PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS PETA KONSEP FISHBONE TERHADAP MINAT BELAJAR DI LINGKUNGAN PURA TAMAN AYUN Komang Nila Santi FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar
Abstract Proses pembelajaran masih terfokus pada guru sebagai sumber pengetahuan utama, dimana ceramah yang menjadi pilihan utama dalam proses belajar mengajar akan menyebabkan siswa menjadi pasif dan pembelajaran dikelas menjadi tidak efektif, salah satu usaha untuk mengatasi persoalan tersebut adalah dengan mengembangkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis peta konsep fishbone dengan menggunakan lingkungan Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis peta konsep fishbone terhadap minat belajar biologi dengan menggunakan lingkungan Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar. Penelitian dilakasanakan dari bulan januari sampai maret 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre- Eksperimental Design, rancangan penelitian yang digunakan adalah One-group Pretest-Postest Design. Populasi penelitian seluruh siswa kelas X SMA Widya Brata Mengwi Badung, pengambilan sampel dilakukan dengan Sampling jenuh dengan jumlah sampel sebanyak 32 siswa. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah minat belajar biologi siswa dengan menggunakan angket sebagai instrumen penelitian. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriftif dan Willcoxon Match Pairs test dengan hasil ratarata skor yang diperoleh pada saat memberikan (Pretest)= 105,97 sedangkan untuk (Postest)= 119,84 . frekuensi minat belajar siswa terhadap model pembelajaran. Sebelum perlakuan (prestes) berada pada kategori kurang baik sebanyak 3 orang (9,38 %) dan setelah perlakuan (posttest) berada pada kategori baik sebanyak 29 orang (90,63 %), kategori sangat baik sebanyak 1 orang ( 3,13% ) . Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis peta konsep fishbone terhadap minat belajar biologi siswa dengan menggunakan lingkungan Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar (Sig. 0,00 < 0,05). Kata kunci : STAD,Pre Test, Pos Test, Eksperiment
1
2
1.Pendahuluan Peningkatan mutu pendidikan dewasa ini merupakan suatu keharusan, sebab tantangan kehidupan di masa depan akan semakin sulit, oleh karena itu pendidikan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia dalam era globalisasi seperti sekarang ini. Pendidikan berkualitas mutlak diperlukan dalam persaingan dari berbagai dimensi yang semakin ketat. Permasalahan yang timbul adalah fakta bahwa guru menguasai suatu materi subjek dengan baik tetapi tidak dapat melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran dengan baik. Hal ini dikarenakan kegiatan tersebut tidak didasari oleh model pembelajaran tertentu, sehingga proses pembelajaran di kelas menjadi tidak efektif dan siswa menjadi pasif, yang dikarenakan sumber belajar masih terfokus pada guru sebagai sumber pengetahuan utama, dimana ceramah yang menjadi pilihan utama dalam proses belajar mengajar, selain itu proses pembelajaran hanya dilakukan dalam kelas . Hal tersebut membuat proses pembelajaran tidak bervariasi (Pendit, 2011). Berdasarkan permasalahan yang diuraikan, salah satu usaha untuk mengatasi persoalan tersebut antara lain adalah dengan mengembangkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dapat menumbuhkan minat belajar biologi siswa sekaligus melatih siswa untuk dapat menerima keberagaman individu. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe
STAD ini anggota kelompok berasal dari tingkat
prestasi yang berbeda-beda, sehingga melatih siswa untuk bertoleransi atas perbedaan. Lingkungan Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan siswa karena mereka belajar tidak terbatas oleh empat dinding kelas, Selain itu kebenarannya lebih akurat, sebab siswa dapat mengalami secara langsung dan dapat mengoptimalkan potensi panca inderanya untuk berkomunikasi dengan lingkungan tersebut (Sanjaya, 2012). Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi siswa sebab lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan.
3
Pembelajaan kooperatif tipe STAD ini akan dikemas dengan mengaplikasikan peta konsep fishbone. Peta konsep merupakan suatu
alat skematis untuk
mempresentasikan suatu rangkaian konsep yang digambarkan dalam suatu kerangka proposisi yang mengungkapkan hubungan-hubungan yang berarti antara konsepkonsep dan menekankan gagasan-gagasan pokok. Peta konsep tipe fishbone memungkinkan untuk memberikan pengalaman-pengalaman sosial sebab mereka akan bertanggung jawab pada diri sendiri dan anggota kelompoknya. Keberhasilan anggota kelompok merupakan tugas bersama. Penerapan peta konsep fishbone dapat membantu siswa untuk
lebih kreatif dalam membuat peta konsep. Adanya peta
konsep fishbone membantu siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran berlangsung sehingga dapat meningkatkan hasil belajar biologi (Hariyati, 2012). Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran yang disajikan dengan penerapan model pembelajaran STAD berbasis peta konsep tipe fishbone akan berpengaruh terhadap minat belajar biologi siswa. 2.Metode Penelitian Waktu dan Tempat Pelaksanaan penelitian ini mengambil lokasi di SMA Widya Brata Mengwi tahun ajaran 2012/2013. SMA Widya Brata Mengwi merupakan salah satu SMA swasta. Adapun alasan yang mendasari pemilihan SMA swasta ini sebagai tempat penelitian berdasarkan latar belakang yang dipaparkan . Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2013 sampai Maret 2013. Pengambilan sampel dilakukan dengan Sampling Jenuh, dari pengambilan sampel tersebut digunakan kelas X sebagai sampel penelitian dengan jumlah 32 siswa. Rancangan dan Teknik Pengambilan Data Penelitian ini merupakan penelitian Pre-Eksperimental Designs, karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random. Rancangan penelitian yang digunakan One-group Pretest-Posttest Designs, dimana sebelum
4
perlakuan diberikan pretest sehingga hasil perlakuan dapat lebih diketahui akurat dan dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan (Sugiyono,2011). Untuk memperoleh data secara empiris mengenai variabel yang diteliti teknik pengumpulan data merupakan cara untuk mengumpulkan data yang digunakan dalam penelitian. Data mengenai minat belajar dikumpulkan dengan menggunakan Kuesioner (Angket). Kuesioner
siswa
merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2011). Kuisioner dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu angket yang telah dilengkapi dengan pilihan jawaban sehingga responden hanya memberi jawaban pada jawaban yang telah dipilih. Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berupa data kuantitatif yaitu angket minat belajar siswa. Angket minat belajar siswa merupakan angket yang telah diuji dan digunakan dalam beberapa penelitian. Minat belajar biologi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini berupa derajat ekspresi siswa yang dikategorikan atas: sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Item pernyataan berjumlah berjumlah 34 item. Pemberian skor pada setiap item pernyataan yaitu: sangat setuju (SS) = 5, setuju (S) = 4, ragu-ragu (R) = 3, tidak setuju (TS) = 2, dan sangat tidak setuju (STS) = 1. Untuk mengetahui persentase, dan signifikansi minat belajar siswa terhadap model pembelajaran menggunakan teknik pengujian statistik deskriftif, sedangkan untuk uji hipotesisnya menggunakan uji non parametrik test dengan Willcoxon Match Pairs Test dengan bantuan program komputer SPSS 16.0 for Windows.
5
Hasil dan Pembahasan Hasil Dalam penelitian ini, minat belajar biologi siswa terhadap model pembelajaran diukur dengan angket terbuka yang terdiri dari 34 item pernyataan. Angket tersebut disebarkan pada kelas sebelum (Pretest) dan setelah (Posttest) mengikuti kegiatan pembelajaran. Deskripsi umum hasil penelitian ini yang dipaparkan mencakup nilai rata-rata skor, dan standar deviasi. Hasil rekapitulasi nilainya disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Minat Belajar Biologi Siswa
Hasil Rata-rata
Minat Belajar Biologi Siswa Pretest Posttest 105.97 119.84
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa adanya perbedaan hasil rekapitulasi rata-rata dan standar deviasi, sebelum (pretest) dan setelah (posttest) perlakuan terdapat peningkatan terhadap minat belajar biologi siswa. Perbedaan ini disebabkan karena pengaruh model pembelajaran yang diterapkan. Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui mengenai katagori minat belajar biologi siswa sebagai berikut : Tabel 2. Katagori Minat Belajar Biologi Siswa sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan setelah diberikan perlakuan (posttest).
No 1 2 3 4 5
Interval 27-53 54-80 81-107 108-134 135-162
Klasifikasi Sangat Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
Pretest 0 3 12 17 0
Frekuensi Siswa % Posttest % 0% 0 0% 9,38% 0 0% 37,5% 2 6,25% 53,13% 29 90,63% 0% 1 3,13%
Tabel diatas menunjukkan frekuensi minat belajar biologi siswa terhadap model pembelajaran yang diterapkan sebelum diberikan perlakuan (pretest) pada katagori kurang baik sebanyak 3 orang (9,38%), pada katagori cukup baik sebanyak
6
12 orang (37,5%), pada katagori baik sebanyak 17 orang (53,13%). Dan setelah diberikan perlakuan (posttest) terjadi peningkatan pada katagori cukup baik sebanyak 2 orang (6,25%), pada katagori baik sebanyak 29 orang (90,63%) dan pada katagori sangat baik sebanyak 1 orang (31,13%). Perbedaan minat belajar biologi siswa antara pretest dan posttes disebabkan oleh penerapan model pembelajaran yang diterapkan . Kemudian untuk menghitung nilai rata-rata berdasarkan aspek minat belajar biologi siswa antara pretest dan posttest secara rinci hasil analisis disajikan pada histogram 3.
3 2,5 2 1,5
pretest
1
postest
0,5 0 perhatian
relevansi
percaya diri
kepuasan
Histogram 3. Nilai rata-rata berdasarkan penggolongan aspek minat belajar biologi siswa. Berdasarkan histogram
terlihat bahwa secara keseluruhan minat belajar
biologi siswa pada aspek kepuasan memiliki nilai rata-rata yang paling tinggi diantara aspek lainnya, yaitu pada posttest (2,72), sedangkan pada pretest memiliki nilai ratarata (2,39). Aspek yang memiliki nilai rata-rata terendah adalah aspek perhatian, yaitu pada posttest (1,29), sadangkan pada pretest (0,94). Dan aspek relevansi memiliki nilai rata-rata yaitu pada pretest (1,87) pada posttest (2,08), aspek percaya diri memiliki nilai rata-rata pada pretest (1,44) pada posttest (1,55). Jadi total keseluruhan peningkatan berdasarkan penggolongan aspek minat belajar (70%).
7
Untuk menguji hipotesis yang diajukan, yaitu ingin mengetahui apakah ada pengaruh minat belajar biologi siswa yang signifikan terhadap model pembelajaran yang diterapkan, maka digunakan analisis uji Wilcoxon Macth Pairs Test. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ho
: Tidak ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis peta konsep fishbone terhadap minat belajar biologi dengan menggunakan lingkungan Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar siswa kelas X SMA Widhya Brata Mengwi Tahun Ajaran 2012/2013.
Ha
: Ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis peta konsep fishbone terhadap minat belajar biologi dengan menggunakan lingkungan Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar siswa kelas X SMA Widhya Brata Mengwi Tahun Ajaran 2012/2013. Berdasarkan hasil uji menggunakan Wilcoxon Match Pairs Test , terungkap
bahwa nilai signifikansi berada dibawah taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan nilai Wilcoxon Match Pairs (Z) yaitu -4,863 dengan nilai signifikan 0,00 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima atau terdapat perbedaan minat belajar biologi siswa yang sangat signifikan antara pretest dan posttest. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, diketahui terdapat peningkatan nilai rata-rata minat belajar biologi kelas X SMA Widhya Brata Mengwi Tahun Ajaran 2012/2013 yang menunjukkan nilai rata-rata pada pretest sebesar 105,97 dan pada posttest meningkat menjadi 119,84.
Peningkatan ini
disebabkan karena adanya pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis peta konsep fishbone dengan menggunakan lingkungan Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar. Dikarenakan dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa belajar dalam kelompok-kelompok untuk mendiskusikan permasalahan yang terdapat pada LKS maupun materi yang belum dipahami sehingga siswa
8
menjadi lebih aktif serta minat belajar siswa untuk mengikuti proses pembelajaran lebih tinggi. Sebagian besar siswa memberikan respon baik dengan kegiatan belajar bersama-sama
(kelompok),
karena
dengan
meningkatkan
kerjasama
dapat
menciptakan ketergantungan yang positif antar anggota kelompok. Siswa menjadi lebih bertanggung jawab untuk mencapai tujuan bersama, saling memberikan dukungan, serta berkomunikasi dan membangun rasa percaya diri. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulistyorini (2008), menunjukkan bahwa terjadi peningkatan minat belajar siswa sudah cukup baik dari beberapa siswa yang masih pasif sudah mulai aktif, hal ini karena siswa merasa senang dengan pembelajaran STAD yang mengajarkan mereka untuk saling berdiskusi dan bekerjasama dengan temannya sendiri dan juga dengan pembelajaran STAD dapat menumbuhkan gairah belajar dan meningkatkan minat siswa dalam kegiatan pembelajaran dikelas. Berdasarkan kategori minat belajar biologi siswa secara keseluruhan minat belajar biologi siswa tergolong baik, hal ini dikarenakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis peta konsep fishbone membantu siswa dalam menuangkan ide
pada pembelajaran yang sudah didapat, sehingga siswa dapat
membuat konsep materi sesuai dengan pikiran mereka masing-masing. Pembuatan peta konsep fishbone dilakukan secara berkelompok setelah mereka melakukan diskusi kelompok mengenai materi yang dibahas. Meskipun peta konsep fishbone merupakan hal yang baru bagi siswa namun siswa terlihat antusias dalam proses pembuatannya. Selain itu dalam pembuatan peta konsep fishbone siswa dilatih untuk bekerjasama dan bertanggung jawab terhadap tugas mereka. Penggunaan peta konsep fishbone sangat berpengaruh dalam menciptakan suasana belajar yang bermakna bagi siswa karena dapat membantu siswa aktif berpikir untuk memusatkan perhatian pada sejumlah ide pokok dari suatu materi. Jadi pembelajaran dengan menggunakan peta konsep fishbone memudahkan siswa dalam mengingat materi karena peta konsep dibuat oleh siswa sendiri. Hal ini yang menyebabkan adanya peningkatan kategori minat belajar biologi siswa pada kategori baik di pretest sebesar 53,13% meningkat
9
menjadi 90,63 % pada posttest. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Indriani (2012), Penelitian ini mengungkapkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD melalui aplikasi peta konsep, dapat meningkatkan minat belajar biologi siswa, dimana siswa diberikan kebebasan untuk menuangkan ide mereka dalam membuat konsep materi yang telah didapat. Minat belajar biologi siswa yang sangat baik juga diperkuat dengan adanya peningkatan dari beberapa aspek yang diteliti yaitu perhatian, relevansi, percaya diri dan kepuasan. Secara keseluruhan semua aspek mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari respon positif siswa terhadap model pembelajaran yang diterapkan. Pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki ciri khas di dalam menerapkan proses pembelajaran yaitu memberikan penghargaan pada siswa yang memiliki nilai tertinggi, dengan adanya penghargaan siswa lebih tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran dan minat belajar biologi siswa menjadi meningkat sehingga membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak membosankan. Peningkatan minat belajar belajar biologi siswa tersebut tidak terlepas dari minat siswa yang menyukai lingkungan Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar merupakan cara yang dapat menarik minat siswa karena dalam kegiatan pembelajaran ini siswa mendapat pengalaman langsung dan bermakna baginya. Suasana bebas, lepas dari keterikatan ruangan kelas besar manfaatnya untuk menghilangkan ketegangan-ketegangan yang ada, sehingga kegiatan pembelajaran dapat dilakukan lebih menyenangkan. Hasil penelitian ini sejalan pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Popov dan Tevel (2007) yang menyatakan bahwa siswa yang terlibat dalam pembelajaran outdoor serta menggunakan lingkungan sebagai sumber belajarnya menjadi lebih senang dan tertarik dalam pembelajaran sains siswa yang semakin optimal. Minat
belajar
memang
merupakan
salah
satu
faktor
yang
patut
dipertimbangkan karena minat belajar turut menentukan keberhasilan peserta didik dalam melakukan aktivitas belajarnya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menarik minat belajar siswa adalah dengan memberikannya kesempatan untuk
10
berpetualang, beraktivitas dan mengembangkan ide-ide, dimana dalam penelitian ini ditunjukkan dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi keanekaragaman hayati yang ada di sekitar lingkungan Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa memiliki minat yang sangat tinggi terhadap penggunaan lingkungan Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar, sehingga mampu menunjang peningkatan minat belajar siswa. Jadi dengan menggunakan lingkungan Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar pada kegiatan pembelajaran, dapat membantu siswa lebih memahami konsep materi yang diajarkan. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Puasati (2006) mengungkapkan bahwa untuk meningkatkan keterampilan proses yang mendukung aktualisasi kecakapan hidup khususnya siswa, para guru hendaknya di dalam pembelajarannya dapat memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dan menerapkan pembelajaran yang berbasis pada aktivitas siswa. Kesimpulan Adanya pengaruh yang signifikan terhadap minat belajar biologi yang belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis peta konsep fishbone dengan aplikasi Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar. Nilai rata-rata minat belajar biologi yang dicapai siswa pada saat diberikan posttest adalah 119,84 lebih tinggi dibandingkan pada saat diberikan pretest yaitu 105,97. Hal tersebut karena pada pembelajaran yang diterapkan yaitu dengan memberikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis peta konsep fishbone dengan menggunakan lingkungan Pura Taman Ayun sebagai sumber belajar, siswa diberikan kebebasan untuk menuangkan ide mereka dalam membuat peta konsep dengan terjun langsung kelapangan dalam membuat materi yang telah didapat. Ucapan Terima Kasih Artikel ini merupakan bagian dari hasil penelitian yang didanai dari Proyek Penelitian yang dilakukan oleh Bapak Dosen. Ucapan terimakasih disampaikan
11
kepada Prof. Dr. Sang Putu Kaler Surata, MSi , Dra. Desak Nyoman. Budiningsih, M.Si dan Drs.Ida Bagus Made Widiadnya,MM dari Universitas Mahasaraswati yang telah memberikan bimbingan dalam pembuat artikel.
Daftar Pustaka Hariyati, J. I K. (2012). Pengaruh penerapan metode pembelajaran kooperatif STAD (student teams achievement divisions) melalui peta konsep terhadap hasil belajar biologi siswa semester genap SMA Negeri 1 Petang tahun pelajaran 2011/2012 (Skripsi Tidak Dipublikasikan). Universitas Mahasaraswati, Denpasar. Indriani.P.(2012).Perbedaan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Melalui Aplikasi Peta Konsep Dengan Ceramah Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Biologi Pokok Bahasan Organisasi Kehidupan Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Abiansemal (Skripsi Tidak Dipublikasikan). Universitas Mahasaraswati, Denpasar. Pendit,D.( 2011). Kontribusi Minat Belajar, Motivasi Belajar Siswa Dan Pengelolaan Laboratorium Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Pratikum Biologi Di Kelas X SMA Negeri 1 Mengwi.Skripsi ( tidak diterbitkan).Denpasar: Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha 2011. Sugiyono.2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sanjaya, A.(2012). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) Pada Materi Ekosistem Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Dharma Praja Badung.Skripsi ( tidak diterbitkan ).Denpasar: Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar 2012. Puasati, C.(2006).Peningkatan keterampilan proses dan pemahaman konsep biologi melalui pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Seputih Agung Tahun Pelajaran 2006/2007.vol VI no 01 tahun 2008.http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/11083542.pdf Popov, O & Tevel, L.(2007).Developing prospective physics teacher’s skill of independent experimental work using outdoor approach.balitic jounarl of science education.6(I).45-57