Pengaruh Penambahan Pembenah Tanah Ahmad F M, Munifatul I, Endang S, 56 – 67
Pengaruh Penambahan Pembenah Tanah Dari Pistia stratiotes L. dan Ceratophyllum demersum L. Pada Tanah Pasir dan Liat Terhadap Kapasitas Lapang dan Pertumbuhan Kacang Hijau (Vigna radiata L.)
Ahmad Fuad Masduqi*, Munifatul Izzati*, dan Endang Saptiningsih* *Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Undip
ABSTRACT Soil conditioner is materials that added to the soil. Soil conditioner capable to improve soil structure, water holding capacity and infiltration. Therefore the growth of plants will be enhanced. The addition of soil conditioner will increase the field capacity and growth of plant. The aim of this research was to study the effect soil conditioner on the field capacity and growth of green peas that were planted in sandy and clay soil. The soil conditioner was used in this research consisted of two different species of aquatic plants, Pistia stratiotes and Ceratophyllum demersum. The research was conducted in the laboratory plant physiology department of Biology faculty of Mathematics and Natural sciences Diponegoro University. A factorial experiment was arranged in randomized complete design with three replication. The first factor was soil texture (sandy and clay soil). Second factor was soil conditioner (control, Pistia and Ceratophyllum). Research result showed that addition of Pistia and Ceratophyllum conditioner significanly increased field capacity, in sandy and clay soil. Addition of Pistia conditioner significanly increased shoot length, number of leaf, fresh and dry weight of green peas in sandy and clay soil. Soil conditioner from Ceratophyllum significantly increased shoot length, number of leaf, fresh and dry weight of green peas both in sandy and clay soil. ABSTRAK Bahan pembenah tanah (soil conditioner) adalah material-material yang ditambahkan kedalam tanah. Pembenah tanah mampu memperbaiki struktur tanah, mengubah kapasitas tanah menahan dan melalukan air, sehingga dapat mendukung pertumbuhan tanaman. Penambahan pembenah tanah dapat meningkatkan kapasitas lapang dan pertumbuhan tanaman kacang hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan pembenah tanah terhadap kapasitas lapang dan pertumbuhan kacang hijau pada tanah pasir dan liat. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Undip dan rumah kaca Jurusan Biologi FMIPA Undip. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial dengan 3 pengulangan. Faktor pertama yaitu tekstur tanah (pasir dan liat). Faktor kedua adalah pembenah tanah (kontrol, Pistia dan Ceratophyllum). Hasilnya menunjukkan bahwa penambahan pembenah tanah dari P.stratiotes dan C.demersum meningkatkan kapasitas lapang pada tanah pasir dan liat. Penambahan pembenah tanah dari P.stratiotes dan C.demersum juga meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering tanaman kacang hijau pada tanah pasir dan liat. Berdasarkan hasil uji DMRT taraf signifikasi 95% penambahan pembenah tanah berpengaruh terhadap kapasitas lapang tanah pasir dan liat, tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering tanaman kacang hijau. Kata kunci: pembenah tanah, Pistia stratiotes L., Ceratophyllum demersum L., kapasitas lapang, pertumbuhan.
PENDAHULUAN Indonesia sebagai negara yang
penduduk dari tahun ke tahun menyebabkan peningkatan
berkembang memiliki jumlah penduduk
Indonesia.
yang sangat besar. Bertambahnya jumlah
terjadinya
56
kepadatan Hal
itu
keterbatasan
penduduk
di
mengakibatkan lahan
karena
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume XX, Nomor 1, Maret 2012 banyak lahan yang dialihfungsikan menjadi
dalam
perumahan dan berbagai macam industri.
memperbaiki struktur tanah, sehingga air
Pengalihfungsian lahan ini menyebabkan
akan dapat tertahan lebih lama di dalam
lahan
tanah. Pembenah tanah akan menghalangi
pertanian
produktif
semakin
berkurang.
tanah.
Pembenah
tanah
dapat
evaporasi pada tanah, sehingga tanaman
Peningkatan
produktifitas
lahan
tidak akan banyak kehilangan air, serta
pertanian sangat diperlukan untuk dapat
mempengaruhi
mengatasi masalah ketahanan pangan di
pertumbuhan
masa depan. Peningkatan produktifitas pada
Whitney, 1990). Kapasitas lapang (field
lahan yang kritis juga diperlukan sebagai
capacity) adalah keadaan tanah yang cukup
penyokong produktifitas pertanian. Lahan
lembab yang menunjukkan jumlah air
kritis
telah
terbanyak yang dapat ditahan oleh tanah
mengalami kerusakan baik karena curah
terhadap gaya tarik gravitasi (Yanwar,
hujan yang sangat rendah atau tekstur tanah
2003).
merupakan
lahan
yang
kapasitas tanaman
lapang
dan
(Hickman
and
yang buruk sehingga berkurang fungsinya.
Berdasarkan uraian diatas, dengan
Fungsi tersebut adalah tata air yang
penambahan soil conditioner dari tumbuhan
berkaitan dengan fungsi tanah sebagai
akuatik khususnya Pistia stratiotes dan
tempat berjangkarnya akar dan menyimpan
Ceratophyllum demersum diharapkan dapat
air tanah.
meningkatkan
Salah satu cara dalam memperbaiki kondisi
tanah
tersebut
dengan
kapasitas
lapang
dan
pertumbuhan tanaman, untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut.
menambahkan pembenah tanah. Bahan pembenah tanah (soil conditioner) adalah bahan-bahan
alami
yang
METODOLOGI
dapat
Penelitian
ini
dilakukan
di
memperbaiki sifat-sifat tanah, sehingga
Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi
dapat mendukung pertumbuhan tanaman
Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Undip
(Sutono
1997).
dan Rumah kaca Jurusan Biologi FMIPA
Pembenah tanah alami dapat berasal dari
Undip pada bulan Mei 2011 sampai Juli
tanaman, banyak tanaman yang dapat
2011.
digunakan
tanah
penelitian ini adalah pot tanaman, cawan
khususnya tanaman air. Menurut Pratama
petri, oven, neraca ohauss, label, cup.
(2011), tumbuhan akuatik memiliki daya
Sedangkan bahan-bahan yang digunakan
retensi
adalah
dan
Abdurachman,
sebagai
air
yang
pembenah
tinggi
sehingga
Alat
tepung
yang
digunakan
Pistia
stratiotes
dalam
dan
berpengaruh terhadap penahanan air di 57
Pengaruh Penambahan Pembenah Tanah Ahmad F M, Munifatul I, Endang S, 56 – 67
Ceratophylum demersum, biji kacang hijau
konstan.
varietas parkit, tanah liat dan tanah pasir.
ditimbang berat kering dari setiap sampel
Penelitian
ini
disusun
Setelah
beratnya
konstan,
dengan
tanah. Sampel tanah yang telah kering
rancangan acak lengkap pola faktorial.
dituangkan kedalam wadah plastik. Wadah
Faktor pertama yaitu tekstur tanah (pasir
plastik tersebut dijenuhi dengan air, dengan
dan liat), faktor kedua yaitu pembenah
cara menambahkan air hingga melebihi /
tanah (kontrol, Pistia dan Ceratophyllum).
diatas permukaan sampel tanah. Setelah
Tanaman akuatik Pistia stratiotes
satu jam, air dikeluarkan dengan jalan
dan Ceratophyllum demersum yang telah
membuat lubang di dasar wadah plastik.
diambil
Pening
Penetesan air dilakukan selama 24 jam.
dikeringkan selama kurang lebih 2 minggu
Setelah 24 jam, ditimbang berat masing
dengan
masing sampel tanah (Bashour and Sayegh,
dari
proses
perairan
Rawa
penjemuran
langsung
dibawah sinar matahari. kemudian digiling
2007).
dengan
Penambahan berat dicatat dan dihitung
menggunakan
mesin
untuk
dijadikan tepung. Komposisi media tanam
kapasitas lapang, sebagai berikut:
berupa tanah liat dan tanah pasir saja
Kapasitas lapang (%) =
sebagai kontrol, tanah liat dan pasir dengan
berat basah tanah – berat kering tanah x 100% berat kering tanah
soil conditioner dari Pistia serta tanah liat dan pasir dengan soil conditioner dari Ceratophyllum
dengan perbandingan 3:1
(25 % soil conditioner, 75% tanah) . Perhitungan kapasitas lapang tanah (media perlakuan) dengan diambil masing masing sebanyak 50 ml. Sampel tanah dituangkan kedalam cawan petri dan diberi label. Kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 60°C, hingga mencapai berat
58
Pot kecil berdiameter 16 cm diisi dengan
tanah
dan
soil
conditioner
berdasarkan perlakuan uji. Masing masing sampel tanah dalam pot ditanami biji kacang hijau varietas parkit sebanyak 3 biji. Pertumbuhan tanaman kacang hijau diukur pada usia 21 hari yang meliputi
tinggi
tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat
kering
tanaman.
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume XX, Nomor 1, Maret 2012 HASIL DAN PEMBAHASAN Kapasitas Lapang Tabel 1.Rerata Kapasitas Lapang (persen) pada Tanah Pasir dan Liat Dengan Penambahan Pembenah Tanah.
Pembenah tanah
Jenis tanah
P1 (Kontrol)
P2 (Pistia)
P3 (Ceratophyllum)
T1 (liat)
12.5
25.3
16.6
T2 (pasir)
11.9
17.9
15.6
*Angka-angka yang diikuti huruf yang sama dalam satu kolom tidak menunjukkan perbedaan yang nyata berdasarkan uji Duncan pada taraf kepercayaan 95%.
a
Gambar 1. Histogram Kapasitas Lapang Setelah Penambahan Pembenah Tanah
Hasil penelitian ini menunjukkan
pembenah tanah organik memiliki daya
bahwa penambahan pembenah tanah baik
serap
menggunakan Pistia stratiotes maupun
porositas
Ceratophyllum
dapat
memperbaiki agregasi dan struktur tanah.
meningkatkan kapasitas lapang baik pada
Tanah pasir bertekstur kasar, memiliki
tanah pasir maupun liat. Berdasarkan hasil
ruang pori halus lebih sedikit, sehingga
penghitungan
lapang,
kemampuan menahan air lebih sedikit.
penambahan pembenah tanah pada tanah
Pembenah tanah baik dari P. stratiotes dan
pasir
C. demersum memiliki hidrogel, dimana
dan
demersum
kapasitas
liat
menunjukkan
adanya
perbedaan yang nyata.
air
yang
tinggi,
tanah
meningkatkan
karena
mampu
hidrogel tersebut mampu mengikat air dan
Kapasitas lapang pada tanah pasir
menahan
air
lebih
lama
sehingga
meningkat setelah penambahan pembenah
kemampuan menahan air pada tanah pasir
tanah karena pembenah tanah mampu
ini meningkat dengan adanya pembenah
memperbaiki
tanah.
struktur
tanah
dengan
Sinulingga
(2008),
dalam
perbaikan kemampuan menahan air. Hal ini
penelitiannya menyatakan bahwa semakin
sesuai
banyak pembenah tanah yang diberikan
dengan
Arsyad
(2000),
dalam
penelitiannya yang menyatakan bahwa 59
Pengaruh Penambahan Pembenah Tanah Ahmad F M, Munifatul I, Endang S, 56 – 67
pada tanah pasir, maka semakin banyak air
tinggi
yaitu
21,9%
dibandingkan
C.
yang dapat ditahan oleh tanah pasir.
demersum yang mempunyai kandungan
Kapasitas lapang pada tanah liat
serat 20,7%. Serat tersebut merupakan serat
meningkat setelah penambahan pembenah
struktural yang merupakan penyusun dari
tanah karena pembenah tanah baik dari P.
dinding sel tumbuhan. Serat ini merupakan
stratiotes maupun C. demersum mampu
polisakarida kompleks dengan struktur
memperbaiki struktur tanah khususnya
kimia yang hidrofilik. Serat inilah yang
aerasi pada tanah liat. Indriani dkk (1997),
nantinya akan berikatan dengan molekul air
dalam penelitiannya menyatakan bahwa
sehingga air dapat tertahan lama di dalam
pembenah tanah mampu memperbaiki sifat
tanah. Selain itu, kandungan dalam tanaman
fisik tanah khususnya porositas tanah.
P. stratiotes lebih baik dibandingkan
Pembenah tanah dari P. stratiotes mempunyai
pengaruh
lebih
dengan
C.
demersum.
baik
dibandingkan dengan C. demersum karena kandungan serat dari P. stratiotes lebih
Pertumbuhan Tanaman Tinggi Tanaman Tabel 2. Rerata Tinggi Tanaman Kacang Hijau (cm) pada Usia Budidaya 3 Minggu
Jenis tanah
Pembenah tanah
Rata-rata
P1 (Kontrol)
P2 (Pistia)
P3 (Ceratophyllum)
T1 ( liat )
17.44n
27.22mn
28.72m
24.46x
T2 ( pasir )
18.56n
22.78n
20.78n
20.71y
Rata-rata
18b
25a
24.75a
*Angka-angka yang diikuti huruf yang sama dalam satu kolom tidak menunjukkan perbedaan yang nyata berdasarkan uji Duncan pada taraf kepercayaan 95%.
Gambar 2. Histogram Tinggi Tanaman Kacang Hijau Usia 3 Minggu Pada Kontrol dan Dengan Pembenah Tanah
60
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume XX, Nomor 1, Maret 2012 Hasil penelitian ini menunjukkan
Penelitian ini menunjukkan bahwa
bahwa penambahan pembenah tanah baik
penambahan
menggunakan Pistia stratiotes maupun
meningkatkan
Ceratophyllum
kacang hijau. Hal ini disebabkan karena
demersum
dapat
pembenah
tanah
pertumbuhan
tanaman
meningkatkan tinggi tanaman kacang hijau
pembenah
baik
liat.
kapasitas lapang. Kapasitas lapang yang
penghitungan
lebih tinggi menunjukkan ketersediaan air
pertumbuhan tinggi tanaman, penambahan
yang lebih banyak. Kecukupan air ini
pembenah tanah pada tanah pasir dan liat
menyebabkan
menunjukkan adanya perbedaan yang nyata.
pembelahan dan pembesaran sel dan lain
pada
Berdasarkan
Hasil
tanah
pasir
hasil
analisis
maupun
pada
tabel
2.
tanah
dapat
proses
meningkatkan
fisiologis
seperti
sebagainya akan berjalan dengan baik.
menunjukkan bahwa interaksi antara jenis
Dalam penelitiannya
tanah dengan pembenah tanah dari P.
menyatakan bahwa pertumbuhan dan hasil
stratiotes maupun C. demersum, juga
kultivar
berpengaruh
tanaman
menurunnya Kadar Air Tanah Tersedia. Hal
kacang hijau. Wiroatmodjo dan zulkifli
ini sesuai dengan pernyataan Leiwakabessy
(1988), dalam penelitiannya menyatakan
(1988), menyatakan bahwa pertumbuhan
bahwa
mampu
tanaman berbanding lurus dengan jumlah
memperbaiki sifat fisik tanah sehingga
air yang tersedia, sampai batas tertentu.
memacu pertumbuhan akar sekaligus dapat
Besarnya air yang diserap oleh akar sangat
meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun,
tergantung pada kandungan air tanah.
berat basah, dan berat kering tanaman total
Menurut Jumin (1989), bahwa defisit air
sebesar 8,38 %. Pembenah tanah akan
langsung
memperbaiki tanah karena membentuk
vegetatif tanaman yang ditentukan oleh
pori-pori (ruang terbuka) antar agregat.
tegangan turgor. Hilangnya turgiditas dapat
Pada pori-pori antar agregat tanah terdapat
menghentikan
udara, yang merupakan sumber penting
(penggandaan dan pembesaran) sehingga
oksigen untuk pernapasan akar, juga pori-
pertumbuhan terhambat.
terhadap
pembenah
tinggi
tanah
kedelai
Mapegau
menurun
mempengaruhi
(2006),
dengan
pertumbuhan
pertumbuhan
sel
pori antar agregat dapat memegang air.
Harjadi (1993), menyatakan bahwa
Struktur tanah yang baik menyebabkan
pada perpanjangan sel, terjadi pembesaran
pergerakan dari udara dan air melalui tanah,
sel-sel
membantu perkembangan sistem perakaran
membutuhkan air yang banyak, gula dan
yang baik.
hormon-hormon
baru
tersebut.
Proses
tertentu
ini
yang
memungkinkan dinding sel merentang. Air 61
Pengaruh Penambahan Pembenah Tanah Ahmad F M, Munifatul I, Endang S, 56 – 67
yang terkandung di dalam tanah akan
terhadap pemanjangan sel, pertumbuhan
diserap oleh akar dan menjadi signal yang
akar, perkembangan tunas, kegiatan sel-sel
mempengaruhi hormon auksin dalam tubuh
meristem, pembentukan bunga dan buah
tanaman.
serta mampu mencegah gugurnya daun dan
Dwidjoseputro
(1986),
mengatakan bahwa auksin berpengaruh
buah.
Jumlah Daun Tanaman Tabel 3. Rerata Jumlah Daun Tanaman Kacang Hijau pada Usia Budidaya 3 Minggu
Jenis tanah
Pembenah tanah P1 (Kontrol)
P2 (Pistia)
P3 (Ceratophyllum)
T1 (liat)
8
11
11
T2 (pasir)
9
11
10.33
*Angka-angka yang diikuti huruf yang sama dalam satu kolom tidak menunjukkan perbedaan yang nyata berdasarkan uji Duncan pada taraf kepercayaan 95%.
8.5b
Gambar 3. Histogram Jumlah Daun Kacang Hijau Usia 3 Minggu Pada Kontrol dan Dengan Pembenah Tanah
Hasil penelitian ini menunjukkan
Pembenah
tanah
meningkatkan
bahwa penambahan pembenah tanah baik
jumlah daun tanaman kacang hijau. Hal ini
menggunakan Pistia stratiotes maupun
disebabkan karena pembenah tanah dapat
Ceratophyllum
dapat
meningkatkan kapasitas lapang. Kapasitas
meningkatkan jumlah daun tanaman kacang
lapang yang lebih tinggi menunjukkan
hijau baik pada tanah pasir maupun liat.
ketersediaan
Berdasarkan hasil penghitungan jumlah
kecukupan air ini menyebabkan proses
daun tanaman, penambahan pembenah
fisiologis dan metabolisme pada tanaman
tanah
liat
akan berjalan dengan baik. Air merupakan
menunjukkan adanya perbedaan yang nyata.
salah satu faktor dari proses fotosintesis.
pada
demersum
tanah
pasir
dan
air
yang
lebih
banyak.
Jika air yang dibutuhkan tercukupi maka 62
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume XX, Nomor 1, Maret 2012 daun akan melakukan proses fotosintesis
Menurut Jumin (1989), dengan
sehingga mengakibatkan pertumbuhan daun
persediaan
lebih meningkat menyebabkan
jumlah
mengalami kesulitan dalam mendapatkan
daun juga meningkat. Hal ini sesuai dengan
air, bahkan dalam keadaan air yang
pernyataan
berlebihan
(1988),
Wiroatmodjo dalam
dan
zulkifli
penelitiannya
yang
tersebut
air
yang
melimpah
tidak
dalam tubuh tanaman, akan
lebih
air
banyak
menyatakan bahwa kebutuhan air yang
ditransportasikan untuk menjaga turgor
cukup menyebabkan pembukaan stomata
yang berlebihan, yaitu dengan membentuk
dan meningkatkan fotosintesis dan respirasi
daun
menurun,
hal
ini
dalam
jumlah
banyak.
mengakibatkan
pertumbuhan daun juga meningkat.
Berat Basah Tanaman Tabel 4. Rerata Berat Basah Tanaman Kacang Hijau (gram) pada Tanah Pasir dan Liat Dengan Penambahan Pembenah Tanah.
Jenis tanah
Pembenah tanah P1 (Kontrol)
P2 (Pistia)
P1 (Ceratophyllum)
T1 (liat)
2.52
4.98
3.84
T2 (pasir)
2.91
3.69
3.43
*Angka-angka yang diikuti huruf yang sama dalam satu kolom tidak menunjukkan perbedaan yang nyata berdasarkan uji Duncan pada taraf kepercayaan 95%.
b a 22 4.335 2.715
Gambar 4. Histogram Berat Basah Tanaman Kacang Hijau
Hasil penelitian ini menunjukkan
Berdasarkan hasil penghitungan berat basah
bahwa penambahan pembenah tanah baik
tanaman
menggunakan Pistia stratiotes maupun
pembenah tanah pada tanah pasir dan liat
Ceratophyllum
dapat
menunjukkan adanya perbedaan yang nyata.
meningkatkan berat basah tanaman kacang
Berat basah tanaman kacang hijau
hijau baik pada tanah pasir maupun liat.
lebih baik pada tanah dengan pembenah
demersum
kacang
hijau,
penambahan
63
Pengaruh Penambahan Pembenah Tanah Ahmad F M, Munifatul I, Endang S, 56 – 67
tanah
karena
tanah
air dalam tanaman. Berat basah dipengaruhi
meningkatkan kapasitas lapang. Kapasitas
oleh kandungan air pada sel-sel tanaman
lapang yang lebih tinggi menunjukkan
yang kadarnya dipengaruhi oleh lingkungan
ketersediaan
seperti
air
pembenah
yang
lebih
banyak.
Kecukupan air ini menyebabkan proses
suhu
dan
kelembaban
udara
(Sitompul dan Guritno, 1995).
fisiologis dan metabolisme pada tanaman
Menurut Salisbury & Ross (1995),
berjalan dengan baik. Kebutuhan air yang
Jumlah daun yang disertai penampakan
tercukupi
daun yang berwarna hijau menandakan
menyebabkan
kelangsungan
hidup tanaman juga baik.
adanya kandungan klorofil yang dapat
Berat basah tanaman merupakan
menghasilkan fotosintat untuk pertumbuhan
berat tanaman pada saat tanaman setelah
dan perkembangan tanaman yang pada
dipanen dan langsung ditimbang, sebelum
akhirnya
tanaman menjadi layu akibat kehilangan air
tanaman. Peningkatan biomasa tanaman
(Lakitan,
dipengaruhi oleh banyaknya absorpsi air
1996).
Berat
basah
dapat
ditentukan tanpa merusak tanaman dan
dan
mempengaruhi
penimbunan
hasil
berat
basah
fotosintesis.
nilainya dapat bervariasi tergantung kadar
Berat Kering Tanaman Tabel 5. Rerata Berat Kering Tanaman Kacang Hijau (gram) pada Tanah Pasir dan Liat Dengan Penambahan Pembenah Tanah.
Jenis tanah
Pembenah tanah P1 (Kontrol)
P2 (Pistia)
P3 (Ceratophyllum)
T1 (liat)
0.33
0.7
0.64
T2 (pasir)
0.47
0.6
0.58
*Angka-angka yang diikuti huruf yang sama dalam satu kolom tidak menunjukkan perbedaan yang nyata berdasarkan uji Duncan pada taraf kepercayaan 95%.
0.4b
Gambar 5. Histogram Berat Kering Tanaman Kacang Hijau
64
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume XX, Nomor 1, Maret 2012 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan pembenah tanah baik menggunakan
Pistia
Ceratophyllum
stratiotes
menghasilkan pertumbuhan lebih besar dan berat kering lebih besar.
maupun
demersum
dapat
KESIMPULAN Pembenah
meningkatkan berat kering tanaman kacang hijau baik pada tanah pasir maupun liat. Berdasarkan hasil penghitungan berat kering tanaman
kacang
hijau,
penambahan
pembenah tanah pada tanah pasir dan liat menunjukkan adanya perbedaan yang nyata. Berat kering pada tanah pasir dan liat dengan pembenah tanah baik dari P. stratiotes maupun C. demersum memiliki berat kering lebih baik dibandingkan dengan kontrol atau tanah tanpa pembenah. Rajiman dkk
(2008),
dalam
penelitiannya
menyatakan bahwa penggunaan pembenah tanah meningkatkan berat segar, berat kering, berat kering oven dan diameter umbi bawang merah dibandingkan kontrol. Hal ini didukung juga oleh penelitian Indriani dkk (1997), yang menyatakan bahwa pembenah tanah meningkatkan berat kering total tanaman maupun hasil tanaman kedelai sebesar 2%.
berpengaruh
terhadap kapasitas lapang dan pertumbuhan tanaman
kacang
hijau
meliputi
tinggi
tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering tanaman. Pembenah dari Pistia stratiotes
secara
pengaruhnya
statistika
lebih
dibandingkan
baik
dengan
Ceratophyllum demersum. Pembenah tanah P. stratiotes dapat meningkatkan kapasitas lapang pada tanah sebesar 21,6 %, dan pertumbuhan
tanaman
kacang
hijau
meningkat sebesar 47,61 %. Sedangkan C. demersum dapat meningkatkan kapasitas lapang pada tanah sebesar 16,1 %, dan pertumbuhan
tanaman
kacang
meningkat sebesar 37,34 %.
hijau
Pembenah
tanah P. stratiotes lebih baik diberikan pada tanah liat dibandingkan tanah pasir. DAFTAR PUSTAKA Arsyad.
2000.
Penggunaan
Pembenah
Tanah Guna Peningkatan Produksi
Berat kering tanaman merupakan berat dari tanaman setelah dikeringkan sampai kandungan airnya hilang sehingga yang tersisa hanya hasil proses fotosintesis yang tersimpan pada tanaman.
Menurut
Kozlowsky (1991), bahwa secara umum perbedaan
tanah
biomasa
dipengaruhi
oleh
besarnya produk fotosintesis yang dihasilkan.
Tanaman Pangan. Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta. Bashour, I. I. and Antoine H. Sayegh. 2007. Methods of analysis for soils of arid and semi-arid regions. American university of Beirut. Lebanon. Dwidjoseputro,
D.
1986.
Pengantar
Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta
Dengan ketersediaan air yang lebih besar 65
Pengaruh Penambahan Pembenah Tanah Ahmad F M, Munifatul I, Endang S, 56 – 67
Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah Edisi ketiga. P.T. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta.
Merr). Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Jambi. Pratama,
Harjadi, S. S. 1993. Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta.
R.
2011.
Makronutrien
Kandungan Pada
Hara
Beberapa
Tumbuhan Akuatik dan Potensinya
Hickman, J. S. and David A.Whitney. 1990.
Sebagai Material Pembenah Tanah
Soil Conditioners. Departemen of
(Soil conditiner). Jurusan Biologi
Agronomy Kansas State University.
Fakultas MIPA UNDIP. Semarang
North Central Regional Extension Publication 295. Indriani,
L.,
Sukardi
Rajiman,
Prapto
Yudono,
Endang
Sulistyaningsih dan Eko Hamdin. M.
2008. Pengaruh Pembenah Tanah
Pembenah
Terhadap Sifat Fisika Tanah Dan
tanah Terhadap Efisiensi Penggunaan
Hasil Bawang Merah Pada Lahan
Air tanaman Kedelai (Glycine max L.)
Pasir Pantai Bugel Kabupaten Kulon
Pada Regosol. Fakultas Pertanian
Progo. Fakultas Pertanian UGM.
UGM. Yogyakarta.
Yogyakarta.
Drajad.1997.
Wisnubroto,
Pengaruh
Jumin, H. B. 1989. Ekologi Tanaman, Suatu
Salisbury, F.B. dan C.W. Ross. 1995.
Pendekatan Fisiologis. Rajawali
Fisiologi TumbuhanJilid 1. Edisi
Press. Jakarta.
Keempat. Penerbit ITB. Bandung.
Kozlowsky, T. T. 1991.Water Deficit And
Sinulingga, M. dan Sri Darmanti. 2008.
Plant Growth. vol. VI. Woody Plant
Kemampuan
Communities. Academic Press. New
Tanah
York.
Dengan
Lakitan, B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
tanah
jurusan
Yang
Tepung
Air
Oleh
Diperlakukan Rumput
Laut
Gracilaria Verrucosa. Fakultas MIPA Jurusan Biologi UNDIP. Semarang. Sitompul, S.M. dan B. Guritno. 1995.
Leiwakabessy, F. M.,1988. Bahan kuliah kesuburan
Pasir
Mengikat
tanah.
Fakultas pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor. Mapegau. 2006. Pengaruh Cekaman Air
Analisis
Pertumbuhan
Tanaman.
UGM-Press. Yogyakarta. Sutono
dan
A.
Abdurrachman.
1997.
Pemanfaatan Soil Conditioner dalam Upaya
Merehabilitasi
lahan
Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil
terdegradasi. hlm. 107-122 dalam
Tanaman Kedelai (Glycine max L.
Prosiding Pertemuan Pembahasan dan Komunikasi Hasil Penelitian
66
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume XX, Nomor 1, Maret 2012 Tanah dan Agroklimat
: Makalah
pada Budidaya Olah Tanam Minimum
Review. Cisarua, Bogor, 4-6 Maret
Untuk Tanaman Nilam (Pogestemon
1997. Pusat Penelitian Tanah dan
cablin Benth.).
Agroklimat. Badan Penelitian dan
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Pengembangan
Pertanian.
Departemen Pertanian. Wiroatmodjo,
J.
Penggunaan
dan
Fakultas Pertanian
Yanwar, M. J. P. 2003. Teknik Irigasi Permukaan. Diktat Kuliah. Program
Zulkifli.1988.
Herbisida
Dan
Studi Teknik Pendayagunaan Lahan dan
Air.
Fateta.
IPB.
Pembenah Tanah (Soil conditioner)
67