PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KOMPETENSI SOSIAL GURU EKONOMI AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA DI KOTA PATI
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Atik Alami NIM 7101407035
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada: Hari
: Rabu
Tanggal
: 11 Januari 2012
Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Margunani, MP NIP. 195703181986012001
Maylia Pramono Sari, SE, M.Si, Akt NIP. 198005032005012001
Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dra. Nanik Suryani, M.Pd NIP 195604211985032001
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada: Hari
: Selasa
Tanggal
: 07 Februari 2012
Penguji Skripsi
Drs. Tarsis Tarmudji, M.M NIP. 194911211976031002 Anggota I
Anggota II
Dra. Margunani, MP NIP. 195703181986012001
Maylia Pramono Sari, SE, M.Si, Akt NIP. 198005032005012001
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. S. Martono M.Si NIP. 196603081989011001
iii
PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam sripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini di kutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang,
Februari 2012
Atik Alami NIM 7101407035
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto: ¾ Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. Arra’du: 11) ¾ Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena di dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil. (Mario Teguh)
Persembahan: Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1. Orangtuaku tercinta (Bp.Kasmun dan Ibu Atmini) yang selalu mendoakan dan mendukungku 2. Adikku tersayang (Mika Anjar Sari) yang selalu
membantuku
dan
memberi
semangat 3. Almamaterku 4. Teman-teman kost “Adem Ayem” terima kasih atas kebersamaannya 5. Teman-teman seperjuangan khususnya Pendidikan Akuntansi A ’07 terima kasih atas bantuan dan motivasi kalian
v
PRAKATA
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetensi Profesional dan Kompetensi Sosial Guru Ekonomi Akuntansi terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA di Kota Pati”. Penulisan skripsi ini digunakan sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Strata 1 Pendidikan Akuntansi pada Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka skripsi ini tidak akan terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmojo, M.Si., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi strata satu di Universitas Negeri Semarang; 2. Drs. S Martono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi yang telah mengesahkan skripsi ini; 3. Dra. Nanik Suryani, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi yang telah membantu memberikan izin observasi dan penelitian skripsi ini; 4. Dosen Pembimbing 1, Dra.Margunani,M.P., yang telah membimbing dan memberi pengarahan kepada penulis hingga selesainya penulisan skripsi ini; 5. Dosen Pembimbing II, Maylia Pramono Sari, SE, M.Si, Akt., yang telah membimbing dan memberi pengarahan kepada penulis hingga selesainya penulisan skripsi ini; 6. Drs. Tarsis Tarmudji, M.M, Penguji Utama yang telah menguji skripsi dan memberi pengarahan dalam penyusunan skripsi ini sehingga menjadi lebih baik;
vi
7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis; 8. Kepala SMA negeri dan swasta di kota Pati yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian guna mengumpulkan bahan skripsi; 9. Guru Pengampu mata pelajaran Ekonomi Akuntansi SMA negeri dan swasta di kota Pati yang telah membantu dan memberikan data guna terlaksananya penelitian ini; 10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberi bantuan dan dukungan hingga selesainya penulisan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan pihak lain yang membaca tulisan ini.
Semarang, Februari 2012
Penyusun
vii
SARI Atik Alami. 2012. “Pengaruh Kompetensi Profesional dan Kompetensi Sosial Guru Ekonomi Akuntansi terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA di Kota Pati“. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dra. Margunani, MP. II. Maylia Pramono Sari, S.E,M,Si,Akt. Kata kunci : Prestasi Belajar, Kompetensi Profesional, Kompetensi Sosial. Keberhasilan proses pembelajaran di sekolah dapat dilihat dari prestasi belajar siswa. Prestasi belajar akan mencapai hasil maksimal jika guru yang terlibat langsung dalam pembelajaran mempunyai kompetensi profesional sebagai pendidik. Kompetensi profesional guru akan maksimal jika ditunjang dengan kompetensi sosial. Penguasaan materi secara luas dan mendalam tidak akan tersampaikan dengan baik kepada siswa jika guru tidak mampu berkomunikasi aktif dengan siswa. Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh kompetensi profesional dan kompetensi sosial guru ekonomi akuntansi terhadap prestasi belajar siswa SMA di kota Pati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kompetensi profesional dan kompetensi sosial guru ekonomi akuntansi terhadap prestasi belajar siswa SMA di kota Pati. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru mata pelajaran ekonomi akuntansi di SMA negeri maupun swasta di kota Pati. Sampel berjumlah 30 orang guru. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik population research (penelitian populasi) atau sensus yang pelaksanaanya dilakukan dengan mengambil semua sampel yang ada di dalam populasi, karena jumlah sampel atau subyek penelitian yang tidak mencapai 100 orang. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria kompetensi profesional tinggi (80,67%), sedangkan kompetensi sosial guru pada kriteria sangat tinggi (85,00%). Ada pengaruh signifikan antara kompetensi profesional dan kompetensi sosial guru baik secara parsial maupun simultan terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi akuntansi pada kriteria baik (74,90). Kompetensi profesional dan kompetensi sosial guru ekonomi akuntansi berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SMA di kota Pati. Guru diharapkan meningkatkan kompetensi profesional yang dimilikinya, terutama penguasaan dan pemanfaatan teknologi dan komunikasi dalam pembelajaran serta meningkatkan kompetensi sosial terutama berkomunikasi dengan orang tua siswa, supaya terjalin kerjasama yang baik antara guru dengan orang tua siswa.
viii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.......................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................................
ii
PENGESAHAN KELULUSAN .....................................................................
iii
PERNYATAAN..............................................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................
v
PRAKATA ......................................................................................................
vi
SARI................................................................................................................
viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
xvii
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................
1
1.1 Latar Belakang ...........................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................
9
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................
10
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................
10
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................
12
2.1 Prestasi Belajar .........................................................................
12
2.1.1 Pengertian Prestasi Belajar ..............................................
12
2.1.2 Penilaian Prestasi Belajar .................................................
14
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .......
15
ix
2.1.4 Faktor-Faktor yang Turut diperhitungkan dalam Penilaian ...........................................................................
18
2.2 Kompetensi Profesional Guru ..................................................
20
2.2.1 Pengertian Kompetensi Profesional .................................
20
2.2.2 Hakekat Profesi Guru .......................................................
22
2.2.3 Fungsi dan Peranan Guru .................................................
23
2.2.4 Syarat Guru yang Baik dan Berhasil ................................
25
2.2.5 Karakteristik Kompetensi Guru .......................................
27
2.2.6 Indikator Kompetensi Profesional Guru ..........................
29
2.3 Kompetensi Sosial Guru ............................................................
34
2.3.1 Pengertian Kompetensi Sosial..........................................
34
2.3.2 Pentingnya Kompetensi Guru ..........................................
35
2.3.3 Indikator Kompetensi Sosial Guru ...................................
37
2.4 Kerangka Berpikir .....................................................................
38
2.5 Hipotesis Penelitian ..................................................................
42
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................
43
3.1 Populasi dan Sampel..................................................................
43
3.2 Variabel Penelitian ...................................................................
44
3.2.1 Variabel Bebas (X)...........................................................
44
3.2.2 Variabel Terikat (Y) .........................................................
45
3.3 Metode Pengumpulan Data ......................................................
46
3.3.1 Metode Angket atau Kuesioner ........................................
46
3.3.2 Metode Dokumentasi .......................................................
46
x
3.4 Analisis Tes Hasil Uji Coba ......................................................
47
3.4.1 Uji Validitas ....................................................................
47
3.4.2 Uji Reliabilitas ................................................................
48
3.5 Metode Analisis Data ................................................................
49
3.5.1 Metode Analisis Deskriptif Presentase ............................
49
3.5.2 Uji Prasyarat Analisis Regresi .........................................
50
3.5.2.1 Uji Normalitas Data .............................................
51
3.5.2.2 Uji Linieritas ........................................................
51
3.5.3 Analisis Regresi Berganda ..............................................
52
3.5.4 Uji Asumsi Klasik ............................................................
52
3.5.4.1 Uji Multikolinearitas ............................................
52
3.5.4.2 Uji Heteroskedastisitas .........................................
53
3.5.5 Uji Hipotesis ....................................................................
53
3.5.5.1 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) .................
53
3.5.5.2 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) .....................
54
3.5.5.3 Koefisien Determinasi Simultan (R2) .................
54
3.5.5.4 Koefisien Determinasi Parsial (r2) .........................
55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...............................
56
4.1 Hasil Penelitian ..........................................................................
56
4.1.1 Deskripsi Populasi dan Sampel ........................................
56
4.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian ...........................................
58
4.1.2.1 Kompetensi Profesional .......................................
58
4.1.2.2 Kompetensi Sosial................................................
66
xi
4.1.2.3 Prestasi Belajar .....................................................
72
4.1.3 Metode Analisis Data .......................................................
74
4.1.3.1 Uji Prasyarat Analisis Regresi .............................
74
4.1.3.2 Analisis Regresi Berganda ...................................
78
4.1.3.3 Uji Asumsi Klasik ...............................................
79
4.1.3.4 Uji Hipotesis ........................................................
82
4.1.3.5 Koefisien Determinasi Simultan (R2) .................
85
4.1.3.6 Koefisien Determinasi Parsial (r2) ......................
85
4.2 Pembahasan ..............................................................................
86
BAB V PENUTUP .......................................................................................
93
5.1 Kesimpulan ...............................................................................
93
5.2 Saran ..........................................................................................
94
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
95
LAMPIRAN ...................................................................................................
97
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .................................................................... Gambar 4.1 Diagram
Batang
Deskriptif
Persentasi
Kompetensi
Profesional ............................................................................... Gambar 4.2 Diagram
Batang
Deskriptif
Persentasi
42
58
Menguasai
Substansi Bidang Studi dan Metodologi Keilmuan .................
60
Gambar 4.3 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Menguasai Struktur dan Materi Bidang Studi ...........................................................
61
Gambar 4.4 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Menguasai dan Memanfaatkan
Teknologi
dan
Komunikasi
dalam
Pembelajaran ............................................................................
63
Gambar 4.5 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Mengorganisasikan Materi Kurikulum Bidang Studi ..............................................
64
Gambar 4.6 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Melalui Penelitian Tindakan Kelas ......
66
Gambar 4.7 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Kompetensi Sosial ......
67
Gambar 4.8 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Kemampuan Guru Berkomunikasi dengan Siswa ...................................................
69
Gambar 4.9 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Kemampuan Guru Berkomunikasi dengan Sesama Pendidik .................................
xiii
70
Gambar 4.10 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Kemampuan Guru Berkomunikasi dengan Orang tua Siswa atau Masyarakat ......
72
Gambar 4.11 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Prestasi Belajar ............
74
Gambar 4.12 Normalitas dengan P-Plot .........................................................
76
Gambar 4.12 Uji Heteroskedastisitas Data .....................................................
81
xiv
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
Tabel 1.1
Data Prestasi Belajar Siswa dari Ulangan Harian ........................
3
Tabel 3.1
Jumlah Sampel Sekolah dan Guru ..............................................
44
Tabel 3.2
Kategori Prestasi Belajar Siswa ...................................................
45
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Instrumen .....................................................
47
Tabel 3.4
Jenjang Kriteria Penilaian Angket ..............................................
50
Tabel 4.1
Jumlah Sampel Guru ...................................................................
57
Tabel 4.2
Distribusi Variabel Kompetensi Profesional ..............................
58
Tabel 4.3
Distribusi
Menguasai
Substansi
Bidang
Studi
dan
Metodologi Keilmuan .................................................................
59
Tabel 4.4
Distribusi Menguasai Struktur dan Materi Bidang Studi .............
60
Tabel 4.5
Distribusi Menguasai dan Memanfaatkan Teknologi dan Komunikasi dalam Pembelajaran ................................................
62
Tabel 4.6
Distribusi Mengorganisasikan Materi Kurikulum Bidang Studi .....
63
Tabel 4.7
Distribusi Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Melalui Penelitian Tindakan Kelas ...........................................................
65
Tabel 4.8
Distribusi Variabel Kompetensi Sosial ........................................
66
Tabel 4.9
Distribusi Kemampuan Guru Berkomunikasi dengan Siswa.......
68
Tabel 4.10 Distribusi
Kemampuan
Guru
Berkomunikasi
dengan
Sesama Pendidik ..........................................................................
69
Tabel 4.11 Distribusi Kemampuan Guru Berkomunikasi dengan Orang tua Siswa atau Masyarakat ...........................................................
xv
71
Tabel 4.12 Distribusi Daftar Prestasi Belajar Siswa Tiap Responden Penelitian......................................................................................
72
Tabel 4.13 Distribusi Prestasi Belajar ............................................................
73
Tabel 4.14 Hasil uji Normalitas Data.............................................................
75
Tabel 4.15 Hasil uji Linieritas........................................................................
77
Tabel 4.16 Hasil Analisis Regresi Berganda .................................................
78
Tabel 4.17 Hasil Uji Multikolenieritas ..........................................................
80
Tabel 4.18 Hasil Uji Glejser ..........................................................................
82
Tabel 4.19 Hasil Uji F (Simultan) ..................................................................
83
Tabel 4.20 Hasil Uji t (Parsial) ......................................................................
84
Tabel 4.21 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)..........................................
85
Tabel 4.22 Hasil Uji Koefisiensi r2 (Parsial) .................................................
86
xvi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
Lampiran 1
Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Penelitian ...............................
98
Lampiran 2
Angket Uji Coba Penelitian ....................................................
100
Lampiran 3
Daftar Responden Uji Coba Instrumen Penelitian ..................
113
Lampiran 4
Butir Soal Validitas dan Reliabilitas .......................................
114
Lampiran 5
Hasil Perhitungan Validitas Instrumen ...................................
115
Lampiran 6
Hasil Perhitungan Reliabilitas .................................................
119
Lampiran 7
Kisi-kisi Angket Penelitian .....................................................
120
Lampiran 8
Angket Penelitian ....................................................................
121
Lampiran 9
Daftar Nama Responden Penelitian ........................................
134
Lampiran 10 Tabulasi Data Penelitian .........................................................
135
Lampiran 11 Hasil Perhitungan SPSS versi 16 ...........................................
138
Lampiran 12 Daftar Prestasi Belajar Siswa (Ujian Akhir Semester) ...........
144
Lampiran 13 Surat Ijin Penelitian dari Jurusan ............................................
159
Lampiran 14 Surat Ijin Penelitian dari LITBANG Kota Pati .......................
160
Lampiran 15 Surat Ijin Keterangan Telah Penelitian ...................................
161
xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan bagian dari kegiatan pendidikan pada umumnya, secara otomatis berusaha membawa siswa untuk menuju keadaan yang lebih baik. Tidak ada tujuan yang lebih penting dalam proses pembelajaran kecuali mengusahakan agar prestasi belajar siswa mencapai tingkat optimal. Guru berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran dituntut untuk mampu menjelaskan tujuan-tujuan belajar agar menghasilkan peserta didik yang berprestasi baik. Pembelajaran yang berkualitas harus didukung oleh berbagai faktor antara lain: siswa dan guru sebagai subyek utama, sarana dan prasarana sebagai sumber utama, kurikulum, lingkungan, serta proses belajar mengajar. Prestasi belajar merupakan salah satu aspek yang sangat diperhatikan oleh guru dan pihak sekolah. Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Salah satu cara yang bisa ditempuh misalnya meningkatkan kualitas dan kompetensi guru agar proses belajar mengajar berlangsung efektif. Prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar (Anni,dkk 2007:5). Prestasi belajar siswa dapat dilihat dari tingkat keberhasilan dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Menurut Djalal 1
2
(1986:4) bahwa prestasi belajar siswa merupakan gambaran kemampuan siswa yang diperoleh dari hasil penilaian proses belajar siswa dalam mencapai tujuan pengajaran. Prestasi belajar dalam hal ini meliputi hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh siswa dalam periode tertentu. Menurut Arikunto (2007: 276), nilai prestasi harus mencerminkan tingkatan-tingkatan siswa sejauh mana telah dapat mencapai tujuan yang ditetapkan disetiap bidang studi. Simbol yang digunakan untuk menyatakan nilai, baik huruf maupun angka, hendaknya hanya merupakan gambaran tentang prestasi saja. Prestasi belajar dapat ditunjukkan dengan skor atau angka yang menunjukkan nilai-nilai dari sejumlah mata pelajaran yang menggambarkan pengetahuan dan ketrampilan yang dicapai oleh siswa, sedangkan untuk memperoleh nilai digunakan tes terhadap mata pelajaran terlebih dahulu. Hasil tes tersebut yang menunjukkan keadaan tinggi rendahnya prestasi yang akan diperoleh siswa. Studi pendahuluan diketahui masih ada beberapa siswa yang memperoleh nilai dalam kriteria cukup dan kurang baik dari penguasaan materi ekonomi akuntansi. Ini terbukti bahwa prestasi belajar siswa masih kurang maksimal karena belum memenuhi kriteria nilai baik dan sangat baik. Berikut data prestasi belajar siswa dari ulangan harian mata pelajaran ekonomi akuntansi semester genap tahun ajaran 2010/2011 pada empat sekolah di kota Pati:
3
Tabel 1.1 Prestasi Belajar Siswa dari Ulangan Harian Tahun Ajaran 2010/2011 Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Kriteria nilai yang dicapai Sekolah Sangat Kurang Sangat Baik Cukup Baik Baik Kurang (71-85,99) (56-70,99) (86-100) (41-55,99) (<41) SMA Negeri 2 Pati 5 siswa 12 siswa 18 siswa 2 siswa 0 SMA Negeri 3 Pati 7 siswa 8 siswa 9 siswa 12 siswa 0 SMA Nasional Pati 9 siswa 10 siswa 14 siswa 8 siswa 0 SMA PGRI 1 Pati 3 siswa 6 siswa 20 siswa 19 siswa 0 Sumber: data sekunder, diolah Dari tabel 1.1 terlihat masih ada beberapa siswa yang memperoleh nilai masuk dalam kriteria kurang baik. Dengan demikian pemahaman atau penguasaan materi oleh siswa masih kurang maksimal. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat permasalahan yang menjadi penyebab belum tercapainya prestasi belajar yang baik. Perbedaan prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Dalyono (2007: 55) bahwa, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dibagi menjadi dua, faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern merupakan faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, seperti kesehatan, inteligensi dan bakat, minat dan motivasi, cara belajar. Faktor ekstern merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, seperti faktor keluarga, faktor sekolah, faktor masyarakat dan lingkungan sekitar. Faktor ekstern yang memberikan pengaruh cukup besar terhadap keberhasilan prestasi belajar siswa salah satunya guru. Sudjana (2005: 41) mengungkapkan bahwa guru merupakan salah satu faktor dominan yang
4
mempengaruhi kualitas pembelajaran, namun guru akan dominan ketika mempunyai kompetensi profesional. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan dalam proses belajar mengajar di kelas. Seorang guru harus memenuhi standar kompetensi sebagai pengajar dan pendidik. Karena guru memegang peranan yang sangat penting untuk upaya peningkatan kualitas pendidikan. Menurut Siskandar (dalam Pedoman PPL UNNES, 2010: 80), kompetensi mengandung pengertian kemampuan yang dapat dilakukan oleh guru yang mencakup kepribadian, sikap dan tingkah laku guru yang ditunjukkan dalam setiap gerak-gerik sesuai dengan tuntutan profesi sebagai guru. Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005, kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi profesional merupakan salah satu faktor penentu mutu atau kualitas guru. Guru yang mempunyai kompetensi profesional baik akan menghasilkan prestasi belajar siswa yang baik pula. Menurut Soewarso (2004), bahwa guru yang profesional mampu mengembangkan pembelajaran sehingga dapat membentuk peserta didik menjadi lulus berkualitas tinggi. Guru yang bermutu adalah mereka yang memiliki kompetensi profesional dengan berbagai kapasitasnya sebagai pendidik. Guru yang profesional bukan ditentukan oleh lembaga dimana ia memperoleh pendidikan tetapi lebih ditentukan oleh apakah ia berhasil atau tidak dalam bekerja sehingga bisa menyajikan karya yang berguna untuk masyarakat (Balitbang, 2003).
5
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 dalam Pedoman PPL UNNES (2010), kompetensi profesional dapat diartikan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional. Kompetensi profesional indikatornya meliputi: a) menguasai bidang studi dan metodologi keilmuan, b) menguasai struktur dan materi bidang studi, c) menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, d) mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi, e) meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas. Setiap guru profesional harus memenuhi persyaratan sebagai manusia yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan, tetapi dipihak lain dia juga mengemban sejumlah tanggung jawab dalam bidang pendidikan. Guru akan mampu melaksanakan tanggung jawabnya apabila dia memiliki kompetensi yang diperlukan untuk itu. Setiap tanggung jawab memerlukan sejumlah kompetensi. Selain kompetensi profesional masih terdapat beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, salah satu diantaranya kompetensi sosial. Berdasarkan kodrat manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk etis, dia harus dapat memperlakukan peserta didiknya secara wajar dan bertujuan agar tercapai optimalisasi potensi pada diri masing-masing peserta didik. Seorang guru harus memahami dan menerapkan prinsip belajar humanistik yang beranggapan bahwa keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan yang ada pada diri peserta didik tersebut.
6
Kompetensi sosial merupakan kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali serta masyarakat sekitar (UU RI No.14 tahun 2005 dalam Pedoman PPL UNNES, 2010). Seorang guru dikatakan mempunyai kompetensi sosial jika guru tersebut mampu berkomunikasi dengan peserta didik dan lingkungan sekitar dengan baik. Indikatornya meliputi: a) kemampuan guru berkomunikasi dengan siswa, b) kemampuan guru berkomunikasi dengan pendidik, c) kemampuan guru berkomunikasi dengan orang tua siswa atau masyarakat. Kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam akan berhasil diterima oleh peserta didik, jika guru mampu menyampaikan materi tersebut dengan baik. Proses penyampaian materi dapat berjalan dengan baik apabila guru mampu berkomunikasi secara lancar dengan peserta didik. Oleh karena itu, kompetensi profesional dan kompetensi sosial merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh seorang guru. Sebab kompetensi guru dapat dijadikan sebagai dasar atau alat untuk merumuskan kriteria penyeleksian dalam rangka penerimaan dan penempatan seorang guru. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan profesional. Peranan guru sangat penting dalam pembangunan nasional, khususnya di bidang pendidikan yang terkait dengan fungsi dan peran guru seperti dirumuskan dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan mengevaluasi peserta didik pada
7
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di Departemen Pendidikan Nasional Kabupaten Pati, diperoleh data tentang jumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) di kota Pati sebanyak 9 sekolah. Jumlah tersebut terdiri dari 3 SMA negeri dan 6 SMA swasta. Dari data yang diperoleh ini kemudian akan diteliti tentang jumlah guru yang mengajar mata pelajaran ekonomi akuntansi yang selanjutnya akan diteliti pengaruh kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi akuntansi. Pelajaran akuntansi di tingkat SMA, mulai diperkenalkan pada siswa kelas XI IPS, sedangkan untuk mata pelajaran ekonomi sudah diajarkan pada kelas X. Mata pelajaran akuntansi pada tingkat SMA tidak berdiri sendiri tapi masuk dalam pelajaran ekonomi, nilai ekonomi tersebut merupakan gabungan dari nilai ekonomi dengan akuntansi. Pembelajaran akuntansi di SMA merupakan salah satu cara untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap rasional, teliti, jujur dan bertanggung jawab melalui prosedur pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran transaksi keuangan yang terjadi selama periode pembukuan. Tujuan mempelajari akuntansi di sekolah salah satunya untuk membekali siswa dengan berbagai kompetensi dasar. Dengan berbagai kompetensi tersebut tentunya siswa diharapkan mampu menguasai dan menerapkan konsep-konsep dasar, prinsip dan prosedur akuntansi yang benar, baik untuk kepentingan melanjutkan pendidikan
8
ke perguruan tinggi maupun terjun ke masyarakat sehingga memberikan manfaat bagi kehidupan siswa dan masyarakat disekitarnya. Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa kompetensi profesional dan kompetensi sosial guru merupakan faktor ekstern yang sangat dominan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Berdasarkan penelitian Illya Silfana (2009) dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Kompetensi Profesional dan Produktivitas Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Program Keahlian Akuntansi SMK di Kota Semarang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial ada pengaruh positif kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar siswa program keahlian akuntansi SMK di kota Semarang. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Suswanto (2009) dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi (Studi Kasus pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pundong Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial ada pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi akuntansi. Mengutip jurnal dari Nurdin mengemukakan “dengan kompetensi profesional yang memadai diharapkan guru dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keberhasilan belajar siswa”. Hal yang sama dikutip dari jurnal Bhargava (2011) menyatakan bahwa faktor terpenting dalam sistem belajar mengajar adalah guru. Menurut Kohll (1992) dalam jurnal Bhargava menekankan bahwa seorang guru yang kompeten harus mewujudkan pengetahuan tentang
9
materi pelajaran dan memiliki pemahaman serta faktor-faktor yang berdampak pada pendidikan. Mukhopadhyay (1994) dalam jurnal Bhargava menyatakan bahwa keterampilan komunikasi guru yang efektif akan menyebabkan siswa lebih memahami penjelasan dari guru dan membantu dalam mencapai tujuan pendidikan. Dalam upaya untuk peningkatan mutu dan kualitas pendidikan, kemampuan guru dalam mengajar menarik untuk dikaji lebih lanjut, mengingat seorang guru merupakan pemeran utama dalam proses belajar mengajar dan mengingat pentingnya prestasi belajar sebagai indikator keberhasilan proses pembelajaran, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang masalah tersebut dan mengambil judul: “Pengaruh Kompetensi Profesional dan Kompetensi Sosial Guru Ekonomi Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA di Kota Pati”.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Adakah pengaruh kompetensi profesional dan kompetensi sosial guru ekonomi akuntansi terhadap prestasi belajar siswa SMA di kota Pati? 2. Adakah pengaruh kompetensi profesional guru ekonomi akuntansi terhadap prestasi belajar siswa SMA di kota Pati? 3. Adakah pengaruh kompetensi sosial guru ekonomi akuntansi terhadap prestasi belajar siswa SMA di kota Pati?
10
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat diketahui tujuan dari penelitian yaitu untuk: 1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh kompetensi profesional dan kompetensi sosial guru ekonomi akuntansi terhadap prestasi belajar siswa SMA di kota Pati. 2. Mengetahui ada tidaknya pengaruh kompetensi profesional guru ekonomi akuntansi terhadap prestasi belajar siswa SMA di kota Pati. 3. Mengetahui ada tidaknya pengaruh kompetensi sosial guru ekonomi akuntansi terhadap prestasi belajar siswa SMA di kota Pati.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan dunia pendidikan dan dapat dijadikan referensi dalam penelitian konsep sejenis yang lebih luas. 1.4.2 Manfaat Praktis 1.4.2.1 Bagi pembaca Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan sebagai latihan serta pengalaman dalam mempraktekkan teori yang diterima di bangku kuliah. Selain itu memotivasi guru untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki agar kualitas pendidikan menjadi lebih baik dan prestasi belajar siswa menjadi meningkat.
11
1.4.2.2 Bagi sekolah Memberikan sumbangan bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 1.4.2.3 Bagi penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dengan terjun langsung ke lapangan dan memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan kemampuan dan keterampilan meneliti serta pengetahuan yang lebih mendalam terutama pada bidang pendidikan akuntansi.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Prestasi belajar 2.1.1 Pengertian Prestasi Belajar Menurut Arikunto (2007: 276), nilai prestasi harus mencerminkan tingkatan-tingkatan siswa sejauh mana telah dapat mencapai tujuan yang ditetapkan disetiap bidang studi. Simbol yang digunakan untuk menyatakan nilai, baik huruf maupun angka, hendaknya hanya merupakan gambaran tentang prestasi saja. Prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar (Anni,dkk 2007:5). Menurut Djalal (1986: 4) bahwa prestasi belajar siswa adalah gambaran kemampuan siswa yang diperoleh dari hasil penilaian proses belajar siswa dalam mencapai tujuan pengajaran. Prestasi belajar menurut Hamalik (1994: 45) adalah prestasi belajar yang berupa adanya perubahan sikap dan tingkah laku setelah menerima pelajaran atau setelah mempelajari sesuatu. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar atau nilai pelajaran yang diperoleh siswa dari kemampuannya atau usahanya dalam belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka atau huruf. Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai oleh siswa dari suatu proses belajar yang telah dilakukan, sehingga untuk mengetahui sesuatu pekerjaan berhasil atau tidak diperlukan suatu pengukuran. Pengukuran adalah proses 12
13
penentuan luas atau kuantitas sesuatu (Nurkancana, 1986: 2). Dalam hal ini kegiatan pengukuran prestasi belajar, siswa akan dihadapkan pada tugas, pertanyaan ataupun persoalan yang harus dijawab. Dan hasil pengukuran tersebut masih berupa skor mentah yang belum dapat memberikan informasi tentang kemampuan siswa. Agar dapat memberikan informasi yang diharapkan, maka dilakukan penilaian terhadap keseluruhan proses belajar mengajar sehingga akan memperlihatkan banyak hal yang diperoleh selama proses belajar mengajar berlangsung. Menurut Bloom prestasi belajar meliputi 3 aspek yaitu ”kognitif, afektif dan psikomotorik”. Sedangkan dalam penelitian ini yang ditinjau adalah aspek kognitif yang meliputi: pengetahuan, pemahaman, dan penerapan. Prestasi belajar dapat ditunjukkan dengan skor atau angka yang menunjukkan nilai-nilai dari sejumlah mata pelajaran yang menggambarkan pengetahuan dan ketrampilan yang dicapai oleh siswa, sedangkan untuk memperoleh nilai digunakan tes terhadap mata pelajaran terlebih dahulu. Hasil tes tersebut yang menunjukkan keadaan tinggi rendahnya prestasi yang akan diperoleh siswa. Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa dalam menghadapi ujian akhir semester tahun ajaran 2010/2011 mata pelajaran ekonomi akuntansi. Ujian akhir semester yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekolah untuk mengetahui tingkat kemajuan belajar siswa dan merupakan proses penilaian hasil belajar siswa yang dilaksanakan pada akhir semester.
14
2.1.2 Penilaian Prestasi Belajar Menurut Arikunto (2006) Nilai adalah angka ubahan dari skor dengan menggunakan acuan tertentu yakni acuan normal atau acuan standar. Nilai merupakan sesuatu yang sangat penting karena nilai merupakan cermin dari keberhsilan belajar. Namun, bukan hanya siswa sendiri saja yang memerlukan cermin keberhasilan belajar ini, guru dan orang lainpun memerlukannya. Secara garis besar, nilai mempunyai 4 fungsi sebagai berikut : 2.1.2.1 Fungsi instruksional Tidak ada tujuan yang lebih penting dalam proses belajar mengajar selain mengusahakan agar perkembangan dan belajar siswa mecapai tingkat optimal. Pemberian nilai ini merupakan salah satu cara dalam usaha ke arah tujuan itu, asal dilakukan dengan hati-hati dan bijaksana. Pemberian nilai merupakan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memberikan suatu balikan (feedback/umpan balik) yang mencerminkan seberapa jauh seseorang siswa telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam pengajaran atau sistem istruksional. 2.1.2.2 Fungsi informatif Memberikan nilai siswa kepada orang tuanya mempunyai arti bahwa orang tua siswa tersebut menjadi tahu akan kemajuan dan prestasi belajar putranya di sekolah. Catatan ini akan sangat berguna, terutama bagi orang tuan yang ikut serta menyadari tujuan sekolah dan perkembangan putranya. Dengan catatan nilai untuk orang tua maka :
15
1) Orang tua menjadi sadar akan keadaan putranya untuk kemudian lebih baik memberikan bantuan berupa perhatian, dorongan, atau bimbingan, dan 2) Hubungan antara orang tua dengan sekolah menjadi lebih baik. 2.1.2.3 Fungsi bimbingan Pemberian nilai kepada siswa akan mempunyai arti besar bagi pekerjaan bimbingan. Dengan perincian gambaran nilai siswa, petugas bimbingan akan segera tahu bagian-bagian mana dari usaha siswa di sekolah yang masih memerlukan bantuan. Catatan lengkap yang mencakup tingkat (rating) dalam kepribadian siswa serta sifat-sifat yang berhubungan dengan rasa sosial akan sangat membantu siswa dalam pengarahannya sebagai pribadi seutuhnya. 2.1.2.4 Fungsi administratif Yang dimaksud dengan fungsi administratif dalam penilaian antara lain mencakup: 1) Menentukan kenaikan dan kelulusan siswa 2) Memindahkan atau menempatkan siswa 3) Memberikan beasiswa 4) Memberikan rekomendasi untuk melanjutkan belajar, dan 5) Memberi gambaran tentang prestasi siswa/lulusan kepada para calon pemakai tenaga.
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Berhasil tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi belajar yaitu berasal dari dalam diri orang
16
yang belajar dan ada pula dari luar dirinya. Menurut Dalyono (2007: 55) faktorfaktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain: 2.1.3.1 Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri) 2.1.3.1.1 Kesehatan Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Bila seseorang selalu tidak sehat, sakit kepala, demam, pilek dan sebagainya, dapat mengakibatkan tidak bergairah untuk belajar. Demikian pula halnya jika kesehatan rohani kurang baik, misalnya mengalami gangguan pikiran perasaan kecewa, ini dapat mengganggu atau mengurangi semangat belajar. Karena itu, pemeliharaan kesehatan sangat penting agar badan dan pikiran selalu segar dan bersemangat dalam belajar. 2.1.3.1.2 Intelegensi dan bakat Seseorang yang memiliki intelegensi baik (IQ-nya tinggi) umumnya mudah belajar dan hasilnya pun cenderung baik. Bakat juga besar pengaruhnya dalam menentukan keberhasilan belajar. Bila seseorang mempunyai intelegensi dan bakatnya ada dalam bidang yang dipelajari, maka proses belajarnya akan lancar dan sukses bila dibandingkan dengan orang yang memiliki bakat saja tetapi intelegensinya rendah. 2.1.3.1.3 Minat dan Motivasi Minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi sebaliknya minat belajar kurang akan neghsilkan prestasi yang rendah. Motivasi adalah daya penggerak atau pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan.
17
Seseorang yang belajar dengan motivasi kuat, akan melaksanakan semua kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh dan semangat. Sebaliknya, belajar dengan motivasi yang lemah, akan malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pelajaran. 2.1.3.1.4 Cara Belajar Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor fisiologis, psikologis dan ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan. 2.1.3.2 Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri) 2.1.3.2.1 Keluarga Keluarga adalah ayah, ibu, dan anak-anak serta famili yang menjadi penghuni rumah. Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar. 2.1.3.2.2 Sekolah Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas, keadaan ruangan dan sebagainya, semua ini turut mempengaruhi keberhasilan belajar anak. 2.1.3.2.3 Masyarakat Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar. Bila di sekitar tempat
tinggal
keadaan
masyarakatnya
terdiri
dari
orang-orang
yang
berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar.
18
2.1.3.2.4 Lingkungan Sekitar Keadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat penting dalam mempengaruhi prestasi belajar. Keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dan sebagainya. 2.1.4 Faktor-Faktor yang Turut diperhitungkan dalam Penilaian Walaupun hal yang dinilai tidak sama bagi setiap sekolah, namun secara garis besar dapat ditentukan unsur umum dalam penilaian yang menyangkut faktor-faktor yang harus dipertimbangkan. Menurut Arikunto (2007: 276) Unsur umum tersebut adalah sebagai berikut: 2.1.4.1 Prestasi/pencapaian (Achievment). Nilai prestasi harus mencerminkan tingkatan-tingkatan siswa sejauh mana telah dapat mencapai tujuan yang ditetapkan disetiap bidang studi. Simbol yang digunakan untuk menyatakan nilai, baik huruf maupun angka, hendaknya hanya merupakan gambaran tentang prestasi saja. 2.1.4.2 Usaha (effort) Terpisah dari nilai prestasi, guru dapat menyampaikan laporannya kepada orang tua siswa. Laporan atau nilai tidak boleh dicampuri dengan nilai prestasi sama sekali. Yang sering terjadi adalah kecenderungan dari guru untuk menilai unsur usaha ini lebih rendah bagi anak yang prestasinya rendah dan sebaliknya. 2.1.4.3 Aspek pribadi dan sosial (personal and social charakteristics) Unsur ini juga perlu dilaporkan terutama yang berhubungan dengan berlangsungnya proses belajar mengajar, misalnya, mentaati tata tertib sekolah. Dalam memberikan nilai pribadi ini harus hati-hati sekali.
19
2.1.4.4 Kebiasaan kerja (working habits) Yang dimaksud di sini adalah hal-hal yang berhubungan dengan kebiasaan melakukan tugas. Misalnya, segera mengerjakan PR, keuletan dalam usaha, bekerja teliti, kerapihan kerja dan sebagainya. Penilaian yang dilakukan oleh guru seharusnya bersifat objektif atau tidak memandang latar belakang masing-masing siswa. Guru harus memiliki kemampuan memberikan tes kepada siswa sebagai bahan untuk melakukan penilaian terhadap baik buruknya prestasi belajar yang diperoleh siswa. Prestasi belajar siswa bisa berupa nilai, nilai tersebut bisa berasal dari ulangan harian, mid semester, ujian akhir semester, ujian akhir sekolah dan ujian akhir nasional. Penilaian yang diambil dalam penelitian ini mengenai prestasi belajar siswa yang diperoleh dari hasil ujian akhir semester. Ujian akhir semester yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekolah untuk mengetahui tingkat kemajuan belajar siswa dan merupakan proses penilaian hasil belajar siswa yang dilaksanakan pada akhir semester. Pelaksanaan ujian akhir semester ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemajuan belajar siswa dan penilaian prestasi belajar siswa. Selain itu pelaksanaan ujian akhir semester ini juga untuk mengetahui seberapa berhasilkah seorang guru dalam proses belajar mengajar selama satu semester. Dengan begitu bisa diketahui guru manakah yang mempunyai kompetensi yang baik sehingga akan menghasilkan prestasi belajar siswa yang baik pula.
20
2.2 Kompetensi Profesional Guru 2.2.1 Pengertian Kompetensi Profesional Menurut Djamarah (2005: 31), dalam pengertian yang sederhana guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempattempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di surau atau mushola, di rumah, dan sebagainya. Seorang guru menempati kedudukan yang terhormat dimata masyarakat, karena seorang guru memiliki kewibawaan yang menyebabkan mereka dihormati. Masyarakat meyakini bahwa gurulah yang dapat mendidik anak mereka agar menjadi orang yang berkepribadian mulia dan cerdas. Dengan kepercayaan itulah, maka di pundak guru diberikan tugas dan tanggung jawab yang berat. Untuk itu seorang guru harus memiliki kompetensi-kompetensi yang baik dalam melaksanakan pembelajaran. Salah satu teori yang dapat dijadikan landasan terbentuknya kompetensi seseorang adalah teori medan yang dirintis oleh Kurt Lewin. Asal teori medan itu sendiri berasal dari teori psikologi Gestalt yang dipelopori oleh tiga psikologi Jerman. Di mana dalam teori tersebut dijelaskan bahwa kemampuan seseorang ditentukan oleh medan psikofisis yang terorganisasi yang hampir sama dengan medan gravitasi. Dengan kompetensi yang dimiliki individu, ia dapat melakukan sesuatu dengan keinginan dan kehendaknya. Meskipun demikian, kehendak yang dilakukan individu tersebut tetap didasarkan pada aturan atau norma yang berlaku.
21
Menurut Siskandar (Pedoman PPL UNNES, 2010: 80) kompetensi mengandung pengertian kemampuan yang dapat dilakukan oleh guru yang mencakup kepribadian, sikap dan tingkah laku guru yang ditunjukkan dalam setiap gerak-gerik sesuai dengan tuntutan profesi sebagai guru. Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005, kompetensi yaitu seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Jadi, pengertian dasar kompetensi adalah kemampuan dan kecakapan. Seseorang yang dinyatakan kompeten dibidang tertentu adalah seseorang yang menguasai kecakapan kerja atau keahlian selaras dengan tuntutan bidang kerja yang bersangkutan. Menurut Suyanto dan Djihad H. dalam jurnal Nurdin mengemukakan bahwa kompetensi professional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam. Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 (Pedoman PPL UNNES, 2010), kompetensi profesional dapat diartikan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional. Untuk mencapai taraf kompetensi, seorang guru memerlukan waktu lama dan biaya mahal. Kompetensi guru mencerminkan tugas dan kewajiban guru yang harus dilakukan sehubungan dengan arti jabatan guru yang menuntut suatu kompetensi tertentu sebagaimana telah disebutkan.
22
2.2.2 Hakikat Profesi Guru Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan. Bila membicarakan profesi guru sepertinya tiada habisnya, persoalan pendidikan kelihatannya memang sangat rumit dan kompleks. Guru di sekolah mempunyai banyak peran, di pundak guru dibebankan mutu pendidikan. Sering orang beranggapan bahwa menjadi guru adalah hal yang gampang, mereka menganggap hanya dengan bermodalkan penguasaan materi sudah cukup sebagai syarat menjadi guru. Padahal menjadi guru yang profesional dituntut mempunyai berbagai keterampilan, mempunyai kemampuan khusus, mencintai pekerjaannya, menjaga kode etik guru dan sebagainya. Menurut Uno (2008: 16) untuk seorang guru perlu mengetahui dan dapat menerapkan beberapa prinsip mengajar agar ia dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, yaitu sebagai berikut: 1) Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi. 2) Guru harus dapaat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berpikir serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan. 3) Guru harus dapat membuat urutan dalam pemberian pelajaran dan penyesuaiannya dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik. 4) Guru perlu
menghubungkan
pelajaran yang akan
diberkan dengan
pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik, agar peserta didik menjadi mudah dalam memahami pelajaran yang diterima.
23
5) Sesuai dengan prinsip repetisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru dapat menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang hingga tanggapan peserta didik menjadi jelas. 6) Guru wajib memerhatikan dan memikirkan korelasi atau hubugan antara mata pelajaran dan/atau praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari. 7) Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati atau meneliti dan menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya. 8) Guru harus mengembangkan sikap pesrta didik dalam membina hubungan sosial, baik dalam kelas maupun luar kelas. 9) Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta secara individual agar dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya tersebut.
2.2.3 Fungsi, dan Peranan Guru Sebagaimana telah dikemukakan bahwa profesional guru mengandung pengertian yang meliputi unsur-unsur kepribadian, keilmuan dan ketrampilan. Dengan demikian dapat diartikan, bahwa kompetensi profesional guru tentu saja akan meliputi ketiga unsur itu walaupun tekanan yang lebih besar terletak pada unsur ketrampilan sesuai dengan peranan yang dikerjakannya. Berikut dijelaskan fungsi, dan peranan guru menurut Hamalik (2006: 42) yaitu: 2.2.3.1 Guru sebagai pendidik dan pengajar Peranan ini akan dapat dilaksanakan bila guru memenuhi syarat-syarat kepribadian dan penguasaan ilmu. Sehubungan dengan peranannya sebagai
24
pendidik dan pengajar, guru harus menguasai ilmu, antara lain mempunyai pengetahuanyang luas, menguasai bahan pelajaran serta ilmu-ilmu yang bertalian dengan mata pelajaran yang diajarkan, menguasai teori dan praktek mendidik, teori kurikulum metode pengajaran, teknologi pendidikan, teori evaluasi dan psikologi belajar. Pelaksanaan peran ini menuntut ketrampilan tertentu, yaitu: 1) Terampil dalam menyiapkan bahan pelajaran 2) Terampil menyusun satuan pelajaran 3) Terampil menyampaikan ilmu kepada murid 4) Terampil menggairahkan semangat belajar murid 5) Terampil melakukan penilaian hasil belajar murid 6) Terampil menggunakan bahasa yang baik dan benar 7) Terampil mengatur disiplin kelas dan berbagai ketrampilan lainnya 2.2.3.2 Guru sebagai anggota masyarakat Guru harus bersikap terbuka, tidak bertindak secara otoriter, tidak bersikap angkuh, bersikap ramah tamah terhadap siapa pun, suka menolong dimana pun dan kapan saja, serta simpati dan empati terhadap pimpinan, teman sejawat, dan para siswa. Sebagai anggota masyarakat, guru memiliki ketrampilan seperti: ketrampilan dalam membina kelompok, ketrampilan bekerja sama dalam kelompok, dan ketrampilan tugas bersama dalam kelompok. 2.2.3.3 Guru sebagai pemimpin Peranan kepemimpinan akan berhasil apabila guru memiliki kepribadian seperti: kondisi fisik yang sehat, percaya pada diri sendiri, memiliki daya kerja
25
yang
besar dan antusiasme, gemar dan dapat cepat mengambil keputusan,
bersikap objektif, dan mampu menguasai emosi, serta bertindak adil (Sondang P. Siagian, 1978). Untuk itu guru harus memiliki berbagai ketrampilan yang dibutuhkan sebagai pemimpin, seperti: bekerja dalam tim, ketrampilan berkomunikasi, bertindak selaku penasehat dan orang tua bagi murid-muridnya, ketrampilan melaksanakan rapat, diskusidan membuat keputusan yang tepat, cepat, dan praktis. 2.2.3.4 Guru sebagai pelaksana administrasi ringan Peranan ini memiliki syarat-syarat kepribadian, seperti: jujur, teliti dalam bekerja, rajin, harus menguasai ilmu mengenai tata buku ringan, korespondensi, penyimpanan arsip dan ekspedisi dan administrasi pendidikan. Untuk itu guru harus memiliki keterampilan, seperti: mengadministrasikan keuangan, ketrampilan menyusun academic record, ketrampilan menyusun arsip dan ekspedisi dan ketrampilan mengetik, serta berbagai ketrampilan lainnya yang berkenaan dengan pelaksanaan administrasi ringan di sekolah.
2.2.4 Syarat Guru yang Baik dan Berhasil Tidak sembarang orang yang dapat melaksanakan tugas profesional sebagai seorang guru. Untuk menjadi guru yang baik haruslah memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Menurut Ngalim Purwanto (1985: 170175) dalam Uno (2008: 29) berikut ini diuraikan syarat-syarat menjadi seorang guru yang baik antara lain:
26
2.2.4.1 Guru harus berijazah Yang dimaksud ijazah di sini adalah ijazah yang dapat member wewenang untuk menjalankan tugas sebagai seorang guru disuatu sekolah tertentu. 2.2.4.2 Guru harus sehat jasmani dan rohani Kesehatan jasmani dan rohani merupakan salah satu syarat penting dalam setiap pekerjaan. Karena orang tidak akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik jika ia diserang suatu penyakit. Sebagai seorang guru syarat tersebut merupakan syarat mutlak. 2.2.4.3 Guru harus bertakwa kepada Tuhan YME dan berkelakuan baik Sesuai dengan tujuan pendidikan, yaitu membentuk manusia susila yang bertakwa kepada Tuhan YME maka sudah selayaknya guru sebagai pendidik harus dapat menjadi contoh dalam melaksanakan ibadah dan berkelakuan baik. 2.2.4.4 Guru haruslah orang yang bertanggung jawab Tugas dan tanggung jawab guru sebagai pendidik, pembelajar dan pembimbing bagi peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung yang telah dipercayakan orang tua kepadanya hendaknya dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Selain itu, guru juga bertanggung jawab terhadap keharmonisan perilaku masyarakat dan lingkungan disekitarnya. 2.2.4.5 Guru di Indonesia harus berjiwa nasional Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang mempunyai bahasa dan adat istiadat berlainan. Untuk menanamkan jiwa kebangsaan merupakan tugas utama seorang guru, karena itulah guru harus terlebih dahulu berjiwa nasional.
27
Syarat-syarat di atas adalah syarat umum yang berhubungan dengan jabatan sebagai seorang guru. Selain itu, ada pula syarat lain yang sangat erat hubungannya dengan tugas guru di sekolah, sebagai berikut: 1) Harus adil dan dapat dipercaya 2) Sabar, rela berkorban dan menyayangi peserta didik 3) Memiliki kewibawaan dan tanggung jawab akademis 4) Bersikap baik pada rekan guru, staf di sekolah dan masyarakat 5) Harus memiliki wawasan pengetahuan yang luas dan menguasai benar mata 6) Pelajaran yang dibinanya 7) Harus selalu introspeksi diri dan siap menerima kritik dari siapa pun 8) Harus berupaya meningkatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
2.2.5 Karakteristik Kompetensi Guru Kompetensi profesional merupakan salah satu faktor penentu mutu atau kualitas guru. Menurut Soewarso (2004), bahwa guru yang profesional mampu mengembangkan pembelajaran sehingga dapat membentuk peserta didik menjadi lulus
berkualitas tinggi. Guru yang bermutu adalah mereka yang memiliki
kompetensi profesional dengan berbagai kapasitasnya sebagai pendidik. Guru yang profesional bukan ditentukan oleh lembaga dimana ia memperoleh pendidikan tetapi lebih ditentukan oleh apakah ia berhasil atau tidak dalam bekerja sehingga bisa menyajikan karya yang berguna untuk masyarakat (Balitbang, 2003). Indikator guru dapat dinilai kompeten secara profesional menurut Hamalik (2006: 38) adalah sebagai berikut:
28
1) Guru tersebut mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaikbaiknya. 2) Guru tersebut mampu melaksanakan peranan-peranannya secara berhasil. 3) Guru tersebut mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan pendidikan sekolah. 4) Guru tersebut mampu melaksanakan peranannya dalam proses belajarmengajar dalam kelas. Menurut UU No. 14 Tahun 2005 diungkapkan bahwa jenis-jenis kompetensi ada 4 yaitu: 1) Kompetensi kepribadian, adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. 2) Kompetensi
profesional,
merupakan
kemampuan
penguasaan
materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan pembimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar pendidikan nasional. 3) Kompetensi pedagogik, adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan, dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 4) Kompetensi sosial, adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
29
Sedangkan menurut Depdikbud, macam-macam kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga guru antara lain: 1) Kompetensi profesional, artinya guru harus memiliki pengetahuan yang luas dari bidang studi yang akan diajarkan serta penguasaan metodologi dalam arti memiliki konsep teoritis mampu memilih metode dalam proses belajar mengajar. 2) Kompetensi personal, artinya sikap kepribadian yang mantab sehingga mampu menjadi sumber intensifikasi bagi subjek. Dalam hal ini berarti memiliki kepribadian yang pantas diteladani, mampu melaksanakan kepemimpinan. 3) Kompetensi sosial, artinya guru harus menunjukkan atau mampu berinteraksi sosial, baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesama guru dan kepala sekolah, bahkan dengan masyarakat luas. 4) Kompetensi untuk melakukan pelajaran yang sebaik-baiknya yang berarti mengutamakan nilai-nilai sosial dari nilai material.
2.2.6 Indikator Kompetensi Profesional Guru Salah satu unsur pembentuk kompetensi profesional guru adalah tingkat komitmennya terhadap profesi. Menurut Ibid dalam Hamalik (2006) menyatakan bahwa tingkat komitmen sebenarnya dapat digambarkan dalam satu garis kontinum, yang bergerak dari tingkatan rendah sampai dengan tingkatan tinggi. Guru yang rendah tingkat komitmennya, ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut: 1) Perhatian yang disisihkan untuk memerhatikan siswanya hanya sedikit 2) Waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk melaksanakan tugasnya hanya sedikit 3) Perhatian utama guru hanyalah jabatannya
30
Sebaliknya guru yang mempunyai tingkat komitmen yang tinggi, ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut: 1) Perhatiannya terhadap siswa cukup tinggi 2) Waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk melaksanakan tugasnya banyak 3) Banyak pekerjaan untuk kepentingan orang lain Berdasarkan UU RI No.14 Tahun 2005 (pedoman PPL UNNES, 2010: 81) kompetensi profesional guru dapat dinilai melalui: 1) Menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuan. Guru dituntut untuk mengkaji substansi atau teori-teori dan mengkaji metodologi keilmuan bidang studi yang diampunya. 2) Menguasai struktur dan materi bidang studi. Guru dituntut untuk bisa mengkaji struktur kurikulum bidang studi yang diampunya, mengkaji materi bidang studi dalam kurikulum, mengkaji bahan ajar bidang studi dan diharapkan mampu berlatih mengembangkan bahan ajar sesuai dengan bidang studi yang diampu. 3) Menguasai dan memanfaatkan teknologi dan komunikasi dalam pembelajaran. Guru harus mampu mengkaji berbagai jenis teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, mampu memilih berbagai jenis teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran dan berlatih menggunakan serta memanfaatkan berbagai jenis teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran. 4) Mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi. Guru diharapkan mampu berlatih memilih substansi, cakupan, dan tata urut materi pembelajaran secara
31
kontekstual dan berlatih mengidentifikasi substansi materi bidang studi yang sesuai dengan perkembangan dan potensi peserta didik. 5) Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas. Guru mengkaji hakekat penelitian tindakan kelas, berlatih mengidentifikasi serta menganalisis permasalahan pembelajaran, berlatih menyusun rancangan dan melaksanakan penelitian tindakan kelas. Kompetensi profesional guru yaitu kemampuan guru dalam mengajar, yang bersifat fleksibel atau dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam buku pedoman PPL UNNES (2007: 156) kompetensi profesional terdiri dari beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu: 1) Kemampuan Penguasaan Materi Yang dimaksud penguasaan materi adalah mengerti dan memahami secara meluas dan mendalam bahan belajar yang akan dibahas. Bahan belajar yang dirancang oleh guru berupa stimulus pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang tidak atau sedikit dimiliki oleh siswa. Bahan belajar yang dikuasai guru bukan terbatas pada bahan belajar yang akan disajikan kepada siswa saja, melainkan juga bahan ajar lain yang relevan. 2) Kemampuan Membuka Pelajaran Yang dimaksud membuka pelajaran menurut Usman dalam pedoman PPL UNNES (2007) adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prakondisi bagi murid agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar mengajar. Dengan kata
32
lain, kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan dipelajarinya. 3) Kemampuan Bertanya Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan yang penting sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat pula akan memberikan dampak positif terhadap siswa, yaitu: a) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar b) Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi atau dibicarakan c) Mengembangkan cara dan pola belajar aktif dari siswa sebab berfikir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya d) Menuntun proses berfikir siswa sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa agar dapat menentukan jawaban yang baik. e) Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas 4) Kemampuan Mengadakan Variasi Pembelajaran Variasi menurut Usman dalam pedoman PPL UNNES (2007) adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid, sehingga dalam situasi belajar mengajar murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi. 5) Kemampuan Menjelaskan Materi Yang dimaksud menjelaskan materi menurut Usman dalam pedoman PPL UNNES (2007) ialah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya.
33
Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan. Pemberian penjelasan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dari kegiatan guru dalam interaksinya dengan siswa di dalam kelas. 6) Kemampuan Mengelola Kelas Menurut Usman dalam pedoman PPL UNNES (2007) pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar. Suatu kondisi yang optimal dapat dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Pengelolaan yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif. 7) Kemampuan Menutup Pelajaran Menutup pelajaran menurut Usman dalam pedoman PPL UNNES (2007) adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Usaha menutup pelajaran ini dimaksudkan untuk memberi gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar. 8) Ketepatan Waktu dan Materi Kemampuan ketepatan waktu dan materi adalah kemampuan untuk mengatur, membagi, dan mengalokasikan waktu secara proporsional dan optimal
34
dengan mempertimbangkan kesesuaian materi yang diberikan. Jadi kegiatan belajar mengajar akan sesuai dengan rencana pengajaran yang telah disusun guru sebelum
kegiatan
belajar
mengajar
berlangsung.
Hal
ini
tentu
akan
mengoptimalkan pencapaian materi yang akan diberikan kepada siswa, jika waktu yang digunakan berlangsung secara tepat.
2.3 Kompetensi Sosial Guru 2.3.1 Pengertian Kompetensi Sosial Menurut UU RI No.14 tahun 2005 (Pedoman PPL UNNES, 2010), kompetensi sosial merupakan kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali serta masyarakat sekitar. Sedangkan menurut Depdikbud, kompetensi sosial artinya guru harus menunjukkan atau mampu berinteraksi sosial, baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesama guru dan kepala sekolah, bahkan dengan masyarakat luas. Dari pengertian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kompetensi sosial merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam berinteraksi maupun berkomunikasi dengan peserta didik, orang tua murid, sesama guru dan masyarakat di lingkungan sekitarnya. Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain sangat penting bagi seorang guru karena tugasnya selalu berkaitan dengan orang lain seperti peserta didik, guru lain, karyawan,orang tua murid, kepala sekolah dan lainnya. Kemampuan berkomunikasi ini sangat penting untuk dikembangkan oleh seorang guru, karena seringkali terjadi guru yang pandai tetapi kemampuan berkomunikasi dengan
35
siswa tidak baik sehingga guru tidak mampu membantu siswa dalam proses belajar mengajar karena penyampaian materi yang kurang jelas. Berdasarkan kodrat manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk etis, dia harus dapat memperlakukan peserta didiknya secara wajar dan bertujuan agar tercapai optimalisasi potensi pada diri masing-masing peserta didik. Seorang guru harus memahami dan menerapkan prinsip belajar humanistik yang beranggapan bahwa keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan yang ada pada diri peserta didik tersebut. Dengan kemampuan berkomunikasi yang baik dengan peserta didik, maka guru tersebut akan memberikan pembelajaran yang lebih bervariatif untuk menggantikan cara mengajar dimana guru hanya berbicara dan peserta didik hanya mendengarkan. Dalam suasana seperti itu, peserta didik secara aktif dilibatkan dalam memecahkan masalah, mencari sumber informasi, data evaluasi, serta menyajikan dan mempertahankan pandangan dan hasil kerja mereka kepada teman sejawat dan yang lainnya. Sedangkan para guru dapat bekerja secara intensif dengan guru lainnya dalam merencanakan pembelajaran, baik individual maupun tim, membuat keputusan tentang desain sekolah, kolaborasi tentang pengembangan kurikulum dan partisipasi dalam proses penilaian.
2.3.2 Pentingnya Kompetensi Guru Menurut Hamalik (2006: 35) pentingnya kompetensi guru bagi dunia pendidikan antara lain:
36
2.3.2.1 Kompetensi guru sebagai alat seleksi penerimaan guru Dengan adanya syarat sebagai kriteria penerimaan calon guru, maka akan terdapat pedoman bagi para administrator dalam memilih mana guru yang diperlukan untuk suatu sekolah. Asumsi yang mendasari kriteria ini adalah bahwa setiap calon guru yang memenuhi syarat tersebut, diharapkan atau diperkirakan bahwa guru tersebut akan berhasil mengemban tugasnya selaku pengajar di sekolah. 2.3.2.2 Kompetensi guru penting dalam rangka pembinaan guru Jika telah ditentukan jenis kompetensi guru yang diperlukan, maka atas dasar ukuran itu akan dapat diobservasi dan ditentukan guru yang telah memiliki kompetensi penuh dan guru yang masih kurang memadai kompetensinya. Para guru yang telah memiliki kompetensi penuh sudah tentu perlu dibina terus agar kompetensinya tetap mantap. Kalau terjadi perkembangan baru yang memberikan tuntutan baru terhadap sekolah, maka sebelumnya sudah dapat direncanakan jenis kompetensi apa yang kelak akan diberikan agar guru tersebut memiliki kompetensi yang serasi. Bagi guru yang ternyata sejak semula memiliki kompetensi di bawah standar, administrator menyusun perencanaan yang relevan agar guru tersebut memiliki kompetensi yang sama atau seimbang dengan kompetensi guru yang lainnya, misalnya rencana penataran. 2.3.2.3 Kompetensi guru penting dalam rangka penyusunan kurikulum Kurikulum pendidikan guru harus disusun atas dasar kompetensi yang diperlukan oleh setiap guru. Tujuan, program pendidikan, sistem penyampaian, evaluasi, dan sebagainya hendaknya direncanakan sedemikian rupa agar relevan dengan tuntutan kompetensi guru secara umum.
37
2.3.2.4 Kompetensi guru penting dalam hubungan dengan kegiatan dan prestasi belajar siswa Proses belajar dan prestasi belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur, dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing mereka. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar para siswa berada pada tingkat optimal.
2.3.3 Indikator Kompetensi Sosial guru Menurut Crow dan Crow dalam Marno (2009), kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran meliputi: 1) Penguasaan subjectmatter yang akan diajarkan 2) Keadaan fisik dan kesehatannya 3) Sifat-sifat pribadi dan control emosinya 4) Memahami sifat hakikat dan perkembangan manusia 5) Pengetahuan dan kemampuannya unruk menerapkan prinsip-prinsip belajar 6) Kepekaan dan aspirasinya terhadap perbedaan-perbedaan kebudayaan, agama dan etnis 7) Minatnya terhadap perbaikan profesional dan pengayaan kultural yang terus menerus dilakukan Berdasarkan UU RI No.14 Tahun 2005 dalam pedoman PPL UNNES (2010) kompetensi sosial guru dapat dinilai melalui:
38
2.3.3.1 Kemampuan guru berkomunikasi dengan siswa Guru dituntut untuk mampu berkomunikasi yang baik dengan peserta didik agar proses pembelajaran di kelas berjalan secara efektif. 2.3.3.2 Kemampuan guru berkomunikasi dengan sesama pendidik Guru dituntut untuk mampu berkomunikasi dengan sesama pendidik atau guru lain agar dapat merencanakan dan menyusun proses pembelajaran yang lebih baik. 2.3.3.3 Kemampuan guru berkomunikasi dengan orang tua siswa atau masyarakat Guru dituntut untuk mampu berkomunikasi dengan orang tua siswa atau masyarakat sekitar agar dapat menjalin hubungan yang kondusif di lingkungan sekolah demi tercapainya prestasi belajar siswa yang baik.
2.4 Kerangka Berpikir Belajar adalah suatu proses terjadinya interaksi antara seseorang (murid) dengan lingkungannya yang mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku yang akan berpengaruh pada pengetahuan (kognitif), sikap (affektif), dan keterampilan (psikomotor). Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan disengaja diciptakan, gurulah yang menciptakannya, guru membelajarkan anak didik. Tujuan pembelajaran telah direncanakan oleh guru secara sistematik dan terarah kepada peserta didik. Keberhasilan proses pembelajaran akan teridentifikasi oleh tercapai tidaknya tujuan yang hendak dicapai. Pencapaian tujuan belajar biasanya diukur dalam bentuk prestasi belajar.
39
Prestasi belajar siswa yang baik merupakan harapan seorang guru. Menurut Arikunto (2007: 276), nilai prestasi harus mencerminkan tingkatan-tingkatan siswa sejauh mana telah dapat mencapai tujuan yang ditetapkan disetiap bidang studi. Simbol yang digunakan untuk menyatakan nilai, baik huruf maupun angka, hendaknya hanya merupakan gambaran tentang prestasi saja. Menurut Djalal (1986: 4) bahwa prestasi belajar siswa adalah gambaran kemampuan siswa yang diperoleh dari hasil penilaian proses belajar siswa dalam mencapai tujuan pengajaran. Baik buruknya prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Dalam hal ini peneliti akan membahas mengenai faktor ektern yang dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Salah satu faktor ekstern tersebut yaitu guru. Dikutip dari jurnal Bhargava (2011) menyatakan bahwa faktor terpenting dalam sistem belajar mengajar adalah
guru. Seorang guru harus memenuhi standar kompetensi sebagai pengajar dan pendidik. Karena guru memegang peranan yang sangat penting untuk upaya peningkatan kualitas pendidikan. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan kondisi belajar yang efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelas, sehingga proses belajar mengajar berada pada situasi yang kondusif. Menurut Siskandar (Pedoman PPL UNNES, 2010: 80), kompetensi mengandung pengertian kemampuan yang dapat dilakukan oleh guru yang mencakup kepribadian, sikap dan tingkah laku guru yang ditunjukkan dalam setiap gerak-gerik sesuai dengan tuntutan profesi sebagai guru.
40
Kompetensi profesional merupakan salah satu faktor penentu kualitas guru. Berdasarkan jurnal dari Nurdin mengemukakan “dengan kompetensi profesional yang memadai diharapkan guru dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keberhasilan belajar siswa”. Menurut Suyanto dan Djihad H. dalam jurnal Nurdin mengemukakan bahwa kompetensi professional merupakan kemampuan
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam. Kompetensi profesional guru akan mencapai hasil yang maksimal jika ditunjang dengan kompetensi sosial guru. Karena kedua hal tersebut saling berpengaruh satu sama lain. Menurut UU RI No.14 tahun 2005, kompetensi sosial merupakan kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali serta masyarakat sekitar. Dengan kemampuan berkomunikasi yang baik dengan peserta didik, maka guru tersebut akan memberikan pembelajaran yang lebih bervariatif untuk menggantikan cara mengajar di mana guru hanya berbicara dan peserta didik hanya mendengarkan. Tidak bisa dipungkiri bahwa seorang guru merupakan makhluk sosial yang diciptakan Tuhan sehingga dia harus dapat memperlakukan peserta didiknya secara wajar dan bertujuan agar tercapai optimalisasi potensi pada diri masingmasing peserta didik. Seorang guru harus memahami dan menerapkan prinsip belajar humanistik yang beranggapan bahwa keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan yang ada pada diri peserta didik tersebut. Guru memegang peranan yang sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. Guru di sekolah mempunyai banyak peran, di pundak guru dibebankan mutu pendidikan. Sering orang beranggapan bahwa menjadi guru
41
adalah hal yang gampang, mereka menganggap hanya dengan bermodalkan penguasaan materi sudah cukup sebagai syarat menjadi guru. Padahal menjadi guru yang profesional dituntut mempunyai berbagai keterampilan, mempunyai kemampuan khusus, mencintai pekerjaannya, menjaga kode etik guru dan sebagainya. Berdasarkan uraian di atas, maka kompetensi profesional dan kompetensi sosial guru merupakan faktor penting untuk peningkatan prestasi belajar siswa yang lebih baik. Pemberian sertifikasi oleh pemerintah kepada guru merupakan salah satu cara untuk memacu guru agar senantiasa meningkatkan kemampuannya dalam pembelajaran. Seorang guru akan termotivasi untuk meningkatkan kompetensinya menjadi lebih baik agar memperoleh sertifikasi. Dengan kompetensi guru yang lebih baik maka prestasi belajar siswa juga mencapai hasil yang maksimal. Kerangka berpikir pada penelitian ini adalah kompetensi profesional dan kompetensi sosial guru ekonomi akuntansi akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Berikut kerangka berpikir pada penelitian ini:
42
Kompetensi Profesional
Tinggi
Kompetensi Sosial
Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Tinggi
Prestasi Belajar Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
2.5 Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : H1 : Ada pengaruh positif antara kompetensi profesional dan kompetensi sosial guru ekonomi akuntansi terhadap prestasi belajar siswa. H2 : Ada pengaruh positif antara kompetensi profesional guru ekonomi akuntansi terhadap prestasi belajar siswa. H3 : Ada pengaruh positif antara kompetensi sosial guru ekonomi akuntansi terhadap prestasi belajar siswa.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto 2002: 108). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru mata pelajaran ekonomi akuntansi yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar di SMA, baik sekolah yang mempunyai status negeri maupun swasta di kota Pati. Total guru dalam populasi berjumlah 30 orang yang berasal dari 9 sekolah dengan 3 sekolah negeri dan 6 sekolah swasta. Sampel adalah sebagian dari populasi yang dimiliki sifat karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi (Soedjana: 84). Cara pengambilan sampel responden menurut Arikunto (2006: 112) bahwa "Apabila subyek kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi". Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah penelitian populasi atau sensus yang teknik pelaksanaanya dilakukan dengan mengambil semua sampel yang ada di dalam populasi, karena jumlah sampel atau subyek penelitian yang tidak mencapai 100 orang. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah populasi dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
43
44
Tabel 3.1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah Sampel Sekolah dan Guru Nama Sekolah
SMA N 1 Pati SMA N 2 Pati SMA N 3 Pati SMA Nasional Pati SMA PGRI 1 Pati SMA Yos Soedarso Pati SMA MUH. 1 Pati SMA Wahid Hasyim Pati SMA BOPKRI Pati
Status
Negeri Negeri Negeri Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta Jumlah Sumber : Diknas Kota Pati tahun 2011
Alamat Jl.P.Sudirman No.24 Pati Jl.Jenderal Ahmad Yani Jl.P.Sudirman 1A Pati Jl.Nanas No.528 Pati Jl.A.Yani Gg Manggis 99 Pati Jl. Kutoharjo Jl.Raya Runting Km 04 Pati Jl.Raya Ketayu Km 4 Pati Jl. Supriyadi No.10
Jumlah Guru 3 6 5 4 3 2 3 2 2 30
3.2 Variabel Penelitian 3.2.1 Variabel Bebas (X) Variabel bebas dalam penelitian ini antara lain: 1) Kompetensi Profesional (X1), merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar pendidikan nasional. Kompetensi profesional dapat diukur dengan indikator sebagai berikut: a) Menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuan b) Menguasai struktur dan materi bidang studi c) Menguasai dan memanfaatkan teknologi dan komunikasi dalam pembelajaran d) Mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi e) Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas (UU RI No.14 Tahun 2005, pedoman PPL UNNES, 2010: 81).
45
2) Kompetensi Sosial (X2), merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial guru dapat diukur dengan indikator sebagai berikut: a) kemampuan guru berkomunikasi dengan siswa b) kemampuan guru berkomunikasi dengan sesama pendidik c) kemampuan guru berkomunikasi dengan orang tua siswa/masyarakat (UU RI No.14 Tahun 2005, pedoman PPL UNNES, 2010: 81).
3.2.2 Variabel Terikat (Y) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa SMA mata pelajaran ekonomi akuntansi di kota Pati. Variabel ini disebut variabel terikat, karena akan dipengaruhi oleh kompetensi profesional dan kompetensi sosial guru. Variabel prestasi belajar siswa diukur dengan metode dokumentasi yaitu nilai murni ujian semester genap mata pelajaran ekonomi akuntansi tahun ajaran 2010/2011 yang dimiliki guru bersangkutan. Adapun kategori nilainya yaitu: Tabel 3.2 No
Kategori Prestasi Belajar Siswa Nilai Kriteria
1
86,00 – 100,00
Sangat baik
2
71,00 – 85,99
Baik
3
56,00 – 70,99
Cukup Baik
4
41,00 – 55,99
Kurang
5 < 41 Sumber: Dokumen SMA
Sangat kurang
46
3.3 Metode Pengumpulan Data Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian lapangan (field research), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke obyek penelitian. Untuk memperoleh data-data lapangan ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
3.3.1 Metode Angket atau Kuesioner Kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti (Mardalis, 2008: 67). Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang kompetensi profesional (X1) dan kompetensi sosial guru (X2). Kuesioner yang digunakan merupakan angket tertutup yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai sejumlah alternatif jawaban. Alternatif jawaban berupa multiple choise seperti butir a, b, c, d, dan e. Bentuk kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini yaitu Skala Liert. Bentuk ini digunakan untuk penilaian kuantitatif terhadap keseluruhan atau setiap responden.
3.3.2 Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah suatu cara untuk memperoleh data atau informasi tentang hal-hal yang ada kaitannya dengan penelitian, dengan jalan melihat kembali sumber yang lalu baik berupa angka atau keterangan (Arikunto, 2002: 149).
47
Metode ini digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar siswa (Y) nilai ujian akhir semester genap tahun ajaran 2010/2011 mata pelajaran ekonomi akuntansi.
3.4 Analisis Tes Hasil Uji Coba 3.4.1 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2006: 49). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer yaitu SPSS (Statistical Package For Social Science). Cara untuk menentukan valid tidaknya instrumen adalah dengan cara mengkonsultasikan hasil perhitungan koefisien korelasi. Butir soal dikatakan valid dan dapat digunakan untuk pengambilan data, jika harga rxy > rtabel. Butir soal dikatakan tidak valid dan tidak dapat digunakan untuk pengambilan data jika harga rxy < rtabel. Pengujian alat ukur untuk mengetahui validitas angket atau kuesioner yang dilakukan oleh peneliti ditunjukkan tabel 3.3, sebagai berikut: Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen No r hitung r tabel Kriteria No 1 -0.029 0.514 23 Invalid 2 0.584 0.514 Valid 24 3 0.701 0.514 Valid 25 4 -0.057 0.514 26 Invalid 5 0.608 0.514 Valid 27 6 0.718 0.514 Valid 28 7 0.709 0.514 Valid 29
r hitung 0.568 0.601 0.174 0.706 0.594 0.569 0.549
r tabel 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514
Kriteria Valid Valid Invalid Valid Valid Valid Valid
48
8 0.721 0.514 Valid 9 0.676 0.514 Valid 10 0.275 0.514 Invalid 11 0.682 0.514 Valid 12 0.771 0.514 Valid 13 0.579 0.514 Valid 14 0.598 0.514 Valid 15 0.604 0.514 Valid 16 0.683 0.514 Valid 17 0.701 0.514 Valid 18 0.623 0.514 Valid 19 0.693 0.514 Valid 20 0.680 0.514 Valid 21 0.579 0.514 Valid 22 0.615 0.514 Valid Sumber: Data Primer diolah, 2011
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
0.639 0.635 0.596 0.650 0.723 0.671 0.610 0.604 0.625 0.234 0.602 0.652 0.684 0.629 -0.085
0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Invalid Valid Valid Valid Valid Invalid
Berdasarkan uji coba angket penelitian kompetensi profesional, dan kompetensi sosial guru yang terdiri dari 44 butir pertanyaan, setelah di uji cobakan pada 15 guru kemudian dianalisis menggunakan validitas product moment dengan bantuan SPSS versi 16.0 dari 44 butir pertanyaan angket tersebut pada taraf signifikan 5% dengan n= 15 diperoleh nilai rtabel sebesar 0.514. Berdasarkan tabel 3.3 dari hasil uji coba instrumen yang telah dilakukan ternyata terdapat 6 item pertanyaan yang tidak valid. Oleh karena itu item pertanyaan tersebut dibuang atau tidak dipakai dalam penelitian, karena setiap indikator sudah terwakili oleh butir pertanyaan yang valid.
3.4.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Uji reliabilitas ini menggunakan reliabilitas konsistensi internal yaitu tekhnik cronbach’s Alpha (α). Apabila cronbach’s alpha
49
dari hasil pengujian > 0,60 maka dapat dikatakan bahwa konstruk atau variabel ini adalah reliabel (Nunnally, 1960 dalam Ghozali, 2006). Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas dari 15 responden diperoleh cronbach’s alpha 0,925, sedangkan kriteria Nunnally 1960 suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. Karena nilai cronbach’s alpha lebih besar dari kriteria Nunnally 1960, maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel.
3.5 Metode Analisis Data 3.5.1
Metode Analisis Deskriptif Presentase Analisis deskriptif persentase digunakan untuk mendeskripsikan persentase
masing-masing variabel bebas yaitu kompetensi profesional dan kompetensi sosial guru. Pengukuran pada variabel yang diungkap dilakukan dengan memberikan skor dari jawaban angket yang diisi oleh responden. Dengan ketentuan sebagai berikut: A diberi skor 5 B diberi skor 4 C diberi skor 3 D diberi skor 2 E diberi skor 1 Perhitungan indeks persentase dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: % skor=
x 100% (Ali, 1993: 186)
50
Keterangan: n = Jumlah nilai yang diperoleh N = Jumlah seluruh nilai % = Tingkat keberhasilan yang dicapai Untuk menentukan kategori deskripsi persentase yang diperoleh, maka dibuat tabel kategori yang disusun dengan perhitungan sebagai berikut: 1) Menetapkan persentase maksimal yaitu (5/5) x 100% = 100% 2) Menetapkan persentase minimal yaitu (1/5) x 100% = 20% 3) Menetapkan rentang persentase yaitu 100% - 20% = 80% 4) Menetapkan interval kelas persentase yaitu 80% : 5 = 16% 5) Menetapkan jenjang kriteria Mengelompokkan menjadi 5 kriteria yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Tabel 3.4 No 1. 2. 3. 4. 5.
3.5.2
Jenjang Kriteria Penilaian Angket Interval Persen Kriteria 84% - 100% Sangat Tinggi 68% - 83,99% Tinggi 52% - 67,99% Cukup Tinggi 36% -51,99 % Rendah < 36% Sangat Rendah
Uji Prasyarat Analisis Regresi Sebelum dilakukan analisis dengan regresi, dilakukan uji prasyarat analisis
terlebih dahulu. Uji prasyarat analisis itu meliputi:
51
3.5.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Untuk menguji normalitas data salah satu cara yang digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan plotting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2001: 74). 3.5.2.2 Uji Linieritas Uji linieritas merupakan langkah untuk mengetahui linier tidaknya suatu distribusi sebuah data penelitian. Hasil yang diperoleh akan menentukan teknik analisis regresi yang digunakan. Jika hasil uji linieritas menghasilkan data yang linier, maka digunakan analisis regresi linier berganda, sebaliknya jika data tidak linier, maka regresi yang digunakan adalah dengan menggunakan regresi non linier. Dasar pengambilan keputusannya dapat dilihat dari nilai signifikansi, apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 dapat disimpulkan bahwa hubunganya bersifat linier.
52
3.5.3
Analisis Regresi Berganda Model analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat baik secara parsial maupun secara simultan. Spesifikasi yang digunakan adalah: Ŷ = a + b1x1 + b2x2 Keterangan: Ŷ= nilai estimasi Y a = nilai Y pada perpotongan antara garis linier dengan sumbu vertikal Y x = nilai variabel bebas b = slope yang berhubungan dengan variabel x1 dan x2 (Sudjana, 1995: 348)
3.5.4
Uji Asumsi Klasik
3.5.4.1 Uji Multikolinieritas Uji ini untuk mengetahui apakah antar variabel bebas yang terdapat dalam model memiliki hubungan yang sempurna. Model regresi berganda yang baik adalah model regresi yang variabel-variabel bebasnya tidak memiliki korelasi yang tinggi atau bebas dari multikolinearitas. Deteksi adanya multikolinearitas dipergunakan nilai VIF (Varian Infalaction Factor), bila nilai VIF dibawah 10 dan nilai tolerance di atas 0,1 berarti data bebas multikolinearitas. Dapat pula dideteksi dengan melihat korelasi antara variabel bebas bila masih di bawah 0,8 maka disimpulkan tidak mengandung multikolineritas.
53
3.5.4.2 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan model karena gangguan varian yang berbeda antar observasi satu ke observasi lain. Untuk mengetahuinya dilakukan dengan mengamati grafik scatter plot melalui SPSS. Model yang bebas dari heteroskedastisitas memiliki grafik scatter plot dengan pola titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y. Uji hateroskedastisitas dapat pula dideteksi menggunakan uji Glejser untuk meregres nilai absolute residual terhadap variabel bebas. Jika variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Apabila nilai signifikansi di atas tingkat kepercayaan 5% maka dapat disimpulkan tidak ada heteroskedastisitas.
3.5.5 Uji Hipotesis 3.5.5.1 Uji hipotesis secara simultan (uji F ) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Ghozali, 2006: 88). Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hasil perhitungan lebih besar dari pada nilai F menurut tabel, maka secara simultan variabel kompetensi profesional dan kompetensi sosial guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Seperti halnya ketika kita melakukan uji t, keputusan dalam melaksanakan uji F juga bisa dilihat dari tingkat signifikansinya. Jika tingkat signifikansinya dibawah 5% maka secara simultan variabel kompetensi profesional dan kompetensi sosial guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
54
3.5.5.2 Uji hipotesis secara parsial (uji t) Uji t digunakan untuk mengetahui kemaknaan koefisien parsial. Uji ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai statistic t dengan titik kritis menurut table. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan ttable, maka kita menerima hipotesis alternatif (Ghozali, 2006: 88). Hal ini berarti bahwa variabel kompetensi profesional dan kompetensi sosial guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa secara parsial. Selain membandingkan thitung dengan ttabel keputusan dalam uji t juga dapat dilihat dari tingkat signifikansinya. Jika tingkat signifikansinya dibawah 5% maka secara parsial variabel kompetensi profesional dan kompetensi sosial guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. 3.5.5.3 Koefisien Determinasi Simultan (R2) Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan atau kontribusi yang diberikan oleh kompetensi profesional dan kompetensi sosial guru terhadap prestasi belajar siswa. Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (0
55
3.5.5.4 Koefisien Determinasi Parsial (r2) Untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan masing-masing prediktor secara parsial, yaitu mengetahui besarnya sumbangan yang diberikan oleh variabel kompetensi profesional dan kompetensi sosial guru terhadap prestasi belajar siswa. Untuk membantu proses pengolahan data secara benar dan cepat, maka pengolahan data dilakukan dengan program SPSS (Statistical Package For Social
Science)16.0 for windows.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan disembilan SMA terdiri dari 3 SMA negeri dan 6 SMA swasta dimana 30 orang guru mata pelajaran ekonomi akuntansi sebagai populasi. Dari ke 30 guru tersebut ada beberapa guru yang sudah mendapat sertifikasi jumlahnya sekitar 17 orang. Sertifikasi menunjukkan seberapa besar kompetensi guru terhadap penguasaan materi yang diajarkan dan mengenai kemampuan guru dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan UU RI No.14 tahun 2005 bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sertifikasi hanya diberikan kepada guru yang telah
memenuhi persyaratan. Penelitian ini dilaksanakan di SMA negeri maupun swasta di kota Pati pada bulan September 2011. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan angket untuk variabel kompetensi profesional dan kompetensi sosial guru. Sedangkan untuk variabel prestasi belajar diambil dari nilai murni ujian semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Berikut data mengenai jumlah sekolah dan guru mata pelajaran ekonomi akuntansi yang terdapat dalam penelitian ini.
56
57
Tabel 4.1 Jumlah Sampel Guru No
Nama Sekolah
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Alamat
SMA N 1 Pati Jl.P.Sudirman No.24 Pati SMA N 2 Pati Jl.Jenderal Ahmad Yani SMA N 3 Pati Jl.P.Sudirman 1A Pati SMA Nasional Pati Jl.Nanas No.528 Pati SMA PGRI 1 Pati Jl.A.Yani Gg Manggis 99 Pati SMA Yos Soedarso Pati Jl. Kutoharjo SMA MUH. 1 Pati Jl.Raya Runting Km 04 Pati SMA Wahid Hasyim Pati Jl.Raya Ketayu Km 4 Pati SMA BOPKRI Pati Jl. Supriyadi No.10 Jumlah Sumber : Diknas Kota Pati tahun 2011
Jumlah Guru 3 6 5 4 3 2 3 2 2 30
4.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai deskripsi data masing-masing variabel penelitian dan pengaruh 2 variabel bebas yaitu kompetensi profesional (X1), kompetensi sosial (X2), dengan satu variabel dependen prestasi belajar (Y). 4.1.2.1 Kompetensi Profesional Pada variabel deskriptif kompetensi profesional, penilaian dilakukan dengan 5 indikator, diantaranya adalah menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuan, menguasai struktur dan materi bidang studi, menguasai dan memanfaatkan teknologi dan komunikasi dalam pembelajaran, mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi, dan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas. Berikut adalah tabel deskriptif kompetensi profesional.
58
Tabel 4.2 Distribusi Variabel Kompetensi Profesional Frekuensi Interval Kriteria Non Persen Sertifikasi Sertifikasi
Persentasi
84% - 100%
Sangat Tinggi
6
2
27%
68% - 83,99%
Tinggi
11
11
73%
52% - 67,99%
Cukup Tinggi
0
0
0%
36% -51,99 %
Rendah
0
0
0%
0 Sangat Rendah Jumlah 17 Sumber: Data Penelitian, diolah 2011
0 13
0% 100%
<36%
Rata rata klasikal
81,63%
T
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 30 orang guru diperoleh keterangan tentang kompetensi profesional sebagai berikut: sebanyak 6 guru sertifikasi dan 2 orang non sertifikasi persentasi (27%) memiliki kompetensi profesional dengan kriteria sangat tinggi, 11 guru sertifikasi dan 11 orang non sertifikasi persentasi (73%) memiliki kompetensi profesional dengan kriteria tinggi, dan tidak terdapat guru yang memiliki kompetensi profesional dengan kriteria cukup tinggi, rendah dan sangat rendah. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram batang tentang tingkat kompetensi profesional.
Gambar 4.1 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Kompetensi Profesional
59
Secara lebih rinci mengenai variabel kompetensi profesional dapat dilihat dari deskripsi tiap-tiap indikator kompetensi profesional berikut ini: 1. Menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuan Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh data tentang menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuan seperti dalam tabel berikut: Tabel 4.3 Distribusi Menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuan Frekuensi Interval Rata rata Kriteria Persentasi Non Persen klasikal sertifikasi sertifikasi 84% - 100%
Sangat Tinggi
11
5
53%
68% - 83.99%
Tinggi
5
4
30%
52% - 67.99%
Cukup Tinggi
1
4
17%
36% -51.99 %
Rendah
0
0
0%
0 Sangat Rendah Jumlah 17 Sumber: Data Penelitian, diolah 2011
0 13
0% 100%
<36%
80.67%
T
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 30 guru diperoleh keterangan tentang menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuan sebagai berikut : 11 guru sertifikasi dan 5 guru non sertifikasi persentasi (53%) memiliki tingkat menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuan dengan kriteria sangat tinggi, 5 guru sertifikasi dan 4 guru non sertifikasi persentasi (30%) memiliki tingkat menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuan dengan kriteria tinggi, 1 guru sertifikasi dan 4 guru non sertifikasi persentasi (17%) memiliki tingkat menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuan dengan kriteria cukup tinggi, 0 guru (0%) memiliki tingkat menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuan dengan kriteria rendah dan sangat
60
rendah. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram batang tentang menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuan.
Gambar 4.2 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Menguasai Substansi Bidang Studi dan Metodologi Keilmuan 2. Menguasai struktur dan materi bidang studi Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh data tentang menguasai struktur dan materi bidang studi seperti dalam tabel berikut: Tabel 4.4 Distribusi Menguasai struktur dan materi bidang studi Frekuensi
Rata rata Persentasi Non klasikal sertifikasi sertifikasi 9 7 53%
Interval Persen
Kriteria
84% - 100%
Sangat Tinggi
68% - 83.99%
Tinggi
8
6
47%
52% - 67.99%
Cukup Tinggi
0
0
0%
36% -51.99 %
Rendah
0
0
0%
0 Sangat Rendah Jumlah 17 Sumber: Data Penelitian, diolah 2011
0 13
0% 100%
<36%
84.44%
ST
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 30 guru diperoleh keterangan tentang menguasai struktur dan materi bidang studi sebagai berikut: 9 guru
61
sertifikasi dan 7 guru non sertifikasi persentasi (53%) memiliki tingkat menguasai struktur dan materi bidang studi dengan kriteria sangat tinggi, 8 guru sertifikasi dan 6 guru non sertifikasi persentasi (47%) memiliki tingkat menguasai struktur dan materi bidang studi dengan kriteria tinggi, 0 guru (0%) memiliki tingkat menguasai struktur dan materi bidang studi dengan kriteria cukup tinggi, rendah dan sangat rendah. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram batang tentang menguasai struktur dan materi bidang studi.
Gambar 4.3 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Menguasai struktur dan materi bidang studi
3. Menguasai dan memanfaatkan teknologi dan komunikasi dalam pembelajaran Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh data tentang menguasai dan memanfaatkan teknologi dan komunikasi dalam pembelajaran seperti dalam tabel berikut:
62
Tabel 4.5 Distribusi Menguasai dan Memanfaatkan Teknologi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Frekuensi Interval Rata rata Kriteria Persentasi Non Persen klasikal sertifikasi sertifikasi 7 0 23% 84% - 100% Sangat Tinggi 68% - 83.99%
Tinggi
9
11
67%
52% - 67.99%
Cukup Tinggi
1
2
10%
36% -51.99 %
Rendah
0
0
0%
0 Sangat Rendah Jumlah 17 Sumber: Data Penelitian, diolah 2011
0 13
0% 100%
<36%
78.00%
T
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 30 guru diperoleh keterangan tentang menguasai dan memanfaatkan teknologi dan komunikasi dalam pembelajaran sebagai berikut: 7 guru sertifikasi dan 0 guru non sertifikasi persentasi (23%) memiliki tingkat menguasai dan memanfaatkan teknologi dan komunikasi dalam pembelajaran dengan kriteria sangat tinggi, 9 guru sertifikasi dan 11 guru non sertifikasi persentasi (67%) memiliki tingkat menguasai dan memanfaatkan teknologi dan komunikasi dalam pembelajaran dengan kriteria tinggi, 1 guru sertifikasi dan 2 guru non sertifikasi persentasi (10%) memiliki tingkat menguasai dan memanfaatkan teknologi dan komunikasi dalam pembelajaran dengan kriteria cukup tinggi, 0 guru (0%) memiliki tingkat menguasai dan memanfaatkan teknologi dan komunikasi dalam pembelajaran dengan kriteria rendah dan sangat rendah. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram batang tentang menguasai dan memanfaatkan teknologi dan komunikasi dalam pembelajaran.
63
Gambar 4.4 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Menguasai dan Memanfaatkan Teknologi dan Komunikasi dalam Pembelajaran
4. Mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh data mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi seperti dalam tabel berikut: Tabel 4.6 Distribusi Mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi Frekuensi Rata rata Interval Persen Kriteria Persentasi Non klasikal sertifikasi sertifikasi 11 6 65% 84% - 100% Sangat Tinggi 68% - 83.99%
Tinggi
6
6
35%
52% - 67.99%
Cukup Tinggi
0
1
0%
36% -51.99 %
Rendah
0
0
0%
0 17
0 13
0% 100%
<36%
Sangat Rendah Jumlah Sumber: Data Penelitian, diolah 2011
85.73%
ST
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 30 guru diperoleh keterangan tentang mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi sebagai berikut: 11 guru sertifikasi dan 6 guru non sertifikasi persentasi (57%) memiliki tingkat mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi dengan kriteria sangat tinggi, 6
64
guru sertifikasi dan 6 guru non sertifikasi persentasi (40%) memiliki tingkat mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi dengan kriteria tinggi, 0 guru sertifikasi dan 1 guru non sertifikasi persentasi (3%) memiliki tingkat mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi dengan kriteria cukup tinggi, 0 guru (0%) memiliki tingkat mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi dengan kriteria rendah dan sangat rendah. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram batang tentang mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi.
Gambar 4.5 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Mengorganisasikan Materi Kurikulum Bidang Studi
5. Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh data meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas seperti dalam tabel berikut:
65
Tabel 4.7
Distribusi Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Melalui Penelitian Tindakan Kelas Frekuensi Interval Rata rata Kriteria Persentasi Non Persen klasikal sertifikasi sertifikasi 5 8 43% 84% - 100% Sangat Tinggi
68% - 83.99%
Tinggi
8
5
43%
52% - 67.99%
Cukup Tinggi
3
0
10%
36% -51.99 %
Rendah
1
0
3%
0 Sangat Rendah Jumlah 17 Sumber: Data Penelitian, diolah 2011
0 13
0% 100%
<36%
78.67%
T
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 30 guru diperoleh keterangan tentang meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas sebagai berikut: 5 guru sertifikasi dan 8 guru non sertifikasi persentasi (43%) memiliki tingkat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan kriteria sangat tinggi, 8 guru sertifikasi dan 5 guru non sertifikasi persentasi (43%) memiliki tingkat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan kriteria tinggi, 3 guru sertifikasi dan 0 guru non sertifikasi persentasi (10%) memiliki tingkat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan kriteria cukup tinggi, 1 guru sertifikasi dan 0 guru non sertifikasi persentasi (3%) memiliki tingkat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan kriteria rendah, 0 guru (0%) memiliki tingkat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan kriteria sangat rendah. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram batang tentang meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas.
66
Gambar 4.6 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Melalui Penelitian Tindakan Kelas
4.1.2.2 Kompetensi Sosial Pada variabel deskriptif kompetensi sosial, penilaian dilakukan dengan 3 indikator, diantaranya adalah kemampuan guru berkomunikasi dengan siswa, kemampuan guru berkomunikasi dengan sesama pendidik, kemampuan guru berkomunikasi dengan orang tua siswa atau masyarakat. Berikut adalah tabel deskriptif kompetensi profesional. Tabel 4.8
Distribusi Variabel Kompetensi Sosial Frekuensi Interval Kriteria Persentasi Non Persen sertifikasi sertifikasi 11 8 63% 84% - 100% Sangat Tinggi
68% - 83.99%
Tinggi
6
4
33%
52% - 67.99%
Cukup Tinggi
0
1
3%
36% -51.99 %
Rendah
0
0
0%
0 Sangat Rendah Jumlah 17 Sumber: Data Penelitian, diolah 2011
0 13
0% 100%
<36%
Rata rata klasikal
85%
ST
67
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 30 orang guru diperoleh keterangan tentang kompetensi sosial sebagai berikut: sebanyak 11 guru sertifikasi dan 8 guru non sertifikasi persentasi (63%) memiliki kompetensi sosial dengan kriteria sangat tinggi, 6 guru sertifikasi dan 4 guru non sertifikasi persentasi (33%) memiliki kompetensi sosial dengan kriteria tinggi, 0 guru sertifikasi dan 1 guru non sertifikasi persentasi (3%) memiliki kompetensi sosial dengan kriteria cukup tinggi, dan tidak terdapat guru yang memiliki kompetensi sosial dengan kriteria rendah dan sangat rendah. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram batang tentang tingkat kompetensi sosial.
Gambar 4.7 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Kompetensi Sosial Secara lebih rinci mengenai variabel kompetensi sosial dapat dilihat dari deskripsi tiap-tiap indikator kompetensi sosial berikut ini: 1. Kemampuan guru berkomunikasi dengan siswa Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh data tentang kemampuan guru berkomunikasi dengan siswa seperti dalam tabel berikut:
68
Tabel 4.9
Distribusi Kemampuan guru berkomunikasi dengan siswa Frekuensi Rata rata Interval Persen Kriteria Persentasi Non klasikal sertifikasi sertifikasi 13 7 67% 84% - 100% Sangat Tinggi 68% - 83.99%
Tinggi
3
6
30%
52% - 67.99%
Cukup Tinggi
1
0
3%
36% -51.99 %
Rendah
0
0
0%
0 Sangat Rendah Jumlah 17 Sumber: Data Penelitian, diolah 2011
0 13
0% 100%
<36%
88.40%
ST
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 30 guru diperoleh keterangan tentang kemampuan guru berkomunikasi dengan siswa sebagai berikut: 13 guru sertifikasi dan 7 guru non sertifikasi persentasi (67%) memiliki tingkat kemampuan guru berkomunikasi dengan siswa dengan kriteria sangat tinggi, 3 guru sertifikasi dan 6 guru non sertifikasi persentasi (30%) memiliki tingkat kemampuan guru berkomunikasi dengan siswa dengan kriteria tinggi, 1 guru sertifikasi dan 0 guru non sertifikasi persentasi (3%) memiliki tingkat kemampuan guru berkomunikasi dengan siswa dengan kriteria cukup tinggi, 0 guru (0%) memiliki tingkat kemampuan guru berkomunikasi dengan siswa dengan kriteria rendah dan sangat rendah. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram batang tentang kemampuan guru berkomunikasi dengan siswa.
69
Gambar 4.8 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Kemampuan guru Berkomunikasi dengan Siswa
2. Kemampuan guru berkomunikasi dengan sesama pendidik Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh data tentang kemampuan guru berkomunikasi dengan sesama pendidik seperti dalam tabel berikut: Tabel 4.10 Distribusi Kemampuan Guru Berkomunikasi dengan Sesama Pendidik Frekuensi Rata rata Interval Kriteria Persentasi Non Persen klasikal sertifikasi sertifikasi 15 11 87% 84% - 100% Sangat Tinggi 68% - 83.99%
Tinggi
2
2
13%
52% - 67.99%
Cukup Tinggi
0
0
0%
36% -51.99 %
Rendah
0
0
0%
0 Sangat Rendah Jumlah 17 Sumber: Data Penelitian, diolah 2011
0 13
0% 100%
<36%
91.33%
ST
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 30 guru diperoleh keterangan tentang kemampuan guru berkomunikasi dengan sesama pendidik sebagai berikut: 15 guru sertifikasi dan 11 guru non sertifikasi persentasi (87%) memiliki tingkat kemampuan guru berkomunikasi dengan sesama pendidik
70
dengan kriteria sangat tinggi, 2 guru sertifikasi dan 2 guru non sertifikasi persentasi (13%) memiliki tingkat kemampuan guru berkomunikasi dengan sesama pendidik dengan kriteria tinggi, 0 guru (0%) memiliki tingkat kemampuan guru berkomunikasi dengan sesama pendidik dengan kriteria cukup tinggi, rendah dan sangat rendah. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram batang tentang kemampuan guru berkomunikasi dengan sesama pendidik.
Gambar 4.9 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Kemampuan Guru Berkomunikasi dengan Sesama Pendidik
3. Kemampuan guru berkomunikasi dengan orang tua siswa atau masyarakat Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh data tentang kemampuan guru berkomunikasi dengan orang tua siswa atau masyarakat seperti dalam tabel berikut:
71
Tabel 4.11 Distribusi Kemampuan Guru Berkomunikasi dengan Orang tua Siswa atau Masyarakat Frekuensi Interval Rata rata Kriteria Persentasi Non Persen klasikal sertifikasi sertifikasi 11 7 60% 84% - 100% Sangat Tinggi 68% - 83.99%
Tinggi
5
6
37%
52% - 67.99%
Cukup Tinggi
1
0
3%
36% -51.99 %
Rendah
0
0
0%
0 Sangat Rendah Jumlah 17 Sumber: Data Penelitian, diolah 2011
0 13
0% 100%
<36%
84.50%
ST
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 30 guru diperoleh keterangan tentang kemampuan guru berkomunikasi dengan orang tua siswa atau masyarakat sebagai berikut: 11 guru sertifikasi dan 7 guru non sertifikasi persentasi (60%) memiliki tingkat kemampuan guru berkomunikasi dengan orang tua siswa atau masyarakat dengan kriteria sangat tinggi, 5 guru sertifikasi dan 6 guru non sertifikasi persentasi (37%) memiliki tingkat kemampuan guru berkomunikasi dengan orang tua siswa atau masyarakat dengan kriteria tinggi, 1 guru sertifikasi dan 0 guru non sertifikasi persentasi (3%) memiliki tingkat kemampuan guru berkomunikasi dengan orang tua siswa atau masyarakat dengan kriteria cukup tinggi, 0 guru (0%) memiliki tingkat kemampuan guru berkomunikasi dengan orang tua siswa atau masyarakat dengan kriteria rendah dan sangat rendah. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram batang tentang kemampuan guru berkomunikasi dengan orang tua siswa atau masyarakat.
72
Gambar 4.10 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Kemampuan Guru Berkomunikasi dengan Orangtua Siswa atau Masyarakat 4.1.2.3 Prestasi Belajar Pada variabel deskriptif prestasi belajar, penilaian dilakukan dengan menggunakan data prestasi belajar rata-rata siswa pada semester genap tahun ajaran 2010/2011 yang dikelompokkan dalam 5 kriteria. Berikut adalah tabel daftar prestasi belajar siswa. Tabel 4.12 Daftar Prestasi Belajar Siswa Tiap Responden Penelitian Rata-rata Rata-rata Kode Kode prestasi Kriteria prestasi Kriteria responden responden belajar belajar G-1 77.47 Baik G-16 71.91 Baik G-2
80.63
Baik
G-17
72.83
Baik
G-3
81.29
Baik
G-18
78.05
Baik
G-4
77.64
Baik
G-19
73.99
Baik
G-5
78.8
Baik
G-20
70.42
Cukup Baik
G-6
84.03
Baik
G-21
69.59
Cukup Baik
G-7
73.32
Baik
G-22
69.84
Cukup Baik
G-8
78.14
Baik
G-23
72.33
Baik
G-9
75.73
Baik
G-24
70.34
Cukup Baik
73
G-10
72.58
Baik
G-25
74.9
Baik
G-11
73.99
Baik
G-26
69.09
Cukup Baik
G-12
75.9
Baik
G-27
74.65
Baik
G-13
72.74
Baik
G-28
76.06
Baik
G-14
80.71
Baik
G-29
73.66
Baik
G-15 71.75 Baik G-30 Sumber: data responden yang diolah, 2011
74.65
Baik
Tabel 4.13 Distribusi Prestasi Belajar Interval Persen
Kriteria
86.00 - 100 71 - 85.99 56 - 70.99 41 - 55.99 <41
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Sangat Kurang Jumlah Sumber: Data Penelitian, diolah 2011
Frekuensi
Persentasi
0 25 5 0 0 30
0% 83% 17% 0% 0% 100%
Rata rata klasikal
74.90
B
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 30 guru diperoleh keterangan tentang prestasi belajar siswa tiap responden sebagai berikut: 25 guru (83%) memiliki tingkat rata-rata prestasi belajar siswa dengan kriteria baik, 5 guru (17%) memiliki tingkat rata-rata prestasi belajar siswa dengan kriteria cukup baik, 0 guru (0%) memiliki tingkat rata-rata prestasi belajar siswa dengan kriteria sangat baik, kurang dan sangat kurang. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan diagram batang tentang prestasi belajar siswa.
74
Gambar 4.11 Diagram Batang Deskriptif Persentasi Prestasi Belajar
4.1.3 Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji prasyarat analisis regresi yaitu uji normalitas dan uji linieritas, uji asumsi klasik dan analisis regresi berganda (pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan), uji r2 (besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen), uji t (pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial). 4.1.3.1 Uji Prasyarat Analisis Regresi 4.1.3.1.1 Uji Normalitas Berdasarkan teori statistika model linier hanya residu dari variabel dependent Y yang wajib diuji normalitasnya, sedangkan variabel independen diasumsikan bukan fungsi distribusi. Jadi tidak perlu diuji normalitasnya. Hasil output dari pengujian normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut:
75
Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
30
Normal Parameters
a
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 2.46512362
Absolute
.135
Positive
.092
Negative
-.135
Kolmogorov-Smirnov Z
.738
Asymp. Sig. (2-tailed)
.647
a. Test distribution is Normal.
Analisis data hasil Output: Uji normalitas data digunakan hipotesis sebagai berikut : H0 : Data berdistribusi normal H1 : Data tidak berdistribusi normal Kriteria penerimaan H0 H0 diterima jika nilai sig (2-tailed) > 5%. Dari tabel diperoleh nilai sig = 0,647 = 64,7% > 5% , maka H0 diterima. Artinya variabel prestasi belajar berdistribusi normal. Uji normalitas juga dapat dilihat pada grafik Normal P-Plot sebagai berikut.
76
Gambar 4.12 Normalitas dengan P-Plot Pada grafik P-Plot terlihat data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis histograf menuju pola distribusi normal maka variabel dependen Y memenuhi asumsi normalitas. 4.1.3.1.2 Uji Linearitas Uji linearitas pada analisis regresi sederhana berguna untuk mengetahui apakah penggunaan model regresi linier dalam penelitian ini tepat atau tidak. Untuk melakukan uji linieritas dapat dilihat pada tabel Anova dibawah ini:
77
Tabel 4.15 Hasil Uji linearitas ANOVA Table Sum of Squares Prestasi_belaja Between r*
Groups
Mean df
Square
F
(Combined)
361.475
16
22.592
Linearity
162.946
1
198.530
15
13.235
56.634
13
4.356
418.110
29
Sig.
5.186
.002
162.946 37.403
.000
Kompetensi_Pr Deviation from
ofesional
Linearity Within Groups Total
3.038
.025
ANOVA Table Sum of Squares Prestasi_belajar *
Between
Kompetensi_Sosia Groups
Mean df
Square
(Combined)
327.030
11
29.730
Linearity
159.733
1
167.297
10
16.730
91.080
18
5.060
418.110
29
F
Sig.
5.876
.001
159.733 31.568
.000
l Deviation from Linearity Within Groups Total
3.306
.013
Hipotesis yang digunakan: Ho : model regresi linier. H1 : model regresi tidak linier. Kaidah pengambilan keputusan: Jika Fhitung ≤ Ftabel atau nilai sig ≥ 0,05 = maka Ho diterima. Jika Fhitung > Ftabel dan nilai sig < 0,05 maka H1 diterima.(Sudjana, 1995:383). Dengan tingkat kepercayaan = 95% atau (α) = 0,05. Derajat kebebasan (df1) = k = 2, dan df2 = n – k = 30 – 2 = 28 diperoleh nilai Ftabel = 3,340.
78
Berdasarkan tabel diatas untuk variabel kompetensi profesional dengan prestasi belajar siswa diperoleh nilai Fhitung = 37,403> 3,340= Ftabel dan untuk variabel kompetensi sosial dengan prestasi belajar siswa diperoleh nilai Fhitung = 31,568> 3,340= Ftabel dengan demikian model regresi linier. Dengan kata lain model regresi linier dapat digunakan dalam penelitian ini. 4.1.3.2 Analisis Regresi Berganda Berdasarkan analisis dengan program SPSS 16 for Windows diperoleh hasil regresi berganda seperti terangkum pada tabel berikut: Table 4.16 Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
7.527
11.112
Kompetensi_Profesional
.354
.100
Kompetensi_Sosial
.546
.157
Beta
t
Sig. .677
.504
.470
3.548
.001
.461
3.478
.002
a. Dependent Variable: Prestasi_belajar
Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = 7,527+ 0,354X1 + 0,546X2. Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut: 1.
Nilai konstanta (Y) sebesar = 7,527
2.
Koefisien X1= 0,354 Jika variabel kompetensi profesional mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara kompetensi sosial dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan prestasi belajar sebesar 0,354.
79
3.
Koefisien X2= 0,546 Jika variabel kompetensi sosial mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara kompetensi profesional dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan prestasi belajar sebesar 0,546. Berdasarkan persamaan regresi, jika terjadi kenaikan kompetensi
profesional dan kompetensi sosial akan diikuti dengan perubahan prestasi belajar siswa. 4.1.3.3 Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik pada penelitian ini meliputi uji multikolonieritas dan uji heteroskedastisitas. 4.1.3.2.1 Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang tinggi tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai toleransi dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai tolerance > 10% dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolonieritas antar variabel bebas dalam model regresi. Berikut hasil perhitungan menggunakan program SPSS 16:
80
Tabel 4.17 Hasil Uji Multikolenieritas Coefficientsa Standardize Unstandardized
d
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics Toleranc
Model 1
B (Constant) Kompetensi_Profes ional Kompetensi_Sosial
Std. Error
7.527
11.112
.354
.100
.546
.157
Beta
t
Sig.
e
VIF
.857
.399
.470
3.548
.001
.888
1.126
.461
3.478
.002
.888
1.126
a. Dependent Variable: Prestasi_belajar
Dari tabel di atas terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel bebas dalam model regresi ini. 4.1.3.2.1 Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Model regresi yang tinggi
adalah
yang
tidak
terjadi
heteroskedastisitas.
Untuk
menguji
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y. Berikut hasil pengolahan menggunakan program SPSS 16:
81
Gambar 4.13 Uji Heteroskedastisitas Data Pada grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar tinggi di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini. Selain dengan mengamati grafik scatterplot uji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan uji Glejser. Uji glejser yaitu pengujian dengan meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen. Output dari proses di atas adalah sebagai berikut.
82
Tabel 4.18 Hasil Uji Glejser Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error -8.251
7.079
Kompetensi_Profesional
.028
.064
Kompetensi_Sosial
.125
.100
Coefficients Beta
t
Sig.
-1.166
.254
.087
.445
.660
.245
1.253
.221
a. Dependent Variable: Abs_res
Hasil tampilan output SPSS dengan jelas menunjukkan semua variabel independen mempunyai nilai sig ≥ 0,05. Jadi tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen abs_res. Hal ini terlihat dari nilai sig pada tiap-tiap variabel independen seluruhnya diatas 0,05. Jadi
dapat
disimpulkan
model
regresi
tidak
mengandung
adanya
heterokedastisitas. 4.1.3.4 Uji Hipotesis 4.1.3.4.1 Uji hipotesis secara simultan (uji F ) Uji F dilakukan untuk melihat keberartian pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen atau sering disebut uji kelinieran persamaan regresi. Hipotesis:
H0 : β = 0
(Variabel dependen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen)
H1 : β ≠ 0
(Variabel dependen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen)
83
Pengambilan keputusan: Ho diterima jika F hitung ≤ F tabel atau sig ≥ 5%. H1 diterima jika Fhitung > Ftabel dan sig < 5%. Untuk melakukan uji F dapat dilihat pada tabel anova dibawah ini: Tabel 4.19 Hasil Uji F (Simultan) b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
241.881
2
120.941
Residual
176.228
27
6.527
Total
418.110
29
F 18.529
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Kompetensi_Sosial, Kompetensi_Profesional b. Dependent Variable: Prestasi_belajar
Pada tabel Anova diperoleh nilai F = 18.529 > 3,340 (nilai F tabel = 3,340) dan sig = 0,000 < 5 % ini berarti variabel independen kompetensi profesional dan kompetensi sosial, secara simultan benar-benar berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar. Maka dengan kata lain variabel-variabel independen kompetensi profesional dan kompetensi sosial, mampu menjelaskan besarnya variabel dependen prestasi belajar. 4.1.3.4.2 Uji hipotesis secara parsial (uji t) Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara individu (parsial) variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan atau tidak. Hasil output dari SPSS adalah sebagai berikut.
84
Tabel 4.20 Hasil Uji t (Parsial) Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
a
Std. Error
7.527
11.112
Kompetensi_Profesional
.354
.100
Kompetensi_Sosial
.546
.157
Beta
t
Sig.
.857
.399
.470
3.548
.001
.461
3.478
.002
a. Dependent Variable: Prestasi_belajar
Hipotesis : Ho : Variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha : Variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan : Maka dengan tingkat kepercayaan = 95% atau (α) = 0,05. Derajat kebebasan (df) = n-k-1 = 30-2-1 = 27, serta pengujian dua sisi diperoleh dari nilai t0,05= 2,052. Ho diterima apabila – ttabel ≤ thitung ≤ ttabel atau sig ≥ 5% Ho ditolak apabila (thitung < – ttabel atau thitung > ttabel) dan sig < 5%. Hasil pengujian statistik dengan SPSS pada variabel X1 (kompetensi profesional) diperoleh nilai thitung = 3.548 > 2,052= ttabel, dan sig = 0,001 < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel kompetensi profesional secara statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar. Pada variabel X2 (kompetensi sosial) diperoleh nilai thitung = 3.478 > 2,052= ttabel, dan sig = 0,002 < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel independen kompetensi sosial secara statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar.
85
4.1.3.5 Koefisien Determinasi Simultan (R2) Untuk melihat besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel model summary berikut ini: Table 4.21 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary
Model 1
R .761
R Square a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.579
.547
2.55479
a. Predictors: (Constant), Kompetensi_Sosial, Kompetensi_Profesional
Pada tabel di atas diperoleh nilai Adjusted R2 = 0,547 = 54,7% ini berarti variabel bebas kompetensi profesional dan kompetensi sosial, secara bersamasama mempengaruhi variabel dependen prestasi belajar sebesar 54,7% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. 4.1.3.6 Koefisien Determinasi Parsial (r2) Selain melakukan uji t maka perlu juga mencari besarnya koefisien determinasi parsialnya untuk masing-masing variabel bebas. Uji determinasi parsial ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan dari masingmasing variabel bebas terhadap variabel terikat. Secara parsial kontribusi kompetensi profesional dan kompetensi sosial, terhadap prestasi belajar bisa dilihat pada tabel berikut ini:
86
Tabel 4.22 Hasil Uji Koefisiensi r2 (Parsial) Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Model 1
B
(Constant) Kompetensi_Prof esional Kompetensi_Sosi al
Std. Error
7.527
11.112
.354
.100
.546
.157
Coefficients Beta
Correlations T
Sig.
Zeroorder
Partial
Part
.857
.399
.470
3.548
.001
.624
.564
.443
.461
3.478
.002
.618
.556
.435
a. Dependent Variable: Prestasi_belajar
Berdasarkan tabel di atas, diketahui besarnya r2 kompetensi profesional adalah 31,8%, yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel kompetensi
profesional
dikuadratkan
yaitu
(56,4)2.
Besarnya
pengaruh
kompetensi sosial adalah 30,9%, yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel kompetensi sosial dikuadratkan yaitu (55,6)2. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kompetensi profesional memberikan pengaruh lebih besar terhadap prestasi belajar dibandingkan variabel kompetensi sosial.
4.2 Pembahasan 4.2.1 Pengaruh Kompetensi Profesional dan Kompetensi Sosial Guru Ekonomi Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA di Kota Pati Dalam proses belajar mengajar guru mempunyai peran utama untuk membimbing dan mengarahkan siswa mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Salah satu tujuan pembelajaran yang hendak dicapai yaitu untuk
87
meningkatkan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar adalah hasil belajar atau nilai pelajaran yang diperoleh siswa dari kemampuannya atau usahanya dalam belajar. Prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu faktor dari dalam diri siswa (internal) dan faktor dari luar diri siswa (eksternal). Guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang berasal dari luar. Guru merupakan faktor yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap prestasi belajar. Oleh karena itu peran guru sangat penting dalam proses belajar mengajar. Seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan atau kompetensi yang tinggi. Berdasarkan analisis hasil penelitian tentang pengaruh kompetensi profesional dan kompetensi sosial guru ekonomi akuntansi terhadap prestasi belajar siswa SMA di kota Pati, diperoleh keterangan secara simultan kedua variabel independen tersebut berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar. Besarnya pengaruh kedua variabel tersebut terhadap prestasi belajar adalah 54,7%. Jadi, dengan melihat besarnya pengaruh kedua variabel independen tersebut terhadap prestasi belajar maka sudah selayaknya kedua variabel tersebut menjadi perhatian khusus bagi pihak sekolah dan juga bagi pihak guru untuk senantiasa meningkatkan kualitas atau mutu pendidik sebagai faktor dominan yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari analisis deskriptif menunjukkan prestasi belajar siswa SMA di kota Pati diperoleh rata-rata nilai 74,90 dengan kriteria baik. Sedangkan ditinjau dari prestasi belajar masingmasing siswa diperoleh hasil sebanyak 25 siswa atau sebesar 83% dalam kriteria baik, sisanya sebanyak 5 siswa atau sebesar 17% memiliki nilai dalam kriteria
88
cukup baik. Kesimpulan dari data tersebut secara umum prestasi belajar siswa dalam kriteria baik, hal ini harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan lagi supaya mencapai hasil yang lebih baik.
4.2.2 Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Ekonomi Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA di Kota Pati Berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase terhadap variabel kompetensi profesional secara keseluruhan, menunjukkan bahwa kompetensi profesional guru ekonomi akuntansi SMA di kota Pati dalam kriteria tinggi dengan persentase skor sebesar 81,6%. Dari hasil tersebut diketahui bahwa terdapat 17 guru yang sudah sertifikasi dan 13 guru yang belum sertifikasi. Hal ini dapat diartikan bahwa guru sudah memiliki kompetensi profesional yang tinggi dan mampu menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam sehingga dapat membimbing siswa untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik. Sertifikasi hanya diberikan kepada guru yang sudah memenuhi syarat untuk dilakukan sertifikasi. Guru yang memiliki kompetensi tinggi, tentu akan mendapat sertifikasi dari pemerintah. Sertifikasi merupakan salah satu cara yang dilakukan pemerintah untuk memotivasi guru agar selalu meningkatkan kompetensi maupun kemampuannya dalam pembelajaran. Dengan kompetensi tinggi yang dimiliki oleh guru maka akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Berdasarkan perhitungan dan analisis deskriptif persentase variabel kompetensi profesional tiap indikator menunjukkan bahwa indikator menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuan dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 81%, indikator menguasai struktur dan materi bidang studi dalam kategori sangat tinggi
89
dengan persentase 84%, indikator menguasai dan memanfaatkan teknologi dan komunikasi dalam pembelajaran dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 78%, indikator mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi dalam kategori sangat tinggi dengan persentase sebesar 86%, indikator meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelasdalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 79%. Dari analisis regresi tersebut bahwa secara parsial kompetensi profesional guru ekonomi akuntansi berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SMA di kota Pati yang ditunjukkan dengan diperolehnya t hitung sebesar 3.548 dengan siginifikansi 0,001, karena signifikansi yang diperoleh rendah dari 0,05, menujukkan bahwa nilai t yang diperoleh tersebut signifikan. Besarnya pengaruh kompetensi profesional terhadap prestasi belajar siswa adalah sebesar 31,8%,. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi profesional seorang guru sangat diperlukan untuk mendukung prestasi belajar siswa supaya mencapai hasil yang optimal. Sesuai dengan landasan teori pengertian kompetensi profesional yaitu kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar pendidikan nasional. Guru yang profesional mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan, serta mampu mengelola kelas dengan baik, sehingga proses belajar mengajar akan lebih optimal. Guru yang memiliki tingkat kompetensi profesional yang tinggi tentu dapat memprioritaskan materi apa yang akan diberikan kepada siswa, dengan menggunakan metode dan alat evaluasi apa yang tepat supaya siswa mudah
90
menerima materi yang disampaikan. Guru yang memiliki tingkat kompetensi profesional yang tinggi lebih mengutamakan keberhasilan dalam proses belajar mengajar untuk menghasilkan siswa dengan kualitas akademik dan prestasi belajar yang tinggi. Dengan fokus mengajar yang tinggi maka akan berpengaruh pada kualitas pembelajaran di sekolah tersebut. Dan ini menjadi tugas utama guru untuk ikut serta mencerdaskan anak bangsa karena setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak demi kelangsungan hidupnya di masa mendatang.
4.2.3 Pengaruh Kompetensi Sosial Guru Ekonomi Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA di Kota Pati Menurut Depdikbud, kompetensi sosial artinya guru harus menunjukkan atau mampu berinteraksi sosial yang baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesama guru dan kepala sekolah, bahkan dengan masyarakat luas. Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain sangat penting bagi seorang guru karena tugasnya selalu berkaitan dengan orang lain seperti peserta didik, sesama guru, karyawan, orang tua murid, kepala sekolah dan lainnya. Kemampuan berkomunikasi ini sangat penting untuk dikembangkan oleh seorang guru, karena seringkali terjadi guru yang pandai tetapi kemampuan berkomunikasi dengan siswa tidak baik sehingga guru tidak mampu membantu siswa dalam proses belajar mengajar karena penyampaian materi yang kurang jelas. Berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase terhadap variabel kompetensi sosial secara keseluruhan, menunjukkan bahwa kompetensi sosial guru ekonomi akuntansi SMA di kota Pati dalam kriteria sangat tinggi dengan
91
persentase skor sebesar 85%. Dari hasil tersebut terdapat 17 guru yang sudah sertifikasi dan 13 guru yang belum sertifikasi. Hal ini dapat diartikan bahwa guru sudah memiliki kompetensi sosial yang sangat tinggi sehingga mampu berkomunikasi secara aktif dengan siswa, sesama guru dan orang tua siswa. Dari ketiga indikator kompetensi sosial menujukkan bahwa, kemampuan guru berkomunikasi dengan siswa dalam kriteria sangat tinggi dengan persentase sebesar 88,40%, kemampuan guru berkomunikasi dengan sesama pendidik dalam kriteria sangat tinggi dengan persentase sebesar 91,33%, dan kemampuan guru berkomunikasi dengan orang tua siswa atau masyarakat dalam kriteria sangat tinggi dengan persentase sebesar 84,5%. Dari analisis regresi tersebut bahwa secara parsial kompetensi sosial guru ekonomi akuntansi berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SMA di kota Pati yang ditunjukkan dengan diperolehnya t hitung sebesar 3,478 dengan siginifikansi 0,002, karena signifikansi yang diperoleh rendah dari 0,05, menunjukkan bahwa nilai t yang diperoleh tersebut signifikan. Besarnya pengaruh kompetensi sosial terhadap prestasi belajar siswa adalah sebesar 30,9%. Jika guru memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan peserta didik, maka guru akan memberikan pembelajaran yang lebih bervariatif dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai untuk menggantikan cara mengajar dimana guru hanya berbicara dan peserta didik hanya mendengarkan saja. Dalam suasana pembelajaran yang bervariatif itulah, peserta didik secara aktif dilibatkan dalam memecahkan masalah, mencari sumber informasi, data evaluasi, serta menyajikan dan mempertahankan pandangan hasil kerja mereka
92
kepada teman sejawat dan yang lainnya. Hal ini tentu akan berpengaruh positif terhadap perkembangan pola pikir siswa secara keseluruhan dan khususnya akan berpengaruh pada peningkatan prestasi belajar. Sedangkan para guru dapat bekerja secara intensif dengan guru lainnya dalam merencanakan pembelajaran, baik individual maupun tim, membuat keputusan tentang desain sekolah, kolaborasi tentang pengembangan kurikulum dan partisipasi dalam proses penilaian. Semua itu akan terwujud dengan baik jika guru mampu berkomunikasi secara aktif dengan peserta didik, sesama guru dan orang tua siswa.
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan Hasil penelitian tentang Pengaruh Kompetensi Profesional dan Kompetensi Sosial Guru Ekonomi Akuntansi terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA di Kota Pati dapat peneliti simpulkan sebagai berikut : 1) Terdapat pengaruh positif antara kompetensi profesional dan kompetensi sosial guru ekonomi akuntansi terhadap prestasi belajar siswa SMA di kota Pati. Guru yang memiliki kompetensi baik akan menghasilkan siswa berprestasi baik pula. 2) Kompetensi profesional guru ekonomi akuntansi berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa SMA di kota Pati. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru menguasai materi bidang studi sudah baik. 3) Kompetensi sosial guru ekonomi akuntansi berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa SMA di kota Pati. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru berkomunikasi dengan sesama pendidik, siswa dan orang tua siswa sudah sangat baik.
5.2 Saran Dari hasil kesimpulan di atas, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut:
93
94
1) Guru diharapkan meningkatkan kompetensi profesional yang dimilikinya, terutama penguasaan dan pemanfaatan teknologi dan komunikasi dalam pembelajaran. 2) Guru diharapkan meningkatkan kualitas pembelajaran dengan melakukan penelitian tindakan kelas. 3) Guru diharapkan meningkatkan kompetensi sosial yang dimilikinya terutama dalam berkomunikasi dengan orang tua siswa, supaya terjalin kerjasama yang baik antara guru dengan orang tua siswa.
DAFTAR PUSTAKA Ali, Mohammad. 1993. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa. Anni, Catharina Tri. 2007 Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. ..... . 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek. Edisi revisi v. Jakarta: PT. Rineka Cipta. ..... . 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi revisi. Jakarta: Bumi Aksara. Balitbang (Badan Penelitian dan Pengembangan). 2003. Pengkajian Proses Belajar Mengajar pada Berbagai Jenjang Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Bhargava, Anupama dan Dr.Minaketan Pathy. 2011. Perception of Student Teachers about Teaching Competencies. Journal of Contemporary Research. http://www.aijcrnet.comjournalsVol._1_No.1_July_201110.pdf. (17 November 2011) Dalyono. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Depdikbud. 1984. Dasar Ilmu Pendidikan (II A): Materi Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V. Depdikbud: Jakarta. Djalal, M.F. 1986. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa Asing. Malang: P3T IKIP Malang. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. ….. . 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hamalik, Oemar. 2006. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara. 95
96
….. . 1994. Metode Belajar dan kesulitan-Kesulitan Belajar. Surabaya: Usaha Nasional. Nurdin, Yayah Pujasari. 2009. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Terhadap Keberhasilan Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan. http://file.upi.eduDirektoriFIPJUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN19790 7122005011-NURDINJURNAL_NURDIN.pdf. (17 November 2011) Mardalis. 2008. Metode Penelitian (suatu pendekatan proposal). Jakarta: Bumi Aksara. Marno dan M. Idris. 2009. Strategi & Metode Pengajaran: Menciptakan Keterampilan Mengajar yang Efektif dan Edukatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Nurkancana, Wayan dan Sunartana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Soedjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Soewarso. 2004. Profesionalitas Guru dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Sekolah. Semarang: UPT MKK UNNES. Sudjana. 1995. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. UNNES. 2007. Pedoman PPL Universitas Negeri Semarang. Semarang: UPT PPL UNNES. ….. . 2010. Pedoman PPL Universitas Negeri Semarang. Semarang: UPT PPL UNNES. Uno, Hamzah. 2008. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
97
98
Lampiran 1 KISI-KISI INSTRUMEN UJI COBA PENELITIAN No. 1
2
Variabel Kompetensi Profesional
Kompetensi Sosial
Indikator 1) Menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuan 2) Menguasai struktur dan materi bidang studi 3) Menguasai dan memanfaatkan teknologi dan komunikasi dalam pembelajaran 4) Mengorganisasikan materi kurukulum bidang studi 5) Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas 1) kemampuan guru berkomunikasi dengan siswa 2) kemampuan guru berkomunikasi dengan sesama pendidik 3) kemampuan guru berkomunikasi dengan orang tua siswa/ masyarakat
No. Butir Soal
Jumlah
1,2,3,4,5,6
6
7,8,9,10,11,12,13
7
14,15,16,17,18,19
6
20,21,22,23,24
5
25,26,27,28,29
5
30,31,32,33,34
5
35,36,37,38,39
5
40,41,42,43,44
5
99
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) FAKULTAS EKONOMI (FE) Alamat : Gedung C – 6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang Telp/Fax. (024) 8508015, website : http://fe.unnes.ac.id Yth. Bapak / Ibu Guru Ekonomi Akuntansi SMA di Pati Dengan hormat, Di tengah-tengah kesibukan Bapak/ibu guru sebagai tenaga kependidikan, penulis mengharap kesediaan bapak/ibu guru untuk mengisi angket penelitian dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul : “Pengaruh Kompetensi Profesional dan Kompetensi Sosial Guru Ekonomi Akuntansi terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA di Kota Pati“. Angket kuesioner ini bukan merupakan test, sehingga tidak ada jawaban yang salah. Agar penelitian ini mencapai tujuan yang diharapkan, saya mohon supaya Bapak/Ibu menjawab pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Jawaban yang Bapak/ibu berikan tidak berpengaruh apapun terhadap profesi Saudara. Kerahasiaan yang berkaitan dengan pengisian angket akan saya jaga sepenuhnya. Jawaban dari Bapak/ibu guru akan sangat bermanfaat bagi saya dalam penyusunan skripsi ini. Atas bantuan dan kesediaan Bapak/ibu guru menjawab angket ini saya ucapkan terima kasih. Penulis, Atik Alami 7101407035
100
Lampiran 2 ANGKET UJI COBA PENELITIAN I. Petunjuk Pengisian 1. Tulislah identitas Bapak/ibu guru pada tempat yang telah disediakan. 2. Bacalah secara teliti setiap pertanyaan sebelum Anda menjawab. 3. Pilihlah salah satu jawaban secara benar dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap paling sesuai. II. Identitas Responden Nama Lengkap: Asal Sekolah: Status kepegawaian: Kelas yang diajar: III. Pertanyaan A. KOMPETENSI PROFESIONAL Menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuan 1. Apakah Bapak/ibu guru ekonomi-akuntansi menguasai bidang studi yang diajarkan? a. Menguasai 100%-80% bidang studi yang diajarkan b. Menguasai 79%-55% bidang studi yang diajarkan c. Menguasai 54%-30% bidang studi yang diajarkan d. Menguasai 29%-1% bidang studi yang diajarkan e. Tidak menguasai bidang studi yang diajarkan 2. Selain menjelaskan materi secara teoritis, apakah bapak/ibu guru selalu memberikan contoh-contoh nyata yang berkaitan dengan materi ekonomi akuntansi? a. Memberikan 100%-80% contoh-contoh nyata b. Memberikan 79%-55% contoh-contoh nyata c. Memberikan 54%-30% contoh-contoh nyata d. Memberikan 29%-1 % contoh-contoh nyata e. Tidak pernah memberikan contoh-contoh nyata
101
3. Kapan Bapak/ibu guru menyusun RPP? a. Setiap kali pertemuan
d. Setiap semester ajaran baru
b.Setiap pokok bahasan
e. Tidak pernah
c. Setiap ada akreditasi/supervisi 4. Dalam merumuskan indikator pembelajaran ekonomi-akuntansi, bapak/ibu guru mendasarkannya pada… a. Tujuan pembelajaran/kompetensi yang akan dicapai, kondisi sekolah dan karakteristik siswa b. Tujuan
pembelajaran/kompetensi
yang
akan
dicapai
dan
karakteristik siswa c. Kondisi sekolah dan karakteristik siswa d. Sarana dan prasarana yang ada di sekolah e. Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran 5. Dalam mengorganisasikan materi pembelajaran ekonomi-akuntansi, apa yang akan bapak/ibu guru baca? a. Silabus, buku referensi, dan RPP yang dibuat sendiri dan teman sejawat b. Silabus, buku referensi, dan RPP yang dibuat sendiri c. Buku referensi dan RPP yang dibuat teman sejawat d. Buku referensi e. Catatan mengajar 6. Dalam memilih media, metode pembelajaran dan sumber belajar materi ekonomi-akuntansi untuk kegiatan belajar mengajar, bapak/ibu guru mendasarkannya pada… a. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa b. Karakteristik materi yang akan disampaikan sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa c. Karakteristik materi yang akan disampaikan d. Ketersediaan media yang ada e. Kemampuan mengajar yang Anda miliki
102
Menguasai struktur dan materi bidang studi 7. Apakah bapak/ibu guru selalu mengkaji standar kompetensi dari materi ekonomi akuntansi yang akan diajarkan? a. Selalu mengkajinya sebelum mengajar b. Mengkaji yang penting-penting saja c. Mengkaji jika akan ada pengawas d. Mengkaji setiap awal semester baru e. Tidak pernah mengkaji 8. Pada setiap awal semester baru, apa yang akan bapak/ibu guru lakukan? a. Melakukan tes kemampuan awal siswa b. Melihat data prestasi belajar siswa pada tahun sebelumnya c. Memberikan tes secara lisan pada siswa tertentu d. Bertanya kepada guru lain tentang kemampuan siswa e. Memberikan nasehat 9. Apakah bapak/ibu guru selalu merumuskan indikator dari setiap kompetensi dasar materi ekonomi akuntansi yang akan dicapai? a. Merumuskan indikator untuk semua pokok bahasan b. Merumuskan indikator untuk pokok bahasan tertentu c. Merumuskan indikator jika diperiksa Kepala sekolah d. Jarang merumuskan indikator e. Tidak pernah merumuskan indikator 10. Bagaimana cara bapak/ibu guru dalam menjelaskan materi ekonomiakuntansi kepada siswa? a. Menjelaskan materi secara sistematis baik lisan maupun tertulis b. Menggunakan bahasa lisan yang sesuai c. Menggunakan bahasa isyarat yang sesuai d. Memerintahkan kepada siswa untuk memperhatikan materi yang sedang dipelajari e. Tidak pernah menekankan pada butir-butir materi yang penting
103
11. Apakah bapak/ibu guru selalu menyusun program tahunan dan program semester
materi
ekonomi
akuntansi
selama
proses
pembelajaran? a. Selalu menyusun program tahunan dan program semester b. Hanya menyusun program semester saja c. Menyusun program tahunan dan program semester jika ada akreditasi d. Menyusun program tahunan dan program semester jika ada pengawas e. Tidak pernah menyusun 12. Dalam
proses
pembelajaran
bapak/ibu
guru
akan
berusaha
memberikan contoh aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dari materi yang dibahas sesuai dengan… a. Tuntutan materi dan kebutuhan peserta didik b. Tuntutan materi c. Apabila diminta peserta didik d. Kemampuan siswa e. Tidak pernah, hanya teori saja 13. Dalam proses pembelajaran ekonomi-akuntansi, apakah bapak/ibu guru memberikan penugasan atau latihan soal untuk dikerjakan di kelas/ di rumah? a. Selalu memberi latihan soal setiap pertemuan b. Memberi latihan soal jika dibutuhkan c. Memberi latihan soal jika diminta oleh siswa d. Memberi latihan soal pada siswa tertentu yang kurang pandai e. Tidak pernah memberi latihan soal
104
Menguasai dan memanfaatkan teknologi dan komunikasi dalam pembelajaran 14. Apakah
bapak/ibu
guru
menguasai
perkembangan
teknologi
pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar ekonomi-akuntansi siswa? a. Menguasai 100%-80% perkembangan teknologi b. Menguasai 79%-55% perkembangan teknologi c. Menguasai 54%-30% perkembangan teknologi d. Menguasai 29%-1% perkembangan teknologi e. Tidak menguasai perkembangan teknologi 15. Apakah bapak/ibu guru memanfaatkan media internet sebagai sarana penunjang pembelajaran ekonomi akuntansi? a. Memanfaatkan media internet untuk semua pokok bahasan b. Memanfaatkan media internet untuk pokok bahasan tertentu c. Memanfaatkan media internet hanya sebagai bahan referensi d. Jarang memanfaatkan media internet e. Tidak pernah memanfaatkan media internet 16. Menurut bapak/ibu guru, apakah penggunaan internet sangat penting dalam menunjang proses belajar mengajar materi ekonomi akuntansi atau hanya cukup mengandalkan buku paket saja? a. Penggunaan internet menunjang 100%-80% terhadap proses belajar mengajar b. Penggunaan internet menunjang 79%-55% terhadap proses belajar mengajar c. Penggunaan internet menunjang 54%-30% terhadap proses belajar mengajar d. Penggunaan internet menunjang 29%-1% terhadap proses belajar mengajar e. Penggunaan internet tidak menunjang terhadap proses belajar mengajar
105
17. Dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, media apa saja yang bapak/ibu guru gunakan? a. LCD, OHP, Laptop, Bagan atau chart dan papan tulis b. Laptop, OHP, Bagan atau chart, dan papan tulis c. OHP, Bagan atau chart, dan papan tulis d. Bagan atau chart, dan papan tulis e. Papan tulis 18. Apakah bapak/ibu guru selalu mengikuti kegiatan pelatihan atau penataran yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi pembelajaran seperti pelatihan internet atau pelatihan macromedia flas? a. Selalu mengikuti b. Mengikuti jika ditugaskan pihak sekolah c. Mengikuti jika ada temannya d. Kadang-kadang sesuai keinginan e. Tidak pernah mengikuti 19. Menurut bapak/ibu guru apakah penggunaan media pembelajaran sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar ekonomiakuntansi? a. Berpengaruh 100%-80% terhadap proses belajar mengajar b. Berpengaruh 79%-55% terhadap proses belajar mengajar c. Berpengaruh 54%-30% terhadap proses belajar mengajar d. Berpengaruh 29%-1% terhadap proses belajar mengajar e. Tidak berpengaruh terhadap proses belajar mengajar Mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi 20. Bagaimana bapak/ibu guru menutup pelajaran sehingga siswa dapat memahami materi yang telah disampaikan? a. Meninjau kembali materi dan memberikan kesimpulan materi b. Memberikan kesimpulan dan ringkasan materi c. Memberikan evaluasai materi yang telah disampaikan d. Menyuruh siswa agar mempelajarinya kembali di rumah e. Merangkum pelajaran
106
21. Bagaimana kemampuan bapak/ibu guru dalam mengatur waktu agar materi pelajaran dapat disampaikan dengan tepat? a. Sangat baik, sehingga materi pelajaran dapat disampaikan dengan tepat waktu dan siswa mampu memahami dengan baik b. Baik, sehingga materi pelajaran dapat disampaikan dengan tepat waktu c. Cukup baik, materi pelajaran dapat disampaikan dengan tepat waktu tapi kadang-kadang siswa kurang dapat memahami materi d. Rendah, sering tidak tepat waktu sehingga materi tidak tersampaikan semua e. Buruk, karena tidak pernah menyampaikan materi dengan tepat waktu dan jelas 22. Apakah bapak/ibu guru mampu menyusun secara sistematis perangkat pembelajaran sesuai dengan materi ekonomi akuntansi? a. Mampu100%-80%
menyusun
secara
sistematis
perangkat
menyusun
secara
sistematis
perangkat
menyusun
secara
sistematis
perangkat
menyusun
secara
sistematis
perangkat
pembelajaran b. Mampu
79%-55%
pembelajaran c. Mampu
54%-30%
pembelajaran d. Mampu
29%-1%
pembelajaran e. Tidak mampu menyusun secara sistematis perangkat pembelajaran 23. Apabila ada siswa yang lebih cepat menguasai materi dibandingkan dengan siswa lain, apa yang akan bapak/ibu guru lakukan terhadap siswa tersebut? a. Memberikan tambahan materi berupa perluasan dan pendalaman materi b. Memberikan tambahan materi berupa perluasan c. Memberikan latihan soal yang lebih sulit d. Memberikan tugas untuk dipelajari sendiri e. Tidak memberikan tambahan materi dan tugas
107
24. Apakah bapak/ibu guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik? a. Selalu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik b. Melaksanakannya sesuai dengan kebutuhan c. Melaksanakannya jika ada pengawas d. Melaksanakannya jika dilihat oleh guru lain e. Tidak pernah melaksanakannya Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas 25. Apakah bapak/ibu guru mampu menyusun rancangan penelitian khususnya penelitian tindakan kelas untuk mencari cara-cara baru memecahkan masalah-masalah pembelajaran? a. Mampu100%-80% menyusun rancangan penelitian tindakan kelas b. Mampu 79%-55% menyusun rancangan penelitian tindakan kelas c. Mampu 54%-30% menyusun rancangan penelitian tindakan kelas d. Mampu 29%-1% menyusun rancangan penelitian tindakan kelas e. Tidak mampu menyusun rancangan penelitian tindakan kelas 26. Apakah bapak/ibu guru selalu mengembangkan diri secara terus menerus dalam peningkatan profesi sebagai pendidik melalui penelitian tindakan kelas? a. Selalu mengembangkan diri secara terus menerus b. Mengembangkan diri jika ada akreditasi c. Mengembangkan diri jika ada pengawas d. Mengembangkan diri jika mendapat teguran dari kepala sekolah e. Tidak pernah mengembangkan diri 27. Dalam proses pembelajaran, apakah bapak/ibu guru selalu memberikan studi kasus pada siswa untuk berlatih memecahkan masalah? a. Selalu memberikan studi kasus setiap pertemuan b. Memberikan studi kasus pada pokok bahasan tertentu
108
c. Memberikan studi kasus pada siswa yang kurang pandai d. Memberikan studi kasus jika diminta oleh siswa e. Tidak pernah memberikan studi kasus 28. Apakah bapak/ibu guru mampu melaksanakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan mutu pembelajaran? a. Mampu100%-80% melaksanakan penelitian tindakan kelas b. Mampu 79%-55% melaksanakan penelitian tindakan kelas c. Mampu 54%-30% melaksanakan penelitian tindakan kelas d. Mampu 29%-1% melaksanakan penelitian tindakan kelas e. Tidak mampu melaksanakan penelitian tindakan kelas 29. Apakah bapak/ibu guru mampu mengkaji hakekat penelitian tindakan kelas? a. Mampu100%-80% mengkaji hakekat penelitian tindakan kelas b. Mampu 79%-55% mengkaji hakekat penelitian tindakan kelas c. Mampu 54%-30% mengkaji hakekat penelitian tindakan kelas d. Mampu 29%-1% mengkaji hakekat penelitian tindakan kelas e. Tidak mampu mengkaji hakekat penelitian tindakan kelas
B. KOMPETENSI SOSIAL Kemampuan guru berkomunikasi dengan siswa 30. Apakah bapak/ibu guru mampu berinteraksi secara baik dan lancar dengan siswa? a. Mampu100%-80% berinteraksi secara baik dan lancar dengan siswa b. Mampu 79%-55% berinteraksi dengan siswa c. Mampu 54%-30% berinteraksi dengan siswa d. Mampu 29%-1% berinteraksi dengan siswa e. Tidak mampu berinteraksi dengan siswa 31. Apakah bapak/ibu guru memiliki hubungan yang baik dengan siswa? a. Memiliki hubungan baik 100%-80% dengan siswa b. Memiliki hubungan baik 79%-55% dengan siswa c. Memiliki hubungan baik 54%-30% dengan siswa
109
d. Memiliki hubungan baik 29%-1% dengan siswa e. Tidak memiliki hubungan baik dengan siswa 32. Apakah bapak/ibu guru memiliki perasaan peduli dan empati terhadap siswa? a. Memiliki perasaan peduli dan empati100%-80% terhadap siswa b. Memiliki perasaan peduli dan empati79%-55% terhadap siswa c. Memiliki perasaan peduli dan empati54%-30% terhadap siswa d. Memiliki perasaan peduli dan empati29%-1% terhadap siswa e. Tidak memiliki perasaan peduli dan empati terhadap siswa 33. Apakah bapak/ibu guru memberikan tuntutan agar interaksi antar siswa dan guru terpelihara dengan baik? a. Selalu
menuntut
demikian
agar
tercipta
keselarasan
dan
keharmonisan dalam proses pembelajaran b. Berusaha demikian agar proses pembelajaran efektif c. Biasa saja, menganjurkan namun tidak terlalu menuntut d. Jarang menuntut kondisi yang demikian e. Tidak pernah menuntut untuk menjaga keselarasan dalam pembelajaran 34. Dalam kegiatan belajar mengajar, apa saja yang bapak/ibu guru perhatikan? a. Masing-masing peserta didik secara individual b. Peserta didik yang lambat, cepat dan menyimpang c. Peserta didik yang lambat, dan cepat d. Peserta didik yang lambat dan menyimpang e. Peserta didik yang pandai saja Kemampuan guru berkomunikasi dengan sesama pendidik 35. Apakah bapak/ibu guru menunjukkan sikap saling menghormati dan menghargai dengan sesama guru? a. Selalu menunjukkan sikap saling menghormati dan menghargai b. Menunjukkan sikap saling menghormati dan menghargai jika dilihat oleh guru lain
110
c. Biasa-biasa saja d. Kurang menunjukkan sikap saling menghormati dan menghargai e. Tidak pernah menunjukkan sikap saling menghormati dan menghargai 36. Apakah bapak/ibu guru memiliki rasa peduli dan empati dengan sesama guru? a. Memiliki perasaan peduli dan empati100%-80% dengan sesama guru b. Memiliki perasaan peduli dan empati79%-55% dengan sesama guru c. Memiliki perasaan peduli dan empati54%-30% dengan sesama guru d. Memiliki perasaan peduli dan empati29%-1% dengan sesama guru e. Tidak memiliki perasaan peduli dan empati dengan sesama guru 37. Apakah bapak/ibu guru memiliki hubungan yang baik dengan sesama guru dan warga sekolah lainnya seperti petugas kebersihan dan petugas keamanan? a. Memiliki hubungan baik 100%-80% dengan sesama guru dan warga sekolah b. Memiliki hubungan baik 79%-55% dengan sesama guru dan warga sekolah c. Memiliki hubungan baik 54%-30% dengan sesama guru dan warga sekolah d. Memiliki hubungan baik 29%-1% dengan sesama guru dan warga sekolah e. Tidak memiliki hubungan baik dengan sesama guru dan warga sekolah 38. Dalam berkomunikasi dengan sesama guru dan warga sekolah, apakah bapak/ibu guru selalu menggunakan bahasa Indonesia yang formal? a. Selalu menggunakan bahasa Indonesia yang formal b. Menggunakan campuran bahasa Indonesia dan bahasa daerah c. Menggunakan bahasa Indonesia yang formal jika dalam forum rapat
111
d. Menggunakan bahasa Indonesia yang formal dan bahasa gaul e. Tidak pernah menggunakan bahasa Indonesia yang formal 39. Bagaimana tanggapan atau respon bapak/ibu guru jika ada salah seorang guru yang terkena musibah? a. Ikut membantu sesuai dengan kemampuan dan mendoakannya b. Ikut membantu jika dilihat oleh guru lain c. Ikut membantu tapi dengan perasaan terpaksa d. Hanya mendoakan saja e. Pura-pura tidak tahu Kemampuan
guru
berkomunikasi
dengan
orang
tua
siswa/masyarakat 40. Apakah bapak/ibu guru menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan orang tua siswa? a. Menjalin hubungan baik 100%-80% dengan orang tua siswa b. Menjalin hubungan baik 79%-55% dengan orang tua siswa c. Menjalin hubungan baik 54%-30% dengan orang tua siswa d. Menjalin hubungan baik 29%-1% dengan orang tua siswa e. Tidak menjalin hubungan baik dengan orang tua siswa 41. Apakah bapak/ibu guru memiliki rasa peduli dan empati dengan orang tua siswa? a. Memiliki perasaan peduli dan empati100%-80% dengan orang tua siswa b. Memiliki perasaan peduli dan empati79%-55% dengan orang tua siswa c. Memiliki perasaan peduli dan empati54%-30% dengan orang tua siswa d. Memiliki perasaan peduli dan empati29%-1% dengan orang tua siswa e. Tidak memiliki perasaan peduli dan empati dengan orang tua siswa 42. Apakah bapak/ibu guru selalu melibatkan peran serta orang tua dalam mengatasi permasalahan yang menyangkut siswa?
112
a. Selalu melibatkan peran serta orang tua b. Melibatkan peran serta orang tua untuk masalah tertentu saja c. Melibatkan peran serta orang tua atas perintah dari kepala sekolah d.Melibatkan peran serta orang tua jika diperlukan saja e. Tidak pernah melibatkan peran serta orang tua 43. Jika ada orang tua siswa yang kurang mampu untuk membayar uang sekolah, apa yang akan bapak/ibu guru lakukan? a. Berkonsultasi dengan kepala sekolah agar diusahakan diberi keringanan b. Memberi toleransi waktu pembayaran uang sekolah c. Memberikan penjelasan kepada orang tua siswa bahwa uang sekolah harus tetap dilunasi d. Tidak peduli dan tetap menyuruh membayar uang sekolah tersebut e. Tidak bisa berbuat apa-apa 44. Jika di lingkungan bapak/ibu guru tinggal sedang ada acara kerja bakti, apa yang akan bapak/ibu guru lakukan? a. Mengikuti kerja bakti dengan baik sesuai kemampuan b. Mengikuti kerja bakti jika dilihat tetangga c. Mengikuti kerja bakti dengan terpaksa d. Mengikuti kerja bakti tapi hanya melihat saja e. Tidak mengikuti kerja bakti
113
Lampiran 3 DAFTAR RESPONDEN UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN “PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KOMPETENSI SOSIAL GURU EKONOMI AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA DI KOTA PATI“
No
Kode Responden
Nama Responden
1.
R1
Saryadi, S.Pd
2.
R2
Wandiyu, S.Pd
3.
R3
Maria M.S, S.Pd
4.
R4
Dra. Endah Dwi Astuti
5.
R5
Sudarso, S.Pd
6.
R6
Sri Pujiwahyuni, S.Pd
7.
R7
Hery Purwanto, S.Pd
8.
R8
Dwi Rahayu Kiswari, S.Pd
9.
R9
Kholilur Rohman, S.Pd
10.
R10
Arum Hardiningtyas, S.Pd
11.
R11
Dra. Titik Sudarti
12.
R12
Rosidah, S.Si
13.
R13
Drs. Agus Hardiyanto
14.
R14
Dra. Jayendrati
15.
R15
Khusnul Qotimah, S.Pd
114
115
Lampiran 5 HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS INSTRUMEN VARIABEL KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KOMPETENSI SOSIAL No
r hitung
r tabel
Kriteria
No
r hitung
r tabel
Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
-0.029 0.584 0.701 -0.057 0.608 0.718 0.709 0.721 0.676 0.275 0.682 0.771 0.579 0.598 0.604 0.683 0.701 0.623 0.693 0.680 0.579 0.615
0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514
Invalid Valid Valid Invalid Valid Valid Valid Valid Valid Invalid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
0.568 0.601 0.174 0.706 0.594 0.569 0.549 0.639 0.635 0.596 0.650 0.723 0.671 0.610 0.604 0.625 0.234 0.602 0.652 0.684 0.629 -0.085
0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514 0.514
Valid Valid Invalid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Invalid Valid Valid Valid Valid Invalid
116
Hasil uji validitas variabel kompetensi profesional menggunakan SPSS 16 for Windows Correlations
117
Keterangan: r tabel untuk n (15) = 0.514. Soal dinyatakan valid apabila r tabel < r hitung. maka dari hasil tabel diatas soal yang tidak valid adalah nomor 1,4, 10 dan 25.
118
Data hasil uji validitas variabel kompetensi sosial menggunakan SPSS 16 for Windows Correlations
Keterangan: r tabel untuk n (15) = 0.514. Soal dinyatakan valid apabila r tabel < r hitung. maka dari hasil tabel diatas soal yang tidak valid adalah nomor 39 dan 44.
119
Lampiran 6 Hasil Perhitungan Reliabilitas Data hasil uji reliabilitas variabel kompetensi profesional menggunakan SPSS 16 for Windows
Keterangan : Tampilan output SPSS menunjukkan bahwa konstruk/ variabel memberikan Cronbach’s Alpha sebesar 92,5%
Konstruk/ variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,60
Data hasil uji reliabilitas variabel kompetensi sosial menggunakan SPSS 16 for Windows
Keterangan : Tampilan output SPSS menunjukkan bahwa konstruk/ variabel memberikan Cronbach’s Alpha sebesar 84,8%
Konstruk/ variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,60
120
Lampiran 7 KISI-KISI ANGKET PENELITIAN No. 1
2
Variabel
Indikator
Kompetensi Profesional
1) Menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuan 2) Menguasai struktur dan materi bidang studi 3) Menguasai dan memanfaatkan teknologi dan komunikasi dalam pembelajaran 4) Mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi 5) Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas 1) kemampuan guru berkomunikasi dengan siswa 2) kemampuan guru berkomunikasi dengan sesama pendidik 3) kemampuan guru berkomunikasi dengan orang tua siswa/ masyarakat
Kompetensi Sosial
No. Butir Soal
Jumlah
1,2,3,4
4
5,6,7,8,9,10
6
11,12,13,14,15,16
6
17,18,19,20,21
5
22,23,24,25
4
26,27,28,29,30
5
31,32,33,34
4
35,36,37,38
4
121
Lampiran 8 ANGKET PENELITIAN I.
Petunjuk Pengisian 1. Tulislah identitas Bapak/ibu guru pada tempat yang telah disediakan. 2. Bacalah secara teliti setiap pertanyaan sebelum Anda menjawab. 3. Pilihlah salah satu jawaban secara benar dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap paling sesuai.
II. Identitas Responden Nama Lengkap
:
Asal Sekolah
:
Status Sertifikasi
:
Kelas yang diajar
:
III. Pertanyaan A. KOMPETENSI PROFESIONAL Menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuan 1. Selain menjelaskan materi secara teoritis, apakah bapak/ibu guru selalu memberikan contoh-contoh nyata yang berkaitan dengan materi ekonomi akuntansi? a. Memberikan 100%-80% contoh-contoh nyata b. Memberikan 79%-55% contoh-contoh nyata c. Memberikan 54%-30% contoh-contoh nyata d. Memberikan 29%-1 % contoh-contoh nyata e. Tidak pernah memberikan contoh-contoh nyata 2. Kapan Bapak/ibu guru menyusun RPP? a. Setiap kali pertemuan
d. Setiap semester ajaran baru
b. Setiap pokok bahasan
e. Tidak pernah
c. Setiap ada akreditasi/supervisi
122
3. Dalam
mengorganisasikan
materi
pembelajaran
ekonomi-
akuntansi, apa yang akan bapak/ibu guru baca? a. Silabus, buku referensi, dan RPP yang dibuat sendiri dan teman sejawat b. Silabus, buku referensi, dan RPP yang dibuat sendiri c. Buku referensi dan RPP yang dibuat teman sejawat d. Buku referensi e. Catatan mengajar 4. Dalam memilih media, metode pembelajaran dan sumber belajar materi ekonomi-akuntansi untuk kegiatan belajar mengajar, bapak/ibu guru mendasarkannya pada… a. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa b. Karakteristik materi yang akan disampaikan sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa c. Karakteristik materi yang akan disampaikan d. Ketersediaan media yang ada e. Kemampuan mengajar yang Anda miliki Menguasai struktur dan materi bidang studi 5. Apakah bapak/ibu guru selalu mengkaji standar kompetensi dari materi ekonomi akuntansi yang akan diajarkan? a. Selalu mengkajinya sebelum mengajar b. Mengkaji yang penting-penting saja c. Mengkaji jika akan ada pengawas d. Mengkaji setiap awal semester baru e. Tidak pernah mengkaji 6. Pada setiap awal semester baru, apa yang akan bapak/ibu guru lakukan? a. Melakukan tes kemampuan awal siswa b. Melihat data prestasi belajar siswa pada tahun sebelumnya
123
c. Memberikan tes secara lisan pada siswa tertentu d. Bertanya kepada guru lain tentang kemampuan siswa e. Memberikan nasehat 7. Apakah bapak/ibu guru selalu merumuskan indikator dari setiap kompetensi dasar materi ekonomi akuntansi yang akan dicapai? a. Merumuskan indikator untuk semua pokok bahasan b. Merumuskan indikator untuk pokok bahasan tertentu c. Merumuskan indikator jika diperiksa Kepala sekolah d. Jarang merumuskan indikator e. Tidak pernah merumuskan indikator 8. Apakah bapak/ibu guru selalu menyusun program tahunan dan program semester materi ekonomi akuntansi selama proses pembelajaran? a. Selalu menyusun program tahunan dan program semester b. Hanya menyusun program semester saja c. Menyusun program tahunan dan program semester jika ada akreditasi d. Menyusun program tahunan dan program semester jika ada pengawas e. Tidak pernah menyusun 9. Dalam proses pembelajaran bapak/ibu guru akan berusaha memberikan contoh aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dari materi yang dibahas sesuai dengan… a. Tuntutan materi dan kebutuhan peserta didik b. Tuntutan materi c. Apabila diminta peserta didik d. Kemampuan siswa e. Tidak pernah, hanya teori saja
124
10. Dalam proses pembelajaran ekonomi-akuntansi, apakah bapak/ibu guru memberikan penugasan atau latihan soal untuk dikerjakan di kelas/ di rumah? a. Selalu memberi latihan soal setiap pertemuan b. Memberi latihan soal jika dibutuhkan c. Memberi latihan soal jika diminta oleh siswa d. Memberi latihan soal pada siswa tertentu yang kurang pandai e. Tidak pernah memberi latihan soal Menguasai dan memanfaatkan teknologi dan komunikasi dalam pembelajaran 11. Apakah bapak/ibu guru menguasai perkembangan teknologi pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar ekonomiakuntansi siswa? a. Menguasai 100%-80% perkembangan teknologi b. Menguasai 79%-55% perkembangan teknologi c. Menguasai 54%-30% perkembangan teknologi d. Menguasai 29%-1% perkembangan teknologi e. Tidak menguasai perkembangan teknologi 12. Apakah bapak/ibu guru memanfaatkan media internet sebagai sarana penunjang pembelajaran ekonomi akuntansi? a. Memanfaatkan media internet untuk semua pokok bahasan b. Memanfaatkan media internet untuk pokok bahasan tertentu c. Memanfaatkan media internet hanya sebagai bahan referensi d. Jarang memanfaatkan media internet e. Tidak pernah memanfaatkan media internet 13. Menurut bapak/ibu guru, apakah penggunaan internet sangat penting dalam menunjang proses belajar mengajar materi ekonomi akuntansi atau hanya cukup mengandalkan buku paket saja? a. Penggunaan internet menunjang 100%-80% terhadap proses belajar mengajar
125
b. Penggunaan internet menunjang 79%-55% terhadap proses belajar mengajar c. Penggunaan internet menunjang 54%-30% terhadap proses belajar mengajar d. Penggunaan internet menunjang 29%-1% terhadap proses belajar mengajar e. Penggunaan internet tidak menunjang terhadap proses belajar mengajar 14. Dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, media apa saja yang bapak/ibu guru gunakan? a. LCD, OHP, Laptop, Bagan atau chart dan papan tulis b. Laptop, OHP, Bagan atau chart, dan papan tulis c. OHP, Bagan atau chart, dan papan tulis d. Bagan atau chart, dan papan tulis e. Papan tulis 15. Apakah bapak/ibu guru selalu mengikuti kegiatan pelatihan atau penataran
yang
berkaitan
dengan
pemanfaatan
teknologi
pembelajaran seperti pelatihan internet atau pelatihan macromedia flas? a. Selalu mengikuti b. Mengikuti jika ditugaskan pihak sekolah c. Mengikuti jika ada temannya d. Kadang-kadang sesuai keinginan e. Tidak pernah mengikuti 16. Menurut bapak/ibu guru apakah penggunaan media pembelajaran sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar ekonomiakuntansi? a. Berpengaruh 100%-80% terhadap proses belajar mengajar b. Berpengaruh 79%-55% terhadap proses belajar mengajar c. Berpengaruh 54%-30% terhadap proses belajar mengajar
126
d. Berpengaruh 29%-1% terhadap proses belajar mengajar e. Tidak berpengaruh terhadap proses belajar mengajar Mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi 17. Bagaimana bapak/ibu guru menutup pelajaran sehingga siswa dapat memahami materi yang telah disampaikan? a. Meninjau kembali materi dan memberikan kesimpulan materi b. Memberikan kesimpulan dan ringkasan materi c. Memberikan evaluasai materi yang telah disampaikan d. Menyuruh siswa agar mempelajarinya kembali di rumah e. Merangkum pelajaran 18. Bagaimana kemampuan bapak/ibu guru dalam mengatur waktu agar materi pelajaran dapat disampaikan dengan tepat? a. Sangat baik, sehingga materi pelajaran dapat disampaikan dengan tepat waktu dan siswa mampu memahami dengan baik b. Baik, sehingga materi pelajaran dapat disampaikan dengan tepat waktu c. Cukup baik, materi pelajaran dapat disampaikan dengan tepat waktu tapi kadang-kadang siswa kurang dapat memahami materi d. Rendah, sering tidak tepat waktu sehingga materi tidak tersampaikan semua e. Buruk, karena tidak pernah menyampaikan materi dengan tepat waktu dan jelas 19. Apakah bapak/ibu guru mampu menyusun secara sistematis perangkat pembelajaran sesuai dengan materi ekonomi akuntansi? a. Mampu 100%-80% menyusun secara sistematis perangkat pembelajaran b. Mampu 79%-55% menyusun secara sistematis perangkat pembelajaran
127
c. Mampu 54%-30% menyusun secara sistematis perangkat pembelajaran d. Mampu 29%-1% menyusun secara sistematis perangkat pembelajaran e. Tidak
mampu
menyusun
secara
sistematis
perangkat
pembelajaran 20. Apabila
ada
siswa
yang
lebih
cepat
menguasai
materi
dibandingkan dengan siswa lain, apa yang akan bapak/ibu guru lakukan terhadap siswa tersebut? a. Memberikan tambahan materi berupa perluasan dan pendalaman materi b. Memberikan tambahan materi berupa perluasan c. Memberikan latihan soal yang lebih sulit d. Memberikan tugas untuk dipelajari sendiri e. Tidak memberikan tambahan materi dan tugas 21. Apakah bapak/ibu guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik? a. Selalu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik b. Melaksanakannya sesuai dengan kebutuhan c. Melaksanakannya jika ada pengawas d. Melaksanakannya jika dilihat oleh guru lain e. Tidak pernah melaksanakannya Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas 22. Apakah bapak/ibu guru selalu mengembangkan diri secara terus menerus dalam peningkatan profesi sebagai pendidik melalui penelitian tindakan kelas? a. Selalu mengembangkan diri secara terus menerus
128
b. Mengembangkan diri jika ada akreditasi c. Mengembangkan diri jika ada pengawas d. Mengembangkan diri jika mendapat teguran dari kepala sekolah e. Tidak pernah mengembangkan diri 23. Dalam proses pembelajaran, apakah bapak/ibu guru selalu memberikan studi kasus pada siswa untuk berlatih memecahkan masalah? a. Selalu memberikan studi kasus setiap pertemuan b. Memberikan studi kasus pada pokok bahasan tertentu c. Memberikan studi kasus pada siswa yang kurang pandai d. Memberikan studi kasus jika diminta oleh siswa e. Tidak pernah memberikan studi kasus 24. Apakah bapak/ibu guru mampu melaksanakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan mutu pembelajaran? a. Mampu 100%-80% melaksanakan penelitian tindakan kelas b. Mampu 79%-55% melaksanakan penelitian tindakan kelas c. Mampu 54%-30% melaksanakan penelitian tindakan kelas d. Mampu 29%-1% melaksanakan penelitian tindakan kelas e. Tidak mampu melaksanakan penelitian tindakan kelas 25. Apakah bapak/ibu guru mampu mengkaji hakekat penelitian tindakan kelas? a. Mampu 100%-80% mengkaji hakekat penelitian tindakan kelas b. Mampu 79%-55% mengkaji hakekat penelitian tindakan kelas c. Mampu 54%-30% mengkaji hakekat penelitian tindakan kelas d. Mampu 29%-1% mengkaji hakekat penelitian tindakan kelas e. Tidak mampu mengkaji hakekat penelitian tindakan kelas
129
B. KOMPETENSI SOSIAL Kemampuan guru berkomunikasi dengan siswa 26. Apakah bapak/ibu guru mampu berinteraksi secara baik dan lancar dengan siswa? a. Mampu 100%-80% berinteraksi secara baik dan lancar dengan siswa b. Mampu 79%-55% berinteraksi dengan siswa c. Mampu 54%-30% berinteraksi dengan siswa d. Mampu 29%-1% berinteraksi dengan siswa e. Tidak mampu berinteraksi dengan siswa 27. Apakah bapak/ibu guru memiliki hubungan yang baik dengan siswa? a. Memiliki hubungan baik 100%-80% dengan siswa b. Memiliki hubungan baik 79%-55% dengan siswa c. Memiliki hubungan baik 54%-30% dengan siswa d. Memiliki hubungan baik 29%-1% dengan siswa e. Tidak memiliki hubungan baik dengan siswa 28. Apakah bapak/ibu guru memiliki perasaan peduli dan empati terhadap siswa? a. Memiliki perasaan peduli dan empati 100%-80% terhadap siswa b. Memiliki perasaan peduli dan empati 79%-55% terhadap siswa c. Memiliki perasaan peduli dan empati 54%-30% terhadap siswa d. Memiliki perasaan peduli dan empati 29%-1% terhadap siswa e. Tidak memiliki perasaan peduli dan empati terhadap siswa 29. Apakah bapak/ibu guru memberikan tuntutan agar interaksi antar siswa dan guru terpelihara dengan baik? a. Selalu menuntut demikian agar tercipta keselarasan dan keharmonisan dalam proses pembelajaran b. Berusaha demikian agar proses pembelajaran efektif
130
c. Biasa saja, menganjurkan namun tidak terlalu menuntut d. Jarang menuntut kondisi yang demikian e. Tidak pernah menuntut untuk menjaga keselarasan dalam pembelajaran 30. Dalam kegiatan belajar mengajar, apa saja yang bapak/ibu guru perhatikan? a. Masing-masing peserta didik secara individual b. Peserta didik yang lambat, cepat dan menyimpang c. Peserta didik yang lambat, dan cepat d. Peserta didik yang lambat dan menyimpang e. Peserta didik yang pandai saja Kemampuan guru berkomunikasi dengan sesama pendidik 31. Apakah bapak/ibu guru menunjukkan sikap saling menghormati dan menghargai dengan sesama guru? a. Selalu menunjukkan sikap saling menghormati dan menghargai b. Menunjukkan sikap saling menghormati dan menghargai jika dilihat oleh guru lain c. Biasa-biasa saja d. Kurang menunjukkan sikap saling menghormati dan menghargai e. Tidak pernah menunjukkan sikap saling menghormati dan menghargai 32. Apakah bapak/ibu guru memiliki rasa peduli dan empati dengan sesama guru? a. Memiliki perasaan peduli dan empati sesama
100%-80%
dengan
guru
b. Memiliki perasaan peduli dan empati 79%-55% dengan sesama guru c. Memiliki perasaan peduli dan empati 54%-30% dengan sesama guru
131
d. Memiliki perasaan peduli dan empati 29%-1% dengan sesama guru e. Tidak memiliki perasaan peduli dan empati dengan sesama guru 33. Apakah bapak/ibu guru memiliki hubungan yang baik dengan sesama guru dan warga sekolah lainnya seperti petugas kebersihan dan petugas keamanan? a. Memiliki hubungan baik 100%-80% dengan sesama guru dan warga sekolah b. Memiliki hubungan baik 79%-55% dengan sesama guru dan warga sekolah c. Memiliki hubungan baik 54%-30% dengan sesama guru dan warga sekolah d. Memiliki hubungan baik 29%-1% dengan sesama guru dan warga sekolah e. Tidak memiliki hubungan baik dengan sesama guru dan warga sekolah 34. Dalam berkomunikasi dengan sesama guru dan warga sekolah, apakah bapak/ibu guru selalu menggunakan bahasa Indonesia yang formal? a. Selalu menggunakan bahasa Indonesia yang formal b. Menggunakan campuran bahasa Indonesia dan bahasa daerah c. Menggunakan bahasa Indonesia yang formal jika dalam forum rapat d. Menggunakan bahasa Indonesia yang formal dan bahasa gaul e. Tidak pernah menggunakan bahasa Indonesia yang formal Kemampuan
guru
berkomunikasi
dengan
orang
tua
siswa/masyarakat 35. Apakah bapak/ibu guru menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan orang tua siswa?
132
a. Menjalin hubungan baik 100%-80% dengan orang tua siswa b. Menjalin hubungan baik 79%-55% dengan orang tua siswa c. Menjalin hubungan baik 54%-30% dengan orang tua siswa d. Menjalin hubungan baik 29%-1% dengan orang tua siswa e. Tidak menjalin hubungan baik dengan orang tua siswa 36. Apakah bapak/ibu guru memiliki rasa peduli dan empati dengan orang tua siswa? a. Memiliki perasaan peduli dan empati 100%-80% dengan orang tua siswa b. Memiliki perasaan peduli dan empati 79%-55% dengan orang tua siswa c. Memiliki perasaan peduli dan empati 54%-30% dengan orang tua siswa d. Memiliki perasaan peduli dan empati 29%-1% dengan orang tua siswa e. Tidak memiliki perasaan peduli dan empati dengan orang tua siswa 37. Apakah bapak/ibu guru selalu melibatkan peran serta orang tua dalam mengatasi permasalahan yang menyangkut siswa? a. Selalu melibatkan peran serta orang tua b. Melibatkan peran serta orang tua untuk masalah tertentu saja c. Melibatkan peran serta orang tua atas perintah dari kepala sekolah d. Melibatkan peran serta orang tua jika diperlukan saja e. Tidak pernah melibatkan peran serta orang tua 38. Jika ada orang tua siswa yang kurang mampu untuk membayar uang sekolah, apa yang akan bapak/ibu guru lakukan? a. Berkonsultasi dengan kepala sekolah agar diusahakan diberi keringanan b. Memberi toleransi waktu pembayaran uang sekolah
133
c. Memberikan penjelasan kepada orang tua siswa bahwa uang sekolah harus tetap dilunasi d. Tidak peduli dan tetap menyuruh membayar uang sekolah tersebut e. Tidak bisa berbuat apa-apa
134
Lampiran 9 DAFTAR NAMA RESPONDEN PENELITIAN NO NAMA ASAL SEKOLAH 1. Drs. Heru Susanto, M.Si SMA N 1 PATI 2. Basri, S.Pd SMA N 1 PATI 3. Sri Puji Setiti, S.Pd SMA N 1 PATI 4. Umi Indiyati SMA N 2 PATI 5. Muji Lestari, S.Pd SMA N 2 PATI 6. Nardi, S.Pd SMA N 2 PATI 7. Suwadi, S.Pd SMA N 2 PATI 8. Priyono, S.Pd SMA N 2 PATI 9. Drs. Sutowo, M.Pd SMA N 2 PATI 10. Dra. Harini SMA N 3 PATI 11. Endah Suwarni SMA N 3 PATI 12. Anik Hastiyaningsih,S.Pd SMA N 3 PATI 13. Dra. Ani Hadiyati SMA N 3 PATI 14. Muflikah SMA N 3 PATI 15. Dwi Listyani, S.E SMA PGRI 1 PATI 16. Ernasih Budiharti, S.Pd SMA PGRI 1 PATI 17. Kuntari, S.Pd SMA PGRI 1 PATI 18. A. Mulato SMA YOS SOEDARSO 19. Agustinus Swasma, S.Pd SMA YOS SOEDARSO 20. Dra. Sri Wulan SMA NASIONAL PATI 21. Indarti, S.Pd SMA NASIONAL PATI 22. Drs. Slamet Raharjo SMA NASIONAL PATI 23. Hj. Indrati S.Pd SMA NASIONAL PATI 24. Sudjiatno, S.Pd SMA WAHID HASYIM PATI 25. Gunarti, S.Pd SMA WAHID HASYIM PATI 26. Dwi Astuti, S.Pd SMA BOPKRI 1 PATI 27. Dwi Kurniawati, S.Pd SMA BOPKRI 1 PATI 28. Sri Murtini, S.Pd SMA MUH 1 PATI 29. S.M. Tri Yuliastuti, S.E SMA MUH 1 PATI 30. Sri Pujiwahyuni, S.Pd SMA MUH 1 PATI
135
Lampiran 10 KOMPETENSI PROFESIONAL
No
Kode res
Menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuan 1 2 3 4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Menguasai struktur dan materi bidang studi
Menguasai dan memanfaatkan teknologi dan komunikasi dalam pembelajaran
1
G-1
5
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
2
G-2
5
5
5
5
5
1
5
5
4
4
5
4
5
5
4
5
3
G-3
4
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
5
4
4
5
G-5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
3
3
4
4
3
4
4
6
G-6
5
5
5
4
5
4
5
5
4
3
3
4
4
3
4
4
7
G-7
4
5
5
4
5
4
5
5
5
4
4
4
3
3
4
4
8
G-8
4
3
4
4
3
5
3
3
4
5
4
5
4
4
4
5
9
G-9
5
3
5
5
5
5
4
5
4
1
5
4
5
5
4
5
10
G-10
5
3
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
11
G-11
5
3
3
3
4
3
3
3
5
3
4
3
5
5
4
5
12
G-12
4
4
5
4
5
4
5
5
4
5
5
1
4
2
1
4
13
G-13
3
2
5
4
5
3
5
5
5
4
3
4
3
5
4
4
14
G-14
3
4
3
4
5
4
5
3
4
4
3
3
3
5
4
4
4
G-4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
3
3
4
3
3
4
4
15
G-15
3
2
3
3
4
4
3
4
4
4
5
4
4
5
4
4
16
G-16
3
3
5
3
4
3
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
17
G-17
5
3
5
4
4
3
4
5
5
5
3
2
4
2
4
3
18
G-18
4
3
4
5
2
5
5
5
4
5
4
3
4
5
4
5
19
G-19
4
5
5
4
5
4
5
5
3
3
4
4
3
2
5
5
20
G-20
4
2
4
3
4
5
4
5
4
4
3
4
4
3
4
4
21
G-21
5
2
3
3
1
4
5
5
5
4
4
3
3
4
4
4
22
G-22
3
2
5
4
5
4
5
2
3
4
4
4
5
2
4
5
23
G-23
5
2
3
5
4
1
5
5
5
5
4
3
5
2
4
5
24
G-24
4
3
3
3
5
3
4
2
3
4
4
4
5
3
5
4
25
G-25
5
2
4
2
5
4
4
3
5
4
4
4
4
4
4
5
26
G-26
4
4
5
4
4
4
4
3
4
3
4
2
3
4
5
3
27
G-27
5
3
4
4
4
5
4
5
5
4
3
4
4
5
4
3
28
G-28
5
4
4
4
5
3
4
5
4
5
3
2
3
3
4
5
29
G-29
4
4
4
5
4
3
4
5
5
5
5
4
3
4
3
3
4
4
5
4
5
5
4
5
5
4
3
2
4
4
3
30
G-30 Jumlah Nilai maksimal Persentase skor Kriteria
484 600 80,67% T
760 900 84,44% ST
5 702 900 78,00% T
136
KOMPETENSI PROFESIONAL Meningkatkan Mengorganisasikan materi kualitas pembelajaran kurikulum bidang studi melalui penelitian tindakan kelas 17 18 19 20 21 22 23 24 25
No
Kode res
1
G-1
5
5
5
5
4
1
4
1
3
2
G-2
3
4
5
5
4
4
4
4
4
3
G-3
5
4
5
5
5
1
4
3
3
5
G-5
4
3
5
2
5
5
4
3
3
6
G-6
4
3
5
5
5
5
4
4
4
7
G-7
4
3
5
2
5
5
4
4
4
8
G-8
4
4
5
4
5
4
3
4
5
9
G-9
3
5
5
5
4
5
4
5
5
10
G-10
3
4
4
5
5
5
4
4
5
11
G-11
5
5
5
5
5
1
4
4
4
12
G-12
5
5
5
4
4
5
1
4
5
13
G-13
5
5
5
3
4
5
4
4
3
14
G-14
5
5
5
4
4
5
4
4
3
4
G-4
4
3
5
2
5
5
4
4
4
15
G-15
5
5
5
5
5
3
4
4
4
16
G-16
4
4
5
5
4
5
4
1
1
17
G-17
3
3
3
4
5
5
4
4
4
18
G-18
5
4
5
5
5
5
4
4
4
19
G-19
4
3
3
4
4
5
4
3
3
20
G-20
3
4
4
4
3
4
4
3
3
21
G-21
4
3
5
3
4
5
4
4
4
22
G-22
5
5
5
5
5
5
4
5
5
23
G-23
4
3
4
5
4
5
4
4
3
24
G-24
5
4
5
5
4
4
5
4
5
25
G-25
5
3
5
4
5
5
4
4
5
26
G-26
4
3
4
5
4
4
5
3
3
27
G-27
5
5
5
5
4
5
4
4
5
28
G-28
3
5
4
5
3
4
4
3
4
29
G-29
4
3
4
2
4
4
5
3
3
30
G-30
5
5
4
5
3
5
4
3
5
Jumlah Nilai maksimal Persentase skor Kriteria
643 750
472 600
85,73%
78,67%
ST
T
% Skor
Kriteria
85,6% 87,2% 84,8% 81,6% 84,8% 83,2% 81,6% 88,8% 90,4% 79,2% 80,0% 81,6% 80,0% 82,4% 80,0% 76,8% 76,8% 86,4% 79,2% 74,4% 76,0% 84,0% 79,2% 80,0% 82,4% 76,0% 86,4% 78,4% 77,6% 84,0%
ST
81,6%
T
ST ST T ST T T ST ST T T T T T T T T ST T T T T T T T T ST T T T
137
Tabulasi data penelitian
26 5
27 28 29 5 5 4
30 5
Kompetensi Sosial kemampuan guru kemampuan guru berkomunikasi berkomunikasi dengan orang tua dengan sesama siswa/ pendidik masyarakat 31 32 33 34 35 36 37 38 5 5 5 4 4 4 4 5
5
5
5
3
5
5
5
5
5
3
3
4
4
87,7%
ST
80,63
Baik
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4
5
93,8%
ST
81,29
Baik
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
4
92,3%
ST
77,64
Baik
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
92,3%
ST
78,80
Baik
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
95,4%
ST
84,03
Baik
3
4
5
4
2
3
3
4
5
4
3
4
5
75,4%
T
73,32
Baik
5
4
4
4
5
5
5
5
4
5
4
5
3
89,2%
ST
78,14
Baik
5
5
4
5
5
3
5
5
4
4
4
5
3
87,7%
ST
75,73
Baik
3
3
2
5
5
5
5
5
4
4
4
4
5
83,1%
T
72,58
Baik
5
5
3
5
3
5
5
5
5
5
4
5
4
90,8%
ST
73,99
Baik
5
5
5
5
5
5
5
5
4
3
3
4
5
90,8%
ST
75,90
Baik
3
5
5
5
5
5
5
5
4
3
3
4
5
87,7%
ST
72,74
Baik
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
95,4%
ST
80,71
Baik
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
98,5%
ST
71,75
Baik
3
5
3
3
3
3
5
5
3
5
5
5
5
81,5%
T
71,91
Baik
5
5
5
5
2
5
5
5
1
5
5
4
4
86,2%
ST
72,83
Baik
5
5
5
5
1
5
5
5
4
5
5
5
5
92,3%
ST
78,05
Baik
5
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
3
86,2%
ST
73,99
Baik
5
4
4
3
5
4
5
5
4
4
4
4
3
83,1%
T
70,42
Cukup
kemampuan guru berkomunikasi dengan siswa
Prestasi belajar % Skor
Kriteria
92,3%
ST
77,47
Baik
Nilai Kriteria nilai
4
3
5
3
5
5
3
5
3
4
5
4
4
81,5%
T
69,59
Cukup
5
5
4
4
5
4
5
4
4
4
5
3
3
84,6%
ST
69,84
Cukup
4
5
3
4
4
5
5
5
4
4
4
5
5
87,7%
ST
72,33
Baik
3
4
4
3
4
5
5
4
5
5
5
4
5
86,2%
ST
70,34
Cukup
5
3
3
4
5
5
5
5
4
5
5
4
5
89,2%
ST
74,90
Baik
5
5
5
5
3
5
4
4
5
4
3
3
3
83,1%
T
69,09
Cukup
4
5
4
4
5
5
4
5
4
3
4
4
4
84,6%
ST
74,65
Baik
5
4
5
5
5
4
4
5
4
3
4
5
4
87,7%
ST
76,06
Baik
5
5
5
5
4
5
4
4
5
4
3
5
5
90,8%
ST
73,66
Baik
4
5
4 4 663 750 88,40% ST
5
5
4
5 548 600 91,33% ST
4
3
4
5 507 600 84,50% ST
4
86,2%
ST
74,65
Baik
88,1%
ST
74,90
Baik
138
Lampiran 11 Hasil Perhitungan SPSS versi 16 Uji Linieritas ANOVA Table Sum of Squares Prestasi_belajar * Between Kompetensi_Profe Groups
Mean df
Square
(Combined)
361.475
16
22.592
Linearity
162.946
1
198.530
15
13.235
56.634
13
4.356
418.110
29
F
Sig.
5.186
.002
162.946 37.403
.000
sional Deviation from Linearity Within Groups Total
3.038
.025
ANOVA Table Sum of Squares Prestasi_belajar * Between Kompetensi_Sosia Groups
Mean df
Square
(Combined)
327.030
11
29.730
Linearity
159.733
1
167.297
10
16.730
91.080
18
5.060
418.110
29
F
Sig.
5.876
.001
159.733 31.568
.000
l Deviation from Linearity Within Groups Total
3.306
.013
139
Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
30 a
Normal Parameters
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 2.46512362
Absolute
.135
Positive
.092
Negative
-.135
Kolmogorov-Smirnov Z
.738
Asymp. Sig. (2-tailed)
.647
a. Test distribution is Normal.
140
Uji Asumsi Klasik Uji Multikolenieritas Coefficientsa Standardize Unstandardized
d
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics Toleranc
Model 1
B (Constant) Kompetensi_Profes ional Kompetensi_Sosial
a. Dependent Variable: Prestasi_belajar
Uji Heterokesdasitas
Std. Error
9.527
11.112
.354
.100
.546
.157
Beta
t
Sig.
e
VIF
.857
.399
.470
3.548
.001
.888
1.126
.461
3.478
.002
.888
1.126
141
Glejser Coefficients
Model 1
a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error
-8.251
7.079
Kompetensi_Profesional
.028
.064
Kompetensi_Sosial
.125
.100
Beta
t
Sig.
-1.166
.254
.087
.445
.660
.245
1.253
.221
a. Dependent Variable: Abs_res
Analisis Regresi Berganda Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error 7.527
11.112
Kompetensi_Profesional
.354
.100
Kompetensi_Sosial
.546
.157
Beta
a. Dependent Variable: Prestasi_belajar
Uji R Model Summary
Model 1
R
R Square
.761a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.579
.547
a. Predictors: (Constant), Kompetensi_Sosial, Kompetensi_Profesional
Uji F Dengan n = 30 k = 2 diperoleh Ftabel = 3,340
2.55479
t
Sig. .677
.504
.470
3.548
.001
.461
3.478
.002
142
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
241.881
2
120.941
Residual
176.228
27
6.527
Total
418.110
29
F
Sig.
18.529
.000
a
a. Predictors: (Constant), Kompetensi_Sosial, Kompetensi_Profesional b. Dependent Variable: Prestasi_belajar
Uji t Dengan n = 30 k = 2 diperoleh ttabel = 2,052 Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error
Beta
9.527
11.112
Kompetensi_Profesional
.354
.100
Kompetensi_Sosial
.546
.157
t
Sig. .857
.399
.470
3.548
.001
.461
3.478
.002
a. Dependent Variable: Prestasi_belajar
Uji r Coefficientsa Standardiz ed Unstandardized
Coefficient
Coefficients
s
Correlations Zero-
Model
B
1
9.527
11.112
.354
.100
.546
.157
(Constant) Kompetensi_Prof esional Kompetensi_Sosi al
Std. Error
Beta
t
Sig.
order
Partial
Part
.857
.399
.470
3.548
.001
.624
.564
.443
.461
3.478
.002
.618
.556
.435
143
Coefficients
a
Standardiz ed Unstandardized
Coefficient
Coefficients
s
Correlations Zero-
Model
B
1
9.527
11.112
.354
.100
.546
.157
(Constant) Kompetensi_Prof esional Kompetensi_Sosi al
a. Dependent Variable: Prestasi_belajar
Std. Error
Beta
t
Sig.
order
Partial
Part
.857
.399
.470
3.548
.001
.624
.564
.443
.461
3.478
.002
.618
.556
.435
144
Lampiran 12 DAFTAR PRESTASI BELAJAR SISWA (UJIAN AKHIR SEMESTER) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
G1
NAMA ADELIA PRIBUDI AGUNG SETIAWAN N AHMAD ALI KAFI ANISA PUTRI N BAGAS PINANTAU BULAN RAHMA F CANDRA AJI N DISTA ARIFANI FADIA IZNI K FAHMA ILMIAN S FATIHATUR R FITRIAN HANIF Z GALIH SUWENO GHIFAR IKHLASUL IHTIF AZNUDIN INGTI BINOVA KIRANA JONGGA LISA ANGGRAENI MANIK LINTANG SUH MITA INDAH P MUHAMAD FIRMAN B P M. JAYA SASONGKO M. NARISWARA P NOVEL ARIAN NURBADRIYAH A RATIH DWI K SITI NUR A TRIATMOJO M TRYA WULANDARI TUTUS HIDAYAH WILDA NUR A Rata-rata Nilai Guru
NILAI 73 76 80 80 78 75 78 80 78 76 75 80 83 74 74 78 78 75 76 75 78 76 78 78 76 80 79 80,5 75 80 79 77,46774 77,47
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
G2
NAMA AFIQ HERDIKA S AHMAD GHANI M AI'ZZATUN NISA ARNOLD AGUNG C BENNA ANDRIYANI BONDAN ASMORO BRIAN ANDRALOKA DWI WIJAYANTI ENGGAR SITORESMI FARIDHO YUDA S GIFTA AFKA HENOKH HERNIKO IKHA SRIUTAMI LURI AYU M MAULINA UMI R MERCIA MAECELINA MILADYAH K MUHAMAD FADILAH MUCH AMAT ISRON NUGRAHENI NURIYA RIANTIKA NUR RILLA KHARISMA P RIRIN RIANA RISKA ADHITA RISQI PUSPA D RIZKA APRILIANA SEKAR KINANTHI SUJALWO SYLVIA T Y TAUFIQ ARRASID TIARA BISTYA A Rata-rata Nilai Guru
NILAI 78 79 82 76 80 80 79 77 79 82 81 79 85 86 87 83 76 87 82 80 82 84 78 80 79 77,5 79 82 78 84 78 80,62903 80,63
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
G3
NAMA ADI WAHYU S ALAM PERDANA S ANINDYA DESI W ARISTA APRILIYANTO ASTRID GITHA F AZMILA SINDI DANANG P DEDE RISKY F DINA DWI F EDWIN D FIRMAN GUNAWAN IKHA REZEKI W MAULINA F MAYLASARI M. IQBAL NITO ARYA D NUR WAHYU ARI RACHMANA I N RATIH DEWI D RAVITA DEASY R RISNANDY A RIZKA NURMALIA THEODORUS ADI N TOSSAN S UMMI NUR L YOSIANA RIZKI N Rata-rata Nilai Guru
NILAI 83 76 79 85 83 79 85 77 78 83 79 83 78 82 78 81 82 94 87 80 80 85 79 77,5 82 78 81,28846 81,29
145
G4 N O
G5
1
NAMA Alfiannisa Luthfi
NILAI 75
NO 1
NAMA Adhisti Tiara Imansari
NILAI
2
Apriyani Susanti
79
2
Anis Istiyaningsih
86
3
Ardita Rindani
76
3
Apriyani Susanti
80
4
Dedi Setiawan
74
4
Bagas Dwi Untoro
76
5
Dita Galuh Ratu Meidina
73
5
Bayu Adi Wijaya
78
6
Erfani Widi Utomo
80
6
Danu Ikhsan Harischandra
79
7
Faizal Pratama Febriansyah
81
7
Dedi Setiawan
80
8
Heri Siswanto
74
8
Destiara Prahastiwi
81
9
Hilmi Muhammad Hibfar
83
9
Diah Retnosari
80
10
Inne Kusuma Putri
79
10
Dika Mustofa
81
11
Iwan Dwi Kristianto
81
11
Dita Galuh Ratu Meidina
77
12
Lutfi Hidayat
78
12
Dwi Yuli Andriyani
77
13
Melly Aris Tantiya
75
13
Dyah Erina Widia Ristiyanti
80
14
Muhammad Arif Aji Setyo W
73
14
Erfani Widi Utomo
76
15
Murniati
75
15
Evallen Saherlian
78
16
Novantino Dwi Mintarga
78
16
Faizal Pratama Febriansyah
79
17
Nungky Kusumawardani
83
17
Gilang Pandhu Martha
82
18
Probo Sri Sadhono
80
18
Heri Siswanto
83
19
Randi Rahardian
20
Ratna Dewi Herni Lestari
21
75
76
19
Hilmi Muhammad Hibfar
79
73,5
20
Imam Khambali
75
Rizki Dewi Andriani
80
21
Inne Kusuma Putri
79
22
Rizki Gilang Pamungkas
79
22
Koni Fitriani Sutrisno
77
23
Rizky Oriza
78
23
Krisma Candra Pratama
82
24
Romy Adianto
81
24
Lela Diska Arvio Fatmala
80
25
Saefur Rohman
80
25
Nikmatul Jannah
76
26
Setyo Budi Ari Wibowo S
73
26
Probo Sri Sadhono
74
27
Siesda Hafis Maulva
79
27
Randi Rahardian
78
28
Siti Fatimatuh Zahroh I
85
28
Rizki Dewi Andriani
80
29
Sureni
72
29
Romy Adianto
75
30
Teguh Santoso
77
30
Sekar Wijayanti
81
31
Titik Haryanti
74
31
Siesda Hafis Maulva
80
32
Yulio Agusta Pradana
80
32
Siti Fatimatuh Zahroh I P
78
Rata-rata Nilai Guru
77,6406
33
Sony Kristanto
74
77,64
34
Sulaiman
80
35
Syam Maulana Satria
81
36
Rubin Pratama
79
37
Willy Febriyan
80
Rata-rata
78,8108
Nilai Guru
78,8
146
G6 NO 1
NAMA Achdiyat Dhimas M
`
G7
NILAI 90
NO 1
NAMA Agus Febrianto
NILAI 70
2
Aditya Satya Yudharma
90
2
Andum Angkliyawan
3
Adrianus Gita Dora K
82
3
Ayu Sofiatun
76
4
Alfiannisa Luthfi
90
4
Aziz Aunal Hasib
72
5
Andreas Nurcahyo
90
5
Beny Setyawan
67
6
Ardita Rindani
85
6
Dwi Hesti Wisudawan
79
7
Astrid Nuke Rahmaputri
90
7
Dwiki Aditya Suryanto
80
8
Awalia Oktaviani
90
8
Eka Islamawati
9
Bondan Rahadiansyah
80
9
Ganang Ivan Pradipta
78 79
10
Candra Handayani
83
10
Karina Desi Hariyanto
74
11
Cristriyanto Wibowo
90
11
Kresnanto Dwi Cahyo
78
12
Daniel Marojahan S
90
12
Lutfi Hidayat
64
13
Dedy Yuristiawan
90
13
Melly Aris Tantiya
79
14
Devi Triantika Asmaranti
79
14
Muhammad Arif Aji Setyo
63
15
Diksa Prasetya Adi N
82
15
Muhammad Zainuri Mufti
78
16
Duti Pornami Putri R
80
16
Nining Puji Lestari
80
17
Elroi Puspito Adi
88
17
Nova Alfian Satriya Army
75
18
Faisal Aldi Ardiansyah F
78
18
Nungky Kusumawardani
79
19
Fery Nora Pradanantyo
80
19
Nur Rokem
75
20
Gabriel Anggit Brilliantoro
82
20
Nurmansyah Perkasa
77
21
Greeta Paskavina S
90
21
Ragil Aryo Wicaksono
73
22
Hatria Aprilliandani M
78
22
Ratna Dewi Herni Lestari
65
23
Iwan Dwi Kristianto
79
23
Reni Novitasari
68
24
Jiwangga Datu
80
24
Rio Hardina Putra
78
25
Khanif Faizun
78
25
Rizky Oriza
73
26
Mahardhika Damar P
82
26
Septian Hensri Susena
66
27
Murniati
85
27
Setyo Budi Ari Wibowo S
75
28
Novantino Dwi Mintarga
80
28
Sholla Wilie Santiko
29
Nur Faiziin
86
29
Sureni
73 72
30
Octovian Adhi Nugroho
81
30
Teguh Ikkang Purnomo
31
Pisga Andriyanto
79
31
Teguh Santoso
74 69
32
Qintara Zahra
84
32
Titik Haryanti
77
33
Rayyan Rahdita
90
33
Wahyu Mustika Sari
63
34
Rizki Gilang Pamungkas
82
34
Yusuf Bachtiar
35
Saefur Rohman
80
Rata-rata
73,32
36
Yulio Agusta Pradana
82
Nilai Guru
73,32
Rata-rata
84,03
Nilai Guru
84,03
74
70
147
`
G8
G9
NO 1
NAMA Abil Arqomsyah
NILAI 80
NO 1
NAMA Abdul Roni
NILAI 70
2
Anggita Nova R
85
2
Agung Kurniawan
87
3
Anisa Taqiyatun Bari ah
79
3
Anggita Novia R
73
4
Defi Mernawati
85
4
Dyah Ayu Meilindasari
68
5
Ervin Indriyani
80
5
Dyah Nova Ranti A
70
6
Fahmi Anggriawan
82
6
Ema Istiani
72
7
Faril Mahilda Ulfa
79
7
Etik Windarti
72
8
Fitri Indriani Dwi Astuti
8
Etika Mustika R
75
9
Hanung Choiri R
80 75
9
Febry Krisnawati
80
10
Heppy Kurniawan
85
10
Fitri Nur Rohmah
73
11
Indriyatno Pamungkas
80
11
Gadis Wulandari
76
12
Indra Kurniawan
80
12
Hesti Pregiwati
70
13
Irfan Fitriyanto
85
13
Ida Rohkyani
70
14
Irnila Intan Permata D
75
14
Joe Agnes Karina Susilo
78
15
Itsnaini Rutbah H
79
15
Laela Nur Isnaeny
68
16
Kholida Zia Rahmanika
71
16
Lu'ul Khusnahwati
70
17
Laili Ashrya
76
17
Ma'rufiana
74
18
Legita Nurwendayanti
79
18
Mohammad Arifin
78
19
Lila Dini Safitri
69
19
Monica Putri P
84 70,5
20
Miftahul Huda
81
20
Muhammad Khoirun
21
Mohammad Syifaul K
74
21
Ninik Suharsih
73
22
Muhammad Amirudin
79
22
Nova Yunita Sari
75
23
Novita Wahyu W
69
23
Safitri Widyarini
76
24
Retno Purwaningsih
80
24
Samuel Fiergeon Picardi
76
25
Riska Pujayanti
78
25
Septi Hana Ratih
78
26
Riski Bintari R
80
26
Shidqon Famulaqih
75
27
Robi'ah
79
27
Sisilia Irine Hapsari
70
28
Satya Dwi Anggara
28
Siska Nugraheni M
78
29
Sebtian Mardeta Ferandi
80 70
29
Stefanus Siswoyo
87
30
Sekar Kuswidiarani
31
30
Syifa'ul Lathifah
75
Sri Ardiati Kusuma W
76 73
31
Tedy Gumilang Sejati
72
32
Tutik Lestari
80
32
Tri Yogo Wibowo
93
33
Uly Ni' mawati Karima
75
33
Widya Riana Dewi
86
34
Umi Alfiah Istiqomah
76
34
Yastiti Handayani
75
35
Vivin Istya Ariana
80
35
Yohan Wono Santoso
74
36
Wahyu Angga Mursita A
77
36
Yustina Nurtitin Harjanti
85
37
Zaenal Arifin Rata-rata Nilai Guru
80 78,14 78,14
Rata-rata Nilai Guru
75,74 75,73
148
G10
NO
NAMA
NILAI NO
NAMA
NILAI NO
NAMA
NILAI
1AHMAD JOKO S
74
1 AGITYA EKA P
76
1 ADINDHA
70
2ALFONTIO
74
2 ALFIAN DENY
76
2 AGUS APRILIO
75
3ANGGA FANDIDO
74
3 ANDIKA F
75
3 ANDHIKA NOPAN
77
4ARI CAHYO
75
4 ARI WIJAYANTI
70
4 ASNAWATI
65
5DEDDY RIYADI
76
5 AZIZI ARIYANTO 75
5 DESI GALIH
77
6DIDIK SETYAWAN
74
6 DITA DINI
79
6 ERWIN CAHYO
63
7DWI FITRIANI
82
7 ENCA KRISTI
70
7 FARIDA S
78
8ESTI JAYANTI
84
8 FEBRINA FAILA
79
8 FIRMAN WAHYUDI 75
76
9 FITRIA T.S
70
9 IFA LAELATUL
74
10INDAH DISA P
9FAHMI REGA R
80
10 IDHA AYU BUDI
80
10 ILHAM LUTHFY
74
11KRESNA K
77
11 IKA WATI
64
11 ITA W
78
12LIA INDRIYANI
64
12 LINA S
70
12 JUWATI
65
13LINDA DWI A
75
13 LUTHFI D
64
13 M OKKY P
75
14NILA M.J
70
14 MARYATUN
75
14 MARISA AINUN
78
15NUKE VELLA W
65
15 MOH GILANG
65
15 NOVA ARIZONA
77
16PUTRI JANUWARTI
76
16 MOH RANARIS
75
16 PRASETYO ADI
75
17RANDITA EKA
75
17 MULYANINGSIH
76
17 PRAYITNANING
82
18RARA A.H.A
78
18 RIKA RIANA D
64
18 PUTRI H
70
19RIYANINGSIH
65
19 RIZA ANDHY P
70
19 PUTRI NORMA
63
20SRI YANIK
75
20 SIGIT YEKTI
63
20 PUTRI RIZKIA
70
21SUSI WULANDARI
74
21 SUNARTO
75
21 RADITYO
63
22SYAMSUL UMAR
75
22 SUSANTO
70
22 SISWANTO
70
23TRENI YAN P
70
23 TEGUH T
75
23 TAUFIQ ANGGI
75
24TRI ANGGAH
75
24 TULUS P
75
24 TINIK
75
25UMMI LAFIFAH
78
25 WAHYU EKO
74
25 UKI DESTIAWAN
73
26VARIA H
63
26 YOGI P
74
26 WAHYU SAPUTRO
75
27WIBOWO SAPUTRO 64
27 YUS SUMIATI
76
27 WAHYU T
67
28YOSVA ADHI K
76
28 YUWONO
74
28 WARIS CAHYO
63
71
29 ZULIANA
65
29 YENU K
73,62
Rata-rata
72,21
29YUDO R Rata-rata
Rata-rata keseluruhan 72,59 Nilai Guru
72,58
64
Rata-rata
71,93
149
NO
G11 NAMA
G12
NILAI
NO
1
AGUSTINA S
78
1
ADE CRISTIAN
NAMA
NILAI 76
2
AHMAD INDRA
73
2
ADY KURNIAWAN
75
3
ALDO TULUS
72
3
ALFYAN NURUL
77
4
ANAK AGUNG
72
4
ANDRE HENDRA
73
5
ANANDA CITRA
75
5
ANDREAN TRI
74
6
ARI ANI F
73
6
ASTRI ALFIANI
78
7
CANDRA
72
7
AYU WULANSARI
77
8
DHIMAS LINGGA
72
8
BARUNA EKA
74
9
EKSAL ROHADI
79
9
BAYU AJI P
75
10
ENDAH S
75
10
BENI JATI
75
11
FAISAL ADNAN
72
11
BINTANG SATRIA
74
12
FERISA R
74
12
BRENDA
74
13
FREDY ADITYA
72
13
CINDY ARTIKA
78
14
HANDOKO S
73
14
DANI SETYAWAN
74
15
ITA IRIYANI
76
15
DEVI TASARI
80
16
KHAIRUL ANWAR
74
16
DIAZ NAZULA
74
17
LAYLATUL M
75
17
DINI MEI
77
18
MALIKI ANAS
72
18
EKA MIKHARYANI
75
19
MOH GALIH
72
19
FAIZ RIDHA
74
20
NILA PRABAWATI
75
20
FENDI EKA
73
21
NURUL NUR AFIFAH
82
21
GIGIH BARIS
75
22
ODIE PERWIRA
72
22
ILMA ADINATA
80
23
ODITYA M
72
23
IMANUEL W
82
24
OKI LISTIYANTO
73
24
IVAN SETA
74
25
PRADIKO AGUNG
74
25
MEIRSHAD A
78
26
RANNY HANAFI
74
26
NANA RISTIYANA
74
27
RENDRA L
72
27
OFAN S
73
28
REZA DWI
73,5
28
RISKI AHMAD
77
29
RIFAN DWI
73
29
RODE YOSPRAN
77
30
RISKHA ANISYA
80
30
SANTI RUKMANA
76
31
RIYANTI D
80
31
SINATRYA TYAS
82
32
SANTOSO
72
32
SISWANTO
72
33
SHOLIHUL JAMIL
72
33
TEGUH SETIYO
74
34
SUTRISNO
72
34
TOMI ARISTA
72
35
TITIK PUSPITASARI
74
35
TRI SUCIYAWATI
76
36
YUSUF B
72
36
YENI D
84
Rata-rata
73,99
Rata-rata
75,92
Nilai Guru
73,99
Nilai Guru
75,9
150
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
NAMA ADERINA BAGAS A ADINDA NUR Y AGUNG NARIMO AMANDA PUPUT ANDREAN DICKY K ANESDA N APRILIA A BUDI UTOMO DESY KUMALASARI DIAZ WANANDA EVA WHANDRIANA FEBRI DWI A FUAD HASAN GEMA W IMAS SUKOJO INA INDRIYANI INTAN YULIANI P KHOIRIZZA NUR A KHOIRUL UMAM KRESNA AJI P KUSUMA W LUTFI ADYANTO MONICA ZELVIA C NUNGKI A OKY SALINDRA PUGUH DWI S PUTRA PERSADA RENDI H REZA OCTAVIO RINI ANDRIANI SITI NURMAH SRIHESTRI P SUSI LESTARI TONY NOVA UTRI NOOR R WAHMA DEWI B YENIKKA W YENNI FITRIANA YUSUF AFANDI ZURAIDA HANUM Rata-rata Nilai Guru
G13 NILAI 70 75 65 78 73 74 64 73 77 81 67 77 86 72 73 73 74 74 76 67 77 75 77 75 75 64 70 68 77 74 79 70 64 76 79 63,5 70 70 72 65 72,74 72,74
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
NAMA AGMESTIKA PEREDA ALFIRA RIKANO ALIEF SYARIFUL A ALVIAN ADE K AMALIA ALIF ANIS NOFIANTO ARWAN SYAIFUL I ATIK ZULISTYO BANAR MARIYA BELLA AYU F DAYANA SISIA Z DIMAS ARZAL B DYAH KURNIA F EDY SUMANTORO FERY LUKMAN FINA NURUL M FIRDAUS DAMAS S FITRI MAYASARI GAGAH ANJAR HENI ZUWANITA S HERVIANA YUANITA INDIN BAROKAH INDIRA N KEKE DILENDA P MIFTAHUL YONGKI MUHAMAT N NANDA RISKI NILA ARDIYANI NILA RAMADANI NORHIDAYAH NUR SHOLIKAH PIJAR ARIF S PUTRI R RAGIL APRIANTO RIFKA MAYRA SATRODA MURYANTO SITI Z SUSI HANDAYANI TRI WIBAWAN VALENSYAH W YUSTINA ADVINDA Rata-rata Nilai Guru
G14 NILAI 75 90 72 77 71 86 70 72 77 75 76 80 69 81 78 79 87 77 80 85 79 78 90 89 82 85 80 86 76 90 79 76 86 90 79 87 85 87 79 83 86 80,71 80,71
151
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
G15
G16 NAMA NILAI NO NAMA NILAI NO AGUNG SULISTYONO 68 1 ADI BAYU S 75 1 ALFU LAILA F 83 2 ADIMAS A 65 2 ANA MULYANI 66 3 AFITATUN N 76 3 ANITA SARI 75 4 AGUNO DIBYO P 75 4 ARI RAHMAYANTI N 63 5 AGUS SUTRISNO 74 5 AVELINA P 63 6 AHMAD F 74 6 CATUR W 64 7 ALI WAHYUDI 70 7 DANIK SETIYANI 68 8 ANDIKA WAHYU T 68 8 DENNY SURATNI 81 9 ANITHA S 77 9 DENNY TRI H 83 10 BENI SAPTIYANTO 73 10 DEWI SULISTIYANI 72 11 BUDI LISTIONO 78 11 DIAN RAGIL S 90 12 CATUR NUR 72 12 DINI WULANSARI 81 13 DAMALIA RIA L 75 13 EKO PUJI L 62 14 DIO RIZKI 75 14 ERA SETYANI 80 15 DWI ASTRIYANTI 74 15 ERLINA PUJI 50 16 DWI RATNA SARI 74 16 ERWIN DWI 75 17 EDI SUSANTO 76 17 HANIFAH TRI 55 18 ERIKO F 64 18 HERDYANA EKA Y 81 19 FATIN AFIFAH 75 19 IMA SOFIA 65 20 FITRIA NUR 72 20 INDY ANNISA 62 21 IKHLAS SUWITO 81 21 ISNAENI S 76 22 IMELSYA REANE N 68 22 MINARSIH 73 23 ITA AGUSNINGTYAS 67 23 M. ACHYAR 61 24 LENI APRILIANI 70 24 M. SUKOCO 73 25 LUCKY KURNIA R 75 25 NIA AGUSLIA 75 26 LUTFIYATUL Q 80 26 NINIK R 77 27 MELINDA M 65 27 NUR LAILY 74 28 M. IQBAL R 70 28 PUPUT MENTARI 78 29 M. SOLIKIN 71 29 PUSPA SARI 64 30 M. SYAIFUDIN 76 30 RANI ZAEZANA 75 31 OKI RUDIYANTO 70 31 RINTA ARISKA 78 32 PULUNG ARI P 75 32 RUDI HANDOKO 76 33 PUTRI WULAN S 69 33 RUHAENI INTAN 70 34 REDY MAHENDRA 65 34 SHINTA NINDIA 67 35 RESTILIANA 67 35 SITI QOTSYAH 75 36 RITA YULIANINGSIH 72 36 SRI MURYANTI 70 37 ROHUL F 70 37 SUSIANTI 66 38 RUSTIANA P 72 38 TAORINA K 70 39 SANTI Y 64 39 TARMOKO 68 40 SATIYA SUWITO 67 40 TIKA APRILIA 67 41 SITI YULAEKAH 65 41 TUTIK W 63 42 SYIAM AFANDI 70 42 UMI S 80 43 TEGAR ARI S 71 43 WAHYU DEWI 70 44 TITIK NUR C 69 44 YULI P 78 45 YENI K 74 45 YULIANA 78 46 YULIANTO I 75 46 ZAKIYATUL H 80 Rata-rata 71,74 ZUHDI P 75 Rata-rata keseluruhan Rata-rata 71,75 Nilai Guru Nilai Guru 71,75
NAMA NILAI ABDUL HAMID 75 AGUSTIANTO N 73 ANA PUSPITASARI 70 ANING RIZKI F 65 ARIS ANGKI ADI 66 BAGUS WAHYU 69 DEWI ANGGRAENI 71 DEWI SUSILOWATI 65 DHIMAS P 73 DONNA AFREDA 65 EKO ARIS 75 FAHAD SANTOSO 71 FERDINA NURUL K 68 HENI S 79 HERMAYKA S 74 IIS SETYANINGRUM 73 INDAH ANGGRAENI 77 KHOLIFATU S 74 KRISTI C 75 LIKE ADELIA S 72 LISA ANDARWATI 79 LUSE RUFITA 67 MYZURA RATRI 77 MIA PUSPITA 77 M. AZWAR F 66 NENY EKA T 68 NURIL A 72 OSVALDO F 74 PREDIANA AYU 73 QONIATUL U 75 RINENDRA ZALA 69 RISYA YULIANI 71 RISKI RIKA 75 RISNA DEWI 76 RISTA K 74 RISVA RIVANI 70 ROSYIDA NURI A 74 SEFI W 70 SUGIARTO 79 TAUFIK YANUAR 66 TRI YULI VITA KURNIA 69 WAHYU ADRI H 78 WASIS K 77 WURYANINGSIH 70 YAYAN A 67 YOGO AVIANTO 73 Rata-rata 72,09
152
G17 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
NAMA ADIK RUSTAM S AGUS RIFA'I AJI SURYA I ALAN BUDI C ALIF LUTFI AJI ALVIAN OCTO R ANGGUN PUSPITA ANJAR P ARIF YUDA K BAYU ANGGORO DEAN KARTIKO R DEVI DIAN S DWI SUCI I EKA ANUGERAHINI FETI LISTIANI FITRIANI HERU PRAYOGO HIDAYATUN N IN MALA ISA BUDIARTO KARYONO KIKI SARAS B LESTARI MOH MUHARAM M. AJI F NUR QOLIK
NILAI 72 75 78 70 71 79 75 70 72 79 71 70 74 73 72 69 76 74 70 72 77 65 75 68 73 78
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
NURHAYANI PANJI P PRASETYANI R PRIYASMININGSIH PUPUT NUR C PUTRI NILA W RIKA F RIRIN P RIZA RISTANTI ROMDHON ASROFI SITI NURJANAH SRI HENI S SRI WURIYANTI SULAEKAH SUPRIHADI VIDI K WAHYU HADI S YOGA KHAIRUL S YULIANA Rata-rata Nilai Guru
69 63 77 76 78 69 72,5 77 78 78 70 68 68 78 69 79 65 75 70 72,83 72,83
153
G18 NO
NAMA
G19
NILAI
NO
NILAI
NO
1
AGUNG NUGRAHANING W
70
1
ANDREY IVAN
NAMA
73
1
ANDRIANA RENI
NAMA
NILAI 70
2
AGUS SUNOTO
83
2
AYU LISA
64
2
AHMAD NUR HADI
76
3
ANGGIT SUSILO
83
3
BATIK PADMA
74
3
AJENG WIDIA
79
4
ANGGRAENI PUSPITO S
83
4
BENARIA SONATA
74
4
ANGGI HADI
76
5
ATIK ALIYAH
80
5
CYNTHIA KUSUMA
70
5
APRILIA SARI
78
6
BENNY ALVIAN
83
6
DEDY ELHAM
74
6
ARDHITYAN K
79
7
DANIEL OKTA NUGROHO
83
7
DONY YUNITIRO
75
7
ARDIAN UMI
70
8
DEVI LAVIA RUSANTI
71
8
EVAN ALEANDRO
69
8
AYUK REKNO W
75
9
DIKY PRATAMA
83
9
EZAR ARIAWAN
76
9
CINDI LEONY
81
10
DINA ARTIKA C
69
10
FREDINAND RENDI
74
10
DANIEL DIANTORO
78
11
DITA RAHMAWATI
83
11
HENI RISTIANI
74
11
DIMAS DWI
79
12
DWI LESTARI
75
12
IFAN PRASETYO
73
12
DWI HWEMAWAN
70
13
DWI SAFITRI P S
83
13
JOHAN ADI
76
13
EDI CAHYONO
74
14
ELLEN DINI L
87
14
KURNIAWAN S
74
14
EVI SETYOWATI
71
15
ENY TRI MULYANI
83
15
MARIA WINDAYANI
65
15
EVITA MEI R
69
16
FERNANDY AGASTHA
83
16
MEISA RINAWATI
73
16
FANNY A
76
17
HAIDI HADYAN
71
17
MUTIARA A
74
17
FENTY F
82
18
IKA SENJA M
78
18
NINA ADE K
74
18
HENDRI K
79
19
IMANIAR KARTIKO A
83
19
ONG TOMMY
70
19
HENDRY
76
20
ISMAIL HARYONO
76
20
PUTRI INEZ
76
20
INDRIYANTI A
70
21
ITA WULANDARI
70
21
SELVIA NOVITASARI
76
21
JESSICA TANIA T
79
22
JOVAN NILA ARDILA
73
22
SETYA WIRALDHO
73
22
LAILA NOVITA
79
23
KADEK BINTANG E S
75
23
TERESIA RIANA
75
23
MEILIA F
82
24
L. CANDRA CHRISTIANTO W
83
24
ULVIANA Y
74
24
NINDA MEILYASYAROH
77
25
LUCKY ADITYIA
70
25
WAHYUDI
60
25
PANJI PRATAMA
79
YESSICA PRATIWI
26
MASMYAVI ANGELIA P
78
26
27
NORMA AGUS S
80
Rata-rata
76
26
RENI NOVIANTI
80
72,5385
27
RIAN MERLANDO
76
28
PRADIPTA AJI DIBYANA
76
28
RIKZY FALAH
79
29 30
RIKY SUHARTANTO
70
29
SETIANTO A
70
RUDI PUGUH F
83
30
STANISLAUS Y
70
31
RUSMINI P
78
31
WINDA P
66
32
RYAN FEBRIANTO
83
32
YANUARIUS A
75
33
SIGIT HARIS N
75
33
YUSUF EFFENDI
70
34
TIA CLARA
70
35
UNGGUL MURDIYONO
81
Rata-rata keseluruhan
73,99
36
WAHYU K
79
Nilai Guru
73,99
37
YOSIA DEWANGGA I
74
Rata-rata
78,05
Nilai Guru
78,05
Rata-rata
75,45
154
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
NAMA ABDUL YUSMANTO AGUS MUHAMMAD AGUS NURCAHYO AGUS SETIAWAN AIS MARWAH ANDRE WAHYU ANDRI F ANIEK NURKHAYATI ANUNG IFFANA ARI KURNIAWAN CAESARIO EDY DEDEN AFIF M DENY YULIYANTO DESI FIRDA DWI HANDAYANI DWI RAHAYU ELA SETYA R ERWIN YUNUS S FATHAN ANNAFI GADANG H HESTI SUSANTI ICHAK GESNIL I IIN NANDA F ISNA PUJI A LINDA Y MOH. SAHAL M MURTINA AYU H PUTRI DIAH PUTRI PERMATA S RAKA HUFANDIKA RATNA AYU W RENO ANGGORO RIDHO WAHYUDI SISTI RAHMATUL J TRI ARIF TRI LESTARI TRINA PUNGKI WULAN SAFITRI YULIA NUR F Rata-rata Rata-rata keseluruhan Nilai Guru
G20 NILAI 65 65 68 70 72 70 71 70 75 70 65 68 64 75 78 70 75 70 68 65 72 75 72 70 68 69 72 70 69 70 68 70 75 76 75 69 70 75 72 70,54 70,42 70,42
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
NAMA ADELA V ADI SURYAWAN AGUS PUJIYANTO AHMAD NURHADI AHMAD SOLEH AMBARSARI ANGGIA DWI P ANIK PURWANINGSIH BAGAS SETYAWAN DAVID SELVIANTO DICKY SAMBERA EKO SURYANTO ERFIT ALIN EVINDA D FANDI AHMAD FERA NORMAWATI GANANG RIDHO D HESTI EVININGTYAS INDAH ISLAMIYATI M. NASRUL UMAM M. NUR ROCHMAN M. YUSUF B NADIYA ULFIYANTI PIPIT LESTARI RAHMAT ASY'ARI RENDRA N RIFAI RISA APRLIANI ANIS MARTA RIYAN BAGUS P SELFI C SIWI FITRIYANI SUWITO SYDIK MAHENDRATU TIARA PUTRI TITIK EVI S YEKTI RETNO YULIANA SEPTIKA H Rata-rata
NILAI 70 65 65 75 65 75 73 70 75 67 69 68 70 75 70 73 65 75 72 70 66 65 72 75 68 70 73 72 71 65 61 70 75 74 75 72 70 70 71 70,31
155
G21
G22
G23
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
NAMA ADRIANTO J AGUS SAPUTRO AGUS SETYAWAN AHMAD ABDIAT AHMAD FAUJI R ANIS MARTA BAGUS R BAYU INDRA DANANG R DEVI RIZKIANA DIAH AYU DIDIK DARMADI DWI DAMAYANTI ERTIK R HENDRA N INDAH SURYANI INGGA ALI INTAN JULI JOKO PRIYANTO LUSI SWADOKTORIA MADA HEFRI MEGAWATI M. TAUFIK NOVI ARIYANTI PUJIWATI RANDY NUR RENY KISMIATI RIDHO RAMDANI RIKA APRELIANY SAKTI OKTARINO SEPTYANTI ARUM SHINTA WIDYA SRI MUNHINDARTO SRI WAHYUNINGTYAS SUCI WULAN D SUGIANTO TOMI HARTONO TRI ERNAWATI TRIA FIRANITA TYAS SEKARJATI WAHYU CANDRA YUDHA TRI K Rata-rata Nilai Guru
NILAI 68 70 65 68 71 72 67 65 67 69 70 69 70 72 65 70 68 75 69 70 68 75 66 72 69 70 69 66 70 71 72 74 70 70 67 72 70 70 74 69 69 70 69,60 69,59
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
NAMA AGUNG RIYANTO ALDI SETYA W DWI CAHYO N ARSYAD KHOLIDI BUDI ARTO CIPTO NUGROHO DESILANI K DIAN MIANTO DIKI NUGROHO DYAH EMILIA EDI LUMAGSA EKO WAHYU A FERI PUJIANTO FITRI WULANDARI FRANSISCO S HESTY ANGGRAENI IKA RINAWATI IMAM SOFI'I INDRA SENTOSA IRMA N M. KHUNDORI NOVA IRAWAN NUR KHOLIMAH NURUL K PAHRUL MAHRUS PUJI LESTARI PUJIATI RISKHA N DANANG PUGUH RIZKI YATMASARI RYANDITA O SETIAWAN K P SRI LESTARI H SUCI AMALIA SULISTYONO TARDI WINDI SEKAR N WISNU YENI ANA YULIS AVIYANI Rata-rata Nilai Guru
NILAI 65 70 65 68 65 65 67 70 67 73 75 80 73 65 70 75 72 70 65 76 65 68 75 70 70 72 70 70 68 70 68 70 72 70 72 75 75 60,7 72 65 69,84 69,84
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
NAMA AFFIFAH NUR A'ISYAH ALLIF MARETTA R ANA YUNIATUN R ANDHITA TETY S ANIS CAHYANI ARIEF KURNIAWAN DENI AGUSTINA DESY WULANSARI DIAN OKTAVIA R DONI PRASETYO DYAH ANGGUN S EKA AGUS J EKA RISMAWATI FAHYUNINGDYAH P FARID A HERU SUTRISNO IRFAN NIRWANA JULIANA KHOLIL AZIZ KURDIYANTO WAHYU LUFFIA DWI MARSITA P MIEDYA WULAN S M. SUFI'I M. IRAWAN M. RIFA'I M. CHALID KAHFIN NUR FADILLAH NURUL AMALIA OCTAVIA FERI D RAGIL PANUNTUN RAGIL SAPUTRA RISKI NUR HUDA RIZKI APRILIA SITI WULANDARI SUSANA DEWI TONI SETYAWAN TUTIK W VIKO BAGUS C YULIAN ADI P Rata-rata Nilai Guru
NILAI 78 65 75 73 73 71 73 75 76 69 74 69 75 82 69 71 73 76 69 68 73 74 75 71 63 70 80 74 74 70 75 70 65 75 70 75 71 68 73 73 72,33 72,33
156
NO
NAMA
G24
NAMA
G25
NILAI
NO
NILAI
NO
1
AHMAD NUR FUADI
68
1
ABDUL AZIZ
69
1
AMINAH AGUS T
NAMA
NILAI 78
2
AWALUDDIN FAHMI
70
2
AFIT ENDAH H
70
2
AHMAD SHODIKUN
74
3
EKA PUTRI S
71
3
AVINA M
69
3
AHMAD NUR IRFAN
73
4
HENDRO SM
67
4
DWI LESTARI
76
4
ANA ELLY F Y
70
5
KHAIFANI KHUSNUN N
70
5
IDA FITRIANA
67
5
ASNAWI KHOLIL
72
6
MOH. IRFAN Y
70
6
KAFIA ANSORI
74
6
BANDUNG PRASETYO
75
7
MOH. JAMIL S
69
7
KUSMIATI
68
7
DENI RISTIANTO
70
8
MOH. TEGUH
73
8
M. MARUS
70
8
IDRIS HARIANTO
87
9
MUH. CHOIRUL
75
9
M. MUNIB
69
9
INDAH RAVITASARI
74
10
MUH. HARIS
70
10
MUH SHOLEKHAH
70
10
LUTHFIYATUL U
73
11
RICO SETIAWAN
75
11
SITI MUJAWWAROH
73
11
M. NASYIRUDIN
76
12
SUPRIYANTO
72
12
SUGIHONO
66
12
MUHAMMAD LUTFI
84
13
TOMI PRABOWO
68
13
SURYANTO
70
13
NUNIK NOVIA
72
14
ZAIN ALI M
71
14
TAUFIQ S
70
14
NUR ISTIQOMAH
70
15
WIWIK R
75
15
THOFA H
69
15
SUGIHARTO
74
16
ANGGO MUSTOFA
70
16
WIWIT P
79
16
YUDHA ADHI P
78
17
KHOIRO S
65
17
ZULFIATUN ANISA
65
17
YUNI S
72
18
MOH. MOHAIMIN
70,3
18
ABDUL WAHID
69
18
NURMA L
76
Rata-rata
70,52
Rata-rata
70,17
19
AGUS YULIANTO
76
Rata-rata keseluruhan
70,34
Rata-rata
74,95
Nilai Guru
70,34
Nilai Guru
74,9
157
G26 NO
NAMA
1
AGUS SUPRIYANTO
2
ANDIK P
3
ARI WAHYU N
4
BUDI HARTONO
5
CANDRA BUDIMAN
6
DANANG S
7
DEWI HANDAYANI
8
DINAR SAIGUNA
9
EDRIS YULIANTO
10
ERFIN AFRIADI
11
FARIS YULIANTO
12
FEBRY W
13
FERI ARDIYANTO
14
FERI PUJIANTO
15
HARYANTO G
16
HASAN ASRORI
17
HERI SEPTIAWAN
18
IIN MUNFAATIN
19
IWAN WIDI
20
LEO TOMMY W
21
M ALIN NAOBA
22
MUANAF ALGAZALI
23
MUHAMAD RIFKI
24
PUJI MAT S
25
PUTRI NILAM
26
RIAN CAHYONO
27
SUNDARI
28
SUPRIHADI
29
SUYONO
30
YOPIK D
31
YUDHA F
32
YUDI TRI L
33
YUSUF MIRZA
34
IMAS SUKOCO Rata-rata Nilai Guru
NILAI NO 65 1 63 2 60 3 70 4 75 5 59 6 78 7 75 8 70 9 65 10 70 11 69 12 76 13 71 14 70 15 69 16 72 17 70 18 65 19 63 20 76 21 62 22 67 23 74 24 74 25 70 26 69 27 79 28 67 29 64 30 68 31 65 32 70 33 69 34 69,09 69,09
G27
NAMA
NILAI
ADI ARDIYANTO
75
ADNAN M
70
AGUS SANTOSO
74
AHMAD ADITYA
74
AHMAD SHOLEKAN
81
AKNESSIA N
73
ALFIA HUSNA
70
ANA RIWAYATI
75
ANGGA L
73
ANTON S
74
ARIF S
76
AULIA Q
75
BIMO ADI
73
BRILLIAN ADHI
72
CHANDRA N
70
COKRO WIBISONO
75
DODI ZAKARIA
72
EVI YULIANTI
75
FIKA MARDIANA
73
HAPSARI DYAH
73
IKRIMA K
75
IRFAN W
80
ITHOH AFRIAN
74
LUCY ROSALINA
76
NICO MILA
77
NUR LATIFAH
78
PULUNG HARWIN
75
RANDITYA BAYU
81
RIFKY ADETYA
80
RIFKY PODRA
79
RUSMITA ARUMSARI
70
TOMY B
80
VENDRI A
70
YENNI TRI R Rata-rata Nilai Guru
70 74,65 74,65
158
N O
G28
N O
G29
81
1
2
ANIS SUNARNI ANISATUL WARO
NAMA ALVIM CANSUJI R
75
2
3
ARISTA SAFITRI
73
4
DANANG AJI J
5
DEWI PUJI L DEWI RETNOSARI
1
6
NAMA
NIL AI
NIL AI
N O
G30 NAMA
NIL AI
70
1
ABDUL NA'IM
75
AMALIA N
71
2
ABDUL ROKHIM
76
3
AMAN SUSILO
68
3
75
70
4
70
4
80
5
ANI YULIANTI ANITA DUWI ASTUTI
AGUS ARIYANTO AGUS DWI SUSANTO
75
5
AGUS JUWARNO
71
75
6
AZIS ABDUL R DADANG ARGANATA
78
6
AHMAD ARIF
78
7
DWI PRASETYO
70
7
8
74
8
81
9
10
EKO SOFIANTO ERI KURNIAWATI ETTI YULIASTUTI
79
10
11
GUWARI
81
11
12
75
13
ISTIARDI P IWAN MURDIYANTO
14 15
77
76
7
AHMAD RUDI P
77
DEWIE P DIANA MAHARANI
77
8
AHMAD SUBARI
70
70
9
AJIK BAYU H
70
76
10
ARIS MUNANDAR
76
75
11
CHOIRUL UMAM
74
12
DWI IRWANTO DWI KURNIANTO DWIKI REYNALDI
80
12
74
78
13
EKA SRI UTAMI
71
13
DEWI YULIANI DIAH SARI WARIYANTI
75
JOKO SAPUTRO
74
14
ERICK AULIA
70
14
EKO WAHYUDI
79
KARTINI
70
15
68
15
FEBRYAN ADI S
69
16
M. HUSEIN
80
16
FARID SRI W FITRIA ULFAH R
78
16
IRHAM FAUZI
83
17
77
17
HYDO CAHYO L
79
17
JULIAN WADI P
75
18
M. ABDUL MAJID MUSLIM IRAWANTO
82
18
IRWANTO
80
18
MOHAMAD HADI
75
19
NOOR EVA AZIZ
75
19
75
19
NANO ADRIYONO
74
20
NOOR HIDAYAT NURUL FEBRIYANTO
78
20
ISTIYANA N JOKO PURWANTO
70
20
NIRMA PRAMITA
76
76
21
70
21
NUNING SUGIARTI
80
75
22
70
22
NUR IZZAH
70
23
PUJIHARJO RIANA JATININGRUM
78
23
M. ARIF H
77
23
OKA ANGGITA Y
73
24
RIYAN ARDONA
77
24
75
24
RUBINAH
78
25
72
25
75
26
SRI NUNUNG
68
26
70
26
PUTRI AYU S PUTRI PUSPITA SARI RISKI RAMANDA DEWA
76
25
M. KARYADI NANI SETYANINGSIH
27
SRIWATI
80
27
74
27
SETYO ADI N
70
28
SUSIANTI
74
28
29
TRI YULI
79
30
WASIS PRANOTO WISNU HERMAWAN
9
21 22
31
LILIS DEWI K LINDA OCTAVIANI
NGOIDO M NIKITA WAHYU F
76
76
28
SETYO NUGROHO
72
29
NUR INDAH PRISNA VIKI DWI
70
29
SITI LESTARI
72
73
30
PUJIANTI
71
30
SRI NINGSIH
70
81
31
SADI
76
31
SUYUD RIYADI
75
159
32 33 34 35 36
YUNITA PERWITASARI YUSNI AMALIA YUYUN WINARNI ZUBAIDAH YUSUF APRIYADI Rata-rata Nilai Guru
70
32
SAIFUL ARIFIN
73
32
SULISTYOWATI
70
75
33
SUTRINI
70
33
83
70
34
SUTRISNO
76
34
80
35
78
35
75
76 76,0 6 76,0 6
36
WUWUH PUJI L ZENDI SETIYO B
SUPRIANI TATAK SUGOWANTO ABDULAH AL MUNAWAR
77 73,6 7 73,6 6
36
WIWIT SAFITRI
82
37
BENY WIBOWO
74 74,6 5 74,6 5
Rata-rata Nilai Guru
Rata-rata Nilai Guru
70
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170