Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
PENGARUH PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA BELAJAR TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN PAI DI SMP HJ. ISRIATI SEMARANG
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S-1) Ilmu Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam
Oleh:
UMMI HANI NIM : 3105095
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
KEMENTRERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka KM 1 Ngaliyan Telp. (024)7601291 Semarang 50185
PENGESAHAN Nama
: Ummi Hani
NIM
: 3105095
Fakultas/Jurusan : Tarbiyah / KI Judul Skripsi
: PENGARUH PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA BELAJAR TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN PAI DI SMP Hj. ISRIATI SEMARANG
Telah Dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, pada tanggal: 17 Desember 2010 Dan dapat diterima sebagai kelengkapan ujian akhir dalam rangka menyelesaikan studi Program Sarjana Strata I (S.1) tahun akademik 2010/2011 guna memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Tarbiyah. Semarang, 22 Desember 2010 Dewan Penguji Ketua Sidang,
Sekretaris Sidang,
Drs. Achmad Hasmi Hashona, M.A NIP. 19640308 199303 1 002
Dra. Ani Hidayati, M.Pd. NIP. 19611205 199303 2001
Penguji I,
Penguji II,
Dra. Muntholi’ah, M.Pd. NIP. 19670319 199303 2 001
Amin Farih, M.Ag. NIP. 19710614 200003 1 002
Pembimbing I,
Pembimbing II
Drs. Wahyudi, M.Pd. NIP 19680314 199503 1 001
Fahrurrozi, M.Ag NIP. 19770816 200501 1 003
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
KEMENTRERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka KM 1 Ngaliyan Telp. (024)7601291 Semarang 50185
PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp : 4 (empat) eks. Hal : Naskah Skripsi An. Sdr. Ummi Hani Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah saya memberikan bimbingan dan koreksi seperlunya, bersama ini saya kirim naskah skripsi saudara: Nama
: Ummi Hani
NIM
: 3105095
Judul
: Pengaruh Pelayanan Sarana dan Prasarana Belajar Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik di SMP Hj. Isriati Semarang Dengan ini, saya mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat
segera dimunaqasyahkan. Demikian harap menjadikan maklum. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Semarang, 13 Desember 2010 Pembimbing I,
Pembimbing II,
Drs. Wahyudi, M.Pd NIP. 19680314 199503 1 001
Fahrurrozi, M.Ag NIP. 19770816 200501 1 003
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
ABSTRAK Ummi Hani (NIM : 3105095) Pengaruh Pelayanan Sarana dan Prasarana Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik di SMP Hj. Isriati Semarang Penelitian ini dibuat berdasarkan permasalahan : Adakah pengaruh pelayanan sarana dan prasarana terhadap peningkatan prestasi peserta didik di SMP Hj. Isriati Semarang?. Adapun tujuannya yaitu untuk mengetahui pelayanan sarana dan prasarana terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik di SMP Hj. Isriati Semarang, Sedangkan manfaat penelitian ini ialah a.) Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah pembedaaraan karya ilmiah dalam rangka pengembangan keilmuan. b.) Secara praktis 1.) Sebagai bahan informasi bagi peserta didik bahwa dalam proses belajar mengajar diperlukan pelayanan sarana dan prasarana agar dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. 2.) Sebagai bahan masukan bagi para guru dan staf sekolah agar senantiasa memberikan pelayanan sarana dan prasarana yang baik guna terciptanya peserta didik yang berprestasi baik pada bidang akademik maupun non akademik. Adapun jenis penelitian ini termasuk field research yang mana dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode Angket, interview atau wawancara observasi, dan dokumentasi. Sedangkan dalam menganalisis data, peneliti menggunakan metode analisis regresi satu prediktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Pengaruh Pelayanan Sarana dan Prasarana Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik di SMP Hj. Isriati Semarang adalah Pelayanan sarana dan Prasarana belajar SMP Hj. Isriati Semarang dalam kondisi yang baik. Ini terbukti dari nilai rata-rata yang diperoleh 66,47 berada pada interval 59 – 66. Prestasi belajar siswa SMP Hj. Isriati Semarang berada pada kondisi baik dengan rata-rata 78,07 yang berada pada interval 71 – 78. Adapun mengenai pengaruh antara pelayanan sarana dan prasarana belajar dan prestasi belajar siswa di SMP Hj. Isriati Semarang sangat dominan sekali ini terbukti pada taraf signifikansi 5%, diperoleh harga Freg = 20, 982 > Ft = 5,11 dan pada taraf 1% diperoleh harga Freg = 20,982 > Ft =1,02. sehingga dengan demikian Freg > Ft. Setelah diinterpretasikan antara Freg dan Ft pada taraf signifikansi 5% dan 1% lebih besar dari pada Ft hasilnya adalah signifikan.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DEKLARASI
Peneliti menyatakan dengan penuh kejujuran dan tanggungjawab bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 10 Desember 2010 Deklarator,
UMMI HANI NIM. 3105095
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
MOTTO
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.1
1
Depag. RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Semarang: 1998, CV. Asyifa’, hlm. 552
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
PERSEMBAHAN Karya sederhana ini penulis persembahkan kepada mereka yang memberi arti dalam hidup-ku Ayahanda dan Ibunda Yang selalu berjuang, berdo’a dan memberikan restu kepadaku. Semoga Allah SWT selalu mencurahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita se-Keluarga. Semua Guru-Guruku, Khususnya kepada Drs. KH. Ahmad Hadlor Ihsan beserta Ibu Nyai Hj. Aminah Hadlor, S.Pd.I, yang telah menuntun jiwa dan raga yang dho’if ini ke cahaya terang. Sahabatku Teman-teman seperjuangan KI 05 dan sahabat-sahabatku yang setia menemaniku dalam suka dan duka. Terima kasih atas saran, kritik, dorongan semangat dan ketulusan kalian.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam terlimpahkan selalu kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, para keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan khususnya ilmu keIslaman, sehingga bisa menjadi bekal kita, baik didunia maupun akhirat kelak. Suatu kebanggaan tersendiri, jika suatu tugas dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Bagi peneliti, penyusunaan skripsi merupakan tugas yang tidak ringan. Peneliti sadar banyak hambatan dan rintangan dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan peneliti sendiri. Kalaupun skripsi ini terselesaikan, tentunya kerena banyak pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu peneliti sampaikan terima kasih kepada: 1. Dr. Suja’i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 2. Drs. Wahyudi. M.Pd dan Fahrurrozi, M.Ag., selaku Dosen Pembimbing yang selalu sabar dan bijak dalam memberikan arahan-arahan serta dorongan yang sangat bermanfaat guna terselesaikannya skripsi ini. 3. Drs. Musthofa, M.Ag, selaku Dosen Wali yang telah mengarahkan dan membimbing peneliti selama studi. 4. Bapak dan Ibu dan kakakku yang begitu sabar dan penuh perhatian mendampingi hari-hari tersulit dalam kehidupan peneliti sehingga peneliti memperoleh kembali semangat hidup. 5. Semua
yang terkait
yang telah
banyak membantu peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini. Tiada kata yang pantas diucapkan selain ucapan do’a semoga Allah SWT mencatat jasa baik mereka sebagai amal yang shaleh di sisi-Nya serta diridloi-Nya.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tiada kata terindah yang pantas terucap selain do’a peneliti semoga segala kebaikan akan dibalas dengan kasih sayang dan ridha Allah SWT. Akhirnya, semoga skripsi ini selalu bermanfaat bagi peneliti dan para pembaca. Amin.
Semarang, 10 Desember 2010 Peneliti
Ummi Hani
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii HALAMAN ABSTRAK ............................................................................. iv HALAMAN DEKLARASI ......................................................................... v HALAMAN MOTTO ................................................................................. vi HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii KATA PENGANTAR................................................................................. viii DAFTAR ISI ............................................................................................... x DAFTAR TABEL............................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1 B. Pembatasan Masalah ............................................................. 3 C. Perumusan Masalah ............................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ................................................................. 5 BAB II : LANDASAN TEORI DANPENGAJUAN HIPOTESIS A. Diskripsi Teori....................................................................... 6 1. Pelayanan Sarana dan Prasarana......................................... 6 a. Pengertian Pelayanan Sarana dan Prasarana Pendidikan 6 b. Macam-macam Sarana dan Prasarana Pendidikan......... 7 c. Standar Sarana dan Prasarana ....................................... 9 d. Pelayanan Sarana dan Prasarana ................................... 11 2. Prestasi Belajar Peserta Didik ............................................ 22 a. Pengertian Prestasi Belajar Peserta Didik ..................... 22 b. Metode penilaian prestasi belajar atau hasil belajar....... 23 c. Bentuk-bentuk Tes ....................................................... 27
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3. Pengaruh Pelayanan Sarana dan Prasarana Belajar Terhadap Peningkatan Prestasi Peserta Didik..................................... 36 B. Kajian Penelitian yang Relevan ............................................. 39 C. Pengajuan Hipotesis .............................................................. 40 BAB III : METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian .................................................................. 41 B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................ 41 C. Variabel Indikator Penelitian.................................................. 41 D. Metode Penelitian .................................................................. 42 E. Populasi Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel................. 42 F. Teknis Pengumpulan Data ..................................................... 43 G. Teknik Analisis Data ............................................................. 44 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................. 48 1. Gambaran Umum SMP Hj. Isriati Semarang .................... 48 2. Data Hasil Angket Persepsi Siswa Tentang Pelayanan Sarana dan Prasarana Belajar ........................................... 53 B. Pembahasan Hasil Penelitian.................................................. 64 C. Keterbatasan Penelitian.......................................................... 65 BAB V : PENUTUP.................................................................................. 66 A. Kesimpulan............................................................................ 66 B. Saran ..................................................................................... 66 C. Penutup.................................................................................. 67 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1
Kisi-kisi angket ..................................................................
43
2. Tabel 4.1 Jumlah siswa SMP Hl. Isriati Semarang..............................
52
3. Tabel 4.2 Kondisi sarana dan prasarana SMP Hj. Isriati Semarang .....
52
4. Tabel 4.3 Hasil angket pelayanan sarana dan prasarana belajar...........
54
5. Tabel 4.4 Interval distribusi frekuensi pelayanan sarana dan prasarana belajar.................................................................................
56
6. Tabel 4.5 Kualitas pelayanan sarana dan prasarana.............................
56
7. Tabel 4.6 Daftar nilai raport mata pelajaran PAI semester II kelas VIII SMP Hj. Isriati tahun pelajaran 2009-2010.........................
57
8. Tabel 4.7 Distribusi frekuensi prestasi belajar peserta didik................
58
9. Tabel 4.8 Kualitas prestasi belajar peserta didik .................................
59
10. Tabel 4.9 Tabel kerja regresi prestasi siswa tentang pelayanan sarana dan prasarana belajar terhadap prestasi belajar peserta didik di SMP Hj. Isriati Semarang ...............................................
59
11. Tabel 4.10 Tabel ringkasan hasil analisis regresi ..................................
64
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR LAMPIRAN
1. Instrumen angket tentang pelayanan sarana dan prasarana belajar 2. Daftar nama responden 3. Daftar nilai instrumen angket penelitian SMP Hj. Isriati Semarang 4. Daftar nilai ulangan akhir semester II SMP Hj. Isriati Semarang tahun pelajaran 2009-2010 mata pelajaran PAI 5. Hasil validitas analisis regresi 6. Surat keterangan riset dari SMP Hj. Isriati Semarang 7. Struktur organisasi SMP Hj. Isriati Semarang 2010-2011 8. Foto gedung dan ruangan kelas 9. Surat penunjukan pembimbing skripsi 10. Surat izin riset dari fakultas 11. Surat keterangan bebas kuliah 12. Transkip ko kurikuler 13. Surat keterangan kegiatan ko kurikuler 14. Piagam PASSKA BEM IAIN Walisongo 15. Piagam BKM Fakultas Tarbiyah 16. Piagam KKN 17. Daftar riwayat hidup
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB I PENDAHULUAN
D. Latar Belakang Masalah Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar merupakan kegiatatn yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan dan pengalaman-pengalaman. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, siswa juga harus mencapai kecakapan yang dinyatakan dengan prestasi belajar berdasarkan hasil tes. Prestasi belajar yang dicapai secara individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal).2 a. Faktor Internal, meliputi faktor fisiologis (kondisi fisik siswa) dan faktor psikologis (kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap dan bakat) b. Faktor Eksternal, meliputi : Faktor lingkungan keluarga, antara lain: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, Faktor lingkungan sekolah, antara lain: metode belajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, keadaan sarana dan prasarana. Faktor lingkungan masyarakat, antara lain: kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. Dalam peningkatan prestasi belajar siswa, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah bagaimana keadaan sarana dan prasarana di sekolah tersebut.
Suatu lembaga pendidikan dikatakan maju apabila mempunyai
sarana dan prasarana yang memadai berkaitan dengan proses belajar siswa. 2
Slameto, belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995), edisi revisi, hlm. 53.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sarana itu sendiri adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Adapun prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman, jalan menuju sekolah, tetapi apabila dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi, halaman sekolah sebagai sekaligus lapangan olahraga, komponen tersebut merupakan sarana pendidikan. 3 Dan dari sini guru beserta staf-staf sekolah ikut andil dalam pelayanan sarana dan prasarana dimana guru sebagai fasilitator yang memenuhi sarana dan prasarana yang dibutuhkan murid guna terwujudnya siswa yang mampu bersaing dalam era globalisasi ini. Karena dengan pelayanan sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah yang teratur, rapi, tertib sehingga menyenangkan baik bagi peserta didik, guru dan tenaga kependidikan yang berada di sekolah. Disamping itu juga diharapkan tersedianya alat-alat atau fasilitas belajar yang memadai secara kuantitatif, kualitatif, dan relevan dengan kebutuhan serta dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajaran baik oleh guru pengajar, peserta didik sebagai pelajar, maupun oleh tenaga kependidikan lainya dalam memberikan dukungan pelaksanaan sekolah. Proses pemberian layanan pihak sekolah pada peserta didik yang baik (excellent customer service), maka terdapat lima elemen kunci yang layak diperhatikan. Kelima elemen kunci itu adalah realibilitas, assurance (keyakinan), tangible (ketampakan fisik), empati, dan responsif.4 Peneliti memilih SMP Hj. Isriati Semarang sebagai objek penelitian karena selain termasuk sekolah yang sudah maju juga memiliki sarana dan prasarana yang mendukung proses belajar mengajar, hanya saja peneliti ingin 3
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), cet. ke-III, hlm. 49. 4 http://rajapresentasi.com/2009/04/lima-aspek-kunci-dalam-pelayanan-pelanggancustomer-service/ 24 maret 2010.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
mengetahui adakah pengaruh positif dari pelayanan saran dan prasarana yang ada di SMP Hj. Isriati terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik. Sedang judul yang penulis ajukan ialah PENGARUH PELAYANAN SARANA
DAN
PRASARANA
TERHADAP
PENINGKATAN
PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP HJ. ISRIATI SEMARANG.
E. Pembatasan Masalah Untuk menghindari kesalahpahaman judul proposal ini, maka perlu memberikan pembatasan dari istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitin ini. 1. Pelayanan Sarana dan Prasarana Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkai aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen (peserta didik) dengan karyawan (guru) atau hal-hal lain yang disediakan oleh pihak perusahaan (sekolah) pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan peserta didik. Gronroos (1990 : 27)5 Pelayanan juga dapat didefinisikan sebagai aktivitas seseorang, sekelompok atau organisasi, baik langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan. Sedangkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (1993), mengemukakan bahwa pelayanan adalah segala bentuk kegiatan pelayanan dalam bentuk barang atau jasa dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat.6 Sarana Pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alatalat dan media pengajaran. Adapun yang dimaksud prasarana pendidikan 5
Ratminoto, dan Atik Septi Winarsih, Manajemen Pelayanan (Pengembangan model konseptual, penerapan citizen’s dan standar pelayanan minima), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), cet 1, hlm 2 . 6 Harbani Pasolong, Teori Administrasi Publik, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 128.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi, halaman sekolah sebagai sekaligus lapangan
olahraga, komponen tersebut
merupakan sarana pendidikan.7 Jadi pelayanan sarana dan prasarana pendidikan disini berarti upaya yang dilakukan pihak sekolah dalam pemenuhan kebutuhan siswa dalam bentuk peralatan dan perlengkapan sekolah baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran di sekolah. 2. Prestasi belajar Menurut Dr. Mushtofa Fahmi belajar adalah :
ان اﻟﺘﻌﻠﻢ ﻋﺒﺎرة ﻋﻦ ﻋﻤﻠﯿﺔ ﺗﻐﯿﯿﺮ او ﺗﺤﻮﯾﻞ ﻓﻰ اﻟﺴﻠﻮك او اﻟﺨﺒﺮة Sesungguhnya belajar adalah (ungkapan yang menunjuk) aktivitas (yang menghasilkan) perubahan-perubahan tingkah laku atau pengalaman.8 Menurut Skinner (1985) memberikan definisi belajar adalah “Learning is a process of progressive behavior adaption”. Yaitu bahwa belajar itu merupakan suatu proses adaptasi perilaku yang bersifat progresif.9 Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya).10 Sedangkan prestasi belajar adalah usaha yang dicapai untuk memperoleh hasil belajar. Prestasi belajar disini menyangkut usaha yang harus dicapai peserta didik untuk memperoleh hasil belajar.
7
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003) cet. 5, hlm. 49. 8 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), cet II, hlm. 34. 9 http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/pengertian-belajar, 22 mei 2010. 10 W.J.S. Poerwadamanta, kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), hlm. 768.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
F. Perumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
diatas,
dapat
disusun
rumusan
permasalahan, yaitu 1. Bagaimana pelayanan sarana dan prasarana belajar di SMP Hj. Isriati Semarang 2. Bagaimana prestasi belajar peserta didik di SMP Hj. Isriati Semarang 3. Apakah ada pengaruh positif yang signifikan antara pelayanan sarana dan prasarana terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik di SMP Hj. Isriati Semarang.
G. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini ialah : 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah pembedaaraan karya ilmiah dalam rangka pengembangan keilmuan. 2. Manfaat Praktis Sebagai bahan informasi bagi peserta didik bahwa dalam proses belajar mengajar diperlukan pelayanan sarana dan prasarana agar dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Sebagai bahan masukan bagi para guru dan staf sekolah agar senantiasa memberikan pelayanan sarana dan prasarana yang baik guna terciptanya peserta didik yang berprestasi baik pada bidang akademik maupun non akademik.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
H. Diskripsi Teori 1. Pelayanan Sarana Dan Prasarana Belajar a. Pengertian Pelayanan Sarana dan Prasarana Pendidikan Sarana Pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Adapun yang dimaksud prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi, halaman sekolah sebagai sekaligus lapangan olahraga, komponen tersebut merupakan sarana pendidikan.11 Jadi pengertian sarana dan prasarana tergantung dari pemanfaatan, apakah langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan pembelajaran. Sedangkan sarana dan prasarana pendidikan menurut rumusan tim penyusun dan kebudayaan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian pendidikan berjalan lancar, teratur, efektif dan efisien.12 Jadi saran dan prasarana belajar disini adalah fasilitas yang diperlukan baik yang digunakan langsung maupun tidak langsung yang menunjang proses belajar mengajar, seperti ruang kelas dan sarana yang ada didalamnya. 11
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003) cet. 5, hlm. 49. 12 Hartanti Sukirman, dkk., Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta), hlm. 28.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Pelayanan sendiri pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai aktivitas seseorang, sekelompok atau organisasi, baik langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan. Sedangkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (1993), mengemukakan bahwa pelayanan adalah segala bentuk kegiatan pelayanan dalam bentuk barang atau jasa dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat.13 Atau dapat didefinisikan pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkai aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen (peserta didik) dengan karyawan (guru) atau hal-hal lain yang disediakan oleh pihak perusahaan (sekolah) pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan peserta didik. Gronroos (1990 : 27)14 Jadi pelayanan sarana dan prasarana pendidikan disini berarti upaya yang dilakukan pihak sekolah dalam pemenuhan kebutuhan siswa dalam bentuk peralatan dan perlengkapan sekolah baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran di sekolah. b. Macam-macam Sarana dan Prasarana Pendidikan Dalam hubungannya dengan sarana pendidikan, Nawawi (1987) mengklarifikasikannya menjadi beberapa macam sarana pendidikan, yaitu ditinjau dari sudut: Habis tidaknya dipakai 1) Bergerak tidaknya pada saat digunakan 2) Hubungannya dengan proses belajar mengajar
13
Harbani Pasolong, Teori Administrasi Publik, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 128. Ratminoto, dan Atik Septi Winarsih, Manajemen Pelayanan (Pengembangan model konseptual, penerapan citizen’s dan standar pelayanan minima), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), cet 1, hlm 2 . 14
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
a) Ditinjau dari habis tidaknya dipakai Adapun dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana pendidikan, yaitu saran pendidikan yang habis dipakai dan sarana pendidikan tahan lama. (1) Sarana pendidikan yang habis dipakai Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu singkat, selain itu ada beberapa sarana pendidikan yang berubah bentuk, misalnya kayu, besi dan kertas karton yang sering digunakan oleh guru dalam mengajar materi pelajaran ketrampilan. Sementara, sebagai contoh sarana pendidikan yang berubah bentuk adalah pita mesin tulis, bola lampu dan kertas. (2) Sarana pendidikan yang tahan lama Sarana
pendidikan
yang
tahan
lama
adalah
keseluruhan bahan atau alat yang dapat digunakan secara terus menerus dalam waktu yang relatuf lama. Beberapa contohnya adalah bangku sekolah, mesin tulis, atlas, globe dan beberapa peralatan olahraga. b) Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan (1) Sarana pendidikan yang bergerak Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa digunakan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakainya, lemari arsip sekolah misalnya merupakan salah satu sarana pendidikan yang bisa digerakkan atau dipindah ke mana-mana bila diinginkan. (2) Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak adalah semua sarana pendidikan yang tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan misalnya saja suatu sekolah dasar
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
yang telah memiliki saluran dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) c) Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar Dalam hubungan dengan proses belajar mengajar, ada dua jenis sarana pendidikan. Pertama, sarana pendidikan yang secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar, sebagai contohnya adalah kapur tulis, dan sarana pendidikan lainnya yang digunakan guru dalam mengajar. Kedua, sarana pendidikan yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses belajar mengajar seperti lemari arsip di kantor sekolah merupakan sarana pendidikan yang secara tidak langsung digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Sedangkan prasarana pendidikan di sekolah bisa diklarifikasi
menjadi
dua
macam,.
Pertama,
prasarana
pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar. Seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik ketrampilan dan ruang laboratorium. Kedua, prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar mengajar, beberapa contoh tentang prasarana sekolah jenis terakhir tersebut diantaranya adalah ruang kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang usaha kesehatan sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah dan tempat parkir kendaraan. 15
15
Ibrahim Bafada, Seri Menejemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), cet. 1, hlm. 2-3.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
c. Standar Sarana dan Prasarana Standar sarana dan prasarana telah diatur melalui permendiknas nomor 19/2005 pasal 42 ayat 1 dan 2, 16 dan peralatan yang mendukung proses belajar mengajar sebagaimana pada pasal 43 ayat 1 yang berbunyi “Standar keragaman jenis peralatan laboratorium ilmu pengetahuan alam (IPA), labolatorium bahasa, laboratorium komputer dan peralatan pembayaran lain pada satuan pendidikan dinyatakan dalam daftar yang berisi jenis minimal peralatan yang harus tersedia.17 oleh karena itu sekolah berusaha menyediakan saran dan prasarana yang standar sehingga memungkinkan tercapainya tujuan pendidikan secara optimal. Penyediaan sarana dan prasarana seperti perpustakaan dan laboratorium yang memenuhi tuntunan pedagogik diperlukan untuk menjalin
terselenggaranya
proses
pendidikan
yang
bermakna,
menyenangkan dan memberdayakan sesuatu karakteristik mata pelajaran dan tuntutan pertumbuhan dan perkembangan afektif, kognitif, psikomotor peserta didik. Untuk itu, sekolah menetapkan kebijakan program tertulis mengenai pengelolaan sarana dan prasarana dengan mengacu pada standar sarana dan prasarana dalam hal: 1) Mencanangkan, memenuhi dan mendayagunakan sarana dan prasarana pendidikan 2) Mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana agar tetap berfungsi mendukung proses pendidikan.
16
(1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan (2) setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, ruang olahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang atau tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. 17 Peraturan pemerintah RI nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan,
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3) Melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas di sekolah. 4) Menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing tingkat. 5) Pemeliharaan
semua
fasilitas
fisik
dan
peralatan
dengan
memperhatikan kesehatan dan keamanan lingkungan.18 d. Pelayanan Sarana dan Prasarana 1) Asas pelayanan Untuk dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi siswa sebagai pengguna sarana dan prasarana, penyelenggaraan pelayanan harus memenuhi asas-asas pelayanan sebagai berikut: a) Transparansi Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti. b) Akuntabilitas Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan perturan dan standar sarana dan prasarana yang ditetapkan. c) Kondisional Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas. d) Partisipatif Mendorong
peran
serta
masyarakat
dan
penyelenggaraan perayaan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.
18
Nurudin Matry, Implementasi Dasar-dasar Manajemen Sekolah dalam Era Otonomi Daerah, (Makassar: Aksara Madani, 2008), cet 1, hlm, 116-117.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
e) Kesamaan hak Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender dan status ekonomi. f) Keseimbangan hak dan kewajiban Pemberi dan penerima pelayanan harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak. 2) Prinsip pelayanan Dalam menyelenggarakan pelayanan harus memenuhi beberapa prinsip sebagai berikut: a) Kesederhanaan Prosedur pelayanan hendaknya tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan. b) Kejelasan Baik dalam teknis penggunaan, tata cara dan prosedur yang ada dalam pelayanan. c) Kepastian waktu Pelaksanaan penyediaan pelayanan sarana dan prasarana diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. d) Akurasi Barang sarana dan prasarana pelayanan diterima dengan benar, cepat yaitu pada siswa atau staf dan guru sekolah. e) Keamanan Hendaknya
sarana
yang
disediakan
aman
dalam
penggunaannya. f) Tanggungjawab Pihak sekolah bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelayan dan
penyelesaian
keluhan/persoalan
dalam
pelaksanaan
pelayanan sarana belajar. g) Kelengkapan Tersedianya sarana belajar yang lengkap guna menunjang proses belajar mendasar yang mendukung.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
h) Kemudahan akses Tempat dan lokasi serta pelayanan yang memadai, mudah dijangkau. i) Kedisiplinan, kesopanan dan keramahan Pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah serta memberikan pelayanan dan ikhlas. j) Kenyamanan Lingkungan pelayanan harus tertib, tertur, nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat.19 3) Standar pelayanan Standar pelayanan merupakan ukuran yang dilakukan dalam penyelenggaraan pelayanan standar pelayanan sekurangkurangnya meliputi: a) Prosedur pelayanan Prosedur pelayanan yang dilakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan. b) Waktu pelayanan Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan temasuk pengaduan. c) Biaya pelayanan Biaya yang dikeluarkan guna memnuhi sarana belajar. d) Produk pelayanan Sarana belajar yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. e) Sarana dan prasarana Penyediaan sarana dan prasarana belajar yang memadai oleh pihak sekolah . 19
Ratminto dan Atik Septi Winarsih, Manajemen Pelayanan Pengembangan Modal Konseptual, Penerapan Citizea's Charter dan Standar Pelayanan Minimal, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), cet. 1, hlm. 19-22.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
f) Kompetensi petugas pemberi pelayanan Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian, ketrampilan, sikap, dan prilaku yang dibutuhkan.20 4) Kualitas pemberian pelayanan sarana dan prasarana Menurut
Zeithaml-Parasuraman-Berry
(1990),
untuk
mengetahui kualitas pelayanan yang dirasakan nyata oleh konsumen (siswa), ada indikator ukuran kekuasaan siswa yang terletak pada lima dimensi, yaitu a) Tangibles : kualitas pelayanan berupa sarana fisik belajar, komputerisasi, administrasi, ruang kelas dan lain-lain. Aspek ini berkaitan dengan aspek fasilitas fisik/peralatan serta penampilan personal dari penyedia layanan. Strategi tindakan yang layak dilakukan antara lain adalah menjaga ruang belajar apalagi yang langsung berhadapan dengan siswa agar tetap rapi. Lalu susunlah barang-barang dengan teratur serta berperilaku dan berpakaian secara professional. b) Reliability : kemampuan dan keandalan untuk menyediakan pelayanan yang terpercaya. Aspek
ini
mencerminkan
kemampuan
untuk
memberikan apa yang dijanjikan dengan andal dan tepat serta akurat. Untuk mampu memberikan reliabelitas maka langkah yang harus dilakukan adalah : (1) Pastikan bahwa anda telah mengindentifikasi kebutuhan siswa dengan benar (2) Janjikan hanya apa yang dapat anda berikan dan (3) Tindak lanjuti untuk memastikan bahwa sarana dan pelayanannya telah diberikan sesuai dengan janji. c) Responsiveness:
kesanggupan
untuk
membantu
dan
menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat serta tanggap 20
Ibid., hlm. 23-24.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
terhadap
keinginan
siswa.
Aspek
ini
mencerminkan
kemampuan untuk membantu siswa dan memberikan layanan yang cepat/responsif. Agar mampu bersikap responsif, maka kita perlu menampilkan sikap positif atau “can-do attitude” ; serta mengambil langkah dengan segera untuk membantu siswa, dan memenuhi kebutuhan mereka. d) Assurance: kemampuan dan keramahan serta sopan santun petugas dalam menjalankan kepercayaan siswa. Aspek memberikan
ini
mencerminkan
sesuatu
yang
dapat
kemampuan dipercaya
untuk (terjamin
keandalannya). Strategi tindakan untuk mengembangkan assurance adalah : berikan layanan yang asertif dengan menggunakan teknik komunikasi yang positif dan menjelaskan seorang belajar dan service secara tepat. e) Empaty: sikap tegas tetapi penuh perhatian dari pegawai terhadap siswa. Aspek ini berkaitan dengan tingkat kepedulian dan perhatian individu yang diberikan kepada pelanggan. Strategi tindakan yang dapat dilakukanantara lain adalah : (1) Mendengarkan secara aktif pesan yang disampaikan pelanggan; (2) Menempatkan diri anda dalam posisi mereka dan 3) merespon secara tepat guna menjawab keinginan yang menjadi perhatian mereka.21 Untuk mengukur kinerja pelayanan harus dugunakan dengan jenis ukuran yaitu ukuran yang berorientasi pada proses dan ukuran yang berorientasi pada hasil, sebagaimana table berikut:22
21 22
Harini Pasolong, Op.Cit., hlm. 135. Ratminto dan Atik Septi Winarsih, Op.Cit.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel Perbandingan Indikator Pelayanan
Indikator
Pakar
Berorientasi Hasil
Mc Donald & Lawton (1977)
Salim & Woodward (1992)
Efficiency
Effectiveness
Economy
Efficiency
Effectiveness
Equity
Lenvinne (1990)
Zeithaml,
Parasuraman
&
Tangibles
Berry (1990)
Berorientasi Proses
Responsivitas
Resposibilitas
Akuntabilitas
Reliability
Responsiveness
Assurance
Empathy
Keputusan MENPAN Nomor
Waktu Penyelesaian
Prosedur pelayanan
63/2004: Standar Pelayanan
Biaya pelayanan
Sarana
Publik
Produk pelayanan
prasarana
dan
Kompetensi petugas
pemberi pelayanan Keputusan MENPAN Nomor
Transparansi
63/2004:
Akuntabilitas
Kondisional
Partisipatif
Kesamaan Hak
Keseimbangan Hak
Publik
Asas
Pelayanan
dan Kewajiban
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Indikator
Pakar Berorientasi Hasil
Berorientasi Proses
Keputusan MENPAN Nomor Ketepatan Waktu
Kesederhanaan
63/2004: Prinsip Pelayanan Akurasi
Kejelasan
Publik
Keamanan Keterbukaan Tanggungjawab Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Kenyamanan Kedisiplinan, Kesopanan Dan Keramahan Kemudahan Akses
Gibson,
Ivancevich
Donnelly (1990)
Perkembangan
& Kepuasan Efisiensi
Keadaptasian
Produksi
Kelangsungan Hidup
Adapun pelaksanaanya sebagai berikut: a) Ukuran Yang Berorientasi Pada Hasil (1) Efektifitas Efektifitas adalah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, baik itu dalam bentuk target, sasaran jangka panjang maupun misi lembaga. Akan tetapi pencapaian tujuan ini harus juga mengacu pada visi sekolah. (2) Produktivitas Produktivitas adalah ukuran yang menunjukkan kemampuan pihak sekolah untuk mengjhasilkan keluaran yang dibutuhkan oleh masyarakat. (3) Efisiensi Efisiensi
adalah
perbandingan
terbaik
antara
keluaran dan masukan. Idealnya pihak sekolah harus dapat
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
menyelenggarakan suatu jenis pelayanan tertentu dengan masukan (biaya dan waktu) yang sedikit mungkin. Dengan demikian, kinerja pihak sekolah akan menjadi semakin tinggi apabila tujuan-tujuan yang sesingkat-singkatnya dan dengan biaya yang semurah-murahnya. (4) Kepuasan Kepuasan artinya seberapa jauh pihak sekolah dapat memenuhi kebutuhan siswa dan guru dan staf. (5) Keadilan Keadilan yang
merata, artinya cakupan atau
jangkauan kegiatan dan pelayanan yang diberikan oleh pihak sekolah harus diusahakan seluas mungkin dengan distribusi yang merata dan diperlakukan secara adil. b) Ukuran Yang Berorientasi Pada Proses Ada tujuh ukuran yang berorientasi pada proses yaitu: responsivitas,
responsibilitas,
kelangsungan
hidup,
akuntabilitas,
transparansi,
keadaptasian,
dan empati.
Adapun
penjelasan atas tujuh ukuran tersebut adalah sebagai berikut: (1) Responsivitas Yang dimaksud dengan responsivitas di sini adalah kemampuan guru untuk mengenali kebutuhan siswa menyusun
agenda
dan
prioritas
pelayanan,
serta
mengmbangkan progam-progam pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi siswa. Secara singkat dapat dikatakan bahwa responsivitas ini mengukur daya tanggap guru terhadap harapan, keinginan dan aspirasi serta tuntutan siswa. (2) Responsibilitas Ini adalah ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pihak sekolah
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
dengan hukum atau peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan. (3) Akuntabilitas Ini adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pihak sekolah dengan ukuran-ukuran eksternal yang ada di masyarakat dan dimiliki oleh stake holders, seperti nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat. (4) Keadaptasian Keadaptasian adalah ukuran yang menunjukkan daya tanggap sekolah terhadap tuntutan perubahan yang terjadi di lingkungannya. (5) Kelangsungan Hidup Kelangsungan hidup artinya seberapa jauh pihak sekolah atau program pelayanan dapat menunjukkan kemampuan untuk terus berkembang dan bertahan hidup dalam berkompetisi dengan daerah atau program lain. (6) Keterbukaan/transparansi Yang dimaksud dengan ukuran keterbukaan atau transparasi
adalah
bahwa
prosedur/tata
cara,
penyelenggaraan pihak sekolah yang berkaitan dengan proses
pelayanan
sarana
dan
prasarana
wajib
diinformasikan secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh siswa. (7) Empati Empati adalah perlakuan atau perhatuan pihak sekolah atau penyelenggara pelayanan terhadap isu-isu atau permasalahan yang sedang berkembang dalam dunia pendidikan.23
23
Ibid., hlm. 181-183.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2. Prestasi Belajar Peserta Didik a. Pengertian Prestasi Belajar Peserta Didik Muray dalam Beck (1990 : 290) mendefinisikan prestasi sebagai berikut : “To overcome obstacle, to exercise power, to strive to do something difficult as well and as quickly as possible”. “Kebutuhan untuk prestasi adalah mengatasi hambatan,melatih kekuatan, berusaha melakukan sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat mungkin”. Sedangkan belajar menurut Cronbach adalah “Learning is shown by a change in behavior as a result of experience”. “Belajar adalah memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman”.24 Dan prestasi belajar dalam bahasa Arab diartikan sebagai berikut :
Jadi prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu, umumnya prestasi belajar dalam sekolah berbentuk pemberian nilai (angka) dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran yang disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf, atau kalimat dan terdapat dalam periode tertentu.25 Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalammenerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang 24
http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/ 21 Desember
25
http://sutisna.com/artikel/kependidikan/pengertian-prestasi-belajar/ 21 Desember 2010.
2010.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. b. Metode penilaian prestasi belajar atau hasil belajar Ada dua metode yang dapat dipergunakan untuk mengetahui kemjuan-kemajuan yang dicapai oleh peserta didik dalam proses belajar yang mereka lakukan, ialah metode tes dan metode observasi. Penjelasanya akan dijelaskan sebagai berikut: 1) Tes Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penelitian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut, yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau dengan nilai standar yang ditetapkan.26 Benyamin S. Bloom dkk. Membagi kawasan belajar yang mereka sebut sebagai tujuan pendidikan menjadi tiga bagian yaitu kawasan kognitif, kawasan efektif, dan kawasan psikomotor. Tes prestasi belajar, secara luas tentu mencakup ketiga kawasan tujuan pendidikan tersebut.
Walaupun begitu,
kita akan membatasi
pembahasan kita secara khusus hanya pada kawasan kognitif saja dengan penekanan pada bentuk tes yang tertulis. Dengan demikian, istilah tes prestasi dalam hal ini mengacu pada tes prestasi belajar kawasan ukur kognitif dalam bentuk tertulis.
26
Drs. Wayan Nurkancana, Drs. P.P.N. Sunartana, Evaluasi Pendidikan, Cet III, (Surabaya: Usana Offset Printing, 1983), hlm. 25.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tes prestasi belajar dibedakan dari tes kemam[uan lain bila dilihat dari tujuannya, yaitu mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar. Tujuan ini membawa keharusan dalam konstruksinya untuk selalu mengacu pada perencanaan program belajar yang dituangkan dalam silabus masing-masing materi pelajaran. Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap performansi maksimal subjek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan. Dalam kegiatan pendidikan formal di kelas, tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan-ulangan harian, tes formatif, tes sumatif, bahkan ebtanas dan ujian-ujian masuk perguruan tinggi. 27 Tes hasil belajar dapat dibedakan atas beberapa jenis. Dan pembagian jenis-jenis tes ini dapat ditinjau dari beberapa sudut pandang. Berdasarkan atas jumlah peserta atau pengikut tes, maka tes hasil belajar dapat dibedakan atas dua jenis yaitu : 1. Tes individual, yaitu tes dimana pada saat tes itu diberikan, kita hanya menghadapi satu orang anak 2. Tes kelompok, yaitu dimana pada saat tes itu diberikan, kita menghadapi sekelompok anak. Ditinjau dari segi penyusunannya, tes hasil belajar dapat dibedakan atas tiga jenis yaitu: Tes buatan guru, yaitu tes disusun sendiri oleh guru yang akan mempergunakan tes tersebut. Tes buatan orang lain yang tidak distandarisasikan. Seorang guru dapat mempergunakan tes-tes yang dibuat oleh orang lain yang dianggap cukup baik, misalnya tes-tes yang pernah diberikan oleh gurunya pada waktu ia jadi murid, tes yang disusun oleh teman
27
Drs. Saifudin Azwar, MA., Tes Prestasi (Fungsi Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar), cet. Ke III, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000), hlm. 8-9.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
sejawat yang lebih berpengalaman, atau tes-tes yang biasanya dimuat pada akhir tiap-tiap bab dari suatu buku pelajaran. Tes standar atau tes yang telah distandarisasikan, yaitu tes-tes yang cukup valid, dan reliabel berdasarkan atas percobaan-percobaan terhadap sample yang cukup luas dan representatif. Apabila kita meninjau jenis tes hasil belajar dari segi bentuk jawaban atau bentuk respon, maka tes hasil belajar dibedakan atas dua jenis yaitu: 1. Tes tindakan, yaitu apabila jawaban atau respon yang diberikan oleh anak itu berbentuk tingkah laku. Jadi anak itu berbuat sesuai dengan perintah atau pertanyaan yang diberikan. Misalnya dalampendidikan jasmani untuk memriksa apakah seorang murid sudah dapat meloncat dengan gaya tertentu, maka cara yang paling baik dan langsung ialah menyuruh anak tadi meloncat dengan gaya yang telah ditetapkan. 2. Tes verbal, yaitu apabila jawaban atau respon yang diberikan oleh anak berbentuk bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Jadi anak akan mengucapakan atau menulis jawabannya, sesuai dengan pertanyaan ataupun perintah yang diberikan.28 2) Observasi Observasi adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dan sistematis. Data-data yang diperoleh dalam observasi itu dicatat dalam suatu catatan observasi, kegiatan pencatatan dalam hal ini adalah merupakan bagian dari pada kegiatan pengamatan. Sebagaimana halnya dengan tes, maka observasi pun dapat dibagi-bagi atas beberapa katagori. Berdasarkan atas rencana kerja petugas observasi, maka observasi dapat dibedakan atas dua jenis yaitu:
28
Drs. Wayan Nurkancana, Op. Cit, hlm. 25-27.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
1. Observasi berstruktur, dimana segala kegiatan petugas observasi telah ditetapkan berdasarkan kerangka kerja yang memuat faktorfaktor yang telah diatur katagorisasinya. Isi dan luas materi observasi telah ditetapkan dan dibatasi dengan tegas. Karena itu pencatatan yang dilakukan bersifat selektif. Faktor-faktor apa saja yang tercantum dalam pedoman observasi itulah yang dicatat. Sedangkan faktor-faktor lainya tidak usah dicatat. 2. Observasi tidak berstruktur, dimana segala kegiatan petugas observasi tidak dibatasi oleh suatu kerangka kerja yang pasti. Kegiatan petugas observasi hanya dibatasi oleh tujuan observasi itu sendiri. Apabila ditinjau dari segi kedudukan petugas observasi dapat kita bedakan tiga macam observasi yaitu: 1. Observasi partisipasi, yaitu apabila orang yang melakukan observasi ikut mengambil bagian dalam situasi yang sedang diobservasi 2. Observasi non partisipasi, yaitu apabila orang yang melakukan observasi itu berada di luar situasi yang sedang diobservasi. Hadirnya petugas observasi di luar jangan sampai menimbulkan kecurigaan anak yang diobservasi atau mengganggu kewajaran situasi. 3. Observasi quasi partisipasi, yaitu apabila petugas observasi melakukan partisipasi saat-saat tertentu, sedang pada saat-saat lain berada di luar situasi. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan silih berganti sesuai dengan rencana.29 c. Bentuk-bentuk Tes Telah dibicarakan sebelum ini bahwa di sekolah seringkali digunakan tes buatan guru (bukan standardized test). Ini disebut tes buatan guru (teacher made test). Tes yang dibuat oleh guru ini
29
Ibid, hlm. 46-47.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
terutama menilai kemajuan siswa dalam hal pencapaian hal yang dipelajari. Dalam hal ini kita bedakan atas dua bentuk tes, yaitu: 1. Tes Subyektif Tes Subyektif yang pada umumnya berbentuk essay (uraian). Tes bentuk essay adalah sejinis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian katakata. Ciri-ciri pertanyaanya didahului dengan kata-kata seperti: uraian, Jelaskan, Mengapa, Bagaimana, Bandingkan, Simpulkan dan sebagainya. Soal-soal bentuk essay biasanya jumlahnya tidak banyak, hanya sekitar 5-10 buah soal dalam waktu kira-kira 90 s/d 120 menit. Soal-soal bentuk essay ini menuntutkemampuan siswa untuk dapat
mengorganisir,
menginterpretasi,
menghubungkan
pengertian-pengertian yang telah dimiliki. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa test essay menuntut siswa untuk dapat mengingatingat dan mengenal lembali, dan terutama harus mempunyai daya kreativitas yang tinggi. 1) Kebaikan-kebaikannya a. Mudah disiapkan dan disusun. b. Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-untungan. c. Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusun dalam bentuk kalimat yang bagus. d. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan maksudnya dengan gaya bahasa dan caranya sendiri. e. Dapat diketahui sejauh mana siswa mendalami sesuatu masalah yang diteskan.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2) Keburukan-keburukannya a. Kadar validitas dan realibilitas rendah karena sukar diketahui segi-segi mana dari pengetahuan siswa yang betul-betul telah dikuasai. b. Kurang rpresentatif dalam hal mewakili seluruh scope bahan pelajaran yang akan di tes karena soal-soalnya hanya beberapa saja (terbatas). c. Cara memeriksanya banya dipengaruhi oleh unsur-unsur subyektif. d. Pemeriksaanya
banyak
dipengaruhi
oleh
unsur-unsur
subyektif. e. Pemeriksaanya lebih sulit sebab membutuhkan pertimbangan individual lebih banyak dari penilai. f. Waktu untuk koreksinya lama dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. 3) Petunjuk penyusunan a. Hendaknya soal-soal tes dapat meliputi ide-ide pokok dari bahan yang diteskan, dan kalau mungkin disusun soal yang sifatnya komprehensif. b. Hendaknya soal tidak mengambil kalimat-kalimat yang disalin langsung dari buku atau catatan. c. Pada waktu menysun, soal-soal itu sudah dilengkapi dengan kunci jawaban serta pedoman penilaiannya. d. Hendaknya diusahakan agar pertanyaannya bervariasi antara ”Jelaskan”, ”Mengapa”, ”Bagaimana”, ”Seberapa jauh”, agar dapat diketahui lebih jauh penguasaan siswa terhadap bahan e. Hendaknya rumusan soal dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dipahami oleh tercoba. f. Hendaknya ditegaskan model jawaban apa yang dikendaki oleh penyusun tes. Untuk ini pertanyaan tidak boleh terlalu umum, tetapi harus spesifik.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Contoh: Coba jelaskan tentang peringatan Hari Ulang tahun Kemerdekaan RI Pertanyaan
ini
kurang
spesifik.
Sebaiknya
ditambah
penjelasan sehingga menjadi Coba jelaskan tentang peringatan Hari Ulang Tahun kemerdekaan RI yang diadakan di Kantor Kabupaten tanggal 17 Agustus 1985 yang lalu, ceritakan mengenai: a. Pengaturan tempat b. Pejabat dan undangan yang hadir c. Acara peringatan d. Atraksi yang disuguhkan e. Hidangan yang diberikan 2. Tes Obyektif Tes Obyektif adalah tes yang dalam pemeriksaanya dapat dikakuan secara obyektif. Hal ini memangdimaksudkanuntuk mengatasi kelemahan-kelamahan dari tes bentuk essay. Dalam penggunaan tes obyektif ini jumlah soal yang diajukan jauh lebih banyak dari pda tes essay. Kadang-kadang untuk tes yang berlangsung selama 60 menit dapat diberikan 30-40 buah soal. 1) Kebaikan-kebaikannya a. Mengandung lebih banyak segi-segi yang positif, misalnya lebih representatif mewakili isi dan luas bahan, lebih obyektif, dapat dihindari campur tangannya unsur-unsur subyektif baik dari segi siswa maupun segi guru yang memeriksa. b. Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan kunci tes bahkan alat-alat hasil kemajuan teknologi.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
c. Pemeriksaannya dapat diserahkan orang lain. d. Dalam pemeriksaan, tidak ada unsur subyektif yang mempengaruhi. 2) Keburukan-keburukannya a. Persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit dari pada tes essay karena soalnya banyak dan harus teliti untuk menghindari kelenmahan-kelemahan yang lain. b. Soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan kembali saja, dan sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi. c. Banyak kesempatan untuk main untung-untungan. d. ”Kerjasama” antar siswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka. 3) Petunjuk penyusunan a. Kesulitan menyusun tes obyektif dapat diatasi dengan jalan banyak
berlatih
terus-menerus
mahirmenggunakan
tabel
hingga
spesifikasi
untuk
betul-betul mengatasi
kelemahan nomor satu dan dua. b. Menggunakan
norma
(standar),
penilaian
yang
memperhitungkan faktor tebakan (guessing) yang bersifat spekulatif itu. 30 3. Macam-macam Tes Obyektif a. Tes Benar-Salah (True-False). Soal-soanya berupa pernyataanpernyataan (statement). Statement tersebut ada yang benar dan ada yang salah. Orang yang ditanya bertugas untuk menandai masing-masing pernyataan itu dengan melingkari huruf B jika pernyataan itu betul menurut pendapatnya dan melingkari huruf S jika pernyataan itu salah. Contoh: -B-S. 30
Dr. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),hlm. 163-167.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tes bentuk obyektif banyak memberi peluang testee untuk bermain spekulasi. Bentuk
benar-salah
ada
2
masam
(dilihat
dari
segi
mengerjakan/menjawab soal), yakni - Dengan membetulkan (with correction/yaitu siswa diminta membetulkan bila ia memilih jawaban yang salah). -
Tanpa pembetulan (without correction/yaitu siswa hanya diminta melingkari huruf B atau S tanpa memberikan jawaban yang betul).
1) Kebaikan tes Benar-Salah a) Dapat mencakup bahan yang luas dan tidak banyak memakan tempat karena biasanya pertanyaan-pertanyaan singkat saja. b) Mudah menyusunnya. c) Dapat dipergunakan berkali-kali. d) Dapat dilihat secara cepat dan obyektif. e) Petunjuk cara mengerjakannya mudah dimengerti. 2) Keburukannya a) Sering membingungkan. b) Mudah ditebak/diduga. c) Banyak masalah yang tidak dapat dinyatakan hanya dengan dua kemungkinan benar atau salah. d) Hanya dapat mengungkap daya ingatan dan pengenalan kembali 3) Petunjuk Penyusunan a) Tulisan huruf B-S pada permulaan masing-masing item dengan maksud untuk mempermudah mengerjakan dan menilai (scoring). b) Usahakan agar jumlah butir soal yang harus dijawab B sama dengan butir soal yang harus dijawab S. Dalam hal
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
ini hendaknya pola jawaban tidak bersifat teratur misalnya: B-S-B-S-B-S atau SS-BB-SS-BB-SS. c) Hindari item yang masih bisa diperdebatkan. d) Contoh:
B-S.
Kekayaan
lebih
penting
dari
pada
kepandaian. e) Hidarilah pernyataan-pernyataan yang persis dengan buku. f) Hindarilah kata-kata yang menunjukkan kecenderungan memberi saran seperti yang dikendaki oleh item yang bersangkutan, misalnya: semuanya, tidak selalu, tidak pernah dan sebagainya. b. Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice Test) Multiple Choice Test terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap. Dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Atau Multiple Choice Test terdiri atas bagian keterangan (stem) dan bagian kemungkinan jawaban (option) terdiri atas satu jawaban yang benar yaitu kunci jawaban dan beberapa pengecoh (distractor). 1) Penggunaan tes pilihan ganda Tes bentuk pilahan ganda (PG) ini merupakan bentuk tes obyektif yang paling banyak digunakan karena banyak sekali materi yang mencakup. Bentuk-bentuk soal yang digunakan di dalam EBTANAS maupun SIPENMARU ada empat variasi: a) Pilihan ganda biasa. b) Hubungan antar hal (pernyataan – SEBAB _ pernyataan) c) Kasus (dapat muncul dalam berbagai bentuk). d) Diagram, gambar, tabel, dan sebagainya e) Asosiasi. f) Contoh soal bentuk asosiasi Petunjuk pilihan.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
(A) Jika (1), (2) dan (3) betul (B) Jika (1) dan (2) betul (C) Jika (2) dan (4) betul (D) Jika hanya (4) yang betul (E) Jika semuanya betul Soal Ditinjau dari tata bentuk kata, maka gabungan kata yang betul di antara empat gabungan kata berikut adalah (1) perserikatan bangsa-bangsa (2) para alumnus (3) suatu pemikiran-pemikiran (4) dewan gereja contoh soal bentuk hubungan antar hal yang terdirir dari dua buah pernyataan dengan kata ”sebab” di antara keduanya, sudah disajikan sebagai contoh soal analisis. 2) Petunjuk penyusunan Pada dasarnya,soal bentuk pilihan ganda ini
adalah soal
bentuk benar-salah juga, tetapi dalam bentuk jamak. Tercoba (testee) diminta membenarkan atau menyalahkan setiap stem dengan tiap pilihan jawab. Kemungkinan jawaban itu biasanya sebanyak tiga atau empat buah, tetapi ada kalanya dapat juga lebih banyak (untuk tes yang akan diolah dengan komputer banyaknya option diusahakan 4 buah). Contoh : Kambing dapat digolongkan sebagai: a. kata sifat b. kata bilangan c. kata benda d. kata kerja Cara menulis soal di atas adalah lebih baik dari pada jika pilihan jawaban disusun ke samping.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Misalnya: 1. She (go, going, went, has gone) to school yesterday. 2. I have (to be, was, been) working since early in the morning. c. Menjodohkan (Matching Test) 1) Pengertian Matching
Test
dapat
mempertandingkan,
kita
ganti
mencocokkan,
dengan
memasangkan
istilah atau
menjodohkan. Matching Test terdiri atas satu seri pertanyaan mempunyai jawabnya yang tercantum dalam seri jawaban. Tugas murud ialah: mencari dan menempatkan jawabanjawaban, sehingga sesuai atau cocok dengan pertanyaannya. Contoh: ”Pasangkanlah pertanyaan yang ada pada lajur kiri dengan yang ada pada lajur kanan dengan cara menempatkan huruf yang terdapat di muka penyataan lajur kiri pada titik-titik yang disediakan dilajur kanan”. a. Transmigrasi ............ 1. Masuknya penduduk dari negara lain b Imigrasi ................... 2. Pindahnya penduduk ke negara lain c. Emigrasi .................. 3. Pindahnya penduduk antar pulau di dalam satu negara 2) Petunjuk penyusunan Petunjuk-petunjuk yang perlu diperhatikan dalam menyusun tes bentuk matching ialah: a) Seri
pertanyaan-pertanyaan
dalam
Matching
Test
hendaknya tidak lebih dari sepuluh soal (item). Sebab pertanyaan-pertanyaan membingungkan
yang
murid.
banayk Juga
itu
akan
kemungkinan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
akanmengurangi homogenitas antara item-item itu. Jika itemnya cukup banyak, lebih baik dijadikan dua seri. b) Jumlah jawaban yang harus dipilih, harus lebih banyak dari pada jumlah soalnya (kurang lebih 11/2 kali). Dengan demikian murid dihadapkan kepada banyak pilihan, yang semuanya mempunyai kemungkinan benarnya, sehingga murid terpaksa lebih mempergunakan pikirannya. c) Antara item-item yang tergabung dalam satu seri Matching Test
harus merupakan pengertian-pengertian
yang benar-benar homogen. d. Tes Isian (Completion Test) 1) Pengertian Completion Test biasa kita sebut dengan istilah tes isian, tes menyempurnakan, atau tes melengkapi. Completion Test terdiri atas kalimat-kalimat yang ada bagian-bagiannya yang dihilangkan. Bagian yang dihilangkan atau yang harus diisi oleh murid ini adalah merupakan pengertian yang kita minta dari murid. Contoh. - Columbus menemukan benua Amerika pada tahun ....... - Air akan membeku pada suhu ............... Ada juga Completion Test yang tidak berbentuk kalimatkalimat pendek seperti di atas, tetapi merupkan kalimatkalimat berangkai dan memuat banyak isian. 2) Petunjuk penyusunan Saran-saran dalam menyusun tes bentuk isian ini adalah sebagai berikut a) Perlu selalu diingat bahwa kita tidak dapat merencanakan lebih dari satu jawaban yang kelihatan logis. b) Jangan mengutip kalimat/pernyataan yang tertera pada buku/catatan............
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
c) Diusahakan semua tempat kosong hendaknya sama panjang. d) Diusahakan
hendaknya
setiap
pernyataan
jangan
mempunyai lebih dari satu tempat kosong. e) Jangan mulai dengan tempat kosong Misalnya: Ibukota Indonesia adalah ................... (lebih baik). ................ adalah ibukota Indonesia
(kurang baik).31
3. Pengaruh Pelayanan Sarana dan Prasarana Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang datangnya dari luar diri siswa, termasuk faktor lingkungan sosial dan lingkungan non sosial. Dalam faktor lingkungan sosial dijelaskan bahwa hubungan lingkungan sosial di sekolah termasuk faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu hubungan dan komunikasi guru dengan siswa, staf-staf sekolah dengan siswa bahkan siswa dengan teman-temannya sendiri. Dengan adanya hubungan antara guru, staf sekolah dan siswa yang harmonis dapat dijadikan motivasi bagi siswa itu agar belajar dan berprestasi lebih baik. Pada faktor lingkungan non sosial salah satunya adalah faktor instrumental, yaitu perangkat belajar, baik hardware atau sarana dan prasarana maupun software atau kurikulum dan peraturan sekolah. Sarana dan prasarana yang ada di sekolah hendaknya dapat menunjang kebutuhan belajar siswa, untuk itu pihak sekolah memberikan pelayanan sarana dan prasarana kepada siswa salah satunya dengan menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung s Salah satu sarana yang mendukung dalam prestasi belajar siswa adalah ruang kelas yang memenuhi standar sarana dan prasarana, yaitu meliputi : 31
Ibid, hlm. 168-179.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
a.
Fungsi ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori dan praktek.
b.
Banyak minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan belajar
c.
Kapasitas maksimum ruang kelas 32 peserta didik
d.
Rasio minimum luas ruang kelas 2 m/peserta didik.
e.
Ruang kelas memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan yang memadai
f.
Ruang kelas memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan guru segera dapat keluar ruangan jika terjadi bahaya dan dapat dikunci bila tidak digunakan. Pelayanannya sendiri diantaranya :
a. Tangibles, yaitu kualitas pelayanan berupa sarana fisik belajar, komputerisasi administrasi, ruang belajar dll. Strategi yang dilakukan pihak sekolah adalah menjaga ruang belajar agar tetap rapi serta berprilaku dan berpakaian secara profesional. Jenis, rasio dan deskripsi sarana ruang belajar. No
Jenis
1
Perabot
1.1
Kursi peserta didik
Rasio
Deskripsi
1 buah/peserta didik
Kuat stabil, mudah dipindahkan
oleh
peserta didik 1.2
Meja peserta didik
1 buah/guru
Kuat stabil, mudah dipindahkan
oleh
peserta didik 1.3
Kursi guru
1 buah/guru
Kuat stabil, mudah dipindahkan
1.4
Meja guru
1 buah/guru
Kuat stabil, mudah dipindahkan
1.5
Lemari
1 buah/guru
Ukuran
memadai
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
untuk
menyimpan
perlengkapan 1.6
Papan panjang
1 buah/guru
Ukuran minimum 60 x 120 cm
2
Media pendidikan
2.1
Papan tulis
1 buah/guru
Ukuran minimum 90 x 200 cm
3
Perlengkapan lain
3.1
Tempat sampah
3.2
Tempat cuci tangan 1 buah/guru
3.3
Jam dinding
1 buah/guru
3.4
Soket listrik
1 buah/guru
1 buah/guru
b. Reliability, yaitu kemampuan dan keandalan untuk menyediakan pelayanan yang terpecaya. Strategi yang dilakukan pihak sekolah adalah mengidentifikasi kebutuhan sarana belajar siswa yang menunjang prestasi belajar. c. Responsiveness,
yaitu
kesanggupan
untuk
membantu
dan
menyediakakn pelayanan secara cepat dan tepat serta tanggap terhadap keinginan siswa. Strategi yang dilakukan pihak sekolah adalah memberikan layanan dalam penyediaan sarana dan prasarana belajar yang cepat dan membantu siswa dalam memenuhi kebutuhannya. d. Assurance, yaitu kemampuan dan keramahan serta sopan santun pihak sekolah dalam menyakinkan kepercayaan siswa. Strategi yang dilakukan pihak sekolah adalah memberikan pelayanan sarana belajar, berkomunikasi yang baik dengan siswa dan bersikap sopan santun guna menjalin keharmonisan dengan siswa. e. Empaty, yaitu sikap tegas tetapi penuh perhatian dari pihak sekolah terhadap siswa. Strategi yang dilakukan pihak sekolah adalah mendengarkan dan melayani apa yang dibutuhkan siswa dan memberikan perhatian terhadap keinginan siswa dalam sarana belajar.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
I. Kajian Penelitian yang Relevan M. Taufiq Akbar (3103269), skripsinya yang berjudul Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan di Fakultas Tarbiyah IAIN Wasliongo Semarang menyimpulkan hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen sarana dan prasarana di Fakultas Tarbiyah sudah berjalan baik dengan ruang lingkup manajemen sarana dan prasarana yang meliputi perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyimpanan, penataan, penggunaan, pemeliharaan dan penghapusan. Edi Hartono (3101127), skripsinya yamg berjudul Pelaksanaan Manajemen Operatif Pendidikan di MA Muallimin Mu’allimat Rembang. Skripsi ini membahas tentang pelaksanaan manajemen operatif pendidikan di lembaga pendidikan Ma’arif MA Muallimin Mu’allimat Rembang yang meliputi bidang tata usaha, bidang sarana dan prasarana bidang keuangan, bidang kepegawaian dan bidang hubungan masyarakat. M. Abdul Hadi (3102191), skipsi yang berjudul Respon Pengelola Madrasah Terhadap Penggunaan Tehnologi Pendidikan dalam Proses Pembelajaran PAI Studi Madrasah Tsanawiyah Swasta di Semarang Barat. Skripsi ini menyimpulkan dapat respon positif dari pengelola Madrasah terhadap penggunaan tehnologi dalam proses pembelajaran PAI. Sebagian pengelola madrasah juga memandang bahwa penerapan tehnologi pendidikan adalah keseluruhan sistem dan proses pembelajaran mencakup manajemen, perencanaan, visi, misi, tujuan serta optimalisasi potensi SDM sekolah, dan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah agar dapat menunjang proses pembelajaran yang efektif, efisien dan menarik. Haryati (3102007), skripsi yang berjudul Manajemen Pendidikan di Pondok Pesantren Salafiyah Pemalang. Skripsi ini menyimpulkan bahwa pendapat berbagai sistem pendidikan di Pondok Pesantren Salafiyah Pemalang, diantaranya: tujuan pendidikan, pengelolaan pengajaran, kurikulum dan sumber belajar, tenaga pendidik, kondisi santri, sarana dan alat pengajaran serta keuangan dan pendanaan yang ada di Pondok Pesantren Salafiyah Pemalang.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Dari contoh skripsi-skripsi diatas, penulis sendiri lebih condong pada Pelayanan Sarana dan Prasarananya dengan judul skripsi Pengaruh Pelayanan Sarana dan Prasarana Belajar Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik di SMP Hj. Isriati Semarang.
J. Pengajuan Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.32 Adapun hipotesis yang diajukan adalah ada pengaruh positif yang signifikan dalam pelayanan sarana dan prasarana belajar terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik di SMP Hj. Isriati Semarang.
32
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D, (Bandung: Alfabeta, 2007), cet. Ke-III, hlm. 96.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : untuk mengetahui adanya pengaruh antara pelayanan sarana prasarana belajar terhadap peningkatan belajar peserta didik di SMP Hj. Isriati Semarang B. Waktu dan Tempat Penelitian Adapun penelitian dilakukan selama 10 hari, yaitu dimulai dari tanggal 22 – 30 Nopember 2010. Tempat yang penulis pergunakan sebagai penelitian dengan judul “Pengaruh Pelayanan Sarana dan Prasarana Belajar Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik di SMP Hj. Isriati Semarang”, merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Jl. Abdurrahman Saleh No. 285 Semarang (Kompleks Islamic Centre Jawa Tengah). C. Variabel Indikator Penelitian Variabel penelitian merupakan faktor yang berperan penting dalam kegiatan penelitian. Pengertian variabel penelitian menurut Sutrisno Hadi adalah gejala-gejala yang menunjukkan variasi baik dalam jenis maupun tingkatannya yang akan menjadi obyek pemikiran. Variabel penelitian merupakan faktor yang berperan dalam peristiwa atau segala hal yang akan diteliti.33 Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi obyek pengamatan dan menjadi titik perhatian dalam kegiatan penelitian. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu : variabel bebas atau variabel (x) dan variabel terikat atau variabel (y).
33
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 3, Yogyakarta, Andi Offset, 2002, hlm. 224.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
1. Variabel bebas atau variabel (x) adalah pelayanan sarana dan prasarana belajar. Dalam hal ini lebih difokuskan pada ruang kelas, yang indikatornya meliputi : a. Prasarana belajar b. Sarana belajar 2. Variabel terikat atau variabel (y) adalah prestasi belajar peserta didik yang diukur dengan nilai raport siswa pada semester genap tahun ajaran 20092010 mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. D. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey. Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.34 Sedangkan jenis penelitiannya penelitian ini termasuk field research yang mana dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode Angket dan dokumentasi. Dalam metode angket, pelayanan sarana dan prasarananya lebih difokuskan pada ruang kelasnya, sedangkan dokumentasi yang diambil adalah nilai raport mata pelajaran PAI semester genap tahun ajaran 2009-2010. Sedangkan dalam menganalisis data, peneliti menggunakan metode analisis regresi satu prediktor E. Populasi Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Menurut Suharsimi Arikunto populasi adalah keseluruhan subyek penelitian ini adalah seluruh siswa di SMP Hj. Isriati Semarang pada semester genap tahun ajaran 2010-2011 yang berjumlah 282. Sampel adalah sebagian wakil populasi yang diteliti. Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa untuk sekedar jaga-jaga, maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua dan apabila jumlah subyeknya besar (lebih dari 100), maka diambil 10%-15% atau 20-25% atau lebih tergantung pada keadaan.35 34
Sugiono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfa Beta, 2000, hlm. 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, edisi revisi IV, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, hlm. 134. 35
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Berdasarkan sumber yang diperoleh menyatakan bahwa populasi berjumlah 282. dalam hal ini, peneliti mengambil sampel dari jumlah populasi yang ada. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 282 x 15% = 42 responden. Adapun teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan adalah teknik random sampling atau teknik acak, yaitu dalam pengambilan sampel peneliti mencampur subyek-subyek di dalam populasi sehingga dianggap sama. Dengan demikian maka peneliti memberi hal yang sama kepada setiap subyek untuk memperoleh kesempatan menjadi sampel. F. Teknis Pengumpulan Data Dalam proses memperoleh data, peneliti mencoba menggunakan beberapa teknik sebagai berikut: 1. Metode Angket Metode kuesioner atau angket adalah cara mengumpulkan data dengan cara menyampaikan sejumlah pernyataan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. 36 Metode ini digunakan karena perkembangan waktu, tenaga dan biaya, disamping obyek yang diteliti akan lebih mudah memberikan jawaban sesuai dengan keadaan para siswa dengan kisi-kisi sebagai berikut: Tabel I Kisi-Kisi Angket Variabel
Jumlah Item 5
Nomor Soal 1–4
5
5–7
c. Assurance (Kepastian)
5
8 – 10
d. Empaty (empati)
5
11 – 13
e. Responsiveness (Responsitas)
5
14 -16
Indikator
Pelayanan saran a. Tangible (Ketampakan Fisik) dan belajar
36
prasarana b. Reability (Reabilitas)
Nurul Zuriah, M.Si, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori Aplikasi, Jakarta: PT. Bumi Aksara, Cet. II, hlm. 182.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sedangkan untuk prestasi belajarnya dilihat dari rata-rata nilai raport dari keseluruhan mata pelajaran PAI semester genap tahun ajaran 20092010. Untuk mempermudah penggolongan data statistiknya angka setiap item soal diberi skor sebagai berikut : a. Untuk alternatif jawaban A diberi skor 1 b. Untuk alternatif jawaban B diberi skor 2 c. Untuk alternatif jawaban C diberi skor 3 d. Untuk alternatif jawaban D diberi skor 4 e. Untuk alternatif jawaban E diberi skor 5 2. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah mencari data hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku-buku, surat kabar, majalah, buku raport, agenda dan sebagainya.37 Metode ini untuk mendapatkan data tentang tinjauan histories, letak geografis, struktur organisasi maupun keadaan siswa dan nilai raport siswa mata pelajaran PAI semester genap tahun ajaran 2009-2010.
G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Pendahuluan Analisis pendahuluan digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pelayanan sarana prasarana terhadap peningkatan prestasi belajar di SMP Hj. Isriati Semarang. Dalam analisis ini, data-data yang diperoleh melalui jawaban angket dimasukkan dalam tabel dan diberi skor pada tiap alternatif jawaban responden yaitu dengan mengubah data-data jawaban angket ke dalam bentuk angka kuantitatif. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut: a. Untuk jawaban angket variabel pelayanan saran prasarana 1) Untuk alternatif jawaban A diberi skor 1 2) Untuk alternatif jawaban B diberi skor 2 3) Untuk alternatif jawaban C diberi skor 3 37
Moh. Nazir, Metode-metode Penelitian, Jakarta: Ghahir Indonesia, 1998, hlm. 234.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4) Untuk alternatif jawaban D diberi skor 4 5) Untuk alternatif jawaban E diberi skor 5 b. Untuk prestasi belajar tidak menggunakan angket, dalam hal ini penulis menggunakan daftar raport semester genap tahun ajaran 20092010. Rata-rata keseluruhan mata pelajaran PAI di SMP Hj. Isriati Semarang. Setelah perhitungan dengan angka mentah disusun dalam tabel, selanjutnya penulis mengelompokkan hasil perhitungan jawaban dan hasil nilainya. 2. Analisis Uji Hipotesis Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan. Dalam analisis uji hipotesis, peneliti menggunakan langkahlangkah sebagai berikut : a. Analisis Regresi Linear Satu Prediktor Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Untuk mengetahui pengaruh pelayanan sarana dan prasarana belajar (x) dengan prestasi belajar (y), maka peneliti menggunakan rumus persamaan regresi. Y=a+bx Keterangan : Y : Kriterium/Variabel terikat X : Prediktor/Variabel bebas Untuk mencari nilai a dan b digunakan skor deviasi yang didapat dari persamaan : Y = ax, dimana Y = Y – Y, X = X – X dan a =
∑ xy ∑ x2
dan b = y – a x untuk mencari x dan y digunakan rumus x = ∑X dan y = ∑Y N N b. Analisis Variasi Garis Regresi Uji variasi garis regresi digunakan analisis bilangan F (uji f) dengan rumus :
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
RKreg Freg = RK reg Keterangan : Freg
: harga bilangan F untuk garis regresi
RKreg
: rata-rata
RKreg
: perata kuadrat garis residu
kuadrat
Untuk memudahkan perhitungan F, maka dibuat tabel ringkasan analisis garis regresi dengan satu prediktor. Tabel rumus analisis garis regresi Sumber Variasi
Regresi (reg)
db
1
JK
2
∑y 2
N–2
Total
H–1
JKreg dbreg
(∑ y) 2
∑y
Residu
RK
– JKreg JKres dbres
2
∑y
–
Harga F diperoleh (Freg) kemudian dikonsultasikan dengan harga Ftabel pada saat signifikansi 1% dan 5% db = N – 2 hipotesis diterima jika Freg hitung > Ftabel c. Analisis Lanjut Analisis lanjut merupakan pengolahan lebih lanjut dari hasil analisis uji hipotesis. Analisis ini peneliti membuat interpretasi dari hasil tes telah diproses antara variabel x dan variabel y. Setelah diperoleh persamaan regresi antara variabel x dan variabel y, maka langkah selanjutnya adalah menghubungkan antara nilai frekuensi dengan nilai F pada tabel, baik taraf signifikansi 5%.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Apabila nilai yang dihasilkan dari Fhitung ≥ Ftabel maka hasil yang diperoleh adalah signifikansi yang berarti hipotesis diterima. Namun bila nilai yang dihasilkan dari Freg < Ftabel maka hasil yang diperoleh adalah non signifikansi yang berarti hipotesis yang diajukan ditolak.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum SMP Hj. Isriati Semarang a. Sejarah Berdirinya SMP Hj. Isriati Semarang SMP Hj. Isriati Baiturrahman didirikan pada tahun 1994 yang seterusnya mendapatkan ijin dari Kanwil Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah pada tanggal 24 Maret 1994. adapun tokoh pendiri dari SMP Hj. Isriati Baiturrahman adalah Drs. H. Ahmad Darodji, Drs. H. Soepardjo dan Dra. Hj. Sri Tantowiyah, M.Pd. 1) Periode 1994 s.d 2000 Pada tahun awal pendirian kepala sekolah dijabat oleh Drs. H. Soepardjo sampai tahun 1995, setelah tahun 1995 s.d 2000 jabatan kepala sekolah diamanatkan kepada Drs. Aminuddin Hasan. Pada kurun waktu 1994 s.d 2000 kampus SMP Hj. Isriati masih menempati kampus di jl. Pandanaran No. 126, satu komplek dengan TK, SD Hj. Isriati serta Masjid Raya Baiturrahman. Pada tahun 1998 SMP Hj. Isriati diakreditasi pertama kali dan atas ijin Allah mendapatkan status DISAMAKAN. Dengan tujuan pengembangan sekolah maka atas arahan dari Drs. KH. Syirozi Zuhdi (alm) kampus SMP Hj. Isriati dipindahkan dari jl. Pandanaran 126 ke jalan Abdul Rahman Saleh No. 285 di kawasan Islamic Centre. 2) Periode 2000 s.d sekarang Pada tahun 2001 terjadi regenerasi jabatan Kepala Sekolah karena jabatan Kepala Sekolah (Drs. Aminuddin Hasan) telah habis masa baktinya. Dan amanah Kepala Sekolah kemudian diemban oleh Dra. Hj. Sri Tantowiyah, M.Pd. pada masa jabatan beliau
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
antara
tahun
2001
s.d
sekarang
SMP
Hj.
Isriati terus
mengembangkan diri baik dari segi bangunan fisik atau sarana prasarana pendidikan maupun kurikulum dan sistem pengajaran. Dan alhamdulillah perubahan secara gradual dan terus maju nampak terjadi dan kepercayaan masyarakat sekitar untuk mempercayakan putra-putrinya di SMP Hj. Isriati Semarang. Pada bulan Nopember 2005 SMP Hj. Isriati mengikuti akreditasi sekolah kali kedua yang dilaksanakan oleh BAS (badan Akreditasi Sekolah) Kota Semarang dan alhamdulillah mendapat predikat terakreditasi A. Inilah bukti kesungguhan pengelolaan sekolah yang dilakukan oleh Kepala Sekolah beserta seluruh komponen sekolah dalam mengembangkan pendidikan di SMP Hj. Isriati Semarang. 3) Visi dan Misi Sekolah Untuk menghasilkan siswa dengan berkualitas didik yang unggul,
memiliki
kepribadian,
memiliki
pemahaman
dan
pengamalan agama yang baik maka sekolah menetapkan visi dan misi sekolah. a. Visi Sekolah Cerdas, Terampil berdasarkan Iman dan Taqwa b. Misi Sekolah (1) Mempelajari dan mengkaji ilmu pengetahuan yang selalu didasari keimanan dan ketaqwaan kepada Allah serta taat kepada Rasul-Nya. (2) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif dan efisien. (3) Melaksanakan pembelajaran yang penuh keseimbangan antara aspek moral dan intelektual. (4) Melaksanakan pembelajaran yang berbasis penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4) Tujuan Mencetak generasi bangsa yang berkarakter Islami, cerdas, terampil, bertaqwa dan berakhlak mulia. 5) Motto Motto
yang
diambil
oleh
SMP
Hj.
Isriati
adalah
”Mengutamakan prestasi yang berkarakter Islami ” dan ”Do The Best is Our Future” (Berbuat yang terbaik adalah cita-cita kami) b. Struktur Organisasi SMP Hj. Isriati Kabid. Pendidikan SMP
:
Drs. Soekasdi
Kepala Sekolah
:
Dra. Hj. Sri Tantowiyah, M.Pd
Wakil Kepala Sekolah
:
Eka Putranto Hadi, M.Pd
Kaur Kesiswaan
:
Hadi Sutrisno, S.Pd
Kaur Kurikulum
:
Dra. Siti Sani’ah
Kaur Sapras
:
Heri Purwanto, S.Si
Kaur Humas
:
Drs. Abidin Ibnu Rusy, M.Si
Pembina OSIS
:
M. Syiaruddin Basya, S.S
Koordinator Mapel
:
Irham Latif Kurniawan, S.Kom
Wali Kelas VII
:
Emma Nur Wijayanti, S.Pd Bambang Pinoto, S.Pd Dra. Siti Sani’ah
Wali Kelas VIII
:
M. As’ari, S.Sos.I Diahsari Puspitaningtyas, S.Pd Nushroh Yuliati, S.Pd
Wali Kelas IX
:
Tuty Charivia, S.Pd Sri Harjati, S.Pd Suhono, S.Pd
BP/BK
:
Nur Fais, S.Pd
Ka. Perpustakaan
:
Nushroh Yuliati, S.Pd
Ka. Laboratorium
:
Sri Harjati, S.Pd Irham Latif Kurniawan, S.Kom Emma Nur Wijayanti, S.Pd Hadi Sutrisno, S.Pd
Ka. TU
:
Nur Fatmawati
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
c. Keadaan Guru dan Siswa Guru yang mengajar di SMP Hj. Isriati mayoritas tenaga pendidik yang profesional dan semuanya menyandang gelar S1 – S2. adapun Daftar nama guru SMP Hj. Isriati tahun ajaran 2010 – 2011. 1).
Dra. Hj. Sri Tantowiyah, M.Pd sebagai Kepala Sekolah
2).
Eka Putranto Hadi, M.Pd
3).
Irham Latif Kurniawan, S.Kom sebagai Koor. Lab. Komputer + Koor. Mapel + Guru
4).
Drs. Abidin Ibnu Rusy, M.Si
sebagai Kaur Humas + Koor PAI + Guru
5).
Dra. Siti Sani’ah
sebagai Kaur Kurikulum + Wali Kelas + Guru
6).
Hadi Sutrisno, S.Pd
sebagai Kaur Kesiswaan + Koor. Lab. Musik + Guru
7).
Heri Purwanto, S.Si
sebagai Kaur Sarpras + Guru
8).
Sri Harjati, S.Pd
sebagai Koor. Lab. Bahas + Wali Kelas + Guru
9).
Suhono, S.Pd
sebagai Wali Kelas + Guru
sebagai Wakil Kepala Sekolah + Guru
10). M. Syiaruddin Basya, S.S
sebagai Pembina OSIS + Guru
11). Bamabang Pinoto, S.Pd
sebagai Wali Kelas + Guru
12). Tuty Charivia, S.Pd
sebagai Wali Kelas + Guru
13). Dra. Hj. Siti Nurifah
sebagai Guru
14). Diahsari Puspitaningtyas, S.Pd sebagai Koor. UKS + Kelas + Guru
Wali
15). M. Sururi Ali, SIP
sebagai Guru
16). Khamdi, S.Ag
sebagai Guru
17). M. As’ari, S.Sos.I
sebagai Wali Kelas + Guru
18). H.M. Taqwa, S.Pd
sebagai Guru
19). Nur Fais, S.Pd
sebagai BK + Guru
20). Emma Nur Wijayanti, S.Pd
sebagai Koor. Lab. IPA + Wali Kelas + Guru
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
21). Nushroh Yuliati, S.Pd
sebagai Koor. Perpustakaan + Wali Kelas + Guru
22). Yuniatun, S.Pd
sebagai Guru
Menurut data sekolah, jumlah siswa tahun ajaran 2010–2011 adalah 282 siswa, adapun rinciannya sebagai berikut : Tabel 4.1 Jumlah Siswa SMP Hj. Isriati Semarang Kelas VII VIII IX
A 25 38 29 Jumlah
B 25 35 30
C 35 37 28
Jumlah 85 110 87 282
d. Kondisi Sarana dan Prasarana 1). Jumlah Ruang Tabel 4.2 Kondisi Sarana dan Prasarana SMP Hj. Isriati Semarang No
Gedung/Ruang
Jumlah
1
2
3
1 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Ruang Kelas
9 2
Ruang Kepala Sekolah Ruang tat Usaha Ruang OSIS Ruang BK Ruang UKS Ruang Musik Perpustakaan Gudang Dapur Laboratorium Bahasa Laboratorium Komputer Laboratorium IPA Kantin Koperasi
3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Untuk kondisi ruang kelas semuanya mempunyai fasilitas AC, papan tulis white board, dan ada satu ruang kelas yang sudah menggunakan Proyektor dan LCD dan sisiwanya menggunakan laptop dalam belajar. 2). Fasilitas Olah Raga 1. Lapangan basket yang representatif 2. Lapangan bola volly 3. Lapangan tenis meja 3). Fasilitas Laboratorium a) 25 unit komputer yang berbasis internet b) Perlengkapan praktek fisika dan biologi yang cukup memadai 4). Fasilitas Seni Musik a) Sepasang alat musik rebana b) Seperangkat alat musik band
2. Data Hasil Angket Persepsi Siswa Tentang Pelayanan Sarana dan Prasarana Belajar dan Nilai Prestasi Belajar Peserta Didik Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan untuk memudahkan jalannya analisis adalah dengan melalui tiga tahapan, yaitu analisis pendahuluan, analisis hipotesis dan pembahasan analisis hasil penelitian a. Analisis Pendahuluan Analisis ini merupakan pengelolaan awal dari data yang telah terkumpul melalui angket yang telah disebarkan kepada responden selama penelitian. Data tersebut dimasukkan ke dalam table persiapan yang telah diberi skor pada setiap alternatif jawaban responden. Masing-masing pertanyaan pada data pelayanan sarana dan prasarana belajar terdiri dari lima alternatif jawaban a, b, c, d dan e dengan masing-masing skor 1, 2, 3, 4 dan 5. sedangkan prestasi belajar menggunakan nilai tes semester genap Pendidikan Agama Islam siswa tahun ajaran 2009-2010. selanjutnya data tersebut akan didistribusikan sebagai berikut :
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
1) Data hasil angket persepsi siswa tentang pelayanan sarana dan prasarana belajar Tabel 4.3 Hasil Angket Pelayanan Saran dan Prasarana Belajar Hasil Nilai No Nama Kelas Angket 1
2
3
4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Adi Prasetyo Ardian Lulus Kurnia Atmaja Ariyadi Fadillah Belinda Marsya Iskandar Denny Perwira Saputra Diah Puspita Loka Maha Dewi Dita Tintistyowati Syamsudin Farah Fauzia Ulfa Fatris Riyanggita Fardie Prabowo Filnado Adecputra Fauziyyah Hanum Guphita Putri Permatasari Hawik Adi Prabowo Ifkar Izzani Mawardi Iqbal Satrio Putra Jauharoh Dina Febriyani Khoireza Akhbarul Hakim Rafika Faza Amalia Rifqi Aldi Hilmawan Restu Fachri Hajid W Saiful Tri Prayogo Shella Amalia Syofyan Rosyada Via Mauraning Mulanto Yohana Desi Setra Sari Yukavireka Isnani Yusufa Chairul Kafi Irma Yuliani Ismi Azzahra M. Nusantara Indonesia Ridho Bagus Prakoso Ristian Satrio Abirowo Widya Saraswati Yusrian Rozak Amalia Wulandari Nindya Faridhoh
VIII A VIII B VIII A VIII C VIII B VIII A VIII B VIII C VIII C VIII B VIII A VIII C VIII A VIII A VIII C VIII B VIII A VIII C VIII B VIII B VIII A VIII B VIII A VIII A VIII B VIII A VIII A VIII A VIII C VIII A VIII B VIII A VIII C VIII B VIII A VIII C VIII A
51 71 57 62 69 67 70 71 56 72 59 72 70 65 70 75 75 54 66 61 70 58 71 69 71 59 68 69 70 75 75 70 69 63 72 52 62
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
38 39 40 41 42
Mutiara Salsabila Karen Santi Hapsari Tomi Surya Putra Virasah Amalia Rizalni Doni Setio Prastowo
VIII B VIII B VIII A VIII C VIII C
57 70 61 65 60
Berdasarkan dari tabel diatas, maka langkah selanjutnya adalah mencari rata-rata dan kualitas variabel pelayanan sarana dan prasarana belajar adalah sebagai berikut 1. Mencari interval kelas K = I + 3,3 log N = I + 3,3 log 42 = I + 3,3. 1,62324929 = I + 5,356722658 = 6,356722658 Dibulatkan menjadi 6 2. Menentukan range R =H–L Keterangan : R = Range
Maka
H = Nilai tertinggi
H = 76
L = Nilai terendah
L = 51
R=H–L R = 75 – 51 = 24
3. Menentukan interval kelas I = R K = 24 6 =
4
Jadi interval kelasnya 4 dan jumlah intervalnya 6
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel 4.4 Interval Distribusi Frekuensi Pelayanan Sarana dan Prasarana Belajar Interval
F
X
FX
72 – 75
8
73,5
588
68 – 71
17
69,5
1.181,5
63 – 67
4
64,5
258
59 – 62
7
60,5
423,5
55 – 58
3
56,5
169,5
51 – 54
3
52,5
157,5
Jumlah
42
M =
∑FX N
= 2792 42 = 66,47
2792
Berdasarkan hasil perhitungan mean diatas, kemudian dikonsultasikan pada tabel kualitas variabel pelayanan sarana dan prasarana belajar yaitu sebagai berikut : Tabel 4.5 Kualitas Pelayanan Sarana dan Prasarana Mean
Interval 67 – 74
Kriteria Biak Sekali
Kesimpulan
66,47
59 – 66
Baik
Baik
51 – 58
Cukup
Tabel kualitas variabel diatas menunjukkan bahwa pelayanan sarana dan prasarana belajar termasuk dalam katagori ”Baik” hal ini dapat diketahui dari rata-rata yang doperoleh yaitu 66,47 sesuai dengan tabel angka tersebut pada interval 59 – 66. 2) Data hasil prestasi belajar peserta didik Data presentasi peserta didik ini diambil dari nilai raport maka pelajaran Pendidikan Agama Islam secara komulatif (Bahasa Arab, Fiqihm Aqidah, Al Quran dan SKI) yang diambil dari kelas VII yang sekarang naik kelas VIII. Adapun daftar nilai ulangan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
akhir semester II SMP Hj. Isriati Semarang tahun pelajaran 2009– 2010 mata pelajaran PAI sebagai berikut : Tabel 4.6 Daftar Nilai Raport Mata pelajaran PAI Semester II Kelas VIII SMP Isriati Tahun Pelajaran 2009/2010 No
Nama
Nilai Raport
1
2
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Adi Prasetyo Ardian Lulus Kurnia Atmaja Ariyadi Fadillah Belinda Marsya Iskandar Denny Perwira Saputra Diah Puspita Loka Maha Dewi Dita Tintistyowati Syamsudin Farah Fauzia Ulfa Fatris Riyanggita Fardie Prabowo Filnado Adecputra Fauziyyah Hanum Guphita Putri Permatasari Hawik Adi Prabowo Ifkar Izzani Mawardi Iqbal Satrio Putra Jauharoh Dina Febriyani Khoireza Akhbarul Hakim Rafika Faza Amalia Rifqi Aldi Hilmawan Restu Fachri Hajid W Saiful Tri Prayogo Shella Amalia Syofyan Rosyada Via Mauraning Mulanto Yohana Desi Setra Sari Yukavireka Isnani Yusufa Chairul Kafi Irma Yuliani Ismi Azzahra M. Nusantara Indonesia Ridho Bagus Prakoso Ristian Satrio Abirowo Widya Saraswati Yusrian Rozak
69 83 65 84 81 81 80 83 73 83 62 86 84 66 83 84 85 79 85 71 68 75 84 79 83 79 82 69 86 85 78 78 77 86 81
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
36 37 38 39 40 41 42
Amalia Wulandari Nindya Faridhoh Mutiara Salsabila Karen Santi Hapsari Tomi Surya Putra Virasah Amalia Rizalni Doni Setio Prastowo
66 71 83 68 79 75 80
Selanjutnya mencari rata-rata dan kualitas variabel prestasi belajar peserta didik sebagai berikut : a) Mencari interval kelas K = I + 3,3 log N = I + 3,3 log 42 = I + 5,356722658 = 6,356722658 Dibulatkan menjadi 6 b) Menentukan range R =H–L = 86 – 62 = 24 c) Menentukan interval kelas I = R K = 24 6 =
4
Jadi interval kelasnya 4 dan jumlah intervalnya 6
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Peserta Didik Interval
F
X
FX
83 – 86 79 – 82 74 – 78 70 – 73 66 – 69 62 – 65 Jumlah
16 10 5 3 6 2 42
84,5 80,5 75,5 71,5 67,5 63,5
1320 805 377,5 214,5 405 127 3279
M = ∑FX N
=
3279 42 = 78,07
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Kemudian dikonsultasikan pada tabel kualitas variabel prestasi belajar peserta didik sebagai berikut : Tabel 4.8 Kualitas Prestasi Belajar Peserta Didik Mean
Interval
Kriteria
79 – 86
Biak Sekali
71 – 78
Baik
62 – 70
Cukup
78,07
Kesimpulan
Baik
Jadi, tabel kualitas variabel diatas menunjukkanbahwa prestasi belajar peserta didik termasuk dalam kategori ”Baik”. Hal ini dapat diketahui dari rata-rata yang diperoleh yaitu 78,07 sesuai dengan tabel angka tersebut pada interval 71 – 78. b. Analisis Uji Hipotesis Dalam pengujian hipotesis ini terdapat satu hipotesis yang akan diuji secara empirik yaitu menentukan pengaruh antara variabel X (pelayanan sarana dan prasarana belajar) terhadap variabel Y (prestasi belajar peserta didik). Untuk mempermudah perhitungan, maka perlu dibuat tabel kerja regresi sebagaimana dalam tabel 9 berikut : Tabel 4.9 Tabel Kerja Regresi Persepsi siswa tentang pelayanan sarana dan prasarana belajar terhadap prestasi belajar peserta didik SMP Hj. Isriati Semarang No
X
Y
X2
Y2
XY
1
2
3
4
5
6
1 2 3
51 71 57
69 83 65
2601 5041 3249
4761 6889 4225
3519 5893 3705
1
2
3
4
5
6
4 5 6 7
62 69 67 70
84 81 81 80
3844 4761 4489 4900
7056 6561 6561 6400
5208 5589 5427 5600
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
71 56 72 59 72 70 65 70 75 75 54 66 61 70 58 71 69 71 59 68 69 70 75 75 70 69 73 72 52 62 70 70 61 65 60 2792
83 73 83 62 86 84 66 83 84 85 79 85 71 68 75 84 79 83 79 82 69 86 85 78 78 77 86 81 66 71 83 68 79 75 80 3279
5041 3136 5184 3481 5184 4900 4225 4900 5625 5625 2916 4356 3721 4900 3364 5041 4761 5041 3481 4624 4761 4900 5625 5625 4900 4761 5329 5184 2704 3844 4900 4900 3721 4225 3600 187370
6889 5329 6889 3844 7396 7056 4356 6889 7056 7225 6241 7225 5041 4624 5625 7056 6241 6889 6241 6724 4761 7396 7225 6084 6084 5929 7396 6561 4356 5041 6889 4624 6241 5625 6400 257901
5893 4088 5976 3658 6192 5880 4290 5810 6300 6375 4266 5610 4331 4760 4350 5964 5451 5893 4661 5576 4761 6020 6375 5850 5460 5313 6278 5832 3432 4402 5810 4760 4819 4875 4800 219052
Diketahui: N = 42, ∑X = 2792, ∑Y = 3279, ∑X2 = 187370, ∑Y2 = 257901, ∑YX = 219052
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
1. Mencari persamaan garis regresi Y = a + b x Persamaan garis regresi dicari melalui beberapa tahap yaitu: mencari skor deviasi, mencari koefisien regresi (b) dan bilangan konstanta (a) a. Mencari skor deviasi ∑X2
= ∑X2 – (∑X)2 N
∑Y2 = ∑Y2 – (∑Y)2 N
= 187370 – (2792)2 42 = 187370 – 7795264 42 = 187370 – 185601,52
= 257901 – (3279)2 42 = 257901 – 10751841 42 = 257901 – 255996,21
= 1768,48
= 1904,79
∑YX = ∑YX – (∑X) (∑Y) N = 219052 – (2792) (3279) 42 = 219052 – 9154968 42 = 219052 – 217975,42 = 1076,58 b. Mencari koefesien regresi (b) dan bilangan konstanta (a) a = ∑YX ∑X2 = 1076,58 1768,48 = 0,608760065
b= y–ax x = ∑X
N = 2292 42 = 66,47
y = ∑Y N = 3279 42 = 78,07
b= y–ax = 78,07 – 40,46 = 37,61 Jadi persamaan garis regresinya adalah Y = a + b x = 0,609 + 37,61 = 38,219
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2. Mencari korelasi antara kriterium dan prediktor rxy =
∑xy (∑X2) (∑Y2)
= 1076,58 = 1076,58 = 1076,58 =0,586 (1768,48) (1904,79) 3368583,019 1835,36 Dari hasil uji korelasi product moment diketahui bahwa rxy = 0,587 > 0,304 rtabel (0,05) dan rxy = 0,587 > 0,393 rtabel (0,01) maka data tersebut signifikan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa ada korelasi antara pelayanan sarana dan prasarana belajar dengan prestasi belajar peserta didik di SMP Hj. Isriati Semarang. 3. Menguji korelasi melalui uji t dengan rumus :
th
=r n – 2 1 – r2 = 0,587 42 -2 1 – 0,34 = 0,587 . 6,32 0,66 = 3,71 0,81 = 4,58 Setelah diadakan uji hipotesis melalui thitung sebagaimana
diatas maka hasil yang diperoleh yang kemudian dikonsultasikan pada ttabel diketahui bahwa thitung (th) = 4,58 > tt (0,05) = 2,02 dan tt (0,05) = 2,71 sehingga pengaruh pelayanan sarana prasarana belajar terhadap prestasi belajar peserta didik aalah signifikan. 4. Mencari signifikansi persamaan regresi dengan menggunakan Fregresi dengan rumus; Freg = RKreg RKres Dimana Freg
= harga bilangan F untuk garis regresi
RKreg = rata-rata kuadrat
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
RKres = rerata kuadrat garis residu RKreg = JKreg dimana dbreg = 1 dbreg RKres = JKres dbres JKreg
dimana dbres = N-2
= (∑xy)2 ∑x2 = (1076,58)2 1768,48 = 1159024,49 1768,48 = 655,38
JKres
= ∑y2 – JKreg = 1904,79 – 655,38 = 1249,41
RKreg = JKreg dbreg
dimana dbreg = 1
= 655,38 1 = 655,38 RKres = JKres dbres
dimana dbres = N-2
= 1249,41 40 = 31,23 Freg
Ttot = ∑y2
= RKreg RKres = 655,38 31,23
= 1904.79
= 20,982
Sesudah
harga
F
atau
(Freg)
diperoleh
kemudian
dikonsultasikan denganharga Ftabel pada taraf signifikan 5% dan 1% db = N – 1 Hipotesis diterima jika Freg
hitung
mengetahui lebih lanjut dapat melihat tabel berikut:
> Ftabel. Untuk
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel 4.10 Tabel Ringkasan Hasil Analisis Regresi Sumber Variasi Regresi
Db
JK
RK
1
655,38
655,38
Residu
40
1249,41
31,23
Total
40
1904,79
-
Freg 20,982
F 5%
1%
Kesimpula n
5,11
1,02
Signifikan
Harga Freg diperoleh sebesar 20,982 kemudian dikonsultasikan dengan harga F pada taraf 5% sebesar 5,11 dan harga F taraf signifikan 1% sebesar 1,02 karena Freg > Ft pada taraf signifikan 5% dan 1% maka signifikan dan hipotesis yang diajukan diterima.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Selain diadakan uji korelasi dengan rumus korelasi product moment, juga diadakan uji hipotesis melalui dengan hasil
thitung
yang dikonsultasikan pada
ttabel
thitung (th) = 4,58 > tt (0,05) = 2,02 dan th = 3,67 > tt (0,01) =
2,71 sehingga diketahui pengaruh pelayanan sarana dan prasarana belajar terhadap prestasi belajar peserta didik adalah signifikan. Kemudian mencari signifikansi persamaan regresi terlebih dahulu kita menghitung harga F atau Freg yang dikonsultasikan dengan harga Ftabel pada taraf signifikansi 5% (0,05) dan 1% (0,01) dengan asumsi sebagai berikut : 1. Apabila Freg > Ft (0,05 dan 0,01) berarti signifikan, hipotesis diterima 2. Apabila Freg < Ft (0,05 dan 0,01) berarti tidak signifikan, hipotesis ditolak Untuk lebih jelasnya akan diraterprestasikan antara Freg dan Ft (tabel) sebagai berikut 1. Taraf signifikansi 5% Pada taraf signifikansi 5 % diperoleh harga Freg = 20,982, sedang Ft = 5,11 sehingga dengan demikian Freg lebih besar dari Ft berarti signifikan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2. Taraf signifikansi 1% Pada taraf signifikansi 1 % diperoleh harga Freg = 20,982, sedang Ft = 1,02 sehingga dengan demikian Freg lebih besar dari Ft berarti signifikan Dan hasil interpretasi diatas, sehingga hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh positif antara pelayanan sarana dan prasarana belajar dengan prestasi belajar peserta didik di SMP Hj. Isriati Semarang adalah diterima. Dengan demikian, semakin baik pelayanan sarana dan prasarana belajarnya maka semakin baik pula prestasi belajar siswa, begitupun sebaliknya semakin jelek pelayanan sarana dan prasarana belajar maka semakin jelek pula prestasi belajarnya.
C. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwasanya dalam penelitian ini pasti terjadi banyak kendala dan hambatan. Hal tersebut bukan karena faktor kesengajaan akan tetapi adanya keterbatasan dalam melakukan penelitian Penelitian ini hanya dilakukan di SMP Hj. Isriati Semarang, peneliti mengambil sampel 15% dari jumlah populasi 282 yaitu sebanyak 42 responden. Oleh karena itu, hasil penelitian ini hanya berlaku untuk siswa SMP Hj. Isriati Semarang.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah penulis mengadakan penelitian dan menganalisis data yang telah diperoleh, baik yang bersifat teori maupun lapangan dengan pembahasan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pelayanan Sarana dan Prasarana Belajar terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik di SMP Hj. Isriati Semarang” maka dapat ditarik kesimpulan yaitu : Pelayanan sarana dan Prasarana belajar SMP Hj. Isriati Semarang dalam kondisi yang baik. Ini terbukti dari nilai rata-rata yang diperoleh 66,47 berada pada interval 59 – 66. Prestasi belajar siswa SMP Hj. Isriati Semarang berada pada kondisi baik dengan rata-rata 78,07 yang berada pada interval 71 –78. Selain diadakan uji korelasi dengan rumus korelasi product moment, juga diadakan uji hipotesis melalui dengan hasil
thitung
yang dikonsultasikan pada
ttabel
thitung (th) = 4,58 > tt (0,05) = 2,02 dan th = 3,67 > tt (0,01) =
2,71 sehingga diketahui pengaruh pelayanan sarana dan prasarana belajar terhadap prestasi belajar peserta didik adalah signifikan. Adapun mengenai pengaruh antara pelayanan sarana dan prasarana belajar dan prestasi belajar siswa, dapat ditarik kesimpulan yaitu pada taraf signifikansi 5%, diperoleh harga Freg = 20,982 > Ft = 5,11 dan pada taraf 1% diperoleh harga Freg = 20,982 > Ft =1,02. sehingga dengan demikian Freg > Ft. Setelah diinterpretasikan antara Freg dan Ft pada taraf signifikansi 5% dan 1% lebih besar dari pada Ft hasilnya adalah signifikan.
B. Saran Setelah mengadakan penelitian di SMP Hj. Isriati tentang pengaruh pelayanan sarana dan prasarana belajar terhadap prestasi belajar peserta didik di SMP Hj. Isriati Semarang, maka penulis menyarankan:
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Untuk pihak sekolah supaya lebih meningkatkan kualitas saran dan prasarana terutama pelayanan pada proses belajar agar dapat mencetak generasi yang berpotensi dan dapat menyalurkan kereatifitasnya sebagaimana visi dan misi sekolah Untuk siswa agar lebih bersungguh-sungguh dalam belajar dan dapat meningkatkan prestasinya dalam bidang akademik walaupun non akademik apalagi ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai.
C. Penutup Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., atas taufiq hidayah dan inayah-Nya. Akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini meskipun masih banyak terdapat kesalahan. Hal ini tidak lain karena sempitnya pengetahuan yang penulis miliki. Namun demikian mungkin dapat dijadikan pertimbangan bagi yang akan melakukan penelitian dan pembahasan lebih lanjut. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan kepada pembaca pada umumnya.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR KEPUSTAKAAN Arikunto, Suharsimi Dr. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995) Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, edisi revisi IV, Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Azwar, Saifudin, MA. Drs. Tes Prestasi (Fungsi Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar), cet. Ke III, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000), Bafadal, Ibrahim, Seri Menejemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya, cet. 1, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003. Baharuddin dan Wahyuni, Esa Nur, Teori Belajar dan Pembelajaran, Cet ke II, Jogjakarta : Ar- Ruzz Media, 2009. Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Jilid 3, Yogyakarta, Andi Offset, 2002. Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Cet. Ke III, Jakarta: Bumi Aksara, 2001. Matry, Nurudin, Implementasi Dasar-dasar Manajemen Sekolah dalam Era Otonomi Daerah, cet 1, Makassar: Aksara Madani, 2008. Mulyasa, E., Manajemen Berbasis Sekolah, cet. 5, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003. Mulyasa, E., Manajemen Berbasis Sekolah, cet. ke-III, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004. Mustaqim, Psikologi Pendidikan, cet II, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001. Nazir, Moh., Metode-metode Penelitian, Jakarta: Ghahir Indonesia, 1998. Nurkancana, Wayan Drs. Drs. P.P.N. Sunartana, Evaluasi Pendidikan, Cet III, Surabaya: Usana Offset Printing, 1983 Pasolong, Harbani, Teori Administrasi Publik, Bandung: Alfabeta, 2008. Peraturan pemerintah RI nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Poerwadamanta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1976.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Ratminto dan Winarsih, Atik Septi, Manajemen Pelayanan Pengembangan Modal Konseptual, Penerapan Citizen's Charter dan Standar Pelayanan Minimal, cet. 1, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005. Sugiono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfa Beta, 2000. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D, cet. Ke-III, Bandung: Alfabeta, 2007. Sukirman, Hartanti, dkk., Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta. Zuriah, Nurul, M.Si, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori Aplikasi, Cet. II, Jakarta: PT. Bumi Aksara. http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/pengertian-belajar, 22 mei 2010 http://rajapresentasi.com/2009/04/lima-aspek-kunci-dalam-pelayanan-pelanggancustomer-service/ 24 maret 2010. http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasibelajar/21Desember 2010. http://sutisna.com/artikel/kependidikan/pengertian-prestasibelajar/21Desember2010.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Ummi Hani
Tempat, Tgl. Lahir
: Indramayu, 01 Juli 1987
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Suku / Bangsa
: Jawa / Indonesia
Alamat
: Kertasemaya RT. 06 RW. 03 Kertasemaya Indramayu 45274
Riwayat Pendidikan :
1. MI Tarbiyatul Islamiyah
Lulus Tahun 1999
2. SMP NU Tenajar Kidul
Lulus Tahun 2002
3. MA NU Nurul Huda Semarang
Lulus Tahun 2005
4. IAIN Walisongo
Tahun 2005–2010
Demikian Daftar Riwayat Pendidikan ini dibuat dengan sebenar–benarnya.
Semarang, 10 Desember 2010 Penulis
UMMI HANI NIM. 3105095