1| Antologi Geografi, Volume 4, Nomor 1, April 2016
TINGKAT MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA KOTA BANDUNG Oleh R.Rahmawati, A.Yani *) L.Somantri *) Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia Email
[email protected],
[email protected],
[email protected] Penelitian ini dilatarbelakangi oleh motivasi belajar peserta didik terhadap pembelajaran geografi yang kurang baik di SMA Kota Bandung. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat motivasi belajar peserta didik, mengidentifikasi upaya yang telah dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi belajar dan mengidentifikasi faktor penghambat upaya meningkatkan motivasi peserta didik. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampel berstrata (stratified sampel) dengan jumlah sampel 192 peserta didik dari 15 SMA di Kota Bandung. Analisis data yang digunakan adalah skala psikologi, persentase,dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukan 1) tingkat motivasi belajar geografi adalah tinggi dengan persentase 69% . 2) Upaya yang telah dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran geografi cukup baik, yakni dengan memberikan tantangan kepada peserta didik untuk memecahkan masalah yang dihadapi dikehidupan nyata, menerapkan kebiasaan memelihara lingkungan di rumah masing-masing yang dijadikan tugas, pemberian reward, penggunaan metode belajar yang variatif, penggunaan media belajar. 3) Faktor penghambat upaya meningkatkan motivasi belajar peserta didik adalah tingkat ekonomi siswa yang rendah, kurangnya media penunjang kegiatan belajar di sekolah, kurangnya perhatian dari sebagian orangtua, dan kondisi lingkungan belajar yang kurang kondusif. Kata kunci : Motivasi belajar, Peserta didik, Pembelajaran geografi
*) Penulis Penanggung Jawab
2| Antologi Geografi, Volume 4, Nomor 1, April 2016
permasalahan yang timbul (Yelon dan
PENDAHULUAN Motivasi menjadi hal yang penting
Grace 1997).
dalam kegiatan pembelajaran, karena jika
Dari hasil observasi sebelumnya
motivasi tinggi maka kegiatan belajar
dengan siswa-siswa di SMA Kartika XIX-
dapat berjalan lancar dan materi yang
2 Bandung dan SMA 15 Bandung
dipelajari akan mudah diserap oleh peserta
menyatakan
didik. Agar memperoleh hasil belajar yang
geografi adalah mata pelajaran yang sulit,
optimal, proses belajar mengajar harus
sehingga dalam proses pembelajarannya
dilakukan secara sadar dan sengaja serta
siswa sudah merasa kesulitan sebelum
terorganisasi (Prayitno 1989). Motivasi
belajar. Hal tersebut tergantung pada
dalam diri siswa mampu mengantarkan
seberapa besar motivasi belajar yang
siswa tersebut pada tujuan yang ingin
dimiliki siswa untuk lebih mengenal
dicapai, dengan motivasi yang tinggi siswa
pelajaran tersebut. Karena motivasi ada
mampu belajar dengan tekun dan sadar
yang timbul dari diri sendiri ada pula yang
bahwa kegiatan pembelajaran tersebut
merupakan
sangat penting untuk mencapai tujuan
sekitar, hal terebut tergantung kepribadian
maupun cita-citanya.
seseorang itu pula.
bahwa
dorongan
Berdasarkan
Tingginya ketertarikan peserta didik
mata
dari
statistik
pelajaran
lingkungan
pencapaian
pada satu mata pelajaran akan memotivasi
kelulusan Ujian Nasional Program IPS
peserta
Dinas Pendidikan Kota Bandung pada
didik
tersebut
untuk
lebih
memahami pelajaran tersebut. Kunci dari
Mata
peningkatan motivasi belajar tidak hanya
menempati nilai rata-rata yang lebih
pada peserta didik tersebut namun guru
rendah dari mata pelajaran lainnya. Data
sebagai seorang pendidik juga terlibat
yang diperoleh dari BPS tahun 2009
untuk menanamkan motivasi belajar pada
sampai 2011 cukup beragam. Dapat dilihat
peserta didik. Perbedaan mata pelajaran,
pada tabel 1.
kepribadian siswa, dan kepribadian guru dapat
mempengaruhi
motivasi
belajar
siswa. Pada saat siswa tidak menyukai guru mata pelajaran, maka motivasi siswa cenderung berkurang. Perbedaan prinsip dan teknik yang dipakai dalam memotivasi siswa
juga
berbeda-beda
tergantung
Pelajaran
Geografi,
masih
Tabel 1 . Pencapaian kelulusan ujian nasional. Mata Rata-rata Pelajaran 2009 2010 2011 B. Indonesia 7.50 7.75 8.03 B. Inggris 7.38 7.42 7.46 Matematika 7.84 7.78 7.02 IPS Ekonomi 7.79 7.82 7.72 Sosiologi 8.14 8.32 8.50 Geografi 6.45 6.64 6.95 Sumber : BPS Dinas Pendidikan Kota Bandung Program
3| Antologi Geografi, Volume 4, Nomor 1, April 2016
Data tersebut menunjukan bahwa hasil yang dicapai pada mata pelajaran
sebanyak 15 sekolah dan 192 peserta didik menurut rumus taro yamane.
geografi lebih rendah dibandingkan dengan
Teknik
pengambilan
data
mata pelajaran lainnya. Terdapat beberapa
dilakukan dengan menggunakan kuisioner,
faktor yang menjadi hambatan peserta didik
wawancara dan dokumentasi. Seteah data
dalam pembelajaran. Pada faktor yang turut
didapatkan dar lapangan, data dianalisis
serta menentukan hasil belajar, baik yang
dengan
berasal dari peserta didik maupun yang
psikologi, analisis persentase dan analisis
berasal dari komponen pembelajaran. Faktor
deskriptif.
menggunakan
analisis
skala
yang berasal dari peserta didik seperti motivasi,
daya
intelegensi,dan
daya
konsentrasi. Dari ketiga faktor tersebut
HASIL DAN PEMBAHASAN Motivasi
adalah
proses
yang
motivasi seringkali menjadi aspek yang
memberi semangat, arah, dan kegigihan
paling diabaikan dari strategi pembelajaran.
perilaku (Santrok 2008, hlm 510). Dari
Berdasarkan
belakang
pendapat tersebut dapat diartikan bahwa
tersebut, terdapat tiga rumusan masalah
motivasi dalam belajar tidak saja merupakan
penelitian
tingkat
suatu energi yang menggerakan peserta
motivasi belajar peserta didik pada mata
didik untuk belajar, mengerjakan tugas, dan
pelajaran geografi di SMA Kota Bandung,
mengerjakan aktivitas belajar lainnya tetapi
Upaya apa yang telah dilakukan guru untuk
juga sebagai sesuatu yang mengarahkan
meningkatkan motivasi belajar peserta didik
siswa kepada tujuan belajar. Semangat dan
pada mata pelajaran geografi di SMA Kota
kegigihan peserta didik dalam belajar akan
Bandung,
membantu tercapainya tujuan belajar
yaitu
dan
latar
Bagaimanakah
Faktor
apakah
yang
menghambat upaya peningkatan motivasi
Penelitian ini mengacu pada tingkat
belajar peserta didik pada mata pelajaran
motivasi belajar geografi di SMA Kota
geografi di SMA Kota Bandung.
Bandung Menengah
dengan Atas
mengambil Negeri
dan
Sekolah Swasta.
METODE
Tingkat motivasi belajar geografi dapat
Metode yang digunakan pada penelitian ini
dilihat pada saat kegiatan belajar geografi
adalah metode deskriptif. Dalam penelitian
berlangsung ataupun dengan melakukan
ini yang menjadi populasi adalah SMA di
penyebaran kuisioner yang diisi oleh
Kota Bandung. Teknik pengambilan sampel
peserta didik. Berdasarkan hasil analisis
yang digunakan adalah sampel berstrata
penelitian
(stratified sampel) dengan jumlah sampel
beberapa indkator seperti minat dan bakat,
yang
dilakukan
terhadap
4| Antologi Geografi, Volume 4, Nomor 1, April 2016
kesiapan diri, dan perhatian orangtua
peserta didik juga bersemangat untuk
dengan menggunakan teknik analisis data
belajar. Hal tersebut juga mempengaruhi
berupa
minat dan rasa suka terhadap guru dan
skala
psikologi
pengumpulan
data
dan
teknik
dengan
cara
mata pelajaran yang diajarkan.
menyebarkan kuisioner kepada peserta didik di SMA Kota Bandung.
Kesiapan diri merupakan kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi
Hasil analisis dari data yang telah di
(Slameto, 2003 hlm 54). Kesediaan itu
dapat menunjukan bahwa tingkat motivasi
timbul dari dalam diri seseorang dan juga
belajar geografi adalah tinggi dengan
berhubungan dengan kematangan, karena
persentase
kematangan
69%
.
Indikator
yang
berarti
kesiapan
untuk
mempengaruhi adalah indikator minat
melaksanakan kecakapan. Kesiapan perlu
bakat sebesar 65%, kesiapan diri 75% ,
diperhatikan dalam proses belajar, karena
indikator perhatian orangtua berada pada
jika siswa belajar dan sudah ada kesiapan
kategori sedang sebesar 68%, sedangkan
dalam dirinya maka hasil belajarnya akan
indikator metode dan fasilitas belajar
lebih baik.
berada
pada
dari
Bentuk kesiapan diri yang dapat
setengahnya dengan persentase sebesar
dilihat dari jawaban kuisioner adalah 1)
47,3%.
peserta didik mengaktifkan alarm agar
Minat
kategori
atau
rasa
kurang
suka
terhadap
tidak terlambat bangun, merupakan bentuk
pelajaran dapat mendorong peserta didik
persiapan
bersifat aktif dalam kegiatan belajar, dan
disiplin dalam aturan. 2) mengingat dan
peserta didik akan memiliki rasa ingin tahu
melaksanakan saran yang diberikan guru.
yang tinggi. Bakat yang ada pada masing-
3) memeriksa kembali tugas yang sudah
masing peserta didik dapat menunjang
dikerjakan sebelum dikumpulkan . 4)
mereka memecahkan rasa ingin tahu
berusaha menanyakan tugas yang kurang
terhadap
jelas
pelajaran
yang
disukai.
diri
mengatur
kepada
guru
waktu
agar
geografi.
5)
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru
mempersiapkan diri dalam menghadapi tes
geografi, Minat atau rasa suka terhadap
dengan cara berlatih soal-soal. 6) berusaha
pelajaran
meraih
juga
dipengaruhi
oleh
nilai
yang
baik
disetiap
pembawaan guru. Cara guru menerangkan
kesempatan, dan berusaha lebih keras
materi
ketika mengalami kegagalan.
ajar
mempengaruhi
semangat
peserta didik, guru yang pembawaannya semangat
akan
menyebarkan
energi
positifnya kepada peserta didik sehingga
Indikator perhatian orangtua berada pada kategori tinggi berdasarkan hasil penelitian,
dapat
dikatakan
bahwa
5| Antologi Geografi, Volume 4, Nomor 1, April 2016
perhatian orangtua juga berperan dalam
perpustakaan masih rendah padahal buku
memotivasi peserta didik dalam belajar
merupakan
namun yang lebih memacu motivasi
membaca buku kreatifitas berfikir peserta
peserta didik dalam belajar adalah faktor
didik dapat berkembang.
yang ada dalam dirinya sendiri yakni kesiapan
diri.
dunia.
Dengan
Bagi peserta didik yang memiliki
orangtua
motivasi yang sedang-rendah diperlukan
sebagai
peningkatan motivasi belajar agar hasil
penyemangat, pengingat ketika prestasi
belajarnya pun meningkat. Adapun upaya
menurun, dan penyedia fasilitas belajar
yang dilakukan guru untuk meningkatkan
sebagai bentuk dukungan bagi peserta
motivasi belajar disetiap sekolah berbeda-
didik.
beda,
dibutuhkan
Perhatian
jendela
peserta
Sedangkan penelitian
untuk
yang
didik
hasil
dilakukan
hasil
wawancara
dengan
guru
analisis
geografi menunjukan upaya yang telah
terhadap
dilakukan untuk meningkatkan motivasi
indikaor metode dan fasilitas belajar, hasil
belajar
analisis
didapat
kepada siswa untuk memecahkan masalah
menunjukan bahwa penggunaan metode
yang di hadapi dikehidupan nyata mampu
dan
rendah.
membangkitkan rasa ingin tahu siswa,
Berdasarkan hasil penelitian, Peserta didik
dengan cara membiarkan siswa memilih
di SMA Kota Bandung menggunakan
masalah yang ingin dipecahkan kemudian
fasilitas yang disediakan sekolah kurang
pada akhirnya akan dipresentasikan di
dari setengahnya dengan nilai rata-rata
depan
47,3% . Sekolah menyediakan fasilitas
menerapkan
belajar
lingkungan di rumah masing-masing yang
terhadap
fasilitas
untuk
data
belajar
yang
adalah
mendukung
kreatifitas
adalah
kelas
memberikan
dan
diberi
kebiasaan
penilaian, memelihara
peserta didik dalam memahami suatu mata
pada
pelajaran, namun tidak semua peserta didik
Pemberian
menggunakan fasilitas tersebut. Sebagai
menjawab pertanyaan atau menyelesaikan
contoh,
perpustakaan adalah tempat
tugas yang diberikan dengan hasil yang
berbagai macam buku disimpan untuk
bagus, Penggunaan metode belajar yang
dibaca oleh siapapun termasuk peserta
variatif agar peserta didik tidak merasa
didik. Menurut hasil penelitian peserta
bosan, Penggunaan media belajar seperti
didik yang membaca buku diperpustakaan
infokus, peta/ atlas, alat peraga hasil
adalah kurang dari setengahnya, hal
kreativitas peserta didik, buku paket, LKS
tersebut
dan lain-lain.
menunjukan
bahwa
antusias
peserta didik terhadap adanya failitas
pelaksanaannya
tantangan
reward
dijadikan bagi
yang
tugas, dapat
6| Antologi Geografi, Volume 4, Nomor 1, April 2016
Peserta didik lebih tertarik dengan cara
kebawah maka akan susah untuk membeli
belajar
media pendukung kegiatan belajar, Masih
yang
menarik,
hal
tersebut
ditunjukan oleh hasil kuisioner yang di isi
kurangnya
langsung oleh peserta didik.
belajar yang disediakan sekolah, tidak
Pengajaran
geografi
adalah
semua
media
sekolah
penunjang
kegiatan
dilengkapi
fasilitas
pengajaran tentang gejala-gejala geografi
penunjang belajar. Masih ada sebagian
yang tersebar dipermukaan bumi, untuk
besar sekolah yang belum dilengkapi
menerangkan hal tersebut kepada peserta
fasilitas belajar, Kurangnya perhatian dari
didik tidak dapat hanya diceramahkan,
sebagian orangtua. Orangtua sebagai pihak
ditanya
yang paling dekat dengan peserta didik
jawabkan
melainkan
atau
harus
didiskusikan
ditunjukan
dan
memiliki pengaruh sangat kuat untuk
diperaagakan. Hal tersebut mengharuskan
memotivasi
guru menggunakan media sebagai alat
orangtua terhadap peserta didik mampu
perga. Adapun media yang diperlukan
memberikan semangat yang besar bagi
dalam pengajaran geografi diantaranya
kegiatan peserta didik terutama kegiatan
adalah peta, atlas, globe sebagai model
belajar, dan kondisi lingkungan belajar
permukaan bumi. Media lain yang dapat
yang kurang kondusif. Dalam kegiatan
membantu
konsep
belajar seseorang harus merasa nyaman
geografi pada peserta didik adalah potret,
agar dapat berkonsentrasi, pada saat
gambar, slide dan film.
lingkungan kurang terasa kondusif maka
mengembangkan
Upaya adalah usaha untuk mencapai suatu maksud. Upaya yang dilakukan guru adalah
untuk
menngkatkan
peserta
didik.
Perhatian
hal tersebut akan menyebabkan gangguangangguan konsentrasi belajar.
motivasi
belajar agar peserta didik lebih semangat
KESIMPULAN
belajar dan lebih semangat mencapai
Hasil analisis dari data yang telah di dapat
tujuan nya. Dalam berbagai usaha pasti
menunjukan
ada
belajar geografi adalah tinggi dengan
faktor
yang
menghambat
usaha
bahwa
motivasi
tersebut berjalan dengan baik, adapun
persentase
faktor penghambat upaya meningkatkan
mempengaruhi adalah indikator minat
motivasi belajar yang ditemui dilapangan
bakat sebesar 65% , kesiapan diri 75% ,
pada
guru
indikator perhatian orangtua berada pada
geografi adalah tingkat ekonomi siswa
kategori sedang sebesar 68%, sedangkan
yang rendah, jika rata-rata tingkat ekonomi
indikator metode dan fasilitas belajar
siswa rendah berada di tingkat menengah
berada
hasil
wawancara
dengan
pada
69%.
tingkat
Indikator
kategori
kurang
yang
dari
7| Antologi Geografi, Volume 4, Nomor 1, April 2016
setengahnya dengan persentase sebesar 47,3%. Upaya yang telah dilakukan guru untuk
meningkatkan
motivasi
belajar
peserta didik pada mata pelajaran geografi cukup baik, terlihat dari beberapa upaya yang dilakukan guru yaitu memberikan tantangan
kepada
siswa
untuk
memecahkan masalah yang di hadapi
Sumaatmadja, N. 1997. Metodologi Pengajaran Geografi. Jakarta : Sinar Grafika Offset Yani, A. 2008. Mencari Masalah Tanpa Masalah. Bandung : CV.Buana Nusantara Santrok, Jhon W. 2003. Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakatra : Erlangga
dikehidupan nyata, menerapkan kebiasaan memelihara lingkungan dirumah masingmasing
yang
dijadikan
pada
tugas,
pelaksanaannya
pemberian
reward,
penggunaan metode belajar yang variatif , penggunaan
media
belajar.
Faktor
penghambat dalam upaya meningkatkan motivasi belajar peserta didik adalah tingkat ekonomi siswa yang rendah, masih kurangnya belajar
media yang
kurangnya
penunjang disediakan
perhatian
Prayitno, E. 1989. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta
dari
kegiatan sekolah, sebagian
orangtua, dan kondisi lingkungan belajar yang kurang kondusif.
DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku Pabudu, T. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakatra : PT Bumi Aksara. Sardiman. 2004. Ineteraksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Sukmadinata, N.S. 2009. Landasan Psikologi Poses Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Kurnia, A. 2012. Profil Motivasi Belajar Siswa. Skripsi, Jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan FIP UPI. Nur, F. 2012. Profil Motivasi Belajar Siswa Dilihat Dari Status Sosial Ekonomi Keluarga Di SMP Pasundan 3 Bandung. Skripsi, Jurusan PPB FIP UPI.