Pengaruh Pelatihan Terhadap Motivasi, Sikap, Ketrampilan Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Wilayah Kabupaten Karanganyar Oleh : Endang Sularsih NIM. S 540908010 Abstract A preliminary assessment of the Midwives who have not taken any training in basic delivery care shows that 1) their attitudes towards the practice of standard basic delivery care is low (56%) and fairly well 44%; 2) their motivation in giving basic delivery care is (45%) unfavorable and 55% fairly well; and 3) 78 % of the midwives observed is found to be performing poorly in carrying out basic delivery care steps. This research is, therefore, aimed at analyzing the differences in motivation, attitudes and skills between midwives who have taken and not taken basic delivery care training. Keywords
: Training, Basic Delivery Care
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah terbesar yang berkaitan dengan Hak dan Kesehatan Reproduksi di Indonesia adalah masih tingginya angka kematian Ibu karena kehamilan, melahirkan dan nifas (AKI), bahkan merupakan yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Penyebab kematian ibu tersebut antara lain adalah perdarahan (45,2%), eklamsia (12,9%), komplikasi aborsi (11,1), sepsis postpartum (9,6%), persalinan lama (6,5%), anemia (1,6%) dan penyebab tidak langsung (14,1%). Salah satu keberhasilan program kesehatan adalah ditandai dengan adanya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Angka kejadian perdarahan pasca persalinan di Indonesia
diperkirakan sekitar 45% dari seluruh persalinan yang ada. Di Kabupaten Karanganyar selama tahun 2007 angka kematian ibu maternal adalah 6 orang sedangkan tahun 2008 adalah 14 orang. Sedangkan angka kematian bayi tahun 2007 adalah 9,53/1000 kelahiran hidup dan tahun 2008 sebesar 8,43/1000 kelahiran hidup. Angka cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terutama bidan di Kabupaten Karanganyar dalam tiga tahun terakhir menurut data Seksi Keseatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar mengalami penurunan. Tahun 2006 pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 13.065 (97,17%) ibu hamil, tahun 2007 sebanyak 12.795 (96,02%) ibu hamil dan tahun 2008 sebanyak 13.042 ( 70,02%) ibu hamil.
1
2. Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis perbedaan motivasi, sikap dan ketrampilan bidan yang belum mengikuti pelatihan dengan bidan yang sudah mengikuti pelatihan dalam pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal. METODOLOGI 1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus - Desember 2009 dan tempat penelitian adalah wilayah Kabupaten Karanganyar. 2. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif non eksperimental yang bersifat komparatif. Rancangan dalam penelitian adalah cross sectional. 3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan desa, bidan puskesmas maupun bidan praktik swasta, baik yang belum mengikuti pelatihan APN maupun yang sudah mengikuti pelatihan APN yang berada wilayah Kabupaten Karanganyar. Perhitungan besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin. 4. Variabel Penelitian Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pelatihan, variabel terikat yaitu motivasi, sikap dan ketrampilan. 5. Definisi Operasional Motivasi adalah tingkat keinginan atau dorongan bidan dalam melaksanakan tugasnya yang berkaitan dengan pelaksanaan asuhan normal. Dan diukur dengan
menggunakan indikator:1)Kebutuhan; 2)Harapan; 3)Insentif; 4)Self eficacy; 5)Tanggung jawab; 6)Berprestasi. Variabel ini diukur melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Pengukuran motivasi dilakukan dengan menanyakan sebanyak 35 item pertanyaan kepada responden yang harus menjawab salah satu dari 4 pilihan jawaban yaitu sangat tidak setuju dengan skor 1, tidak setuju dengan skor 2, setuju dengan skor 3, sangat setuju dengan skor 4 untuk pertanyaan positif (favorable), begitu pula sebaliknya untuk pertanyaan negatif (unfavorable) maka jawaban sangat tidak setuju dengan skor 4, tidak setuju dengan skor 3, setuju dengan skor 2, sangat setuju dengan skor 1, sehingga kemungkina skor terendah adalah 35 dan tertinggi 140. Pengukuran data dilakukan berdasarkan jumlah total skor yang diperoleh masing-masing responden per kelompok variabel penelitian. Skala : interval Untuk keperluan analisis deskripsi, dalam menentukan tingkat motivasi responden maka total skor jawaban responden dikategorikan dalam 3 kategori berdasarkan nilai mean dan SD (kurang, cukup, baik). Sikap adalah merupakan reaksi atau respon bidan dalam pelaksanaan asuhan persalinan normal. Dan diukur berdasarkan indikator : 1) Sikap bidan terhadap standar praktik APN;2) Sikap bidan dalam membantu persalinan; 3) Sikap bidan terhadap pelatihan APN. Cara pengukuran melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner terstruktur dan observasi. Pengukuran pelatihan dilakukan dengan menanyakan sebanyak 35 item pertanyaan kepada responden yang
2
harus menjawab salah satu dari 4 pilihan jawaban yaitu sangat tidak setuju dengan skor 1, tidak setuju dengan skor 2, setuju dengan skor 3, sangat setuju dengan skor 4 untuk pertanyaan positif (favorable), begitu pula sebaliknya untuk pertanyaan negatif (unfavorable) maka jawaban sangat tidak setuju dengan skor 4, tidak setuju dengan skor 3, setuju dengan skor 2, sangat setuju dengan skor 1, sehingga kemungkina skor terendah adalah 30 dan tertinggi 120. Pengukuran data dilakukan berdasarkan jumlah total skor yang diperoleh masing-masing responden per kelompok variabel penelitian. Skala : interval Untuk keperluan analisis deskripsi, dalam menentukan tingkat pengetahuan responden maka total skor jawaban responden dikategorikan dalam 3 kategori berdasarkan nilai mean dan SD (kurang, cukup, baik). Ketrampilan adalah kecakapan yang spesifik yang dimiliki seseorang berhubungan dengan penyelesaian tugas pelaksanaan asuhan persalinan normal secara tepat dan cepat. Dan diukur berdasarkan indikator : 1) ketepatan dalam melaksanakan langkah-langkah asuhan persalianan normal; 2) kecepatan dalam melaksanakan langkah-langkah asuhan persalinan normal. Cara pengukuran melalui observasi dan wawancara dengan menggunakan daftar tilik pelaksanaan asuhan persalinan normal. Pengukuran ketrampilan bidan dilakukan dengan observasi pada 58 langkah pelaksanaan asuhan persalinan normal. Pemberian skor tiap langkah adalah skor 2 jika langkah yang dilakukan tepat dan cepat, skor 1 jika langkah yang dilakukan tepat dan lambat, skor 0 jika
langkah yang dilakukan salah, sehingga kemungkinan skor terendah adalah 0 dan skor tertinggi adalah 116. Skala : interval Untuk keperluan analisis deskripsi, dalam menentukan tingkat pengetahuan responden maka total skor jawaban responden dikategorikan dalam 3 kategori berdasarkan nilai mean dan SD(kurang, cukup, baik). 6. Analisis Data Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik deskripsi, uji Persyaratan/Asumsi (uji normalitas dan uji variansi) dan uji t sampel bebas (independent t–test). Fungsi uji ini untuk mengetahui perbedaan antara dua kelompok yang saling bebas atau independen. Dalam penelitian ini adalah kelompok bidan yang tidak mengikuti pelatihan dengan kelompok bidan yang mengikuti pelatihan APN. HASIL ANALISA 1. Uji Statistik Deskripsi Tabel 1. Statistik Deskripsi N
Minim um
Maxim um
Mean
Std. Deviation
MOTIVASI BIDAN
70
47
104
79,49
16,602
SIKAP
70
30
105
76,33
20,128
70
35
98
69,31
19,069
KETRAMPI LAN BIDAN Valid N (listwise)
70
Tabel 1. menunjukkan bahwa mean motivasi bidan adalah: 79,49 dengan standar deviasi 16,602. Mean sikap bidan adalah 76,33 dengan standar deviasi 20,128. Ketrampilan bidan mempunyai mean : 69,31 dan standar deviasi : 19,069.
3
Tabel 2. Distribusi Responden Menurut Motivasi, Sikap dan Ketrampilan Bidan Yang Belum Mengikuti Pelatihan KATEGORI
MOTIVASI
SIKAP
KETRAMPILAN
BAIK
n 1
% 2,86
n 2
% 5,71
n 1
% 2,86
CUKUP
27
77,14
22
62,86
20
57,14
KURANG
12
2
11
31,43
14
40
Jumlah
35
100
35
100
35
100
Tabel 2. menunjukkan bahwa bidan yang belum mengikuti pelatihan mempunyai motivasi cukup baik sejumlah 27 (77,14%), kurang sejumlah 7 (2%).
Sikap bidan pada kategori cukup baik: 22 (62,86%), sedangkan pada kategori ketrampilan kurang sejumlah 11 (31,43%).
Tabel 3. Distribusi Responden Menurut Motivasi, Sikap dan Ketrampilan Bidan Yang Sudah Mengikuti Pelatihan 2. MOTIVASI SIKAP KETRAMPILAN 3.KATEGORI n % n % n % 4. BAIK 16 45,71 15 42,86 17 48,58 5. CUKUP 17 48,58 17 48,57 18 51,42 KURANG 2 5,71 3 8,57 Jumlah 35 100 35 100 35 100 Tabel 3. menunjukkan bahwa motivasi bidan yang sudah mengikuti pelatihan pada kategori baik sejumlah 16 (45,71%) dan masih terdapat bidan yang mempunyai motivasi dengan kategori kurang sejumlah 2 (5,71%).
Dan sikap bidan dengan kategori baik sejumlah 15 (42,86%) dan cukup 17 (48,57%). Ketrampilan bidan dengan kategori baik sejumlah 17 (48,58%). Dan tidak terdapat ketrampilan bidan dengan kategori kurang.
Tabel 4.Rata-rata Jumlah Skor Jawaban Responden Menurut Indikator Motivasi No
1 2 3 4 5 6
Bidan Yang Belum Mengikuti Pelatihan
Bidan yang Sudah Mengikuti Pelatihan
Jumlah skor
Kategori
Jumlah skor
Kategori
82,80
Cukup
108,60
Baik
Harapan
90
Cukup
110,60
Baik
Insentif
100,75
Baik
119,25
Baik
60
Kurang
79,33
Cukup
Tanggung jawab
88,25
Cukup
100,50
Baik
Motivasi berberprestasi
87,87
Cukup
106,25
Baik
Indikator Motivasi
Kebutuhan
Self-efficacy
4
Tabel 4. menunjukkan bahwa bidan yang belum mengikuti pelatihan mempunyai motivasi dalam pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal karena kebutuhan, harapan, tanggung jawab dan motivasi berprestasi pada kategori cukup baik yaitu mempunyai rata-rata jumlah skor yang terletak pada (X – 1SD ≤ X ≥ X + 1 SD).
Motivasi karena insentif pada kategori baik (X > X + 1 SD), sedangkan Selfefficacy pada kategori kurang. Bidan yang sudah mengikuti pelatihan mempunyai motivasi yang baik dalam pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal pada semua indikator motivasi kecuali pada Self-efficacy yaitu pada kategori cukup.
Tabel 4.Rata-rata Jumlah Skor Jawaban Responden Menurut Indikator Sikap No
Bidan Yang Belum Mengikuti Pelatihan Jumlah Kategori skor
Indikator Sikap
Bidan yang Sudah Mengikuti Pelatihan Jumlah Kategori Skor
1
Sikap bidan terhadap standar praktik APN
70
Cukup
110,50
Baik
2
Sikap bidan dalam membantu persalinan
91,75
Cukup
101,63
Baik
3
Sikap bidan terhadap pelatihan
94,40
Cukup
114,70
Baik
Tabel 5. menunjukkan bahwa bidan yang belum mengikuti pelatihan bersikap cukup baik dan sikap bidan yang sudah mengikuti pelatihan
bersikap baik terhadap standar praktik APN, membantu persalinan serta terhadap pelatihan.
Tabel 6. Rata-rata Jumlah Skor Jawaban Responden Menurut Indikator Ketrampilan No
Indikator Ketrampilan
Bian Yang Belum Mengikuti Pelatihan
Petugas vaksinasi yang Belum Mengikuti Pelatihan
Jumlah skor
Kategori
Jumlah skor
Kategori
1
Langkah I
58
Cukup
70
Cukup
2
Langkah II
49
Kurang
63,33
Cukup
3
Langkah III
43,50
Kurang
60,75
Cukup
4
Langkah IV
41
Kurang
56,25
Cukup
5
Langkah V
37,50
Kurang
55,75
Cukup
6
Langkah VI
33,16
Kurang
52
Cukup
7
Langkah VII
29,67
Kurang
50,66
Cukup
8
Langkah VIII
30,17
Kurang
48,83
Kurang
9
Langkah IX
27,70
Kurang
46
Kurang
10
Langkah X
22,65
Kurang
42
Kurang
5
Berdasarkan Tabel 6. dapat diketahui bahwa ketrampilan bidan yang belum mengikuti pelatihan pada kategori kurang dalam melakukan langkahlangkah asuhan persalinan normal yaitu langkah II sampai dengan X.
Sedangkan pada bidan yang sudah mengikuti pelatihan mempunyai ketrampilan cukup baik pada langkah I sampai dengan VII, dan kategori kurang pada langkah VIII sampai dengan X.
2. Uji Normalitas Tabel 7. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test MOTIVASI BIDAN
N Normal Mean Parameters(a,b) Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive
SIKAP
KETRAMPILAN BIDAN
70
70
70
79,49
76,33
69,31
16,602
20,128
19,069
,121
,144
,124
,080
,106
,124
-,121
-,144
-,084
1,016
1,203
1,033
,253
,111
,236
Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Berdasarkan Tabel 7. dapat diketahui bahwa motivasi bidan mempunyai nilai sig : 0,253 (> 0,05), sikap bidan mempnyai nilai sig : 0,111 (>0,05) dan
ketrampilan bidan mempunyai sig: 0,236 (> 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima (nilai sig > 0,05) atau data berdistribusi normal.
3. Uji Variansi Tabel 8. Hasil Uji Variansi Equal variances assumed Motivasi Sikap Ketrampilan Levene's Test for Equality of Variances
F
0,665
1,051
2,037
Sig
0,418
0,309
0,158
Tabel 8. menunjukkan bahwa pada Levene's Test for Equality of Variances (uji homogenitas Varians) mempunyai nilai sig atau p = 0,418 (> 0,05) pada variabel motivasi, p= 0,309
(> 0,05) pada variabel sikap dan p = 0,158 (> 0,05) pada variabel ketrampilan. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima, maka varians homogen.
6
4. Uji Hipotesis Tabel 9. Hasil Uji Independent Samples Test t-test for Equality of Means t
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower
MOTIVASI BIDAN SIKAP KETRAMPILAN BIDAN
Equal variances assumed Equal variances assumed Equal variances assumed
Upper
4,642
,000
16,171
9,220
23,123
5,016
,000
20,771
12,509
29,034
10,441
,000
29,217
24,029
35,393
Berdasarkan Tabel 9. dapat dijelaskan bahwa variabel motivasi bidan mempunyai nilai t hitung = 4,642 (> t tabel : 1,667) dan nilai sig = 0,000 (α < 0,05), maka Ho ditolak, atau motivasi bidan yang belum mengikuti pelatihan dengan bidan yang sudah mengikuti pelatihan benarbenar berbeda. Dalam artian motivasi bidan yang sudah mengikuti pelatihan lebih baik dibanding yang belum mengikuti pelatihan. Pada variabel sikap mempunyai nilai t hitung = 5,016 (> t table : 1,667) dan nilai sig = 0,000 (α < 0,05), maka Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan sikap pada bidan yang belum mengikuti pelatihan dengan bidan yang sudah mengikuti pelatihan. Pada variabel ketrampilan mempunyai nilai t hitung = 10,441 (> t tabel: 1,667) dan nilai sig = 0,000 (α < 0,05), maka Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan ketrampilan yang nyata antara bidan yang belum mengikuti
pelatihan dengan bidan yang sudah mengikuti pelatihan. PEMBAHASAN 1. Perbedaan motivasi antara bidan yang belum mengikuti pelatihan dengan bidan yang sudah mengikuti pelatihan Hasil penelitian ini juga relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maria Wattimena (2008) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh pelatihan terhadap motivasi dalam melaksanakan standar Asuhan Persalinan Normal (p= 0,043). Bidan yang sudah mengikuti pelatihan mempunyai motivasi yang lebih tinggi dibanding bidan yang belum mengikuti pelatihan. Menurut Moekijat (2003) menyatakan bahwa pelatihan adalah suatu bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan diluar sistem pendidikan yang berlaku, dalam
7
waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktik daripada teori. Kegiatan pelatihan merupakan proses membantu peserta belajar untuk memperoleh keefektifan dalam melakukan pekerjaan mereka baik pada saat sekarang maupun masa yang akan datang melalui pengembangan kebiasaan pikiran dan tindakantindakan, kecakapan, pengetahuan, dan sikap-sikap. Kegiatan pelatihan juga dilakukan dalam upaya memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam aktivitas pekerjaan sehari-hari dan mengantisipasi kemungkinan permasalahan yang terjadi dimasa yang akan datang Berdasarkan jawaban responden bahwa motivasi bidan yang didorong karena insentif pada katagori baik pada bidan yang belum mengikuti pelatihan maupun bidan yang sudah mengikuti pelatihan. Insentif merupakan salah satu cara memotivasi tenaga bidan agar petugas bidan dapat memberikan prestasi terbaiknya, maka pemberian insentif bagi petugas bidan merupakan salah satu bentuk kebijakan dalam meningkatkan kenerja petugas bidan agar lebih termotivasi untuk memberikan prestasi kerja yang lebih baik dalam meningkatkan pelayanan Asuhan Persalinan Normal di Kabupaten Karanganyar. Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa insentif dalam bentuk uang (finansial) dan non uang (nonfinansial) termasuk salah satu faktor motivasi ekstrinsik yang dapat meningkatkan kinerja provider bidan dalam pelayanan persalinan. Perspektif motivasi behavioral mengembangkan konsep penguatan, hukuman dan pemberian model untuk menjelaskan mengapa manusia bertindak seperti yang mereka
lakukan. Motivasi ini menekankan imbalan, insentif dan hukum eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi. Perspektif behavioral diidentifikasi dengan sebagai motivasi ekstrinsik (Robbins, 2006). Pelatihan sangat besar pengaruhnya terhadap motivasi seseorang. Pelatihan yang didukung oleh materi yang relevan, pelatih yang kompeten akan meningkatkan motivasi seseorang untuk bekerja dengan lebih baik. 2. Perbedaan sikap antara bidan yang belum mengikuti pelatihan dengan bidan yang sudah mengikuti pelatihan Penelitian ini juga sejalan dengan Sulistya Rini Candra Dewi (2005) membuktikan keefektivan yang signifikan antara pelatihan asuhan persalinan normal terhadap sikap (t hitung = -8.273 > t tabel = 1.699 dan p = 0.000 t tabel = 1.699). Sikap bidan terhadap standar praktik asuhan persalinan normal pada kategori cukup (rata-rata skor : 70) pada bidan yang belum mengikuti pelatihan dan katagori baik (rata-rata skor : 110,5) pada bidan yang sudah mengikuti pelatihan. Secara konsptual pelatihan akan mengubah sikap terhadap pekerjaan dalam hal ini adalah pelaksanaan asuhan persalinan normal. Sikap sesorang memiliki elemenelemen (1) kognitif : keyakinan dan pengetahuan terhadap obyek; (2) afektif: perasaan terhadap obyek sebagai akibat dari keyakinan atau pengetahuan; (3) kecenderungan tindakan terhadap obyek tersebut, sehingga bidan yang mengikuti pelatihan akan menambah keyakinan dan pengetahuan yang akan merubah sikap bidan dalam praktik
8
penatalaksanaan APN yang sesuai dengan standar. 3. Perbedaan ketrampilan antara bidan yang belum mengikuti pelatihan dengan bidan yang sudah mengikuti pelatihan Latihan akan membentuk dasar dengan menambah ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memperbaiki prestasi dalam jabatan sekarang atau mengembangkan potensinya untuk masa yang akan datang. Pelatihan mampu mengubah keadaan sehingga menjadi menguntungkan, misalnya dengan pelatihan seseorang dapat melakukan hal-hal yang belum bias dilakukan atau melakukan perubahan tanggung jawab. Hasil penelitian Chandra Dewi (2005) menyatakan bahwa pelatihan (p = 0,000) terbukti secara statistik mempunyai hubungan yang signifikan dengan peningkatan ketrampilan bidan dalam melakukan praktik asuhan persalinan normal. Lebih lanjut dijelaskan bahwa bidan yang sudah mengikuti pelatihan mempunyai ketrampilan yang lebih baik jika dibandingkan dengan bidan yang belum mengikti pelatihan yaitu ratarata skor 2,5 kali lebih tinggi. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Motivasi bidan yang sudah mengikuti pelatihan lebih baik jika dibandingkan dengan bidan yang belum mengikuti pelatihan.Perbedaan rata-rata jumlah skor adalah 16,17. 2. Sikap bidan yang sudah mengikuti pelatihan lebih baik jika dibandingkan dengan bidan yang belum mengikuti pelatihan.
Perbedaan rata-rata jumlah skor adalah 20,77 3. Ketrampilan bidan yang sudah mengikuti pelatihan lebih baik jika dibandingkan dengan bidan yang belum mengikuti pelatihan. Perbedaan rata-rata jumlah skor adalah 29,71. Saran 1. Dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi hendaknya Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar dan instansi terkait perlu meningkatkan motivasi, sikap, dan ketrampilan bidan melalui pelatihan. 2. Program pelatihan hendaknya dilakukan secara rutin atau berkala dengan menyusun materi, tempat pelatihan dan metode pelatihan yang relevan didukung dengan sarana-prasarana yang memadai dan pelatih yang kompeten. DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
1. Danel S., Berg T., Johnson K. & Antrash S. 2003. Fourth Degree Perineal Tear During Normal Childbirth American Journal of Obstetrics and Gynecology; 201 : 479 - 488. 2. Azwar, A. 2000. Pengantar Pendidikan Kesehatan. PT. Binarupa Aksara. Jakarta. 3. Azwar, Saifuddin. 2005. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 4. Carroli, G, Rooney,C, and Villar,J, 2001. How Affective Is Preventing Maternal Mortaly and Serious
9
Morbidity an Overview of The Evidence. Journal Black Science. 5. Dale, Margaret. 2003. Developing Managemen Skill. London. Kogan NI JN 6. Depkes. RI. 2008. Pelatihan Klinik Asuhan Pesalinan Normal . JNPK-KR. Jakarta. 7. Depkes. RI 2003. Dasar-Dasar Asuhan Kebidanan. Jakarta (revisi) 8. Depkes. RI 2002. Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar. Jakarta (revisi) 9. Depkes. RI 2001. Pelatihan Asuhan Persalinan Normal. Buku Acuan. Jakarta 10. Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. 2007. Profil Kesehatan Kab. Karanganyar. Karanganyar. 11. Gibson, J.L, Ivancevich, J.M, Donelly, J.H., 2000. Organisasi Dan Manajemen, Perilaku Struktur Proses. Edisi ke empat. Terjemahan Wahid. D. Penerbit Erlangga, Jakarta. 12. Gipson. 1994. Organization Behavior. Edisi ke 7. Jakarta : Erlangga. 13. Gould D. Midwifery cannibalism. British Journal of Midwifery 2002;10(4) : 202 14. Heanson.1999. Educational Psychology For Effective Teaching. London: Wedsworh. 15. Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Undip. 16. Mangkunegara. 2006. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Cetakan ke II. Bandung : PT. Refika Aditama. 17. Mason J. Defining midwifer practice. AIMS Journal 2000/1; 12 (4) : 5 – 6.
18. Moekijat. 2003. Latihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. PT. Mandiri Maju. Bandung. 19. Muchlas, M., 1999. Perilaku Organisasi. Organizational Behavior. Penerbit PT. Program Pendidikan Pascasarjana MMRUGM, Yogyakarta. 20. Notoatmodjo S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta. Rineka Cipta.. 21. Notoatmodjo 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta. Rineka Cipta. 22. Purwanto Heri. 1998. Sikap dan Perilaku. Yogyakarta : UGM Press. 23. Pusdiknakes Depkes RI. 2003. Kompetensi Bidan Indonesia. Jakarta : Pengurus Pusat IBI. 24. Ratifah. 2007. Analisis FaktorFaktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Penerapan Standar Asuhan Persalinan Normal (APN) Pada Bidan Puskesmas di Kabupaten Banyumas. Tesis. MIKM Undip. Semarang. 25. Robbins, 2006. Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi Dan Aplikasi. Prehallindo. Jakarta : Prehallindo. 26. Ruky, 2003. Sistem Manajemen Kinerja. Cetakan ke II. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. 27. Saefuddin. 2001. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Bina Pustaka 28. Santoso S, 2002. SPSS Versi 14. Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. 29. Siagian. S. 1992. Perilaku dan Kepribadian. Bina Aksara. Bandung.
10
30. Springer. 1992. Human Motivation : Methapors, Theories and Research. Newburry Parck C A Sage. 31. Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Alfabeta. Bandung. 32. Sulistya Rini Candra Dewi, 2005. Keefektifan Pelatihan Asuhan Persalinan Normal Pada Bidan Terhadap Pengetahuan, Ketrampilan dan Sikap Bidan di Kabupaten Purbalingga. Tesis. MKK UNS. Surakarta. 33. Thomas Salamuk. 2007. Evaluasi Kinerja Bidan Puskesmas Dalam Pelayanan Antenatal di Kabupaten Puncak Jaya. Tesis. IKM UGM. Yogyakarta. 34. Valman HB, 1990. The First Yaer Of Life. Articles Publisher In The British Medical Journal. London: British Medical Assosiation Tavistock Square. 35. Varney’s. Midwifery. 1997. Third Edition. Jones and Bartlett Publishers. Boston London Singapore. 36. Wattimena M. 2008. Pengaruh Pelatihan Terhadap Motivasi dan Ketrampilan Dalam Pelaksanaan Standar Asuhan Persalinan Normal. Tesis Undip Semarang 37. Weaver J. 2004. Caesarean section and maternal choices. Fetal and Maternal Medicine Review, 15 (1):11. 38. Wong L Donna. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Edisi 4. Jakarta : EGC 39. World Health Organization, 1994. Care Of Mother an Safe Motherhood Programme.
11