PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI DI SMA PRASETYA KOTA GORONTALO OLEH : Hajril Aswad Mursali
Jurusan/program studi
: Pendidikan Ekonomi/Akuntansi
Fakultas
: Ekonomi Dan Bisnis
Pembimbing 1
: Irina Popoi
Pembimbing 2
: Roy Hasiru
re
te
ABSTRAK
d
Nama
U
nR
eg
is
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi Pedagogik guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi Akuntansi Kelas XI Is SMA Prasetya Kota Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yakni untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Kompetensi guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Kelas XI Is SMA Prasetya gorontalo. Berdasarkan data dari 37 orang sampel, dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana, dengan menggunakan persamaan : Ŷ = a + bX sehingga dari hasil perhitungan persamaan regresi sebagai berikut: Ŷ = 27,40 + 0,50 X. Berdasarkan kriteria pengujian untuk uji linieritas yang telah ditetapkan bahwa Fdaftar diperoleh dari F ≤ F(1-α) (k-2, n-k) atau F ≤ F(0,95) (17, 18) = . Ternyata harga Fhitung lebih kecil dari Fdaftar (1,32 ≤ 2,16), sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi Ŷ = 27,40 + 0,50X berbentuk linier. Berdasarkan hasil perhitungan koofisiensi korelasi dan determinasi pada lampiran 9 diperoleh harga r = 0,53 dan harga r2 = 0,2809 (28,09 %). Hal ini berarti bahwa derajat hubungan antara variabel X (kompetensi pedagogik guru) dan variabel Y (motivasi belajar siswa) sebesar 28,96%. Dalam arti bahwa variabel kompetensi guru memberikan konstribusi terhadap variabel motivasi belajar siswa sebesar 28,96% dan sisanya 71,04% ditentukan oleh variabel lain. Kata Kunci : Kompetensi pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa PENDAHULUAN Latar Belakang
Sistem pendidikan guru sebagai suatu subsistem pendidikan Nassional merupakan faktor kunci dan memiliki peran yang sangat strategis. Pada hakekatnya, penyelenggaraan dan keberhasilan proses pendidikan pada semua jenjang dan semua satuan pendidikan di tentukan oleh faktor guru, di samping perlunya unsur unsur penunjang lainnya, kualitas kemampuan guru, atau kompetensi guru yang rendah akan berdampak pada rendahnya mutu pendidikan. Derajat kualitas pendidikan guru di tentukan oleh tingkat kualitas semua komponen yang masing-masing memberikan kontribusi pada sistem guru secara keseluruhan. Komponen- komponen tersebut adalah siswa calon guru, pendidik,
d
pembimbing calon guru, kurikulum, strategi pembelajaran, media, sarana dan
re
prasarana, waktu dan ketersediaan dana, serta masyarakat dan sosial budaya. Semuanya memberikan pengaruh dan warna terhadap proses pendidikan guru
te
dalam mencapai tujuan sistem pendidikan guru, yang hasil atau lulusannya dapat
is
di ketahui melalui komponen evaluasi. (Sagala: 2009:8)
eg
Kompetensi Pedagogik guru merupakan komponen utama dari standar profesi di samping kode etik sebagai regulasi perilaku profesi yang di tetapkan dalam prosedur dan sistem pengawasan tertentu. Kompetensi di artikan dan di
nR
maknai sebagai perangkat perilaku efektif yang terkait dengan eksplorasi dan investigasi, menganalisis dan memikirkan, serta memberikan perhatian, dan mempersepsi yang mengarahkan seseorang menemukan cara-cara untuk mencapai
U
tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Kompetensi Pedagogik bukanlah suatu titik akhir dari suatu upaya melainkan suatu proses yang berkembang dan belajar sepanjang hayat. Penguasaan materi meliputi pemahaman karakteristik dan substansi ilmu sumber bahan pembelajaran, pemahaman disiplin ilmu yang bersangkutan dalam konteks yang lebih luas, penggunaan metodologi ilmu yang bersangkutan. untuk memverifikasi dan memantapkan pemahaman konsep yang di pelajari, penyesuaian substansi dengan tuntutan dan ruang gerak kurikuler, serta pemahaman manajemen pembelajaran.(Mulyasa 2007: 26) Sejalan dengan pemikiran tersebut kenyataan sekarang adalah persoalan rendahnya motivasi belajar siswa yang ada di SMA Prasetya Kota Gorontalo,
banyak siswa yang motivasi belajarnya masih kurang, akibatnya bisa mempengaruhi hasil belajar siswa itu sendiri, baik itu hasil dari ulangan semester maupun ulangan harian, hal ini terlihat dari kurangnya kemampuan pendidik atau guru di dalam melaksanakan proses pembelajaran, bimbingan, ataupun kegiatankegiatan yang berhubungan dengan motivasi belajar, Satu kesadaran bersama, bahwa ke depan peran guru dalam memberikan bimbingan serta motivasi belajar kepada siswa masih perlu ditingkatkan. Hubungannya dengan penelitian ini, dapat di kemukakan bahwa
d
kompetensi guru pada objek penelitian, khususnya di kelas XI sebenarnya sudah
re
baik. Namun demikian, masih ada terdapat beberapa hal yang perlu di perhatikan oleh guru, dan pimpinan sekolah, bahwa kompetensi Pedagogik yang dimiliki
te
belum sepenuhnya memberikan dampak pada motivasi belajar siswa dikelas yang bersangkutan terutama pada pelajaran ekonomi akuntansi. Kompetensi Pedagogik
is
yang dimiliki guru sudah menunjukan peningkatan, secara akademik tenaga
eg
pengajar di SMA Prasetya Kota Gorontalo sudah memiliki gelar sarjana, namun terkait dengan kemampuan mengajar masih Belum optimal, terutama dalam mendorong siswa untuk meningkatkan motivasi belajar yang belum menjadi
nR
perhatian khusus. Selanjutnya motivasi belajar yang muncul dalam diri siswa belum nampak, intinya bahwa kesadaran siswa untuk belajar sangat kurang di samping itu juga komunikasi formal antara guru dengan siswa juga masih kurang,
U
sehingga berakibat pada semangat belajar siswa yang rendah. Kondisi ini juga ditambah pula dengan pemahaman dasar siswa mengenai ekonomi akuntansi yang masih kurang. Disamping itu juga, di SMA Prasetya Kota Gorontalo Fasilitas mengajar serta kondisi ruangan menjadi bagian dari pemberi semangat baik bagi guru maupun siwa. Fasilitas yang tersedia di sekolah tersebut telah tersedia walaupun belum begitu lengkap tetapi secara umum sudah tersedia Misalnya Laboratorium, fasilitas teknologi pembelajaran, Perpustakaan. Kondisi lingkungan tersebut prinsipnya dapat mendorong semangat kegiatan belajar mengajar, namun dengan pengamatan penulis hal tersebut belum sepenuhnya dapat mendorong siswa untuk memenuhi hak dalam pembelajaran di sekolah. Intinya adalah
kesadaran siswa untuk belajar masih kurang. Akhirnya akan berpengaruh pada rendahnya hasil belajar siswa itu sendiri pada mata pelajaran ekonomi akuntansi. Berdasarkan uraian yang dikemukakan tersebut, maka peneliti melalui penelitian ini ingin melihat besarnya pengaruh kompetensi guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi akuntansi. Peneliti ingin membuktikan apakah kompetensi guru yang ada memberikan dampak secara positif bagi upaya peningkatan motivasi belajar siswa.
re
Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Para Ahli
d
Tinjauan pustaka.
te
Menurut (Sagala, 2009:23) Kompetensi Pedagogik merupakan peleburan dari pengetahuan (daya pikir), sikap (daya kalbu) yang di wujudkan dalam bentuk
is
perbuatan. Dengan kata lain, kompetensi pedagogik merupakan perpaduan dari
eg
penguasaan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang di refleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan tugas/ pekerjaannya. Dapat juga di katakan bahwa kompetensi merupakan gabungan dari kemampuan,
nR
pengetahuan, kecakapan, sikap, sifat, pemahaman, apresiasi dan harapan yang mendasari karakteristik seseorang untuk berunjuk kerja dalam menjalankan tugas atau pekerjaan, guna mencapai standar atau kualitas dalam pekerjaan nyata. Jadi
U
kompetensi pedagogik adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus di miliki, di hayati dan di kuasai oleh guru untuk dapat melaksanakan tugas-tugasnya. Menurut Kunandar (2006:105) Kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan mengelolah proses pembelajaran. Mencakup konsep kesiapan mengajar yang di tunjukkan oleh penguasaan pengetahuan dan keterampilan. Motivasi belajar Menurut Para Ahli
Menurut Sofyan dan Uno, (2003:15) Motivasi adalah merupakan dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin di capainya. Pernyataan ahli tersebut diatas dapat di artikan bahwa yang di maksud tujuan adalah sesuatu yang berada di luar diri manusia , sehingga kegiatan manusia akan lebih terarah. Karena seseorang akan lebih berusaha lebih semngat dan giat dalam berbuat sesuatu. Sardiman (2004:47) mengatakan bahwa motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-
re
d
kegiatan tertentuguna mencapai tujuan.
Selanjutnya menurut Nawawi (2001:351), bahwa kata motivasi kata
te
dasarnya adalah motif yang berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang
eg
yang berlangsung secara sadar.
is
mendorong atau menjadikan sebab seseorang melakukan suatu perbuatan/kegiatan
Selanjutnya Motivasi belajar adalah sesuatu yang mendorong siswa untuk
nR
berperilaku yang langsung menyebabkan munculnya perilaku dalam belajar, Motivasi merupakan dorongan yang timbul dari diri seseorang secara di sadari maupun tidak di sadari untuk melakukan suatu tindakan untuk mencapai suatu
U
tujuan tertentu, atau usaha usaha yang dapat menyebabkan seseorang seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang di capai. (Sumiati dan Asra, 2009: 59) Tujuan Penulisan Tujuan dari Penelitian ini adalah : untuk menganalisis dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi Pedagogik guru terhadap Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi Akuntansi kelas XI IPS di SMA Prasetya Kota Gorontalo. METODE PENULISAN
Tempat Dan Waktu Penelitian Dalam penelitian, Objek Penelitian merupakan hal yang penting untuk di tetapkan agar penelitian tersebut terarah pada sasaran yang di iginkan. Adapun yang menjadi tempat penelitian ini adalah di laksnakan di SMA Prasetya Kota Gorontalo Jalan Budi Utomo No 70. Berdasarkan pertimbangan yakni lokasi penelitian ini tidak sulit untuk di jangkau keberadaannya, sehingga di rasakan mudah bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian Sedangkan waktu yang di butuhkan dalam menyusun penelitian ini adalah 7
d
bulan yang dari bulan januari sampai bulan juli 2013. Lebih jelasnya dapat di
re
lihat pada tabel berikut.
te
Teknik Pengumpulan Data.
Dalam rangka mengadakan penelitian maka di perlukan metode penelitian
is
yang relevan, karena hal itu merupakan syarat yang penting dalam membahas dan memecahkan masalah penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan
eg
dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif dengan bentuk regresi sederhana metode ini bermaksud untuk mendapatkan gambaran yang jelas
nR
mengenai masalah yang di teliti.
Dalam penelitian ini di samping menggunakan metode yang paling tepat juga
U
perlu memiliki teknik dan alat pengumpulan data yang relevan,penggunaan dan teknik pengumpulan data yang relevan memungkinkan di perolehnya data yang objektif. Adapun prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah. Metode Observasi Menurut hariwijaya dan triton (2005:63) definisi metode observasi adalah metode pengumpulan data secara sistematis melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala atau masalah masalah yang di teliti.
Metode Wawancara (interview)
Yaitu dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan dan untuk di jawab secara lisan pula melalui instrument yang telah di sediakan oleh peneliti kepeda pihak informan yang telah di tetapkan. Metode Kuisioner (angket) Yaitu teknik pengumpulan data yang di lakukan peneliti dengan cara memberikan seperangkat,pertanyaan tertulis kepada responden untuk di jawabnya. Dalam penelitian ini, angket yang dibuat dalam bentuk angket tertutup, dimana dalam angket telah disediakan alternatif jawaban yang harus dipilih oleh
d
responden yang diteliti dengan penskoran pada skala likert memberikan suatu
re
nilai skala untuk tiap alternatif jawaban yang berjumlah lima kategori. Penskoran untuk setiap alternatif jawaban adalah sebagai berikut : untuk pertanyaan, dengan
te
alternatif jawaban; (a) selalu = 5; (b) sering = 4; (c) kadang-kadang = 3; (d) jarang
is
= 2; dan (e) tidak pernah = 1.
eg
Populasi dan sampel Populasi
(Sugiono 2004:90) Populasi adalah wilaya generalisasi yang terdiri atas
nR
objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan kerakteristik tertentu yang di tetapkan peneliti untuk di pelajari Kemudian juga di tarik kesimpulannya. Di
U
sebutkan juga oleh sugiarto dan siagian (2003) Bahwa populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang ingin di teliti. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa Kelas XI
jurusan IPS yang berada dalam 3 kelas di SMA Prasetya Kota Gorontalo yang berjumlah 150 orang.
Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang di ambil melalui cara tertentu dan memiliki karakteristik tertentu jelas dan lengkap dan di anggap bisa mewakili populasi.
Arikunto (2005:95-98) mengemukakan bahwa untuk penempatan sampel adalah apabila jumlah populasi kurang dari 10%-15% atau 20%-25% dapat di tegaskan bahwa penentuan sampel tergantung pada kemampuan peneliti yang dapat di lihat dari (waktu,tenaga,dan dana) sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek serta besar kecilnya resiko yang di tanggung oleh peneliti. Maka pada sampel penelitian ini peneliti mengambil 25% dari sebagian populasi yang ada di antaranya siswa kelas XII IPS 1, SMA Prasetya, yang berjumlah 37 orang karena jumlah populasi lebih dari 100 orang dengan demikian
HASIL DAN PEMBAHASAN
te
Sejarah Singkat SMA Prasetya Kota Gorontalo
re
d
sampel penelitian ini.
Sekolah Menengah Atas (SMA) Prasetya Kota Gorontalo di bangun di atas
is
tanah seluas 3000 M2. Secara geografis, SMA Prasetya Kota Gorontalo terletak di
eg
Jalan Budi Utomo N0 70, Kelurahan Limba U1, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo dengan batas wilayah : Sebelah utara berbatasan dengan Jalan raya, Budi Utomo, sebelah selatan berbatasan dengan Rumah penduduk, sebelah timur
nR
berbatasan dengan Rumah penduduk, dan sebelah Barat berbatasan dengan Rumah penduduk. Sekolah Menegah Atas (SMA) Prasetya merupakan Sekolah
U
swasta tertua yang dibangun pada tanggal 17 Agustus 1990. Sekolah SMA Prasetya Kota gorontalo merupakan sekolah swasta yang di bangun oleh pemerintah Gorontalo, berdasarkan Surat Keputusan menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan, yang memiliki jumlah siswa, sekitar 400 siswa, dan jumlah guru sebanyak 30 orang, guru yang sudah ter’sertivikasi. SMA Prasetya merupakan sekolah Swasta (disamakan), sekolah swasta yang mampu bersaing dengan SMA Negeri lain, yang memiliki tenaga pendidik yang Profesional, SMA Prasetya Kota Gorontalo memiliki siswa-siswa yang cerdas unggul berprestasi, dibidang Akademik, Intrakurikuler dan Ekstra kurikuler, dan Berahlak Mulia.
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X Dari hasil perhitungan pada lampiran 6 di peroleh harga jumlah varians ab2=14,12 Harga Varians total yang di peroleh adalah at2= 76,38 dengan demikian di peroleh rhitung = 0,65. Harga ini bila di bandingkan dengan rdaftar product moment dengan taraf kepercayaan at= 0,05 yakni rdaftar =0, 30. Dari hasil penelitian tersebut ternyata rhitung > rdaftar dengan demikian instrumen Variabel X dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai instrumen pengumpulan data.
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y
d
Dari hasil perhitungan pada lampiran 6 di peroleh harga jumlah varians
re
ab2=16,85 Harga Varians total yang di peroleh adalah at2= 64,41 dengan demikian di peroleh rhitung = 0,79 Harga ini bila di bandingkan dengan rdaftar product moment
te
dengan taraf kepercayaan at= 0,05 yakni rdaftar =0, 30 Dari hasil penelitian tersebut ternyata rhitung > rdaftar dengan demikian instrumen Variabel Y dinyatakan reliabel
eg
is
dan dapat digunakan sebagai instrumen pengumpulan data.
Deskripsi Data Variabel X (Kompetensi Pedagogik Guru) Dalam variabel ini jumlah siswa yang menjadi sampel penelitian
nR
berjumlah 37 siswa. Kompetensi Pedagogik guru sebagai variabel X memperoleh skor sebagai berikut: 73 Skor terbesar, 41 Skor terkecil, Sehingga rentang data (r)
U
=32 , banyaknya Kelas =7, Panjang Kelas = 5, untuk median (Me) = 60,25, modus (Mo) = 59,5 (perhitungan terlampir pada lampiran 7). Sehingga distribusi pengamatan variabel X Sebagai berikut: banyak responden yang menjawab item pertanyaan antara 56-60 yaitu dengan frekuensi 11 dari hasil penelitian bahwa nilai rata-rata X = 59,89 dan Simpangan Baku (S) = 8,00. Deskripsi Data Variabel Y (Motivasi belajar siswa) Dalam variabel ini jumlah siswa yang menjadi sampel penelitian berjumlah = 37 siswa. Motivasi belajar siswa sebagai Variabel Y memperoleh skor sebagai berikut: Skor terbesar = 70, Skor terkecil = 37, Sehingga rentang data (r) = 33 , banyaknya Kelas = 7, Panjang Kelas = 5, untuk median (Me) = 58,4,
modus (Mo) = 59,00 (perhitungan terlampir pada lampiran 7). Sehingga distribusi pengamatan variabel Y Sebagai berikut: lebih banyak responden yang menjawab item pertanyaan antara 57-61 yaitu dengan frekuensi 9 dari hasil penelitian bahwa nilai rata-rata X = 57,70 dan Simpangan Baku (S) = 8,00.
Uji Normalitas Data Variabel X (Kompetensi Pedagagik Guru) Hasil pengujian normalitas data untuk variabel X (kompetensi Pedagogik guru) menunjukan skor χ2hitung = 8,76. Sedangkan dari daftar distribusi frekuensi
d
diperoleh harga χ2daftar (0,99) (3) = 9,21 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
re
χ2hitung ≤ χ2daftar (8,76 ≤ 9,21). Hal ini menunjukan bahwa data hasil penelitian
te
untuk variabel X berasal dari populasi yang berdistribusi normal (perhitungan terlampir pada lampiran 8).
is
Uji Normalitas Data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa)
eg
Hasil pengujian normalitas data untuk variabel Y (motivasi belajar siswa) menunjukan skor χ2hitung = 7,15. Sedangkan dari daftar distribusi frekuensi diperoleh harga χ2daftar (0,99) (3) = 9,21 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
nR
χ2hitung ≤ χ2daftar (7,15 ≤ 9,21). Hal ini menunjukan bahwa data hasil penelitian untuk variabel Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal (perhitungan
U
terlampir pada lampiran 8). Pengujian Hipotesis Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini, terlebih dahulu diadakan pengujian sebagai berikut: Mencari Persamaan Regresi Linier Sederhana Untuk mencari persamaan regresi digunakan rumus Ŷ = a + bX, sehingga dari hasil penelitian (lampiran 11) diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Ŷ = 27,40 + 0,50 X. Hal ini berarti setiap terjadi perubahan sebesar satu unit pada variabel X (kompetensi pedagogik guru), maka akan diikuti oleh perubahan
(penurunan atau peningkatan) rata-rata sebesar 0,50 unit variabel Y (motivasi belajar siswa) dan ini berarti setiap terjadi perubahan pada indikator kompetensi pedagogik guru, maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata indikator motivasi belajar siswa di SMA Prasetya Kota Gorontalo. Uji Linieritas dan Keberartian Persamaan Regresi Untuk kepentingan pengujian linieritas dan keberartian persamaan regresi digunakan taraf
nyata ά = 0,01 atau ά = 0,05. Berdasarkan perhitungan uji
linieritas sebagaimana terlampir (lampiran 9) diperoleh harga Fhitung = 1,32
d
sedangkan Fdaftar(0,95) (17, 18 ) = 2,16 . Karena harga Fhitung lebih kecil dari Fdaftar
re
(2,16 ≤ ), maka dapat dikatakan bahwa persamaan regresi Ŷ = 27,40 + 0,50X berbentuk linier. (Yunus, 2011:80).
te
Sedangkan untuk uji keberartian diperoleh harga Fhitung = 5,75 sedangkan Fdaftar(0,95) (1, 29) = 4,20. Karena harga Fhitung lebih besar dari Fdaftar (5,75 ≥ 4,20),
is
maka dapat dikatakan bahwa persamaan regresi linier tersebut di atas benar-benar
eg
signifikan (berarti). (Yunus, 2011:80).
Pengujian Koefisien Korelasi Linier Sederhana
nR
Pengujian korelasi dimaksudkan untuk mengetahui beberapa kekuatan atau derajat hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. (Yunus, 2010:90). Ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan terutama untuk data
U
kuantitatif dinamakan koefisien korelasi (r). Sedang penentu derajat hubungan antara variabel dinamakan koefisien determinasi (r2). Hasil pengujian koefisien korelasi dan determinasi, selanjutnya dapat diuji tingkat signifikansi atau keberartiannya. Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 9 diperoleh harga r = 0,53 dan harga r2 = 0,2809 (28,09 %). Hal ini berarti bahwa derajat hubungan antara variabel X (kompetensi pedagogik guru) dan variabel Y (motivasi belajar siswa) sebesar 28,96%. Dalam arti bahwa variabel kompetensi guru memberikan konstribusi terhadap variabel motivasi belajar siswa sebesar 28,96% dan sisanya 71,04% ditentukan oleh variabel lain.
Pembahasan Berdasarkan permasalahan yang telah ditemukan sebelumnya, serta rumusan hipotesis yang berbunyi “Terdapat Pengaruh Positif Antara Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa”. Perlu ditentukan statistika uji yang digunakan sehubungan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini digunakan uji chi kuadrat untuk uji normalitas data dari hasil hitung di peroleh , X2hitung Lebih kecil dari pada X2daftar, Sehingga dari hasil tersebut dapat di simpulkan bahwa Variabel (X) kompetensi pedagogik guru
d
maupun Variabel (Y) motivasi belajar siswa benar-benar berdistribusi normal.
re
Dengan demikian data dari kedua variabel Tersebut. Maka uji yang di gunakan selanjutnya adalah uji regresi pengujian ini digunakan untuk mengukur seberapa
te
besar pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi belajar siswa. Dalam pengujian hipotesis, hasilnya menunjukan bahwa hipotesis (Ho)
is
yang diuji ditolak, yang artinya signifikan, dan hipotesis penelitian (Ha) yang
eg
diajukan diterima. Hal ini terlihat dari semua harga Fhitung yang lebih besar dari Fdaftar pada taraf signifikan ά = 0,05. Untuk kepentingan pengujian linieritas dan keberartian persamaan regresi digunakan taraf nyata ά = 0,01 atau ά = 0,05.
nR
Berdasarkan perhitungan uji linieritas sebagaimana terlampir (lampiran 9) diperoleh harga Fhitung = 1,32 sedangkan Fdaftar(0,95) (17, 18 ) = 2,16 . Karena harga Fhitung lebih kecil dari Fdaftar (2,16 ≤ ), maka dapat dikatakan bahwa persamaan
U
regresi Ŷ = 27,40 + 0,50X berbentuk linier. (Yunus, 2011:80). Sedangkan untuk uji keberartian diperoleh harga Fhitung = 5,75 sedangkan
Fdaftar(0,95) (1, 29) = 4,20. Karena harga Fhitung lebih besar dari Fdaftar (5,75 ≥ 4,20), maka dapat dikatakan bahwa persamaan regresi linier tersebut di atas benar-benar signifikan (berarti). (Yunus, 2011:80). Kemudian
Melalui
hasil
pengujian
koefisien
korelasi
sederhana
Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 9 diperoleh harga r = 0,53 dan harga r2 = 0,2809 (28,09 %). Hal ini berarti bahwa derajat hubungan antara variabel X (kompetensi pedagogik guru) dan variabel Y (motivasi belajar siswa) sebesar
28,96%. Dalam arti bahwa variabel kompetensi guru memberikan konstribusi terhadap variabel motivasi belajar siswa sebesar 28,96% dan sisanya 71,04% ditentukan oleh variabel lain yang tidak di desain dalam penelitian ini. Misalnya adanya Faktor-Faktor dari luar salah satu Faktor tersebut adalah, Faktor Status sosial orang tua dan kondisi lingkungan belajar itu sendiri,
yang dapat
mempengaruhi motivasi belajar siswa itu sendiri, oleh karena itu motivasi belajar yang muncul dalam diri siswa belum nampak, sehingga berakibat pada semangat belajar siswa yang rendah. Kondisi ini juga ditambah pula dengan pemahaman
d
dasar siswa mengenai ekonomi akuntansi yang masih kurang.
re
KESIMPULAN DAN SARAN
te
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk menganalisis pengaruh
is
kompetensi Pedagogik guru terhadap motivasi belajar siswa yang telah diuraikan
eg
sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut : Kompetensi pedagogik guru memiliki pengaruh yang positif terhadap motivasi belajar siswa di SMA Prasetya Kota Gorontalo. Hal ini telah di ukur
nR
dengan menggunakan rumus-rumus statistik, Dengan uji normalitas data yang menunjukan data dari kedua Variabel ( X dan Y ) adalah benar-benar normal, kemudian persamaan regresi sederhana yang dinyatakan dengan Fhitung lebih besar
U
dari Fdaftar, dan uji korelasi yang signifikan , kompetensi pedagogik guru yang dilaksanakan secara efektif mempunyai pengaruh yang positif terhadap motivasi belajar siswa. Adapun hipotesis yang diajukan adalah terdapat pengaruh kompetensi Pedagogik guru terhadap motivasi belajar siswa, suatu penelitian pada Kelas XI Is SMA Prasetya Kota Gorontalo. Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini hasilnya menunjukan bahwa hipotesis Ha yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara kompetensi Pedagogik guru terhadap motivasi belajar siswa di SMA
Prasetya Kota Gorontalo dapat diterima dalam penelitian ini. Hal ini
terlihat dari semua harga Fhitung lebih besar dari Fdaftar baik pada taraf signifikan (a) = 0,05.
Saran Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan diatas, berikut ini akan dikemukakan beberapa saran antara lain : Ø Kompetensi pedagogik guru yang diterapkan kepada siswa sebaiknya harus lebih efektif sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di SMA Prasetya kota gorontalo.
d
Ø Guru harus meningkatkan kemampuan mengajarnya, terutama dalam
re
menerapkan materi di dalam kelas, agar siswa bisa termotivasi dengan
te
baik.
DAFTAR FUSTAKA..
eg
is
Aqib Zainal.(2002). Profesionalisme guru dalam proses pembelajaran. Jln Kaliwaron 58 Jakarta: insan cendekia. Hamalik, oemar. ( 2002). pendidikan guru berdasarkan pendidikan kompetensi. Jakarta : PT Bumi Aksara
nR
Kunandar, 2006, Guru profesional.jakarta: rajawali pers
U
Majid, Abdul. (2009). perencanaan pembelajaran mengembangkan standar kompetensi guru. jln ibu inggit garnasih no 4., Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Mulyasa. (2007). Standar kompetensi dan sertifikasi guru. Jln ibu inggit no : PT Remaja rosda karya. Muhaimin. 2004. Kompetensi Guru (Online) http://haripambudi.blogspot.com/kompetensi-guru.html, (8 april 2013) Nawawi. 2001. Pengertian Motivasi (Online) htt://rimaru,web.id/pengertian-motivasi-menurut-beberapa-ahli/, Diakses (5 Maret 2013) Sumiati, Dan Asra. (2009). Metode pembelajaran.jln teratai raya. Bandung: CV Wacana prima.
Sagala, Saipul. (2009). Kemampuan profesional guru dan tenaga kependidikan. Bandung: Alfabeta Sofyan dan Uno. 2004. Teori Motivasi Dan Aplikasinya Dalam Peneliti Gorontalo : Nurul Jannah. Sardiman, AM. 2004. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
d
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : PT Tarsito
re
Wijaya cece, (2001) Kemampuan dasar guru dalam poses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja rosda karya
te
Yunus,Hamzah (2011) Bahan ajar mata kuliah statistika.Universitas negeri
U
nR
eg
is
Gorontalo