Seminar Nasional Pelernakan don Vereriner 1997
PENGARUH PEMBERIAN AMPAS'PRESS BUAH ANGGUR DALAM PAKAN TERHADAP PERFORMAN AYAM PEDAGING LuTm D . MAHFmz,
UMIYATi A.M, A.
KoFsumA clan Z.A. AmtNtmiN
Labonatonum 1lmu Ternak Unggas, Fakultas Peternakan, Universitas Diponegoro Semarong Kampus Tembalang, Telp . /Fax : (024) 474 663 . Semarong 50275
RINGKASAN
Sembilan puluh enam ekor ayam pedaging strain CP 707 unsex umur sehari dengan berat badan awal 33;97 t 0,7 g, dikandangkan pads kandang lantai tertutup . Pakan basal mengandung 21% CP clan 2800 kkal/kg untuk starter clan 19°/6 CP clan 2900 kkal/kg untuk grower, yang diberikan secara ad libitum selama periode penelitian . Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan .acak lengkap dengan 4 perlakuan yaitu level pemberian ampas press buah anggur (APBA) masing-masing TO = 0%, T1 = 5%, 72 = 101/6 clan T3 = 151/6 pemberian, dengan 4 ulangan clan masing-masing terdiri dari 6 ekoranak ayam.
Parameter yang diamati meliputi pertambahan berat badan, konsumsi pakan, ratio konversi pakan, clan presentase - karkas . Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberian 51/6 APBA meningkatkan pertambahan berat badan, konsumsi pakan, ratio konversi pakan, clan presentase karkas . Hal ini menunjukkan bahwa APBA mengandung faktor pemacu pertumbuhan (FPP) untuk ayam pedaging . Namun pemberian APBA melebihi 51/6 tidak meningkatkan performans . Maka perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mempelajari efektivitas penggunaan clan memisahkan FPP uniuk ayam pedaging dari APBA. Kata kunci :
Ampas press bush anggur, performan, ayam pedaging PENDAHULUAN
Populasi penduduk dunia masih-meningkat tinggi . (rata-rata 1,9 - 2°/6, FAO, 1991). Perkiraan total penduduk dunia pads tahun 2050 adalah dua kaii penducluk pada tahun 1989. Peningkatan yang tinggi tedadi di negara-negara yang sedang berkembang. Di lain pihak, perkembangan teknologi di beberapa negara menyebabkan peningkatan standar hidup.
Peningkatan populasi penduduk clan standar hidup di dunia menyebabkan peningkatan.suplai makanan terutama yang berasal dari protein hewani . Peningkatan permintaan protein hewani menyebabkan meningkatnya permintaan akan pakan ternak. Pakan ternak sebagian besar didamrkan pada bijian .terutama jagung. Namun, meningkatnya harp biji-bijian telah . mendorong ahli nutrisi clan formulasi pakan untuk menemukan alternatif agar inclustri peternakan tidak tergantung pada jagung clan bahan pakan utarna seperti kedelai, gandum clan tepung ikan . 675 '
Seminar Nastonal Pelernakan don !'etertner 1997
Pada negara yang sistem peternakannya telah maju, telah banyak bahan pakan baru digunakan. Kebanyakan bahan pakan tersebut adalah hasil sampingan dari industri makanan untuk manusia . Penggunaan basil sampingan memerlukan penelitian, sebab pengurangan limbah dapat mengurangi masalah yang ada dan hal ini juga sangat penting karena limbah tersebut dapat dievaluasi sebagai pakan. Pada galibnya, industri perunggasan dapat berperan sebagai pendaur ulang dalam menggunakan limbah dari industri makanan dan merubahnya menjadi produk yang bermanfhat bagi manusia . Ampas press bualt anggur (APBA) adalah merupakan sisa pembuatan minwnan anggur. Selarna ini APBA belum banyak dimanfaatkan sehingga mencemari lingkungan. Belum dimanfaatkannya APBA ini karena adanya kandungan alkohol basil fermentasi alami yang terjadi setelah pengepresan sari anggurnya . Kadar alkohol dalam APBA dapat dengan mudah dihilangkan dengan pengurangan atau pernanasan. AP13A adalah UkLn yang telah mengalami fermentasi, sehingga sebagai bahan pakan yang terfermentasi kandungan protein dan vitaminnya lebih tinggi dari bahan aslinya (MAHFUDZ et al., 1996) . Lebih lanjut dikaliakan oleh CHAR et al. (1976) bahwa bahan yang telah mengalami fermentasi daya cernanya meningkat . Kendala dalam penggunaan APBA sebagai balian pakan ternak adalah tingginya kadar serat kasar (19,86%) disamping kandungan alkohol . Namun kandungan energi metabolisme cukup tinggi (3062,4 kkal/kg) . disamping itu kandungan protein, lemak, Ca dan P cukup baik . Berdasarkan kenyataan di atas maka suatu penelitian tentang pengaruh pemberian APBA dalam pakan terhadap performans ayam pedaging telah dilakukan . Hasil penelitian ini diliarapkan bisa mengevaluasi APBA dan efektivitas penggunaannya sebagai balian pakan ayam pedaging . MATERI . DAN METODE Sembilan puluh enam ekor anak ayam pedaging unsex, strain CP 707 umur seltari, dengan berat awal 33,97 f 0,97 g, yang dibeli dari Poultry Shop. Ayam ditempatkan pads 16 petak kandang lantai litter yang berukuran 100 x 75 x 60 cm, dengan 6 ekor anak ayam per petak . Masing-masing petak kandang dilengkapi dengan tempat pakan, mimtm dan lampu pemanas. Pakan yang digunakan dibuat dari jagung kuning . kedelai dan bekatul . Atnpas press buali anggur diberikan sebagai pengganti jagung sebanyak 0. 5, 10 dan 15% berturut-turut untuk T0, T1, T2 dan T3. Komposisi dan kandungan nutrisi pakan untuk periode starter terlihat pada Tabel 1 dan periode grower pada Tabel 2. Ampas press buah anggur dikeringkan dan digiling sebelum dicampurkan ke dalam pakan untuk menghilangkan kandungan alkoholnya . Pakan dan air minum diberikan secara ad lihilum selama periode penelitian (0 - 8 minggu) . Parameter yang diamati meliputi pertambahan berat badan (PBB), konsumsi pakan (KP), rasio konversi pakan (RKP), dan persentase karkas (PK). Konsumsi pakan dicatat setiap hari, pertambahan berat badan dicatat setiap minggu, RKP dihitung dari KP dibagi dengan PBB, PK dihitung dari berat karkas dibagi dengan berat hidup dikalikan 100% dan EPP dihitung dari protein yang dikonsumsi dikurangi dengan yang dikeluarkan melalui kotoran . Pada akhir penelitian ayam ditimbang, kemudian dipotong pada vena jugularis dan arteri carotis, setelah, dicabut bulu dan dikeluarkan viscera dan bagian-bagian yang diperlukan ditimbang . Karkas didapat dari memotong kepala, leher dan kaki kemudian ditimbang .
676
Seminar Nasional Peternakan don Veteriner 1997
Tabel 1. Komposisi dankandungan nutrisi pakanperiode starter Bahan Pakan Jagung kuning giling Bungkil kedelai Bekatul Bungkil kelapa Tepung'ikan Tepung tulang Premix APBA Analisis * : Protein (%) Lemak (%) Serat kasar (a/o) Energi metabolis (kkal/kg)
TO 41,00 23,67 18,73 5,60 10,00 0 ;80 0,20 21,08 6,26 3,68 2854,45
Persentase Bahan Penyuusun Pakan T1 T2 37,20 32,20 22,80 22,76 18,90 17,00 7,00 5,14 10,()0 10,00 0,80 0,80 0,20 0,20 5,00 10,00 21,.14 6,54 4,29 2841,50
21,16 6,92 5,16 2838,39
T3 28,30 22,00 17,60 6,10 10,00 0,80 0,20 15,00 21,15 7,22 6,55 2828,10
Dihitung berdasarkan hasil analisis proksimat
Tabel 2. Komposisi dan kandungan nutrisi pakan periode grower/finisher Bahan Pakan Jagung kuning giling Bungkil kedelai Bekatul Bungkil kelapa Tepung ikan Tepung tulang Premix APBA Analisis * : Protein (%) Lemak (%) Serat kasar (%) Energi metabolis (kkal/kg)
TO 50,70 17,70 15,60 5,00 10,00 0,80 0,20 10,13 6,08 3,46 2944,83
Persentase Bahan Penyusun _ T2 .Pakan TI 43,00 42,40 16,50 16,50 18,00 14,40 6,50 5,70 10,00 10,00 0,80 0,80 0,20 0,20 5,00 10,00 19,11 6,37 4,34 2913,38
19,12 6,70 5,15 2925,39
T3
37,50 16,40 16,20 . 3,90 10,0() 0,80 0,20 15,00 19,12 7,08 5,83 2923,00
' Dihitung berdasarkan hasil analisis proksimat
Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, dimana masing-masing ulangan terdiri dari 6 ekor anak ayam pedaging . Data dianalisa dengan Sidik Ragam, apabila ada perbedaan diuji lebih lanjut dengan Uji Wilayah Ganda dariDuncan dengan tingkat kepercayaan 5%, menurut petunjttk SRIGANDONO (1986).
SeminarNosional Peternakan dan Veteriner 1997
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh perlakuan terhadap pertambahan berat badan (PBB) disajikan pada Tabel 3. Pemberian APBA telah meningkatkan pertambahan berat badan ayam pedaging walau tidak berbeda nyata. Hal ini menunjukkan bahwa APBA mengandung faktor pemacu pertumbuhan (FPP) untuk ayam pedaging . Hasil ini sejalan dengan penelitian El BousHY et .al. (1994) clan MAHFUDZ et al. (1996) bahwa pemberian hasil sampingan distilasi "Shochu" (HSDS) dalam pakan telah mewngkatkan PBB dan HSDS mengandung FPP untuk ayam pedaging . Tabel 3. Pengaruh pemberian APBA dalam pakan terhadap pertambahan berat badan, konsumsi pakan, konversi pakan dan persentase karkas Parameter Pertambahan berat badan (g) Konsumsi pakan (g) Konversi pakan Persentase karkas
Perlakuan TO T1 -------___------ _------- gram 911 1009 2573 2687 2,83 2,67 57,96 58,63
T2 T3 . -_---------_----w--_ 971 936 2673 2585 2,76 2,78 57,37 55,99
Pemberian APBA 5% dalam pakan menghasilkan PBB paling tinggi,H peningkatan pemberian APBA dalam pakan yang melebihi 5% tidak mempercepat PBB . Hal al ini diduga bahwa APBA segar selain mengandung FPP juga mengandung faktor anti nutrisi (FAN) untuk ayam pedaging . Hasil penelitian MAHFUDZ et al. (1996) menunjukan bahwa pemberian HSDS segar sebanyak 0,7% telah meningkatkan PBB namun penambalian melebihi 1,4% tidak memacu PBB, ini dikarenakan HSDS selain mengandung FPP juga mengandung FAN untuk ayam pedaging . Pengaruh perlakuan terhadap konsumsi pakan diperlihatkan pada Tabel 3 . Pemberian APBA meningkatkan konsumsi pakan walau tidak berbeda nyata . Pemberian 5% AP13A menunjukkan konsumsi pakan yang paling tinggi, kemudian menurun pada pemberian 10 clan 15%, namun masih lebih tinggi dari kontrol . Hal ini menunjukkan bahwa APBA mempunyai efek meningkatkan palatabilitas pakan pada ayam. pedaging . Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh MAHFUDZ el al. (1996) bahwa pemberian hasil samping distilasi "shochu" fresh telah meningkatkan palatabilitas pakan ayam pedaging . Peningkatan level pemberian APBA yang melebihi 5% tidak menambah peningkatkan konsumsi pakan . Hal ini dikarenakan dengan meningkatnya pemberian APBA, maka kandungan serat kasar dalam pakan juga. akan meningkat (label 1 clan 2) sehingga -menunmkan konsumsi pakan. ScoTr (1993) dan El BOUSHY dan VAN DER POEL (1994) menyatakan bahwa meningkatnya kandungan serat kasar dalam pakan akan menurunkan konsumsi pakan. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh BALLOtnN et al. (1961) pada ayam petelur clan EL BousHY clan VAN DER POEL (1994) clan MAHFUDz et al. . (1996) pada ayam pedaging dan WEBSTER et al. (1993) pada ikan lele, bahwa serat kasar yang tinggi di dalam pakan akan menekan konsumsi pakan. ' . Pengaruh pemberian APBA dalam pakan terhadap konversi pakan ayam pedaging diperlihatkan pada Tabel 3. Pemberian APBA telah meningkatkan efisiensi penggunaan pakan, walau tidak berbeda nyata dibanding dengan kontrol . Peningkatan efisiensi penggunaan pakan dengan pembenan APBA dalam pakan diakibatkan oleh meningkatnya asam-asam amino dan vitamin dalam pakan. EL BOUSHY clan VAN DER TOEL (1994) menyatakan bahwa bahan yang telah mengalami fermentasi akan meningkat nilai nutrisinya terutama asam-asam amino dan vitamin yang larut dalam'air dibanding bahan aslinya. APBA mengalami fermentasi secara alami sehingga 678
SeminarNaaional Peternakan don Veteriner 1997
kandungan-asam :amino, dan vitaminnya cukup tinggi (KoEsumo, ,1997). APBA juga mempunyai kandungan energi yang cukup tinggi yaitu 3062,4 --kkaUkg (SISWOHARIONO, 1982) . Energy dibutuhkan oleh hewan yang sedang tumbuh untuk .pokok hidup, sintesis jaringan bare dan pertumbuhan (TILMAN et al., 1986) . Penambahan APBA dalam pakan telah meningkatkan kandungan asam-asam amino arginine, methionine, triptopan, tyrosin dan isoleusin (KOESUMO, 1'997). Peningkatan kandungan asam-asam amino dalam pakan akan menjadikan essam amino lebih seimbang akibatnya sintesis protein dalam proses metabolisme pakan meningkat (HARPER, 1978). Pengaruh pemberan APBA dalam pakan terhadap persentase karkas ayam pedaging diperhhatkan pada Tabel 3. Pemberian APBA 5% dalam pakan meningkatkan persentase karkas ayam pedaging, namun peningkatan APBA melebihi 10% menyebabkan terjadinya penurunan persenase karkas . Hal ini mempertegas bahwa APBA mengandung faktor pemacu pertumbuhan, namun sekaligus juga mengandung faktor penghambat pertumbuhan . Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh MAHFUDz et al. (1996) bahwa ayam pedaging yang diberi pakan mengandung hasil sampingan distilasi "sochu" 0,7% nyata (P<0,05) meningkatkan pertumbuhan, namun peningkatan pemberian melebihi 1,4% menurunkan pertumbuhan . Persentase karkas yang tidak berbeda nyata mungkin juga disebabkan oleh berat badan akhir yang tidak berbeda . MUGIYONO et al. (1991) dan SAPTONO (1995) menjelaskan. bahwa persentase karkas berhubungan erat dengan berat badan akhir dan pertumbuhan . Pertumbuhan dan berat badan akhir semakin meningkat, maka persentase karkas semakin meningkat juga. Hasil di atas memperlihatkan bahwa penggunaan APBA sebagai bahan pakan ayam pedaging perlu adanya evaluasi dan perlakuan lebih lanjut untuk menghilangkan faktor penghambat pertumbuhan. KESIMPULAN 1.
Pemberian 5% APBA: akan meningkatkan PBB, KP, EPP dan PK pada ayam pedaging . Namun pemberian melebihi 5% tidak meningkatkan performans ayam pedaging .
2.
APBA mengandung faktoir pemacu pertumbuhan (FPP) dan mungkin juga faktor anti nutrisi (FAN) untuk ayam pedaging . SARAN
Pedu dilakukan evaluasi dan penelitian APBA lebih lanjut sebagai bahan pakan ternak, untuk mengetahui efektivitas penggunaan sebagai bahan pakan ayam pedaging. DAFTAR PUSTAKA 1997. Pengaruh penggumaan ampas press buah anggur dalam ransum terhadap persmtwe karkas ayam pedaging . Fakultas Peternakan Undip. Semarang.
AMINUDIN, Z .A .
Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1997
CHAR, C.C ., C .W . CARLSON, G. SEMENINK, and I.S . PALMER. 1976 . Investigatio n and identification of growth promoting effects of fungus fermented soybeans for broiler. Poultry Science. 55 : 911 - 917. El BouSHY, A.R ., and A.F.B . vAN DER POEL . 1994 . Brewers' Dried Grains, in Poultry Feed from Waste, Processing and Use. First Edition . Chapman & Hall . pp . : 306- 340. London, Glasgow, New York, Tokyo, Melbourne and Madras . ENSMINGER, M.E . 1992 . Poultry Science. Animal Agriculture Series . Third edition. Interstate Publisher, Inc . Danville, Illinois . HARPER, H.A ., V.M . RODWELL dan P.A. MAYES. 1978 . Biokimia. Review Physiologycal Chemistry. Diterjemahkan oleh Muliawan, M., Penerbit Buku Kedokteran E.G .C ., Jakarta. KoEsumo, A. 1997 . Pengandt penggunaan ampas press buah anggur dalam ransum terhadap performans ayam pedaging . Fakultas peternakan Undip (tidak dipublikasikan). MAHFuDz, L.D. 1992 . Penampilan Ayarn Buras yang Dipelihara dengan Pemberian Pakan Bebas Memilih'dan Campuran . Media 17 (4): 37 - 41 . MAHFIJDZ, L.D., K: HAYASHI, Y. OTSUn, A. OHTsuKA dan Y. TOMITA. 1996 . The Effective Use of Shochu Distillery By-product as a Growth Promoting factor for Broiler Chicken. Japanese Poultry Science. 331 : 1 - 7 (1996) . MUGIYONO, S., RISWANTIYAH, (lam S . MULJOWATI, 1991 . Meningkatkan produktivitas ayam broiler dengan pemberian berbagai bentuk pakan dan potongan pandt. Proceding Vol I. Bidang Peternakan. Makalah Seminar Usalia Peningkatan Produktivitas Peternakan dan Perikanan. SAPTONO, H. 1995 . Pengandl penggunaan ampas, brem dalam pakan terhadap persentase karkas ayam pedaging . Fakultas Peternakan Undip (tidak dipublikasikan) . ScoRTT, M.L ., M.C . NESHEIM dan R.J . YOUNG . 1982 . Nutrition of the Chicken. 2nd Ed. The Avi Publishing Company Inc ., Westport .= SISWOHARJONO. 1982 . Beberapa metode pengukuran energi metabolic bahan makanan ternak .pada itik . Makalah Seminar, Institut Pertanian Bogor. Bogor. TILLMAN, A.D ., H. HARTADI, S. PRAWIROKUSUMO, S. REKSOHADIPROJO da11 S. LEBDOSOEKOTJO. 1986 . Ilmu Makanan Ternak Dasar. Cetakan ke-3 . Gajah Mada University Press, Yogyakarta . WAHYU, J . 1992 . Ilmu Nutrisi Unggas . Gajah Mada-University Press, Yogyakarta.