PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH DI KANTOR KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA
AFNI M WATUSEKE JOHNNY HANNY POSUMAH
RULLY MAMBO ABSTRACT: Government personnel is an important factor in achieving the objectives of government and state. In reality there is, still encountered problems in government agencies. Problems often occur is the presence of government officials who have the quality of work is not good, it was seen from the slow processing tasks that accumulate, the lack of discipline of government officials, as a result of service that is provided is not maximized., While the one of the government's efforts to improve the quality of government personnel is by giving knowledge and guidance through education and training. The research method that I use in this study is a quantitative research methods. quantitative method is a method / research based on the philosophy of positivism that is the science valid, science is built on empirical, observable, measurable, using mathematical logic and make generalizations above average population and sample of this research is all employees at the district office Kawangkoan north numbering 30 people. Based on the analysis using Pearson product moment correlation coefficient (r) = 0.802, while the coefficient of determination (r2) = 0.64. The results showed that the correlation coefficient between the level of education and training on the performance of government officials by 0802, while the coefficient of determination of 64%. With this result can be explained that the increase in the performance of the government apparatus is determined by the education and training by 64% while 36% is determined by factors other. be based on above results, the hypothesis put forward unacceptable that there are degrees of connection and the power of determination between education and training on the performance of government officials at the District Office North Kawangkoan. Furthermore, based on the significance of test results obtained that the value t = 7108 at significance level (α) = 0.05 with degrees of freedom (df) = n -2 = 28, then the table = 1.701. From the data obtained that thitung greater than table where thitung 7.108 ˃ 1,701. then H0 and H1 a reject. thing this proves that there is significant influence between education and training on the performance of government officials at the District Office North Kawangkoan.of research results on North District office Kawangkoan that education and training programs have a very strong influence on the improvement of the performance of the government apparatus, the more often a government apparatus to follow the education and training programs, the performance of the apparatus will also increase. Keywords: education and training, government officials Performance
1
pemerintah daerah yakni UU No 32 tahun
PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan
2004 tentang pemerintahan daerah yang
teknologi telah membawa perubahan pada
didalamnya terdapat tuntutan untuk mengubah
hampir semua aspek kehidupan manusia
paradigma
dimana berbagai permasalahan hanya dapat
kepada pelayanan publik.
pelayanan
yang
berorientasi
dipecahkan dengan upaya penguasaan dan Aparatur pemerintah bertugas untuk
peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
melayani masyarakat secara profesional, jujur,
Suatu lembaga pemerintahan jika tidak
adil, dan merata. Karena tugasnya tersebut,
menanggapi perubahan-perubahan tersebut
aparatur pemerintah dalam hal ini pegawai
akan berakibat pada terhambatnya pekerjaan
negeri sipil dituntut memiliki ketaatan yang
dan kegiatan didalam lembaga pemerintahan
tinggi terhadap tugas tersebut dan diharapkan
sehingga tujuan lembaga akan sulit untuk
memiliki daya tanggap yang baik dalam
dicapai.
menanggapi tuntutan warga masyarakat. Oleh Dalam
suatu
karena itu kualitas aparatur pemerintah perlu
pemerintahan yang baik diperlukan sumber
untuk ditingkatkan dalam menunjang jalannya
daya
pemerintahan.
manusia
menjalankan
yang
berkompeten
dan
memiliki kualitas yang baik pula. Sumber Sebagaimana
daya manusia disini ialah aparatur pemerintah.
halnya
ditegaskan
dalam
dalam UU No 42 tahun 1999 tentang
karena
perubahan UU No 8 tahun 1974 tentang
merekalah yang menggerakan/ menjalankan
pokok-pokok kepegawaian, dimuat tentang
serta menjadi roda pemerintahan. Pegawai
tujuan untuk mewujudkan pegawai negeri
negeri sipil merupakan unsur utama sumber
sipil yang profesional, bertanggung jawab,
daya manusia, keberhasilan atau kemunduran
jujur, dan adil. Hal tersebut diupayakan
suatu lembaga pemerintah tergantung pada
melalui pembinaan. Kinerja adalah tingkat
kecakapan
keberhasilan
Peran
aparatur
pemerintahan
pemerintah
sangatlah
pegawai
penting
yang
bekerja
di
dalam
mencapai
tujuan.
Dikatakan sukses apabila tujuan tercapai
didalamnya.
sesuai yang diinginkan. Aparatur pemerintah Pada terdapat
pemerintahan
dewasa
perubahan-perubahan
ini,
dituntut untuk meningkatkan kinerja serta
mendasar
berkembang.
terhadap tatanan pemerintahan termasuk halNamun pada kenyataan yang ada,
hal yang berkaitan dengan kinerja aparatur pemerintah.
Tatanan
masih ditemui permasalahan-permasalahan
penyelenggaraan 2
pada
instansi-instansi
pemerintah.
lembaga ingin berkembang, pendidikan dan
Permasalahan yang sering terjadi adalah
pelatihan haruslah lebih diperhatikan dengan
adanya aparatur pemerintah yang memiliki
serius dan lebih baik. Menurut Notatmojo
kualitas kerja yang kurang baik, hal tersebut
(2003:30) pendidikan dan pelatihan juga
dilihat dari lambannya pengerjaan tugas-tugas
merupakan upaya untuk mengembangkan
sehingga menumpuk. Masalah lainnya ialah
kemampuan
masih
pegawai.
kurang
disiplinnya
aparatur
intelektual
dan
kepribadian
pemerintah, sehingga seringkali di temukan Pemerintah mengeluarkan kebijakan
berada di luar kantor saat jam kerja dan juga sebagai
datang ke kantor tidak sesuai dengan jam yang
pedoman
pelaksanaan
kegiatan
pendidikan dan pelatihan yaitu peraturan
ditentukan. Akibatnya pelayanan yang di
pemerintah Republik Indonesia Nomor 101
berikan tidaklah maksimal.
Tahun 2000 pasal 2 yang di dalamnya tertulis Permasalahan- permasalahan di atas
tujuan dari pendidikan dan pelatihan adalah :
tadi juga sering terjadi dalam lingkup a. Meningkatkan pengetahuan, keahlian
kecamatan. Kecamatan Kawangkoan Utara
dan keterampilan, dan sikap untuk
merupakan salah satu kecamatan di Minahasa,
melaksanakan tugas jabatan secara
Sulawesi Utara. Peran aparatur pemerintah
profesional
disini pun sangat penting karena merupakan
dengan kebutuhan instansi.
pemerintah desa. Masalah yang ada di Kantor
b. Menciptakan aparatur yang mampu
Kecamatan Kawangkoan Utara ialah aparatur
berperan sebagai pembaharu dan
pemerintah yang datang ke kantor tidak tepat
persatuan dan kesatuan.
waktu, pulang sebelum jam kerja selesai,
c. Memantapkan sikap dan semangat
pelayanan pada publik yang masih lambat,
pengabdian yang berorientasi pada
pengerjaan tugas-tugas yang lamban. Dilihat masalah-masalah
tersebut
pelayanan,
dapat
d. Menciptakan
pemerintah merupakan faktor penting dalam
dinamika
mencapai tujuan pemerintah dan negara
umum Adapun salah satu upaya pemerintah
pemerintah
yaitu
pembekalan
dan
kualitas
dengan
kesamaan pola
melaksanakan
sehingga perlu untuk lebih diperhatikan.
meningkatkan
pengayoman,
dan
pemberdayaan masyarakat.
dikatakan bahwa kualitas dari aparatur
untuk
dilandasi
kepribadian dan etika PNS sesuai
penghubung antara pemerintah daerah dan
dari
dengan
dan
visi
pikir
tugas
dan dalam
pemerintah
pembangunan
demi
terwujudnya Kepemerintahan yang
aparatur
baik.
memberikan
pembinaan
Kebijakan tersebut bertujuan untuk
melalui
meningkatkan
pendidikan dan pelatihan. Apabila suatu 3
kualitas
dari
aparatur
pemerintah sehingga akan meminimalisir
2. Kinerja
aparatur
sebagai
variabel
penyimpangan-penyimpangan yang mungkin
terikat atau tergantung (Y) adalah hasil
terjadi. Dengan adanya program pendidikan
kerja
dan
berdasarkan tugas dan tanggung jawab
pelatihan
tersebut
pemerintah
mengharapkan adanya peningkatan kinerja
(output)
seorang
aparatur
yang diberikan
dari aparatur pemerintah baik yang di pusat Populasi dan Sampel
maupun daerah.
Menurut
Sugiyono
(2012:117),
METODE PENELITIAN
populasi adalah wilayah generalisasi yang
A. Jenis Penelitian
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
Mengacu pada karakteristik masalah,
kuantitas dan karakteristik tertentu yang
maka penelitian ini menggunakan metode
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
deskriptif dan pendekatan kuantitatif. Metode
ditetapkan
dan
menurut
pendekatan
ini
digunakan
dengan
kesimpulannya. Sedarmaryanti
dan
Sementara syarifudin
pertimbangan bahwa permasalahan yang
(2002:121), mengatakan bahwa populasi
dikaji dalam penelitian ini cukup aktual dan
adalah himpunan keseluruhan karakteristik
faktual serta bermaksud untuk menguji
dari objek yang diteliti, pengertian lain dari
hubungan/pengaruh antar variabel penelitian.
populasi adalah keseluruhan atau totalitas objek psikologis yang dibatasi oleh kriteria
B. Variabel dan Definisi Operasional
tertentu.
Penelitian ini dibatasi pada dua
Jumlah responden dalam penelitian ini
variabel, masing-masing: Pendidikan dan
ialah
Pelatihan sebagai variabel bebas (independent
seluruh
pegawai
kantor
camat
kawangkoan utara yang berjumlah 30 orang.
variable), dan kinerja aparatur sebagai variabel tak bebas (dependent variable)
D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
Adapun definisi konsep dan indikator
Instrumen utama dalam penelitian
masing-masing variabel dapat dikemukakan
kuantitatif adalah daftar pertanyaan atau
sebagai berikut:
kuesioner. Kuesioner digunakan untuk
1. Pendidikan
dan
pelatihan
sebagai
menjaring data primer, sementara data
variabel bebas (X) adalah program
sekunder
pembinaan
mengembangkan
dokumentasi. Semua data dan informasi
keahlian
diperoleh melalui teknik survei dan
untuk
keterampilan
dan
serta
kecakapan dalam melaksanakan tugas khususnya
di
kantor
diperoleh
observasi langsung
kecamatan
kawangkoan utara Utara”.
4
melalui
teknik
Teknik Analisis Data
lanjutkan dengan uji regresi adalah uji korelasi
Teknik analisis data dalam penelitian ini
yang kedua variabelnya tidak mempunyai
menggunakan
yang
hubungan fungsional dan sebab akibat.
digunakan untuk menguji pengaruh variabel
Apabila peneliti mengetahui hal ini lebih
bebas terhadap variabel terikat. Adapun
lanjut, maka perlu konsep dan teori yang
metode yang digunakan adalah:
mendasari kedua variabel tersebut.
1.
teknik
kuantitatif
Koefisien Korelasi Product Moment a.
Cara ini digunakan untuk mengetahui
dan koefisien regresi b:
ada tidaknya dari besar kecilnya b.
hubungan antara variabel bebas dan
ini
keberartian
linearitas
Koefisien Determinasi Teknik
Menguji
digunakan
koefisien
regresi (uji independent) dan uji
variabel terikat (Sugiono, 2005: 212). 2.
Menghitung koefisien konstanta a
regresi
dengan
menggunakan analisis of variance
untuk
(ANOVA).
mengetahui berapa persen pengaruh variable bebas terhadap variable terikat. Perhitungan
PEMBAHASAN
dilakukan dengan mengkuadratkan koefisien
Berdasarkan hasil analisis penelitian
korelasi product moment (rxy) dan dikalikan
menggunakan regresi sederhana di peroleh Ȳ
dengan 100 %. 3.
= 0, 21 + 0,591. Hasil tersebut menunjukkan
Uji Signifikan Uji
signifikan
adalah
uji
bahwa antara variabel X yaitu Pendidikan dan
yang
Pelatihan dengan variabel Y yaitu Kinerja
dilakukan untuk menentukan apakah hipotesis
Aparatur
diterima atau ditolak. Uji signifikan ini dilakukan
terhadap
hipotesa
H 0,
terdapat
pengaruh
signifikan yang linear, dimana jika terjadi
yang
peningkatan pada variabel Pendidikan dan
berbunyi “tidak ada korelasi antara variable x
Pelatihan sebesar 1 kali maka akan terjadi
dan variable y”. H0 ditolak apabila nilai t
peningkatan sebesar 0,591 pada variabel
hitung lebih besar dari harga t tabel (t hitung <
Kinerja Aparatur Pemerintah dan apabila
t tabel). 4.
Pemerintah
terjadi peningkatan sebesar 100 kali pada
Uji Regresi
variabel Pendidikan dan Pelatihan, maka akan
Kegunaan uji regresi adalah untuk meramalkan
(memprediksikan)
terjadi peningkatan sebesar 59,1 pada variabel
variabel
kinerja aparatur pemerintah.
terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui.
Berdasarkan
Pada dasarnya uji regresi dan uji korelasi
hasil
diatas,
maka
hipotesis I yang dikemukakan dapat diterima
keduanya punya hubungan yang sangat kuat
yaitu terdapat pengaruh antara pendidikan dan
dan mempunyai keeratan. Setiap uji regresi
pelatihan dan kinerja aparatur pemerintah di
adalah uji regresi otomatis ada uji korelasinya,
Kantor Kecamatan Kawangkoan Utara.
tetapi sebaliknya uji korelasi yang tidak di 5
Kemudian berdasarkan hasil analisis menggunakan
korelasi
Pearson
aparatur
product
yang
pengetahuan,
momen diperoleh koefisien korelasi (r) =
mencakup keahlian,
peningkatan keterampilan,
perubahan sikap dan perilaku, dan koreksi-
2
0,802 sedangkan koefisien determinasi (r ) =
koreksi terhadap kelemahan kinerja. Dengan
0, 64. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
perkataan lain bahwa pendidikan dan latihan
tingkat koefisien korelasi antara pendidikan
SDM aparatur ditujukan untuk meningkatkan
dan pelatihan terhadap kinerja aparatur
kinerja dan produktivitas SDM aparatur baik
pemerintah sebesar 0.802 sedangkan koefisien
pada tingkatan individu maupun organisasi
determinasi sebesar 64%. Dengan hasil ini
secara keseluruhan”. hasil penelitian ini juga
dapat dijelaskan bahwa peningkatan kinerja
menunjukkan bahwa adanya hubungan yang
aparatur
pemerintah
tentukan
oleh
positif antara pendidikan dan pelatihan
pelatihan sebesar
64%
dengan kinerja aparatur pemerintah serta
sedangkan 36% ditentukan oleh faktor-faktor
terdapat pengaruh dari pendidikan dan
lain. Berdasarkan hasil di atas, maka hipotesis
pelatihan
yang dikemukakan dapat diterima yaitu
seseorang.
pendidikan
dan
di
terhadap
peningkatan
kinerja
terdapat derajat kaitan dan daya determinasi
Kinerja yang kurang baik/optimal
antara pendidikan dan pelatihan terhadap
bisa di karenakan oleh banyak faktor, baik itu
kinerja
faktor internal maupun eksternal. Untuk
aparatur
pemerintah
di
Kantor
Kecamatan Kawangkoan Utara. Selanjutnya
berdasarkan
memperbaiki itu, salah satu upaya pemerintah hasil
ialah
dengan
mengadakan
program
pengujian signifikansi diperoleh bahwa nilai
pendidikan dan pelatihan. pendidikan dan
thitung = 7.108 pada taraf signifikan (α) = 0, 05
pelatihan diberikan pada pegawai sebagai
dengan derajat kebebasan (dk) = n -2 = 28,
suatu bentuk upaya yang dilakukan untuk
maka ttabel = 1,701. Dari data tersebut di
membekali pegawai dengan ilmu pengetahuan
peroleh bahwa thitung lebih besar dari ttabel
serta kemampuan untuk melaksanakan tugas
dimana thitung 7,108 ˃ 1,701.Maka H0 diterima
dan tanggung jawab sehingga di harapkan
dan H1 ditolak.Hal ini membuktikan bahwa
dapat terwujudnya aparatur yang bermutu dan
terdapat pengaruh yang signifikan antara
bisa
pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja
dimiliki dalam mempermudah pelaksanaan
aparatur pemerintah di Kantor Kecamatan
pelayanan pada publik.
Kawangkoan Utara. Menurut
mengembangkan
Secara Sadu
kemampuan
umum,
yang
aparatur
Wasistiono,dkk
pemerintah/pegawai pada Kantor Kecamatan
(2002:42) “program pendidikan dan pelatihan
Kawangkoan Utara sudah pernah mengikuti
dalam rangka pengembangan sumber daya
program
manusia (SDM) adalah instrumen yang sangat
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat
penting dilakukan untuk meningkatkan SDM
dikatakan bahwa semakin sering seorang 6
pendidikan
dan
pelatihan.
pegawai mengikuti program pendidikan dan
antara pendidikan dan pelatihan terhadap
pelatihan
kinerja aparatur pemerintah. Dimana
maka
meningkat.
kinerja
Oleh
mereka
karena
itu
akan
program
program
pendidikan
dan
pelatihan
pendidikan dan pelatihan merupakan faktor
berkorelasi positif dan signifikan dengan
yang sangat penting dalam meningkatkan
kinerja aparatur pemerintah.
kinerja. Dengan demikian diharapkan setelah
B. Saran
mengikuti pendidikan dan pelatihan, aparatur pemerintah
pada
Kantor
Kawangkoan
Utara
dapat
Berdasarkan
hasil
Kecamatan
pembahasan
dan
menghasilkan
memberikan
beberapa
penelitian,
kesimpulan,
penulis
saran
kinerja yang baik dalam lingkungannya yang
pemerintah
juga dapat meningkatkan kualitas pelayanan
pemerintah di kantor kecamatan kawangkoan
khususnya
utara berupa hal-hal sebagai berikut.
pada
Kantor
Kecamatan
Kawangkoan Utara.
1. Dengan
Dari hasil penelitian pada Kantor Kecamatan
maupun
kepada
Kawangkoan
adanya
aparatur
pengaruh
antara
pendidikan dan pelatihan dengan kinerja
bahwa
aparatur pemerintah, disarankan agar
program pendidikan dan pelatihan memiliki
para aparatur pemerintah untuk lebih
pengaruh
sering mengikuti program pendidikan
yang
sangat
Utara
kepada
kuat
terhadap
peningkatan kinerja aparatur pemerintah,
dan
pelatihan
guna
menambah
semakin sering seorang aparatur pemerintah
pengetahuan, kemampuan, keahlian dan
mengikuti program pendidikan dan pelatihan
pengalaman
yang
maka kinerja aparatur juga akan mengalami
membantu
dalam
peningkatan.
pekerjaan khususnya dalam pelayanan
nantinya
dapat
melaksanakan
publik. 2. Dengan adanya pengaruh yang baik dari
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
program
1.
Berdasarkan hasil penelitian dapat di
terhadap kinerja aparatur pemerintah, di
simpulkan bahwa Hipotesis diterima
sarankan bagi pemerintah untuk lebih
yaitu terdapat pengaruh pendidikan dan
sering
pelatihan
aparatur
pendidikan dan pelatihan serta dalam
pemerintah. Dimana semakin sering
pelaksanaannya selalu ada pembaruan
aparatur pemerintah mengikuti program
yang dimana bisa menarik perhatian para
pendidikan dan pelatihan maka kinerja
aparatur pemerintah untuk mengikutinya.
aparatur
terhadap
tersebut
kinerja
akan
pendidikan
menyelenggarakan
mengalami
peningkatan. 2.
Hipotesis dapat diterima yaitu terdapat
DAFTAR PUSTAKA
derajat korelasi dan daya determinasi 7
dan
pelatihan
program
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2006. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Remaja Rosdakarya. Sedarmayanti dan Hidayat Syarifudin. 2002. Metodologi Penelitian. Mandar Maju. Bandung Sugiyono.
2012.
Pendidikan,
Metode
Penelitian
Pendekatan
Kuntitatif,
kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung Sumber internet : Gomes. 2003.dikutip dalam TEORI ONLINE http://teorionline.wordpress.com/2010/ 06/27/metode-penilaian-kinerja/ .
8