ANALISIS PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA 30 PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2009 Apriliecia Hidayat Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara signifikan variabel modal kerja berdasarkan international accounting dimana kinerja perusahaannya mempengaruhi tingkat profitabilitas pada 30 perusahaan go public yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Data dalam penelitian ini diambil dari Bursa Efek Indonesia selama kurun waktu 3 tahun berturutturut. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah perbandingan Account Receivable, Account Payable, Inventory, Cash Conversion Cycle, Fixed Financial Asset, Firm Size, dan Financial Debt tiap perusahaan yang dibandingkan dengan perusahaan lainnya pada tiap tahunnya dengan menggunakan purposive sampling method. Metode analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan SPSS versi 11.5 dan pengujian hipotesis yaitu uji F dan uji T antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Account Receivable, Account Payable, Inventory, Cash Conversion Cycle, Fixed Financial Asset, Firm Size, dan Financial Debt sedangkan variabel terikatnya adalah Profitabilitas. Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil yang dapat disimpulkan bahwa Account Receivable (AR), Account Payable (AP), Inventory (INV), dan Cash Conversion Cycle (CCC) mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas sedangkan yang mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas yaitu FSize (ukuran perusahaan), FFA (Fixed Financial Asset), dan FD (Financial Debt), Implikasi dari penelitian ini menjelaskan bahwa perusahaan membutuhkan perhatian lebih terhadap variabel manajemen modal kerja karena keseluruhannya dapat mempengaruhi profitabilitas. Kata Kunci : AR, AP, INV, CCC, Firm Size, FD, FFA, dan Profitabilitas.
1. Pendahuluan Dengan timbulnya persaingan yang semakin ketat, pihak manajemen perusahaan dituntut untuk dapat menganalisis modal kerja dalam keuangan perusahaan sehari-hari sehingga tujuan perusahaan tersebut dapat terealisasi. Modal kerja sebagai variabel bebas dapat dilihat dari perputaran modal kerja (working capital turnover), perputaran piutang (receivable turnover), dan perputaran persediaaan (inventory turnover). Perputaran modal kerja dimulai dari saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja. Semakin pendek periode perputaran modal kerja, makin cepat perputarannya sehingga perputaran modal kerja makin tinggi dan perusahaan makin efisien yang pada akhirnya rentabilitas semakin meningkat. Pengelolaan modal kerja dikenal sebagai manajemen modal kerja. Tujuan dari manajemen modal kerja adalah untuk mengelola aktiva lancar perusahaan dan kewajiban lancar. Manajemen modal kerja memainkan peran penting dalam perusahaan, profitabilitas dan risiko serta nilainya. Ada banyak alasan mengeai pentingnya pengelolaan modal kerja.
2. Metodologi Riset yang akan dilakukan adalah menganalisis pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas berdasarkan studi empiris pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2007 – 2009. Karakteristik riset ini adalah sebagai berikut : a.
Metode analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif.
b.
Penyajian data dalam bentuk tabel dan deskripsi berupa intepretasi hasil analisis yang digunakan berupa uji normalitas.
c.
Menggunakan uji asumsi klasik.
d.
Jenis riset pengujian hipotesis.
II.1 Statistik Deskriptif Dari 30 sampel data profit, nilai minimum sebesar -378.000 dengan nilai maksimum 2.150. Nilai rata-rata sebesar -12.19384 dengan standar deviasi 69.093411. Standar deviasi yang lebih besar dari mean menunjukkan sebaran variabel data yang besar antara profit terendah dan tertinggi. II.2 Uji Normalitas Dapat diketahui bahwa nilai K-S variabel Profit, FFA, FSize, FD, CCC, INV, AP, dan AR telah terdistribusi secara normal karena masing-masing dari variabel memiliki probabilitas lebih dari 0,05. II.3 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik terdiri dari Uji Multikolonieritas, Uji Autokorelasi, dan Uji Heteroskedastisitas. Dalam uji multikolonieritas dinyatakan dari data tersebut dapat dilihat bahwa pada masing-masing variabel independen tidak terjadi multikolinearitas karena memilki tolerance lebih dari 0, 10 dan nilai VIF kurang dari 10. Daalam uji autokorelasi, hasil output SPSS menunjukkan bahwa Nilai Test adalah -0.02405 dengan probabilitas 0.853 pada 0.05 yang berarti hipotesis nol diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa residual random atau tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual. Dan yang terakshir dalam uji heterokesdatisitas, menunjukkan hasil Grafik Scatterplot, tidak ada pola yang jelas serta titik – titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. I1.4 Uji Hipotesis Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa data terdistribusi normal, tidak terdapat multikolinearitas hal ini dibuktikan dengan tidak adanya nilai VIF yang lebih dari 10, tidak terjadi autokorelasi dilihat dari hasil Run Test menunjukkan probabilitas diatas 0,05 dan tidak terdapat heterokedastisitas ditunjukkan
oleh penyebaran titik diatas dan dibawah garis 0 pada sumbu Y. Oleh karena itu, data yang ada memenuhi syarat untuk menggunakan model regresi linear, Uji T, Uji F, dan Koefisien Determinasi.
3.Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat diambil beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut adalah Variabel FSize
(ukuran perusahaan), FFA (Fixed Financial Asset), dan FD (Financial Debt), mempunyai pengaruh positif secara bersama-sama terhadap variabel profitabilitas.
Daftar Pustaka
[1] Agoes, Sukrisno, Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik, FE-UI, Jakarta, 2004. [2] Akmal. Pemeriksaan Intern (Internal Audit), PT. Indeks, Kelompok, Jakarta, 2006. [3] Bayangkara, IBK, Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi, Salemba Empat, Jakarta, 2008. [4] Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission, Internal Control – integrated framework, AICPA, Publishers, U.S., 1992. [5] Dwi, O. P., Sejarah Audit, http://okydwiprasetyo.blogspot.com/2008/10/sejarah-audit.html, 2008. [6] Herjanto, E., Manajemen Operasi (Edisi Ketiga), PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2007. [7] Hery, Dasar – Dasar Pemeriksaan Akuntansi. Unit Penerbit dan percetakan Fajar Interpratama Offset, Jakarta, 2011. [8] Hidayataullah, Jenis – jenis Audit Umum, http://hidayat.blog.binusian.org/jenis-jenis-audit-umum/, 2012. [9] Hidayataccountant, Tujuan Audit Operasional, http://hidayataccountant.wordpress.com/2010/02/24/tujuan-audit-operasional/, 2010. [10] Himayati, Eksplorasi Zahir Accounting, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2008. [11] Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntan Keuangan, Salemba Empat, Jakarta, 2007. [12] Irawaty, E., Audit Operasional Atas Fungsi Pembelian Dan Pengelolaan
Persediaan
Barang Jadi Pada PT. INDO JAYA PERSADA, Tesis S1 Universitas Bina Nusantara, Jakarta,
2010. [13] James A. Hall, Tommie S. Alih bahasa oleh Fitriasari, D., Arnos, D. K., Audit Teknologi Informasi Dan Assurance (edisi 2), Salemba Empat, Jakarta, 2007. [14] Katijo, Auditing Pengantar untuk Pemula, Pustaka Bangsa Press, Medan, 2008. [15] Larry, E., Rittenberg, Karla J., Audrey A. G., Bradley S., Auditing: A Business Risk Approach (7th ed.), Nelson Education, Ltd, Canada, 2010. [16] Nangju, S., Audit Operasional atau Audit Manajemen, http://syarifuddin.dagdigdug.com/2008/12/09/audit-operasional-atau-auditmanajemen/, 2008. [17] Narko, Sistem Akuntansi, Yayasan Pustaka Nusatama, Jakarta, 2007. [18] Mulyadi, Sistem Akuntansi (Edisi 3), Salemba Empat, Yogyakarta, 2001. [19] Mulyadi, Sistem Akuntansi (Cetakan Keempat), Salemba Empat, Jakarta, 2008. [20] Sandy, T., Prosedur Pembelian dan Pengeluaran Kas, http://titaviolet.wordpress.com/2009/08/01/prosedur-pembelian-dan-pengeluaran-kas/, 2009. [21] Safuan, Perbedaan Audit Operasional dan Audit Keuangan, http://safuan.blogdetik.com/2011/10/21/perbedaan-audit-operasional-dan-auditkeuangan/, 2011.