Tropical Animal Husbandry Vol. 1 (1), Oktober 2012:1-6 ISSN 2301-9921
Pengaruh Pemberian Tepung Daun Teh Tua dalam Ransum terhadap Performan dan Persentase Lemak Abdominal Ayam Broiler W. Y. Anita, I. Astuti dan Suharto Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A, Surakarta 57126 Email:
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian daun teh tua dalam ransum terhadap performan dan persentase lemak abdominal ayam broiler jantan. Penelitian dilaksanakan selama 35 hari. Materi yang digunakan adalah 80 ayam broiler jantan dibagi dalam 4 perlakuan dan 5 ulangan, setiap ulangan terdiri dari 4 ekor ayam. Ransum basal disusun dari jagung kuning, bekatul, bungkil kedelai, tepung ikan, minyak nabati, batuan (grit), dikalsium fosfat, tepung kapur, garam, metionin. Perlakuan yang diberikan meliputi ransum basal 100%; ransum basal 98,5%+tepung daun teh 1,5%; ransum basal 97%+tepung daun teh 3%; ransum basal 95,5%+tepung daun teh 4,5%.
Peubah yang diamati meliputi: konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, konsumsi protein, bobot lemak abdominal dan persentase lemak abdominal. Penelitian dilakukan secara experimental menggunakan rancangan acak lengkap. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian daun teh tua menurunkan konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konsumsi protein (P<0,01), menurunkan bobot lemak abdominal dan persentase lemak abdominal serta meningkatkan konversi ransum (P<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tepung daun teh tua 4,5% dapat menurunkan persentase lemak abdominal namun menurunkan performan ayam broiler jantan. Kata kunci: daun teh tua, ayam broiler, performan, lemak abdominal
The Effect of Old Tea Leaves Meal in the Diet on Performance and Abdominal Fat Percentage of Male Broilers ABSTRACT This research was conducted to know the effect of old tea leaves meal in the diet on performance and abdominal fat percentage of male broilers. This research was carried out within 35 days. The materials used were 80 male broilers which were devided into four treatments and five replications, each replication consisted of 4 broilers. The basal diet consisted of yellow corn, rice bran, soybean meal, fish meal, vegetable oil, grit, dicalcium phosphate, limestone, salt and methionine. The treatments were 100% basal diet; 98,5% basal diet + old tea leaves 1,5%; basal diet 97,0% + old tea leaves 3,0%; basal diet 95,5% + old tea leaves 4,5%. The variables observed in
this experiment were: feed intake, body weight gain, feed conversion, protein intake, abdominal fat weight and abdominal fat percentage. The experiment used Completely Randomized Design. The results showed that diet with old tea leaves decreased feed intake, body weight gain, and protein intake (P<0,01), decreased abdominal fat weight and abdominal fat percentage, but increased feed conversion (P<0,05). The conclusion of this research was that addition of old tea leaves meal 4,5% decreased abdominal fat percentage, but decreased performance of male broiler. Key words: old tea leaves, broiler, performance, abdominal fat
1
PENDAHULUAN Ayam broiler merupakan ayam yang pertumbuhannyan sangat cepat (Rasyaf, 1993). Pertumbuhan ayam broiler yang cepat akan disertai dengan pertumbuhan lemak yang tinggi pula (Atmomarsono, 2004). Perlemakan yang tinggi membuat sebagian masyarakat enggan menerima produk broiler ini, karena ketakutan akan timbulnya kegemukan dan gangguan penyakit jantung (Syahruddin, 2000). Peningkatan kualitas produk perlu dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan mengurangi kandungan lemak daging ayam broiler. Penyusunan pakan merupakan salah satu faktor penting dalam pemeliharaan ayam broiler (Mahfudz et al., 2009), karena pertumbuhan ayam broiler yang cepat tergantung pada pakan (Rasyaf, 1993). Pakan merupakan salah satu faktor yang akan menentukan keberhasilan usaha peternakan. Daun teh tua adalah salah satu yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Daun teh tua memiliki kandungan nutrien yang berguna bagi ternak. Kandungan nutrisi tiap 100 gram daun teh yaitu protein 20%, serat kasar 27%, karbohidrat 4%, energi 17 kJ, dan berbagai vitamin (Sumeru, 1995). Beberapa penelitian tentang penambahan teh dalam menurunkan lemak sudah dilakukan, diantaranya yaitu pemberian ekstrak teh hijau menurunkan berat lemak abdominal pada tikus jantan. Penurunan ini disebabkan katekin dari teh dapat menurunkan berat badan dan akumulasi lemak tubuh, sehingga dapat menurunkan penimbunan lemak (Wibowo, 2011). Pemberian teh hijau 1% dalam pakan ayam broiler juga menurunkan persentase lemak abdominal sebanyak 28,2%. Penurunan ini disebabkan oleh katekin yang terkandung dalam daun teh yang dapat menghambat absorbsi lemak di usus (Laihad, 2000). Daun teh tua merupakan limbah yang belum dimanfaatkan secara optimal, karena pada proses pembuatan teh, daun yang digunakan adalah pucuk daun teh dan dua 2
daun dibawahnya (Fulder, 2004). Teh juga mengandung senyawa polifenol yang diyakini memiliki potensi untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah berbagai penyakit (Silalahi, 2006). Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian daun teh tua dalam pakan terhadap performan dan persentase lemak abdominal ayam broiler. MATERI DAN METODE Penelitian ini menggunakan ayam broiler jantan strain Lohman sebanyak 80 ekor. Pemeliharaan ayam dilaksanakan selama 35 hari di Desa Krajan RT 1 RW 4, Kelurahan Bulakrejo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo dan untuk analisis di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sebanyak 80 ekor ayam tersebut didistribusikan ke dalam 20 petak kandang litter dengan ukuran p × l × t: 0,5 × 0,8 × 0,5 m. Penelitian ini menggunakan empat macam perlakuan pakan, masing–masing perlakuan diulang lima kali dan setiap ulangan terdiri dari empat ekor ayam. Bahan pakan yang digunakan dalam formulasi ransum basal adalah jagung kuning, bekatul, bungkil kedelai, tepung ikan, minyak nabati, premix, tepung kapur, garam dan tepung daun teh tua. Ransum perlakuan dan air minum diberikan secara ad libitum. Pemberian ransum perlakuan dilakukan pada umur 11 hari. Tepung daun teh tua diberikan sebanyak 0 (kontrol), 1,5; 3,0 dan 4,5%. Susunan pakan perlakuan dan kandungan nutrien pakan dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. Parameter yang diamati adalah konsumsi ransum, pertambahan bobot badan harian, konversi ransum, konsumsi protein, bobot lemak abdominal, persentase lemak abdominal. Konsumsi ransum diperoleh dengan cara menimbang jumlah ransum yang diberikan dikurangi dengan jumlah ransum yang tersisa dinyatakan dalam (gram/ekor/hari). Pertambahan bobot badan Tropical Animal Husbandry Vol. 1 (1) 2012
Tabel 1. Susunan pakan perlakuan broiler starter dan finisher Bahan Ransum
Taraf Tepung daun Teh (%), Starter Taraf Tepung daun Teh (%), Finisher 0 1,5 3,0 4,5 0 1,5 3,0 4,5 39,03 38,45 37,86 37,28 43,52 42,86 42,21 41,56 25,94 25,55 25,16 24,77 29,01 28,57 28,14 27,70 24,94 24,57 24,19 23,82 17,41 17,15 16,8 16,63 5,03 4,95 4,87 4,80 5,02 4,95 4,87 4,80 1,73 1,70 1,68 1,65 1,73 1,70 1,67 1,65 1,21 1,19 1,17 1,16 0,78 0,75 0,75 0,74 0,96 0,94 0,93 0,91 1,25 1,23 1,21 1,19 0,29 0,28 0,28 0,27 0,29 0,28 0,28 0,27 0,12 0,11 0,11 0,11 0,03 0,03 0,03 0,03 0,74 0,73 0,72 0,71 0,96 0,94 0,93 0,92 0 1,5 3 4,5 0 1,5 3 4,5 100 100 100 100 100 100 100 100
Jagung kuning Bekatul Bungkil kedelai Tepung ikan Minyak nabati Dikalsium fosfat Tepung kapur Garam DL-Metionin Grit Teh Jumlah
Tabel 2. Kandungan nutrien pakan perlakuan Nutrien Taraf Tepung Daun Teh (Starter) 0
1,5
3,0
4,5
Taraf Tepung daun Teh (Finisher) 0 1,5 3,0 4,5 3087,03 3083,74 3080,46 3077,17
3308,71 3302,10 3295,49 3288,88 ME (Kkal/kg) 22,73 22,65 22,59 22,53 19,74 19,72 19,71 19,69 PK (%) 3,82 3,94 4,06 4,19 3,74 3,86 3,99 4,11 SK (%) 5,87 5,84 5,80 5,77 6,37 6,33 6,29 6,25 LK (%) 1,06 1,04 1,03 1,01 1,03 1,01 1,00 0,98 Ca (%) 0,65 0,64 0,63 0,62 0,66 0,65 0,64 0,63 P tersedia (%) 1,30 1,28 1,26 1,24 1,12 1,10 1,09 1,07 Lys (%) 0,50 0,49 0,49 0,48 0,38 0,37 0,37 0,36 Met (%) ME: Metabolisme Energi; PK: Protein Kasar; SK: Serat Kasar; LK: Lemak Kasar; Ca: Calcium; P: Phosphor; Lys: Lysin; Met: Metionin.
harian, merupakan selisih antara bobot badan awal dengan bobot badan akhir pemeliharaan, dibandingkan dengan lama pemeliharaan dinyatakan dalam (gram/ekor/hari). Konversi ransum, perbandingan antara jumlah konsumsi ransum dengan pertambahan bobot badan selama pemeliharaan. Konsumsi protein, diperoleh dari konsumsi ransum dikalikan dengan kandungan protein ransum. Bobot lemak abdominal, merupakan bobot lemak pada bagian perut, dinyatakan dalam gram/ekor. Persentase lemak abdominal, diperoleh dari perbandingan antara bobot lemak abdominal dengan bobot potong dinyatakan dalam persen.
Pengaruh Pemberian Tepung Daun Teh.... (Anita et al.)
Semua data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam. Apabila diperoleh hasil yang berpengaruh nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s (Duncan’s Multiple range Test/DMRT) untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan (Yitnosumarto, 1993). HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi Ransum Tabel 3 menunjukkan bahwa peningkatan taraf penggunaan tepung daun teh tua dalam ransum menurunkan konsumsi ransum (P<0,01). Penurunan konsumsi ransum diduga karena penambahan daun teh tua level tinggi menurunkan palatabilitas
3
Tabel 3. Rerata konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, konsumsi protein, bobot lemak abdominal dan persentase lemak abdominal Parameter Konsumsi pakan (gram/ekor/hari) Konsumsi protein (gram/ekor/hari) Pertambahan bobot badan (gram/ekor/hari) Konversi ransum Bobot lemak abdominal (gram/ekor) Persentase lemak abdominal (% bobot badan) abc
Taraf tepung daun teh (%) 1,5 3,0 a 54,76 54,38b ab 11,06 10,98ab b 27,44 27,18bc ab 1,99 2,00a ab 5,70 5,40ab ab 0,59 0,57ab
4,5 53,88b 10,75b 26,75c 2,01a 4,70b 0,49b
Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P≤0,05)
ransum, sehingga kemampuan ternak untuk mengonsumsi ransum berkurang. Hal ini diduga karena pengaruh dari kandungan serat kasar pada daun teh yang tinggi. Serat kasar mempunyai daya cerna yang sangat rendah (Dewanti dan Sumardi, 2005), selain itu pakan yang mengandung serat kasar tinggi mengakibatkan saluran pencernaan cepat penuh. Hal ini mengakibatkan konsumsi ransum yang semakin menurun karena ternak menjadi cepat kenyang dan cenderung mengurangi konsumsinya (Zuprizal dan Kamal, 2005). Penurunan konsumsi ransum juga disebabkan karena kandungan tanin dalam daun teh yang menghambat kerja enzim pencernaan (Widodo, 2004). Hal ini sesuai penelitian Laihad (2000) Sarker et al. (2010) bahwa penambahan teh hijau 1% dalam ransum ayam broiler menurunkan konsumsi ransum. Konsumsi Protein Penggunaan tepung daun teh tua dalam ransum sebesar 4,5% menurunkan konsumsi protein (P<0,01) dibandingkan dengan kontrol. Penurunan konsumsi protein disebabkan karena konsumsi ransum yang juga menurun. Menurut Rasyaf (1993) konsumsi ransum dipengaruhi oleh kandungan protein dan juga kandungan energi, yang selanjutnya akan mempengaruhi jumlah protein yang dapat masuk dalam tubuh ayam. Selain itu, konsumsi protein yang menurun diduga disebabkan karena adanya kandungan tanin dalam daun teh. Tanin menghambat kerja enzim pencernaan dan 4
0 55,68a 11,34a 28,41a 1,95b 6,50a 0,67a
mempunyai kemampuan untuk mengikat protein di intestinum (Widodo, 2004) membentuk ikatan komplek yang sulit ditembus oleh enzim sehingga mengurangi daya cerna protein (Palupi et al., 2007). Tanin juga menyebabkan retensi nitrogen tertekan dan mengakibatkan penurunan daya cerna asam amino dan penurunan absorpsi protein (Widodo, 2004). Hal ini akan membuat konsumsi protein menurun, karena banyak protein yang tidak dapat dicerna dan dikeluarkan bersama kotoran karena tidak diserap tubuh. Pertambahan Bobot Badan Harian Peningkatan taraf penggunaan tepung daun teh tua dalam ransum menurunkan pertambahan bobot badan (P<0,01). Penurunan pertambahan bobot badan disebabkan semakin tinggi pemberian daun teh tua menyebabkan palatabilitas ransum menurun, sehingga terjadi penurunan konsumsi ransum dan konsumsi protein. Hal tersebut didukung oleh penelitian Laihad (2000) bahwa penambahan teh hijau taraf 5% dalam ransum ayam broiler menurunkan pertambahan bobot badan. Penurunan pertambahan bobot badan juga disebabkan karena kandungan tanin dalam daun teh. Menurut Mahfudz et al. (2009), protein diikat oleh tanin sehingga menyebabkan semakin sedikit protein dan energi yang dimanfaatkan untuk pertumbuhan. Penurunan konsumsi protein menyebabkan pertambahan bobot badan yang rendah, karena kebutuhan protein digunakan terutama untuk pertumbuhan dan produksi (Suprijatna et al., 2005). Tropical Animal Husbandry Vol. 1 (1) 2012
Konversi Ransum Taraf penggunaan tepung daun teh tua sebesar 3 dan 4,5% dalam ransum meningkatkan konversi ransum (P<0,05). Konversi ransum yang berbeda nyata ini disebabkan oleh tingkat konsumsi dan pertambahan bobot badan yang juga berbeda nyata, sehingga ternak kurang efisien dalam pemanfaatan ransum. Kamal (1997) menyatakan bahwa konversi ransum merupakan nilai dari hasil pembagian antara nilai konsumsi ransum dan nilai pertambahan bobot badan. Apabila perlakuan pemberian daun teh tua berpengaruh terhadap pertambahan bobot badan serta konsumsi ransum, maka juga akan berpengaruh terhadap konversi pakan. Menurut Laihad (2000) besar kecilnya angka konversi ransum dipengaruhi oleh kualitas pakan dan kemampuan ayam broiler mengubah ransum yang dikonsumsi menjadi daging. Semakin rendah angka konversi ransum semakin efisien penggunaan ransum tersebut, karena semakin sedikit jumlah ransum yang dibutuhkan untuk menghasilkan pertambahan bobot badan dalam jangka waktu tertentu. Penambahan teh hijau taraf 5% dalam ransum ayam broiler meningkatkan angka konversi ransum Laihad (2000). Hal ini diduga karena nutrien yang dibutuhkan untuk kehidupan normal tubuh tidak tercukupi dan pertambahan bobot badan rendah. Bobot Lemak Abdominal Penggunaan tepung daun teh tua sebesar 4,5% dalam ransum menurunkan bobot lemak abdominal (P<0,05). Penurunan bobot lemak abdominal ini disebabkan kandungan serat kasar yang tinggi pada daun teh, yang kurang dapat dicerna oleh ayam. Tingginya kandungan serat kasar berakibat unggas cepat kenyang dan menyebabkan konsumsi ransum menjadi terbatas. Dalam penelitian ini, konsumsi ransum menurun sehingga menyebabkan asupan nutrien dalam tubuh ayam juga berkurang termasuk lemak dan energi dalam ransum. Hal ini menyebabkan pembentukan lemak menjadi rendah. Pengaruh Pemberian Tepung Daun Teh.... (Anita et al.)
Penurunan bobot lemak abdominal ini diduga disebabkan adanya kandungan tanin dalam teh yang mampu menghambat kerja enzim pencernaan (Widodo, 2004) terutama enzim lipase yang berfungsi menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol (Anggorodi, 1995). Persentase Lemak Abdominal Penggunaan tepung daun teh tua sebesar 4,5% dalam ransum menurunkan persentase lemak abdominal (P<0,05). Hal ini diduga karena semakin tinggi penambahan daun teh tua dalam ransum, menyebabkan palatabilitas ransum semakin turun yang diikuti dengan menurunnya konsumsi ransum. Konsumsi ransum yang menurun menyebabkan turunnya pertambahan bobot badan ayam, karena nutrien yang diserap juga rendah sehingga menurunkan persentase lemak abdominal. Sejalan dengan penelitian Laihad (2000) yaitu penambahan teh hijau 5% menurunkan lemak abdominal ayam broiler. Penurunan ini disebabkan konsumsi ransum dan pertambahan bobot badan ayam rendah. Selain itu, tanin dalam teh menghambat aktivitas enzim lipase (Widodo, 2004). Penghambatan aktivitas enzim oleh tanin disebabkan oleh pembentukan kompleks enzim-tanin (Suzana, 2002). SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung daun teh tua sebanyak 1,5-4,5% dalam ransum menurunkan konsumsi ransum, bobot badan, konsumsi protein dan meningkatkan konversi ransum. Pemberian tepung daun teh tua sebanyak 4,5% menurunkan lemak abdominal ayam broiler jantan. DAFTAR PUSTAKA Anggorodi, R. 1995. Nutrisi Aneka Unggas. PT Gramedia. Jakarta. Atmomarsono, U. Upaya Menghasilkan Broiler Aman dan Sehat. Pengukuhan Jabatan Guru
Ternak Daging Pidato Besar.
5
Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro. Dewanti, R. dan Sumardi, C. M. 2005. Bahan Ajar Manajemen Ternak Unggas. Jurusan Produksi Ternak. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Fulder, S. 2004. Khasiat Teh Hijau. Penerbit Prestasi Pustaka. Jakarta. Kamal, M. 1997. Kontrol Kualitas Pakan Ternak. Laboratorium Makanan Ternak Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Laihad, J.T. 2000. Pengaruh Penambahan Teh Hijau dalam Pakan Pada Kadar Kolesterol Ayam Broiler. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Mahfudz, L.D., F.L. Maulana, U. Atmomarsono dan T.A. Sarjana. 2009. Karkas dan Lemak Abdominal Ayam Broiler yang Diberi Ampas Bir dalam Ransum. Prosiding Seminar Nasional Kebangkitan Peternakan. Fakultas Peternakan. Universitas Diponegoro. Semarang. pp. 596-605. Palupi, N. FR, Zakaria. E, Prangdimurti. 2007. Pengaruh Pengolahan terhadap Nilai Gizi Pangan. Modul e-Learning ENBP, Departemen Ilmu & Teknologi Pangan. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Rasyaf, M., 1993. Beternak Ayam Pedaging cetakan ke VIII. Penebar Swadaya. Jakarta. Sarker, M. S. K., G. M. Kim and C. J. Yang. 2010. Effect of Green Tea and Biotite on Performance, Meat Quality and Organ Development in Ross Broiler.Egypt Poultry Science. 30 (1): 77-88.
6
Silalahi, J. 2006. Makanan Fungsional. Kanisius. Yogyakarta. Sumeru, A. 1995. Hortikultura Aspek Budaya. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Suprijatna, E., U. Atmomarsono, R. Kartasudjana. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta. Suzana, 2002. Evaluasi Penggunaan Tepung Daun Pisang Diolah Terhadap Performan Ayam Broiler Umur 0-3 Minggu. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Syahruddin, E. 2000. Pengaruh Berbagai Tingkatan Serat Kasar Dalam Ransum Terhadap Kandungan Kolesterol dan Organ Pencernaan Ayam Broiler. Jurnal Peternakan dan Lingkungan. 6 (2): 26-30. Wibowo, J. T. 2011. Pemberian Ekstrak Teh Hijau Menurunkan Berat Badan dan Berat Lemak Abdominal Pada Tikus Jantan Yang Diberi Diet Tinggi Karbohidrat dan Lemak. Tesis. Program Magister Program Studi Ilmu Biomedik Program Pascasarjana Universitas Udayana. Denpasar. (Abstrak). http: www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unu d-223-161919994. Diakses 9 April 2012 Widodo, W. 2004. Bahan Pakan Unggas Non Konvensional. Bahan Ajar Fakultas Peternakan. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang. Yitnosumarto, S., 1993. Perancangan Percobaan Analisis dan Interprestasinya. Gramedia Pustaka Utama. Yogyakarta. Zuprizal dan M. Kamal, 2005. Nutrisi dan Pakan Unggas. Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah Mada.
Tropical Animal Husbandry Vol. 1 (1) 2012