PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA N 1 PEUSANGAN SIBLAH KRUENG
Roslina Nim. 080205014 Program Studi : Pendidikan Ekonomi Koperasi Universitas Almuslim-Aceh ABSTRAK Penelitian ini bertitik tolak dengan adanya keinginan untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan prestasi belajar siswa dengan melihat factor yang berhubungan dengan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran ekonomi, oleh karena itu penulis mencoba melaksanakan nya dengan judul “ Pengaruh Motivasi terhadap Prestasi Belajar Peserta didik pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA N 1 Peusangan Siblah Krueng”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang pengaruh motivasi belajar ekonomi dengan prestasi belajar peserta didik kelas X di SMA N 1 Peusangan Siblah Krueng sehingga dirumuskan suatu hipotesis penelitian adalah “Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi dengan prestasi belajar peserta didik di SMA N 1 Peusangan Siblah Krueng. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini tergolong pada jenis penelitian korelasi dengan populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA N 1 Peusangan Siblah Krueng yang berjumlah 105 orang siswa. Sedangkan sampel diambil siswa kelas X yang berjumlah 35 orang siswa yaitu 25% dari populasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji statistik korelasi untuk melihat hubungan motivasi dengan prestasi belajar siswa. Berdasarkan perhitungan data tentang nilai motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi maka diperoleh nilai (xy = 0,7005, t-hitung = 5,6390 dan harga t-tabel = 2,030 pada taraf signifikan ∑ = 5% dan derajat kebebasan (dk) = 35, dari hasil pengolahan data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara nilai motivasi belajar siswa terhadap nilai prestasi belajar peserta didik di SMA N 1 Peusangan Siblah Krueng. Kata kunci : Motivasi Belajar, Prestasi Belajar
I.
Pendahuluan Dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern dewasa ini, maka banyak terjadi perubahan di berbagai aspek kehidupan. Demikian pula dengan pesatnya laju pertumbuhan penduduk yang akan banyak mempengaruhi perkembangan kehidupan masyarakat yang semakin kompleks, juga persoalanpersoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Pendidikan bukan hanya sekedar
melestarikan dan meneruskan dari generasi ke generasi, akan tetapi juga diharapkan dapat mengubah dan mengembangkannya. Untuk itu perlu adanya peningkatan mutu di bidang pendidikan, sebab hanya dengan pendidikan suatu masyarakat dapat mengikuti perkembangan zaman dalam segala bidang kehidupan. Pendidikan bukanlah semata-mata menjadi tanggung jawab sekolah akan tetapi juga tanggung jawab antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Keluarga mempunyai peranan utama dan pertama dalam upaya meningkatkan prestasi belajar
siswa. Prestasi belajar siswa merupakan faktor utama dari proses belajar, dengan demikian faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar juga langsung mempengaruhi prestasi belajar. Untuk memperoleh prestasi belajar yang maksimal dengan hasil yang baik, maka harus benar-benar memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut berasal dari dalam diri siswa dan berasal dari luar diri siswa. Motivasi merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Motivasi belajar sangat berperan dalam rangka pencapaian tujuan belajar. Berdasarkan kenyataan yang dihadapi siswa kelas X bahwa di SMA N 1 Peusangan Siblah Krueng mengalami pengaruh motivasi dalam belajar khususnya dalam bidang ekonomi disebabkan oleh beberapa factor baik factor intrinsik maupun ekstrinsik. Motivasi yang berasal dari dalam diri peserta didik dan motivasi yang berasal dari luar sangatlah mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar, misalnya dilingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat. Lingkungan sekitar sekolah SMA N 1 Peusangan Siblah Krueng kurang mendukung siswa-siswanya untuk belajar. Bahkan ada sebagian orang tua yang tidak megizinkan anaknya untuk mengikuti kegiatan ekstra kurikuler, dikarenakan anak tersebut harus membantu orang tuanya bekerja. Terkadang peserta didik tidak sempat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru untuk dikerjakan dirumah. Mereka dituntut untuk membantu orang tua kesawah, keladang bahkan mengembala sapi atau kerbau. Orang tua memiliki cara sendiri dalam mengasuh dan membimbing anak. Pola asuh orang tua merupakan gambaran tentang sikap dan perilaku orang tua da anak dalam berinteraksi, berkomunikasi selama mengadakan pengasuhan. Faktor lain juga mengakibatkan siswa untuk tidak termotivasi dalam belajar adalah masih banyak siswa yang harus berjalan kaki
pergi sekolah disebabkan letak rumah mereka yang terlalu jauh. Apalagi dalam proses belajar mengajar siswa-siswa tersebut sangat tidak termotivasi untuk belajar secara serius, bahkan ada diantara mereka yang tertidur disaat pelajaran sudah dimulai. Motivasi belajar sangat berperan dalam pencapaian tujuan belajar. Prestasi siswa sangat tergantung pada motivasi yang ada dalam diri peserta didik. Lingkungan belajar yang mendukung akan berpengaruh terhadap pencapaian prestasi siswa dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut diketahui bahwa motivasi merupakan factor yang berpengaruh terhadap prestasi siswa. Hal ini menunjukkan bahwa perlunya kerjasama antara orang tua dan sekolah. Oleh karena itu yang menjadi penanggung jawab dalam pendidikan, bimbingan dan pengawasan anak adalah wali murid disamping sekolah dan masyarakat sebab waktu siswa atau anak sebagian besar ada dalam lingkungan keluarga. Peran keluarga dalam memberikan arahan dan bimbingan terhadap siswa lebih banyak bila dibandingkan dengan bimbingan yang diberikan oleh guru. Lagi pula pengaruh motivasi dari orang tua untuk mengetahui sikap, perilaku, kedisiplinan anak memiliki dampak positif terhadap perkembangan anak. Bahkan pengaruh motivasi dari orang tua dalam memberikan bimbingan, dorongan, contoh-contoh perilaku serta mengawasi kesulitan belajar anak baik dirumah maupun di sekolah berpengaruh terhadap prestasi belajar. 1.1 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada Pengaruh Motivasi terhadap Prestasi Belajar Peserta didik pada Mata pelajaran Ekonomi kelas X di SMA N 1 Peusangan Siblah Krueng ?”
1.2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 1 Peusangan Siblah Krueng Kabupaten Bireuen. 1.3 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat member manfaat dan menambah wawasan untuk melakukan pengembangan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Adapun manfaat yang diharapkan antara lain : 1. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberi informasi tambahan tentang pengalaman mengenai motivasi siswa. 2. Bagi siswa yang diteliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dan mengarahkan mereka yang kurang termotivasi dalam belajar khususnya bidang studi ekonomi agar prestasinya meningkat. 3. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat memperkaya pengetahuan, pengalaman, wawasan, dan kemampuan untuk mengembangkan dan memotivasi potensi yang ada dalam diri peneliti. 4. Bagi dinas, terkait dapat menjadi bahan prcontohan untuk instansi pemerintahan yang lain untuk melakukan percobaan dan dalam kualitas pendidikan yang lebih baik. 5. Bagi Universitas, dapat menjadi bahan rujukan untuk universitas sendiri dan menjadi bahan percontohan untuk universitas lainnya. 1.4 Hipotesis Berdasarkan kajiaan diatas, maka dirumuskan suatu hipotesis penelitian sebagai berikut: “Terdapat pengaruh positif antara motivasi dengan prestasi belajar siswa ekonomi kelas X SMA N 1 Peusangan Siblah Krueng.”
1.5 Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan penefsiran terhadap istilah-istilah dalam judul penelitian ini dijelaskan sebagai berikut : 1. Motivasi adalah dorongan atau kenginan yang dapat menggerakkan seseorang untuk berbuat sesuatu. 2. Prestasi Belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh seseorang selama berusaha untuk memperoleh perubahan, yang disusun oleh otak sebagai hasil belajar.
II.
LANDASAN TEORITIS
2.1 Motivasi Belajar 2.1.1 Pengertian Motivasi Belajar Motivasi merupakan salah satu aspek psikis yang memiliki pengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar. Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti dorongan atau gerakan. “motivasi sangat diperlukan dalam pelaksanaan aktivitas manusia karena motivasi merupakan hal yang dapat menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias untuk menapai hasil yang optimal” (Hasibuan, 2001:141). Adapun pengertian motivasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, adalah “keinginan atau dorongan yang timbul pada diri seseorang baik secara sadar maupun tidak sadar untuk melakukan sesuatu perbuatan dengan tujuan tertentu”. 2.2 Macam-macam Motivasi Belajar 1. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan belajar. Dalam buku lain motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang atau motivasi yang erat hubungannya dengan tujuan belajar, misalnya : ingin memahami suatu konsep, ingin memperoleh pengetahuan dan
sebagainya. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah: a. Adanya kebutuhan b. Adanya pengetahuan tentang kemajuan dirinya sendiri c. Adanya cita-cita atau aspirasi. 2. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang datang dari luar individu siswa, yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Bentuk motivasi ekstrinsik ini merupakan suatu dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar, misalnya siswa rajin belajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan oleh orang tuanya, pujian dan hadiah, peraturan atau tata tertib sekolah, suri tauladan orangtua, guru dan lain-lain merupakan contoh konkrit dari motivasi ekstrinsik yang dapat mendorong siswa untuk belajar. Dalam perspektif kognitif, motivasi intrinsik lebih signifikan bagi siswa karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain. Perlu ditegaskan, bukan berarti motivasi ekstrinsik tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar mengajar tetap penting, karena kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis berubah-ubah dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa sehingga siswa tidak bersemangat dalam melakukan proses belajar mengajar baik di sekolah maupun di rumah. Bahwa setiap siswa tidak sama tingkat motivasi belajarnya, maka motivasi ekstrinsik sangat diperlukan dan dapat diberikan secara tepat. Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, siswa dapat mengembangkan aktifitas dan inisiatif sehingga dapat mengarahkan dan memelihara kerukunan dalam melakukan kegiatan belajar.
2.3 Fungsi Motivasi dalam Belajar Menurut Oemar Hamalik (2000:40) Adapun fungsi motivasi ada tiga, yaitu : a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. b. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. c. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. 2.4 Upaya dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Cara membangkitkan motivasi belajar diantaranya adalah : a. Menjelaskan kepada siswa, alasan suatu bidang studi dimasukkan dalam kurikulum dan kegunaannya untuk kehidupan. b. Mengkaitkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa di luar lingkungan sekolah. c. Menunjukkan antusias dalam mengajar bidang studi yang dipegang. d. Mendorong siswa untuk memandang belajar di sekolah sebagai suatu tugas yang tidak harus serba menekan, sehingga siswa mempunyai intensitas untuk belajar dan menjelaskan tugas dengan sebaik mungkin. e. Menciptakan iklim dan suasana dalam kelas yang sesuai dengan kebutuhan siswa. f. Memberikan hasil ulangan dalam waktu sesingkat mungkin. g. Menggunakan bentuk .bentuk kompetisi (persaingan) antar siswa. h. Menggunakan intensif seperti pujian, hadiah secara wajar.
2.5 Prestasi Belajar 2.5.1 Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni "prestasi" dan "belajar", mempunyai arti yang berbeda. Untuk memahami lebih jauh tentang pengertian prestasi belajar, peneliti menjabarkan makna dari kedua kata tersebut. Prestasi adalah suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual atau kelompok. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Dalam pelaksanan proses belajar mengajar diperlukan adanya evaluasi yang nantinya akan dijadikan sebagai tolak ukur maksimal yang telah dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar selama waktu yang telah ditentukan. Apabila pemberian materi telah dirasakan cukup, guru dapat melakukan tes yang hasilnya akan digunakan sebagai ukuran dari prestasi belajar yang bukan hanya terdiri dari nilai mata pelajaran saja tetapi juga mencakup nilai tingkah laku siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar. Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu .” prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru” (Tulus Tu’u, 2004:75). 2.6 Faktor Yang Mepengaruhi Prestasi Belajar 1. Faktor Internal yaitu : a. Kecerdasan b. Bakat c. Minat d. Motivasi 2. Faktor Eksternal yaitu : a. Keadaan keluarga b. Keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa disekolahnya sifatnya relative, artinya dapat berubah setiap saat. Hal ini terjadi karena prestasi belajar siswa sangat berhubungan dengan faktor yang mempengaruhinya, faktor-faktor tersebut saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Kelemahan salah satu faktor, akan dapat mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar. Dengan demikian, tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai siswa di sekolah didukung oleh faktor internal dan eksternal seperti tersebut di atas. III.
Metode Penelitian
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan pada Bab I, maka penelitian ini dikatagorikan kedalam penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan yang berdasarkan jumlah atau perbandingan yang melibatkan pengukuran tingkatan suatu ciri tertentu. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang bertujuan menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan assosiatif lebih input (Suguyono, 2007:69). Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Peusangan Siblah Krueng. Dalam penelitian ini dapat dicantumkan rancangan penelitian: X.............Y Keterangan : X: motivasi Y: prestasi belajar
3.2 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan dilaksanakan adalah di SMA Negeri 1 Peusangan Siblah Krueng Kabupaten Bireuen Tahun Pelajaran 2012/2013 yang letaknya Jl. Tgk Syiek Awe Geutah Km.06
Lueng Danuen. Pemilihan lokasi ini karena dekat dengan tempat tinggal. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Menurut sugiyono (2002:52) memberikan pengertian bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitatif dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 1 Peusangan Siblah Krueng tahun ajaran 2012-2013 yang berjumlah 105 orang. 3.3.2 Sampel Menurut Sugiyono (2008:18) untuk melihat atau menentukan jumlah sampel dengan dilihat pada tabel teori dimana bila populasi 200 0rang maka yang mengambil sampel 25% dan populasi yaitu 50 orang. Adapun proporsi yang penulis pergunakan adalah seperti yang dikemukakan oleh Arikunto, Suharsimi (2002:107) bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% sampai 25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari segi waktu. Karena jumlah populasi hanya 35 siswa maka populasi tersebut dijadikan sampel penelitian. Jadi populasi 105 orang siswa SMA N 1 Peusangan Siblah Krueng, yang menjadi sampel yaitu sebanyak 25% atau 35 orang siswa. Cara pengambilan sampel itu sendiri dengan menggunakan random sampling yaitu dengan mengambil sampel dan populasi secara acak. 3.4 Instruemen Penelitian Untuk memperoleh data yang dibutuhkan akan dilakukan pengumpulan dengan menggunakan angket. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Penyusunan angket motivasi belajar peserta didik mengacu kepada motivasi instrinsik dan ekstrinsik dengan jumlah pertanyaan yang diajukan sebanyak 25 pertanyaan serta terdiri dari 4 pilihan jawaban dengan menggunakan skala likert, apabila jawaban a = 4, b=3, c =2, d=1. Angket ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana motivasi siswa terhadap prestasi belajar Ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Peusangan Siblah Krueng. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu: 1. Angket adalah suatu teknik yang berisi sejumlah pertanyaan tentang gambaran bagaimana motivasi siswa dalam belajar ekonomi. 2. Dokumentasi adalah suatu tehnik pengambilan data melalui dokumentasi (nilai raport siswa yang menjadi sampel penelitian) 3.6 Analisis Data Analisis data merupakan suatu proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan. Dengan menggunakan metode kuantitatif, diharapkan akan didapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat tentang respon yang diberikan oleh responden, sehingga data yang berbentuk angka tersebut dapat diolah dengan menggunakan metode statistik. 3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.7.1 Uji validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu koesioner. Suatu koesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada koesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk koesioner tersebut (Ghozali, 2006). Metode yang digunakan dalam untuk uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan skor variabel. Untuk menghitung validitas item dapat menggunakan rumus product moment yaitu: ∑𝑥𝑦 rxy = 2 2 ∑𝑥
(∑𝑦 )
Dengan ketentuan sebagai berikut : Rxy = koefisien korelasi variabel X dan variabel Y ∑xy = jumlah perkalian X dan Y X2 = kuadrat dari X Y2 = kuadrat dari Y 3.7.2 Uji Reliabilitas Sedangkan uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kuesioner yang merupakan indicator dari variabel. Suatu koesioner dikatakan reliable jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah kuesioner stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006). Sedangkan untuk uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus R.Spearman Brown Sebagai berikut: r=
2𝑟 1+𝑟
Tabel 3.1 Koefisien Korelasi Nilai r Kriteria 0.800-1000 Sangat reliable 0.600-0799 Reliable 0.400-0,599 Cukup reliable 0,200-0,399 Kurang reliable 0.000-0,199 Tidak reliable 3.8 Analisis Korelasi Analisis data dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi, sehingga akan didapatkan kejelasan apakah terdapat Ha diterima jika thitung ≥ t tabel H0 diterima jika thitung ≤ t tabel
pengaruh kedua variabel tersebut atau tidak. Rumus korelasi yang digunakan adalah korelasi product moment yaitu: 𝑁∑𝑥𝑦 −(∑𝑥)(∑𝑦) Rxy = 2 2 2 2 𝑁∑𝑥 −(∑𝑥) 𝑁 (∑𝑦 −(∑𝑦)
Keterangan : R : angka indeks korelasi product moment X : motivasi siswa terhadap bidang studi ekonomi Y : data prestasi belajar siswa (nilai raport) ∑X : Jumlah seluruh skor x ∑Y : Jumlah seluruh skor y N : jumlah responden Tabel3.2 Interpretasi Nilai "r" Besarnya “r”product Moment 0.00-0,199 0,20-0,399 0,40-0,599 0,70-0,799 0,90-1.000
Interpretasi Sangat rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat tinggi
3.9 Uji Hipotesis Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel ini saling berhubungan dapat kita lakukan dengan men ggunakan uji-t (Sudjana 2002:380) t hitung = r 𝑛 − 2 1 − 𝑟2 Untuk melihat apakah hipotesis yang telah dirumuskan diterima atau ditolak maka harga t-hitung dibandingkan dengan harga t-tabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan criteria sebagai berikut: Jika thitung ≥ t tabel, maka signifikan Jika Jika thitung ≤ t tabel, maka tidak signifikan
Ha
: Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Negeri 1 Peusangan Siblah Krueng Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Negeri 1 Peusangan Siblah Krueng IV. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Tabel 3.3 distribusi nilai motivasi (x) dan prestasi belajar peserta didik (y) SMA N 1 Peusangan Siblah Krueng kabupaten Bireuen tahun pelajaran 2012/2013 N0 X Y X2 Y2 XY 1 69 60 4761 3600 4140 2 86 75 7396 5625 6450 3 73 77 5329 5929 5621 4 81 75 6561 5625 6075 5 81 80 6561 6400 6480 6 78 77 6084 5929 6006 7 72 60 5184 3600 4320 8 74 68 5476 6084 5772 9 63 66 3969 4356 4158 10 65 87 4225 7569 5655 11 72 65 5184 4225 4680 12 72 65 5184 6400 4680 13 83 80 6889 4900 6640 14 94 80 8836 4900 7520 15 88 70 7744 4356 6160 16 83 70 6889 4900 5810 17 81 66 6561 4356 5346 18 79 70 6241 4900 5530 19 62 66 3844 4356 4092 20 80 80 6400 6400 6400 21 69 70 4761 4900 4830 22 80 80 6400 6400 6400 23 79 80 6241 6400 6320 24 75 80 5625 6400 6000 25 77 70 5929 4900 5390 26 75 80 5625 6400 6000 27 76 77 5776 5929 5852 28 73 65 5329 4225 4745 29 82 60 6724 3600 4920 30 86 80 7396 6400 6880 31 83 80 6889 6400 6640 32 69 80 4761 6400 5520 33 69 80 4761 6400 5520 34 88 65 7744 4225 5720 35 74 60 5476 3600 4440 ∑x = 2691 ∑y = 2554 ∑x2 = 208755 ∑y2 = 188358 ∑xy = 197712 Berdasarkan tabel 4.7 diatas, dapat dilihat bahwa: N=35 ∑y=2554 ∑y2=188358 ∑x=2691
∑x2=208755 ∑xy=197712 Karena pada penelitian ini datanya dua variabel yaitu nilai motivasi (x) dan nilai prestasi belajar siswa (y) maka dapat dihitung validitas item: ∑𝑥𝑦
rxy = rxy =
(∑𝑥 2 (∑𝑦 2 ) 197712
208755 (188358 ) 197712
r=
39320 197712
r=
198294
r = 0,99
Dari hasil perhitunga diatas maka dapat memperoleh hasil sebesar 0,99. kemudian menghitung uji reliabilitas: 2 (0,99)
r= r=
1+(0,99) 1,98 1,99
= 0,99 x 100 = 99,49%
Dari hasil perhitungan diatas maka terdapat korelasi antara uji validitas dengan uji reliabilitas sebesar 99,49% menunjukkan adanya tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Untu menentukan besar kecilnya tingkat kevalidan dan kesahihan yang diperoleh kedua uji tersebut berada pada tingkat 99,49% (sangat reliabel). Selanjutnya dihitung koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y yaitu:
Rxy = =
=
𝑁∑𝑥𝑦 − ∑𝑥 (∑𝑦 ) 𝑁∑𝑥 2 − ∑𝑦 2 𝑁(∑𝑦 2 −(∑𝑦)2
35 197712 − 2691 (2554) 35 208755 (2691 )² 35 188358 −(2554)2
6919920 −6872814 7306425 −7241481 (6592530 −6522916 ) 47106
= = =
64944 (69614 ) 47106 4521011616 47106 67238 ,47
r = 0,7005
Dari hasil perhitungan diatas didapatkan koefisien korelasi antar variabel x dan y sebesar 0,7005 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara motivasi dengan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 1 Peusangan Siblah Krueng.hasil tersebut menunjukkan bahwa motivasi mempengaruhi prestasi belajar peserta didik dan besranya pengaruh tersebut dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi yang diperoleh. Untu menentukan besar kecilnya tingkat pengaruh yang diperoleh secara keseluruhan, penulis menunjukkan pada pendapat Arikunt (2002,221) bahwa koefisien korelasi antara variabel x dan y sebesar 0,7005 menunjukkan bahwa pengaruh kedua variabel tersebut berad pada tingkat tinggi. Untuk lebih valid, hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji terlebih dahulu, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dibawah ini:
t= t= t= t= t=
𝑟 𝑛 −2 1−𝑟 2 0,7005 35−2 1−0,4907 0,7005 33 0,5093 0,7005 (5,7445) 0,5093 4,0240 0,7136
t = 5,6390 Dari data distribusi siswa (t) pada taraf signifikan 5% (0,05) dan derajat kebebasan dk = (n-2) 35-2=33, untuk uji dua pihak diperoleh harga ....2,030 berdasarkan criteria pengujian hipotesis bahwa: Diterima Ha bila thitung ≥ ttabel Diterima H0 bila thitung ≤ ttabel Harga t-hitung yand diperoleh adalah 5,6390 sedangkan harga t-tabel adalah 2,030, berarti thitung ≥ ttabel yaitu 5,6390 ≥ 2,030. Dengan demikian hipotesis alternatif yang telah dirumuskan yaitu “ada pengaruh positif motivasi terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran
ekonomi di SMA N 1 Peusangan Siblah Krueng” maka diterima kebenarannya.
4.1 Pembahasan Hasil pengolahan data dan tinjauan hipotesis menunjukkan bahwa terdapat kaitan antara motivasi dengan prestasi belajar peserta didik, dalam hal ini dapat diamati dari koefisien korelasi yang terdapat dalam penelitian ini adalah 0,7005 dan besarnya konstribusi motivasi dapat ditunjukkan pada nilai koefisien determinasi yang diperoleh dari hasil pengolahan data. Dengan adanya motivasi dengan baik dan benar ternyata dapat memberikan manfaat bagi siswa dalam mempelajari suatu ilmu pengetahuan sehingga dapat mencapai prestasi yang baik dalam mata pelajaran ekonomi dan diperlukan juga perhatian dan pemikiran yang kritis dari guru, karena dalam pelajaran ekonomi merupakan suatu pelajaran yang sifatnya umum. Dengan demikian, seorang siswa yang mempunyai motivasi dari orang tua maka cenderung meraih prestasi yang baik, dibandingkan dengan siswa yang tidak punya perhatian dari orang tuanya. Dilain hal, prestasi belajar yang diraih siswa juga tentunya dipengaruhi oleh guru, sebab guru berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa dalam mengarahkan siswa untuk belajar. Keberhasilan siswa dalam menyerap dan menguasai materi pelajaran semakin baik bila penjelasan yang diberikan oleh guru dapat menarik perhatian disaat pelajaran berlangsung. Menurut pengamatan peneliti dilapangan adalah dalam proses pembelajaran dengan siswa yang memiliki tingkat motivasi yang tinggi terjadi peningkatan prestasi belajar siswa. Hal tersebut juga dapat membantu guru untuk menciptakan terjadinya interaksi dan pola pikir siswa yang lebih kreatif. Peran guru sangat penting untuk memicu motivasi
siswa ketika proses belajar mengajar guna mencapai tingkat keberhasilan siswa yang semakin tinggi untuk menjadi mandiri baik bekerja sendiri maupun dalam kelompok berpikir kritis, kreatif, dan bekerja sama. Karena dengan adanya interaksi yang dinamis pada saat kegiatan belajar mengajar akan memotivasi siswa dalam mengikuti pelajaran secara efektif.
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah penulis sajikan dalam bagian terdahulu dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Dengan adanya motivasi dan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Peusangan Siblah Krueng terdapat hubungan positif dan signifikansi. 2) Hubungan motifasi dengan prestasi belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Peusangan Siblah Krueng termasuk dalam katagori tinggi yaitu nilai xy terletak antara 0,70-0,799. 3) Pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar peserta didik telah melebihi indicator yang telah ditetapkan yaitu 50% siswa telah tuntas belajar, indicator motivasi yang terbaik adalah indicator kemampuan belajar dengan kondisi lingkungan. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1) Bila melakukan proses belajar mengajar perlu adanya motivasi, karena apabila siswa termotivasi terhadap pelajaran yang akan dipelajari maka siswa tersebut akan belajar dengan baik dan prestasi belajar juga akan lebih meningkat. 2) pengaruh motivasi ini sangat penting karena dapat menggerakkan prilaku siswa kearah yang positif sehingga
mampu menghadapi segala tuntutan, kesulitan serta menanggung resiko dalam belajar. 3) Hasil penelitian ini hendaknya dapat digunakan sebagai pedoman bagi siswa dalam upaya meningkatkan prestasi belajar peserta didik terutama pada mata pelajaran ekonomi dengan memberikan motivasi yang lebih baik kepada siswa. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,: 2003, Prosudur Penelitian Suatu Pendidikan Parktis Rineka Cipta. Jakarta. Dimyati : 2009, Pelajaran dan Pembelajaran. Jakarta, Rineka Karya Djamarah,: 2000, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Nasional, Surabaya. Darsono : 2000, Belajar dan Pembelajaran, Semarang IKIP Semarang Press Hasibuan, : 2001, Manajemen sumber daya manusia. Jakarta, bumi aksara Hawley : 2003, Exploring Strategic Change, Edisi Ke-2, London Pearson Education Limited. Hamalik : 2003, Model-Model Pengembangan Kurikulum, Bandung, PPsS Universitas Pendidikan Indonesia Sardiman A.M : 2001, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Press, Jakarta. Sardiman, A.M : 2001, Strategi Belajar Mengajar Suatu Tinjauan Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru, Rajawali, Jakarta Sudjana : 2002, Metode Statistik, Bandung Tarsito.
Siagian dkk : 2009, Filsafat Administrasi, Jakarta Gunung, Agung. Spearman Brown : 2010, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Jakarta, Kencana. Suprayekti : 2004, Interaksi Belajar Mengajar, Depdiknas, Jakarta Sabri : 2001, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta : C.V. Pedoman Ilmu Jaya. Tulus, Tu,U : 2004, Peranan Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta, Grasindo. Tim
Penyususnan : 2008, Pedoman Penulisan Skripsi, Universitas Almuslim.
Purwanto : 2003, Psikologi Pendidikan, Bandung PT. Remaja rosdakarya