ANALISIS COST BENEFIT DARI PENGELOLAAN LIMBAH TAHU DENGAN MENGGUNAKAN KAYU APU (PISTIA STRATIOTES L.)

E-9-1

ANALISIS COST BENEFIT DARI PENGELOLAAN LIMBAH TAHU DENGAN MENGGUNAKAN KAYU APU (PISTIA STRATIOTES L.) Alia Damayanti dan Joni Hermana Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP, ITS [email protected] ABSTRAK Kayu apu (Pistia stratiotes L.) sebagai tumbuhan air memiliki potensi dalam menurunkan kadar pencemar air limbah, yang memiliki kadar organik tinggi. Penelitian ini menggunakan air limbah pabrik tahu sebagai media kayu apu dengan tujuan melakukan analisis finansial Pabrik Tahu Purnomo, Kalidami, Surabaya. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah BOD, COD, NH4+, PO43- dalam 5 reaktor volume 6 L dengan 3 replikasi, dan 3 kontrol tanpa kayu apu selama 20 hari pengamatan. Dari analisis finansial yang dilakukan maka pengolahan limbah tahu dengan menggunakan kayu apu pada pabrik tahu Purnomo Kalidami, Surabaya, dapat dilakukan dengan break even point pada tahun ke lima. Key words: limbah tahu, kayu apu, COD , BOD, NH4+, PO43Pendahuluan Latar belakang Pabrik tahu yang banyak menghasilkan tahu, berbahan dasar kedelai, menghasilkan limbah yang potensial sebagai pencemar lingkungan. Kandungan limbah tahu yaitu BOD 5643-6870 mg/L, COD 6870-10.500 mg/L, P-Tot 80.5-82.6 mg/L (Sari, 1999). Sampai saat ini, limbah tahu secara umum, belum diolah secara maksimal bahkan tanpa pengelolaan dan langsung dibuang begitu saja di badan air. Pengelolaan limbah yang tidak dilakukan oleh pengusaha tahu juga tidak lepas dari murahnya harga jual tahu, sehingga keuntungan yang diperoleh pun tidak mencukupi bila menggunakan pengelolaan yang berharga mahal. Permasalahan Perusahaan tahu yang banyak terdapat di Indonesia menghasilkan limbah dengan kadar utamanya BOD, COD, NH4+, dan PO43- yang tinggi. Kondisi secara umum dari perusahaan pembuatan tahu adalah tidak memiliki pengolahan dan limbah dibuang langsung ke badan air penerima. Analisis cost benefit ratio diperlukan sehingga sesuai baku mutu air limbah akan diteliti. Baku mutu air limbah yang digunakan sesuai dengan SK Gubernur Jatim No. 45 Tahun 2002 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Industri. Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: - Melakukan analisis cost benefit ratio Pabrik Tahu Purnomo, Kalidami, Surabaya.

____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember

E-9-2

Metodologi Penelitian Ide

Studi Literatur Persiapan Alat dan Bahan Aklimatisasi

Analisis awal media tanam Analisis konsentrasi NH4+, PO43- , BOD, dan COD, analisis ratio pengaruh ratio BOD/COD, NH4+/ PO43Reaktor Penelitian Konsentrasi 1

Konsentrasi 2

(3 reaktor) terdiri dari 3 replikasi reaktor

(3 reaktor) terdiri dari 3 replikasi reaktor

Konsentrasi 3 (3 reaktor) terdiri dari 3 replikasi reaktor

Konsentrasi 4 (3 reaktor) terdiri dari 3 replikasi reaktor

Konsentrasi 5 (6 reaktor) terdiri dari 3 replikasi reaktor dan 3 replikasi kontrol

Pengambilan dan Pengukuran Sampel Uji dan Kontrol di reaktor (18 reaktor) Hari ke-4

Hari ke-8

Hari ke-16

Hari ke-20

Analisis Data Uji Statistik dengan SPSS dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Gambar 1. Tahapan Penelitian


E-9-3

Hasil dan Diskusi Analisis Finansial Pengolahan Air Limbah Tahu dengan Menggunakan Kayu Apu Analisis keuangan produksi tahu Istilah yang digunakan dalam produksi tahu adalah sekali produksi tahu dengan sebutan 1 kali masak. Berikut ini merupakan analisis keuangan produksi tahu tiap 1 kali masak dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Analisis keuangan produksi tahu tiap 1 kali masak Pemasukan

Pengeluaran

No

Keterangan

1

Penjualan tahu 5 bak @ Rp. 10.000,00

Rp.50.000,00

2

Penjualan ampas tahu

Pekerja + cuka + Rp. 2.500,00 bahan bakar + lainlain

Jumlah

Keterangan Kedelai , 12 kg @ Rp.3000, 00

Keuntungan pengusaha tahu

3 Jumlah

Rp.52.500,00

Jumlah Rp.36.000,00

Rp. 10.000,00

Rp. 6.500,00 Rp.52.500,00

Sumber: Hasil perhitungan Dalam 1 hari kebutuhan kedelai pabrik tahu Purnomo, Kalidami, Surabaya adalah 1 ton = 1000 kg, 1 kali masak memerlukan 12 kg kedelai, sehingga dalam 1 hari memerlukan 83 kali masak. Dengan demikian keuntungan yang didapat per hari adalah Rp. 6500,00 x 83 = Rp. 539.500,00/hari. Sedangkan keuntungan yang diperoleh per bulan adalah = Rp. 539.500 x 26 hari kerja = Rp. 14.027.000,00/bulan atau Rp. 168.324.000,00/tahun. Perhitungan Luas Lahan Pabrik Tahu Purnomo, Kalidami, Surabaya Pabrik tahu Purnomo, Kalidami, Surabaya menggunakan air sungai Kalidami sebagai sumber air dalam produksinya. Kapasitas produksi 1 ton kedelai/hari. Debit limbah diperkirakan berasal dari kebutuhan: 1. Merendam kedelai Tiap 1 kg kedelai kira-kira membutuhkan 1 L air. Jadi dalam 1 hari yang dibutuhkan 1000 L air untuk merendam. 2. Mencuci kedelai Tiap 1 kg kedelai kira-kira membutuhkan 2 L air. Jadi dalam 1 hari yang dibutuhkan 1000 L air untuk mencuci kedelai. 3. Membersihkan ruang kerja Dalam 1 hari kira-kira diperlukan 1500 L untuk membersihkan tempat setelah proses produksi berlangsung. Jadi kebutuhan air dalam 1 hari adalah 4500 L atau 4.5 m3. ____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember

E-9-4

Hari kerja dalam Pabrik Tahu Purnomo Kalidami, Surabaya adalah Senin-Sabtu, libur pada hari Minggu. Pemanenan kayu apu dilakukan setiap 20 hari sekali dan menggunakan plug flow reactor. Kriteria design (Metcalf and Eddy, 1991) untuk floating aqutic plant treatment system :  Organic Surface Loading Rate (OSLR) 10-275 lb/acre.hari  Hydraulic Loading Rate (HLR) 240-3600 m3/ha.hari BOD influen = 933 mg/L Untuk pengolahan perlu diencerkan sebesar 1:6 sehingga debit air limbah per hari adalah: 4.5 m3/hari x 7 = 31.5 m3/hari = 8.322 x 10-3 MG/hari Hidraulic Retention Time (HRT) = V/Q 20 hari = V / 31.5 m3/hari V = 630 m3 Kedalaman direncanakan 100 cm, dengan l = 2w V = d x l x 0.5l 630 = 1.0 x 0.5 x l2 l = 40 m w = 20 m A= 800 m2 x 2.4711e-4 acre/m2 = 0.197 acre x 0.4046 ha/acre = 0.079ha  Hydraulic Loading Rate (HLR): Q/A = 31.5 m3/hari : 0.079 ha = 398.7 m3/ha.hari OK memenuhi standar menurut Metcalf and Eddy (1991), 240-3600 m3/ha.hari  Organic Surface Loading Rate (OSLR) : L BOD5 = (8.322 x 10-3 MG/hari )(933 mg/L)(8.34 lb/Mgal).mg/L = 64.74 lb/hari = 85.7 lb/acre.hari OK memenuhi standar menurut Metcalf and Eddy (1991), 10-275 lb/acre.hari BOD effluen = 933 mg/L . e (-0.2 x 20) = 17.08 mg/L Analisis keuangan pembuatan bangunan pengolahan dengan menggunakan kayu apu Kebutuhan pembangunan bangunan pengolahan dengan menggunakan kayu apu adalah sebagai berikut: 1. Tanah 800 m2, harga Rp.500.000,00/m2 Rp. 400.000.000,00 2. Pekerjaan konstruksi lahan pengolahan limbah tahu dengan kayu apu ada pada Tabel 2.


E-9-5

Tabel 2. Uraian pekerjaan konstruksi pembuatan bangunan pengolah limbah dengan menggunakan kayu apu No

Uraian Pekerjaan

A GALIAN 1 m3 Galian Tanah Biasa Pekerja

B

PEKERJAAN PLESTERAN Material 1 m2 plesteran campuran 1 PC : 4 PS halus Material : Semen Pc Pasir pasang Upah : Pekerja Mandor Tukang Batu Kepala Tukang Batu

Sat Vol

Harga Satuan Rp

Org 0.75

15.000

Zak M3

0.20 25,000 0.02 65,000

Org Org Org Org

0.40 0.02 0.20 0.02

Jumlah

15,000 25,000 20,000 22,500

Harga Upah Rp

Bahan Rp

11.250

5,000 1,300 6,000 500 4,000 338 22.088

6,300

Sumber : Hasil perhitungan Jumlah Pengerjaan total seluas 800 m2 untuk galian dan pekerjaan plesteran adalah = (Rp.22.088,00+Rp.6300,00) x 800 m2 = Rp. 21.110.400,00 Total biaya yang diperlukan = Rp.400.000.000,00 + Rp. 21.110.400,00 = Rp. 421.110.400,00 Biaya Operation dan Maintenance (O dan M) Biaya O dan M pengolahan limbah tahu dengan menggunakan kayu apu setiap bulannya adalah sebagai berikut:

1.

Biaya langsung 1 orang tenaga kerja sebagai pengawas Rp.400.000,00 2 orang tenaga kerja datang pada saat panen kayu apu sebulan 2x @ Rp.40.000 Rp. 160.000,00 Pembelian belih lele dumbo dengan intensitas tebar 50 ekor/m3, luas 800 m2, @Rp. 100,00 jumlah 40.000 benih lele dumbo per tiga bulan Rp.4.000.000,00 Rp.1.334.000,00. Keperluan pakan lele dari hitungan 40.000-(40.000 benih x 90% Survival Rate) :6 x 2 sebesar 1334 kg, @Rp. 2.500,00 per tiga bulan Rp. 3.335.000,00 Rp. 1.111.600,00 + Total biaya langsung Rp.3.005.600,00


E-9-6

2. Biaya tidak langsung Pemeliharaan Rp. 200.000,00 Pajak dan asuransi bangunan Rp. 2.000.000,00 + Total biaya tidak langsung Rp. 2.760.000,00 + Total biaya langsung + biaya tidak langsung Rp. 5.765.600,00 Jadi biaya O dan M adalah Rp. 5.765.600/bulan atau Rp. 69.187.200,00/tahun. Keuntungan pengolahan limbah dengan kayu apu Keuntungan pengolahan limbah dengan kayu apu adalah sebagai berikut: 1. Penjualan kayu apu sebagai makanan ternak/panen, tiap 20 m2 diperkirakan menghasilkan 1 karung kayu apu sehingga untuk 800 m2 menghasilkan 40 karung dengan harga Rp.5.000,00/karung Rp. 200.000,00 2.

Penjualan ikan yang ditanam dalam kolam dengan waktu panen 90 hari untuk ikan lele dumbo dengan survival rate (SR) 90%, dan berat 1 kg terdiri dari 6 lele dumbo, dapat dipanen 6000 kg,@Rp.4.000,00 adalah Rp. 24.000.000,00/3bulan

Rp. 8.000.000 ,00+ Rp. 8.200.000,00

Maka keuntungan adalah Rp. 8.200.000,00/bulan atau Rp. 98.400.000,00/tahun. Rancangan pembayaran kembali apabila dilakukan peminjaman pada bank untuk investasi awal IPAL dengan bunga 10 % per tahun Tabel 3. Rancangan pembayaran kembali apabila dilakukan peminjaman pada bank untuk investasi awal dengan bunga 10 % per tahun (Rp) Tahun

(2) (3) Jumlah =10%x(bunga terhutang dikenakan pada awal tahun itu tahun 1 421.110.400 42.111.040 2 321.110.400 32.111.040 3 221.110.400 22.111.040 4 121.110.400 12.111.040 5 21.110.400 2.111.040 Jumlah 531.665.600 (total +bunga) Sumber: hasil perhitungan

(4)=(2)+(3) (5) (6) = (3)+(5) Total uang Pembayaran Pembayaran terhutang pokok Total Akhir di akhir Tahun tahun (Arus kas) 463.221.440 100.000.000 142.111.040 353.221.440 100.000.000 132.111.010 243.221.440 100.000.000 122.111.040 133.221.440 100.000.000 112.111.040 23.221.440 21.110.400 23.221.440 421.110.400 531.665.570

Dari data yang telah disebutkan, diketahui pendapatan Rp. 168.324.000,00/tahun (pokok) + Rp. 98.400.000,00 (IPAL) = Rp. 266.724.000/tahun. Bila O dan M memerlukan Rp. 69.187.200,00/tahun serta masa angsuran selama lima tahun, maka keuntungan selama angsuran dapat dilihat pada Tabel 4.


E-9-7

Tabel 4. Keuntungan Pabrik tahun (Rp) (1) Tahun Keuntungan 1 266.724.000 2 266.724.000 3 266.724.000 4 266.724.000 5 266.724.000 Sumber: Hasil perhitungan

Tahu Purnomo, Kalidami, selama masa angsuran 5 (2) O dan M 69.187.200 69.187.200 69.187.200 69.187.200 69.187.200

(3) Angsuran 142.111.040 132.111.010 122.111.040 112.111.040 23.221.440

(4) Netto=(1)-(2)-(3) 55.425.760 65.425.760 75.425.760 85.425.760 174.315.360

Dari analisis finansial yang dilakukan maka pengolahan limbah tahu dengan menggunakan kayu apu pada pabrik tahu Purnomo Kalidami, Surabaya, dapat dilakukan, dengan break even point pada tahun ke lima. Kesimpulan Kesimpulan dari tesis ini adalah: - Dari analisis cost benefit ratio yang dilakukan maka pengolahan limbah tahu dengan menggunakan kayu apu pada pabrik tahu Purnomo Kalidami, Surabaya, dapat dilakukan dengan break even point pada tahun ke lima.

Daftar Pustaka Damayanti, A., 2000. Studi pemanfaatan kayu apu (Pistia stratiotes L.) untuk menurunkan COD, N, P pada lindi TPA Keputih Surabaya. Tugas Akhir. ITS. Surabaya Dewi, D., 1999. Studi pemanfaatan kayu apu (Pistia stratiotes L.) untuk menurunkan logam Cu2+. Tugas Akhir. ITS. Surabaya De Garmo, E. P., etc. 1997. Ekonomi Teknik Jilid I. Prentice Hall, Inc. New Jersey. 321 halaman. De Garmo, E. P., etc. 1997. Ekonomi Teknik Jilid I. Prentice Hall, Inc. New Jersey. 321 halaman. Koné, D., dan Cissé, G., 2000. Wastewater treatment by a water lettuce pond based system (Pistia stratiotes) in Ouagadougou, for irrigation water reuse.Agricultures volume 11, Issue 1, Januari-Februari 2002. Irrigated rops and health Mangkoedihardjo, S. 2002. Efek zat organik air limbah terhadap pertumbuhan eceng gondok. Disertasi. Program Pascasarjana Unbraw. Malang. Mercado, B.L., and Vega, M., 1975. Biology and control water lettuce (Pistia stratiotes L.)


E-9-8

Pliñski, M dan JóŸwiak, T., 1999. Temperature and N:ratio as factors causing blooms of blue-green algae in the Gulf of Gdañsk OCEANOLOGIA,41 (1 ,1999.pp.73 –80.1999,by Institute of Oceanography, Gdañsk University, al.Marsza³ka Pi³sudskiego 46,PL –81 –378 Gdynia,Poland; Razif, M. 2002, Analisis Resiko Lingkungan : Kumpulan Materi Kuliah, FTSP Jurusan Teknik Lingkungan ITS, Surabaya. Sari, P.M., 1999. Studi pemanfaatan kayu apu (Pistia stratiotes L.) untuk menurunkan COD, N, P pada air limbah pabrik tahu. Tugas Akhir. ITS. Surabaya


ANALISIS COST BENEFIT DARI PENGELOLAAN LIMBAH TAHU DENGAN MENGGUNAKAN KAYU APU (PISTIA STRATIOTES L.)

Recommend Documents