Pengaruh Pemberian Penghargaan terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo Sri Yayu Hippy, Muhammad Polinggapo1, Besse Marhawati2 Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo 2013
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian penghargaaan terdapat disiplin pegawai di Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Untuk reliabilitasi pada variabel X (Pemberian Penghargaan) didapat hasil sebesar 0,8228. Sedangkan Untuk reliabilitasi pada variabel Y (Disiplin Kerja) didapat hasil perhitungan sebesar 0,7592. Hasil ini menunjukan bahwa kedua instrumen memiliki klasifikasi kepercayaan yang sangat tinggi. Pada uji ini diperoleh kecenderungan regresi Ŷ = 28,76 + 0,51X, dinyatakan berbentuk linear. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi perubahan sebesar satu unit pada variabel X (Pemberian Penghargaan) maka akan diikuti oleh perubahan ratarata variabel sebesar 0,51 unit pada variabel Y (Disiplin Kerja). Dari hasil analisis korelasi sederhana antara pemberian penghargaan (X) dengan disiplin kerja pegawai (Y) diperoleh koefisien korelasi rxy = 0,558. Nilai koefisien korelasi ini menunjukan bahwa pengaruh pemberian penghargaan terhadap disiplin kerja pegawai adalah sedang. Kata kunci : Penghargaan, Disiplin Kerja
ABSTRACT This study aimed to determine the effect of Effect of Reward Work Employees Discipline In Employment Agency for Administrative Development of Gorontalo Provincial. To reliabilitasi on variable X (Reward) obtained calculation results at 0.8228. For reliabilitasi whereas the variable Y (Work Discipline) obtained a reliability calculation results at 0.7592. These results indicate that both instruments have a very high confidence classification. Obtained on this test regression trend Y = 28.76 + 0.51 X, otherwise linear shaped. This means that any change of one unit in the variable X (Reward) will be followed by a change of variable average of 0.51 units on the variable Y (Work Discipline). From the results of simple correlation analysis between reward (X) with work discipline (Y) correlation coefficient r xy = 0.558. The correlation coefficient indicates that the effect of an appreciation of the reward is being work discipline. Key words: Reward, Work Discipline
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya Pegawai Negeri Sipil. Apalagi pegawai negeri merupakan unsur aparatur negera yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang harus menyelenggarakan pelayanan secara adil dan merata serta memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Karena itu, para PNS harus mampu melaksanakan tugas secara profesional dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan serta bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai suatu tujuan selain ditentukan oleh mutu profesionalitas juga ditentukan oleh disiplin para anggotanya, sehingga diperlukan adanya peraturan disiplin. Ketentuan mengenai disiplin PNS itu diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah terwujudnya aparatur yang disiplin dan andal dalam menghadapi tuntutan masyarakat atas pelayanan yang tepat, mudah, transparan dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan administrasi. Sehingga dengan begitu, tingkat pelayanan pada masyarakat secara otomatis akan terpuaskan. Apabila melihat kinerja yang ditunjukan para PNS khususnya para pegawai di lingkungan daerah, sudah semestinya disiplin kerja patut dilaksanakan. Akan tetapi pada masa sekarang ini sudah jarang melihat para pegawai memperlihatkan kedisiplinan mereka dalam melakukan tugas, contohnya merbat, tidak mengikuti apel yang sudah
disepakati bersama dan masih banyak lagi pelanggaran yang selalu dilakukan oleh pegawai khususnya pegawai daerah. Kedisiplinan pegawai dalam melaksanakan tugas-tugas, sudah semestinya memperoleh penghargaan dari pimpinan agar para pegawai akan selalu termotivasi dalam melakukan tugas sebagaimana mestinya. Simamora (2004:514) mengemukakan bahwa Penghargaan adalah insentif yang mengaitkan bayaran atas dasar untuk dapat meningkatkan produktivitas para karyawan guna mencapai keunggulan yang kompetitif. Pemberian penghargaan dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas dan prestasi pegawai. Sesuai hasil survei yang dilakukan di kantor Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo masih banyak para pegawai yang tidak disiplin dalam melaksanakan tugasnya. Selalu mengulur waktu dalam bekerja dan selalu datang terlambat sehingga tingkat kedisiplinan mereka kurang. Untuk mencegah hal itu terjadi, perlu adanya tindak lanjut dari pihak atasan dalam memberikan penghargaan kepada bawahannya. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini didasarkan atas teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta yang empiris, oleh sebab itu yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat Pengaruh yang signifikan antara pemberian penghargaan dengan disiplin kerja pegawai di BKPAD Provinsi Gorontalo.
2
METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Peneliti mengambil lokasi penelitian di Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Peneliti memilih lokasi ini guna mengetahui pengaruh pemberian penghargaan terhadap disiplin kerja pegawai di Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini sekitar 2 bulan yakni dari bulan mei sampai dengan bulan juni tahun 2013. Desain Penelitan Penelitian ini termasuk kategori penelitian survey dengan teknik korelasional. Dalam penelitian terdapat dua variabel yang berdiri yaitu penghargaan (X) dan variabel terikat yaitu disiplin kerja pegawai (Y). Model hubungan antara kedua variabel tersebut di atas dapat digambarkan dalam bentuk konstelasi hubungan sebagai berikut: X
Keterangan: X Y
Y
= penghargaan = displin kerja
Variabel Penelitian Variabel penelitian terdiri dari variabel X (Penghargaan) dan variabel bebas Y (Displin Kerja) masing-masing diuraikan di bawah ini sesuai dengan definisi konseptuan dan operasional. 1. Definisi Konseptual Penghargaan berkaitan dengan arahan spesifik mengenai cara organisasi akan mengembangkan dan mendesain program yang memastikan bahwa organisasi memberi imbalan perilaku dan hasil kerja yang mendukung pencapaian tujuan bisnis.
Sedangkan disiplin kerja yaitu kondisi kendali diri pegawai atau karyawan dan perilaku tertib yang menunjukkan tingkat kerja sama yang sesungguhnya dalam suatu organisasi dalam mencapai tujuan dan hasil. 2. Definisi Operasional Dalam penulisan skripsi ini ada 2 variabel yaitu: Penghargaan dan Disiplin Kerja. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, maka perlu ditetapkan terlebih dahulu definisi operasional dari masing-masing variabel yang diteliti. a. Penghargaan Penghargaan adalah hasil kerja yang didapat oleh seseorang atas prestasi yang telah dilakukan dalam suatu pekerjaan dengan indikator: 1) penghargaan instrinsik (gaji pokok, bonus, kinerja, skill dan kompotensi, insentif, benetif, pensiun), 2) penghargaan ekstrinsik (pengakuan, kesempatan karir, status, tanggung jawab/prestasi, liburan) b. Disiplin Kerja Disiplin kerja adalah tingkat kedisiplinan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan dengan indikator: 1) pembuatan peraturan, 2) sosialisasi peraturan, 3) pengawasan, 4) pemeriksaan, dan 5) pendisiplinan. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai badan kepegawaian pengembangan aparatur daerah provinsi gorontalo yang berjumlah 110 orang. 2. Sampel Pengambilan sempel pada penelitian ini menggunakan nomogram Herry King dengan berpedoman pada tingkat kesalahan yang mungkin terjadi (dapat dilihat pada lampiran 2). Berdasarkan hal tersebut, dengan jumlah populasi sebesar 110 orang 3
dengan tingkat kesalahan 5%, maka besarnya sampel 84 orang yang merupakan para pegawai dari latar belakang pendidikan yang berstrata. Teknik pengambilan sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengambilan sampel (proportionate stratrfied random sampling). Teknik penarikan sampel : S3 = 5x84 = 3,818 110 S2 = 13x84 = 9,927 110 S1 = 65x84 = 49,636 110 D3 = 11x84 = 8,4 110 D1 = 1x84 = 0,76 110 SLTA = 15x84 = 11,454 110 + Jumlah 83,995 (Dibulatkan 84)
atau catatan-catatan yang ada dilokasi penelitian yaitu di Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo.
Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperoleh dan sesuai dengan tujuan penelitian. Metode yang digunakan penulis adalah: 1. Angket Angket atau quesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang di gunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. 2. Observasi (pengamatan) Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. 3. Dokumentasi Peneliti mengumpulkan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada
Dimana: rxy = koefisien korelasi suatu butir/item N = jumlah subyek X = skor suatu butir/item Y = skor total ∑X = Jumlah skor items ∑Y = Jumlah skor total ∑X2 = Jumlah kuadrat skor item ∑Y2 = Jumlah kuadrat skor total (Susetyo, 2010: 121)
Teknik Analisis Data 1. Analisis deskriptif Analisis deskriptif dalam kegiatan penelitian ini di maksudkan untuk melakukan perhitungan terhadap harga rata-rata, simpangan baku atau standar deviasi, pembuatan distribusi frekuensi, jumlah skor, skor hasil pengumpulan data yang di peroleh melalui penggunaan kuesioner. 2. Pengujian Validitas Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk (Construct Validity). Uji Validitas digunakan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut. n( XY) ( X )(Y ) rxy n( X 2 ) ( X )2 n(Y 2 ) (Y )2
3.
Pengujian Reliabilitas Dalam menguji reliabilitas digunakan uji konsistensi internal dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut. 2 k b r11 1 Vt 2 k 1
4
Dimana: r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2 b = jumlah varian butir/item
Vt 2
= varian total
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu di adakan lagi persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas data hasil penelitian dengan menggunakan uji liliefors dan uji homogenitas varians populasi dengan menggunakan uji Bartlett. Kedua jenis uji di uraikan sebagai berikut: a. Pengujian Normalitas data Pengujian Normalitas data di lakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini berdistribusi normal atau berasal dari populasi penelitian yang berdistribusi normal. Pasangan Hipotesis yang di uji adalah Ho : Populasi Berdistribusi Normal H1 : Popolasi tidak Berdistribusi normal Pengujian normalitas data menggunakan uji Liliefors, dengan kriteria pengujian. Data berdistribusi normal apakah Lo hitung < Lo daftar pada taraf nyata ∝ = 0,05. Untuk pengujian normalitas di tempuh langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pengamatan X1, X2, …...Xn di jadikan angka baku Z1, Z2, ….. dengan rumus : − = Di mana: = = − =
2. Untuk tiap angka baku menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian menghitung peluang F(zi)= (P(z≤zi) 3. Menghitung proporsi Z1, Z2, ….. Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi dan di nyatakan dengan S (Zi) melalui rumus sebagai berikut: S (Zi) = Banyaknya Z1, Z2, …..Zn N 4. Menghitung F(zi) – S(zi) dan di tentukan harga mutlaknya 5. Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut sebagai hasil atau harga Lo hitung. b. Uji Homogenitas data Untuk menentukan homogenitas data di tempuh langkah-langkah sebagai berikut: 1) Varians gabungan kelompok adalah : s2 = ∑( n1-1 ) s12 ∑( − 1) 2) Menghitung nilai 3) Menghitung chi kuadrat untuk Uji Bartlett: x2 = (In 10){B - ∑(n – 1) log s2} Perhitungan homogenitas menggunakan uji F dapat dilakukan dengan cara membandingkan Ftabel dengan Fhitung. Jika Ftabel < Fhitung, maka kelompok data homogen. Langkah-langkah menghitung uji homogenitas : 1. Mencari Varians/Standar deviasi Variabel X danY, dengan rumus :
2. Mencari F hitung dengan dari varians X danY, dengan rumus :
5
(Susetyo, 2010: 160) 3. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada tabel distribusi F, dengan Untuk varians terbesar adalah dk pembilang n-1 Untuk varians terkecil adalah dk penyebut n-1 Jika Fhitung < Ftabel, berarti homogen Jika Fhitung > Ftabel, berarti tidak homogen
2. Uji linieritas dan keberartian persamaan regresi linear Untuk keperluan pengujian ini perlu di hitung jumlah kuadrat (JK) untuk berbagi sumber variasi, sebagai berikut :
Pengujian Hipotesis 1. Mencari persamaan Regresi linear Dalam Sudjana (2005 : 315 ), untuk keperluan penghitungan persamaan regeresi linear menggunakan rumus sebagai berikut: Ý = a + bx Guna memperoleh harga-harga a dan b di pergunakan rumus:
= =
(∑ )(∑ (∑ (∑
) (∑ )(∑
)
) – (∑ )
) (∑ )(∑ ) (∑
)–( )
6
3. Mencari Koefisien Korelasi Selanjutnya hipotesis di uji dengan menggunakan korelasi produk moment antara variabel X dan Y yaitu dengan rumus sebagai berikut : n( XY) ( X )(Y ) rxy n( X 2 ) ( X )2 n(Y 2 ) (Y )2
(Susetyo, 2010: 121) Keterangan r = Koefisien Korelasi n = Besarnya Sampel X = Jumlah nilai X Y = Jumlah nilai Y X2 = Jumlah nilai kuadrat Harga determinasi korelasional di paparkan pada tabel berikut: Tabel. Klasifikasi reliabilitas Instrumen Rentang No Kualitas Reliablilitas 1 0,800 – 1,000 Sangat Tinggi 2 0,600 – 0,799 Tinggi 3 0,400 – 0,599 Cukup 4 0,200 – 0,399 Rendah 5 0,00 - 0,200 Sangat rendah 4. Uji Keberartian Korelasi Pengujian ini di lakukan dengan menggunakan statistik uji t melalui rumus sebagai berikut : =
√ √
. harga r adalah 2
koefisien korelasi, dan r adalah koefisien determinasi serta N adalah jumlah sampel. Kriteria pengujian yaitu untuk taraf nyata α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk = n-2) maka terima Ho jika thitung < t( 1 - ½ α ), (n – 2 ) dan terima HA jika thitung > t( 1 - 1/2 α ), ( n – 2 ) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Penelitian ini digunakan untuk mengungkapkan tentang pengaruh pemberian penghargaan terhadap disiplin kerja pegawai Badan Kepegawaian
Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Data diambil dengan angket dan dianalisis menggunakan analisis regresi sederhana. Sebelum dilakukan uji analisis data, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitasi dan reliabilitasi instrumen. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen (X) 1. Pengujian Validitas Butir Instrumen Pemberian Penghargaan Kriteria pengujian validitas butir instrument adalah jika rbutir ≥ rtabel pada taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat bebas(db) = n maka butir pertanyaan dinyatakan valid. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh 20 butir instrumen yang valid atau semua butir instrument yang diberikan semuanya valid. 2. Pengujian Reliabelitas Butir Instrumen Pemberian Penghargaan Dari hasil perhitungan diperoleh realibilitas untuk variabel pemberian penghargaan sebesar 0,8228. Hasil ini menunjukan bahwa instrumen pemberian penghargaan memliliki klasifikasi kepercayaan yang sangat tinggi. Dengan melihat hasil pengujian validitas dan realibitas dinyatakan memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai instrument dalam pengumpulan data penelitian. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen (Y) 1. Pengujian Validitas Butir Instrumen Disiplin Kerja Pegawai Kriteria pengujian validitas butir instrument adalah jika rbutir ≥ rtabel pada taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat bebas(db) = n maka butir pertanyaan dinyatakan valid. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh 20 butir instrumen 7
yang valid atau semua butir instrument yang diberikan semuanya valid. 2.
Pengujian Reliabelitas Butir Instrumen Disiplin Kerja Pegawai Dari hasil perhitungan diperoleh realibilitas untuk variabel disiplin kerja pegawai sebesar 0,7592. Hasil ini menunjukan bahwa instrumen pemberian penghargaan memliliki klasifikasi kepercayaan yang tinggi. Dengan melihat hasil pengujian validitas dan realibitas dinyatakan memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai instrument dalam pengumpulan data penelitian. Uji Persyaratan Analisis Data Berdasarkan hipotesis penelitian yang diajukan maka statistik uji berkenaan untuk menguji pengaruh pemberian penghargaan terhadap disiplin kerja pegawai Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo secara regresi dan korelasi sederhana. Uji statistik ini diperkenankan apabila data hasil penelitian menunjukan (1) berdistribusi normal, (2) ada pengaruh yang bersifat linear (linearitas) antara variabel bebas dengan terikat. Oleh karena itu, kedua syarat ini harus diuji terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis penelitian. Pengujian normalitas data diuraikan terlebih dahulu, sedangkan pengujian linearitas regresi dilakukan bersama dengan pengujian hipotesis penelitian. Pengujian Normalitas Data Pada penelitian ini dipilih taraf signifikan α = 0,05; untuk n = 84. Karena nilai n lebih besar dari 30 atau n > 30, maka nilai Ldaftar =
, √
= 0,0967.
1.
Pengujian Normalitas Pemberian Penghargaan Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Lo = Lhitung = 0,0913. Karena nilai Lo = 0,0913 < dari nilai Ltabel = 0,0967 maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel pemberian penghargaan bedistribusi normal. 2. Pengujian Normalitas Disiplin Kerja Pegawai Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Lo = Lhitung = 0,0721. Karena nilai Lo = 0,0721 < dari nilai Ltabel = 0,0967 maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel pemberian penghargaan bedistribusi normal. Uji Homogenitas Data Setelah melakukan perhitungan homogenitas data instrument, diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,215 dan dari grafik daftar distribusi F dengan dk pembilang = 84-1 = 83. Dk penyebut = 84-1 = 83. Dan α = 0.05 maka diperoleh harga F tabel = 1,35. Dari hasil perhitungan tersebut tampak bahwa Fhitung < Ftabel atau 1,215 < 1,35. Hal ini berarti data variabel X dan Y homogen. Pengujian Hipotesis 1. Uji Linearitas Data Dari hasil perhitungan linearitas diperoleh harga a = 28,76 dan b = 0,51, maka kecenderungan regresi linear pemberian penghargaan (X) atas disiplin kerja pegawai (Y) adalah Ŷ = a + bX atau Ŷ = 28,76 + 0,51X, dinyatakan berbentuk linear. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi perubahan sebesar satu unit pada variabel X (Pemberian Penghargaan) maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel sebesar 0,51 unit pada variabel Y (Disiplin Kerja). 8
Tabel. Daftar anava untuk uji signifikansi dan regresi Ŷ= 28,76 + 0,51X
Hasil pengujian signifikansi (keberartian) dan linearitas regresi di atas menunjukan bahwa model regresi sederhana Ŷ= 28,76 + 0,51X berbentuk linear dan signifikan (berarti). Dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05, untuk uji hipoteisis 1 dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 27 maka Ftabel = 3,84. Berdasarkan kriteria yang digunakan, 37,52 3,84 atau Fhitung Ftabel, maka H0 ditolak. Dengan demikian pemberian penghargaan dengan disiplin kerja pegawai memiliki arah yang signifikan. Untuk uji Hipotesis 2 dengan dk pembilang k-2 = 29-2 = 27 dan dk penyebut n-k = 84-29 = 55 diperoleh Ftabel = 1,99. Berdasarkan kriteria yang digunakan, 1,76 < 1,99 atau Fhitung < Ftabel. H0 diterima atau pengaruh pemberian penghargaan dan disiplin kerja pegawai berbentuk regresi linear. 2. Koefisien Korelasi Dari hasil analisis korelasi sederhana antara pemberian penghargaan (X) dengan disiplin kerja pegawai (Y) diperoleh koefisien korelasi rxy = 0,558. Nilai koefisien korelasi ini menunjukan bahwa pengaruh pemberian penghargaan terhadap disiplin kerja pegawai adalah sedang.
Dengan kata lain, semakin tinggi pemberian penghargaan, semakin tinggi kedisiplinan para pegawai. Pengaruh ini ternyata merupakan pengaruh yang sangat berarti. Hal ini sesuai dengan pengujian signifikansi (keberatian) koefisien korelasi antara pemberian penghargaan dengan disiplin kerja pegawai melalui uji-t. Hasil pengujian diperoleh nilai thitung sebesar 6,09. Dengan taraf nyata 0,05 dan dk = 82, dari daftar tabel distribusi t untuk uji dua pihak adalah t( 1 - ½ α ) atau t(0,995) = 2,637. Berarti 6,09 > 2,637 atau thitung ttabel, ini menunjukan perbedaan yang mencolok yaitu harga thitung berada jauh di luar harga ttabel , maka dapat dinyatakan hipotesis nol ditolak atau H1 diterima, dimana H1 menyatakan bahwa koefisien korelasi antara pemberian penghargaan dengan disiplin kerja pegawai signifikan. Pembahasan Disiplin kerja sangat penting untuk dikembangkan karena tidak hanya bermanfaat bagi kantor, tetapi juga bagi pagawai itu sendiri. Dengan adanya disiplin kerja dapat dilaksanakan dengan tertib dan lancar. Hal tersebut berpengaruh terhadap suasana kerja. Disiplin kerja yang baik dapat menciptakan suasana kerja yang 9
kondusif. Para pagawai akan saling menghormati dan saling percaya. Tidak ada permasalahan-permasalahan, seperti cemburu, marah, dan rendahnya moral kerja. Suasana kerja yang demikian dapat menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan dan meningkatkan semangat kerja. Dengan adanya disiplin kerja ini, para pegawai diharapkan dapat meningkatkan kinerja baik dalam perilaku maupun dalam bidang keahliannya itu. Untuk itulah, agar kinerja para pegawai tidak menurun perlu diberikan dorongan berupa penghargaan. Penghargaan ini diharapkan untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai dalam melaksanakan tugasnya setiap hari bukan untuk menurunkannya. Untuk itulah peneliti telah melakukan penelitian unutk melihat bagaimana pengaruh pemberian penghargaan terhadap disiplin kerja pegawai. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti mulai dari pembuatan angket yang berisikan 20 pertanyaan untuk variabel pemberian penghargaan dan 20 pertanyaan untuk variabel disiplin kerja pegawai didapat kesimpulan bahwa terdapat pengaruh pemberian penghargaan terhadap disiplin kerja pegawai. Ini dibuktikan dengan adanya pengujian hipotesis untuk melihat linearitas instrument yang diberikan peneliti kepada sampel. Kriteria pengujian adalah terima Ho jika F hitung < F (1-a) , (k-2, n-k) sebaliknya tolak Ho jika Fhitung > F(1-a), (k-2, n-k). Rumusan hipotesis untuk uji keberartian/independen. Dari perhitungan yang dilakukan didapat persamaan regresi yaitu Ŷ = a + bX atau Ŷ = 28,76 + 0,51X. Hasil pengujian signifikansi (keberartian) dan linearitas regresi menunjukan bahwa model regresi
sederhana Ŷ= 28,76 + 0,51X berbentuk linear dan signifikan (berarti). Dari pengujian ini didapat hipotesis 1 yang menandakan bahwa H0 ditolak atau pemberian penghargaan dengan disiplin kerja pegawai memiliki arah yang signifikan dengan kriteria yang digunakan yaitu 37,52 3,84 atau Fhitung Ftabel. Untuk uji Hipotesis 2 dengan H0 diterima atau pengaruh pemberian penghargaan dan disiplin kerja pegawai berbentuk regresi linear. Berdasarkan kriteria yang digunakan, 1,76 < 1,99 atau Fhitung < Ftabel. Setelah dilakukan pengujian linearitas instrument, selanjutnya dilakukan analisis korelasi sederhna untuk melihat apakah pengaruh yang diberikan merupakan pengaruh yang sangat berarti atau signifikan. Dari hasil analisis korelasi sederhana antara pemberian penghargaan (X) dengan disiplin kerja pegawai (Y) diperoleh koefisien korelasi rxy = 0,558. Nilai koefisien korelasi ini menunjukan bahwa pengaruh pemberian penghargaan terhadap disiplin kerja pegawai adalah sedang. Dengan kata lain, semakin tinggi pemberian penghargaan, semakin tinggi pula kedisiplinan para pegawai. Hal ini sesuai dengan pengujian signifikansi (keberatian) koefisien korelasi antara pemberian penghargaan dengan disiplin kerja pegawai melalui uji-t. Hasil pengujian diperoleh nilai thitung sebesar 6,09 dan ttabel = 2,637. Berarti 6,09 > 2,637 atau thitung ttabel, ini menunjukan perbedaan yang mencolok yaitu harga thitung berada jauh di luar harga ttabel , maka dapat dinyatakan hipotesis nol ditolak atau H1 diterima, dimana H1 menyatakan bahwa koefisien korelasi antara pemberian penghargaan dengan disiplin kerja pegawai signifikan.
10
PENUTUP Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapat kesimpulan antaranya yaitu: 1. Pegawai Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo memiliki tingkat kedisiplinan yang cukup tinggi. 2. Pegawai Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo sangat mengharapkan pemberian penghargaan berupa materi maupun pengakuan pekerjaan atas disiplin kerja yang telah mereka lakukan. 3. Pengaruh pemberian penghargaan terhadap disiplin kerja pegawai di Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo memberikan pengaruh yang sangat signifikan yaitu semakin besar penghargaan yang diberikan, semakin tinggi pula disiplin kerja para pegawai. Ini dibuktikan dengan adanya hipotesis yang menghasilkan arah yang signifikan dan regresi berbentuk linear. Saran Saran yang dapat peneliti berikan dalam penelitian ini adalah: Untuk Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo 1. Perlu ditingkatkan kedisiplinan para pegawai dalam melaksanakan tugas mereka sebagai abdi negara. 2. Perlu adanya perhatian kepada pegawai untuk selalu memberikan sebuah penghargaan atas apa yang mereka kerjakan agar para pegawai
tidak jenuh dalam melaksanakan tugas. Untuk pegawai 1. Disiplin kerja memang sudah cukup tinggi, namun masih dibutuhkan kesadaran diri agar disiplin kerja ini terus dipertahankan. 2. Jangan cuma mengharapkan penghargaan semata sedangkanan tingkat kedisiplinan tidak diperhatikan lagi. Untuk peneliti 1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang bagaimana pengaruh pemberian penghargaan terhadap kinerja kerja pegawai.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Pendidikan. Bandung. Angkasa. Asmani, Ma’mur. Jamal. 2009. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif. Jogjakarta: Diva Press Ayu. 2011. Pengaruh Iklim Organisasi dan Penghargaan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada pt. Altrak 78 Cabang Pekanbaru. Fakultas Ekononi. Universitas Riau (Jurnal) Barnawi & Arifin,Mohammad. 2012. Kinarja Guru Profesional. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Buletin Psikologi. 1996. Tahun IV, Nomor 2, Edisi khusus Ulang Tahun XXXII Chandra Kirana, Putri. 2013.Tugas Metodelogi Penelitian. http://berlinbeverly.wordpress.com/2 013/05/17/tugas-metodelogi-
11
penelitian/ (Diakses tanggal 24 Juli 2013) Depdiknas. 1992. Pengertian disiplin. http://id.shvoong.com/socialsciences/psychology/2114586pengertiandisiplin/#ixzz2GyyUX6Ay (Diakses tanggal 3 Januari 2013) Farras, Abu. 2012. Disiplin Dalam Ibadah. http://abufarras.blogspot.com/2012/0 4/disiplin-dalam-ibadah.html (Diakses tanggal 25 Juli 2013) Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta .................., 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta Helmi, Avin. Fadilla. 1996. “Disiplin Kerja.” Dalam Buletin Psikologi, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Imron, Ali. 1995. Pembinaan Guru Di Indonesia. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya Jasin, A. 1989. Peningkatan Pembinaan Disiplin Nasional dalam sistem dan Pola Pendidikan nasional. Dalam Analisis CSIS. No. 4 Tahun XVII, Juli-Agustus 1989. Jakarta : Centre for Strategic and International Studies Lako,
Pusfita. 2013. Kedisiplinan. http://pusfitaloka.blogspot.com/ (Diakses tanggal 25 Juli 2013)
Lesmana, Vega. 2011. Pemberian Penghargaan Kepada Karyawan Dari Prestasi Hingga Loyalitas. http://vegalesmana.blogspot.com/201 1/12/normal-0-false-false-false-en-usx-none_3191.html (Diakses tanggal 25 Juli 2013)
Mondy, Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama Martoyo. 2008. Profesionalisme Kinerja Guru Menyongsong Masa Depan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Muhibinsyah. 2003. Psikologi Pendidikan Dan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya Mulyasa, E. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru Dan Kepala Sekolah . Jakarta: PT. Bumi Aksara Pelita Pascasarjana. 2008. Pembinaan Disiplin. http://pelitapascasarjana.blogspot.co m/2008/12/pembinaan-disiplin.html (Diakses tanggal 25 Juli 2013) Rasdiyanah. 1995. Pengertian Disiplin. http://id.shvoong.com/socialsciences/psychology/2114586pengertiandisiplin/#ixzz2GyyUX6Ay (Diakses tanggal 3 Januari 2013). Ririn, Risnawati. 2011. Konsep Disiplin Kerja. http://risnawatiririn.wordpress.com/2 011/02/17/konsep-disiplin-kerja/ (Diakses tanggal 25 Juli 2013) Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Gravindo Persada Ronquilla, Ulyesses. 2011. Pengertian Disiplin Dan Meningkatkan Disiplin Siswa. http://krblanglangbuana.wordpress.co m/2011/12/04/pengertian-disiplindan-meningkatkan-disiplin-siswa/ (Diakses tanggal 25 Juli 2013)
12
Siagian, Sondang, P. 2002. Kiat Meningkatkan Prokdutivitas Kerja. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Suwanto, 2011. Manajemen SDM Dalam Organisasi Publik Dan Bisnis. Bandung: Alfabeta
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN
Winardi. 2001. Motivasi dan Bermotivasi dalam Manajemen. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Siswanto, HB. 2001. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara .........................., 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara Sinambela, Lijan Poltak. 2012. Kinerja Pegawai: Teori Pengukuran dan Implikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu Sudarmanto. 2009. Kinerja dan Pengembangan Kompotensi SDM. Yogyakarta: Pustaka Pengajar Sudjana. 2005. Metode Statistika. (Edisi 6). Bandung: Tarsito Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta Surya, Mohamad. 2006. Percikan Perjuangan Guru Menuju Guru Profesional, Sejahtera, dan Terlindungi. Bandung: Pustaka Bani Quraisy Susanto, Astrid S. 1974. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, Bina Aksara, Jakarta. Susetyo, Budi. 2010. Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung. PT.Refika Aditama Susilo, Martoyo. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: PT.BPFE
13