PENGARUH PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. BPRS AL SALAAM AMAL SALMAN
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)
Oleh : ADITYA WIDHIANTO
Oleh: KURNIAWAN HADISAPUTRA 103046128267
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2008 M / 1429 H
ABSTRAKSI Kegiatan personalia yang penting bagi suatu organisasi atau perusahaan adalah mendapatkan sumber daya manusia atau karyawan yang mampu berprestasi dan berproduktifitas, karena karyawan merupakan asset (kekayaan) utama dari setiap perusahaan yang sangat berperan dalam menentukan berhasil atau tidakanya perusahaan dalam mencapai tujuan. Proses pendidikan dan pelatihan terhadap pegawai sangat diperlukan, dengan tujuan untuk memperoleh pegawai yang tepat, yang sangup bertanggung jawab pada apa yang ditugaskan terhadap dirinya. Pada dasarnya pendidikan dan pelatihan pegawai dapat menunjang peningkatan prestasi kerja itu sendiri, demi terciptanya tujuan yang telah ditentukan. Berdasarkan pemikiran di atas, maka penulis merasa tertarik untuk menulis skripsi dengan judul “Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan SDM Terhadap Produktivitas Kerja pada PT BPRS AL Salaam Amal Salman” Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian dalam angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistika atau permodalan matematis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan memakai Statistik Inferensial Paramentik. Artinya apa yang terjadi pada sampel akan diberlakkan kepada populai dengan memakai skala interval dan rasio yang digunakan berdasarkan pada populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan sumber data yang digunakan terdiridari data primer dan sekunder, yaitu berupa data yang diperoleh langsung dari responden melalui
kuisioner dan data yang diperoleh dari laporan data-data yang dikeluarkan oleh Bank dan juga data yang diperoleh dari literatur kepustakaan seperti buku-buku dan sumber lainnya yang berkaitan dengan materi ini. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Regresi Sederhana digunakan untuk mengetahui sejauh mana satu variabel berpengaruh terhadap variabel lainnya. Uji analisis regresi hanya dapat dan perlu dilakukan jika telah diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara variabel yang bersangkutan. Variabel X yang di depan disebut variabel bebas (independent), dalam analisis regresi dusebut sebagai variabel prediktor. Sedangkan variabel Y yang disebut variabel terikat (dependen) sebagai variabel kriterium. Dari hasil penghitugan dengan menggunakan analisa koefisien korelasi menghasilkan r = 0.21, yang berarti hubungan antara pelatihan syariah dengan produktivitas kerja positif tapi tidak terlalu kuat yang artinya pelatihan dan pengembangan SDM (X) cukup berpengaruh terhadap produktivitas (Y) kerja karyawan, sedangkan koefisien determinasi sebesar 21 % yang berarti pengaruh pelatihan dan pengembangan SDM terhadap peningkatan produktivitas sebesar 21 % dan sisanya di pengaruhi oleh faktor-faktor lain. Berdasarkan diolah,
diperoleh
data
yang
persamaan regresi Y= -2257.43 + 0.2x, yang artinya
hubungan antara dua variabel bersifat searah dengan kata lain kenaikan atau penurunan (X) terjadi secara bersama-sama dengan penurunan nilai (Y).
LEMBAR PERNYATAAN Dengan Ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lian, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 19 Juli 2008
Kurniawan Hadisaputra
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puji dan syukur kepada hadirat Allah SWT, yang senantiasa memberi rahmat, taufik dan hidayahnya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya dan kepada kita semua selaku umatnya. Dengan taufiq dan hidayah Allah SWT, serta dilakukan dengan sungguhsungguh, penulis dapat menyusun skripsi hingga selesai yang berjudul “Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan SDM Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. BPRS Al Salaam Amal Salman”. Dalam menyusun skripsi ini, penulis banyak menemukan berbagai kesulitan yang dirasakan menghambat penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat : 1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, S.H, M.A, MM, selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag, selaku Ketua Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) yang telah memberi semangat dan dorongan serta arahan dalam penyelesaian skripsi ini. 3. Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, selaku Sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) yang telah memberi semangat dan dorongan serta arahan dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Ibu Dra. Hj. Nuriyah Thahir, MM, selaku Dosen Pembimbing I yang dengan penuh kesabaran telah memberi semangat dan dorongan serta arahan dalam membimbing secara lahir maupun batin, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak Edy Setiadi, SE, MM, selaku Dosen Pembimbing II yang dengan penuh kesabaran telah memberi semangat dan dorongan serta arahan dalam membimbing secara lahir maupun batin, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 6. Pengurus dan staff perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah meluangkan waktu, memberikan fasilitas dan beberapa referensi untuk penyelesaian skripsi ini. 7. Bapak Ir. Chotib Muhammad selaku Direktur Utama PT BPRS Al Salaam Amal Salman beserta staf dan karyawannya. 8. Bapak Pranata Setioadi, SSi, selaku Kepala Bagian Sumber Daya Manusia PT BPRS Al Salaam Amal Salman yang telah memberikan fasilitas penelitian dan memberikan data-data serta informasi yang diperlukan. 9. Bapak Sarwani Spt selaku Kepala Cabang BPRS Bogor dan rekan-rekan karyawan BPRS cabang Bogor terutama rekan-rekan Account Officer senasib dan sepenangungan. 10. Ibu Yulia Fitriani S.E, selaku customer service BPRS yang sangat ramah dan banyak membantu untuk penyelesaian skripsi ini. 11. Ibu Dasmi selaku Ibuku tersayang, Ayahanda yang sudah tenang di sisi Allah SWT. Tiada kata yang dapat kuucapakan selain terima kasih yang
tak terbatas untuk semua pengorbanan yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan kuliah dan skripsi ini. Ku yakin kasih saying, cinta suci dan pengorbanan kalian takkan tertandingi adanya, oleh karena itu saya selaku anakmu akan selalu berusaha membuat kalian tersenyum dan bangga. Serta kuucapkan terima kasih kepada kakak-kakak tersayang. 12. Keluarga besar Aditya, SEI, Dede, SEI, Mochamad Irfansyah SEI yang telah banyak memberikan dukungan dan doanya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 13. Keluarga besar Bonisari, Indri’s Familiy, Abi Heru, Umi, dan si cantik Widia serta rekan-rekan KKS 2006, yang telah memberikan perubahan besar pada diri penulis. 14. Rekan-rekan angkatan 2003 FSH..Bunga Puspita Amd, yang banyak memberikan semangat, dorongan, motivasi dan inspirasi bagi penulis. Dhanny Firdaus sahabat sejatiku, dan seluruh rekan-rekan PS B, yang telah menggoreskan banyak kenangan manis, canda serta tawa selama menjalani perkuliahan. (mohon maaf tidak bisa disebutkan satu per satu). Akhirnya tiada untaian kata yang berharga kecuali ucapan Alhamdulillahi robbil ‘alamin atas rahmat dan karunia serta ridho Allah SWT. Besar harapan penulis, dengan hadirnya skripsi ini semoga bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.
Jazakumullah khairun katsir
Wassalamualaikum Wr. Wb Jakarta. 19 Juli 2008
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan asset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktifitas organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu setiap perusahaan akan berusaha untuk mendapatkan sumber daya manusia atau tenaga kerja yang tepat, baik dari segi kuantitas dan kualitas dengan cara menarik orangorang yang diharapkan dapat melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya dengan baik. Kegiatan personalia yang penting bagi suatu organisasi atau perusahaan adalah mendapatkan sumber daya manusia atau karyawan yang mampu berprestasi dan berproduktifitas, karena karyawan merupakan asset (kekayaan) utama dari setiap perusahaan yang sangat berperan dalam menentukan berhasil atau tidakanya perusahaan dalam mencapai tujuan. Dan hal ini merupakan masalah pokok yang selalu dihadapi oleh setiap organisasi perusahaan baik besar maupun kecil. Kondisi perekonomian kita saat ini tengah memasuki era persaingan bebas yang kompetitif. Yang selain memberikan kontribusi positif terhadap politik, ekonomi, sosial, budaya, tetapi juga berdampak negatif seperti timbulnya berbagai masalah dalam kehidupan bermasyarakat. Semakin tingginya instensitas sosial ekonomi suatu bangsa, semakin komplek juga
masalah yang akan dihadapinya termasuk organisasi atau perusahaan yang ada di dalamnya baik yang bergerak dibidang manufaktur maupun jasa. Bank sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah sebagai perantara keuangan diantaranya menghimpun dana masyarakat dan yang diperlukan untuk menjalankan usaha bank tersebut dapat berasal dari modal sendiri dan dapat dihimpun dari pihak ketiga. Untuk menghimpun dari dana ketiga bank dapat menggunakan berbagai jenis produk yang disediakan untuk masyarakat atau nasabah, diantaranya adalah melalui deposito, tabungan dan kredit. Pada saat ini industri Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menempati peran yang cukup strategis dalam perekonomian di Indonesia, terutama dalam mendorong perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah. Faktor utama yang menjadi kunci sukses BPR dalam memberikan pelayanan tersebut adalah lokasi BPR yang dekat dengan masyarakat yang membutuhkan, prosedur pelayanan yang sederhana dan lebih mengutamakan pendekatan personal serta fleksibilitas pola dan model pinjaman. Di lain pihak Bank Indonesia sebagai lembaga pengawas dan pembina
perbankan di Indonesia memberikan
dorongan untuk tumbuhnya industri BPR yang sehat dan berkelanjutan, diantaranya adalah dengan memperkuat bargaining BPR di dunia perbankan melalui program penguatan industri perbankan yang dikenal dengan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) Indonesia negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan lembaga perbankan
syariah. Perkembangan bank syariah yang cukup pesat dalam tiga tahun terakhir menunjukan bahwa sistem perbankan syariah mendapatkan tempat yang baik di kalangan masyarakat Indonesia yang sebagian besar penduduknya kaum muslimin. PT. BPRS AL Salaam Amal Salman yang berdiri tanggal 9 Oktober 1991 mempunyai misi untuk dapat meningkatkan kesejahteraan umat dan dapat tercipta pemerataan ekonomi umat, juga mempunyai usaha utama dalam bidang perkreditan. Sejak berdiri PT BPR AL Salaam Amal Salman mampu bertahan dalam deraan krisis ekonomi dan sampai dengan saat ini semakin berkembang pesat. Proses pendidikan dan pelatihan terhadap pegawai sangat diperlukan, dengan tujuan untuk memperoleh pegawai yang tepat, yang sangup bertanggung jawab pada apa yang ditugaskan terhadap dirinya. Pada dasarnya pendidikan dan pelatihan pegawai dapat menunjang peningkatan prestasi kerja itu sendiri, demi terciptanya tujuan yang telah ditentukan. Dalam meningkatkan kinerja dan produktifitas, PT BPRS AL Salaam Amal Salman mengadakan pelatihan tentang syariah bagi karyawannya adapun peserta pelatihan adalah semua karyawan PT BPRS Al Salaam Amal Salman oleh karena itu pihak perusahaan mengadakan suatu program on the job training dan classical training bagi pegawainya . Kesuksesan serta kelancaran aktivitas kerja karyawan ditentukan oleh adanya perencanaan yang tepat bagi organiasasi atau perusahaan, sistem manajemen sumber daya manusia yang baik dan berdedikasi tinggi.
Berdasarkan pemikiran di atas, maka penulis merasa tertarik untuk menulis skripsi dengan judul “Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan SDM Terhadap Produktivitas Kerja pada PT BPRS AL Salaam Amal Salman” B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Untuk menjaga agar penulisan skripsi ini lebih terarah dan menghindari kemungkinan pembahasan yang menyimpang dari pokok permasalahan yang hendak ditulis, maka skripsi ini perlu dibatasi. Maka penulis hanya akan membahas aplikasi manajemen SDM yang diterapkan oleh PT. BPRS Al Salaam Amal Salman mengenai pelatihan dan pengembangan SDM. Yaitu pelatihan yang diberikan kepada supervisor, administrasi pembiayaan, teller dan account officer. Dari permasalahan tersebut penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana metode pelaksanaan Pelatihan dan Pengembangan SDM dilakukan oleh PT BPRS AL Salaam Aman Salman ? 2. Bagaimana produktivitas kerja karyawan PT BPRS Al Salaam Amal Salman pasca pelatihan dan pengembangan SDM ? 3. Seberapa besar pengaruh pelatihan dan pengembangan SDM terhadap produktivitas kerja pada PT PBRS AL Salaam Amal Salman.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan pelatihan dan pengembangan SDM yang dilaksanakan oleh BPRS Al Salaam Amal Salman. 2. Untuk mengetahui produktivitas kerja karyawan PT BPRS Al Salaam Amal Salman. 3. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pelatihan dan pengembangan SDM terhadap produktivitas kerja. Manfaat Penelitian : 1. Mempraktekan
dan
menerapkan
ilmu
yang
dipelajari
selama
diperkuliahan. 2. Untuk memberikan sumbangan pemikiran kepada PT PBRS AL Salaam Amal Salman khususnya dalam hal pemanfaatan sumber daya manusia melalui program pelatihan syariah. 3. Dapat membantu meningkatkan karya ilmiah dibidang sumber daya manusia sebagai ilmu. D. Kajian Pustaka Dengan metode ini penulis berusaha mempelajari, membaca dan mencari penelitian terdahulu serta buku-buku yang ada kaitannya dengan penulisan skripsi ini. Terdapat sejumlah penelitian yang telah dilakukan dan buku-buku serta literatur yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai berikut :
1. Skripsi yang ditulis oleh Rosyidin mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum dengan judul Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Karyawan Terhadap Kompetesi Kerja Dalam Manajemen SDM Pada PT. PNM. 1 2. Skripsi yang ditulis oleh Ahmad Ubaidillah mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum dengan judul Korelasi Antara Pendidikan dan Pelatihan Dengan Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Bank Syariah Mandiri.2 3. Skripsi yang ditulis oleh Baban Basuni mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum dengan judul Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Produktivitas Kerja (Studi Kasus PT. Bank Muamalat Indonesia).3 Selain penelitian tersebut di atas ada buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini. Yaitu buku dengan judul “Manajemen Sumber Daya Manusia” yang dikarang oleh Malayu S.P Hasibuan.4 Dan buku dengan judul ‘Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia” karangan T. Hani Handoko5. Buku-buku itu membahas secera lengkap Manajemen Sumber Daya Manusia secara umum.
1
Rosidin, “Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Karyawan Terhadap Kompetesi Kerja Dalam Manajemen SDM Pada PT. PNM” (Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, 2006) 2 Ahmad Ubaidillah, “Korelasi Antara Pendidikan dan Pelatihan Dengan Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Bank Syariah Mandiri” (Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, 2006) 3
Baban Basuni, “Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Produktivitas Kerja (Studi Kasus PT. Bank Muamalat Indonesia” (Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, 2006) 4
Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), edisi revisi, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2000) 5 T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta : BPFE Anggota IKAPI, 1996
E. Kerangka Teori Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya menginginkan karyawan yang bukan saja mampu bekerja sama dalam mencapai tujuan perusahaan tetapi juga dituntut untuk mencapai produktivitas kerja yang memuaskan. Pelatihan adalah salah satu fungsi yang terpenting dalam manajemen. Pimpinan perusahaan dalam melaksanakan tugas senantiasa harus menyusun rencana untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan yang dipimpinnya dengan memanfaatkan faktor-faktor yang produktif, sumbersumber kekayaan dan waktu yang tersedia melalui cara yang sebaik-baiknya. Pelatihan yang efektif akan memungkinkan tercapainya tujuan dalam batasbatas kemampuan organisasi atau perusahaan. Sebagaimana yang terjadi pada PT BPRS Al Salaam Amal Salman, hal ini juga menjadi sasaran yang tidak dapat diabaikan begitu saja, karena produktivitas kerja yang baik adalah merupakan sutu cermin keberhasilan perusahaan, kondisi yang sedag terjadi pada PT BPRS AL Salaam Amal Salman sekarang ini adalah adanya konversi dari perbankan konvensional menadi menjadi sistem perbankan syariah. Hal ini tidak mudah untuk dijalankan, maka semua karyawan dari semua bagian haruslah mendapatkan pelatihan syariah baik secara teori ataupun praktek langsung. Program pelatihan dan Pengembangan SDM terhadap karyawan harus benar-benar cermat dan matang berdasar pada kenyataan yang ada, sehinga sasaran yang akan dicapai dapat diwujudakan dengan baik.
Setiap perusahaan bertujuan mencari keuntungan sesuai dengan sasaran yang akan dicapai. Apabila setiap karyawan dilatih dan diberikan pengarahan dengan baik, maka produktivitas kerja karyawan akan baik pula. Kerangka Teori : Materi Program Penilaian Kebutuhan
Tujuan Pelatihan & Pengembangan
Program Aktual
- Keahlian - Pengetahuan - Kemampuan kerja
Prinsip Pembelajaran Kriteria Evaluasi Evaluasi & Umpan Balik
F. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabelvariabel penelitian dalam angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistika atau permodalan matematis.6 2. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan memakai Statistik Inferensial Paramentik. Artinya apa yang terjadi pada sampel akan diberlakukan kepada populasi dengan memakai skala interval dan rasio yang digunakan berdasarkan pada populasi yang berdistribusi normal. 6
Sujoko Efferin, dkk, Metode Penelitian Untuk Akuntansi, Sebuah Pendekatan Praktis, Cet-1 (Jawa Timur, Bayu Media Publishing, Juni, 2004), h.34
3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas (jumlah) dan karakteristik (ciri) tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya7. Populasi yang menjadi obyek penelitian kali ini adalah Karyawan PT. BPRS Al Salaam Amal Salman. b. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui caracara tertentu yang juga memilki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang bisa melalui populasi. Cara untuk menentukan sampel mengacu pada rumus8 : n =
N N (e) 2 + 1
n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi E = Standar eror Maka penghitungannya adalah : n = n =
7
120 120 (0.05)2 + 1 120 120 (0.0025) + 1
M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi dan Aplikasinya, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2002), cet I h.58 8 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Edisi I, (Kencana, 2005), h 5
n =
120 0.3 +1 n= 120 1.3 = 92.31 pembulatan menjadi 92 Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui caracara tertentu yang juga memilki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang bisa melalui populasi. 4. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer Adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuisioner dan wawancara langsung dengan pegawai atau pejabat Bank. b. Data Sekunder Adalah data yang diperoleh dari laporan data-data yang dikeluarkan oleh Bank. Juga diperoleh dari literatur kepustakaan seperti buku-buku dan sumber lainnya yang berkaitan dengan materi ini. 5. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan untuk penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode sebagai berikut : a. Study Pustaka (Library Research) Penelitian
kepustakaan
yaitu
teknik
pengumpulan
data
berdasarkan buku-buku dan Literatur-literatur yang sesuai dengan objek yang diteliti sehingga diperoleh pengertian teoritis yang diperlukan untuk menganalis data.
b. Dokumenter Yaitu data-data yang dikeluarkan oleh Bank seperti laporan keuangan dan lain-lain. c. Wawancara Wawancara pewawancara narasumber
adalah
sebuah
(interviewer) (interviewee)
untuk guna
dialog
yang
dilakukan
oleh
memperoleh
informasi
dari
mendapatkan
data-data
yang
dibutuhkan secara interaktif.9 d. Kuisioner Kuisioner atau angket dapat dipandang sebagai interview tertulis dimana sample atau responden dihubungi melalui suatu daftar pertanyaan.10 Tujuan pokok pembuatan kuisioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian, hasil kuisioner tersebut akan berbentuk angka dan tabel. Kuisioner ini menggunakan skala likert, dengan score sebagai berikut : a. 5 = Bila menjawab sangat setuju (SS) b. 4 = Bila menjawab setuju (S) c. 3 = Bila menjawab kurang setuju (KS) d. 2 = Bila menjawab tidak setuju (TS) e. 1 = Bila menjawan sangattidak setuju (STS) 4. Variabel yang Digunakan
9
Moh Nadzir, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Ghalia Indonesia) h 234 Progo Nudjaman, dkk, Metode Penelitian Sosial: Terapan dan Kebijaksanaan, (Jakarta, BPP DEPDAGRI RI), 2000, h. 69 10
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2 (dua) variabel yaitu X dan Y. Dimana variabel X adalah (Pelatihan dan Pengembangan SDM) dan variabel Y adalah (Produktivitas kerja) X Pelatihan dan Pengembangan SDM
Y Produktivitas Kerja
5. Indikator Variabel Untuk lebih jelas dan fokus variabel penelitian ini, maka operasionalnya adalah sebagai berikut : X = Pelatihan dan Pengembangan SDM •
Ukuran karyawan berkualitas yang bekerja di bawah tekanan.
•
Bekerja dengan seluruh kemampuan
•
Pengembangan karyawan
•
Pekerja yang memenuhi syarat
•
Hasil pelatihan dan fungsi organisasi
•
Pelatihan membutuhkan waktu
•
Kinerja
•
Frekuensi pelatihan
•
Pelatihan membutuhkan karyawan dalam mencapai keahlian
•
Motivasi untuk belajar
•
Materi pelatihan
•
Kecerdasan peserta pelatihan
•
Rasa percaya diri yang timbul setalah pelatihan
•
Pemborosan waktu dan uang
•
Terbengkalainya pekerja karena pelatihan
•
Kohevisitas kelompok
•
Rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan
•
Penyesuain diri dengan perubahan
•
Peningkatan efisiensi, efektivitas, produktivitas dan kualitas kerja
Y = Produktivitas operasional dan indikatornya adalah : •
Sanksi terhadap karyawan
•
Efisiensi
•
Kehadiran
•
Bekerja sesuai dengan target yang ditetapkan
•
Efektivitas waktu
•
Sarana dan prasarana
•
Peraturan perusahaan
•
Peralatan dan fasilitas perusahaan
•
Keahlian dan keterampilan yang diperlukan
•
Karyawan yang bertanggung jawab
•
Program kerja
•
Sarana dan prasarana serta perngaruh terhadap proses kerja
•
Peningkatan kemampuan kerja
•
Keterapilan dan keahlian serta pengaruh terhadap penanganan masalah
•
Pekerjaan yang sesuai dengan standar
•
Menyelesaikan pekerjaan tanpa kesalahan
•
Bekerja sesuai dengan perintah
•
Penundaan pekerjaan
•
Perhatian terhadapa factor efrisiensi dan efektivitas pekerjaan
•
Perhatian terhadap ketepatan waktu
6. Metode Analisis Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Regresi Sederhana digunakan untuk mengetahui sejauh mana satu variabel berpengaruh terhadap variabel lainnya. Uji analisis regresi hanya dapat dan perlu dilakukan jika telah diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara variabel yang bersangkutan. Variabel X yang di depan disebut variabel bebas (independent), dalam analisis regresi dusebut sebagai variabel predictor. Sedangkan variabel Y yang disebut variabel terikat (dependen) sebagai variabel kriterium11. Perhitungan-perhitungan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : a. Analisa regresi linier sederhana dengan memakai rumus Y = a + bX Dimana : Y = Variabel Dependen (Variabel Terpengaruh) X = Variabel Independen (Variabel Bebas) a = Konstanta 11
Burhan Nugriyantoro, dkk, Statistika Terapan, Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, (Yogyakarta ; Gajah Mada University Press, Oktober 2004),cet-3, h271
b = Marjinal (koefisien regresi) besarnya a dan b dapat dicari dengan menggunakan rumus : a=
( ∑ X ) – ( ∑ X ) 2 - (∑ X) (∑ XY) n (∑ X2 ) – (∑ X) 2
b=
n ( ∑ XY ) – ( ∑ X ) ( ∑Y) n ( ∑ X2) - ( ∑ X )2
b. Analisisa korelasi, Rumus umum koefisien korelasi adalah r =
n (∑XY) – (∑X) (∑Y) √[n(∑X2 )-(∑X) 2 ].√[n(∑Y 2 )-(∑Y) 2 ]
Dimana : r n
= Korelasi Product Moment = Jumlah Sampel
∑X = Total Score Pelatihan dan Pengembangan ∑ Y = Total Score Produktivitas ∑X 2 = Total Kuadrat Score Pelatihan dan Pengembangan ∑Y 2 = Total Kuadrat Score Produktivitas 6. Hipotesa Formulasi Hipotesa dari penelitian ini adalah12 : X ↑ (naik) → Y ↑ (naik) Ho = P = 0
tidak terdapat hubungan yang signifikan (berarti) antara
Pelatihan dan Pengembangan SDM dan Produktivitas Kerja
12
h.268
Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Statistika 2, (Jakarta, Bumi Aksara, 2005), edisi-2
H1 = P ≠ 0
terdapat hubungan yang signifikan (berarti) antara Pelatihan
dan Pengembangan SDM dan Produktivitas Kerja. 7. Uji Signifikan Uji signifikan adalah sebuah uji untuk mengetahui nyata dan tidak nyata atau yakin tidak meyakinkan nilai hubungan antara dua variabel atau lebih.13 Uji signifikan digunakan untuk menjeneralisasi populasi, artinya apa yang terdapat pada sampel akan diberlakukan pula pada populasi. Maksudnya apabila pada sampel terdapat hubungan positif (+), maka setelah diuji signifikan, ternyata hubungan positif pula, maka hubungan positif berlaku pada populasi, apabila pada sampel terdapat hubungan negatif (-) setelah diuji signifikan ternyata ada hubungan negatif, maka hubungan negatif berlaku pula pada populasi. Akan tetapi ada hubungan positif dan negatif setelah diuji signifikan tidak ada hubungan, maka hubungan positif dan negatif yang terdapat pada sampel tidak signifikan, artinya tidak dapat diberlakukan pada populasi, dengan demikian pada populasi tidak ada hubungan. Rumus uji signifikan dengan t-test adalah sebagai berikut : t= r n−2 1− r 2 Dimana : r = Koefisien Korelasi
13
Ali Mauludi, Statistika I, Penelitian Ekonomi Islam dan Sosial, (Jakarta, PT. Prima Heza Lestari, Maret 2006), h.102
n = Jumlah sampel Dan dalam grafik adalah sebagai berikut :
Menolak Ho
Menerima Ho
(Ada Hubungan -) t- hitung
(Tidak ada hubungan)
-t -tabel
0
Menolak Ho (Ada hubungan +) t –tabel
t- hitung
G. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yang penulis pilih sebagai objek penelitian ini adalah PT BPRS Al salaam Amal Salman yang terletak di Jl. Cinere Raya No. 42 Blok A Limo Depok.
H. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dalam membahas masalah yang ada, maka penulisan skrpsi ini dibagi menjadi lima Bab yang pokok–pokok pembahasannya, sebagai berikut:
Bab I : PENDAHULUAN Dalam Bab ini, penulis akan menyajikan latar belakang penelitian, identifikasi
masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,
kerangka pemikiran, metode penelitian, lokasi dan waktu penelitian, serta sistematika penulisan
Bab II : TINJAUAN TEORITIS Dalam bab ini penulis menyajikan landasan teori yang mendukung dalam pembahasan diantaranya: pengertian manajemen sumber daya pelatihan, pengertian produktivitas, pengaruh pelatihan terhadap preduktivitas kerja karyawan, faktor–faktor yang mempengaruhi produktivitas. Bab III: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Menjelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, perkembangan usaha, produk dan jasa Bank. Bab IV: HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini merupakan pembahasan yang penulis lakukan terdiri dari pelaksanaan Pelatihan dan Pengembangan SDM pada PT BPRS Al Salaam Amal Salman, dan Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan SDM terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Bab V : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulis menarik kesimpulan dari hasil dan pembahasan, serta saran – saran berdasarkan kesimpulan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Manajemen Sumber Daya Manusia 1. Pengertian Keberhasilan perusahaan dalam menjalankan aktifitas sehari-hari sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia. Oleh karena itu salah satu faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam mencapai tujuan adalah kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Hal tersebut dikarenakan sumber daya manusia adalah salah satu hal yang kritis untuk berhasilnya suatu perusahaan.14 Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dalam usaha suatu organisasi untuk mecapai keberhasilan. Sumber daya manusia ini menunjang organisasi dengan karya, bakat, kreativitas dan dorongan. Betapa pun sempurnanya aspek teknologi dan ekonomi, namun tanpa aspek manusia, sulit kiranya tujuan-tujuan organisasi tercapai. Unsur manusia yang dilihat dari potensinya disebut sumber daya, berbeda dengan sumber daya material. Manusia sebagai sumber daya bersifat potensial/abstrak, tidak dapat diukur dari jumlahnya. Potensi ini merupakan proses dan hasil interaksi substansi fisik dan psikis berupa kemampuan mencipta, kemampuan mengkhayal, kemampuan berfikir yang menghasilkan gagasan, 14
kreatifitas,
inisiatif,
kemampuan
memecahkan
Jeff Madura, Pengantar Bisnis, (Jakarta : Salemba Empat, 2001) Buku I, h 6
masalah,
memprediksi, wawasan ke masa depan, keterampilan dan keahlian dan lainlain. Kemampuan itu sangat tinggi nilainya, jika dikongkritkan menjadi kegiatan bisnis yang kompetitif, sebagai kemampuan yang tidak dimiliki semua manusia. Oleh karena itu jumlah yang banyak tidak akan berarti apabila bukan terdiri dari SDM yang potensial dan berkualitas. Sebaliknya seorang atau beberapa orang saja, yang potensial dan berkualitas dimiliki oleh organisasi/perusahaan, maka akan mampu mengantarkan organisasinya dalam mencapai sukses.15 Pengelolaan sumber daya manusia dewasa ini merupakan keharusan bagi perusahaan. Apabila ingin memenangkan kompetisi pasar maka sumber daya perusahaan haruslah terencana dengan baik dan kesinambungan. MSDM adalah suatu bidang yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan. Unsur utama MSDM adalah manusia yang merupakan tenaga kerja pada perusahaan. Dengan demikian fokus
yang
dipelajari MSDM hanyalah masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja.16 Secara umum ruang lingkup kegiatan MSDM adalah menyangkut penetunan analisis jabatan, pengorganisasian, penarikan atau seleksi, pelatihan dan pengembangan, pemberian kompensasi dan pemeliharaan. Untuk mewujudkan apa yang dikehendaki oleh perusahaan sebagaimana mestinya yang dikemukakan di atas maka perlu adanya alat untuk mengelola dan mengatur manusia tersebut yakni yang lazim disebut dengan Manajemen
15
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 2003), cet ke-5 h 40-41 16 Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), edisi revisi, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2000), cet II, h 10
Sumber Daya Manusia (MSDM) atau sering pula disebut Manajemen Personalia. Manajemen yang mengatur unsur manusia ini ada yang menyebut manajemen kepegawaian atau manajemen personalia.17 Agar pengertian manajemen sumber daya manusia ini lebih jelas, dibawah ini para ahli mendefinisikannnya sebagai berikut : Drs Malayu S.P Hasibuan mengatakan : Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat18. Selanjutnya John B Miner dan Mary Green Miner yang dikutip oleh Hasibuan: Manajemen Personalia didefinisikan sebagai suatu proses pengembangan, menerapkan dan menilai kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, metode-metode dan program-program yang berhubungan dengan individu karyawan dalam organisasi.19 Definisi lain dikenukakan oleh T. Hani Handoko mengatakan : Bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia adalah seni untuk menyelesaikan pekerjaan orang lain20. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia yang dikemukakan oleh T. Hani Handoko tersebut (Dikutip dari Edwin B. Flippo), menyatakan : “Personal management is planning, organizing, and controlling of the recruitment, development, compensation, integration, individual and social goals are accomplished”. (Manajemen sumber daya manusia adalah 17
Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia …., op.cit, h. 10 Ibid h 10 19 Ibid h 11 20 T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta : BPFE Anggota IKAPI, 1996), Edisi 2, cet X, h 24 18
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk membantu mencapai tujuan perusahaan, individu dan masyarakat.) 21 Dari definisi para pakar manajemen dapat diambil beberapa unsur pokok yang terdapat di dalam manajemen sumber daya manusia yaitu: a. Adanya tujuan yang harus dicapai. b. Adanya pengelola yang dapat menggerakan sumber daya manusia yang ada dalam suatu organisasi melalui fungsi-fungsi pokok dan fungsi-fungsi berupa operasional untuk mencapai tujuan. c. Adanya kerja sama antara pengelola sebagai pengerak, perencana dan pengawasan dengan karyawan dari kedua belah pihak. d. Adanya dorongan atau motovasi dari kedua belah pihak. e. Adanya tenaga kerja yang digunakan yaitu pegawai atau karyawan sebagai pelaksana. Adapun unsur-unsur pokok tersebut di atas didasarkan pada beberapa tanggapan atau asumsi-asumsi yaitu : a. Manusia yang mempunyai harga diri sebagai individu dan mempunyai kebebasan untuk mencapai cita-citanya dengan turut bekerja dalam suatu organisasi. b. Manusia yang memasuki suatu lingkungan kerja mnegharapkan akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. 21
h3
Edwin Flippo, Personal Management Process, (Singapore : McGraw-Hill USA, 1980),
c. Orang-orang atau pegawai yang mendapat perlakuan, baik sebagai anggota kelompok maupun sebagai individu diharapkan akan mencurahkan segenap perasaan tenaga dan pikirannya untuk kepentingan organisasi atau perusahaan. Jadi dapat diartikan manajemen sumber daya manusia adalah masalah tenaga kerja manusia yang diatur menurut urutan fungsi-fungsinya, agar efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. 2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut T. Hani Handoko ruang lingkup fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi22: 1
Perencanaan (Human Resources Planning) Yaitu memberikan urutan pekerjaan yang direncanakan secara efisien dan efektif bagi karyawan atau tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Urutan
pekerjaan
ini
merupakan
suatu
program
kepegawaiaan meliputi pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan,
pengembangan,
kompensasi,
integrasi,
pemeliharaan,
kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan. 2 Pengorganisasian (Organizing) Yaitu mengorganisasi semua kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan sesuai dengan yang telah direncanakan. Melalui pengorganisasian 22
T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya
Manusia,(Yogyakarta : Liberty)edisi ke-4.
secara baik maka arahan kegiatan nampak jelas sehingga memudahkan pendelegasian
tanggungjawab
dan
wewenang kepada tiap-tiap
karyawan sesuai dengan keahliannya. 3
Pengarahan {Actuating) Pengarahan disini
merupakan suatu keahlian pemimpin untuk
memberikan pengarahan kepada semua karyawannya, agar dapat bekerja sama secara efektif dan efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan. 4
Pengawasan (Controlling) Lingkup pengawasan meliputi kehadiran, kedisiplinan, kerja sama pelaksanaan pekerjaan, serta menjaga situasi lingkungan. Peraturanperaturan yang telah dibuat dan ditetapkan oleh perusahaan harus dijalankan dan ditaati oleh pimpinan itu sendiri, agar semua karyawan mentaatinya.
5
Pengadaan (Recruitment) Pengadaan (Recruitment) yaitu cara-cara penarikan tenaga kerja yang ditempuh oleh perusahaan. Dalam pelaksanaannya sering dilakukan melalui beberapa tahap dengan mempertimbangkan kebutuhan tenaga kerja baik pada saat ini maupun untuk mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja pada masa-masa mendatang.
6
Pengembangan (Development) Program
pengembangan
(Development)
karyawan
meliputi
trainning (pelatihan) baik secara intern maupun secara ekstern yang
disesuaikan dengan kebutuhan masa sekarang dan masa yang akan datang. Dengan demikian pekerja akan terlatih dan dapat mengerjakan bahan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. 7 Kompensasi {Compensation) Kompensasi
(Compensation)
adalah
suatu
balas
jasa
yang
diberikanan secara langsung atau tidak langsung, dimana besarnya disesuaikan dengan prestasi kerja karyawan serta kemampuan perusahaan.
Kompensasi
ini
dapat
dikatakan
layak
apabila
kebutuhan primer karyawan sudah terpenuhi sesuai dengan batas upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah. 8 Pengintegrasian (Integration) Yaitu
penyatu
paduan
kepentingan
individu
karyawan
dengan
kepentingan perusahaan. Dalam pengintegrasian sering dikaitkan dengan masalah balas jasa yang dilakukan oleh pemerintah, dimana akan tercipta suatu kerja sama yang baik dan saling menguntungkan antara kedua belah pihak. Pengintegrasian ini merupakan hal yang sulit dan penting dalam manajemen sumberdaya manusia karena adanya dua kepentingan yang saling berlawanan. 9 Pemeliharaan (Maintenence) Pemeliharaan kesejahteraan.
karyawan Dalam
biasanya hal
ini
ditempuh perusahaan
melalui harus
program memegang
konsistensi dimana peningkatan kesejahteraan karyawan jangan sampai diimbangi dengan peningkatan beban (frekuensi) pekerjaan
B. Pengertian Pelatihan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia 1. Pengertian Pelatihan dan Pengembangan Pekerja sebagai sumber daya manusia merupakan kekayaan organisasi yang paling berharga, yang dengan segala posisi yang di milikinya dapat terus dilatih dan dikembangkan, sehingga dapat memberikan kontribusi dan prestasinya yang optimal untuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan pada dasarnya adalah suatu proses memberikan bantuan bagi para karyawan atau pekerja untuk menguasai keterampilan khusus atau membantu untuk memperbaiki kekurangan dalam melaksanakan pekerjaan mereka. Pelatihan sebagai bahan pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan pada praktek daripada teori. Sementara itu ketermapilan adalah meliputi pengertian social skill, managerial skill dan lain-lain. Pengertian pelatihan menurut Dr. B. Siswanto Sastro Hadi Wiryo adalah bagian dari pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan diluar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktek dari pada teori.23
Alex S. Nitisemito mendefinisikan pelatihan sebagai berikut : Latihan adalah suatu kegiatan dari perusahaan yang bermaksud untuk dapat
23
B. Siswanto Sastro Hadi Wiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia,
(Jakarta : Bumi Aksara 2003) cet Ke-1 h 57
memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan para karyawannya sesuai dengan keinginan perusahaan.24 Dalam pengertian pelatihan diatas terkandung 3 syarat yang harus dipenuhi agar kegiatan pelatihan berjalan, ketiga syarat tersebut adalah :
1. Latihan harus membantu pegawai menambah pengetahuannya. 2. Latihan harus menimbulkan pembahan dalam kebiasaan bekerja pegawai, dalam sikapnya terhadap pekerjaan, dalam informasi dan pengetahuan yang mereka terapkan dalam pekerjaannya sehari-hari. 3. Latihan harus berhubungan dengan pekerjaan tertentu. Pelatihan sangat penting bagi karyawan baru maupun karyawan yang sudah lama. Pelatihan secara singkat didefinisikan sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan kinerja saat ini dan kinerja dimasa datang. Pelatihan adalah proses secara sistematis mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan saat ini. Pelatihan memiliki orientasi saat ini dan membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil melaksanakan pekerjaannya. Pelatihan adalah salah satu bentuk edukasi dengan prinsip-prinsip pembelajaran. Langkah-langkah berikut dapat diterapkan dalam pelatihan : •
Pihak yang diberikan pelatihan (trainee) harus dapat dimotivasi untuk belajar.
• 24
Trainee harus mempunyai keinginan belajar. Alex S. Nitiseno, Manajemen Personalia dan Sumber Daya
Manusia,(Kudus : BPFE Ghalia Indonesia) h.60
•
Proses pembelajaran harus dapat dipaksakan atau diperkuat.
•
Pelatihan harus menyediakan bahan-bahan yang dapat dipraktekan atau diterapkan.
•
Bahan-bahan yang dipresentasikan harus memiliki arti yang lengkap dan memenuhi kebutuhan.
•
Materi yang diajarkan harus memiliki arti yang lengkap dan memenuhi kebutuhan. Pengembangan SDM dapat didefinisikan sebagai usaha yang terencana
dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan pegawai. Karena itu kegiatan pengembangan ditunjukan membantu
menangani
permasalahannya
dimasa
mendatang,
dengan
memperhatikan tugas dan kewajiban yang dihadapi sekarang. Pengembangan SDM jangka panjang sebagai pembeda dari kegiatan pelatihan untuk pekerja tertentu telah menjadi perhatian dari pengembangan SDM. Melalui program pengembangan karyawan yang ada, pengembangan SDM
berusaha
mengurangi
ketergantungan
perusahaan
terhadap
pengangkatan karyawan baru. Jika karyawan dikembangkan secara tepat, lowongan formasi melalui kegiatan perencanaan SDM dapat diisi secara internal. Promosi dan transfer juga memperlihatkan karyawan bahwa mereka mempunyai suatu karier tidak sekadar kerja. Dan juga semakin besarnya komitmen para karyawan terhadap perusahaan. Pengembangan SDM juga merupakan cara yang efektif untuk menghadapi beberapa tantangan, termasuk keusangan dan ketertinggalan
karyawan, diversifikasi tengaga kerja domestik dan internasional, serta turn over karyawan. Pengembangan SDM dapat menjaga atau mempertahankan tenaga kerja yang efektif. Keusangan karyawan terjadi ketika seorang karyawan tidak lagi memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk bekerja secara baik. Dalam bidang-bidang tertentu yang mengalami perubahan sangat cepat dan kemajuan teknologi yang tinggi seperti engineering dan kesehatan, maka keusangan dapat terjadi secara cepat. Keusangan dapat disebabkan oleh kegagalan karyawan utuk menyesuaikan diri dengan teknologi baru, prosedur baru, budaya baru, atasan baru dan perubahan lainnya. Makin cepat perubahan lingkungan, maka makin cepat dan banyak terjadinya keusangan karyawan. Upaya menghindari keusangan merupakan suatu tantangan utama bagi pengembangan
SDM.
Dengan
penilaian
kebutuhan
karyawan
dan
memberikan mereka suatu pelatihan untuk mengembangkan keahlian baru. Maka pengembangan SDM secara proaktif dapat memanfaatkan program pengembangan karyawan. Jika program dirancang bersifat reaktif, setelah terjadi keusangan, program itu adalah kurang efektif dan besar biayanya. Trend dan persaingan bisnis global dan diversifikasi tenaga kerja juga merupakan tantangan bagi pengembangan SDM. Disini pengembangan SDM secara proaktif memperluas programnya untuk memasukan pelatihan yang berbeda-beda. Pelatihan utama disini dicurahkan dengan teknik yang lebih sedikit, seperti role playing atau behavior modeling.
Turn over, keinginan pekerja untuk berhenti dari perusahaan karena pindah ke lain perusahaan, menciptakan tantangan bagi pengembangan SDM. Karena tidak dapat diprediksi, aktivitas pengembangan haru mempersiapkan pencegahnya. Kegiatan pelatihan dan pengembangan memberikan deviden kepada karyawan dan perusahaan, berupa keahlian dan keterampilan yang selanjutnya akan menjadi asset yang berharga bagi perusahaan, melalui pelatihan karyawan akan bertambah kemampunannya begitu pula bagi perusahaan yaitu dalam rangka memenuhi semua kebutuhan. Rancangan tugas yang efektif, pemeilihan/seleksi, penempatan dan kegiatankegiatan lainnya adalah juga diperlukan. Meskipun begitu kegiatan pelatihan dapat memberikan kontribusi yang berarti kalau dikerjakan secara benar. 2. Tujuan Pelatihan dan Pengembangan SDM Tujuan utama dari pelatihan adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari suatu perusahaan. Dimana faktor produksi dari perusahaan yang meliputi tenaga kerja, modal dan tempat usaha akan menghasilkan barang atau jasa yang berguna bagi masyarakat. Dengan demikian citra perusahaan akan meningkat dimata masyarakat. Hal ini merupakan keuntungan bagi perusahaan untuk dapat mengatasi persaingan dengan perusahaan lain yang sejenis. Pada dasarnya setiap kegiatan yang terarah tentu harus mempunyai sasaran yang jelas, memuat hasil yang ingin dicapai dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Demikian pula dengan program pelatihan, hasil yang ingin dicapai hendaknya dirumuskan dengan jelas agar langkah-langkah persiapan
dan pelaksanaan pelatihan dapat diarahkan untuk mencapai sasaran yang ditentukan. Sasaran pelatihan yang dapat dirumuskan dengan jelas akan dijadikan sebagai acuan penting dalam menentukan materi yang akan diberikan, cara dan sarana-sarana yang diperlukan. Adapun tujuan-tujuan dari pelatihan adalah sebagai berikut : a. Untuk membangun keahlian, sehingga pekerjaan dapat disesuaikan secara efektif dan efisien. b. Untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara rasional. c. Untuk meningkatkan hasil kerja karyawan dalam suatu perusahaan. d. Untuk memberikan motivasi dan mengembangkan sikap sehingga akan menimbulkan kemampuan kerjasama dengan rekan-rekan karyawan dan pimpinan perusahaan. e. Untuk mempersiapkan promosi karyawan kepada jabatan-jabatan yang lebih sulit. f. Untuk mempersiapkan karyawan pada jabatan-jabatan pengawasan dan manajemen perusahaan. 3. Manfaat Pelatihan dan Pengembangan Manfaat untuk karyawan : a. Membantu karyawan daam membuat keputusan dan pemecahan masalah yang lebih efektif. b. Melalui pelatihan dan pengembangan, variabel pengenalan, pencapaian prestasi, pertumbuhan, tanggung jawab dan kemajuan dapat
dilaksanakan. c. Membatu mendorong dan mencapai pengembangan diri dan rasa percaya diri. d. Membantu karyawan mengatasi stress, tekanan, frustasi dan konflik. e. Memberikan
informasi
tentang
meningkatnya
pengetahuan
kepemimpinan, keterampilan komunikasi dan sikap. f. Meningkatnya kepuasan kerja dan pengakuan. g. Membantu
karyawan
mendekati
tujuan
pribadi
sementara
meningkatnya keterampilan interaksi. h. Membantu kebutuhan personal peserta dan pelatih. i. Memberikan nasihat dan jalan untuk pertumbuhan masa depan. j. Membangun rasa peretumbuhan dan pelatihan. k. Membatu pengembangan keterampilan mendengar, bicara dan menulis dengan latihan. l. Membantu menghilangkan rasa takut melaksanakan tugas baru. Manfaat utnuk perusahaan : a. Mengarahkan untuk meningkatkan profitabilitas atau sikap yang lebih positif terhadap orientasi profit. b. Memperbaiki pengetahuan kerja dan keahlian pada semua level perusahaan dan memperbaiki moral SDM. c. Membantu karyawan untuk mengetahui tujuan perusahaan dan image perusahaan yang lebih baik. d. Mendukung otentitas, keterbukaan dan kepercayaan.
e. Meningkatkan hubungan atasan dan bawahan. f. Membantu
pengembangan
perusahaan,
mempersiapkan
dan
melaksanakan kebijakan perusahaan dimasa depan. g. Memberikan informasi tentang kebutuhan perusahaan di masa depan. h. Perusahaan dapat membuat keputusan dan memecahkan permasalahan lebeih efektif. i. Membantu pengembangan promosi dari dalam, pengembangan keterampilan kepemimpinan, motivasi, kesetiaan, sikap dan aspek lain yang biasanya diperlihatkan pekerja. j. Membantu meningkatkan efisiensi, efektivitas, produktivitas dan kualitas kerja. Serta membantu menekan biaya dalam berbagai bidang seperti produksi, SDM dan administrasi. k. Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap kompetensi kerja dan pengetahuan perusahaan. l. Membantu karyawan menyesuaikan diri dengan perusahaan dan meningkatkan komunikasi organisasi. Dari uraian-uraian tersebut di atas, maka terlihat dengan jelas bahwa program pelatihan dan pengembangan SDM benar-benar diperlukan dan harus dilaksanakan, karena tujungan pengembangan manajemen adalah memastikan keberhasilan organisasi dalam jangka panjang, mempersiapkan pengganti yang kompeten, menciptakan tim efisien yang dapat bekerja dengan baik secara bersama-sama dan memungkinkan setiap manajer menggunakan potensinya
secara penuh. Selain itu tujuan pengelolaan tenaga kerja adalah meningkatnya produktivitas25. Pelatihan dan pengembangan merupakan salah satu usaha untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan agar lebih cepat tercapai seperti yang
telah
direncananakan
meningkatnya
kemampuan
perusahaan atau
sebeklumnya,
keterampilan
para
dan
karyawan,
dengan dapat
meningkatkan produktivitas kerja para karyawan, produktivitas kerja karyawan meningkat,
berarti
organisasi
yang
bersangkutan
akan
memperoleh
keuntungan.26 4. Metode Pelatihan Metode pelatihan yang dapat digunakan masing-masing memiliki kekhususan dalam efektifitasnya untuk mencapai sasaran tertentu. Metode pemilihan ini harus dilakukan dengan menggunakan ukuran tertentu seperti materi yang disajikan, tujuan yang dicapai, peserta dan fasilitas yang tersedia. Metode yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan jenis pelatihan yang akan dilaksanakan dan yang dapat dikembangkan oleh suatu perusahaan.bahkan beberapa pendekatan yang menggunakan sedikit prinsip belajar seperi ceramah adalah alat beharga karena dapat memenuhi keperluan untuk tukar menukar keahlian atau pengalaman. Ada beberapa metode yang dapat diberikan kepada karyawan antara lain27: a. Metode belajar dikelas (ceramah) dan Presentasi video 25
T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi Dan Operasi, (Yogyakarta ; BPFE 1999),cet Ke-5 h.215 26 Soekidjo Notoatmojo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta ; Rineka Cipta, 2003),cet Ke-3 h. 31 27 Ibid, h.37-39
Metode ini cukup efektif untuk jumlah peserta yang banyak, karena dengan metode ceramah, jumlah peserta yang besar tidak menjadi masalah asalkan ruangannya cukup dan pengeras suaranya baik. Metode ini lebih mengandalkan komunikasi daripada memberi model. b. Pelatihan ditempat kerja (On The Job Training) Yang dimaksud dengan on the job training adalah pelatihan yang dilakukan ditempat kerja para karyawan sendiri, yang diberikan oleh instuktur khusus yang sudah berpengalaman. Dengan kata lain, karyawan itu dituntut untuk menguasai pekerjaannya sendiri. Metode ini merupakan metode yang paling banyak digunakan, dimana karyawan dilatih tentang pekerjaan baru dengan supervisi langsung seorang pelatih yang berpengalaman. c. Unjuk kerja (Demonstration) Metode pelatihan unjuk kerja paling sering dilakukan dalam melatih seseorang mengetik apakah dengan mesin tik atau dengan komputer. Instruktur menunjukan dan memperagakan didepan peserta serta menjelaskan cara pengoperasian mesintik atau komputer. Kunci pelatihan unjuk kerja ini adalah mengutamakan kemahiran dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang langsung dicoba sendiri. d. Simulasi Simulasi digunakan untuk menerjemahkan suatu keadaan atau peristiwa benda, yang mirip dengan keadaan atau peristiwa, benda yang
asli. Simulasi ini dapat juga digunakan untuk mempermudah pelaksanaan pelatihan. e. Sistem magang ( Apprenticeship) Metode pelatihan dengan sistem magang digunakan untuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan (skill). Magang diperlukan agar peserta mendapakan pengalaman langsung pada situasi dan kondisi yang sebenarnya, serta tahu seluk beluk pekerjaan itu, baik tantangan, hambatan dan prospeknya. Diharapkan setelah magang dapat melakukan sendiri ditempat masing-masing. f. Pelatihan vestibul Agar pembelajaran tidak mengganggu operasional rutin, beberapa perusahaan
menggunakan
pelatihan
vestibule.
Pelatihan
vestibul
merupakan pelatihan yang memberikan materi keterampilan khusus kepada para peserta yang dilakukan dengan alat palsu. g. Bermain peran (Role playing) Metode pelatihan bernmain peran dilakukan dengan meminta para peserta berperan seolah-olah sebagai pelaku. Hal ini membuat suasana pelatihan sangat semarak, disamping peserta dapat menghayati isi kandungan materi pelatihan yang ditawarkan. h. Telaah kasus Metode telaah kasus atau studi kasus biasanya dipakai dalam pelatihan karyawan manajerial. Kasus yang dihadirkan biasanya kasus yang benar-benar terjadi (faktual) apakah itu didalam organisasi sendiri,
maupun organisasi lain. Melalui bedah kasus ini, diharapkan kemampuan karyawan manajerial dalam memecahkan persoalan dan mengambil keputusan dapat lebih tajam. i. Pelatihan laboratorium Pelatihan laboratorium ini dilakukan jika seluruh peralalan laboratoriumnya lengkap. Melalui peralatan laborastorium, peserta dibawa kedalam situasi yang dapat menyaksikan dan mencobanya sendiri. Dengan metode ini diharapkan hasil pelatihan lebih terasa. 5. Langkah-langkah Pelatihan dan Pengembangan Agar pelatihan dan pengembangan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan mencapai tujuan yang diinginkan, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut : Gambar 2.1 Materi Program Penilaian Kebutuhan
Tujuan Pelatihan & Pengembangan
Program Aktual
Prinsip Pembelajaran Kriteria Evaluasi Evaluasi & Umpan Balik
Penjelasan : a. Penilaian Kebutuhan
- Keahlian - Pengetahuan - Kemampuan kerja
penilaian kebutuhan adalah suatu diagnosa untuk menentukan masalah yang dihadapi saat ini dan tantangan masa mendatang yang harus dapat dipenuhi oleh program pelatihan dan pengembangan. Untuk itu ada 6 (enam) langkah sistematis untuk mengetahui atau menilai kebutuhan pelatihan (Training Need Analysis-TNA), yaitu : 1) Mengumpulkan data untuk menentukan lingkup kerja TNA. 2) Menyusun uraian tugas menjadi sasaran pekerjaan atau kegiatan dari sasaran yang telah ditentukan. 3) Mengukur instrument untuk mengukur kemampuan kerja. 4) Melaksanakan pengukuran peringkat kemampuan kerja. 5) Mengolah data hasil pengukuran dan menafsirkan data hasil pengolahan. 6) Menetapkan peringkat kebutuhan pelatihan. Dengan demikian melalui penilaian kebutuhan dapat diketahui masalah dan tantangan masa depan yang harus dihadapi perusahaan dengan pelatihan dan pengembangan. b. Tujuan Pelatihan dan Pengembangan Tujuan pelatihan dan pengembangan harus dapat memenuhi kebutuhan yang diingnikan oleh perusahaan serta dapat membentuk tingkah laku yang diharapkan serta kondisi-kondisi bagaimana hal tersebut dapat tercapai. c. Materi Program
Materi program disusun dari estimasi kebutuhan dan tujuan pelatihan. Kebutuhan disini mungkin dalam bentuk pengejaran keahlian khusus, menyajikan pengetahuan yang diperlukan atau berusaha untuk mempengaruhi sikap. d. Prinsip Pembelajaran Idealnya pelatihan dan pengembangan akan lebih efektif jika metode pelatihan disesuaikan dengan sikap pembelajaran peserta dan jenis pekerjaan yang dibutuhkan oleh organisasi. Prinsip-prinsip pembelajaran ini mengandung unsur partisipasi, pengulangan, relevansi, pengalihan (transfer) dan umpan balik.
C. PRODUKTIVITAS
1. Pengertian Produktivitas Produktivitas suatu pekerjaan sebagian besar tergantung kepada kemampuan tenaga kerja atau karyawan untuk meningkatkan sesuatu baik dalam bentuk barang ataupun jasa, karena kemampuan untuk mcnghasilkan sangat tergantung kepada pekerjaan itu sendiri. Pengertian produktivitas menurut Muchdarsyah Sinungan diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masuknya yang sebenarnya .misalnya saja produktivitas adalah ukurun efisiensi produktif. suatu perbandingan
antara hasil keluaran dan masuk atau output: input. Masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja , sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai.28
Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara pengeluaran dan pemasukan, baik berupa barang maupun jasa, dengan harapan untuk upaya meningkatkan produktivitas kerja akan dapat tercapai apabila karyawaan tersebut mempunyai sikap mental dan pandangan yang luas. Dengan kata lain, bahwa produktivitas itu berarti efisiensi, yaitu kepuasan output dibagi input sama dengan efektivitas, yaitu kepuasan atas output atau perbandingan keluaran dengan masukan persatuan tertentu. Produktivitas bukan merupakan perhitungan kualitas akan tetapi merupakan rasio suatu perbandingan dan merupakan perhitungan matematis dari suatu tingkat efisiensi. Jadi dalam pengertian yang filosofis, Produktivitas adalah sikap mental dan cara pandang tentang hari esok. Sedangkan secara teknis, produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang di capai (output) dengan keseluruhan hasil sumberdaya yang dipergunakan (input). Sedangkan rumus produktivitas adalah sebagai berikut : Output Produktivitas = Input
28
Muchdarsyah Sinungan, Produktivitas Apa dan Bagaimana ,(Jakarta : Bisnis
Aksara,2003) h 25
Kemampuan karyawan untuk menghasilkan sesuatu sebagian besar tergantung kepada tingkat produktivitas pekerjaan, baik dalam bentuk barang maupun jasa, karena itu menghasilkan kemampuan tersebut sangat tergantung pada motivasi karyawan itu sendiri. Produktivitas karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berhubungan denagn karyawan itu sendiri maupun yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan kebijaksanaan pemerintah secara keseluruhan. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas. Produktivitas karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berhubungan denagn karyawan itu sendiri maupun yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan kebijaksanaan pemerintah secara keseluruhan. Adapun faktor-faktor yang memperngaruhi produktivitas karyawan29 : a. Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan membentuk dan menambah pengetahuan seseorang di dalam mengerjakan sesuatu dengan lebih cepat dan tepat, sedangkan dengan pelatihan membentuk dan meningkatkan keterampilan kerja, sehingga tingkat produktivitasnya. b. Motivasi dan Prestasi Tinggi dan rendahnya produktivitas kerja seorang karyawan sangat dipengaruhi oleh motivasi kerjanya. Motivasi, sesuatu yang
29
Suad Hasan, Manajemen, (Yogyakarta ; 1999, BPFE), Cet Ke-1 h.149
mendorong seseorang untuk bertindak dan berperilaku tertentu. Motivasi mempunyai hubungan dengan kepusan dan perilaku kerja c. Upah dan Jaminan Sosial Yaitu imbalan yang diterima tenaga kerja dalam hubungan kerjanya berupa uang atau barang melalui suatu perjanjian kerja, baik tertulis maupun lisan yang ternyata dapat menjadi pendorong untuk bekerja dengan lebih giat lagi dan produktif. Dengan demikian, upah dan jaminan sosial yang baik tentunya akan meningkatkan produktivitas kerja. d. Kesempatan Kerja Tingkat produktivitas seseorang sangat dipengaruhi kepada kesempatan yang ada, yaitu kesempatan untuk bekerja pada pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan dan keterampilannya serta kesempatan untuk mengembangkan diri. Keterampilan dan produktivitas seseorang dapat berkembang melalui pekerjaannya. Keterampilan tertentu yang tidak diterapkan dalam jangka waktu tertentu dapat menurun atau hilang sama sekali, oleh karena itu sebaliknya, keterampilan secara terusmenerus tentunya dapat berkembang. Oleh karena itu, peningkatan produktivitas kerja dalam masyarakat erat hubungannya dengan usaha menghindari pengangguran. Dengan demikian peningkatan produktivitas erat hubungannya dengan usaha-usaha perluasan kesempatan kerja yang menjamin setiap orang yang ingin bekerja memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuannya. Rendahnya produktivitas kerja seseorang sering diakibatkan karena salah dalam penempatan. Bentuk salah penempatan itu
adalah
menempatakan
seseorang
dalam
pekerjaan
di
luar
kemampuannya, baik karena pendidikan yang terlalu rendah maupun karena bidang pendidikan dan pengalaman yang berbeda. e. Manajemen Pada umumnya, manajemen dalam produktivitas dilaksanankan untuk
meningkatkan
efisiensi,
yaitu
dengan
cara
mengurangi
pemborosan dan sumber daya yang digunakan secara maksimal termasuk barang modal, bahan baku dan tenaga kerja. f. Gizi dan Kesahatan Gizi yang baik bagi seseorang secara langsung akan berpengaruh pada tingkat kesehatannya. Kesehatan jasmani dan rohani yang baik dapat menunjang mental dan kemampuan seseorang dalam menghadapi tugas yang dibebankan kepadanya. Dengan demikian secara teoritis, aktivitas seorang karyawan tergantung pada kesehatan dan gizi yang diperolehnya dari makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuhnya. Oleh karena itu, seorang karyawan hanya dapat bekerja dengan baik selama ia memiliki tenaga yang cukup dari makanan dan minuman yang diperolehnya. Gizi yang cukup dan badan yang sehat merupakan syarat bagi produktivitas kerja yang tinggi. g. Umur
Tinggi
rendahnya
produktivitas
kerja
seorang
karyawan
dipengaruhi pula olehumurnya. Dengan meningkatnya umur seorang karyawan, maka semakin menurun pula tingkat produktivitasnya. Masing-masing karyawan mencapai tingkat produktivitasnya pada umur yang berbeda-beda. h. Kebijaksanaan dan Peraturan Pemerintah Peran serta pemerintah dalam produktivitas sangat berpengaruh, sebab setiap kebijaksanaan pemerintah bertujuan untuk menciptakan iklim ke arah perbaikan produktivitas30
30
J. Ravianto, Produktivitas, (Jakarta: Erlangga, 1998). Cet ke-2, h. 120-122
BAB III OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan PT BPRS Al Salaam Amal Salman yang lebih dikenal dengan BPRS AlSalaam, didirikan pada tanggal 9 Oktober 1991. Pendiriannya diprakarsai oleh para alumni institute Teknologi Bandung (ITB) yang aktif di Masjid Salman pada saat masih menjadi sebagai mahasiswa. Kebersamaan selama menimba ilmu di perguruan tinggi telah mendorong para alumni ini untuk melanjutkan kegiatan amalnya seperti yang bergerak di bidang sosial dengan nama Yayasan Amal Salman. Salah satu bentuk kegiatan yang ditujukan untuk membantu perekonomian masyarakat adalah dengan mendirikan sebuah lembaga keuangan berbentuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan nama BPR Al Salaam. Pendirian BPRS Al Salaam juga dimaksudkan untuk turut serta dalam pelayanan lembaga keuangan bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah, dengan corak khusus yaitu pelayanan perbankan dengan nafas keislaman. Berbeda dari badan usaha swasta pada umumnya BPR Al Salaam merupakan usaha yang berlandaskan kebersamaan (Solidarity Corporate) yang tetap menjunjung tinggi profesionalisme. BPR Al Salaam hadir untuk memberikan pelayanan “retail banking” bagi kemajuan bersama sesuai dengan moto “Maju Dalam Kebersamaan”.
Kegiatan operasional BPR ini dimulai pada tanggal 29 Pebruari 1992 berdasarkan Akte No.30 dari Abdul Latief, Notaris di Jakarta, diubah dengan akte No.14 tanggal 5 Desember 1991 dari Abdul Latief, Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusan No.C2-7937.HT.01.01.TH.91 tanggal 19 Desember 1991 dan didaftarkan pada Kantor Pengadilan Negeri di Bogor dibawah No.WB.DH.1.PR.01.10.92 serta diumumkan dalam tambahan No.657 dari Berita Negara RI No.13 tanggal 14 Pebruari 1992 dan tambahan No.5045 dari Berita Negara RI No.70 tanggal 1 September 2000. Jumlah modal yang disetor pada awal berdiri tahun 1991, sebesar Rp. 69,8 juta dengan jumlah pemegang saham sebanyak 40 orang. Pada tahun 2003, modal yang disetor telah mencapai Rp. 1,28 milyar dengan jumlah pemegang saham sebanyak 103 orang. Selanjutnya untuk mendukung pengembangan telah disetujui peningkatan modal dasar perseroan dalam RUPS tahun 2003 dari Rp. 1 milyar menjadi Rp. 5 milyar. Peningkatan tersebut juga telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan HAM RI melalui SK Nomor : C-04029 HT.01.04.TH.2004 Keinginan para pemegang saham sejak awal pendirian untuk menjadikan BPR Al Salaam sebagai lembaga keuangan bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah dengan corak khusus yaitu pelayanan perbankan dengan nafas ke Islaman sudah dapat diwujudkan dalam bentuk nyata melalui kegiatan operasi Perbankan Syariah sejak tanggal 3 Juli 2006.
VISI 2010, Menjadi Bank Perkreditan Rakyat 5 besar di Indonesia MISI, Menjadi lembaga keuangan yang menghasilkan produk jasa perbankan terbaik bagi nasabah dan menciptakan kondisi yang kondusif bagi pemerataaan
pembangunan
perekonomian
sektoral
dengan
orientasi
pengembangan usaha kecil dan menengah menuju kesejahteraan bagi stake holder. MOTTO, Maju Dalam Kebersamaan TUJUAN OPERASIONAL 1. Dengan profesionalisme tinggi berusaha memberikan pelayanan kepada nasabah melalui penyediaan jasa keuangan yang optimal dalam hal kualitas, kenyamanan, keamanan dan keuntungan dalam berinvestasi. 2. Memberikan tingkat kesejahteeraan yang baik bagi seluruh karyawan 3. Memberikan hasil yang terbaik bagi para stake holder B. Struktur Organisasi Perusahaan Dewan Pengawas Syariah MOHAMMAD YAHYA Dewan Komisaris B. MUNIR SJAMSOEDDIN / Komisaris Utama MULYA SOEPARDI / Komisaris MUHAMMAD AKMASJ R. / Komisaris Dewan Direksi CHOTIB MUHAMMAD / Direktur Utama CAHYO KARTIKO / Direktur
Gambar 3.1
C. Produk dan Jasa 1. Penghimpunan Dana
a. Tabungan Wadiah Umum Alsalaam Tabungan adalah simpanan pihak ke tiga pada Bank, yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat dan cara-cara tertentu. Produk tabungan yang ada di BPR Alsalaam adalah tabungan wadi ‘ah yadhomah, berupa titipan nasabah pada Bank. Bank diberi wewenang untuk mengelola uang dari nasabah tersebut, bila Bank mendapatkan keuntungan maka nasabah akan mendapat bonus dari keuntungan yang langsung dibukukan pada rekening tabungan penabung-penabung setiap bulan. Adapun besar bonus di bagi berdasarkan keuntungan yang didapat dan kebijakan Bank. b. Tabungan Wadiah Bulanan Alsalaam. Tabungan yang diwajibkan untuk nasabah yang mempunyai pinjaman di BPRS Alsalaam. c. Tabungan Wadiah Arisan. Tabungan yang diperuntukan bagi masyarakat umum, dengan jangka waktu (3 bulan) dan akan mendapatkan hadiah (bonus) apabila nasabah beruntung. d. Deposito Mudharabah. Deposito adalah simpanan pihak ketiga pada Bank yang hanya dapat ditarik oleh yang bersangkutan setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian dengan Bank. Deposito Mudharabah adalah dimana Bank menerima dana dari masyarakat untuk diikutkan sebagai penyertaan sementara pada usaha Bank, sehingga menghasilkan keuntungan yang
maksimal. Pada Deposito Mudharabah antara pihak Bank dan nasabah ada kesepakatan terlebih dahulu mengenai nisbah bagi hasilnya. a. Deposito Mudharabah Rakyat. b. Deposito Mudharabah Berjangka. 2. Penyaluran Dana / Pembiayaan a. Pembiayaan Kelompok Pegawai Pembiayaan yang diberikan kepada karyawan pemerintah maupun swasta yang bekerja sama dengan BPRS Al Salaam. b. Pembiayaan Kepemilikan Sepeda Motor Pembiayaan yang ditujukan kepada nasabah yang bermaksud melakukan pembelian sepada motor. c. Pembiayaan Modal Kerja Umum Pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan badan usaha dalam hal tambahan modal kerja berupa pengadaan barang, pembelian barang dagangan, jasa konstruksi, jasa memproduksi barang pesanan, penyewaan barang, dengan skim Mudharabah, Musyarakah, Murabahah dan Ijarah. D. Perkembangan Usaha PT BPRS Al Salaam Amal Salmaan BPR Al Salaam menutup tahun 2006 dengan kondisi neraca keuangan yang mencerminkan selain pertumbuhan komposisi aktiva produtif juga peningkatan jumlah laba. Portofolio kredit sebagoan komponen utama aktiva produktif memberikan kontribusi cukup besar terhadap pertumbuhan aktiva, dimana outstanding kredit yang berhasil disalurkan kepada masyarakat adalah
sebesar Rp. 62,87 milyar atau mengalami peningkatan 16,88% dibandingkan tahun sebelumnya (Rp.53,79 milyar).
Keterangan
Asset Pembiayaan diberikan Tabungan Deposito Modal PPAP
Tabel 3.1 Rasio Ikhtisar Keuangan Desember 2006 VS Desember 2007 (dalam jutaan rupiah) Des-06 (Rp) Des-07 (Rp) Varian (%)
83.604 62.874 2.966 47.919 6.302 (1.505)
111.938 88.776 4.788 62.305 6.302 (2.092)
33.89 41.20 61.43 30.74 39.27
Tabel 3.2 Laba / Rugi Tahun 2006-2007 Keterangan
Des-06 (Rp)
Des-07 (Rp)
Pendapatan 18.989 Penyaluran Dana Pihak 16.069 Ketiga Bukan Bank Penyaluran Dana Bank 1.583 Lainnya Lainnya 1.337 Biaya 18.036 Bagi Hasil 10.719 Administrasi dan umum 1.599 Personalia 3.015 Lainnya 2.703 Laba Tahun Berjalan 953 Sumber : PT BPRS AlSalaam Amal Salman 2007
(dalam jutaan rupiah) Varian (%)
22.438 19.373
18.16 20.56
624
(60.58)
2.441 20.552 10.623 2.371 3.702 3.856 1.886
82.57 13.95 (0.90) 48.28 22.79 42.66 97.90
Pendapatan operasional yang berhasil diperoleh oleh bank selama tahun 2007 mencapai peningkatan 18.86 % dari tahun 2006. Komponen terbesar pendapatan tersebut berasal dari bunga kredit di berikan sebesar Rp 19.373 milyar atau meningkat 20.56 % dari tahun sebelumnya.
Tabel 3.3 Rasio Kesehatan Bank Desember 2007 No Komponen Rasio 1. Permodalan (CAR) 12.18 2. Kualitas Aktiva a. KAP 3.72 b.NPF 4.38 c.PPAP 100.00 3 Rentabilitas a.OER 87.55 b.ROA 2.94 c.ROE 54.83 4 Likuiditas a.FDR 81.99 b.Cash Ratio 4.04 5 Lain-lain a.OHC 11.18 b.NCOM 10.56 Sumber : PT BPR Al Salaam Amal Salman 2007
Keterangan SEHAT SEHAT SEHAT SEHAT SEHAT SEHAT SEHAT SEHAT SEHAT SEHAT SEHAT
E. Kondisi Manajemen Sumber Daya Manusia. PT BPRS AlSalaam memiliki karyawan 120 orang yang tersebar diseluruh kantor kas Alsalaam sesuai dengan bidangnya masing-masing karyawan PT BPRS AlSalaam mayoritas adalah laki-laki. Dapat kia lihat pada Tabel di bawah ini :
Tabel 3.4 Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin Pada PT. BPRS Alsalaam Amal Salman Tahun 2007 No
Jenis Kelamin
Jumlah (Orang)
1
Laki – Laki
77
2
Perempuan
43
Jumlah
120
Sumber: PT BPRS Alsalam Amal Salman 2007
Pada tabel diatas di lihat 77 karyawan berjenis kelamin laki-laki dan sisanya berjenis perempuan 43 ditepati oleh perempuan. Tabel 3.5 Komposisi karyawan berdsarkan tingkat pendidikan Pada PT BPRS AlSalaam Amal Salman Tahun 2005 – 2007 No
Usia
2005
2006
2007
1
Sarjana
68
62
75
2
Diploma
12
22
40
3
SLTA
10
10
15
4
SLTP
2
2
0
5
SD
0
0
0
76
94
120
TOTAL
Sumber: PT BPRS AlSalaam Amal Salman 2007
Pada Tabel di atas, jika dilihat dari tingkat pendidikannya, karyawan PT. BPRS Alsalam mayoritas sarjana dan Diploma. Adapun persentasenya adalah sebagai berikut : pada tahun 2007 pendidikan sarjana 62.5 %, Diploma 33.33 % dan SMA 12.5 %. Pada tahun 2006 pendidikan sarjana 65.96 %, Diploma 23.40 % dan SMA 10.63 %. Sedangkan pada tahun 2005 yang berpendidikan Sarjana 60.53 % , Diploma %, SMA 21.05 % dan SMP 2.63 %. Dapat di simpulkan bahwa karyawan PT BPRS AL Salaam Amal Salman dari tahun ke tahun semakin meningkat dengan latar belakang pendidikan Sarjana dan Diploma. Jumlah karyawan dari tahun 2005-2007 mengalami peningkatan terus menerus dan cukup signifikan. Hal ini terjadi karena perusahaan membutuhkan banyak karyawan untuk mengelola semua nasabah. Pada tahun 2005 terjadi
peningkatan jumlah karyawan sekitar 18 orang, lain halnya dari tahun 2004-2005 terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu 26 orang. F. Pelatihan dan Pengembangan SDM Yang Telah Dilakukan Usaha peningkatan kualitas SDM mutlak harus dilaksanakan seiring dengan peningkatan kinerja PT. BPRS Al Salaam Amal Salman. Salah satu usaha pengembangan kualitas yang dilaksanakan Divisi SDM adalah melalui penyelenggaraan pelatihan/training secara berkesinambungan dan terjadwal. Beberapa training yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2007 adalah sebagai berikut. Tabel 3.6 DAFTAR PELATIHAN JANUARI
PEMBICARA
TEMPAT
PESERTA
Muhammad Yahya Andung M Harmanu
BPRS Al Salaam
Angkatan I (15 Peserta)
TEMPAT
PESERTA
BPRS AlSalaam
Angkatan II (15 Peserta)
1.PPO I (29/01-03/02) Dasar Ekonomi Islam Manajemen Islami Manajemen Penghimpunan Dana DAFTAR PELATIHAN
Krisna (Muamalat) PEMBICARA
Manajemen Resiko & Internal Audit KYC & Service Exelent
Edi Tri S Cahyo Kartiko
FEBRUARI 1. PPO II (26/02-03/03) Dasar Ekonomi Islam Manajemen Islami Manajemen Penghimpunan Dana Manajemen Pembiayaan Peraturan Personalia Manajemen Resiko & Internal Audit KYC & Service Exelent
Muhammad Yahya Ahmad Nuryadi Krisna (Muamalat) Chotib Muhammad Pranata Setioadi Edi Tri S Cahyo Kartiko
MARET 1. PPO III Dasar Ekonomi Islam Manajemen Islami Manajemen Penghimpunan Dana Manajemen Pembiayaan Peraturan Personalia Manajemen Resiko & Internal Audit KYC & Service Exelent
Muhammad Yahya
BPRS AlSalaam
Ahmad Nuryadi Krisna (Muamalat) Chotib Muhammad Pranata Setioadi
Angkatan III (15 Peserta)
Edi Tri S Cahyo Kartiko
APRIL 1. PPO IV Dasar Ekonomi Islam Manajemen Islami Manajemen Penghimpunan Dana Manajemen Pembiayaan Peraturan Personalia Manajemen Resiko & Internal Audit KYC & Service Exelent
DAFTAR PELATIHAN
Muhammad Yahya Ahmad Nuryadi Krisna (Muamalat) Chotib Muhammad Pranata Setioadi
BPRS AlSalaam
Angkatan IV (15 Peserta)
TEMPAT
PESERTA
BPRS AlSalaam
Angkatan V (15 Peserta)
Edi Tri S Cahyo Kartiko
PEMBICARA
MEI 1. PPO V (28/05 - 02/06) Dasar Ekonomi Islam Manajemen Islami Manajemen Penghimpunan Dana Manajemen Pembiayaan Peraturan Personalia Manajemen Resiko & Internal Audit KYC & Service Exelent
Muhammad Yahya Ahmad Nuryadi Krisna (Muamalat) Chotib Muhammad Pranata Setioadi Edi Tri S Cahyo Kartiko
JUNI
1. PEL. RISK MAN (8 Juni 2007) 2. Pel. Spesifikasi dan Asuransi Sepeda Motor (25-27 Juni 2007)
Ir. B. Munir Sjamsoeddin Arisson Hendry YAMAHA HONDA Asuransi Raksa
BPRS Al Salaam Training Center
AO Umum dan Kelompok (18 peserta)
BPRS Al Salaam Training Center
AO Pembiayaan Sepeda Motor (25 Peserta)
Praktikara 3. Pel. Prosedur Admin Pembiayaan
Gilar Gautama
Training Center
(30 Juni 2007)
JULI 1. PPO VI (30/07 -04 /08) Dasar Ekonomi Islam Manajemen Islami Manajemen Penghimpunan Dana Manajemen Pembiayaan Peraturan Personalia Manajemen Resiko & Internal Audit KYC & Service Exelent
2. Pel. Know Your Costumer DAFTAR PELATIHAN 3. Pel. Dasar-dasar Perbankan Syariah (Mini Banking- IPB) 4. Work shop PNM (GCG)
BPRS Al Salaam
Muhammad Yahya Ahmad Nuryadi Krisna (Muamalat) Chotib Muhammad Pranata Setioadi
Admin Pembiayaan Kantor Cabang dan Kas (20 Peserta)
Angkatan VI (15 Peserta)
Edi Tri S Cahyo Kartiko
Catur Yuningsih PEMBICARA Manajer BPRS AlSalaam
BPRS Al Salaam TEMPAT
CS dan Teller (12 Peserta) PESERTA
PNM
BPRS Al Salaam Training Center Sawangan Golf
Mahasiswa IPB
1. Achievement Motivation Training
Pumping Learning
Rest. Situ Gintung
(11 September 2007)
Institute
2. Training Teknis Pemasaran (4-5 September 2007)
R. Gilar Gautama Kiftiah Hindun Munasir
BPRS Al Salaam Training Center
3. Training Teknis Pemasaran (25 September 2007)
M. Anwar
BPRS Al Salaam Amal Salman
AR Funding dan Pensiunan (8 Peserta)
LSP Certif
LPPI
Cahyo Kartiko
Dian Haryanti Gilar Gautama
SEPTEMBER AO Pembiayaan Sepeda Motor (25 Pesrta) AO Pembiayaan Motor (baru) (10 Peserta)
NOVEMBER 1. Sertifikasi Direksi BPRS
2. Lokakarya Pembiayaan UKM
Muamalat
Muamalat
Dian Haryanti
Eddy Haryadi
BPRS Al Salaam Training Center
Kepala Cabang Admin AO Komersil (15 Peserta)
DESEMBER 1. Pelatihan Pengikatan Jaminan (8 Desember 2007)
Arisson Hendry 2. Pelatihan AO Syariah (7-9 Desember 2007) Materi : 1. Motivasi & Pengembangan Diri 2.Produk Perbankan Syariah 3. Studi Kasus
Dr. H. Ilyas Ismail Edi Setijawan Muchtar Manto
LPMP Jagakarsa LPMP Jagakarsa LPMP Jagakarsa
AO Pemb. Motor & AO Kelompok (30 Peserta)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Pelatihan Dan Pegembangan Sumber Daya Manusia Pada PT. BPRS Al Salaam Pelaksanaan pelatihan merupakan salah satu langkah yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan dan membentuk sikap kerja karyawan yang sesuai dengan budaya perusahaan. Progam pelaksanaan pelatihan Syariah PT BPRS Al Salaam Amal Salman dilaksanakan kepada seluruh karyawan, baik itu karyawan baru atau karyawan lama. Pelatihan kepada karyawan baru di tujukan untuk memperkenalkan pekerjaan yang kelak akan menjadi tanggung jawabnya, memperkenalkan tentang perusahaan dan memperkenalkan tentang perbankan syariah. Pelatihan kepada karyawan lama ditujukan untuk menambah atau meningkatkan kemampuan karyawan di bidang perbankan syariah. Berdasarkan hasil analisa kebutuhan pelatihan, PT BPRS AL Salaam Amal Salman melaksanakan pelatihan kepada karyawannya minimal 6 (enam) bulan 1 (satu) kali secara terjadwal. Selain itu juga pelaksanaan pelatihan dan pengembangan SDM ini dilaksanakan secara insidental. Pelaksanaan pelatihan secara insidental yaitu pelaksanan pelatihan yang dilaksanakan sewaktu-waktu sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan. Pelatihan secara insidental ini
biasanya secara ekstern, yaitu dilakukan oleh Lembaga lain diluar kantor seperti BI atau Bank-Bank Syariah lainnya yang mengadakan pelatihan. 1. Jenis Pelaksanaan Pelatihan dan Pengembangan SDM PT BPRS Al Salaam Amal Salman melaksanakan pelatihan syariah kepada karyawannya menggunakan berbagai teknik, yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yaitu melalui intern dan ekstern. Pelatihan intern biasanya para peserta pelatihan melaksanakan pelatihan di dalam perusahaan, sedangkan pelatihan ekstern dilaksanakan di luar perusahaan akan tetapi masih di dalam pengawasan perusahaan a. Metode Pelatihan dan Pengembangan Pelatihan syariah karyawan PT BPRS Al Salaam Amal Salman ditetapkan oleh penanggung jawab pelatihan yaitu kepala Bagian Sumber Daya Manusia. Sasaran dari pelatihan karyawan ini adalah meningkatkan kemampuan dan keterampilan karyawan di bidang perbankan syariah : b. Metode Wawancara Dalam Metode ini, peserta melakukan wawancara langsung dengan Instruktur. Biasanya metode ini sangat efektif, karena peserta langsung mendapatkan teori instrukturnya langsung. c. Metode Classical Dalam metode ini, dilaksanakan dalam suatu ruangan tertentu. Pembahasannya biasanya diberikan secara lisan atau pemberian materi
oleh instrukturnya. Dan bisa juga dengan cara tanya jawab langsung dikelas. d. Metode Tertulis Dalam metode ini, para peserta diminta untuk membahas masalah atau kasus tertentu dalam organisasi. Pembahasannya dapat dilakukan secara tertulis. Kasus yang dibahas biasanya kasus nyata yang dikumpulkan oleh peserta yang terjun langsung berhadapan dengan nasabah. 2. Syarat – Syarat Peserta Pelatihan dan Pengembangan Untuk mendapat mengikuti pelatihan dan pengembangan SDM yang diadakan oleh PT BPRS Al Salaam, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh para peserta yaitu : a. Syarat Umum 1. Berbadan sehat baik fisik maupun rohani 2. Peserta
pelatihan
harus
menaati
peratutan–peraturan
atau
kebijakan-kebijakan yang telah ditentukan oleh perushaan. 3. Peserta pelatihan adalah karyawan PT. BPRS Al Salaam Amal Salman b. Syarat Khusus Pelatihan yang diadakan oleh PT BPRS Al Salaam Amal Salman ditunjukan bagi seluruh karyawan dan dari seluruh bagian (bidang) serta seluruh karyawan baru.
3. Instruktur Pelatihan di PT BPRS Al Salaam Amal Salman Pelatihan atau instruktur yang akan melaksanakan pelatihan kepada karyawan adalah pelatih yang ditugaskan dari dalam persahaan dan dari LPPI (Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia). Pelatih yang memberikan pelatihan yaitu dengan memberikan pengetahuan tentang bank syariah dan memberikan petunjuk-petunjuk atau tata cara menjalankan prinsip-prinsip syariah. 4. Evaluasi pelatihan Evaluasi pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan dapat dilihat dari peningkatan prestasi kerja karyawan dan peningkatan nasabah. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : a. Kemampuan kerja b. Kreatifitas c. Tanggung jawab d. Disiplin Evaluasi pelatihan dan pengembangan ini biasanya dalam bentuk tertulis dan Assesment (Tanya Jawab langsung). 5. Tempat Pelatihan Tempat pelatihan merupakan sarana yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan
yang
akan
melaksanakan
program
pelatihan
kepada
karyawannya, dalam hal ini PT BPRS Al Salaam Amal Salman melaksanakan pelatihan pada karyawannya. Dilaksanakan di Al Salaam
Training Center akan tetapi, ada juga karyawan yang mengikuti pelatihan diluar perusahaan. 6. Biaya Pelatihan Pelatihan dan Pengembangan SDM yang diberikan merupakan suatu rencana perusahaan dalam mencapai tujuan, setiap kegiatan yang ada diperusahaan dalam hal ini pelatihan memerlukan biaya. Biaya yang dikeluarkan bersumber dari perusahaan dalam hal ini PT BPRS Al Salaam Amal Salman, karena pelatihan merupakan suatu program yang direncanakan oleh perusahaan. B. Analisa Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan SDM Terhadap Produktivitas Kerja Untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan pengembangan SDM terhadap produktivitas kerja karyawan, berdasarkan data yang telah diperoleh maka dilakukan pengujian dengan menggunakan analisa deskriptif: Gambar 4.1 Analisa responden berdasarkan jenis kelamin Karyawan BPRS As-salaam
Perempuan, 43, 36% Laki – Laki, 77, 64%
Laki – Laki
Perempuan
Sumber: PT BPRS Alsalam Amal Salman 2007
Pada gambar di atas di lihat 64 % karyawan berjenis kelamin lakilaki dan sisanya berjenis perempuan 36 % ditepati oleh perempuan. Gambar 4.2 Analisa responden berdasarkan tingkat pendidikan
Latar Belakang Pendidikan Karyawan SLTA 10% D3 13%
SLTA D3 S1
S1 77%
Sumber: PT BPRS AlSalaam Amal Salman 2007
Pada
gambar di atas, jika dilihat dari tingkat pendidikannya,
karyawan PT BPRS Alsalam mayoritas sarjana dan Diploma. Adapun persentasenya adalah sebagai berikut : pendidikan sarjana 77%, Diploma 3 13 % dan SMA 10 %.
Dapat di simpulkan bahwa
karyawan PT BPRS AL Salaam Amal Salman mayoritas berlatar belakang pendidikan adalah S1 dengan demikian hal ini akan meningkatkan kemampuan dari segi produktivitas dan kapabilitasnya. Gambar 4.3 Analisa responden berdasarkan masa kerja Distribusi Karyawan berdasarkan masa kerja 14% 7%
79% Masa Kerja > 10 th
Masa Kerja 5-10 th
Masa Kerja < 10 th
Sumber: PT BPRS Alsalam Amal Salman 2007
Pada gambar di atas dapat di lihat distribusi karayawan dengan masa kerja kurang dari 10 tahun merupakan kelompok dengan jumlah terbesar 79%, masa kerja lebih dari 10 tahun 14% dan jumlah kelompok terkecil adalah karyawan dengan masa kerja 5-10 tahun sebesar 7%.
Analisa deskriptif atas jawaban responden terhadap angket (kuisioner) yang disebarkan kepada 92 responden untuk menggambarkan hasil dari jawaban responden. Kuisioner Untuk Pelatihan dan Pengembangan SDM 1) Karyawan yang berkualitas akan bekerja dengan baik walaupun bekerja di bawah tekanan Gambar 4.4 PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
Kurang Setuju, 0, 0%
Tidak Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
sangat Setuju, 43, 47% Setuju, 49, 53%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Dari gambar di atas diketahui bahwa karyawan setuju dengan tekanan yang
dilakukan
oleh
perusahaan
karena
hal
tersebut
dapat
meningkatkan kualitas karyawan dalam pekerjaannya. 2) Dalam
mencapai
tujuan,
karyawan
kemampuan yang dimilikinya. Gambar 4.5
mempergunakan
seluruh
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Kurang Setuju, 1, 1%
Tidak Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
sangat Setuju, 46, 50%
Setuju, 45, 49%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Dari gambar di atas diketahui bahwa dalam mencapai sebuah tujuan perusahaan,
karyawan
harus
dapat
mempergunakan
seluruh
kemampuan yang dimilikinya sehingga hasil yang didapatkan akan maksimal. 3) Untuk pengembangan karyawan, perusahaan mengadakan pendidikan dan pelatihan. Gambar 4.6 PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
Kurang Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
Tidak Setuju, 0, 0%
sangat Setuju, 38, 41%
Setuju, 54, 59%
Sangat Tidak Setuju
Para
karyawan
Tidak Setuju
setuju
akan
Kurang Setuju
pendidikan
Setuju
dan
sangat Setuju
pelatihan
yang
dilaksanakan oleh perusahaan dapat mengembangkan kualitas yang dimiliki oleh para karyawan tersebut. Sehingga kualitas sumber daya manusia yang diharapkan dapat tercapai.
4) Prestasi standar adalah output yang biasnya akan dicapai oleh pekerja yang memenuhi syarat. Gambar 4.7 PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
Kurang Setuju, 1, 1%
sangat Setuju, 34, 37%
Tidak Setuju, 0, 0%
Setuju, 57, 62%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Dalam setiap pekerjaan para karyawan setuju akan adanya penghargaan yang akan diberikan sebagai bukti prestasi yang telah dicapai oleh karyawan yang memenuhi syarat, sehinnga hal ini juga menjadi pendorong karyawan untuk bekerja semaksimal mungkin. 5) Seorang pekerja yang memenuhi syarat ialah yang dianggap mempunyai sifat dan kemampuan jasmani yang diperlukan, yang memiliki kecerdasan dan pendidikan yang ditentukan serta telah memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang cukup. Gambar 4.8
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
Kurang Setuju, 1, 1%
Tidak Setuju, 0, 0%
sangat Setuju, 44, 48% Setuju, 47, 51%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Dalam setiap pekerjaan diperlukan jasmani dan keterampilan yang cukup, oleh karena itu karyawan setuju dengan adanya pelatihan dan pengembangan SDM tersebut karena akan meningkatkan kualitas karyawan itu sendiri. 6) Hasil dari pelatihan fungsi Organisasi menjadi lancar dan pemahaman terhadap peran-peran kerja semakin membaik. Gambar 4.9 PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
Kurang Setuju, 0, 0%
sangat Setuju, 36, 39%
Tidak Setuju, 0, 0%
Setuju, 56, 61%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Dari hasil pelatihan dan pengembangan SDM tersebut maka setiap karyawan dapat memahami lebih dalam arti dan fungsi dirinya
terhadap peran kerja yang harus dilakukannya dan karyawan pun mengakui akan hal tersebut. 7) Pelatihan yang berkesinambungan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi kerja karyawan. Gambar 4.10 PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
sangat Setuju, 0, 0%
Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0% Tidak Setuju, 39, 42%
Kurang Setuju, 53, 58%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Dalam hal ini para karyawan memandang bahwa pelatihan dan pengembangan tidak membuat peningkatan terhadap efisiensi kerja, karyawan kurang setuju dengan seringnya pelatihan yang dilakukan karma mereka menganggap hal ini malah akan menjadi kerja menjadi tidak efektif. 8) Adanya peningkatan kinerja setelah pelatihan.
Gambar 4.11
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
Tidak Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
Kurang Setuju, 0, 0%
sangat Setuju, 35, 38%
Setuju, 57, 62%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Dalam hal hasil yang didapatkan setelah mengikuti pelatihan, para karyawan mengakui bahwa setelah adanya pelatihan ada peningkatan dalam kinerja mereka, karena itu mereka mendukung adanya pelatihan yang dilakukan oleh perusahaan. 9) Diklat diadakan setahun sekali demi peningkatan kualitas terbaik karyawan. Gambar 4.12 PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
sangat Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0% Setuju, 0, 0%
Tidak Setuju, 31, 34%
Kurang Setuju, 61, 66%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Dalam hal pengadaan pelatihan, karyawan menyatakan kurang setuju jika pelatihan hanya dilakukan satu kali dalam satu tahun, karena mereka menilai jika sekali dalam setahun tidak menjamin kualitas terbaik akan dimiliki oleh karyawan.
10) Diklat sangat membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya. Gambar 4.13 PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
Tidak Setuju, 0, 0%
Kurang Setuju, 0, 0%
sangat Setuju, 35, 38%
Setuju, 57, 62%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Dalam hal ini karyawan setuju bahwa diklat yang dilakukan oleh perusahaan dapat membantu pegawai dalam mencapai keahlian yang akan menunjang keberhasilannya dalam bekerja. 11) Pihak yang diberikan pelatihan dapat memeberikan motivasi untuk belajar Gambar 4.14 PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
sangat Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0% Setuju, 2, 2%
Tidak Setuju, 30, 33%
Kurang Setuju, 60, 65%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Dalam hal motivasi belajar karyawan tiadak menganggap diklat sebagai satu-satunya media dalam peningkatan produktifitas kerja, karena banyak hal yang dapat dipelajari dari setiap pekerjaan yang merekalakukan.
12) Materi yang diajarkan harus memiliki arti yang lengkap dan memenuhi kebutuhan. Gambar 4.15 PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
Kurang Setuju, 0, 0%
sangat Setuju, 36, 39%
Tidak Setuju, 0, 0%
Setuju, 56, 61%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Para karyawan setuju bahwa materi yang akan diberikan dalam diklat haruslah seseuai dengan kebutuhan kerja perusahaan sehingga dapat memberikan nilai tambah dalm bekerja. 13) Diklat dapat menjadikan pegawai memiliki kecerdasan di atas rata-rata Gambar 4.16 PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
sangat Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0% Setuju, 0, 0% Tidak Setuju, 43, 47%
Kurang Setuju, 49, 53%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Dalam hal kecerdasan para karyawan juag kurang setuju jika diklat dapat menjadikan kecerdasan mereka menjadi diatas rata-rata, walaupun tidak dapat dipungkiri diklat memberikan pemahaman baru bagi karyawan dalam menunjang pekerjaannya. 14) Timbul rasa percaya diri yang kuat setelah mengikuti diklat
Gambar 4.17 PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
Kurang Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
Tidak Setuju, 0, 0%
sangat Setuju, 38, 41%
Setuju, 54, 59%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Para karyawan merasakan ada perubahan setelah mereka mengikuti diklat, timbulnya kepercayaan diri yang kuat bahwa setia pekerjaan yang mereka lakukan akan menghasilkan tujuan yang diaharapakan oleh perusahaan. 15) Diklat hanya membuang-buang waktu dan uang Gambar 4.18 PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
sangat Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0% Setuju, 0, 0%
Tidak Setuju, 30, 33%
Kurang Setuju, 62, 67%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Diklat dilakukan untuk mendukung peningkatan produktifitas kerja karyawan, oleh karena itu para karyawan kurang setuju jika diklat dinilai sebagai suatu yang sia-sia yang hanya membuang waktu dan uang. 16) Banyak pekerjaan terbengkalai karena mengikuti diklat Gambar 4.19
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
sangat Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0% Setuju, 0, 0%
Tidak Setuju, 29, 32%
Kurang Setuju, 63, 68%
Sangat Tidak Setuju
Begitu
juga
dengan
Tidak Setuju
hal
Kurang Setuju
yang
Setuju
sangat Setuju
menganggap
bahwa
dengan
dilaksanakannya diklat banyak pekerjaan menjadi terbengkalai, para karyawan kurang setuju dengan pendapat tersebut karena biasanya diklat jadwalnya memang telah diatur sebaik mungkin agar tidak membuat pekerjaan menjadi terbengkalai. 17) Kohevisitas dalam kelompok meningkat dengan diadakannya diklat Gambar 4.20 PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Kurang Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
Tidak Setuju, 0, 0%
sangat Setuju, 38, 41%
Setuju, 54, 59%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Para karyawan setuju bahwa dengan adanya diklat, kohevisitas bekerja menjadi meningkat. 18) Rasa tanggung jawab meningkat terhadap pekerjaan Gambar 4.21
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
Tidak Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
Kurang Setuju, 0, 0%
sangat Setuju, 39, 42% Setuju, 53, 58%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Begitu juga dengan tanggung jawab dalam bekerja, mereka menilai bahwa setelah adanya diklat tanggung jawab mereka terhadap pekerjaan menjadi meningkat. 19) Diklat membantu karyawan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan Tabel 4.22 PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
Tidak Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
Kurang Setuju, 0, 0%
Setuju, 45, 49% sangat Setuju, 47, 51%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Setiap pekerjaan tentu akan ada perubahan yang terjadi. Dengan adanya diklat para karyawan tersebut merasa terbantu untuk dapat menyesuaikan diri menghadapi perubahan yang terjadi dalam pekerjaannya. 20) Diklat meningkatkan efisiensi, efektivitas, produktivitas dan kualitas kerja.
Gambar 4.23 PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
Tidak Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
Kurang Setuju, 0, 0%
sangat Setuju, 38, 41%
Setuju, 54, 59%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Hal ini tentu memang menjadi tujuan diadakannya diklat, dengan adanya diklat para karyawan merasa hal ini dapat meningkatkan efisiensi, produktifitas dan kualitas mereka dalam bekerja. Kuisioner untuk Produktivitas Kerja 1) Karyawan yang melakukan kesalahan dikenakan sanksi Gambar 4.24 PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
Tidak Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
Kurang Setuju, 0, 0%
sangat Setuju, 46, 50%
Sangat Tidak Setuju
Setuju, 46, 50%
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Dalam hal pemberian sanksi para karyawan setuju terhadap adanya sanksi ebagai konsekuensi atas kelalaian dalam pekerjaan yang ia lakukan. Dalam hal ini semua karyawan sepakat menyetujui adanya sanksi terhadap karyawan yang melakukan kesalahan. 2) Melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal dapat mencegah permborosan waktu Gambarl 4.25
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Tidak Setuju, 0, 0%
Kurang Setuju, 1, 1%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
sangat Setuju, 43, 47% Setuju, 48, 52%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal dapat mencegah pemborosan waktu disetujui oleh semua karyawan, mereka menilai ketepatan melaksanakan kerja akan membuat efektifitas dalam pekerjaan sehingga pekerjaan tidak terbengkalai. 3) Karyawan hadir tepat pada waktunya Gambar 4.26 PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
Tidak Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
Kurang Setuju, 0, 0%
sangat Setuju, 44, 48% Setuju, 48, 52%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Hal ini adalah peraturan setiap karyawan yang ada dalam sebuah perusahaan, setiap karyawan memang diwajibkan hadir tepat pada waktunya dan para karyawan sepakat bahwa ini adalah kewajiban yang harus mereka laksanakan dalam bekerja. 4) Karyawan mampu menyelesaikan pekerjaanya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Gambar 4.27
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Tidak Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
Kurang Setuju, 0, 0%
sangat Setuju, 41, 45% Setuju, 51, 55%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Penyelesaian kerja adalah hal yang harus dilakukan oleh semua karyawan, sehingga para karyawan sepakat untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya 5) Selama bekerja karyawan mengguanakan waktu secara efektif Gambar 4.28 PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Tidak Setuju, 0, 0%
Kurang Setuju, 1, 1%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
sangat Setuju, 40, 43% Setuju, 51, 56%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Menggunakan waktu seefektif mungkin dalam pekerjaan disetujui oleh semua karyawan, karena hal tersebut dapat membantu perusahaan dalam pencapaian tujuan yang telah direncanakan. 6) Sarana dan prasarana sangat mendukung pekerjaan Gambar 4.29
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Tidak Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
Kurang Setuju, 1, 1%
sangat Setuju, 39, 42% Setuju, 52, 57%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Satu hal yang tidak akan lepas dari pekerjaan adalah sarana dan prasarana yang mendukung pekerjaan tersebut. Para karyawan menganggap bahwa sarana dan prasarana yang mendukung membuat pekerjaan mereka menjadi lebih nyaman dan fokus. 7) Karyawan mematuhi semua peraturan perusahaan Gambar 4.30 PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
Kurang Setuju, 0, 0%
Tidak Setuju, 0, 0% sangat Setuju, 44, 48% Setuju, 48, 52%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan dibuat untuk dilaksanakan agar suasana kerja menjadi aman dan tertib. Tentu program ini sangat didukug oleh seluruh karyawan yang ada, karena dengan adanya peraturan maka pekerjaan dapat dilaksanakan dengan sebaik mungkin. 8) Dengan peralatan dan fasilitas yang tersedia dapat menunjang karyawan dalam bekerja
Gambar 4.31 PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
Kurang Setuju, 0, 0% Tidak Setuju, 0, 0%
sangat Setuju, 56, 50%
Sangat Tidak Setuju
Setuju, 56, 50%
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Peralatan dan fasilitas juga menjadi salah satu pendukung dalam pencapaian tujuan perusahaan, karena dengan adanya peralatan dan fasilitas yang tersedia para karyawan dapat bekerja sebaik mungkin. 9) Karyawan harus memiliki keterampilan dan keahlian yang diperlukan perusahaan Gambar 4.32 PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
Kurang Setuju, 0, 0% Tidak Setuju, 0, 0%
Setuju, 45, 49% sangat Setuju, 47, 51%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Keahlian dan keterampilan tentu sangat diperlukan oleh setiap orang dalam melakukan pekerjaan, oleh karena itu keterampilan dan keahlian menjadi salah satu hal yang harus dimiliki oleh seorang karyawan untuk dapat menangani masalah yang terjadi dalam pekerjaaannya. 10) Karyawan yang bertanggung jawab adalah yang berusaha mencapai hasil yang optimal Gambar 4.33
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Tidak Setuju, 0, 0%
Kurang Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
sangat Setuju, 45, 49% Setuju, 47, 51%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka rasa tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaan menjadi pendukung dalam tercapainya tujuan perusahaan, karena itu para karyawan setuju bahwa pekerjaan yang ia jalankan adalah sebuah tanggung jawab yang harus dilaksanakan. 11) Sebelum memulai pekerjaan, karyawan membuat program kerja agar berjalan lancar Gambar 4.34 PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
sangat Setuju, 2, 2%
Tidak Setuju, 0, 0%
Kurang Setuju, 42, 46% Setuju, 48, 52%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Program kerja yang akan dilaksanakan oleh para pegawai harusnya disusun terlebih dahulu agar pekerjaan yang dilksanakan berjalan dengan baik, dalam hal ini sebagian ada yang menyetujui dan sebagian lagi kurang setuju akan hal tersebut. 12) Sarana dan prasarana tidak mendukung proses kerja Gambar 4.35
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
sangat Setuju, 0, 0%
Setuju, 0, 0% Tidak Setuju, 44, 48%
Kurang Setuju, 48, 52%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
seperti diawal telah dijelaskan bahwa sarana dan prasaran sangat mendukung keberhasilan dalam bekerja. Sehingga pada pertanyaan ini hampir semua responden menjawab tidak setuju jika sarana tidak mendukung kerja mereka. 13) Karyawan berusaha untuk meningkatkan kemampuan kerjanya Gambar 4.36 PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Tidak Setuju, 0, 0% Kurang Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
Setuju, 44, 48% sangat Setuju, 48, 52%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
dalam upaya peningkatan kemampuan kerja, para karyawan setuju bahwa mereka harus meningkatkan kemampuan mereka agar keberhasilan dalam bekerja dapat terwujud. Oleh Karena itu mereka selalu berusaha untuk menggali dan meningkatkan kemampuan mereka. 14) Keterampilan dan keahlian diperlukan dalam menangani masalah Gambar 4.37
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
sangat Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, Setuju, 0, 0% 0, 0% Tidak Setuju, 42, 46%
Kurang Setuju, 50, 54%
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju sangat Setuju
setiap pekerjaan maslah akan selalu dihadapi, namun dalam hal ini para karyawan memandang tidak perlu adanya keterampilan dalam menangani suatu masalah. Jika terjadi suatu kesalahpahaman mereka akan menyelesaikannya secara musyawarah. 15) Karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik sesuai dengan standar
Gambar 4.38 PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
Tidak Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
Kurang Setuju, 0, 0%
Setuju, 44, 48% sangat Setuju, 48, 52%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Kewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan tentu harapan semua karyawan, oleh karena itu para karyawan menyetujui bahwa pekerjaan yang mereka lakukan harus dilaksanakan sebaik mungkin. 16) Karyawan
yang
berprestasi
adalah
mereka
yang
meyelesaikan
pekerjaannya tanpa kesalahan Gambar 4.39 PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
sangat Setuju, 0, 0%
Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0% Tidak Setuju, 36, 39%
Kurang Setuju, 56, 61%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Dalam hal prestasi bekerja para karyawan tidak menangggap bahwa mereka yang berprestasi adalah orang-orang yang bekerja tanpa ada kesalahan. Namun mereka selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik apa yang mereka lakukan dalam bekerja. 17) Karyawan tidak melaksanakan perkerjaan rutin sebelum diperintah atasan Gambar 4.40 PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
sangat Setuju, 0, 0%
Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0% Tidak Setuju, 38, 41%
Kurang Setuju, 54, 59%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
pekerjaan yang sudah menjadi tugas kita adalah kewajiban yang harus dijalani sebaik mungkin, sehingga pekerjaan tersebut tidak harus dikerjakan karena mendapat perintah dari atasan akan tetapai apa yang menjadi kewajiban karyawan maka sebaik mungkin kita melaksanakan pekerjaan tersebut. 18) Karyawan ada kalanya menunda pekerjaan yang ditugaskan kepadanya Gambar 4.41 PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
Tidak Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
Kurang Setuju, 0, 0%
Setuju, 44, 48% sangat Setuju, 48, 52%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Rasa jenuh atas suatu pekerjaan kadang menghinggapi para karyawan, oleh karena itu para karyawan tidak mengelak bahwa kadang-kadang mereka menunda-nunda pekerjaan yang diberikan kepadanya. 19) Karyawan memperhatikan faktor efisiensi dan efektivitas pekerjaan Gambar 4.42 PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
Tidak Setuju, 0, 0%
Sangat Tidak Setuju, 0, 0%
Kurang Setuju, 0, 0%
Setuju, 44, 48% sangat Setuju, 48, 52%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Dalam hal faktor efisiensi dan efektifitas kerja para karyawan BPRS sangat memperhatikan hal tersebut, karena hal tersebut akan menentukan masa depan perusahaan itu sendiri. 20) Ketepatan dalam waktu diperhatikan oleh karyawan Gambar 4.43 PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
Sangat Tidak Setuju, Kurang Setuju, 0, 0% 0, 0%
Tidak Setuju, 0, 0%
sangat Setuju, 43, 47% Setuju, 49, 53%
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
sangat Setuju
Para karyawan selalu berusaha untuk hadir tepat pada waktunya, agar pekerjaan yang akan mereka laksanakan tidak terhambat. 2. Analisa Korelasi Koefisien korelasi yang digunakan adalah koefisien korelasi product moment, yaitu untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis antara dua variabel. Rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut: r =
n (∑XY) – (∑X) (∑Y) √[n(∑X2 )-(∑X) 2 ].√[n(∑Y 2 )-(∑Y) 2 ] Keterangan :
r
= Korelasi Product Moment
n
= Jumlah Sampel
∑X
= Total Score Pelatihan dan Pengembangan
∑ Y = Total Score Produktivitas
∑X2 = Total Kuadrat Score Pelatihan dan Pengembangan ∑Y2 = Total Kuadrat Score Produktivitas Tabel 4.1 Pembantu Perhitungan Analisis KORELASI PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA X
Y
X2
Y2
XY
76
78
5776
6084
5928
78
76
6084
5776
5928
75
79
5625
6241
5925
79
78
6241
6084
6162
72
80
5184
6400
5760
75
77
5625
5929
5775
78
80
6084
6400
6240
78
85
6084
7225
6630
Y
X
Y
X
79
85
6241
7225
6715
81
84
6561
7056
6804
76
79
5776
6241
6004
78
79
6084
6241
6162
77
87
5929
7569
6699
80
81
6400
6561
6480
77
79
5929
6241
6083
78
83
6084
6889
6474
81
86
6561
7396
6966
75
79
5625
6241
5925
79
88
6241
7744
6952
79
80
6241
6400
6320
77
79
5929
6241
6083
78
84
6084
7056
6552
76
76
5776
5776
5776
78
82
6084
6724
6396
81
79
6561
6241
6399
75
82
5625
6724
6150
81
79
6561
6241
6399
80
80
6400
6400
6400
81
86
6561
7396
6966
79
82
6241
6724
6478
81
82
6561
6724
6642
75
77
5625
5929
5775
80
78
6400
6084
6240
74
77
5476
5929
5698
2
2
XY
74
77
5476
5929
5698
73
81
5329
6561
5913
76
83
5776
6889
6308
80
82
6400
6724
6560
77
87
5929
7569
6699
81
80
6561
6400
6480
82
84
6724
7056
6888
79
81
6241
6561
6399
75
85
5625
7225
6375
74
82
5476
6724
6068
81
80
6561
6400
6480
74
81
5476
6561
5994
81
78
6561
6084
6318
71
86
5041
7396
6106
85
84
7225
7056
7140
X
Y
X2
Y2
XY
76
89
5576
7921
6764
80
84
6400
7056
6720
75
80
5625
6400
6000
75
82
5625
6724
6150
74
83
5476
6889
6142
77
82
5929
6724
6314
75
86
5625
7396
6450
83
85
6889
7225
7055
75
81
5625
6561
6075
82
84
6724
7056
6888
82
85
6724
7225
6970
79
80
6241
6400
6320
71
85
5041
7225
6035
74
76
5476
5776
5624
72
86
5184
7396
6192
79
83
6241
6889
6557
78
82
6084
6724
6396
75
78
5625
6084
5850
78
82
6084
6724
6396
80
82
6400
6724
6560
81
85
6561
7225
6885
83
80
6889
6400
6640
74
84
5476
7056
6216
79
81
6241
6561
6399
74
87
5476
7569
6438
80
78
6400
6084
6240
83
82
6889
6724
6806
77
79
5929
6241
6083
81
89
6561
7921
7209
79
79
6241
6241
6241
73
82
5329
6724
5986
75
81
5625
6561
6075
80
84
6400
7056
6720
80
88
6400
7744
7040
79
80
6241
6400
6320
81
89
6561
7921
7209
86
77
7396
5929
6622
73
79
5329
6241
5767
76
84
5776
7056
6384
77
82
5929
6724
6314
X
Y
X
Y
73
82
5329
6724
2
XY
2
5986
80
81
6400
6561
6480
∑X
∑Y
∑ X2
∑ Y2
∑ XY
7155
75 34
557393
617970
586039
Dari tabel diatas dapat diketahui: n
: 92
∑X
: 7155
∑Y
: 7534
∑XY : 586.29 ∑X 2
:
557445
∑Y 2
:
617858
Maka korelasi product momentnya, adalah sebagai berikut: r =
n (∑XY) – (∑X) (∑Y) √[n(∑X2 )-(∑X) 2 ].√[n(∑Y 2 )-(∑Y) 2 ]
r =
92 (586043) – (7155) (7534) √[92(557443)-(7155) 2 ].√[92(617858)-(7534) 2 ]
=
53923868 – 53905770 √(51284940 – 51194025) (56842936 – 56761156)
=
18098
=
√(90915) (81780) =
18098
18098 √7435028700
=
0.21
86226.61
Cara t – test 1. Dengan nilai kritik 5 %
0,05 = 0,025 2 dan dimana derajat kebebasan 90 (dk = n – 2), maka nilai t
2.
table
= 1,980
Dengan menggunakan nilai kritik 5 % dan dengan derajat kebebasan 90 (dk = n – 2), maka diperoleh t hitung
t
sebagai berikut:
hitung
=
0.21√ 90 √ 1-0.0441
=
0.21√90 √ 0.9559
=
0.21
=
2.037
(9.7)
Lihat gambar dibawah ini: Gambar 4.44 kurva - t
Menolak Ho (ada hubungan - )
Menerima Ho
Menolak Ho
(tidak ada hubungan)
(ada hubungan +)
- 1,980
0
1,980
2,037
Grafik diatas menunjukkan menolak Ho, artinya kedua variabel dimana variabeL X, yaitu Score pelatihan dan pengembangan SDM dan variable Y, yaitu tingkat Score produktivitas kerja terdapat hubungan positif yang signifikan. Koefisien korelasi antara score pelatihan dan pengembangan SDM (X) dengan score produktivitas kerja (Y), artinya terdapat korelasi positif. Berdasarkan nilai korelasi yang diperoleh sebesar 0.21 dapat diketahui bahwa tingkat hubungan antara score pelatihan dan pengembangan SDM dengan score produktivitas kerja cukup mempengaruhi. 3. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional antara satu variabel independent dengan satu variabel dependent. Persamaan umum regresi sederhana adalah : Y = a + b x Keterangan : Y
=
Variabel
depdenden
yang
dipredeksikan
(pelatihan
dan
pengembangan SDM) X = Variabel independent (produkrivitas kerja) a = Nilai Y, bila X = 0 (nilai konstanta) b = Angka arah atau koefisien regresi Untuk melihat bentuk korelasi antara variabel dengan persamaan regresi, tetap dengan menggunakan tabel pembantu sebelumnya. Maka harus ditentukan nilai a dan b, sebagai berikut :
( ∑ X ) – ( ∑ X ) 2 - (∑ X) (∑ XY)
a=
n (∑ X2 ) – (∑ X) 2 a=
( 7155) – ( 557445) - (7155) (586129) 92(557445 ) – (7155) 2
=
3988518975 - 4193752995 51284940 – 51194025
= -205234020
= -2257.43
90915 b=
n (∑ XY ) – ( ∑ X ) ( ∑Y) n ( ∑ X2) - ( ∑ X )2
b = (92586129) – (7155) (7534) 92 (557445) – 7155 2 = 53923868 – 53905770
= 1808
51284940 – 51194025
90915
= 0.2
Dari hasil perhitungan di atas, maka persamaan regresinya adalah Y = -2257.43+0.2x dan dari persamaan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut : •
Dari persamaan di atas mempunyai persamaan arah atau hubungan yang positif (+), ini artinya menunjukkan bahwa perubahan tingkat pelatihan dan pengembangan akan merubah tingkat produktivitas kerja.
•
Koefisien regresi (0.2) ini artinya setiap adanya peningkatan, tingkat pelatihan dan pengembangan sebesar 1 % maka akan meningkatkan tingkat produktivitas kerja sebesar 0.2 %.
•
Ketika tingkat pelatihan dan pengembangan sebesar 0 maka tingkat produktivitas kerja sebesar -2257.43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdarsarkan pembahasan yang telah diuraiakan dalam skripsi ini dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Pelaksanaan pelatihan dan pengembangan SDM di PT BPRS Al Salaam Amal Salman, yaitu dengan metode wawancara, classical dan tertulis. Pelaksanaannya diorientasikan kepada seluruh karyawan dan di harapkan dengan adanya pelatihan dan pengembangan SDM semua karyawan lebih mengerti dan terampil tentang perbankan syariah. 2. Pelatihan dan pengembangan SDM mempunyai pengaruh yang sangat positif terhadap produktivitas kerja, dibuktikan dengan bertambahnya assets dan laba perusahaan serta dengan meningkatnya kinerja karyawan, dengan menyelesaikan tugas lebih cepat dibandingkan sebelum mengikuti pelatihan. 3. Analisa koefisien korelasi menghasilkan r = 0.21, yang berarti hubungan antara pelatihan syariah dengan produktivitas kerja positif tapi tidak terlalu kuat yang artinya pelatihan dan pengembangan SDM (X) cukup berpengaruh terhadap produktivitas (Y) kerja karyawan, sedangkan koefisien determinasi sebesar 21 % yang berarti pengaruh pelatihan dan pengembangan SDM terhadap peningkatan produktivitas sebesar 21 % dan sisanya di pengaruhi oleh faktor-faktor lain. Berdasarkan diolah,
diperoleh
persamaan
data
yang
regresi Y= -2257.43 + 0.2x, yang
artinya hubungan antara dua variabel bersifat searah dengan kata lain kenaikan atau penurunan (X) terjadi secara bersama-sama dengan penurunan nilai (Y) B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat disampaikan saran yang diharapkan dan bermanfaat bagi perusahaan antara lain : 1. Dalam melaksanakan program pelatihan dan pengembangan SDM metode pelatihan yang dilakukan menggunakan metode classical, wawancara dan tertulis, hendaknya perusahaan menggunakan metode yang lebih variatif sehingga diharapkan dapat lebih meningkatkan produktivitas kerja karyawan. 2. Pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan SDM yang dilakukan BPRS Al Salam dilakukan minimal 6 (enam) bulan 1 (satu) kali secara terjadwal. Sebaiknya intensitas pemberian pelatihan dan pengembangan SDM lebih ditingkatkan lagi khususnya untuk karyawan baru. 3. Perusahaan dalam hal pelaksana program pelatihan dan pengembangan SDM sebaiknya dengan metode baru yaitu melakukan pelatihan dan pengembangan SDM di luar perusahaan atau dengan kata lain di luar ruangan seperti alam terbuka. Hal ini akan memberikan suasana baru bagi karyawan dan juga bisa secara tidak langsung sebagai refreshing bagi karyawan.
DAFTAR PUSTAKA Arifin Zainul, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta, Alvabet, 2003. Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Edisi I, Jakarta, Kencana, 2005 Dajan, Anto, Pengantar Metode Statistik, Jakarta, LP3ES, 2000. Efferin, Sujoko, dkk, Metode Penelitian Untuk Akuntansi, Sebuah Pendekatan Praktis, Cet-1, Jawa Timur, Bayu Media Publishing, Juni, 2004. Flippo, Edwin, Personal Management Process, Singapore : McGraw-Hill USA, 1980 Furchan, Arief, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2004. Handoko, T. Hani, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : BPFE Anggota IKAPI, 1996 Hasan, M. Iqbal, Pokok-pokok Materi Metodologi dan Aplikasinya, Jakarta : Ghalia Indonesia, cet I, 2002. Hasan, Iqbal, Pokok-pokok Materi Statistika 2, Jakarta, Bumi Aksara, , edisi-2, 2005. Hasan, Suad, Manajemen, (Yogyakarta ; BPFE), Cet Ke-1, 1999. Hasibuan, Malayu S.P, Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), edisi revisi, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2000. Husein, Umar, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, Cetakan Keempat, Jakarta, PT.Gramedia Pustaka Utama, 2001,. Kalangi, Josep Bintang, Matematika Ekonomi Dan Bisnis, Jakarta, Salemba Empat, 2002.
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi keenam, Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada, 2002. Laporan Tahunan. 2005. PT BPR Amal Salman. Laporan Tahunan. 2006. PT BPR Amal Salman. Laporan Tahunan. 2007. PT BPR Amal Salman. Madura, Jeff, Pengantar Bisnis, (Jakarta : Salemba Empat, Buku I, 2001. Mauludi, Ali, Statistika I, Penelitian Ekonomi Islam dan Sosial, Jakarta, PT. Prima Heza Lestari, 2006. Muchdarsyah, Sinungan, Produktivitas Apa dan Bagaimana, Jakarta, Bisnis Aksara, 2003. Nadzir, Moh, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Ghalia Indonesia) Nawawi, Hadari, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, cet ke-5, 2003. Nitiseno, Alex S, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,(Kudus : BPFE Ghalia Indonesia) Notoatmojo, Soekidjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta ; Rineka Cipta, cet Ke-3, 2003. Nudjaman, Progo, dkk, Metode Penelitian Sosial: Terapan dan Kebijaksanaan, (Jakarta, BPP DEPDAGRI RI), 2000 Nugriyantoro, Burhan, dkk, Statistika Terapan, Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, (Yogyakarta ; Gajah Mada University Press,cet-3, 2004. Rasdihan, Rasyad., Metode Statistik Deskriftif Untuk Umum, Jakarta, Grasindo, 2003. Ravianto, J, Produktivitas, Jakarta: Erlangga, Cet ke-2, 1998., Sastro Hadi Wiryo, B. Siawanto, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Jakarta : Bumi Aksara, cet Ke-1, 2003. Sinungan, Muchdarsyah, Produktivitas Apa dan Bagaimana, Jakarta : Bisnis Aksara, 2003.
Wahyudi, Bambang., Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung, Penerbit SULITA, 1991.
LAMPIRAN
NERACA PT. BPRS AL SALAAM AMAL SALMAN Tanggal 31 Desember 2007 (dalam jutaan rupiah) No Pos-pos
Posisi Tgl Posisi yang sama Laporan th sebelumnya
Aktiva 1
Kas
2
Penempatan Pada Bank
3
590.926
725.432
-
-
Indonesia
17.809.670
16.214.647
4
Penempatan Pada Bank Lain
88.234.189
62.873.732
5
Piutang Murabahah
-
-
6
Piutang Salam
-
-
7
Piutang Istishna
375.417
-
8
Pembiayaan Musyarakah
-
-
9
Pembiayaan Mudharabah
-
-
10
Ijarah
166.053
-
11
Piutang Transaksi Multijasa
-
-
12
Qardh
(2.096.372)
(1.505.327)
Penyisihan Penghapusan Aktiva 13
Produktif (PPAP)
-
-
14
Aktiva Istishna
-
-
15
Persediaan
542.160
116.720
16
Agunan Yang Diambil Alih
3.089.360
2.634.178
17
Aktiva Tetap dan Inventaris
(1.410.988)
(1.078.473)
4.637.597
3.622.983
111.938.012
83.603.892
Akumulasi Pengahapusan 18
Aktiva Tetap Rupa-rupa Aktiva
Jumlah
(dalam jutaan rupiah) No Pos-pos
Posisi Tgl Laporan
Posisi yang sama th sebelumnya
Kewajiban dan Ekuitas 1
Kewajian Segera
1.118.510
600.525
2
Tabungan Wadiah
4.738.572
2.965.776
3
Kewajiban Pada Bank Lain
23.189.711
14.287.716
4
Rupa-rupa Pasiva
2.543.647
1.813.898
5
Pembiayaan/Pinjaman Yang
8.444.444
7.850.794
Diterima 7
Pinjaman Subordinasi
-
-
8
Modal Pinjaman
-
-
9
Dana Investasi tidak Terikat 49.835
4.148.080
62.649.769
2.153.574
a. Modal Disetor
5.000.000
4.148.080
b. Tambahan Modal Disetor
1.301.654
2.153.574
c. Selisih Penilaian Kembali
-
-
d. Cadangan
113.515
113.515
e. Laba (Rugi) tahun lalu
902.420
798.067
1.885.935
953.183
111.938.012
83.603.892
a. Tabungan Mudharabah b. Deposito Mudharabah Ekuitas
Aktiva Tetap
f. Saldo Laba (Rugi) Jumlah
Perhitungan Laba Rugi PT. BPRS Al Salaam Amal Salman Tanggal 31 Desember 2007 (dalam jutaan rupiah) No
Pos-pos
I
A. Pendapatan Operasional 1. Pendapatan Operasional dari
Posisi Tgl Laporan
Posisi yang sama th sebelumnya
19.373.376
16.068.904
-
-
624.344
1.583.213
2.440.562
1.331.309
22.438.282
18.983.426
35
-
7.219.596
8.967.084
879.185
318.768
B. Bank Indonesia
-
-
C. Bank-bank Lain
2.524.626
1.433.172
10.623.442
10.719.024
11.814.840
8.264.402
-
40.093
B. Beban Administrasi dan Umum
2.371.526
1.598.752
C. Beban Personlia
3.071.684
3.015.273
572.371
177.904
E. Lainnya
2.374.491
2.008.050
Total Beban Operasional
9.020.072
6.840.072
V
Laba (rugi) Operasional (III-IV)
2.794.768
1.424.330
VI
Pendapatan Non Operasional
-
5.478
VII
Beban Non Operasional
55.308
30.465
VIII
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
2.739.460
1.399.343
IX
Zakat
-
-
X
Taksiran Pajak Pengahasilan
853.525
446.160
XI
Laba (Rugi) Tahun Berjalan
1.885.935
953.183
Penyaluran Dana 2. Dari Bank Indonesia 3. Dari Bank-bank lain di Indonesia B. Pendapatan Operasional lainnya Total Pendapatan Operasional II
Bagi Hasi Kepada Pemilik Dana -/A. Pihak Ketiga Bukan Bank 1. Tabungan Mudharabah 2. Deposito Mudharabah 3. Lainnya
Total Bagi Hasil Kepada Pemilik Dana III
Pendapat Operasional Setelah Distribusi Bagi Hasil (I-II)
IV
Beban Operasional A. Bonus Titipan Wadiah
D. Beban PPAP
Laporan Komitmen dan Kontijensi PT. BPRS Al Salaam Amal Salaman Tanggal 31 Desember 2007 No
Pos-pos
I
Tagihan Komitmen 1. Fasilitas Pembiayaan Yang Diterima dan Belum ditarik 2. Lainnya Kewajiban Komitmen 1. Fasilitas Pembiayaan yang belum ditarik 2. Lainnya Tagihan Kontijensi 1. Garansi (Kafalah) Yang Diterima 2. Pendapatan Yang Akan Diterima 3. Lainnya Kewajiban Kontijensi Aktiva Produktif Yang Dihapusbukukan Pada tg Laporan Penurusan Dana Mudharabah Muqayyadah (Chanelling)
II III
IV V VI
Posisi Tgl Laporan
Posisi yang sama th sebelumnya -
-
-
-
-
-
1.547.248 377.710 563.629
1.160.866 454.665 791.584
-
2.554.708
Rasio Ikhtisar Keuangan Desember 2006 VS Desember 2007 (dalam jutaan rupiah) Neraca Keterangan
Asset Pembiayaan diberikan Tabungan Deposito Modal PPAP
Des-06 (Rp)
83.604 62.874 2.966 47.919 6.302 (1.505)
Des-07 (Rp)
111.938 88.776 4.788 62.305 6.302 (2.092)
Varian (%)
33.89 41.20 61.43 30.74 39.27
Laba / Rugi Keterangan
Des-06 (Rp)
Pendapatan Penyaluran Dana Pihak Ketiga Bukan Bank Penyaluran Dana Bank Lainnya Lainnya Biaya Bagi Hasil Administrasi dan umum Personalia Lainnya Laba Tahun Berjalan
(dalam jutaan rupiah) Des-07 (Rp) Varian (%)
18.989 16.069
22.438 19.373
18.16 20.56
1.583
624
(60.58)
1.337 18.036 10.719 1.599 3.015 2.703 953
2.441 20.552 10.623 2.371 3.702 3.856 1.886
82.57 13.95 (0.90) 48.28 22.79 42.66 97.90
Rasio Kesehatan BPRS Al Salaam Desember 2007 No Komponen 1. Permodalan (CAR) 2. Kualitas Aktiva b.KAP b.NPF c.PPAP 3 Rentabilitas a.OER b.ROA c.ROE 4 Likuiditas a.FDR b.Cash Ratio 5 Lain-lain a.OHC
Rasio 12.18
Keterangan SEHAT
3.72 4.38 100.00
SEHAT SEHAT SEHAT
87.55 2.94 54.83
SEHAT SEHAT SEHAT
81.99 4.04
SEHAT SEHAT
11.18
SEHAT
b.NCOM
10.56
SEHAT
Ikhtisar Keuangan Uraian Asset Pembiayaan Yang diberikan Dana Pihak Ketiga Modal Pendapatan Biaya Laba (Rugi)
2003 27.692 23.001
2004 53.275 36.953
2005 66.286 53.792
(dalam jutaan rupiah) 2006 2007 83.604 111.938 62.874 88.776
17.694
34.442
36.651
50.885
67.438
1.629 6.593 5.985 608
3.402 11.166 10.222 944
6.302 14.831 13.367 1.464
6.302 18.989 18.036 953
6.302 22.438 20.552 1.886
Grafik Perkembangan Asset (dalam jutaan rupiah)
Asset 120 100 80 60 40 20 0
111.938 83.604 53.275
66.286
27.692
2003
2004
2005
2006
2007
Ekuvalensi Deposito Syariah Rakyat Nisbah 57 : 43 Selama Tahun 2007
Grafik Perkembangan Dana Pihak Ketiga (dalam jutaan rupiah)
Dana Pihak Ketiga 80 70 60 50 40 30 20 10 0
67.438 50.885 34.442
36.651
2004
2005
17.694
2003
2006
2007
Tahun
Grafik Perkembangan Laba
Laba
2000 1500 1000 500 0
1886 1464 953
944 608 2003
2004
2005 Tahun
2006
2007
Kuisioner ini diberikan kepada anda sekalian untuk kepentingan penelitian.
Kepada responden dimohon berkenan mengisinya dengan memberi tanda cekis ( V ) padakolom. Apapun jawaban anda akan dijamin kerahasiannya. Atas kesediaannya saya ucapkan terima kasih Data Responden Jenis Kelamin : Posisi/jabatan : La,a Bekerja : Kuisioner Untuk Pelatihan dan Pengembangan SDM (Variabel X) No 1
Jenis Pertanyaan Karyawan yang berkualitas akan bekerja dengan baik walaupun bekerja di bawah tekanan
2
Dalam mencapai tujuan, karyawan mempergunakan seluruh kemampuan yang dimilikinya
3
Untuk pengembangan karyawan, perusahaan mengadakan pendidikan dan latihan
4
Prestasi standar adalah output yang biasanya akan dicapai oleh pekerja yang memenuhi syarat
5
Seorang pekerja yang memenuhi syarat ialah yang dianggap mempunyai sifat dan kemampuan jasmani yang diperlukan, yang memiliki kecerdasan dan pendidikan yang ditentukan serta telah memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang cukup
6
Hasil dari pelatihan fungsi organisasi menjadi lancer dan pemahaman terhadap peran-peran kerja semakin membaik
7
Pelatihan yang berkesinambungan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi kerja karyawan
8
Adanya peningkatan kinerja setelah pelatihan
9
Diklat diadakan setahun sekali demi peningkatan kualitas terbaik karyawan
1
2
3
4
5
10
Diklat sangat membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya
11
Pihak yang diberikan pelatihan dapat memeberikan motivasi untuk belajar
12
Materi yang diajarkan harus memiliki arti yang lengkap dan memenuhi kebutuhan
13
Diklat dapat menjadikan pegawai memiliki kecerdasan di atas rata-rata
14
Timbul rasa percaya diri yang kuat setelah mengikuti diklat
15
Diklat hanya membuang-buang waktu dan uang
16
Banyak pekerjaan terbengkalai karena mengikuti diklat
17
Kohevisitas dalam kelompok meningkat dengan diadakannya diklat
18
Rasa tanggung jawab meningkat terhadap pekerjaan
19
Diklat membantu karyawan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
20
Diklat meningkatkan efisiensi, efektivitas, produktivitas dan kualitas kerja.
Keterangan : 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Kurang Setuju 4. Setuju 5. Sangat Setuju
Kuisioner Untuk Produktivitas Kerja (Variabel Y)
No Jenis Pertanyaan 1
1
Karyawan yang melakukan kesalahan dikenakan sanksi
2
Melaksanakan pekerjaan sesuai jadwaldapat mencegah permborosan waktu
3
Karyawan hadir tepat pada waktunya
4
Karyawan mampu menyelesaikan pekerjaanya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
5
Selama bekerja karyawan mengguanakan waktu secara efektif
6
Sarana dan prasarana sangat mendukung pekerjaan
7
Karyawan mematuhi semua peraturan perushaan
8
Dengan peralatan dan fasilitas yang tersedia dapat menunjang karyawan dalam bekerja
9
Karyawan
harus
memiliki
keterampilan
dan
keahlian yang diperlukan perusahaan 10
Karyawan yang bertanggung jawab adalah yang berusaha mencapai hasil yang optimal
11
Sebelum memulai pekerjaan, karyawan membuat program kerja agar berjalan lancer
12
Sarana dan prasarana tidak mendukung proses kerja
13
Karyawan berusaha untuk meningkatkan kemampuan kerjanya
14
Keterampilan dan keahlian diperlukan dalam menangani masalah
2
3
4
5
15
Karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik sesuai dengan standar
16
Karyawan yang berprestasi adalah mereka yang meyelesaikan pekerjaannya tanpa kesalahan
17
Karyawan tidak melaksanaka perkerjaan rutin sebelum diperintah atasan
18
Karyawan ada kalanya menunda pekerjaan yang ditugaskan kepadanya
19
Karyawan memperhatikan factor efisiensi dan efektivitas pekerjaan
20
Ketepatan dalam waktu diperhatikan oleh karyawan
Keterangan : 1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Kurang Setuju 4. Setuju 5. Sangat Setuju
Kuisioner Untuk Pelatihan dan Pengembangan SDM (Variabel X) Nama
:
Jenis Kelamin : Pendidikan
:
No 1
Jenis Pertanyaan Karyawan yang berkualitas akan bekerja dengan baik walaupun bekerja di bawah tekanan
2
Dalam mencapai tujuan, karyawan mempergunakan seluruh kemampuan yang dimilikinya
3
Untuk pengembangan karyawan, perusahaan mengadakan pendidikan dan latihan
4
Prestasi standar adalah output yang biasanya akan dicapai oleh pekerja yang memenuhi syarat
5
Seorang pekerja yang memenuhi syarat ialah yang dianggap mempunyai sifat dan kemampuan jasmani yang diperlukan, yang memiliki kecerdasan dan pendidikan yang ditentukan serta telah memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang cukup
6
Hasil dari pelatihan fungsi organisasi menjadi lancer dan pemahaman terhadap peran-peran kerja semakin membaik
7
Pelatihan yang berkesinambungan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi kerja karyawan
8
Adanya peningkatan kinerja setelah pelatihan
1
2
3
4
5
9
Diklat diadakan setahun sekali demi peningkatan kualitas terbaik karyawan
10
Diklat sangat membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya
11
Pihak yang diberikan pelatihan dapat memeberikan motivasi untuk belajar
12
Materi yang diajarkan harus memiliki arti yang lengkap dan memenuhi kebutuhan
13
Diklat dapat menjadikan pegawai memiliki kecerdasan di atas rata-rata
14
Timbul rasa percaya diri yang kuat setelah mengikuti diklat
15
Diklat hanya membuang-buang waktu dan uang
16
Banyak pekerjaan terbengkalai karena mengikuti diklat
17
Kohevisitas dalam kelompok meningkat dengan diadakannya diklat
18
Rasa tanggung jawab meningkat terhadap pekerjaan
19
Diklat membantu karyawan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
20
Diklat meningkatkan efisiensi, efektivitas, produktivitas dan kualitas kerja.
Kuisioner Untuk Produktivitas Kerja (Variabel Y)
No Jenis Pertanyaan 1
1
Karyawan yang melakukan kesalahan dikenakan sanksi
2
Melaksanakan pekerjaan sesuai jadwaldapat mencegah permborosan waktu
3
Karyawan hadir tepat pada waktunya
4
Karyawan mampu menyelesaikan pekerjaanya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
5
Selama bekerja karyawan mengguanakan waktu secara efektif
6
Sarana dan prasarana sangat mendukung pekerjaan
7
Karyawan mematuhi semua peraturan perushaan
8
Dengan peralatan dan fasilitas yang tersedia dapat menunjang karyawan dalam bekerja
9
Karyawan
harus
memiliki
keterampilan
dan
keahlian yang diperlukan perusahaan 10
Karyawan yang bertanggung jawab adalah yang berusaha mencapai hasil yang optimal
11
Sebelum memulai pekerjaan, karyawan membuat program kerja agar berjalan lancer
12
Sarana dan prasarana tidak mendukung proses
2
3
4
5
kerja 13
Karyawan berusaha untuk meningkatkan kemampuan kerjanya
14
Keterampilan dan keahlian diperlukan dalam menangani masalah
15
Karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik sesuai dengan standar
16
Karyawan yang berprestasi adalah mereka yang meyelesaikan pekerjaannya tanpa kesalahan
17
Karyawan tidak melaksanaka perkerjaan rutin sebelum diperintah atasan
18
Karyawan ada kalanya menunda pekerjaan yang ditugaskan kepadanya
19
Karyawan memperhatikan factor efisiensi dan efektivitas pekerjaan
20
Ketepatan dalam waktu diperhatikan oleh karyawan
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
1 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4
2 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5
3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5
4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4
6 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5
7 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3
8 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4
TABEL KUISIONER UNTUK VARIABEL X PERTANYAAN 9 10 11 12 13 14 15 16 17 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 5 4 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 5 3 4 3 3 4 2 4 3 4 2 4 3 2 4 3 4 3 4 2 4 3 2 4 3 5 3 4 3 4 3 3 4 3 5 3 4 3 4 2 3 4 2 4 2 5 3 5 3 3 5 3 5 3 5 2 5 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 5 2 5 3 4 2 5 3 3 4 3 4 3 5 3 4 3 2 4 2 4 3 4 2 5 2 3 5 3 5 2 4 3 4 3 2 4 2 4 3 5 3 4 3 3 4 3 5 3 5 2 5 2 2 5 3 4 2 4 2 4 3 3 4 2 4 2 5 3 4 2 3 5 3 5 3 5 3 5 3 2 4 2 5 2 4 2 5 3 3 5 2 4 2 5 3 4 2 3 4 3 4 3 5 2 4 3 2 5 2 5 3 4 2 5 2 3 4 3 4 3 4 3 5 2 3 5 2 4 3 4 3 5 3 3 4 3 4 2 5 2 4 3 2 5 2 5 3 5 3 5 2 2 4 3 5 3 4 2 5 3 3 5 3 4 2 5 2 4 3 3 4 3 4 3 5 2 5 3 3 5 2 4 4 4 2 5 3 2 5 3 4 3 4 3 5 3 3 5 2 4 3 4 2 4 3 3 4 3 5 3 5 3 4 2 2 4 3 4 3 4 2 4 2 3 4 3 4 3 4 2 4 2 3 4 3 4 2 4 3 5 3 3 5 2 5 3 5 2 4 3 2 4 3 4 3 5 2 5 3 3 5 2 4 3 5 2 5 3 3 5 3 5 3 4 3 5 3 2 5 3 5 2 4 3 4 3 3 4 2 5 3 4 2 4 2 2 4 3 5 2 4 3 5 3 3 5
18 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5
19 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5
20 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4
JUMLAH 76 78 75 79 72 75 78 78 79 81 76 78 77 80 77 78 81 75 79 79 77 78 76 78 81 75 81 80 81 79 81 75 80 74 74 73 76 80 77 81 82 79 75 74 81
46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92
4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4
4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4
4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5
4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5
4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5
4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5
3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3
4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5
3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3
4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4
3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2
5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4
3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2
4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5
2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3
4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5
4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5
4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5
4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4
74 81 71 85 76 80 75 75 74 77 75 83 75 82 82 79 71 74 72 79 78 75 78 80 81 83 74 79 74 80 83 77 81 79 73 75 80 80 79 81 86 73 76 77 81 73 80
TABEL KUISIONER UNTUK VARIABEL Y N O PERTANYAAN 1 2 3 4 5 6 7 8 5 4 4 4 3 5 4 5 1 4 4 4 4 4 4 4 5 2 5 4 5 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 6 5 4 4 4 4 5 4 4 7 5 5 5 4 4 4 5 4 8 4 4 5 5 4 5 4 5 9 4 4 5 5 4 5 4 10 5 5 4 4 5 4 5 4 11 5 4 5 4 4 4 5 4 12 4 4 5 4 4 5 5 4 13 5 4 5 4 5 4 4 5 14 5 4 4 5 4 4 4 4 15 5 4 5 4 5 5 4 4 16 4 4 5 4 5 5 5 5 17 5 4 4 4 5 4 5 4 18 4 5 4 4 5 5 5 4 19 5 5 4 4 5 5 5 4 20 4 5 5 4 4 4 4 4 21 4 4 5 5 4 4 4 4 22 5 4 5 4 4 5 4 5 23 4 5 5 5 4 4 5 4 24 4 4 4 5 4 4 4 4 25 4 5 5 4 4 5 4 5 26 5 5 4 5 4 4 4 4 27 4 5 4 4 5 4 5 4 28 5 5 5 5 4 5 5 4 29 4 4 5 5 5 4 5 4 30 5 4 5 4 5 4 5 4 31 5 3 5 4 5 3 5 4 32 4 4 5 5 4 4 4 4 33 4 4 4 4 4 4 4 5 34 4 4 4 4 4 4 4 4 35 5 5 5 4 4 4 5 4 36 4 5 4 5 5 4 5 4 37 5 5 4 5 4 4 4 5 38 4 4 5 4 5 5 5 4 39 5
9 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5
10 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5
11 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 3 3 4 4 5 5 4 5
12 13 2 4 2 4 3 4 2 5 3 4 2 4 3 5 3 5 2 5 3 4 2 4 2 5 3 5 3 5 2 4 3 4 3 4 3 4 3 5 2 4 3 4 3 4 2 4 2 4 3 4 2 5 3 5 3 4 2 5 3 5 2 5 2 5 2 4 2 4 3 4 3 4 2 5 2 5 3 4
14 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3
15 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4
16 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3
17 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3
18 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5
19 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5
20 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5
JUMLAH 78 76 79 78 80 77 80 85 85 84 79 79 87 81 79 83 86 79 88 80 79 84 76 82 79 82 79 80 86 82 82 77 78 77 77 81 83 82 87
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87
5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4
5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4
4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4
5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5
5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4
5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4
4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4
4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5
4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4
4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5
4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4
3 2 3 2 3 3 2 2 3 5 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2
5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5
2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3
4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5
2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3
3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 5 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2
4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4
4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4
4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4
80 84 81 85 82 80 81 78 86 84 89 84 80 82 83 82 86 85 81 84 85 80 85 76 86 83 82 78 82 82 85 80 84 81 87 78 82 79 89 79 82 81 84 88 80 89 77 79
88 89 90 91 92
5 5 5 4 5
5 4 5 4 4
5 4 5 5 4
4 4 5 5 5
4 5 4 5 4
4 5 5 5 5
5 5 5 4 4
4 4 5 4 5
5 5 5 4 4
4 4 5 5 5
5 5 5 4 4
3 2 2 2 3
4 4 5 5 5
3 3 2 3 2
4 5 5 5 4
2 2 3 2 3
3 3 3 2 3
5 4 5 5 4
5 5 5 4 4
5 4 5 5 4
84 82 89 82 81