, 2005). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
Kemampuan
persepsi
manajer
dalam
memahami
dan
menganalisis lingkungan untuk merancang strategi bisnisnya merupakan salah satu kunci sukses perusahaan. Selain itu kemampuan tersebut juga membuat perusahaan dapat beradaptasi dengan lingkungannya yang mengalami perubahan (Analoui dan Karami, 2001). Motivasi seseorang dapat meningkatkan kinerjanya dalam perusahaan karena dengan adanya motivasi seseorang akan berusaha untuk bekerja dengan lebih baik untuk mendapatkan sesuatu yang ingin dicapainya (Amaratunga dan Baldry, 2002; Reijonen dan Komppula, 2007). Berdasarkan penelitian terdahulu didapatkan hasil bahwa kepuasan kerja akan mempengaruhi seseorang dalam melakukan pekerjaannya. Kepuasan kerja dibentuk karena rasa senang yang didapatkan dari pekerjaan yang dilakukan. Oleh karena itu perusahaan yang bisa memberikan kepuasan kerja pada karyawan akan mendapatkan kinerja yang baik dari karyawannya (Crossman dan Zaki, 2003; Wilson dan Frimpong, 2004). Sama halnya dengan variabel independen, variabel dependen juga menggunakan skala likert dengan sklala yang sama yaitu sebagai berikut. Sangat tidak setuju
1
Tidak setuju
2
Kurang Setuju
3 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
Setuju
4
Sangat setuju
5
D. Sumber Data Penulis menggunakan sumber data primer dalam penelitian ini. Data primer merupakan data yang dipeoleh secara langsung dari sampel sehingga mempunyai tingkat kedekatannya denagn kebenaran semakin besar (Cooper dan Schindler, 2000). Menurut Sekaran (2003), data primer adalah data yang mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan penulis yang berkaitan dengan variable yang diuji. E. Metode Pengumpulan Data Data primer yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang bersifat tertutup. Para responden tinggal menjawab dengan memilih jawaban yang telah tersedia pada setiap item pertanyaan. Penulis mendistribusikan dan mengambil kuesioner tersebut secara langsung dengan mendatangi para responden. Penulis melakukan langkah tersebut dengan tujuan tingkat pengembalian kuesioner lebih tinggi. Pendistribusian kuesioner dilakukan dengan cara mendatangi para responden di tempat kerjanya, yaitu di rumah sakit Islam di wilayah eks-Karesidenan Surakarta. F. Statistik Deskriptif Analisis ini merupakan analisis mengenai gambaran umum responden, yaitu meliputi: jenis kelamin, usia, bagian utama bekerja, lama bekerja di rumah sakit Islam, lama bekerja pada jabatannya sekarang. Selain itu juga commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
memberikan gambaran mengenai item-item balanced scorecard yang digunakan dan pengukuran kinerja manajerial yang digunakan. G. Pengujian Aspek Penelitian 1. Uji Validitas Menurut Sekaran (2003) uji validitas merupakan pengujian terhadap aspek penelitian apakah benar-benar mampu mengukur variabel yang digunakan. Kuesioner dianggap valid apabila pertanyaan yang ada dapat mengungkapkan sesuatu yang akan diukur (Ghozali,2006). Validitas kuesioner yang baik dititikberatkan pada validitas isinya. Dalam penelitian ini validitas diukur dengan cara membuat korelasi bivariate antara masingmasing skor aspek dengan total variabel. Item-item kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian terdahulu. Modifikasi ini perlu dilakukan karena ada perbedaan setting penelitian, waktu, dan objek penelitian dengan penelitian terdahulu. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan pengujian terhadap konsistensi aspek dalam penelitian. Ghozali (2006) mengatakan bahwa reliabilitas kuesioner terjadi apabila jawaban responden terhadap pertanyaan stabil atau konsisten dari waktu ke waktu. Suatu variabel dinyatakan reliabel apabila nilai Cronbach alpha > 0,60 (Sekaran, 2006).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi adalah pengujian terhadap model regresi linear apakah ada korelasi antara kesalahan pengganngu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau dapat dikatakan selam runtun waktu (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji Durbin-Watson (Statistik-d) dapat digunakan
untuk
mendeteksi
ada
tidaknya
autokorelasi.
Uji
autokorelasi dilakukan dengan membandingkan nilai Durbin-Waston tabel yaitu batas lebih tinggi (upper bond atau du) dan batas lebih rendah (lower bond atau di). Kriteria pengujiannya autokorelasi adalah sebagai berikut (Ghozali, 2006): 1). 0 < d < d1; terjadi autokorelasi positif, 2). d1 < d < du; tidak ada kepastian apakah terjadi autokorelasi atau tidak (ragu-ragu), 3). 4 – d1 < d< 4; terjadi autokorelasi negatif, 4). 4 – du < d < 4 – d1, tidak ada kepastian apakah terjadi autokorelasi atau tidak (ragu-ragu), dan 5). du < d < 4 – du; tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun negatif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
Berdasarkan kriteria terbebut maka model baik adalah yang memiliki nilai Durbin-Watson berada diantara nilai du dan 4- du sehingga tidak terjadi autokorelasi. b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan ke pengamatan lainnya (Ghozali, 2006). Pengujiaan ini menggunakan uji scatterplot, di mana ada atau tidak adanya heteroskedastisitas dilihat dengan ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak dapat dikatakan terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006). c. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji kenormalan distribusi pada model regresi. Pengujian ini dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Model regresi dikatakan terdistribusi normal apabila nilai signifikansi (p-value) hitung > 0,05 (Sekaran, 2006). Apabila uji normalitas ini tidak terpenihi maka hasil pengujian tidak valid. Cara lain untuk melakukan uji normalitas adalah dengan cara melakukan analisis grafik, baik grafik histogram maupun grafik normal plot. Analisis ini dilakukan dengan melihat grafik histrogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
mendekati distribusi normal. Sedangkan melalui grafik normal plot dapat dilihat dengan melihat pola distribusi titik-titik yang ada (Ghozali, 2006). d. Uji Linieritas Uji linieritas merupakan pengujian terhadap model yang digunakan apakah persamaan yang digunakan berbentuk linier. Hasil dari uji linearitas ini akan diperoleh informasi apakah fungsi yang digunakan dalam suatu penelitian sebaiknya berbentuk linier, kuadrat atau kubik. Cara melakukan pengujian ini adalah dengan uji langrange multiplier. Model persamaan berbentuk linier jika c2 hitung lebih kecil dari c2 tabelnya. 2. Pengujian Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah mengenai pengaruh penererapan balanced scorecard terhadap kinerja manjerial. Berdasarkan kerangka balanced scorecard yang dijelaskan oleh Kaplan dan Norton (1996), Lee (2006), dan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis terdahulu mengenai pengaruh
balanced scorecard terhadap kinerja
manajerial (Greatbank dan Tapp, 2007; Decoene dan Bruggeman, 2006; Lestari 2008) maka hipotesis yang disusun dalam penelitian ini adalah seperti kerangka pemikiran berikut ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
Gambar III.1 Model Hipotes Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pengujian regresi sederhana yaitu untuk mengetahui penerapan balanced scorecard terhadap kinerja manajerial. Semua pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan software SPSS for windows version 16.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Data Deskriptif Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan instrument kuesioner yang didistribusikan ke rumah sakit Islam se-eksKaresidenan Surakarta. Sasaran responden yang dituju adalah jajaran manajer menengah (midlle manager) di setiap rumah sakit Islam se-eksKaresidenan Surakarta. Manajer menengah tersebut meliputi semua kepala bagian yang ada di rumah sakit tersebut baik yang medis maupun nonmedis. Rumah sakit Islam yang manajernya dijadikan sampel telah memenuhi kriteria rumah sakit yang menggunakn manajemen syariah meskipun belum sepenuhnya tercapai. Hal ini dikarenakan manajemen syariah itu sendiri sedang dalm masa transisi dan belum ada tolak ukur yang baku. Namun, selama tidak bertentangan dengan syrariah Islam maka dapat dikatakan manajemen yang berasaskan syariah. Contoh dari implementasi manajemn syariah dapat dilihat dari periaku personelnya yang menggunakan pakaian dan tingkah lakunya sesuai syariah Islam. Selain itu dalam penanganan terhadap pasien sudah menunjukkan adanya perawatan yang menangani pasien yang sam jenis kelaminya. Perilaku commit to user sesuai syariah juga ditunjukkan pada setiap waktu sholat tiba maka seluruh
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
karyawan laki-laki yang sedang tidak jaga maka wajib sholat di masjid yang disediakan. Adanya rohaniawan dan rohaniwati yang bertugas, serta adanya pengajian rutin juga merupakan salah satu indikator manajemen syariah. Indikator lainnya dapat dilihat dari penggunaan obat, makanan, dan minuman yang terbebas dari unsur haram. Dana dalam pengelolaan rumah sakit juga terbebas dari riba terlebih pihak-pihak yang dijadikan rekan dalam penanganan masalah keuangan adalah lembaga yang berbasis syariah sepeti pengunaan bank syariah untuk semua transaksi. Tanpa adanya manajemen yng mengatur itu maka sulit hal-hal semacam itu dapat terlaksana dengan baik. Proses pengumpulan data dimulai dengan permohonan ijin kepada instansi terkait. Setelah mendapat ijin maka kuesioner pun mulai didistribusikan ke responden. Pendistribusian kuesioner ini ada yang secara langsung kepada responden, ada juga yang dititipkan pada orang yang menangani masalah penelitian pada rumah sakit Islam yang berkaitan. Setelah didistribusikan kuesioner diambil sesuai kesepakatan dengan pihak terkait dengan pihak terkait. Pengumpulan data ini dilakukan selama bulan November 2010. Banyaknya rumah sakit Islam yang menolak menjadi responden menyebabkan sampel dalam penelitian ini relatif sedikit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
Deskripsi dari kuesioner yang disebar, kuesioner yang kembali, dan kuesioner yang dapat diolah dapat dilihat pada tabel IV.1 berikut ini. Tabel IV.1 Jumlah Kuesioner yang Disebar, Kuesioner yang Kembali, dan Kuesioner yang Dapat Dianalisis No
1 2 3 4 5
Nama Rumah Sakit Islam
Kuesioner yang Didistribusikan
Kuesioner yang Kembali
F
%
F
RS PKU Muhammadiyah Sragen RS PKU Aisyiyah Boyolali RS PKU Karanganyar RS PKU Surakarta RSI Kustati Surakarta
11 8 14 10 15
18.97 13.79 24.14 17.24 25.86
11 4 14 9 7
Total
58
100
45
%
Kuesioner yang Dapat Diolah F %
24.44 11 25.58 8.89 4 9.30 31.11 14 32.56 20.00 8 18.60 15.56 6 13.95 100
43
100
Sumber: data primer yang diolah Total kuesioner yang disebar dalam penelitian ini sebanyak 58 ekslempar yang terdiri dari lima rumah sakit Islam yang bersedia menjadi responden. Total kuesioner yang kembali 45 ekslempar sehingga response rate-nya sebesar 77,58%. Dua dari total ekslempar kuesioner yang kembali hanya 43 ekslempar kuesioner yang datanya lengkap, sehingga hanya 43 ekslempar kuesioner tersebut yang dapat dianalisis. Deskripsi data mengenai demografi responden (jenis kelamin, usia, kegiatan utama bagian, lama bekerja di bagian, lama kerja di instansi, dan jumlah bawahan) ditampilkan dalam tabel IV.2 sampai tabel IV.7 berikut ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
Tabel IV.2 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin
Frekuensi
Presentase
13 30 43
30.23 69.77 100
Laki-laki Perempuan Total
Sumber: data primer yang diolah Berdasarkan data yang diperoleh dan disajikan dalam tabel di atas dapat dilihat bahwa hanya 13 orang responden atau 30,23% yang berjenis kelamin laki-laki sedangkan persentase yang lebih besar ada pada responden perempuan yaitu 30 orang atau 69,77%. Tabel IV.3 Usia Responden Usia
Frekuensi
Presentase
10 21 11 1 0 43
23.26 48.84 25.58 2.33 0.00 100
≤30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun 51-60 tahun >60 tahun Total
Sumber: data primer yang diolah Tabel di atas menyajikan data tentang usia responden dalam penelitian ini. Responden yang berusia kurang atau sama dengan 30 tahun berjumlah 10 orang atau 23,26%, responden yang berusia 31-40 tahun sebanyak 21 orang atau 48,84%, responden yang berusia 41-50 tahun sebanyak 11 orang atau 25,58%, hanya seorang responden yang berusia 51-60 tahun, sedangkan tidak ada responden yang berusia di atas 60 tahun.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
Tabel IV.4 Kegiatan Utama Bagian Responden Kegiatan utama bagian Kesekretariatan Akuntansi Anggaran dan Perbendaharaan Pengelolaan Pendapatan Pendidikan Pelatihan Perencanaan Humas Penunjang Medis Medis Perawatan Rekam Medis Umum Lainnya Total
Frekuensi 5 2 0 0 0 0 0 2 9 5 11 1 4 4
Presentase 11.63 4.65 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4.65 20.93 11.63 25.58 2.33 9.30 9.30
43
100
Sumber: data primer yang diolah Tabel IV. 4 menyajikan data frekuensi dan persentase kegiatan bagian utama responden. Frekuensi terbanyak ditempati oleh para kepala perawat yaitu sebanyak 11 orang atau 25,58%. Selain itu ada 5 orang atau 11,63% di bagian kesekretariatan, masing-masing 2 orang atau 4,65% di bagian akuntansi dan humas. Responden yang bekerja di bagian medis sebanyak 5 orang atau 11,63%, penunjang medis 9 orang atau 20,93%, serta 1 orang di bagian rekam medis atau dengan persentase 2,33%. Sedangkan responden yang di bagian umum dan lainnya masing-masing 4 orang atau sebesar 9,30%.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
Tabel IV.5 Lama bekerja responden pada jabatan sekarang Lama bekerja pada jabatan sekarang
Frekuensi Persentase
≤3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun >9 tahun Total
16 14 6 7 43
37.21 32.56 13.95 16.28 100
Sumber: data primer yang diolah Menurut data yang disajikan dalam tabel di atas dapat dilihat bahwa 16 responden atau 37,21% memegang jabatan yang sekarang selama kurang dari 3 tahun, responden yang memegang jabatan sekarang antara 4-6 tahun 14 orang atau 32,56%, 6 orang atau 13,95% memegang jabatan sekarang antara 7-9 tahun dan sisanya 7 orang memegang jabatan sekarang lebih dari 9 tahun. Tabel IV.6 Lama kekerja responden pada instansi Lama bekerja pada instansi ≤3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun >9 tahun Total
Frekuensi
Persentase
6 8 6 23 43
13.95 18.60 13.95 53.49 100
Sumber: data primer yang diolah Frekuensi atau pun persentase dari lama responden memegang jabatan sekarang dengan lama responden bekerja pada instansi berbeda. Hal ini dapat dilihat bahwa sebagian besar yaitu 53,49% atau sebanyak 23 orang telah bekerja pada instansi lebih dari 9 tahun. Selain itu jumlah responden yang bekerja pada intansi selama kurang dari 3 tahun ada 6 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
orang atau 13,95%, 4-6 tahun ada 8 orang atau 18,60%, dan 7-9 tahun sebanyak 6 orang atau 13,96%. Tabel IV.7 Jumlah bawahan responden Jumlah bawahan
Frekuensi
Persentase
31 3 4 5 43
72.09 6.98 9.30 11.63 100
≤10 orang 11-20 orang 21-50 orang >50 orang Total
Sumber: data primer yang diolah Berdasar data yang ada pada tabel IV.7 dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden yaitu sebesar 72,09% mempunyai bawahan kurang dari 10 orang, 3 orang atau 6,98% mempunyai bawahan 11-20 orang, 4 orang atau 9,30% mempunyai bawahan 21-50 orang, serta responden yang mempunyai bawahan lebih dari 50 orang sebanyak 5 orang atau 11,63%. 2. Statistik Deskriptif a. Komunikasi dan penjelasan Balanced Scorecard Tabel IV.8 Komunikasi dan Penjelasan balanced Scorecard Pengertian Konsep BSC
Sosialisasi Komunikasi Konsep tentang BSC BSC
Pelibatan Kerja Karyawan
Kesesuaian Tujuan dan Sasaran
F
F
F
F
Sangat Setuju 15 Setuju 27 Kurang Setuju 1 Tidak Setuju 0 Sangat Tidak Setuju 0 Total
43
% 34.88 62.79 2.33 0.00 0.00 100
%
F
14 32.56 19 23 53.49 20 5 11.63 4 1 2.33 0 0 0.00 0 43
100
% 44.19 46.51 9.30 0.00 0.00
43
Sumber: commit data primer yang diolah to user
100
%
18 41.86 14 20 46.51 27 3 6.98 2 2 4.65 0 0 0.00 0 43
100
43
% 32.56 62.79 4.65 0.00 0.00 100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
Dalam penelitian ini pertanyaan mengenai komunikasi dan penjelasan balanced scorecard tidak diikutsertakan dalam pengujian hipotesis tetapi hanya sebagai penjelasan mengenai penerapan balanced scorecard. Data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengerti konsep tentang balanced scorecard. Meskipun istilah itu masih belum terlalu dikenal tetapi dalam prakteknya penerapan balanced scorecard telah dilakukan di rumah sakit Islam. Atas aspek pengertian tentang balanced scorecard responden secara dominan menjawab setuju atau mengerti tentang konsep tersebut. Atas aspek sosialisasi balanced scorecard di rumah sakit Islam 23 orang menjawab setuju dan frekuensi di bawahnya sebanyak 14 orang menjawab setuju. Jawaban responden atas aspek komunikasi tentang balanced scorecard 19 orang menyatakan sangat setuju dan 20 orang menyatakan setuju. Pelibatan kerja karyawan mendapatkan 18 responden menjawab sangat setuju dan 20 responden menjawab setuju. b. Balanced Scorecard Tabel IV.9 Ukuran Keuangan Pertambahan Pendapatan F
%
Sangat Setuju 9 20.93 Setuju 29 67.44 Kurang Setuju 4 9.30 Tidak Setuju 1 0.00 Sangat Tidak Setuju 0 0.00 Total 43 to100 commit user Sumber: data primer yang diolah
Perubahan Biaya
Efektifitas dan Efisiensi
F
%
F
%
9 27 4 3 0 43
20.93 62.79 9.30 6.98 0.00 100
32 7 1 3 0 43
74.42 16.28 0.00 6.98 0.00 100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
Tabel IV.9 menunjukkan data bahwa ukuran keuangan telah digunakan dalam rumah sakit sebagai salah satu indikator penilaian kinerja. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata responden menjawab bahwa rumah sakit telah menggunakan aspek pertambahan pendapatan, perubahan biaya, serta efektifitas dan efisiensi. Jika dilihat dari tabel di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek efektifitas dan efisiensi merupakan aspek yang paling dominan digunakan dibandingkan kedua aspek lainnya karena sebesar 74,42% responden menyatakan sangat setuju. Tabel IV.10 Ukuran Pasien
Target Pasien
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
Daya Tarik Terhadap Pasien Lama
Daya Tarik Terhadap Pasien Baru
F
%
F
%
F
%
7 22 11 3 0 43
16.28 51.16 0.00 6.98 0.00 100
17 21 3 2 0 43
39.53 48.84 6.98 4.65 0.00 100
18 18 4 3 0 43
41.86 41.86 9.30 0.00 0.00 100
Tanggapan Terhadap Keluhan Pasien F % 19 21 2 1 0 43
44.19 48.84 4.65 2.33 0.00 100
Sumber: data primer yang diolah Tabel di atas menyajikan data bahwa rumah sakit Islam telah cukup memenuhi target pangsa pasar yang dalam hal ini target pangsa pasarnya adalah pasien. Terhadap pasien yang lama maupun yang baru pun rumah sakit telah melakukan cara agar mereka dipandang mampu dalam memberikan pelayanan kesehatan. Apabila ada keluhan pun commit dengan to user baik. mereka telah menanggapinya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
IV.11 Ukuran Bisnis Internal
Inovasi
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
F
%
15 18 2 2 0 37
40.54 48.65 5.41 5.41 0.00 100
Penambahan Sarana dan Prasarana F % 24 11 1 1 0 37
64.86 29.73 2.70 2.70 0.00 100
Penyuluhan Kesehatan F
%
16 18 3 0 0 37
13.00 19.00 4.00 1.00 0.00 100
Sumber: data primer yang diolah Tabel di atas menunjukkan bahwa rumah sakit Islam juga telah menggunakan aspek bisnis internal seperti inovasi, penambahan sarana dan prasarana, serta penyuluhan kesehatan kepada masyarakat umum. Responden yang menyatakan sangat setuju bila proses inovasi telah dilakukan sebanyak 15 orang dan 18 responden menyatakan setuju dengan pernyataan itu. Pada aspek penambahan sarana dan prasarana sebanyak 24 responden menyatakan sangat setuju dan 11 responden menyatakan setuju. Sedangkan dalam aspek penyuluhan kesehatan sebanayk 16 responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan itu dan 18 responden menyatakan setuju. Aspek terkahir dalam balanced scorecard adalah perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Berdasarkan table IV.12 dapat dilihat bahwa dalam rumah sakit Islam menggunakan ukuran pembelajaran dan pertumbuhan pun telah digunakan dalam mengukur kinerjanya selama ini. Ukuran pembelajaran dan pertumbuhan itu antara lain commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
diwakili oleh partisipasi karyawan, penghargaan terhadap karyawan, serta produktivitas karyawan pun ikut dinilai. Frekuensi terbanyak ditempati oleh responden yang menjawab setuju terhadap ketiga pernyataan tersebut, yaitu 26 responden untuk aspek partisipasi karyawan, 17 responden untuk aspek penghargaan karyawan, serta 23 responden untuk aspek produktivitas karyawan. Tabel IV.12 Ukuran Pembelajaran dan Pertumbuhan Partisipasi Karyawan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
Penghargaan Karyawan
Produktivitas Karyawan
F
%
F
%
F
%
8 26 3 6 0 43
18.60 60.47 6.98 13.95 0.00 100
19 17 5 0 2 43
44.19 39.53 11.63 0.00 4.65 100
6 23 11 2 1 43
13.00 19.00 4.00 1.00 0.00 100
Sumber: data primer yang diolah c. Kinerja Manajerial Tabel IV.13 Sikap Manajer Kepuasan Kerja
Keterlibatan Kerja
Komitmen Organisasi
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
F 6 26 10 1 0
% 13.95 60.47 23.26 2.33 0.00
F 4 31 7 1 0
% 9.30 72.09 16.28 2.33 0.00
F 25 16 2 0 0
% 13.00 19.00 4.00 1.00 0.00
Total
43
100
43
100
43
100
Sumber: data primer yang diolah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
Tabel IV.13 menyajikan data tanggapan responden terhadap kuesioner yang diberikan dalam variabel kinerja manajerial aspek sikap manajer. Dalam tabel ini disajikan data bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa penilaian kinerja menggunakan balanced scorecard membuat kepuasan kerja manajer meningkat, keterlibatan manajer semakin baik, dan manajer lebih memiliki komitmen untuk bekerja pada rumah sakit Islam secara optimal. Tabel IV.14 Persepsi Manajer Pengamat Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
F 15 23 4 1 0 43
% 34.88 53.49 9.30 2.33 0.00 100
Target F 8 30 3 2 0 43
% 18.60 69.77 6.98 4.65 0.00 100
Situasi F 8 28 4 2 1 43
% 13.00 19.00 4.00 1.00 0.00 100
Sumber: data primer yang diolah Penerapan balanced scorecard sebagai pengukuran kinerja membuat persepsi para manajer terhadap rumah sakit Islam meningkat. Kedekatan manajer dengan rumah sakit Islam ini berpengaruh baik terhadap rumah sakit Islam itu sendiri. Pengaruh yang baik ini menjadikan rumah sakit islam menjadi semakin baik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
Tabel IV.15 Motivasi Manajer Kompensasi Peningkatan yang Kompensasi Memadai F % F % F % Sangat Setuju 20 46.51 12 27.91 1 2.33 Setuju 18 41.86 25 58.14 24 55.81 Kurang Setuju 4 9.30 5 11.63 15 34.88 Tidak Setuju 1 2.33 1 2.33 3 6.98 Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0 0.00 0 0.00 TOTAL 43 100 43 100 43 100 Pelatihan
Peningkatan Penghargaan F 12 26 3 2 0 43
% 27.91 60.47 6.98 4.65 0.00 100
Sumber: data primer yang diolah Tabel di atas menunjukkan bahwa dengan diterapkannya balanced scorecard mempengaruhi kinerja manajer dalam aspek motivasi berprestasi. Adanya aspek pelatiahn, pemberian kompensasi dan penghargaan tersebut membuat manajer lebih termotivasi untuk berprestasi dalam kinerjanya. Tabel IV.16 Aktualisasi Sikap Manajer Keterlibat an Pekerjaan F %
Hubunga n dengan Bawahan F %
Orientasi Sasaran
Orientasi Kerja
Kesesuaia n Target
Hasil Aktual
F
%
F
%
F
%
F
%
Sangat Setuju
4
9.3
41.9
9
20.9
8
18.6
62.8
53.5
72.1
65.1
10
23.3
4.7
4.7
2.3
7.0
2 7 7
62.8
Kurang Setuju
3 1 2
1 2 2 8 3
27.9
27
1 3 2 9 1
30.2
Setuju
1 8 2 3 2
Tidak Setuju
2
4.7
0
0.0
1
2.3
0
0.0
0
0.0
1
2.3
Sangat Tidak Setuju Total
0
0.0
0
0.0
0
0.0
0
0.0
0
0.0
0
0.0
43
100.0
4 3
100. 0
4 3
100. 0
4 3
100. 0
4 3
100. 0
4 3
100. 0
67.4
16.3
Sumber: data primer yang diolah Aspek kinerja manajerial terakhir yang digunakan dalam commit to user penelitian ini adalah aktualisasi sikap. Penerapan balanced scorecard
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
didapatkan
hasil
bahwa
aktualisasi
sikap
manajer
terhadap
lingkungannya mengalami peningkatan. B. Analisis dan Pengujian Aspek Penelitian 1. Uji Validitas a. Uji Validitas Balanced Scorecard Tabel IV.17 Uji Validitas Balanced scorecard Item
Item Pertanyaan
Nilai Sig
Nilai PC
Status
BSC 1
0.000
0.606
Valid
BSC 2
0.002
0.700
Valid
BSC 3
0.000
0.666
Valid
BSC 4
0.000
0.696
Valid
BSC 5
0.000
0.806
Valid
BSC 6
0.000
0.851
Valid
BSC 7
0.000
0.858
Valid
BSC 8
0.000
0.860
Valid
BSC 9
0.000
0.799
Valid
BSC 10
0.000
0.800
Valid
BSC 11
0.000
0.740
Valid
BSC 12
0.000
0.787
Valid
BSC 13
0.000
0.685
Valid
Perspektif Keuangan
Persepsi Pasien
Perspektif Bisnis Internal
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Sumber: hasil uji SPSS
Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2005). Uji validitas yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor aspek dengan total skornya. Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa semua pertanyaan dalam variabel balanced scorecard berada pada tingkat signifikansi kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel balanced scorecard setelah dilakukan uji validitas dinyatakan valid. Oleh karena itu semua data yang ada dapat diteruskan pada proses pengujian selanjutnya. b. Uji Validitas Kinerja Manajerial Pada IV.18 dapat dilihat bahwa seperti halnya balanced scorecard, semua pertanyaan kecuali KM9 mempunyai nilai signifikansi lebih dari 0,05. Sehingga dapat dikatakan bahwa semua pertanyaan tersebut selain KM9 adalah valid. Pertanyaan KM tidak dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya karena tidak valid. Untuk mengatasi pertanyaan KM9 yang tidak valid tersebut diambil keputusan untuk menghilangkan item pertanyaan tersebut. Setelah pertanyaan tersebut dihilangkan dan dilakukan uji ulang tanda item pertanyaan tersebut maka semua item pertanyaan dinyatakan valid. Perbedaan pengujian validitas denagn atau tanpa item pertanyaan KM 9 dapat dilihat pada table IV.18 dan tabel IV.19.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
Tabel IV.18 Uji Validitas Kinerja Manajerial Item
Item Pertanyaan
Nilai Sig
Nilai PC
Status
KM 1
0.000
0.793
Valid
KM 2
0.000
0.669
Valid
KM 3
0.000
0.625
Valid
KM 4
0.000
0.730
Valid
KM 5
0.000
0.613
Valid
KM 6
0.000
0.758
Valid
KM 7
0.000
0.653
Valid
KM 8
0.000
0.753
Valid
KM 9
0.058
0.291
Tidak Valid
KM 10
0.000
0.529
Valid
KM 11
0.000
0.655
Valid
KM 12
0.000
0.486
Valid
KM 13
0.000
0.460
Valid
KM 14
0.000
0.529
Valid
KM 15
0.000
0.685
Valid
KM 16
0.000
0.621
Valid
Sikap Manajer (Kepuasan Kerja, Keterlibatan Kerja, dan Komitmen Organisasi)
Persepsi Manajer (Pengamat, Target, dan Situasi)
Motivasi Manajer (Training/Pelatihan, Kompensasi yang memadai dan motivasi karyawan)
Aktualisasi Sikap Manajer (Keterlibatan Pekerjaan, Hubungan dengan Bawahan, Orientasi Sasaran dalam Bertindak, Orientasi Kerja, Kesesuaian Target dan Hasil Aktual)
Sumber: hasil uji SPSS
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
Tabel IV.19 Uji Validitas Kedua Kinerja Manajerial Item
Item Pertanyaan
Nilai Sig
Nilai PC
Status
KM 1
0.000
0.801
Valid
KM 2
0.000
0.695
Valid
KM 3
0.000
0.611
Valid
KM 4
0.000
0.727
Valid
KM 5
0.000
0.581
Valid
KM 6
0.000
0.761
Valid
KM 7
0.000
0.632
Valid
KM 8
0.000
0.739
Valid
KM 10
0.000
0.505
Valid
KM 11
0.000
0.675
Valid
KM 12
0.000
0.528
Valid
KM 13
0.000
0.476
Valid
KM 14
0.000
0.548
Valid
KM 15
0.000
0.708
Valid
KM 16
0.000
0.629
Valid
Sikap Manajer (Kepuasan Kerja, Keterlibatan Kerja, dan Komitmen Organisasi)
Persepsi Manajer (Pengamat, Target, dan Situasi)
Motivasi Manajer (Training/Pelatihan, Kompensasi yang memadai dan motivasi karyawan)
Aktualisasi Sikap Manajer (Keterlibatan Pekerjaan, Hubungan dengan Bawahan, Orientasi Sasaran dalam Bertindak, Orientasi Kerja, Kesesuaian Target dan Hasil Aktual)
Sumber: hasil uji SPSS
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
Hasil pengujian kedua terhadap kinerja manajerial memperlihatkan hasil bahwa semua item pertanyaan telah memiliki status valid sehingga dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya.
2. Uji Reliabilitas a. Uji Reliabilitas Untuk Variabel Balanced Scorecard Tabel IV.20 Uji Reliabilitas Balanced scorecard
Variabel
Cronbach Alpha on Standardized Items
Balanced Scorecard
0.913
Sumber: hasil uji SPSS Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai dari Cronbach Alpha on Standardized Items sebesar 0,913 atau sebesar 91,3%. Nilai ini melebihi batas suatu variabel dikatakan reliabel menurut Nunnally (1960) dalam Ghozali (2006) yaitu data dapat dikatakan reliabel jika nilainya ≥60%. Oleh karena itu data dari variabel ini dapat dikatakan reliabel. b. Uji Validitas Untuk Variabel Kinerja Manajerial Tabel IV.21 Uji Reliabilitas Kinerja Manajerial
Variabel
Cronbach Alpha on Standardized Items
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
Kinerja Manajerial
0.899
Sumber: hasil uji SPSS Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai dari Cronbach Alpha on Standardized Items sebesar 0,899 atau sebesar 89,9%. Oleh karena itu seperti halnya variabel balanced scorecard, variabel kinerja manajerial juga dapat dikatakan reliabel.
C. Pengolahan dan Analisis Data 1. Uji Autokorelasi Tabel IV.22 Uji Autokorelasi Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
DurbinWatson
1
.680a
.463
.450
4.71268
1.867
Sumber: hasil uji SPSS Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai d yang terlihat pada tabel di atas sebesar 1,867. Sedangkan nilai du dengan k2 yang dapat dilihat pada table Durbin Watson tingkat signifikansi 0.05 adalah 1,615. Dengan demikian maka du
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
Berdasarkan gambar IV.1 dapat dilihat bahwa titik-titik yang ada tersebar secara acak di beberapa arah sehingga memenuhi asumsi tidak terjadi heteroskesdastisitas. Oleh karena itu model regresi pun layak untuk memprediksikan
pengaruh
balanced
scorecard
manajerial.
Gambar IV.1 Uji Heteroskesdastisitas
Sumber: hasil uji SPSS
commit to user
terhadap
kinerja
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
3. Uji Normalitas Berdasarkan gambar IV.2 dapat dilihat bahwa titik puncak tertinggi berada di tengah-tengah, tidak memiliki kemencengan baik ke kanan atau ke kiri. Hal ini mengindikasikan bahwa data ini memenuhi asumsi bahwa data yang ada normal.
Gambar IV.2 Uji Normalitas
Sumber: hasil uji SPSS commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
Cara lain untuk menguji normalitas adalah dengan melihat grafik plotnya. Berdasarkan IV.3 dapat dilihat bahwa titik-titik tersebut tersebar mengikuti garis yang berada di tengah. Cara pengujian ini pun membuktikan bahwa data yang ada terbukti lolos uji normalitas.
Gambar IV.3 Uji Normalitas
Sumber: hasil uji SPSS
Selain kedua cara tersebut masih ada cara lain untuk menguji normalitas yaitu dengan commit pengujian One Sample Kolmogrov Smirnov. to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
Asumsi dalam pengujian ini adalah bahwa apabila H0=data yang berdistribusi normal dan HA=data yang berdistribusi tidak normal. Hasil pengujian
menujukkan
nilai
sinifikansi
sebesar
0.758.
Hal
ini
menunjukkan nilainya di atas signifikansi 0,05 maka HA ditolak dan data berdistribusi normal.
Tabel IV.23 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N Normal Parametersa
43 Mean Std.
.0000000 4.65624000
Devination .102 Most Extreme Differences
Absolute .102 Positive -.086 Negative .672
Kolmogorov-Smirnov Z .758 Asymp. Sig. (2-tailed)
Sumber: hasil uji SPSS 4. Uji Linieritas commit to user Tabel IV.24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
Uji Linieritas Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
DurbinWatson
1
.002a
.000
-0.24
4.71266690
1.869
Sumber: hasil uji SPSS Berdasarkan data di atas dapat dilhat bahwa nilai R Square (R2) adalah 0,000. Sedangkan nilai c2 tabel untuk n=43 adalah 61,65. Jika digunakan c2 hitung=nxR2 maka nilainya 43x0,000= 0,000. Nilai c2 hitung lebih kecil dari c2 tabel sehingga memenuhi asumsi model linear benar untuk digunakan dalam penelitian ini. D. Pengujian Hipotesis Uji regresi dilakukan dalam pengujian hipotesis untuk menguji apakah balanced scorecard berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Pengujian hipotesis digunakan regresi sederhana yang diformulasikan dengan KM = β0 + β1bsc + e. Tabel IV.25 Uji Hipotesis
Model
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefisients Coefisients t B Std. Beta Error
1 (Constant) TOTAL_BSC 29.935 .597 Sumber: hail uji SPSS
5.398 .101
commit to user
.680
Sig.
5.546 0.000 5.942 0.000
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
Berdasarkan hasil pengujian SPSS tersebut diperoleh nilai signifikasi yang jauh lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan balanced scorecard berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Nilai positif tersebut menunjukkan bahwa pengaruh balanced scorecard terhadap kinerja manajerial bersifat searah. Sifat yang searah ini menandakan bahwa semakin baik penerapan balanced scorecard maka kinerja manajerial semakin baik.
Tabel IV.26 Uji Hipotesis Variables Entered/Removedb Model
Variables Entered
Variables Removed
Method
1
BSCa
.
Enter
Sumber: hail uji SPSS
Pada tabel di atas kolom kedua variables entered dinyatakan bahwa variabel independen yaitu kinerja manajerial tidak ada yang dikeluarkan dari persamaan yang ditunjukkan dari kolom variables removed yang kosong. Variabel independen dimasukkan dalam persamaan yang ditunjukkan pada kolom keempat enter. Setelah mengetahui bahwa seluruh variabel dimasukkan dalam analisis persamaan maka dilakukan pengujian koefisien determinasi untuk mengukur kemampuan variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
Tabel IV.27 Uji Hipotesis Model Summaryb Model
R
1 .680a Sumber: hasil uji SPSS
R Square
Adjusted Square
.463
.450
R Std. Error of the Estimate 4.71268
Selain itu hasil yang diperoleh dari pengujian ini adalah nilai Adjusted R Square-nya sebesar 0,450. Hasil tersebut menjelaskan bahwa sebesar 45% variabel dependen kinerja manajer dijelaskan oleh variabel independen balanced scorecard. Sisanya sebesar 55% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini memperkuat penelitian terdahulu bahwa penerapan balanced
scorecard
mempengaruhi
kinerja
manajerial
seperti
yang
diungkapkan oleh Greatbanks dan Tapp (2007), Decoene dan Bruggeman (2006), serta
Lestari (2008). Jadi, semakin baik penerapan balanced
scorecard sebagai pengukuran kinerja maka semakin baik kinerja manajerial.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penerapan balanced scorecard terhadap kinerja manajerial. Responden dalam penelitian ini adalah midlle manager rumah sakit Islam di wilayah eksKaresidenan Surakarta. Beberapa pengujian dilakukan untuk menganalisis data yang diperoleh sampai pengujian hipotesis yang dibuat. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menujukkan hipotesis dalam penelitian ini diterima, yaitu penerapan balanced scorecard berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Selain itu nilai dari Adjusted R Square sebesar commitdependen to user kinerja manajer dijelaskan oleh 45%, menjelaskan bahwa variabel
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
variabel independen balanced scorecard sebesar 45% dan sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak ada dalam penelitian. Penerapan balanced scorecard berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial, sehingga semakin baik penerapan balanced scorecard sebagai pengukuran kinerja semakin baik kinerja manajerial. B. Keterbatasan Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih ada keterbatasan. Keterbatasan itu adalah sebagai berikut ini. 1. Rumah sakit Islam yang dijadikan objek penelitian belum menggunakan balanced scorecard sebagai pengukuran kinerjanya secara maksimal. 2. Belum ada standar jelas yang mengukur kinerja berdasarkan manajemen syariah termasuk kinerja manajemen syariah di rumah sakit Islam. C. Saran 1. Penulis selanjutnya melakukan penelitian pada sektor yang telah melakukan pengukuran kinerja dengan menggunakan balanced scorecard secara maksimal. 2. Penulis selanjutnya menetapakan standar-standar yang jelas dalam pengukuran kinerja yang dijadikan objek penelitian. D. Implikasi 1. Implikasi Teoritis commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah teori-teori sebelumnya dalam bidang yang terkait. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan panduan dalam melakukan dan memperluas penelitian selanjutnya. Untuk itu dapat dilakukan denagn cara memperluas faktor-faktor yang digunakan, memodifikasi model, dan sebagainya. 2. Implikasi Praktis Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai rekomendasi bagi praktek rumah sakit Islam terutama yang berhubungan dengan penilaian kinerja dengan menggunakan balanced scorecard. Penerapan balanced scorecard yang baik maka kinerja manajer yang dalam penelitian ini diwakili oleh midlle manager akan menjadi lebih baik, sehingga kinerja rumah sakit pun akan meningkat lebih baik.
commit to user