Kalbisocio,Volume 3 No. 1 Februari 2016
ISSN 2356 - 4385
Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh Z-Score terhadap Saham pada Perusahaan Go Public Terdaftar CGPI Periode 2009-2012 Cyntia Hidayat1), Ahalik2) 1)
Akuntansi, Fakultas Ekonomi Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis Jalan Pulomas Selatan Kav.22, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13210 1) Email:
[email protected] 2) Email:
[email protected]
Abstract: This research aims to analyze the influence of the value of the index value to the CGPI Z-Score and then analyzing method of Z-Score with five financial ratios of stock prices. The research was conducted with data results CGPI index value, financial reports at the end of the period as well as the share price at the date of the environment after the publication of the financial statements to determine his influence against the CGPI indexes value prediction of the bankruptcy will be analyzed again by connecting it to the stock price. Research object that is used is the company going public are registered on the program CGPI during the period 2009-2012. The samples on this company limited company went public that release the emission of shares on the stock market and listed on the CGPI. From the results of data analysis in this research generates two hypothesis, namely that the CGPI indexes values affect significantly towards bankruptcy prediction method of Z-Score. As well as further revealed that hypothesis, the value of the Z-Score on companies going public are registered on the research program clearly indicates the CGPI data significant to the stock price. The conclusions of a linear regression model was used in both the simple hypothesis testing in this study were able to explain and can be used in a tested financial report the company go public. Keywords: companies go public, the CGPI index value, the Z-Score methods, share prices, financial statements Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh nilai indeks CGPI terhadap nilai Z-Score dan selanjutnya menganalisis metode Z-Score dengan lima rasio keuangan terhadap harga saham. Penelitian dilakukan dengan data hasil nilai indeks CGPI, laporan keuangan pada akhir periode serta harga saham pada sekitaran tanggal setelah publikasi laporan keuangan untuk mengetahui pengaruhnya nilai indeks CGPI terhadap prediksi kebangkrutan yang akan dianalisis kembali dengan menghubungkannya terhadap harga saham. Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan go public yang terdaftar pada program CGPI selama periode 2009-2012. Sampel pada perusahaan ini terbatas pada perusahaan go public yang mengeluakan emisi saham pada pasar modal dan terdaftar pada CGPI. Dari hasil analisis data dalam penelitian ini menghasilkan dua hipotesis, yaitu bahwa nilai indeks CGPI berpengaruh secara signifikan terhadap prediksi kebangkrutan metode Z-Score. Serta, hipotesis selanjutnya mengungkapkan bahwa nilai Z-Score pada perusahaan go public yang terdaftar pada program riset CGPI secara jelas menunjukkan data yang signifikan terhadap harga saham. Kesimpulan dari model regresi linier sederhana yang digunakan pada kedua pengujian hipotesis pada penelitian ini mampu menjelaskan dan dapat digunakan dalam menguji laporan keuangan perusahaan go public. Kata Kunci: perusahaan go publik, tnilai indeks CGPI, metode Z-Score, harga saham, laporan keuangan
I. PENDAHULUAN Para manajer diharapkan menggunakan keahliannya yang berguna untuk meningkatkan pertumbuhan (nilai perusahaan) pada masa sekarang ini maupun di masa depan. Di lain pihak, para manajer yang mengelola perusahaan harus mempunyai pemikiran
22
yang berbeda terutama yang berkaitan dengan peningkatan potensi individu didalam diri karyawan masing-masing. Hal ini menyadarkan para pemimpin perusahaan bahwa dalam mengelola suatu perusahaan pada abad informasi sekarang ini dengan sistem ekonomi yang sangat bebas dan terbuka menjadi lebih kompleks.
Cyntia Hidayat Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh Z-Score...
Semakin kompleksnya aktivitas pengelolaan perusahaan maka akan meningkatkan kebutuhan praktek tata kelola usaha yang baik (Good Corporate Governance) untuk memastikan bahwa manajemen berjalan dengan baik. Dengan memberikan prioritas terhadap perbaikan penerapan Corporate Governance, perusahaan-perusahaan dapat mengarah kepada peningkatan kinerja. Pelaksanaan corporate governance yang baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku akan membuat investor merespon secara positif terhadap kinerja perusahaan dan meningkatkan nilai pasar perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mengungkapkan tentang pengaruh Corporate Governance Perception Index (CGPI) terhadap kinerja pasar dan kinerja operasional perusahaan pada perusahaan agar mengakibatkan kondisi keuangan yang sehat pada perusahaan tersebut. Asas good corporate governance menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (Pedoman Umum GCG, 2006) adalah: 1. Transparansi Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya. 2. Akuntabilitas Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan de ngan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan. 3. Responsibilitas Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen. 4. Independensi Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak
saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. 5.Kewajaran dan Kesetaraan Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan. Manajer harus bekerja secara efektif dan efisien sehingga dapat menurunkan biaya modal dan mampu meminimalkan risiko. Usaha tersebut diharapkan dapat menghasilkan profitabilitas yang tinggi. Investor akan memperoleh pendapatan (return) sesuai dengan harapannya. Dampak penerapan good corporate governance selain bisa menghilangkan KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) serta mencerminkan iklim berusaha yang lebih sehat agar meningkatkan kepercayaan investor dan kreditor. Dari situlah siuraikan kaitan antara penerapan good corporate governance dengan kinerja perusahaan. Penerapan corporate governance yang baik akan membuat investor memberikan respon yang positif terhadap kinerja perusahaan dan meningkatkan nilai pasar perusahaan yang lebih baik. Aspek penting dari corporate governance adalah arti pentingnya manajer untuk mendapatkan kontrol secara efektif dan efisien yang dapat menyebabkan keputusan manajemen menjadi konsisten dengan tujuan peningkatan nilai pemegang saham yang berorientasi pertumbuhan perusahaan, meningkatkan kondisi keuangan ataupun menghindari potensi kebangkrutan di masa mendatang. Kepailitan atau kebangkrutan suatu perusahaan adalah salah satu kondisi keuangan yang terkadang diawali dengan kesulitan keuangan (financial distress) yang ditandai oleh adanya ketidak pastian profitabilitas di masa yang akan datang. Prediksi tentang kondisi keuangan perusahaan yang berkaitan dengan kepailitan tersebut, merupakan informasi penting bagi pemangku kepentingan (stakeholders), yakni kreditor, investor, otoritas pembuat peraturan, auditor, dan manajemen. Kondisi keuangan perusahaan menunjukkan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Kondisi keuangan perusahaan dapat diketahui dengan cara menganalisis laporan keuangan perusahaan tersebut.Dalam menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan salah satu caranya menggunakan penghitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan atau kondisi keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini, dan di masa depan. Hanafi dan Halim (2009: 262) menyatakan bahwa kesehatan suatu perusahaan dapat digambarkan
23
Kalbisocio,Volume 3 No. 1 Februari 2016
dari titik sehat yang paling ekstrem sampai ke titik tidak sehat paling ekstrem sebagai berikut :
Gambar 1 Kesehatan perusahaan
Kesulitan keuangan jangka pendek bersifat sementara dan belum begitu parah. Tapi kesulitan tersebut apabila tidak segara ditangani akan berkembang menjadi kesulitan yang tidak sovable. Dan tindakan yang terjadi apabila perusahaan telah mengalami kesulitan yang tidak sovable adalah liquidasi akan dilakukan jika nilai liquidasi lebih besar daripada nilai perusahaan apabila tetap diteruskan dan reorganisasi dilakukan jika perusahaan masih menunjukkan prospek yang baik di masa depan apabila diteruskan. Menurut Munawir (2004: 64), analisa rasio seperti halnya alat-alat analisa yang lain adalah orientasi masa depan, oleh karena itu penganalisa harus mampu untuk menyesuaikan faktor-faktor yang ada pada periode atau waktu ini dengan faktorfaktor di masa yang akan datang yang mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian kegunaan atau manfaat suatu angka rasio digunakan untuk menilai kinerja manajemn dalam suatu periode dan dapat dinilai kemampuan manajemen dalam memberdayakan sumber daya perusahaan secara efektif. Dengan menggunakan analisa rasio bermanfaat untuk dapat menentukan tingkat likuiditas, solvabilitas, keefektifan operasi serta derajat keuntungan perusahaan. Hasil dari perhitungan rasio-rasio keuangan tersebut bisa menggambarkan keadaan perusahaan. Dan apabila kinerja perusahaan menurun secara terusmenerus maka hal tersebut dapat mengakibatkan kebangkrutan pada perusahaan tersebut. Untuk mengatasi kelemahan ini maka harus menggunakan alat analisis yang menghubungkan beberapa rasio sekaligus untuk menilai kondisi keuangan perusahaan. Analisis ini dikenal dengan nama analisis Z-Score. Model Altman (Z-Score) adalah salah satu model analisis multivariate yang berguna untuk memprediksi kepailitan perusahaan dengan tingkat ketepatan dan keakuratan yang relatif dapat dipercaya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui prediksi kebangkrutan serta kinerja keuangan suatu perusahaan berdasarkan hasil analisis diskriminan dengan menggunakan model Altman (Z-Score) berdasarkan rasio lima variabel.
24
Sejak 1968, Edward Altman telah menguji Z-Score yang model untuk beberapa perusahaan dan selama waktu ia mencoba untuk meningkatkan skor-z. Pada tahun 1983, model yang dikembangkan oleh Altman ini mengalami suatu revisi. Revisi yang dilakukan oleh Altman merupakan penyesuaian yang dilakukan agar model prediksi kebangkrutan ini tidak hanya untuk perusahaan. Model prediksi kebangkrutan sudah dikembangkan ke beberapa Negara, Altman (19831984) melakukan survey model-model yang dikembangkan di berbagai Negara maju di dunia. Metode Z-Score Alman melibatkan rasio-rasio kedalam formulanya, yaitu sebagai berikut: 1. Working capital to total asset Menurut (Sarjono, 2007: 53), rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan modal kerja dari keseluruhan total aktiva yang dimiliki perusahaan tersebut. Dan modal kerja yang bernilai negatif kemungkinan besar akan menghadapi masalah dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya karena tidak tersedianya aktiva lancar yang cukup untuk menutupi kewajiaban tersebut, dan sebaliknya jika modal kerja bernilai positif jarang sekali menghadapi kesulitan dalam melunasi kewajibannya. Modal kerja di sini dimaksud adalah selisih antara aktiva lancar (current assets) dengan hutang lancar (current liabilities). Sedangkan current assets pada perusahaan terdiri dari cash on hand and banks, placement in other banks, notes and securities, loan and investment. Current liabilities terdiri dari demand deposit, time deposit, dan saving deposit. Sedangkan total assets adalah semua assets yang ada di dalam perusahaan tersebut. Rasio ini pada dasarnya merupakan salah satu rasio likuiditas yang mengatur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. 2.Retained earnings to total asset Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba ditahan dari total aktiva yang dimiliki perusahaan tersebut. Menurut pendapat (Sarjono, 2007: 53), bahwa laba ditahan terjadi karena pemegang saham biasa mengizinkan perusahaan untuk menginvestasikan kembali laba yang tidak didistribusikan sebagai deviden . dengan demikian laba ditahan yang dilaporkan dalam neraca bukan merupakan kas dan “tidak tersedia” untuk pembayaran deviden atau yang lain. Rasio ini merupakan rasio profitabilitas yang mendeteksi atau mengukur kemampuan perusahaan
Cyntia Hidayat Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh Z-Score...
dalam menghasilkan keuntungan dalam periode tertentu. Retained earnings di sini adalah laba ditahan. Perbandingan retained earning terhadap total assets merupakan rasio profitabilitas yang dapat mendeteksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, yang ditinjau dari kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dibandingkan dengan kecepatan perputaran operating assets sebagai ukuran efisiensi usaha. 3. Earnings before interest and taxes to total assets Rasio ini menggambarkan produktivitas aktiva perusahaan terhadap laba sebelum bunga dan pajak. Selain itu rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari aktiva perusahaan, sebelum pembayaran bunga dan pajak (Sarjono, 2007: 53). Rasio Earning Before Interest and Tax di sini adalah operating income. Rasio ini merupakan kontributor terbesar dari model tersebut. 4. Book value of equity to total liabilities Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam memberikan jaminan kepada setiap hutangnya melalui modal sendirinya. Dan menurut (Sarjono, 2007: 53), rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban dari nilai pasar modal sendiri. Rasio ini diperoleh dengan membagi nilai pasar modal dengan total kewajiban. Rasio market value equity di sini adalah closing price tahunan dikali dengan total share tahunan. Modal yang dimaksud di sini adalah gabungan nilai pasar dari modal biasa dan saham preferen, sedangkan hutang mencakup hutang lancar dan hutang jangka panjang. 5. Sales to total assets Menurut (Sarjono 2007: 53) rasio ini mencerminkan efisiensi manajemen dalam menggunakan keseluruhan aktiva perusahaan untuk menghasilkan penjualan dan mendapatkan laba. Selain itu pengertian lainnya bahwa rasio ini menggambarkan kemampuan peningkatan penjualan dari aktiva perusahaan merupakan suatu ukuran dari kemampuan manajemen dalam menghadapi kondisi yang kompetitif. Rasio ini merupakan rasio yang mendeteksi kemampuan dana perusahaan yang tertanam dalam keseluruhan aktiva yang berputar dalam satu periode tertentu. Sales yang dipakai pada perusahaan adalah revenue. Model prediksi kebangkrutan dengan metode Altman tahun 1984 disajikan dengan Z-Score (Zi), nilai tersebut dicari dengan persamaan diskriminan yaitu: Zi =0.717X1+0.847X2+3.107X3+0.420X4+0.998X5
Keterangan: X1= Working Capital to Total Assets (Modal Kerja/ Total Aset) X2= Retained Earning to Total Assets (Laba Ditahan/ Total Aset) X3= Earning Before Interest and Taxes (EBIT) to Total Assets (Pendapatan Sebelum Dikurangi Biaya Bunga/ Total Aset) X4= Book Value of Equity to Total Liabilities (Nilai Buku Modal/Total Kewajiban) X5= Sales to Total Assets (Penjualan/ Total Aset) Klasifikasi perusahaan yang sehat dan bangkrut didasarkan pada nilai Z-Score model Altman (1984), yaitu: a. Jika nilai Z’ < 1.20 maka termasuk perusahaan yang bangkrut. b. Jika nilai 1.20 < Z’ < 2,90 maka termasuk grey area (tidak dapat ditentukan apakah perusahaan sehat ataupuan mengalami kebangkrutan). c. Jika nilai Z’ > 2,90 maka termasuk perusahaan yang tidak bangkrut. Informasi analisis metode Z-Score juga berfungsi bagi investor untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangan dan tingkat kesehatan keuangan perusahaan, agar tujuan investasi untuk menghasilkan laba dapat tercapai sesuai keinginan perusahaan. Saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau kepemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan (Anoraga, 2001: 58). Sedangkan menurut Husnan (2003: 285) saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas. Jadi dapat disimpulkan saham adalah surat kepemilikan modal dalam suatu perusahaan yang dapat diperjualbelikan di pasar modal. Pengaruh Indeks CGPI terhadap Metode Z Score Altman. Good Corporate Governanve merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan sehingga menciptakan nilai tambah bagi stakeholder, pernyataan ini diungkapkan oleh (Monk dan Minow, 2003: 42). Dengan lima prinsip dalam penerapan GCP yaitu transparency (keterbukaan informasi), accountability (akuntanbilitas), responsibility (pertanggung jawaban), independency (kemandirian), serta fairness (kesetaraan dan kewajaran). Mekanisme Good Corporate Governance merupakan salah satu yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan atau informasi mengenai kinerja
25
Kalbisocio,Volume 3 No. 1 Februari 2016
keuangan. Pelaksanaan corporate governance yang baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku akan membuat investor merespon secara positif terhadap kinerja perusahaan dan meningkatkan nilai pasar perusahaan, hal tersebut dinyatakan pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Cahyani Niswandari, 2009: 35). Penelitian tersebut bertujuan untuk menginvestigasi mengenai pengaruh Corporate Governance Perception Index (CGPI) terhadap kinerja pasar dan kinerja operasional perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menghasilkan analisis statistic yang menunjukkan bahwa corporate governance memiliki pengaruh terhadap kinerja operasi. Penelitian lain yang memiliki hasil berbeda dengan penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa Corporate Governance secara analisis statistic yang dilakukan terbukti bahwa tidak berpengaruh terhadap rasio keuangan, yaitu profitabilitas, likuiditas, leverage, dan aktivitas. Hal tersebut disebabkan bahwa rasio keuangan mencerminkan kinerja perusahaan jangka pendek, sehingga perusahaan dengan corporate governance baik, tidak terancam kebangkrutan yang diproksi dengan Z-Score. Pengaruh metode Z-Score Altman terhadap harga saham Harga saham yang diterbitkan perusahaan merupakan nilai dari perusahaan tersebut. Nilai perusahaan dapat diketahui dari informasi keuangan atau akuntansi yang disajikan perusahaan pada suatu periode tertentu. Dari informasi tersebut investor dapat melakukan penilaian atas kondisi keuangan perusahaan. Ketika kondisi keuangan cenderung dalam kategori sehat hal tersebut akan berpengaruh pada investor yang akan menanmkan modal sahamnya kepada perusahaan tersebut dan akan menghasilkan kenaikkan pada harga saham perusahaan tersebut. Berdasarkan hasil informasi akuntansi yang telah disajikan harus dilakukan analisis rasio keuangan agar informasi tersebut lebih mudah untuk dipahami. Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Diah Mustika, 2008: 41) menyatakan bahwa analisis rasio pada laporan keuangan merupakan salah satu cara dalam menilai baik buruknya kinerja keuangan dan dapat mencerminkan kondisi keuangan. Penelitian pada topik yang serupa dalam mengaitkan hubungannya prediksi kebangkrutan dengan metode Z-Score Atman terhadap harga saham yang dilakukan oleh (Ubaidillah Roykhan, 2011: 37)
26
dan (Diah Mustika, 2008: 41) menganalis laporan keuangan pada perusahaan manufaktur dengan lima rasio yang diciptakan Altman (1984) yaitu terdiri dari: Working Capital to Total Asset, Retained Earning to Total Assets, Earnings Before Interest and Taxes to Total Assets, Market Value of Equity to Book Value of Total Liabilities, dan Earnings Before Interest and Taxes to Total Assets. Hasil dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa prediksi kebangkrutan dengan menggunakan metode Z-Score mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan yang diteliti. Hal itu menunjukkan bahwa pasar merespon dengan baik serta menyerap informasi tentang potensi kebangkrutan dan kemudian membentuk harga saham berdasarkan informasi tersebut. Dari hasil penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh prediksi kebangkrutan dengan menggunakan metode Z-Score yang dirangkum dari hasil analisis lima rasio keuangan terhadap harga saham perusahaan.
II. METODE PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah menggunakan perusahaan-perusahaan go public yang terdaftar didalam Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang berjumlah 20 perusahaan yang memiliki data skor CGPI pada tahun 2009 sampai 2012. B. Sampel Berdasarkan kriteria tersebut pada penelitian ini diperoleh sampel 68 perusahaan dan 60 perusahaan yang sangat terpecaya menurut hasil penelitian CGPI pada tahun 2009 sampai dengan 2012. Jumlah sampel dan data (observasi) yang diperoleh dari purposive sampling sebagai berikut : Tabel 1 Purposive sampling hipotesis pertama Keterangan Perusahaan Go Public yang tercatat dalam program riset CGPI 2009-2012
Jumlah 20
Model
Dikurangi : Data yang tidak mendekati nilai 0 dalam uji Casewise Diagnosis
(3)
Sampel Perusahaan
17
Total Observasi (data) selama 4 tahun periode penelitian
68
Keterangan Perusahaan Go Public yang tercatat dalam program riset CGPI 2009-2012
(Const ant) Nilai_ 1 Indeks a. Dependen
Jumlah 20
Hipotesis 2
dalam uji Casewise Diagnosis
Erro r (Const .829 -.240 .811 Cyntia Hidayat Pengaruh ant)Nilai CGPI .199terhadap Z-Score dan Pengaruh Z-Score... 68 Nilai_ .052 .011 .513 4.850 .000 1 Indeks Buku Modal/Total Kewajiban) a. Dependent Variable: Z_Score
17
Sampel Perusahaan Total Observasi (data) selama 4 tahun periode penelitian
Tabel 2 Purposive sampling hipotesis kedua Keterangan Perusahaan Go Public yang tercatat dalam program riset CGPI 2009-2012
Jumlah 20
Dikurangi : Data yang tidak mendekati nilai 0 dalam uji Casewise Diagnosis
(5)
Sampel Perusahaan
15
Total Observasi (data) selama 4 tahun periode penelitian
60
C. Teknik Pengumpulan Data Hipotesis 1 - One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Teknik pengumpulan Nilai_Indeks data yang dilakukan Z_Score berupa mencatat dan mengamati laporan N 68 keuangan, 68 sertaNormal mengumpulkan data dari berbagai sumber Mean 77.294 3.788 Parametersa,b seperti internet, karya ilmiah, dan buku. Sumber Std. .981 Deviation data dalam peneitian ini adalah data9.755 sekunder berupa Most .132 .066 laporan keuangan perusahaan, yaitu laporan rugi laba Extreme dan Differences neraca perusahaan periode tahun 2009 – 2012. Absolute Positive .104 .066 Negative -.132 -.061 D. Metode Analisis Data Kolmogorov-Smirnov Z 1.090 .542 Asymp. Sig. (2-tailed) .186 .930 hipotesisispertama a.Pada Test distribution Normal. nilai skor CGPI pada perusahaan go public tahun 2009 sampai dengan b. Calculated from data. 2012 merupakan variabel independen (X), serta nilai
Z-Score yang diolah dari lima rasio keuangan sebagai variabel dependen (Y) pada penelitian ini. Selanjutnya Hipotesis 1 - Descriptive Statistics pada hipotesis kedua, harga saham sebagai variabel Y dan angka-angka dari laporan keuangan perusahaan Std. N yang telah diolah Mean kedalamDeviation rasio keuangan dan menghasilkan nilai Z-Score, akan.981 dijadikan 3.788 68 sebagai Z_Score variabel X. Nilai_Indeks 77.294 9.755 68 1. Analisis Z-Score Pada penelitian ini langkah awal yang dilakukan adalah mengolah angka-angka dari laporan keuangan setiap perusahaan kedalam rasio-rasio keuangan. Kemudian diproses melalui formula Z-Score Altman tahun 1983 sebagai berikut : Z=0.717X₁+0.847X₂+3.107X₃+0.420X₄+0.998X₅ Keterangan : X1= Working Capital to Total Assets (Modal Kerja/ Total Aset) X2= Retained Earning to Total Assets (Laba Ditahan/ Total Aset) X3= Earning Before Interest and Taxes (EBIT) to Total Assets (Pendapatan Sebelum Dikurangi Biaya Bunga dan Pajak/ Total Aset) X4= Book Value of Equity to Total Liabilities (Nilai
X5= Sales to Total Assets (Penjualan/ Total Aset)
Z =Hipotesis Overall (NilaiKolmogorov-Smirnov keseluruhan) 2 -Index One-Sample Test Dari nilai Z-Score tersebut akan menghasilakn Z_Sco Harga_Saham titik cut off dengan mengelompokan perusahaan re kedalam 3 kategori, yaitu : N 60 60 Normal Nilai Z-Score yang berada diatas dari 2.90 Mean 3.827 1.308.527 Parametersa,b (Z-Score > 2.90),Std. maka perusahaan dalam kategori 1.119 1.254.654 perusahaan yang Deviation sehat. Most Extreme
Absolute .087 dari 1.20 – 2.90 .203 Nilai Z-Score yang berada diantara Differences (1.20 > Z-Score Positive >2.90), maka.087 perusahaan dalam .203 Negative -.063 bangkrut (grey -.158 kategori perusahaan yang rawan Kolmogorov-Smirnov Z .672 1.575 area). Asymp. Sig. (2-tailed) .757 .014 a. TestZ-Score distributionyang is Normal. Nilai berada dibawah dari 1.20 (Z-Score < 1.20), maka perusahaan dalam kategori perusahaan yang berpotensi bangkrut. Hipotesis 2 - Descriptive Statistics
2 Uji normalitas data Std. Normalitas data Mean diuji dengan KolmogorovN Deviation Smirnov. menggunakan1.254.654 nilai dari 60taraf SahamUji ini 1.308.527 signifikan sebagai dasar pengambilan Z_Score 3.827 1.119 keputusan. 60 b. Calculated from data. Distribusi data dikatakan normal jika nilai dari taraf signifikan (α) di atas 0,05. Nilai ini dapat dilihat dari nilai asymptotic significance yang muncul pada Hipotesis 2 - Coefficients output perhitungan dengan program SPSS aversion 21. 3 Uji regresi Unstand. linier sederhana Model Coefficients Stan t Sig. d.Co normal, maka Jika data dinyatakan berdistribusi effic uji statistikparametris yang digunakan adalah regresi ients linear sederhana B(OrdinaryStd.Least Beta Square). Regresi Error bahwa nilai Z-Score linier sederhana menyatakan (Con -1.103.656 484.687 -2.277 .026 sebagai Variabel Independen (X) dan Harga Saham stant) sebagai Dependen (Y). .563 Model Regresi Z_ScVariabel 630.199 121.612 5.182 .000 1 ore Sugiyono (2005: 213) adalah : menurut a. Dependent Variable: Harga_Saham Y= a + bX Keterangan : Y= Harga saham (Variabel Terikat), X= Z-Score (Variabel Bebas), a= Konstanta, b= Koefisien regresi variabel bebas. 4. Uji hipotesis Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t, yaitu untuk mengetahui pengaruhnya variabel bebas terhadap variabel terikat dengan asumsi independen yang konstan. H1: Pengaruh nilai Index CGPI terhadap prediksi kebangkrutan metode Z-Score H2: Ada pengaruh secara signifikan antara prediksi kebangkrutan metode Z-Score dengan harga saham.
27
2009-2012 Dikurangi :
Kalbisocio,Volume 3 No. 1 Februari 2016
Data yang tidak mendekati nilai 0 dalam uji Casewise Diagnosis
(3)
Penerimaan atau penolakan pada 17 kedua Sampel Perusahaan hipotesis tersebut didasarkan pada tingkat signifikansi Total Observasi (data) selama 4 5% atau menggunakan a = 5% (signifikansi 68 0,05 tahun periode penelitian adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian). Bila –t tabel < t hitung < t tabel dinyatakan bahwa Ho diterima dan sebaliknya jika -thitung < -t Keterangan Jumlahmenurut tabel atau t hitung > t tabel maka Ho ditolak Perusahaan Go Public yang (Indriyanti, 2010: 27). tercatat dalam program riset CGPI 2009-2012
20
III.Dikurangi HASIL: DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Hipotesis Pertama Data yang tidak mendekati nilai 0 dalam uji Casewise Diagnosis 1. Uji normalitas
(5)
15 Sampeldari Perusahaan Pengujian uji asumsi klasik yang menjadi salah syarat (data) dalamselama pengujian regresi yang Totalsatu Observasi 4 60 harus terpenuhi yaitu salah satunya menganalisis uji tahun periode penelitian Keterangan Jumlah normalitas data yang digunakan. Perusahaan Go Public yang Tabel 3tercatat One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Hipotesis 1 -dalam One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test program riset CGPI 20 2009-2012 Nilai_Indeks 68
Z_Score 68
N Dikurangi : Normal Mean 77.294 3.788 a,b Data yang tidak mendekati nilai 0 Parameters (3) Std. dalam uji Casewise Diagnosis 9.755 .981 Deviation 17 Sampel Perusahaan Most .132 .066 Extreme Total Observasi (data) selama 4 68 Differences Absolute tahun periode penelitian Positive .104 .066 Negative -.132 -.061 Kolmogorov-Smirnov Z 1.090 .542 Asymp. Sig. (2-tailed) .186 .930 Keterangan Jumlah a. Test distribution is Normal. Perusahaan b. Calculated Go Public yang from data. dalam program riset tercatat 20
CGPI 2009-2012
Pada tabel 3 One-Sample Kolmogrov-Smirnov Dikurangi : 1 - Descriptive Statistics TestHipotesis signifikan kenormalan data dapat dilihat pada Data yang tidak mendekati nilai Index(5)CGPI dan Asymp. Sig. (2-Tailed). Variabel 0 dalam uji Casewise Diagnosis Z-Score menunjukkan data yang Std. signifikan yaitu Mean N 15 Sampel Perusahaan Deviation lebih dari 0.05 ( 0.186 > 0.05 dan 0.930 > 0.05). Jadi, 3.788 .981 68 duaZ_Score variabel itu menunjukkan terdistribusi Total Observasi (data) selamadata 4 yang 60 Nilai_Indeks 77.294 9.755 68 tahun Artinya, periode penelitian normal. syarat melakukan uji regresi untuk melanjutkan penelitian selanjutnya terpenuhi. Hal ini konsisten dari penyataan pada penelitian sebelumnya Hipotesis 1 - One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test yang dilakukan oleh (Cayani Kuswandari, 2009: 54) Z_Score yang mengungkapkan bahwaNilai_Indeks nilai yang dikeluarkan N 68 68 dengan uji outlier yang digunakan dan menghasilkan Normal Mean 77.294 3.788 a,b nilaiParameters Kolmogrov-Smirnov Test lebih besar dari 0.050 menggambarkan Std. data residual berdistribusi normal 9.755 .981 Deviation tidak dapat ditolak. Jadi variabel pengganggu atau Most .132 .066 residual terdistribusi normal. Extreme Differences
Absolute Positive .104 .066 2. Uji deskripsi data Negative -.132 -.061 Kolmogorov-Smirnov Z deskriptif1.090 Pengujian statistik berfungsi.542 untuk Asymp. Sig. (2-tailed) .186 .930 menggambarkan obyek yang diteliti melalui data a. Test distribution is Normal. b. Calculated 28from data.
Hipotesis 1 - Descriptive Statistics
Model Unstand. Stan t Sig. Kolmogorov-Smirnov Z .542 Coefficients d. 1.090 Asymp. Sig. (2-tailed) .186 .930 Coef a. Test distribution is Normal. ficie b. Calculated nts from data. B Std. Beta sampel atau populasiErro tanpa membuat kesimpulan r yang berlaku umum (Sugiyono, 21). .811 (Const1 - Descriptive .829 Hipotesis Statistics2005:-.240 ant) .199 Tabel 4Nilai_ Descriptive Statistics .052 .011 .513 4.850 .000 1 Indeks Std. Mean N Deviation a. Dependent Variable: Z_Score 3.788 .981 68 Z_Score Nilai_Indeks 77.294 9.755 68 Hipotesis 2 - One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Tabel 4 Descriptive Statistics ini menjelaskan Z_Sco Harga_Saham nilai rata-rata (mean) dan simpangan re baku dari kedua variabel degan jumlah data 68 sampel N 60 memiliki rata60 Normal rata Z-Scorea,b adalah 3.788 dengan deviasi Mean 3.827 standar1.308.527 Parameters 0.981. Serta, rata-rata nilai Z-Score dengan jumlah Std. 1.119 1.254.654 Deviation data 56 sampel memiliki rata-rata Nilai Indeks Most Extreme sebesar 77.294 dengan standar deviasi Absolute .087 9.75. .203 Differences
Positive
.087
.203 -.158 1.575 .014
3. Uji Regresi linier sederhana-.063 Negative Kolmogorov-Smirnov Z
.672
a Asymp. Sig. (2-tailed) .757 a Tabel 5 Coefficients Hipotesis 1 - Coefficients
a.Model Test distribution is Normal. Unstand. Coefficients
Stan t d. Coef ficieStatistics Hipotesis 2 - Descriptive nts B Std. Beta Std. MeanErro Deviation r Saham 1.254.654 (Const -1.308.527 .829 -.240 Z_Score 3.827 1.119 ant) .199 b. Calculated Nilai_ from .052data..011 .513 4.850 1 Indeks a. Dependent Variable: Z_Score
Sig.
N 60 .811 60 .000
a Tabel 5 menggambarkan persamaan regresi Hipotesis 2 - Coefficients sebagai berikut Hipotesis 2 - :One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Model t Sig. Y’ = a +Unstand. bX Coefficients Stan Z_Sco d.Co Harga_Saham Y’ = -0.199 + 0.052 X reeffic diartikan sebagai N Angka-angka ini dapat ients 60 60 Normal B Std. Beta berikut: -Konstanta -0.199 artinya jika Meansebesar 3.827 1.308.527 Parametersa,b Error nilai (Con Indeks -1.103.656 (X) nilainya adalah lebih dari 0, maka Std. 484.687 -2.277 .026 1.119 Deviation Z-Score negatif yaitu sebesar1.254.654 -0.199; stant)(Y’) nilainya Extreme630.199 Z_Sc 121.612 .563 menyatakan 5.182 .000 danMost -Koefisien regresi sebesar .087 0.052 Absolute .203 1 Differences ore bahwa jika nilai Indeks mengalami kenaikan angka 1, Positive .203 a. Dependent Variable: Harga_Saham.087 -.063 -.158 maka nilai Z-Score Negative (Y’) akan mengalami peningkatan Kolmogorov-Smirnov Z .672 positif artinya 1.575 sebesar 0.052. Koefisien bernilai Asymp. Sig. (2-tailed) .757 .014 terjadi hubungan antara nilai Indeks dengan a. Test distributionpositif is Normal. Z-Score, semakin positif nilai Z-Score maka semakin meningkatnya harga saham pada perusahaan tersebut. Hipotesismenyatakan 2 - Descriptivearah Statistics Jadi tanda positif hubungan yang searah, yaitu jika terjadi kenaikan atau penurunan Std. variabel independen Mean (X) akan mengakibatkan N Deviation kenaikan atau penurunan variabel dependen (Y). Saham 1.308.527 1.254.654 60
Z_Score
3.827
4. Pengujian b. Calculatedhipotesis from data.
1.119
60
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) berpengaruh secara a - Coefficients signifikan terhadap Hipotesis variabel 2dependen (Y). Signifikan Model
Unstand. Coefficients
Stan d.Co effic ients
t
Sig.
Model
(Con stant) Z_Sc 1 ore a. Depende
tahun2009-2012 periode penelitian CGPI
mlah 20
(3) 17 68
Z_Sco Negative -.063 Harga_Saham -.158 re Kolmogorov-Smirnov Z .672 1.575 Dikurangi : NAsymp. Sig. (2-tailed) 60 60 .757 .014 Cyntia Hidayat Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh Z-Score... Normal Hipotesis 1 - One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test a. Test distribution is Normal. Mean 3.827 1.308.527 Data yang tidak mendekati nilai (5) Parametersa,b 0 dalam uji Casewise Diagnosis Std. Nilai_Indeks Z_Score 1.119 1.254.654 2. Uji deskripsi data berarti yang terjadi dapat berlaku untuk Deviation N pengaruh 68 68 15 Sampel Perusahaan Hipotesis 2 Descriptive Statistics Most Extreme Normal(dapat digeneralisasikan). Dari hasil analisis populasi Absolute .087 .203 Mean 77.294 3.788 a,b Tabel 7 Descriptive Statistics Differences Parameters Total Observasi (data) selama 4nilai t hitung 60 regresi di atas dapat diketahui seperti Positive .087 .203 Std. Std. tahun periode penelitian 9.755 .981 Mean N -.158 pada tabel coefficients. Negative -.063 Deviation Deviation Kolmogorov-Smirnov Z .672 1.575 Most .132 .066 SahamSig. (2-tailed) 1.308.527 1.254.654 60.014 H1 = Pengaruh Nilai Index CGPI terhadap prediksi Asymp. .757 Extreme Z_Score 3.827 1.119 60 Hipotesis 1 - One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test a. Test distribution is Normal. kebangkrutan metode Differences Absolute Z-Score b. Calculated from data. .104 Pada tingkatPositive kesalahanNilai_Indeks menggunakan a .066 = 0.05 Negative -.132 Z_Score -.061 Tabel 7 Descriptive Statistics ini menjelaskan N 68 68 = (5%), n = 68, t hitung Z= 4.850 dan diperoleh t .542 tabel Kolmogorov-Smirnov 1.090 Hipotesis 2 - Descriptive Statistics Normal Asymp. Sig. (2-tailed) .186 .930 1.997. Kesimpulan dari hipotesis77.294 pertama ini adalah nilai rata-rata (mean) dan simpangan bakua dari kedua Mean 3.788 a,b Parameters Hipotesis 2 - Coefficients a. Test distribution memiliki ratakarena nilai t hitungis>Normal. t tabel (4.850 > 1.997) maka Ho variabel degan jumlah data 60 sampel Std. b. Calculated Std. 9.755 .981 Mean N Deviation artinya bahwa ada pengaruh rata harga saham adalah Rp 1,308.52 ditolak Deviation from dan data. Ha diterima, Model Unstand. Coefficients Standengan t standar Sig. Most .132 .066 deviasi Rp 1,254.65. Rata-rata nilai dengan Saham 1.308.527 1.254.654 d.CoZ-Score 60 secara signifikan antara Nilai Indeks terhadap nilai Extreme Z_Score 3.827 1.119 60 data 60 sampel memilikieffic rata-rata Z-Score Z-Score. Jadi pada penelitian ini dapat disimpulkan jumlah Differences Absolute ients b. Calculated from data. Hipotesis 1 - nilai Descriptive Positive .104 .066 sebesar 3.827 dengan standar bahwa tingkat Index Statistics CGPI berpengaruh terhadap B Std. deviasi Beta1.119. Negative -.132 -.061 Error Z-Score pada perusahaan go public yang telah teruji Kolmogorov-Smirnov Z 1.090 .542 3. Uji regresi linier sederhana (Con -1.103.656 484.687 -2.277 .026 Std. .186 dalam program riset CGPI. Tingkat signifikan pada Asymp. Sig. (2-tailed) a Mean N .930 stant) Hipotesis 2 Coefficients Deviation is Normal.dengan pernyataan a a ujia.tTest ini distribution sangatHipotesis berkaitan pada TabelZ_Sc 8 Coefficients 630.199 121.612 .563 5.182 .000 3.7881 - Coefficients .981 68 b.Z_Score Calculated 1 ore penelitian pendahulu yang dilakukan oleh Ni Luh Model Unstand. Stan t Sig. from data. Model Unstand. Coefficients Stan t Sig. Nilai_Indeks 77.294 9.755 68 a. Dependent Variable: Harga_Saham Coefficients Putu Sri Purnama Pradnyani,d.et al (2013: 52). Dari d.Co Coef effic hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa good ficie ients corporate berpengaruh positif pada Hipotesis 1governance - Descriptive Statistics nts B Std. Beta B Std. Beta kinerja keuangan dan hasil hipotesisnya diterima. Error Erro (Con -1.103.656 484.687 -2.277 .026 Std. r Mean N stant) B. Analisis Data Hipotesis Kedua Deviation (Const .829 -.240 .811 Z_Sc 630.199 121.612 .563 5.182 .000 .981 68 ant) .199 3.788 Z_Score 1 ore 1. Uji normalitas Nilai_ .052 77.294 .011 .5139.7554.850 68 .000 Nilai_Indeks a. Dependent Variable: Harga_Saham 1 Indeks Uji Normalitas merupakan salah satu dari uji a. Dependent Variable: Z_Score
asumsi klasik yang menjadi salah satu syarat dalam pengujian regresi yang harus terpenuhi.
ah
Hipotesis 2 - One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Tabel 6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Z_Sco re 60
N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
ov Test
_Score 68 3.788 .981 .066 .066 -.061 .542 .930
Harga_Saham 60
Mean
3.827
1.308.527
Std. Deviation
1.119
1.254.654
Absolute
.087
.203
.087 -.063 .672 .757
.203 -.158 1.575 .014
Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
Pada tabel 6 One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test dapat dilihat signifikan kenormalan data pada Hipotesis 2 - Descriptive Statistics Asymp. Sig. (2-Tailed). Variabel Z-Score dan harga saham memiliki data signifikanStd.lebih dari 0.05 ( Mean N 0.757 > 0.05 dan 0.014 > Deviation 0.05). Jadi, distribusi 1.254.654 dataSaham dua variabel1.308.527 itu adalah normal. Artinya,60syarat Z_Score uji regresi 3.827 60 melakukan terpenuhi. 1.119 Hal ini konsisten b. Calculated from data. dari penyataan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Ubaidillah Roykhan, 2011: 37) yang mengungkapkan nilai yang signifikana harus lebih Hipotesis 2 - Coefficients besar dari pada signifikan yang telah ditentukan (α). Model
Unstand. Coefficients
B
Std.
Stan d.Co effic ients Beta
t
Sig.
Tabel 8 terakhir ini menggambarkan persamaan regresi mengetahui adakah pengaruh atau tidak antara Z-Score dengan Harga Saham. Dan tabel ini terbukti signifikan karena sig. lebih kecil dari 0.050 (0.000 < 0.05). Jadi, ada pengaruh Z-Score terhadap harga saham yang terjadi dengan sangat signifikan. Persamaan regresinya sebagai berikut: Y’ = a + bX Y’ = -1,103.656+ 630.199 X Angka-angka ini dapat diartikan sebagai berikut: - Konstanta sebesar -1,103.656; artinya jika nilai Z-Score (X) nilainya adalah kurang dari 0, maka Harga Saham (Y’) nilainya negatif yaitu sebesar -1,103.656; dan - Koefisien regresi variabel Z-Score (X) sebesar 630.199; artinya jika nilai Z-Score mengalami kenaikan Rp. 1, maka harga saham (Y’) akan mengalami peningkatan sebesar Rp. 630.199,. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara Z-Score dengan harga saham, semakin positif nilai Z-Score maka semakin meningkatnya harga saham pada perusahaan tersebut. 4. Pengujian hipotesis kedua H2 = Pengaruh secara signifikan antara Z-Score dengan harga saham.
29
Kalbisocio,Volume 3 No. 1 Februari 2016
Pada tingkat kesalahan menggunakan a = 0.05 (5%), n = 60, t hitung = 5.182 dan diperoleh t tabel = 2.002. Kesimpulannya adalah karena nilai t hitung > t tabel (5.182 > 2.002) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa ada pengaruh secara signifikan antara Z-Score dengan harga saham. Jadi dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa tingkat nilai Z-Score berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan yang telah teruji dalam program riset CGPI dan terdaftar dalam BEI. Tingkat signifikan pada uji t ini sangat berkaitan dengan pernyataan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ubaidillah Roykhan (2011) yang menyatakan bahwa tingkat probilitas signifikan t = 0.000, yang berarti variabel Z-Score signifikan pada 0.05 atau signifikan t < 0.05 yang memperoleh hasil Ha diterima dan hasil itu menunjukkan bahwa prediksi kebangkrutan dengan menggunakan metode Z-Score mempunyai pengaruh terhadap harga saham.
IV. SIMPULAN Penelitian ini membahas tentang pengaruh nilai indeks CGPI terhadap kinerja keuangan yang diukur dari nilai Z-Score dan prediksi kebangkrutan dengan metode Z-Score Altman terhadap harga saham perusahaan. Model temuan Altman (Z-score) menggunakan analisis lima rasio keuangan, nilai CGPI yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data skor CGPI pada tahun 2009 sampai dengan 2012, serta harga saham yang digunakan adalah harga saham rata-rata 30 hari setelah publikasi laporan keuangan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil dari hipotesis pertama dengan perhitungan analisis nilai Indeks CGPI terhadapa kinerja keuangan yang diukur dengan nilai Z-Score menunjukkan bahwa nilai CGPI dari perusahaan go public yang terdaftar pada lembaga pemeringkatan riset CGPI memiliki rata-rata rating sangat terpecaya menurut lembaga tersebut dengan nilai skor yang berada diantara 85 – 100, nilai yang telah ditentukan oleh CGPI. Hal ini menggambarkan perusahaan yang terdaftar pada program riset CGPI telah terbukti merupakan perusahaan yang sangat terpecaya dalam penerapan Good Corporate Governance di dalam perusahaan-perusahaan go public tersebut, sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian yang telah ditetapkan. 2. Uji hipotesis pertama pada penelitian ini adalah adanya pengaruh tingkat nilai CGPI berpengaruh
30
terhadap Z-Score pada perusahaan go public yang terdaftar dalam program riset CGPI tahun 2009 sampai dengan 2012. Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Ni Luh Putu Sri Purnama Pradnyani, et al, 2013: 63). Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa good corporate governance berpengaruh positif pada kinerja keuangan dan hasil hipotesisnya diterima. Tapi ada penelitian lainnya yang mengungkapkan bahwa penerapan Good Corporate Governance masih bervariasi karena adanya lingkungan hukum yang kurang memadai sehingga menyebabkan belum dapat mewakili sebuah alat untuk mencapai ataupun memaksimalkan kesejahteraan para shareholder atau stakeholder dan belum tentu perusahaan yang memperoleh peringkat penerapan corporate governance baik akan memiliki kinerja keuangan yang baik pula, hasil penelitian tersebut diungkapkan oleh penelitian terdahulu yaitu (Supatmi, 2007: 67) dan (Gabriela Cynthia Windah, 2013: 71). 3. Walaupun dengan adanya pengaruh yang signifikan positif antara nilai Indeks CGPI perusahaan go public terhadap nilai Z-Score tahun 2009 sampai 2012, hal ini dapat disimpulkan bahwa corporate governance yang dinyatakan dengan skor CGPI berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan nilai Z-Score. 4. Hasil hipotesis kedua yaitu perhitungan analisis prediksi kebangkrutan dengan metode Z-Score membuktikkan bahwa sampel perusahaan go public yang telah diuji dalam program riset CGPI sebagian besar memiliki nilai Z-Score yang berada diantara titik cut off yang telah ditentukan sebelumnya, yang artinya bahwa perusahaanperusahaan tersebut diklasifikasikan sebagai perusahaan dalam kategori rawan bangkrut. 5. Pada Uji hipotesis kedua dalam penelitian ini terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel kebangkrutan dengan Metode Altman Z-Score terhadap harga saham pada perusahaanperusahaan go public yang telah diuji dalam program riset CGPI selama tahun 2009 sampai 2012. Semakin positif atau tingginya nilai Z-Score akan mencerminkan meningkatnya harga saham pada perusahaan tersebut. Hal ini menunjukkan hasil yang sama secara konsisten dengan penelitian terdahulu diantaranya yang dilakukan oleh (Diah Mustika, 2008: 41), (Ubaidillah Roykhan, 2011: 37), dan (Irsyad Nurdin, 2012: 57). 6. Dengan adanya pengaruh yang signifikan variabel
Cyntia Hidayat Pengaruh Nilai CGPI terhadap Z-Score dan Pengaruh Z-Score...
kebangkrutan dengan metode Altman Z-Score akan menunjukkan bahwa investor akan tertarik untuk menanamkan modal sahamnya kepada perusahaanperusahaan yang dikategorikan perusahaan yang sehat atau rawan bangkrut.
Munawir, S. (2004). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ke-4. Jakarta: Salemba Empat. Mustika, D. (2008). “Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Publik Berdasarkan Model Altman Z-Score Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham”. Skripsi Sarjana Akuntansi Universitas Brawijaya, Malang.
V. DAFTAR RUJUKAN
Nurdin, I. (2012). “Peranan Analisis Metode Z-Score Dalam
Altman, E. I. (1986). Financial Ratios, Discriminant Analysis and The Prediction of Corporate Bankrupptcy: The Journal of Finance, 123 edition, September. United
Memprediksi Kebangkrutan Suatu Perusahaan Dan Kaitannya Terhadap Harga Saham”. Sarjana Akuntansi Universitas Siliwangi, Jawa Tengah. Prastowo, D. (2002). Analisis Laporan Keuangan, Cetakan
States of America: John Wiley & Sons Inc. Anoraga, P. (2001). Pengantar Pasar Modal. Jakarta: PT
Kedua. Yogayakarta : AMP-YKPN. Prihadi, T. (2008). Deteksi Cepat Kondisi Keuangan: 7
Rineka Cipta. Caesario. (2013). “Analisis Regresi Linier Sederhana”.
Analisis Rasio Keuangan. Jakarta: PPM.
dari http://
Roykhan, U. (2011). “Prediksi Kebangkrutan Menggunakan
caesario-nanda.blogspot.com/2013/06/analisis-regresi-
Metode Z-Score Terhadap Harga Saham Pada
linier-sederhana.html
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa
[Online]. Diakses 23 Desember 2013
Hanafi, M. M. (2009). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Ikatan Akuntansi Indonesia. (2008). Standar Akuntansi Keuangan Indonesia, Cetakan ke-2. Jakarta: Salemba Empat. Ikatan Akuntansi Indonesia. (2012). Standar Akuntansi
Efek Indonesia”. Skripsi Sarjana Akuntansi Politeknik Kediri, Kediri. Santoso. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatf dan Kualitatif. Jakarta: Prestasi Pustaka. Sarjono, H. (2007). Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Prediksi Kemungkinan Kebangkrutan Dengan Model Diskriminan Altman Pada Sepuluh Perusahaan
Keuangan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Properti Di Bursa Efek Indonesia. Jakarta: UBM.
Kasmir. (2013). Analisis Laporan Keuangan, Edisi 1, Cetakan
Sufren & Natanael, Y. (2013). Mahir Menggunakan SPSS
ke-6. Jakarta: Rajawali Pers. Kieso, D. E, et. al. (2011). Intermediate Accounting, Volume 1. United Stated of America: WorldColor, Inc. Manik, W.F. (2012). “Corporate Governance Perception Index (CGPI)”. Jakarta, 5 November 2012.
secara otodidak. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Sugiyono. (1997). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Suwarsono. (2000). Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Monk, R. A. G. & Minow, N. (2003). Corporate Governance, 3rd Edition. United Stated of America: Blackwell Publishing.
31